Вы находитесь на странице: 1из 10

THEORITICAL MAPPING JOURNAL

THE INTERNATIONAL JOURNAL OF REPRODUCTIVE HEALTH

OLEH : KELOMPOK 5 - ALIH JENIS III B


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Helmy Ilmiawati
Nur hamidah
Shofa Roshifanni
Ika Avrianti
Anis Boni S
Bety Cici Angraini
Grace Rusmina
Frinsus Feriga D

(101311123004)
(101311123008)
(101311123014)
(101311123030)
(101311123048)
(101311123052)
(101311123054)
(101311123072)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2014

THEORITICAL MAPPING JOURNAL


KELOMPOK 5_KESEHATAN REPRODUKSI
No

Judul Artikel

Tujuan Penelitian

Informasi Ilmiah / Alur Informasi

Material and Method

Remaja sering terlibat dalam perilaku seksual


berisiko
yang
hasil
kesehatan
yang
merugikan termasuk kehamilan yang tidak
diinginkan dan penyakit menular seksual .
. Komunikasi orang tua - remaja ini penting
karena kegiatan seksual dimulai pada usia
dini bagi banyak remaja . Prevalensi seksual
selama masa dewasa muda meningkat atau
tetap tidak berubah di banyak negara
berkembang , dan prevalensi HIV yang tinggi
menambah risiko yang terkait dengan
aktivitas seksual dini . Orang tua memiliki
potensi yang signifikan untuk mengurangi
perilaku
seksual
berisiko
dan
mempromosikan
perkembangan
seksual
remaja yang sehat. . Salah satu cara yang
orang tua dapat mewujudkan potensi ini
adalah melalui berkomunikasi dengan remaja
mereka tentang perilaku seksual dan
pengambilan
keputusan.
Berdasarkan
program pendidikan seks yang komprehensif
sekolah
lebih
sering
fokus
pada
keterlambatan aktivitas seksual , pelatihan
negosiasi seksual , kemampuan komunikasi ,
informasi
tentang
cara
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
reproduksi
dan
kontrasepsi . Kedua pantang dan program
yang komprehensif yang bertujuan untuk

Prosedur
pengambilan
sampel yang digunakan untuk
memilih subyek studi adalah
memilih
sampel
yang
representatif dari remaja yang
dipilih.
Data dikumpulkan dengan
menggunakan
kuesioner
terstruktur yang diberikan
kemudian
duji
coba.
Kuesioner diadaptasi dari
penelitian sebelumnya dan
Survei Kesehatan Mahasiswa
Sekolah
Global
berbasis
( GSHS ) , Inti - Expanded
Pertanyaan
untuk Modul
Perilaku Seksual ( WHO ,
2010) . Kuesioner terdiri dari
karakteristik sosio - demografi
dan perilaku seksual siswa .
Pengumpul
data
dilatih
selama satu hari pada tujuan
penelitian , sampel prosedur ,
kuesioner
,
memeriksa
kelengkapan kuesioner .

Penulis Th Jenis
1

Grand Theory
Result

Conclution

101311123004_HELMY ILMIAWATI
Adolescents
Parent
communication on
sexual
and
reproductive health
issues among high
school student in
Dire Dawa, eastern
Ethiopia
:
(http://www.reprodu
ctive-healthjournal.com/content
/pdf/1742-4755-1177.pdf)

Untuk
mengetahui
komunikasi orang tua
remaja tentang isu
kesehatan
seksual
dan
reproduksi
di
kalangan siswa SMA
di Dire Dawa, Ethiopia
Timur.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan


status remaja dan orang tua dalam
berkomunikasi tentang isu isi kesehatan
seksual dan reproduksi di kalangan remaja di
sekolah.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa lebih
dari sepertiga dari siswa tidak memiliki
komunikasi yang baik tentang kesehatan
seksual dan reproduksi dengan orang tua.
Komunikasi tentang masalah tersebut memiliki
hubungan yang signifikan dengan dimulainya
seks pranikah. Sedangkan untuk status dan
pendidikan orang tua tidak memiliki hubungan
dengan
hal
tersebut.
Para
remaja
menganggap
masalah
tersebut
adalah
masalah yang tabu, sehingga mereka malu
untuk menceritakan atau berdiskusi dengan
orang tua mereka. Mereka lebih nyaman untuk
menceritakan hal tersebut kepada sesama
temannya.

Kesimpulan
dari
penelitian
ini
menunjukkan bahwa ada
komunikasi yang rendah
tentang
masalah
kesehatan seksual dan
reproduksi antara orang
tua dan remaja. Sebagian
besar remaja membahas
tentang
hal
tersebut
dengan
teman

temannya.

No

Judul Artikel

Tujuan Penelitian

Informasi Ilmiah / Alur Informasi

Material and Method

Grand Theory
Result

Conclution

Pada penelitian ini sampel


yang dimasukkan dalam
survei, yaitu wanita yang
telah menikah usia 15 49
tahun berpartisipasi dalam
penelitian ini
Hanya perempuan muslim
dan hindu yang dipilih untuk
perbandingan kemudian
semua wanita menikah usia
reproduksi diwawancarai bagi
yang buta huruf dan diberi
kuesioner bagi yang melek
huruf disetiap rumah
dilakukan kunjuan berulang
setiap pagi dan sore hari
meminimalkan jumlah
responden yang tidak berada
di rumah.

Di Jharkhan hanya sebagian kecil wanita yang


melek huruf menikah dibandingkan yang buta
huruf yang sudah menikah.Sebagian besar
perempuan menikah dan menggunakan
kontrasepsi.
Hasil dan pembahan:
Keyakinan seorang perempuan mengenai
keluarga dan teman teman terdekat /budaya
mempengaruhi pengambilan keputusan dalam
penggunaan alat kontrasepsi.Hal tersebut
berlaku pada wanita yang sudah menikah dan
melek huruf,berbeda dengan yang buta huruf
mereka lebih patuh pada keputusan suami
yang mempunyai peran penting dalam
mengambil keputusan.selain itu peran LSM
sangat membantu dalam pemberian informasi
mengenai kontrasepsi ,beberapa komunikasi,
dan pengambilan keputusan terkait KB, dan
hak hak reproduksi perempuan.Penyedia
layanan public swasta dapat pula membantu
dalam bentuk poster dan layanan iklan
KB.Para petugas kesehatan masyarakat dapat
membantu merangkul para suami dan
pasangan untuk melakukan promosi
kesehatan memberikan informasi dan
pendidikan KB ,serta melakukan

Penelitian menunjukkan
bahwa keputusan wanita
dalam menggunakan dan
memilih kontrasepsi
adalah ditentukan oleh
gender dan budaya serta
pengetahuan mereka
mengenai kontarsepsi
tersebut.hal tersebut
berlaku pada wanita
melek huruf ,sedangkan
pada wanita buta huruf
keputusan tertinggi pada
suami.Selain faktor
penentu budaya dan
sosial dalam
pemberdayaan
perempuan
menunjukkan bahwa
penggunaan kontrasepsi
juga dipengaruhi oleh
bahan bahan dan
pesan yang tergabung
dalam gender
transformative yang
berkaitan dengan

Penulis Th Jenis
kelompok ini cenderung berfokus pada
pubertas , kehamilan , informasi HIV ,
ketegasan dan penolakan keterampilan .
Pendekatan berbasis orangtua bisa menjadi
strategi yang efektif dalam program untuk
menunda hubungan seksual , mengurangi
kehamilan remaja dan infeksi menular
seksual.
2

101311123008_NUR HAMIDAH
Increasing literate
and illiterate
womens met
need for
contraception via
empowerment: a
quasi-experiment in
rural
India(http://www.re
productive-healthjournal.com/content
/pdf/1742-4755-1177.pdf)

Untuk mengetahui
apakah wanita yang
melek huruf dan buta
huruf dipengaruhi oleh
budaya , keputusan
suami serta otonom
kekuasaan tertinggi
dalam pengambilan
keputusan untuk
memilih alat
kontrasepsi di
Jharkhand

Sekitar 17 % wanita menikah memilih tidak


menggunakan kontrasepsi untuk menghindari
kehamilan.Menurut data Survei Demografi
dan Kesehatan (DHS) keputusan wanita buta
huruf untuk menggunakan kontrasepsi
dipengaruhi oleh keputusan suami dan
keluarga.Sementara itu bagi wanita yang
melek huruf keputusan diambil berdasarkan
keputusan pribadi dan kesetaraan
gender.Oleh sebab itu diperlukan data dari
para wanita usia subur mengenai
pengambilan keputusan menggunakan alat
kontarasepsi. Data dari Nasional kesehatan
keluarga (NFHS-3) untuk memperkuat
program KB LSM lebih aktif memberikan
informasi,poster dan penyedia layanan public
terkait hak hak reproduksi.nya

No

Judul Artikel

Tujuan Penelitian

Informasi Ilmiah / Alur Informasi

Material and Method

Penulis Th Jenis

Grand Theory
Result

Conclution

pemberdayaan perempuan mengenai


pengetahuan dan bagaimana
mengkomunikasikan perihal KB ini kepada
pasangan (suami)

informasi KB yang
diberikan layanan
kesehatan.

Grand Theory
pelayanan kontrasepsi, IMS dan tes HIV masih
kurang dimanfaatkan. Sebagian besar remaja
seksual aktif tidak tahu sumber manapun untuk
memperoleh kontrasepsi atau mendapatkan
pengobatan IMS, dan alasan sosial-psikologis
(misalnya, malu atau takut) dan biaya
keuangan menjadi hambatan umum untuk
mendapatkan layanan kesehatan seksual dan
reproduksi di Burkina Faso, Ghana, Malawi
dan Uganda.

Sebagian besar remaja


tidak tahu darimana untuk
memperoleh informasi
mengenai metode
kontrasepsi atau
mendapatkan
pengobatan IMS.
Alasan yang menjadi
hambatan bagi remaja
untuk mendatangi
pelayanan kesehatan
reproduksi dan seksual
adalah adalah kondisi
sosial-psikologis
(misalnya, malu atau
takut) dan biaya
keuangan menjadi
hambatan umum untuk
mendapatkan layanan
kesehatan seksual dan
reproduksi.

101311123014_SHOFA ROSHIFANI
Adolescents views
of and preferences
for
sexual
and
reproductive health
services in Burkina
Faso,
Ghana,
Malawi
and
Uganda
Ann E. Biddlecom,
Alister
Munthali,
Susheela
Singh,
Vanessa Woog.
(African Journal of
Reproductive
Health Vol. 11 No.3
December, 2007)
https://www.guttma
cher.org/pubs/journ
als/reprints/AJRH.1
1.3.99.pdf

Untuk mengetahui
bagaimana
pandangan dan
preferensi remaja
terhadap pelayanan
kesehatan seksual
dan reproduksi di
Burkina Faso, Ghana,
Malawi dan Uganda.

Banyak anak muda di Sub-Sahara Afrika


menghadapi risiko HIV, infeksi menular
seksual (IMS) dan kehamilan yang tidak
diinginkan. Kebutuhan remaja untuk berbagai
informasi dan layanan seksual dan reproduksi
yang jelas besar.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sangat
penting data dari pada remaja sendiri
digunakan untuk menginformasikan
perubahan sistem perawatan kesehatan yang
ada atau merancang intervensi baru.
Tiga kategori utama pelayanan kesehatan
seksual dan reproduksi yang ditujukan untuk
para remaja di Burkina Faso, Ghana, Malawi
dan Uganda adalah kontrasepsi, perawatan
IMS, dan HIV. remaja perlu untuk mencegah
kehamilan yang tidak diinginkan, IMS dan
HIV, dan fasilitas pelayanan kesehatan sering
menawarkan berbagai layanan tersebut.

Penelitian ini menggunakan


sampel yang memenuhi
syarat untuk dimasukkan
dalam survei, yaitu remaja
yang berusia 12-19 tahun di
setiap rumah tangga. Remaja
yang berusia 18-19 tahun
diberi informed consent,
sedangkan untuk remaja usia
12-17 tahun meminta ijin dan
persetujuan dari orang tua
untuk dijadikan sampel dalam
survei.
Responden diberikan
beberapa pertanyaan
mengenai pelayanan
kesehatan reproduksi dan
seksual, metode kontrasepsi,
IMS dan HIV.

Result
Kalangan remaja seksual aktif dengan IMS,
proporsi yang tidak mencari perawatan apapun
cukup besar lebih dari dua pertiga di Ghana,
sekitar setengah di Malawi dan hanya di
bawah setengah di Uganda.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa saat
ini hambatan yang paling umum bagi orangorang muda untuk mendapatkan baik metode
kontrasepsi atau diagnosis dan pengobatan
IMS adalah stigma sosial (misalnya, takut atau
malu).
Penggunaan obat-obatan tradisional yang
dibeli dari toko-toko benar-benar dapat
menyebabkan keterlambatan dalam mencari
perawatan yang tepat dari sebuah klinik atau
rumah sakit sampai kondisi memburuk
Metode kontrasepsi yang paling banyak

No

Judul Artikel

Tujuan Penelitian

Informasi Ilmiah / Alur Informasi

Material and Method

Penulis Th Jenis

Grand Theory
Result

Conclution

digunakan oleh remaja usia 12-19 tahun


adalah kondom. Sumber yang paling disukai
dari metode kontrasepsi di kalangan remaja
baik perempuan dan laki-laki adalah fasilitas
kesehatan umum (klinik atau rumah sakit) lebih
dari jenis layanan lain. Di keempat negara,
sangat sedikit remaja mengatakan bahwa
mereka lebih suka klinik swasta baik untuk
kontrasepsi atau pengobatan IMS,
kemungkinan besar karena biaya.
Data menunjukkan bahwa kehamilan dan
pencegahan IMS dan pengobatan dan tes HIV
semua kurang dimanfaatkan kalangan remaja
seksual aktif.
Banyak remaja seksual aktif tidak siap untuk
mencegah kehamilan yang dibuktikan tidak
pernah menggunakan metode kontrasepsi
(baik modern atau tradisional).
4

101311123030_IKA AVRIANTI
Tittle
Early Marriage,
Marital Relations
and Intimate
Partner Violence in
Ethiopia
Author
Annabel Erulkar
Month, Year
March, 2013
Jenis
International
perspectives on

Tujuan dari penelitian


ini adalah untuk
Mengidentifikasi
factor factor risiko
yang berhubungan
dengan pernikahan
dini, hubungan
perkawinan dengan
terjadinya kekerasan
seksual yang terjadi
pada pasangan di
Ethiopia.

Sebagian besar perempuan di seluruh dunia


sudah menikah selama masa kanak-kanak.
Meskipun banyak penelitian telah meneliti
pernikahan dini (sebelum usia 18), hanya
sedikit yang membandingkan hasil atau
berkorelasi kalangan perempuan menikah
selama tahap-tahap yang berbeda dari masa
remaja atau telah difokuskan pada
perempuan menikah sangat awal (sebelum
usia 15). Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui korelasi pada perempuan remaja
yang menikah dibawah 18 tahun dengan
terjadinya kekerasan seksual yang dilakukan
oleh pasangan melalui beberapa analisis
statisik untuk mengetahui factor factor yang
berhubungan dengan terjadinya kekerasan
seksual.

Data dari survei berbasis

populasi yang dilakukan pada


tahun 2009-2010 di tujuh
wilayah Ethiopia digunakan
untuk menguji pernikahan dini
di kalangan 1.671 wanita
berusia di kalangan anak

muda usia 20-24 tahun.


Tabulasi silang dan regresi
logistik digunakan untuk
membandingkan karakteristik
dan faktor-faktor kontekstual
antara anak perempuan
menikah sebelum usia 15,
pada usia 15-17 atau 18-19
usia dan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor

Grand Theory
Membandingkan pernikahan responden pada
tingkatan yang berbeda dengan menggunakan
uji chi square serta t test pada variable
variable kemudian dilakukan uji regresi logistic
Result
Tujuh belas persen responden telah menikah
sebelum usia 15 dan 30% telah menikah di
usia 15-17. Kebanyakan dari mereka yang
menikah sebelum usia 18 belum pernah ke
sekolah. Dibandingkan dengan wanita muda
yang telah menikah pada usia 18-19, yang
menikah sebelum usia 15 kurang mungkin
untuk tahu tentang pernikahan sebelumnya
(rasio odds,0,2) dan lebih mungkin untuk
mengalami paksa seks perkawinan pertama

Kesimpulannya adalah
terdapat hubungan
signifikan antara
pernikahan dini <20
tahun dengan terjadinya
tindakan kekerasan
seksual pada saat awal
penikahan dengan
p<0,001 .
Sehingga inisiatif
menangani pernikahan
anak paling awal harus
fokus pada perempuan
yang telah meninggalkan
atau tidak pernah
bersekolah. Mengingat
kerentanan anak

No

Judul Artikel

Tujuan Penelitian

Informasi Ilmiah / Alur Informasi

Material and Method

Grand Theory
Result

Conclution

yang berhubungan dengan


hasil perkawinan yang dipilih.

(3.8). Tingkat pendidikan positif dikaitkan


dengan diciptakan dengan ramalan dan
keinginan pernikahan dan dengan tingkat
tinggi diskusi dalam perkawinan tentang
kesuburan dan masalah kesehatan reproduksi
dengan pasangan.

perempuan menikah
sebelum usia 15,
sehingga program harus
memberikan perhatian
khusus untuk menunda
pernikahan sangat awal.
Karena perempuan yang
tinggal dipedesaan dan
tidak pernah sekolah
memiliki resiko empat kali
lipat untuk mengalami
kekerasan seksual saat
hubungan intim dengan
pasangan daripada
daerah perkotaan
hasil odds rasio: 4,2

Material
Grand Theory
Penelitian ini didasarkan
Regresi linier
pada data sekunder yang
dikumpulkan di Baystate
Result
Medical Center, Springfield,
Analisis ini mengidentifikasi bahwa umur ibu
Massachusetts. Ini adalah
(p = 0,063), berat badannya pada periode
satu set data rutin, Subyek
terakhir menstruasi (p = 0.019), ras (p =
penelitian adalah 189 ibu, 59
0,017, p = 022), status merokok
di antaranya memiliki bayi
(p = 0.014), riwayat persalinan prematur (p =
berat lahir rendah dan 130 di
0,008), riwayat hipertensi (p = 0.031, 0.039)
antaranya memiliki bayi berat dan adanya iritabilitas uterus (p = 0,002)
lahir normal
secara statistik signifikan pada berat lahir
Data berat badan lahir
neonatus nya. Telah mendeteksi bahwa
rendah, ras ibu, merokok nya varians dari berat lahir neonatal adalah nonStatus selama kehamilan,
konsta.
riwayat persalinan prematur,
jika ibu berat badan pada periode menstruasi
riwayat hipertensi, adanya
terakhir meningkat, neonatus
iritabilitas uterus
berat lahir akan meningkat. Ibu ras negative

neonatus lahir berat


varians akan
lebih rendah untuk
seorang ibu dengan usia
yang lebih rendah, tanpa
hipertensi
dan iritabilitas uterus.
Untuk mengurangi angka
kematian bayi akibat
berat badan lahir rendah,
ini
Studi menunjukkan
bahwa seorang ibu
dengan usia yang lebih
rendah harus menjadi
non perokok, bebas dari
hipertensi, bebas dari
marah, dengan bobot

Penulis Th Jenis
sexual and
Reproductive
Health 2013,
39(1):613, doi:
10.1363/3900613

101311123048_ANIS BONI SAFITRI


Judul
Mothers Lifestyle
Characteristics
Impact on Her
Neonates Low
Birth Weigh
Penulis
Rabindra Nath
Das, Rajkumari,
Sanatombi
Devi, Jinseog Kim
Tahun
2014
Jenis

Penelitian ini bertujuan


untuk menganalisis,
mengidentifikasi
hubungan kausal
antara faktor-faktor
risiko dan penyakit.
faktor-faktor
karakteristik gaya
hidup ibu yang
memiliki efek
signifikan statistik
pada berat lahir
neonatus yang
didasarkan pada
model statistik (atau
probabilistik)

menganalisis hubungan lahir neonatus Berat


(respon) terhadap variabel gaya hidup ibu,
diidentifikasi bahwa respon nonconstant
varians dua model (mean dan varians)
berasal. Analisis ini khusus mengidentifikasi
hal-hal berikut: berat lahir neonatus Berarti
adalah
dijelaskan oleh faktor-faktor yang signifikan
secara statistik, ibu
berat badan pada periode menstruasi terakhir,
ras, status merokok selama kehamilan,
riwayat persalinan prematur, riwayat
hipertensi dan adanya iritabilitas uterus. Ibu
berat badan pada periode menstruasi terakhir
dikaitkan secara positif dengan neonatus nya
yang berarti berat badan ketika bayi lahir,
yang memiliki efek signifikan statistik pada
berat lahir neonatus yang didasarkan pada

No

Judul Artikel

Tujuan Penelitian

Informasi Ilmiah / Alur Informasi

Material and Method

Penulis Th Jenis
International
Journal of
Womens Health
and Reproduction
Sciences
Vol. 2, No. 4,
Summer 2014,
229235
ISSN 2330- 4456

model statistik (atau probabilistik).


Methode
Pemodelan linear umum
bersama log normal statistik
mean dan varians.
.Regresi linier.

Grand Theory
Result

Conclution

terkait dengan berat lahir neonatus nya.


Hal ini menunjukkan
bahwa berat lahir neonatus akan lebih rendah
untuk perempuan kulit hitam
dari putih. Ibu status merokok selama
kehamilan adalah
berhubungan negatif dengan berat lahir
neonatus nya. ini
menyiratkan status merokok yang lebih tinggi
dari ibu selama kehamilan menurun berat lahir
neonatus nya. Ibu riwayat persalinan prematur
berhubungan negatif dengan berat lahir
neonatus nya. Hal ini menunjukkan bahwa jika
ibu jumlah tenaga kerja meningkat prematur,
kelahiran neonatus nya
berat badan akan menurun. Sejarah Ibu
hipertensi dan Kehadiran iritabilitas uterus
berhubungan negatif
dengan berat lahir neonatus nya. Ini berarti
bahwa jika ibu hipertensi dan adanya uterus
meningkat lekas marah, berat lahir neonatus
nya akan menurun. variance dari berat lahir
neonatus berhubungan positif (statistik
signifikan) dengan usia ibu, sejarah nya
hipertensi dan adanya iritabilitas uterus.
Dengan demikian, kelahiran neonatus varians
berat badan akan meningkat dengan
meningkatnya ibu
usia, hipertensi dan adanya iritabilitas uterus.

yang lebih tinggi pada


periode menstruasi
terakhir.

Grand Theory
One-way analysis of variance (ANOVA) with
Bonferroni post-hoc tests for continuous variables
and the chi-squared test for categorical data were
used for data analysis.

Kesimpulannya adalah
peningkatan kenaikan
kadar progesterone
mempengaruhi resiko praovulasi bersamaan dengan
tingkat respon ovarium.

101311123052_BETY CICI ANGRAINI

Judul
High progesterone
levels in women with
high ovarian
response do not

Tujuan dari penelitian ini


adalah untuk mengetahui
pengaruh tingkat
progesteron yang tinggi
pada hasil klinis dalam
konteks respons ovarium

Untuk menggambarkan distribusi probabilitas Material

implantasi dan tingkat kehamilan, konsentrasi


Sebanyak 2850
progesterone dikonversi dari variabel kontinu
wanita infertil yang
dalam kategori variabel dengan membagi ke
diklasifikasikan sebagai
dalam kelompok berdasarkan persentil.
responden yang memiliki respon
Dengan menggunakan prosedur ini, dapat

No

Judul Artikel

Tujuan Penelitian

Informasi Ilmiah / Alur Informasi

Material and Method

Penulis Th Jenis
affect clinical
outcomes: a
retrospective cohort
study
Penulis
Antonio Requena,
Mara Cruz, Ernesto
Bosch, Marcos
Meseguer and Juan
Antonio GarcaVelasco
Tahun
2014
Jenis
Reproductive Biology
and Endocrinology

yang tinggi.

menghindari bias dengan mengasumsikan


bahwa hubungan antara serum tingkat
progesteron dan hasil klinis mungkin linier

Grand Theory
Result

tinggi dan dalam pemantauan


teknik reproduktif dari Januari
2009 hingga Desember 2011.

Result
Sebanyak 2850 wanita sebagai pasien yang
memiliki respon tinggi dan sedang dalam siklus
Method
GnRH antagonis diberikan perlakuan IVF dan ICSI.
Penelitian non intervensi, sampel Karakteristik klinis dijelaskan dalam tabel 1. Embrio
besar, retrospektif, studi kohort
yang berada dalam 1990 siklus didapatkan hasil
ganda pada pasien yang
sebesar 69,8% dengan 860 pasien (30,2%) yang
menjalani rutinitas pemeriksaan
membekukan embrionya kemudian melakukan
klinis dan prosedur
trasnfer embrio yang telah dibekukan dengan
metode FET.

Conclution

Perbandingan langsung dari


hasil klinis, wanita dengan
respon ovarium yang tinggi,
dimana diklasifikasikan
konsentrasi inerval
peningkatan kadar
progesteronnya
memperlihatkan bahwa
terjadi tren peningkatan
bertahap ketika kadar
progesteron berada pada
tingkatan >1,8 mg/ml,
meskipun peningkatan
bertahap tersebut tidak
signifikan.
Kesimpulannya, hasil yang
didapatkan tidak
dipengaruhi oleh tingginya
respon. Selain itu, nilai-nilai
kurva ROC gagal
menemukan prediksi
apapun yang menunjukkan
bahwa konsekuensi

101311123054_GRACE RUSMINA

Judul Artikel :
Pengetahuan ,
Sikap dan
Keyakinan tentang
Kontrasepsi Pasca
- Partum dan
Wanita Pasca

Untuk menilai
pengetahuan, sikap
dan keyakinan tentang
kontrasepsi pascapartum dan posting
perempuan abortal di
sebuah pusat
perawatan tersier

Tingkat pendidikan, sosial ekonomi, paritas Sebuah studi cross sectional


Grand Theory:
Interval kelahiran singkat (<24 bulan) memiliki
dilakukan di departemen
obstetri dan ginekologi dari
efek potensial pada peningkatan risiko
Rumah Sakit Sir Sunder Lal
kematian ibu dan komplikasi kehamilan
Pengetahuan, Sikap, dan Keyakinan tentang Wawancara tentang
Ovulasi dapat terjadi sedini 25 hari postpartum
kontrasepsi Pasca Partum dan pasca aborsi
kesadaran pil kontrasepsi
di kalangan wanita non-menyusui, sehingga
darurat pada pra kuesioner
penting memulai kontrasepsi pada periode

Ada kurangnya
kesadaran kontrasepsi
pasca-partum dan pasca
aborsi pada wanita yang
diteliti. Konseling rutin
adalah suatu keharusan
untuk semua post-partum
dan pasca abortus

No

Judul Artikel

Tujuan Penelitian

Informasi Ilmiah / Alur Informasi

Material and Method

Penulis Th Jenis
Aborsi di Sebuah
Pusat Perawatan
Tersier

Sadar (aware)
Tidak sadar (unaware)

Penulis :
Shreya Thapa,
Anjali Rani, dan
C. P. Mishra

terstruktur pra-diuji
Konseling tentang berbagai
metode kontrasepsi yang
tersedia dan
memungkinkan untuk
dipilih.

Tahun :
2014

postpartum awal
Peningkatan penggunaan kontrasepsi selama
masa postpartum secara substansial
mengurangi tingkat kematian ibu dan bayi
dengan mencegah kehamilan yang tidak
direncanakan dan tidak diinginkan, dan jarak
kehamilan baru untuk setidaknya dua tahun
setelah melahirkan
Result :
Hanya 69 % telah mendengar tentang
berbagai metode kontrasepsi . AKDR dan OCP
diketahui kebanyakan pasien . Kebanyakan
pasien tahu tentang kontrasepsi dari televisi
dan dokter . Setelah konseling 97 % pasien
menginginkan kontrasepsi . Kebanyakan
pasien memilih AKDR , metode Barrier dan
DepoProvera . 20 % pasien tahu tentang
darurat kontrasepsi pil dan 34,4 % pasien
tentang MTPill .

Jenis :
Deskriptif

Grand Theory
Result

Conclution
perempuan. Informasi
harus diberikan tentang
berbagai metode dan
pasien harus diberi
pilihan untuk memilih
metode kontrasepsi.
Studi kami menunjukkan
tingkat pendidikan dan
status sosial ekonomi
adalah faktor
penghambat utama
dalam menerima metode
KB

101311123072_FRINSUS FERIGA D
Judul: Study of high
risk cases for early
detection of
cervical cancer by
PAPs smear and
visual inspection by
Lugols Iodine
Method.
Penulis: Ami
Mehta, Harshad
Ladola, Kamlesh
Kotadiya, Rebecca
Edwind, Vibhuti
Patel, Vaibhavi

Comparison of VILI
( visual inspection by
Lugols Iodine) and
citology by PAPs
smearfor detection of
low grade squamous
intraepithelial lesion,
high grade squamous
intraepithelial lesion,
carcinoma of cervix
and correlation of
result with the
reference standards
(colposcopy and
biobsy).

Carcinoma of cervix is the most common


gynaecological malignancy in the developing
countries and third most frequently diagnosed
cancer in indian women. In India, more than
1.020.000 new cases of cervical cancer are
detected every year and nerly 75.000 women
die annually from disease. Carcinoma of
cervix due to its slow progression from
precancerous lesion to malignancy and easy
accessibility to examination, gives us sample
opportunity for early detection and
considerably improved prognosis.
Screening test had been defined as search
for unrecognized disease or defect by means
of rapidly applied test, examinations or other

Study was carried out in 50


women of high risk group,
aged 20 to 65 years in the
year of May 2008 to May
2010 in our hospital. All
women were instigated with
colposcopy and biopsy were
taken who had abnormal
colposcopy.

Sensitivity, specificity, positive predictive value,


negative predictive value of PAP test was 80%,
97%, 80%, 97% respectively, compared with
reference standards. Sensitivity, specificity,
positive predictive value, negative predictive
value of VILI test was 80%, 91,11%, 50%,
97.6% respectively, compared with reference
standards.

Carcinoma of cervix is
100% curable when
detected in pre-invasive
state. PAP test has been
effective in reducing the
incidence of cervical
cancer by 80% and
mortality by 70%. VILI is
easy to teach even to
paramedical staff, results
are available immediately
and recall period for
patient is 5 years which is
very important in
countries like India where

No

Judul Artikel

Tujuan Penelitian

Informasi Ilmiah / Alur Informasi

Penulis Th Jenis
Patel.
Tahun: Jan 2013.

procedures in apparently healthy individuals.


Exfoliative cytology by PAP test has become
the gold standard for screening. VILI is a
simple screening test which is based on ability
of trained health care personnel to detect
yellow, non iodine uptake areas in the cervical
transformation zone, VILLI is better than VIA
(Visual Inspection With 5% Acetic Acid) as
colour contrast is better in VILI, shelf life is
more for lugols iodine which is considerably
lower for acetic acid.
With these goals in mind, this discussion
reviews the role of PAP test and VILI in hight
risk cases.

Material and Method

Grand Theory
Result

Conclution
most of the patients are
lost to follow up.
Thus, VILI and PAP test
can be used effectively
for detection of precancerous lesion of cervix
at hospital set up as at
community level.

Вам также может понравиться