Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Pengertian Hipotesis
Secara bahasa hipotesis berasal dari dua kata, yaitu hypo artinya
sebelum
dan thesis artinya pernyataan atau pendapat. Secara istilah hipotesis
adalah suatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum diketahui
kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris.
Karena hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah
kebenarannya. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah
sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih
(Kerlinger,1973:18 dan Tuckman,1982:5). Selanjutnya Sudjana (1992:219)
mengartikan hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal
yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk
melakukan pengecekannya. Atas dasar defenisi diatas, sehingga dapat
diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang
harus diuji lagi kebenarannya.
Adapun definisi lain, hipotesis merupakan proposisi keilmuan yang
dilandasi oleh kerangka konseptual penelitian dengan penalaran deduksi
dan
merupakan
jawaban
sementara
secara
teoritis
terhadap
penelitian
dirumuskan
atas
dasar
kerangka
pikir
yang
Manfaat Hipotesis
Perumusan hipotesis yang baik dan benar harus memenuhi ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan deklaratif,
bukan kalimat pertanyaan.
2. Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit dua
variabel penelitian.
3. Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta.
4. Hipotesis harus dapat diuji (testable). Hipotesis dapat duji secara
spesifik menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian itu
diukur dan bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar
variabel termaksud.
teratur
dengan dosis
rendah selama
bulan dapat
Menggali Hipotesis
Jenis-Jenis Hipotesis
sifat, analisis, dan tingkat kesenjangan yang mungkin muncul pada saat
penetapan hipotesis.
a.
hipotesis
satu-arah.
Kedua
macam
tersebut
dapat
berisi
Hipotesis Statistik
Rumusan hipotesis penelitian, pada saatnya akan diuji dengan
menggunakan
metode
statistik,
perlu
diterjemahkan
dalam
bentuk
antara siswi dari kedua sekolah tersebut. Dalam statistika, rata-rata berarti
mean yang mempunyai simbol M, sedangkan parameter mean bagi
populasi adalah m. Oleh karena itu, simbolisasi hipotesis tersebut adalah:
Ha; m1 m2 (Hipotesis dua-arah) (kurang spesifik)
Ha: m1 > m2 (Hipotesis satu-arah) (tepat dan spesifik)
Atau
Ha; m1- m2 0 (Hipotesis dua-arah)
Ha: m1 m2 > 0 (Hipotesis satu-arah) IDM
Dengan
demikian
simbol
Ha
berarti
hipotesis
alternatif,
yaitu
alternatif
merupakan
konsekuensi
dari
penolakan
atau
akibat
antar
variabel.
Hipotesis
nihil
berisi
deklarasi
yang
dua
macam
hipotesis,
yaitu
hipotesis
operasional
yang
kejadian
tidak
terjadi
secara
kebetulan,
tetapi
ada
variabel-variabel
yang
menjelaskan
y,
maka
hipotesis
itu
mencakup lebih dari dua variabel dan akan diuji melalui multivariate
analysis. Hubungan itu secara matematis dapat ditulis y = F (x 1,x2,x3). Pola
hubungan itu berbeda-beda.
H. Model Relasi
Hubungan variabel dengan variable dalam suatu hipotesis mempunyai
model yang berbeda-beda. Hubungan di sini diartikan sebagai relasi, yaitu
himpunan dengan elemen yang terdiri dari pasangan urut. Hubungan yang
demikian dibentuk dari dua himpunan yang berbeda.
Hubungan variabel-variabel pada hipotesis dapat digolongkan dalam 3
model, yaitu:
1. Model Kontingensi
Hubungan dengan model kontingensi dinyatakan dalam bentuk tabel
silang. Misalnya hubungan di antara variabel agama dan variabel partai
politik pada pemilu 1997. Kita ingin mengetahui hubungan antara agama
dan politik pada 500 orang memilih pada tahun 1997 di daerah tertentu.
satu
(independent)
berfungsi
di
dalam
variabel
yang
lain
Hipotesis
Dalam perumusan hipotesis dapat saja terjadi kesalahan. Macam
kesalahan dalam perumusan hipotesis ada dua macam yaitu:
a. Menolak hipotesis nihil yang seharusnya diterima, maka disebut
kesalahan alpha dan diberi simbol a atau dikenal dengan taraf
signifikansi pengukuran.
b. Menerima hipotesis nihil yang seharusnya ditolak, maka disebut
kesalahan beta dan diberi simbol b.
Pada
umumnya
penelitian
di
bidang
pendidikan
digunakan
taraf
DENGAN ANAVA::
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:71) berpendapat bahwa hipotesis adalah suatu jawaban
yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran jigsaw lebih efektif daripada explicit instruction terhadap
prestasi belajar matematika pada siswa kelas VII MTs Negeri Goranggareng tahun
ajaran 2010/2011.
2. Prestasi belajar matematika pada siswa kelas VII MTs Negeri Goranggareng tahun
ajaran 2010/2011 yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik daripada
motivasi belajar sedang dan motivasi belajar sedang lebih baik daripada motivasi
belajar rendah.
3. Ada interaksi antara model pembelajaran yang digunakan dengan motivasi belajar
matematika siswa kelas VII MTs Negeri Goranggareng tahun ajaran 2010/2011, baik
pada siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi, sedang, maupun rendah terhadap
prestasi belajar.
DENGAN ANAVA::
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran, peneliti menyatakan hipotesis penelitian
dari penelitian ini adalah:
1. Prestasi belajar matematika siswa yang diberikan pembelajaran dengan model
pembelajaran NHT lebih baik dari pada siswa yang diberikan pembelajaran snowball
trowingpada siswa kelas VIII semester genap di SMP Negeri 1 Plaosan tahun
2011/2012.
2. Prestasi belajar matematika siswa yang keaktifannya tinggi lebih baik dari pada yang
keaktifannya sedang dan rendah, siswa yang keaktifannya sedang lebih baik dari pada
siswa yang keaktifannya rendah pada siswa kelas VIII semester genap di SMP Negeri
1 Plaosan tahun 2011/2012.
3. Ada interaksi antara model pembelajaran NHT dan model snowball throwing dengan
keaktifan siswa tinggi, sedang, maupun rendah terhadap prestasi belajar matematika
siswa kelas VIII semester genap di SMP Negeri 1 Plaosan tahun 2011/2012.
DENGAN UJI-T::
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran, maka hipotesis penelitian ini adalah:
Prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran NHT lebih baik
daripada yang diajar dengan model pembelajaran STAD pada kelas VII SMP Negeri 13
Madiun.