Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Men (ketenagaan)
Dengan jumlah tenaga perawat yang tersedia di ruangan interna C, yaitu sebanyak 19
orang jika dibandingkan dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 60, maka hasil
perhitungan tenaga keperawatan (Douglas) berdasarkan klasifikasi tingkat ketergantungan
pasien yang dilakukan oleh Co_Ners PSIK UNSRI dari tanggal 13 Agustus 2010 3
September 2010 didapatkan hasil jumlah perawat yang seharusnya dimiliki oleh Ruangan
Interne C RSUP Moh. Hoesin adalah sebanyak 34 orang. Hal ini berarti jumlah kebutuhan
perawat yang terpenuhi sebesar (55,9 %), sedangkan sisanya (44,1%) belum terpenuhi.
Dilihat dari kegiatan pengembangan staff, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah
tenaga perawat yang mengikuti pelatihan sangat kurang karena pada setiap pelatihan
hanya diikuti oleh kurang dari 30 % jumlah perawat yang ada di ruang interna C.
2.
Material
Berdasarkan hasil analisa, didapatkan bahwa 79% peralatan di ruangan di ruang
interna C tidak mencukupi standar. Ketidakcukupan alat ini disebabkan oleh kurangnya
persediaan yang diberikan oleh Rumah Sakit serta kurangnya perawatan.
Kebersihan ruangan interna C dikategorikan cukup bersih pada pagi dan sore hari,
sedangkan pada malam hari ruangan kurang bersih karena tidak ada cleaning service
yang bertugas. Dilihat dari jumlah kotak sampah yang belum memenuhi standar, maka
dapat muncul masalah lingkungan yang kurang baik.
Dilihat dari jumlah pengunjung dan keluarga yang menunggu pasien terlalu banyak dan
tidak sesuai dengn jam kunjungan membuat ruangan tersebut penuh sesak. Hal ini akan
berdampak pada jam istirahat pasien yang semakin berkurang.
3.
Metode
Metode
yang
digunakan
adalah
metode
tim
yang
dalam
pelaksanaannya
dikombinasikan dengan metode fungsional. Kendala yang dihadapi dalam metode tim di
ruangan ini adalah kurangnya ketenagaan, dimana dalam metode tim seharusnya 1
perawat mengelola 8-10 pasien, sedangkan ruangan ini hanya memiliki 19 tenaga perawat,
termasuk kepala ruangan.
Pre dan post conference belum pernah dilaksanakan di ruangan ini karena adanya
persepsi perawat tentang tugas fungsionalnya masing-masing serta kurangnya kesadaran
perawat tentang pentingnya pre dan post conference.
2.
3.
4.
5.
6.
conference.
Pengoptimalisasian penggunaan SAK (Standar Asuhan Keperawatan) dapat dilakukan
dengan secara rutin mengevaluasi proses pendokumentasian asuhan keperwatan yang
dilakukan oleh kepala ruangan dan ketua tim.