Вы находитесь на странице: 1из 2

Bayur atau Pterospermum javanicum adalah salah satu pohon penghasil kayu

pertukangan berkualitas baik. Tinggi pohon ini dapat mencapai 45 m. Rantingnya berambut
halus. Daunnnya terletak berseling dengan jarak 3 s.d. 6 mm. Sisi atas daunnya berwarna hijau
terang namun sisi bawahnya kecoklatan.

Gambar 1. Pohon bayur

Bayur adalah penghuni hutan dataran rendah dan hutan-hutan sekunder, di bawah 1.000
m di atas permukaan laut. Tidak jarang pula dijumpai di hutan-hutan tepi sungai dan hutan
pantai. Meski umum ditemukan pada tanah lembap yang tidak tergenang air, bayur juga tumbuh
baik pada tanah-tanah kering di atas tanah liat, tanah pasir atau tanah liat berpasir.

Gambar 2. Balok kayu bayur

Kayu bayur kerap digunakan untuk konstruksi bangunan seperti rumah, perahu, bahkan
juga untuk membuat jembatan. Akan tetapi kayu ini tidak begitu awet, sehingga dianjurkan untuk
digunakan hanya di bawah naungan atap dan dihindarkan dari sentuhan tanah. Kayu bayur juga
sering dimanfaatkan dalam pembuatan mebel dan perkakas rumah tangga.

Gambar 3. Perahu dari kayu bayur

Gambar 4. Meja dari kayu bayur

Kayu teras bayur berwarna merah pucat, merah-coklat muda, hingga keungu-unguan
atau semu lembayung. Kayu gubalnya putih kotor hingga kelabu. Berat jenis kayu bayur berkisar
antara 0,350,70, dan dimasukkan ke dalam kelas kuat III. Dari segi keawetan, kayu ini berada
dalam kelas IV-V (kurang awet). Daya tahannya terhadap jamur pelapuk kayu termasuk kelas IIIII.
Berikut ini adalah karakteristik kayu bayur.
1. Bagian teras dari kayu bayur biasanya berwarna merah pucat tapi ada juga yang berwarna
merah coklat muda. Sedangkan bagian gubal berwarna putih.
2. Umumnya bertekstur kasar dengan serat yang lurus.
3. Berdasarkan situs Departemen Kehutanan, berat jenis rata-rata kayu bayur adalah 0,52.
4. Kayu bayur umumnya tidak mudah retak.
5. Kekerasan kayu bayur tergolong sedang.

Вам также может понравиться