Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Melalui workshop ini diharapkan peserta dapat memahami bagaimana seharusnya Pemerintah
Pusat atau Daerah membangun manajemen bencana khususnya sistem informasi dan
komunikasinya baik dari sisi people, process & technology
http://www.sharingvision.biz/2009/10/26/membangun-sistem-informasi-komunikasi-dalampenanganan-bencana/
Tak pelak lagi, komunikasi bencana telah menjadi kebutuhan strategis saat ini. Di negeri yang
sangat luas dengan jumlah penduduk yang luar biasa ini, informasi dan komunikasi yang
berkaitan dengan informasi kebencanaan menjadi krusial. Lihatlah apa yang terjadi ketika
seseorang dari lingkaran pemerintahan menyampaikan adanya potensi gempa 8,7 akan
melanda Jakarta, seperti yang terjadi beberapa hari ini. Maka gelombang komunikasinya jadi
bergulir liar bahkan disebarkan dalam benrtuk kekhawatiran terjadinya gempa besar itu
terjadi saat ini.
Komunikasi modern dengan penggunaan SMS dan pesan BBM menjadikan komunikasi info
bencana ini menjadi tersebar tanpa kendali. Sulit membedakan mana HOAX dan mana pesan
sebenarnya. Lembaga yang berkompetenpun dicari sebagai rujukan. Sampai dua hari pasca
pesan potensi gempa 8,7 SR ini dinyatakan oleh staf khusus Presiden, komunikasi di jejaring
sosial masih berbicara sepuitar kekhawatiran adanya gempa. Bahkan setelah banyak
klarifikasi, masyarakat lewat jejaring sosial bahkan menyatakan ketakutannya dengan tidak
berani tidur di dalam rumah karena khawatir keruntuhan bangunan akibat gempa, sampai
kabar seorang yang mengungsi ke Bandung karena takut Jakarta dilanda gempa besar.
Bahkan pesan BBM didapat dari jamaah Umroh di Saudi Arabia yang mengkhawatirkan
gempa
menimpa
keluarganya
di
Jakarta
ketika
sedang
beribadah
Umrah.
Manajement Komunikasi Bencana mutlak menjadi penting bukan saja sebagai bahan kajian
bencana
yang
bekerja
pada
saat
bencana.
Harus ada diantara pegiat bencana yang mengkhususkan diri dalam mengembangkan
Manajemen Komunikasi Bencana. Hal ini sangat penting mengingat tidak optimalnya
koordinasi dan banyaknya kerugian serta pemborosan yang timbuk akibat manajemen
komunikasi bencana yang tidak baik.
http://purwakananta.blogspot.com/2011/05/manajemen-komunikasi-bencana.html
Komunikasi Bencana
Setiap tanggal 26 Desember, bangsa ini akan kembali terbawa pada memori di tahun 2004,
saat gempa dan tsunami meluluhlantakkan Aceh dan Nias, dengan korban jiwa mencapai 250
ribu orang lebih.
Peristiwa tahun 2004 itu menjadi tonggak revolusi bagi Indonesia dalam mennangani
bencana. Meski bukan baru tahun 2004 saja bencana menimpa Indonesia. Namun pasca
gempa dan tsunami tahun 2004, pola penanggulangan bencana di tanah air menjadi lebih
terencana. Salah satunya dengan lahirnya UU no 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana dan lahirnya Badan Nasional Penanggunangan Bencana atau BNPB.
instansi terkait, keterbatasan dana on call, sistem birokrasi yang panjang dan rumit,
keterbatasan SDM khusus bidang penanganan bencana. Selain itu juga menyangkut mental
masyarakat korban bencana yang ikut mempersulit penanganan bencana.
Bencana Komunikasi
Bencana selalu menimbulkan dampak. Bisa korban jiwa atau kerusakan fisik. Namun ada
satu hal yang sering dilupakan pada saat bencana melanda. Yaitu terjadinya bencana
komunikasi. Pada saat keadaan darurat bencana, dimana korban jiwa berjatuhan dalam
jumlah yang besar sementara infrastruktur dan sarana sosial rusak parah, sebenarnya saat itu
juga bencana komunikasi melanda. Begitu juga saat bencana kecelakaan terjadi.
Bencana komunikasi ditandai dengan minimnya sumber-sumber komunikasi yang dapat
memberikan informasi mengenai situasi terkini di lokasi bencana. Di samping itu bencana
komunikasi juga terjadi karena terputusnya saluran saluran komunikasi masyarakat akibat
kerusakan infrastruktur dan sarana komunikasi karena dihantam bencana. Bencana
komunikasi dalam situasi bencana alam menyebabkan tidak adanya informasi yang
memadai apalagi akurat tentang situasi darurat bencana.
Melihat pengalaman peristiwa Gempa dan Tsunami Aceh dan Nias tahun 2004, bencana
komunikasi terjadi sangat parah. Hingga sepekan pasca bencana, tidak ada informasi yang
memadai tentang wilayah wilayah terparah yang hancur, korban jiwa yang jatuh, korban
selamat, lokasi pengungsian dan tempat-tempat yang masih aman. Minimnya informasi
tersebut menimbulkan krisis komunikasi yang sangat berat.
Krisis ini menimbulkan situasi tidak pasti dan serba tidak menentu. Akibatnya, selain korban
bencana yang tidak tertangani dengan baik, masyarakat di luar yang ingin menolong,
keluarga yang mencemaskan keselamatan anggota keluarganya serta termasuk pihak-pihak
berkepentingan seperti Badan Penanggunalan bencana mengalami ketidakpastian yang
mengkhawatirkan.
Bencana
komunikasi
bisa
menjadi
lebih
parah
karena
kondisi
lain
misalnya PertamaFasilitas komunikasi yang ada belum memadai , dan belum merata (pulau
terpencil tanpa fasilitas
terjadinya bebas
secara
cepat
dan
tepat
terhadap
lokasi, kerusakan,
dan
sumber
edukasi dibutuhkan pada masa pra bencana. Sedangkan fungsi koordinasi dan manajemen
sangat dibutuhkan dalam penanganan tanggap darurat seperti koordinasi tim penolong,
manajemen distribusi bantuan, koordinasi antar instansi dan manajemen penanganan
pengungsi. Fungsi konseling dan hiburan diperlukan saat melakukan rehabilitasi pada korban
yang mengalami trauma akibat bencana dan upaya untuk mengembalikan kondisi sosial dan
psikologis seperti sediakala.
Maka menjadi penting bagi ilmuan dan praktisi komunikasi untuk mengambil peran pada
trend penanggulangan bencana yang selama ini seperti berjalan tanpa dukungan praktek
komunikasi. Sementara pihak yang selama ini konsen pada penangangan bencana mesti
menyadari komunikasi sangat penting untuk menunjang keberhasilan penanggulangan
bencana.
osbud.kompasiana.com/2012/01/04/komunikasi-bencana-427972.html
Dalam bencana apapun, kebutuhan akan informasi menjadi sangat kritis. Pada saat Bencana
Alam di Padang kemarin, e-mail dan SMS berisikan pertanyaan mengenai kondisi wilayah,
kondisi korban, mencari sanak saudara, mencari bantuan, mencari pertolongan. Di sisi lain,
para relawan yang berusaha membantu juga tidak kalah pusingnya mencari lokasi yang
membutuhkan pertolongan, mencari alamat tempat pengiriman bantuan, pengiman makanan,
obat-obatam, mencari lokasi longsong, menemukan penampungan pengungsi semua serba
simpang siur tidak ada sumber informasi yang terpusat, tidak ada komunikasi yang reliable.
Untuk itu kita akan membutuhkan sebuah sistem informasi yang memungkin korban, sanak
saudara maupun relawan, pemerintah, tim SAR saling berinteraksi dan berkoordinasi satu
sama lain. Masukan ke sistem dapat berupa laporan dari tim SAR, relawan ORARI, bahkan
masyarakat melalui HP maupun telepon.
Akses ke sistem akan lebih mudah jika dapat dilakukan melalui Internet. Akan lebih baik lagi
jika informasi yang diberikan dapat berupa peta sehingga memudahkan bagi pengguna untuk
mengira-ngira lokasi mana yang tertimpa bencana yang parah, dimana lokasi korban, dimana
lokasi kerusakan dan masih banyak lagi.
Oleh karena itu software Disaster Management System yang diperlukan harus mampu untuk
memenuhi kebutuhan berikut,
Menolong umat yang sedang kesulitan dan menolong menyelamatkan jiwa secara
effisien dengan menggunakan IT.
Memproteksi data korban untuk menekan kemungkinan penggunaan data secara tidak
baik.
Memberikan solusi yang bebas / free dan open source kepada semua orang.
Aplikasi manajemen bencana yang terbaik saat ini, yang memenuhi kriteria di atas,
adalah SAHANA. SAHANA adalah Disaster Management System open source yang di
kembangkan oleh Sri Lanka saat terjadi Tsunami di tahun 2004 yang lalu. SAHANA pertama
kali di operasikan oleh pemerintah Sri Lanka Center of National Operations (CNO), yang
termasuk di dalamnya Center of Humanitarian Agencies (CHA). Pendanaan selanjutnya
dilakukan oleh Swedish International Development Agency (SIDA). Software tersebut telah
digunakan di berbagai bencana alam, seperti, gempa di Pakistan 2005, banjir lumpur di
Filipina (2006), gempa di Jogja 2006.
Source code & dokumentasi SAHANA dapat di ambil secara bebas di alamat
http://www.sahana.lk.
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Instalasi_Sahana.
http://opensource.telkomspeedy.com/sisfo-bencana/ - (SISFO-BENCANA)
http://dm.saksigempa.org/
Organization Registry
Shelter Registry
Inventory Management
Catalogue
Yang cantik dan membuat SAHANA menjadi sangat menarik untuk digunakan adalah,
Salah satu modul yang banyak menarik banyak orang adalah Situation Awareness and
Volunteer Coordination. Di modul ini terdapat peta yang memperlihatkan kondisi / situasi
wilayah.
Pada
situshttp://opensource.telkomspeedy.com/sisfo-bencana di
bagian
Pemetaan Situasi kita dapat melihat peta Indonesia dan berbagai tag yang melaporkan
kondisi setempat.
Hal lain yang menarik adalah daftar organisasi dan relawan yang dapat membantu /
turun saat bencana. Daftar organisasi dan kontak-nya dapat di akses jika anda sudah
terdapat sebagai relawan di SISFO-BENCANA. Menu daftar / lihat daftar organisasi
dapat di akses melalui menu Pendaftaran Organisasi Lihat dan Edit. Kita akan
diberikan daftar organisasi yang ada berdasarkan abjad. Informasi yang ada Nama, Tipe
Organisasi, Layanan, Lokasi, Alamat dan Kontak. Saat ini terdapat ratusan organisasi
terutama LSM yang terdaftar pada SISFO-BENCANA. Hal ini menjadikan SISFOBENCANA menjadi sangat handal untuk digunakan sebagai media interaksi antar
organisasi.
Dari semua proses di atas, proses pelaporan kejadian dan kebutuhan bantuan menjadi sangat
penting agar informasi yang ada di sistem informasi bencana tetap akurat.
Beberapa informasi kontak yang penting yang berkaitan dengan SISFO-BENCANA di
Indonesia adalah:
Email : manajemen-bencana@itb.ac.id
Email : sisfo-bencana@itb.ac.id
Email : sahana@saksigempa.org
Telp : +62 274 418929
Khusus bagi rekan-rekan yang berkecimpung dalam dunia Amatir Radio / ORARI, kita
sedang mengembangkan sistem pelaporan untuk bencana yang di kenal sebagai CORE
(Communication and Rescue). Salah satu mode pelaporan yang digunakan adalah mode
DIGITAL. Frekuensi operasi CORE ORARI yang akan aktif digunakan adalah,
Mode yang digunakan tidak di batasi. Khususnya bagi anggota ORARI yang bekerja
menggunakan mode digital disarankan untuk menggunakan,
Software & rangkaian yang digunakan dapat di ambil secara bebas / gratis di,
Rangkaian PTT
Berbagai detail teknik komunikasi amatir digital dapat di baca di Komunikasi Digital Amatir
Semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua pada saat terjadi bencana alam.
73 de YC0MLC
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Sistem_Informasi_Bencana