Вы находитесь на странице: 1из 19

25

3.1.1.

Visi, Misi, Nilai-nilai, dan Motto PT. PLN ( Persero ) APJ MAGELANG
Visi :
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan
terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
Misi :
1.

Menjalankan

bisnis

kelistrikan

dan

bidang

lain

yang

terkai

t,
berorientasi

pada

kepuasan

pelanggan,

anggota

perusahaan

dan

pemegang saham.
2.

Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas


kehidupan masyarakat.

3.

Mengupayakan

agar

tenaga

listrik

menjadi

pendorong

kegiatan

ekonomi.
4.

Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Nilai-Nilai :
1.

Saling Percaya

2.

Integritas

3.

Peduli

4.

Pembelajar
26

Motto :
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik.

3.1.2 Struktur Organisasi


Struktur organisasi yang ada di PT. PLN (Persero) APJ Magelang dapat
dilihat pada halaman berikut:
2
7

Manajer
APJ
Fungsional
ahli
Asman
Asman
Pemasaran Perencanaan
dan
Niaga

Asman
Distribusi

Asman
Keuangan

Asman SDM
dan
Administrasi

Spv. Strat Spv. Perencanaa Spv. Opdist &


Spv.
n
egi
Pengawasan
Penertiban
Sistem &
& Pemasar
Keuangan
Konstruksi
an

Spv.
Peningkat
an
Pelayana
n
Spv. Tata
Usaha
Langganan

Spv. Sistem
Teknologi
Informasi

Spv
Pemeliharaan
Jaringan

Spv.
Akuntansi

Spv. SDM

Spv.
Sekretariat

Spv.
Pengendalian
Pengukuran

Spv. Logistik

Manajer
UPJ
Gambar ( 3.1 )
ro)

: Bagan Struktur Organisasi PT. PLN (Perse

APJ Magelang
Sumber

: PT PLN (persero) APJ MAGELANG.


28

Selanjutnya PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Magelang dibagi
menjadi beberapa Unit Pelayanan dan Jaringan yang dipimpin oleh seorang
Manajer Unit meliputi :

3.1.3.

1.

Unit Pelayanan dan Jaringan Magelang Kota

2.

Unit Pelayanan dan Jaringan Purworejo

3.

Unit Pelayanan dan Jaringan Kutoarjo

4.

Unit Pelayanan dan Jaringan Temanggung

5.

Unit Pelayanan dan Jaringan Parakan

6.

Unit Pelayanan dan Jaringan Borobudur

7.

Unit Pelayanan dan Jaringan Tegalreja

Tugas dan Wewenang Masing-masing Bagian


1. Manajer APJ
Manajer

APJ

bertanggung

jawab

atas

pelaksanaan

pengelolaan

usaha

ketenagalistrikan secara efektif dan efisien. Manajer APJ bertanggungjawab


terhadap kualitas mutu pelayanan, sistem distribusi, SDM, menjaga dan
meningkatkan citra perusahaan, serta melakukan pembinaan terhadap unitunit asuhannya dan mitra kerja lainnya. Salah satu kewenangan Manajer APJ
adalah untuk mengesahkan segala bentuk transaksi baik itu transaksi intern
PLN ataupun transaksi PLN dengan dengan pihak diluar PLN.
29

2.

Fungsional Ahli

Fungsional ahli yang ada di APJ Magelang antara lain FA Kinerja, FA


Pengendalian Losses dan PJU, FA Humas, Kemitraan dan Bina Lingkungan
serta Account Executive. FA dan AE bertanggung jawab atas pelaksanaan
kegiatan dan perbaikan bidang-bidang tertentu sesuai dengan bidangnya
masing-masing.

3. ASMAN (Asisten Manajer)


ASMAN yang ada di PT. PLN (Persero) APJ Magelang antara lain : Asman
Pemasaran dan

Niaga,

Asman Perencanaan,

Asman Distribusi, Asman

Keuangan serta Asman SDM dan Administrasi. Tugas Asman secara umum
adalah membantu Manajer APJ dalam menjalankan perusahaan, khususnya
pada bidangnya

masing-masing

agar kontinuitas

pelayanan

terhadap

pelanggan listrik dapat terjamin dan mempunyai keandalan yang tinggi. Maka
tiap-tiap Asman dibantu oleh beberapa Supervisor pada sub bidang tertentu.

4. Supervisor
Supervisor

mempunyai

tugas

untuk

mengkoordinasi

dan

menjamin

pelaksanaan suatu pekerjaan dapat berjalan baik dan sesuai ketentuan yang
berlaku

untuk

mencapai

hasil

yang

maksimal.

Pengawasan

supervisor

terhadap suatu pekerjaan adalah sesuai dengan bidangnya masing-masing.


30

5. Bagian Pemasaran dan Niaga


Bagian Pemasarn dan Niaga yang dipimpin Oleh Asman Pemasaran dan
Niaga nertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan pemasaran dan

pelayanan kepada calon pelanggan dan pelanggan yang berkaitan dengan


kegiatan perencanaan pembelian dan penjualan energy listrik, riset pasar,
pengembangan produk dan jasa baru, promosi, sosialisasi dan komunikasi,
pengendalian mutu pelayanan serta perubahan data pelanggan, manajemen
baca meter, penagihan

rekening,

piutang pelanggan,

serta peningkatan

pendapatan sesuai dengan batas wewenang yang telah ditetapkan sehingga


dapat mendukung pelaksanaan kerja dengan baik.
Asman Pemasaran dan Niaga mempunyai wewenang untuk menetapkan target
penjualan dan pendapatan energi listrik (Rp/kWh) untuk UPJ dan menetapkan
kuota pasang baru pada UPJ.
6. Bagian Perencanaan
Bagian

Perencanaan

perencanaan,

dipimpin

pelaksanaan,

oleh

Asman

pengendalian

dan

Perencanaan.Bertugas
pengembangan

atas

pelayanan

kepada pelanggan, sistem informasi dan pengolahan data.


Asman Perencanaan mempunyai wewenang untuk membagi tugas

dan

member petunjuk kepada bawahan, menetapkan jumlah payment point, serta


memverifikasi penetapan target kinerja UPI.
31

7. Bagian Distribusi
Bagian Distribusi dipimpin oleh Asman Distribusi dan bertanggung jawab
atas

perencanaan,

pengoperasian,

pemeliharaan,

pembangunan

jaringan

distribusi dan gardu induksecara efektif dan efisien dalam rangka menjaga
kontinuitas serta menjamin mutu keandalan penyaluran tenaga listrik kepada
pelanggan sesuai dengan standar layanan. Selain itu bagian distribusi juga
bertanggungjawab atas pengoperasian Automatic Meter Reading (AMR),

Meter

Elektronik,

pemeriksaan/pengawasan

dan

pelaksanaan

peneraan,

perakitan APP, serta pemeliharaan sarana dan prasarana kerjanya.

8. Bagian Keuangan
Bagian Keuangan yang dipimpin oleh Asman Keuangan bertanggungjawwab
atas perencanaan, pengelolaan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan
bidang anggaran, keuangan, pengawasan pendapatan dan akuntansi sehingga
memenuhi target pengendalian keuangan unit.
Asman

Keuangan

mempunyai

wewenang

untuk mengesahkan

bukti

pembayaran dan penerimaaan intern (kwitansi), mengajukan RKAP dan cash


flow, serta menyusun laporan keuangan secara berkala.
32

9. Bagian SDM dan Administrasi


Bagian SDM dan Administrasi yang dipimpin oleh Asman SDM dan
Administrasi bertanggung jawab atas koordinasi dan pengendalian fungsi
kepegawaian, kesekretariatan, logistik dan pencapaian target HOP (Hari
Orang Pelatihan), tertib administrasi, tertib waktu dan tertib biaya untuk
meningkatkan kinerja SDM.
Asman SDM dan Administrasi mempunyai wewenang untuk mengesahkan
adanya updating biodata pegawai, mengesahkan perhitungan hak-hak pegawai
dan

pensiunan,

mengevaluasi

kompetensi

SDM,

serta

mengendalikan

pekerjaan yang dioutsourcingkan.

3.1.4.

Proses Bisnis
Pengenalan mengenai garis besar proses bisnis dan budaya perusahaan secara

umum adalah hal pertama yang dilakukan pada saat mengenal perusahaan
PLN. Hal itu dimaksudkan agar dapat mengetahui serta mengenal lingkungan
kerja PT PLN sehingga dapat memahami proses bisnis tersebut sesuai dengan
keadaan yang sebenar-benarnya.
Gambaran secara umum tentang proses bisnis PLN adalah terdefinisi dalam
enam fungsi yang saling berkaitan. Keenam fungsi tersebut adalah :
33

1.

Fungsi I (Pelayanan Pelanggan)

Fungsi I adalah fungsi yang bertugas dalam hal pelayanan pelanggan.


Pelayanan yang disediakan pada fungsi I antara lain pelayanan pasang baru,
pelayanan tambah daya atau turun daya, penyambungan sementara, perubahan
nama, perubahan tarif, migrasi dari pascabayar ke prabayar dan jug
a
pelayanan lain bagi pelanggan yang membutuhkan informasi mengenai
ketenagalistrikan yang disediakan oleh PLN. Fungsi ini yang menghasilkan
sumber pendapatan PLN dan menyiapkan data untuk membentuk data base
pelanggan dan yang mengolahdari calon pelanggan menjadi pelanggan.

2.

Fungsi II (Pembacaan Meter)

Fungsi II adalah fungsi baca meter (Cater). Fungsi ini melaksanaka


n
perencanaan,

persiapan,

pelaksanaan

dan

pengendalian

dalam

kegiatan

pembacaan, pencatatan dan perekaman angka kedudukan meter kWh, meter


kVArh, meter KVA maksimal pada tiap pelanggan serta pembacaan dan
pencatatan petunjuk saklar waktu. Untuk pelanggan dengan tarif daya kurang
dari 23 kVA (pelanggan umum), pembacaan standmeter dilakukan oleh

outsourcing yang telah ditunjuk, sedangkan bagi pelanggan tariff daya lebih
dari 23 kVA (pelanggan khusus) pembacaan standmeter dilakukan oleh
petugas PT. PLN (Persero). Proses pembacaan standmeter dilakukan setiap
satu

bulan

sekali.

Standmeter

tersebut

dibaca untuk

mengetahui kWh
34

pemakaian tiap bulan dari masing-masing pelanggan. Hasil pencatatan kWh


dikirim ke fungsi pembuatan rekening.

3.

Fungsi III (Pembuatan Rekening )

Berdasarkan hasil pembacaan standmeter yang telah dilakukan pada fungsi II


maka salah satu tugas Fungsi III adalah mengolah data hasil baca meter untuk
dijadikan rekening. Pada intinya, proses penghitungan rekening dimulai
dengan menghitung selisih angka standmeter bulan lalu dan standmeter bulan
sekarang. Dari selisish itu kemudian data diproses sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku sehingga menjadi rekening untuk tiap-tiap pelanggan
yang berisi informasi pemakaian kWh tiap bulan serta jumlah rupiah yang
harus dibayarkan oleh masing-masing pelanggan kepada PLN.

4.

Fungsi VI (Pembukaan Piutang Pelanggan)

Berdasarkan hasil penjualan rekening maka ada pelanggan yang tertib


melakukan pembayaran sesuai dengan ketentuan. Namun ada juga yang
belum dapat membayar rekening bahkan sampai bulan-bulan berikutnya
sehingga mengakibatkan terjadinya tunggakan.
Salah satu tugas utama dari fungsi VI adalah melakukan pencatatan terhadap
hasil penjualan rekening, adanya tunggakan dan berapa besar tunggakan yang

terjadi

dalam

satu

periode

waktu

tertentu,

serta

melakukan
35

pendataan/pembukuan terhadap pelanggan yang terlibat dalam tunggakan


tersebut, sehingga diketahui jumlah piutang perusahaan dari tunggakantunggakan yang ada.

5.

Fungsi V (Penagihan)

Banyaknya

tunggakan

yang

dilakukan

oleh

pelanggan

mengakibatkan

terjadinya piutang. Berdasarkan pembukuan piutang pelanggan yang telah


dilakukan pada fungsi IV, maka fungsi V mempunyai tugas diantaranya
adalah

melakukan

penagihan

terhadap

tunggakan

yang terjadi

dan

membukukannya kembali sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.

6.

Fungsi VI (Pengawasan Kredit)

Fungsi pengawasan kredit adalah fungsi yang melakukan perencanaan,


persiapan,

pelaksanaan dan

pengendalian

dalam

kegiatan pemutusan

sementara, penyambungan kembali, pemutusan rampung bagi pelanggan yang


terlambat membayar piutang pelanggan yang dan menyelesaikan penghapusan
piutang
g

ragu-ragu.

Fungsi

ini

berperan

dalam

menarik

piutang

yan

tertunggak dan dalam hal menurunkan rasio piutang listrik dengan melakukan
berbagai upaya agar piutang pelanggan yang tertunggak dilunasi pelanggan.
x36

3.2.

DATA KHUSUS

Dalam pengumpulan piutang pelanggan PT PLN ( persero ) bekerjsama dengan


pihak eksternal ( karyawan outsourcing ). Pemakaian karyawan outsourcing di
lakukan

sesuai

peraturan

tentang

monopoli

suatu

kegiatan

bisnis.Dalam

pemakaian karyawan outsourcing pihak PT PLN terlebih dahulu membuat


perjanjian kerja. Hal ini digunakan sebagai pengendalian, pengawasan agar
hasil yang dicapai dapat maksimal serta tidak merugikan salah satu pihak.
Selain memakai karyawan eksternal PT PLN ( persero ) tetap mengandalkan
karyawan intern. Pemakaian karyawan ini ditujukan untuk bidang-bidang yang
strategis. Misal : Pembuatan jurnal manual.

3.2.1. Prosedur Pencatatan Piutang


(1)

Fungsi yang terkait


Fungsi yang terkait dalam sistem pengumpulan piutang pelanggan
adalah :
(a) Fungsi baca meter.
(b) Fungsi pembuatan rekening
(c) Fungsi pembukuan piutang pelanggan
37

(2)

Dokumen yang digunakan untuk mencatat piutang pelanggan


Dokumen yang digunakan dalam pencatatan piutang pelanggan PT
PLN adalah sebagai berikut :
(a) Faktur penjualan
Faktur penjualan PT PLN ( persero ) berupa bukti pemakaian
tenaga listrik. Bukti ini langsung didapat langsung dari penjualan
tenaga listrik oleh masyarakat. Bukti ini diperoleh melalui fungsi

baca meter

yang dilakukan oleh karyawan outsorcing. Bukti

pemakaian tenaga listrik memberikan informasi mengenai ID


pelanggan, nomor bukti, nama, tanggal, tarif, pemakaian KWH, dll.

(b) Laporan penjualan tenaga listrik


Laporan penjualan tenaga listrik merupakan pendapatan bersih yang
di peroleh PT PLN ( persero ). Pendapatan ini dihitung bukan dari
jumlah pembayaran yang dilakukan oleh masyarakat. Penjualan
tenaga listrik murni dari pemakaian daya listrik oleh pelanggan
yaitu dihitung selisih antara jumlah meter KWH bulan lalu dengan
bulan yang sedang berjalan. Pendapatan ini digolongakan dalam
PAL ( pendapatan aliran listrik ).
38

(c) Laporan piutang pelanggan


Laporan piutang pelanggan menunjukkan jumlah yang masih harus
di bayar oleh pelanggan atau laporan yang menyajikan jumlah yang
belum dilunasi oleh pelanggan. Piutang pelanggan ini dijadikan
sumber untuk kebijakan-kebijakan dalam penagihan piutang.

(3)

Catatan akuntansi yang digunakan


(a) Jurnal piutang
Jurnal piutang dilakukan dengan menggunakan aplikasi komputer
yaitu ERP ( Enterprise Resource Planing ). Selain itu PT PLN juga
membuat jurnal voucer yang sering disebut dengan memorial atau
jurnal memo. Kemudian setiap ayat jurnal pada jurnal memo di

input secara komputerisasi ke jurnal memo. Penjurnalan dan


penjurnalan memo ini biasanya dilakukan sesegera mungkin setelah
data masuk ke akuntansi.
39

Pencatatan piutang adalah sebagai berikut :


Piutang tenaga listrik

xxx

Pemakaian sewa travo

xxx

Piutang TB invois

xxx

Penjualan tenaga listrik

xxx

Pendapatan pemakaian sewa travo

xxx

Pendapatan luar biasa lainnya invois

xxx

Rekening listrik yang sudah tercetak kemudian dikirim bersama


daftar rekening listrik TUL III-04 ke bank koordinasi payment.
Pengiriman rekening dilakukan dalam dua tahap tahap pertama
yaitu setiap tanggal 3-4 dan tahap kedua dilakukan pada tanggal 810 ( untuk rekening susulan ).

(b) Laporan ikhtisar penjualan


Laporan

yang

diberikan

bagian

niaga

yaitu

berupa

laporan

penjualan tenaga listrik atau yang biasa disebut TUL III-09. Tata
Usaha Langganan ( TUL ) ini berisi jumlah pelanggan pada setiap
tarif, daya yang tersambung, jumlah KWH yang terpakai, jumlah
penjualan tenaga listrik, biaya pemakaian, dll.
40

(c) Berkas induk piutang usaha


Berdasarkan standar prosedur operasi PT PLN ( persero ) yang
termasuk berkas induk piutang usaha adalah TUL IV-04 ( laporan
piutang pelanggan ) dan TUL IV-06 ( laporan yang berisi daftar
piutang ragu-ragu.

(d) Neraca dan laporan laba/rugi


Penyajian posisi piutang pada neraca dan rincian pos neraca.
Sedangkan penyajian posisi pendapatan pada laporan laba/rugi dan
saldo buku besar.

(e) Laporan bulanan


PT PLN ( persero ) tidak lagi mengirimkan laporan bulanan kepada
setiap pelanggan. Laporan tersebut diberikan apabila pelanggan
menginginkan pengiriman laporan bulanan.
41

F penj /

Input manual

Baca meter
Arsip
transaksi
piutang

Transaksi
program

Laporan
informasi
control

Gambar 3.2 : Pengolahan Dokumen Sumber


42

Uddate
Arsip induk
piutang

Arsip
transaksi
piutang

Update
master file

Laporan
penyimpangan

Gambar 3.3 : Proses Update Master File


43

3.2.2. Prosedur Pernyataan Piutang Langganan PT PLN


Pernyataan piutang langganan PT PLN ( persero ) ditetapkan sejak penerbitan
rekening listrik ( accrual basic ).
Pernyataan piutang langganan PT PLN ( persero ) pada saat rekening listrik
telah diterbitkan atas tenaga listrik yang telah digunakan oleh pelanggan.
Penyajian piutang langganan PT PLN ( persero ) sebagai bagian dari laporan
neraca. Dalam catatan laporan keuangan dilaporkan jumlah piutang rinci yang
di sajikan berdasarkan golongan pelanggan.
(1) Pelangan umum ( UM )
(2) Pelanggan TNI/Polri ( TN )
(3) Pelanggan Non TNI/ Polri ( IN)

(4) Pelanggan pemda ( PE)


(5) Pelanggan perusahaan negara ( BU )
Piutang langganan ini disajikan dalam sejumlah bruto tagihan dan disajikan
bersama piutang lainnya, dikurangi taksiran piutang yang tidak dapat tertagih.
44

Arsip induk
transaksi
piutang

Laporan penjualan
tenaga listrik

Report program

Laporan piutang
pelanggan

Komersial

Akuntansi

mulai

D
TUL III-09
TUL IV-04

SETUJU

File
rekening
masuk

ya

tidak

B
TUL III-09
TUL IV-04
LENGKAP

A
ya

tidak
INPUT ke

C
RP

TUL III-09
TUL IV-04

File

jurnal

TUL III-09
TUL IV-04
selesai

Gambar 3.4 :proses pembuatan laporan TUL III-09 dan TUL IV-04
45

GAMBAR ( 3.5 )

: Flow chart pengumpulan piutang pelanggan berasal


dar penjualan tenaga listrik.

46

Keterangan Proses :
A : Pembuatan TUL III-09 dan TUL IV-04
B : Memeriksa secara manual kelengkapan dokumen
C : Mencetak jurnal voucher
D : Memeriksa secara manual memorial

Keterangan Dokumen :
TUL III-09 : Laporan penjualan tenaga listrik
TUL IV-04 : Laporan piutang pelanggan.

3.2.3.

Metode Pendistribusian Piutang Langganan PT PLN


Metode pendistribusian piutang langganan PT PLN ( persero ) menggunakan
komputer yang terhubung dengan jaringan internet. Hal ini dilakukan untuk
mempercepat pengiriman data agar real time. Dalam pendistribusian piutang
langganan ini PT PLN ( persero ) menggunakan aplikasi ERP ( Enterprise
Resource Planing ).

Вам также может понравиться