Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Berikut adalah kasus Gagal Ginjal Kronik pada wanita usia muda yang
disebabkan karena adanya proses infeksi lama yang menyebabkan glomerulonefritis yang
mungkin diakibatkan demam lama yang pernah dideritanya waktu kecil dan adanya
hipertensi yang tidak disadari oleh pasien itu ataupun suatu proses kerusakkan pada ginjal
sendiri yang menyebabkan terbentuknya kompleks antibody-antigen dalam darah yang
bersirkulasi kedalam glomerulus dimana kompleks tersebut terperangkap dalam
membrana basalis yang selanjutnya akan terfiksasi mengakibatkan lesi dan peradangan
yang menarik leukosit Polimerfonuklear dan trombosit menuju tempat lesi. Fagositosis
dan pelepasan enzim lisosom juga merusak endotel dan membrana basalis glomerulus.
Pada pasien ini bila tidak ditangani dengan tepat dapat mengalami kematian
namun bisa bertahan hidup bila pasien terus melakukan terapi yang teratur seperti dialisis
( seumur hidupnya ) ataupun melakukan transplantasi ginjal.
IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap
Umur
: 22 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Belum menikah
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Alamat
ANAMNESIS
Diambil dari
: Autoanamnesis
Tanggal / Jam
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
2 hari SMRS RUSPAU pasien sudah berobat keklinik terdekat dan periksa darah naumn
disarankan untuk pindah kerumah sakit untuk haemodialisa namun tidak dilakukan
sampai akhirnya pasien datang berobat ke RUSPAU.
Riwayat Penyakit Dahulu
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos Mentis
Tensi : 150/100mmHg
Nadi
Kepala
Mata
Suhu : 380C
Mulut
Leher
Dada
Jantung
Alat Kelamin
Ekstremitas
Colok Dubur
Lain lain
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan laboratorium hematology tgl 22 Maret 2005
-
Hb
: 5,8 gr %
Ureum : 199 mg %
Kreatinin: 7,6 mg %
PH
: 6,5
Bj
: 10,05
Protein
: +++
Eritrosit
: 0-2-2
Lekosit
Silinder
: (-)
Epitel
: (+)
Bakteri
: (+)
Bilirubin
: (-)
Urobilin
: (+)
Urobilinogen : (-)
Nitrit
: 6-6-7
: (-)
PH
PCO2
: 22,5 ( N : 36 45
PO2
: 169,6 ( N : 70 99
Saturasi O2
: 99,1 %
Base Excess
: -13,8 mmol / L
Buffer Base
: 34,1 mmol / L
HCO3
: 10,5 mmol / L
CO2
: 11,2 mml / L
Na
: 132 mml / L
: 4,8 mml / L
Cl
: 117 mml / L
Hb
: 3,0 gr %
Lekosit
Trombosit
: 175.000 / mm3
Ht
: 11 %
GDN
: 99
Ureum
: 81
Kreatinin
: 8,6
: 10.900 / mm3
Sesak terutama saat aktivitas seperti berjalan jauh / menaiki tangga ( Dyspneu
deffort )
Tidak pernah terbangun dari tidur karena sesak ( Dispneu Nokturnal Paroxysmal
negatif )
Kemungkinan penyakit
Anemia
Gagal Ginjal
Efusi Pleura
PPOK
MCI
Gagal jantung
Asma
2. Mual
Kemungkinan penyakit :
Batu ginjal
Gagal Ginjal Kronik
Gastritis
Sirrosis Hepatis
Kolesistisis
Amebiasis hati
Tumor ginjal
3. Pusing
Kemungkinan penyakit :
Anemia
ISK
Hipertensi
Batu Ginjal
Tumor Ginjal
Tumor Otak
4. Demam
Hilang Timbul
Bak dbn
Kemungkinan penyakit :
Batu Ginjal
ISK
Tumor Ginjal
Typhoid
Cirrhosis Hepatis
Pneumonia
5. Seluruh tubuh bengkak
Kemungkinan penyakit :
Sindrom Nefrotik
Gagal Ginjal
Gagal Jantung
6. Tekanan Darah Tinggi 150 / 100 mmHg
Kemungkinan penyakit :
Hipertensi grade II
Gagal Ginjal Kronik
HHD
Tirotoksikosis
DIAGNOSIS
PERENCANAAN
-
Transfusi darah
Haemodialisa
EKG
Rontgen Thorax
USG Ginjal
PENATALAKSANAAN
Paracetamol 500mg 3 x 1
Captopril 12,5 mg 2 x 1
Raclonid 10 mg 3 x 1
Ranitidin 500mg 3 x 1
Inpepsa Syr 3 x C1
Ciprofloksasin 500mg 3 x 1
PROGNOSIS
Ad vitam
: dubia ad malam
Ad sanactionam
: dubia ad malam
Ad functional
: dubia ad malam
: Haemodialisa
IVFD RL maintance
Terapi lanjut
N : 80x/mnt
S : 38oC
26 Maret 2005
S
: pusing
N : 96x/menit S: 364C
Leukosit : 13.700/mm3
Rr : 24x/mnt
Trombosit : 179.000/mm3
Ht : 33%
: Ceftriakson 2 x 1
Paracetamol 500mg 2 x 1
Farmoten 25mg 3 x 1
27 Maret 2005
S
N : 100x/mnt S : 37oC
: Terapi + Inpepsa 3 x C
Nephrosol 100cc 2 x 1
Cek Darah lengkap
28 Maret 2005
S
: sesak -, lemas +
Leukosit : 11.600
S : 372C
Trombosit : 105.000
Ht : 33 U/C : 156/10,98
: Terapi + CaCO3 3 x 1
Farbion 3 x 1
Folic Acid 5 mg 1 x 1
Capsul Vitamin : Vit c 200 mg dan Ferromide II 1 x 1
Infus aff
Ciprofloksasin 500 mg 2 x 1
HD hari ini
Foto Thorax, EKG, USG Ginjal
29 Maret 2005
S
: TD : 180/110mmhg N : 92x/mnt
: terapi + O2 2 L/menit
S : 360C
: kejang -
: TD : 130/90mmhg
N : 84x/mnt
S;375C
: lanjut + Bisolvon
: TD : 140/100 N : 84 x/mnt
: CRF + diare
S : 375C
Farmabes 3 x 1/2
Rencana HD lagi
01 April 2005
S
: TD : 140/100 N : 84x/mnt
: Dilantin 1 x 1
S: 37oC
PEMBAHASAN
Seperti kita ketahui ada 2 macam gagal ginjal seperti kasus diatas yaitu gagal ginjal akut
dan gagal ginjal kronik.
1) Gagal Ginjal Akut atau Acute Renal Failure adalah penurunan fungsi ginjal secara
tiba-tiba dan cukup berat yaitu lebih dari 50% pada ginjal yang normal ataupun yang
sudah berkurang fungsinya biasanya reversibel.
2) Gagal Ginjal Kronik atau Chronic Renal Failure adalah penurunan fungsi ginjal yang
berlangsung progressive,bersifat menahun dan ireversibel. Terjadi apabila LFG
kurang dari 50 ml/menit. Insufisiensi ginjal kronik adalah penurunan faal ginjal yang
menahun tapi lebih ringan dari GGK.
Klasifikasi Gagal Ginjal Kronik
Tahapan Gagal Ginjal
LFG
Manifestasi
(ml/menit)
Fungsi Ginjal berkurang
80-50
tidak ada
Ringan
50-30
Hipertensi,
Hiperparatiroidisme sekunder
Sedang
10-29
s.d.a + anemia
Berat
< 10
Terminal
<5
Untuk Wanita
Bersihan Kreatinin
ETIOLOGI GGK
Dapat disebabkan karena:
1. Proses Infeksi
Dapat menyebabkan Pielonefritis
2. Penyakit peradangan
Dapat menyebabkan Glomerulonefritis
3. Penyakit Vaskular Hipertensi
Seperti Nefrosklerosis Benigna
4. Gangguan jaringan penyambung
Seperti pada SLE, Poliarteritis Nodosa, Sklerosis Sistemik Progressif
5. Gangguan Kongenital dan herediter
Penyakit ginjal polikistik, Asidosis Tubulus Ginjal
6. Penyakit Metabolik
DM, Gout, Hiperparatiroidisme, Amiloidosis
7. Nefropati Toksis
Seperti karena penyalahgunaan analgesik, Nefropati timbal
8. Nefropati Obstruktif
Pada Saluran Kemih bagian atas : kalkuli, neoplasma, Fibrosis retroperitoneal, batu,
Ca
Pada Saluran Kemih bagian bawah : Hipertrofi Prostat, Striktur Uretra, Anomali
Kongenital.
PATOFISIOLOGI GGK
Ada dua pendekatan teoretis yang biasanya diajukan untuk menjelaskan gangguan fungsi
ginjal pada gagal ginjal kronik.
Pandangan pertama menyatakan bahwa semua unit nefron telah terserang penyakit
namun dalam stadium yang berbeda-beda dan bagian-bagian spesifik dari nefron yang
berkaitan dengan fungsi yang berkaitan dengan fungsi tertentu dapat saja benar-benar
rusak atau berubah strukturnya misalnya lesi organic pada medulla akan merusak
susunan anatomik dari lengkung henle, dan vasa rekta atau pompa klorida pada pars
descendens lengkung henle yang akan menganggu proses aliran balik pemekat dan
aliran balik penukar.
Biasanya baunya khas berupa bau uremik/pesing, lidah kering dan berselaput
Sering dijumpai dengan hipertensi, kelebihan cairan tubuh, gagal jantung, perikarditis
uremik
Nafsu makan berkurang, mual, gastritis bahkan sampai ulkus peptikum, colitis uremik
ataupun diare yang disebabkan antibiotik
Pada pasien ini gambaran gagal ginjal didapatkan dari gejala klinis yang khas terutama
keluhan umum berupa mual / muntah yang berlangsung kurang lebih sudah 1bln ini,
sering merasa lemas, konjunctivanya yang pucat ( anemis ) ,bengkak pada seluruh
tubuhnya ditambah sesak nafas akibat hiperventilasi asidosis walaupun riwayat penyakit
pada keluarga yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit ini disangkal oleh pasien.
Namun pasien mengaku sewaktu berusia 4blnan pernah sakit demam tinggi dan dirawat
selama 5 hari. Gagal ginjalnya mungkin dapat berasal dari sini akibat suatu proses infeksi
yang menyebabkan adanya kelainan atau gangguan pada autoimunnya ( terbentuknya
kompleks antibody-antigen ).
Dari hasil lab juga didapatkan kadar hemoglobin yang rendah,hematokrit yang rendah,
kadar ureum / kreatinin yang tinggi juga asam urat yang tinggi walaupun GDSnya tidak
meningkat.
Pada pasien ini yang menjadi masalah adalah proses infeksi yang terjadi serta hipertensi
yang tidak diketahui dan mungkin karena proses kerusakkan yang terjadi pada ginjal itu
sendiri yang tidak diketahui penyebabnya.
KESIMPULAN
Pasien ini didiagnosa sebagai gagal ginjal kronik yang disebabkan idiopatik ( mungkin
kerusakkan dari ginjal itu sendiri atau karena adanya infeksi ) ataupun mungkin karena
hipertensi lama yang ada namun tidak disadari oleh pasien itu sendiri. Karena selama ini
pasien tidak merasakan kelainan pada tubuhnya maka pasien tidak pernah memeriksakan
dirinya dan menganggap keadaannya baik-baik saja.
Pada perencanaan mungkin perlu ditambah pemeriksaan mikroskopik darah serta
Clearens Test untuk mengetahui adakah kelainan atau mungkin ada keganasan dari darah
sendiri.
Selain Transfusi darah, untuk mengatasi anemianya maka dapat diberikan obat
eritropoetin untuk menambah darah namun harganya mahal. Pada pasien seperti ini
akibat kerusakkan ginjal yang cukup besar,maka tidak akan menghasilkan hormon
eritropoetin lagi sehingga akan terus turun hemoglobinnya / anemis. Terapi yang dapat
dilakukan yaitu dengan mengobati simptomatik yang ada dengan dialisa untuk terus
berjalan proses ekresi darah atau dengan transplantasi ginjal. Walaupun transplantasi
ginjal jarang dilakukan takut terjadi reaksi penolakkan tubuh tapi bila cocok, pasien dapat
bertahan hidup lebih lama dibandingkan dengan pasien yang cuci darah / dialysa.
DAFTAR PUSTAKA
PRESENTASI KASUS
CHRONIC RENAL FAILURE
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Dinny Arianty
11-2004-065
KEPANITERAAN INTERNA
PERIODE 21 MARET 2005 29 MEI 2005
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN UDARA ANTARIKSA
HALIM PERDANAKUSUMA JAKARTA