Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TLOGOSARI WETAN
Di susun oleh :
AULIA RAHMAN
BAHTIAR BAGUS SANTOSO
FARIDA
HANINDHITA TRISIARINI
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Laporan Program
Analisis Puskesmas.
Laporan Program Analisis Puskesmas ini berisi hasil Analisis kegiatan
Program kesehatan tahun 2012. Laporan Analisis Program Puskesmas ini sangat
penting sebagai hasil Evaluasi kegiatan Program Puskesmas.
Hasil-hasil yang baik di harapkan bisa di pertahankan atau ditingkatkan,
sedangkan hasil- hasil yang kurang di harapkan dapat di tingkatkan sesuai target.
Kami sadar laporan ini masih kurang jauh sempurna untuk itu masukan,
koreksi, kritik dan saran dari ibu pembimbing kami.
Semarang, 7 Juni 2013
Kepala Puskesmas Tlogosari Wetan
Kota Semarang
dr. Nurhayati, M.Kes
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan ini menerangkan bahwa Laporan Analisis Program dengan judul Analisis Program
P2M Tentang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular TB sesuai dengan
2
Praktek yang dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2013 sampai 14 Juni 2013 di Puskesmas
Tlogosari Wetan
Pembimbing Akademik
DAFTAR ISI
Kata pengantar
....................................................................
3
Daftar isi
....................................................................
BAB I pendahuluan
A.
B.
C.
D.
E.
Latar belakang
Tujuan penulisan
Ruang lingkup penulisan
Metode dan tehnik penulisan
Sistematika penulisan
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
Program
Kebijakan
Target sasaran
Indikator keberhasilan
Kegiatan / upaya program
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
BAB IV PEMBAHASAN
A. Analisa
........................................................................
........................................................................
........................................................................
........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda. Penyakit
infeksi dan menular masih memerlukan perhatian besar, sementara itu terjadi
peningkatan penyakit tidak menular seperti penyakit karena perilaku tidak sehat dan
penyakit degeneratif. Kemajuan transportasi dan komunikasi, membuat penyakit dapat
berpindah dari satu daerah atau negara ke negara lain dalam waktu relatif singkat serta
tidak mengenal batas wilayah administrasi.
Dalam kurun waktu lima tahun mendatang, masalah penyakit di Indonesia akan
didominasi oleh penyakit endemis seperti DBD, kusta, rabies, diare yang sewaktu-waktu
dapat menimbulkan terjadinya kejadian luar biasa (KLB) yang mengakibatkan banyak
kematian, meningkatnya kembali penyakit endemis sepeti TB Paru, malaria, pneumonia
dan timbulnya penyakit baru baik yang menular maupun tidak menular. Selanjutnya
berbagai penyakit baru ditemukan, serta kecenderungan Salah satu upaya mengurangi
kerugian akibat yang ditimbulkan oleh letusan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit
adalah melakukan pengamatan penyakit cara intensif yang dikenal dengan Sistem
Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB) terhadap penyakit yang potensial
terjadi KLB.
5
Upaya peningkatan cakupan tiap program yang ada di Puskesmas terus dilakukan
dengan berbagai cara dan strategi, kerjasama lintas program maupun lintas sektoral juga
terus dibina, namun sampai saat ini khusunya yang terjadi di Puskesmas Tlogosari Wetan
ada target yang sudah tercapai maupun belum sepenuhnya tercapai yang khususnya di
program P2M.
Menyikapi hal tersebut, perlu kiranya dilakukan suatu pengkajian dan analisa
yang cermat dari permasalahan-permasalahan program yang dirasakan di lapangan,
karena permasalahan yang tersembunyi tanpa adanya pengkajian dan analisa lebih lanjut
akan terjadi akumulasi permasalahan yang akan membawa pada kompleksitas masalah.
2. TUJUAN PENULISAN
a. Tujuan Umum
Mahasiswa bersama Puskesmas mampu mengelola salah satu program pokok
Puskesmas yaitu Program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular sesuai
dengan konsep keperawatan.
b. Tujuan Khusus :
1. Mengidentifikasi pelaksanaan salah satu program puskesmas yaitu Program
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular (P2M) yang berjalan di Dinas
Kesehatan Kota (DKK) Semarang dan pelaksanaan Program pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular (P2M) terkait penyakit TB di tingkat Puskesmas
Tlogosari Wetan.
2. Mengetahui kebijakan (policy), target sasaran, indikator keberhasilan, dan
kegiatan/upaya program dalam program P2M yang dilakukan di DKK Semarang.
3. Mengidentifikasi pelaksanaan salah satu program puskesmas yaitu Program
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular (P2M) yang berjalan di tingkat
Puskesmas Tlogosari Wetan.
4. Mengetahui masalah kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas Tlogosari Wetan,
target dan sasaran, strategi, kegiatan, peran serta masyarakat, lintas sektor dan
lintas program, sasaran, implementasi, dan evaluasi dalam pelaksanaan program
P2M di di wilayah Puskesmas Tlogosari Wetan.
6
BAB II
PROGRAM PUSKESMAS DKK SEMARANG
1. PROGRAM P2M
Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) merupakan suatu usaha untuk
menghilangkan atau mengubah cara berpindahan penyakit menular dan atau infeksi.
Pemindahan atau penularan itu suatu cara bagimana orang yang rawan dapat memperoleh
penyakit atau infeksi dari orang lain atau cara-cara tersebut adalah:
a) Penularan langsung dari manusia ke manusia
Dapat terjadi karena : percikan air ludah, saat batuk, berludah atau bersin.
b) Penularan tidak langsung
-
Dengan perantara barang atau benda kotor (mengandung kuman) biasanya air,
makanan dan susu segar, penyakit antara lain ; kolera, disentri
Tujuan P2M
Pemberantasan penyakit bertujuan antara lain :
1. Mencegah terjadinya penularan penyakit
2. Mengurangi terjadinya kesakitan
3. Mengurangi terjadinya kematian
Langkah-langkah P2M
Langkah-langkah P2M antara lain :
1. Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit
2. Melaporkan penyakit menular
3. Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk,
untuk menemukan kasus-kasus lagi dan untuk mengetahui sumber penularan
4. Tindakan permulaan untuk menahan penjalaran(containment)
9
2. KEBIJAKAN (POLICY)
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
10
4. INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator pencapaian Rencana Aksi Nasional AKMS TB, dijabarkan per tingkat
administrasi pusat, propinsi dan kabupaten/kota dalam kurun waktu 2010-2014, yang
dapat dilihat pada tabel berikut:
11
12
Pelatihan ditujukan untuk pelatih tingkat pusat dan tingkat propinsi dengan harapan
pelatih tingkat propinsi mampu melatih petugas kabupaten/kota. Khusus untuk
konseling pelatihan dilakasakan bagi para tenaga konselor yang terkait dengan
pelayanan TB MDR untuk mendukung psikososial pasien TBMDR selama
menjalankan pengobatan.
f. Melaksanakan promosi TB bagi seluruh sarana kesehatan yang ada baik Puskesmas,
Rumah Sakit (pemerintah, swasta, institusi), Klinik di Tenpat Kerja dan sebagainya
3. Mobilisasi Sosial
a. Menyusun pedoman mobilisasi sosial pengendalian TB
Pedoman mobilisasi sosial disusun untuk menjadi acuan seluruh komponen
masyarakat dalam melaksanakan mobilisasi sosial mulai dari pusat sampai desa.
b. Menyelenggarakan Forum Gerdunas TB (Gerakan Terpadu nasional)
Forum Gerdunas harus diselenggarkan secara berkala sedikitnya 3 bulan sekali dan
berkesinambungan.
c. Evaluasi pelaksanaan ujicoba layanan TB yang terintegrasi dengan UKBM di 3
provinsi
Mengevaluasi pelaksanaan ujicoba layanan TB yang terintegrasi dengan UKBM
untuk melihat efektifitas kegiatan dan model keterlibatan masyarakat di populasi
yang sulit terjangkau.
d. Perumusan kebijakan yang mendukung implementasi integrasi layanan TB di
UKBM di daerah
e. Memperluas layanan TB yang terintegrasi dengan UKBM di provinsi lain
Memperluas pelaksanaan layanan TB yang terintegrasi dengan UKBM
berdasarkan hasil uji coba yang sudah dilaksanakan.
f. Mereview, mengembangkan dan mendistribusikan TB kit untuk Pos TB Desa.
15
TB kit untuk Pos TB Desa akan menjadi pegangan bidan dan kader di desa dalam
penyelenggaraan Pos TB Desa.
g. Melaksanakan mobilisasi organisasi masyarakat
Mengadakan gerakan masyarakat secara serentak oleh Organisasi masyarakat yang
dikaitkan dengan momentum hari-hari Kesehatan.
16
BAB III
PROGRAM PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN
WILAYAH KERJA
RW
RT
KK
1.
04
39
1828
2.
Kelurahan Tlogomulyo
11
78
3209
3.
KelurahanPedurungan Lor
09
58
2298
4.
KelurahanPedurungan Tegah
11
84
3713
5.
12
66
3918
6.
06
24
1703
7.
KelurahanPlamongan Sari
16
88
3108
8.
Kelurahan Palebon
11
77
3726
17
Tuberkulosis
(TBC) adalah
penyakit
akibat
kuman
Mycobakterium
2. Pengobatan Tuberculosis
Cara untuk mencegah penularan kuman TB antara lain :
1. Menutup mulut pada waktu bersin / batuk
2. Tidur terpisah dari keluarga (tidak satu kamar, terutama pada 2 bulan pertama
pengobatan)
3. Tidak meludah di sembarang tempat, meludah di tempat yang sudah diisi
sabun, karbol atau Lysol 5%, atau tanah pasir karena kuman TB mati oleh zatzat tersebut.
Cara merawat penderita TB Paru adalah :
1. Mengawasi penderita minum obat TBC secara teratur, sehingga tidak terjadi
putus asa.
2. Rajin periksa diri ke Puskesmas.
3. Istirahat cukup.
4. Mendorong penderita untuk latihan batuk efektif dan nafas dalam.
5. Hentikan kebiasaan merokok.
6. Makan makanan bergizi (4 sehat 5 sempurna).
7. Banyak minum air Putih 8 gelas / hari.
Pengobatan dengan panduan OAT kategori I dalam kemasan paket A
1. Formula 2 HRZE/4 H3R3
2. Untuk penderita baru BTA(+)
3. Pengobatan terdiri dari 2 fase (tahap) yaitu :
a. Fase permulaan
1. Lama pengobatan 2 bulan
2. Jenis obat INH, rifampisin, pirazinamid, ethambutol
3. Dosis harian terkemas dalam blister pac: KOMBIPAK II (HKZE)
4. Cara makan obat setiap hari
5. Jumlah kali makan obat sebanyak 60 hari
b. Fase lanjutan
19
Jumlah Penderita
1
Tlogomulyo
Pedurungan Lor
Pedurungan Tengah
Pedurungan Kidul
Penggaron
Plamongan
Palebon
Lain-lain
20
D. Strategi
Strategi yang digunakan untuk melaksanakan program tersebut adalah
melaksanakan pemeriksaan awal pada klien yang datang untuk berobat di Puskesmas
Tlogosari Wetan (pengobatan pasif).
Untuk pengobatan aktif yaitu petugas melakukan kunjungan langsung di
tempat kediaman penderita TBC serta penyuluhan belum bisa dilakukan.
E. Kegiatan
Kegiatan pengobatan TB paru yang diadakan di Puskesmas Tlogosari Wetan :
Klien diperiksa di ruang balai pengobatan apabila klien mengalami tanda dan gejala
yang mengarah pada TB paru, klien diminta untuk ke laboratorium untuk pemeriksaan
dahak sewaktu besoknya akan apakah klien tersebut positif/negatif menghidap TB
paru. Apabila klien tersebut positif mengidap TB paru maka klien tersebut dianjurkan
untuk melakukan pengobatan secara bertahap sampai pengobatan yang dianjurkan
selesai, pengobatan pada TB paru sesuai dan prosedur pengobatan yang telah
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan. Untuk penderita yang telah lama mengidap TB paru
dianjurkan untuk selalu kontrol sesuai dengan lamanya pengobatan yaitu 6 bulan dari
awal klien masuk sampai selesai.
F. Peran serta masyarakat
Masyarakat sangat mendukung program Pemberantasan dan Pencegahan TB
Paru ini. Masyarakat berperan sebagai kader yang sebelumnya sudah diberi pelatihan
oleh Puskesmas Tlogosari Wetan.
G. Kerjasama lintas sektor dan lintas program
1. Kerjasama lintas sektor
Puskesmas melakukan kerjasama lintas sektoral dalam bentuk rapat koordinasi
kecamatan
2. Kerjasama lintas program
kerjasama lintas program dilaksanakan dalam bentuk kerjasama dengan bagian
BP. Kerjasama dengan bagian Kesehatan Lingkungan (pencahayaan dan
Ventilasi), bagian Program Gizi (pemenuhan gizi untuk peningkatan imunitas agar
tidak mudah terserang penyakit), kerjasama dengan Program KIA (terkait
imunisasi untuk kekebalan tubuh), serta kerjasama dengan bagian P2M.
H. Implementasi ( hambatan dan pendukung)
1. Hambatan
21
Peran serta masyarakat dalam pengendalian terhadap kuman masih belum optimal,
keterbatasan tenaga dan kemampuan petugas dalam pelaksanaan program
pengobatan TB paru
2. Pendukung
Dukungan dari berbagai pihak diantaranya dari masyarakat, dari Dinas
Kesehatan Kota, lintas sektor, dan Pemerintahan Kota Semarang.
I. Evaluasi (hasil, kekurangan)
1. Hasil
Hasil yang dicapai oleh petugas Puskesmas dalam pelaksanaan program
pengobatan TB Paru melebihi dari target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kota Semarang.
2. Kekurangan
Adanya keterbatasan waktu dan kemampuan petugas untuk pelaksanaan
pengobatan TB paru yang lebih optimal lagi.
BAB IV
PEMBAHASAN
Analisis SWOT
1. Strenght (kekuatan)
a. Puskesmas Tlogosari Wetan terletak di dekat
b.
c.
d.
e.
f.
g.
puskesmas
h. Puskesmas sudah mempunyai mobil pusling
i. Terdapat sarana Laboratorium untuk Pemeriksaan
2. Weakness (kelemahan)
a. Lingkungan Puskesmas kurang nyaman, diakibatkan oleh lingkungan sekolah
yang berada di depan puskesmas.
22
Pemecahan Masalah
1. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat baik yang sehat maupun yang
berisiko tentang TB paru dan diberikan dorongan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya kegiatan.
2. Pembinaan pada petugas untuk melaksanakan kegiatan program pengobatan secara
bertahap sesuai dengan prosedur program pengobatan
3. Manajemen waktu agar pemenuhan program pengobatan sesuai dengan sasaran yang
akan dituju misalnya melakukan penyuluhan atau kunjungan pada waktu sore atau
malam hari di luar jam kerja Puskesmas.
BAB V
24
SIMPULAN SARAN
a.
Kesimpulan
Dalam pemberantasan penyakit menular untuk menentukan penyakit mana yang harus
diberantas terlebih dahulu didasarkan pada menimbulkan angka kesakitan dan angka
kematian yang tinggi, dapat menimbulkan wabah, menyerag terutama pada bayi,
anak-anak, ibu tenaga kerja.
b. Saran
Melakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Mengobati / merawat / merujuk tersangka / penderita TB ke rumah sakit
2. Melaksanakan penyuluhan intensif melalui berbagai media
3. Melaksanakan kewaspadaan dini (SKD) dan penangulangan KLB
4. Menutup mulut bila batuk bagi penderita TB
5. Gentengisasi dengan genteng kaca untuk pencahayaan yang cukup
6. Memenuhi rumah dengan ventilasi yang cukup untuk pergantian udara
7. Melakukan imunisasi untuk peningkatan kekebalan tubuh terhadap penyakit
DAFTAR PUSTAKA
Strategi Nasional Pengendalian TB 2010-2014. Ditjen PP&PL. Kementrian Kesehatan RI.
2010.
Rencana Operasional dalam Penanggulangan Tuberculosis. Pusat Promosi Kesehatan.
Kementrian Kesehatan RI. 2010.
Profil Puskesmas Tlogosari Wetan. 2012
25