Вы находитесь на странице: 1из 2

FUNGSI

a. Penyusunan rencana dan anggaran serta pelaksanaan kerja


sama dan pengelolaan informasi, meliputi:
- Penyusunan rencana pada kegiatan Balai Konservasi Air
Tanah;
- Penyusunan anggaran pada kegiatan Balai Konservasi Air
Tanah;
- Melakukan koordinasi dengan instasi terkait di DKI Jakarta,
Kab. Bekasi, Kab. Tangerang, Kota Tangerang, Kota
Tangerang Selatan, dan Kota Depok;
- Melakukan koordinasi dengan Kementerian atau Lembaga
terkait;
- Melakukan pengelolaan data dan informasi air tanah.

b. Pelaksanaan pemantauan kondisi air tanah, meliputi:


- Melakukan pengamatan kondisi air tanah;
- Melakukan pencatatan kondisi air tanah;
- Melakukan perekaman kondisi air tanah;
- Melakukan pemeriksaan laporan kondisi air tanah; dan
- Melakukan peninjauan kondisi air tanah secara langsung ke
lapangan.

c. Pelaksanaan penanggulangan dampak pengambilan air tanah,


meliputi:
- menjaga keseimbangan antara pengimbuhan, pengaliran,
dan pelepasan air tanah;
- menerapkan proses rekomendasi teknis air tanah untuk
perizinan dalam penggunaan air tanah;
- membatasi penggunaan
air tanah dengan tetap
mengutamakan pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari;
- mengatur lokasi dan kedalaman penyadapan akuifer;
- mengatur jarak antar sumur pengeboran atau penggalian air
tanah;
- mengatur kedalaman pengeboran atau penggalian air tanah
d. Penyiapan bahan rekomendasi teknis pemanfaatan air tanah
dan penanggulangan dampak pengambilan air tanah, meliputi:
- Melakukan sosilaisasi dan koordinasi prosedur rekomendasi
teknis air tanah terhadap izin pemakaian/pengusahaan air
tanah yang diajukan ke daerah.
- Melakukan pelayanan pengajuan rekomendasi teknis air
tanah;
- Melakukan evaluasi rekomendasi teknis air tanah;
- Melakukan pengajuan penetapan hasil evaluasi rekomendasi
teknis kepada Kepala Badan Geologi.

e. Pelaksanaan pengembangan teknologi konservasi air


tanah, meliputi:
- Melakukan pengembangan teknik pemantauan
muka air tanah dan kualitas air tanah;
- Melakukan pengembangan teknik pemantauan
amblesan muka tanah;
- Melakukan pengembangan teknik imbuhan air
tanah;

f. Pengelolaan sarana dan prasarana teknis, meliputi:


- Melakukan pemeliharaan alat pantau air tanah;
- Melakukan kalibrasi alat pantau secara berkala;
- Melakukan pembersihan sumur pantau secara
berkala;
- Melakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap
aset kantor;

g. Pelaksanaan evaluasi konservasi air tanah, meliputi:


- Melakukan pembaharuan data zona konservasi air
tanah secara berkala;
- Menyusun peta zona konservasi air tanah CAT
Jakarta;
- Melakukan konsultasi publik hasil kajian zonasi
konservasi air tanah
- Mengajukan penetapan zona konservasi air tanah
kepada Kepala Badan Geologi

h. Pelaksanaan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan,


dan rumah tangga, meliputi:
- Melaksanakan pengaturan ketatausahaan Balai
Konservasi Air Tanah
- Melaksanakan pengaturan kepegawaian Balai
Konservasi Air Tanah
- Melaksanakan
pengaturan
keuangan
Balai
Konservasi Air Tanah
- Melaksanakan pengaturan urusan rumah tangga
Balai Konservasi Air Tanah

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN GEOLOGI
PUSAT SUMBER DAYA AIR TANAH DAN GEOLOGI LINGKUNGAN

BALAI KONSERVASI
AIR TANAH
Jalan Tongkol no 4 Jakarta Utara 14430

LATAR BELAKANG

TUJUAN

KELEMBAGAAN

Peranan dari fungsi air tanah dalam menunjang


kelangsungan pembangunan di wilayah Cekungan Air
Tanah Jakarta, pemanfaatan air tanah terutama untuk
sumber air baku bagi keperluan penyediaan air bersih
penduduk, proses industri, dan perdagangan terus
mengalami peningkatan. Sehingga tidak bisa dipungkiri
lagi bahwa air tanah merupakan sumber daya alam yang
strategis karena menyangkut kebutuhan pokok hajat hidup
orang banyak dalam berbagai aktivitas masyarakat,
peranannya dirasakan penting dalam menunjang
pembangunan.

Pembentukan Balai Konservasi Air Tanah mempunyai


tujuan untuk melakukan tugas melaksanakan
pemantauan kondisi air tanah, penanggulangan
dampak pengambilan air tanah pada Cekungan Air
Tanah Jakarta, serta pengembangan teknologi
konservasi air tanah, dalam kerangka pengelolaan air
tanah secara menyeluruh.

Balai Konservasi Air Tanah pada Cekungan Air Tanah


Jakarta yang merupakan unit pelaksana teknis setingkat
eselon III di lingkungan Badan Geologi, Kementerian
ESDM, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Pusat Sumber Daya Air Tanah
dan Geologi Lingkungan.

Bertitik tolak pada hal tersebut di atas, upaya pengelolaan


air tanah untuk perlindungan air tanah merupakan hal yang
mutlak adanya, pemanfaatan air tanah perlu
memperhatikan potensi/ketersediaan air tanahnya agar
pemanfaatan air tanah dapat sesuai dengan potensinya,
sehingga sumbangan air tanah dalam menunjang
kelangsungan pembangunan dapat terus berlanjut, serta
untuk menghindari kemungkinan kerusakan air tanah dan
lingkungannya di masa mendatang.
Sehubungan dengan peranan air tanah yang penting
dalam menunjang pembangunan, telah diatur
pelaksanaan pengelolaan air tanah yang mengacu pada
Undang-Undang (UU) No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber
Daya Air dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 43 Tahun
2008 tentang Air Tanah. Guna mendukung pengelolaan air
tanah, mengacu pada Pasal 18 ayat (3) pada Peraturan
Pemerintah (PP) No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah,
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dapat
membentuk unit pelaksana teknis di bidang air tanah.
Dalam rangka menunjang pelaksanaan pengelolaan air
tanah khususnya di wilayah CAT Jakarta (merupakan
cekungan air tanah lintas provinsi), melalui Peraturan
Menteri ESDM Nomor 24 Tahun 2013 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Balai Konservasi Air Tanah, Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral memandang perlu
didirikannya Balai Konservasi Air Tanah pada CAT Jakarta
yang merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan
Badan Geologi yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Pusat Sumber Daya Air
Tanah dan Geologi Lingkungan.

Susunan kelembagaan dari Balai Konservasi (Gambar 1)

WILAYAH KERJA
Cakupan wilayah kerja Balai Konservasi Air Tanah ini,
mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 26 tentang
Penetapan Cekungan Air Tanah, meliputi wilayah di
CAT Jakarta yang meliputi wilayah administrasi:
Provinsi DKI Jakarta
Sebagian Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat
Sebagian Kab. Bekasi, Provinsi Jawa Barat
Sebagian Kota Depok, Provinsi Jawa Barat
Sebagian Kota Tangerang, Provinsi Banten
Sebagian Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten
Sebagian Kab. Tangerang, Provinsi Banten

a. Kepala Balai Konservasi Air Tanah.


b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Subbagian Tata Usaha.


Seksi Pemantauan dan Penanggulangan
Seksi Pengembangan Teknologi Konservasi.
Kelompok Jabatan Fungsional.
Pengelolaan sarana dan prasarana teknis.
Pelaksanaan evaluasi konservasi air tanah.
Pelaksanaan ketatausahaan, kepegawaian,
keuangan, dan rumah tangga.

KEPALA
BALAI KONSERVASI
AIR TANAH

Tidak tertutup kemungkinan wilayah cakupan Balai


Konservasi Air Tanah ini akan diperluas wilayah
pelayanannya pada cekungan air tanah lintas
provinsi lainnya.

SubBagian Tata Usaha

Seksi
Pengembangan
Teknologi Konservasi

Seksi
Pemantauan dan
Penanggulangan

Kelompok Jabatan
Fungsional

Вам также может понравиться