Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Standar Kompetensi
4. Menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas dalam teknologi dan
kehidupan sehari-hari.
II. Kompetensi Dasar
4.1 Mendeskripsikan pemanfaatan radioaktif dalam teknologi dan kehidupan seharihari.
III.
IV.
Materi Ajar
Materi yang akan diajarkan adalah pemanfaatan radioaktif dalam teknologi dan
kehidupan sehari-hari.
V.
Materi Prasyarat
1. Inti atom
2. Reaksi inti
3. Radioaktivitas
VI.
VII.
I ni t d R i oa i a R d P e am t a a n n f a
A t s o t i a R a d i o a k t
o m
o p
s i
i v i t a s
Vaksin
IX.
Materi ajar
Kognitif
Aspek-aspek
Afektif Psikomotor
6.
7.
8.
9.
10
.
11. Pemberantas hama
X.
Pencacah Geiger-Muller
Peralatan ini terdiri dari sebuah tabung silinder terbuat dari logam
yang diisi dengan gas bertekanan rendah ( 10 cm Hg ) dan seutas kawat
yang terletak sepanjang sumbu tabung. Kawat dipertahankan agar
memiliki beda potensial tinggi ( kira-kira 1.000 V ) terhadap tabung. Saat
sebuah partikel atau foton berenergi tinggi memasuki jendela tipis pada
salah satu ujung tabung, beberapa atom gas dalam tabung terionisasi.
Elektron-elektron yang keluar dari atom gas ditarik menuju kawat positif
(anoda). Dalam proses pergerakan elektron menuju kawat positif, elektronelektron juga akan mengionisasi atom-atom gas lainnya. Proses ini
menghasilkan timbunan muatan-muatan yang akan menghasilkan pulsa
arus pada keluaran tabung. Pulsa ini diperkuat sehingga dapat dipakai
untuk menyalakan rangkaian pencacah elektronik.
2. Kamar kabut
Alat ini disebut kamar kabut karena prinsip kerja alat ini
memanfaatkan uap jenuh. Prinsip ini ditemukan oleh C.R.T Wilson pada
tahun 1911, sehingga disebut kamar kabut Wilson.
Untuk membuat uap yang jenuh digunakan pendingin yang berasal
dari CO2 padat. Jika terdapat partikel yag melintas uap jenuh, partikel akan
mengionisasi uap tersebut. Ionisasi ini mengakibatkan timbulnya inti
kondensasi (tetesan cairan). Ini dapat dilihat dengan bantuan cahaya yang
dipancarkan ke ruangan tersebut. Jejak partikel dapat diamati sesuai
dengan panjang dan tebalnya titik-titik tempat terjadinya ionisasi. Bila
kamar kabut ditempatkan dalam medan magnetik, maka muatan dan jenis
partikel dapat ditentukan dari lengkungan lintasannya.
3. Emulsi Film
Emulsi film dipakai untuk menangkap jejak lintasan partikel sinar
radioaktif sebab emulsi ini sangat peka terhadap sentuhan partikel. Ketika
suatu partikel bermuatan bergerak melalui emulsi film, maka akan
terbentuk bayangan dalam butir-butir kristal perak bromida yang dapat
dilihat setelah film dicuci. Dengan mengamati jejaknya, kita dapat
mengidentifikasi jenis partikel dan menentukan energi mula-mula. Alat ini
berfungsi untuk mendeteksi radiasi yang diterima ( terutama di daerahdaerah yang terdapat bahan radioaktifnya).
digunakan kamera gamma yang berputar untuk membuat gambar organ tubuh
dalam tiga dimensi. Penggunaan komputer yang dirangkai dengan kamera
gamma ini dapat membantu dalam interpretasi hasil pemeriksaan. Diagnosis
yang menghasilkan gambar ini dikenal dengan teknik pencitraan (imaging
studies).
Kamera Gamma
hasil pemeriksaan
2. Radioterapi
Radioaktif sebagai sumber radiasi digunakan untuk terapi. Dalam hal ini,
radiasi radioaktif akan merusak sel-sel dalam tubuh atau menghalangi
terbentuknya sel-sel baru. Contohnya Co-60, P-32, Sr-90.
Sifat radiasi radioisotope dimanfaatkan dalam dunia pengobatan untuk
membunuh sel kanker. Penggunaan radioisotope untuk membunuh sel kanker
disebut radioterapi (radiotherapy). Saat ini yang paling banyak digunakan
adalah terapi radiasi gamma yang diradiasikan oleh isotop kobalt-60 (Co-60 ).
Selain untuk membunuh sel kanker, radioaisotop juga berperan dalam
terapi penyakit-penyakit tertentu, misalnya kanker kelenjar gondok,
hiperfungsi kelenjar gondok yang membandel terhadap pemberian obatobatan non radiasi, keganasan sel darah merah, inflamasi (peradangan) sendi
yang sulit dikendalikan dengan menggunakan terapi obat-obatan biasa.
C. Pemanfaatan Radioaktif di Bidang Industri
1. Reaktor Nuklir PLTN
Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi fisi berantai yang
terkendali.
Adapun komponen-komponen dasar dari
yaitu:
a. Bahan bakar
Terletak dalam teras reaktor (tempat bahan bakar dan terjadinya reaksi
inti) yang berada di dalam Moderator, dan menghasilkan uap panas yang
dapat memutar tubin. Umumnya, bahan bakar berupa Uranium 235(U-235)
yang telah diperkaya.
b. Moderator
Berfungsi untuk menurunkan tegangan energi neutron dari energi
tinggi ke energi termik dengan cara memperlambat kelajuan neutron. Oleh
karena itu, moderator juga berguna sebagai pendingin. Material Moderator
dapat berupa air biasa( O), Air berat( O), Grafit, dan Berilium.
c. Batang kendali
Batang kendali berfungsi sebagai pengendali jalannya operasi reaktor
agar laju pembelahan/populasi neutron di dalam teras reaktor dapat diatur
sesuai dengan kondisi operasi yang dikehendaki. Selain hal tersebut,
batang kendali juga berfungsi untuk memadamkan reaktor/menghentikan
reaksi pembelahan. Bahan-bahan yang sering dipakai adalah: Boron,
kadmium, gadolinium dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut biasanya
dicampur dengan bahan lain sehingga bersifat memiliki daya serap yang
sangat besar, tahan radiasi, titik leleh yang tinggi dan tidak korosif.
d. Pendingin
Cairan atau gas yang memiliki sifat penghantar panas yang baik dan
disirkulasi melalui sistem pompa sehingga panas dapat dialirkan keluar
sistem reaktor. Kemudian, cairan atau gas tersebut masuk lagi kedalam
reaktor untuk membawa lagi panas di dalam reaktor keluar sistem reaktor.
Bahan pendingin dapat berupa air atau karbon dioksida.
e. Perisai / wadah
Terbuat dari bahan yang mampu menahan radiasi agar pekerja reaktor
dapat bekerja dengan aman dari radiasi. Tangki reaktor berfungsi untuk
menampung fluida pendingin agar teras reaktor selalu terendam di
dalamnya. Tangki tersebut selain harus kuat menahan beban, maka harus
pula tidak korosif bila berinteraksi dengan pendingin atau benda lain di
dalam teras. Bahan yang bisa digunakan adalah: alumunium, dan stainless
stell.
Tangki reaktor berfungsi untuk menahan atau menghambat radiasi
yang lolos dari teras reaktor agar tidak menerobos keluar sistem reaktor.
Karena reaktor adalah sumber radiasi yang sangat potensial, maka
diperlukan suatu sistem tangki yang mampu menahan semua jenis radiasi
tersebut pada umumnya tangki yang digunakan adalah lapisan beton berat.
Perbedaan PLTN dengan pembangkit lain terletak pada bahan bakar yang
digunakan untuk menghasilkan uap, yaitu Uranium. Reaksi pembelahan (fisi)
inti Uranium menghasilkan tenaga panas (termal) dalam jumlah yang sangat
besar serta membebaskan 2 sampai 3 buah neutron
reaktor nuklir
Pada reaktor daya yang dimanfaatkan adalah panas dari reaksi fisi untuk
menghasilkan uap yang bersuhu dan bertekanan tinggi untuk memutar turbin
dalam sistem PLTN.
2. Pengecek Kebocoran Pipa
Detektor asap
Sinar radioaktif juga digunakan untuk mendeteksi asap. Detektor asap ini
menggunakan sinar alfa. Sinar radioaktif menghasilkan ionisasi udara di
dalam detektor yang selanjutnya mengasilkan arus. Jika ada asap di dalam
detektor, maka ion yang terbentuk semakin sedikit. Pengurangan arus ini
dideteksi oleh rangkaian luar yang langsung membunyikan alarm secara
otomatis.
5. Pengawetan Makanan
137
60
Co
Tujuan
Dosis (kGy)
Produk
Serealia, kacang-kacangan,
buah segar dan kering, ikan,
daging kering
0,50 1,00
Perlambatan
fisiologis
proses
1,00 3,00
1,00 7,00
Pembasmian
mikroorganisme
dan patogen
2,00 7,00
perusak
Anggur(meningkatkan sari),
sayuran kering (mengurangi
waktu pemasakan)
10 50
10
Pensterilan industri
Hasil penelitian mengenai efek kimia iradiasi pada berbagai macam bahan
pangan hasil iradiasi (1 5 kGy) belum pernah ditemukan adanya senyawa
yang toksik. Pengawetan makanan dengan menggunakan iradiasi sudah
terjamin keamanannya jika tidak melebihi dosis yang sudah ditetapkan.
D. Pemanfaatan Radioaktif di Bidang Arkeolog
1. Menghitung Usia Fosil
Radioisotop memiliki waktu peuruhan yang tetap atau konstan maka
radioisotop dapat digunakan sebagai jam nuklir. Seperti pada penentuan umur
fosil dengan karbon. Karbon-14 (waktu paruh 5730 tahun) dapat digunakan
untuk menentukan umur fosil mahluk hidup atau sisa-sisa dari material yang
terbuat dari kayu, kulit, tulang, dan kertas. Cara ini dipakai karena diketahui
pada mahluk hidup mnusia, tumbuhan, hewan- terdapat sedikit kandungan
radioaktif
14
C. Proses terbentuknya
14
CO2
). Jadi
CO2
CO2
14
CO2
Keterangan :
Contoh:
Sebatang pohon purba mengandung
permenit per gram karbon. Aktivitas pohon hidup adalah 10 menit per gram.
Sudah berapa lama pohon itu mati?
Jawab:
Dik : =
Dit t = ?
Jawab:
t=
ln
60
Co dapat
12
Vaksin yang dikenal saat ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok
yaitu,vaksin hidup (live vaccine), vaksin dimatikan (killed vaccine) dan vaksin
sub unit. Vaksin radiasi yang sedang dikembangkan termasuk jenis vaksin hidup,
dengan melemahkan bakteri atau parasit menggunakan iradiasi. Pembuatan
vaksin dengan cara melemahkan organisme penyebab infeksi.
F. Pemanfaatan Radioaktif di Bidang Pertanian
1. Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul
Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hama kubis. Di
laboratorium dibiakkan hama kubis dalam bentuk jumlah yang cukup banyak.
Hama tersebut lalu diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul.
Setelah itu hama dilepas di daerah yang terserang hama. Diharapkan akan
terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul dilepas. Telur
hasil perkawinan seperti itu tidak akan menetas. Dengan demikian reproduksi
hama tersebut terganggu dan akan mengurangi populasi.
2. Pemuliaan tanaman
Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan
menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi
dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa
pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang sudah diradiasi itu
kemudian disemaikan dan ditaman berkelompok menurut ukuran dosis
radiasinya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Purwoko. 2006. Fisika SMA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira.
Sinaga, Parlindungan. Fisika Modern. Bandung: FPMIPA UPI
Supiyanto. 2006. Fisika SMA untuk Kelas XII. Jakarta: Phieta.
Sutrisno. 2003. Ilmu Fisika 3. Bandung: Acarya Media Utama.
14