Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan Afektif Bipolar dikenal juga dengan gangguan manik depresi , yaitu
gangguan pada fungsi otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada
suasana perasaan . Dan proses berfikir. Disebut bipolar karena penyakit kewajiwaan ini
didominasi adanya fluktuasi periodik dua kutub , yakni kondisi manik (bergairah tinggi
yang tidak terkendali ) dan depresi (kesedihan yang patologis ).
normal dengan terapi yang optimal . Dalam pengobatan yang kurang optimal. Hasilnya
kurang baik dan dapat kambuh untuk melakukan bunuh diri lagi . Data menunjukkan
bahwa pengobatan sering kurang optimal. Studi longitudinal menunjukkan bahwa pasien
dengan kecendrungan bunuh diri pada kasus dengan efektif bipolar 50 % dapat
dikurangi dengan terapi maintenence/pemeliharaan dan terapi depresi yang tepat .
Page 1
2.1 DEFENISI
Gangguaan bipolar atau Manic Depressive Illness ( MDI ) merupakan satu
gangguan jiwa tersering yang berat dan persisten. Gangguan bipolaar ditandai oleh suatu
priode depresi yang dalam dan lama , serta dapat berubah menjadi suatu periode yang
meningkat secara cepat dan / atau dapat menimbulkan amarah yang dikenal sebagai
mania.
Belakangan ini , beberapa peneliti telah mengajukan bahwa gangguan bipolar
adalah ekspresi yang lebih berat dari proses patologis yang sama dengan yang
ditemukan pada gangguan depresi berat .
Gangguan Afektif Bipolar dikenal juga dengan manik depresi, yaitu gangguan
pada fungsi otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada suasana
perasaan dan proses berfikir . Disebut bipolar karena penyakit kejiwaan ini didominasi
adanya fluktuasi periodik dua kutub, yakni kondisi manik ( bergairah tinggi yang tidak
terkendali ) dan depresi ( rasa sedih yang patologis ).
2.2 EPIDEMIOLOGI
Gangguan bipolar adalah gangguan yang lebih jarang dibandingkan dengan
gangguan depresi berat, dengan prevalensi seumur hidup adalah 2 persen , sama
dengan
angka
skizofrenia. Karena
semakin
dimengerti
bahwa
perjalan
penyakit
gangguan bipolar tidak sebaik perjalanan penyakit depresi berat. Onset gangguan
bipolar adalah dari masa anak-anak ( usia 5- tahun ) sampai 50 tahun lebih. Rata-rata
usia yang terkena adalah usia 30 tahun. Gangguan bipolar cendrung mengenai semua
ras .
Page 2
1. Faktor genetik
Jika seorang orang tua mengidap gangguan bipolar maka 27 % anak memiliki
resiko mengidap gangguan bipolar . Bila kedua orang tua mengidap gangguan bipolar
maka 75 % anaknya memiliki resiko mengidap gangguan bipolar. Keturunan pertama
dari seseorang yang menderita gangguan bipolar beresiko menderita gangguan serupa
sebesar 7 kali
2. Neurotransmitter
Neurotransmitter tersebut adalah dopamine, serotonim, dan noradrenalin. Gen-gen
yang berhubungan dengan neurotransmiter tersebut pun mulai diteliti seperti gen yang
mengkode
monoamine
oksidase
(MAOA),
tirosin
hidroksilase,
catecho
yang
berperan
dalam
regulasi
plastisitas
sinaps,
neurogenesis
dan
perlindungan neuron otak. BSNF diduga ikut terlibat dalam mood. Gen yang mengatur
BDNF terletak pada kromosom 11p 13.
3. Kelainan pada otak
Kelainan pada otak juga dianggap dapat menjadi penyebab penyakit ini Terdapat
perbedaan gambaran otak antara kelompok sehat dengan penderita bipolar . Melalui
pencitraan magnetik resonance imaging ( MRI) dan positron-emission tomography
( PET ), didapatkan jumlah substansia nigra dan aliran darah yang berkurang pada
korteks prefrontal subgenual .
4. Faktor Psikososial
Peristiwa kehidupan dan stress lingkungan merupakan satu pengamatan klinis
yang telah lama yang telah direplikasi adalh bahwa kehidupan yang menyebabakan
Page 3
dan
pada
waktu
lain
berupa
penurunan
suasana
perasaan
serta
pengangguran energi dan aktivitas (depresi). Yang khas adalah terdapat penyembuhan
sempurna antar episode .
Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara 2
minggu
Page 4
manik
dibagi
menjadi
menurut
derajat
keparahannya
yaitu
hipomanik, manik tanpa gejala psikotik , dan manik dengan gejala psikotik . hipomanik
dapat diidentikkan dengan seorang perempuan yang sedang berada masa populasi atau
seorang laki-laki- yang dimabuk cinta . perasaan senang, sangat bersemangat untuk
beraktivitas, dan dorongan seksual yang meningkat adalah bebeapa contoh gejala
hipomanik . Derajat hipomanik lebih ringan daripada manik karena gejala-gejala
tersebut tidak mengakibatakan disfungsi sosial.
Pada manik gajala-gejalanya cukup berat hingga mengacaukan hampir seluruh
pekerjaan dan aktivitas sosial, harga diri membumbung tinggi dan terlalu optimis,
perasaan mudah tersinggung dan curiga lebih banyak daripada elasi. Tanda manik
lainnya dapat berupa hiperaktivitas motorik berupa kerja yang tak kanal lelah melebihi
batas wajar dan cendrung tidak produktif , euforia hingga logorrhea dan biasanya
disertai dengan waham kebesaran. Waham kebesaran ini bisa sistematik dalam artian
berprilaku sesuai wahamnya. Bila gejala ini sudah berkembang menjadi waham maka
diaknosa mania dengan gejala psikotik perlu ditegakkan .
Sedangkan gejala depresi antara lain : afek depresi ,kehilangan minat dan
kegembiraan serta berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah
lelah dan menurunnya aktivitas .
IV , gangguan bipolar
berdasarkan menjadi 2 yaitu gangguan bipolar I dan II . gangguan bipolar I atau tipe
klasik ditandai dengan adanya 2 episode yaitu manik dan
membaginya dalam Klasifikasi yang berbeda yaitu menurut episode kinu yang dialami
penderita.
Page 5
F31.2
F31.3
F31.4
Gangguan afektif bipiolar, episode kini depresi berat tanpa gejala psikotik
F31.5
Gangguan afektif biploar, episode kini depresi berat dengan gejala psikotik
F31.6
F31.7
F31.8
F31.1
Page 6
2.6 PENATALAKSANAAN
Page 7
Page 8
Prognosis baik
Akut
Penyalahgunaan alkohol
Gambaran psikotik
BAB III
KESIMPULAN
Gangguan Bipolar atau Manic-Depresive Illness (MDI) merupakan salah satu jiwa
terssering yang berat dan persisten. Gangguan bipolar ditandai oleh suatu periode depresi
yang dalam dan lama, serta dapat berubah menjadi suatu periode yang meningkat secara
cepat dan/atau dapat menimbulkan amarah yang dikenal sebagai mania. Faktor penyebab
dapat secara buatan dibagi menjadi faktor biologis, faktor genetika, dan faktor psikososial.
Berdasarkan Diagnostic and Statiscal Manual (DSM) IV, gangguan bipolar dibedakan
menjadi 2 yaitu Gangguan Bipolar I dan II. Gangguan Bipolar I atau tipe klasik ditandai
dengan adanya 2 episode yaitu manik dan depresi, sedangkan Gangguan Bipolar II ditandai
dengan hipomanik dan depresi. PPDGJ III membaginya dalam klsifikasi yang berbeda yaiutu
menurut episode kini yang dialami penderita.
Pengobatan pasien dengan gangguan harus diarahkan pada sejumlah tujuan. Petama,
keamanan pasien harus dijamin. Kedua, pemeriksaan dagnostik yang lengkap padaq pasien
harus dilakukan. Ketiga, suatu rencana pengobatan harus dimulai yang menjawab bukan
hanya gejala segera tetapi juga kesehatan pasien selanjutnya. Walaupun penekanan sekarang
ini adalah pada farmakoterapi dan psikoterapi yang ditunjukan pada individual, peristiwa
Page 9
DAFTAR RUJUKAN
Page 10