Вы находитесь на странице: 1из 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Sekolah

: SMA N 4 Magelang

Mata Pelajaran

: Kimia

Kelas / Semester

: XI MIA 4 / 1

Materi Pokok

: Matrikulasi Konfigurasi Elektron, Bilangan Kuantum, Diagram


Orbital, dan Letak Suatu Unsur dalam SPU

Alokasi Waktu

: 2 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agamayang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), satuan,
responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulalan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitip berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humarniora dengna wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban tekait penyebab fenomena dan keajaiban, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur

partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang


kebenarannya bersifat tentatif.
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,

2.1.

jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,


teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cintadamai dan

2.2.

peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya


alam.
Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana

2.3.

sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat


keputusan.
Menganalisis diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam

3.4.

tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.


4.1. Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan
diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik
dan sifat-sifat periodik unsur.
C. INDIKATOR
1. Memahami diagram orbital dari konfigurasi elektron dengan sikap rasa
ingin tahu, dan komunikatif.
2. Menentukan diagram orbital unsur tertentu menggunakan konfigurasi
elektron dengan mengacu pada prinsip Aufbau, aturan Hund dan azas
larangan Pauli dengan cermat dan teliti.
3. Menganalisi diagram orbital dari unsur tertentu untuk menentukan
bentuk molekul, letak unsur dan sifat-sifat keperiodikan unsur dengan
cermat dan teliti.
4. Menggambarkan bentuk-bentuk orbital dari unsur tertentu dengan
cermat.
5. Menganalisis sifat-sifat keperiodikan unsur dalam satu golongan atau
satu periode dengan rasa ingin tahu, mandiri dan teliti.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui diskusi kelompok menggunakan magic picture, peserta didik


dengan teliti dan rasa ingin tahu, mampu memahami diagram orbital
melalui konfigurasi elektron.
2. Melalui diskusi kelompok menggunakan magic picture, dengan cermat
dan teliti, peserta didik mampu menentukan diagram orbital unsur
tertentu menggunakan konfigurasi elektron dengan mengacu pada prinsip
Aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli.
3. Melalui diskusi kelompok menggunakan magic paper, dengan rasa ingin
tahu dan cermat, peserta didik mampu menganalisis diagram orbital dari
unsur tertentu untuk menentukan bentuk molekul, letak unsur dan sifatsifat keperiodikan unsur
4. Melalui diskusi kelompok menggunakan magic paper, dengan cermat dan
bertanggungjawab, peserta didik mampu Menggambarkan bentuk-bentuk
orbital dari unsur.
5. Melalui diskusi kelompok menggunakan magic picture, dengan
komunikatif dan kerjasama, peserta didik mampu Menganalisis sifat-sifat
keperiodikan unsur dalam satu golongan atau satu periode.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Dalam penulisan konfigurasi elektron dan diagram orbital perlu
berlandaskan pada tiga prinsip utama yaitu prinsip aufbau, aturan Hund dan
aturan penuh setengah penuh.
A. Azas Aufbau
Azas Aufbau menyatakan bahwa :Pengisian elektron dimulai
dari subkulit yang berenergi paling rendah dilanjutkan pada subkulit
yang lebih tinggi energinya. Dalam setiap sub kulit mempunyai
batasan elektron yang dapat diisikan yakni :
Subkulit s maksimal berisi 2 elektron
Subkulit p maksimal berisi 6 elektron
Subkulit d maksimal berisi 10 elektron
Subkulit f maksimal berisi 14 elektron
Berdasarkan ketentuan tersebut maka urutan pengisian
(konfigurasi) elektron mengikuti tanda panah pada gambar berikut!

Berdasarkan diagram di atas dapat disusun urutan konfigurasi


elektron sebagai berikut :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 . dan seterusnya
Keterangan :

Penulisan konfigurasi elektron dapat disingkat dengan penulisan


atom dari golongan gas mulia yaitu : He (2 elektron), Ne (10 elektron),
Ar (18 elektron), Kr (36 elektron), Xe (54 elektron) dan Rn ( 86
elektron). Hal ini karena pada konfigurasi elektron gas mulia setiap sub
kulitnya terisi elektron secara penuh.
Contoh penyingkatan konfigurasi elektron :

Konfigurasi elektron dalam atom selain diungkapkan dengan


diagram curah hujan, seringkali diungkapkan dalam diagram orbital.
Ungkapan yang kedua akan bermanfaat dalam menentukan bentuk
molekul dan teori hibridisasi.

Yang harus diperhatikan dalam pembuatan diagram orbital :


1. Orbital-orbital dilambangkan dengan kotak
2. Elektron dilambangkan sebagai tanda panah dalam kotak
3. Banyaknya kotak ditentukan berdasarkan bilangan kuantum
magnetik, yaitu:

4. Untuk orbital-orbital yang berenergi sama dilambangkan


dengan sekelompok kotak yang bersisian, sedangkan orbital
dengan tingkat energi berbeda digambarkan dengan kotak yang
terpisah.
5. Satu kotak orbital berisi 2 elektron, satu tanda panah mengarah
ke atas dan satu lagi mengarah ke bawah. Pengisan elektron
dalam kotak-kotak orbital menggunakan aturan Hund.
B. Aturan Hund
Friedrich Hund (1927), seorang ahli fisika dari Jerman
mengemukakan aturan pengisian elektron pada orbital yaitu :
orbital-orbital dengan energi yang sama, masing-masing diisi
lebih dulu oleh satu elektron arah (spin) yang sama dahulu kemudian
elektron akan memasuki orbital-orbital secara urut dengan arah (spin)
berlawanan atau dengan kata lain dalam subkulit yang sama semua
orbital masing-masing terisi satu elektron terlebih dengan arah panah
yang sama kemudian sisa elektronnya baru diisikan sebagai elektron
pasangannya dengan arah panah sebaliknya.
Coba perhatikan contoh diagram elektron di bawah ini, khususnya
pada bagian akhirnya:

Pada pengisian diagram orbital unsur S pada konfigurasi 3p4, 3


elektron diisikan terlebih dahulu dengan gambar tanda panah ke atas
baru sisanya 1 elektron digambar dengan tanda panah ke bawah.
C. Aturan Penuh Setengah Penuh
Sifat ini berhubungan erat dengan hibridisasi elektron. Aturan ini
menyatakan bahwa : suatu elektron mempunyai kecenderungan untuk
berpindah orbital apabila dapat membentuk susunan elektron yang lebih
stabil.....untuk konfigurasi elektron yang berakhiran pada sub kulit d
berlaku aturan penuh setengah penuh. Untuk lebih memahamkan teori
ini perhatikan juga contoh di bawah ini :
Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4 menjadi 24Cr =

24

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5


dari contoh terlihat apabila 4s diisi 2 elektron maka 3d kurang
satu elektron untuk menjadi setengah penuh....maka elektron dari 4s
akan berpindah ke 3d. hal ini juga berlaku untuk kasus
Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9 menjadi 29Cu =

29

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10


Bilangan Kuantum dan Bentuk Orbital
Keberadaan elektron dalam atom dikaitkan dengan empat
bilangan kuantum yaitu :
a. Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan kuantum utama (n) menetukan tingkat energi (kulit atom)
yang ditempati elektron

Kulit K memiliki tingkat energi terendah dan mempunyai harga n =


1. Kulit L mempunyai n = 2, dan seterusnya
b. Bilangan kuantum azimuth ()
Bilangan kuantum azimuth () menggambarkan jenis subkulit
elektron dalam atom
Nilai bilangan kuantum azimuth biasanya dinyatakan dengan huruf
sebagai berikut :
J
enis Subkulit

N
ilai

s
p
d
f

0
1
2
3

c. Bilangan kuantum magnetik (m)


Bilangan kuantum magnetik (m) menentukan orientasi dan
banyaknya orbital elektron dalam atom
Nilai bilangan kuantum magnetik (m) tergantung pada nilai bilangan
kuantum azimuth (- s/d ) sebagai berikut :
J
enis Subkulit

N
ilai

N
ilai m

s
p

0
1

0
1, 0, +1
2, -1, 0, +1, +2
3, -2, -1, 0, +1, +2, +3

Subkulit s mempunyai 1 orbital dan dapat menampung maksimum 2


elektron
d. Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuantum spin (s) menyatakan arah rotasi elektron. Jika
mengarah ke bawah, s = - tetapi jika mengarah ke atas, s = +

Untuk bentuk-bentuk orbital bergantung pada bilangan kuantum


azimuth (l), dimana orbital yang memiliki bilangan azimuth sama akan
mempunyai bentuk orbital yang sama.

Orbital s

Oribital d

Orbital p

Orbital f

Penentuan letak unsur dalam tabel sistem periodik


Penyusunan unsur berdasarkan kenaikan nomor atom dan
kemiripan sifat, yang menghasilkan keteraturan pengulangan sifat
berupa periode dan kemiripan sifat berupa golongan. Kemiripan unsurunsur dalam golongan yang sama, terkait dengan konfigurasi
elektronnya, terutama elektron valensinya

1. Golongan
Golongan suatu unsur ditentukan oleh jumlah elektron valensi unsur
tersebut pada subkulit tertentu.
2. Periode
Periode ditentukan dari nomor kulit terbesar pada konfigurasi elektron.
Penulisan konfigurasi elektron untuk menentukan letak unsur dalam
SPU berdasarkan prinsip aufbau. Dengan pengisian orbital dari orbital
yang energinya paling rendah sampai kepada orbital yang energinya
paling tinggi.
Urutan pengisian orbital adalah :
1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p
Contoh :
20X merupakan unsur Ca
Karena memiliki 1s22s22p63s23p64s2
Golongan II A, Periode 4

Letak unsur (golongan, periode, dan blok) ditentukan dari konfigurasi


elektron dan elektron valensi unsur tersebut. Pembagian blok unsur
adalah sebagai berikut :
Blok s ditempati oleh unsur-unsur golongan I A, II A dan unsur He dari
golongan VIII A

Ciri-ciri dari unsur yang menempati blok s adalah :


- Elektron terakhir terletak pada subkulit s
- Nomor golongan = jumlah elektron pada subkulit s terakhir
- Periode = harga n terbesar dalam konfigurasi elektron
Blok p ditempati oleh unsur-unsur golongan III A - VIII A
Ciri-ciri dari unsur yang menempati blok p adalah :
-

Elektron terakhir terletak pada subkulit p


Nomor golongan = (jumlah elektron pada subkulit p terakhir) + 2
Periode = harga n terbesar dalam konfigurasi elektron

Blok d ditempati oleh unsur-unsur golongan transisi ( III B II B)


Ciri-ciri dari unsur yang menempati blok d adalah :
- Elektron terakhir terletak pada subkulit d
- Nomor golongan = (jumlah elektron pada subkulit d terakhir) +
(jumlah elektron pada subkulit s terdekat) sehingga :
Nomor golongan
= (d + s)
Penentuan golongan dibagi menjadi 3 kategori yaitu :
Jika (d + s) < 8 , maka nomor golongan = (d + s) B
Jika (d + s) = 8, 9, 10 , maka nomor golongan = VIII B
Jika (d + s) > 10 , maka nomor golongan = (d + s) 10) B
Blok f ditempati oleh unsur-unsur transisi dalam (golongan lantanida
dan aktinida)
Ciri-ciri dari unsur yang menempati blok f adalah :
- Elektron terakhir terletak pada subkulit f
- Penulisan golongannya dibagi menjadi 2 golongan sebagai
berikut :
Golongan lantanida (ditulis : golongan III B) , periode 6
Golongan aktinida (ditulis : golongan III B) , periode 7
Sifat-sifat periodik unsur
a. Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah jarak inti atom dengan elektron pada kulit
terluar. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan jari-jari makin kecil.
Hal ini disebabkan karena dalam satu periode, jumlah kulit sama
tetapi jumlah elektron bertambah banyak sehingga gaya tarik inti
semakin kuat.

Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari makin besar

karena jumlah kulit semakin banyak


b. Energi ionisasi
Energi ionisasi adalah besarnya energi yang diperlukan untuk

melepaskan satu elektronnya yang terikat paling jauh


Dalam satu periode, dari kiri ke kanan energi ionisasi makin besar.
Hal ini disebabkan gaya tarik inti semakin besar sehingga makin

besar energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron


Dalam satu golongan, dari atas ke bawah energi ionisasi makin
kecil. Karena gaya tarik inti makin lemah terhadap elektron pada
kulit terluar, maka energi yang diperlukan untuk melepaskan

elektron makin sedikit


Makin dekat elektron yang akan dilepas dengan inti, makin besar
energi yang diperlukan. EI1 < EI2 < EI3 dan seterusnya

c. Afinitas elektron
Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan atau diserap pada
saat atom unsur dalam fase gas menangkap elektron lain dan

berubah menjadi ion negatif


Bila saat menangkap elektron terjadi pembebasan energi, maka

harga afinitas elektron negatif. Dan sebaliknya


Dalam satu periode, dari kiri ke kanan afinitas elektron makin
besar. Hal ini disebabkan gaya tarik inti semakin besar sehingga
atom makin mudah menangkap elektron yang menyebabkan makin

banyak energi yang dilepaskan


Dalam satu golongan, dari atas ke bawah afinitas elektron makin
kecil. Karena gaya tarik inti makin lemah maka atom makin sulit
menangkap elektron yang mengakibatkan makin sedikit energi

yang dibebaskan
d. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kecenderungan atom unsur untuk
menarik elektron dalam suatu ikatan kimia

Dalam satu periode, dari kiri ke kanan keelektronegatifan makin


besar. Hal ini disebabkan gaya tarik inti semakin besar sehingga

atom makin mudah menangkap elektron


Dalam satu golongan, dari atas ke bawah keelektronegatifan makin
kecil. Karena gaya tarik inti makin lemah maka atom makin mudah
melepas elektron (makin elektropositif / makin mudah menjadi ion
positif)

F. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan
: Scientific
2. Model
: PBL
3. Metode
: Diskusi berbasi Problem based learning (PBL)

G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media
Peta konsep, LCD, laptop, gambar.
2. Alat dan Bahan
Power point, Magic paper (Lember Kerja), Tabel periodik unsur
3. Sumber belajar
a. Devi, Poppy, dkk, 2009, Kimia1 Kelas X SMA dan MA, Jakarta:
PT. Remaja Rosdakarya
b. Purba, M, 2006, Kimia untuk SMA Kelas X, Jakarta : Erlangga
c. Sudarmo, U. 2007. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta:
PHiBETA.
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan
Pendahuluan

1.

Deskripsi Kegiatan
Guru mengucapkan
salam pembuka dan melakukan
pembukaan dengan menarik dan
menyenangkan.

2.

Guru memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin dengan teliti.

3.

Guru

Alokasi Waktu
10 menit

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan
mengkondisikan fisik, mengatur tempat

Alokasi Waktu

duduk dan memfokuskan pandangan


siswa.
4.

Guru
menyampaikan Kompetensi Dasar dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

5.

Guru
menyampaikan aturan main dalam
melaksanakan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

6.

Guru menjelaskan
proses evaluasi dalam proses
pembelajaran yang akan dilakukan.

7.

Guru melakukan
apersepsi dengan menayangkan video
konfigurasi elektron dan diagram orbital.

8. Guru memberikan motivasi :


a. Bagaimana konfigurasi elektron
suatu unsur 20X?, bagaimana
diagram orbitalnya?
b. Bagaimana letak unsur letak unsur
X dalam SPU?, bagaimana sifat-

20

sifat unsur tersebut?


1. Guru melakukan pembentukan kelompok

2 Menit

(masing-masing kelompok
beranggotakan 3 orang) dan menjadi
Inti

fasilitator.
Mengamati

10 menit

Melalui tayangan video peserta didik


dengan rasa ingin tahu, mengamati
sistem

periodik

unsur

modern

dan

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan
diagram orbital suatu molekul, guru

Alokasi Waktu

memberikan bimbingan.
Menanya
Guru memberikan pertanyaan Bagaimana
hubungan diagram orbital dengan letak
unsur dalam tabel periodik? Peserta
didik menjawab pertanyaan guru dengan
antusias.
Mengumpulkan data
1. Peserta didik mendiskusikan konfigurasi
elektron dan diagram orbital dari unsur
tertentu.
2. Peserta didik mendiskusikan sifat-sifat
keperiodikan suatu unsur.
Mengasosiasikan
1. Peserta

didik

berlatih

menentukan

diagram orbital molekul dengan cermat


dengan bantuan magic paper, guru
memberikan arahan.
Mengkomunikasikan

58 menit

1. Pada magic paper (lembar diskusi) yang


telah disediakan guru, dengan teliti
peserta didik (secara kelompok) menulis
konfigurasi elektron dan diagram orbital
suatu unsur.
2. Pada magic paper (lembar diskusi) yang
telah disediakan guru, dengan antusias
peserta

didik

(secara

kelompok)

menentukan letak unsur pada tabel


periodik unsur.

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan
3. Pada magic paper (lembar diskusi) yang

Alokasi Waktu

telah disediakan guru, dengan antusias


peserta

didik

menentukan

(secara

sifta-sifat

kelompok)
keperiodikan

suatu unsur.
4. Melalui magic paper (lembar diskusi)
yang telah disediakan guru, dengan
tanggungjawab, peserta didik (masingmasing

dari

menyajikan

perwakilan

kelompok)

penyelesaian

konfigurasi

elektron dan diagram orbital suatu unsur.


5. Melalui magic paper (lembar diskusi)
yang telah disediakan guru, dengan
mandiri peserta didik (masing-masing
dari perwakilan kelompok) menyajikan
penyelesaian letak unsur dalam tabel
periodik

unsur

dan

sifat-sifat

keperiodikannya.
6. Melalui magic paper

yang dimiliki,

dengan teliti masing-masing kelompok


menukarkan hasil diskusi yang telah
dilakukan kepada kelompok lain untuk
Penutup

di evaluasi.
1. Berdasarkan data yang disajikan, dengan
cermat peserta didik menanggapi hasil
penyajian kelompok lain.
2. Melalui magic paper yang diperoleh dari
hasil pertukaran dengan kelompok lain,
dengan percaya diri masing-masing
kelompok meneliti dan menanggapi hasil
diskusi kelompok lain.

10 menit

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan
3. Melalui hasil diskusi yang telah

Alokasi Waktu

dilakukan, secara mandiri dan


bertanggungjawab peserta didik diminta
untuk menyimpulkan cara menentukan
konfigurasi elektron suatu unsur dan
menentukan bentuk orbital suatu unsur,
guru memberikan bimbingan.
4. Guru memberikan tugas untuk mencari
literature tentang massa atom relatif dan
massa molekul relatif.
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap semangat
belajar.
I. PENILAIAN
N
o

A
spek

M
ekanisme dan

I
nstrumen

K
eterangan

Prosedur
1

S
ikap

O
bservasi kerja

L
embar observasi

kelompok dan
pembelajaran di
kelas
2

P
engetahuan

P
enugasan

L
atihan soal

T
es tertulis
3

K
etrampilan

S
oal objektif

K
inerja presentasi

K
inerja presentasi

Aspek yang dinilai:


a. Kognitif
Penilaian dalam bentuk latihan soal untuk mengukur kemampuan siswa
b. Psikomotorik

Penilaian dalam unjuk kerja/ eksperimen/ praktikum dan diskusi


c. Afektif
Sesuai dengan lembar penilaian afektif berdasarkan pengamatan guru
dalam kelas
Magelang, 28 agustus 2014
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 4 Magelang

Guru Mata Pelajaran

Dra. Sri Sugiyarningsih, M.Pd.


NIP 196005101987032003

Dewi Marwati, S.Pd.


NIP 196910172005012008

Lembar Kerja Siswa I


Konfigurasi Elektron dan Diagram Orbital

Tujuan

: menentukan bilangan kuantum berdasarkan konfigurasi elektron

Teori Dasar : Penentuan suatu konfigurasi elektron suatu atom mengikuti tiga
aturan yaitu Aufbau, larangan Pauli dan Kaidah Hund.
1

Aufbau
Menurut Aufbau pengisian eektron kedalam orbital selalu dimulai dari orbital
dengan tingkat energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi.

Larangan Pauli
Menurut Pauli, dalam satu atom tidak boleh ada dua elektron yang

mempunyai 4 bilangan kuantum yang sama


3 Kaidah Hund
Menurut Hund, pengisian elektron kedalam suatu subkulit, pada awalnya
elektron menempati seluruh orbital dengan spin yang sama (setengah penuh) ,
baru kemudian berpasangan (penuh)
Petunjuk

: Number Head Together (NHT) / kepala bernomor

Langkah-langkahnya adalah :

Siswa dibagi dalam kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok


mendapat nomor

Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.

Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap

anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya.


Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil

melaporkan hasil kerjasama mereka.


Guru memanggil nomor yang sama dari kelompok lain untuk melaporkan

hasil diskusi atau memberi tanggapan

Tugas :
1

Tuliskan konfigurasi elektron dan gambarkan diagram orbital dari unsurunsur dibawah ini :
27
a
13 Al

d.

40
20

Ca

75
33

As

e.

80
35

96
42

Mo

f.

108
47

Br
Ag

g.

55
25

Mn

h.

91
40

i.

127
53

Zr
I

Tentukan nilai keempat bilangan kuantum dari unsur-unsur pada soal nomor 1
diatas !

Lembaran Kerja Siswa II


Penentuan Letak Suatu Unsur dalam Tabel Periodik

Tujuan

: menganalisis letak suatu unsur (golongan, perioda dan blok)


berdasarkan konfigurasi elektron

Teori Dasar : Penentuan letak suatu unsur dalam tabel periodik didasarkan pada
konfigurasi elektron. Letak unsur dalam tabel periodik terbagi
menjadi 3 yaitu :
1

Golongan
Golongan suatu unsur ditentukan oleh jumlah elektron valensi unsur tersebut
pada subkulit tertentu
Periode
Perioda ditentukan dari nomor kulit terbesar pada konfigurasi elektron
Blok unsur
Blok unsur ditentukan dari subkulit terakhir

2
3

Petunjuk

: Number Head Together (NHT) / kepala bernomor

Langkah-langkahnya adalah :

Siswa dibagi dalam kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok


mendapat nomor.

Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.

Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap


anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya.

Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerjasama mereka.

Guru memanggil nomor yang sama dari kelompok lain untuk melaporkan
hasil diskusi atau memberi tanggapan

Tugas :
1

Tentukan golongan, perioda dan blok dari unsur-unsur dibawah ini :


27

a . 13 Al
b . 55
25 Mn
c . 80
35 Br

Kunci Jawaban :
LKS I
1

27
13

a.

b.

75
33

d.

40
20

: [Ne] 3s2

As : [Ar] 4s2

96
42

c.

Al

Mo : [Kr] 5s2

80

: [Ar] 4s2

f . 108
: [Kr] 5s1
47 Ag

3d10

4p3

4d4

Ca : [Ar] 4s2

e . 35Br

g.

55
25

Mn

h.

91
40

Zr

3p1

127
53

: [Ar] 4s2

3d10

4p5

4d10

3d5

: [Kr] 5s2

4d2

: [Kr] 5s2

4d10

a. n = 1, l = 1, m = -1, s = +1/2
b. n = 4, l = 1, m = +1, s = +1/2
c. n = 4, l = 2, m = +1, s = +1/2
d. n = 4, l = 0, m = 0, s = -1/2
e. n = 4, l = 1, m = 0, s = -1/2
f. n = 4, l = 2, m = +1, s = -1/2
g. n = 3, l = 2, m = +2, s = +1/2
h. n = 4, l = 2, m = -1, s = +1/2
i. n = 5, l = 1, m = 0, s = -1/2

5p5

Lembar Kerja Siswa II


1

a. golongan III A, perioda 3, blok p


b. golongan VII B, perioda 4, blok d
c. golongan VII A , perioda 4, blok p

INSTRUMEN PENILAIAN
1. Sikap sosial
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik. Berilah
tanda (v) pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang
tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No

Sikap yang dinilai

1.

Sikap Jujur
Tidak menyontek dalam mengerjakan tugas

2.

maupun ulangan.
Tidak melakukan plagiarism (tidak menyalin karya

3.

milik orang lain tanpa mencantumkan sumber)


Mengemukakan pendapat secara apa adanya (tidak

4.

dibuat-buat).
Mengerjakan laporan atau tugas sesuai hasil apa

5.

adanya.
Mengakui kesalahan atau kekurangan yang
dimiliki
Sikap Disiplin

6.

Datang tepat waktu

7.

Patuh dan tertib terhadap aturan yang berlaku

8.

Mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang


ditentukan

9.

Sikap Tanggungjawab
Melaksanakan tugas individu maupun kelompok

10.

dengan baik.
Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
Sikap Toleransi

BUTIR INSTRUMEN
2
3
4

11.

Mengahargai pendapat orang lain

12.

Menghormati orang lain yang sedang

13.

menampaikan pendapatnya
Meerima kesepakatan walaupun berbeda dengan

14.

pendapatnya
Mampu memaafkan kesalahan orang lain

15.

Mampu menerima kekurangan orang lain

16.

Sikap Gotong royong


Terlibat aktif dalam mengerjakan tugas kelompok

17.

Bersedia melakukan tugas sesuai kesepakatan

18.

Bersedia membantu orang lain tanpa mengharap


imbalan

19.

Sikap Santun Dan Sopan


Tidak berkata kasar pada teman

20.

Tidak menyela pembicaraan

21.

Mengucapkan terimakasih stelah menerima

22.

bantuan dari orang lain


Bersikap 3S (salam ,sapa ,senyum)

23.

Meminta ijin ketika akan menyampaiakan

24.

pendapat
Meminta ijin ketika ingin menggunakan barang
milik orang lain
Sikap Percaya Diri

25.

Berpendapat tanpa ragu-ragu

26.

Mampu membuat keputusan dengan cepat

27.

Tidak mudah putus asa

28.

Berani menyampaikan pendapat, bertanya maupun

29.

menjawab pertanyaan didepan kelas


Berani mempresentasikan hasil diskusi disepan
kelas

2. Pengetahuan
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik. Berilah
tanda (v) pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang
tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No

Sikap yang dinilai

1.

Mampu memahami materi yang di ajarkan

2.

Aktif untuk menjawab pertanyaan yang diberikan

3.

guru.
Aktif untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas.

4.

Aktif dalam memberikan pendapat.

BUTIR INSTRUMEN
1
2
3
4

3. Ketrampilan
NO

Sikap yang dinilai


1.Terampil dalam menjawab pertanyaan.
2.Terampil dalam bertanya.
3.Terampil dalam berdiskusi.

BUTIR INSTRUMEN
1
2
3
4

Rubrik Keterampilan
DIMENSI

KETRAMPILAN PALING

NO

KETRAMPILAN

1.

YANG DINILAI
Terampil dalam

Berani menjawab pertanyaan

menjawab pertanyaan

dengan rasa tanggung jawab,

TINGGI

percaya diri, dan tepat

GRADASI TINGKAT
KETERCAPAIAN
a. Skor = 4
Apabila mampu
menjawab pertanyaan
dengan rasa tanggung
jawab, percaya diri,
dan tepat.
b. Skor = 3
Apabila mampu
menjawab pertanyaan
dengan rasa tanggung
jawab dan tepat,
namun tidak percaya
diri.
c. Skor = 2
Apabila mampu
menjawab pertanyaan
dengan rasa tanggung
jawab, percaya diri,
namun kurang tepat.
d. Skor = 1
Apabila menjawab
pertanyaan tidak

2.

Terampil dalam

Bertanya dengan penuh rasa

bertanya.

ingin tahu dan antusias, serta


mengajukan pertanyaan yang
berbobot

memenuhi semuanya
a. Skor = 4
Apabila bertanya
dengan penuh rasa
ingin tahu dan
antusias, serta
mengajukan
pertanyaan yang

berbobot.
b. Skor = 3
Apabila bertanya
dengan penuh rasa
ingin tahu dan
berbobot.
c. Skor = 2
Apabila bertanya
dengan penuh rasa
ingin tahu, antusias,
dan mengajukan
pertanyaan yang
berbobot.
d. Skor = 1
Apabila tidak
mengajukan
3.

Terampil dalam

Aktif dalam kegiatan diskusi,

berdiskusi.

mengajukan pendapat, dan


menghargai pendapat orang
lain.

pertanyaan.
a. Skor = 4
Apabila Aktif dalam
kegiatan diskusi,
mengajukan
pendapat, dan
menghargai pendapat
orang lain.
b. Skor = 3
Apabila Aktif dalam
kegiatan diskusi,
mengajukan
pendapat, dan tidak
menghargai pendapat
orang lain.
c. Skor = 2
Apabila Aktif dalam
kegiatan diskusi, tidak
mengajukan

pendapat, dan
menghargai pendapat
orang lain.
d. Skor = 1
Apabila tidak aktif
dalam kegiatan
diskusi, tidak mau
mengajukan
pendapat, dan tidak
menghargai pendapat
orang lain.

Вам также может понравиться