Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anemia adalah suatu kondisi medis di mana jumlah sel darah merah atau
hemoglobin kurang dari nomal.Kadar hemoglobin normal umumnya berbeda pada
laki-laki dan perempuan. Untuk pria, anemia biasanya didefinisikan sebagai kadar
hemaglobin kurang dari 13,5 gram/100 ml dan pada wanita kadar hemaglobin
kurang dari 12 gram/100 ml. Definisi ini mungkin sedikit berbeda tergantung
pada sumber dan referensi laboratorium yang digunakan.
Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah
dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal. Anemia bukan
merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit
atau gangguan fungsi tubuh.Secara fisiologis, anemia terjadi apabila terdapat
kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan.
Anemia gizi merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia dan masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat (Public Health Problem). Di Indonesia
prevalensi anemia sebesar 57,1 % diderita oleh remaja putri, 27,9 % diderita oleh
Wanita Usia Subur (WUS) dan 40,1 % diderita oleh ibu hamil (Herman, 2006).
Penyebab utama anemia gizi di Indonesia adalah rendahnya asupan zat besi
(Fe).Anemia gizi besi dapat menyebabkan penurunan kemampuan fisik,
produktivitas kerja, dan kemampuan berpikir.Selain itu anemia gizi juga dapat
menyebabkan penurunan antibodi sehingga mudah sakit karena terserang infeksi.
Dari aspek kesehatan dan gizi, remaja sebagai generasi penerus merupakan
kelompok yang perlu mendapat perhatian.Jumlah remaja putri pada umumnya
relatif lebih banyak dari jumlah remaja putra dan remaja putri juga lebih rawan
untuk kekurangan gizi dibandingkan dengan remaja putra.Data dari beberapa
penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh remaja putri di Indonesia
menderita anemia. Remaja putri secara normal akan mengalami kehilangan darah
melalui menstruasi setiap bulan. Bersamaan dengan menstruasi akan dikeluarga
sejumlah zat besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin. Oleh karena
itu kebutuhan zat besi untuk remaja wanita lebih banyak dibandingkan pria.Dilain
pihak remaja putri cenderung untuk membatasi asupan makanan karena mereka
ingin langsing.Hal ini merupakan salah satu penyebab prevalensi anemia cukup
tinggi pada remaja wanita. Keadaan seperti ini sebaiknya tidak terjadi, karena
masa remaja merupakan masa pertumbuhan yang membutuhkan zat-zat gizi yang
lebih tinggi (Dep.Kes. 1998)
Penderita anemia perlu mendapatkan penanganan yang tepat karena biasanya
anemia adalah manifestasi dari suatu penyakit yang lainnya.Sebagai contoh,
anemia bisa terjadi karena adanya masalah pada ginjal atau inflamasi arthritis dan
bisa juga karena tiroid yang kurang aktif.Anemia karena kekuarangan vitamin
seperti vitamin B12 biasanya dihubungkan dengan adanya depresi atau
kehilangan memori/demensia. Anemia yang parah atau tidak diobati selama
kehamilan pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko: bayi prematur atau berat
lahir rendah, depresi pasca melahirkan, meningkatkan kemungkinan keguguran,
perdarahan paska persalinan, cacat bawaan, hingga kematian pada ibu maupun
janin. Sementara, dampak kekurangan zat besi pada anak akan mempengaruhi
proses tumbuh kembang dan kecerdasan anak, memicu gangguan penglihatan,
pendengaran, dan perilaku.
Perlunya pengetahuan tentang perawatan pada penderita anemia sangatlah
penting.Dengan mengetahui perawatan terhadap penderita, dapat mencegah
penderita anemia mengalami gangguan fungsi tubuh.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian anemia?
2. Bagaimana manifestasi klinis anemia?
3. Mengetahui macam-macam anemia?
4. Bagaimana memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada klien yang
menderita anemia?
1.3 Tujuan Makalah
1. Tujuan umum
Diharapkan mahasiswa dapat membuat asuhan keperawatan penyakit anemia.
2
2. Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu:
a. Mengetahui pengertian anemia
b. Mengetahui etiologi anemia
c. Mengetahui patofisologi anemia
d. Mengetahui manifestasi klinis anemia
e. Mengetahui macam-macam anemia
f. Memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada klien yang menderita
anemia
1.4 Manfaat Makalah
Dengan pembuatan makalah ini, mahasiswa dapat mengetahui bagaimana
melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan anemia.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Pengertian Anemia
Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau
hemoglobin kurang dari normal. Kadar hemoglobin normal umumnya berbeda
pada laki-laki dan perempuan.Untuk pria, anemia biasanya didefinisikan sebagai
kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gram/100ml dan pada wanita sebagai
2.2.
Penyebab Anemia
Anemia dapat disebabkan oleh banyak hal, tetapi 3 mekanisme utama tubuh
yang menyebabkannya adalah :
1. Penghancuran sel darah merah yang berlebihan
Sel-sel darah normal yang dihasilkan oleh sumsum tulang akan beredar
melalui darah keseluruh tubuh. Pada saat sintesis, sel darah yang
belummatur (muda) dapat juga di sekresi ke dalam darah. Sel darah yang
usianya muda biasanya gampang pecah atau lisis sehingga terjadi
anemia.Penghancuran sel darah yang berlebihan dapat disebabkan oleh:
-
multiple myeloma.
Masalah dengan system kekebalan tubuh yang menyebabkan
arthritis.
Kehilangan darah (misalnya: dari periode menstruasi berat atau
borok lambung)
3. Penurunan produksi sel darah merah.
Penyebab umum dari anemia:
-
Perdarahan hebat
Akut (mendadak)
Kecelakaan
Pembedahan
Persalinan
Kronik (menahun)
Perdarahan hidung
Wasir (hemoroid)
Ulkus peptikum
Kekurangan vitamin C
Penyakit kronik
Pembesaran limpa
Sferositosis herediter
Elliptositosis herediter
Kekurangan G6PD
Penyakit hemoglobin C
-
Penyakit hemoglobin E
Thalasemia
2.3.
Tanda dan Gejala
secara umum anemia dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan
besi tubuh, sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang yang pada
akhirnya pembentukan hemoglobin berkurang.
Tanda dan Gejala yang khas pada anemia jenis ini adalah :
o kuku menjadi rapuh dan menjadi cekung sehingga mirip seperti
sendok
o permukaan lidah menjadi licin
o adanya peradangan pada sudut mulut dan nyeri pada saat menelan.
o lesu, cepat lelah serta mata berkunang-kunang.
Anemia Hipoplastik
Anemia hipoplastik disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu
membuat sel-sel darah baru. Tanda dan gejala anemia ini adalah :
o
o
o
o
o
o
Anemia Megaloblastik
Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan defisiensi vitamin B12
dan asam folat. Tanda dan gejala anemia jenis ini adalah :
o Adanya sel megaloblast dalam sumsum tulang belakang
o Terjadinya ikterus ringan dan lidah berwarna merah. Tetapi pada
defisiensi
o Vitamin B12 disertai dengan gejala neurologik seperti mati rasa
Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik disebabkan oleh proses hemolisis. Hemolisis adalah
penghancuran atau pemecahan sel darah merah sebelum waktunya,
tanda dan gejala anemia ini adalah :
o Penurunan kadar hemoglobin
o Lesu, cepat lelah serta mata berkunang-kunang
o Timbul berupa ikterus, splenomegali, kelainan tulang dan ulkus pada
kaki
2.4 Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau
kehilangan sel darah merah secara berlebihan atau keduanya. Kegagalan
sumsum dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor
atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah
dapat hilang melalui perdarahan atau hemplisis (destruksi), hal ini dapat
akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah
merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau
dalam system retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. Hasil
samping proses ini adalah bilirubin yang akan memasuki aliran darah. Setiap
kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direfleksikan dengan
peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal 1 mg/dl, kadar diatas 1,5
mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera).
Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, (pada
kelainan hemplitik) maka hemoglobin akan muncul dalam plasma
(hemoglobinemia). Apabila
konsentrasi
plasmanya
melebihi
kapasitas
Payah jantung
2.5.
-
Pemeriksaan Diagnostik
Hitung darah lengkap (CBC): menentukan tingkat keparahan dan jenis anemia
(anemia mikrositik atau sel darah merah berukuran kecil, anemia normositik
atau sel darah merah berukuran normal, anemia makrositik atau sel darah
dalam darah
Kadar besi: kadar zat besi dapat menunjukkan apakah mungkin terkait anemia
kekurangan zat besi atau tidak. Tes ini biasanya disertai dengan tes lain yang
keseluruh tubuh
Feritin : mengevaluasi kadar zat besi total yang tersedia di dalam tubuh
Asam folat : vitamin yang diperlukan untuk menghasilkan sel darah merah,
anemia pernisiosa
Bilirubin : berguna untuk menentukan apakah sel-sel darah merah telah
sumsum tulang
Tesfungsi hati : sebuah tes umum untuk menentukan bagaimana hati bekerja,
yang mungkin memberikan petunjuk untuk penyakit lain yang mendasari
penyebab anemia
Tes fungsi ginjal : suatu tes yang sangat rutin dan dapat membantu
2.6 Komplikasi
Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya,
penderitaanemia akan mudah terkena infeksi. Gampang batuk-pilek, gampang
flu, atau gampang terkena infeksi saluran napas, jantung juga menjadi
gampang lelah, karena harus memompa darah lebih kuat. Pada kasus ibu
hamil dengan anemia, jika lambat ditangani dan berkelanjutan dapat
10
menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin. Selain bayi lahir dengan
berat badan rendah, anemia bisa juga mengganggu perkembangan organ-organ
tubuh, termasuk otak (Sjaifoellah, 1998).
Komplikasi dari anemia :
1. Gagal ginjal
Dengan berkurangnya asokan oksigen ke jaringan misalnya pada ginjal
akanterjadi kerusakan ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal.
2. Hipoksia
Adalah penurunan pemasokan oksigen ke jaringan sampai di tingkat
fisiologik.Hb berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Jika
terjadi penurunan Hb maka akan terjadi hipoksia bahkan dapat
menyebabkan kematian.
3. Anemia pada ibu hamil
Seorang wanita hamil yang menderita anemia gizi besi kemungkinan besar
akan melahirkan bayi yang mempunyai persediaan zat besi sedikit atau
tidak mempunyai persediaan zat besi sama sekali di dalam tubuhnya. Jika
setelah lahir bayi tersebut tidak mendapatkan asupan zat besi yang
mencukupi, bayi akan beresiko menderita anemia. Anemia berat yang tidak
diobati dalam kehamilan muda dapat dapat menyebabkan abortus dan
dalam kehamilan tua dapat menyebabkan partus lama, perdarahan
postpartum.Selain itu, anemia pada ibu hamil juga dapat mengakibatkan
daya tahan ibu menjadi rendah terhadap infeksi.Anemia gizi besi pada
wanita hamil mengakibatkan peningkatan angka kesakitan dan kematian
ibu, peningkatan angka kesakitan dan kematian janin dan peningkatan
risiko bayi dengan berat badan lahir rendah.
2.7 Penatalaksanaan Medis Umum
11
b. Kortikosteroidatauobat-obatanlainnya
yang
menekan
system
kekebalantubuh
c. Erythropoietin, obat yang membantu sumsum tulang membuat sel-sel
darah
d. Suplemen zat besi, vitamin b12, asam folat, atau vitamin dan mineral
lainnya
2.8 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian pasien dengan anemia (Doenges, 1999) meliputi :
1) Keluhan utama Pada klien anemia biasanya mengeluh cepat lelah.
Riwayat kesehatan Riwayat penyakit dahulu:
Apakah klien sebelumnya pernah menderita anemia
Apakah meminum suatu obat tertentu dalam jangka lama
Apakah pernah menderita penyakit malaria
Apakah pernah mengalami pembesaran limfe
Apakah pernah mengalami penyakit keganasan yang tersebar seperti
kanker payudara,leukimia,dan multipel myeloma
Adakah pernah kontak dengan zat kimia toksik dan penyinaran dengan
radiasi
Apakah pernah menderita penyakit menahun yang melibatkan ginjal dan
hati
Apakah pernah menderita penyakit infeksi dan defisiensi endokrin
Apakah pernah mengalami kekurangan vitamin penting, seperti vit.B12,
asam folat, vit.C dan besi
12
untuk
tidur
dan
istirahat
lebih
banyak.
menarik
diri,
apatis,
lesu,
dan
kurang
tertarik
pada
menelan
(ulkus
pada
faring).Mual/muntah,
dyspepsia,
14
(AP)
klaudikasi.
Sensasi
manjadi
dingin.
Hilang
libido
(pria
15
dan
wanita).Imppoten.
sekunder
(penurunan
hemoglobin
leucopenia,
atau
untuk
mencerna
atau
ketidak
mampuan
mencerna
16
sekunder
penurunan
(penurunan
granulosit
hemoglobin
(respons
leucopenia,
inflamasi
atau
tertekan)).
Tingkatkan cuci tangan yang baik ; oleh pemberi perawatan dan pasien.
Rasional : mencegah kontaminasi silang/kolonisasi bacterial. Catatan :
pasien dengan anemia berat/aplastik dapat berisiko akibat flora normal
kulit.
Pertahankan
teknik
aseptic
ketat
pada
prosedur/perawatan
luka.
cermat.
dalam.
Rasional : meningkatkan ventilasi semua segmen paru dan membantu
-
Berikan
isolasi
bila
memungkinkan.
17
terganggu.
Pantau suhu tubuh. Catat adanya menggigil dan takikardia dengan atau
tanpa demam.
Rasional
:
adanya
proses
inflamasi/infeksi
membutuhkan
evaluasi/pengobatan.
Amati eritema/cairan luka.
Rasional : indikator infeksi lokal. Catatan : pembentukan pus mungkin
tidak ada bila granulosit tertekan.
Ambil specimen untuk kultur/sensitivitas sesuai indikasi (kolaborasi)
Rasional : membedakan adanya infeksi, mengidentifikasi pathogen khusus
sistemik
(kolaborasi).
nutrisi.
Berikan makan sedikit dengan frekuensi sering dan atau makan diantara
waktu makan.
Rasional : menurunkan kelemahan, meningkatkan pemasukkan dan
organ.
Berikan dan Bantu hygiene mulut yang baik ; sebelum dan sesudah
makan, gunakan sikat gigi halus untuk penyikatan yang lembut. Berikan
pencuci mulut yang di encerkan bila mukosa oral luka.
Rasional : meningkatkan nafsu makan dan pemasukkan oral. Menurunkan
pertumbuhan
perawatan
bakteri,
mulut
meminimalkan
khusus
mungkin
kemungkinan
diperlukan
infeksi.Teknik
bila
jaringan
pantau
hasil
pemeriksaan
laboraturium.
dapat
mempertahankan/meningkatkan
Kriteria hasil :
19
ambulasi/aktivitas.
dan
kelemahan,
anjurkan
pasien
melakukan
aktivitas
20
oksigen.
Kolaborasi pengawasan hasil pemeriksaan laboraturium. Berikan sel darah
merah
lengkap/packed
produk
darah
sesuai
indikasi.
terhadap terapi.
Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.
Rasional : memaksimalkan transport
oksigen
ke
jaringan.
21
Kaji integritas kulit, catat perubahan pada turgor, gangguan warna, hangat
local, eritema, ekskoriasi.
Rasional : kondisi kulit dipengaruhi oleh sirkulasi, nutrisi dan imobilisasi.
Jaringan dapat menjadi rapuh dan cenderung untuk infeksi dan rusak.
Reposisi secara periodic dan pijat permukaan tulang apabila pasien tidak
bergerak atau ditempat tidur.
Rasional : meningkatkan sirkulasi kesemua kulit, membatasi iskemia
proses
pencernaan;
efek
samping
terapi
obat.
22
Observasi
warna
feses,
konsistensi,
frekuensi
dan
jumlah.
dan
output
(makanan
dan
cairan).
terjadi diare.
Rasional : mencegah ekskoriasi kulit dan kerusakan.
Kolaborasi ahli gizi untuk diet siembang dengan tinggi serat dan bulk.
Rasional : serat menahan enzim pencernaan dan mengabsorpsi air dalam
alirannya sepanjang traktus intestinal dan dengan demikian menghasilkan
sesuai
indikasi.
Pantau
keefektifan.
(kolaborasi)
(kolaborasi).
- Rasional : menurunkan motilitas usus bila diare terjadi.
8) Kurang pengetahuan sehubungan dengan kurang terpajan/mengingat ;
salah interpretasi informasi ; tidak mengenal sumber informasi.
23
proses
penyakit
dan
penatalaksanaan penyakit.
Mengidentifikasi factor penyebab.
Melakukan tiindakan yang perlu/perubahan pola hidup
untuk
pemeriksaan
diagnostic.
ansietas.
Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya.
Rasional : megetahui seberapa jauh pengalaman dan pengetahuan klien
penyembuhan.
Minta klien dan keluarga mengulangi kembali tentang materi yang telah
diberikan.
Rasional : mengetahui seberapa jauh pemahaman klien dan keluarga serta
menilai keberhasilan dari tindakan yang dilakukan.
24
4.Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang
kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan
cara berkesinambungan, dengan melibatkan pasien, keluarga dan tenaga
kesehatan
lainnya.
(Lynda
Juall
Capenito,
1999:28)
25
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau
hemoglobin kurang dari normal. Anemia bukan merupakan penyakit,
melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan
fungsi tubuh (Brunner & Suddarth).
Penyebab Anemia dapat disebabkan oleh banyak hal, tetapi 3 mekanisme
utama tubuh yang menyebabkannya adalah : Penghancuran sel darah merah
yang berlebihan, Kehilangan darah, Penurunan produksi sel darah merah.
Secara umum anemia dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Anemia
Defisiensi Besi, Anemia Hipoplastik, Anemia Megaloblastik, Anemia
Hemolitik
Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya,
penderitaanemia akan mudah terkena infeksi. Gampang batuk-pilek,
gampang flu, atau gampang terkena infeksi saluran napas, jantung juga
menjadi gampang lelah, karena harus memompa darah lebih kuat. Pada
kasus ibu hamil dengan anemia, jika lambat ditangani dan berkelanjutan
dapat menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin. Selain bayi lahir
dengan berat badan rendah, anemia bisa juga mengganggu perkembangan
organ-organ tubuh, termasuk otak (Sjaifoellah, 1998).
2. Saran
Penulis berharap setelah pembaca membaca makalah ini, pembaca dapat
mengambil manfaat dari isi makalah. Penulis mengakui bahwa pembuatan
makalah ini jauh dari sempurna. Diharapkan setelah membaca makalah ini
pembaca dapat mengetahui bagaimana anemia bisa terjadi, tanda dan gejala
anemia serta bahaya anemia bagi tubuh.
26
DAFTAR PUSTAKA
27
28