Вы находитесь на странице: 1из 7

PROPOSAL BERMAIN

MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) DI RUANG DAHLIA


RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

Disusun oleh :

Dwi Ruli Purwadi


1408027

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA HUSADA SEMARANG
JANUARI, 2015

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh
kepuasan. Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi
anak, meskipun hal tersebut tidak meghasilkan komoditas tertentu.
Aktifitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak
secara optimal. Anak bebas mengekspresikan perasaan takut, cemas, gembira atau
perasaan lainnya sehingga hal tersebut memberikan kebebasan bermain untuk anak
sehingga orang tua dapat mengetahui suasana hati si anak. Oleh karena itu dalam
memilih alat bermain hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak.
Sehingga dapat merangsang perkembangan anak secara optimal. Dalam kondisi
sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktifitas bermain ini tetap perlu
dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi anak.
B. Tujuan
1. TIU (Tujuan Instruksional Umum)
Setelah dilakukan terapi

bermain,

diharapkan

anak

dapat

mengembangkan kreatifitas dan menjadi lebih aktif melaui pengalaman


bermain, dan anak dapat beradaptasi dengan lingkungan dan bergaul dengan
teman sebayanya.
2. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah dilakukan terapi bermain, diharapkan anak dapat :
a. Mengembangkan kreatifitas
b. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul
c. Mengembangkan daya imajinasi
d. Menumbuhkan sportivitas
e. Mengembangkan kepercayaan diri
C. Sasaran
Anak usia 5 tahun (Toddler & Pra Sekolah).
BAB II
DESKRIPSI KASUS
A. Karakteristik Sasaran
Anak usia prasekolah berkembang dari perilaku sensorimotor sebagai
alat pembelajaran dan berinteraksi dengn lingkungan menjadi pembentuk

pikiran simbolik. Anak juga belajar untuk berpartisipasi dalam percakapan


sosial. Dalam aktifitas bermain, anak memiliki kehidupan fantasi aktif,
menunjukkan eksperimentasi dengan ketrampilan baru dan permainan,
peningkatan aktifitas bermain, anak dapat menggunakan dan mengendalikan
dirinya sendiri. Menurut Marjorie mengatakan bahwa anak prasekolah
merupakan masa antusiasme, bertenaga, aktivitas, kreativitas, otonomi, sosial
tinggi dan independen.
B. Prinsip Bermain
1. Permainan tidak boleh bertentangan dengan pengobatan yang sedang
dijalankan pada anak.
2. Permainan yang tidak membutuhkan banyak energi, singkat dan sederhana.
3. Permainan harus mempertimbangkan keamanan anak.
4. Permainan harus melibatkan kelompok umur yang sama.
5. Melibatkan orang tua
C. Karakteristik Permainan
Karakteristik permainan anak usia prasekolah adalah :
1. Associative Play : dalam permainan ini, anak berinteraksi dengan teman
yang lain tetapi tidak terorganisasi karena tidak ada yang memimpin
permainan dan tujuan permainan tidak jelas.
2. Dramatic Play : anak bermain peran sebagai proses identifikasi terhadap
peran tertentu.
3. Skill Play : permainan yang meningkatkan ketrampilan motorik kasar dan
halus. Semakin sering berlatih, anak akan semakin terampil.

BAB III
METODOLOGI PERMAINAN
A. Deskripsi Permainan
Permainan ini merupakan permainan skill play yang akan dilakukan
kurang lebih 20 menit. Diawali dengan pembukaan dan penjelasan prosedur
permainan. Aturan dalam permainan ini adalah anak dapat menyelesaikan 1
bentuk seni lipat kertas dengan hasil yang bagus, baik, dan rapi. Anak nanti

akan diberikan kertas kemudian disuruh membentuk lipatan sesuai yang


diinstruksikan.
B. Tujuan Permainan
1. Membedakan benda dengan perabaan
2. Mengembangkan kepercayaan diri
3. Mengembangkan kreativitas
4. Melatih kesabaran, keterampilan dan ketelitian
5. Mengembangkan koordinasi motorik
6. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan
kasar
C. Keterampilan Yang Diperlukan
Mampu melipat kertas secara simetris dan membentuk pola tertentu
D. Jenis Permainan
Adapun jenis permainan yang kita gunakan dalam terapi bermain ini adalah
Skill play.
E. Alat Bermain
Kertas

F. Proses Bermain
No
1

Kegiatan
Persiapan

Waktu
3 menit

- Menyiapkan ruangan
- Menyiapkan alat
- Menyiapkan peserta
Pembukaan
- Beri salam pembuka
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan maksud
tujuan
- Menjelaskan

bermain
2 menit

dan

prosedur

permainan
Pelaksanaan
- Anak

diminta

Media
Peralatan

10 menit
mengambil

kertas lipat
- Kemudian bantu anak untuk
melipat bentuk yang mudah

Peralatan
bermain

Penutup

5 menit

- Memberi reinforcement pada


anak atas hasil karyanya.
- Memberi salam penutup
G. Waktu Pelaksanaan
Hari/ Tanggal : Sabtu 24 Januari 2015
Waktu
: 09.30 s/d 09.50 WIB
Tempat
: Ruang Anak Dahlia

H. Hal-hal yang Perlu Diwaspadai


Hal-hal yang perlu diwaspadai dalam terapi bermain diantaranya:
1. Ekstra energy
Untuk bermain diperlukan ekstra energy.
2. Waktu
Anak harus mempunyai cukup waktu bermain.
3. Alat permainan
Untuk bermain diperlukan alat permainan yang sesui dengan umur dan
taraf perkembangannya.
4. Ruangan untuk bermain
Ruangan tidak usah terlalu lebar atau ruangan khusus untuk bermain.
Anak bisa bermain di ruang tamu, halaman bahkan di ruang tidurnya.
5. Pengetahuan cara bermain
I. Antisipasi Meminimalkan Hambatan Pengorganisasian
Untuk mengantisipasi hambatan-hambatan dalam terapi bermain, maka
langkah-langkah yang diambil adalah:
1. Saat bermain dilandasi rasa cinta dan kasih sayang juga menikmati
kebahagiaan bersama anak.
2. Dilakukan berjenjang dan berkesinambungan mengikuti tahapan
perkembangan anak.
3. Jika menggunakan alat saat melakukan stimulasi, bisa gunakan alat
sederhana, murah dan mudah didapat, disesuaikan dengan keadaan
setempat.
4. Selalu berikan pujian atas keberhasilan yang dilakukan anak.
5. Tidak memarahi, menghukum, atau memaksa bila anak kurang mampu
melakukan stimulasi.
6. Suasana menyenangkan, bervariasi, dan nyaman sehingga tidak
membosankan.

7. Meminta nasehat petugas bangsal atau CI lahan jika ditemukan kesulitan


dalam mencapai tahapan perkembangan yang sesuai dengan umurnya.
J. Sistem Evaluasi
1. Standar persiapan (struktur dan proses)
a. Alat: kertas bergambar dan pensil warna
b. Pengaturan tempat: di atas tempat tidur agar tidak membuat anak
lelah dan mengganggu program pengobatan
2. Standar hasil: evaluasi pada akhir kegiatan
Diharapkan dari kegiatan terapi bermain anak:
a. Mampu melipat kertas secara simetris dan membentuk pola tertentu
b. Dapat aktif dan mengikuti kegiatan
c. Merasa senang dan gembira
d. Mengurangi rasa takut anak pada perawat

BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari terapi bermain yang kita lakukan, diharapkan anak dapat melakukan
semua permainan sesuai dengan tahap perkembangan dan pertumbuhan umur 5
tahun (Toddler & Pra Sekolah), juga bisa mengurangi dampak hospitalisasi bagi
anak, mengalihkan perhatian anak ketika di kamar pasien.

Вам также может понравиться