Вы находитесь на странице: 1из 21

LATAR BELAKANG

Dewasa ini banyak sekali industri yang berk embang. Baik yang bertujuan
non profit maupun yang profit. Namun tidak semua industri tadi menerapakan K3
dengan b a i k .

Keban yakan

mereka

mereme hkan

K3

dan

menganggap

p e l a k s a n a a n K 3 t i d a k penting bahkan hanya menambah beban produksi. Segala sesuatu


yang besar dimulai dari hal yang remeh. Hal remeh seperti inilah yang mempengaruhi
hidup suatu perusahaan.Pelaksanaan K3 pada suatu perusahaan sangat penting karena dapat
mewujudkan suasana kerja yang kondusif, aman, sehat sehingga pekerja akan menjadi lebih
produktif. Alasan itulah yang mendorong penulis untuk mengkaji lebih jauh mengenai
pelaksanaan K3 diperusahaan khususnya dalam metode control pengendalian
bahaya.

KATA PENGANTAR

Bismillahhirromanirrohim
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan kemurahan dan
karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia ini.
Tugas ini dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah K3, Agar para pembaca dapat
memahami manfaat mengenai kesehatan dan keselamatan kerja. Berkat bimbingan, petunjuk,
pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tugas ini dapat terselesaikan.
Pada kesempatan kali ini, penyusun menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dan memberikan dorongan kepada penyusun.
Semoga pembuatan tugas ini dapat membawa manfaat, khususnya bagi penyusun sendiri
dan umunya bagi pihak pembaca.Kepada pihak yang membantu penyusun dalam pembuatan
tugas ini semoga Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang membalas semua
kebaikan yang telah diberikan kepada semua penyusun.

ALAT PELINDUNG DIRI


Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration, pesonal protective
equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk
melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya
(hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan
lainnya.
Dalam hirarki hazard control atau pengendalian bahaya, penggunaan alat pelindung diri
merupakan metode pengendali bahaya paling akhir. Artinya, sebelum memutuskan untuk
menggunakan APD, metode-metode lain harus dilalui terlebih dahulu, dengan melakukan upaya
optimal agar bahaya atau hazard bisa dihilangkan atau paling tidak dikurangi.
Adapun hirarki pengendalian bahaya di tempat kerja, termasuk di pabrik kimia adalah sebagai
berikut:

Elimination, merupakan upaya menghilangkan bahaya dari sumbernya.

Reduction, mengupayakan agar tingkat bahaya bisa dikurangi.

Engineering control, artinya bahaya diisolasi agar tidak kontak dengan pekerja.

Administrative control, artinya bahaya dikendalikan dengan menerapkan instruksi kerja atau
penjadualan kerja untuk mengurangi paparan terhadap bahaya.

Personal protective equipment, artinya pekerja dilindungi dari bahaya dengan menggunakan
alat pelindung diri.
Jenis-jenis Alat Pelindung Diri

Alat pelindung diri diklasifikasikan berdasarkan target organ tubuh yang berpotensi terkena
resiko dari bahaya. Diantaranya:
1. Alat Pelindung Kepala
Daerah kerja seperti di kilang minyak, pabrik pupuk, petro kimia, proyek pembangunan
gedung dan lainnya biasanya menetapkan safety helmet yaitu suatu APD yang digunakan
untuk melindungi kepala dari potensi hazard seperti terbentur pipa atau tertimpa benda berat
pada bagian kepala yang berakibat sangat fatal bagi pekerja. Pemakaian safety helmet secara

tepat dan benar dapat mengurangi konsekwensi yang mungkin timbul pada saat terjadinya
hal-hal yang disebutkan di atas.
Dalam menggunakan safety helmet, ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya,
1. Sebelum digunakan, yakinkan bahwa helmet tersebut dapat digunakan, pas dan nyaman di
kepala anda (tidak longgar dan tidak terlalu sempit), tidak rusak dan cacat.
2. Pasang dikepala dengan benar (tidak miring, terlalu mendongak, menunduk sehingga
menutupi pandangan, atau terbalik.
3. Jika berada pada tempat yang tinggi dan kondisi ber-angin, chain strip harus digunakan
untuk menghindari safety helmet yang dikenakan terbang karena tiupan angin kencang.

Cara pemeliharaan topi keselamatan sangatlah mudah, yaitu dengan membasuhnya dengan air
bersih setiap selesai menggunakannya. Jika lingkungan kerja kita terdapat pengotor yang tidak
larut dalam air, mungkin kita harus menggunakan solvent tertentu untuk pembersihannya.
Penggunaan solvent tidak boleh sembarangan, solvent yang digunakan harus sesuai dengan
anjuran fabrikan. Karena penggunaan solvet yang tidak tepat, akan merusak helmet itu sendiri.

Selain melakukan pembersihan, topi keselamatan kerja atau safety helmet juga harus di hindari
dari beberapa hal, untuk menjaganya menjadi tetap berfungsi dengan baik dan tidak cepat rusak.
Hal-hal yang perlu dihindari antara lain:
tidak boleh menulis atau menggambar di helmet tersebut dengan menggunakan spidol, tip ex,
atau cat, Penempelan seal tape juga hal yang terlarang. Kebersihan helmet sangat dibutuhkan,
namun tidak diperbolehkan mencuci atau membersihkan helmet anda menggunakan bahan kimia
yang bersifat abrasive, korosif, termasuk mengunakan minyak seperti premium, kerosene,
naphtha. Semua bahan-bahan tersebut bisa berfungsi sebagai solvent dan bisa merusak material
helmet. Jangan menempel stiker-stiker dari bahan self adhesive yang tidak sesuai dengan anjuran
manufacture-nya.

Semua itu bisa membuat komposisi material helmet berubah yang pada akhirnya kekuatannya
berkurang dan fungsi sebagai alat pelindung diripun menjadi hilang.
Hal lain yang perlu dihindari adalah, hindarkan safety helmet dari terkena sinar matahari
langsung pada saat penyimpanannya. Misalnya anda meletakkan safety helmet anda di dashboard
mobil anda, dijemur dan lainnya.

Dalam penggunaannya, safety helmet sering terjadi insiden seperti benturan atau tertimpa
benda yang jatuh. Setelah terjadi insiden, biasanya safety helmet mengalami kerusakan. Sekecil
apapun kerusakan yang terjadi, safety helmet harus didiganti dengan yang baru, jika tidak maka
APD itu justru tidak akan optimal ketika berfungsi dan dapat menyebabkan dampak negative
ketika dibutuhkan.
Contoh kerusakan pada helmet yang perlu segera diganti.

Selain penggunaan helmet yang cacat yang tidak diperbolehkan, penggunaan helmet yang
baikpun ada batasannya. Rata-rata umur pakai sebuah safety helmet adalah 5 tahun, namun ini
sangat tergantung kepada bahan pembuatnya. Setiap manufacturer akan mencantumkan batas
maksimum pemakaian safety helmet produksinya pada setiap helmet. Periksalah dengan teliti.
Perlu juga menjadi perhatian kita untukmembersihkan safety helmet setelah digunakan.
Hal ini dilakukan untuk menghindari rusaknya material akibat kotoran yang menempel. Karena
bisa saja kotoran tersebut adalah bahan kimia, minyak atau solvent yang bisa memicu rusaknya
bahan pembuat safety helmet tersebut.
Macam-macam safety helmet

2. Alat Pelindung Telinga


Alat pelindung telinga adalah alat untuk menyumbat telinga atau penutup telinga yang
digunakan atau dipakai dengan tujuan melindungi, mengurangi paparan kebisingan masuk
kedalam telinga. Fungsinya adalah menurunkan intensitas kebisingan yang mencapai alat
pendengaran. Alat pelindung umumnya dapat dibedakan menjadi:
a. Sumbat Telinga (Ear Plug)

Ukuran, bentuk, dan posisi saluran telinga untuk tiap-tiap individu berbeda-beda dan bahkan
antar kedua telinga dari individu yang sama berlainan. Oleh karena itu sumbat telinga harus
dipilih sesuai dengan ukuran, bentuk, posisi saluran telinga pemakainya. Diameter saluran
telinga berkisar antara 3-14 mm, tetapi paling banyak 5-11 mm. Umumnya bentuk saluran
telinga manusia tidak lurus, walaupun sebagian kecil ada yang lurus. Sumbat telinga dapat
mengurangi bising sampai dengan 30 dB.
Sumbat telinga dapat terbuat dari kapas (wax), plastik karet alami dan sintetik, menurut
cara penggunannya, di bedakan menjadi disposible ear plug, yaitu sumbat telinga yang

digunakan untuk sekali pakai saja kemudian dibuang, misalnya sumbat telinga dari kapas,
kemudian cara penggunaan yang lain yaitu, non dispossible ear plug yang digunakan waktu
yang lama terbuat dari karet atau plastik cetak.
Dalam pemakaiannya sumbat telinga mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungan
dari pemakaian sumbat telinga yaitu :
a. Mudah dibawa karena ukurannya yang kecil
b. Relatif lebih nyaman dipakai ditempat kerja yang panas
c. Tidak membatasi gerak kepala
d. Harga relative murah daripada tutup telinga (earmuff)
e. Dapat dipakai dengan efektif tanpa dipengaruhi oleh pemakaian kacamata, tutup kelapa,
anting-anting dan rambut
Sedangkan Kerugiannya antara lain:
a. Memerlukan waktu yang lebih lama dari tutup telingan untuk pemasangan yang tepat.
b. Tingkat proteksinya lebih kecil dari tutup telinga
c. Sulit untuk memonitor tenaga kerja apakah memakai APT karena sukar dilihat oleh pengawas
d. Hanya dapat dipakai oleh saluran telingan yang sehat
e. Bila tangan yang digunakan untuk memasang sumbat telinga kotor, maka saluran telinga akan
mudah terkena infeksi karena iritasi.
b. Tutup telinga (ear muff)

Tutup telinga terdiri dari dua buah tudung untuk tutup telinga, dapat berupa cairan atau busa
yang berfungsi untuk menyerap suara frekuensi tinggi. Pada pemakaian yang lama, sering

ditemukan efektifitas telinga menurun yang disebabkan oleh bantalan mengeras dan mengerut
akibat reaksi bahan bantalan dengan minyak kulit dan keringat. Tutup telinga digunakan untuk
mengurangi bising s/d 40-50 dB dengan frekuensi 100-8000Hz. Keuntungan dari tutup telinga
(earmuff) adalah :
a. Satu ukuran tutup telinga dapat digunakan oleh beberapa orang dengan ukuran telinga yang
berbeda.
b. Mudah dimonitor pemakaiannya oleh pengawas.
c. Dapat dipakai yang terkena infeksi (ringan).
d. Tidak mudah hilang
Kerugian dari tutup telinga adalah :
a. Tidak nyaman dipakai ditempat kerja yang panas
b. Efektifitas dan kenyamanan pemakaiannya, dipengaruhi oleh pemakaian kacamata, tutup
kepala, anting-anting, rambut yang menutupi telinga
c. Tidak mudah dibawa atau disimpan
d. Dapat membatasi gerakan kepala pada ruang kerja yang agak sempit.
e. Harganya relative lebih mahal dari sumbat telinga

c. Helmet/enclosure

Menutupi seluruh kepala dan digunakan untuk mengurangi intensitas bising maksimum 35 dBA
pada 250 Hz sampai 50 dBA pada frekuensi tinggi

3. Alat Pelindung Mata


1. Safety Glasses
Adalah kaca mata keselamatan. Kacamata ini kelihatannya hampir sama dengan kacamata
biasa, namun terbuat dari bahan yang tahan tehadap tubrukan sehingga melindungi mata dari
adanya benda yang terbang mengenai mata. Jenis kacamata ini juga sering di pakai bersamasama dengan alat pelindung muka samping kiri kanan.

2. Goggles
Atau kacamata debu. Jenis kacamata ini melindungi mata dari adanya percikan cairancairan kimia atau dari tubrukan benda-benda yang terbang yang bisa merusak mata. Pastikan
bahwa anda memakai jenis kacamata yang sesuai dengan jenis pekerjaan anda sebab untuk jenis
kacamata ini banyak disesuaikan dengan tingkat perlindungan yang diberikan. Ada beberapa
macam googles yaitu:

Goggles pelindung percikan bahan kimia

Goggles ini berguna untuk melinndungi dari percikan bahan kimia


pada saat mereaksikan. Dengan kacamata ini anta akan terlindung
dari cipratan bahan kimia yang bersifat korosif maupun adesif

Goggles pelindung dari tekanan air laut

goggles ini biasa digunakan untuk penyelam, kegunaan goggles


ini adalah melindungi mata dari air laut, dan tekanan air laut

3. Shaded Eyewear
Adalah sejenis kaca mata gelap atau bayangan. Kacamata ini melindungi mata dari
radiasi pembakaran. Disamping itu diperlukan kacamata keselamatan untuk pekerjaan-pekerjaan
yang dilakukan di ruang atau lapangan terbuka. Helm tukang las memiliki kaca pelindung gelap /
bayangan dan bagi siapa saja yang bekerja didekat tempat pengelasan harus memakai shaded
glasses ( kacamata gelap) utuk melindungi mata dari radiasi pembakaran.

Sun glasses
Sun glasses dipakai untuk melindungi diri dari terbakarnya mata
oleh cahaya matahari, dengan kacamata ini anda akan terlindung
dari sengatan terik matahari

Kacamata las
kacamata las berguna untuk melindungi mata dari percikan api
pada saat pengelasan, dengan kacamata ini anda akan terlindung
dari percikan api hasil mengelas ringan

4. ALAT PELINDUNG PERNAFASAN (APD PERNAFASAN)


Sumber bahaya: debu, uap, gas, kekurangan oksigen (oxygen defiency). APD: respirator,
breathing apparatus
Alat pelindung pernafasan (APD pernafasan) terdiri dari:
Masker (Respirator)
A. Fungsi
Pelindung pernafasan berfungsi memeberikan perlindungan organ pernafasan akibat
pencemaran udara oleh faktor kimia seperti debu, uap, gas, fume, asap, mist, kabut,
kekurangan oksigen, dan sebagainya.

B. Jenis
Berdasarkan fungsinya, dibedakan menjadi :
1. Respirator yang berfungsi memurnikan udara (air purifying respirator).

Gambar 1. Respirator-Disposible paper mask untuk melindungi dari pajanan debu yang tidak
toksik/kadar toksisitasnya rendah.
2. Respirator yang berfungsi memasok oksigen atau udara (air supplying respirator).

C. Penjelasan mengenai jenis-jenis respirator


1. Respirator Yang Memurnikan Udara
Respirator jenis ini dipakai bila pekerja terkena bahan pencemar di udara (debu, gas, uap,
fume, mist, asap, fog) yang kadar toksisitasnya rendah . Prinsip kerja respirator ini adalah
membersihkan udara terkontaminasi dengan cara filtrasi, adsorbsi, atau absorbsi.
Menurut cara kerjanya dibedakan menjadi :

Respirator yang mengandung bahan kimia (chemical respirators).

Respirator dengan katrid (cartridge) bahan kimia.


- Prinsip cara kerjanya adalah mengadsorpsi bahan pencemar di udara pernafasan.

- Bahan kimia yang digunakan untuk mengadsorbsi biasanya karbon aktif atau silika gel.
- Biasanya penutup sebagian muka dengan satu atau dua katrid yang mengandung
bahan kimia tertentu
- Tidak bisa digunakan untuk keadaaan darurat.
- Hanya mampu memurnikan satu macam atau satu golongan bahan kimia (gas, uap)

Respirator dengan kanister yang berisi bahan kimia.

- Prinsip cara kerjanya adalah mengadsorbsi bahan pencemar di udara pernafasan


- Bahan kimia yang digunakan untuk mengadsorbsi adalah yang sesuai dengan
bahan-bahan kima tertentu saja. Misal kanister untuk uap asam klorida (hcl dan asam sulfat
(h2so4) harus menggunakan kanister yang berisi soda

- Bahan kimia kanister mempuyai batas waktu kedaluwarsa. Batas waktu


kedaluwarsa ini tergantung pada isi kanister, konsentrasi bahan pencemar, dan akifitas
pemakainya.
- Bisa menutup sebagian muka atau seluruh muka
- Tidak bisa digunakan dalam keadaaan udara di lingkungan kerja menggandung bahan
kimia gas atau uap toksik dengan kadar yang cukup tinggi.
- Satu tipe kanister hanya bisa digunakan untuk memurniakan udara terkontaminasi satu
macam atau satu golongan bahan kimia (gas, uap) saja.
D. Respirator mekanik (Mechanical Respirator).
- Digunakan untuk melindungi si pemakai akibat pemajanan partikel-partikel di lingkungan
kerja seperti debu, asap, fume, mist dan fog.
- Prinsip kerja respirator ini adalah memurnikan udara terkontaminasi melalui proses filtrasi
memakai bermacam tipe filter.
- Efisiensi filter tergantung kepada ukuran partikel dan diameter pori-pori filter.
E. Respirator kombinasi filter dan bahan kimia.
- Respirator jenis ini dilengkapi dengan filter untuk menyaring udara terkontaminasi
partikel (debu) dan aktrid (catridge) atau kanister yan mengandung bahan kimia.
- Respirator jenis ini biasanya digunakan oleh pekerja pada waktu melakukan
pengecatan dengan cara semprot (spray painting).
F. Respirator dengan pemasok udara atau oksigen.
a. Alat pelindung pernafasan ini tidak dilengkapi dengan filter, ataupun katrid dan

kanister yang mengandung bahan kimia.


b. Pasokan udara bersih atau oksigen, melindungi pekerja dari pemajanan bahan
bahan kimia yang sangat toksit. Konsentarinya tinggi, mampu melindungi pekerja
dari kekurangan oksigen.
c. Pasokan udara ataupun oksigen dapat melalui silinder, tangki, atau kompresor
yang dilengkapi dengan regulator (pengukur tekanan)
d. Respirator dengan pasokan udara atau oksigen dibedakan menjadi :
- Airline respirator.
- Air hose mask respirator.
- Self-contained brathing apparatus.

G. Cara Pemakaian
1. Pilih ukuran respirator yang sesuai dengan ukuran antropometri tubuh pemakai.
Ukuran antropometri tubuh yang berkaitan adalah :
a. Panjang muka.
b. Panjang dagu.
c. Lebar muka.
d. Lebar mulut.

e. Panjang tulang hidung.


f. Tonjolan hidung.
2. Periksa lebih dahulu dengan teliti, apakah respirator dalam keadaan baik, tidak
rusak, dan komponen-komponennya juga dalam keadaan masih baik.
3. Jika terdapat komponen yang sudah tidak berfungsi maka perlu diganti lebih dahulu
dengan yang baru dan baik.
4. Pilih jenis filter atau catrid atau kanister dengan seksama, agar tidak terjadi
kebocoran.
5. Singkirkan rambut yang menutupi bagian muka.
6. Potong cambang dan jenggot sependek mungkin.
7. Pasang atau kenakan gigi palsu, bila pekerja menggunakan gigi palsu. Pakailah
respirator dengan cara sesuai dengan petunjuk operasional (instruction manual)
yang harus ada pada setiap respirator.
8. Gerak gerakkan kepala, untuk memastikan bahwa tidak akan terjadi kebocoran
apabila pekerja bekerja sambil bergerak-gerak.

Gambar 2.

Pemakaian
respirator-

pelindung pajanan debu yang tidak toksik/toksisitasnya rendah


5. Pemeliharaan.
Agar respirator dapat berfungsi denngan baik dan benar serta dapat digunakan dalam
waktu yang relatif lama, maka respirator perlu pemeliharaan atau perawatan secara
teratur, sebagai berikut:
a. Setiap kali setelah dipakai, respirator harus di bersihkan (dicuci) kemudian
dikeringkan.
c. Apabila suatu respirator terpaksa digunakan oleh orang lain, maka harus
dicucihamakan terlebih dahulu.
d. Beri tanda setiap respirator dengan nama 5emakainya.
e. Setelah respirator bersih dan kering, simpan dalam loker yang bersih, kering dan
tertutup.
f. Tangki-tangki atau silinder-silender udara atau oksigen harus dicek secara berkala,
untuk mengetahui bahwa persediaan udara atau oksigen masih mencukupi.
g. Klep-klep, regulator dan komponen-komponen lainnya perlu juga dicek secara

berkala. Jika tidak berfungsi harus segera diganti dengan yang baru.
5. ALAT PELINDUNG TUBUH
Pakaian pelindung untuk badan dapat menyediakan perlindungan dari panas, air,
digin, hujan, angin, bahan kimia, potongan material bila bekerja dengan kayu atau besi
atau sampah dan pengotor lainnya. Pakaian tersebut harus memudahkan untuk dilihat,
dan menyediakan perlindungan fisik bagi tumbukan mekanik yang berakibat luka-luka.
Bahaya: temperatur ekstrim, cuaca buruk, cipratan bahan kimia atau logam cair,
semburan dari tekanan yang bocor, penetrasi benda tajam, dustterkontaminasi.
Macam-macam pakaian pelindung :
a. Pakaian pelindung dari kulit, untuk tenaga kerja yang mengerjakan pengelasan.
b. Pakaian pelindung untuk pemadam kebakaran.
c. Pakaian pelindung untuk pekerja yang terpajan radiasi tidak mengion.
d. Pakaian pelindung untuk pekerja yang terpajan radiasi mengion.
e. Pakaian pelindung terbuat dari plastik, untuk tenaga kerja yang bekerja kontak
dengan bahan kimia.
Cara pemakaian
a. Pilih jenis pakaian pelindung yang sesuai dengan potensi bahaya yang dihadapi.
b. Pilih ukurannya yang sesuai dengan ukuran tubuh pemakainya.
c. Cek keadaan fisiknya, apakah dalam keadaan rusak , dan lengkap
komponenkomponennya.
d. Kenakan pakaian pelindung dan kacingkan dengan seksama.

e. Gerak-gerakkan anggota badan (kaki, tangan), untuk memastikan

apakah pakaian

pelindung telah terpakai dengan nyaman.

Cara pemeliharaan
a. Pakaian pelindung yang disposable (sekali pakai dibuang), setelah habis pakai
dimasukkan ke dalam kantong kertas yang semula untuk membungkus pakaian pelindung
baru, kemudian dibuang di tempat yang telah disediakan.
b. Pakaian pelindung yang tidak disposable, sehabis dikenakan dicuci, setelah
dikeringkan diseterika, dilipat dan disimpan ditempat yang bersih.
Berikut ini adalah contoh alat pelindung tubuh untuk melindungi dari sumber bahaya:
temperatur ekstrim, cuaca buruk, cipratan bahan kimia atau logam cair, semburan dari
tekanan yang bocor, penetrasi benda tajam, dust terkontaminasi.
APD: boiler suits, chemical suits, vest, apron, full body suit, jacket.

6. TANGAN DAN LENGAN


Alat pelindung diri untuk tangan dan lengan bermanfaat untuk melindungi dari bahan
berbahaya yang akan menyebabkan iritasi pada kulit sehingga dapat menyebabkan kematian.
Fungsi sarung tangan adalah melindungi tangan kita saat bekerja dengan bahan
berbahaya, jadi seperti jas lab, otomatis bagian luar sarung tangan akan dipenuhi oleh ceceran
benda berbahaya tadi. Nah, tak jarang kita masih menggunakan sarung tangan kotor saat
berpindah dari satu ruangan ke ruangan lain, dan kita tidak sadar kalau kotoran tadi bisa
menempel ke gagang pintu, keyboard komputer atau benda-benda lain yang tersentuk sarung
tangan kita. Yang jadi korban tentu saja semua orang di lab.
Berikut ini adalah contoh alat pelindung tangan dari sumber bahaya: temperatur ekstrim,
benda tajam, tertimpa benda berat, sengatan listrik, bahan kimia, infeksi kulit.
APD: sarung tangan (gloves), armlets, mitts.

7. ALAT PELINDUNG KAKI


Sepatu keselamatan kerja dipakai untuk melindungi kaki dari bahaya kejatuhan bendabenda berat, terinjak benda yang berputar melalui kaki, kepercikan larutan asam dan basa
yang korosif atau cairan panas, menginjak benda tajam. Sepatu pelindung dan boot harus
memiliki ujung sepatu yang terbuat dari baja dan solenya dapat menahan kebocoran. Ketika
bekerja di tempat yang mengandung aliran listrik, maka harus digunakan sepatu tanpa logam
yang dapat menghantarkan aliran listrik. Jika bekerja di tempat biasa maka harus digunakan
sepatu yang tidak mudah tergelincir, sepatu yang terbuat dari karet harus digunakan ketika
bekerja dengan bahan kimia.

Bahaya: Basah, electrostatic build-up, terpeleset, terpotong dan tertusuk, benda


berjatuhan, percikan zat kimia dan besi, abrasi.

Berikut ini adalah contoh alat pelindung tangan dari sumber bahaya seperti lantai licin, lantai
basah, benda tajam, benda jatuh, cipratan bahan kimia dan logam cair, aberasi.
APD: safety shoes, safety boots, legging, spat.

Untuk itu para pegawai harus memperhatikan sumber sumber yang berpotensi untuk
menimbulkan kecelakaan pada pekerja meliputi:
* Benda yang bisa jatuh dari atas.
* Pipa atau batang di tempat kerja.
* Cairan kimia.
* Sumber panas, kapasitas cahaya, suara dan debu.
* Peralatan atau material yang dapat menyebabkan beberapa partikel berterbangan.

Вам также может понравиться