menurut tinjauan medis ternyata sangat penting bagi tubuh kita. Selain menjadi sumber energi untuk beraktivitas fisik, sarapan yang mengandung glukosa yang dapat meningkatkan konsentrasi dan daya kerja otak. Lalu, sepenting apasih sarapan itu?
[ Ruang Utama ]
erubahan positif tampak terlihat dari aktivitas belajar
Adi di sekolah. Menurut Nina, anak bungsunya yang masih kelas 4 Sekolah Dasar ini dulu sering tidur di kelas saat pelajaran. Awalnya, dia tak menyadarijika hal itu disebabkan kurangnya asupan gizi. Setelah berkonsultasi dengan seorang dokter anak di lingkungan perumahannya, ia baru sadar pentingnya menyiapkan sarapan untuk buah hatinya itu. "Dulu saya sering mendapat laporan guru anak saya sering tidur di kelas. Saya tidak tahu kalau itu karena dia kekurangan energi. Karena sibuk kerja, saya tidak pernah menyiapkan sarapan untuk anak-anak dan suami, ungkap wanita berusia 39 tahun ini. Kini, dia sudah memahami pentingnya sarapan bagi keluarganya. Seperti pernah dialami Nina, mungkin banyak orang tidak menyadari pentingnya sarapan. Padahal, sarapan ibaratnya memberikan energi untuk modal bagi tubuh sehingga bisa beraktivitas sepanjang hari. Annas Buanasita, SKM, M.Gizi, Kasubsi Penelitian dan Pengembangan Akademi Gizi Surabaya menegaskan pentingnya sarapan. Terutama bagi anak-anak. Bila ingin agar mereka mempunyai konsentrasi bagus dalam menyerap pelajaran di sekolah. Wanita asal Ngajuk ini manambahkan, konsentrasi belajar dipengaruhi oleh kandungan glukosa dalam otak. Karena makanan utama otak adalah glukosa. Kadar glukosa bisa dinaikkan dengan sarapan. Ditambahkannya, sarapan memenuhi 25-30% dari kebutuhan energi dalam tubuh perhari.Jenis hidangan untuk makan pagi dapat disesuaikan dengan kondisi. Namun akan lebih baik bila terdiri dari makanan yang mengandung zat tenaga, sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur. Ketika sampai di usus, karbohidratyang berasal dari makanan dicerna sehingga menjadi glukosa dan zat-zat lainnya. Glukosa yang berada di dalam rongga usus, akan diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh. Tubuh memerlukan energi untuk bergerak, berpikir, dan melakukan aktivitasaktivitas lain. Untuk itu, yang mula-mula digunakan sebagai sumber energi adalah glokosa darah. Glukosa darah diproses oleh insulin yang dihasilkan pankreas dan menjadi kalori untuk energi, air dan CO2. Glukosa inilah yang menjadi sumber energi dan tenaga bagi tubuh. Yang disebut dengan sarapan ideal adalah mulai bangun tidur sekitar jam 6 sampai jam 9 pagi. Setiap 3 jam, glukosa itu akan menurun. Begitujam 9 berhenti makan, sekitar jam
Annas Buanasita, SKM, M.Gizi
12 glukosa menurun lagi. Sehingga harus ada makan siang. "Secara umum setiap individu memiliki tingkat kecukupan gizi dan energi yang berbeda-beda. Kecukupan energi inilah yang harus dipenuhi melalui makanan," terang wanita yangjuga menjadi dosen pengajar di Akademi Gizi Surabaya. Kecukupan gizi disesuaikan dengan umur, tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, dan jenis pekerjaan. Hal senada disampaikan Dian Shofiya, SKM.M.Kes., Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Surabaya, pada umumnya orang makan malam pada jam 19.00 WIB atau paling telatjam 21.00WIB.Jika sarapan dilakukan jam 6 pagi, maka ada tenggang waktu 12 jam. Secara umum pengosongan makanan dalam lambung minimal 3 jam, tergantung jenis dan volume makanan. Sehingga jika makan pagi tidak dilakukan, maka lambung terlalu lama kosong. Pola tersebut memenuhi kecukupan kalori tubuh, sebagaimana pada tabel di bawah ini No
Menu Makan
Proporsi Kecukupan Energi
Pagi/sarapan
25%
Kudapan/selingan pagi
10%
Makan siang
30%
Kudapan/selingan sore
10%
Makan Malam
25%
Alumnus Pasca Sarjana UNAIR ini menambahkan,
bagaimana jika kondisi kita sedang puasa? Pada saat puasa, makan pagi atau sarapan diganti waktunya dengan makan saat sahur. Pemilihan bahan makanan tentu disesuaikan dengan kondisi puasa, misalnya memperbanyak serat, buah dan bahan makanan yang membutuhkan waktu cerna lebih panjang. Sehingga memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Jangan lupa untuk menambah asupan air minum, baik itu berupa air putih, susu maupun jus buah. "Islam menganjurkan, bahkan sunnah hukumnya untuk makan sahur dan mengakhirkan sahur. Sehingga dengan demikian waktu pengosongan lambung tidak terlalu panjang," jelas wanita kelahiranTuban, 28 September 1968 ini. Lalu bagaimana jika kita sedang melakukan program mengurangi berat badan atau diet? Penurunan berat badan sebaiknya baru dilakukan jika IMT (indeks massa tubuh ) sudah lebih dari 25. IMT dapat dihitung dengan rumus:
Untuk mereka yang sedang melalukan program diet,
memang harus mengurangi kalori yang masuk.Tetapi pengurangan sebaiknya tidak dilakukan pada saat sarapan. Pilihan yang tepat untuk diet adalah mengurangi sampai meniadakan makanan kudapan/selingan, menghindari
makan dengan jumlah kalori tinggi dan
mengurangi porsi makan siang/malam serta memilih bahan makanan yang rendah gula dan tinggi serat. Sarapan Yang Baik Menurut alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga Surabaya ini, sarapan yang baik adalah sarapan cukup kalori dan tersedia dari bahan makanan yang bervariasi menggunakan prinsip gizi seimbang. Istilah gizi seimbang ini menggantikan 4 sehat 5 sempurna. Dari beberapa kajian diperoleh kesimpulan bahwa 4 sehat 5 sempurna tidak sesuai dengan kebutuhan kalori, bahkan jika dipenuhi akan menyebabkan kelebihan zat gizi tertentu. Gizi seimbang adalah asupan makanan yang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, cukup vitamin dan mineral. Karbohidrat terdiri dari paling banyak 5575% dari total kebutuhan kalori, protein 1520%, lemak 15-30% dan vitamin serta mineral."Yang perlu dikurangi adalah konsumsi gula," tegas ibu empat anak ini. Menu dalam sebuah keluarga itu bisanya dipengaruhi oleh dana, waktu dan persiapan. Kalau yang ideal, tentunya harus ada makanan pokok, lauk nabati, lauk hewani dan sayur. Bisa disiasati dengan membuat makanan yang komplit tapi praktis, seperti sup. Komposisinya ada sayur brokoli, wortel, kol, macaroni, tambahkan ayam cincang dan tahu atau ditambah daging atau ceker (untuk protein hewaninya), dimakan dengan nasi. Jika tak sempat menyiapkan sarapan di rumah, makan di luar rumah pun tidak masalah.
[ Ruang Utama ]
Dian Shofiya, SKM, M.Kes.
Tapi tetap harus mencari makanan yang seimbang. Sebisa mungkin hindarilah junk food (makanan cepat saji) untuk sarapan. Karena biasanya makanan junk food tidak memenuhi gizi seimbang. Carilah makanan pagi di luar rumah yang mengandung karbohidrat dan protein. Membeli boleh, tapi perlu diingat risiko di antaranya kebersihan dan penambahan penyedap rasa atau MSG dan penyakit-penyakit menular akibat alat makan. Efek samping meninggalkan sarapan juga dapat mengganggu kesehatan, seperti turunnya kadar gula darah.Tanda-tandanya antara lain: lemah, keluar keringat dingin, kesadaran menurun bahkan pingsan. Terkait diet yang menghindari sarapan, seperti OCD yang dipopulerkan oleh Deddy Corbuzier ditanggapi oleh Annas Buanasita. "Perlu diingat, Deddy Corbuzier sendiri mengatakan, bahwa dia tidak menjamin kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bagi yang menerapkan metode dietnya. Yang jelas, Deddy Corbuzer bukan ahli gizi, dan dia menerapkan itu mengikuti pola hidupnya. Sementara pola hidup kita kan tidak sama dengannya," tegasnya. Bagi yang ingin diet, alumnus Pasca Sarjana Universitas Indonesia ini
mengingatkan, hanya perlu mengurangi porsi makan,
bukan menghilangkan jam makan. Menurutnya, makan tetap harus 3 kali, dengan mengurangi porsinya, perbanyak minum jus dan makan buah. Selain itu, juga mengurangi zat gula, memperbanyakserat,dan membatasijumlah kalori. Setiap orang berbeda-beda dampaknya terhadap diet. Kalau menyebabkan pusing, harus dihentikan dan segeralah makan. Fusing disebabkan glukosa dalam darah turun. Bila dibiarkan bisa be raki bat fatal. Sebelum melakukan program diet, sebaiknya berkonsultasi ke dokter atau ahli gizi terlebih dulu. Nah, mari membiasakan diri sarapan. Anjuran ini bagi yang selama ini belum terbiasa melakukannya. Mengubah diri menjadi lebih baik sangat dianjurkan dalam Islam. Tidak terkecuali mengubah pola makan menjadi lebih menyehatkan. Bagi yang sudah rutin melakukannya, lanjutkan kebiasaan baikAnda.Tetaplah istiqomah memberikan makanan dengan gizi yang seimbang untuk keluarga.{*}