Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
kerjasama antara
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur
dengan Pemerintah Kabupaten Nunukan
iv
Kata Pengantar
vi
vii
viii
Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................................... iii
Sambutan Bupati Nunukan............................................................................................. v
Menyemai Rumput Laut di Pesisir Nunukan............................................................. 1
Buah dari Jerih Payah Si Habir.......................................................................................27
Memberdayakan
Rumput Laut,
Memberdayakan
Masyarakat Nunukan
11
Peran Pamong di
Perbatasan Negara
35
ix
47
Bank Indonesia
Peduli Rumput Laut
Peran Penyuluh dan
LSM Lokal
77
89
Mengubah Rumput
Laut Jadi Emas
Seberkas Asa Bank Indonesia........................................................................................53
Kisah Gapokan Melawan Tengkulak...........................................................................61
Peran Penyuluh dan LSM Lokal....................................................................................77
Menguatkan Peran, Merangkai Masa Depan.........................................................97
Daftar Istilah...................................................................................................................... 105
Lensa Foto.......................................................................................................................... 106
laut seluas 20.000 ha. Namun yang baru termanfaatkan sekitar 700 Ha.
Hal ini menjadi peluang tersendiri bagi bisnis rumput laut di Nunukan.
Budidaya rumput laut di Nunukan tidak terlepas dari prospek ekonomi
yang secara perlahan meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir
Nunukan. Menurut Heru, koordinator Petugas Penyuluh Lapangan
(PPL) Kabupaten Nunukan, harga rumput laut itu memberikan dampak
signifikan bagi perekonomian masyarakat.
Menurut Pak Eddy Afrios, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang
menjadi pembina nelayan di Kampung Tanjung Harapan, Nunukan,
dengan adanya rumput laut, masyarakat mendapatkan penghasilan
yang bertambah. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang sudah bisa
membeli barang mewah seperti motor, laptop, tablet, atau kamera
digital. Dengan nilai jual rumput laut yang tinggi di pasar, masyarakat
Gapokan harus
melakukan sebuah
kontrol agar tidak
terjadi lagi permainan
harga. Buat para petani,
kestabilan harga
merupakan persoalan
penting, karena
memberikan kepastian
berusaha bagi mereka
dimasa selanjutnya.
10
12
:
:
3 15'00" - 4024'55"
115033' - 11803'
o
Batas
Utara
Timur
Selatan
Barat
:
:
:
:
Krayan
:
1834,74 Km2
Krayan Selatan
:
1757,66 Km2
Lumbis
:
290,23 Km2
Lumbis Ogong
:
3357,01 Km2
Sembakung : 2042,66 Km2
Nunukan
:
564,50 Km2
Sei Menggaris
:
850,48 Km2
Nunukan Selatan :
181,77 Km2
Sebuku :
1608,48 Km2
Tulin Onsoi :
1513,36 Km2
Sebatik
:
51,07 Km2
Sebatik Timur
:
39,17 Km2
Sebatik Tengah
:
47,71 Km2
Sebatik Utara
:
15,39 Km2
Sebatik Barat
:
93,27 Km2
Jumlah/Total
:
14247,50 Km2
Sumber: Statistik Kabupaten Nunukan 2012
tik air yang jernih dan arus air yang tidak terlalu kuat. Sedangkan, kondi
si laut di Nunukan bertolak belakang dengan karakteristik idealnya. Air
laut di Nunukan cenderung keruh, dan arusnya cenderung kuat.
Rumput laut yang dihasilkan di Nunukan tersebut justru memiliki
karakteristik tersendiri yang unik. Budidaya rumput laut dalam awal
perkembangannya baru sebatas menjadi usaha sampingan masyarakat
setempat.
13
14
15
16
suk. Karena itu, rumput laut dari Nunukan tidak sebesar rumput laut ha
sil produksi daerah-daerah lainnya. Tapi justru karena kecil itulah maka
rumput laut di Nunukan tidak mudah patah.
Kekurangan dari faktor demografi Nunukan justru memberikan
keuntungan tersendiri bagi rumput laut hasil produksi Nunukan. Selain
kondisi lingkungannya tersebut, bibit juga menentukan keberhasilan
budidaya rumput laut. Bibit yang baik tentu akan menghasilkan rumput
laut yang baik juga, begitu juga sebaliknya. Untuk memastikan kualitas
tersebut, perawatan rumput laut menjadi hal yang penting. Secara
berkala hendaknya pembudidaya membersihkan rumput lautnya dari
menempelnya jamur, lumut atau lumpur. Hal ini dilakukan agar proses
tumbuh dan fotosintesisnya tidak mengalami gangguan.
Umumnya, jenis rumput laut yang dibudidayakan di Indonesia
yaitu cottoni, spinosum, dan gracilaria. Dari tiga jenis varietas rumput
laut tersebut, euchema cottoni yang paling cocok dibudidayakan di
Nunukan. Selain itu untuk harga dan permintaannya pun relatif lebih
tinggi dibandingkan dua jenis lainnya.
Provinsi Kalimantan Timur termasuk salah satu penghasil rumput laut
yang cukup dipandang. Kenaikan produksi rumput laut di Kalimantan
Timur terjadi terutama dalam periode tahun 2005-2006. Menurut data
Statistik Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya, dan Ekspor-Impor di
17
Kabupaten
Nunukan
Paser
Produksi (ton)
116.731
84,29%
9.019
6,51%
Bontang
5.496
3,97%
Balikpapan
3.567
2,58%
Kutai Timur
1.613
1,16%
Tarakan
1.260
0,91%
Kutai Kartanegara
693
0,50%
Bulungan
72
0,05%
Panajam
38
0,0%
138.489
100%
Total
18
Jika Kalimantan
Timur dapat
konsisten
mengembangkan
produksi rumput
lautnya, bukan
tidak mungkin
provinsi tersebut
dapat menjadi
yang terbesar
sebagai sentra
produksi
budidaya rumput
laut di Indonesia.
19
20
21
Dalam beberapa
tahun perjalanannya,
budidaya rumput
laut telah memberi
manfaat nyata
bagi kesejahteraan
masyarakat. Hal ini
dapat dilihat salah
satunya dari belanja
masyarakat setempat.
22
23
24
25
26
PERAHU berjejer rapi di pinggir perairan Nunukan. Saat itu para nelayan
tangkap baru saja menambatkan perahunya selepas bekerja. Ikanikan lalu dibawa untuk segera diuangkan. Biasanya, ikan-ikan dijual ke
negara sebelah, yaitu Malaysia. Uang hasil keringatnya bisa berbentuk
rupiah ataupun ringgit.
Tapi setelah beberapa orang melakukan budidaya rumput laut, lirikan
mata para nelayan terus tertuju pada pembudidaya itu. Apalagi hasil
budidaya rumput laut terlihat lebih menjanjikan daripada tangkapan
ikan. Mereka lalu mulai mencari tahu teknik budidaya rumput laut dan
mencoba mempraktikannya.
27
28
29
30
Mungkin ini
sudah diatur
Yang di atas
bahwa nanti akan
didatangkan
seperti ini, ujar
Habir.
31
32
Selama saya di
Nunukan, mungkin
hampir 20 tahun,
pekerjaan inilah
yang sangat
menjanjikan
untuk ekonomi
masyarakat, ujar
Habir.
antara harga dengan kualitas ini menjadi salah satu kekhawatiran Habir.
Antara harga dengan kualitas ini kurang sejalan, tutur Habir.
Habir mengakui para pembudidaya tidak berpikir jangka panjang
dalam menjual hasil usahanya. Dengan kualitas yang rendah, penjualan
rumput laut dari Nunukan ke depan bisa jatuh. Mereka hanya
memikirkan bagaimana agar hasil budidayanya cepat terjual.
Karena itu, Habir menginginkan adanya kontrol kualitas sebelum
rumput laut keluar dari Nunukan. Kontrol itu dapat menjadi
33
34
35
36
Pemerintah
daerah yakin
bahwa kondisi
budidaya rumput
laut di Nunukan
memberikan
peluang besar
bagi investor
untuk meraup
keuntungan.
Setelah 1 minggu Outbond dan Dinamika Kelompok Training, semakin menguatkan tali per
saudaraan antar anggota kelompok perikanan.
37
Bupati Nunukan
Drs. H. Basri menunjukkan peran Nunukan
sebagai pintu gerbang
perbatasan negara.
dengan Malaysia
sejauh ini terbilang
baik. Sentimen ter
sebut dinilai pe
merintah daerah
terlalu dibumbui.
Pemerintah
daerah meman
faatkan berbagai
media promosi untuk menarik
investor, mulai dari mulut ke mulut hingga media elektronik. Pemerintah
mengharapkan investor datang langsung ke Nunukan dan melihat sen
diri bagaimana kondisi budidaya rumput lautnya.
38
Pemberian bantuan mesin press rumput laut disampaikan oleh Bapak Teguh Setiadi
Deputi Kepala Perwakilan BI Kaltim.
Keterlibatan
pemerintah daerah
sangat dibutuhkan,
khususnya dalam hal
untuk mencari investor
atau pembeli. Sesuai
data Dinas Kelautan
dan Perikanan
Kabupaten Nunukan
tahun 2013, jumlah
produksi rumput laut
mencapai 800 ton
setiap bulan.
39
40
41
produksi rumput
laut mencapai 800
ton setiap bulan.
Semakin me
ningkatnya hasil
produksi dari wak
tu ke waktu, maka
pemerintah dae
rah harus terus
mencari jalan un
tuk dapat meng
akomodasi seluruh produksi rumput laut di daerahnya,
serta menstabilkan harga dengan menjalin kerjasama dan kemitraan de
ngan pengusaha berskala besar.
Pemerintah Kabupaten Nunukan mengikuti dengan seksama proses
budidaya rumput laut. Oleh karena itu, bantuan yang diberikannya
pun sesuai dengan proses budidaya tersebut. Pemerintah berusaha
agar pembudidaya dapat terbantu, mulai dari pemilihan bibit hingga
pasca panennya.
Dalam pembibitan, pemerintah menyediakan penangkaran. Bibit
rumput laut didatangkan dari luar Nunukan. Daerah Kebun Bibit seperti
dari Takalar, Sulawesi Selatan menjadi salah satu sumber bibit. Dengan
banyaknya alternatif penyedia bibit dari luar, penangkar bibit dapat
membandingkan kualitas antar bibit.
Setelah didatangkan, bibit ditangkarkan. Penangkar bibit
dilakukan oleh masing-masing kelompok perikanan. Bibit yang
telah ditangkarkan ini nantinya akan dibeli oleh para anggotanya
(pembudidaya). Jadi pembudidaya tidak perlu repot mencari bibit
unggul bagi calon tanamannya. Penangkar bibit juga harus dapat
menjaga kualitas bibitnya agar tidak mengecewakan pembudidaya.
Dengan begitu, biaya yang dikeluarkan diharapkan menjadi
lebih efisien. Bantuan untuk benih rumput laut diberikan setiap
42
43
44
45
46
48
Rapat Rutin berkala yang dilakukan oleh BI, PPL, Dinas Kelautan, LSM dan Kelompok
Pembudidaya Rumput Laut di Kampung Nelayan Tanjung Harapan.
49
Kunjungan bisnis ke PT. Gumindo Perkasa oleh Rombongan besar BI, Dinas kelautan Nunukan, Pembudidaya rumput laut Nunukan dalam memperpendek akses pasar. Bargaining kualitas, harga dan spesifikasi rumput laut yang dinginkan oleh Industri.
Para
pembudidaya
makin
bersemangat
karena harga rumput laut
di Nunukan relatif terjaga
di tingkat yang tinggi. Hal
ini dapat dipertahankan
selama kualitas rumput
laut juga dijaga oleh para
pembudidaya.
Juli 2013, harga rum
put laut di Nunukan
mencapai Rp10.000. Har
ga ini merupakan yang
tertinggi dibandingkan
50
Foto bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Ameriza M
Moesa, Deputi KPw BI Kaltim Teguh Setiadi, Pimpinan Bank Kaltim Cabang Nunukan, dan
Gapokan Harapan Mandiri.
51
Bantuan BI berupa Mesin Press Rumput Laut untuk peningkatan produksi petani
Rumput Laut Nunukan.
52
Sosialisasi Koperasi untuk meningkatkan formalitas kelembagaan pembudidaya rumput laut Nunukan.
Untuk meningkatkan
harga jual rumput laut
para petani di Nunukan,
pihaknya menggandeng
Bank Indonesia, ujar Suaedi
Kepala Bidang Budidaya
Perikanan DKP Nunukan.
laut kini juga mengetahui bagaimana menempatkan posisinya agar
harga jual rumput laut tidak tersungkur.
Pelatihan-pelatihan seperti itu telah intens diadakan oleh Bank
Indonesia di Nunukan. Bahkan pelatihan juga tidak jarang diadakan di
luar ruangan dengan beratapkan terpal seadanya. Fasilitas paling mewah
dari pelatihan-pelatihan yang diadakan Bank Indonesia di Nunukan
mungkin hanya berupa pengeras suara, laptop, dan proyektor. Fasilitas ini
memang tidak semewah acara-acara pelatihan di kota-kota besar, yang
biasa diadakan di gedung mewah dengan pendingin udara yang sangat
nyaman bagi peserta dan pembicara.
Tapi bagian yang paling penting dari pelatihan bukanlah fasilitasnya,
melainkan isi materi yang disampaikan. Dari seluruh pelatihan di Nunukan
yang diadakan Bank Indonesia, hasilnya terbukti efektif memberikan
manfaat bagi penduduk setempat.
Keterlibatan Bank Indonesia dalam pengembangan budidaya rumput
laut di Nunukan berawal dari inisiasi pemerintah daerah setempat. Kepala
Bidang Budidaya Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Nunukan
Suaedi mengatakan untuk meningkatkan harga jual rumput laut para
petani di Nunukan, pihaknya menggandeng Bank Indonesia.
Karena itu, selain memberikan pelatihan kepada para petani rumput
laut, Bank Indonesia juga membuka jalan bagi petani untuk dapat
54
Forum Rembug yang dihadiri oleh pembudidaya rumput laut dengan seluruh SKPD di Kabu
paten Nunukan dalam rangka mendukung pengembangan komoditas unggulan daerah. 55
56
57
58
59
60
61
62
Untuk
mengimbangi
keberadaan
tengkulak,
dibentuklah
Gabungan
Kelompok
Perikanan
(Gapokan).
Setidaknya ada satu hal yang membuat harga rumput laut anjlok di
Nunukan. Terjadinya distorsi informasi harga yang sesunguhnya di pihak
petani yang disebabkan keterbatasan jaringan pasar dan akses pemasaran
secara langsung membuat pasar sepenuhnya dikuasai oleh para tengkulak.
Keberadaan mereka sangat menganggu persaingan pasar. Kondisi ini
cukup banyak membuat para pembudidaya gantung tali.
Pandangan lain disampaikan para penyuluh budidaya rumput laut di
Nunukan. Harga, menurut mereka, tidak naik atau turun murni karena
kondisi pasar. Mereka mencurigai adanya permainan dari sekelompok
orang tertentu yang bertindak sebagai pemburu rente. Pemburu rente
ini bisa siapa saja.
Banyak pihak yang memiliki kepentingan terhadap sektor budidaya
rumput laut ini. Sekelompok orang tersebut ditengarai berusaha
63
64
65
66
Rebutan Lahan
Harga rumput laut di Nunukan yang bagus ternyata memunculkan
permasalahan baru, yaitu timbulnya perebutan lahan budidaya.
67
Menjaga Kualitas
Gapokan secara bersama terus berusaha menjaga bahkan
meningkatkan kualitas rumput laut. Banyak hal yang sudah dilakukan,
mulai dari pemilihan bibit hingga proses budidayanya. Penyuluhan
kepada para pembudidaya juga tidak henti dilakukan. Mereka
disadarkan untuk tidak mementingkan ego semata, melainkan juga
kepentingan sesama pembudidaya lainnya.
Bersama-sama harus menjaga kualitas. Terlebih lagi, standardisasi
kualitas produksi rumput laut juga perlu dilakukan. Jika kualitas tidak
68
69
Metode Penanaman
Dalam penanaman, salah satu metode yang dapat dipilih,
mengikatkan bibit pada batu karang. Bibit disebarkan di dasar perairan.
Metode ini relatif mudah dilakukan dan tidak memerlukan sarana yang
besar. Tapi keberhasilan metode ini belum banyak diyakini.
Metode ini mensyaratkan adanya lokasi yang terbuka terhadap
ombak dan arus. Selain itu, batu karang yang ada di lokasi tersebut
juga harus tidak mudah terbawa arus. Lokasi seperti ini cenderung sulit
untuk ditemukan. Selain itu, metode ini juga jarang digunakan karena
hasil produksinya relaif rendah. Bahkan timbul risiko banyaknya bibit
yang hilang karena terbawa ombak.
Metode penanaman lainnya yaitu rakit apung. Rakit terbuat dari
bambu dengan jangkar sebagai penahannya. Jangkar dapat diikatkan ke
70
patok kayu atau ditancapkan ke dasar laut. Metode ini cocok untuk lokasi
penanaman dengan kedalaman 60 cm. Kondisi ombak, arus, dan pasang
surut air laut sangat diperhatikan dalam metode penanaman ini.
Selain metode rakit apung, budidaya rumput laut di kedalaman
kurang dari 1,5 meter juga cocok dengan metode tali gantung. Dengan
metode ini, tali yang berisi ikatan tanaman direntangkan pada tali ris
utama. Ikatan dibuat tidak terlalu kencang agar dapat dibuka kembali
dengan mudah.
Sama seperti metode rakit apung, metode tali gantung ini juga cocok
di lokasi yang berdasar pasir atau pasir berlumpur. Kerangka penanaman
rumput laut dengan metode tali gantung diletakkan dengan kedalaman
sekitar 30-40 cm. Sebagai pijakan, sebelumnya ditancapkan patok ke
dasar laut. Rumput laut lalu digantung pada patok tersebut.
Dengan metode gantung, rumput laut dijemur dengan digantung
langsung bersama tali-talinya. Teknik ini dinilai lebih menguntungkan.
Dengan cara digantung, rumput laut tidak akan luka, apalagi
patah. Selain itu tingkat berat kering juga meningkat hampir 30%.
Dikarenakan rumput laut kering lebih berisi. Teknik ini membuat
banyak pembudidaya meninggalkan teknik penjemuran konvensional.
71
72
Perubahan kondisi ombak dan arus air laut misalnya, dapat meng
ganggu proses budidayanya. Kotoran air yang melekat juga dapat
mengganggu tanaman, terutama pada proses metabolismenya. Belum
lagi dengan adanya tumbuhan parasit yang merusak.
Beberapa tumbuhan juga dapat merusak rumput laut. Beberapa
spesies hewan juga dapat mengancam keberadaan budidaya rumput
laut. Contohnya seperti bulu babi dan penyu. Untuk mengatasi hal
tersebut, pembudidaya dapat memasang jaring lumut sebagai pagar di
sekitar lokasi budidaya.
Bagaimana dengan lumut? Lumut juga sebaiknya tidak terlalu rapat
karena dapat menghalangi masuknya sinar matahari. Jika intensitas
sinar matahari yang masuk sangat sedikit, pertumbuhan rumput laut
dapat terganggu.
Beberapa rumput laut biasanya ikut terbawa ketika nelayan menjaring
atau memukat. Rumput laut yang terbawa ini tentu tidak seragam
kualitasnya. Kadang rumput laut yang terjaring ini masih terlalu muda.
Kadang juga, rumput laut yang terjaring terlalu tua.
Beberapa pembudidaya masih suka mencampur rumput laut hasil
73
panen dengan rumput laut hasil tangkapan pukat. Hal ini seharusnya
dihindari jika para pembudidaya ingin menjaga kualitas. Untungnya,
rumput laut yang terjaring seperti ini relatif tidak banyak.
Giliran Panen
Setelah menjalani proses penanaman dan pemeliharaan, pem
budidaya dapat melakukan pemanenan. Rumput laut di Nunukan
umumnya dapat dipanen pada usia 6-8 minggu setelah ditanam. Pada
saat air laut surut, pemanenan dapat dilakukan langsung di lokasi
penanaman. Ketika air laut pasang, seluruh tanaman harus diangkat
terlebih dahulu ke darat, baru setelah itu tali pengikatnya dipotong.
Untuk menghasilkan rumput laut kering, pembudidaya harus menjalani
serangkaian proses. Pertama, rumput laut yang dibersihkan dari kotoran
seperti pasir atau batu-batuan yang sering ikut terbawa saat panen.
Kotoran-kotoran itu harus dibersihkan agar kualitas rumput laut terjaga.
Kedua, rumput laut dijemur hingga kering. Rumput laut kering
berkualitas tinggi biasanya dihasilkan dari proses penjemuran yang
tidak berdebu. Karena berasal dari laut, penjemuran akan menghasilkan
garam. Hal ini menandakan bahwa rumput laut sudah kering.
Ketiga, rumput laut dicuci. Pencucian ini disesuaikan dengan tujuan
pengolahan rumput laut berikutnya. Untuk bahan baku karagenan,
pencucian dilakukan dengan air laut. Sedangkan untuk bahan baku
makanan olahan industri rumah tangga (bahan dodol, manisan es
campur, puding, dll), pencucian dapat dilakukan dengan air tawar. Hal
ini karena air tawar dapat melarutkan karagenan. Setelah dicuci bersih,
rumput laut dikeringkan kembali selama kurang lebih satu hari.
Keempat, setelah melalui pengeringan kedua, rumput laut diayak
untuk menghilangkan kotoran yang masih tertinggal.
Rumput laut kering lalu menjalani proses pengepakan dan
penyimpanan. Pengepakan dapat dibuat padat ataupun tidak,
tergantung kebutuhannya. Pengepakan yang padat dapat mening
katkan efisiensi dalam hal pengiriman.
74
75
76
78
BI melakukan pengembangan
kapasitas kelompok sebanyak 3
kali, pelatihan kedisiplinan dan
kepemimpinan, dan penyuluhan
masal. Di tahun-tahun berikutnya
kegiatan itu dijalankan secara
berkesinambungan. Tidak ja
rang beberapa kegiatan pem
binaan atau pelatihan untuk
pembudidaya atau nelayan juga
sempat mengambil kocek pribadi
dari anggota IPKANI.
IPKANI juga membantu ke
lompok budidaya rumput laut
untuk memasarkan produknya
ke beberapa daerah diantaranya
Jakarta, dan Surabaya untuk
pabrikan olah, dan Makassar
untuk keperluan ekspor.
Sebagai daerah yang tergolong
baru dalam sektor budidaya
rumput laut, dinamika umumnya
sering terjadi antara lain, ge
sekan antara pihak-pihak yang
berkepentingan merupakan hal
wajar bagi daerah ini. Pembinaan
pun tidak bisa berjalan mulus
begitu saja. Para pembina
mengakui banyaknya kendala
yang harus dihadapi dalam
mengembangkan
budidaya
rumput laut di Nunukan. Para
79
80
81
82
83
84
85
86
harus dilakukan pada malam hari. Karena di siang hari, mereka sibuk
mengurus usaha rumput lautnya. Kondisi di Nunukan, penyuluhnya
lebih banyak perempuan.
Jumlah penyuluh sangat terbatas di Nunukan. Penyuluh laki-laki
banyak ditugaskan di pulau-pulau besar, seperti Sebatik, Tepian, dan
sebagainya. Lokasi para petani rumput laut sangat berjauhan. Tidak
semua jalan ke sana kondisi aspalnya mulus. Tidak mengherankan jika
akhirnya penyuluh mengalami kesulitan untuk melakukan pembinaan
secara intensif.
Selain itu, bahan bakar juga menjadi kendala di Nunukan. Saat
ini, motor atau mobil plat merah tidak boleh membeli bensin yang
bersubsidi. Pom bensin di Nunukan kadang tidak ada pertamax. Hal ini
tentunya berdampak pada operasional penyuluh sehari-hari.
Seharusnya dalam satu bulan, paling tidak penyuluh mampu
mengunjungi setidaknya separuh kecamatan. Nunukan saat ini ada 16
kecamatan. Tapi yang bisa didatangi dengan pasti baru dua kecamatan.
Untuk bisa mendatangi kecamatan yang lain diperlukan waktu, tenaga,
dan biaya yang tidak sedikit.
Penyuluh itu harus siaga 24 jam. Banyak waktu untuk keluarga
yang sudah dikorbankan oleh mereka. Tidak ada alasan apapun untuk
menghindar jika petani rumput laut meminta penyuluh untuk hadir.
Untuk bisa mendukung kondisi seperti itu, penyuluh sudah sepantasnya
didukung oleh biaya operasional yang memadai.
87
Belum lagi bicara soal kapasitas penyuluh yang harus bisa lebih
tanggap dan profesional dalam bekerja. Mereka masih sangat
memerlukan pembekalan berupa pemberian pelatihan-pelatihan.
Selain itu, penyuluh sebagai pendidik juga harus bisa memberikan
semangat, dorongan, atau motivasi kepada petani rumput laut agar
kualitas produksinya semakin meningkat.
Kita ini sebagai pembina-pembina nelayan, kelompok usaha
perikanan, inginnya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
bagi semua. Termasuk di dalamnya adalah nelayan sebagai pengusaha
rumput laut dan pengusaha yang terlibat dalam pemasaran. Selain itu
kita juga ingin meningkatkan pendapatan asli daerah, ujar Eddy Afrios,
Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang menjadi pembina nelayan di
Kampung Tanjung Harapan, Nunukan.
88
90
Sektor rumput
laut menjadi
salah satu
primadona yang
diperhitungkan
dalam penciptaan
lapangan kerja,
khususnya di
bidang kelautan
dan perikanan.
harga jual rumput laut Indonesia ditentukan oleh Cina yang merupakan
negara tujuan ekspor utama. Tidak mengherankan jika akhirnya Cina
yang menentukan nasib rumput laut Indonesia. Sangat ironis.
Selain Cina, kini Indonesia juga sudah mulai membidik Jepang
yang menjadi pasar penting bagi komoditas rumput laut Indonesia.
Kebutuhan rumput laut, terutama untuk makanan dan kosmetik,
sangat tinggi. Selain untuk bahan baku kosmetik, permintaan rumput
laut untuk industri makanan di Jepang juga tergolong tinggi. Rumput
laut jadi bagian tidak terpisahkan dalam sajian masakan Jepang. Karena
91
92
93
94
95
96
Jika mengacu pada visi dan misi Kementerian Kelautan dan Per
ikanan, hal yang paling mungkin untuk didorong peningkatannya
dalam upaya pencapaian target tersebut adalah sub sektor perikanan
budidaya. Inilah yang saat ini menjadi pekerjaan rumah bagi
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dalam upaya menopang
terwujudnya mimpi besar Indonesia sebagai penghasil produk
budidaya perikanan terbesar dunia.
Ditjen Perikanan Budidaya telah menetapkan adanya target
pencapaian produksi sebesar 353% sampai dengan tahun 2014
khususnya bagi komoditas yang menjadi unggulan saat ini, di mana
rumput laut menjadi penyumbang terbesar target pencapaian produksi
tersebut, yaitu sebesar 10 juta ton pada 2014.
Dalam upaya pencapaian visi dan misi tersebut, Kementerian Kelautan
dan Perikanan telah menetapkan komoditas unggulan yang menjadi
98
Harapan saya ke
depan, Nunukan
bukan hanya
menghasilkan
bahan baku saja,
tetapi nanti juga
bisa olahannya,
tutur Basri,
Bupati Nunukan
99
100
101
102
Peran Asosiasi
Rumput Laut
Indonesia (ARLI)
juga tidak bisa
dianggap remeh,
kerja sama antar
pengusaha rumput
laut akan menambah
peningkatan
produktivitas dan
penetrasi terhadap
pasar dalam hal
kemitraan usaha.
103
104
Daftar Istilah
Local Champion: Pionir atau Pengusaha yang berhasil di suatu daerah tertentu.
Stakeholders: Pemangku kepentingan, atau segenap pihak yang terkait dengan isu
dan permasalahan yang sedang diangkat atau terkait.
Sinergi: Kegiatan atau program yang dilakukan secara gabungan/kerjasama.
Euchema Cottoni: Salah satu spesies rumput laut yang mempunyai ciri-ciri yaitu
thallus silindris, percabangan thallus berujung runcing atau tumpul, ditumbuhi
nodulus (tonjolan-tonjolan), berwarna cokelat kemerahan, cartilageneus (menyerupai
tulang rawan atau muda), percabangan bersifat alternates (berseling), tidak teratur
serta dapat bersifat dichotomus (percabangan dua-dua) atau trichotomus (sistem
percabangan tiga-tiga). Jenis ini telah dibudidayakan dengan cara diikat pada tali
sehingga tidak perlu melekat pada substrat karang atau benda lainnya.
Soft skill: Keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam pekerjaan. Dalam hal ini
soft skill yang dimaksud adalah kepemimpinan dan kedisiplinan.
Pre-eliminary study: Studi awal untuk mengenali permasalahan.
Know how: Suatu kondisi tingkat pemahaman yang lebih tinggi terhadap satu
pengetahuan yang kita miliki setelah melalui proses penerapan atau implementasi.
Bargaining position: Suatu posisi dimana kita telah memiliki sesuatu yang membuat
kita memiliki pengaruh di masyarakat.
Outbond: Bentuk pembelajaran perilaku kepemimpinan dan manajemen di alam
terbuka dengan pendekatan yang unik dan sederhana tetapi efektif karena pelatihan
ini tidak sarat dengan teori-teori melainkan langsung diterapkan pada elemenelemen yang mendasar yang bersifat sehari-hari, seperti saling percaya, saling
memperhatikan serta sikap proaktif dan komunikatif.
Pilot project: Pelaksanaan kegiatan proyek percontohan yang dirancang sebagai
pengujian atau trial dalam rangka untuk menunjukkan keefektifan suatu pelaksanaan
program, mengetahui dampak pelaksanaan program dan keekomisannya.
Focus Group Discussion (FGD): Diskusi kelompok terarah dan melalui wawancara
yang dipimpin oleh seorang narasumber atau moderator untuk mendorong peserta
berbicara terbuka dan spontan tentang hal yang dianggap penting yang berhungan
dengan topik diskusi saat itu.
Karagenan: Senyawa yang diekstraksi dari rumput laut yang biasa untuk bahan
pengental atau pembuatan gel.
Rendemen: Nilai bersih atau kadar yang didapat dari proses pengeringan rumput
laut yang dinyatakan dalam persentase.
105
o
t
o
F
a
s
Len
106