Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penulisan
1.
2.
Manfaat Penulisan
1.
2.
3.
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
obat atau membuat tato, sedang penularan melalui ibu hamil kepada anaknya
dapat terjadi selama masa kehamilan dan proses kelahiran.
pasangan terkena, maka secara otomatis pasangan hidupnya yang tidak terinfeksi
PMS akan berpotensi besar terkena PMS. Jadi, dengan melakukan skrining PMS
sebenarnya calon pengantin telah melakukan tindakan preventif terhadap
kemungkinan
adanya
penularan.
biaya tersebut cukup memberatkan calon pengantin yang sedang sibuk dengan
persiapan pernikahan dan mengeluarkan banyak uang untuk mengurusi keperluan
pernikahan yang lain.
Skrining Online
Sistem on-line merupakan sistem yang menerima langsung input pada area
dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil
komputasi pada area mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam
skala, misalnya ratusan kilometer. Skrining online merupakan skrining yang
dibuat dalam bentuk online sehingga dapat diakses dalam suatu website dengan
jaringan internet. Skrining online bermanfaat sebagai deteksi dini secara realtime
untuk mengetahui apakah seseorang terjangkit PMS atau tidak. Pelaksanaan
deteksi dini PMS secara online mempunyai banyak kelebihan dibandingkan
pemeriksaan kesehatan pra-nikah secara konvensional.
Metode skrining online adalah salah satu cara mengidentifikasi dan deteksi
dini penyakit yang komprehensif mengenai riwayat kesehatan dan faktor-faktor
resiko yang mengarah terhadap salah satu dari penyakit seksual. Skrining online
membutuhkan model yang dapat menggali lebih dalam mengenai pengkajian
berbentuk pertanyaan kepada calon pengantin. Oleh karena itu, model yang dapat
digunakan untuk mengkaji lebih dalam riwayat penyakit seorang calon pengantin
dan memberikan informasi mengenai penyakitnya dengan model PLISSIT.
Model PLISSIT (Permission-Limited Information-Specific SuggestionsIntensive Therapy) merupakan cara yang digunakan dalam melakukan penerapan
sebuah treatment awal sebagai tindakan pencegahan dan membantu
mengidentifikasi penyakit agar dapat memperoleh informasi mengenai penyakit
secara mendalam. Dengan begitu diharapkan calon pengantin yang terpapar dan
beresiko menderita PMS dapat mendapatkan informasi bahwa dia harus
gambaran diri, serta kecemasan terhadap masalah kesehatan yang dimiliki serta
dampak lebih lanjut jika penyakit yang diderita tidak ditangani segera.
Setelah mendapat informasi khusus, maka calon pengantin mendapat
Specific Suggestions (SS), yaitu sugesti terhadap upaya kesehatan yang dapat
dilakukan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ayaz (2009) bahwa profesional
kesehatan memberikan informasi khusus sebelum memberikan sugesti khusus
terhadap individu. Dalam tahapan ini calon pengantin yang mendapat informasi
dan sugesti khusus terhadap resiko maupun penyakit yang diderita. Hal tersebut
akan meningkatkan pengetahuannya sehingga dapat melakukan kontrol terhadap
dampak lain yang akan muncul serta dapat memberikan metode pengobatan yang
sesuai. Upaya yang disarankan kepada individu bersifat meningkatkan kesehatan
mereka dan menghindari perilaku berulang yang memicu penyakitnya bertambah
parah. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan informasi mengenai
pengenalan terhadap dampak yang lebih buruk, pemantauan hasil laboratorium,
pengontrolan pengobatan sesuai program, dan pemberian informasi lain sesuai
kebutuhan. Selain itu upaya mencegah PMS dengan gaya hidup sehat, hubungan
seksual yang aman, dan kebersihan genitalia. Menurut Ayaz (2009), sebagian
besar masalah dapat diselesaikan dengan baik pada tiga tahapan pertama. Namun,
ada beberapa masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan pendekatan ini akan
diteruskan ke tahapan selanjutnya.
Akhir tahapan dari model PLISSIT adalah tahap Intensive Therapy (IT),
yaitu dengan merekomendasikan calon pengantin maupun pasangannya ke
spesialis (seperti psikologi, terapis, dan sebagainya) ketika mereka membutuhkan
konsultasi lebih lanjut mengenai masalah kesehatannya. Hal ini sangat dianjurkan
untuk mendapatkan terapis yang terlatih sehingga dapat memberikan perawatan
yang tepat. Ketika mereka mendapakan pelayanan kesehatan, pendidikan
kesehatan, dan konsultasi dalam model ini, maka mereka akan mendapatkan
informasi yang dapat diaplikasikan untuk meminimalisasi resiko penyakit
semakin besar.
Adapun kuesioner yang dibuat dalam skrining online dapat menggunakan
software kuis online yang sudah banyak terdapat di internet. Kita dapat langsung
membuat pertanyaan sesuai dengan pertanyaan anamneses yang sesuai dengan
riwayat gejala penyakit tertentu. Raihanna (2008) menyatakan bahwa sebaiknya
proses skrining pranikah dilakukan minimal enam bulan sebelum seorang calon
pengantin mempersiapkan pernikahannya. Batas waktu tersebut ditetapkan untuk
memberi waktu terhadap proses pengobatan jika seorang calon pengantin
menderita
salah
satu penyakit
PMS.
Pembuatan
website
dengan dari
model
PLISSIT
Rekomendasi pengobatan
khusus penyakit (Intensive
Pengguna melakukan registrasi
Therapy
Mengisi kuesioner berbentuk kuis online
(Permission)
10
11
12
KESIMPULAN
13
Teknik implementasi
Prediksi hasil
Pelaksanaan skrining online ini akan berhasil ketika semua pihak dapat
mendukung pelaksanaannya. Hal tersebut memerlukan koordinasi yang baik
antata pihak-pihak terkait, seperti Depkes, Depag, dan LSM demi terwujudnya
kesehatan sosial suatu negara. Mengingat skrining merupakan salah satu bagian
dari promosi kesehatan yang merupakan pencegahan awal yang dicanangkan oleh
pemerintah dalam mengurangi biaya pengobatan yang sangat tinggi. Oleh karena
itu, jika skrining online ini dapat terbentuk, maka akan dapat mengurangi
prevalensi angka penularan PMS yang lebih besar. Evaluasi program ini dapat
terlihat dengan banyaknya jumlah pengguna yang tercatat dalam total pengguna
yang dapat dilacak menggunakan account website. Semakin banyak pengguna
yang menggunakan skrining online, maka diharapkan tindakan pencegahan
14
sekunder ini dapat mengarahkan pengguna untuk mengontrol dan juga mengobati
PMS yang dideritanya.
DAFTAR PUSTAKA
15
Budiman, Amelia. 2009. Website sebagai Media Iklan di Internet, Murah dan
Efektif. www.belajarinternet-marketing.com (Diakses pada Minggu, 21
Maret 2010, pukul 14.10 WIB)
Carcio, Helen Nelson. 1999. Advanced Health Assesment of Woman: Clinical
Skill and Procedurses. Philadelphia: Lippincott
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Peta kesehatan indonesia tahun
2005. Direktorat Jenderal Pusat data dan Informasi.
Noor, N.N. 1997. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Potter, P.A.dan Perry AG. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:Konsep,
Proses, Dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: ECG
Stanhope, M. dan Knollmueller R.N. 2008. Keperawatan Komunitas: Pengkajian,
Intervensi, dan penyuluhan. Jakarta: EGC
_____Apa itu Penyakit Menular Seksual?. Diambil dari
http://www.kesrepro.info/?q=node/356 pada 21 Maret 2010
a. Nama Lengkap
16
b. Nama Lengkap
:-
c. Nama Lengkap
: Zakiyah
17