Вы находитесь на странице: 1из 2

Artikel silvikultur (seedling) No 1

PENGUNDUHAN BUAH DAN EKSTRAKSI BENIH1


Iyyannanda2
Kayu komersil menjadi salah satu produk sektor kehutanan yang memiliki rating
tinggi dalam konsumsinya. Standarisasi kualitas kayu komersil semakin ketat dalam
beberapa tahun terkahir ini. Perusahaan maupun instansi yang bergerak di bidang yang
berhubungan dengan kayu pun harus berusaha memenuhi kualifikasi dari pasar. Hal itu
harus disertai komitmen sektor kehutanan untuk menciptakan hutan lestari melalui
peningkatan mutu kayu. Kayu dengan kualitas baik akan lebih tahan lama
penggunaannya, sehingga pemanenan hutan tidak perlu dipercepat. Kualitas kayu
merupakan output dari kualitas pohon. Hal yang berpengaruh besar dalam menentukan
kualitas pohon ialah kualitas benih yang dapat diukur melalui viabilitas benih. Kualitas
benih tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan
tersebut, antara lain: iklim, cuaca, topografi, dan teknik produksi benih. Dalam artikel ini
akan dibahas faktor cara pengunduhan benih.
Teknik produksi benih ialah cara manusia untuk memudahkan pengadaan benih
secara murah tanpa mengorbankan kualitas dan keamanan pekerja serta kelangsungan
produksi benih di masa mendatang3. Tujuan utamanya ialah menghasilkan benih secara
efektif, efisien, dan berkualitas. Dalam hal ini produksi benih di asumsikan sebagai
kegiatan pengunduhan buah, yaitu kegiatan mengumpulkan buah lagsung dari pohon
maupun sekitar pohon induk. Pengumpulan buah langsung dari pohon dapat dilakukan
dengan memanjat pohon ataupun menggunakan alat. Cara lain ialah memungut buah
yang jatuh di sekitar pohon.
Mengumpulkan buah dengan memanjat dilakukan dengan memetik langsung buah
tersebut, menggoyang-goyang kan ranting pohon, ataupun dengan bantuan alat.
Mengumpulkan buah dengan cara memanjat membuat buah lebih terhindar dari
kerusakan karena sebagian besar buah tidak langsung jatuh ke tanah, selain itu buah yang
telah diunduh tidak akan berada di tempat terbuka dalam waktu yang lama karena
langsung disimpan. Namun metode ini sulit dilakukan pada pohon yang besar, juga
berbahaya apabila dilakukan pada musim hujan. Pengunduhan buah menggunakan galah
secara umum teknisnya sama seperti pengunduhan dengan memanjat, hanya saja pada
metode ini pengunduh tidak memanjat pohon. Metode ini biasanya digunakan pada
pohon yang tidak terlalu tinggi dan biji cukup terlindungi oleh buah sehingga tidak rusak
ketika jatuh.. Pada metode ini buah yang terkumpul juga langsung dapat diberi treatment.
Yang terakhir ialah mengunduh dengan cara mengumpulkan buah dan biji yang telah
jatuh di sekitar pohon induk. Metode ini sangat murah dan mudah dilakukan, namun
viabilitas biji belum tentu terjamin karena seringkali buah atau biji yang jatuh tersebut
sudah lama di tempat terbuka, dan memungkinkan untuk diserang jamur dan bakteri.
Pemilihan metode pengunduhan yang tepat sangat menentukan kualitas benih.
Apabila kegiatan tersebut dianggap sebagai tahap inisiasi, maka harus ada kegiatan
selanjutnya yaitu pemberian treatment terhadap biji yang diunduh sebelum
1. dipresentasikan pada kuliah umum Seedling Group 1 Des 2014
2. author
3. Lars Schmid (2000)

dikecambahakan. Benih- benih ortodok yang sedang dalam keadaan dorman, maka harus
ada tahap pematahan dormansi. Pada benih rekalsitran harus dilakukan ekstraksi benih
karena pada umumnya benih rekalsitran terlindung oleh daging buah atau kulit yang
tebal. Ekstraksi benih yaitu kegiatan mengeluarkan biji dari buah atau polongnya. Metode
ekstraksi pada buah kering merekah dapat dilakukan dengan pengeringan, diayak/di putar
dalam wadah, dan di pikul-pukul yang sering disebut ekstraksi kering. Sedangkan
ekstraksi pada buah berdaging lunak dilakukan dengan perendaman, pencucian, diamplas,
fermentasi, yang sering disebut ekstraksi basah. Ekstraksi basah dapat dilakukan secara
mekanik atau kimiawi.

1. dipresentasikan pada kuliah umum Seedling Group 1 Des 2014


2. author
3. Lars Schmid (2000)

Вам также может понравиться