Вы находитесь на странице: 1из 31

IKTERUS NEONATORUM

HIPERBILIRUBINEMIA

Arya Purba

03/09/15

PENDAHULUAN
> 85 % bayi cukup bulan yang kembali

dirawat dalam minggu pertama disebabkan


hiperbilirubinemia
25-60 % pada neonatus cukup bulan
80 % pada neonatus kurang bulan

03/09/15

DEFINISI
Diskolorisasi kuning pada kulit, konjungtiva

dan mukosa akibat peninggian kadar bilirubin


tak terkonjugasi (hiperbilirubinemia indirek)
dalam peredaran darah
Ikterus klinis mulai tampak bila kadar bilirubin
total serum 5-7 mg%

03/09/15

PATOFISIOLOGI
Pada masa transisi setelah lahir, hepar belum

berfungsi optimal, hingga proses


glukoronidasi bilirubin tidak terjadi secara
maksimal dominasi bilirubin tak
terkonjugasi dalam darah
Usia eritrosit neonatus (HbF) lebih pendek
(70-90 hari) dibandingkan dewasa HbA (120
hari)

03/09/15

METABOLISME BILIRUBIN

Unconjugated Bilirubin

Unconjugated Bilirubun = Indirect bilirubin


Conjugated Bilirubin = Direct Bilirubin

03/09/15

BILIRUBIN
TIDAK
TERKONJUGASI

TERKONJUGASI

Bilirubin indirek
Tidak larut dalam air
Berikatan dengan
albumin untuk
transport
Komponen bebas
larut dalam lemak
Komponen bebas
toksik untuk otak

Bilirubin direk
Larut dalam air
Tidak larut dalam
lemak
Tidak toksik untuk
otak

03/09/15

KAUSA HIPERBILIRUBINEMIA
INDIREK
1. Produksi berlebih
Hematoma
Hemolitik
Ketidaksesuaian golongan darah feto-maternal:
Ibu Rh negatif/ bayi Rh positif
Ibu gol darah O/ bayi A atau B
Kelainan sel darah merah:
Defisiensi G6PD
Sferositosis herediter
Polisitemia
03/09/15

KAUSA HIPERBILIRUBINEMIA
INDIREK
2. Sekresi berkurang:

03/09/15

Prematuritas
Hipotiroidisme
Ibu menderita diabetes
Defisiensi enzim konjugasi uridin difosfat
glukoronil transferase herediter

KAUSA HIPERBILIRUBINEMIA
INDIREK
3. Disekresi, diabsorpsi kembali (Sirkulasi

enterohepatik):

03/09/15

Penurunan asupan enteral


Stenosis pilori
Atresia/ stenosis usus
Ileus mekonium
Mekonium plug
Hirschsprung disease

KAUSA HIPERBILIRUBINEMIA
DIREK
Gangguan obstruktif

Kolestasis
Klinis Trias Kolestasis:
Ikterik
Feses dempul
Urin kuning teh
Atresia biliaris
Kista koledokus

03/09/15

10

FAKTOR RISIKO
Faktor maternal

inkompatibilitas Rh
Pemberian ASI
Obat-obatan (diazepam, oksitosin)
Etnik (Asia)
Diabetes gestasional

03/09/15

11

FAKTOR RISIKO
Faktor neonatal

Trauma lahir, cephal hematoma, kelahiran


dgn instrumen
Infeksi : TORCH
Laki-laki
Polisitemia
Prematuritas
Riwayat saudara kandung dgn
hiperbilirubinemia

03/09/15

12

IKTERUS FISIOLOGIS
Waktu terjadinya ikterus:

Awitan terjadi setelah 24 jam


Memuncak pada 3-5 hari
Menurun setelah 7 hari
Bayi cukup bulan rerata kadar bilirubin serum puncak
5-6 mg/dL
Ikterus fisiologis berlebihan: bilirubin serum puncak
7-15 mg/dL pada neonatus cukup bulan
Selalu pertimbangkan usia bayi dan kadar bilirubin

03/09/15

13

IKTERUS NON FISIOLOGIS


Awitan terjadi sebelum usia 24 jam
Tingkat kenaikan > 0,5 mg/dL/jam
Tingkat cut off:

> 15 mg/dL pada bayi cukup bulan


Pada bayi prematur kadar lebih tinggi

Ikterus bertahan:

> 8 hari pada bayi cukup bulan


> 14 hari pada bayi prematur

Tanda penyakit lain


03/09/15

14

EFEK TOKSIK BILIRUBIN


Bilirubin ensefalopati/ kernikterus:
Stadium I : Refleks Moro jelek, hipotoni,
letargi, poor feeding, vomitus, high pitched cry
Stadium II : Opistotonus, kejang, panas,
rigiditas, occulogyric crises, mata cenderung
deviasi ke atas
Stadium 3 : Spatisitas menurun, pada sekitar
usia 1 minggu
Stadium IV : Gejala sisa lanjut : spatisitas,
atetosis, tuli parsial/komplit, retardasi mental,
paralisis bola mata ke atas, displasia dental
03/09/15

15

Kernikterus
Adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh

menumpuknya bilirubin indirek pada sel-sel


otak sehingga toksisitasnya menyebabkan
terjadinya kumpulan gejala ( sindroma)
neurologik
Merupakan diagnosis patologi anatomi ,
berupa deposisi bilirubin di daerah
hipokampus, ganglia basalis, pons, nukleus
serebellum dan sel-sel batang otak dengan
degenerasi dan kerusakan sel otak
03/09/15

16

DIAGNOSIS
Timbulnya warna kuning pd kulit / bagian

tubuh lain
Nafsu minum bayi mungkin berkurang
Riwayat persalinan dgn tindakan, KPD,
prematur, lahir asfiksi
Px Lab: bil serum meninggi, uji coombs
mungkin (+), Hmt mungkin turun, kelainan
morfologi eritrosit, kultur darah mungkin (+)

03/09/15

17

DIAGNOSIS

Px Laboratoris
Klinis : Indeks Kramer

Indeks Kramer:
1. Kepala & leher
2. Dada sampai ke pusat
3. Pusat bag bawah sampai lutut
4. Lutut pergelangan kaki&bahu pergelangan tangan
5. Kaki & tangan

03/09/15

18

Indeks Kramer
03/09/15

19

BREAST MILK JAUNDICE


Terjadi pada minggu ke dua sampai minggu ke 3

dengan puncaknya hari ke 6 sampai 14


Disebabkan karena ASI mengandung lipoprotein
lipase yang tinggi yang menghambat aktivitas
konjugasi bilirubin
ASI mengandung asam lemak rantai panjang non
ester yang menghambat enzym UDPGA glukoronil
transferase
ASI mengandung ensym b-glukoronidase yang
mengubah bilirubin direct dalam usus menjadi
bilieubin indirect yang diabsorbsi kembali
03/09/15

20

BREASTFEEDING JAUNDICE
Terjadi pada minggu pertama dengan

puncaknya hari ke 5
Disebabkan karena pemberian ASI yang tidak
adekuat sehingga bayi kekurangan kalori,
dehidrasi, penurunan berat badan
Dapat dicegah dengan rawat gabung dengan
memberikan ASI segera setelah lahir dan
diberikan minimal 10 sampai 12 kali dalam
sehari pada minggu pertama sampai kedua
tanpa penambahan air maupun makanan
tambahan
03/09/15

21

TERAPI
1. Hidrasi, cairan yang cukup
2. Fototerapi
3. Transfusi tukar
4. Tangani kausa yang ada
5. ASI teruskan

03/09/15

22

TERAPI
Fenobarbital ??
Digunakan sebagai antikonvulsan untuk
mengobati kejang
Tidak direkomendasikan kecuali untuk
Crigler Najjar sindrom
Menyebabkan letargi dan asupan buruk

03/09/15

23

TERAPI

03/09/15

24

Fototerapi:

03/09/15

25

Pemulangan
Terapi sinar sudah tidak diperlukan
Bayi minum dengan baik
Tidak ditemukan masalah yang

membutuhkan perawatan di RS
Ajari ibu untuk menilai ikterus dan beri
nasihat untuk kembali bila terjadi ikterus lagi

03/09/15

26

03/09/15

27

POST TEST
1. SEBUTKAN PERBEDAAN BILIRUBIN

INDIREK DAN DIREK


2. SEBUTKAN INDEKS KRAMER
3. SEBUTKAN TATALAKSANA
HIPERBILIRUBINEMIA INDIREK

03/09/15

28

Crigler-Najjar syndrome is a very rare

disease (incidence around 1/1,000,000 births)


associated with a complete hepatic deficit of
bilirubin glucuronosyltransferase activity. The
disease becomes apparent during the
neonatal period by early, intense jaundice
due to unconjugated bilirubin. The physical
examination is normal; biological analyses
detect only severe unconjugated
hyperbilirubinemia.
03/09/15

29

Perbandingan Efektifitas Jarak Fototerapi Pada


Neonatus Dengan Hiperbilirubinemia Indirek
(Pratita, Winra, Tesis 2010)
Hasil : Setelah 24 jam fototerapi terjadi penurunan

kadar bilirubin pada grup fototerapi berjarak 20 cm


yaitu 7.62 ( SD 1.01) mg/dL dan grup fototerapi
berjarak 40 cm yaitu 1.94 (SD 0.83) mg/dL. Penurunan
rerata kadar serum bilirubin berbeda signifikan antara
ke 2 grup (p< 0.05). Selama penelitian , intensitas sinar
secara signifikan lebih tinggi pada grup fototerapi
berjarak 20 cm dibandingkan fototerapi berjarak 40 cm.
Kesimpulan : Pada penelitinan kami didapati bahwa
fototerapi dengan jarak sinar lebih dekat ke neonatus
lebih efektif dalam menurunkan kadar bilirubin pada
bayi-bayi dengan hiperbilirubinemia.
03/09/15

30

EFEK FOTOTERAPI
Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh

Cremer sejak 1958.


Terapi sinar menyebabkan isomerisasi bilirubin.
Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z,
15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z, 15Ebilirubin yang merupakan bentuk isomernya yg mudah
larut dalam plasma dan lebih mudah diekskresi oleh
hepar ke dalam saluran empedu.
Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu
menyebabkan bertambahnya pengeluaran cairan empedu
ke dalam usus, sehingga peristaltik usus meningkat dan
bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus.
31

Вам также может понравиться