Вы находитесь на странице: 1из 4

METODE PENELITIAN

A. Bahan penelitian:
Ekstrak kental biji pinang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Obat dan
Aromatik (BALITTRO), sukrosa, manitol, gelatin, nipagin, nipasol, talk,
magnesium stearat, aquadest.
B. Alat penelitian:
Alat-alat gelas, lumpang, alu, oven, pemanas listrik, timbangan analitik,
friabilator tester, hardness tester, mesin pencetak tablet, jangka sorong,
stopwatch, granule flow tester, alat penguji waktu hancur (disintegration
tester),tapped density tester, pengayak 12 dan 16, tanur, eksikator, pH
meter dan viskometer brookfield.
C. Uji Karakteristik ekstrak kental biji pinang:
1. Organoleptis meliputi bentuk, warna, bau dan rasa
2. Kekentalan: Dimasukkan ekstrak kental ke dalam beker glas 100 ml
kemudian dimasukkan spindel no.4 dalam sediaan hingga batas lalu
dilakukan pengamatan pada kecepatan putaran 20 rpm pada alat
Viskometer Brookfield, kemudian dihitung kekentalan yang didapat
dengan satuan Cps.
3. Uji sisa pemijaran: Ditimbang 2 gram ekstrak kental biji pinang dan
dimasukan ke dalam krus yang telah dipijarkan dan telah ditara.
Ditambahkan H2SO4 pekat 2 tetes untuk mempercepat terjadinya arang.
Kemudian dipijarkan dalam tanur hingga menjadi abu. Proses pengabuan
dilakukan pada suhu 8000C selama 6 jam, kemudian didinginkan dalam
eksikator dan ditimbang hingga bobot konstan.
4. Pemeriksaan pH : pengukuran menggunakan alat pH meter
5. Perhitungan Randemen: Sebanyak 15 kg biji pinang segar menghasilkan
serbuk biji pinang sebanyak 1,5 Kg. Ekstrak kental yang diperoleh 306,5
gram.
Randemen terhadap biji pinang segar
=

ekstrak kental biji pinang


x 100
berat serbuk biji pinang
=

306,5 g
x 100
1500 g

= 20,43%
D. Perhitungan Dosis
Pada penelitian sebelumnya ekstrak biji pinang sebagai antibakteri
Streptococcus mutans dari 100 g serbuk simplisia dimaserasi dengan etanol
70% diperoleh 26,54 gram ekstrak kental biji pinang dan berkhasiat sebagai

antibakteri pada konsentrasi 2,5%. Perhitungan untuk ekstrak kental biji


pinang yang digunakan pada tiap tablet adalah =

20,43
x 2,5
26,54

Jadi dosis untuk tablet hisap biji pinang 700 mg adalah: =

= 1,92%

1,92
100 x 700 mg =

13,44 mg
E. Formula Tablet
Tablet dibuat dalam lima formula yakni formula F1, F2, F3, F4 dan F5. Kelima
formula tersebut dibedakan konsentrasi bahan pengisinya dengan bobot
setiap tablet 700 mg seperti tersaji pada Tabel I. (Wade, 2009).

F. Pembuatan tablet hisap ekstrak kental biji pinang


Larutan gelatin dibuat dengan membiarkan gelatin terhidrasi dalam air
dingin untuk beberapa jam atau semalaman, kemudian campuran
dipanaskan sampai mendidih. Larutan gelatin harus digunakan saat masih
panas karena larutan ini akan membentuk gel pada suhu di bawah 40 0C.
Dalam lumpang hangat ekstrak biji pinang dimasukkan dan ditambah dengan
sukrosa dan manitol, lalu digerus hingga homogen. Ditambahkan nipaginnipasol yang telah dilarutkan dengan etanol, dicampur dan digerus kembali
hingga homogen dan ditambahkan mucilago gelatin sampai terbentuk massa
yang dapat dikepal kemudian diayak dengan ayakan no.12. granul yang
terbentuk dikeringkan dalam lemari pengering bersuhu 50 oC selama 24 jam.
Granul yang telah kering diayak dengan ayakan No.16. Kemudian
ditambahkan Mg. Stearat dan talk, diaduk hingga homogen. Lalu dilakukan
evaluasi granul dan massa tablet selanjutnya dicetak dengan mesin
pencetak tablet, kemudian dilakukan evaluasi tablet (Voigt,1994).
G. Evaluasi sifat fisik granul
Evaluasi fisik granul yang dilakukan meliputi : waktu alir, sudut diam,
kompresibilitas, distribusi ukuran granul , susut pengeringan granul.

H. Evaluasi Tablet hisap


Evaluasi tablet meliputi: organoleptis, keseragaman ukuran, keseragaman
bobotkekerasan tablet, keregasan, dan uji waktu. Selain itu juga dilakukan uji
kesukaan dengan cara dua puluh orang panelis laki-laki dan perempuan
diminta untuk melihat penampilan fisik, mencium aroma, dan menghisap
tablet dan melakukan penilaian lalu mengisi kuisioner.

Cara Kerja Penelitian Toksisitas Akut


Penelitian dilakukan menurut cara Weil,CS9 dengan hewan coba mencit dan bahan diberikan
secara intraperitonial (ip). Penelitian dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama disiapkan 6
kelompok mencit masing-masing 3 ekor mencit. Pada tiap-tiap kelompok diberikan bahan
percobaan dengan dosis meningkat, mulai dari 1 mg/l0 g bobot badan (kelompok pertama) dan
pada kelompok terakhir (kelompok keenam) 1000 mg/l0 g bobot badan. Jumlah kematian mencit
tiap-tiap kelompok dihitung 24 jam setelah bahan diberikan. Pada tahap kedua disiapkan 5
kelompok mencit, masing-masimg 5 ekor mencit. Bahan diberikan dengan kelipatan dosis
tertentu, mulai dari kelompok pertama sampai kelompok kelima .Jumlah kematian mencit
dihitung 24 jam setelah bahan diberikan. Komposisi jumlah kematian mencit tiap kelompok
dicocokkan pada tabel Weil,CS9 dan besar LD50 dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Weil,CS9
Penelitian Khasiat Hemostatik
Penelitian dilakukan menurut cara Leewhite, dengan menggunakan tikus putih. Sebelum
digunakan, tikus putih diadaptasikan dengan lingkungan laboratorium selama satu minggu. Pada
saat penelitian tikus dikelompokkan secara acak menjadi 5 kelompok, tiap-tiap kelompok 4 ekor
tikus. Semua tikus disuntik dengan heparin secara subkutan dengandosis 60 unit/100g bobot
badan. Satu jam setelah disuntik heparin perlakuan diberikan secara oral. Kelompok pertama
diberi perlakuan akuades sebagai blangko dan kelompok kedua diberi perlakuan transamin dosis
4,5mg/100g bobot badan sebagai pembanding. Tiga kelompok yang lain masing-masing diberi
perlakuan ekstrak biji pinang dosis 16,3mg, 4,9mg dan 1,63mg/100gbobot badan. Pada jam ke-1,
jam ke-2, jam ke-3dan jam ke-4 setelah perlakuan diberikan,ditentukan lama waktu beku darah
tikus. Data lama waktu beku darah dianalisis dengan Anova dan Lsd untuk menentukan ada
tidaknya perbedaan waktu beku darah di antara perlakuan.

Areca nut oil with arecoline can enhance


hypolipidemia
in rats
METODE
Pengujian dilakukan pada suhu : 23 - 25 C dan kelembaban: 55 - 65%

Pemilihan dosis :
Variasi dosis yaitu 0,335g/kg (kelompok rendah), 0,570g/kg (kelompok
tengah) dan 1,340 g/kg (kelompok tinggi). Blanc control dan kelompok diatur
pada waktu yang sama. Kelompok OB adalah kelompok yang telah
ditambahkan 3mg/kg arecoline.
Perlakuan hewan percobaan
Untuk kelompok control, tikus diberi pakan secara normal sedangkan untuk
tikus kelompok uji diberi pakan diet lemak tinggi. Kelompok control dan uji
diberi vegetable oil dengan dosis yang sama sekali sehari. Tikus ditimbang
setiap hari sampai hari ke-30. Seluruh darah tikus disentrifugasi pada 3000
rpm/menit selama 15 menit untuk memisahkan serum. Nilai TC, TG dan HDLC ditentukan dengan menggunakan GF-2245-automatic biochemical
analyzer. Atherogenic index dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Kemudian data diolah menggunakan Independent-Sample T test.

Вам также может понравиться