Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
(BPKM)
DAFTAR ISI
PENGANTAR
BAB I
INFORMASI UMUM
BAB II
KOMPETENSI MODUL
BAB III
BAB IV
TAHAP PEMELAJARAN
10
BAB V
11
BAB VI
EVALUASI
13
BAB VII
MATRIKS KEGIATAN
14
LAMPIRAN
20
PENGANTAR
Suatu usaha pelayanan kesehatan seharusnya merupakan suatu usaha kolaborasi antara seluruh praktisi
kesehatan. Tim pelayanan kesehatan yang efektif terdiri dari berbagai ahli yang bekerja sama secara sinergis,
terstruktur, dan sistematis sesuai peran dan fungsinya masing-masing, sehingga mampu memberikan pelayanan
kesehatan yang optimal. Kenyataan ini telah disadari oleh berbagai pihak termasuk oleh pengelola program
pendidikan bidang kesehatan. Berbagai usaha telah dilakukanagar peserta didik bidang kesehatan memiliki
kemampuan untuk berinteraksi dan bekerja sama secara sinergis, efektif, dan efisien dalam suatu tim pelayanan
kesehatan.
Setiap bidang pendidikan profesi kesehatan menyusun dan menjalankan kurikulumnya masing-masing.Peserta
didik dituntut untuk menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan diperlukan dalam menjalankan
profesinya. Dalam proses pendidikannya tersebut, peserta didik secara tidak sengaja mungkin mendapatkan
kesempatan untuk berinteraksi dengan profesi kesehatan lainnya, namun proses ini sifatnya informal dan tidak ada
tujuan yang spesifik yang hendak dicapai melalui proses tersebut. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam
berinteraksi dan bekerja sama dengan profesi lainnya dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan tentunya
belum terukur secara objektif.
Kondisi demikian memerlukanadanya sebuahprogramatau modulyang menekankan pembelajaran
interprofesional,yang tertuang dalam bentuk Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM). Modul Kolaborasi dan
Kerjasama Tim Kesehatan I dalam fakultas-fakultas rumpun ilmu kesehatan. Buku ini disusun bersama oleh seluruh
fakultas dalam rumpun kesehatan untuk melengkapi peserta didik dengan kemampuan untuk berkolaborasi secara
sinergis dalam pengelolaan kesehatan baik itu pada level individu, keluarga, dan masyarakat. Dalam suatu kegiatan
pembelajaran interprofesional,secara formal diharapkan terjadi sebuah interaksi yang positif, membangun dan
saling menguntungkan antar peserta didik profesi kesehatan.
Modul ini akan diberikan pada awal pendidikan untuk memperkenalkan konsep kolaborasi dan pendidikan
interprofesional kepada peserta didik sedini mungkin, dan akan dilanjutkan pada tahap pendidikan di setting klinik
dan komunitas. Pembelajaran interprofesional pada tahap pendidikan di setting klinik dan komunitas tersebut
diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berlatih bekerja sama dalam memberikan
suatu pelayanan kesehatan dengan kondisi yang senyata mungkin.
BRPKolaborasi dan Kerjasama Tim Kesehatan I ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang utuh mengenai
tujuan pembelajaran, metode pengajaran, dan cara evaluasi hasil belajar yang akan diterapkan, beserta seluruh
komponen lain yang terkait. Tentunya buku ini tidak luput dari kekurangan, sehingga masukan dari seluruh staf
pengajar dan peserta didik sangat diharapkan untuk senantiasa meningkatkan kualitas buku ini, dan terlebih
penting lagi untuk perbaikan program pembelajaran agar dapat lebih sesuai dengan kebutuhan serta kompetensi
akhir yang diinginkan.
Terima kasih dan semoga bermanfaat.
BAB I
INFORMASI UMUM
Nama modul
Kode modul
:-
Semester ke-
: 2 (genap)tahap akademik/preklinik
Jumlah SKS
: 2 SKS
Metoda pembelajaran
Modul prasyarat
:-
Pendukung modul
:-
Deskripsi modul
Modul ini merupakan salah satu modul integrasi rumpun ilmu kesehatan yang bertujuan untuk
melengkapi mahasiswa rumpun ilmu kesehatan dengan kemampuan untuk berkolaborasi dalam
pengelolaan masalah kesehatan. Dalam modul ini setiap mahasiswa diberikan kesempatan untuk belajar
dengan, dari dan mengenai profesi kesehatan lainnya melalui berbagai metode pembelajaran yang
disiapkan.Masalah kesehatan yang digunakan sebagai pemicu untuk mempelajari dan melatih
kemampuan bekerja sama adalah masalah yang sering ditemukan di masyarakat (individu/keluarga dan
masyarakat) dan memerlukan penanganan yang kolaboratif dan sinergis antar profesi kesehatan.
BAB II
KOMPETENSI
BAB III
BAHASAN DAN RUJUKAN
Mampu mengidentifikasi
peran masing-masing
profesi dalam kolaborasi
pengelolaan masalah
kesehatan
Mampu mengidentifikasi
masalah-masalah dalam
proses kolaborasi
Estimasi
waktu
3 kali
pertemuan
(DK 1x, QBL
1x, pleno
1x)
4 kali
pertemuan
(DK 1 x,
QBL 1x,
CBD 1x,
pleno 1x)
4 kali
pertemuan
Rujukan
Pada bagian B
Pada bagian B
Pada bagian B
Pada bagian B
Pada bagian B
Kompetensi/subkompetensi
pengelolaan masalah
kesehatan
Merumuskan penyelesaian
masalah dalam proses
kolaborasi pengelolaan
masalah kesehatan sesuai
dengan konteks yang
dihadapi
Mampu menerapkan peran
masing-masing profesi dan
berinteraksi
dalam
pengelolaan
masalah
kesehatan
Estimasi
waktu
Rujukan
DK 1x, CBD
2x, Pleno
1x
Pada bagian B
Pada bagian B
Pada bagian B
2 kali
pertemuan
2 kali
pertemuan
Pada bagian B
B. Daftar rujukan
1. Tuckman BW. Development sequence in small groups. Psychological Bulletin, 1965, 63:384399.
2. Committee on Quality of Health Care in America, Institute of Medicine (2001). Crossing the
quality chasm: a new health system for the 21st century. National Academy of Sciences.
3. Frenk J et al (2010). Health professionals for a new century: transforming education to
strengthen health systems in an interdependent world. The Lancet 376: 1923-58
4. Nemeth CP (2008). Improving healthcare team communication: building on lessons from aviation
and aerospace. Hampshire: Ashgate Publishing Limited
5. The Victorian Quality Council (2010). Promoting effective communication among healthcare
professionals to improve patient safety and quality of care. Victorian Government Department
of Health, Melbourne, Victoria
6. Office of Interprofessional Education & Practice, Queens University. Communication for patient
safety: timely open communication for patient safety. Ontario, Canada
7. Lingard L et al. Communication failures in the operating room: an observational classification of
recurrent types and effects. Quality & Safety in Health Care, 2004, 13(5):330334.
8. Marshall S, Harrison J, Flanagan B. The teaching of a structured tool improves the clarity and
content of inter-professional clinical communication. Quality & Safety in Health Care,
2009:18:137-140
9. CMA Working Group (2007). Putting Patients First: Patient-centred collaborative care a
discussion paper. Canadian Medical Association
10. Family Health Teams (2005). Guide to collaborative team practice. Toronto, Ontario
11. ODaniel M & Rosenstein AH (2008). Chapter 33: Professional communication and team
collaboration in Patient Safety and Quality: an evidence-based handbook for nurses, Hughes RG
(ed). Agency for Healthcare Research and Quality.
12. Teamwork in health care: promoting effective teamwork in health care in Canada Canadian
Health
Services
Research
Foundation
(CHSRF),
2006
(http://www.chsrf.ca/research_themes/pdf/teamwork-synthesis-report_e.pdf).
13. Baker DP et al. Medical teamwork and patient Safety: the evidence-based relation. Literature
Review. AHRQ Publication No. 05-0053. Rockville, MD, Agency for Healthcare Research and
Quality, 2005 (http://www.ahrq.gov/qual/medteam/)
14. Quality AfHRa. TeamSTEPPS: strategies and tools to enhance performance and patient safety.
Rockville, MD, November 2007
15. Mickan SM. Evaluating the effectiveness of health care teams. Australian Health Review, 2005,
29(2):211217.
16. Mickan SM, Rodger SA. Effective health care teams: a model of six characteristics developed
from shared perceptions. Journal of Interprofessional Care, 2005, 19(4):358 370.
17. Risser DT et al. The potential for improved teamwork to reduce medical errors in the emergency
department. The MedTeams Research Consortium. Annals of Emergency Medicine, 1999,
34(3):373383.
18. Ramsay MAE (2001). Conflict in the health care workplace. BUMC Proceedings 14:138-139
19. College of Nurses of Ontario (2009). Conflict prevention and management. Toronto: College of
Nurses of Ontario.
20. Andrew LB (1999). Conflict management, prevention and resolution in medical settings.
Physician Executives 25(4):38-42
21. Sotile WM & Sotile MO (1999). How to shape positive relationships in medical practices and
hospitals. Physician Executives 25(5):51-55
BAB IV
TAHAP PEMELAJARAN
Kompetensi/ Subkompetensi
Tahap Pemelajaran
O
(%)
L
(%)
Question Based
Learning(QBL)(40%)
Media
Teknologi
U
(%)
Presentasi pleno
(30%)
Question Based
Learning(QBL) (20%)
Question Based
Learning(QBL)(20%)
Case-based
discussion (CBD)
(50%)
Presentasi pleno
(30%)
Mampu mengidentifikasi
masalah-masalah dalam proses
kolaborasi pengelolaan masalah
kesehatan
Dinamika kelompok:
- Komunikasi
interprofesional (10%)
- Kolaborasi
interprofesional(10%)
Case-based
discussion (CBD)
(50%)
Presentasi pleno
(30%)
Merumuskan penyelesaian
masalah dalam proses kolaborasi
pengelolaan masalah kesehatan
sesuai dengan konteks yang
dihadapi
Mampu menerapkan peran
masing-masing profesi dan
berinteraksi dalam pengelolaan
masalah kesehatan
Project Based
Learning (60%)
Presentasi pleno
(30%)
Tugas akhir
kelompok (40%)
Group project (40%)
Presentasi (20%)
10
BAB V
RANCANGAN TUGAS LATIHAN
A. Tujuan Tugas (Kemampuan akhir yang diharapkan)
Kompetensi/
subkompetensi
Mampu menjelaskan
konsep kolaborasi
dalam pengelolaan
masalah kesehatan
Mampu
mengidentifikasi
peran setiap profesi
dalam kolaborasi
pengelolaan masalah
kesehatan
Objek garapan
Cara
pengerjaan
Individuda
n
kelompok
Mampu
mengidentifikasi
masalah-masalah
dalam proses
kolaborasi
pengelolaan masalah
kesehatan
1.Merumuskan
penyelesaian masalah
dalam proses
kolaborasi
pengelolaan masalah
kesehatan sesuai
dengan konteks yang
dihadapi
2. Mampu
menerapkan peran
masing-masing profesi
dan berinteraksi
dalam pengelolaan
masalah kesehatan
Batas waktu
2 minggu
Kelompok/
individu
4 minggu
Ketepatan
mengidentifikasi peran
masing-masing profesi
dalam bidang
kesehatan
Kelompok/
individu
4 minggu
Ketepatan dalam
mengidentifikasi
masalah dalam proses
kolaborasi pengelolaan
masalah kesehatan
Kelompok
Tugas akhir:
1 kali
pertemuan
Kemampuan
menerapkan peran
masing-masing dan
berinteraksi secara
sinergis dalam
pengelolaan masalah
kesehatan
Group
project:
diberikan
waktu 2 kali
pertemuan
di kelas
untuk
persiapan
group
project
11
B. Kriteria Penilaian
Komponen kognitif:
1. Ketepatan analisis masalah (masalah kesehatan dan masalah kolaborasi)
2. Ketepatan penyelesaian masalah (masalah kesehatan dan masalah kolaborasi)
3. Keterampilan manajemen kelompok
4. Keterampilan manajemen konflik
5. Kreativitas
Komponen skills:
1. Kemampuan komunikasi interprofesional
2. Kemampuan berbagi informasi dan berargumentasi
Komponen afektif:
1. Sikap menghargai dan menghormati profesi lain
2. Keterbukaan menghadapi perbedaan pendapat
3. Motivasi dalam berkolaborasi
12
BAB VI
EVALUASI
Instrumen
Frekuensi
Bobot (%)
Lembar penilaian
(individu)
Peer: 5%
Tutor: 10%
Lembar penilaian
(kelompok), dinilai oleh
tutor kelompok lain
15%
Lembar penilaian
(individu) dengan
tujuan formatif, harus
diberikan umpan balik
LTM (untuk topik
Konsep Kolaborasi &
Peran Profesi), dinilai
oleh tutor kelompok
Lembar penilaian
(individu)
UAS
Nilai kelompok (dinilai
oleh Tim penilai)
0%
5%
15%
1
1
25 %
25%
Total
100%
Untuk mengikuti ujian (ujian kelompok dan ujian tulis akhir semester) mahasiswa harus memenuhi
persyaratan jumlah kehadiran minimal 80% dari seluruh pertemuan modul, termasuk pleno.
Mahasiswa dinyatakan lulus modul bila rata-rata nilai akhir dan nilai tiap komponen > 55
B. Evaluasi Modul
Pada akhir pelaksanaan modul akan disebarkan kuesioner pada peserta didik dan staf pengajar
modul kolaborasi RIK mengenai pelaksanaan modul dan tingkat kesiapan peserta didik untuk
berkolaborasi dalam tim pelayanan kesehatan (RIPLS).
13
BAB VII
MATRIKS KEGIATAN
Minggu
ke1
Hari
Waktu
Rabu
12 Feb
2014
13.00-14.00
Penjelasan modul
Introduksi mengenai modul dan tugas yang akan diberikan
14.00-15.45
15.45 -16.00
13.00- 15.00
Rabu
19 Feb
2014
Kegiatan
Kelengkapan materi
BPKM dan panduan tugas
Ruangan
5 ruangan besar
43 ruangan
diskusi kelompok,
@ 20 orang
43 ruangan
diskusi kelompok,
@ 20 orang
Rabu
26 Feb
2014
13.00- 15.00
14
5 ruangan besar
Minggu
ke4
Hari
Rabu
5 Mar
2014
Waktu
Kegiatan
Kelengkapan materi
13.00- 14.45
Dinamika kelompok II :
Peran profesi kesehatan
14.45-15.00
Ruangan
43 ruangan
diskusi kelompok,
@ 20 orang
Rabu
12 Mar
2014
13.00- 15.00
43 ruangan
diskusi kelompok,
@ 20 orang
43 ruangan
diskusi kelompok,
@ 20 orang
Rabu
19 Mar
2014
13.00- 15.00
15
Minggu
ke-
Hari
Waktu
Kegiatan
Kelengkapan materi
Rabu
26 Mar
2014
13.00- 15.00
5 ruangan besar
Rabu
2 Apr
2014
13.00- 15.00
43 ruangan
diskusi kelompok,
@ 20 orang
Rabu
16 Apr
2014
13.00- 15.00
Ruangan
43 ruangan
diskusi kelompok,
@ 20 orang
Rabu
23 Apr
2014
13.00- 15.00
16
43 ruangan
diskusi kelompok,
@ 20 orang
Minggu
ke-
Hari
Waktu
Kegiatan
Kelengkapan materi
Ruangan
11
Rabu
30 Apr
2014
13.00- 15.00
12
Rabu
7 Mei
2014
13.00- 15.00
Panduan tugas
43 ruangan
diskusi kelompok,
@ 20 orang
13
Rabu
14 Mei
2014
13.00- 15.00
Panduan tugas
43 ruangan
diskusi kelompok,
@ 20 orang
14
Rabu
21 Mei
2014
13.00- 15.00
43 ruangan
diskusi kelompok,
@ 20 orang
5 ruangan besar
Rabu
28 Mei
2014
13.00- 15.00
Ujian sumatif(individual)
5 ruangan besar
17
Minggu
ke16
Hari
Rabu
4 Juni
2014
Waktu
13.00- 15.00
Kegiatan
Kelengkapan materi
18
Ruangan
Auditorium
PANDUAN TUGAS
REFLEKSI DIRI
Refleksi diri adalah sebuah proses melihat kembali pengalaman yang telah dijalani untuk dapat menarik
lessons learned bagi diri sendiri dan dilanjutkan dengan penyusunan sebuah action plan untuk
mengurangi kesenjangan (gap) yang masih ada antara harapan dan kenyataan. Dalam kaitannya dengan
modul Kolaborasi dan Kerjasama Tim Kesehatan, refleksi diri merupakan suatu upaya untuk belajar dari
berbagai pengalaman berinteraksi dan bekerja sama dengan profesi kesehatan lain, dengan tujuan
untuk meningkatkan kemampuan bekerja sama dalam sebuah tim pelayanan kesehatan interdisiplin.
Setiap mahasiswa diwajibkan membuat 2 naskah refleksi diri selama modul ini berjalan.Proses refleksi
diri secara sederhana berusaha menjawab empat pertanyaan dibawah ini:
- apa yang telah terjadi?
- mengapa hal tersebut dapat terjadi?
- apa yang dapat saya tarik sebagai pembelajaran?
- apa yang berbeda yang dapat saya lakukan? apa rencana saya selanjutnya?
Dalam menyusun refleksi diri, mahasiswa perlu berusaha mencari bukti eksternal seperti umpan balik
dari teman atau pembimbing, maupun referensi yang sesuai untuk mendukung akurasi identifikasi
lessons learned/learning issues. Selain itu mahasiswa juga perlu menghubungkan pengalaman yang
sedang direfleksikan ini dengan pengalaman lain yang relevan. Borang penilaian refleksi diri tersedia
sebagai Formulir-4 dalam materi modul ini.
Refleksi diri pertama disusun pada akhir minggu ke-2 modul, sedangkan refleksi diri kedua disusun
setelah seluruh kegiatan pembelajaran modul berakhir.
Pada refleksi diri awal, mahasiswa dapat mencoba merefleksikan pengalamannya terkait dengan proses
kolaborasi dan kerjasama. Pengalaman yang direfleksikan dapat berupa pengalaman sebagai seorang
pasien/klien yang menerima pelayanan kesehatan; pengalaman berada dalam sebuah tim yang terdiri
dari berbagai profesi yang berbeda; ataupun pengalaman lain yang serupa. Jumlah kata untuk refleksi
diri awal ini berkisar antara 300 500 kata.
Pada refleksi diri akhir, mahasiswa melakukan refleksi terhadap proses dan pengalaman belajarnya
sebagai salah satu anggota kelompok dalam tim mahasiswa profesi kesehatan, khususnya pada modul
Kolaborasi dan Kerjasama Tim Kesehatan I. Mahasiswa dapat mengambil salah satu pengalaman yang
berkesan selama modul berlangsung, kemudian direfleksikan dengan mencoba menjawab empat
pertanyaan di atas. Dalam refleksi diri tersebut sebaiknya dijabarkan lessons learned yang diperoleh
dalam proses belajar, berinteraksi dan bekerja sama sebagai anggota tim kesehatan, dan apa action plan
yang akan diambil untuk meningkatkan kemampuan diri dalam bekerja sama sebagai anggota tim.
Jumlah kata untuk refleksi diri akhir ini berkisar antara 600-1000 kata.
Refleksi diri adalah buah pikir masing-masing individu, oleh karena itu plagiarisme dalam bentuk
apapun tidak diperkenankan.Satu pengalaman yang sama seharusnya menghasilkan refleksi diri yang
berbeda, jika direfleksikan oleh 2 pribadi yang berbeda
19
PANDUAN TUGAS
GROUP PROJECT
Pada awal modul, mahasiswa akan dibagi menjadi kelompok kecil beranggotakan 10-11 orang. Setiap
kelompok mendapatkan tugas untuk menyusun sebuah proyek kelompok (group project) yang harus
dikerjakan dalam jangka waktu 16 minggu (selama modul berjalan).Tema utama untuk proyek ini adalah
Kolaborasi dan kerjasama tim kesehatan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
dan perbaikan status kesehatan masyarakat
Secara lebih spesifik, project yang diminta adalah menyusun rencana program pelayanan kesehatan
berbasis kolaborasi yang dapat diterapkan di rumah sakit, puskesmas atau komunitas/masyarakat
secara umum.Kelompok diminta menyusun suatu proposal program. Tugas wajib adalah menyusun
proposal program, namun pada akhir modul akan diadakan semacam kompetisi untuk bentuk publikasi
proposal program tersebut, misalnya dalam bentuk poster, web, video/short movie, dsb. Mahasiswa
didorong untuk mempersiapkan bentuk publikasinya untuk dapat disertakan dalam kompetisi.
Group project ini akan dinilai oleh tutor kelompok lain, menggunakan borang penilaian yang telah
disiapkan.
Secara umum format proposal program yang diajukan terdiri atas:
1. Latar belakang
2. Identifikasi masalah
3. Tinjauan pustaka
4. Hasil dan pembahasan
a. Tujuan program
b. Manfaat program
c. Bentuk dan isi program (usulan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program)
d. Peran setiap profesi kesehatan dalam perencanaan dan pelaksanaan program
5. Simpulan
6. Daftar pustaka
20
REFERENSI-1
KONSEP KOLABORASI
1. World Health Organization. Patient safety curriculum guide for medical schools: topic 1: what is
patient safety?. 2009.
2. 1Canadian Health Services Research Foundation. Teamwork in healthcare: promoting effective
teamwork in healthcare in Canada. 2006.
3. 1World Health Organization. Patient safety curriculum guide for medical schools: topic 4: being
an effective team player. 2009.
4. 1Mickan S, Rodger S. Characteristics of effective teams: a literature review. Australian Health
Review, 23(3), 201 208, 2000.
5. 1West, M. Reflexivity, revolution, and innovation in work teams. In: Beyerlein MM, Johnson DA,
Beyerlein ST (eds.). Advances in interdisciplinary studies of work teams (Vol. 5, pp. 1 9).
Stamford, Connecticut: JAI Press. 2000.
6. 1Royal College of Nursing.Developing and sustaining effective teams. 2009.
7.
21
REFERENSI-2
PERAN PROFESI KESEHATAN
No Pertanyaan
1
Bagaimana sejarah
perkembangan,
fungsi kompetensi,
dan peran profesi
dokter?
Referensi
Lubis, F. Dokter keluarga sebagai tulang punggung dalam sistem pelayanan
kesehatan. Majalah Kedokteran Indonesia 2008;58(2):27-34
British Medical Association Health Policy and Economic Research Unit. The
role of the doctor: building on the past, looking to the future. 2008. pp.2-17
Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. 2012
Boelen C. The five-star doctor: an asset to healthcare reform? WHO, 1996.
Available from: http://www.who.int/hrh/en/HRDJ_1_1_02.pdf
http://www.ada.org/sections/educationAndCareers/pdfs/dental_history.pdf
ARCHIVES OF THE AMERICAN DENTAL ASSOCIATION HISTORY OF DENTISTRY
TIMELINE
Bagaimana sejarah
perkembangan,
fungsi kompetensi,
dan peran profesi
dokter gigi?
Bagaimana sejarah
perkembangan,
fungsi kompetensi,
dan peran profesi
apoteker?
Bagaimana sejarah
perkembangan,
fungsi kompetensi,
dan peran profesi
perawat?
1. The role of the pharmacist in the health care system. Preparing the
future pharmacist: curricular development. Report of the third WHO
Consultative Group on the Role of the Pharmacist, Vancouver,
Canada, 2729 August 1997. Geneva: World Health Organization;
1997. Document no. WHO/PHARM/97/599. Available at:
http://www.who.int/medicines/.
2. American Society of Hospital Pharmacists. ASHP statement on
pharmaceutical care. Am J Hosp Pharm. 1993; 50:17203.
3. The role of the pharmacist in the health care system: Report of a
WHO consultative Group, New Delhi, India, 13-16 December 1988
and Report of A WHO Meeting, Tokyo, Japan, 31 August -3
September 1993 (WHO/PHARM/94.596).
4. Undang undang No 23 Th 1992 tentang Kesehatan.
5. SK. Menkes No 1027/ Menkes/ SK/ IX/ 2004 tentang Standart
Pelayanan di Apotik.
6. Peraturan Pemerintan No. 51/2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
7. Keputusan MenKes RI Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang
Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
1. Alligood M. R., & Alligood & Tomey A., M. (2002). Nursing theorists
and their work. St.Louist Missouri: Mosby Inc
2. Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia.(2010). Kurikulum
pendidikan ners. Jakarta: AIPNI
3. Depkes. (2006). Pedoman pengembangan jenjang karir profesional
perawat. Jakarta: Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik
Direktorat Jendral Pelayanan Medik Depkes RI
4. Depkes. (2005). Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit.
Jakarta: Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik Direktorat
Jendral Pelayanan Medik Depkes RI
5. Hariyati, R.T.S., (2004). Sistem Informasi manajemen Keperawatan
berbasis komputer, sudah perlukah? Jurnal Keperawatan Indonesia,
Vol.6 no.1
22
Bagaimana sejarah
perkembangan,
fungsi kompetensi,
dan peran tenaga
kesehatan
masyarakat?
Bagaimana sejarah
perkembangan,
fungsi kompetensi,
dan peran ahli gizi?
Aspek apakah yang
dapat menjadi
hambatan
terciptanya
kolaborasi
interprofesional?
Strategi apakah
yang perlu
digunakan untuk
mencapai
kolaborasi
interprofesional
yang efektif?
23
24
REFERENSI-3
IDENTIFIKASI MASALAH DALAM PROSES KOLABORASI DAN KERJASAMA
1. Marquis, B.L. & Huston, C., J. (2012). Leadership roles and management function in nursing:
Theory & application. (7th ed.). Philadelphia: Lippincott
2. Jonas, S, McCay, L, Keogh, SB (2011). The importance of clinical leadership. In: Swanwick T,
McKimm J (eds). ABC of Clinical Leadership. Wiley-Blackwell. BMJ Books.
3. Long, A (2011). Leadership and management. In: Swanwick T, McKimm J (eds). ABC of Clinical
Leadership. Wiley-Blackwell. BMJ Books.
4. Swanwick, T (2011). Leadership theories and concepts. In: Swanwick T, McKimm J (eds). ABC of
Clinical Leadership. Wiley-Blackwell. BMJ Books.
5. Markiewicz, L & West, M (2011). Leading groups and teams. In: Swanwick T, McKimm J (eds).
ABC of Clinical Leadership. Wiley-Blackwell. BMJ Books.
25
FORMULIR-1
LAMPIRAN
Borang Hasil Diskusi
Question Based Learning (QBL)
TA
Kelompok
: 20./
:
Pertanyaan
Topik
Hari/ Tanggal
:
:
(Nama Tutor)
26
FORMULIR-2
: 20/..
: ..
Anggota kelompok
No
Nama
1.
2.
3.
4.
5.
Pemicu
Hari/ Tanggal
Peran
:
:
No
6.
7.
8.
9.
10.
Nama
Peran
Setiap kelompok harus menentukan peran anggotanya sebagai ketua, sekretaris, dan anggota.
Analisis masalah (mulai dari faktor penyebab hingga solusi yang ditawarkan)
(Nama tutor)
27
FORMULIR-3
: ...............................................................................................................
: ...............................................................................................................
: ...............................................................................................................
Bobot
Aspek Penilaian
Analisis masalah yang tajam
Analisis kritis pustaka/literatur yang sesuai
Penyusunan rencana penyelesaian masalah yang mampu laksana dan
komprehensif
Penyusunan rencana penyelesaian masalah yang bersifat kolaboratif
Pembagian peran dan tugas yang jelas/sesuai untuk setiap profesi
kesehatan yang terlibat
Penyusunan rencana penyelesaian masalah yang berpusatkan
kepada individu/keluarga/komunitas
Antisipasi hambatan, konflik dan tantangan yang mungkin timbul
Penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan
Kuantitas dan kualitas referensi yang digunakan
Cara merujuk pada referensi yang digunakan
Total nilai
Nilai akhir
Skor
(1-10)
10
10
10
15
15
15
10
5
5
5
=(total nilai/100)
Umpan balik
Depok, ........................................
Penilai: ........................................
Tanda tangan
28
Nilai
FORMULIR-4
Berikan nilai (antara 0-100)yang paling sesuai untuk naskah refleksi diri yang disusun oleh
mahasiswadan selanjutnya berikan UMPAN BALIK TERTULIS pada kolom dibawah ini
Kisaran
Nilai
0
55-59
60-64
65-69
70-79
80-89
90-100
Panduan penilaian
Terdapat deskripsi pengalaman belajar tetapi tidak sesuai dengan pemicu (prompt) yang
diberikan
Terdapat deskripsi pengalaman belajar yang sesuai tetapi tidak ada refleksi diri
Terdapat lessons learned yang telah diidentifikasi, tetapi tidak ditunjukkan hubungan yang
eksplisit dengan deskripsi pengalaman/bukti pendukung lessons learned tersebut
Mengandalkan penilaian diri sendiri seutuhnya, tanpa memasukkan bukti eksternal yang
mendukung
Memasukkan bukti eksternal pendukung lessons learned yang diidentifikasi
Secara eksplisit merujuk pada pengalaman sebelumnya yang relevan dan menjelaskan
bagaimana pengalaman sebelumnya berpengaruh terhadap situasi yang terjadi pada saat
ini
Analisis termasuk bukti eksternal pendukung lessons learned, hubungan dengan
pengalaman sebelumnya, dan implikasi yang timbul untuk masa yang akan datang/ langkah
berikutnya (action plan)
Catatan:
Penilaian naskah refleksi diri harus tetap memperhatikan aspek bahasa Indonesia yang digunakan dalam
tulisan
Umpan balik terhadap naskah refleksi diri mahasiswa
Hal yang sudah benar:
Depok, ........................................
Penilai: ........................................
Tanda tangan
29
FORMULIR-5
:1/2
TA: 20/.
: .............................................................................................
: .............................................................................................
Aspek Penilaian*
Peran dalam
kelompok
Komentar aktif**
TOTAL
(Maks.
60)
Kedisiplinan
Komunikasi
Berbagi
Informasi
Argumentasi
Kolaborasi
Nama mahasiswa
Partisipasi
No
Sikap &
perilaku
1
2
3
4
5
6
SANGAT BAIK
** Wajib diisi
30
FORMULIR-6
:1/2
TA: 20/.
: .............................................................................................
: .............................................................................................
Aspek Penilaian
Sikap &
perilaku
Kedisiplinan
Komunikasi
Kemampuan
berbagi informasi
Kemampuan
berargumentasi
Kemampuan
berkolaborasi/
bekerja sama
Nama mahasiswa
Partisipasi dalam
tim
interprofesional
No
TOTAL
(Maks 60)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Berikan penilaian antara 1-10:
1 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ---10
SANGAT BURUK
SANGAT BAIK
(Nama tutor)
31
Acknowledgment
Formulir-1:
Disusun oleh tim penyusun modul kolaborasi dan kerjasama tim kesehatan I
Formulir-2:
Sebagian komponen merupakan adaptasi dari borang Problem Based learning (PBL) MPKT Universitas
Indonesia
Formulir-3:
Sebagian komponen merupakan kompilasi dari berbagai sumber, borang penilaian tugas MPKT
Universitas Indonesia dan borang penilaian seminar Magister Pendidikan Kedokteran FKUI
Formulir-4:
Rubrik penilaian refleksi diri merupakan terjemahan (oleh Diantha Soemantri & Estivana Felaza, FKUI)
dari rubrik yang dikembangkan oleh: OSullivan, P., Aronson, L., Chittenden, E., Niehaus, B., Learman, L.,
Reflective Ability Rubric and User Guide. MedEdPORTAL; Available from: www.mededportal.orgID 8133;
dengan revisi pada aspek nilai
Formulir-5:
Skor penilaian diambil dari borang penilaian MPKT Universitas Indonesia dan penilaian kualitatif
diadaptasi dari TBL peer feedback form, dikembangkan oleh Paul Koles untuk Boonshoft School of
Medicine at Wright State University, USA
Formulir-6:
Skor penilaian diambil dari borang penilaian MPKT Universitas Indonesia
32
: ......................................................
TA 20../..
: .............................................................................................
Total
Nilai*
Aspek Penilaian
N
o
Nama mahasiswa
Kelengkapan
materi
Nilai
(0-10)
Bobot
(x 3)
Kejelasan
materi
Nilai
(0-10)
Bobot
(x 3)
Ketepatan
materi
Nilai
(0-10)
Bobot
(x 3)
Nilai
(0-10)
Max.
100
Bobot
(x 1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
(Nama tutor)
33
Narasumber
Fakultas Kedokteran
Ardi Findyartini
Diantha Soemantri
Estivana Felaza
Rita Mustika
Sophie Yolanda
Fakultas Kedokteran Gigi
Peter Andreas
Febriana Setiawati
Fakultas Keperawatan
Hanny Handiyani
Rr Tutik Sri Hariyati
Fakultas Farmasi
Maksum Radji
Santi Purna Sari
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Evi Martha
Tri Krianto
Dian Ayubi
Rita Damayanti
34