Вы находитесь на странице: 1из 18

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN


HERNIA INGUINALIS LATERALIS INKASERATA
RUANG BEDAH G RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA
PERIODE TANGGAL15 APRIL 2002 S/D 19 APRIL 2002

DI SUSUN
OLEH :
SUBHAN
NIM 010030170 B

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM STUSI S.1 ILMU KEPERAWATAN
SURABAYA
2002

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN
HERNIA INGUINALIS LATERALIS INKASERATA
RUANG BEDAH G RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA
PERIODE TANGGAL15 APRIL 2002 S/D 19 APRIL 2002

Surabaya, 19 April 2002


Mahasiswa

Subhan
NIM. 010030170 B

Pembimbing Ruangan

Pembimbing Akademik

SKp
NIP.

NIP.

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN HERNIA INGUINALIS LATERALIS INKASERATA
A.

Pengertian
Hernia adalah prostrusi dari organ melalui lubang defektif yang didapat atau
kongenital pada dinding rongga yang secara normal berisi organ.
Istilah hernia berasal dari bahasa Yunani ERNOS yang berarti penonjolan.

B.

Macam macam hernia.


Ditinjau dari letaknya, hernia dibagi menjadi 2 golongan :
1.

Hernia eksterna.
Hernia yang tonjolannya tampak dari luar yaitu hernia inguinalis lateralis
(indirek), hernia inguinalis medialias (direk), hernia femoralis, hernia
umbilikalis, hernia supra umbilikalis, hernia sikatrikalis, dan lain lain.

2.

Hernia interna
Hernia yang tonjolannya tidak tampak dari luar, yaitu hernia obturatorika,
hernia diafragmatika, hernia foramen Winslowi dan hernia ligamen treitz.

Hernia inguinalis lateralis inakserata merupakan hernia yang sering atau paling
banyak didapat terutama pada laki laki, dengan bentuknya bulat lonjong.
Disebut inkaserata karena hernia yang isi kantongnya tidak dapat kembali ke
dalam rongga perut disertai gangguan passage dan atau vaskularisasi.
C.

Penyebab.
Penyebab terjadinya hernia ada dua yaitu :
1.

Kongenital
Terjadi sejak lahir.

2.

Didapat (acquired)
Terjadi setelah dewasa atau pada usia lanjut. Disebabkan adanya tekanan
intraabdominal yang meningkat dan dalam waktu yang lama misalnya batuk
kronis, konstipasi kronis, gangguan proses kencing (hipertropi prostat, striktur
uretra), ascites dan sebagainya.

D.

Patologi anatomi
Hernia terdiri dari 3 unsur yaitu kantong hernia yang terdiri dari
peritoneum, isi hernia yang biasanya terdiri dari usus, omentum, kadang berisi
organ intraperitoneal lain atau organ ekstraperitoneal seperti ovarium, apendiks
divertikel dan buli buli. Unsur terakhir adalah struktur yang menutupi kantong

hernia yang dapat berupa kulit (skrotum) umbilikus atau organ - organ lain
misalnya paru dan sebagainya.
Pada hernia inguinal lateralis (indirek) lengkung usus keluar melalui
kanalis inguinalis dan mengikuti kora spermatikus (pria) atau ligamen sekitar
(wanita). Ini diakibatkan gagalnya prosesus vaginalis untuk menutup testis turun
ke dalam skrotum atau fiksasi ovarium.
Pada pertumbuhan janin (+ 3 minggu) testis yang mula mula terletak di
atas mengalami penurunan (desensus) menuju ke skrotum. Pada waktu testis
turun melewati inguinal sampai skrotum prossesus vaginalis peritoneal yang
terbuka dan berhubungan dengan rongga peritoneum mengalami obliterasi dan
setelah testis sampai pada skrotum, prossesus vaginalis peritoneal seluruhnya
tertutup (obliterasi). Bila ada gangguan obliterasi maka seluruh prossesus
vaginalis peritoneal terbuka, terjadilah hernia inguinalis lateralis.

Hernia

inguinalis lateralis lebih sering didapatkan dibagian kanan (+ 60 %). Hal ini
disebabkan karena proses desensus dan testis kanan lebih lambat dibandingkan
dengan yang kiri.
E.

Tanda dan gejala


Pasien mengeluh benjolan pada lipat paha atau perut di bagian bawah. Benjolan
dapat keluar dan masuk di daerah kemaluan, kadang kadang terasa kemeng.
Bisa terjadi obstruksi usus seperti bising usus nada tinggi sampai tak ada, mual
dan muntah.

F.

Penatalaksanaan.
1.

Manajemen medis
Setiap penderita hernia inguinalis lateralis selalu harus diobati dengan jalan
pembedahan. Pembedahan secepat mungkin setelah diagnosa ditegakkan.
Adapun prinsip pembedahan hernia inguinalis lateralis adalah :
a.

Herniotomy : membuang kantong hernia, ini terutama pada


anak anak karena dasarnya adalah kongenital tanpa adanya kelemahan
dinding perut.

b.

Herniorrhaphy : membuang kantong hernia disertai tindakan


bedah plastik untuk memperkuat dinding perut bagian bawah di belakang
kanalis inguinalis.

Pada pasien yang didapatkan kontraindikasi pembedahan atau menolak


dilakukan pembedahan, dapat dianjurkan untuk memakai sabuk hernia (truss).
Sabuk itu dipakai waktu pagi dimana penderita aktif dan dilepas pada waktu

istirahat (malam).
2.

Manajemen keperawatan
a.

Pre operasi :
Pengkajian : ditujukan pada nyeri, ada tonjolan (pembengkakan) di daerah
inguinal, cemas, tingkat pengetahuan pasien tentang hernia dan
penanganannya. Pengkajian juga ditujukan pada riwayat.
Diagnosa keperawatan : masalah keperawatan yang bisa muncul adalah
gangguan kenyamanan, kecemasan, kurang pengetahuan dan resiko
tinggi terjadi reinkarserata.
Intervensi keperawatan (secara umum) ; beri posisi kepala tempat tidur
ditinggikan, bila hernia turun/menonjol dimasukan kembali secara
manual, anjurkan menggunakan sabuk hernia, beri analgesik sesuai
advis,

hindari

manuever

yang

bisa

meningkatkan

tekanan

intraabdominal : batuk kronik, angkat berat, mengedan secara kuat dan


anjurkan untuk kompres dingin pada daerah yang bengkak.
b.

Post operasi :
Dihubungkan dengan pembedahan umum lainnya seperti masalah resiko
tinggi infeksi, masalah gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan luka
operasi, dan pendidikan pasien untuk perencanaan pulang.

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito,J,L (1999). Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan Edisi 2
D.D.Ignatavicius dan M.V.Bayne (1991), Medical Surgical Nursing, A Nursing
Process Approach, W. B. Saunders Company, Philadelphia
Doenges M.E. (1989) Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care (2 nd
ed ). Philadelpia, F.A. Davis Company.
Engrand, Barbara (1999), Keperawatan Medikal Bedah, volume 4, Jakarta, EGC
Goodner, Brenda & Roth, S.L. (1995), Panduan Tindakan Keperawatan Klinik
Praktis, alih bahasa Ni Luh G. Yasmin Asih, EGC, Jakarta
Long; BC and Phipps WJ (1985) Essential of Medical Surgical Nursing : A Nursing
Process Approach St. Louis. Cv. Mosby Company.
Senat Mahasiswa FK Unair (1996) Diktat Kuliah Ilmu Bedah 1, Surabaya

LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN TN. SUWITO
DENGAN HERNIA INGUINALIS LATERALIS SINISTRA
DI RUANG BEDAH G RSDS SURABAYA
Tgl. MRS :
No. Register :
Tempat/tanggal pengkajian : Bedah G,

PENGKAJIAN
I.

Biodata
A.

B.

Identitas pasien
1.

Nama : Tn. Suwito (Laki laki/62 tahun)

2.

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

3.

Agama : Islam

4.

Status perkawinan : kawin

5.

Pendidikan/pekerjaan : SD/swasta.

6.

Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia dan Jawa

7.

Alamat : Asam Jaya V/27 Surabaya

8.

Kiriman dari : datang sendiri


Penanggung jawab pasien

Pasien sendiri bertanggung jawab atas perawatannya dan dijaga oleh anak
sulungnya yang tinggal bersama dengan pasien.
II.

Alasan masuk rumah sakit


A.

Alasan dirawat :
Pasien menderita nyeri hebat pada jam 11.00 tanggal 08 10 2001, hernia
yang menonjol tidak bisa masuk.

B.

Keluhan utama :
Pasien dan keluarga belum memahami mengenai penyakit yang diderita, dan
penanganannya. Pasien mengatakan apabila terjadi penurunan hernia maka
yang dilakukan hanyalah mendorongnya masuk kembali. Terjadi bila pasien
bekerja keras seperti mengangkat beban berat, saat BAB mengedan terlalu
kuat. Pasein mengatakan nyeri yang dirasakan biasanya di daerah perineum
dan menjalar ke belakang. Pasien dan keluarga menanyakan bagaimana
penyakit ini bisa timbul dan selain penanganan yang sudah dilakukan,
tindakan lain apa yang harus dilakukan.

III.

Riwayat kesehatan
A.

Riwayat kesehatan sebelum sakit ini :


Pasien pernah menderita penyakit malaria waktu SD namun tidak sampai
opname. Pasien tidak ada alergi makanan dan obat obatan.

B.

Riwayat kesehatan sekarang :


Pasien merasakan hal ini sejak 2 tahun yang lalu. Namun tidak mengganggu
aktivitas karena dianggap biasa saja. Selain itu dengan mendorong ke atas
maka hernia akan masuk kembali. Pada tanggal 09 10 2001 jam 11.00
pasien merasakan nyeri hebat yang tidak tertahankan. Pasien berusaha
mendorong masuk tetapi tidak bisa. Akhirnya jam 20.24 pasien dibawa ke
IRD RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

C.

Riwayat kesehatan keluarga :


Kakek, nenek, saudara kandung ibu/bapak pasien tidak ada yang sakit.
Saudara kandung pasien salah satunya menderita asma. Orang tua pasien
meninggal karena usia tua.
Genogram :

Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
: pasien
IV.

Informasi khusus
A.

Masa balita
1.

Keadaan bayi lahir


Pasien waktu lahir normal dan sehat. Tidak tahu APGAR score, BB dan
PB lahir, dan lingkar kepala dan dada.

2.

Riwayat sehari hari


Pasien tumbuh dan berkembang sebagaimana layaknya teman teman

yang lain selama dalam proses tumbuh kembang.


B.

Klien wanita
Tidak dikaji

V.

Aktivitas hidup sehari hari


Aktivitas sehari
hari
A.

Makan
minum
1. Nutrisi

Pre masuk RS

Di rumah sakit

dan
Pasien makan tiga kali Pasien makan 3 kali/hari, saat ini
sehari, tidak ada makanan pasien puasa untuk pemeriksaan
pantangan
gula darah, sebelumnya diet lunak.

2. Minum

Pasien hanya minum air


putih, 8 10 gelas/hari.

B.
Eliminasi
1. BAB

1 kali sehari, tidak Belum BAB sejak masuk.


konstipasi, warna dan
jumlah normal serta tidak
ada kelainan dan bau
BAK 2 kali/hari, tidak BAK 2 kali perhari, jumlah 2 gelas,
ada kelainan
warna kuning dan tidak ada kelainan
Tidak berkeringat
Berkeringat bila bekerja

2. BAK

3. Keringat
C.
Istirahat dan
tidur
Tidak tentu
1. Istirahat
Malam hari jam 21.00
2. Tidur
05.00.
Tidak
ada
kesulitan dalam tidur.
D.
Aktivitas
Pasien sekarang tidak
bekerja lagi (di rumah
saja).

E.

Istirahat di tempat tidur


Pasien baru satu malam di RS dan
tadi malam bisa tidur dengan tenang
karena hernia sudah masuk kembali
Pasien melakukan aktivitas seperti
biasa, hanya saat terjadi herniasi
maka pasien hanya berbaring di
tempat tidur. Saat sekarang mandi,
menggosok gigi, BAB dan BAK
dilakukan di kamar mandi.
Pasien mandi 2 X/hari, Pasien
mandi pagi dan sore,
menggosok gigi setiap menggosok
gigi.
Melakukan
kali setelah mandi dan personal hygiene di kamar mandi
makan,
tidak
ada
hambatan
dalam
melakukana
personal
hygiene
Pasien senang mendengar Tidak bisa dilakukan karena masuk
radio
dibandingkan rumah sakit
menonton
tv
dan
mendengar musik.

Kebersihan
diri

F.

Rekreasi

VI.

Psikososial
A.

Psikologsi
1.

Persepsi klien terhadap penyakit :


Menurut pasien dan keluarga mereka belum mengerti proses penyakit, dan
cara menangani selain yang dilakukan pasien. Keluarga menanyakan
bagaimana bila dilakukan operasi karena baru pertama kali mengalami hal

ini.
2.

Konsep diri :
Pasien mengatakan bahwa perannya sebagai orang tua terganggu namun
beliau menyatakan bahwa anak anaknya sudah dewasa dan sudah biasa
mandiri bila ayahnya tidak ada.

3.

Keadaan emosi :
Pasien pasrah saja terhadap apa yang dialaminya.

4.

Kemampuan adaptasi :
Pasien mampu beradaptasi terhadap apa yang dialaminya sekarang.

5.

Mekanisme pertahanan diri :


Pasien menyerahkan sepenuhnya sakit yang dialaminya kepada Tuhan
Yang Mahaesa.

B.

Sosial
Hubungan pasien dengan keluarga dan keluarga lain harmonis, dimana anak
anak dan isterinya secara bergantian menunggu dan membantu pasien dalam
memenuhi kebutuhannya. Saat berinteraksi dengan perawat, pasien kontak
mata terus dan sangat memperhatikan apa yang dijelaskan. Kegemaran/hoby
adalah membaca dan merawat bunga.

C.

Spiritual
Pelaksanaan ibadah : pasien beribadah 5 waktu namun sejak masuk rumah
sakit pasien hanya berdoa dalam hati. Keyakinan tentang kesehatannya
menurut pasien karena pekerjaan yang keras dan tidak disadari bahwa hal
tersebut merupakan pencetus terjadi sakitnya..

VII. Pemeriksaan fisik


A.

Keadaan umum :
Nampak tenang dan lemah, kesadaran baik, tampak sakit sedang. Tingkat
kesadaran compos mentis, GCS : 4 5 6. Ciri tubuh kulit sawo matang,
rambut air dan agak kurus. Tanda vital : nadi 140 X/menit, RR 20 X/menit,
suhu 3670C, tekanan darah 120/70 mmHg.

B.

Head to toe
1.

Kepala
Bentuk kepala bulat, posisi kepala datar tanpa bantal, tidak ada luka atau
cedera kepala dan kulit kepala tidak ada kotoran atau bersih.

2.

Rambut
Rambut lurus, warna hitam dan agak panjang. Nampak bersih, tidak ada
ketombe.

10

3.

Mata (penglihatan).
Visus/ketajaman penglihatan dapat melihat dengan baik, sklera putih,
konjungtiva tidak anemis, kedua pupil (kanan dan kiri) isokor, refleks
cahaya positif, posisi bola mata tengah, dan menggunakan alat bantu yaitu
kaca mata.

4.

Hidung (penciuman).
Bentuk normal, tidak ada kelainan seperti deviasi septum, mempunyai dua
lubang, sekret tidak ada, epistaksi dam rhinorrhea, peradangan mukosa
dan polip tidak ada, sedangkan fungsi penciuman normal.

5.

Telinga (pendengaran).
Ketajaman pendengaran baik, bentuk normal : simetris kiri dan kanan,
fungsi pendengaran baik, tidak ada serumen dan cairan, demikian juga
dengan perdarahan dan otorrhoe serta alat bantu tidak ada.

6.

Mulut dan gigi.


Bentuk bibir normal, mulut tidak berbau dan bersih. Tidak ada perdarahan
dan peradangan pada mulut. Jumlah gigi utuh, tidak ada karang/caries, tepi
lidah tidak hiperemik, tidak ada benda asing atau gigi palsu. Sedangkan
fungsi pengecapan baik, bentuk dan ukuran tonsil normal serta tidak ada
peradangan pada faring.

7.

Leher
Kelenjar getah bening, kelenjar tiroid dan tekanan vena jugularis tak ada
kelainan (tidak mengalami pembesaran), tidak ada kaku kuduk : dimana
pergerakan memutar dan menoleh dalam batas normal.

8.

Thoraks (fungsi pernapasan)


Inspeksi : simetris, pengembangan dada optimal, frekuensi pernapasan 20
x/menit. Palpasi : hangat, ada vokal fremitus, ekspansi paru pada inspirasi
dan ekspirasi maksimal. Perkusi : tidak ada penumpukan sekret, tidak ada
hiperresonan dan bunyi konsolidasi. Auskultasi : tidak ada ronchii, rales
ataupun wheezing.

9.

Abdomen
Inspeksi : tidak ada massa, abdomen simetris, tidak ada jaringan parut,
dilatasi vena ataupun kemerahan. Palpasi : tidak ada spasme abdomen,
tidak ada nyeri tekanan lepas. Perkusi : tidak ada distensi kandung kemih,
ataupun lambung/saluran cerna. Auskultasi : bising usus normal (17
X/menit).

10.

Reproduksi (alat kelamin)


Inspeksi : nampak bersih dan pada saat pasien disuruh mengedan nampak

11

ada benjolan bulat lonjong di daerah inguinal. Palpasi : tes Zieman ada
dorongan pada jari kedua dari tangan kanan. Pada tes finger ada dorngan
atau tekanan pada ujung jari telunjuk dan pada tes Thumb tidak ada
tonjolan pada waktu pasien mengedan. Tidak ada nyeri tekan.
11.

Ekstremitas
Tidak ada luka pada tangan kiri dan kanan. Kekuatan cukup, dimana
mampu membolak balikan tangan dan menggerakan kakinya.

12.

Integumen
Secara umum kulit kelihatan bersih, tidak ada penyakit kulit. Teraba
hangat di dahi dan daerah thoraks. Turgor kulit normal. Rambut di daerah
kemaluan dicukur habis.

VIII. Pemeriksaan penunjang


A.

Laboratorium :
Tanggal 10 10 2001 : pemeriksaan WBC 7,4 X 100 ; RBC 5,17 X 10 5 ; Hb
14,3 g/dl ; PCV (Hct) 42,3 % ; MCV 81,8 fl ; MCH 27,7 pg ; Trombosit
299 X 1000 ; Eosinofil -- ; basofil -- ; stab -- ; segmen 85 ; limfosit 15 ;
monosit -- ; LED 32 mm/jam ; BUN 22 mg/dl ; creatinin 0,9 mg/dl ;
SGOT 18 u/l ; SGPT 14 u/l ; gula darah puasa 72 mm/dl dan gula darah
2 jam PP 144 mg/dl.

B.

Radiologi
Ada x ray dada : interpretasi tidak ada kelainan.

C.

EKG/USG/IVP
Tidak ada

D.

Endoskopi
Tidak ada

12

Analisa data : tanggal 09 10 2001


No
1.

2.

Data subyektif
Pasien dan keluarga
mengatakan
tidak
memahami
proses
penyakit, perawatan/
penanganannya, pasien
mengatakan
baru
pertama kali masuk
rumah sakit
Pasien
mengatakan
hernianya
hilang
timbul

Data Obyekif
Tidak bisa menjawab pengertian,
penyebab, proses penyakit, hanya
menyebutkan cara penanganan
bila hernia timbul, dan tidak
prosedur pembedahan : persiapan,
pendidikan SD,

Masalah
Pengetahuan

Etiologi
Informasi
yang kurang

Saat pasien disuruh mengedan


nampak ada benjolan bulat
lonjong di daerah inguinal.
Palpasi : tes Zieman ada dorongan
pada jari kedua dari tangan kanan.
Pada tes finger ada dorngan atau
tekanan pada ujung jari telunjuk
dan pada tes Thumb tidak ada
tonjolan pada waktu pasien
mengedan.

Resiko
tinggi terjadi
hernia yang
isi
kantongnya
tidak dapat
kembali

Meningkatnya
tekanan
intrabdominal
dan lemahnya
otot diinding
perut.

DIAGNOSA KEPERAWATAN (Sesuai prioritas)


1. Kurang pengetahuan tentang pengertian, proses dan perawatan penyakit
hernia yang diderita berhubungan dengan kurangnya informasi.
2. Resiko tinggi terjadinya hernia yang isinya kantongnya tidak dapat kembali
berhubungan dengan meningkatnya tekanan intra abdominal dan lemahnya
otot dinding perut.
Pada tanggal 10102001 ditemukan masalah baru (diagnosa keperawatan 3) yaitu :
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan menurunnya isi kantong hernia
di daerah inguinal, yang ditandai dengan pasien mengatakan nyeri pada angka 4
pada skala 5, pasien meringis, berkeringat, ada benjolan di sebelah kanan inguinal
(lipat paha).
PERENCANAAN
1.

Diagnosa keperawatan 1.
Tujuan : pengetahuan pasien dan keluarga tentang proses penyakit dan
penanganannya meningkat setelah 3 kali pertemuan.
Kriteria : -

dapat menyebutkan pengertian, penyebab dan tanda/gejala

dapat menyebutkan penanganan bila terjadi reinkarserata

dapat menyebutkan aktivitas yang menyebabkan reinkarserata

dapat memahami pembedahan yang akan dialami

Intervensi :
a. Kaji tingkat pengetahuan pasien
Rasional : tingkat pengetahuan membantu menentukan metoda dalam
memberikan pendidikan kepada pasien

b. Berikan penjelasan mengenai hernia : pengertian, penyebab dan proses serta


penanganan dengan jelas.
Rasional : penjelasan yang jelas membuat pasien dan keluarga cepat
memahami sehingga pengetahuan meningkat.
c. Berikan penguatan bila pasien mampu menyebutkan kembali apa yang sudah
dijelaskan.
Rasional : pasien akan lebih mudah mengingat jika diberi reinforcement oleh
perawat mengenai pemahamannya.
d. Anjurkan pasien untuk menanyakan kepada pasien di samping untuk berbagi
pengalaman
Rasional : eksplorasi penggalaman dengan pasien lain dalam pembedahan
yang sama membantu meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga
2.

Diagnosa keperawatan 2.
Tujuan : selama menunggu jadwal pembedahan tidak terjadi tanda dan gejala
reinkarserata.
Kriteria : -

tidak mengeluh nyeri

tidak ada benjolan/pembengkakan di lipat paha

tidak mengeluh mual dan muntah

ADL dilakukan sesuai kemampuan pasien

Intervensi :
a. Berikan penjelasan dan monitor tanda tanda terjadinya reinkarserata
Rasional : indikasi pembedahan elektif atau pembedahan emergensi.
b. Observasi tanda vital
Rasional : mengetahui perubahan dan perkembangan tanda vital pasien
sehingga tepat dalam menentukan tindakan selanjutnya.
c. Anjurkan pasien untuk tidur dengan kepala tempat tidur ditinggikan.
Rasional : posisi kaki lebih tinggi dari kepala tempat tidur memungkinkan
penurunan/penonjolan isi hernia berkurang.
d. Anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas harian tanpa memerlukan energi
yang tinggi.
Rasional : aktivitas yang berlebihan meningkatkan tekanan intraabdominal
sehingga memudahkan penurunan/penonjolan isi hernia.
e. Anjurkan pasien untuk menggunakan celana hernia (truss)
Rasional : celana hernia membantu mencegah turunnya isi hernia ke lipat
paha.

14

3.

Diagnosa keperawatan 3.
Tujuan : setelah diberi tindakan keperawatan selama 3 jam pasien merasa nyaman
(tidak merasa nyeri).
Kriteria : -

pasien rileks

tenang

tidak ada penonjolan pada daerah lipat paha

tanda vital dalam batas normal : Tensi 120/80, Nadi 100 x/menit,
pernapasan 12 kali/menit dan suhu 373oC.

Intervensi :
a. Kaji tingkat nyeri pasien
Rasional : pnentuan tindak selanjutnya
b. Anjurkan teknik relaksasi
Rasional : teknik relaksasi membantu mengurangi peningkatan tekanan
intrabdominal
c. Kolaborasi pemberian analgesik
Rasional : membantu mengurangi atau menghilangkan nyeri
d. Dorong secara manual isi hernia agar kembali ke atas.
Rasional : mencegah terjadinya strangulasi yang bisa menambah nyeri yang
dialami pasien
e. Pertahankan sikap yang kalem
Rasional : sikap yang kalem dan lingkungan tenang membantu pasien
mengontrol nyeri dan mengurangi kecemasan pasien.

15

PELAKSANAAN DAN EVALUASI


No

Dx.
kep

1
1

Hari/tgl
Selasa, 910
2001
18.00
18.30

Implementasi

20.00
20.30

Mengkaji tingkat pengetahuan pasien tentang pengertian,


penyebab dan penanganan hernia
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang :
a. Pengertian hernia
b. Penyebab
c. Tanda dan gejala
d. Penangannya

Menganjurkan pasien untuk tidur dengan kaki ditinggikan


Menganjurkan agar menggunakan kain untuk dibebat pada
daerah inguinal untuk mencegah turunnya isi hernia
Menganjurkan kepada pasien agar dalam melakukan akrivitas
harian tidak boleh berlebihan seperti BAB tidak boleh terlalu kuat mengedan,
mengangkat beban berat.

Evaluasi
Jam 20.45
S :
pasien dan keluarga mengatakan memahami
proses penyakit tetapi penganan terutama
pembedahan belum memahami
O : mampu menyebutkan kembali pengertian, belum
mampu menyebutkan proses penyakit secara
keseluruhan, mampu menyebutkan kembali
aktivitas yang perlu dihindari dan belum mampu
menyebutkan tujuan dari pembedahan
A : pengetahuan pasien dan keluarga bertambah
P : intervensi dipertahankan terutama penjelasan
tentang pembedahan.
S : Pasien mengatakan sekarang tidak ada penurunan
isi hernia
O : tidak ada pembengkakan, nyeri tidak ada, mual
muntah tidak ada, pasien rileks
A : tidak ada tanda/gejala reinkarserata
P : intervensi dipertahankan

No

Dx.
kep

2
1

Hari/tgl
Rabu, 10 10 2001
08.00
12.30

3.

Implementasi

07.30
07.45

07.15

Menanyakan kembali tentang pengertian, penyebab dan


penanganan hernia
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang proses
terjadinya hernia dan pembedahan yang akan dijalani : persiapan sampai pulang
dari ruang operasi
Menganjurkan kepada pasien untuk menanyakan pengalaman
pembedahan pada pasien lain yang sudah menjalani pembedahan (Tn. Mahmud)

Evaluasi
Jam 13.30
S :
pasien dan keluarga mengatakan memahami
pembedahan yang akan dihadapi pasien
O : mampu menyebutkan kembali pengertian, mampu
menyebutkan proses penyakit secara keseluruhan,
mampu menyebutkan kembali aktivitas yang perlu
dihindari dan belum mampu menyebutkan tujuan
dari pembedahan
A : pengetahuan pasien dan keluarga meningkat
P : intervensi dihentikan.

S : Pasien mengatakan sekarang ada penurunan isi


hernia jam 06.00 pagi
O : ada pembengkakan, nyeri, mual muntah tidak
ada, pasien tegang
A : ada tanda/gejala reinkarserata
P : intervensi dipertahankan

S : Pasien mengatakan nyeri pada 1 dari skala 5, tidak


merambat sampai ke pinggul
O : ada pembengkakan, pasien tegang, tensi 130/80
mmHg, nadi 135 x/menit, pernapasan 22 x/menit,
suhu 38oC
A : gangguan rasa nyaman nyeri
P : intervensi dipertahankan

Menganjurkan pasien untuk tidur dengan kaki ditinggikan


Menganjurkan agar menggunakan kain untuk dibebat pada
daerah inguinal untuk mencegah turunnya isi hernia
Menganjurkan pasien agar aktivitas harian tidak boleh
berlebihan seperti BAB tidak boleh terlalu kuat mengedan, mengangkat beban
berat.

08.20

Mengkaji tingkat nyeri pasien dengan skala 1 5


Mengobservasi tanda vital
Menganjurkan untuk menarik napas dalam dan berusaha
rileks

Mempertahankan sikap yang kalem dengan pasien dan


keluarga sambil mendengarkan keluhan pasien dan keluarga

No

Dx.
kep

2
2

Hari/tgl
Kamis, 11 102001
08.00
12.30

3.

Implementasi

07.15
08.20

Menganjurkan pasien untuk tidur dengan kaki ditinggikan


Menganjurkan agar menggunakan kain untuk dibebat pada
daerah inguinal untuk mencegah turunnya isi hernia
Menganjurkan pasien agar aktivitas harian tidak boleh
berlebihan seperti BAB tidak boleh terlalu kuat mengedan, mengangkat beban
berat.
-

Mengkaji tingkat nyeri pasien dengan skala 1 5


Mengobservasi tanda vital
Mempertahankan sikap yang kalem dengan pasien dan
keluarga sambil mendengarkan keluhan pasien dan keluarga

Pada hari Jumad, 12 Oktober 2001 pasien menjalani pembedahan (herniotomi).

Evaluasi
Jam 13.30
S : Pasien mengatakan tidak ada penurunan isi hernia
O : tidak ada pembengkakan, nyeri, mual muntah
tidak ada, pasien tidak tegang
A : ada tanda/gejala reinkarserata
P : intervensi dipertahankan
S : Pasien mengatakan nyeri pada 1 dari skala 5, tidak
merambat sampai ke pinggul
O : tidak ada pembengkakan, pasien rileks, tensi
120/70 mmHg, nadi 100 x/menit, pernapasan 16
x/menit, suhu 37oC
A : gangguan rasa nyaman nyeri tidak terjadi
P : intervensi dihnetikan

Вам также может понравиться

  • Kolelitiasis PDF
    Kolelitiasis PDF
    Документ30 страниц
    Kolelitiasis PDF
    Wildan'z Creed
    Оценок пока нет
  • Makalah Trakeostomi DR - Sujarwadi
    Makalah Trakeostomi DR - Sujarwadi
    Документ30 страниц
    Makalah Trakeostomi DR - Sujarwadi
    Valan Tauran
    Оценок пока нет
  • 6 Daftar Lampiran
    6 Daftar Lampiran
    Документ1 страница
    6 Daftar Lampiran
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Trakeostomi
    Trakeostomi
    Документ61 страница
    Trakeostomi
    SrimutiaRahayu
    Оценок пока нет
  • Referat Trakeostomi Alodia - Andreas
    Referat Trakeostomi Alodia - Andreas
    Документ34 страницы
    Referat Trakeostomi Alodia - Andreas
    gadjah_dena
    Оценок пока нет
  • Indikasi Dan Kontra Trakeostomi
     Indikasi Dan Kontra Trakeostomi
    Документ53 страницы
    Indikasi Dan Kontra Trakeostomi
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • REFERAT Cholelithiasis
    REFERAT Cholelithiasis
    Документ16 страниц
    REFERAT Cholelithiasis
    Andrew Joshua
    Оценок пока нет
  • 6 Daftar Tabel
    6 Daftar Tabel
    Документ1 страница
    6 Daftar Tabel
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi PH
    Daftar Isi PH
    Документ2 страницы
    Daftar Isi PH
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Lingkungan Sehat
    Lingkungan Sehat
    Документ7 страниц
    Lingkungan Sehat
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Cover Judul Skripsi
    Cover Judul Skripsi
    Документ1 страница
    Cover Judul Skripsi
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ4 страницы
    Bab 1
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • BAB IV Fix
    BAB IV Fix
    Документ6 страниц
    BAB IV Fix
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Lingkungan Sehat
    Lingkungan Sehat
    Документ7 страниц
    Lingkungan Sehat
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Responsi Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin: Scherende Flechte Herpes Sircine Trichophytique
    Responsi Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin: Scherende Flechte Herpes Sircine Trichophytique
    Документ12 страниц
    Responsi Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin: Scherende Flechte Herpes Sircine Trichophytique
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Program Imunisasi4
    Program Imunisasi4
    Документ24 страницы
    Program Imunisasi4
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ18 страниц
    Bab I
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Seminar Kasus Pada Gastroenteritis D RSUD LUBAS
    Seminar Kasus Pada Gastroenteritis D RSUD LUBAS
    Документ35 страниц
    Seminar Kasus Pada Gastroenteritis D RSUD LUBAS
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Nekrolisis Epidermal Toksik: I. Pendahuluan
    Nekrolisis Epidermal Toksik: I. Pendahuluan
    Документ13 страниц
    Nekrolisis Epidermal Toksik: I. Pendahuluan
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Referat Askariasis
    Referat Askariasis
    Документ31 страница
    Referat Askariasis
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Tinea Corporis Ecul Cece
    Tinea Corporis Ecul Cece
    Документ29 страниц
    Tinea Corporis Ecul Cece
    Monica Lauretta Sembiring II
    Оценок пока нет
  • Tinea Corporis: Laporan Home Visit Puskesmas Trosobo
    Tinea Corporis: Laporan Home Visit Puskesmas Trosobo
    Документ50 страниц
    Tinea Corporis: Laporan Home Visit Puskesmas Trosobo
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Ukrida
    Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Ukrida
    Документ18 страниц
    Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Ukrida
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Referat Ten
    Referat Ten
    Документ10 страниц
    Referat Ten
    Ruchan Chang
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ1 страница
    Kata Pengantar
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Cover Radiologi
    Cover Radiologi
    Документ1 страница
    Cover Radiologi
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • NO Absennnn
    NO Absennnn
    Документ2 страницы
    NO Absennnn
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Tinea Corporis
    Tinea Corporis
    Документ15 страниц
    Tinea Corporis
    xylomite
    Оценок пока нет
  • Cover Radiologi
    Cover Radiologi
    Документ1 страница
    Cover Radiologi
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ1 страница
    Kata Pengantar
    NiKomangWindhiaPuspitasari
    Оценок пока нет