Вы находитесь на странице: 1из 7

Ketergantungan Terhadap Impor dan utang

luar negeri

A. Jelaskan arti masalah tersebut ?


Jawab :
-Ketergantungan yang pada impor dan utang luar negeri menjadi
penyebabkelemahanindustrinasional.
"Kelemahanstrukturalindustrinasionaldisebabkanolehketergantungan
yang sangat besar pada impor bahan baku dan produk. Padahal
sebenarnyabahanbakuitumampudipasoksendiriolehIndonesia,"kata
WakilKetuaUmumKadinBidangPerindustrian,SudirmanM.Rusdi.
Selainitu,kelemahanmaterialdanstrukturpembiayaanjugaturutandil
dalamkelemahanstrukturindustrinasional.
"Industri nasional banyak mengandalkan pada impor dan utang luar
negeri,makaapabilaterjadikrisis,ekonomiIndonesiamenjadirentan,"
Lemahnyapeningkatankemampuankeahliandanteknologisertatidak
berkembangnya kegiatan Research & Development (R & D) turut
menjadiandildalamkelemahanstrukturindustrinasional.
Padahal, pengembangan industri yang didasarkan atas pengelolaan
potensiSDAdarihulusampaihilirdapatmemberinilaitambah yang
sangat tinggi sehingga akan mampu mendorong meningkatnya
kemakmuranrakyat.

B. Sebab sebab utang luar negeri ?


Jawab :

- Akibat pengelolaan perekonomian yang


compang-camping yang dimulai saat
kepemimpinan orde baru dan ditambah lagi
proses pemulihan ekonomi yang tidak
komprehensif dan konsisten.
- Setelah dikalkulasikan, tahun 2012, setiap anak yang baru
lahir mendapat beban utang Rp 8 juta.....
Ada beberapa penyebab meningkatnya utang Luar negeri
Indonesia secara umum yaitu:
1. Defisit Transaksi Berjalan (TB)
TB merupakan perbandingan antara jumlah pembayaran
yang diterima dari luar negeri dan jumlah pembayaran ke
luar negeri. Dengan kata lain, menunjukkan operasi total
perdagangan luar negeri, neraca perdagangan, dan
keseimbangan antara ekspor dan impor, pembayaran
transfer.
Lima tahun sebelum krisis ekonomi (1992/1993 1996/1997)
indonesia mengalami defisit TB masing-masing tiap tahun
(jutaan) : $2,311; $2,740; $3,248; $6,757 dan $7,847. Maka
untuk menutup defisit itu pemerintah melakukan pinjaman
luar negeri.

Sementara pada 2010, transaksi berjalan surplus US$5,643


miliar dan 2009 transaksi berjalan surplus US$10,628
miliar. jika dilihat pada triwulan I 2011 transaksi berjalan
surplus US$2,089 miliar. Pada triwulan II 2011, transaksi
berjalan US$237 juta. Dan triwulan III surplus US$0,2
miliar dan triwulan IV diramalkan mengalami defisit
menurut Gubernur Bank Indonesia.
Transaksi berjalan yang menurun tiap tahunnya,
sebenarnya masih surplus, artinya seharusnya tidak perlu
melakukan pinjaman utang. Tetapi ada peramalanperamalan yang mengatakan triwulan kedepan defisit
sehingga dibutuhkan utang pinjaman luar negeri, akhirnya
indonesia kembali berhutang.
2. Meningkatnya kebutuhan investasi
Menurut Sunariyah (2003:4): Investasi adalah penanaman
modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan
datang.
Hampir setiap tahun Indonesia menghadapi delima
invesment-saving gap. Menurut kordinator bapenas Armida
Alisjahbana pada tahun 2011, jumlah dana tabungan: 12,84
triliun Sementara kebutuhan investasi Rp 2.458,6 triliun;
Dengan adanya gap, Hal ini mendorong meningkatnya
pinjaman LN, terutama pinjaman sektor swasta. Di
samping kelangkaan dana, meningkatnya utang LN juga
didorong oleh perbedaan tingkat suku bunga.
3. Meningkatnya Inflasi
inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga

secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan


dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh
berbagai faktor . Laju inflasi mempengaruhi tingkat suku
bunga, karena ekspektasi inflasi merupakan komponen
suku bunga nominal. Tingkat inflasi oktober 2011 sebesar
0,32% lalu meningkat november 2011 menjadi 0,34% trand
inflasi meningkat menyebabkan Bank Indonesia
memangkas suku bunga bahkan sampai 50 yaitu suku
bunga november 2011 sebesar 6%.
Dengan rendahnya suku bunga maka minat orang untuk
berinvestasi rendah, maka pemerintah untuk memenuhi
belanja negaranya melalui pinjaman luar negeri.
4. Struktur perekonomian tidak efisien -- dengan alat ukur
ICOR
Incremental capital output ratio (ICOR) adalah rasio antara
investasi di tahun yang lalu dengan pertumbuhan output
(PDRB). ICOR mencapai 4,9 (1984 2011) yang seharusnya
antara 3 3.5. Jadi ada pemborosan sekitar 30%, karena
tidak efisien dalam penggunaan modal, maka memerlukan
invetasi besar. Hal ini mendorong utang luar negeri.
ANALISIS PERSEKTIF EKONOMI POLITIK
Menurut Dr Muhammad Findi dosen ekonomi politik IPB
(2011) dalam slide mata kuliah ekonomi politik utang
disebutkan bahwa, kecenderungan trand utang luar negeri
indonesia atau negara berkembang pada umumnya
meningkat akibat pemerintah (dalam hal ini eksekutornya
adalah dirjen pengelolaan utang) menjadikan utang sebagai
skema rutin atau sering disebutkan dengan jebakan
utang.
Politik utang luar negeri dari sudut pandang ekonomi
politik ada dua, yaitu :

jebakan utang , terjebak oleh debitor multilateral atau


unilateral.
1. Menjadikan utang luar negeri skema rutin.
2. Langkah - langkahMenjadikan utang sebagai
tambahan / penutup kebutuhan darurat, jika langkah
langkah strategis sudah dilakukan, namun masih kurang.
Misal ketika sumber penerimaan dalam negeri yaitu salah
satunya pajak dan laba BUMN.
Kecenderungan pemerintah negara berkembang, termasuk
indonesia terjebak dengan skema neraca modal; masuknya
arus modal sehingga tercipta privatisasi BUMN. Akhirnya
dengan berhutang ketergantungan negara berkembang
kepada investor asing semakin tinggi, hal ini akan
menciptakan budaya rendah, hingga akhirnya produktivitas
sumber daya ekonomi domestik rendah pula. Seharusnya
prinsip politik utang luar negeri indonesia tidak boleh
menjadikan utang sebagai solusi utama dalam defisitnya
APN, namun seharusnya memposisikan utang luar negeri
sebagai pelengkap atau solusi akhir dalam keputusan.

C.
Bagaimana cara mengatasi itu
semua ?
Jawab :
-ImporyangtinggiakanmengurangicadangandevisaNegara.

Jikacadanganberkurang,stabilitasekonominasionalakan
lemah.Utangluarnegerimerupakansatumasalahserius
pemerintah.JikasuatuNegaramemilikiutangluarnegeri,
masalahyangmunculadalahmenyangkutbebanutangnya,

yaitupembayaranbungautangsetiaptahundanpelunasan
pokokutangluarnegeri.Untukmengatasimasalahmasalah
tersebutpemerintahseharusnyamenggunakankebijakan
kebijakanyangadadidalambidangekonomi.

Kelompok 7
Kelas X-6

Makalah
Ekonomi
Nama :
1.Hendra
2.Hanif
3.Iqbal
4.Kindy
5. Fariz

Вам также может понравиться