Вы находитесь на странице: 1из 17

METODA KALENDER

Hai Para Wanita: Kenalilah Siklus Kesuburan Tubuhmu

Wanita adalah suatu misteri. Ini tidak hanya


perkataan puitis yang kosong, karena secara
fakta memang demikian. Tidak hanya secara
emosional, namun juga secara fisik, dan secara
khusus siklus kesuburannya. Banyak wanita yang
mungkin sampai usia tua tidak mengenal siklus
kesuburan dan ketidaksuburannya, atau
tepatnya, tidak tahu secara persis. Apalagi bagi
mereka yang siklusnya tak beraturan setiap
bulan.

Padahal pengetahuan tentang hal ini sangat


penting dalam sebuah keluarga, supaya
pasangan suami istri tersebut dapat
merencanakan keluarganya untuk masa depan.
Bagaimanapun juga kita mengetahui bahwa
Gereja Katolik menolak penggunaan alat
kontrasepsi, karena itu bertentangan dengan
makna luhur kasih persatuan suami istri di dalam
perkawinan. Selanjutnya tentang ini sudah
dibahas di dalam artikel Humanae Vitae itu
benar!, yang berdasarkan atas makna
Sakramen Perkawinan Katolik,

Kita patut bersyukur kepada Tuhan, karena adanya para


peneliti Katolik yang mempelajari tentang misteri siklus
kesuburan dan ketidaksuburan wanita ini. Berdasarkan Metoda
Ovulasi Billings, maka Model Creighton (MCr) memberikan
suatu alternatif kepada pasangan untuk menerapkan KB
Alamiah yang lebih akurat dari sistem kalender, yang
akurasinya memang relatif kurang baik, terutama jika siklus
wanitanya tidak menentu. Hanya ada sedikit pengorbanan
untuk melakukan metoda ini, yaitu sedikit repot di pihak istri,
dengan pengamatan yang harus sering dilakukan dengan
kertas tisue dan pencatatan akan hasil-hasilnya. Pada awalnya
memang repot, tetapi jika sudah biasa, maka itu sudah
menjadi bagian dari diri. Metode ini sangatlah aman dan tidak
menimbulkan efek samping, dan di atas semua itu, sejalan
dengan prinsip KB Alamiah.

Pendahuluan
Metode kalenderataupantang berkala
merupakan metodekeluarga berencanaalamiah
(KBA) yang paling tua. Pencetus KBA sistem
kalender adalah dr. Knaus (ahlikebidanandari
Vienna) dan dr. Ogino (ahliginekologidari
Jepang).Metode kalenderini berdasarkan pada
siklus haid/menstruasiwanita.

Knaus berpendapat bahwaovulasiterjadi tepat


14 hari sebelummenstruasiberikutnya.
Sedangkan Ogino berpendapat bahwaovulasi
tidak selalu terjadi tepat 14 hari sebelum
menstruasi, tetapi dapat terjadi antara 12 atau
16 hari sebelummenstruasiberikutnya. Hasil
penelitian kedua ahli ini menjadi dasar dari KBA
sistem kalender.

Pengertian
Metode kalenderataupantang berkalaadalah
cara/metodekontrasepsisederhana yang
dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak
melakukansenggamaatauhubungan seksual
padamasa subur/ovulasi.

Manfaat

Sebagai alat pengendaliankelahiranatau mencegahkehamilan.


Manfaatkonsepsi
Dapat digunakan oleh para pasangan untuk mengharapkanbayidengan melakukan
hubungan seksualsaatmasa subur/ovulasiuntuk meningkatkan kesempatan bisahamil.

Keuntungan

Metode kalenderataupantang berkalamempunyai keuntungan sebagai berikut:

Metode kalenderataupantang berkalalebih sederhana.

Dapat digunakan oleh setiapwanitayang sehat.

Tidak membutuhkan alat ataupemeriksaankhusus dalam penerapannya.

Tidak mengganggu pada saat berhubunganseksual.

Kontrasepsidengan menggunakanmetode kalenderdapat menghindari resikokesehatan


yang berhubungan dengankontrasepsi.
Tidak memerlukan biaya.
Tidak memerlukan tempatpelayanankontrasepsi.

Keterbatasan
Sebagaimetode sederhanadan alami,metode kalenderatau
pantang berkalaini juga memiliki keterbatasan, antara lain:

Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.


Harus adamotivasidan disiplin pasangan dalam menjalankannya.

Pasangan suami istri tidak dapat melakukanhubungan seksualsetiap


saat.
Pasangan suami istri harus tahumasa suburdanmasa tidak subur.

Harus mengamati sikusmenstruasiminimal enam kali siklus.

Siklus menstruasiyang tidak teratur (menjadi penghambat).

Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metodekontrasepsilain

Efektifitas
Metode kalenderakan lebih efektif bila dilakukan
dengan baik dan benar. Sebelum menggunakanmetode
kalenderini, pasangan suami istri harus mengetahui
masa subur. Padahal,masa subursetiapwanitatidaklah
sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal
enam kalisiklus menstruasi. Selain itu, metode ini juga
akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan
metodekontrasepsilain. Berdasarkan penelitian dr.
Johnson dan kawan-kawan di Sidney,metode kalender
akan efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan dengan
metodesimptothermal.Angka kegagalan penggunaan
metode kalenderadalah 14 per 100wanitaper tahun.

FaktorPenyebabMetode KalenderTidak Efektif


Hal yang dapat menyebabkanmetode kalendermenjadi tidak efektif
adalah:
Penentuanmasa tidak suburdidasarkan pada kemampuan hidup sel
spermadalamsaluran reproduksi(spermamampu bertahan selama 3
hari).
Anggapan bahwaperdarahanyang datang bersamaan denganovulasi,
diinterpretasikan sebagaimenstruasi. Hal ini menyebabkan perhitungan
masa tidak subursebelum dan setelahovulasimenjadi tidak tepat.
Penentuanmasa tidak suburtidak didasarkan padasiklus menstruasi
sendiri.
Kurangnya pemahaman tentang hubunganmasa subur/ovulasidengan
perubahanjenismukus/lendir serviksyang menyertainya.
Anggapan bahwa hari pertamamenstruasidihitung dari berakhirnya
perdarahanmenstruasi. Hal ini menyebabkan penentuanmasa tidak
suburmenjadi tidak tepat.

Penerapan
Hal yang perlu diperhatikan padasiklus menstruasiwanita
sehat ada tigatahapan:
Pre ovulatory infertility phase(masa tidak subursebelum
ovulasi).
Fertility phase(masa subur).
Post ovulatory infertility phase(masa tidak subursetelah
ovulasi).
Perhitunganmasa suburini akan efektif bila siklus
menstruasinyanormalyaitu 21-35 hari. Pemantauan jumlah
hari pada setiapsiklus menstruasidilakukan minimal enam
kali siklus berturut-turut. Kemudian hitung periodemasa
suburdengan melihat data yang telah dicatat

Bilahaidteratur (28 hari)


Hari pertama dalamsiklus haiddihitung sebagai hari ke-1 danmasa
suburadalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalamsiklus haid.
Contoh:
Seorangwanita/istri mendapathaidmulai tanggal 9 Maret. Tanggal
9 Maret ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada
tanggal 20 Maret dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Maret. Jadi
masa suburyaitu sejak tanggal 20 Maret hingga tanggal 24 Maret.
Sehingga pada masa ini merupakanmasa pantanguntuk
melakukansenggama. Apabila ingin melakukanhubungan seksual
harus menggunakankontrasepsi.
Bilahaidtidak teratur
Jumlah hari terpendek dalam 6 kalisiklus haiddikurangi 18.
Hitungan ini menentukan hari pertamamasa subur. Jumlah hari
terpanjang selama 6siklus haiddikurangi 11. Hitungan ini
menentukan hari terakhirmasa subur

Rumus :
Hari pertamamasa subur= Jumlah hari terpendek 18
Hari terakhirmasa subur= Jumlah hari terpanjang 11
Contoh:
Seorangwanita/istri mendapathaiddengan siklus
terpendek 25 hari dan siklus terpanjang 30 hari (mulai
hari pertamahaidsampaihaidberikutnya).
Langkah1 : 25 18 = 7
Langkah2 : 30 11 = 19
Jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-7 sampai hari
ke-19. Sehingga masa ini, suami istri tidak boleh
melakukansenggama. Apabila ingin melakukan
senggamaharus menggunakankontrasepsi

Referensi
asuh.wikia.com/wiki/Kalender diunduh 19 Maret 2010, 09:22 PM.
birthcontrolsolutions.com/types/natural/calendar-rhythm.htm diunduh
19 Maret 2010, 09:54 PM.
getting-pregnant-tips.com/calendar-method.html diunduh 23 Maret
2010, 03:55 PM.
Pandji, 2009.KontrasepsiSistem Kalender (KB
Kalender).pandjiwinoto.co.cc/2009/02/11/kontrasepsi-sistem-kalenderkb-kalender/ diunduh 24 Maret 2010, 05:00 PM.
2006.Sistim KalenderKBAlamiah,Amandan Murah.
prov.bkkbn.go.id/gemapria/article-detail.php?artid=49 diunduh 19
Maret 2010, 08:54 PM.
2006.Sistem Kalender Metode Ber-KBTanpa
Biaya.prov.bkkbn.go.id/gemapria/article-detail.php?artid=30 diunduh
19 Maret 2010, 09:07 PM.
Saifuddin, BA. 2008.Buku PanduanPraktisPelayananKontrasepsi
.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. (Bagian Kedua MK 7- MK 14).

TERIMA

KASIH

Вам также может понравиться