Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dimana :
P
= Produksi bulldozer
E
= Efisiensi kerja
I
= Swell Factor (faktor pengembangan)
H
= Kapasitas Blade
Ct
= Cycle time (waktu daur/edar)
Rumus lain yang dapat digunakan untuk menghitung produksi bulldozer adalah:
a.
P
= PMT x FK
b.
PTM
= KB x T
c.
T
= 60/ Ct
d.
Ct
= J/F x J/R x Z
Dari rumus-rumus di atas dapat disederhanakan menjadi :
Dimana :
P
= Produksi bulldozer
PTM = Produksi maksimum teoritis dengan efisiensi 100% m2/jam
FK
= Faktor koreksi
KB
= Kapasitas bilah ( m3 )
T
= Lintasan/jam
Ct
= Waktu daur/edar (Cycle time), menit
J
= Jam kerja (menit)
F
= Kecepatan (Forward velocity), meter/menit
R
= Kecepatan mundur (Reserve velocity), meter/menit
Z
= Waktu tetap (menit)
Perhitungan Produksi Bulldozer Untuk Pembabatan ( Clearing )
Dalam pekerjaan pembabatan, pepohonan yang harus dirobohkan mempunnyai ukuran yang
bermacam-macam, oleh karenaitu untuk memperkirakan waktu yang diperlukan oleh
bulldozer untuk merubuhkan pepohonan dipergunakan persamaan :
Dimana :
T
= Waktu yang diperlukan untuk merobohkan pepohonan
untuk lapangan kerja seluas acre (0,047 km2), menit
B
= Waktu yang menjelajahi lapangan seluas 1 acre tanpa
merobohkan pepohonan, menit
M
= Waktu untuk merobohkan pepohonan yang memiliki
diameter tertentu, menit
N
= Jumlah pohon tiap acre untuk selang ( interval ) diameter
Tertentu
D
= Jumdiameter semua pohon yang mempunyai diameter > 6
ft tiap acre, feet.
F
= Waktu untuk merobohkan per feet, diameter pepohonan
yang mempunyai diameter > 6 ft, pada lapangan yang datar
B. MEMPERKIRAKAN PRODUKSI DUMP TRUCK
Untuk melakukan perhitungan terhadap produksi dump truck secara teoritis diperlukan data
dari alat dan keadaan lapangan.
Data-data yang diperlukan antara lain :
1.
Data teknis yang meliputi :
Kapasitas mujung (cuyt)
Berat kosong (lbs)
Kekuatan mesin (HP)
Efisiensi mekanis (%)
Kecepatan meksimum tiap-tiap gear (mph)
2.
Keadaan lapangan yang meliputi :
Jarak tempuh
Lokasi tempat kerja ( dekat atau tidaknya terhadap permukaan air laut
Rolling Resistance (lb)
Coeficient Otration (%)
Swell Factor
Bobot isi (lb/cuyt)
Setelah didapatkan data-data di atas maka langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan
terhadap waktu edar.
Waktu edar dump truck terdiri dari :
1.
Waktu Tetap
Waktu tetap terdiri dari waktu mengisi, mengosongkan, membelok dan waktu untuk
mencapai kecepatan maksimum.
2.
Waktu Untuk Mengangkut Muatan
Sebelum menghitung waktu mengangkut muatan, maka harus terlebih dahulu mengetahui
data-data sebagai berikut:
Berat kendaraan
Berat muatan
Kemampuan roda gerak dalam menerima RP (lb)
Waktu untuk mengangkut muatan diperoleh dengan menjumlakan waktu yang dibutuhkan
untuk mengangkut muatan pada jarak dan kemiringan tertentu yang sudah di klasifikasikan
dalam jalur terlebih dahulu, misalnya: jalur AB diketahui mempunyai jarak 1600 ft dengan
kemiringan 0%. Jalur BC mempunyai lintasan dengan jarak 1200 ft dengan kemiringan -9%
(jalur turun), maka tiap-tiap jalur tersebut harus dihitung waktu yang dibutuhkan oleh dump
truk untuk kembali kosong dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Jadi waktu edar dump truck dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Ct = Waktu tetap + Waktu angkut + Waktu kembali kosong
Sedangkan untuk produksi dump truck dapat dihitung dengan rumput sebagai berikut
Dimana :
P
E
I
H
Ct
berbatu tajam seperti Quarry andesit, maka sebaiknya roda-roda karet dilindungi dengan
rantai baja (stell beats).
Wheel loader memiliki sebuah bucket yang dipergunakan untuk menggali, mengangkat dan
mengangkut ke suatu tempat. Yang tak jauh atau langsung dimuatkan ke alat anggkut yang
letaknya sama tinggi dengan tempatwheel loader bekerja. Daya jangkau mangkuknya terbatas
(tidak terlalu tinggi).Untuk melakukan pekerjaan menggali, maka bucket harus di dorong
kearah permukaan kerja. Jika buckettelah penuh primer mover mundur dan bucket di
angkut ke suatu tempat penimbunan atau dimuatkan ke atas alat anggkut. Bila gerakan
pemuatan itu berbentuk huruf V maka cara pemuatan ini di sebut : V- shape loading .
Cara pemuatan yang lain disebut cross loading yaitu bila gerakan wheel loader hanya
maju mundur, dan gerakan trucknya juga maju mundur tetapi memotong arah gerak wheel
loader.
Untuk menghitung jumlah prodeksi wheel loader rumus yang digunakan samadengan rumus
produksi backhoe, hanya di bedakan pada pengambil;an data cycle time. Untuk Wheel
Loader gerakannya adalah menggali, manufer bermuatan, memuat, manuver kosong.
E. EFESIENSI KERJA ALAT MEKANIS
Efisiensi kerja adalah perbandingan antara waktu kerja efektif dengan waktu kerja yang di
sediakan oleh perusahaan. Efesiensi kerja dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Dimana :
W
R
Perbaikan
Keterangan :
W
= Waktu yang dibebankan kepada seorng operator suatu
alat yang dalam kondisi padat dioprasikan, artinya tidak rusak. Waktu ini meliputi pula tiap
hambatan yang ada. Termasuk dalam hambatan tersebut adalah waktu untuk pulang pergi
ke front kerja, pindah tempat, pelumasan dan pengisian bahan bakar, hambatan karena
keadaan cuaca.
R
= Waktu untuk perbaikan dan waktu yang hilang karena
menunggu saat perbaikan termasuk juga waktu untuk penyediaan suku cadang serta waktu
perawatan preventif.
2.
Physical Avaibillity / Operational Avaibility
Merupakan catatan mengenai keadaan fisik dari alat yang sedang dipergunakan.
Persamaannya adalah:
Dimana :
S
= Standby Hours atau jumlah jam suatu alat yang tidak dapat dipergunakan
padahal alat
tersebut tidak rusak dan dalam keadaan siap oprasi.
W + R + S = Schedulet Hours atau jumlah seluruh jam jalan dimana alat di jadwalkan
untuk beroprasi
3.
Use Of Avaibillity
Menunjukan berapa persen waktu yang dipergunakan oleh suatu alat untuk beroprasi pada
saat alat tersebut dapat di pergunakan (Avaibillity). Persamaan yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Angka Use Of Avaibillity biasanya dapat memperlihatkan seberapa efektif suatu alat yang
tidak sedang rusak dapat dimanfaatkan. Hal ini dapat menjadi ukuran seberapa baik
menejemen peralatan.
4.
Effective Utilization
Menunjukan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat dipergunakan untuk
kerja efektif. Efective Utilization sebenarnya sama dengan pengertian efesiensi kerja.
Persamaan yang digunakan adalah:
Dimana :
W+R+S+T = Total hours available atau schedule
hours atau jumlah jam kerja yang tersedia
G. PENILAIAN TERHADAP FAKTOR KESERASIAN (MATCH FACTOR)
Untuk menyatakan keserasian (synchronization) kerja alat muat dengan alat angkut dapat
dilakukan penilaian terhadap faktor keserasian (match factor), yaitu dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Dimana :
Na = Jumlah alat angkut, buah
Nm = Jumlah alat muat, buah
Ctm = Waktu edar alat muat, menit
Dimana :
Q
= Jumlah minyak pelumas yang dipakai, gph
HP = Kekuatan mesin, HP.
C
= Kapasitas crankcase, liter (Kapasitas tangki)
T
= Jumlah jam penggantian pelumas. Jam
f.
Upah pengemudi termasuk asuransi dan tunjangan
Jumlah ongkos pemilikan (ownership cost) dan ongkos operasi (operation cost) tersebut di
atas hanya merupakan ongkos alat tiap jam tidak termasuk keuntungan, dan overhead cost.
Untuk mengetahui berapa ongkos produksi yang dikeluarkan perusahaan penambangan untuk
pemuatan dalam satu bulan adalah dengan mengalikan ongkos perjamnya dengan jumlah jam
kerja dalam satu bulan.