Вы находитесь на странице: 1из 8

Menggunakan Pipet Penyedot Lendir

Image by : Dokumentasi Ayahbunda

Bayi bisa pilek sepuluh kali dalam tahun pertamanya. Jika lendirnya banyak dan tertahan di
cuping hidung, sedot dengan pipet khusus penyedot lendir di hidung bayi.
Caranya
1. Bersihkan dulu pipet dengan menekan lepas pompa pipet berulang kali dalam air
sabun lalu bilas dengan air hangat.
2. Mulai bersihkan lubang hidung pertama. Tekan bagian pompa pipet sampai kempis.
Letakkan pipet di salah satu lubang hidung. Lepas ujung pipet yang Anda tekan
hingga lendir tersedot masuk ke dalam pipet. Angkat pipet dari hidung dan tekan lagi
bagian pompa pipet untuk mengeluarkan lendirnya. Siapkan serbet kertas utnuk
menampung lendir.
3. Setelah pipet bersih, mulai lagi dengan lubang hidung satunya.

A. CARA PEMERIKSAAN FISIK BAYI YANG BARU LAHIR


1. Penampilan secara umum .

Yang dinilai pada penampilan secara umum adalah bagaimana bayi tampak dan bersuara
dapat memberikan banyak informasi tentang kesehatan nya. Perhatikan segala sesuatu apapun
si bayi kecil atau besar ? gemuk atau kurus ? apakah lengan, tungkai, kaki, tangan tubuh dan
kepalanya tampak pas ukurannya ? apakah si bayi tegang dan tenang? atau aktif dan diam?.
Dengarkan tangisan bayi memang agak berbeda, tetapi tangisan yang aneh, tinggi dan
menusuk suaranya dapat merupakan tanda penyakit.
2. Tanda-Tanda fisik :
Sangat penting mengamati tanda-tanda fisik bayi, karena bayi tidak dapat mengatakan
kepada kita apa yang dirasakannya. Periksalah tanda-tanda ini setiap jam selama 2 jam
sampai 6 jam setelah kelahiran. Yaitu :
a.

Hitung frekuensi pernapasan


Bayi yang baru lahir normalnya bernafas antara 30-60 kali permenit, dihitung selama
satu menit penuh dengan mengamati naik turun perutnya, bayi dalam keadan tenang.

b. Detak jantung
Jantung bayi baru lahir normalnya berdetak antara 100-160 kali permenit. Masih
dalam keadaan normal apabila di atas 60 kali per menit dalam jangka waktu yang relatif
pendek. Pemeriksaannya dengan menggunakan stetoskop dapat di dengar dengan jelas,
dihitung selama satu menit penuh.
c.

Ukur Suhu Aksila


Lakukan pemeriksaan suhu melalui aksila untuk menentukan apakah bayi dalam
keadaan hipo atau hipertemi. Dalam kondisi normal suhu bayi antara 36,5 37,5 derajat
celcius. Pemeriksaannya dengan menggunakan termometer.

d. Berat badan
Berat badan bayi baru lahir yang normal yaitu berkisar antara 2500-3500 gram.
Diukur dengan keadaan tidak terbungkus, tetapi dalam melakukan pemeriksaan berat badan
pada bayi baru lahir tetap harus dibungkus dan hasilnya dikurangkan dari berat bungkus bayi.

e.

Panjang Badan
Rentangkan bayi dengan lembut, dengan pita pengukur, ukurlah dari ujung kepala
sampai ujung tumit nya, normal panjang bayi baru lahir berkisar antara 45-50 cm.

f.

Tengkorak

Dengan menggunakan pita ukur kita dapat mengukur kepala bayi baru lahir yaitu
normal adalah 33-35 cm .Diukur dari brigma ke frontal melalui oksiput dan kembali
kesemula, juga perlu dinilai ubun ubun, sutura, molase, pembengkakan atau daerah yang
cekung.
g. Telinga
Untuk memeriksa telinga bayi,dengan cara bunyikan bel atau suara. Apabila terjadi
refleks terkejut, maka pendengarannya baik. Kemudian apabila tidak terjadi refleks, maka
kemungkinan akan terjadi gangguan pendengaran.
h. Mata
Lihat kedua mata bayi, perhatikan apakah kedua mata nya tampak normal dan apakah
bergerak bersama ,lakukan pemeriksaan dengan melakukan penyinaran pada pupil bayi jika
disinari dia akan mengecil berarti dalam keadaan normal .juga tanda tanda infeksi seperti
misal nya ada pus.
i.

Hidung dan Mulut


Pertama yang kita lihat apakah bayi dapat bernafas dengan mudah melalui hidung
atau kah ada hambatan ,kemudian lakukan pemeriksaan pada bibir dan langi-langit, reflek
hisap, dinilai dengan mengamati pada saat bayi menyusui atau dengan cara menekan sedikt
pipi bayi untuk membuka mulut bayi kemudian masukan jari tangan anda untuk merasakan
hisapan dari bayi.

j.

Leher
Periksa lehernya adakah pembengkakan dan benjolan. Pastikan untuk melihat apakah
thyroid (gumpalan di bagian depan tenggorokan bengkak) hal ini merupkan suatu masalah
pada bayi baru lahir.

k. Dada
Pengukuran dada normalnya 30-33 cm apabila ditemukan diameter kepala lebih besar
3cm dari lingkar dada, maka bayi mengalami hidrosefalus dan apabila diameternya kepala
lebih kecil 3cm dari lingkar dada maka bayi tersebut mengalami mikrosefalus. Pada daerah
yang di periksa adalah bentuk dari dada, puting , bunyi nafas dan bunyi jantung (dilakukan
pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop ).
l.

Bahu, Lengan dan Tangan


Yang dilakukan adalah melihat gerakan dari bayi apakah aktif atau tidak kemudian
menghitung jumlah jari pada bayi

m. Perut

Pada perut yang perlu dilakukan pemeriksaan yaitu bentuk dari perut bayi ,lingkar
perut, penonjolan sekitar tali pusat pada saat bayi menangis , perdarahan pada tali pusat
,dinding perut lembek (pada saat tidak menangis ) dan benjolan yang terdapat pada perut
bayi.
n. Alat kelamin

Bayi laki-laki
Yang harus diperiksa adalah normal nya dua testis berada dalam scrotum, kemudian
pada ujung penis terdapat lubang. Panjang penis pada bayi laki-laki 3-4cm dan 1-1,3 cm
untuk lebarnya

Bayi Perempuan
Yang harus diperiksa adalah normalnya labia mayora menutupi labia minora, pada
vagina terdapat lubang , pda uretra terdapat lubang dan mempunyai clitoris.

o. Tungkai dan kaki


Yang perlu diperiksa adalah gerakan, bentuk simetris dan panjang kedua kaki harus
sama, jumlah jari.
p. Punggung dan anus
Yang diperiksa adalah pembengkakan atau ada cekungan pada punggung bayi dengan
cara membalikan badan bayi dan lihat punggung nya kemudian jari anda menuruni punggung
bayi untuk merasakan benjolan pada tulang punggung nya. Pada anus yang akan diperiksa
yaitu lubang dan terbuka atau telah mengeluarkan mekonium / cairan .
q. Kulit
Pada kulit yang perlu diperhatikan verniks, warna ,pembengkakan atau bercak bercak
hitam, dan tanda tanda lahir.

B. JENIS DAN FUNGSI ALAT UNTUK PEMERIKSAAN BAYI BARU LAHIR

1. Stetoskop
Stetoskop memiliki banyak fungsi di bidang kesehatan dan merupakan alat yang sangat
berguna untuk
a.
Memeriksa Tekanan Darah
b.
Paru-paru

c.
d.
e.

Jantung
Pemeriksaan prenatal
Gangguan Perut

Untuk mendengar detak jantung,bunyi nafas dll.


2. Termometer
Termometer digital
Cara Penggunaan Termometer Digital
1. Tekan tombol on/off, Pada layar baca LCD akan menunjukkan angka 188.8
ini menandakan termometer bekerja dengan baik dan daya baterai penuh.
Sesaat setelah itu akan menampilkan nilai pembacaan suhu sebelumnya,
kemudian menampilkan 37.00C dan kemudian menampilkan LO 0C. Flash0C,
jika suhu disekitar lebih tinggi dari 32 0C, pada display akan langsung
menunjukkan pembacaan suhu sekitar dan mulai mengukur suhu.
2. Jika pembacaan suhu lebih tinggi dari 44.0 0C pada Layar LCD akan
menampilkan H0C. Jika pembacaan suhu di bawah dari 32.0 0C, Layar LCD
akan menampilkan LO0C.
3. Bisa Ukur Rongga Mulut, Ketiak, Rektal/anus

merupakan jenis termometer digital yang mempunyai kecepatan cukup baik dalam
memberikan nilai suhu tubuh termometer ini lebih cepat memberikan respon hasil suhu
tubuh. Alat ini bisa digunakan di ketiak.
Termometer rectal
merupakan jenis termometer air raksa yang digunakan untuk mengukur suhu, termometer ini
merupakan jenis termometer yang digunakan pada bagian rectal (anus).

Termometer oral

Thermometer Oral adalah merupakan jenis termometer air raksa yang digunakan untuk
mengukur suhu tubuh melalui mulut (oral), pengukuran suhu tubuh dapat di lakukan pada
beberapa bagian tubuh misal rectal (Anus), oral (mulut)

3. Baby scale
Untuk menimbang berat badan bayi.
Tips Menggunakan BabyScale yang benar:

Sebelum menggunakan timbangan untuk pertama kali, sebaiknya anda melepaskan


terlebih dahulu penyangga yang ada di dua sisi timbangan. Lalu pasang nampan dan
skrup agar kuat dan letakkan pada meja yang rata.

Sebelum melakukan pengukuran putar knob (berada dibelakang) untuk menyesuaikan


index pada posisi awal yaitu 0. Lalu berikan tekanan 1-2 kg, Jika index tetap pada
posisi 0 maka timbangan dapat mulai dipergunakan.

4. Meteran gulung atau metlin

Untuk mengukur panjang bayi dll

5. Sarung tangan / Handscoon


untuk melindungi petugas kesehatan saat bekerja
Bertujuan untuk pencegahan infeksi yang di sebabkan oleh pasien ke tenaga
medis atau pun sebalik nya.

Prosedur Pelaksanaan

1. Ambil handscoon yang masih dalam kemasaan, buka


kemasan bagian atas nya saja dan letakkan di tempat yang datar dan bersih
2. Lakukan cuci tangan dengan menggunakan 7 langkah
3. Mengidentifikasi handscoon dengan mengeluarkan handscoon dari kemasan nya, tempat
kan pada tempat yang datar dan bersih, buka kemasan nya sentuh bagian kemasan hanya
bagian yang luar, bagian dalam dilarang di sentuh. Pastikan handscoon untuk tangan kiri
berada di kiri dan untuk tangan kanan berada di kanan.
4. Memakai handscoon pakai untuk tangan yang lebih dominan terlebih dahulu pada orang
yang bukan kidal tangan dominan nya adalah tangan kanan. Jepit handscoon untuk tangan
kanan menggunakan tangan kiri dan pakaikan handscoon ke tangan kanan.
5. Setelah nomor 4 selesai pakai yang tangan kiri sekarang, untuk megangnya tangan yang
kanan udah memakai sarung tangan.
Ada dua cara pegang sarung tangan yang belum di pake dengan sarung tangan yang udah di
pakai
Cara 1. Pakai tiga jari untuk menyentuh bagian dalam manset, tekan sedikit jari kelinking nya
pake jempol tangan.
cara 2. Pakai empat jari dengan syarat jempol nya di arah kan ke arah luar.
cara ini di lakukan agar tangan yang sudah memakai sarung tangan medis tidak
menyentuhbagian sarung tangan luar agar tetap sterill.

6. Hammer
untuk memeriksa kemampuan reflesi dari bagian-bagian tertentu tubuh bayi, biasanya
lutut bayi.

7. Bedong,gurita, popok bayi


Membantu bayi untuk tetap hangat, terutama pada hari-hari pertama dalam
kelahirannya, Membantu menenangkan bayi.
bedong
Gurita

sarung tangan dandan sarung kaki

popok bayi

8. Penlight
Untuk melihat bagian hidung, mata, tenggorokan, mulut .

Вам также может понравиться