Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Human papillomavirus (HPV) merupakan virus DNA rantai ganda sirkuler. Virus ini
ditularkan terutama melalui kontak kulit dengan kulit (hubungan seksual, manual-genital dan oralgenital) dan tidak selalu memerlukan sexual intercourse. Infeksi HPV ini akan berkembang menjadi
kutil genital atau penyakit pada serviks seperti kanker serviks. Penelitian yang dilakukan terhadap
1000 sampel dari 22 negara mendapatkan adanya infeksi HPV pada sejumlah 99,7% kanker
serviks.1,2
Kanker serviks merupakan kanker terbanyak dan penyebab kematian tertinggi pada wanita
di dunia. Tahun 2003, WHO menyebutkan bahwa sekitar 500.000 wanita setiap tahunnya
didiagnosa menderita kanker serviks dan hampir 60% diantaranya meninggal dunia. 3 Di Indonesia,
diperkirakan terjadi sekitar 40 kasus baru perharinya dan 50% diantaranya meninggal karena
kanker serviks.4
Setiap tahun diperkirakan terdapat 500.000 kasus kanker serviks baru di seluruh dunia,
77% di antaranya ada di negara-negara sedang berkembang. Depkes RI melaporkan bahwa di
Indonesia diperkirakan sekitar 90-100 kanker baru di antara 100.000 penduduk pertahunnya, atau
sekitar 180.000 kasus baru pertahun, dengan kanker serviks menempati urutan pertama di antara
kanker pada wanita.5 Pada tahun 2009, jumlah kasus kanker serviks di Jawa Timur mencapai
1.879 kasus yang terdiri atas 1.185 orang menjalani rawat inap dan 694 orang rawat jalan. Angka
kejadian ini, menempatkan Jawa Timur sebagai urutan pertama kasus kanker seviks tingkat
nasional.6
Data mengenai distribusi vaksin HPV di dunia menyebutkan bahwa dua tahun setelah
persetujuan FDA (The U.S. Food and Drug Administration) di tahun 2006, vaksin kuadrivalen
digunakan secara luas dengan jumlah sebanyak 36 juta dosis terdistribusi di seluruh dunia.
Sedangkan vaksin bivalen telah diterima di 95 negara di dunia termasuk 27 negara bagian Uni
Eropa, Australia, Brazil, Korea Selatan, Meksiko, dan Taiwan.7 Di Indonesia, vaksin ini sudah
mendapat izin edar dari BPOM RI dan telah masuk kedalam program imunisasi yang dianjurkan,
tetapi cakupan vaksinasi HPV di Indonesia masih sangat rendah, namun belum ada data pasti
mengenai hal ini.8,9
Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai tingkat pengetahuan ibu-ibu
tentang vaksin Human pappilomavirus (HPV) di kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara tahun
2012, dikatakan bahwa pengetahuan ibu tentang vaksin HPV sebagai pencegahan kanker leher
rahim mayoritas ibu berpengetahuan kurang yaitu sebesar 77.6% dari 107 responden.4

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, ditemukan masalah-masalah sebagai berikut :
1.2.1

Angka kematian kanker serviks yang masih tinggi.

1.2.2

Angka kesakitan kanker serviks yang masih tinggi.

1.2.3

Cakupan imunisasi HPV di Indonesia yang masih rendah.

1.2.4

Belum diketahuinya pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu mengenai vaksin HPV sebagai
pencegahan kanker leher rahim.

1.3 Tujuan Umum dan Khusus


1.3.1 Tujuan Umum
1.3.1.1 Diketahuinya tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu mengenai vaksinasi HPV dan
faktor-faktor berhubungan di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Tomang, Kecamatan
Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Diketahuinya sebaran berdasarkan tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai
vaksinasi HPV di kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
1.3.2.2 Diketahuinya sebaran berdasarkan usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, tingkat ekonomi
keluarga, jarak fasilitas kesehatan, dan sumber informasi dari responden di wilayah kerja
Puskesmas kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
1.3.2.3 Diketahuinya hubungan antara usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, tingkat ekonomi
keluarga, jarak fasilitas kesehatan, dan sumber informasi dengan pengetahuan responden
mengenai vaksinasi HPV di kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta
Barat.
1.3.2.4 Diketahuinya hubungan antara usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, tingkat ekonomi
keluarga, jarak fasilitas kesehatan, dan sumber informasi dengan sikap responden
mengenai vaksinasi HPV di kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta
Barat.
1.3.2.5 Diketahuinya hubungan antara usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, tingkat ekonomi
keluarga, jarak fasilitas kesehatan, dan sumber informasi dengan perilaku responden
mengenai vaksinasi HPV di kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta
Barat.
1.3.2.6 Diketahuinya hubungan antara pengetahuan dengan sikap responden terhadap vaksinasi
HPV di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan,
Jakarta Barat.
1.3.2.7 Diketahuinya hubungan antara pengetahuan dengan perilaku responden terhadap
vaksinasi HPV di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol
Petamburan, Jakarta Barat.

1.3.2.8 Diketahuinya hubungan antara sikap dengan perilaku responden terhadap vaksinasi HPV
di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta
Barat.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1

Manfaat Bagi Peneliti

1.4.1.1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pengetahuan
bagi peneliti selanjutnya.
1.4.1.2 Memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan dalam melakukan penelitian.
1.4.1.3 Meningkatkan kemampuan komunikasi dengan masyarakat.
1.4.1.4 Mengembangkan daya nalar, minat dan kemampuan dalam bidang penelitian.
1.4.2

Manfaat Bagi Perguruan Tinggi

1.4.2.1 Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam melaksanakan fungsi atau tugas
perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan
pengabdian bagi masyarakat.
1.4.2.2 Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang
kesehatan.
1.4.3

Manfaat Bagi Puskesmas dan Masyarakat

1.4.3.1 Merupakan sumber masukan sebagai bahan informasi bagi kepala puskesmas, dokter,
perawat dan kader mengenai vaksinasi HPV yang dapat mengurangi jumlah kanker
serviks.
1.4.3.2 Hasil penelitian ini merupakan dasar bagi penelitian selanjutnya di puskesmas.
1.4.3.3 Meningkatkan kesadaran

masyarakat

tentang

pentingnya

pengetahuan mengenai

vaksinasi HPV dan manfaatnya.


1.4.3.4 Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dan kader dalam penyuluhan tentang
pentingnya vaksinasi HPV.

Вам также может понравиться