Вы находитесь на странице: 1из 2

Mengatasi Kemacetan Dengan Kekuatan

Sillaturrahim
Oleh: Abdul Farid Syarief, SE
Pelaksanaan PNPM-MP Kota Bima, Propinsi Nusa Tenggara Barat saat ini telah memasuki fase
transformasi sosial dari masyarakat berdaya menuju mandiri, salah satu bentuk intervensi
pembelajaran yang diberikan adalah melalui pemanfaatan BLM Reguler.
Indikasi utama pembelajaran BLM terlihat pada sejauh mana Dana tersebut dapat dimanfaatkan
masyarakat secara bertanggung jawab dan proporsional, Dana BLM merupakat dana publik
yang semua pihak berhak memperoleh informasi tentang status keberadaan dan
pemanfaatannya.
Dana BLM harus disikapi sebagai pelengkap sarana proses pembelajaran untuk membangun
kapital sosial dan perubahan sikap/perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatan
penanggulangan kemiskinan berbasis nilai-nilai universal dengan pendekatan pemberdayaan
Kegiatan Tridaya.
Salah satu bidang penguatan kegiatan masyarakat dalam PNPM-Mandiri Perkotaan
di Kota Bima adalah Kegiatan Ekonomi Dana Pinjaman Bergulir, yang basis pengelolaannya
dilaksanakan oleh Unit Pengelola Keuangan (UPK) sebagai salah satu bagian dari konsep
Tridaya Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Ekonomi. Untuk melihat progress kemajuan
program, pengelolaan manajemen keuangan Sekretariat dan UPK merupakan salah satu
indikator keberhasilan kegiatan PNPM-Mandiri Perkotaan yang ada di tingkat masyarakat yang
pengelolaannya dikendalikan oleh BKM di masing-masing kelurahan. Pada hakekatnya
kegiatan ini adalah kegiatan masyarakat yang diharapkan mampu dilaksanakan secara mandiri
dan berkelanjutan (society sustainable program).
Namun di sisi lain Portofolio At Risk (PAR) atau pinjaman menunggak rata-rata tingkat kota
Kegiatan Ekonomi Dana Pinjaman Bergulir PNPM-MP Kota Bima periode Agustus 2014 masih
tinggi sebesar 83.26% dari target minimal 20%.
Klasifikasi KSM menunggak dapat dilihat pada tabel sbb :

No
1
2
3
4

Klasifikasi
KSM Menunggak < 3 Bulan
KSM Menunggak 3 s/d < 6 Bulan
KSM Menunggak 6 s/d < 9 Bulan
KSM Menunggak > 9 Bulan

Jumlah
(Kelompok)
52
31
22
773

Jumlah ( Rp )
78.065.000
51.445.000
32.515.000
1.231.767.400

Berdasarkan hasil identifikasi awal dan Klasifikasi KSM menunggak tersebut Tim Korkot 4
PNPM-MP Kota Bima melakukan analisis dan kajian bersama secara komprehensif bersama
seluruh Tim Faskel terkait permasalahan KSM dan target tingkat pengembalian yang secara
aplikatif harus dilaksanakan oleh BKM, UPK, Aparatur Kelurahan dan Relawan serta
stakeholder terkait dengan semangat kebersamaan dalam penanggulangan kemacetan di
Kelurahannya masing-masing.
Misalnya : dana macet lebih dari 3 bulan, teridentifikasi Rp. 1.266.791.450,- dan target tingkat
pengembalian sebesar 30% dengan range waktu selama 7 (tujuh) bulan yang terbagi dalam 4
(empat) Tim Faskel dengan total wilayah dampingan sebanyak 38 Kelurahan.
Maka target pengembalian tunggakan setiap kelurahan untuk setiap bulannya adalah sbb :
(Rp. 1.266.791.450 x 30%) / 7 Bulan / 38 Kelurahan = Rp. 1.428.712,-

Adapun permasalahan KSM hasil identifikasi antara lain :


1. Pembayaran angsuran yang tidak lengkap dari anggota KSM.
2. Sisa tunggakan bulan sebelumnya tidak dibayar penuh.
3. Uang angsuran digunakan dulu untuk keperluan lain.
4. Usaha dagang yang sempat berhenti sehingga tidak ada pendapatan.
5. Terjadinya penurunan pendapatan usaha sehingga KSM tidak bisa membayar lengkap.
6. Usaha KSM tidak dapat bersaing dengan usaha sejenis berakibat kurang pendapatan.
7. Kurang aktifnya BKM dalam melakukan pembinaan.
8. Menurunnya kesadaran KSM dalam membayar angsuran
9. UPK tidak melakukan penagihan.
10. Usaha anggota KSM ada yang sudah berhenti / gulung tikar.
11. Ada anggapan dana UPK adalah hibah pemerintah yang tidak perlu dikembalikan.
12. Anggota KSM ada yang pindah ke luar daerah / menjadi TKI.
13. Adanya penyelewengan dana pinjaman bergulir oleh Manajer UPK.
Dari permasalahan KSM dan target tingkat pengembalian sebagaimana tersebut di atas,
Tim Korkot 4 PNPM-MP kota Bima dalam hal ini Asisten Korkot Manajemen Keuangan
mencoba melakukan penguatan sillaturrahim lintas sektoral antara lain bersama :
1. Pemerintah Kota ( Bappeda / Satker PIP Kota Bima)
2. Aparatur Kelurahan
3. Kelembagaan BKM
4. KSM penerima manfaat yang menunggak
5. Relawan / Stakeholder terkait
Dari hasil koordinasi dan penguatan sillaturrahim lintas sektoral tersebut tentunya diperoleh
masukan-masukan yang berharga terkait dengan strategi dan kiat-kiat bagaimana upaya
menurunkan tingkat tunggakan dan menaikkan tingkat pengembalian KSM, terutama perhatian
dan kepedulian Pemerintah Kota terhadap persoalan kegiatan ekonomi, sehingga target 30%
tingkat pengembalian Dana Pinjaman Bergulir PNPM-MP Kota Bima di Tahun 2014 dapat
tercapai. BISMILLAH !!

Вам также может понравиться