Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MOBILISASI
A. Body Mechanics / Mekanika Tubuh
1. Pengertian
Mekanika Tubuh adalah suatu usaha mengkoordinasikan sistem
muskuloskeletal dan sistem syaraf dalam mempertahankan keseimbangan,
postur dan kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak, dan
melakukan aktivitas sehari-hari ( Potter & Perry, 2005).
2. Body Mekanik meliputi 3 elemen dasar yaitu :
a. Body Alignment (Postur Tubuh)
Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan
bagian tubuh yang lain.
b. Balance / Keseimbangan
Keseimbangan tergantung pada interaksi antara pusat gravity, line gravity
dan base of support.
c. Koordinated body movement (Gerakan tubuh yang terkoordinir)
Dimana body mekanik berinteraksi dalam fungsi muskuloskeletal dan
sistem syaraf.
3. Prinsip body mekanik
a. Gravity
b. Balance (Keseimbangan)
c. Weight (berat)
4. Pergerakan dasar yang digunakan dalam Body Mekanik
a. Walking / berjalan
Kestabilan berjalan, sangat berhubungan dg ukuran base of support
b. Squating / jongkok
Squating mempertinggi atau meningkatkan keseimbangan tubuh, ketika
seseorang mengangkat obyek yg terletak dibawah pusat grativitas tubuh.
c. Pulling / menarik
Gaya hidup
h. Pengetahuan
6. Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan aktivitas:
a. Tulang
Tulang merupakan organ yang mempunyai berbagai fungsi, fungsi mekanis
untuk membentuk rangka dan tempat melekatnya berbagai otot, fungsi
sebagai tempat menyimpan mineral kususnya kalsium dan fosfor yang bisa
dilepaskan setiap saat sesuai kebutuhan, fungsi tempat sumsum tulang
dalam membentuk sel darah, dan fungsi pelindung organ-organ dalam.
b. Otot dan tendo
Tubuh
memiliki
mempunyai
kemampuan
berkontraksi
yang
1. Posisi fowler
15-
90.
Tujuannya
untuk
mempertahankan
45o
Posisi dorsal recumbent
Posisi Trendelenburg
Adalah posisi pasien berbaring di tempat tidur dg bagian
kepala lebih rendah daripada bagian kaki Tujuan : Melancarkan
peredaran darah ke otak
4. Posisi antitrendelenberg
Posisi Sims
kaki
dan
menariknya
keatas
bagian
perut
1. Pengertian
Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas,
mudah, teratur, mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup aktivitasnya
guna mempertahankan kesehatannya ( A. Aziz, 2006).
2. Tujuan Mobilisasi
a. Memenuhi kebutuhan dasar manusia
b. Mencegah terjadinya trauma
c. Mempertahankan tingkat kesehatan
d. Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari hari
e. Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh
3. Jenis mobilisasi
a. Mobilisasi penuh
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas
sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran seharihari. Mobilitas penuh ini merupakan fungsi syaraf motorik volunter dan
sensorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh manusia.
b. Mobilisasi
sebagian
10
tertentu
yang
di
derita
seseorang
akan
keperluannya.
Wanita
kraton
akan
berbeda
mobilitasnya
11
penyempitan
(iskemik)
atau
pecahnya
pembuluh
darah
(perdarahan)
b. Setelah seseorang mengalami stroke biasanya juga disertai dengan
melemahnya kemampuan fungsional, antara lain :
1) Gangguan keseimbangan
2) Kelemahan motorik (kanan, kiri atau keduanya)
3) Gangguan penglihatan
4) Gangguan bicara
5) Gangguan sensorik
6) Gangguan motorik
7) Gangguan kognitif
8) Gangguan neuromuscular
9) Gangguan muskuloskeletal
c.
12
Persiapan :
1. Berikan penjelasan kepada klien maksud dan tujuan di lakukan
tindakan mobilisasi ke posisi lateral.
2. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan untuk membatasi
penyebaran kuman
3. Pindahkan segala rintangan sehingga perawat leluasa bergerak.
4. Siapkan peralatan yang di perlukan.
5. Yakinkan bahwa klien cukup hangat dan privasi terlindungi.
Hal Hal Yang Harus Di Perhatikan :
1. Perawat harus mengetahui teknik mobilisasi yang benar
2. Bila klien terlalu berat pastikan mencari pertolongan
3. Tanyakan kepada dokter tentang indikasi dan
kebiasaan
dilakukannya mobilisasi
Persiapan alat :
1. Satu bantal penopang lengan
2. Satu bantal penopang tungkai
3. Bantal penopang tubuh bagian belakang
Cara kerja :
1. Angkat / singkirkan rail pembatas tempat tidur pada sisi di mana
perawat akan melakukan Mobilisasi
2. Pastikan posisi pasien pada bagian tengah tempat tidur, posisi
supinasi lebih mudah bila dilakukan mobilisasi lateral
3. Perawat mengambil posisi sebagai berikut :
a) Perawat mengambil posisi sedekat mungkin menghadap klien di
samping tempat tidur lurus pada bagian abdomen klien sesuai
arah posisi lateral (misalnya; mau memiringkan kekanan, maka
perawat ada di samping kanan klien
b) Kepala tegak dagu di tarik ke belakang untuk mempertahankan
punggung pada posisi tegak.
c) Posisi pinggang tegak untuk melindungi sendi dan ligamen.
d) Lebarkan jarak kedua kaki untuk menjaga kestabilan saat
menarik tubuh klien
13
2.
15
14) Pada hitungan ketiga, dua perawat pada sisi brankar secara
lembut menarik sliding board ke arah mereka.
15) Miringkan pasien dan angkat sliding board.
16) Atur pasien ke tengah brankar.
17) Pastikan pasien merasa nyaman dan pasang rel pengaman
brankar.
3. Memindahkan pasien ke kursi roda
Pengertian:
Suatu kegiatan yang dilakuan pada klien dengan kelemahan
kemampuan fungsional untuk berpindah dari tempat tidur ke kursi.
Tujuan:
1. Melatih otot skelet untuk mencegah kontraktur atau sindro disuse
2. Memberikan kenyamanan
3. Mempertahankan kontrol diri pasien
4. Memungkinkan pasien untuk bersosialisasi
5. Memudahkan perawat yang akan mengganti seprei (pada klien yang
toleransi dengan kegiatan ini)
6. Memberikan aktifitas pertama (latihan pertama) pada klien yang
tirah baring
7. Memindahkan pasien untuk pemeriksaan diagnostic
Langkah:
1. Ikuti protokol standar
2. Bantu klien ke posisi duduk di tepi tempat tidur. Buat posisi kursi
pada sudut 45 derajat terhadap tempat tidur. Jika menggunakan kursi
roda, yakinkan bahwa kurisi ini dalam posisi terkunci
3. Pasang sabuk pemindahan pila perlu, sesuai kebijakan lembaga
4. Yakinkan bahwa klien menggunakan sepatu yang satabil dan anti slip
5. Regangkan kedua kaki anda
6. Fleksikan panggul dan lutut anda, sejajarkan lutut anda dengan klien
7. Pegang sabuk pemindahan dari bawah atau gapai melalui aksila klien
dan tempatkan tangan pada skapula klien
8. Angkat klien sampai berdiri pada hitungan 3 sambil meluruskan
panggul andan dan kaki, pertahankan lutut agak fleksi
9. Pertahankan stabilitas kaki yang lemah atau sejajarkan dengan lutut
anda
10. Berporos pada kaki yang lebih jauh dari kursi, pindahkan klien
secara langsung ke depan kursi
11. Instruksikan klien untuk menggunakan penyangga tangan pada kursi
untuk menyokong
16
12. Fleksikan panggul anda dan lutut saat menurunkan klien ke kursi
13. Kaji klien untuk kesejajarn yang tepat
14. Stabilkan tungkai dengan slimut mandi
15. Ucapkan terimakasih atas upaya klien dan puji klien untuk kemajuan
dan penampilannya
16. Lengkapi akhir protocol
9. Diagnosa Keperawatan
a. Hambatan mobilitas di tempat tidur berhubungan dengan gangguan
muskuloskeletal
b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuscular
c. Hambatan kemampuan berpindah berhubungan dangan gangguan
keseimbangan
d. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan posisi tubuh
10. Gangguan dalam mobilisasi
a. Gangguan muskuloskeletal
Menurunnya kekuatan dan kemampuan otot, atropi, kontraktur, penurunan
mineral, tulang dan kerusakan kulit.
b. Gangguan urinari
Terjadi statis urine pada pelvis ginjal, pengapuran infeksi saluran kemih
dan inkontinentia urine.
c. Gangguan gastrointestinal
Terjadinya anoreksia / penurunan nafsu makan diarrhoe dan konstipasi.
d. Gangguan respirasi
Penurunan ekspansi paru, tertumpuknya sekret dalam saluran nafas,
ketidak seimbangan asam basa (CO2 dan O2).
e.
Gangguan kardiovaskuler
Terjadinya hipotensi orthostatic, pembentukan trombus.
17
DAFTAR PUSTAKA
Wulan, Bertha. 2010. Body Mekanika Tubuh.
http://beequinn.wordpress.com/nursing/kebutuhan-dasar-manusia-i-kdmi/body-mechanics-mekanika-tubuh/ (diakses pada tanggal 10 November
2014 pukul 18.00 WITA)
Akperla. 2013. Konsep Dasar Mobilisasi Dan Immobilisasi.
http://akperla.blogspot.com/2013/09/konsep-dasar-mobilisasi-danimmobilisasi.html (diakses pada tanggal 10 November 2014 pukul 18.15
WITA)
Marlisa Icha. 2012. Prosedur Tindakan Mobilisasi
http://marlisanurse.blogspot.com/2012/06/prosedurtindakan-mobilisasi.html (diakses pada tanggal 10
November 2014 pukul 18.30 WITA)
18