Вы находитесь на странице: 1из 9

TUGAS MATA KULIAH EVOLUSI

PAPER Special Creation

Kelompok 5

Disusun Oleh:
Sarah Dewi Fakhrudin

140410120004

Harni Mutia Sara

140410120007

Iffa Nuraini

140410120021

Fauziah Nurhusnayain

140410120026

Rahmi Aulia Hidayat

140410120039

Noviyanti Soleha

140410120059

Rina

140410120063

Sairandri Dyah Harjanti

140410120070

Indra Abdul Rochman

140410120076

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2015

Berangkat dari sebuah pertanyaan besar tentang bagaimana manusia diciptakan,


berbagai teori pun bermunculan. Para ahli terus berusaha untuk menemukan jawaban tersebut
secara ilmiah. Asal-usul adanya kehidupan jauh lebih kompleks daripada bentuk bumi atau
bagaimana bumi dapat berputar Bentuk bumi adalah kondisi yang ada saat ini, dapat
dirasakan dan diukur. Hal yang sama juga ada pada perputaran bumi. Bumi bulat dan berputar
sehingga kita dapat dengan mudah mempelajari bentuk dan pergerkannya dari sudut pandang
sains.
. Beberapa teori yang pernah diajukan untuk menjawab permasalahan tersebut

diantaranya adalah:
1. Teori Kreasi Khas (Special Creation) : menyatakan bahwa kehidupan diciptakan
oleh suatu zat supranatural
2. Teori Mantap : menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal-usul (keadaan
mantap)
3. Teori Kosmozoan : menyatakan bahwa kehidupan berasal dari spora kehidupan
yang datangnya dari luar angkasa
4. Teori Generatio Spontanea : menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta secara
mendadak (spontan).
5. Teori Abiogenesis : menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak
hidup. (Teori ini sering rancu dengan Generatio Spontanea, sehingga sering
dikatakan bahwa menurut teori Abiogenesis makhluk hidup berasal dari benda
tak hidup yang terjadi secara spontan. Sebenarnya ini dua teori yang berbeda)
6. Teori Biogenesis : menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup sebelumnya
7. Teori Naturalistik/Evolusi Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik : menyatakan
bahwa kehidupan tercipta melalui proses evolusi kimia dan evolusi biologi
berdasarkan pada konsep biologi modern.
Tidak seperti bentuk atau cara bumi berputar, cara terbentuknya bentuk dasar
tumbuhan dan hewan tidak dapat dibuktikasn dalam skala laboratorium. Bentuk dasar ini
tidak dapat dibuktikan baik secara evolusi maupun penciptaan khusus (special
creation).Munculnya bentuk dasar yang baru juga tidak dapat dibuktikan dalam laboratorium.
Beberapa peneliti terus mengumpulkan bukti tentang kebenaran evolusi. Pada kasus
bumi yang bulat tadi kita dipaksa untuk mengakui hanya satu penafsiran yaitu bumi itu bulat.
Hal ini dapat terjadi karena hanya ada penjelasan yang masuk akal seperti fakta bahwa
seorang penjelajah blia meneruskan perjalanannya akan kembali ke titik semula.Pada buktibukti evolusi, contohnya pada fosil, beberapa fosil-bantalan lapisan batu pasir, serpih, batu
kapur, dan sejenisnya ditemukan dalam kontak dengan satu sama lain dalam hubungan

vertikal , fosil di lapisan bawah adalah hewan sederhana (seperti brachiopoda dan trilobita)
dibandingkan lapisan yang lebih tinggi, yang mungkin reptil atau bahkan mamalia.
. Evolusionis memberitakan tatanan alam fosil tersebut sebagai salah satu bukti
paling kuat bahwa hewan yang kompleks berevolusi dari hewan sederhana. Hal ini kemudian
banyak ditentang oleh penganut paham kreasionisme. Mereka menganggap hal tersebut
cukup logis, namun memiliki keyakinan yang lebih terhadap Sang Pencipta yang mereka
yakini.
Evolusi adalah konsep terpenting dalam biologi. Bahkan, seorang ahli genetika,
Dobzhansky (1973) dalam Luthfi (2005) mengatakan bahwa tidak ada yang masuk akal
dalam biologi kecuali ditinjau dari sudut pandang evolusi. Teori evolusi menjelaskan
mengapa jutaan spesies dapat eksis. Prinsip ini mempersatukan keseluruhan sejarah
kehidupan. Secara ringkas evolusi menyatakan bahwa keanekaragaman bentuk kehidupan
muncul sebagai hasil perubahan susunan genetiknya. Organismeorganisme modern
merupakan keturunan dari bentuk-bentuk kehidupan sebelumnya yang mengalami
modifikasi. Studi evolusi biologi memerlukan banyak pemahaman mengenai genetika,
biokimia, embriologi, biogeografi, geologi, biologi, paleontologi, biologi molekuler, dan lain
sebagainya.
Ironisnya, meskipun gagasan evolusi telah diterima oleh sebagian besar saintis,"
gagasan ini banyak ditentang masyarakat karena kontradiksinya dengan bebcrapa aspek
ajaran dari beberapa agama. Hal yang paling kontroversial dari teori ini adalah upayanya
menjelaskan asal-usul manusia dari proses alamiah. Quthub (1986) dalam Luthfi (2005)
menolaknya atas dasar tiadanya tujuan dalam proses evolusi, padahal Tuhan menciptakan
dunia dengan maksud dan tujuan tertentu. Teori ini juga dianggap dapat mcmbahayakan
keimanan peserta didik. Dikhawatirkan keyakinan keagamaan siswa terguncang dan dapat
luntur. Lebih jauh dikatakan bahwa teori evolusi jelas-jelas bertentangan dengan prinsipprinsip aqidah Islam, sehingga umat Islam harus memilih salah satu dari dua hal: iman atau
evolusi.
Beberapa waktu belakangan ini kontroversi semakin meruncing dengan terbitnya
buku-buku karangan Harun Yahya yang rnempopulerkan kontradiksi Islam dengan
evolusi.Keadaan diperburuk dengan adanya penafsiran ateistik atas teori evolusi. Richard
Dawkins (1995) menegaskan bahwa tidaklah mungkin menjadi ateis sejati sebelum terbitnya
buku On the Origin of Species karya Darwin.Teori ini dianggap tnemberikan landasan ilmiah
yang kuat bagi keyakinan ateistik. Futuyma (1986) menyatakan bahwa agama menjadi
mubazir dengan adanya penjelasan evolusi (Luthfi,2005).

Pertentangan mengenai evolusi sangat sulit didamaikan karena luasnya wilayah


sengketa, yaitu sains, filsafat, dan teologi. Masing-masing kelompok berusaha memandang
dari bidang spesialisasinya sendiri
-

- Teori Evolusi
Evolusi makhluk hidup merupakan salah satu teori yang dikaji atau dipelajari oleh

Biologi. Teori ini sebenarnya telah dipersoalkan sejak perkembangan ilmu di masa Romawi
dan Yunani kuno, namun secara ilmiah terori ini baru dikemukakan oleh Charles Robert
Darwin yang ditulis dalam buku yang berjudul : The Origin of Species by Means of Natural
Selection or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life, yang edisi
pertamanya dengan judul The Origin of Species diterbitkan 24 November 1859. Secara garis
besar teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang ada di dunia sampai dengan saat ini
merupakan hasil perkembangan dari makhluk yang telah ada sebelumnya, baik yang
menyangkut struktur maupun fungsi, secara turun temurun dari generasi ke generasi. Dengan
demikian, perubahan yang merupakan hasil perkembangan itu berlangsung dalam waktu yang
amat panjang, yaitu jutaan tahun seiring dengan evolusi alam semesta. Secara komprehensif,
sebenarnya kajian evolusi meliputi : evolusi alam semesta (universe), evousi geologik,
evolusi fisik-kimiawi, dan evolusi biologik. Bagan berikut ini merupakan peta konsep dalam
teori evolusi modern.
Sebagai ilmu pengetahuan, entah disebut sebagai teori ataupun hipotesis, evolusi
meliputi konsep-konsep esensial (pokok, penting), yaitu (Henuhili, 2012) :
1. Perubahan evolusi adalah perubahan komposisi genetik suatu populasi pada satuan
waktu tertentu.
2. Alam berfungsi sebagai pengarah dalam proses evolusi populasi makhluk hidup.
3. Faktor (atau juga sering disebut sebagai agen) terpenting dalam proses evolusi
adalah Seleksi Alam.
4. Bentuk-bentuk (manifestasi) respons makhluk hidup terhadap seleksi alam adalah :
- Adaptasi organisme
-

Perubahan

komposisi

genetik

suatu

populasi

sesuai

dengan

kondisi

lingkunganyang cocok dengan alel yang tersedia.


- Ada beberapa mekanisme dalam perubahan evolutif, yang dikenal sebagai isolasi
(keterpisahan) dalam populasi jenis makhluk hidup, antara lain dikenal konsep
isolasi : geografik, reproduksi,dan perilaku, serta akibat-akibat yang
menyertainya.

- Terbentuk spesies baru.


5. Kehidupan di muka bumi berubah dari waktu ke waktu, ada yg muncul dan ada
yang punah.
6. Organisme sekarang mempunyai sejarah dan hubungan dengan organisme yang
hidup di masa lampau.
Pada saat isu tentang teori seleksi alam sedang merebak ilmuan lain muncul
menyatakan ketidaksepahamannya. Lamarck, adalah biologiwan Perancis yang dikenal
karena pendapatnya dalam teori tentang evolusi kehidupan. Dia menyatakan bahwa
perbedaan- antar individu terjadi karena kebiasaan atau latihan-latihan yang dilakukan
individu tersebut. Hal yang diperoleh melalui latihan dapat diturunkan kepada anaknya.
Contoh yang dikemukakan adalah leher jerapah. Hewan ini memiliki leher yang panjang
karena mulut di kepala selalu digunakan untuk meraih daun-daun pakannya yang semakin
tinggi.
-

Special Creation
Teori ini berpandangan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan seperti apa

adanya. Paham ini hanya membicarakan perkembangan materi sampai terbentuknya


organisme tanpa menyinggung asal usul materi kehidupan. Penciptaan setiap jenis makhluk
hidup terjadi secara terpisah. Teori ini tidak berdasarkan suatu eksperimen.
Gagasan penciptaan terpisah (kreasionisnae) merupakan gagasan yang umum diyakini
oleh sebagian besar manusia sejak berabad-abad yang lalu. Munculnya teori evolusi atas
prakarsa Darwin pada tahun 1859 adalah gagasan yang kontroversial karena bertolak
belakang dengan pandangan kreasionisme yang telah berumur ribuan tahun. Kontroversi
antara kresionisme dengan teori evolusi terus berlangsung sampai sekarang. Gagasan
kreasionisme Harun Yahya oleh sebagian masyarakat dianggap mewakili kreasionisme Islam.
Harun Yahya menganggap bahwa teori evolusi merupakan sebuah gagasan kuno, yang
menjelaskan tentang kehidupan sebagai hasil peristiwa tak disengaja dan tanpa tujuan
hanyalah sebuah mitos abad ke-19 (masa Darwin). Pada masa itu tingkat pemahaman ilmu
pengetahuan tentang alam dan kehidupannya masih terbelakang sehingga para evolusionis
beranggapan bahwa kehidupan sangadah sederhana (Muqowim,2005).
Salah satu ilmuwan islam ,Harun Yahya berpendapat bahwa kreasionisme adalah fakta
yang benar dalam menjelaskan asal-usul dan keanekaragaman makhluk hidup. Menurut
Harun Yahya dan kreasionis pada umumnya, teori evolusi hanyalah sebuah penipuan
berkedok ilmiah yang tidak terbukri kebenarannya serta telah terbantahkan oleh temuan sains

modern. Teori evolusi juga merupakan mantera yang memiliki pengaruh ideologi seseorang.
Keyakinan pada teori evolusi dapat memunculkan kepercayaan takhayul seseorang.
Kepercayaan ini dapat berpengaruh terhadap akal sehat, sehingga tidak lagi mampu melihat
kebenaran (Muqowim,2005).
Dua mekanisme dasar evolusi adalah seleksi alam dan mutasi gen untuk menjelaskan
adanya spesiasi dari moyang yang sama. Mekanisme tersebut dianggap kelitu oleh Harun
Yahya, karena seleksi alam hanya akan mengakibatkan kerugian-kerugian dalam
mekanismenya yaitu mengeliminir individu-individu yang lemah. Mekanisme seleksi alam
dan mutasi tersebut tidak mampu menghasilkan spesies baru, informasi genetik baru, atau
organ baru yang menguntungkan. Mutasi hanya akan berdampak negatif yaitu mengakibatkan
kerusakan-kerusakan nukleotida-nukleotida yang membangun DNA atau mengubah posisi
struktural dan fungsionalnya. Peristiwa melanisme industri yang terjadi pada ngengat adalah
salah satu kekeliruan teori evolusi. Hal ini disebabkan karena ngengat berwarna gelap
sebenarnya telah ada dalam populasinya sebelum adanya Revolusi Industri.
Hatun Yahya menyatakan bahwa Darwin tidak dapat menunjukkan adanya bentuk
peralihan pada makhluk hidup yang mengalami evotusi (misal; tidak ditemukan satu makhluk
pun yang sedang mengalami perubahan dari spesies asal menuju bentuk spesies lain).
Menurutnya, hal ini disebabkan karena jenis-jenis makhluk hidup memang tidak bisa berubah
dan tidak mungkin terjadi perubahan dari satu bentuk makhluk hidup ke bentuk lainnya,
misalnya dari ikan menjadi amphibi dan reptil, reptil ke burung. Semua fosil yang ditemukan
justru membuktikan bahwa kehidupan muncul di bumi secara tiba-tiba dan dalam bentuk
yang telah lengkap.
Harun Yahya mengajukan sejumlah fakta tentang kemustahilan adanya transisi dari
makhluk hidup air ke darat, sebagai berikut (Muqowim,2005):
1) Adanya perbedaan yang mencolok dalam hal beban tubuh yang harus disokong
antara hewan air dan hewan darat. Dalam perpindahannya dari air ke darat, hewan
tersebut harus mengembangkan sistem otot dan kerangka baru secara bersamaan
serta memerlukan energi yang lebih banyak untuk dapat hidup di darat.
2) Kesenjangan dalam hal daya tahan makhluk hidup dalam merespon perubahan
suhu yang ekstrim antara pirL-airan dengan daratan. Tidak masuk akal jiks jenis
ikan mampu beralih dan secara kebetulan memiliki sistem organ darat melalui
mutasi acak.
3) Keharusan memiliki spesifikasi dalam sistem metabolismenya, sebagai contoh kulit
tubuh makhluk hidup yang dirancang untuk hewan perairan, sistem ginjal, sistem
pernafasan maupun sistem metabolisme lainnya harus tercipta secara tiba-tiba agar
jenis tersebut mampu hidup di darat.

Tiap jenis makhluk hidup tidak berkerabat satu sama lain dan tidak diturunkan dari
moyang yang sama. Masing-masing merupakan hasll dari suatu tindakan penciptaan
tersendiri. Ini adalah salah satu gagasan pokok kreasionismenya. Variasi yang ditemukan
pada makhluk hidup merupakan hasil aneka kombinasi informasi genetik yang sudah ada dan
dalam prosesnya tidak terjadi penambahan karakteristik baru pada informasi generis tersebut
Sebagai contoh, pada spesies reptil dapat ditemukan variasi dengan varietas reptil berkaki
pendek dan berekor panjang. Tetapi variasi tersebut tidak dapat mengubah spesies reptil
menjadi burung dengan menambahkan bagian sayap maupun mekanisme metabolismenya.
Selain itu paleontology sebagai salah satu bukti langsung adanya evolusi makhluk
hidup telah dianggap sebagi bukti yang justru meruntuhkan teori evolusi dan menunjukkan
evolusi makhluk hidup tidak benar.Penemuan-penemuan fosil tidak menunjukkan adanya
bentuk transisi dan ini berarti bahwa penemuan fosil tersebut telah membuktikan bahwa
kehidupan di bumi muncul sudah dalam bentuk yang lengkap
Menurut Harun Yahya, kerumitan yang ditemukan pada tubuh makhluk hidup
merupakan hasil ciptaan Sang Pencipta, bukan suatu proses kebetulan. Manusia harus mampu
mcngarnati lebih teliti bahwa dalam setiap makhluk hidup memiliki struktur yang rumit.
Salah satu contoh yang ditunjukkan oleh Harun Yahya adalah mata trilobita. Trilobita adalah
arthropoda yang menyerupai kepiting dan serangga, yang hidup di dasar laut pada 600-250
juta tab-in yang lalu. Mata trilobita tersusun dari ribuan unit mata yang memiliki sistem lensa
ganda yang rumit. Menurut ahli geologi, David Raup, mata trilobita memiliki desain optimal
yang hanya bisa diciptakan oleh Perancang. Tidak akan ada seorang perancang pun yang
mampu menandingi rancangannya selain intelligent designer yaitu Allah. Harun Yahya
menganggap bahwa mata trilobita sebagai bukti bahwa makhluk tersebut merupakan hasil
suatu tindakan penciptaan.
Selain dari sudut pandang islam selama berabad-abad pada umumnya orang-orang dan
bahkan pemimpin di Gereja Katolik, percaya bahwa Alkitab mengajarkan (1) bumi datar
dengan empat penjuru, (2) sistem surya geosentris di mana bumi berdiri masih di pusat saat
matahari berputar di sekitarnya, (3) generasi spontan, yang terus-menerus diproduksi hidup
bentuk dari bahan organik mati, (4) kepastian ekstrim spesies, (5) pengaruh prenatal dari
pandangan transfer jenis, dan (6) Banjir Noachian di seluruh dunia (Marsh,1963).
Special Crenation mengakui tentang kesamaan struktur (argumen homologi) tersebut
yang memang terbukti. Bunyi dari argumen homologi adalah Jika terdapat kesamaan
membuktikan bahwa memiliki nenek moyang yang sama kemudian jika terdapat perbedaan
membuktikan bahwa memiliki nenek moyang yang berbeda. Namun, evolusi hanya berlaku

pada keadaan tertentu saja. Argumen homologi ini akan runtuh apabila menyajikan semua
fakta termasuk dokumentasi ketidaksamaan antar organisme. Perbedaan tersebut kemudian
membuat para peneliti evolusi mencari cara untuk menyelamatkan agrumen homologi.
Dengan demikian, mereka berpaling ke studi molekuler untuk menetapkan nenek moyang
yang sama berdasarkan homologi. Namun, studi molekuler beberapa tahun ini juga telah
memperoleh hasil yang kurang baik atau tidak sejalan dengan argumen homologi. Contoh, di
dalam sel organisme hidup terdapat kromosom yang membawa gen yang bertanggung jawab
dalam mengekspresikan suatu gen serta keturunan. Apabila terjadi evolusi dari yang
sederhana ke kompleks, maka jumlah dan kualitas kromosom dari organisme tersebut pun
meningkat. Berikut ini adalah bagan yang membandingkan jumlah kromosom dari beberapa
organisme dengan prediksi evolusi(Apologetic,2001).
Kontribusi utama peradaban Yunani terhadap sains adalah filsafat mekanisme, yang
dengannya menandai lepasnya sains dari akar tradisi supranatural. Akar mekanisme adalah
filsafat materialisme. Dalam pandangan dunia mekanistik, alam diatur oleh seperangkat
hukum alam, yaitu hukum-hukum fisika dan kimia. Filsafat mekanistik berpandangan bahwa
jika seluruh proses fisika dan kimia di alam dapat dijelaskan, tidak ada lagi hal-hal yang
tersisa yang tidak diketahui. Konsekuensinya kehidupan pun haruslah merupakan hasil
proses-proses fisik dan kimiawi belaka, dan peristiwa kehidupan harus dapat dideter-minasi
dengan kejadian-kejadian fisik dan kimiawi dalam materi hidup.
Berlawanan dengan filosofi mekanistik, vitalisme mempertahankan pendapat bahwa
alam, dan khususnya organisme hidup, diatur oleh kekuatan supranatural. Kekuatan tersebut
mengendalikan perilaku atom, planet, bintang, benda hidup, dan seluruh komponen alam.
Hampir semua filsuf religius menganut pandangan ini. Nampak jelas bahwa perbedaan antara
vitalisme dan tnekanisme menggambarkan pertcntangan konseptual antara sains dan agama.
Akan tetapi konflik ini tidaklah harus tidak dapat didamaikan.
Untuk menjembatani kesenjangan, seseorang dapat merenungkan bagaimana hukum
alam ada. Dapat diyakini bahwa hukum alam tidak mungkin ada begitu saja dengan
sendirinya. Hukum alam adalah ketentuan Tuhan terhadap alam semesta. Pada sisi lain,
ketika seorang ahli biologi merenungkan sebuah permasalahan, akan muncul pertanyaan
"mengapa" atau "bagaimana". Kedua pertanyaan tersebut haruslah lebih dipahami dalam
pengertian mekanisme dan sebab antara (immediate cause) daripada dalam cakupan
metafisika. Jadi, meskipun seorang ahli biologi percaya kepada Tuhan, dalam memecahkan
suatu permasalahan ilmiah tentunya akan memakai pendekatan-pendekatan fisis dan kimiawi
(Luthfi, 2005).

Saintis tidak dapat menjawab suatu permasalahan ilmiah dengan hanya melakukan
observasi dan langsung mengatakan semua itu adalah kehendak Tuhan, tanpa mencoba
mengkaji sebab-sebab alamiahnya. Kekuasaan Tuhan meliputi segala sesuatu (causaprima),
baik yang dapat dijelaskan maupun yang ridak dapat dijelaskan oleh sains. Tugas utama
saintis adalah menjelaskan sebab-sebab alamiah atau sebab antara dari suatu permasalahan.
Menerima penjelasan ilmiah dan memberikan makna religius pada saat yang sama bukanlah
hal yang tidak logis. Namun ridak bijaksana apabila kita selalu memaksakan untuk
menggunakan gagasan-gagasan keagamaan sebagai penjelasan bagi masalah ilmiah, atau
sebaliknya. Sains hanyalah salah satu cara untuk mengetahui bagaimana alam bekerja.
Agama memberikan petunjuk, mengapa dan untuk apa semua itu ada.

DAFTAR PUSTAKA
Luthfi, M. J. dan A. Khusnuryani. 2005. Agama dan Evolusi: Konflik atau Kompromi ?.
Kaunia, Vol. 1, No. 1, April 2005
Henuhili,Victoria, Siti Mariyam, Sudjoko,& Tutiek Rahayu.2012. Diktat Kuliah Evolusi.
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Yogyakarta.
Marsh, Frank Lewis.1963. Evolution Or Special Creation. The Review And Herald
Publishing Association .Offset In U.S.A.
Muqowim dan Syarif Hidayat. 2005.Harun Yahya: Kreasionisme Islam Untuk Meruntuhkan
Teori Evolusi. Kaunia, Vol. 1, No. 2, Oktober 2005
Apologetic.2001.Lesson 6 Creation vs. Evolution[Part II] Apologetics Press Introductory
Christian Evidences Correspondence Course

Вам также может понравиться