Вы находитесь на странице: 1из 3

Candidiasis

Candidiasis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans.


Candidiasis dikenal juga dengan moniliasis. Candida albicans merupakan flora normal dalam
mulut, bersifat oportunistik yang sewaktu-waktu dapat mengakibatkan candidiasis pada
keadaan tertentu. Terdapat tiga faktor umum yang menjadikan Candida albicans
menyebabkan candidiasis antara lain status imun host, lingkungan mukosa oral, dan sifat dari
Candida albicans.
Candidiasis pada mukosa oral menunjukkan berbagai macam karakteristik klinis.
Seorang pasien mungkin saja hanya memiliki salah satu karakteristik klinis candidiasis
tersebut, atau mungkin saja memiliki lebih dari satu karakteristik klinis. Karakteristik klinis
dari candidiasis antara lain pseudomembranous (thrush) candidiasis, erythematous
candidiasis, central papillary atrophy (median rhomboid glissitis), chronic multifocal, angular
cheilitis,

denture

stomatitis

(chronic

atrophic

candidiasis),

hyperplastic

(candidal

leukoplakia), mucocutaneous, endocrine-candidiasis syndrome. Berikut akan dibahas


beberapa karakteristik klinis dari candidiasis

1) Median Rhomboid Glossitis


Median rhomboid glossitis secara klinis ditandai oleh lesi eritematosa di tengah dari
bagian posterior dari dorsum lidah (Gambar 7). Seperti namanya, lesi memiliki
konfigurasi oval. Daerah ini eritema akibat atrofi filiform papilla dan permukaan dapat
berbentuk lobula. Etiologi tidak sepenuhnya diklarifikasi, namun lesi sering menunjukkan
campuran bakteri mikroflora jamur. Biopsi menghasilkan Candida hyphea di lebih dari
85% dari perokok dan pemakai gigi tiruan memiliki peningkatan risiko untuk
mengembangkan median rhomboid glossitis, serta pasien yang menggunakan steroid
inhalasi. kadang Kadang lesi candidiasis eritematosa dapat diamati bersamaan di mukosa

palatal (kissing lesions). Median rhomboid glossitis adalah asimtomatik, dan


manajemennya sebatas untuk pengurangan faktor predisposisi. Lesi tidak meningkat dan
memiliki risiko transformasi ganas.

2) Chronic hyperplastic candidiasis (candidial leukoplakia)


Pada chronic hyperplastic candidiasis ditemukan plak atau bercak putih pada mukosa
oral yang tidak hilang saat dilakukan penggosokan atau saat di lap. Lesi tersebut biasanya
ditemukan di bagian anterior dari mukosa bukal dan lidah dalam bentuk papula putih
kekuningan. Bersifat asimptomatik. Chronic hyperplastic candidiasis ini merupakan salah
satu manifestasi candidiasis yang sering ditemukan pada 90% pasien AIDS.

3) Mucocutaneous candidiasis
Beberapa oral candidiasis menjadi bagian dari immunologic disorder yang dikenal
dengan mucocutaneous candidiasis. Sebagian perbedaan disfungsi imun telah
diidentifikasi, beberapa infeksi candida ini dihubungkan dengan disfungsi immune.
Sebagian besar kasus bersifat sporadic. Permasalahan mengenai sistem imun biasanya

terjadi pada beberapa tahun pertama hidup, saat pasien pertama kali, ketika pasien mulai
memiliki kemungkinan terinfeksi candida pada mulut, kuku, kulit, dan permukaan
mukosa lainnya. Lesi umumnya terlihat tebal, terdapat plak atau bercak putih yang tidak
hilang saat dilakukan penggosokkan terhadap plak tersebut.

Diagnosis pada candidiasis biasanya dengan melihat gejala klinis yang ditemukan
bersamaan dengan uji pengambilan sel (cytologic examination). Jika lesi pada chronic
hyperplastic candidiasis tidak memberikan respon pada saat pemberian terapi antifungal,
maka perlu dilakukan biopsy untuk membedakan lesi tersebut dengan epithelial dysplasia,
squamous cell carcinoma, atau lichen planus.
Beberapa obat antifungal diberikan untuk mengatasi candidiasis antara lain kelompok
polyene seperti nystatin, amphotericin B; kelompok imidazole seperti clotrimazole,
ketoconazole; kelompok tiazole seperti fluconazole, itraconazole, posaconazole,
echinocandins; dan iodoquinol.

Вам также может понравиться