Вы находитесь на странице: 1из 2

[MTM ITB]

Keramik : Dari Lempung Hingga Ulang-Alik


Ahmad Muliansyah (MTM ITB)
Manusia telah mengenal keramik sejak zaman peradaban dimulai. Sejarah mencatat bahwa
bangsa Cina merupakan pengrajin properti porselen yang handal. Mereka mengolah kaoling (asal
mula istilah kaolin) dengan serangkaian proses yang teliti dan mengesankan. Istilah keramik sendiri
berasal dari bahasa Yunani keramikos artinya tembikar atau lempung yang dibakar. Hal tersebut
mengarah pada kenyataan bahwa sebagian besar keramik memang berasal dari tanah liat dan dibentuk
melalui serangkaian proses pembakaran tertentu. Konsep sederhana dari pemrosesan keramik
konvensional dapat dilihat melalui gambar berikut.

Clay

Quartz

Dicampur dalam bentuk powder dan bantuan air hingga homogen pada su

Porcelain

Melihat dari perspektif kimiawi dan mikroskopis, umumnya ikatan keramik berbentuk
kristalin. Tidak seperti logam, ikatan kristal pada keramik memiliki pori-pori yang cukup besar.
Dengan kata lain, nilai porositas keramik lebih tinggi dibandingkan dengan logam. Hal inilah yang
menyebabkan material keramik menjadi getas sehingga tidak efektif untuk dioperasikan pada kondisi
beban tarik. Walaupun begitu, keramik resistif pada temperatur kerja yang sangat tinggi sehingga
banyak dimanfaatkan sebagai tungku refraktori di industri pengolahan baja. Dari struktur kimianya,
material keramik dibagi ke dalam beberapa kelompok besar yaitu ikatan logam-non logam (NaCl,
Al2O3, ZiO2), keramik karbon (SiC, grafit, intan), dan keramik perovskite (BaTiO3). Setiap kelompok
keramik tersebut memiliki struktur kimia yang khas sehingga pemanfaataannya pun berbeda-beda.
Contohnya adalah pemanfaatan keramik perovskite sebagai elemen piezoelektrik. Hal ini disebabkan
tipe keramik perovskite memiliki sifat piezoelektrisitas, yaitu kemampuan suatu material untuk
mengubah tekanan mekanik menjadi energi listrik dalam bentuk muatan.
Sifat-sifatnya yang unik menjadikan keramik sebagai salah satu material yang paling
aplikatif. Mulai dari batu bata penyusun dinding, lantai rumah, genteng, piring, guci, gelas, water
closet, hingga perabotan sehari-hari lainnya. Penggunaan keramik pun tidak terbatas pada aplikasiaplikasi konvensional belaka. Komponen-komponen elektronika seperti transistor, kapasitor, dan
resistor merupakan contoh pemaanfaatan material keramik mutakhir atau populer disebut dengan
istilah advanced ceramics. Display layer pada ponsel cerdas berbasis teknologi layar sentuh dan
material pelapis permukaan pesawat ulang-alik adalah contoh lain dari kehebatan teknologi keramik
mutakhir. Hal tersebut menunjukkan secara jelas bahwa keramik memang material yang istimewa.
Keramik:Dari Lempung Hingga Ulang-Alik| MTM ITB

[MTM ITB]

Keramik:Dari Lempung Hingga Ulang-Alik| MTM ITB

Вам также может понравиться