Вы находитесь на странице: 1из 798

KUMPULAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN
TENTANG EVALUASI
DAN PELAPORAN

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL


PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
KEMENTERIAN KEHUTANAN
JAKARTA, 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Kata Pengantar
Evaluasi merupakan proses penilaian yang sistematis, pemberian
nilai, atribut, apresiasi dan pengenalan permasalahan serta
pemberian solusi atas permasalahan yang ditemukan. Kegiatan
evaluasi sama pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen
lainnya, seperti perencanaan, pengorganisasian atau pelaksanaan,
pemantauan (monitoring) dan pengendalian. Sebagai bagian dari
fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri sendiri, tapi
memiliki hubungan yang erat dengan fungsi pemantauan dan
pelaporan.
Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi
dan Pelaporan ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan
menyamakan persepsi serta pemahaman mengenai evaluasi
dan pelaporan bagi instansi pemerintah, khususnya di
lingkungan Direktorat Jenderal PHKA. Dengan hadirnya buku
ini diharapkan juga dapat menjadi pedoman umum bagi seluruh
instansi lingkup Direktorat Jenderal PHKA dalam mewujudkan
tata pemerintahan yang baik, transparan dan akuntabel.
Akhirnya dengan tidak mengabaikan kekurangan yang ada dalam isi
buku ini, baik materi maupun penyajiannya, kami mengharapkan
saran dan masukan dalam rangka penyempurnaannya di masa
yang akan datang. Semoga bermanfaat.
Salam Lestari...
Salam Evaluator...

Jakarta, Juni 2012

Sekretariat Direktorat Jenderal PHKA,

Ir. Hartono, M.Sc


NIP. 19621113 199003 1 004
SETDITJEN PHKA - 2012

iii

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Daftar Isi
Kata Pengantar........................................................................iii
Daftar Isi..................................................................................v
1. Peraturan Pemerintah Nomor: 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4614)................................................................................. 1
2. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4663).....................................................41
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890).........65
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.........119
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan Indikator
Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah....................129

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara


Nomor 20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan
Indikator Kinerja Utama.................................................143
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor: 13 Tahun 2010 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Tahun 2010........................................................................201
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor: 29 Tahun 2010 Tentang
Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah......................305
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor: 35 Tahun 2011 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilita Kinerja Instansi
Pemerintah Tahun 2011.................................................343
10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.22/Menhut-II/
2010 Tentang Pedoman Audit Kinerja Lingkup Kementerian
Kehutanan.....................................................................475
11. SK LAN Nomor: 239 Tahun 2003 Tentang Perbaikan
Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.......................................................491
12. SK Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Nomor: KEP/135/M.PAN/9/2004 Tentang Pedoman Umum
Evaluasi LAKIP...............................................................541
13. Peraturan Inspektur Jenderal Kementerian Kehutanan Nomor:
P.17/III-INSP.2/TU/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Audit Kinerja Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Satuan
Kerja Lingkup Kementerian Kehutanan..............................621

vi

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

14. Peraturan Inspektur Jenderal Kementerian Kehutanan


Nomor: P. 3/ III.4/2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Audit Kinerja Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Satuan Kerja
Lingkup Kementerian Kehutanan...................................655
15. Keputusan Inspektur Jenderal Kemhut Nomor: K/18/
III-INSP.2/2010 yang telah dirubah dengan SK.13/
III-INSP.4/2011 tentang Penetapan Faktor Penentu
Keberhasilan Kinerja Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Satuan
Kerja UPT Lingkup Kementerian Kehutanan...................755

SETDITJEN PHKA - 2012

vii

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 8 TAHUN 2006
TENTANG
PELAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

presiden republik
indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 8 TAHUN 2006
TENTANG
PELAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal


55 ayat (5) Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara, perlu
menetapkan Peraturan Pemerintah tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah


diubah
dengan
Peraturan
Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4493), yang
telah ditetapkan menjadi Undang-Undang
dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4548);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAPORAN


KEUANGAN DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1. Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan negara/daerah selama suatu periode.
2. Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang
hendak atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan
anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

3.

Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara


ringkas dan lengkap tentang capaian Kinerja yang disusun
berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka
pelaksanaan APBN/APBD.
4. Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang
menggambarkan realisasi pendapatan, belanja, dan
pembiayaan selama suatu periode.
5. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi
keuangan Pemerintah yaitu aset, utang, dan ekuitas dana
pada suatu tanggal tertentu.
6. Laporan Arus Kas adalah laporan yang menggambarkan
arus kas masuk dan keluar selama suatu periode, serta
posisi kas pada tanggal pelaporan.
7. Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tak
terpisahkan dari laporan keuangan yang menyajikan
informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan
dalam rangka pengungkapan yang memadai.
8. Standar Akuntansi Pemerintahan, yang selanjutnya disebut
SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan
dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan
Pemerintah.
9. Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang
dipengaruhi oleh manajemen yang diciptakan untuk
memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian
efektivitas,
efisiensi,
ketaatan
terhadap
peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dan keandalan
penyajian laporan keuangan Pemerintah.
10. Sistem Akuntansi Pemerintahan adalah rangkaian
sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan, dan
elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak
analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di
lingkungan organisasi pemerintah.
11. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri
dari satu atau lebih entitas akuntansi yang berkewajiban

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa


laporan keuangan.
12. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan Pengguna
Anggaran yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi
dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada
Entitas Pelaporan.
13. Menteri/Pimpinan
Lembaga
adalah
pejabat
yang
bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan Kementerian
Negara/Lembaga yang bersangkutan.
14. Kementerian Negara/Lembaga adalah Kementerian Negara/
Lembaga pemerintah non Kementerian Negara/Lembaga
negara.
15. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah adalah kepala badan/
dinas/biro keuangan/bagian keuangan yang mempunyai
tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak
sebagai Bendahara Umum Daerah.
16. Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah organisasi/lembaga
pada pemerintah daerah yang bertanggung jawab kepada
gubernur/bupati/walikota dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan yang terdiri dari sekretaris daerah, dinas
daerah dan lembaga teknis daerah, kecamatan, dan satuan
polisi pamong praja sesuai dengan kebutuhan daerah.
17. Bendahara Umum Negara adalah pejabat yang diberi tugas
untuk melaksanakan fungsi Bendahara Umum Negara.
18. Bendahara Umum Daerah adalah pejabat yang diberi tugas
untuk melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah.
19. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan
penggunaan anggaran Kementerian Negara/Lembaga/
Satuan Kerja Perangkat Daerah.
20. Perusahaan Negara/Daerah adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh pemerintah
pusat/daerah.
21. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya
disebut APBN, adalah rencana keuangan tahunan

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan


Rakyat.
22. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya
disebut APBD, adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah.
23. Badan Layanan Umum, yang selanjutnya disebut BLU, adalah
instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan
barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan
mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas, yang
pengelolaan keuangannya diselenggarakan sesuai dengan
peraturan pemerintah terkait.
24. Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan adalah dana APBN
yang alokasikan kepada Menteri Keuangan/Bendahara
Umum Negara sebagai Pengguna Anggaran selain yang
dialokasikan
untuk
Kementerian
Negara/Lembaga,
yang dalam pelaksanaannya dapat diserahkan kepada
Kementerian Negara/Lembaga/pihak lain sebagai kuasa
Pengguna Anggaran.
25. Dana Dekonsentrasi adalah anggaran yang disediakan
sehubungan dengan pelimpahan wewenang pelaksanaan
kegiatan pemerintah pusat di daerah kepada gubernur sebagai
wakil pemerintah pusat disertai kewajiban melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada menteri/
pimpinan lembaga terkait.
26. Dana Tugas Pembantuan adalah anggaran yang
disediakan sehubungan dengan penugasan tertentu dari
pemerintah pusat kepada daerah dan/atau desa disertai
kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaannya kepada menteri/pimpinan lembaga terkait.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB II
PELAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA
Pasal 2
Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD,
setiap Entitas Pelaporan wajib menyusun dan menyajikan:
a. Laporan Keuangan; dan
b. Laporan Kinerja.

Pasal 3
(1) Entitas Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
terdiri dari:
a. Pemerintah pusat;
b. Pemerintah daerah;
c. Kementerian Negara/Lembaga; dan
d. Bendahara Umum Negara.
(2) Entitas Pelaporan Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c ditetapkan dalam Peraturan
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.

Pasal 4
(1) Setiap kuasa Pengguna Anggaran di lingkungan suatu
Kementerian Negara/Lembaga merupakan Entitas Akuntansi.
(2) Bendahara Umum Daerah dan setiap Pengguna Anggaran
di lingkungan pemerintah daerah merupakan Entitas
Akuntansi.

BAB III
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
Pasal 5
(1) Laporan Keuangan pemerintah pusat/daerah setidaktidaknya terdiri dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran;
b. Neraca;

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

(2)

(3)

(4)

(5)

c. Laporan Arus Kas ; dan


d. Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga/ Satuan
Kerja Perangkat Daerah setidak-tidaknya terdiri dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran;
b. Neraca; dan
c. Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara/Daerah
setidak-tidaknya terdiri dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran;
b. Neraca;
c. Laporan Arus Kas ; dan
d. Catatan atas Laporan Keuangan.
Penambahan unsur-unsur Laporan Keuangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) ditetapkan
dalam Peraturan Menteri Keuangan dan/atau oleh komite
yang menyusun SAP.
Ilustrasi format Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan
Laporan Arus Kas, serta susunan Catatan atas Laporan
Keuangan disajikan pada Lampiran I, penggunaannya
disesuaikan dengan kebutuhan serta ketentuan SAP.

Pasal 6
(1) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
disusun dan disajikan sesuai dengan SAP.
(2) Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 dihasilkan dari suatu Sistem
Akuntansi Pemerintahan.

Pasal 7
(1) Laporan Realisasi Anggaran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 menyajikan realisasi pendapatan, belanja, dan
pembiayaan yang diperbandingkan dengan anggarannya
dan dengan realisasi periode sebelumnya.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

(2) Neraca sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 menyajikan


aset, utang, dan ekuitas dana yang diperbandingkan dengan
periode sebelumnya.
(3) Laporan Arus Kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari
aktivitas investasi aset non keuangan, arus kas dari aktivitas
pembiayaan, dan arus kas dari aktivitas non anggaran yang
diperbandingkan dengan periode sebelumnya.

BAB IV
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Pasal 8
(1) Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran
menyusun Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (2) sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN pada Kementerian Negara/Lembaga
yang bersangkutan dan menyampaikannya kepada Presiden
melalui Menteri Keuangan.
(2) Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
menyusun Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (3) sebagai pertanggungjawaban pengelolaan
perbendaharaan negara dan menyampaikannya kepada
Presiden.
(3) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) disampaikan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan
setelah tahun anggaran berakhir.
(4) Untuk pelaksanaan pemeriksaan keuangan, Laporan
Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
disampaikan pula kepada Badan Pemeriksa Keuangan.

Pasal 9
(1) Menteri Keuangan menyusun Laporan Keuangan pemerintah
pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) untuk
memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan APBN.

10

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

(2) Laporan Keuangan pemerintah pusat sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan Laporan
Keuangan Kementerian Negara/Lembaga serta laporan
pertanggungjawaban pengelolaan perbendaharaan Negara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8.
(3) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan oleh Menteri Keuangan kepada Presiden,
untuk selanjutnya disampaikan kepada Badan Pemeriksa
Keuangan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun
anggaran berakhir.

Pasal 10
(1) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku Pengguna
Anggaran menyusun Laporan Keuangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang bersangkutan dan menyampaikannya kepada
gubernur/bupati/walikota melalui Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah.
(2) Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara
Umum
Daerah
menyusun
Laporan
Keuangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) sebagai
pertanggungjawaban pengelolaan perbendaharaan daerah
dan menyampaikannya kepada gubernur/bupati/walikota.
(3) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) disampaikan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan
setelah tahun anggaran berakhir.

Pasal 11
(1) Pejabat Pengelola Keuangan Daerah menyusun Laporan
Keuangan pemerintah daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (1) untuk disampaikan kepada gubernur/
bupati/walikota untuk memenuhi pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD.

SETDITJEN PHKA - 2012

11

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

(2) Laporan Keuangan pemerintah daerah sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan Laporan
Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah serta laporan
pertanggungjawaban pengelolaan perbendaharaan daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10.
(3) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan oleh gubernur/bupati/walikota kepada Badan
Pemeriksa Keuangan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan
setelah tahun anggaran berakhir.

Pasal 12
(1) Menteri/Pimpinan Lembaga memberikan tanggapan dan
melakukan penyesuaian terhadap Laporan Keuangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) berdasarkan
hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan atas
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang
bersangkutan.
(2) Laporan Keuangan yang telah disesuaikan bersama
tembusan tanggapan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) disampaikan kepada Menteri Keuangan oleh menteri/
pimpinan lembaga selambat-lambatnya 1 (satu) minggu
setelah laporan hasil pemeriksaan diterbitkan Badan
Pemeriksa Keuangan untuk digunakan sebagai bahan
penyesuaian Laporan Keuangan pemerintah pusat.
(3) Menteri Keuangan atas nama pemerintah memberikan
tanggapan dan melakukan penyesuaian terhadap Laporan
Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3)
berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan
atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga dan
Laporan Keuangan pemerintah pusat serta koreksi lain
berdasarkan SAP.

Pasal 13
Gubernur/bupati/walikota memberikan tanggapan dan melakukan
penyesuaian terhadap Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud

12

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

dalam Pasal 11 ayat (3) berdasarkan hasil pemeriksaan Badan


Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan pemerintah daerah
serta koreksi lain berdasarkan SAP.

Pasal 14
(1) Berdasarkan Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (3), Menteri Keuangan menyusun
rancangan undang-undang tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN.
(2) Rancangan undang-undang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disampaikan oleh Presiden kepada Dewan
Perwakilan Rakyat selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
setelah tahun anggaran berakhir.

Pasal 15
(1) Berdasarkan Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
menyusun
rancangan
peraturan
daerah
tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.
(2) Rancangan peraturan daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disampaikan oleh gubernur/bupati/walikota kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selambat-lambatnya 6
(enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
(3) Rancangan peraturan daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) yang telah disetujui bersama dengan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, untuk tingkat pemerintah
provinsi disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri, dan
untuk tingkat pemerintah kabupaten/kota disampaikan
kepada gubernur.

Pasal 16
Hubungan antarlembaga dalam proses penyusunan laporan
pertanggung-jawaban pelaksanaan APBN/APBD digambarkan
dalam diagram yang tercantum pada Lampiran II.

SETDITJEN PHKA - 2012

13

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB V
LAPORAN KINERJA
Pasal 17
(1) Laporan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,
berisi ringkasan tentang keluaran dari masing-masing
kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-masing program
sebagaimana ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan
APBN/APBD.
(2) Bentuk dan isi Laporan Kinerja disesuaikan dengan
bantuk dan isi rencana kerja dan anggaran sebagaimana
ditetapkan dalam peraturan pemerintah terkait, ilustrasi
format Laporan Kinerja disajikan pada Lampiran III.

Pasal 18
(1) Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran
menyusun Laporan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 dan menyampaikannya kepada Menteri Keuangan,
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, dan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
(2) Laporan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah
tahun anggaran berakhir.

Pasal 19
(1) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku Pengguna
Anggaran menyusun Laporan Kinerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 dan menyampaikannya
kepada gubernur/bupati/walikota, dan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara.
(2) Laporan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah
tahun anggaran berakhir.

14

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 20
(1) Laporan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
dihasilkan dari suatu sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah yang diselenggarakan oleh masing-masing
Entitas Pelaporan dan/atau Entitas Akuntansi.
(2) Sistem
akuntabilitas
kinerja
instansi
pemerintah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan
secara terintegrasi dengan sistem perencanaan, sistem
penganggaran, sistem perbendaharaan, dan Sistem
Akuntansi Pemerintahan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) ditetapkan dalam Peraturan Presiden.
(4) Peraturan Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diusulkan oleh Menteri Keuangan setelah berkoordinasi
dengan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara,
dan Menteri Dalam Negeri.
(5) Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) setidak-tidaknya mencakup
perkembangan keluaran dari masing-masing kegiatan dan
hasil yang dicapai dari masing-masing program sebagaimana
ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan APBN/APBD.
(6) Hubungan Laporan Kinerja dan Laporan Keuangan
digambarkan pada diagram yang tercantum pada Lampiran
IV.

BAB VI
SUPLEMEN LAPORAN KEUANGAN
Pasal 21
Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(2) dilampiri dengan laporan keuangan BLU bentuk ringkas.

SETDITJEN PHKA - 2012

15

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 22
(1) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 ayat (1) dilampiri dengan Ikhtisar laporan keuangan
Perusahaan Negara/Daerah.
(2) Ikhtisar laporan keuangan Perusahaan Negara/Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh Menteri
Keuangan/gubernur/bupati/walikota
selaku
wakil
pemerintah pusat/daerah dalam kepemilikan kekayaan
pemerintah pusat/daerah yang dipisahkan.
(3) Bentuk dan isi dari ikhtisar laporan keuangan Perusahaan
Negara/Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah sebagaimana ditetapkan pada Lampiran V.

Pasal 23
(1) Untuk memenuhi ketentuan penyusunan ikhtisar laporan
keuangan Perusahaan Negara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22, menteri yang ditunjuk dan/atau diberi
kuasa untuk mewakili Pemerintah pusat selaku pengelola/
pembina Perusahaan Negara wajib menyampaikan:
a. laporan keuangan Perusahaan Negara yang belum
diaudit kepada Menteri Keuangan selambat-lambatnya
2 1/2 (dua setengah) bulan setelah tahun APBN
berakhir; dan
b. laporan keuangan Perusahaan Negara yang telah
diaudit kepada Menteri Keuangan selambat-lambatnya
5 1/2 (lima setengah) bulan setelah tahun APBN
berakhir.
(2) Untuk memenuhi ketentuan penyusunan ikhtisar laporan
keuangan Perusahaan Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22, Perusahaan Daerah wajib menyampaikan:
a. laporan keuangan Perusahaan Daerah yang belum
diaudit kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
selambat-lambatnya 2 1/2 (dua setengah) bulan
setelah tahun APBD berakhir; dan

16

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

b.

laporan keuangan Perusahaan Daerah yang telah


diaudit kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
selambat-lambatnya 5 1/2 (lima setengah) bulan
setelah tahun APBD berakhir.

Pasal 24
Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
dapat dilampirkan ikhtisar dan/atau informasi tambahan nonkeuangan yang relevan.

BAB VII
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 25
(1) Laporan Keuangan tahunan Kementerian Negara/Lembaga/
pemerintah daerah/ Satuan Kerja Perangkat Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 disertai dengan
pernyataan tanggung jawab yang ditandatangani oleh
menteri/pimpinan
lembaga/gubernur/bupati/walikota/
kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah.
(2) Laporan Keuangan tahunan bagian Anggaran Pembiayaan
dan Perhitungan yang dialokasikan kepada Kementerian
Negara/Lembaga, dan pemerintah daerah, disampaikan
secara terpisah dan disertai dengan pernyataan tanggung
jawab yang ditandatangani oleh menteri/pimpinan
lembaga/gubernur/bupati/walikota yang menerima alokasi
Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan tersebut.

Pasal 26
(1) Pernyataan tanggung jawab sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 25 memuat pernyataan bahwa pengelolaan
APBN/APBD telah diselenggarakan berdasarkan Sistem
Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan
telah diselenggarakan sesuai dengan SAP.

SETDITJEN PHKA - 2012

17

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

(2) Bentuk dan isi dari pernyataan tanggung jawab sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dibuat sesuai dengan Lampiran VI.

BAB VIII
LAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA INTERIM
Pasal 27
(1) Kepala satuan kerja sebagai kuasa Pengguna Anggaran di
lingkungan Kementerian Negara/Lembaga menyampaikan
Laporan Keuangan dan Kinerja interim sekurang-kurangnya
setiap triwulan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga.
(2) Menteri/Pimpinan Lembaga menyusun Laporan Keuangan
dan Kinerja interim Kementerian Negara/Lembaga
berdasarkan Laporan Keuangan dan Kinerja interim kuasa
Pengguna Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan menyampaikannya kepada Menteri Keuangan, Menteri
Perencanaan, dan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara.
(3) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai Pengguna
Anggaran/kuasa Pengguna Anggaran menyampaikan
Laporan Keuangan dan Kinerja interim sekurang-kurangnya
setiap
triwulan
kepada
gubernur/bupati/walikota,
dilampiri dengan Laporan Keuangan dan Kinerja interim
atas pelaksanaan kegiatan Dana Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk, isi, dan tata
cara penyampaian Laporan Keuangan dan Kinerja interim
di lingkungan pemerintah pusat diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan, dan di lingkungan pemerintah daerah
diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri.

18

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB IX
LAPORAN KEUANGAN ATAS PELAKSANAAN
KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI/TUGAS
PEMBANTUAN
Pasal 28
(1) Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menjadi pelaksana
kegiatan Dana Dekonsentrasi menyelenggarakan akuntansi
dan menyusun Laporan Keuangan dan Kinerja sebagaimana
berlaku bagi kuasa Pengguna Anggaran pada tingkat
pemerintah pusat.
(2) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyampaikan
Laporan Keuangan dan Kinerja atas pelaksanaan kegiatan
Dana Dekonsentrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kepada gubernur dan Menteri/Pimpinan Lembaga terkait.
(3) Gubernur menyiapkan Laporan Keuangan dan Kinerja
gabungan berdasarkan laporan yang diterima dari Satuan
Kerja Perangkat Daerah yang menjadi pelaksana kegiatan
Dana Dekonsentrasi, dan selanjutnya menyampaikannya
kepada Menteri/Pimpinan Lembaga terkait serta kepada
Presiden melalui Menteri Keuangan.

Pasal 29
(1) Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menjadi pelaksana
kegiatan Tugas Pembantuan menyelenggarakan akuntansi
dan menyusun Laporan Keuangan dan Kinerja sebagaimana
berlaku bagi kuasa Pengguna Anggaran pada tingkat
pemerintah pusat.
(2) Laporan Keuangan dan Kinerja atas pelaksanaan kegiatan
Tugas Pembantuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) disampaikan kepada gubernur/bupati/walikota dan
Menteri/Pimpinan Lembaga terkait.
(3) Gubernur/bupati/walikota menyiapkan Laporan Keuangan
dan Kinerja gabungan berdasarkan laporan yang diterima
dari Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menjadi

SETDITJEN PHKA - 2012

19

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

pelaksana kegiatan Tugas Pembantuan dan selanjutnya


menyampaikannya kepada Menteri/Pimpinan Lembaga
terkait serta kepada Presiden melalui Menteri Keuangan.

Pasal 30
(1) Laporan Keuangan dan Kinerja atas pelaksanaan kegiatan
Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan dilaporkan secara
terintegrasi dalam Laporan Keuangan Kementerian Negara/
Lembaga Pengguna Anggaran yang bersangkutan.
(2) Laporan Keuangan dan Kinerja atas pelaksanaan kegiatan
Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan dilampirkan pada
laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyelenggaraan
akuntansi dan penyusunan Laporan Keuangan dan Kinerja
atas pelaksanaan kegiatan Dana Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan.

BAB X
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BENDAHARA
Pasal 31
(1) Bendahara penerimaan/pengeluaran wajib menatausahakan
dan menyusun laporan pertanggungjawaban atas uang
yang dikelolanya dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD.
(2) Laporan pertanggungjawaban bendahara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menyajikan informasi tentang saldo
awal, penambahan, penggunaan, dan saldo akhir uang
persediaan yang dikelolanya pada suatu periode.
(3) Laporan pertanggungjawaban bendahara sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Bendahara
Umum Negara/Daerah atau Kuasa Bendahara Umum
Negara/Daerah, Menteri/Pimpinan Lembaga/gubernur/
bupati/walikota, dan Badan Pemeriksa Keuangan.

20

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penatausahaan


dan penyusunan laporan pertanggungjawaban bendahara
serta penyampaiannya untuk tingkat pemerintah pusat
diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan, dan untuk
tingkat pemerintah daerah diatur dengan Peraturan
Gubernur/Bupati/Walikota
dengan
mengacu
pada
pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.

BAB XI
LAPORAN MANAJERIAL DI BIDANG
KEUANGAN
Pasal 32
(1) Laporan manajerial di bidang keuangan dapat dihasilkan
dari Sistem Akuntansi Pemerintahan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis, bentuk, isi, dan
tata cara pelaporan manajerial sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan peraturan Menteri/Pimpinan
Lembaga/gubernur/bupati/walikota atau pejabat lain yang
ditunjuk.

BAB XII
PENGENDALIAN INTERN
Pasal 33
(1) Untuk meningkatkan keandalan Laporan Keuangan dan
Kinerja sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
ini, setiap Entitas Pelaporan dan Akuntansi wajib
menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.
(2) Dalam Sistem Pengendalian Intern sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus diciptakan prosedur rekonsiliasi
antara data transaksi keuangan yang diakuntansikan oleh
Pengguna Anggaran/kuasa Pengguna Anggaran dengan data

SETDITJEN PHKA - 2012

21

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

transaksi keuangan yang diakuntansikan oleh Bendahara


Umum Negara/ Daerah.
(3) Aparat pengawasan intern pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga/ pemerintah daerah melakukan review
atas Laporan Keuangan dan Kinerja dalam rangka
meyakinkan keandalan informasi yang disajikan sebelum
disampaikan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga/gubernur/
bupati/walikota kepada pihak-pihak sebagaimana diatur
dalam Pasal 8 dan Pasal 11.
(4) Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang
menunjuk aparat pengawasan intern pemerintah untuk
melakukan evaluasi efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
kegiatan Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan serta Dana
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan pada Pengguna Anggaran/
kuasa Pengguna Anggaran yang bersangkutan.

BAB XIII
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 34
(1) Setiap keterlambatan penyampaian Laporan Keuangan
oleh Pengguna Anggaran/kuasa Pengguna Anggaran pada
tingkat pemerintah pusat yang disebabkan oleh kesengajaan
dan/atau kelalaian, Menteri Keuangan selaku Bendahara
Umum Negara dapat memberi sanksi berupa penangguhan
pelaksanaan anggaran atau penundaan pencairan dana.
(2) Setiap keterlambatan penyampaian Laporan Keuangan oleh
Pengguna Anggaran/kuasa Pengguna Anggaran pada tingkat
pemerintah daerah yang disebabkan oleh kesengajaan dan/
atau kelalaian, kepala satuan kerja pengelola keuangan
daerah selaku Bendahara Umum Daerah dapat memberi
sanksi berupa penangguhan pelaksanaan anggaran atau
penundaan pencairan dana.

22

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian


sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Menteri Keuangan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian
sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan
Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota dengan mengacu
pada pedoman yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri.
(5) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) tidak membebaskan kuasa Pengguna Anggaran dari
kewajiban penyampaian Laporan Keuangan.

BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 35
(1) Pelaksanaan ketentuan Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah pusat sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah ini berlaku selambat-lambatnya
pada APBN tahun anggaran 2006.
(2) Pelaksanaan ketentuan Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah ini berlaku selambat-lambatnya
pada APBD tahun anggaran 2007.

Pasal 36
Segala ketentuan yang mengatur Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dan/atau belum diatur dengan ketentuan yang
baru sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini.

SETDITJEN PHKA - 2012

23

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 37
Ketentuan pelaksanaan sebagai tindak lanjut Peraturan
Pemerintah ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 sudah
selesai selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak Peraturan
Pemerintah ini diundangkan.

Pasal 38
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.


Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 3 April 2006

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ttd

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 3 April 2006
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
HAMID AWALUDIN

24

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN


2006 NOMOR 25

Salinan sesuai dengan aslinya


DEPUTI MENTERI SEKRETARIS NEGARA
BIDANG PERUNDANG-UNDANGAN,

ABDUL WAHID

SETDITJEN PHKA - 2012

25

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 8 TAHUN 2006
TENTANG
PELAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH

I. UMUM
Sebelum berlakunya paket undang-undang di bidang keuangan
negara, ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
mengharuskan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
negara dalam bentuk perhitungan anggaran negara/daerah.
Wujud laporan ini hanya menginformasikan aliran kas pada
APBN/APBD sesuai dengan format anggaran yang disahkan oleh
legislatif, tanpa menyertakan informasi tentang posisi kekayaan
dan kewajiban pemerintah. Laporan demikian, selain memuat
informasi yang terbatas, juga waktu penyampaiannya kepada
legislatif amat terlambat. Keandalan (reliability) informasi
keuangan yang disajikan dalam perhitungan anggaran juga
sangat rendah karena sistem akuntansi yang diselenggarakan
belum didasarkan pada standar akuntansi dan tidak didukung
oleh perangkat data dan proses yang memadai.
Upaya konkrit dalam mewujudkan akuntabilitas dan
transparansi di lingkungan pemerintah mengharuskan setiap
pengelola keuangan negara untuk menyampaikan laporan

26

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dengan cakupan


yang lebih luas dan tepat waktu. Undang- Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menegaskan bahwa
laporan pertanggungjawaban keuangan dimaksud dinyatakan
dalam bentuk Laporan Keuangan yang setidak-tidaknya meliputi
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan
Catatan atas Laporan Keuangan, dan disusun berdasarkan SAP.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara lebih lanjut memperjelas bahwa Laporan Keuangan
dimaksud harus disusun berdasarkan proses akuntansi
yang wajib dilaksanakan oleh setiap Pengguna Anggaran dan
kuasa Pengguna Anggaran serta pengelola Bendahara Umum
Negara/Daerah. Sehubungan itu, pemerintah pusat maupun
setiap pemerintah daerah perlu menyelenggarakan akuntansi
dalam suatu sistem yang pedomannya ditetapkan oleh Menteri
Keuangan untuk lingkungan pemerintah pusat dan oleh Menteri
Dalam Negeri untuk lingkungan pemerintah daerah.
Salah satu hal yang amat penting dalam praktek akuntansi dan
pelaporan keuangan di lingkungan pemerintah berhubungan
dengan penetapan satuan kerja instansi yang memiliki tanggung
jawab publik secara eksplisit di mana laporan keuangannya wajib
diaudit dengan opini dari lembaga pemeriksa yang berwenang.
Instansi demikian digolongkan sebagai Entitas Pelaporan.
Sementara instansi lain yang wajib menyelenggarakan akuntansi
dan berperan secara terbatas sebagai entitas akuntansi berperan
sebagai penyumbang bagi Laporan Keuangan yang disusun
dan disampaikan oleh Entitas Pelaporan. Dalam Peraturan
Pemerintah ini ditetapkan bahwa yang termasuk Entitas
Pelaporan adalah (i) pemerintah pusat, (ii) pemerintah daerah,
(iii) setiap Kementerian Negara/Lembaga, dan (iv) Bendahara
Umum Negara. Sementara itu, setiap kuasa Pengguna
Anggaran, termasuk entitas pelaksana Dana Dekonsentrasi/
Tugas Pembantuan, untuk tingkat pemerintah pusat, Satuan

SETDITJEN PHKA - 2012

27

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Kerja Perangkat Daerah, Bendahara Umum Daerah, dan kuasa


Pengguna Anggaran tertentu di tingkat daerah diwajibkan
menyelenggarakan akuntansi sebagai Entitas Akuntansi.
Peraturan Pemerintah ini menjabarkan lebih rinci komponen
Laporan Keuangan yang wajib disusun dan disampaikan oleh
setiap tingkatan Pengguna Anggaran, pengelola perbendaharaan,
serta pemerintah pusat/daerah. Selain itu, diatur pula hierarkhi
kegiatan akuntansi mulai dari tingkat satuan kerja pelaksana
sampai tersusunnya Laporan Keuangan pemerintah pusat/
daerah dengan ketentuan jadwal yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah ini.
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, ditetapkan bahwa
Laporan Keuangan pemerintah pada gilirannya harus diaudit oleh
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebelum disampaikan kepada
pihak legislatif sesuai dengan kewenangannya. Pemeriksaan
BPK dimaksud adalah dalam rangka pemberian pendapat (opini)
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara. Dengan demikian, Laporan Keuangan
yang disusun oleh pemerintah yang disampaikan kepada BPK
untuk diperiksa masih berstatus belum diaudit (unaudited
financial statements). Sebagaimana lazimnya, Laporan Keuangan
tersebut setelah diperiksa dapat disesuaikan berdasarkan temuan
audit dan/atau koreksi lain yang diharuskan oleh SAP. Laporan
Keuangan yang telah diperiksa dan telah diperbaiki itulah yang
selanjutnya diusulkan oleh pemerintah pusat/daerah dalam
suatu rancangan undang-undang atau peraturan daerah tentang
Laporan Keuangan pemerintah pusat/daerah untuk dibahas
dengan dan disetujui oleh DPR/DPRD.
Selain itu, menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003,
pada rancangan undang-undang atau peraturan daerah tentang
Laporan Keuangan pemerintah pusat/daerah disertakan atau

28

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

dilampirkan informasi tambahan mengenai Kinerja instansi


pemerintah, yakni prestasi yang berhasil dicapai oleh Pengguna
Anggaran sehubungan dengan anggaran yang telah digunakan.
Pengungkapan informasi tentang Kinerja ini adalah relevan
dengan perubahan paradigma penganggaran pemerintah yang
ditetapkan dengan mengidentifikasikan secara jelas keluaran
(outputs) dari setiap kegiatan dan hasil (outcomes) dari setiap
program. Untuk keperluan tersebut, perlu disusun suatu sistem
akuntabilitas Kinerja instansi pemerintah yang terintegrasi
dengan sistem perencanaan strategis, sistem penganggaran,
dan Sistem Akuntansi Pemerintahan. Ketentuan yang dicakup
dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tersebut
sekaligus dimaksudkan untuk menggantikan ketentuan yang
termuat dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sehingga dapat
dihasilkan suatu Laporan Keuangan dan Kinerja yang terpadu.
Selain itu, terhadap paket Laporan Keuangan pemerintah pusat/
daerah disertakan pula ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan
Negara/daerah untuk periode yang sama. Peraturan Pemerintah
ini mengatur lebih lanjut hal-hal yang berhubungan dengan
penyajian informasi tambahan dimaksud.
Dalam rangka memperkuat akuntabilitas pengelolaan anggaran
dan perbendaharaan, setiap pejabat yang menyajikan Laporan
Keuangan diharuskan memberi pernyataan tanggung jawab
atas Laporan Keuangan yang bersangkutan. Menteri/pimpinan
lembaga/gubernur/bupati/walikota/kepala
Satuan
Kerja
Perangkat Daerah harus secara jelas menyatakan bahwa Laporan
Keuangan telah disusun berdasarkan Sistem Pengendalian
Intern yang memadai dan informasi yang termuat pada Laporan
Keuangan telah disajikan sesuai dengan SAP.
Peraturan
Pemerintah
ini
merupakan
landasan
bagi
penyelenggaraan kegiatan akuntansi mulai dari satuan kerja

SETDITJEN PHKA - 2012

29

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pengguna Anggaran, penyusunan Laporan Keuangan oleh


Entitas Pelaporan dan penyajiannya kepada BPK untuk diaudit,
hingga penyampaian rancangan undang-undang atau rancangan
peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN/APBD. Namun, segala hal yang berhubungan dengan
pembahasan
laporan
pertanggungjawaban
pelaksanaan
APBN/APBD oleh legislatif atau penggunaan laporan tersebut
oleh pihak-pihak terkait tidak dicakup pengaturannya dalam
Peraturan Pemerintah ini.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Entitas
Pelaporan
Kementerian
Negara/Lembaga
ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan
pertimbangan kemandirian pelaksanaan anggaran,
pengelolaan kegiatan, dan besarnya anggaran.
Pasal 4
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan kuasa Pengguna Anggaran pada
ayat ini adalah setiap satuan kerja yang mempunyai
dokumen pelaksanaan anggaran tersendiri, termasuk
satuan kerja yang memperoleh alokasi anggaran dari
Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan.

30

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Ayat (2)
Kuasa Pengguna Anggaran di lingkungan pemerintah
daerah dapat ditetapkan sebagai entitas akuntansi
oleh
gubernur/bupati/walikota
bila
mempunyai
dokumen pelaksanaan anggaran yang terpisah, jumlah
anggarannya relatif besar, dan pengelolaan kegiatannya
dilakukan secara mandiri.
Pasal 5
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Penambahan unsur-unsur Laporan Keuangan tingkat
pemerintah daerah ditetapkan oleh Menteri Keuangan
setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Pasal 6
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Tingkat keandalan Laporan Keuangan berhubungan
erat dengan keandalan sistem akuntansi yang
diselenggarakan oleh instansi pemerintah. Sistem
akuntansi perlu dikembangkan dengan mengacu pada
SAP serta mempertimbangkan kondisi pendukung yang

SETDITJEN PHKA - 2012

31

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

diperlukan, terutama personil, dukungan teknologi


informasi, prosedur dan tata kerja, bagan perkiraan
standar, dan lembaga atau organisasi pendukung.
Karenanya, sistem akuntansi tersebut dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kompleksitas
kegiatan bidang keuangan maupun bidang teknis.
Sistem Akuntansi Pemerintahan pada tingkat pemerintah
pusat diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan,
sedangkan pada tingkat pemerintah daerah diatur dengan
Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota mengacu pada
peraturan daerah tentang pengelolaan keuangan daerah
dan berpedoman pada peraturan pemerintah mengenai SAP.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Ayat (1)
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga
sebagaimana dimaksud pada ayat ini merupakan
konsolidasian dengan laporan keuangan BLU maupun
satuan kerja yang menyelenggarakan pengelolaan dana
tersendiri dan secara struktural dibawahkannya.
Ayat (2)
Laporan Keuangan Menteri Keuangan/Bendahara Umum
Negara sebagaimana dimaksud pada ayat ini termasuk
pertanggungjawaban Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan
yang disusun berdasarkan Laporan Keuangan setiap kuasa
Pengguna Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan.
Ayat (3)
Cukup jelas.

32

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Ayat (4)
Laporan Keuangan yang diserahkan kepada Badan
Pemeriksa Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat
ini merupakan Laporan Keuangan dengan status belum
diperiksa (unaudited).
Pasal 9
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Presiden dapat mendelegasikan kepada Menteri Keuangan
atas nama pemerintah pusat untuk menyampaikan
Laporan Keuangan dengan status belum diperiksa
(unaudited) sebagaimana dimaksud pada ayat ini kepada
Badan Pemeriksa Keuangan dalam rangka pelaksanaan
pemeriksaan keuangan.
Pasal 10
Ayat (1)
Penyelenggaraan teknis akuntansi dan penyusunan
Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat
ini dapat diselenggarakan langsung oleh satuan kerja
Pengguna Anggaran atau dibantu oleh satuan kerja/pihak
lain yang ditetapkan oleh gubernur/bupati/walikota
berdasarkan pertimbangan kondisi sumber daya yang
tersedia, namun tanggung jawab atas laporan tersebut
berada pada satuan kerja Pengguna Anggaran yang
bersangkutan.
Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat ini merupakan
konsolidasian dengan laporan keuangan BLU yang
secara struktural dibawahkannya.

SETDITJEN PHKA - 2012

33

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 11
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat
ini merupakan Laporan Keuangan dengan status belum
diperiksa (unaudited). Penyampaian Laporan Keuangan
tersebut kepada Badan Pemeriksa Keuangan adalah
dalam rangka pelaksanaan pemeriksaan keuangan.
Pasal 12
Ayat (1)
Laporan Keuangan yang telah disesuaikan sebagaimana
dimaksud merupakan Laporan Keuangan dengan status
telah diperiksa (audited).
Ayat (2)
Laporan Keuangan yang telah disesuaikan sebagaimana
dimaksud merupakan Laporan Keuangan dengan status
telah diperiksa (audited).
Ayat (3)
Laporan Keuangan yang telah disesuaikan sebagaimana
dimaksud merupakan Laporan Keuangan dengan
status telah diperiksa (audited). Yang dimaksud dengan
koreksi lain pada ayat ini yaitu penyesuaian terhadap

34

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Laporan Keuangan yang disusun oleh pemerintah pusat


berdasarkan data keuangan yang diperoleh setelah
Laporan Keuangan unaudited disampaikan kepada
Badan Pemeriksa Keuangan.
Pasal 13
Laporan Keuangan yang telah disesuaikan sebagaimana
dimaksud
merupakan
Laporan
Keuangan
dengan
status telah diperiksa (audited). Yang dimaksud dengan
koreksi lain pada ayat ini yaitu penyesuaian terhadap
Laporan Keuangan yang disusun oleh pemerintah daerah
berdasarkan data keuangan yang diperoleh setelah Laporan
Keuangan unaudited disampaikan kepada Badan Pemeriksa
Keuangan.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Penyampaian rancangan peraturan daerah dimaksud
adalah dalam rangka evaluasi terhadap setiap rancangan
peraturan daerah mengenai APBD agar sesuai dengan
kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi.
Pasal 16
Cukup jelas.

SETDITJEN PHKA - 2012

35

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 17
Ayat (1)
Tata cara tentang penyusunan kegiatan dan indikator
Kinerja dimaksud didasarkan pada ketentuan peraturan
pemerintah tentang rencana kerja pemerintah dan
peraturan pemerintah tentang penyusunan rencana
kerja dan anggaran Kementerian Negara/Lembaga.
Informasi tentang Realisasi Kinerja disajikan secara
bersanding dengan Kinerja yang direncanakan dan
dianggarkan sebagaimana tercantum dalam Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga/Satuan
Kerja Perangkat Daerah/Pemerintah Pusat/Daerah
untuk tahun anggaran yang bersangkutan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 18
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.

36

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Ayat (4)
Peraturan Presiden dimaksud mengatur antara lain
isi dan bentuk Laporan Kinerja. Konsep peraturan
tersebut disusun oleh suatu tim yang terdiri dari
unsur Kementerian Keuangan, Kementerian Negara
Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian
Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara,
dan
Kementerian Dalam Negeri.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Pasal 21
Bentuk ringkas yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah
lembar muka Laporan Keuangan (face of financial statements).
Dalam hal suatu BLU di lingkungan pemerintah daerah
tidak dibawahkan secara struktural oleh suatu Satuan
Kerja Perangkat Daerah, laporan keuangan BLU ringkas
dimaksud dilampirkan langsung pada Laporan Keuangan
pemerintah daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (1).
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Informasi tambahan non-keuangan sebagaimana dimaksud
antara lain statistik pegawai, pergantian pejabat, dan
keterangan mengenai bencana alam.
Pasal 25
Pejabat pemerintah yang membuat pernyataan tanggung
jawab sebagaimana dimaksud pada pasal ini dapat

SETDITJEN PHKA - 2012

37

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

mewajibkan para pejabat yang dibawahkannya untuk


membuat pernyataan tanggung jawab yang sama dalam
batas tanggung jawab masing-masing.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Kuasa Pengguna Anggaran yang dimaksud pada ayat
ini adalah kuasa Pengguna Anggaran di lingkungan
pemerintah daerah yang telah ditetapkan sebagai Entitas
Akuntansi.
Ayat (4)
Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri
berkoordinasi dengan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara mengenai Pelaporan Kinerja interim
sebelum peraturan ditetapkan.
Pasal 28
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.

38

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 32
Ayat (1)
Laporan manajerial di bidang keuangan adalah laporan
yang menyajikan informasi keuangan untuk membantu
manajemen pemerintahan dalam pengambilan keputusan
dan pengendalian yang berhubungan dengan pengelolaan
keuangan.
Ayat (2)
Peraturan mengenai jenis, bentuk, isi, dan tata cara
pelaporan manajerial pada ayat ini dapat dibentuk sesuai
dengan kebutuhan Kementerian Negara/Lembaga/
pemerintah daerah.
Pasal 33
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Reviu oleh aparat pengawasan intern pemerintah pada
Kementerian
Negara/Lembaga/pemerintah
daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat ini tidak membatasi
tugas pemeriksaan/pengawasan oleh lembaga pemeriksa/
pengawas lainnya sesuai dengan kewenangannya.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 34
Cukup jelas.
Pasal 35
Cukup jelas.

SETDITJEN PHKA - 2012

39

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 36
Cukup jelas.
Pasal 37
Cukup jelas.
Pasal 38
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN
NOMOR 4614

40

SETDITJEN PHKA - 2012

NEGARA

REPUBLIK

INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 39 TAHUN 2006
TENTANG
TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI
PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

presiden republik
indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 39 TAHUN 2006
TENTANG
TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI
PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 30


Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
perlu
menetapkan
Peraturan
Pemerintah
tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

Mengingat

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4421);

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA
PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN
RENCANA PEMBANGUNAN.
SETDITJEN PHKA - 2012

43

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1. Pengendalian adalah serangkaian kegiatan manajemen yang
dimaksudkan untuk menjamin agar suatu program/kegiatan
yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
2. Pemantauan adalah kegiatan mengamati perkembangan
pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta
mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan
timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin.
3. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan
realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil
(outcome) terhadap rencana dan standar.
4. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan,
dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang selanjutnya
disingkat RPJM, adalah dokumen perencanaan untuk
periode 5 (lima) tahun.
6. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kementerian/
Lembaga, yang selanjutnya disebut Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga
(Renstra-KL),
adalah
dokumen
perencanaan Kementerian/ Lembaga untuk periode 5 (lima)
tahun.
7. Rencana Pembangunan Tahunan Nasional, yang selanjutnya
disebut Rencana Kerja Pemerintah (RKP), adalah dokumen
perencanaan Nasional untuk periode 1 (satu) tahun.
8. Rencana Pembangunan Tahunan Kementerian/Lembaga,
yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Kementerian/
Lembaga (Renja-KL), adalah dokumen perencanaan
Kementerian/ Lembaga untuk periode 1 (satu) tahun.
9. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/
Lembaga, yang selanjutnya disebut RKA-KL, adalah

44

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan
Peraturan
Perundang-Undangan
Tentang
Evaluasi
dan
Pelaporan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

10.

11.

12.

13.

14.

15.

dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi


program dan kegiatan suatu Kementerian Negara/Lembaga
yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah
dan Rencana Strategis Kementerian Negara/Lembaga yang
bersangkutan dalam satu tahun anggaran serta anggaran
yang diperlukan untuk melaksanakannya.
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau
lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/
lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta
memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat
yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.
Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan
oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari
pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri
dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik
yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal
termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi
dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut
sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran
(output) dalam bentuk barang/jasa.
Lembaga adalah organisasi non-Kementerian Negara dan
instansi lain pengguna anggaran yang dibentuk untuk
melaksanakan tugas tertentu berdasarkan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau
peraturan perundang-undangan lainnya.
Menteri adalah pimpinan Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Kementerian negara adalah organisasi dalam Pemerintahan
Republik Indonesia yang dipimpin oleh menteri untuk
melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang tertentu.
Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya
disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas

SETDITJEN
SETDITJEN
PHKA
2012
SETDITJENPHKA
PHKA---2012
2012

45
45
45

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

16.

17.

18.

19.

20.

21.
22.

23.

24.

46

pemerintahan di bidang tertentu di daerah provinsi,


kabupaten, atau kota.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, yang
selanjutnya disebut Kepala Bappeda adalah Kepala Satuan
Kerja Perangkat Daerah yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan
di daerah provinsi, kabupaten atau kota.
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya
disebut Kepala SKPD adalah Kepala Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi tertentu di daerah provinsi, kabupaten, atau kota.
Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN
yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah
yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam
rangka pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana
yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah.
Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari
APBN yang dilaksanakan oleh Daerah yang mencakup
semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka
pelaksanaan Tugas Pembantuan.
Efisiensi adalah derajat hubungan antara barang/jasa yang
dihasilkan melalui suatu program/kegiatan dan sumberdaya
yang diperlukan untuk menghasilkan barang/jasa tersebut
yang diukur dengan biaya per unit keluaran (output).
Efektifitas adalah ukuran yang menunjukkan seberapa jauh
program/kegiatan mencapai hasil dan manfaat yang diharapkan.
Kemanfaatan adalah kondisi yang diharapkan akan dicapai
bila keluaran (output) dapat diselesaikan tepat waktu, tepat
lokasi, dan tepat sasaran serta berfungsi dengan optimal.
Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan
oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung
pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan.
Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan
Peraturan
Perundang-Undangan
Tentang
Evaluasi
dan
Pelaporan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

25. Periode pelaporan akhir triwulan pertama adalah 31 Maret,


akhir triwulan kedua adalah 30 Juni, akhir triwulan ketiga
adalah 30 September, dan akhir triwulan keempat adalah
31 Desember.

BAB II
PENGENDALIAN PELAKSANAAN RENCANA
PEMBANGUNAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2
(1) Pimpinan
Kementerian/Lembaga/SKPD
melakukan
pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan sesuai
dengan tugas dan kewenangan masing-masing.
(2) Pengendalian
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
merupakan tugas dan fungsi yang melekat pada masingmasing Kementerian/Lembaga/SKPD.
(3) Pimpinan Kementerian/Lembaga melakukan pengendalian
pelaksanaan Renja-KL yang meliputi pelaksanaan program
dan kegiatan, serta jenis belanja.
(4) Gubernur
melakukan
pengendalian
pelaksanaan
dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang meliputi
pelaksanaan program dan kegiatan, serta jenis belanja.
(5) Bupati/Walikota melakukan pengendalian pelaksanaan
tugas pembantuan yang meliputi pelaksanaan program dan
kegiatan, serta jenis belanja.
(6) Tata cara pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan
dalam bentuk kegiatan selain dekonsentasi dan tugas
pembantuan yang dilakukan oleh Kepala SKPD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

SETDITJEN
SETDITJEN
PHKA
2012
SETDITJENPHKA
PHKA---2012
2012

47
47
47

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 3
Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan
untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan
yang tertuang dalam rencana dilakukan melalui kegiatan
pemantauan dan pengawasan.

Bagian Kedua
Pemantauan Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Pasal 4
(1) Pimpinan Kementerian/Lembaga melakukan pemantauan
pelaksanaan Renja-KL yang meliputi pelaksanaan program
dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
(2) Gubernur
melakukan
pemantauan
pelaksanaan
dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang meliputi
pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas
dan kewenangannya.
(3) Bupati/Walikota melakukan pemantauan pelaksanaan
tugas pembantuan yang meliputi pelaksanaan program dan
kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
(4) Kepala SKPD Provinsi melakukan pemantauan pelaksanaan
dekonsentrasi yang meliputi pelaksanaan program dan
kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
(5) Kepala SKPD Kabupaten/Kota melakukan pemantauan
pelaksanaan tugas pembantuan yang meliputi pelaksanaan
program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
(6) Pemantauan
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat
(4) dilakukan terhadap perkembangan realisasi penyerapan
dana, realisasi pencapaian target keluaran (output), dan
kendala yang dihadapi.
(7) Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (4), dan ayat (5) disusun dalam bentuk laporan
triwulanan.

48

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan
Peraturan
Perundang-Undangan
Tentang
Evaluasi
dan
Pelaporan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

Pasal 5
(1)
(2)

Kepala SKPD Kabupaten/Kota menyusun laporan


triwulanan dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan.
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah triwulan yang
bersangkutan berakhir kepada Bupati/Walikota melalui
Kepala
Bappeda
Kabupaten/Kota,
dan
Pimpinan
Kementerian/ Lembaga terkait dengan tembusan kepada
Kepala SKPD Provinsi yang tugas dan kewenangannya sama.

Pasal 6
(1)

Kepala Bappeda Kabupaten/Kota menyusun laporan


triwulanan Kabupaten/Kota dengan menggunakan laporan
triwulanan SKPD Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (2).
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
kepada Gubernur melalui Kepala Bappeda Provinsi paling
lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah triwulan yang
bersangkutan berakhir.

Pasal 7
(1) Kepala SKPD Provinsi menyusun laporan triwulanan dalam
rangka pelaksanaan tugas dekonsentrasi.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah triwulan yang
bersangkutan berakhir kepada Gubernur melalui Kepala
Bappeda Provinsi, dan Menteri/Kepala Lembaga terkait.

Pasal 8
(1) Kepala Bappeda Provinsi menyusun laporan triwulanan
Provinsi dengan menggunakan laporan triwulanan SKPD
Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2)
dan laporan triwulanan Kabupaten/Kota sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2).

SETDITJEN
SETDITJEN
PHKA
2012
SETDITJENPHKA
PHKA---2012
2012

49
49
49

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan


paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah triwulan
yang bersangkutan berakhir kepada:
a. Menteri;
b. Menteri Keuangan; dan
c. Menteri Dalam Negeri.

Pasal 9
(1) Kepala Unit Kerja di lingkungan Kementerian/Lembaga
menyusun dan menyampaikan laporan triwulan kepada
Kepala Unit Organisasi paling lambat 5 (lima) hari kerja
setelah triwulan yang bersangkutan berakhir;
(2) Kepala Unit Organisasi di lingkungan Kementerian/Lembaga
menyusun dan menyampaikan laporan triwulan berdasarkan
laporan triwulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kepada Menteri/Kepala Lembaga paling lambat 10 (sepuluh)
hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir.
(3) Pimpinan Kementerian/Lembaga Lembaga menyusun laporan
triwulanan Kementerian/ Lembaga dengan menggunakan
laporan triwulanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
laporan triwulanan SKPD Kabupaten/Kota dalam rangka
pelaksanaan tugas pembantuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (2), dan laporan triwulanan SKPD
Provinsi dalam rangka pelaksanaan tugas dekonsentrasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2).
(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah triwulan
yang bersangkutan berakhir kepada:
a. Menteri;
b. Menteri Keuangan; dan
c. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.

Pasal 10
Menteri menghimpun dan menganalisis laporan pemantauan
triwulanan Kementerian/Lembaga sebagaimana dimaksud

50

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan
Peraturan
Perundang-Undangan
Tentang
Evaluasi
dan
Pelaporan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

dalam Pasal 9 ayat (4), dan laporan triwulanan Bappeda


Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) untuk
menilai kemajuan pelaksanaan rencana serta mengidentifikasi
permasalahan yang memerlukan tindak lanjut.

Bagian Ketiga
Pengawasan Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Pasal 11
Tata cara pengawasan pelaksanaan rencana pembangunan
yang dilakukan oleh Pimpinan Kementerian/Lembaga/SKPD
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 12
(1) Evaluasi dilakukan terhadap pelaksanaan Renja-KL dan
RKP untuk menilai keberhasilan pelaksanaan dari suatu
program/ kegiatan berdasar indikator dan sasaran kinerja
yang tercantum dalam Renstra-KL dan RPJM Nasional.
(2) Evaluasi dilakukan terhadap pelaksanaan RPJM Nasional
dan Renstra-KL untuk menilai efisiensi, efektivitas, manfaat,
dampak, dan keberlanjutan dari suatu program.
(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
berdasarkan sumberdaya yang digunakan serta:
a. indikator dan sasaran kinerja keluaran untuk kegiatan;
dan/atau
b. indikator dan sasaran kinerja hasil untuk program.
(4) Evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan jangka
menengah dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dan

SETDITJEN
SETDITJEN
PHKA
2012
SETDITJENPHKA
PHKA---2012
2012

51
51
51

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

dilaksanakan paling lambat 1 (satu) tahun sebelum


berakhirnya periode rencana.
(5) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan
berdasarkan sumberdaya yang digunakan serta:
a. indikator dan sasaran kinerja keluaran untuk kegiatan
pokok; dan/atau
b. indikator dan sasaran kinerja hasil untuk program.
(6) Evaluasi dilaksanakan secara sistematis, obyektif, dan
transparan.

Bagian Kedua
Evaluasi Pelaksanaan Renja-KL dan RKP
Pasal 13
(1) Pimpinan Kementerian/Lembaga melakukan evaluasi
pelaksanaan Renja-KL periode sebelumnya.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
terhadap pencapaian sasaran sumberdaya yang digunakan,
indikator dan sasaran kinerja keluaran (output) untuk
masing-masing kegiatan.
(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
digunakan untuk menilai pencapaian indikator dan sasaran
hasil (outcome).
(4) Pimpinan Kementerian/Lembaga menyampaikan laporan
hasil evaluasi pelaksanaan Renja-KL kepada Menteri paling
lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

Pasal 14
(1) Menteri melakukan evaluasi pelaksanaan RKP periode
sebelumnya berdasarkan laporan hasil evaluasi pelaksanaan
Renja-KL sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(2) Menteri menggunakan hasil evaluasi RKP sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) guna penyusunan rancangan RKP
untuk periode 2 (dua) tahun berikutnya.

52

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan
Peraturan
Perundang-Undangan
Tentang
Evaluasi
dan
Pelaporan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

Bagian Ketiga
Evaluasi Pelaksanaan Renstra-KL dan RPJM Nasional
Pasal 15
(1) Pimpinan Kementerian/Lembaga melakukan evaluasi
pelaksanaan Renstra-KL.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
terhadap pelaksanaan program-program dalam Renstra- KL.
(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan ke Menteri paling lambat 4 (empat) bulan
sebelum RPJM Nasional berakhir.
(4) Menteri melakukan evaluasi RPJM Nasional menggunakan
hasil evaluasi Renstra-KL sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan hasil evaluasi pelaksanaan RKP periode RPJM
Nasional yang berjalan.
(5) Evaluasi pelaksanaan RPJM Nasional dilakukan untuk
menilai pencapaian pelaksanaan strategi pembangunan
nasional, kebijakan umum, program dan kegiatan pokok,
serta kerangka ekonomi makro sebagaimana ditetapkan
dalam dokumen RPJM Nasional periode berjalan.

Pasal 16
Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
15 ayat (1) Pimpinan Kementerian/Lembaga dapat mengajukan
usulan perubahan program kepada Menteri.

BAB IV
INFORMASI PENGENDALIAN DAN
EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN
Pasal 17
Kementerian/Lembaga menyediakan informasi Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana yang diperlukan oleh pelaku
pembangunan mengenai perkembangan pelaksanaan rencana
pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

SETDITJEN
SETDITJEN
PHKA
2012
SETDITJENPHKA
PHKA---2012
2012

53
53
53

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 18
Kementerian/lembaga yang melakukan kegiatan di provinsi/
kabupaten/kota selain tugas dekonsentrasi/tugas pembantuan
wajib menyampaikan tembusan laporan triwulan kepada Kepala
Daerah melalui Kepala Bappeda dimana kegiatan tersebut
berlokasi.

Pasal 19
Bentuk dan isi dari laporan triwulanan disusun dengan
menggunakan formulir yang tercantum dalam Lampiran
Peraturan Pemerintah ini, yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Pemerintah.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20
Semua peraturan perundang-undangan yang mengatur Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
yang telah ada dinyatakan tetap berlaku, sepanjang tidak
bertentangan dan/atau belum diatur berdasarkan Peraturan
Pemerintah ini.

54

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan
Peraturan
Perundang-Undangan
Tentang
Evaluasi
dan
Pelaporan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

Pasal 21
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penetapannya
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 29 Nopember 2006
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 29 Nopember 2006
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
HAMID AWALUDIN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN


2006 NOMOR 96
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT NEGARA RI
Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan
Bidang Perekonomian dan Industri,
ttd
M. SAPTA MURTI, SH, MA, MKn.

SETDITJEN
SETDITJEN
PHKA
2012
SETDITJENPHKA
PHKA---2012
2012

55
55
55

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 39 TAHUN 2006
TENTANG
TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI
PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

I.

UMUM
1. Latar Belakang
Perubahan kondisi sosial, ekonomi dan politik yang
sangat fundamental menuntut perlunya sistem
perencanaan pembangunan yang komprehensif
dan mengarah kepada perwujudan transparansi,
akuntabilitas, demokratisasi, desentralisasi, dan
partisipasi masyarakat, yang pada akhirnya dapat
menjamin pemanfaatan dan pengalokasian sumber
dana pembangunan yang semakin terbatas menjadi
lebih efisien dan efektif serta berkelanjutan. Salah
satu upaya untuk merespon tuntutan tersebut secara
sistematis adalah diberlakukannya Undang- Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN).
Dalam sistem yang baru, tahapan perencanaan
pembangunan terdiri dari 4 (empat) tahapan, yakni:
(1) penyusunan rencana; (2) penetapan rencana; (3)

56

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

pengendalian pelaksanaan rencana; dan (4) evaluasi


pelaksanaan
rencana.
Kegiatan
perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
rencana merupakan bagian-bagian dari fungsi
manajemen, yang saling terkait dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Keempatnya saling
melengkapi dan masing-masing memberi umpan balik
serta masukan kepada yang lainnya. Perencanaan
yang telah disusun dengan baik, tidak ada artinya jika
tidak dapat dilaksanakan. Setiap pelaksanaan rencana
tidak akan berjalan lancar jika tidak didasarkan
kepada perencanaan yang baik. Sejalan dengan itu,
dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas
alokasi sumberdaya, serta meningkatkan transparansi
dan akuntabilitas pengelolaan program pembangunan,
perlu dilakukan upaya pengendalian dan evaluasi
terhadap pelaksanaan rencana pembangunan.
Perubahan kondisi sosial, ekonomi dan politik yang
sangat fundamental menuntut perlunya sistem
perencanaan pembangunan yang komprehensif
dan mengarah kepada perwujudan transparansi,
akuntabilitas, demokratisasi, desentralisasi, dan
partisipasi masyarakat, yang pada akhirnya dapat
menjamin pemanfaatan dan pengalokasian sumber
dana pembangunan yang semakin terbatas menjadi
lebih efisien dan efektif serta berkelanjutan. Salah
satu upaya untuk merespon tuntutan tersebut secara
sistematis adalah diberlakukannya Undang- Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN).
2.

Pengendalian
Pengendalian dilakukan dengan maksud untuk dapat
menjamin bahwa pelaksanaan rencana pembangunan

SETDITJEN PHKA - 2012

57

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah


ditetapkan. Kegiatan pemantauan dimaksudkan untuk
mengamati perkembangan pelaksanaan rencana
pembangunan; mengidentifikasi serta mengantisipasi
permasalahan yang timbul dan atau akan timbul
untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin.
Tindak lanjut merupakan kegiatan atau langkahlangkah operasional yang ditempuh berdasarkan pada
hasil pelaksanaan kegiatan dan pengawasan untuk
menjamin agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
acuan dan rencana yang telah ditetapkan, seperti
antara lain; melakukan koreksi atas penyimpangan
kegiatan, akselerasi atas keterlambatan pelaksanaan,
atau pun klarifikasi atas ketidakjelasan pelaksanaan
rencana.
3.

58

Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan maksud untuk dapat
mengetahui dengan pasti apakah pencapaian
hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam
pelaksanaan rencana pembangunan dapat dinilai
dan
dipelajari
untuk
perbaikan
pelaksanaan
rencana pembangunan di masa yang akan datang.
Fokus utama evaluasi diarahkan kepada keluaran
(outputs), hasil (outcomes), dan dampak (impacts) dari
pelaksanaan rencana pembangunan. Oleh karena itu,
dalam perencanaan yang transparan dan akuntabel,
harus disertai dengan penyusunan indikator kinerja
pelaksanaan rencana, yang sekurang-kurangnya
meliputi; (i) indikator masukan, (ii) indikator keluaran,
dan (iii) indikator hasil/manfaat.
Di dalam pelaksanaannya, kegiatan evaluasi dapat
dilakukan pada berbagai tahapan yang berbeda, yaitu;
(i) Evaluasi pada Tahap Perencanaan (ex-ante), yaitu

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

evaluasi dilakukan sebelum ditetapkannya rencana


pembangunan dengan tujuan untuk memilih dan
menentukan skala prioritas dari berbagai alternatif
dan kemungkinan cara mencapai tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya;
(ii) Evaluasi pada Tahap Pelaksanaan (on-going),
yaitu evaluasi dilakukan pada saat pelaksanaan
rencana pembangunan untuk menentukan tingkat
kemajuan pelaksanaan rencana dibandingkan
dengan
rencana
yang
telah
ditentukan
sebelumnya, dan
(iii) Evaluasi pada Tahap Pasca-Pelaksanaan (expost), yaitu evaluasi yang dilaksanakan setelah
pelaksanaan rencana berakhir, yang diarahkan
untuk melihat apakah pencapaian (keluaran/
hasil/dampak) program mampu mengatasi
masalah pembangunan yang ingin dipecahkan.
Evaluasi ini digunakan untuk menilai efisiensi
(keluaran dan hasil dibandingkan masukan),
efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran),
ataupun manfaat (dampak terhadap kebutuhan)
dari suatu program.
4. Pelaporan
Pelaporan merupakan salah satu kegiatan yang sangat
penting di dalam proses pembangunan. Kegiatan ini
dilakukan untuk memberikan informasi yang cepat,
tepat, dan akurat kepada pemangku kepentingan
sebagai bahan pengambilan keputusan sesuai dengan
kondisi yang terjadi serta penentuan kebijakan yang
relevan. Di dalam pelaksanaannya kegiatan pelaporan
dilakukan secara berkala dan berjenjang.
(i) Berkala di sini dimaksudkan adalah setiap 3 (tiga)
bulan (triwulan), dan 6 (enam) bulan (semester)
atau tahunan.

SETDITJEN PHKA - 2012

59

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

(ii) Sedangkan berjenjang dimaksudkan adalah


dari satu unit kerja paling bawah dalam suatu
organisasi sampai kepada pucuk pimpinan
organisasi, misalnya dari penanggungjawab
kegiatan kepada penanggungjawab program dan
penanggungjawab program kepada pimpinan
kementerian/lembaga.
Berjenjang
juga
mengandung arti dari satu tingkat pemerintahan
kepada tingkat pemerintahan yang lebih tinggi,
misalnya dari kabupaten/kota kepada provinsi,
dan selanjutnya kepada pemerintah pusat.
Di samping itu, pelaporan juga harus dilakukan kepada
masyarakat baik dilakukan secara aktif maupun
pasif. Pelaporan secara aktif dimaksudkan agar setiap
unit organisasi menyebarluaskan informasi kepada
masyarakat luas melalui media cetak/elektronik.
Sedangkan pelaporan secara pasif dimaksudkan
agar setiap organisasi perlu mengembangkan media
penyebarluasan informasi melalui situs informasi
sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas.
Untuk mendapatkan hasil yang dapat memberikan
informasi secara maksimal, diperlukan bentuk format
pelaporan yang memadai. Format laporan harus dapat
menampung informasi yang cukup relevan untuk
diketahui sehingga dapat memberikan petunjuk atau
informasi yang memadai untuk melakukan tindakan
korektif atau untuk merumuskan perencanaan periode
berikutnya.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2

60

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Apabila tidak ada SKPD di Provinsi yang mempunyai tugas
dan kewenangan yang sama atau bersesuaian dengan
SKPD Kabupaten/Kota maka laporan pelaksanaan
rencana pembangunan tidak perlu ditembuskan ke
SKPD Provinsi.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Ayat (1)
Yang dimaksud Kepala Unit Kerja adalah bagian unit
organisasi Kementerian/Lembaga yang melaksanakan
kegiatan dari suatu program.
Ayat (2)
Yang dimaksud Kepala Unit Organisasi adalah pejabat
di lingkungan Kementerian/ Lembaga yang bertanggung

SETDITJEN PHKA - 2012

61

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

jawab pada pelaksanaan suatu program.


Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan evaluasi terhadap keberlanjutan
harus dapat menjawab pertanyaan:
a. apa yang terjadi dengan program/kegiatan setelah
aktivitasnya selesai;
b. bagaimana target group dapat melakukan aktivitas;
c. bagaimana pengelolaan pekerjaan bila pendanaan
program/ kegiatan selesai;
d. apakah program akan dilanjutkan, bagaimana
rencana pendanaannya.
Kriteria
keberlanjutan
meliputi
kriteria:
teknis,
manajerial, sosial, dan finansial.
a. teknis, apakah teknologi dan metoda yang
dikembangkan dalam pelaksanaan program telah
sesuai. Apakah bahan baku dan peralatan yang
diperlukan dapat diadakan dan dipelihara sendiri

62

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan
Peraturan
Perundang-Undangan
Tentang
Evaluasi
dan
Pelaporan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

b.

c.
d.

oleh penerima manfaat (beneficiaries);


manajerial: siapa yang bertanggung jawab untuk
mengelola hasil program yang telah selesai
dilaksanakan;
sosial: apakah manfaat program akan terus diterima
masyarakat setelah program selesai dilaksanakan;
finansial: bagaimana menutup biaya operasi dan
pemeliharaan jika pelaksanaan program dihentikan.

Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Yang dimaksud dengan sistematis adalah proses
pelaksanaan evaluasi dilaksanakan sesuai dengan
tata urut sehingga hasil dan rekomendasi dapat
dipertanggungjawabkan;
Yang dimaksud obyektif adalah hasil evaluasi tidak
dipengaruhi oleh kepentingan pelaksana kegiatan dan/
atau program;
Yang dimaksud transparan adalah proses perencanaan,
pelaksanaan
serta
pertanggungjawaban
hasil
evaluasi harus diketahui oleh pemangku kepentingan
(stakeholders) .
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.

SETDITJEN
SETDITJEN
PHKA
2012
SETDITJENPHKA
PHKA---2012
2012

63
63
63

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Yang dimaksud pelaku pembangunan adalah orang
perseorangan, kelompok orang termasuk masyarakat
hukum adat atau badan hukum yang berkepentingan
dengan kegiatan dan hasil pembangunan baik sebagai
penanggung biaya, pelaku, penerima manfaat, maupun
penanggung risiko
Pasal 18
Yang menyampaikan tembusan kepada Kepala Daerah
adalah penanggungjawab kegiatan tersebut.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN
NOMOR 4663

64

SETDITJEN PHKA - 2012

NEGARA

REPUBLIK

INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 60 TAHUN 2008
TENTANG
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

presiden republik
indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 60 TAHUN 2008
TENTANG
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal


58 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara, perlu
menetapkan Peraturan Pemerintah tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
Mengingat

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM


PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH.

SETDITJEN PHKA - 2012

67

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1. Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral
pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara,
dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
2. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya
disingkat SPIP, adalah Sistem Pengendalian Intern
yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
3. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit,
reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi
dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa
kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang
telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan
pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang
baik.
4. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, yang
selanjutnya disingkat BPKP, adalah aparat pengawasan
intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada
Presiden.
5. Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara
fungsional melaksanakan pengawasan intern adalah aparat
pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab
langsung kepada menteri/pimpinan lembaga.
6. Inspektorat Provinsi adalah aparat pengawasan intern
pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada
gubernur.

68

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

7.

Inspektorat Kabupaten/Kota adalah aparat pengawasan


intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada
bupati/walikota.
8. Kementerian negara adalah organisasi dalam Pemerintahan
Republik Indonesia yang dipimpin oleh menteri untuk
melaksanakan tugas dalam bidang tertentu.
9. Lembaga adalah organisasi non-kementerian Negara dan
instansi lain pengguna anggaran yang dibentuk untuk
melaksanakan tugas tertentu berdasarkan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau
peraturan perundang-undangan lainnya.
10. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota,
dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
11. Instansi
Pemerintah
adalah
unsur
penyelenggara
pemerintahan pusat atau unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.

Pasal 2
(1) Untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif,
efisien, transparan, dan akuntabel, menteri/pimpinan
lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan
pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.
(2) Pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan dengan
berpedoman pada SPIP sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah ini.
(3) SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertujuan untuk
memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya
efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan
pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan asset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

69
69

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB II
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
(1) SPIP terdiri atas unsur:
a. lingkungan pengendalian;
b. penilaian risiko;
c. kegiatan pengendalian;
d. informasi dan komunikasi; dan
e. pemantauan pengendalian intern.
(2) Penerapan unsur SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan menyatu dan menjadi bagian integral dari
kegiatan Instansi Pemerintah.

Bagian Kedua
Lingkungan Pengendalian
Pasal 4
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menciptakan dan memelihara
lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif
dan kondusif untuk penerapan Sistem Pengendalian Intern
dalam lingkungan kerjanya, melalui:
a. penegakan integritas dan nilai etika;
b. komitmen terhadap kompetensi;
c. kepemimpinan yang kondusif;
d. pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan
kebutuhan;
e. pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;
f.
penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang
pembinaan sumber daya manusia;
g. perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah
yang efektif; dan
h. hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.

70

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

Pasal 5
Penegakan integritas dan nilai etika sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 huruf a sekurang-kurangnya dilakukan dengan:
a. menyusun dan menerapkan aturan perilaku;
b. memberikan keteladanan pelaksanaan aturan perilaku
pada setiap tingkat pimpinan Instansi Pemerintah;
c. menegakkan tindakan disiplin yang tepat atas penyimpangan
terhadap kebijakan dan prosedur, atau pelanggaran
terhadap aturan perilaku;
d. menjelaskan dan mempertanggungjawabkan adanya intervensi
atau pengabaian pengendalian intern; dan
e. menghapus kebijakan atau penugasan yang dapat
mendorong perilaku tidak etis.

Pasal 6
Komitmen terhadap kompetensi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf b sekurang-kurangnya dilakukan dengan:
a. mengidentifikasi dan menetapkan kegiatan yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan tugas dan fungsi pada masing-masing
posisi dalam Instansi Pemerintah;
b. menyusun standar kompetensi untuk setiap tugas dan fungsi
pada masing-masing posisi dalam Instansi Pemerintah;
c. menyelenggarakan pelatihan dan pembimbingan untuk
membantu pegawai mempertahankan dan meningkatkan
kompetensi pekerjaannya; dan
d. memilih pimpinan Instansi Pemerintah yang memiliki
kemampuan manajerial dan pengalaman teknis yang luas
dalam pengelolaan Instansi Pemerintah.

Pasal 7
Kepemimpinan yang kondusif sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf c sekurang-kurangnya ditunjukkan dengan:
a. mempertimbangkan risiko dalam pengambilan keputusan;
b. menerapkan manajemen berbasis kinerja;
c. mendukung fungsi tertentu dalam penerapan SPIP;

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

71
71

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

d.
e.
f.

melindungi atas aset dan informasi dari akses dan


penggunaan yang tidak sah;
melakukan interaksi secara intensif dengan pejabat pada
tingkatan yang lebih rendah; dan
merespon secara positif terhadap pelaporan yang berkaitan
dengan keuangan, penganggaran, program, dan kegiatan.

Pasal 8
(1) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan
kebutuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d
sekurang-kurangnya dilakukan dengan:
a. menyesuaikan dengan ukuran dan sifat kegiatan
Instansi Pemerintah;
b. memberikan kejelasan wewenang dan tanggung jawab
dalam Instansi Pemerintah;
c. memberikan kejelasan hubungan dan jenjang
pelaporan intern dalam Instansi Pemerintah;
d. melaksanakan evaluasi dan penyesuaian periodik
terhadap struktur organisasi sehubungan dengan
perubahan lingkungan strategis; dan
e. menetapkan jumlah pegawai yang sesuai, terutama
untuk posisi pimpinan.
(2) Penyusunan struktur organisasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

Pasal 9
Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf e sekurangkurangnya dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a. wewenang diberikan kepada pegawai yang tepat sesuai
dengan tingkat tanggung jawabnya dalam rangka
pencapaian tujuan Instansi Pemerintah;
b. pegawai yang diberi wewenang sebagaimana dimaksud
dalam huruf a memahami bahwa wewenang dan tanggung

72

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

c.

jawab yang diberikan terkait dengan pihak lain dalam


Instansi Pemerintah yang bersangkutan; dan
pegawai yang diberi wewenang sebagaimana dimaksud
dalam huruf b memahami bahwa pelaksanaan wewenang
dan tanggung jawab terkait dengan penerapan SPIP.

Pasal 10
(1)

(2)

Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang


pembinaan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 huruf f dilaksanakan dengan memperhatikan
sekurang-kurangnya hal-hal sebagai berikut:
a. penetapan kebijakan dan prosedur sejak rekrutmen
sampai dengan pemberhentian pegawai;
b. penelusuran latar belakang calon pegawai dalam
proses rekrutmen; dan
c. supervisi periodik yang memadai terhadap pegawai.
Penyusunan dan penerapan kebijakan pembinaan sumber
daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

Pasal 11
Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang
efektif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf g sekurangkurangnya harus:
a. memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan,
kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan
penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah;
b. memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas
manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah; dan
c. memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola
penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah.

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

73
73

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 12
Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf h diwujudkan
dengan adanya mekanisme saling uji antar Instansi Pemerintah
terkait.

Bagian Ketiga
Penilaian Risiko
Pasal 13
(1)
(2)

(3)

Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan penilaian


risiko.
Penilaian risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas:
a. identifikasi risiko; dan
b. analisis risiko.
Dalam rangka penilaian risiko sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), pimpinan Instansi Pemerintah menetapkan:
a. tujuan Instansi Pemerintah; dan
b. tujuan pada tingkatan kegiatan, dengan berpedoman
pada peraturan perundang-undangan.

Pasal 14
(1)

(2)
(3)

74

Tujuan Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 13 ayat (3) huruf a memuat pernyataan dan arahan
yang spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan terikat
waktu.
Tujuan Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) wajib dikomunikasikan kepada seluruh pegawai.
Untuk mencapai tujuan Instansi Pemerintah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), pimpinan Instansi Pemerintah
menetapkan:
a. strategi operasional yang konsisten; dan
b. strategi manajemen terintegrasi dan rencana penilaian
risiko.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

Pasal 15
Penetapan tujuan pada tingkatan kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3) huruf b sekurang-kurangnya
dilakukan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. berdasarkan pada tujuan dan rencana strategis Instansi
Pemerintah;
b. saling melengkapi, saling menunjang, dan tidak bertentangan
satu dengan lainnya;
c. relevan dengan seluruh kegiatan utama Instansi Pemerintah;
d. mengandung unsur kriteria pengukuran;
e. didukung sumber daya Instansi Pemerintah yang cukup;
dan
f.
melibatkan seluruh tingkat pejabat dalam proses
penetapannya.

Pasal 16
Identifikasi risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat
(2) huruf a sekurang-kurangnya dilaksanakan dengan:
a. menggunakan metodologi yang sesuai untuk tujuan
Instansi Pemerintah dan tujuan pada tingkatan kegiatan
secara komprehensif;
b. menggunakan mekanisme yang memadai untuk mengenali
risiko dari faktor eksternal dan faktor internal; dan
c. menilai faktor lain yang dapat meningkatkan risiko.

Pasal 17
(1)

(2)

Analisis risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat


(2) huruf b dilaksanakan untuk menentukan dampak dari
risiko yang telah diidentifikasi terhadap pencapaian tujuan
Instansi Pemerintah.
Pimpinan Instansi Pemerintah menerapkan prinsip kehatihatian dalam menentukan tingkat risiko yang dapat
diterima.

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

75
75

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

Bagian Keempat
Kegiatan Pengendalian
Pasal 18
(1)

(2)

(3)

76
76

Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan


kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas,
dan sifat dari tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang
bersangkutan.
Penyelenggaraan kegiatan pengendalian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. kegiatan pengendalian diutamakan pada kegiatan
pokok Instansi Pemerintah;
b. kegiatan pengendalian harus dikaitkan dengan proses
penilaian risiko;
c. kegiatan pengendalian yang dipilih disesuaikan dengan
sifat khusus Instansi Pemerintah;
d. kebijakan dan prosedur harus ditetapkan secara
tertulis;
e. prosedur yang telah ditetapkan harus dilaksanakan
sesuai yang ditetapkan secara tertulis; dan
f.
kegiatan pengendalian dievaluasi secara teratur untuk
memastikan bahwa kegiatan tersebut masih sesuai
dan berfungsi seperti yang diharapkan.
Kegiatan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas:
a. reviu atas kinerja Instansi Pemerintah yang bersangkutan;
b. pembinaan sumber daya manusia;
c. pengendalian atas pengelolaan sistem informasi;
d. pengendalian fisik atas aset;
e. penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran kinerja;
f.
pemisahan fungsi;
g. otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting;
h. pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi
dan kejadian;

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

i.
j.
k.

pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya;


akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya;
dan
dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian
Intern serta transaksi dan kejadian penting.

Pasal 19
Reviu atas kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 ayat (3) huruf a dilaksanakan dengan
membandingkan kinerja dengan tolok ukur kinerja yang
ditetapkan.

Pasal 20
(1)

(2)

Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan pembinaan


sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal
18 ayat (3) huruf b.
Dalam melakukan pembinaan sumber daya manusia
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pimpinan Instansi
Pemerintah harus sekurang-kurangnya:
a. mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, nilai, dan
strategi instansi kepada pegawai;
b. membuat strategi perencanaan dan pembinaan sumber
daya manusia yang mendukung pencapaian visi dan
misi; dan
c. membuat uraian jabatan, prosedur rekrutmen,
program pendidikan dan pelatihan pegawai, sistem
kompensasi, program kesejahteraan dan fasilitas
pegawai, ketentuan disiplin pegawai, sistem penilaian
kinerja, serta rencana pengembangan karir.

Pasal 21
(1)

Kegiatan pengendalian atas pengelolaan sistem informasi


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3) huruf c
dilakukan untuk memastikan akurasi dan kelengkapan
informasi.

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

77
77

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

(2)

Kegiatan pengendalian atas pengelolaan sistem informasi


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. pengendalian umum; dan
b. pengendalian aplikasi.

Pasal 22
Pengendalian umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (2) huruf a terdiri atas:
a. pengamanan sistem informasi;
b. pengendalian atas akses;
c. pengendalian atas pengembangan dan perubahan perangkat
lunak aplikasi;
d. pengendalian atas perangkat lunak sistem;
e. pemisahan tugas; dan
f.
kontinuitas pelayanan.

Pasal 23
Pengamanan sistem informasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 22 huruf a sekurang-kurangnya mencakup:
a. pelaksanaan penilaian risiko secara periodik yang komprehensif;
b. pengembangan rencana yang secara jelas menggambarkan
program pengamanan serta kebijakan dan prosedur yang
mendukungnya;
c. penetapan organisasi untuk mengimplementasikan dan
mengelola program pengamanan;
d. penguraian tanggung jawab pengamanan secara jelas;
e. implementasi kebijakan yang efektif atas sumber daya
manusia terkait dengan program pengamanan; dan
f.
pemantauan efektivitas program pengamanan dan melakukan
perubahan program pengamanan jika diperlukan.

Pasal 24
Pengendalian atas akses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
huruf b sekurang-kurangnya mencakup:

78

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

a.
b.
c.
d.

klasifikasi sumber daya sistem informasi berdasarkan


kepentingan dan sensitivitasnya;
identifikasi pengguna yang berhak dan otorisasi akses ke
informasi secara formal;
pengendalian fisik dan pengendalian logik untuk mencegah
dan mendeteksi akses yang tidak diotorisasi; dan
pemantauan atas akses ke sistem informasi, investigasi
atas pelanggaran, serta tindakan perbaikan dan penegakan
disiplin.

Pasal 25
Pengendalian atas pengembangan dan perubahan perangkat
lunak aplikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf c
sekurang-kurangnya mencakup:
a. otorisasi atas fitur pemrosesan sistem informasi dan
modifikasi program;
b. pengujian dan persetujuan atas seluruh perangkat lunak
yang baru dan yang dimutakhirkan; dan
c. penetapan prosedur untuk memastikan terselenggara-nya
pengendalian atas kepustakaan perangkat lunak.

Pasal 26
Pengendalian atas perangkat lunak sistem sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 huruf d sekurang-kurangnya
mencakup:
a. pembatasan akses ke perangkat lunak sistem berdasarkan
tanggung jawab pekerjaan dan dokumentasi atas otorisasi akses;
b. pengendalian dan pemantauan atas akses dan penggunaan
perangkat lunak sistem; dan
c. pengendalian atas perubahan yang dilakukan terhadap
perangkat lunak sistem.

Pasal 27
Pemisahan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf
e sekurang-kurangnya mencakup:

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

79
79

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

a.
b.
c.

identifikasi tugas yang tidak dapat digabungkan dan


penetapan kebijakan untuk memisahkan tugas tersebut;
penetapan pengendalian akses untuk pelaksanaan
pemisahan tugas; dan
pengendalian atas kegiatan pegawai melalui penggunaan
prosedur, supervisi, dan reviu.

Pasal 28
Kontinuitas pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
huruf f sekurang-kurangnya mencakup:
a. penilaian, pemberian prioritas, dan pengidentifikasian
sumber daya pendukung atas kegiatan komputerisasi yang
kritis dan sensitif;
b. langkah-langkah pencegahan dan minimalisasi potensi
kerusakan dan terhentinya operasi komputer;
c. pengembangan
dan
pendokumentasian
rencana
komprehensif untuk mengatasi kejadian tidak terduga; dan
d. pengujian secara berkala atas rencana untuk mengatasi
kejadian tidak terduga dan melakukan penyesuaian jika
diperlukan.

Pasal 29
Pengendalian aplikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (2) huruf b terdiri atas:
a. pengendalian otorisasi;
b. pengendalian kelengkapan;
c. pengendalian akurasi; dan
d. pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data.

Pasal 30
Pengendalian otorisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29
huruf a sekurang-kurangnya mencakup:
a. pengendalian terhadap dokumen sumber;
b. pengesahan atas dokumen sumber;
c. pembatasan akses ke terminal entri data; dan

80
80

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

d.

penggunaan file induk dan laporan khusus untuk memastikan


bahwa seluruh data yang diproses telah diotorisasi.

Pasal 31
Pengendalian kelengkapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
29 huruf b sekurang-kurangnya mencakup:
a. pengentrian dan pemrosesan seluruh transaksi yang telah
diotorisasi ke dalam komputer; dan
b. pelaksanaan rekonsiliasi data untuk memverifikasi
kelengkapan data.

Pasal 32
Pengendalian akurasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29
huruf c sekurang-kurangnya mencakup:
a. penggunaan desain entri data untuk mendukung akurasi data;
b. pelaksanaan validasi data untuk mengidentifikasi data yang
salah;
c. pencatatan, pelaporan, investigasi, dan perbaikan data yang
salah dengan segera; dan
d. reviu atas laporan keluaran untuk mempertahankan
akurasi dan validitas data.

Pasal 33
Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf d sekurangkurangnya mencakup:
a. penggunaan prosedur yang memastikan bahwa hanya program
dan file data versi terkini digunakan selama pemrosesan;
b. penggunaan program yang memiliki prosedur untuk
memverifikasi bahwa versi file komputer yang sesuai
digunakan selama pemrosesan;
c. penggunaan program yang memiliki prosedur untuk mengecek
internal file header labels sebelum pemrosesan; dan
d. penggunaan aplikasi yang mencegah perubahan file secara
bersamaan.

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

81
81

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 34
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melaksanakan
pengendalian fisik atas aset sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 18 ayat (3) huruf d.
(2) Dalam melaksanakan pengendalian fisik atas asset
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pimpinan Instansi
Pemerintah wajib menetapkan, mengimplementasikan, dan
mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai:
a. rencana identifikasi, kebijakan, dan prosedur
pengamanan fisik; dan
b. rencana pemulihan setelah bencana.

Pasal 35
(1)

(2)

Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menetapkan dan


mereviu indikator dan ukuran kinerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3) huruf e.
Dalam melaksanakan penetapan dan reviu indikator dan
pengukuran kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
pimpinan Instansi Pemerintah harus:
a. menetapkan ukuran dan indikator kinerja;
b. mereviu dan melakukan validasi secara periodik atas
ketetapan dan keandalan ukuran dan indikator kinerja;
c. mengevaluasi faktor penilaian pengukuran kinerja;
dan
d. membandingkan secara terus-menerus data capaian
kinerja dengan sasaran yang ditetapkan dan selisihnya
dianalisis lebih lanjut.

Pasal 36
(1)

Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan pemisahan


fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3) huruf f.
(2) Dalam melaksanakan pemisahan fungsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), pimpinan Instansi Pemerintah
harus menjamin bahwa seluruh aspek utama transaksi
atau kejadian tidak dikendalikan oleh 1 (satu) orang.

82

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

Pasal 37
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan otorisasi
atas transaksi dan kejadian yang penting sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3) huruf g.
(2) Dalam melakukan otorisasi atas transaksi dan kejadian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pimpinan Instansi
Pemerintah wajib menetapkan dan mengkomunikasikan
syarat dan ketentuan otorisasi kepada seluruh pegawai.

Pasal 38
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan pencatatan
yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3) huruf h.
(2) Dalam melakukan pencatatan yang akurat dan tepat waktu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pimpinan Instansi
Pemerintah perlu mempertimbangkan:
a
transaksi dan kejadian diklasifikasikan dengan tepat
dan dicatat segera; dan
b. klasifikasi dan pencatatan yang tepat dilaksanakan
dalam seluruh siklus transaksi atau kejadian.

Pasal 39
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib membatasi akses atas
sumber daya dan pencatatannya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 ayat (3) huruf i dan menetapkan akuntabilitas
terhadap sumber daya dan pencatatannya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3) huruf j.
(2) Dalam melaksanakan pembatasan akses atas sumber daya
dan pencatatannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
pimpinan Instansi Pemerintah wajib memberikan akses
hanya kepada pegawai yang berwenang dan melakukan
reviu atas pembatasan tersebut secara berkala.
(3) Dalam menetapkan akuntabilitas terhadap sumber daya
dan pencatatannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
pimpinan Instansi Pemerintah wajib menugaskan pegawai

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

83
83

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

yang bertanggung jawab terhadap penyimpanan sumber


daya dan pencatatannya serta melakukan reviu atas
penugasan tersebut secara berkala.

Pasal 40
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan
dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern
serta transaksi dan kejadian penting sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 ayat (3) huruf k.
(2) Dalam
menyelenggarakan
dokumentasi
yang
baik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pimpinan Instansi
Pemerintah wajib memiliki, mengelola, memelihara,
dan secara berkala memutakhirkan dokumentasi yang
mencakup seluruh Sistem Pengendalian Intern serta
transaksi dan kejadian penting.

Bagian Kelima
Informasi dan Komunikasi
Pasal 41
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib mengidentifikasi, mencatat,
dan mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu
yang tepat.

Pasal 42
(1) Komunikasi atas informasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 41 wajib diselenggarakan secara efektif.
(2) Untuk menyelenggarakan komunikasi yang efektif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pimpinan Instansi
Pemerintah harus sekurang-kurangnya:
a
menyediakan dan memanfaatkan berbagai bentuk dan
sarana komunikasi; dan
b. mengelola, mengembangkan, dan memperbarui sistem
informasi secara terus menerus.

84

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

Bagian Keenam
Pemantauan
Pasal 43
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan pemantauan
Sistem Pengendalian Intern.
(2) Pemantauan Sistem Pengendalian Intern sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui pemantauan
berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut
rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya.

Pasal 44
Pemantauan berkelanjutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
43 ayat (2) diselenggarakan melalui kegiatan pengelolaan rutin,
supervisi, pembandingan, rekonsiliasi, dan tindakan lain yang
terkait dalam pelaksanaan tugas.

Pasal 45
(1)

(2)
(3)

Evaluasi terpisah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43


ayat (2) diselenggarakan melalui penilaian sendiri, reviu,
dan pengujian efektivitas Sistem Pengendalian Intern.
Evaluasi terpisah dapat dilakukan oleh aparat pengawasan
intern pemerintah atau pihak eksternal pemerintah.
Evaluasi terpisah dapat dilakukan dengan menggunakan
daftar uji pengendalian intern sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini.

Pasal 46
Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) harus segera
diselesaikan dan dilaksanakan sesuai dengan mekanisme
penyelesaian rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya yang
ditetapkan.

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

85
85

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB III
PENGUATAN EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN SPIP
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 47
(1) Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota
bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern di lingkungan masing-masing.
(2) Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem
Pengendalian Intern sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan:
a. pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan
fungsi Instansi Pemerintah termasuk akuntabilitas
keuangan negara; dan
b. pembinaan penyelenggaraan SPIP.

Bagian Kedua
Pengawasan Intern atas Penyelenggaraan Tugas dan
Fungsi Instansi Pemerintah
Pasal 48
(1)

(2)

86

Pengawasan intern sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47


ayat (2) huruf a dilakukan oleh aparat pengawasan intern
pemerintah.
Aparat pengawasan intern pemerintah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) melakukan pengawasan intern
melalui:
a. audit;
b. reviu;
c. evaluasi;
d. pemantauan; dan
e. kegiatan pengawasan lainnya.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

Pasal 49
(1) Aparat pengawasan intern pemerintah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 48 ayat (1) terdiri atas:
a. BPKP;
b. Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara
fungsional melaksanakan pengawasan intern;
c. Inspektorat Provinsi; dan
d. Inspektorat Kabupaten/Kota.
(2) BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:
a. kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
b. kegiatan kebendaharaan umum Negara berdasarkan
penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara
Umum Negara; dan
c. kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
(3) Dalam rangka pelaksanaan pengawasan intern untuk
kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b,
Menteri Keuangan melakukan koordinasi kegiatan yang
terkait dengan Instansi Pemerintah lainnya.
(4) Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional
melaksanakan pengawasan intern melakukan pengawasan
terhadap seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan
tugas dan fungsi kementerian negara/lembaga yang didanai
dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
(5) Inspektorat Provinsi melakukan pengawasan terhadap
seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan
fungsi satuan kerja perangkat daerah provinsi yang didanai
dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah provinsi.
(6) Inspektorat Kabupaten/Kota melakukan pengawasan
terhadap seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan
tugas dan fungsi satuan kerja perangkat daerah kabupaten/
kota yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah kabupaten/kota.

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

87
87

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 50
(1) Audit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (2) terdiri
atas:
a. audit kinerja; dan
b. audit dengan tujuan tertentu.
(2) Audit kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a merupakan audit atas pengelolaan keuangan negara dan
pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang
terdiri atas aspek kehematan, efisiensi, dan efektivitas.
(3) Audit dengan tujuan tertentu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b mencakup audit yang tidak termasuk dalam
audit kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Pasal 51
(1) Pelaksanaan audit intern di lingkungan Instansi
Pemerintah dilakukan oleh pejabat yang mempunyai tugas
melaksanakan pengawasan dan yang telah memenuhi
syarat kompetensi keahlian sebagai auditor.
(2) Syarat kompetensi keahlian sebagai auditor sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipenuhi melalui keikutsertaan dan
kelulusan program sertifikasi.
(3) Kebijakan yang berkaitan dengan program sertifikasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh
instansi pembina jabatan fungsional sesuai peraturan
perundang-undangan.

Pasal 52
(1)

(2)
(3)

88

Untuk menjaga perilaku pejabat sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 51 ayat (1) disusun kode etik aparat pengawasan
intern pemerintah.
Pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1) wajib
menaati kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh
organisasi profesi auditor dengan mengacu pada pedoman
yang ditetapkan pemerintah.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

Pasal 53
(1)
(2)

(3)

Untuk menjaga mutu hasil audit yang dilaksanakan aparat


pengawasan intern pemerintah, disusun standar audit.
Setiap pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat
(1) wajib melaksanakan audit sesuai dengan standar audit
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Standar audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun
oleh organisasi profesi auditor dengan mengacu pada
pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah.

Pasal 54
(1)

(2)

(3)

(4)

Setelah
melaksanakan
tugas
pengawasan,
aparat
pengawasan intern pemerintah wajib membuat laporan
hasil pengawasan dan menyampaikannya kepada pimpinan
Instansi Pemerintah yang diawasi.
Dalam hal BPKP melaksanakan pengawasan atas kegiatan
kebendaharaan umum Negara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 49 ayat (2) huruf b, laporan hasil pengawasan
disampaikan kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara
Umum Negara dan kepada pimpinan Instansi Pemerintah
yang diawasi.
Secara berkala, berdasarkan laporan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), BPKP menyusun
dan menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan
kepada Presiden dengan tembusan kepada Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara.
Secara berkala, berdasarkan laporan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Inspektorat Jenderal atau nama
lain yang secara fungsional melaksanakan pengawasan
intern, Inspektorat Provinsi, dan Inspektorat Kabupaten/
Kota menyusun dan menyampaikan ikhtisar laporan hasil
pengawasan kepada menteri/pimpinan lembaga, gubernur,
atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangan dan
tanggung jawabnya dengan tembusan kepada Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

89
89

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 55
(1)
(2)

Untuk menjaga mutu hasil audit aparat pengawasan intern


pemerintah, secara berkala dilaksanakan telaahan sejawat.
Pedoman telaahan sejawat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disusun oleh organisasi profesi auditor.

Pasal 56
Aparat pengawasan intern pemerintah dalam melaksanakan
tugasnya harus independen dan obyektif.

Pasal 57
(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

90

Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional


melaksanakan pengawasan intern melakukan reviu atas
laporan keuangan kementerian negara/lembaga sebelum
disampaikan menteri/pimpinan lembaga kepada Menteri
Keuangan.
Inspektorat Provinsi melakukan reviu atas laporan keuangan
pemerintah daerah provinsi sebelum disampaikan gubernur
kepada Badan Pemeriksa Keuangan.
Inspektorat Kabupaten/Kota melakukan reviu atas laporan
keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota sebelum
disampaikan bupati/walikota kepada Badan Pemeriksa
Keuangan.
BPKP melakukan reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat sebelum disampaikan Menteri Keuangan kepada
Presiden.
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
menetapkan standar reviu atas laporan keuangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3),
dan ayat (4) untuk digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan reviu atas laporan keuangan oleh aparat
pengawasan intern pemerintah.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

Pasal 58
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan pengawasan
intern terhadap akuntabilitas keuangan negara diatur dengan
Peraturan Presiden.

Bagian Ketiga
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah
Pasal 59
(1) Pembinaan penyelenggaraan SPIP sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 47 ayat (2) huruf b meliputi:
a. penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP;
b. sosialisasi SPIP;
c. pendidikan dan pelatihan SPIP;
d. pembimbingan dan konsultansi SPIP; dan
e. peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan
intern pemerintah.
(2) Pembinaan penyelenggaraan SPIP sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh BPKP.

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 60
Ketentuan mengenai SPIP di lingkungan pemerintah daerah diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur atau Peraturan Bupati/
Walikota dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah ini.

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

91
91

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

Pasal 61
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 Agustus 2008
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 28 Agustus 2008
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ANDI MATTALATTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN


2008 NOMOR 127
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT NEGARA RI
Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan
Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat,

Wisnu Setiawan

92
92

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 60 TAHUN 2008
TENTANG
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

I.
UMUM
Undang-undang di bidang keuangan negara membawa implikasi
perlunya sistem pengelolaan keuangan negara yang lebih
akuntabel dan transparan. Hal ini baru dapat dicapai jika seluruh
tingkat pimpinan menyelenggarakan kegiatan pengendalian
atas keseluruhan kegiatan di instansi masing-masing. Dengan
demikian maka penyelenggaraan kegiatan pada suatu Instansi
Pemerintah,mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
sampai dengan pertanggungjawaban, harus dilaksanakan secara
tertib, terkendali, serta efisien dan efektif. Untuk itu dibutuhkan
suatu sistem yang dapat memberi keyakinan memadai bahwa
penyelenggaraan kegiatan pada suatu Instansi Pemerintah dapat
mencapai tujuannya secara efisien dan efektif, melaporkan
pengelolaan keuangan Negara secara andal, mengamankan aset
negara, dan mendorong ketaatan terhadap peraturan perundangundangan. Sistem ini dikenal sebagai Sistem Pengendalian Intern
yang dalam penerapannya harus memperhatikan rasa keadilan
dan kepatutan serta mempertimbangkan ukuran, kompleksitas,
dan sifat dari tugas dan fungsi Instansi Pemerintah tersebut.
SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

93
93

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara memerintahkan pengaturan
lebih lanjut ketentuan mengenai sistem pengendalian intern
pemerintah secara menyeluruh dengan Peraturan Pemerintah.
Sistem Pengendalian Intern dalam Peraturan Pemerintah ini
dilandasi pada pemikiran bahwa Sistem Pengendalian Intern
melekat sepanjang kegiatan, dipengaruhi oleh sumber daya
manusia, serta hanya memberikan keyakinan yang memadai,
bukan keyakinan mutlak.
Berdasarkan pemikiran tersebut, dikembangkan unsur
Sistem Pengendalian Intern yang berfungsi sebagai pedoman
penyelenggaraan dan tolok ukur pengujian efektivitas
penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern. Pengembangan
unsur Sistem Pengendalian Intern perlu mempertimbangkan
aspek biaya-manfaat (cost and benefit), sumber daya manusia,
kejelasan kriteria pengukuran efektivitas, dan perkembangan
teknologi informasi serta dilakukan secara komprehensif.
Unsur Sistem Pengendalian Intern dalam Peraturan Pemerintah
ini mengacu pada unsur Sistem Pengendalian Intern yang telah
dipraktikkan di lingkungan pemerintahan di berbagai negara,
yang meliputi:
a. Lingkungan pengendalian
Pimpinan Instansi Pemerintah dan seluruh pegawai
harus menciptakan dan memelihara lingkungan dalam
keseluruhan organisasi yang menimbulkan perilaku
positif dan mendukung terhadap pengendalian intern
dan manajemen yang sehat.
b. Penilaian risiko
Pengendalian intern harus memberikan penilaian atas
risiko yang dihadapi unit organisasi baik dari luar
maupun dari dalam.

94

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

c.

d.

e.

Kegiatan pengendalian
Kegiatan pengendalian membantu memastikan bahwa
arahan pimpinan Instansi Pemerintah dilaksanakan.
Kegiatan pengendalian harus efisien dan efektif dalam
pencapaian tujuan organisasi.
Informasi dan komunikasi
Informasi harus dicatat dan dilaporkan kepada
pimpinan Instansi Pemerintah dan pihak lain yang
ditentukan. Informasi disajikan dalam suatu bentuk
dan sarana tertentu serta tepat waktu sehingga
memungkinkan
pimpinan
Instansi
Pemerintah
melaksanakan pengendalian dan tanggung jawabnya.
Pemantauan
Pemantauan harus dapat menilai kualitas kinerja
dari waktu ke waktu dan memastikan bahwa
rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya dapat segera
ditindaklanjuti.

Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas penyelenggaraan


Sistem Pengendalian Intern dilakukan pengawasan intern dan
pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Pengawasan intern merupakan salah satu bagian dari kegiatan
pengendalian intern yang berfungsi melakukan penilaian
independent atas pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah. Lingkup pengaturan pengawasan intern mencakup
kelembagaan, lingkup tugas, kompetensi sumber daya manusia,
kode etik, standar audit, pelaporan, dan telaahan sejawat.
Pembinaan penyelenggaraan SPIP meliputi penyusunan pedoman
teknis penyelenggaraan, sosialisasi, pendidikan dan pelatihan,
dan pembimbingan dan konsultansi SPIP, serta peningkatan
kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah.

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

95
95

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

II. PASAL DEMI PASAL


Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan lingkungan pengendalian
adalah kondisi dalam Instansi Pemerintah yang
memengaruhi efektivitas pengendalian intern.
Huruf b
Yang dimaksud dengan penilaian risiko adalah
kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian yang
mengancam pencapaian tujuan dan sasaran Instansi
Pemerintah.
Huruf c
Yang dimaksud dengan kegiatan pengendalian
adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi
risiko serta penetapan dan pelaksanaan kebijakan
dan prosedur untuk memastikan bahwa tindakan
mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif.
Huruf d
Yang dimaksud dengan informasi adalah data yang
telah diolah yang dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan
fungsi Instansi Pemerintah.
Yang dimaksud dengan komunikasi adalah
proses penyampaian pesan atau informasi dengan
menggunakan simbol atau lambang tertentu baik

96

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

secara langsung maupun tidak langsung untuk


mendapatkan umpan balik.
Huruf e
Yang dimaksud dengan pemantauan pengendalian
intern adalah proses penilaian atas mutu kinerja
Sistem Pengendalian Intern dan proses yang
memberikan keyakinan bahwa temuan audit dan
evaluasi lainnya segera ditindaklanjuti.
Ayat (2)
Dalam menerapkan unsur SPIP, pimpinan Instansi
Pemerintah bertanggung jawab untuk mengembangkan
kebijakan,
prosedur
dan
praktik
detil
untuk
menyesuaikan dengan kegiatan Instansi Pemerintah dan
untuk memastikan bahwa unsur tersebut telah menyatu
dan menjadi bagian integral dari kegiatan Instansi
Pemerintah.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Huruf a
Aturan perilaku antara lain berisi standar etika dan
pedoman perilaku bagi pegawai Instansi Pemerintah yang
disusun secara partisipatif pada tingkat kementerian
negara/lembaga, provinsi, dan kabupaten/kota. Instansi
Pemerintah dapat menyusun aturan perilaku yang lebih
khusus sesuai kebutuhan. Penerapan aturan perilaku
tersebut dilaksanakan baik dalam urusan kedinasan
maupun kemasyarakatan.
Huruf b
Keteladanan diwujudkan dalam bentuk tindakan dan
ucapan.
SETDITJEN PHKA - 2012

97

Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan
Kumpulan

Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Dalam hal pimpinan Instansi Pemerintah mengintervensi
atau mengabaikan pengendalian intern maka pimpinan
Instansi
Pemerintah
yang
bersangkutan
harus
menjelaskan dan mempertanggungjawabkan intervensi
dan pengabaian pengendalian intern.
Huruf e
Untuk menghapus kebijakan atau penugasan yang
dapat mendorong perilaku tidak etis, pimpinan Instansi
Pemerintah dituntut memiliki dasar yang kuat dalam
penetapan sasaran yang realistis dan dapat dicapai serta
tidak menuntut pegawainya untuk mencapai sasaran
yang tidak realistis. Selain itu, pimpinan Instansi
Pemerintah harus menyediakan dan memberikan
penghargaan yang sepadan dengan prestasi kerjanya.
Penghargaan ini diberikan dalam rangka penegakan
integritas dan kepatuhan terhadap nilai etika.
Pasal 6
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Standar kompetensi disusun berdasarkan analisis atas
pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang diperlukan
secara tepat dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.

98
98

SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012
SETDITJEN

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 7
Huruf a
Dalam mempertimbangkan risiko, pimpinan Instansi
Pemerintah mengambil keputusan setelah dengan cermat
menganalisis risiko terkait dan menentukan bagaimana
risiko tersebut diminimalkan.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang dimaksud dengan fungsi tertentu antara lain
mencakup pencatatan dan pelaporan keuangan,
sistem manajemen informasi, pengelolaan sumber daya
manusia, dan pengawasan baik intern maupun ekstern.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Ayat (1)
Huruf a
Kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan
pembinaan sumber daya manusia antara lain

SETDITJEN PHKA - 2012

99

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

penetapan formasi, rekrutmen, pelatihan prajabatan,


pelatihan dalam jabatan, pengangkatan dalam pangkat
dan jabatan, penilaian prestasi pegawai, disiplin,
penggajian, dan pemberhentian.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Yang dimaksud dengan mekanisme saling uji adalah
mencocokkan data yang saling terkait dari 2 (dua) atau
lebih Instansi Pemerintah yang berbeda.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Huruf a
Cukup jelas.

100

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Huruf b
Dalam menetapkan strategi manajemen terintegrasi
dan rencana penilaian risiko, pimpinan Instansi
Pemerintah:
1. mempertimbangkan tujuan Instansi Pemerintah
dan sumber risiko yang relevan dari faktor
internal dan faktor eksternal, dan
2. menetapkan struktur pengendalian untuk
menangani risiko tersebut.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Huruf a
Metode identifikasi risiko dapat mencakup pemeringkatan
(ranking activities) secara kualitatif dan kuantitatif,
pembahasan pada tingkat pimpinan, prakiraan dan
perencanaan strategis, serta pertimbangan terhadap
temuan audit dan evaluasi aparat pengawasan intern
pemerintah.
Huruf b
Risiko yang berasal dari faktor eksternal misalnya peraturan
perundang-undangan baru, perkembangan teknologi,
bencana alam, dan gangguan keamanan. Risiko yang
berasal dari faktor internal misalnya keterbatasan dana
operasional, sumber daya manusia yang tidak kompeten,
peralatan yang tidak memadai, kebijakan dan prosedur
yang tidak jelas, dan suasana kerja yang tidak kondusif.
Huruf c
Dalam menilai faktor lain yang dapat meningkatkan
risiko, pimpinan Instansi Pemerintah mempertimbangkan
seluruh risiko akibat kegagalan pencapaian tujuan

SETDITJEN PHKA - 2012

101

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

dan keterbatasan anggaran yang pernah terjadi antara


lain disebabkan oleh pengeluaran program yang tidak
tepat, pelanggaran terhadap pengendalian dana, dan
ketidaktaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Selain itu, pimpinan Instansi Pemerintah mengidentifikasi
setiap risiko yang melekat pada sifat misinya atau pada
signifikansi dan kompleksitas dari setiap program atau
kegiatan spesifik yang dilaksanakan.
Pasal 17
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan tingkat risiko yang dapat diterima
adalah batas toleransi risiko dengan mempertimbangkan
aspek biaya dan manfaat.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Tolok ukur kinerja antara lain berbentuk target, anggaran,
prakiraan, dan kinerja periode yang lalu.
Pasal 20
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Strategi perencanaan dan pembinaan sumber daya
manusia mencakup kebijakan, program, praktik yang

102

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

menjadi acuan bagi Instansi Pemerintah tersebut


dan dapat mengidentifikasi kebutuhan sumber daya
manusia pada saat ini dan masa yang akan datang.
Huruf c
Cukup jelas.
Pasal 21
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Yang dimaksud dengan pengendalian umum meliputi
struktur, kebijakan dan prosedur yang berlaku
terhadap seluruh operasional computer Instansi
Pemerintah.
Huruf b
Yang dimaksud dengan pengendalian aplikasi
meliputi struktur, kebijakan, dan prosedur yang
dirancang untuk membantu memastikan kelengkapan,
keakuratan, otorisasi serta keabsahan semua transaksi
selama pemrosesan aplikasi.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.

SETDITJEN PHKA - 2012

103

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Huruf c
Yang dimaksud dengan pengendalian fisik atau yang
dikenal dengan istilah physical control adalah pembatasan
akses terhadap sumber daya informasi secara fisik
misalnya dengan memakai kartu akses ruangan untuk
memasuki suatu ruangan penyimpanan komputer.
Yang dimaksud dengan pengendalian logik atau
yang dikenal dengan istilah logical control adalah
pembatasan akses terhadap sumber daya informasi
dengan menggunakan logika komputer misalnya melalui
penggunaan kode akses (password) untuk memasuki
suatu sistem jaringan komunikasi.
Huruf d
Cukup jelas.
Pasal 25
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Prosedur untuk memastikan terselenggaranya pengendalian
atas kepustakaan perangkat lunak (software libraries)
termasuk pemberian label, pembatasan akses, dan
penggunaan kepustakaan perangkat lunak yang terpisah.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.

104

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 28
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Contoh langkah pencegahan dan minimalisasi potensi
kerusakan dan terhentinya operasi komputer antara lain
melalui penggunaan prosedur back-up data dan program,
penyimpanan back-up data di tempat lain, pengendalian
atas lingkungan, pelatihan staf, serta pengelolaan dan
pemeliharaan perangkat keras.
Huruf c
Contoh rencana untuk mengatasi kejadian tidak terduga
(contingency plan) misalnya langkah pengamanan apabila
terjadi bencana alam, sabotase, dan terorisme.
Huruf d
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Yang dimaksud dengan laporan khusus (exception
reporting) adalah laporan yang mengungkapkan hal yang
tidak normal seperti rekening piutang yang bersaldo

SETDITJEN PHKA - 2012

105

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

kredit, tanggal surat keputusan suatu permohonan


mendahului tanggal surat permohonan.
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Huruf a
Dalam merancang entri data agar diperhatikan fitur
yang mendukung akurasi data. Misalnya, untuk field
yang sudah terstandardisasi seperti unit organisasi,
pengentrian dilakukan dengan memasukkan nomor kode
organisasi dan komputer secara otomatis menampilkan
nama unit organisasi.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Pasal 33
Cukup jelas.
Pasal 34
Ayat (1)
Pengendalian fisik atas aset dilakukan untuk
mengamankan dan melindungi aset yang berisiko.
Ayat (2)
Huruf a
Contoh kebijakan dan prosedur pengamanan fisik
atas aset antara lain:

106

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

1.

2.

3.

Aset yang berisiko hilang, dicuri, rusak, digunakan


tanpa hak seperti uang tunai, surat berharga,
perlengkapan, persediaan, dan peralatan, secara fisik
diamankan dan akses ke aset tersebut dikendalikan.
Akses ke gedung dan fasilitas dikendalikan
dengan pagar, penjaga, dan/atau pengendalian
fisik lainnya.
Akses ke fasilitas dibatasi dan dikendalikan
diluar jam kerja.

Huruf b
Dalam praktik istilah rencana pemulihan setelah
bencana dikenal dengan disaster recovery plan.
Pasal 35
Ayat (1)
Penetapan dan reviu indikator dan ukuran kinerja
bertujuan agar pengukuran kinerja dapat dilakukan
dengan tepat.
Ayat (2)
Huruf a
Ukuran dan indikator kinerja ditetapkan untuk tingkat
Instansi Pemerintah, kegiatan, dan pegawai.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Evaluasi atas faktor pengukuran kinerja dilakukan
untuk meyakinkan bahwa faktor tersebut seimbang
dan terkait dengan misi, sasaran, dan tujuan serta
mengatur insentif yang pantas untuk mencapai tujuan
dengan tetap memperhatikan peraturan perundangundangan.

SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012
SETDITJEN

107
107

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Huruf d
Cukup jelas.
Pasal 36
Ayat (1)
Pemisahan fungsi ditujukan untuk mengurangi risiko
terjadinya kesalahan, pemborosan, atau kecurangan.
Ayat (2)
Tanggung jawab dan tugas atas transaksi atau kejadian
dipisah-pisahkan dan dilimpahkan kepada pegawai yang
berbeda secara sistematis untuk menjamin adanya checks
and balances dan mengurangi kesempatan terjadinya
kolusi. Aspek utama transaksi atau kejadian meliputi
otorisasi, persetujuan, pemrosesan dan pencatatan,
pembayaran atau penerimaan dana, reviu dan audit,
serta penyimpanan dan penanganan aset.
Pasal 37
Ayat (1)
Otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting
dilakukan untuk memberikan keyakinan bahwa hanya
transaksi dan kejadian yang valid yang dilaksanakan.
Ayat (2)
Syarat dan ketentuan otorisasi sesuai dengan ketentuan
dalam peraturan perundang-undangan.
Pasal 38
Ayat (1)
Pencatatan yang akurat dan tepat waktu bertujuan agar
tersedia informasi yang relevan dan terpercaya untuk
pengambilan keputusan.

108

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Ayat (2)
Huruf a
Klasifikasi yang tepat dan pencatatan yang segera
dilakukan agar informasi yang diperoleh tetap relevan,
bernilai, dan bermanfaat bagi pimpinan Instansi
Pemerintah dalam mengendalikan kegiatan dan dalam
pengambilan keputusan. Klasifikasi yang tepat atas
transaksi dan kejadian mencakup pengaturan dan
format informasi pada dokumen sumber dan catatan
ikhtisar (summary record) sebagai sumber pelaporan.
Huruf b
Siklus
transaksi
atau
kejadian
mencakup
otorisasi,pelaksanaan, pemrosesan, dan klasifikasi
akhir dalam pencatatan ikhtisar.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Ayat (1)
Pendokumentasian yang baik atas Sistem Pengendalian
Intern serta transaksi dan kejadian penting dilakukan
agar kegiatan dapat dikendalikan dan dievaluasi.
Ayat (2)
Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern mencakup
identifikasi, penerapan, dan evaluasi atas tujuan dan
fungsi Instansi Pemerintah pada tingkat kegiatan serta
pengendaliannya yang tercermin dalam kebijakan
administratif, pedoman akuntansi, dan pedoman lainnya.
Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern juga
mencakup dokumentasi yang menggambarkan sistem
informasi otomatis, pengumpulan dan penanganan
data, serta pengendalian umum dan pengendalian
aplikasi. Dokumentasi atas transaksi dan kejadian
SETDITJEN PHKA - 2012

109

Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan
Kumpulan

penting dilaksanakan secara lengkap dan akurat untuk


memfasilitasi penelusuran transaksi dan kejadian serta
informasi terkait sejak otorisasi dan inisiasi, pemrosesan,
dan penyelesaian.
Pasal 41
Identifikasi, pencatatan, dan komunikasi informasi
dilakukan untuk memudahkan pelaksanaan pengendalian
dan tanggung jawab.
Pasal 42
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Bentuk dan sarana untuk mengkomunikasikan
informasi penting antara lain berupa buku pedoman
kebijakan dan prosedur, surat edaran, memorandum,
papan pengumuman, situs internet dan intranet,
rekaman video, e-mail, dan arahan lisan, termasuk pula
tindakan pimpinan yang mendukung implementasi
Sistem Pengendalian Intern.
Huruf b
Dalam
rangka
mengelola,
mengembangkan,
dan memperbarui sistem informasi, pimpinan
Instansi
Pemerintah
perlu
mempertimbangkan
manajemen sistem informasi, mekanisme identifikasi
kebutuhan informasi, perkembangan dan kemajuan
teknologiinformasi, pemantauan mutu informasi,
dan kecukupan sumber daya manusia dan keuangan
untuk pengembangan teknologi informasi.

110
110

SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012
SETDITJEN

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

Pasal 43
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan pemantauan berkelanjutan
adalah penilaian atas mutu kinerja Sistem Pengendalian
Intern secara terus menerus dan menyatu dalam kegiatan
Instansi Pemerintah.
Yang dimaksud dengan evaluasi terpisah adalah
penilaian atas mutu kinerja Sistem Pengendalian
Intern dengan ruang lingkup dan frekuensi tertentu
berdasarkan pada penilaian risiko dan efektivitas
prosedur pemantauan yang berkelanjutan.
Pasal 44
Cukup jelas.
Pasal 45
Ayat (1)
Evaluasi terpisah Instansi Pemerintah dilakukan dengan
mempertimbangkan lingkup dan frekuensi evaluasi,
metodologi, dan sumber daya.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Dalam
melakukan
evaluasi
terpisah,
apabila
diperlukan,evaluator dapat menggunakan metode
atau alat lain yang sesuai seperti pembandingan
(benchmarking), kuesioner, bagan arus (flowchart), dan
teknik kuantitatif.
Pasal 46
Cukup jelas.

SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012
SETDITJEN

111
111

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 47
Cukup jelas.
Pasal 48
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Kegiatan audit, reviu, evaluasi, dan pemantauan
merupakan kegiatan yang berkaitan langsung dengan
penjaminan kualitas (quality assurance).
Huruf a
Yang dimaksud dengan audit adalah proses
identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti yang
dilakukan secara independen, obyektif dan professional
berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran,
kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan
keandalan informasi pelaksanaan tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah.
Huruf b
Yang dimaksud dengan reviu adalah penelaahan
ulang bukti-bukti suatu kegiatan untuk memastikan
bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang
telah ditetapkan.
Huruf c
Yang dimaksud dengan evaluasi adalah rangkaian
kegiatan membandingkan hasil atau prestasi suatu
kegiatan dengan standar, rencana, atau norma yang
telah ditetapkan, dan menentukan faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu
kegiatan dalam mencapai tujuan.

112

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

Huruf d
Yang dimaksud dengan pemantauan adalah proses
penilaian kemajuan suatu program atau kegiatan
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Huruf e
Kegiatan pengawasan lainnya antara lain berupa
sosialisasi
mengenai
pengawasan,
pendidikan
dan pelatihan pengawasan, pembimbingan dan
konsultansi, pengelolaan hasil pengawasan, dan
pemaparan hasil pengawasan.
Pasal 49
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang dimaksud dengan Inspektorat Provinsi termasuk
Instansi Pemerintah yang masih menggunakan nama
Badan Pengawasan Daerah Provinsi.
Huruf d
Yang dimaksud dengan Inspektorat Kabupaten/
Kota termasuk Instansi Pemerintah yang masih
menggunakan nama Badan Pengawasan Daerah
Kabupaten/Kota.
Ayat (2)
Huruf a
Kegiatan yang bersifat lintas sektoral merupakan
kegiatan yang dalam pelaksanaannya melibatkan dua
atau lebih kementerian negara/lembaga atau pemerintah

SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012
SETDITJEN

113
113

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasan oleh


Aparat Pengawasan Intern Pemerintah kementerian
negara/lembaga, provinsi, atau kabupaten/kota karena
keterbatasan kewenangan.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Yang dimaksud dengan yang didanai dengan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara adalah bagian anggaran
yang dikuasai oleh menteri/pimpinan lembaga sebagai
pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
kementerian negara/lembaga selaku Pengguna Anggaran.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Pasal 50
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Audit kinerja atas pengelolaan keuangan negara antara lain:
a. audit atas penyusunan dan pelaksanaan anggaran;
b. audit atas penerimaan, penyaluran, dan penggunaan
dana; dan

114

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

c.

audit atas pengelolaan aset dan kewajiban.


Sedangkan audit kinerja atas pelaksanaan tugas dan
fungsi antara lain audit atas kegiatan pencapaian
sasaran dan tujuan.

Ayat (3)
Audit dengan tujuan tertentu antara lain audit investigatif,
audit atas penyelenggaraan SPIP, dan audit atas hal-hal
lain di bidang keuangan.
Pasal 51
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan auditor adalah pejabat
fungsional pegawai negeri sipil di lingkungan Instansi
Pemerintah sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 52
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Pada saat Peraturan Pemerintah ini ditetapkan, yang
dimaksud dengan pedoman yang ditetapkan pemerintah
adalah Kode Etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara.

SETDITJEN PHKA - 2012

115

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 53
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan standar audit adalah kriteria
atau ukuran mutu untuk melakukan kegiatan audit
yang wajib dipedomani oleh aparat pengawasan intern
pemerintah.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Pada saat Peraturan Pemerintah ini ditetapkan,
yang dimaksud dengan pedoman yang ditetapkan
pemerintahadalah Standar Audit Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
Pasal 54
Ayat (1)
Laporan hasil pengawasan dapat berupa laporan hasil
audit, laporan hasil reviu, laporan hasil evaluasi, atau
laporan hasil pemantauan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 55
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan telaahan sejawat adalah
kegiatan yang dilaksanakan unit pengawas yang ditunjuk

116

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

guna mendapatkan keyakinan bahwa pelaksanaan


kegiatan audit telah sesuai dengan standar audit.
Ayat (2)
Selama pedoman telaahan sejawat belum ada, telaahan
sejawat dilakukan dengan mengacu pada pedoman yang
ditetapkan oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara.
Pasal 56
Yang dimaksud dengan independen adalah aparat
pengawasan intern pemerintah dalam pelaksanaan tugasnya
bebas dari pengaruh pihak manapun.
Pasal 57
Cukup jelas.
Pasal 58
Cukup jelas.
Pasal 59
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan
intern pemerintah meliputi penyelenggaraan pendidikan

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

117
117

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, dan


pembinaan jabatan fungsional di bidang audit.
Ayat (2)
Pelaksanaan sosialisasi, pendidikan dan pelatihan, serta
pembimbingan dan konsultansi SPIP dapat dilakukan
oleh Instansi Pemerintah lain setelah berkoordinasi
dengan BPKP.
Pasal 60
Cukup jelas.
Pasal 61
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN
NOMOR 4890

118

SETDITJEN PHKA - 2012

NEGARA

REPUBLIK

INDONESIA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 7 TAHUN 1999
TENTANG
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

presiden republik
indonesia

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 7 TAHUN 1999
TENTANG
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan


pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya
guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung
jawab, dipandang perlu adanya pelaporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
untuk mengetahui kemampuannya dalam
pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi;
b. bahwa untuk melaksanakan pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
perlu
dikembangkan
sistem
pelaporan
akuntabilitas
kinerja
yang
mencakup
indikator, metode, mekanisme dan tata cara
pelaporan kinerja instansi pemerintah;
c. bahwa pelaksanaan dan pengembangan
sistem pelaporan kinerja tersebut perlu diatur
dalam suatu Instruksi Presiden;

SETDITJEN PHKA - 2012

121

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;


2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia Nomor XI/MPR/1998
tentang Penyelenggara Negara yang Bersih
dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
3. Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983
tentang Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan;
4. Keputusan Presiden Nomor 100 Tahun 1998
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Menteri Negara
Koordinator, sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Presiden Nomor 134
Tahun 1998;
5. Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1999
tentang Lembaga Administrasi Negara;

MENGINSTRUKSIKAN :
Kepada
:







1. Para Menteri;
2. Panglima Tentara Nasional Indonesia;
3. Gubernur Bank Indonesia;
4. Jaksa Agung;
5. Kepala Kepolisian Republik Indonesia;
6. Para Pimpinan Lembaga Pemerintah Non
Departemen;
7. Para Pimpinan Sekretariat Lembaga Tertinggi
dan Tinggi Negara;
8. Para Gubernur;
9. Para Bupati/Walikota.

Untuk
:
PERTAMA :

122

Melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi


pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai
misi dan tujuan organisasi.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KEDUA

KETIGA



KEEMPAT :

KELIMA

KEENAM

Pada tanggal 30 September 1999, setiap


instansi pemerintah sampai tingkat eselon
II telah mempunyai Perencanaan Strategik
tentang program-program utama yang akan
dicapai selama 1 (satu) sampai 5 (lima)
tahunan.
Perencanaan sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KEDUA mencakup :
1. Uraian tentang visi, misi, strategi
dan faktor-faktor kunci keberhasilan
organisasi;
2. Uraian tentang tujuan, sasaran dan
aktivitas organisasi;
3. Uraian tentang cara mencapai tujuan dan
sasaran tersebut.
Pada setiap akhir tahun anggaran, mulai
Tahun Anggaran 2000/2001, setiap instansi
menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah kepada Presiden dan
salinannya kepada Kepala Badan Pengawasan
Keuangan
dan
Pembangunan
dengan
menggunakan pedoman penyusunan sistem
akuntabilitas kinerja.
Kepala
Lembaga
Administrasi
Negara
ditugaskan untuk :
1. Membuat pedoman penyusunan pelaporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
paling lambat awal tahun 2000/2001;
2. Memberikan bantuan teknis dan penyuluhan
tentang pelaporan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah.
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan melakukan evaluasi terhadap
pelaporan
akuntabilitas
kinerja
instansi

SETDITJEN PHKA - 2012

123

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

pemerintah dan melaporkan kepada Presiden


melalui Menteri Negara Koordinator Bidang
Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan
Aparatur Negara dan salinannya kepada Kepala
Lembaga Administrasi Negara.
KETUJUH : Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan
Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur
Negara mengkoordinasikan pelaksanaan Instruksi
Presiden ini.
KEDELAPAN : Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan
sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab,
serta memperhatikan lampiran Instruksi
Presiden ini.
Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.
Dikeluarkan di Jakarta

Pada tanggal 15 Juni 1999

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ttd

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KABINET RI
Kepala Biro Peraturan
Perundang-undangan II

Plt.

124

ttd
EDY SUDIBYO

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

LAMPIRAN
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NO.
: 7 TAHUN 1999
TANGGAL
: 15 JUNI 1999

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM


AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
I. UMUM
1. Dalam Instruksi Presiden ini yang dimaksud dengan :
a. Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam
mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.
b. Perencanaan strategik merupakan suatu proses yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama
kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun
dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan
kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana
strategik mengandung visi, misi, tujuan/sasaran, dan
program yang realistis dan mengantisipasi masa depan
yang diinginkan dan dapat dicapai.
c. Visi adalah cara pandang jauh ke depan ke mana
instansi pemerintah harus dibawa agar dapat eksis,
antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran
yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan oleh instansi pemerintah.
d. Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh instansi
pemerintah agar tujuan organisasi dapat terlaksana
dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi
tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang
berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah,
dan mengetahui peran dan program-programnya serta
hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang.
SETDITJEN PHKA - 2012

125

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

e.

2.

3.

4.

126

Tujuan merupakan penjabaran/implementasi dari


pernyataan misi. Tujuan adalah sesuatu (apa) yang
akan dicapai atau dihasilkan pada jangka waktu 1
(satu) sampai 5 (lima) tahunan.
f. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu
yang akan dicapai/dihasilkan oleh instansi pemerintah
dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan
atau bulanan. Sasaran diusahakan dalam bentuk
kuantitatif sehingga dapat diukur.
Tujuan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk
terciptanya pemerintah yang baik dan terpercaya.
Sasaran Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah :
a. menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga
dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif
terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya;
b. terwujudnya transparansi instansi pemerintah;
c. terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan nasional;
d. terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Ruang Lingkup :
a. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dilaksanakan atas semua kegiatan utama instansi
pemerintah yang memberikan kontribusi bagi
pencapaian visi dan misi instansi Pemerintah. Kegiatan
yang menjadi perhatian utama mencakup :
1. Tugas pokok dan fungsi dan instansi pemerintah;
2. Program kerja yang menjadi isu nasional;
3. Aktifitas yang dominan dan vital bagi pencapaian
visi dan misi instansi Pemerintah.
b. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang
meliputi ruang lingkup tersebut di atas dilakukan
oleh setiap instansi Pemerintah sebagai bahan
pertanggungjawabannya kepada Presiden.
SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

II. PELAKSANAAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS


KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
1. Pelaksanaan penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dilakukan dengan :
a. mempersiapkan dan menyusun perencanaan strategik;
b. merumuskan visi, misi, faktor-faktor kunci keberhasilan,
tujuan, sasaran dan strategi instansi Pemerintah;
c. merumuskan indikator kinerja instansi Pemerintah
dengan berpedoman pada kegiatan yang dominan,
menjadi isu nasional dan vital bagi pencapaian visi dan
misi instansi Pemerintah;
d. memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi dengan seksama;
e. mengukur pencapaian kinerja dengan :
1). perbandingan kinerja aktual dengan rencana atau
target;
2). perbandingan kinerja aktual dengan tahun-tahun
sebelumnya;
3). perbandingan kinerja aktual dengan kinerja di negaranegara lain, atau dengan standar internasional.
f. melakukan evaluasi kinerja dengan :
1). menganalisis hasil pengukuran kinerja ;
2). menginterprestasikan data yang diperoleh;
3). membuat pembobotan (rating) keberhasilan pencapaian
program;
4). membandingkan pencapaian program dengan visi
dan misi instansi pemerintah.
2. Alat untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah adalah laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
3. Mekanisme pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah sebagai berikut :
a. Setiap pemimpin Departemen/Lembaga Pemerintah
Non Departemen, Pemerintah Daerah, Satuan Kerja

SETDITJEN PHKA - 2012

127

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

b.

c.

d.

atau Unit Kerja didalamnya wajib membuat laporan


akuntabilitas kinerja secara berjenjang serta berkala
untuk disampaikan kepada atasannya;
Laporan akuntabilitas kinerja tahunan dari tiap
Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen,
masing-masing
Menteri/
Pemimpin
Lembaga
Pemerintah Non Departemen menyampaikannya
kepada Presiden dan Wakil Presiden dengan tembusan
kepada Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan
Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara
serta Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan;
Laporan akuntabilitas kinerja tahunan dari setiap
Daerah Tingkat I disampaikan kepada Presiden/Wakil
Presiden dengan tembusan kepada Menteri Dalam
Negeri dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan.
Laporan akuntabilitas kinerja tahunan dari setiap
Daerah Tingkat II disampaikan kepada Gubernur/
Kepala Daerah yang terkait dengan tembusan kepada
Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ttd

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

Salinan sesuai dengan aslinya


SEKRETARIAT KABINET RI
Kepala Biro Peraturan
Perundang-undangan II
Plt
ttd

EDY SUDIBYO

128

SETDITJEN PHKA - 2012

PERATURAN MENTERI NEGARA


PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NOMOR: PER/09/M.PAN/5/2007
TENTANG
PEDOMAN UMUM PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
UTAMA
DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BH
I

NN

A
IK
EKA TU NGGAL

MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA


PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NOMOR: PER/09/M.PAN/5/2007
TENTANG
PEDOMAN UMUM PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
UTAMA
DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,
Menimbang : a.

b.

bahwa
dalam
rangka
pengukuran
dan peningkatan kinerja serta lebih
meningkatkan akuntabilitas kinerja setiap
instansi pemerintah, perlu menetapkan
indikator kinerja utama di lingkungan
instansi masing masing;
bahwa sehubungan dengan huruf a. maka
perlu ditetapkan peraturan mengenai
penetapan indikator kinerja utama (key
performance
indicators)
dilingkungan
instansi pemerintah dengan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara;

SETDITJEN PHKA - 2012

131

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Mengingat : 1.

132

2.

3.

4.

5.

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun


2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
2004
Nomor
74,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4405);
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun
2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian Negara /
Lembaga (Lembaran Negara Republik
Indonesia
Tahun
2004
Nomor75,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4406);
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun
2005 tentang Sistem Informasi Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 138,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4567);
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penetapan Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 150. TambahanLembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4614);
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun
2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

7.

8.

9.

10.

11.

Pembangunan
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
96, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4663);
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun
2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana
Pembangunan
Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesi
Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4664);
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005
tentang Rencana Pembangunan jangka
Menengah Nasional Tahun 2004 -2009;
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja
Menteri
Negara
sebagaimana
telah
beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006
tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian
Negara Republik Indonesia;
Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004
tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;

SETDITJEN PHKA - 2012

133

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

MEMUTUSKAN :
Menetapkan

: PERATURAN
MENTERI
NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
TENTANG
PENETAPAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
DI LINGKUNGAN
INSTANSI PEMERINTAH.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara ini yang dimaksud dengan:
1. Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai
tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi
pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi, dan
strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan
tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan
yang ditetapkan.
2. Pengukuran Kinerja adalah kegiatan manajemen
khususnya membandingkan tingkat kinerja yang
dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan
menggunakan indikator kinerja yang telah ditetepkan.
3. Pemantauan kinerja adalah serangkaian kegiatan
pengamatan perkembangan kinerja pelaksanaan kegiatan
atau program dengan menggunakan informasi: (1) hasil
pengukuran kinerja, dan (2) indentifikasi, analisis serta
antisipasi masalah yang timbul dan atau akan timbul
untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin.
4. Instansi Pemerintah adalah sebutan kolektif dari
unit organisasi pemerintahan yang menjalankan
tugas dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

134

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

5.

6.

7.

8.

9.

meliputi
Kementerian
Koodinator/Kementerian
Negara/Departemen /Lembaga Pemerintah Non
Departemen,Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota,
Pemerintah Kabupaten, serta lembaga lembaga yang
menjalan fungsi pemerintahan dengan menggunakan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD).
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampaikan
dengan 5 (Lima) tahunan.
Sasaran strategis adalah hasil yang akan dicapai secara
nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang
lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih
pendek dari tujuan.
Program adalah instumen kebijakan yang berisi
satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh
instansi pemerintah atau kegiatan masyarakat yang
dikoordinasikan oleh instansi pemerintah untuk
mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh
alokasi anggaran sebagian atau seluruhnya dari APBN
dan APBD.
Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksankan
oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian
dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program,
terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber
daya berupa personil (sumber daya manusia), barang
modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau
kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber
daya tersebut.
Keluaran (output) adalah barang atau barang jasa
dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk
mendukung pencapaian sasaran strategis dan tujuan
program dan kebijakan,

SETDITJEN PHKA - 2012

135

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

10. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang


mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan
kegiatan dalam satu program mengacu pada sasaran
strategis dan tujuan yang telah ditetapkan.
11. Indikator Kinerja Utama (key Performance Indicator)
adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis organisasi.
12. Unit Kerja mandiri adalah unit organisasi di lingkungan
instansi pemerintahan yang memiliki dan mengelola
sendiri sumber daya berupa sumber daya manusia,
anggaran, serta sarana dan prasaran yang ada di
lingkungannya.

BAB II
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Pasal 2
Tujuan penetapan indikator kinerja utama di lingkungan
instansi pemerintah adalah:
a. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting
dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen
kinerja secara baik;
b. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari
pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis
organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja
dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

Pasal 3
Setiap instansi pemerintah wajib menetapkan indikator kinerja
utama dilingkungan masing - masing.

136

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB III
PEMILIHAN ,PENGEMBANGAN, DAN PENETAPAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Pasal 4
(1) Menteri/Pimpinan Lembaga wajib menetapkan indikator
kinerja utama untuk Kementerian Koodinator /Departemen/
Kementerian Negara/Lembaga dan unit organisasi setingkat
Eselon I serta Unit Kerja Mandiri di bawahnya.
(2) Sekretaris Jenderal Lembaga Tinggi Negara dan Lembaga lain
yang menjalankan fungsi pemerintahan wajib menetapkan
indikator kinerja utama untuk Lembaga Tinggi Negara,
Lembaga Lain, dan unit organisasi setingkat Eselon I serta
Unit Kerja Mandiri di bawahnya.
(3) Gubernur/Bupati/Walikota wajib menetapkan indikator
kinerja utama untuk Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
dan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) serta Unit
Kerja Mandiri di bawahnya.

Pasal 5
(1) Indikator kinerja utama instansi pemerintah harus selaras
antar tingkatan unit organisasi.
(2) Indikator kinerja utama pada setiap tingkatan unit
organisasi meliputi indikator kinerja keluaran (output) dan
hasil (outcome) dengan tatanan sebagai berikut:
a. Indikator kinerja utama pada tingkat Kementerian
Negara/Departemen/LPND/Pemerintah
Provinsi/
Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota sekurangkurangnya adalah indikator hasil (outcome) sesuai
dengan kewenangan, tugas dan fungsi;
b. Indikator kinerja utama pada unit organisasi setingkat
Eselon I adalah indikator hasil (outcome) dan atau
keluaran (output) yang setingkat lebih tinggi dari
keluaran (output) unit kerja di bawahnya;

SETDITJEN PHKA - 2012

137

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

c.

Indikator kinerja utama pada unit organisasi setingkat


eselon II/Satuan Kerja/SKPD/unit kerja mandiri
sekurang-kurangnya adalah indikator keluaran
(output).

Pasal 6
Pemilihan dan penetapan indikator kinerja utama harus
mempertimbangkan beberapa hal berikut ini yaitu :
a. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional/Daerah, Rencana Strategis, kebijakan umum
dan atau dokumen strategis lainnya yang relevan;
b. Bidang kewenangan, tugas dan fungsi, serta peran
lainnya;
c. Kebutuhan informasi kinerja untuk penyelenggaraan
akuntabilitas kinerja;
d. Kebutuhan data statistik pemerintah;
e. Kelaziman pada bidang tertentu dan perkembangan
ilmu pengetahuan.

Pasal 7
Pemilihan dan penetapan indikator kinerja utama di lingkungan
instansi pemerintah melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) dari instansi pemerintah yang bersangkutan.

Pasal 8
Pemilihan dan penetapan indikator kinerja utama harus
memenuhi karakteristik indikator kinerja yang baik dan
cukup memadai guna pengukuran kinerja unit organisasi yang
bersangkutan yaitu:
a. Spesifik;
b. Dapat dicapai;
c. Relevan;
d. Menggambarkan keberhasilan sesuatu yang diukur;
e. Dapat dikuantifikasi dan diukur.

138

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 9
(1) Pengembangan dan penetapan indikator kinerja utama wajib
menggunakan prinsip-prinsip kehati-hatian, kecermatan,
keterbukaan, dan transparansi guna menghasilkan
informasi kinerja yang handal.
(2) Dalam hal indikator kinerja utama ini menimbulkan dampak
negatif terhadap organisasi secara keseluruhan, pimpinan
unit organisasi melaporkan kepada unit organisasi di
atasnya agar ditentukan pengembangannya lebih lanjut
untuk perbaikan.
(3) Pengaturan lebih lanjut mengenai pengembangan dan
penetapan indikator kinerja utama di lingkungan instansi
pemerintah ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
yang bersangkutan dengan berpedoman kepada peraturan
menteri ini.

BAB IV
PENGGUNAAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Pasal 10
Indikator kinerja utama digunakan instansi pemerintah untuk;
a. Perencanaan jangka menengah;
b. Perencanaan tahunan;
c. Penyusunan dokumen penetapan kinerja;
d. Pelaporan akuntabilitas kinerja;
e. Evaluasi kinerja instansi pemerintah; dan
f. Pemantauan dan pengendalian kinerja pelaksanaan
program dan kegiatan-kegiatan.

Pasal 11
Keberhasilan pencapaian sasaran strategis pada setiap tingkatan
organisasi harus dinyatakan dengan indikator kinerja utama.

SETDITJEN PHKA - 2012

139

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 12
(1) Instansi Pemerintah melaksanakan analisis dan evaluasi
kinerja dengan memperhatikan capaian indikator kinerja
utama untuk melengkapi infomasi yang dihasilkan dalam
pengukuran kinerja dan digunakan untuk perbaikan kinerja
dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
(2) Analisis dan evaluasi kinerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan secara berkala dan sederhana
dengan meneliti fakta-fakta yang ada baik berupa kendala,
hambatan maupun informasi lainnya.

BAB V
PEMBINAAN DAN KOORDINASI
Pasal 13
Pimpinan instansi pemerintah melakukan;
a. Pembinaan dalam pengembangan dan penetapan
indikator kinerja utama di lingkungan masing-masing.
b. Koordinasi untuk pengintegrasian sistem pengukuran
kinerja dengan sistem administarsi pemerintah yang
lainnya baik perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
penatausahaan dan pertanggungjawaban.

Pasal 14
Kementeriaan Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
melakukan koordinasi dan pemantauan dalam pengembangan
dan penetapan indikator kinerja utama di lingkungan instansi
pemerintah.

Pasal 15
Hal-hal yang belum dicantumkan dalam peraturan menteri
ini, selanjutnya akan diatur dalam Peraturan menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara tersendiri

140

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB VI
PENUTUP
Pasal 16
Peraturan Menteri ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.



Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 31 Mei 2007
MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

TAUFIQ EFFENDI

SETDITJEN PHKA - 2012

141

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN


APARATUR NEGARA
NOMOR : PER /20/M.PAN/11/2008
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BH
I

NN

A
IK
EKA TU NGGAL

MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN


APARATUR NEGARA
NOMOR : PER /20/M.PAN/11/2008
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA
Menimbang : a.

b.

Mengingat : 1.

2.

bahwa
dalam
rangka
pelaksanaan
reformasi
birokrasi
di
seluruh
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah maka dipandang perlu menyusun
Indikator Kinerja Utama.
bahwa untuk itu perlu ditetapkan suatu
pedoman penyusunan Indikator Kinerja
Utama.
Undangundang Nomor 28 Tahun 1999
Tentang Penyelenggaraan Negara Yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, dan
Tambahan Lembaran Negara Nomor
3851);
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
Tentang Perubahan Atasan Undang-Undang
SETDITJEN PHKA - 2012

145

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

146

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok


Kepegawaian;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah;
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007
Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005-2025;
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005
Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
organisasi, dan Tata Kerja Kementerian
Negara Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008;
Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005
Tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon
I Kementerian Negara sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun
2008;
Keputusan Presiden Nomor 103 tahun
2001 tentang Kedudukan, tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi, dan
Tata Kerja Lembaga Pemerintahan Non
Departemen sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 64 Tahun 2005;
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005
Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional;
Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun
2004 sebagaimana diubah terakhir
dengan Keputusan Presiden Nomor 31/P
Tahun 2007 Tentang Membentuk dan
Mengangkat Menteri Negara Kabinet

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Indonesia Bersatu.
MEMUTUSKAN
Menetapkan

: PERATURAN
MENTERI
NEGARA
PENDAYAGUNAAN
APARATUR
NEGARA
TENTANG
PEDOMAN
PENYUSUNAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA.

KESATU

: Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja


Utama digunakan sebagai acuan bagi
Kementerian/Lembaga/Pemerintahan Daerah
untuk menyusun Indikator Kinerja utama di
lingkungan Instansi masing-masing
: Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama
sebagaimana tercantum pada lampiran,
merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari peraturan ini.
: Hal-hal yang belum jelas dalam pedoman ini
dapat dikonsultasikan lebih lanjut dengan
Tim kerja Reformasi Birokrasi
: Peraturan ini berlaku mulai sejak tanggal
ditetapkan.

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

Ditetapkan : di Jakarta
Pada tanggal : 26 Nopember 2008
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
ttd
Taufiq Effendi

DAFTAR ISI
SETDITJEN PHKA - 2012

147

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

DAFTAR ISI
BAB1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan Petunjuk Pelaksanaan
C. Sistematika Pembahasan
BAB 2 PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA
A. Pengertian Indikator Kinerja
B. Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja
C. Tipe dan Jenis Indikator kinerja
D. Penggunaan Indikator Kinerja
BAB 3 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
A. Pengertian Indikator Kinerja Utama
B. Tujuan Penggunaan Indikator Kinerja Utama
C. Langkah-Langkah Penetapan
Indikator Kinerja Utama
D. Pelibatan Stakeholders
E. Penerapan Indikator Kinerja Utama
BAB 4 PENGEMBANGAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
A. Penerapan Awal dalam Pengukuran Kinerja
B. Reviu dan Pengembangan IKU bagi Organisasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Seperangkat Contoh IKU (Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup)
2. Lembaran Kerja Penyusunan IKU
3. Contoh Keputusan Penetapan IKU

148

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kerangka pembangunan good governance, kebijakan
umum pemerintah adalah ingin menjalankan pemerintahan yang
berorientansi pada hasil (result oriented government). Orientasi
pada input, terutama uang, seperti selama ini dijalankan,
hendak ditinggalkan. Pemerintahan yang berorientasi pada hasil
pertama-tama akan fokus pada kemaslahatan bagi masyarakat,
berupa upaya untuk menghasilkan output dan outcome yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Output merupakan
hasil langsung dari program-program atau kegiatan yang
dijalankan pemerintah dan dapat berwujud sarana, barang,
dan jasa pelayanan kepada masyarakat, sedang outcome
adalah berfungsinya sarana, barang dan jasa tersebut sehingga
memberikan manfaat bagi masyarakat. Output dan outcome
inilah yang selayaknya dipandang sebagai kinerja, bukan
kemampuan menyerap anggaran seperti persepsi yang ada
selama ini. Namun demikian uang tetap merupakan faktor
penting untuk mencapai kinerja tertentu berupa baik output
maupun outcome. Money follows function, bukan sebaliknya,
karena itu prinsip dasar manajemen berbasis kinerja adalah no
perfomance, no money.
Sehubungan dengan itu maka sistem akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah yang telah dibangun dalam rangka upaya
mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented
government, perlu terus dikembangkan dan informasi kinerjanya
diintegrasikan ke dalam sistem penganggaran dan pelaporan
sesuai dengan amanat UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara dan UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
serta berbagai peraturan perundangan di bawahnya. Dengan
demikian, ke depan anggaran negara baik pusat maupun daerah
SETDITJEN PHKA - 2012

149

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

menjadi anggaran berbasis kinerja, yaitu anggaran yang dihitung


dan disusun berdasarkan perencanaan kinerja, atau dengan
kata lain dihitung dan disusun berdasarkan kebutuhan untuk
menghasilkan output dan outcome yang diinginkan masyarakat.
Dengan anggaran berbasis kinerja ini akan dapat dilakukan
penelusuran alokasi anggaran kinerja yang direncanakan,
dan pada setiap akhir tahun anggaran juga dapat dilakukan
penelusuran realisasi anggaran dengan capaian kinerjanya. Hal
ini akan memudahkan evaluasi untuk mengetahui cost efficency
dan cost effectiveness anggaran instansi bersangkutan, sekaligus
memudahkan pencegahan dan deteksi kebocoran anggaran.
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas
dalam kerangka penerapan tata pemerintahan yang baik
di Indonesia adalah telah dikeluarkan
Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.
PAN/5/2007, Tanggal 31 Mei 2007, tentang Pedoman
Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
Instansi Pemerintah. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara, indikator kinerja utama
(Key Perfomance Indicators) adalah ukuran keberhasilan dari
suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Setiap Instansi
Pemerintah wajib menetapkan Indikator Kinerja Utama (Key
Performance Indicators) secara formal untuk tujuan dan
sasaran strategis untuk masing-masing tingkatan (level) secara
berjenjang. Indikator Kinerja Utama (IKU) instansi pemerintah
harus selaras antar tingkatan unit organisasi meliputi indikator
kinerja keluaran (output) dan hasil (outcome). Indikator Kinerja
Utama (IKU) pada tingkat Kementerian Negara/Departemen/
LPNB/Pemprov/Pemkab/Pemkot sekurang-kurangnya adalah
indikator hasil (outcome) sesuai dengan kewenangan, tugas dan
fungsinya masing-masing, IKU pada unit kerja setingkat Eselon
I adalah indikator hasil (outcome) dan atau keluaran (output)
yang setingkat lebih tinggi dari keluaran (output) unit kerja
dibawahnya, sedangkan IKU pada unit organisasi setingkat

150

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Eselon II/Satuan Kerja/Unit Kerja Mandiri sekurang-kurangnya


adalah indikator keluaran (output).
Dengan ditetapkannya indikator kinerja utama (key
ierformance indicators) secara formal dalam suatu lembaga
pemerintah, diharapkan akan diperoleh informasi kinerja yang
penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen
kinerja secara baik serta diperolehnya ukuran keberhasilan
dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi
yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan
akuntabilitas kinerja.
Perlunya ditetapkan indikator-indikator kinerja adalah
agar terdapat proses yang wajar yang digunakan baik oleh
para pelaksana dan pimpinan dalam mengelola usaha-usaha
organisasi instansi agar mencapai hasil atau berkinerja tinggi.
Logika pentingnya indikator kinerja ini dapat dijelaskan mulai
dari pentingnya pengukuran kinerja sampai pada hal-hal yang
rinci dalam mengelola organisasi secara umum agar berjalan
efektif dan efisien.
Hal ini dapat dimulai dari pentingnya mengukur dan
mengetahui kinerja dan hasil, dengan menjelaskan jika kita
tidak bisa mengetahui kinerja dan hasil kita sendiri.
Jika kita tidak dapat mengukur apakah kegiatan dan program
kita berhasil atau kinerja kita bagus, maka kita tidak memahami
kegiatan atau program kita sendiri. Jika kita tidak paham/
mengerti, maka kita tidak bisa mengendalikannya. Jika kita tidak
bisa mengendalikannya, maka kita tidak bisa memperbaikinya.
Lebih lanjut, jika kita tidak dapat mendemonstrasikan hasil
dan kinerja kita, kita tidak dapat berkomunikasi dengan para
stakeholders kita secara baik, kita tidak dapat menjelaskan nilai
yang dapat diciptakan dari uang rakyat yang dibelanjakan.
Dan kemudian, menyangkut hal-hal yang lebih rinci lagi,
jika kita tidak mengukur kinerja dan hasil kita, maka kita tidak
bisa membedakan apakah kita berhasil atau gagal, kita tidak
bisa belajar darinya, kita tidak bisa menghargai keberhasilan

SETDITJEN PHKA - 2012

151

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

dan mempertahankan keberhasilan, dan bahkan mungkin


memberi penghargaan kepada kegagalan, dan mungkin lebih
parah lagi mengulangi kesalahan yang sama berkali-kali dan
memboroskan sumber daya.
Di sisi lain, jika dapat mengukur kinerja kita, maka kita
dapat mengetahui banyak hal seperti :
Dapat memberi penghargaan kepada yang berhasil;
Dapat mengetahui biaya sebenarnya;
Dapat menghubungkan antara biaya dan hasil;
Dapat menentukan apakah lebih baik dikerjakan
sendiri atau perlu outsourcing;
Dapat meningkatkan kinerja;
Dapat memilih alternatif terbaik; dsb.
Singkatnya, jika kita dapat mengukur kinerja, kita akan dapat
mengerjakan tugas-tugas kita secara baik dan lebih berhasil.
Jadi secara konseptual, indikator kinerja adalah alat penting
dalam membangun sistem pengukuran kinerja. Pengukuran
kinerja dilakukan untuk mengelola kinerja agar organisasi dapat
mencapai hasil yang baik dan kinerja yang tinggi.
Dalam kerangka reformasi birokrasi yang sedang
dilaksanakan di Indonesia, penerapan indikator kinerja utama
ini akan sangat mewarnai berbagai kebijakan yang akan
diterapkan. Saat ini sedang disusun berbagai kebijakan terkait
dengan pemanfaatan indikator kinerja utama ini. Rancangan
Peraturan Presiden tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah yang disusun bersama oleh Departemen
Keuangan, Departemen Dalam Negeri, Kementrian Negara
PAN dan Bappenas secara jelas menggunakan IKU sebagai
ukuran keberhasilan organisasi dan sebagai acuan utama
dalam pengajuan anggaran. Dengan demikian, pada saat
penyusunan RKA K/L maka indikator kinerja utama setiap
instansi pemerintah akan dijadikan pedoman utama alokasi
anggaran. Dalam penilaian kinerja individu aparatur, saat ini
Badan Kepegawaian Negara juga sedang merancang ukuran

152

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

kinerja individu yang merupakan derivasi dari ukuran kinerja


organisasi berdasarkan IKU.
B. Maksud dan Tujuan Petunjuk Pelaksanaan
Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Indikator Kinerja Utama
ini dimaksudkan untuk memberikan panduan langkah-langkah
yang harus dilaksanakan oleh berbagai instansi pemerintah
dalam menetapkan indikator kinerja utama pada berbagai
tingkatan organisasi.
Sedangkan tujuan penyusunan Petunjuk Pelaksanaan
ini adalah agar terwujud peningkatan pemahaman tentang
indikator kinerja utama diberbagai instansi pemerintah yang
pada akhirnya akan memperluas instansi pemerintah yang
menetapkan indikator kinerja utama. Pada akhirnya, setiap
instansi pemerintah tersebut akan memanfaatkan indikator
kinerja
utamanya
dalam
perencanaan,
penganggaran,
pengukuran, pelaporan maupun pemberian penghargaan dan
sanksi. Dengan demikian tujuan petunjuk pelaksanaan ini
dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Penetapan indikator yang digunakan untuk mengukur
kinerja;
2) Meriviu seperangkat indikator kinerja yang sudah ada.
3) Pengembangan sistem pengukuran kinerja;
4) Pengembangan sistem pelaporan kinerja yang digunakan
untuk memberikan umpan balik diberbagai tingkatan
organisasi dan pengguna informasi kinerja;
5) Diseminasi informasi dan penyuluhan akan pentingnya
penetapan indikator kinerja sebagai dasar pengukuran
kinerja;
6) Riviu dan Evaluasi kinerja secara mandiri oleh instansi
pemerintah sampai satuan-satuan kerja terendah.

SETDITJEN PHKA - 2012

153

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

C. Sistematika Pembahasan
Agar diperoleh pemanfaatan yang optimal dari petunjuk
pelaksanaan ini, maka sistematika pembahasan diupayakan
untuk mampu dipahami pembaca agar dapat melaksanakan
langkah-langkah yang diperlukan dalam penetapan indikator
kinerja utama. Sistematika tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini disajikan latar belakang perlunya penetapan
indikator kinerja utama bagi setiap instansi pemerintah
serta maksud dan tujuan petunjuk pelaksanaan ini.
2. Bab 2 Pengertian Indikator Kinerja

Pada bab ini diuraikan tentang definisi indikator kinerja,
syarat dan kriteria
indikator kinerja yang baik serta
bagaimana menggunakan indikator kinerja tersebut.
3. Bab 3 Penetapan Indikator Kinerja Utama

Bab ini menyajikan pengertian tentang indikator kinerja
utama, tujuan penggunaan indikator kinerja utama,
langkah-langkah yang dilaksanakan dalam rangka
penetapan indikator kinerja utama, serta penerapan dan
pengkomunikasiannya.
4. Bab 4 Pengembangan Indikator Kinerja Utama

Sangat disadari bahwa indikator kinerja yang telah ditetapkan
suatu instansi pemerintah adalah bersifat dinamis, untuk
itu pada bab ini akan diuraikan bagaimana langkah-langkah
yang harus dilakukan untuk mengembangkan indikator
kinerja ini agar selalu selaras dengan kebutuhan organisasi.
5. Lampiran: Seperangkat Contoh

Dalam lampiran petunjuk pelaksanaan ini akan disajikan
seperangkat contoh indikator kinerja utama berbagai
organisasi sesuai dengan fungsi dan atau urusan yang
diemban oleh organisasi tersebut. Patut disadari, bahwa
yang disajikan adalah contoh dan bukan suatu patokan,
sehingga contoh ini hanya berfungsi sebagai referensi dalam
menetapkan indikator kinerja utama.

154

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB II
PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA

A. Pengertian Indikator Kinerja


Indikator kinerja mengandung dua pengertian, indikator
dan kinerja. Dibawah ini akan diuraikan pengertian dari
masing-masing kata tersebut.
Terdapat banyak pengertian atau definisi indikator,
beberapa yang cukup baik diantaranya adalah sebagai berikut:

Indikator adalah statistik dan hal yang normatif yang


menjadi perhatian kita yang membantu kita dalam
membuat penilaian ringkas, komprehensif dan berimbang
terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari
suatu masyarakat (Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan
Kesejahteraan, Amerika Serikat, 1969),

Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam


mengukur perubahan-perubahan yang terjadi baik secara
langsung maupun tidak langsung (WHO, 1981),

Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi-kan


atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan
tertentu, sehingga dapat digunakan untuk mengukur
perubahan (Green, 1992),

Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari


suatu kejadian atau kondisi. Misalnya berat badan bayi
berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi
tersebut (Wilson & Sapanuchart, 1993),

Dari beberapa definisi diatas menunjukan bahwa indikator


adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya

SETDITJEN PHKA - 2012

155

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Suatu


indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan,
tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang
keadaan secara keseluruhan tersebut sebagai suatu perkiraan.
Dapat dikatakan indikator bukanlah ukuran exact, melainkan
indikasi dari keadaan yang disepakati bersama oleh anggota
organisasi yang akan dijadikan sebagai alat ukur.
Berikut ini disajikan beberapa pengertian atau definisi dari
beberapa sumber yang dapat dijadikan bahan untuk memahami
apa itu kinerja:

Kinerja adalah unjuk kerja dan prestasi kerja atau hasil


kerja yang diwujudkan dalam melakukan suatu kegiatan
atau program atau mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
Kinerja adalah upaya dalam mencapai hasil dan capaiannya
(accomplishment).
Kinerja adalah unjuk kerja, prestasi kerja, tampilan hasil
kerja, capaian dalam memperoleh hasil kerja, tingkat
kecepatan / efisien / produktivitas / efektivitas dalam
mencapai tujuan. Jadi kinerja merupakan state off condition
dari suatu pelaksanaan kerja dalam mencapai sesuatu yang
diinginkan (tujuan, sasaran, hasil yang diinginkan, kondisi
yang diinginkan, perubahan yang diinginkan).
Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang
hendak atau telah dicapai sehubungan dengan menggunakan
anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur1.
Berdasarkan pengertian-pengertian atau definisi-definisi
diatas, maka pengertian indikator kinerja dapat dipahami
seperti dibawah ini :
Indikator kinerja adalah sesuatu yang dijadikan alat ukur
kinerja atau hasil yang dicapai2.

Modul SIstem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah, Edisi Kedua, LAN, 2004.
Tim Pengembangan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Deputi
Bidang Penyelenggaraan Akuntabilitas, BPKP.

1
2

156

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif


yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan
dan sasaran yang telah ditetapkan. Indikator kinerja
memberikan penjelasan, baik secara kuantitatif maupun
secara kualitatif, mengenai apa yang diukur untuk
menentukan apakah tujuan sudah tercapai3.
Indikator kinerja adalah sesuatu yang mengindikasikan
terwujudnya kinerja yang di inginkan.
Indikator kinerja adalah ukuran kinerja yang digunakan
untuk mengetahui perkembangan upaya dalam mencapai
hasil dan hasil kerja yang dicapai.
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan/atau
kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu
sasaran atau tujuan yang ditetapkan organisasi.

Oleh karena itu, indikator kinerja harus merupakan


sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai
dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam
tahap perencanaan (ex-ante), tahap pelaksanaan, maupun
tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex-post). Selain
itu, indikator kinerja digunakan untuk meyakinkan bahwa
kinerja hari demi hari organisasi/unit kerja yang bersangkutan
menunjukkan kemajuan dalam rangka menuju tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis.
Dengan demikian, tanpa indikator kinerja, sulit bagi kita untuk
menilai kinerja (keberhasilan atau ketidakberhasilan) kebijakan/
program/kegiatan dan pada akhirnya sulit juga untuk menilai
kinerja instansi/unit kerja pelaksananya.
Membuat rencana kinerja berarti membuat rencana
mengenai outcome yang akan dihasilkan oleh organisasi. Rencana
yang hanya berfokus mengenai penggunaan input, pemilihan
kegiatan, dan output yang akan dibuat, baru merupakan
3

Pedoman Penyusunan dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi


pemerintah, , 2003. Diadop pada indikator kinerja beberapa permasalahan
dan komplementasinya, BPKP (2003)

SETDITJEN PHKA - 2012

157

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

rencana kerja. Instansi pemerintah belum disebut berkinerja


sebelum dapat menunjukan keberhasilan pencapaian outcomenya. Namun demikian, outcome mungkin baru bisa dicapai
setelah beberapa tahun kemudian. Sehingga instansi pemerintah
mungkin baru benar-benar menunjukkan keberhasilan
kinerjanya setelah beberapa tahun kemudian. Untuk hal seperti
ini, instansi pemerintah harus mampu menunjukkan hubungan
antara output-output dan aktifitas yang telah dikerjakan setiap
tahunnya dengan kinerja yang baru akan diperoleh dimasa yang
akan datang. Kapan kinerja tersebut dapat dicapai juga sudah
harus direncanakan sejak awal. Apabila hal tersebut telah
dipenuhi, instansi pemerintah tersebut telah dapat menyatakan
output dan kegiatan tahunannya sebagai kinerja sementara
dalam rangka mencapai kinerja sesungguhnya beberapa tahun
kemudian.
Perlu dibedakan apa yang akan dihasilkan (kinerja) dengan
apa yang akan dikerjakan (aktivitas) atau apa yang akan
dibuat (output). Misal : Terselenggaranya sosialisasi mengenai
peraturan perundang-undangan merupakan aktivitas/kegiatan
sosialisasi yang sering dianggap sudah merupakan kinerja.
Seharusnya apa yang dihasilkan dari adanya sosialisasi tersebut
yang dinyatakan sebagai kinerja. Tersusunnya Peraturan
Perundang-undangan merupakan output yang sering dianggap
sebagai kinerja. Seharusnya perubahan apa yang akan terjadi
dengan adanya output tersebut yang direncakan sebagai kinerja.
Kinerja bukan juga merupakan sesuatu yang disediakan atau
dibeli, misalnya tersedianya perangkat komputer/kendaraan,
tetapi apa yang dihasilkan dari adanya seperangkat komputer/
kendaraan tersebut yang dijadikan sebagai kinerja, apakah
jangka waktu yang penyelesaian pekerjaan jadi lebih cepat, dll.
Hal yang perlu dibedakan juga adalah antara kinerja yang
akan diukur dengan indikator kinerja yang akan digunakan
untuk mengukur. Apabila kinerja menyatakan mengenai suatu
kondisi, maka indikator kinerja merupakan alat yang dapat

158

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

memberikan gambaran atau penilaian mengenai kondisi tersebut.


Misal : Meningkatnya disiplin pegawai merupakan contoh
kinerja yang akan diukur yang sering dianggap merupakan
indikator kinerja. Indikator yang seharusnya digunakan adalah
indikator yang dapat menggambarkan mengenai disiplin yang
meningkat, misalnya jumlah pegawai yang mendapatkan
hukuman disiplin atau rata-rata hari kehadiran pegawai dalam
satu tahun. Meningkatnya kualitas pelayanan merupakan
contoh lain kinerja yang akan diukur yang juga sering dianggap
sebagai indikator kinerja. Seharusnya digunakan indikator yang
dapat menggambarkan kualitas pelayanan yang meningkat,
misalnya jumlah komplain atau persentase komplain yang
dapat diselesaikan.
B. Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja
Sebelum menetapkan seperangkat indikator kinerja, terlebih
dahulu perlu diketahui syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh
suatu indikator kinerja. Syarat-syarat yang berlaku untuk
indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut :
1. Relevan; indikator kinerja harus berhubungan dengan
apa yang diukur dan secara objektif dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan atau kesimpulan tentang
pencapaian apa yang diukur;
2. Penting/menjadi prioritas dan harus berguna untuk
menunjukan keberhasilan, kemajuan, atau pencapaian
(accomplishment);
3. Efektif dan layak; data/informasi yang berkaitan dengan
indikator kinerja yang bersangkutan dapat dikumpulkan,
diolah, dan dianalisis dengan biaya yang layak.
Indikator kinerja yang baik dan cukup memadai, setidaktidaknya memenuhi kriteria yang terdiri dari:
1. Spesifik
2. Dapat dicapai
3. Relevan

SETDITJEN PHKA - 2012

159

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

4.
5.

Menggambarkan sesuatu yang diukur


Dapat dikuantifikasi dan diukur
Spesifik, indikator kinerja harus sesuai dengan program
atau kegiatan sehingga mudah dipahami dalam memberikan
informasi yang tepat tentang hasil atau capaian kinerja dari
kegiatan dan atau sasaran. Misalnya, sasaran Meningkatkan
tingkat kualitas pendidikan masyarakat dengan indikator:
Jumlah masyarakat yang melek huruf dalam tahun x
mencapai a%,
Tingkat partisipasi pendidikan masyarakat (SD, SLTP, SLTA,
PT) dalam tahun x mencapai a%,
Tingkat ketersediaan sarana pendidikan dan tenaga pengajar
dalam tahun x mencapai a%,
adalah dapat dikategorikan spesifik, untuk indikator yang
pertama dapat dijadikan alat ukur yaitu dengan membandingkan
jumlah penduduk yang dapat membaca huruf latin dengan
jumlah penduduk suatu tempat. Indikator yang kedua dapat
dijadikan alat ukur yaitu dengan menghitung persentase jumlah
murid (SD, SLTP, SLTA, PT) terhadap jumlah murid usia (SD,
SLTP, SLTA, PT), dan indikator ketiga yaitu dengan menghitung
jumlah murid (SD, SLTP, SLTA, PT) terhadap jumlah ruangan
kelas (SD, SLTP, SLTA, PT), atau jumlah murid (SD, SLTP, SLTA,
PT) terhadap jumlah guru (SD, SLTP, SLTA, PT).
Dapat dicapai, indikator kinerja yang ditetapkan harus
menantang namun bukan hal yang mustahil untuk dicapai dan
dalam kendali instansi pemerintah. Jadi dalam menetapkan
suatu indikator kinerja perlu dipikirkan juga bagaimana nanti
untuk mengumpulkan data kinerjanya, apakah masih dalam
kendali instansi pemerintah yang bersangkutan atau tidak dan
tidak ada ambiguitas atas data yang akan dikumpulkan untuk
suatu indikator. Sebagai contoh, mengurangi tingkat kecelakaan
merupakan hal yang realistis namun tidak mungkin untuk
menghilangkannya sama sekali.

160

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Relevan, suatu indikator kinerja harus dapat mengukur


sedekat mungkin dengan hasil yang akan diukur. Indikator
kinerja tidak seharusnya dikaitkan pada tingkat yang lebih
tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan hasil yang diukur
misalnya, banyaknya alat kontrasepsi adalah ukuran langsung
dari suatu hasil peningkatan penggunaan metode keluarga
berencana. Tetapi Jumlah penyediaan jasa yang terlatih,
bukanlah ukuran langsung dari suatu hasil peningkatan
pelayanan jasa. Penyedia jasa yang adalah seorang pegawai
terlatih, tidak berarti secara otomatis akan memberikan
pelayanan yang lebih baik.
Jika tidak memungkinkan untuk menggunakan pengukuran
langsung, satu atau lebih indikator pengganti mungkin dapat
digunakan. Misalnya, pada suatu wilayah desa sangat sulit untuk
mengukur tingkat pendapatan secara langsung. Pengukuran
seperti persentase keluarga di desa yang rumahnya berlantai
semen atau persentase keluarga di desa yang memiliki radio,
atau televisi, atau sepeda, mungkin akan berguna meskipun
merupakan pengukuran pengganti yang sangat kasar. Asumsi
yang digunakan adalah bahwa apabila suatu keluarga memiliki
pendapatan yang lebih baik dibandingkan dengan keluarga lain,
mereka akan membeli barang tertentu seperti yang disebutkan
diatas. Apabila terdapat bukti yang meyakinkan dan memadai
(misalnya, didasarkan pada riset atau pengalaman ditempat
lain), maka indikator pengganti dapat merupakan indikator yang
memadai, meskipun tidak seakurat pengukuran langsung.
Menggambarkan sesuatu yang diukur, indikator yang baik
merupakan ukuran dari suatu keberhasilan. Harus terdapat
kesepakatan tentang interpretasi terhadap hasil yang akan
digunakan sebagai ukuran. Indikator tersebut harus mempunyai
satu dimensi dan tepat secara operasional. Mempunyai satu
dimensi artinya bahwa indikator hanya mengukur satu fenomena
setiap saat. Hindari untuk menggabungkan terlalu banyak
fenomena dalam suatu indikator. Tepat secara operasional artinya

SETDITJEN PHKA - 2012

161

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

tidak ada ambiguitas atas data apa yang akan dikumpulkan untuk
suatu indikator. Misalnya, jumlah perusahaan eksportir yang
berhasil adalah masih argumentatif, tetapi jumlah perusahaan
eksportir yang mendapatkan peningkatan pendapatan sebesar
minimal 5% adalah sesuatu yang tepat secara operasional.
Tepat secara operasional juga artinya tidak ada ambiguitas atas
data apa yang akan dikumpulkan untuk suatu indikator.
Sebagai suatu kelompok, indikator kinerja dan indikatorindikator pendukungnya seharusnya secara cukup mampu
mengukur hasil. Pertanyaan yang sering dilontarkan adalah :
Berapa indikator kinerja yang harus digunakan untuk mengukur
suatu hasil? jawabannya tergantung pada : a) kompleksitas
hasil yang akan diukur b) sumber daya yang tersedia untuk
memonitor kinerja c) jumlah informasi yang diperlukan untuk
membuat keputusan yang memadai. Untuk hasil-hasil yang
langsung dan mempunyai pengukuran yang benar dan terbukti,
satu indikator saja sudah cukup. Misalnya, apabila hasil yang
ditentukan untuk disepakati adalah peningkatan ekspor
tradisional, indikator Nilai dolar dari ekspor tradisional per
tahun adalah cukup.
Apabila dengan satu indikator saja ternyata tidak cukup
atau apabila ada manfaat yang dihasilkan dari pengukuran
terhadap beberapa sudut (triangulation), maka dua atau lebih
indikator mungkin diperoleh. Namun hindari terlalu banyak
indikator. Dapatkan keseimbangan antara sumber daya yang
tersedia untuk pengukuran kinerja dan jumlah informasi yang
diperlukan manager untuk membuat keputusan yang memadai.
Dapat dikuantifikasi dan diukur, indikator dalam angka
(jumlah atau persentase nilai dolar, tonase, dsb) atau dapat
diukur untuk dapat ditentukan kapan dapat dicapai. Sedangkan
indikator kualitatif adalah indikator yang bersifat pengamatan
deskriptif (pendapat ahli atas suatu kekuatan instansi atau
penjelasan mengenai suatu perilaku).

162

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Meskipun indikator kuantitatif tidak lebih obyektif,


ketepatan angkanya memungkinkan kesepakatan atas data
mengenai hasil dan biasanya lebih disukai. Namun, meskipun
indikator kuantitatif yang efektif digunakan, indikator kualitatif
dapat mendukung angka dan persentase dengan kekayaan yang
dimiliki informasi yang menghidupkan hasil program. Indikator
kinerja yang bersifat kuantitatif akan lebih mudah diukur
dibandingkan indikator kinerja yang bersifat kualitatif. Indikator
yang bersifat kuantitatif atau dapat dikuantifikasi akan lebih
mudah mengumpulkan datanya, menghitung capaian indikator,
mengamati perkembangan dan evaluasinya.
Contoh :
Indeks Pembangunan Manusia (HDI), yaitu angka ratarata kualitas SDM
Populasi penduduk diperkotaan, yaitu persentase
penduduk yang tinggal di perkotaan terhadap total
penduduk
Kualitas pelayanan kesehatan, yaitu tingkat pelayanan
kesehatan di daerah/propinsi menurut masyarakat,
dengan memberikan kuesioner kepada masyarakat
yang ditentukan sebagai responden.
C. Tipe dan Jenis Indikator Kinerja
Berdasarkan tipenya, indikator kinerja dapat dibagi menjadi:
Kualitatif, menggunakan skala (misal: baik, cukup,
kurang)
Kuantitatif absolut : menggunakan angka absolut
(misal: 30 orang, 80 unit)
Persentase : menggunakan perbandingan angka absolut
dari yang diukur dengan populasinya (misal: 50%, 100%)
Rasio : membandingkan angka absolut dengan angka
absolute lain yang terkait (misal: rasio jumlah guru
dibandingkan rasio jumlah murid)

SETDITJEN PHKA - 2012

163

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Rata-rata : angka rata-rata dari suatu populasi atau


total kejadian (misal: rata-rata biaya pelatihan per
peserta dalam suatu diklat)
Indeks : angka patokan dari beberapa variabel kejadian
berdasarkan suatu rumus tertentu (misal: indeks
seharga saham, indeks pembangunan manusia)

Untuk tujuan analisis dan perencanaan indikator kinerja


juga dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, seperti:
Gambaran mengenai sumberdaya yang digunakan
untuk menghasilkan output dan outcome (kuantitas,
kualitas, dan kehematan)
Gambaran
mengenai
langkah-langkah
yang
dilaksanakan dalam menghasilkan barang atau jasa
(frekuensi proses, ketaatan terhadap jadwal, ketaatan
terhadap ketentuan/standar)
Gambaran mengenai output dalam bentuk barang atau
jasa yang dihasilkan dari suatu kegiatan (kuantitas,
kualitas, dan efisiensi)
Gambaran mengenai hasil aktual atau yang diharapkan
dari barang atau jasa yang dihasilkan (peningkatan
kuantitas, perbaikan proses, peningkatan efisiensi,
peningkatan kualitas, perubahan perilaku, peningkatan
efektivitas, dan peningkatan pendapatan)
Gambaran mengenai akibat langsung atau tidak
langsung dari tercapainya tujuan. Indikator dampak
adalah indikator outcome pada tingkat lebih tinggi
hingga ultimate.
D. Penggunaan Indikator Kinerja
Seiring dengan gelombang menuju kepemerintahan yang
baik (good governance) instansi pemerintah diwajibkan untuk
memenuhi kinerja yang telah diperjanjikan dan memberi bukti
mengenai pemenuhan janji tersebut. Kinerja yang dijanjikan

164

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

harus diukur apakah benar-benar telah dipenuhi. Untuk


mengukur kinerja digunakan alat ukur yang dalam buku
ini disebut dengan indikator kinerja. Indikator kinerja akan
memberikan gambaran mengenai apakah instansi pemerintah
berhasil atau gagal memenuhi janjinya. Lebih jauh lagi,
indikator kinerja akan memberikan informasi mengenai kinerja
suatu instansi pemerintah atau seseorang apakah dia berhasil
atau gagal, baik atau tidak baik, sesuai ketentuan atau tidak,
dan sebagainya. Dengan adanya informasi tersebut, organisasi
dapat membuat keputusan-keputusan yang dapat memperbaiki
kegagalan, mempertahankan keberhasilan, dan meningkatkan
kinerjanya dimasa yang akan datang.
Secara umum indikator kinerja memiliki beberapa fungsi,
sebagai berikut:
a) Memperjelas tentang apa, berapa dan bagaimana
kemajuan
pelaksanaan
kegiatan/program
dan
kebijakan organisasi.
b) Menciptakan konsensus yang akan dibangun oleh
berbagai pihak terkait untuk menghindari kesalahan
interpretasi selama pelaksanaan kebijakan/program/
kegiatan dan dalam menilai kinerjanya termasuk
kinerja instansi pemerintah yang melaksanakannya.
c) Membangun dasar bagi pengukuran, analisis, dan
evaluasi kinerja organisasi/unit kerja.

SETDITJEN PHKA - 2012

165

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB III
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

A. Pengertian Indikator Kinerja Utama


Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta
lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,
maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator
Kinerja Utama (IKU).
Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi
pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi Kinerja
utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kinerja
utama dari instansi adalah hal utama apa yang akan diwujudkan
oleh instansi yang bersangkutan, atau untuk mewujudkan
apa instansi pemerintahan dibentuk, yang menjadi core area/
business dan tertuang dalam tugas dan fungsi serta kewenangan
utama instansi pemerintah.
Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan
dan sasaran strategis instansi pemerintahan, sehingga IKU (key
performance Indicator) adalah merupakan ukuran keberhasilan
dari sesuatu tujuan sasaran strategis instansi pemerintahan.
Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan
dari instansi pemerintahan yang bersangkutan.
B. Tujuan Penggunaan Indikator Kinerja Utama
Tujuan dari ditetapkanya indikator kinerja utama bagi
setiap instansi pemerintah adalah :
1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting
dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen
kinerja secara baik;
2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari
pencapaian suatu tujuan
dan sasaran strategis
organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja
dan peningkatan akuntanbilitas kinerja.

166

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Dengan ditetapkannya indikator kinerja utama, instansi


pemerintah dapat menggunakanya untuk beberapa dokumen,
antara lain:
Perencanaan Jangka Menengah
Perencanaan Tahunan
Perencanaan Anggaran
Penyusunan dokumen Penetapan Kinerja
Pengukuran Kinerja
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Evaluasi Kinerja
Instansi pemerintah
Pemantauan dan pengendalian Kinerja pelaksanaan
program dan kegiatan-kegiatan

Indikator
Kinerja
Perencanaan
Strategis

Perencanaan
Kinerja Tahunan

Pelaporan
Kinerja

Pengukuran
Kinerja

Penganggaran
Kinerja

Penetapan
Kinerja

Indikator
Kinerja
Merupakan
unsur penting
Akuntabilitas
Kinerja

Dalam penyusunan perencanaan jangka menengah Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Rencana Strategis
(Renstra) K/L maupun SKPD, maka IKU ini akan digunakan
untuk mengukur sejauh mana keberhasilan pelaksanaan

SETDITJEN PHKA - 2012

167

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

dokumen perencanaan tersebut. Dalam berbagai literatur selalu


disebutkan bahwa kriteria dokumen perencanaan yang baik
adalah jika dokumen tersebut dapat dievaluasi sejauh mana
keberhasilannya. Evaluasi keberhasilan tersebut hanya dapat
dilakukan jika dalam dokumen perencanaan telah dilengkapi
dengan seperangkat indikator kinerja yang akan mengukur
capaian pelaksanaan perencanaan.
Dalam perencanaan kinerja tahunan maka IKU ini akan
menjadi pemandu dalam menentukan program dan kegiatan
yang akan dilaksanakan pada suatu tahun tertentu. Dengan
demikian setiap tahunnya, suatu instansi pemerintah harus
merencanakan program dan kegiatan yang telah direncanakan
tersebut yang harus diajukan usulan anggarannya dalam
dokumen RKA K/L ataupun RKA SKPD. Dengan pendekatan ini
maka akan diperoleh beberapa manfaat, yaitu:
Program dan kegiatan yang dilaksanakan suatu
instansi pemerintah akan terkait langsung dengan
ukuran keberhasilan instansi tersebut yang merupakan
penjabaran dari tugas dan fungsi intansi;
Terdapat keselarasan antara indikator kinerja kegiatan
dengan IKU instansi yang bersangkutan;
Anggaran hanya dipergunakan untuk program dan
kegiatan yang memang akan mendukung keberhasilan
instansi dalam upaya pelaksanaan tugas dan fungsi
Setelah pelaksanaan program dan kegiatan, maka dilakukan
pengukuran berdasarkan IKU yang telah ditetapkan tersebut.
Hasil pengukuran ini selanjutnya dituangkan dalam laporan
kinerja instansi yang bersangkutan serta sebagai pelaksanaan
evaluasi kinerja untuk mewujudkan perbaikan kinerja secara
berkesinambungan.
C.

Langkah-langkah Penetapan Indikator Kinerja Utama


Menentukan IKU suatu instansi pemerintah memerlukan
suatu proses langsung yang meliputi penyaringan yang
berulang-ulang, kerjasama dan pengembangan konsensus serta

168

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

pemikiran yang hati-hati. Penetapannya wajib menggunakan


prinsip-prinsip kehati-hatian, kecermatan, keterbukaan, dan
transparansi guna menghasilkan informasi kinerja yang handal.
IKU pada setiap tingkatan unit organisasi meliputi indikator
keluaran (output) dan hasil (outcome) dengan tatanan sebagai berikut:
Pada tingkat kementerian negara/departemen/LPND/
pemerintah provinsi/kabupaten/kota
sekurangkurangnya menggunakan indikator hasil (outcome)
sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi;
Pada unit organisasi setingkat eleson I menggunakan
indikator hasil (outcome) dan atau keluaran (output)
yang setingkat lebih tinggi dari keluaran (output) unit
kerja di bawahnya;
Pada unit organisasi setingkat esolon II/SKPD/unit
kerja mandiri sekurang-kurangnya menggunakan
indikator keluaran (output).

FOKUS IKU

Eselon I

outcome
output

output

outcome
output

output

Eselon II

MANAGERIAL

Instansi

PUBLIC

outcome

Dengan memperhatikan persyaratan dan kriteria indikator


kinerja,maka langkah-langkah yang umum dalam penetapan
IKU instansi pemerintahan dapat dijelaskan melalui gambar
berikut:

SETDITJEN PHKA - 2012

169

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Identifikasi &
Pengumpulan
sejumlah Indikator
Kinerja

Kriteria
indikator
kinerja
yang baik

Pembuatan Daftar
Awal Indikator Kinerja

Konsultasi

Penilaian & Pemilihan

Penentuan & Penetapan

Bidang
Kewenangan
tugas pokok dan
fungsi organisasi
Renstra Arah
Kebijakan umum
strategi penting
Keperluan
Statistik
pemerintah dan
dunia internasional
Kebutuhan
Informasi untuk
pengelolaan
keuangan&kinerja
Kebutuhan
informasi untuk
akuntabilitas

Rincian langkahlangkah tersebut dapat diuraikan sebagai


berikut:
1) Tahap pertama: Klarifikasi apa yang menjadi kinerja utama,
pernyataan hasil (result statement) atau tujuan/sasaran
yang ingin capai.

Suatu indikator kinerja yang baik, diawali dengan suatu
pernyataan hasil yang dapat dimengerti atau dipahami
orang banyak. Untuk dapat menghasilkan pernyataan hasil
yang baik dan dapat dimengerti/dipahami orang banyak,
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Secara hati-hati tentukan hasil yang akan dicapai
b. Hindari pernyataan hasil yang terlalu luas/makro
c. Pastikan jenis perubahan yang dimaksudkan
d. Pastikan dimana perubahan akan terjadi
e. Identifikasi target khusus perubahan dengan lebih cepat.

170

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

f.

Pelajari kegiatan dan strategi yang diarahkan dalam


mengupayakan perubahan.

2) Tahap kedua: Menyusun daftar awal IKU yang mungkin


dapat digunakan.

Terdapat beberapa jenis indikator kinerja yang dapat
digunakan untuk mengukur suatu outcome, namun
dari indikatorindikator kinerja tersebut biasanya hanya
beberapa indikator saja yang dapat digunakan dengan
tepat.

Daftar awal indikator kinerja ini disusun setelah
mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan akan informasi
kinerja dan kewajiban-kewajiban pelaporan akuntabilitas,
dengan memperhatikan hal-hal yang terkecil, misalnya
pada tingkat kegiatan. Penyusunan daftar awal indikator
kinerja di atas. Proses identifikasi dapat dimulai dari hal-hal
yang terkecil,misalnya pada tingkat kegiatan. Penyusunan
daftar awal indikator kinerja ini paling tidak sudah dapat
menyebut nama atau judul indikator kinerja dan untuk apa
indikator itu di perlukan ( rationale,atau alasan mengapa di
perlukan).

Dalam menyusun daftar awal indikator kinerja, perlu
dilakukan hal- hal sebagai berikut :
a. Brainstorming internal oleh perumus
b. Konsultasi dengan para ahli di bidang yang sedang
dibahas
c. Menggunakan pengalaman pihak lain dengan kegiatan
yang sama atau sejenis.
3) Tahap ketiga : Melakukan penilaian setiap IKU yang terdapat
dalam daftar awal indikator kinerja.

Setelah berhasil membuat daftar awal IKU, langkah
selanjutnya adalah melakukan evaluasi dilakukan dengan
membandingkan setiap indikator kinerja dalam daftar
dengan kriterianya.

SETDITJEN PHKA - 2012

171

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Dengan skala yang sederhana, misalnya satu sampai lima,


setiap indikator kinerja yang dievaluasi dapat ditetapkan
nilainya. Pemberian nilai ini akan memberikan pemahaman
yang menyeluruh terhadap kepentingan masing masing
indikator yang dievaluasi dan membantu proses pemilihan
indikator yang paling tepat. Pendekatan dengan metode ini
harus diterapkan secara fleksibel dan dengan pertimbangan
yang matang, karena setiap kriteria tidak memiliki bobot
yang sama.

4) Tahap keempat: memilih IKU.



Tahap akhir dari prosesi ini adalah memilih IKU. Indikator
indikkator kinerja tersebut, harus disusun dalam suatu set
indikator yang optimal yang dapat memenuhi kebutuhan
manajemen, yaitu informasi yang berguna dengan biaya
yang wajar. Dalam pemilihan ini harus selektif. Pilihan
indikator kinerja yang dapat mewakili dimensi yang paling
mendasar dan penting dari setiap tujuan/ sasaran.

Contoh:
Sasaran : Menurunya tingkat kematian balita
Program /Kegiatan
Program imunisasi

172

Indikator kinerja
1. Cakupan
imunisasi campak
2. Cakupan
imunisasi
hepatitis B
3. Cakupan
imunisasi BOG
4. Cakupan
imunisasi polio
5. Angka kematian
ibu hamil/
melahirkan.
6. Banyaknya
ibu hamil yang
memeriksa diri
sendini mungkin

SETDITJEN PHKA - 2012

Keterangan
Indikator satu
(1)
Sampai dengan
dua belas (12)
merupakan
satu set
indikator
kinerja untuk
mengukur
keberhasilan
program
imunisasi.

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


7.

Banyaknya
posyandu aktif.
8. Rasio antara
jumlah dokter
dengan jumlah
penduduk.
9. Tersedianya
Vaksin
Tepat waktu
10 Tersedianya tenaga
untuk
melakukan
pelayanan
dari rumah ke
rumah
11. Banyaknya
instrumen dan
media penyuluhan
kesehatan.

Kerangka kerja penyusunan seperangkat IKU merupakan


keseluruhan pola tindak mulai dari indentifikasi dan
pengumpulan sejumlah indikator pada daftar awal
(list) yang diusulkan sampai pada penilaian, seleksi
pemilihan, penentuan pemilihan, penetapan resmi dan
pengorganisasian dapat dihasilkan indikator indikator
yang baik dalam proses ini. Untuk membantu penyusunan
IKU ini, dapat digunakan formulir yang dilampirkan pada
petunjuk ini.

Sumber Data Kinerja


Berdasarkan pendekataan sumber data, data kinerja dapat


dibagikan menjadi data primer dan data sekunder.

Data kinerja primer adalah data kinerja yang diperoleh


langsung dari responden Data kinerja sekunder adalah data
kinerja yang diperoleh secara tidak langsung dari responden
tetapi dari pihak / instansi lain.

SETDITJEN PHKA - 2012

173

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Data primer dikumpulkan sendiri pada setiap unit kerja


terendah atau pelaksanaan pelayanan. Data primer ini
lazimnya diperoleh dari pencatatan pelaksanaan kegiatan
berserta hasilnya yang sering disebut sebagai registrasi.
Jika data tidak dapat dipenuhi dari sistem informasi yang
ada pada instansi, maka perlu dilakukan survei untuk
mendapatkan data dari luar instansi.

PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI BERBAGAI


TINGKATAN

Menurut beberapa peraturan perundangan-undangan yang
berlaku saat ini, terdapat beberapa tingkatan perencanaan
dan pertanggungjawaban. Seperti yang dianut pada
Peraturan Pemerintah nomor 21 Tahun 2004 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan anggaran Kementerian
Negara /Lembaga, terdapat tiga tingkatan, yaitu :
1) Tingkat satuan kerja
2) Tingkat unit kerja
3) Tingkat kementerian/lembaga
Yang dimaksud dengan Kementerian Negara adalah
organisasi dalam Pemerintahan Republik Indonesia yang
dipimpin oleh menteri untuk melaksanakan tugas pemerintahan
dalam bidang tertentu. Sedangkan Lembaga adalah organisasi
non-kementerian negara dan instansi lain penguna anggaran
yang dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan
Undang-undang Dasar 1945 atau peraturan perundangundangan lainya.
Kemudian yang dimaksud dengan unit organisasi adalah
bagian dari suatu Kementerian Negara/Lembaga yang
bertanggung jawab terhadap pengkoordinasian dan /atau
pelaksanaan suatu program. Dan yang dimaksud dengan
satuan kerja adalah bagian dari suatu unit organisasi pada
Kementerian Negara/ Lembaga yang melaksanakan satu atau
beberapa kegiatan dari suatu program.

174

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Indikator kinerja utama yang ditentukan untuk mengukur


keberhasilan pada masing-masing tingkatan semestinya
berbeda-beda. Indikator kinerja di tingkat satuan kerja lebih
banyak untuk mengukur keberhasilan pelaksanan kegiatan
atau sub-kegiatan. Sedangkan pada tingkat unit organisasi
(eselon I) mestinya indikator-indikator yang digunakan untuk
mengukur kegiatan, sub-program dan program. Sedangkan
indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan di
tingkat kementerian adalah indikator-indikator yang digunakan
berbagai keberhasilan pelaksanaan program-program dan
pelaksanaan tanggung jawab lainnya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku. Pada instansi pemerintah daerah
juga berlaku kondisi yang selaras dengan uraian diatas.
Tingkatan atau hierakhi yang digunakan adalah pada tingkat
Pemerintah Daerah dan pada tingkatan SKPD.

INSTANSI
PEMERINTAH
ESESLON I

IK SASARAN:
OUTCOME

ESESLON II

IK SASARAN:
OUTCOME

ESESLON II

IK KEGIATAN
OUPUT

HIERARKI IKU
ANGKA
HARAPAN
HIDUP

ANGKA KEMATIAN
KARENA PENYAKIT
DEMAM BERDARAH

PRESENTASE
BALITA DENGAN
GIZI BURUK

JUMLAH
BALITA
YANG
MENDAPAT
TAMBAHAN GIZI

JUMLAH
PENGADAAN
MAKANAN
UNTUK
BALITA

JUMLAH
KECAMATAN
YANG
MENDAPAT
FOGING

JUMLAH
PENGADAAN
CAIRAN
FOGING

SETDITJEN PHKA - 2012

175

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

D. Pelibatan Stakeholder
Dalam menilai kinerja suatu instansi pemerintahan sering
terdapat perbedaan persepsi keberhasilan antara pihak yang ada di
dalam instansi tersebut dengan pihak yang ada di luar instansi.
Perbedaan tersebut biasanya terkait dengan adanya kesenjangan
antara realitas capaian instansi sangat berbeda dengan kinerja yang
di harapkan akan di wujudkan oleh instansi tersebut.
Untuk mempersempit kesenjangan yang ada tersebut
maka pelibatan berbagai pihak yang berkait dengan instansi
pemerintahan tersebut perlu di lakukan. Pelibatan para
stakeholder ini tentunya tidak dimaksudkan untuk sekedar
melakukan sosialisasi terhadap tugas dan fungsi instansi
tersebut ataupun sekedar memenuhi harapan stakeholder
semata, namun yang lebih penting adalah menyatukan persepsi
tentang apa yang patut menjadi ukuran kinerja instansi tersebut.
Dengan pelibatan ini, maka di harapkan dapat terwujud suatu
kesepakatan tentang apa yang diharapkan oleh para stakeholder
terhadap instansi tersebut serta ukuran kinerja yang mungkin
dapat direalisasikan oleh instansi.
Agar diperoleh hasil yang optimal dalam pelibatan
stakeholder ini, maka harus dilakukan pemilihan terhadap
pihak-pihak yang selama ini dianggap mempengaruhi instansi
maupun pihak-pihak yang dianggap menerima perubahan atas
kinerja instansi tersebut. Pihak yang mempengaruhi instansi
biasanya adalah instansi atasan atau yang lebih tinggi, instansi
yang terkait dengan produk yang dihasilkan serta instansi yang
mengeluarkan regulasi terkait dengan instansi tersebut.
Pada instansi Pemerintah pusat instansi yang mempengaruhi
adalah Unit Eselon I, Departemen/Kementerian/Lembaga yang
bersangkutan, Kementerian Negara PAN terkait dengan regulasi
dibidang pendayagunaan aparatur,Kementerian Negara PPN/
BAPPENAS terkait dengan sistem perencanaan Nasional, serta
Departemen/Kementerian/Lembaga lainnya yang memiliki
keterkaitan kebijakan.

176

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pada
instansi
pemerintahan
daerah
pihak
yang
mempengaruhi antara lain adalah Pemerintah Propinsi,
Pemerintah Kabupaten/Kota, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
Departemen Dalam Negeri terkait dengan regulasi dibidang
Pemerintahan Daerah, Kementrian Negaran terkait dengan
regulasi dibidang pendayagunaan aparatur, Kementerian Negara
PPN/BAPPENAS terkait dengan sistem perencanaan nasional,
serta Departemen/Kementerian/Lembaga teknis lainnya yang
memiliki keterkaitan kebijakan.
Pihak-pihak yang dianggap akan menerima perubahan atas
kinerja instansi tersebut merupakan masyarakat yang menjadi
target grup dari instansi yang bersangkutan. Dengan demikian
perlu dilakukan upaya pemilahan untuk menentukan siapa
target grup yang akan dilibatkan. Keterwakilan berbagai unsur
target grup tersebut. Beberapa contoh target grup yang dapat
dilibatkan adalah :

Dalam urusan pendidikan, maka pihak yang dapat


dilibatkan antara lain adalah persatuan guru,
perwakilan orang tua, perwakilan dunia usaha (untuk
sekolah kejuruan), Lembaga pemantau pendidikan dan
sebagainya ;
Dalam urusan pertanian antara lain adalah perwakilan
masyarakat pertanian, perwakilan dunia usaha,
perguruan tinggi dan sebagainya;

E. Penerapan Indikator Kinerja Utama


PELAKSANAAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI
TINGKAT PEMERINTAH DAERAH
Penetapan IKU yang digunakan di tingkat pemerintah
kabupaten dilakukan oleh tim yang dibentuk, yang anggotanya
dapat terdiri dari berbagai unsur dari Bappeda, Bawasda, Setda,
dan dari unit lainnya yang dapat membantu proses ini.
Pada dasarnya proses pelaksanaan penetapan ditingkat
pemerintah daerah hampir sama dengan pada tingkat unit kerja

SETDITJEN PHKA - 2012

177

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

organisasi. Ditingkat pemerintah daerah, indikator-indikator


yang dipilih merupakan:
-
Indikator gabungan (komposit);
-
Indikator-indikator yang merupakan outcomes;
-
Hasil program dan kegiatan utama, pelayanan
masyarakat;
-
Indikator makro; atau
-
Sebagian indikator fasilitas (infrastruktur, fasilitas
pelayanan).
Penyusunan indikator kinerja ditingkat pemerintah daerah
ini cukup memakan waktu, karena harus dapat memenuhi
berbagai kebutuhan akan informasi kinerja yang diminta oleh
berbagai sistem pelaporan. Paling tidak harus di identifikasikan
beberapa kebutuhan untuk tujuan pelaporan:
1) Keuangan pemerintah daerah;
2) Kinerja pemerintah daerah;
3) Penyelenggaraan pemerintahan daerah;
4) Program-program prioritas secara regional dan
nasional.
Oleh karena itu, pertimbangan penyusunan seperangkat
indikator utama yang digunakan oleh pemerintah daerah juga
harus mengacu pada kebutuhan-kebutuhan informasi untuk
hal-hal tersebut diatas. Sehingga dengan demikian satu sistem
dapat memproduksi berbagai informasi yang digunakan didalam
pelaporan-pelaporan tersebut.
Proses selanjutnya pelaksanaan penetapan IKU di pemerintah
daerah tentunya tidak berbeda dengan pelaksanaan di pemerintah
pusat, dimana setelah IKU ini ditetapkan akan dimanfaatkan
dalam proses perencanaan, penganggaran, pengukuran dan
pelaporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

178

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

PELAKSANAAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI


TINGKAT PEMERINTAH PUSAT
Agak berbeda dengan pemerintah daerah, unit-unit kerja
dilingkungan pemerintah pusat dapat menentukan seperangkat
IKU berdasarkan tatanan organisasi dan tanggung jawab
masing-masing unit. Pelaksanaan penentuan seperangkat
indikator kinerja disetiap tingkatan organisasi sangat berguna
untuk tujuan pengukuran kinerja atau pengukuran tingkat
keberhasilan disetiap unit. Seperangkat indikator kinerja
yang digunakan untuk mengukur kinerja satuan kerja tentu
berbeda dengan seperangkat indikator kinerja yang digunakan
untuk mengukur kinerja unit kerja diatasnya. Demikian pula
seperangkat indikator kinerja ditingkat kementerian atau
departemen juga berbeda dengan ditingkat eselon I.
Oleh karena itu, dalam penentuan indikator kinerja ini,
tugas, fungsi dan kewenangan serta peran yang dibebankan pada
setiap unit perlu menjadi perhatian utama. Untuk mengukur
keberhasilan pelaksanaan tugas, fungsi, kewenangan dan peran
ini diperlukan indikator-indikator yang sesuai dengan tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas, fungsi, kewenangan dan
peran-peran itu.
PRAKTIK PENYUSUNAN PERENCANAAN
Perencanaan jangka menengah yang dilakukan oleh
setiap kementerian/lembaga/departemen adalah penyusunan
dokumen perencanaan strategis (Renstra) sebagaimana
tercantum pada pasal 6 (1) Undang-Undang Nomor: 25 tahun
2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang
harus disusun sesuai dengan RPJM Nasional. Kemudian pada
perencanaan tahunan kementerian dan lembaga menyusun
rencana kerja (Renja_KL) berpedoman pada Renstra_KL.
Dalam perencanaan sebenarnya sebagian instansi
pemerintah sudah menggunakan pendekatan yang dikehendaki
pasal 3 undang-undang nomor 25 Tahun 2004, UndangUndang Nomor: 17 Tahun 2003 dan Undang-Undang Nomor

SETDITJEN PHKA - 2012

179

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

1 Tahun 2004, yaitu penyusunan program dan kegiatan yang


disusun dengan berbasis kinerja, kerangka pengeluaran jangka
menengah, dan penganggaran terpadu. Akan tetapi dalam
perjalanannya, sesuai dengan tata cara perencanaan, prinsipprinsip perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja
belumlah diterapkan secara konsisten. Hal ini memang terkait
dengan berbagai faktor yang mempengaruhi, antara lain,
penggunaan pendekatan perencanaan, tata cara penyusunan
rencana (Renstra_KL, Renja_KL, dan Rka_KL), negosiasi dalam
menyusun rencana dan anggaran, dan metode penentuan
anggaran kebijakan/program ditingkat nasional.
Penentuan indikator kinerja pada perencanaan strategis,
pada umumnya belum dilakukan. Bagi instansi yang terkait
dengan pencapaian indikator kinerja yang sudah ditargetkan
pencapaiannya di RPJM memang sudah memfokuskan perhatian
pada target Restra_KL-nya. Akan tetapi untuk bidang-bidang
atau fungsi-fungsi maupun sub-fungsi yang tidak ada targetnya
didalam RPJM masih sedikit instansi yang menetapkan indikator
kinerja berikut target capaiannya.
PENENTUAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PADA PENYUSUNAN
RENSTRA
Pada saat penyusunan Renstra_KL banyak instansi
departemen belum menentukan indikator-indikator yang
terkait dengan sasaran pembangunan nasional di RPJM dan
penjabarannya pada Restra_KL. Target-target (kuantitatif) 5
tahun ke depan belum banyak yang mencantumkan secara
resmi di dalam dokumen Renstra. Hal ini disebabkan tidak ada
ketentuan yang secara tegas mengharuskan departemen atau
kementerian lembaga mencamtumkannya secara eksplisit.
Namun demikian, pada pedoman penyusunan dan pelaporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang disusun oleh
LAN (Lembaga Administrasi Negara) terdapat petunjuk untuk
menentukan target pencapaian sasaran dengan menentukan
rencana capaian indikator pencapaian sasaran. Jadi instansi-

180

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

instansi yang sudah menerapkan Sistem AKIP (Akuntabilitas


Kinerja Instansi Pemerintah) secara baik sudah menetapkan
atau menentukan indikator-indikator yang berkaitan dengan
pencapaian sasaran organisasi (Kementerian/Lembaga) yang
pada akhirnya akan bisa mencapai tujuan organisasi yang
diinginkan.
Agar supaya perencanaan berbasiskan kinerja dan menjadi
lebih terukur hendaknya didalam Renstra-pun semestinya
sudah ditentukan indikator kinerja yang akan digunakan untuk
mengukur kemajuan dan keberhasilan instansi.
PENENTUAN INDIKATOR KINERJA PADA PENYUSUNAN RKA-KL
Pada proses penyusunan RKA-KL penetuan indikator
kinerja untuk setiap kegiatan sudah mulai ditentukan secara
rinci. Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dan rinciannya
(sub-kegiatan) terdapat indikator kinerja berupa keluaran dan
dicantumkan pula target capaiannya. Sedangkan indikator
yang lebih tinggi, yaitu hasil dari program beberapa instansi
telah mengidentifikasi dan menentukan indikator hasil program
tersebut, akan tetapi di dalam petunjuk PP 21 Tahun 2004
memang tidak ada keharusan untuk menentukan target capaian
pada tahun yang direncanakan atas program ini.
Walaupun tidak ada kewajiban dalam penyusunan RKAKL untuk menetapkan target hasil program, sebaiknya baik
indikator keberhasilan program yang berupa hasil program
maupun indikator lainnya hendaknya sudah harus ditentukan,
karena RKA-KL ini adalah perencanaan tahunan yang sudah
lebih pasti. Perbaikan-perbaikan dalam perencanaan terutama
pada penyusunan RKA-KL seharusnya juga menjadi perhatian
instansi pemerintah seperti dianjurkan pada buku pedoman
penyusunan dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah.

SETDITJEN PHKA - 2012

181

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

PENENTUAN INDIKATOR KINERJA PADA DOKUMEN PENETAPAN


KINERJA
Dokumen penetapan kinerja, berdasarkan Inpres Nomor 5
Tahun 2004 harus disusun setiap instansi pemerintah sebagai
perwujudan komitmen instansi dalam mencapai sasaran dan
tujuan yang diinginkan. Indikator kinerja dan target-target
output maupun outcome sudah harus dicantumkan dalam
dokumen ini.
Kebanyakan instansi pemerintah mencantumkan targettarget kinerja yang berupa output. Sedangkan target-target
kinerja yang berupa outcome belum banyak disajikan. Hal
ini karena berbagai kesulitan mengingat indikator outcome
disamping sulit dicapai, juga pada tahun yang bersangkutan
belum tentu bisa diukur, diobservasi, atau diverifikasi tingkat
capaiannya.
Dengan adanya Inpres Nomor 5 Tahun 2004 ini
sebagian unit organisasi instansi pemerintah pusat sudah
mulai mengorganisasikan penataan programnya dengan
mempertimbangkan penetapan target-target hasil yang
diinginkan. Direktorat Jenderal, Sekretariat Jenderal, Inspektorat
Jenderal, badan-badan dilingkungan departemen, kedeputian
pada kementerian Negara, dan unit organisasi dibawah
kementerian Negara sudah bersinergi dalam mewujudkan
target-target hasil yang diinginkan. Sinergi dan koordinasi antar
satuan kerja atau antar unit organisasi sangat penting untuk
mewujudkan hasil-hasil program.
Pada penyusunan dokumen penetapan kerja (Performance
Agreement) yang terpenting adalah pencantuman target hasil
(outcome) dan target-target keluaran. Sedangkan masalah
pendanaan dari anggaran dapat diperkirakan dari pagu anggaran
keseluruhan yang diterima instansi.
Indikator kinerja yang disajikan dalam dokumen penetapan
kinerja (persetujuan kinerja) hendaknya adalah IKU yang
menggambarkan keberhasilan instansi (atau unit organisasi)

182

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

yang menyusunnya. Walaupun demikian, indikator-indikator


penyeimbang dan indikator-indikator yang sangat berhubungan
dengan pencapaian tujuan organisasi juga dapat disajikan.
Pada praktiknya saat ini, seringkali instansi menyusun
dokumen penetapan kinerja dengan menyajikan banyak
sekali indikator-indikator kinerja terutama indikator output.
Kebanyakan alasan mereka disandingkan dengan jumlah
anggaran yang digunakan, maka harus lebih banyak indikator
kinerja yang disajikan agar sesuai dengan anggaran yang
dipakai. Akan tetapi hal ini akan menyulitkan pimpinan untuk
memfokuskan perhatian pada indikator-indikator penting.
Bagaimanapun juga masalah terinci atau kurang terincinya
penyajian berbagai indikator kinerja pada dokumen penetapan
kinerja memang sekali lagi menjadi kepentingan para pimpinan
organisasi instansi. Dan suatu perjanjian atau persetujuan atau
perikatan sebagiannya dicapai dengan kompromi kedua belah
pihak yang menandatangani dokumen tersebut.
F. Hubungan Indikator Kinerja Utama Dengan Indikator
Kinerja Kunci
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Evaluasi Pelaksanaan Pemerintahan Daerah menyebutkan
bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan pemerintahan didaerah dengan menilai capaian
seperangkat indikator kinerja kunci (IKK) untuk setiap urusan
yang dibebankan kepada masing-masing daerah. Capaian setiap
indikator kinerja kunci untuk setiap urusan tersebut akan
menunjukan seberapa jauh suatu daerah mampu melaksanakan
urusan yang dilegasikan pemerintah kepada setiap daerah.
Dengan dilakukannya evaluasi ini, maka setiap daerah
akan didorong untuk melaporkan berbagai capaian kinerja
setiap urusan yang dilaksanakannya sesuai dengan indikator
kinerja kunci yang ditetapkan oleh pemerintah. Selanjutnya
capaian setiap indikator kinerja kunci ini akan dituangkan
dalam berbagai laporan pelaksanaan pemerintahan daerah
SETDITJEN PHKA - 2012

183

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

yang disampaikan kepada pemerintah, terutama dalam Laporan


Pelaksanaan Pemerintahan Daerah (LPPD).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa antara
indikator kinerja utama (IKU) dan indikator kinerja kunci (IKK)
bukan merupakan suatu pertentangan, namun lebih kepada
fokus penilaian manajemen. IKK ditetapkan oleh pemerintah
dalam hal ini melalui Departemen Dalam Negeri untuk setiap
urusan yang dilaksanakan oleh setiap daerah. IKK ini disusun
dan diterapkan Pemerintah berdasarkan standar pelayanan
minimal yang telah ditetapkan oleh Kementerian/Departemen
teknis terkait. Disisi lain IKU disusun dan ditetapkan sendiri
oleh setiap organisasi dalam rangka mengukur keberhasilan
organisasi secara menyeluruh dalam rangka pelaksanaan
tugas dan fungsi organisasi. IKU disusun dan ditetapkan tidak
didasarkan atas pelaksaan standar pelayanan minimal semata,
namun dalam rangka mengukur kinerja organisasi dalam
rangka memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat
dan stakeholder. Dengan demikian IKU tidak sebatas pada IKK
semata namun dapat saja lebih dari itu.
Dalam penerapannya diberbagai daerah, yang paling
penting adalah ketersediaan data kinerja. Dengan adanya
sistem pengumpulan data kinerja yang memadai, maka akan
memudahkan setiap pemerintah daerah menyusun IKK maupun
IKU ini.

184

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB IV
PENGEMBANGAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA

A. Penerapan Awal dalam Pengukuran Kinerja


Setelah instansi pemerintah menetapkan IKU di lingkungan
masing-masing, kemudian diformalkan dengan ketentuan
sebagai berikut:
Menteri/Pimpinan
lembaga
wajib
menetapkan
IKU untuk kementerian koordinator/departemen/
kementerian Negara/ lembaga dan unit organisasi
setingkat eselon I serta unit kerja mandiri dibawahnya;
Sekretaris jenderal lembaga tinggi Negara dan lembaga
tinggi lain yang menjalankan fungsi pemerintahan
wajib menetapkan IKU untuk lembaga tinggi Negara,
lembaga lain, dan unit organisasi setingkat eselon I
serta unit kerja mandiri dibawahnya;
Gubernur/bupati/walikota wajib menetapkan IKU
untuk pemerintah provinsi/kabupaten/kota dan SKPD
serta unit kerja mandiri dibawahnya.
Penetapan oleh pimpinan tertinggi suatu instansi
pemerintah ini sangatlah penting untuk mengikat komitmen
seluruh jajaran management dan anggota organisasi. Penetapan
ini dapat dilakukan bersamaan dengan penetapan Rencana
Strategis organisasi, namun tidak tertutup kemungkinan
dilakukan penetapan tersendiri untuk IKU pada berbagai
tingkatan organisasi.
Selain menetapkan IKU itu sendiri, dalam keputusan
pimpinan ini sebaiknya juga dimuat beberapa hal, antara lain:
Kewajiban menggunakan IKU sebagai ukuran
keberhasilan masing-masing tingkatan organisasi;
Kewajiban menggunakan IKU yang ditetapkan

SETDITJEN PHKA - 2012

185

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

tersebut dalam perencanaan tahunan, penganggaran,


pengukuran dan pelaporan serta dalam pemberian
ganjaran dan sanksi;
Pelaksanaan reviu dan evaluasi pelaksanaan IKU

B. Reviu dan Pengembangan Penerapan IKU bagi organisasi


Penggunaan seperangkat IKU yang digunakan pada suatu
unit kerja instansi, instansi ataupun ditingkat pemerintah
daerah haruslah direview secara berkala, mengingat prioritas
pemerintah pusat maupun daerah mungkin saja berubah dari
waktu ke waktu. Riviu ini perlu sekali dilakukan terutama
jika terdapat perubahan arah kebajikan yang signifikan dari
pemerintah.
Riviu IKU ini diperlukan jika terdapat perubahan program
dan kegiatan-kegiatan agar tetap dimiliki indikator kinerja
yang valid yang dapat digunakan untuk pengukuran kinerja
dan pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan. Riviu
ini juga diperlukan jika terdapat kemungkinan-kemungkinan
lain berkaitan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang
digunakan dalam pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan.
Ketetapan penggunaan IKU merupakan prasyarat penting dalam
keberhasilan manajemen yang berbasis kinerja.
Riviu IKU bisa juga karena kebutuhan dalam penganggaran
yang berbasis kinerja, agar dari proses pembuatan kebijakan,
perencanaan dan penganggaran terdapat keterkaitan yang baik
sehingga mudah dalam mengukur, mengevaluasi dan menilai
kinerja. Bagi aparat pengawas hal ini juga lebih memudahkan
pengecekan dan penilaian akuntabilitas kinerja jika IKU yang
digunakan tepat dan baik.
Agar evaluasi dapat dilakukan secara efisien dan efektif,
perlu diidentifikasi metode yang akan di implementasikan
dalam tahap-tahapan evaluasi. Metodologi yang dapat di
implementasikan meliputi metode kuantitatif dan metode
evaluasi kualitatif. Metode yang dapat digunakan meliputi
antara lain :

186

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

1.

2.
3.

4.
5.

Performance monitoring, metode ini dimaksudkan


untuk mengetahui manfaat input dalam menghasilkan
output. Teknik ini akan membantu organisasi dalam
mengidentifikasi
terjadinya
keterlambatan
dan
masalah-masalah dalam pelaksanaan kegiatan dan
program.
Diagnostic studies, untuk memahami mengapa terjadi
pemasalahan dalam implementasi.
Midterm assessment, berguna untuk menilai dan
mengetahui kemajuan pelaksanaan kegiatan secara
menyeluruh. Dengan mengetahui hal-hal tersebut,
instansi
pemerintah
akan
dapat
menyiapkan
perubahan-perubahan yang diperlukan.
Completion, untuk mengetahui keberhasilan instansi
dalam mencapai kinerja yang telah ditetapkan.
Monitoring operations, maintenance, and sustainability,
teknik yang diimplementasikan akan dapat menilai
kapasitas instansi pemerintah dalam rangka mencapai
visi dan misi yang telah ditetapkan.

Berbagai teknik evaluasi dapat dilakukan oleh seorang


evaluator akan sangat tergantung pada tingkatan tataran
(context) yang dievaluasi dan bidang (content) permasalahan
yang dievaluasi. Evaluasi pada tingkat kebijakan berbeda
dengan evaluasi pada tingkatan pelaksaan program. Demikian
pula evaluasi terhadap pelaksaan program berbeda pula dengan
evaluasi tingkat pelaksa kegiatan. Disamping itu evaluasi pada
bidang kegiatan penyuluhan misalnya, akan sangat berbeda
dengan evaluasi terhadap bidang produksi suatu produk
makanan. Tak hanya itu, penerapan teknik evaluasi tergantung
juga pada validitas dan ketersediaan data yang mungkin dapat
diperoleh.
Berbagai teknik evaluasi sah-sah saja untuk digunakan
asalkan dapat memenuhi tujuan evaluasi. Mulai dari telaah
sederhana, survey sederhana sampai survey yang mendetail,

SETDITJEN PHKA - 2012

187

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

verifikasi data, applied research, berbagai analisis dan


pengukuran, seurvey persepsi target group pelanggan, metode
statistic, metode statistic non parametrik, pembandinganpembandingan dan benchmarking, cross section analysis, time
series analysis, tabulasi, penyajian pengolahan data dengan
grafik/icon/simbol-simbol, dan sebagainya.
Pada dasarnya reviu pelaksanaan IKU ini merupakan
kewajiban bagi managemen di masing-masing tingkatan
organisasi. Namun demikian agar pelaksanaan reviu ini dapat
dilakukan secara terintegrasi, maka unit pengawasan internal
dapat mengkoordinasikan pelaksanaan reviu ini.
Pimpinan instansi melakukan:
Pembinaan dalam pengembangan dan penetapan IKU
di lingkungan masing-masing

188

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

DAFTAR PUSTAKA

BPKP (2003) , Indikator Kinerja , Beberapa Permasalahan dan


Implementasinya.
Epstiein , Marc j, and Bill Bichard , (1999), Counting What Counts,
Turning Corporate Accountabililty to Competitivee
Advantages, Perseus Books, and HarperCollin
Publisher, New York
GASB of the Financial Accounting Foundation , (1990), Research
Report, Service Effort and Accomplishments Reporting:
Its Time Has Come, An Overview.
Kaplan, Rebert S, & David P,Norton (1996),the Balanced
Scorecard,Trandlating Strategy into Action, Harvard
Business School Press, Boston,
LAN dan BPKP, (2000), Modul Pengukuran Kinerja Instansi
Pemerintah.
LAN, (2004), Modul Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Edisi Kedua, Buku Modul Perencanaan
Kinerja.
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana
Kerja Pemerintah.
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Rencana
Kerja dan Anggaran.
Rapar,

Jan Hendrik, (1995),


Kanisius,Yogyakarta.

Pengantar

Logika,

SETDITJEN PHKA - 2012

Penerbit

189

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Rossi, Peter H and Howard E Freeman, (1993),Evaluation, A


Systematic Approch, Sage Publication, Inc.
Tim Studi Pengembangan Sistem AKIP,BPKP,(2000),Pengukuhan
Kinerja,suatu Tinjauan Pada Instansi Pemerintah.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional.
Widodo,Suseno Triyanto (1990), Indikator Ekonomi, Dasar
Perhitungan
Perekonomian
Indonesia,
Penerbit
Kanisius, Yogyakarta.

190

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

LAMPIRAN
1. Contoh IKU Bidang PHKA
2. Lembaran Kerja Penyusunan IKU
3. Contoh Keputusan Penetapan IKU

SETDITJEN PHKA - 2012

191

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran: 1
KUALITAS KAWASAN HUTAN:
Kerusakan Hutan
Angka Hot Spot
Angka Kebakaran Hutan dan Lahan
Rasio tebang pilih permudaan alam

192

SETDITJEN PHKA - 2012

REFF

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran: 2


Peraturan Menteri.......
Nomor : ..
Tanggal :

Nama Organisasi : Kementerian/Lembaga/Provinsi/Kabupaten/


Kota
Tugas :
Fungsi :
a
b

Indikator Kinerja Utama


No
A.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Uraian

SETDITJEN PHKA - 2012

193

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

1. Nama Unit Organisasi

Peraturan Menteri...........
Nomor
: ...
Tanggal :

: Sekretariat Kementerian/Lembaga/
Daerah
2. Tugas
:
3. Fungsi
:
a.
b.
4. Indikator Kinerja Utama
No
Uraian
Sumber Data
a.
b.
c.
d.
e.

194

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Peraturan Menteri.....
Nomor
: ...
Tanggal : .
1 Nama Unit Organisasi
: Direktorat Jenderal/SKPD
2 Tugas
:
3 Fungsi
:
a.
b.
4 Indikator Kinerja Utama
No
Uraian
Sumber Data
a.
b.
c.
PROVINSI :
No

Urusan
Pemerintahan/
Prioritas

Sasaran
RP JMD

Indikator
Kinerja
Utama

SKPD

Keterangan

SETDITJEN PHKA - 2012

195

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KABUPATEN :
SKPD
:
TUGAS DAN FUNGSI :
No

196

Sasaran
Renstra

Indikator
Kinerja
Utama

SETDITJEN PHKA - 2012

Penanggung
jawab

Sumber
Data

Keterangan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran : 3

PERATURAN MENTERI/KEPALA/GUBERNUR/BUPATI/
WALIKOTA
.
Nomor :..
tentang
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA/PROVINSI/
KABUPATEN/KOTA

.
MENTERI /KEPALA /GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
Menimbang

Mengingat :

bahwa untuk melaksanakan ketentuan


Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Instansi
Pemerintah, perlu menetapkan indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian/
Lembaga
/Provinsi/Kabupaten/Kota
dalam suatu Peraturan Menteri /Kepala
Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota.

1. Peraturan Pemerintahan Nomor 8 Tahun


2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
2. Peraturan Presiden Nomor 7 Taun 2005
Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2004 -2009;
SETDITJEN PHKA - 2012

197

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA

198

3. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005


tentang Kedudukan, Tugas, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Menteri
Negara sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan dengan Peraturan
Presiden Nomor 94 Tahun 2006 tentang
Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden
Nomor 9 Tahun 2005;
4. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004
tentang
Percepatan
Pemberantasan
Korupsi;
5. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
pemerintahan;
6. Peraturan
Menteritentang
Rencana Strategis/RPJM Kementerian
Lembaga/Provinsi/Kabupaten/Kota
Tahun
7. Peraturan
Menteritentang
Organisasi dan Tatakerja;
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor
PER/9/M.
PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja di Lingkungan
Instansi Pemerintahan;
:
:
: Indikator Kinerja Utama sebagaimana
tercantum dalam lampiran peraturan
ini,merupakan acuan ukuran kinerja
yang digunakan oleh masingmasing
unit kerja di lingkungan Kementerian
Lembaga/Provinsi/Kabupaten/Kota
untuk menetapkan rencana kinerja

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

tahunan,menyampaikan rencana kerja


dan anggaran, menyusun dokumen
penetapan kinerja, menyusun laporan
akuntabilitas kinerja serta melakukan
evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan
dokumen Rencana Strategis
Tahun 2005-2009.
KEDUA : Penyusunan
laporan
akuntanbilitas
kinerja dan evaluasi terhadap pencapaian
kinerja dilakukan oleh setiap pimpinan
unit kerja dan disampaikan kepada
Menteri.
KETIGA : Inspektorat
Kementerian
Lembaga/
Provinsi/Kabupaten/Kota wajib:
a. Melakukan review atas capaian kinerja
setiap unit kerja
dalam rangka
menyakinkan keandalan informasi yang
disajikan dalam laporan akuntabilitas
kinerja;
b. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
Peraturan ini dan melaporkan kepada
Menteri..
KEEMPAT : peraturan ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan.



Ditetapkan di..
Pada tanggal
Menteri Negara

.
..

SETDITJEN PHKA - 2012

199

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

200

SETDITJEN PHKA - 2012

PERATURAN MENTERI NEGARA


PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI
NOMOR 13 TAHUN 2010
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2010

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BH
I

NN

A
IK
EKA TU NGGAL

PERATURAN MENTERI NEGARA


PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI
NOMOR 13 TAHUN 2010
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2010
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
Menimbang

: bahwa
untuk
melaksanakan
ketentuan
sebagaimana dalam Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman
Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi
Pemerintah,
perlu
menetapkan
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 dalam
suatu Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006


tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4614);

SETDITJEN PHKA - 2012

203

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

2. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010


tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
3. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi;
4. Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999
tentang
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah;
5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara
Nomor
KEP/135/M.PAN/9/2004
tentang Pedoman Umum Evaluasi Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
PER/01/M.
PAN/01/2009 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan

: PERATURAN
MENTERI
NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2010.

Pasal 1
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Tahun 2010 adalah sebagaimana tercantum dalam
lampiran peraturan ini, merupakan panduan bagi evaluator yang
berkaitan dengan:
a. pemahaman mengenai tujuan evaluasi dan penetapan
ruang lingkup evaluasi;
b. pemahaman mengenai strategi evaluasi dan metodologi
yang digunakan dalam evaluasi;

204

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

c.
d.

penetapan langkah-langkah kerja yang harus ditempuh


dalam proses evaluasi;
penyusunan Laporan Hasil Evaluasi (LHE) dan
mekanisme pelaporan hasil evaluasi serta proses
pengolahan datanya.

Pasal 2
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Tahun 2010 menjadi panduan dalam mengelola
pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi tahun 2010
bagi pejabat dan staf pelaksana.

Pasal 3
Petunjuk
Pelaksanaan
Evaluasi
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi Pemerintah Tahun 2010 menjadi bahan acuan bagi
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
dalam menyusun petunjuk pelaksanaan evaluasi internal di
masing-masing instansi pemerintah tersebut.

Pasal 4
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi ini berlaku sejak tanggal ditetapkan




Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal Juni 2010
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi,

E. E. Mangindaan

SETDITJEN PHKA - 2012

205

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
NOMOR 13 TAHUN 2010
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2010

206

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KATA PENGANTAR

Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 merupakan petunjuk
yang lebih spesifik dan menjadi pelengkap bagi Pedoman Umum
Evaluasi LAKIP yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/135/M.
PAN/9/2004. Juklak ini secara umum menyajikan berbagai
acuan teknis serta sebagai tolok ukur pelaksanaan evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Diharapkan Juklak
ini dapat memperlancar pelaksanaan tugas evaluasi sehingga
dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan evaluasi yang
ditetapkan. Hal-hal teknis yang disarankan pada Juklak
Evaluasi tahun-tahun sebelumnya yang tidak bertentangan
dengan Juklak Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun
2010 masih dapat digunakan sebagai acuan.

Evaluasi terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah sangat penting dan harus dilaksanakan oleh evaluator
secara profesional dan penuh tanggungjawab. Evaluasi tersebut
diharapkan dapat memberikan stimulasi bagi para pejabat
instansi pemerintah untuk terus berusaha menyempurnakan
praktik-praktik penyelenggaraan pemerintahan yang baik
berdasarkan prinsip-prinsip good governance dan fungsifungsi manajemen yang berbasis kinerja secara taat azas dan
berkelanjutan.

Para evaluator diharapkan membantu dan memfasilitasi
perbaikan proses-proses pengambilan keputusan baik pada
tingkat perumusan kebijakan publik, perencanaan dan
penganggaran, pengelolaan sumberdaya dan dana, sistem
pengendalian manajemen, serta peningkatan kinerja dan
kualitas pelayanan publik.

Akhirnya saya mengucapkan terima kasih kepada
seluruh jajaran Deputi Bidang Akuntabilitas Aparatur yang telah
menyusun Juklak evaluasi ini sebagai sumbangsih Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam
SETDITJEN PHKA - 2012

207

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

upaya menyempurnakan praktik-praktik penyelenggaraaan


pemerintahan yang baik. Semoga Juklak ini dapat memandu
seluruh evaluator dalam menjalankan tugasnya.

208

Deputi Meneg PAN dan RB


Bidang Pengawasan dan
Akuntabilitas Aparatur,

Herry Yana Sutisna

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
I.

Pendahuluan
1.1
Umum
1.2
Maksud dan Tujuan
1.3
Ruang Lingkup Evaluasi
1.4
Penugasan
1.5
Sistematika

II. Pelaksanaan Evaluasi Secara Umum


2.1
Strategi Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
2.2
Tahapan evaluasi
2.3
Metodologi Evaluasi
2.4
Teknik Evaluasi
2.5
Kertas Kerja Evaluasi
2.6
Organisasi dan Jadwal Evaluasi
III. Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
3.1
Umum
3.2
Evaluasi atas Komponen

Akuntabilitas Kinerja Instansi
3.3
Penilaian dan Penyimpulan
IV. Pelaporan Hasil Evaluasi
4.1
Umum
4.2
Format dan Isi LHE
4.3 Penyampaian Laporan Hasil Evaluasi
V. Penutup
5.1
Hal-hal yang perlu diperhatikan

SETDITJEN PHKA - 2012

209

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran
1. Lembar Kriteria Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Pusat
2. Template Kertas Kerja Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Pusat
3. Lembar Kriteria Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Daerah
4. Template Kertas Kerja Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Daerah
5. Daftar Pemerintah Daerah yang di evaluasi oleh
Kementerian Negara PAN dan RB

210

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 UMUM
a. Perbaikan governance dan sistem manajemen
merupakan
agenda
penting
dalam
reformasi
pemerintahan yang sedang dijalankan oleh pemerintah.
Sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada
peningkatan akuntabilitas dan sekaligus peningkatan
kinerja berorientasi pada hasil (outcome) dikenal sebagai
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(Sistem AKIP). Sistem AKIP diimplementasikan
secara self assesment oleh masing-masing instansi
pemerintah. Ini berarti instansi pemerintah tersebut
merencanakan sendiri, melaksanakan, mengukur dan
memantau kinerjanya sendiri serta melaporkannya
sendiri kepada instansi yang lebih tinggi. Dalam
sistem yang mekanisme pelaksanaan demikian perlu
adanya evaluasi dari pihak yang lebih independen agar
diperoleh umpan balik yang obyektif untuk perbaikan
akuntabilitas dan kinerja instansi pemerintah.
b. Presiden selaku pemimpin tertinggi di pemerintahan
perlu mengetahui sampai seberapa jauh implementasi
Sistem AKIP dilakukan dan perkembangan hasilnya
sampai saat ini. Selain itu, Presiden juga perlu
diberikan masukan (umpan balik) dari hasil evaluasi
akuntabilitas kinerja instansi sesuai dengan prioritas
program pemerintah saat ini. Oleh sebab itu
pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi
merupakan bagian yang inherent dengan Sistem AKIP
haruslah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
c. Seiring dengan kebijakan pemerintah untuk melihat sampai
sejauhmana suatu instansi pemerintah melaksanakan
dan memperlihatkan kinerja organisasinya, serta sekaligus

SETDITJEN PHKA - 2012

211

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

d.

e.

untuk mendorong adanya peningkatan kinerja instansi


pemerintah, maka hasil evaluasi akuntabilitas kinerja
tersebut perlu dilakukan suatu pemeringkatan. Dengan
adanya pemeringkatan ini diharapkan dapat mendorong
instansi pemerintah pusat dan instansi pemerintah daerah
untuk secara konsisten dapat meningkatkan akuntabilitas
kinerjanya dalam rangka mewujudkan pencapaian kinerja
hasil organisasinya sesuai yang diamanahkan dalam
RPJM Nasional/RPJMD.
Pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi
yang merupakan bagian inherent dengan Sistem AKIP,
haruslah dilakukan dengan sebaik-baiknya. Untuk
itu diperlukan adanya petunjuk pelaksanaan evaluasi
akuntabilitas kinerja instansi Tahun 2010 bagi
evaluator LAKIP.
Petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja
instansi Tahun 2010 ini, disusun seiring dan selaras
dengan kebijakan Pemerintah sebagaimana tertuang
dalam pedoman umum evaluasi akuntabilitas kinerja
instansi yang ditetapkan oleh MENPAN dengan Surat
Keputusan Menteri Negara PAN Nomor KEP/135/M.
PAN/9/2004.
Petunjuk
Pelaksanaan
Evaluasi
akuntabilitas kinerja instansi Tahun 2010 ini merupakan
petunjuk yang lebih teknis dari pedoman umum evaluasi
akuntabilitas kinerja instansi tersebut di atas.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


1. Petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja
instansi Tahun 2010 ini dimaksudkan untuk:
a. Memberi panduan bagi evaluator yang berkaitan
dengan:
1). Pemahaman mengenai tujuan evaluasi dan
penetapan ruang lingkup evaluasi;
2). Pemahaman mengenai strategi evaluasi dan
metodologi yang digunakan dalam evaluasi;

212

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

2.

3). Penetapan langkah-langkah kerja yang harus


ditempuh dalam proses evaluasi;
4). Penyusunan Laporan Hasil Evaluasi (LHE)
dan mekanisme pelaporan hasil evaluasi serta
proses pengolahan datanya.
b. Menjadi panduan dalam mengelola pelaksanaan
evaluasi akuntabilitas kinerja instansi 2010 bagi
pejabat dan staf pelaksana.
c. Menjadi bahan acuan bagi Kementerian/
Lembaga/Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
dalam menyusun petunjuk pelaksanaan evaluasi
internal di masing-masing instansi pemerintah
tersebut.
Tujuan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi tahun
2010 ini adalah sebagai berikut:
a. Memperoleh informasi tentang implementasi
Sistem AKIP.
b. Menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
c. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan
kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi
pemerintah.

1.3 RUANG LINGKUP EVALUASI


1. Ruang lingkup evaluasi tahun 2010 meliputi :
a. Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
meliputi evaluasi atas penerapan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (sistem
AKIP), dan pencapaian kinerja organisasi.
b. Menyusun pemeringkatan hasil evaluasi Pemerintah
Pusat dan Daerah.
2. Entitas akuntabilitas yang dievaluasi pada tahun 2010
adalah seluruh pemerintah pusat, propinsi dan kurang
lebih 50% pemerintah kabupaten /kota yang telah
menyampaikan LAKIP 2009 kepada Kementerian PAN
dan RB.

SETDITJEN PHKA - 2012

213

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

1.4 PENUGASAN
1. Dalam pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja
instansi, Kementerian Negara PAN dan RB dibantu
oleh BPKP.
2. Kementerian PAN dan RB melakukan evaluasi
akuntabilitas kinerja seluruh instansi Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Provinsi serta 2 Kabupaten/
Kota terpilih di setiap Provinsi (terlampir).
3. BPKP melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja
Pemerintah Kabupaten/Kota selain pada butir 2, dan
diupayakan pada Pemerintah Kabupaten/Kota yang
belum pernah dievaluasi oleh Kementerian PAN dan
RB maupun BPKP pada tahun-tahun sebelumnya
(terlampir).
4. Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah
Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh BPKP cq.
Perwakilan BPKP setempat, yang penugasannya diatur
oleh Kepala BPKP cq. Deputi Pengawasan Keuangan
Daerah.
5. Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi unit kerja,
di lingkungan Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah
Provinsi/ Kabupaten/ Kota dilaksanakan oleh unit
pengawasan internal (Inspektorat Jenderal/Inspektorat
atau Badan Pengawas Daerah Provinsi/Kabupaten/
Kota) atau Tim Khusus yang dibentuk oleh Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/ Kota yang bersangkutan apabila
pada instansi tersebut tidak ada unit pengawasan
internal.

214

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

1.5 SISTEMATIKA

Sistematika Juklak Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Tahun 2009 terdiri dari 5 (lima) BAB, yaitu:

BAB I.
PENDAHULUAN

BAB II
PELAKSANAAN EVALUASI SECARA UMUM

BAB III.
EVALUASI ATAS AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI

BAB IV.
PELAPORAN HASIL EVALUASI

BAB V.
PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

SETDITJEN PHKA - 2012

215

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB II
PELAKSANAAN EVALUASI SECARA UMUM
2.1 STRATEGI EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
1 Pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi
pada tahun 2010 masih seperti tahun sebelumnya,
yaitu difokuskan untuk peningkatan mutu penerapan
manajemen berbasis kinerja (Sistem AKIP) dan
peningkatan kinerja instansi pemerintah pusat dan
daerah dalam rangka mewujudkan instansi pemerintah
yang berorientasi pada hasil (result oriented government)
2. Strategi yang akan dijalankan menggunakan prinsip:
(i) partisipasi dan coevaluation dengan pihak yang
dievaluasi. Keterlibatan pihak yang dievaluasi pada
proses evaluasi ini sangat penting untuk meningkatkan
efektivitas evaluasi; (ii) proses konsultasi yang
terbuka dan memfokuskan pada pembangunan dan
pengembangan serta implementasi komponen utama
Sistem AKIP.
3. Untuk instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi/
Kabupaten/Kota yang sudah pernah dievaluasi,
langkah pertama yang perlu dilakukan oleh evaluator
dalam melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja
instansi, adalah mengumpulkan informasi mengenai
berbagai saran atau rekomendasi yang diberikan
oleh evaluator tahun lalu. Hambatan dan kendala
pelaksanaan tindak lanjut hasil evaluasi tahun lalu,
jika cukup relevan perlu dilaporkan kepada instansi
yang lebih tinggi atau pihak lain yang berwenang.
2.2 TAHAPAN EVALUASI
Tahapan evaluasi yang dilakukan pada tahun 2010 meliputi:
1. Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
2. Penyusunan pemeringkatan hasil evaluasi untuk

216

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

3.

pemerintah pusat dan pemerintah daerah.


Pelaporan hasil evaluasi gabungan (Nasional) kepada
Presiden.

2.3 METODOLOGI EVALUASI



Metodologi yang digunakan untuk melakukan evaluasi
akuntabilitas kinerja instansi dengan menggunakan
teknik criteria referrenced survey. yaitu menilai secara
bertahap langkah demi langkah (step by step assessment)
setiap komponen dan menilai secara keseluruhan (overall
assessment) dengan kriteria evaluasi dari masing-masing
komponen yang telah ditetapkan sebelumnya. Penentuan
kriteria evaluasi seperti tertuang dalam Lembar Kriteria
Evaluasi (LKE) akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
dengan berdasarkan kepada:
a. Kebenaran normatif apa yang seharusnya dilakukan
menurut pedoman penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
b. Kebenaran normatif yang bersumber pada modulmodul atau buku-buku petunjuk mengenai Sistem
AKIP;
c. Kebenaran normatif yang bersumber pada best practice
baik di Indonesia maupun di luar negeri;
d. Kebenaran normatif yang bersumber pada berbagai
praktik manajemen stratejik, manajemen kinerja, dan
sistem akuntabilitas yang baik.

Dalam menilai apakah suatu instansi telah memenuhi
suatu kriteria, harus didasarkan pada fakta obyektif dan
profesional judgement dari para evaluator dan supervisor.

Lembar kriteria evaluasi yang digunakan dalam petunjuk
pelaksanaan ini dalam lampiran .
2.4 TEKNIK EVALUASI

Teknik evaluasi pada dasarnya merupakan cara/alat/
metode yang digunakan untuk pengumpulan dan analisis

SETDITJEN PHKA - 2012

217

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

data. Berbagai teknik evaluasi dapat dipilih untuk digunakan


dalam evaluasi ini, namun demikian pada akhirnya
apapun teknik yang digunakan harus dapat mendukung
penggunaan metode evaluasi yang telah ditetapkan,
sehingga mampu menjawab tujuan dilakukannya evaluasi
ini. Berbagai teknik pengumpulan data antara lain:
kuisioner, wawancara, observasi, studi dokumentasi atau
kombinasi beberapa teknik tersebut. Sedangkan teknik
analisis data antara lain: telaahan sederhana, berbagai
analisis dan pengukuran, metode statistik, pembandingan,
analisis logika program dan sebagainya.
2.5 KERTAS KERJA EVALUASI

Pendokumentasian langkah evaluasi dalam kertas kerja
perlu dilakukan agar pengumpulan data dan analisis faktafakta dapat ditelusuri kembali dan dijadikan dasar untuk
penyusunan Laporan Hasil Evaluasi (LHE). Setiap langkah
evaluator yang cukup penting dan setiap penggunaan
teknik evaluasi diharapkan didokumentasikan dalam
Kertas Kerja Evaluasi (KKE). Kertas kerja tersebut berisi
fakta dan data yang dianggap relevan dan berarti untuk
perumusan temuan permasalahan. Data dan diskripsi
fakta ini ditulis mulai dari uraian fakta yang ada, analisis
(pemilahan, pembandingan, pengukuran, dan penyusunan
argumentasi), sampai pada simpulannya.
2.6 ORGANISASI DAN JADWAL EVALUASI
1. Pengorganisasian evaluasi akuntabilitas kinerja
instansi 2010 untuk tingkat Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/Kota sepenuhnya
dikendalikan oleh Kementerian PAN dan RB, sedangkan
pada tingkat unit kerja dilakukan Oleh Inspektorat
Jenderal/Inspektorat atau Badan Pengawas Daerah
atau Tim Khusus yang dibentuk oleh Kementerian/
Lembaga, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota yang

218

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

bersangkutan, yang selanjutnya hasil evaluasinya


dapat digunakan sebagai bahan informasi evaluasi
oleh Kementerian Negara PAN dan RB.
2. Hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian evaluasi, seperti:
penanggung jawab evaluasi, mekanisme penerbitan
surat tugas, penerbitan laporan hasil evaluasi tetap
mengikuti kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh
Deputi Bidang Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur
Kementerian PAN dan RB.
3. Pejabat Kementerian PAN dan RB melakukan sosialisasi
juklak evaluasi dan monitoring atas pelaksanaan
evaluasi akuntabilitas kinerja instansi yang dilakukan
oleh BPKP maupun yang dilakukan oleh Inspektorat
Jenderal/Inspektorat atau Badan Pengawas Daerah
atau Tim Khusus yang dibentuk oleh Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota.
4. Laporan Hasil Evaluasi terhadap unit kerja yang
dilakukan oleh Inspektorat kementerian/lembaga dan
Inspektorat pada pemerintah provinsi/kabupaten/
kota atau Tim Khusus yang dibentuk oleh Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota dengan waktu penyelesaian
paling lambat tanggal 30 September 2010 dan ikhtisar
hasil evaluasi tersebut disampaikan kepada Kementerian
PAN dan RB paling lambat tanggal 31 Oktober 2010.
5. Laporan
Hasil
Evaluasi
terhadap
Pemerintah
Kabupaten/Kota yang dilakukan oleh BPKP Perwakilan
dengan waktu penyelesaian, paling lambat tanggal 30
September 2010 dan disampaikan kepada Kementerian
PAN dan RB paling lambat tanggal 31 Oktober 2010.
6. Laporan Hasil Evaluasi terhadap Pemerintah Provinsi/
Kabupaten/Kota yang dilakukan oleh Kementerian
PAN dan RB dengan waktu penyelesaian paling lambat
30 September 2010.

SETDITJEN PHKA - 2012

219

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

7.

8.

220

Laporan Hasil Evaluasi terhadap Instansi Pemerintah


Pusat yang dilakukan oleh Kementerian PAN dan RB
dengan waktu penyelesaian paling lambat 31 Oktober
2010.
Laporan Hasil Evaluasi secara nasional, akan
dilaporkan oleh Menteri Negara PAN dan RB kepada
Presiden pada bulan Desember 2010.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB III
EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
3.1 UMUM

Terdapat beberapa langkah kerja yang berkaitan dengan
evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi yang tidak dapat
dilepaskan dari ruang lingkup dan tujuan evaluasi. Langkahlangkah kerja tersebut terdiri dari (i) evaluasi atas komponen
akuntabilitas kinerja; dan (ii) penilaian dan penyimpulan.
3.2 EVALUASI ATAS KOMPONEN AKUNTABILITAS KINERJA
1. Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi difokuskan
pada kriteria-kriteria yang dalam Lembar Kriteria
Evaluasi (LKE) dengan tetap memperhatikan hasil
evaluasi akuntabilitas kinerja tahun sebelumnya,
maka isu-isu penting yang ingin diungkap melalui
evaluasi akuntabilitas kinerja tahun 2010 adalah
sebagai berikut:
a. Kesungguhan instansi pemerintah dalam menyusun
perencanaan kinerja benar-benar telah berfokus
pada hasil.
b. Pembangunan sistem pengukuran dan pengumpulan
data kinerja.
c. Pengungkapan informasi pencapaian kinerja
instansi dalam LAKIP.
d. Monitoring dan evaluasi kinerja pelaksanaan
program, khususnya program strategis instansi.
e. Keterkaitan diantara seluruh komponen-komponen
perencanaan kinerja dengan penganggaran, kebijakan
pelaksanaan dan pengendalian serta pelaporannya.
f. Capaian kinerja utama dari masing-masing
instansi pemerintah.
g. Tingkat akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
2. Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,

SETDITJEN PHKA - 2012

221

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

3.

4.

5.

terdiri atas evaluasi penerapan komponen manajemen


kinerja (Sistem AKIP) yang meliputi: perencanaan
kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi
kinerja dan pencapaian kinerja yaitu pencapaian
sasaran-sasaran organisasi.
Evaluasi penerapan manajemen kinerja (Sistem AKIP)
juga meliputi penerapan kebijakan penyusunan
dokumen penetapan kinerja dan indikator kinerja
utama (IKU) sampai saat dilakukan evaluasi.
Evaluasi atas pencapaian kinerja organisasi tidak hanya
difokuskan pada pencapaian kinerja yang tertuang
dalam dokumen LAKIP semata, tetapi juga dari sumber
lain yang akurat dan relevan dengan kinerja instansi
pemerintah.
Lembar Kriteria Evaluasi (LKE) dan penjelasannya
untuk
evaluasi
akuntabilitas
kinerja
instansi
Pemerintah Pusat sesuai lampiran 1-2 dan instansi
Pemerintah Daerah sesuai lampiran 3-4.

3.3 PENILAIAN DAN PENYIMPULAN


1. Evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi harus
menyimpulkan hasil penilaian atas fakta objektif
instansi pemerintah dalam mengimplementasikan
perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan
kinerja, evaluasi kinerja dan capaian kinerja sesuai
dengan kriteria masing-masing komponen yang ada
dalam LKE.
2. Langkah penilaian dilakukan sebagai berikut:
a. Dalam melakukan penilaian, terdapat tiga variable
yaitu: (i) komponen, (ii) sub-komponen, dan (iii)
kriteria.
b. Setiap komponen dan sub-komponen penilaian
diberikan alokasi nilai sebagai berikut:

222

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


No

Komponen

Bobot

Sub-Komponen

Rencana Kerja

35%

a. Rencana Strategis 15%, meliputi:


Pemenuhan Renstra, Kualitas
Renstra, dan Implementasi Renstra
b. Rencana Kinerja Tahunan 10%,
meliputi : Pemenuhan RKT, Kualitas
RKT, dan Implementasi RKT
c. Penetapan Kinerja 10%,
meliputi:Pemenuhan PK, Kualitas PK
dan Implementasi PK

Pengukuran
Kerja

20%

a. Pemenuhan pengukuran 4%,


b. Kualitas pengukuran 10%
c. Implementasi pengukuran 6%.

Pelaporan Kerja

15%

a. Pemenuhan pelaporan 3%,


b. Penyajian informasi kinerja 8%,
c. Pemanfaatan informasi kinerja 4%.

Evaluasi Kerja

10%

a. Pemenuhan evaluasi 2%,


b. Kualitas evaluasi 5%
c. Pemanfaatan hasil evaluasi 3%.

Capaian Kerja

20%

a. Kinerja yang dilaporkan (output) 5%;


b. Kinerja yang dilaporkan (outcome) 5%;
c. Kinerja Lainnya 10%

TOTAL

c.

100%

Penilaian terhadap komponen nomor 1 sampai


4 terkait dengan penerapan SAKIP pada instansi
pemerintah, sedangkan komponen nomor 5
terkait dengan pencapaian kinerja baik yang telah
tertuang dalam dokumen LAKIP maupun dalam
dokumen lainnya. Sub komponen 5 a dan b,
penilaian didasarkan pada pencapaian kinerja yang
telah disajikan dalam LAKIP maupun dokumen
pendukung seperti PPS dan PKK. Penilaian terhadap
sub komponen 5c dilakukan didasarkan pada
penilaian pihak lain, seperti opini BPK terhadap
Laporan Keuangan dan lainnya.
Penilaian atas komponen dan sub komponen,
terbagi atas dua entitas, yaitu: 1) Pemda meliputi
entitas Pemda (Provinsi, Kabupaten, Kota) dan

SETDITJEN PHKA - 2012

223

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

entitas SKPD; 2) Pemerintah Pusat meliputi entitas


K/L dan Unit Organisasi dengan alokasi nilai
sebagai berikut:
No
1

Bobot
Komponen

Bobot
SubKomponen

Bobot
Subkomponen
KL/PEMDA

Bobot Sub
komponen
UNIT/SKPD

Perencanaan
Kinerja

35%

15%
10%
10%

10%
5%
5%

5%
5%
5%

Pengukuran
Kinerja

20%

4%
10%
6%

2%
5%
3%

2%
5%
3%

Pelaporan
Kinerja

15%

3%
8%
4%

2%
5%
3%.

1%
3%
1%.

Evaluasi
Kinerja

10%

2%
5%
3%.

2%
5%
3%

Capaian
Kinerja

20%

5%
5%
10%

2.5%
2,5%
10%

2,5%
2,5%

100%

100%

65%

35%

d. Setiap sub-komponen akan dibagi kedalam


beberapa pertanyaan sebagai kriteria pemenuhan
sub-komponen tersebut. Setiap pertanyaan
akan dijawab dengan ya/tidak atau a/b/c/d/e.
Jawaban ya/tidak diberikan untuk pertanyaanpertanyaan yang langsung dapat dijawab sesuai
dengan pemenuhan kriteria. Jawaban a/b/c/
d/e diberikan untuk pertanyaan-pertanyaan
yang membutuhkan judgement dari evaluator
dan biasanya terkait dengan kualitas suatu sub
komponen tertentu.
e. Setiap jawabannya Ya akan diberikan nilai 1
sedangkan jawaban Tidak maka akan diberikan
nilai 0.

224

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

f.

Untuk jawaban a/b/c/d/e, penilaian didasarkan


pada judgement evaluator dengan kriteria sebagai
berikut:

Jawaban

Kriteria

Memenuhi hampir semua kriteria (lebih dari 80% s/d 100%)

Memenuhi sebagian besar kriteria (lebih dari 60% s/d 80%)

0,75

Memenuhi sebagian kriteria (lebih dari 40% s/d 60%)

0,50

Memenuhi sebagian kecil kriteria (lebih dari 20% s/d 40%)

0,25

Sangat kurang memenuhi kriteria (kurang dari 20% )

g.

h.

i.

Nilai

Apabila pertanyaan yang digunakan dalam kriteria


berhubungan dengan kondisi yang memerlukan
penyimpulan, karena terdiri dari beberapa sub
kriteria, (misal kriteria mengenai kondisi sasaran
atau Indikator Kinerja, berhubungan dengan lebih
dari satu sasaran atau indikator kinerja, penilaian
Ya atau Tidak dilakukan atas masing-masing
sasaran atau indikator kinerja).
Dalam memberikan kategori ya atau tidak
maupun a/b/c/d/e, evaluator harus benar-benar
menggunakan profesional judgement dengan
mempertimbangkan hal-hal yang mempengaruhi
pada setiap kriteria, yang didukung dengan suatu
kertas kerja evaluasi.
Setelah setiap pertanyaan diberikan nilai maka
penyimpulan akan dilakukan sebagai berikut:
Tahap pertama dijumlahkan nilai pada setiap
pertanyaan pada setiap sub-komponen sehingga
ditemukan suatu angka tertentu misal: subkomponen Indikator Kinerja mempunyai
alokasi nilai 10% dan memiliki 8 (delapan) buah
pertanyaan. Dari 8 (delapan) pertanyaan tersebut
apabila terdapat jawaban Ya sebanyak 3 (tiga)
pertanyaan, maka nilai untuk sub-komponen
tersebut adalah: (3/8) x 10 = 3,75;

SETDITJEN PHKA - 2012

225

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

3.

No

Penyimpulan atas hasil reviu terhadap akuntabilitas


kinerja instansi dilakukan dengan menjumlahkan
angka tertimbang dari masing-masing komponen. Nilai
hasil akhir dari penjumlahan komponen-komponen
akan dipergunakan untuk menentukan tingkat
akuntabilitas kinerja instansi yang bersangkutan,
dengan kategori sebagai berikut:

Kategori

Nilai Angka

AA

>85-100

Memuaskan

>75-85

Sangat Baik

>65-75

Baik, perlu sedikit perbaikan

CC

>50-65

Cukup baik (memadai), perlu banyak perbaikan


yang tidak mendasar

>30-50

Agak kurang, perlu banyak perbaikan,


termasuk perubahan yang mendasar

0-30

4.

226

Untuk kriteria yang berhubungan dengan


kondisi yang memerlukan penyimpulan,
karena terdiri dari beberapa sub kriteria,
penyimpulan tentang kriteria dilakukan
melalui nilai rata-rata;
Tahap
berikutnya
adalah
melakukan
penjumlahan seluruh nilai sub-komponen
yang ada sehingga ditemukan suatu angka
tertentu untuk total nilai dengan range nilai
antara 0 s.d. 100.

Interpretasi

Kurang, perlu banyak sekali perbaikan &


perubahan yang sangat mendasar.

Dalam rangka untuk menjaga obyektivitas dalam


penilaian maka dilakukan reviu secara berjenjang atas
proses dan hasil evaluasi dari tim evaluator dengan
pengaturan sebagai berikut:
a. Reviu tingkat 1 dilakukan di dimasing-masing tim
evaluator oleh supervisor tim untuk setiap hasil

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

b.

evaluasi atas masing-masing instansi pemerintah


yang dievaluasi.
Reviu tingkat 2 dilakukan dalam bentuk forum
panel, khusus untuk menentukan pemeringkatan
nilai hasil evaluasi.

SETDITJEN PHKA - 2012

227

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB IV
PELAPORAN HASIL EVALUASI
4.1 UMUM
1. Setiap surat tugas untuk pelaksanaan evaluasi
Akuntabilitas Kinerja harus menghasilkan Kertas
Kerja Evaluasi (KKE) dan Laporan Hasil Evaluasi
(LHE). Laporan Hasil Evaluasi ini disusun berdasarkan
berbagai hasil pengumpulan data dan fakta serta
analisis yang didokumentasikan dalam Kertas Kerja
Evaluasi.
2. Sumber data untuk pelaporan hasil evaluasi atas
akuntabilitas kinerja instansi adalah Lembar Kriteria
Evaluasi (LKE). Informasi dalam LKE ini harus diisi
dan diselesaikan setelah langkah-langkah evaluasi
dilaksanakan.
3. Bagi instansi yang sudah pernah dievaluasi, pelaporan
hasil evaluasi diharapkan menyajikan informasi tindak
lanjut dari rekomendasi tahun sebelumnya, sehingga
pembaca laporan dapat memperoleh data yang
diperbandingkan dan dapat mengetahui perbaikanperbaikan yang telah dilakukan.
4. LHE disusun berdasarkan prinsip kehati-hatian dan
mengungkapkan hal-hal penting bagi perbaikan
manajemen
kinerja
instansi
yang
dievaluasi.
Permasalahan atau temuan hasil evaluasi (tentative
finding) dan saran perbaikannya harus diungkapkan
secara jelas dan dikomunikasikan kepada pihak
instansi yang dievaluasi untuk mendapatkan
konfirmasi ataupun tanggapan secukupnya.
5. Penulisan LHE harus mengikuti kaidah-kaidah umum
penulisan laporan yang baik, yaitu antara lain:
a. Penggunaan kalimat dalam laporan, diupayakan
menggunakan kalimat yang jelas dan bersifat

228

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

b.

persuasif untuk perbaikan. Akan tetapi disarankan


tidak menggunakan ungkapan yang ambivalen
atau membingungkan dalam proses penyimpulan
dan kompilasi data.
Evaluator harus berhati-hati dalam menginterpretasikan
data
hasil
penyimpulan
dan
menuangkannya dalam laporan.

4.2 FORMAT DAN ISI LHE


1. Bentuk dari LHE Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh
BPKP terhadap Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
bentuk surat, dengan contoh sebagai berikut:

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


PERWAKILAN PROVINSI . . . . . . . . . . . . . . .
Nomor
:
.., 2010
Lampiran :
Hal
: Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
Yth.
di
............

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Surat Keputusan
MENPAN Nomor: KEP-135/M.PAN/2004 tentang Pedoman
Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Surat Menteri Negara PAN No.B/1301/M.
PAN/04/2009 perihal Kebijakan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Tahun 2010, kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kami telah melakukan evaluasi atas Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Pemerintah Kabupaten/Kota

SETDITJEN PHKA - 2012

229

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

.., dengan tujuan:


a. Memperoleh informasi tentang implementasi Sistem AKIP.
b. Menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
c. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan
kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi.
2. Evaluasi dilaksanakan terhadap 5 (lima) komponen besar
manajemen kinerja, yang meliputi: Perencanaan Kinerja;
Pengukuran Kinerja; Pelaporan Kinerja; Evaluasi Kinerja,
dan Capaian Kinerja. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) tahun 2009, merupakan salah satu dokumen yang
dievaluasi selain Rencana Strategis (Renstra), dokumen
Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dokumen Penetapan
Kinerja (PK), serta dokumen terkait lainnya.
3. Hasil evaluasi yang dituangkan dalam bentuk nilai dengan
kisaran mulai dari 0 s.d. 100. Pemerintah Kabupaten/Kota
. . . . . . . . . . ., memperoleh nilai sebesar .
4. Nilai sebagaimana tersebut, merupakan akumulasi
penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja
yang dievaluasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota
. . . . . . . . . . ., dengan rincian sebagai berikut:
a. Perencanaan Kinerja

..........................................
b. Pengukuran Kinerja


c.

d.

e.

f.

.........................................
Pelaporan Kinerja
........................................
Evaluasi Kinerja
........................................
Pencapaian Kinerja
..........................................
Rekomendasi Evaluasi Tahun Lalu yang belum ditindak
lanjuti
..........................................

230

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

(Dalam poin a s/d e menyajikan hasil penilaian atas berbagai


atribut akuntabilitas instansi yang telah dituangkan dalam
LKE, yang dapat mengindikasikan tingkat Akuntabilitas
Kinerja Instansi)
5. Terhadap permasalahan yang telah dikemukakan di atas,
kami merekomendasikan Pemerintah Kabupaten/Kota . .
. . . . . . . . ., beserta seluruh jajarannya agar dilakukan
perbaikan sebagai berikut:
a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
c. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Demikian disampaikan hasil evaluasi atas akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah Kabupaten/Kota. Kami
menghargai upaya Saudara beserta seluruh jajaran dalam
menerapkan manajemen kinerja di lingkungan Pemerintah
Kabupaten/Kota . . . . . . . . . .
Terima kasih atas perhatian dan kerjasama Saudara.

Kepala,

................

Tembusan:
- Menteri Negara PAN dan RB
- Menteri Dalam Negeri.
- Gubernur . . . . . . . .
- Kepala BPKP

SETDITJEN PHKA - 2012

231

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KEMENTERIAN NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
Nomor
: B/ /M.PAN/...../2010 .., 2010
Lampiran :
Hal
: Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
Yth. Gubernur . . . . . . .
di
..................

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Surat Keputusan
MENPAN Nomor: KEP-135/M.PAN/2004 tentang Pedoman
Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Surat Menteri Negara PAN No.B/1301/M.
PAN/04/2009 perihal Kebijakan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Tahun 2010, kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kami telah melakukan evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi, dengan tujuan:
a. Memperoleh informasi tentang implementasi Sistem AKIP.
b. Menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
c. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan
kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi.
2. Evaluasi dilaksanakan terhadap 5 (lima) komponen besar
manajemen kinerja, yang meliputi: Perencanaan Kinerja;
Pengukuran Kinerja; Pelaporan Kinerja; Evaluasi Kinerja,
dan Capaian Kinerja. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) tahun 2009, merupakan salah satu dokumen yang
dievaluasi selain Rencana Strategis (Renstra), dokumen
Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dokumen Penetapan
Kinerja (PK), serta dokumen terkait lainnya.

232

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

3. Hasil evaluasi yang dituangkan dalam bentuk nilai dengan


kisaran mulai dari 0 s.d. 100. Pemerintah Provinsi . . . . . . .
. . . ., memperoleh nilai sebesar .
4. Nilai sebagaimana tersebut, merupakan akumulasi
penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja
yang dievaluasi di lingkungan Pemerintah Provinsi . . . . . . .
. . . ., dengan rincian sebagai berikut:
e. Perencanaan Kinerja

........................................
f. Pengukuran Kinerja

........................................
g. Pelaporan Kinerja

........................................
h. Evaluasi Kinerja

........................................
i. Pencapaian Kinerja

........................................
j. Rekomendasi Evaluasi Tahun Lalu yang belum ditindak
lanjuti

........................................

(Dalam poin a s/d e menyajikan hasil penilaian atas berbagai


atribut akuntabilitas instansi yang telah dituangkan dalam
LKE, yang dapat mengindikasikan tingkat Akuntabilitas
Kinerja Instansi)
5. Terhadap permasalahan yang telah dikemukakan di atas,
kami merekomendasikan Pemerintah Provinsi . . . . . . . .
. . ., beserta seluruh jajarannya agar dilakukan perbaikan
sebagai berikut:
a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
c. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
d. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

SETDITJEN PHKA - 2012

233

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


Demikian disampaikan hasil evaluasi atas akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah Provinsi ini. Kami menghargai
upaya Saudara beserta seluruh jajaran dalam menerapkan
manajemen kinerja di lingkungan Pemerintah Provinsi . . . . . . .
...
Terima kasih atas perhatian dan kerjasama Saudara.

Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara

Dan Reformasi Birokrasi,


Tembusan:
Menteri Dalam Negeri.

234

SETDITJEN PHKA - 2012

.....................

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KEMENTERIAN NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
Nomor
: B/ /M.PAN/...../2010 .., 2010
Lampiran :
Hal
: Laporan Hasil Evaluasi atas Implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem
AKIP)
Yth. . . . . . . . . . . . . . . . .
di
..................
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Surat Keputusan
MENPAN Nomor: KEP-135/M.PAN/2004 tentang Pedoman
Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Surat Menteri Negara PAN No.B/1301/M.
PAN/04/2009 perihal Kebijakan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Tahun 2009, kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kami telah melakukan evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja
Instansi ...., dengan tujuan:
a. Memperoleh informasi tentang implementasi Sistem AKIP.
b. Menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
c. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan
kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi.
2. Evaluasi dilaksanakan terhadap 5 (lima) komponen besar
manajemen kinerja, yang meliputi: Perencanaan Kinerja;
Pengukuran Kinerja; Pelaporan Kinerja; Evaluasi Kinerja,
dan Capaian Kinerja.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2009,
merupakan salah satu dokumen yang dievaluasi selain
Rencana Strategis (Renstra), dokumen Rencana Kinerja
SETDITJEN PHKA - 2012

235

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Tahunan (RKT), dokumen Penetapan Kinerja (PK), serta


dokumen terkait lainnya.
3. Hasil evaluasi yang dituangkan dalam bentuk nilai dengan
kisaran mulai dari 0 s.d. 100. Instansi . . . . . . . . . . .,
memperoleh nilai sebesar .
4. Nilai sebagaimana tersebut, merupakan akumulasi
penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja
yang dievaluasi di lingkungan Instansi Pemerintah . . . . . . .
. . . ., dengan rincian sebagai berikut:
a. Perencanaan Kinerja

b. Pengukuran Kinerja

c. Pelaporan Kinerja

d. Evaluasi Kinerja

e. Pencapaian Kinerja

f. Rekomendasi Evaluasi Tahun Lalu yang belum ditindak


lanjuti

(Dalam poin a s/d e menyajikan hasil penilaian atas berbagai


atribut akuntabilitas instansi yang telah dituangkan dalam
LKE, yang dapat mengindikasikan tingkat Akuntabilitas
Kinerja Instansi)

5. Terhadap permasalahan yang telah dikemukakan di atas,

kami merekomendasikan Instansi . . . . . . . . . . ., beserta


seluruh jajarannya agar dilakukan perbaikan sebagai
berikut:
a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
c. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

236

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Demikian disampaikan hasil evaluasi atas akuntabilitas kinerja


Instansi . Kami menghargai upaya Saudara beserta seluruh
jajaran dalam menerapkan manajemen kinerja di lingkungan
Instansi . . . . . . . . . .
Terima kasih atas perhatian dan kerjasama Saudara.

Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara


Dan Reformasi Birokrasi,


Tembusan :
Presiden RI

.....................

SETDITJEN PHKA - 2012

237

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

4.3 PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL EVALUASI


1. Kementerian PAN dan RB menyampaikan Laporan
Hasil Evaluasi (LHE) Instansi Pemerintah Pusat kepada
Pimpinan Instansi yang akuntabilitas kinerjanya telah
dievaluasi.
2. Kementerian PAN dan RB menyampaikan Laporan Hasil
Evaluasi (LHE) Kepada Gubernur/Bupati/Walikota
yang akuntabilitas kinerjanya telah dievaluasi dengan
tembusan kepada Menteri Dalam Negeri.
3. BPKP Perwakilan menyampaikan Laporan Hasil
Evaluasi (LHE) Kepada Bupati/WaliKota yang
akuntabilitas kinerjanya telah dievaluasi dengan
tembusan kepada :
a. Menteri Negara PAN dan RB;
b. Menteri Dalam Negeri;
c. Kepala BPKP;
d. Gubernur.
4. Inspektorat
pada
kementerian/lembaga
dan
Inspektorat pada pemerintah provinsi/kabupaten/
kota atau Tim Khusus yang dibentuk oleh Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/ Kota menyampaikan Laporan
Hasil Evaluasi (LHE) kepada pimpinan unit kerja
yang dievaluasi dengan tembusan kepada menteri/
pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota yang
bersangkutan. Ikhtisar dari laporan hasil evaluasi
tersebut disampaikan kepada Kementerian PAN dan
RB.
5. Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Instansi Pemerintah
secara nasional akan disampaikan kepada Presiden
oleh Menteri Negara PAN dan RB pada bulan Desember
2010. Khusus tembusan kepada Kementerian PAN
dan RB perlu dilampirkan soft copy LKE untuk bahan
penyusunan LKE Nasional kepada Presiden.

238

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB V
PENUTUP
5.1 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Sebuah evaluasi, termasuk evaluasi Akuntabilitas
Kinerja merupakan bagian dari siklus manajemen
yang tidak terlepas dari perubahan paradigma baru
dalam manajemen pemerintahan terutama melalui
manajemen kinerja yang berorientasikan hasil.
2. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut di atas, para
penyelenggara evaluasi hendaknya mengembangkan
keahlian profesionalnya untuk melakukan tugas
ini. Perkembangan baru di bidang manajemen
pemerintahan dan di bidang audit serta evaluasi
hendaknya terus diikuti agar dapat memberikan
sumbangan yang berarti untuk perbaikan kinerja
instansi pemerintah.
3. Meskipun telah diusahakan untuk mengatur segala
hal yang berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi
akuntabilitas kinerja instansi di tahun 2010 ini,
mungkin masih terdapat hal-hal lain yang belum
dicakup dalam petunjuk pelaksanaan ini. Jika kondisi
tersebut terjadi atau terdapat keraguan terhadap
suatu hal dari petunjuk pelaksanaan ini, maka kepada
pihak-pihak yang terkait diharapkan untuk senantiasa
melakukan komunikasi dengan Deputi Bidang
Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian
PAN dan RB.

SETDITJEN PHKA - 2012

239

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran 1
Lembar Kriteria Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Pemerintah Pusat

240

SETDITJEN PHKA - 2012

SETDITJEN PHKA - 2012

5 Program/kegiatan merupakan cara untuk

b. KUALITAS RENSTRA (7%)


4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil

3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
sasaran, dan target jangka menengah

2 Dokumen Renstra UNIT di bawahnya telah


tersedia

Dokumen Renstra
Renstra UNIT
UNIT telah
telah ada
ada
Dokumen

a. PEMENUHAN
PEMENUHAN RENSTRA
RENSTRA (3%)
(3%)
a.
1 Dokumen
Dokumen Renstra
Renstra telah
telah ada
ada
1

A. PERENCANAAN
PERENCANAAN KINERJA
KINERJA (35%)
(35%)
A.
I. RENCANA
RENCANA STRATEGIS
STRATEGIS (( RENSTRA
RENSTRA )(15%)
)(15%)
I.

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

NO

Cukup jelas.
jelas. Penilaian
Penilaian dengan
dengan ya/tidak
ya/tidak
Cukup

Program/Kegiatan (nama ataupun hasil

Tujuan/sasaran dalam Renstra KL telah


berkualitas outcome.Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada % tujuan dan sasaran
yang telah berkualitas outcome.

Renstra KL memuat keseluruhan subtansi


komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada % pemenuhan subtansi
komponen tersebut dalam dokumen
Renstra KL

55

Keterangan
Keterangan

Lampiran 1

Program/kegiatan (nama ataupun hasil

Tujuan/sasaran dalam Renstra UNIT Dijawab dengan


KKE2
telah berkualitas outcome, atau output
penting,yaitu output yang secara logis
mengarah dapat outcome yang jelas.
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
tujuan dan sasaran yang telah
berkualitas outcome/output penting

Renstra UNIT memuat keseluruhan


subtansi komponen tersebut. Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan pada %
pemenuhan subtansi komponen
tersebut dalam dokumen Renstra UNIT

Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Tidak berlaku untuk UNIT


pada % UNIT yang telah memiliki dokumen
Renstra

Tidak berlaku
berlaku untuk
untuk K/L
K/L
Tidak

UNIT
UNIT
44

Tidak berlaku
berlaku untuk
untuk UNIT
UNIT
Tidak

PENJELASAN
PENJELASAN

Cukup jelas.
jelas. Renstra
Renstra KL
KL untuk
untuk K/L.
K/L.
Cukup
Penilaian dengan
dengan ya/tidak
ya/tidak
Penilaian

K/L
K/L
3
3

LEMBAR KRITERIA EVALUASI


AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

241

242

SETDITJEN PHKA - 2012

5 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai tujuan/sasaran

b.
4

Program/Kegiatan (nama ataupun hasil


program/kegiatan) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat secara
logis dengan tujuan/sasaran K/L dalam
Renstra KL.
Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada % program dan kegiatan

Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
Indikator
tujuan/sasaran
K/L dalam
Renstra
pada
% UNIT
yang telah
memiliki
dokumen
KL telah
memenuhi
kriteria
SMART.
Renstra
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %

Keterangan

Lampiran 1

Program/kegiatan (nama ataupun hasil


program/kegiatan ) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat
secara logis dengan tujuan/sasaran
UNIT. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
pada % program dan kegiatan yang

Tidak
berlaku
untuk UNITUNIT dalam
Indikator
tujuan/sasaran
Dijawab dengan
Renstra telah memenuhi kriteria
KKE3
SMART.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
pada % UNIT
indikator
kinerjakeseluruhan
tujuan dan
indikatorKL
kinerja
tujuan
dan sasaran
yang
Renstra
memuat
Renstra
memuat
keseluruhan
subtansi
Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,
sasaran yang
memenuhi
kriteria
memenuhi tersebut.
kriteria SMART
subtansi
komponen
tersebut.
Penilaian
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
komponen
Penilaian a/b/c/d/e
SMART didasarkan pada %
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan pada % pemenuhan subtansi a/b/c/d/e
pemenuhan subtansi komponen
komponen tersebut dalam dokumen
tersebut dalam dokumen Renstra UNIT
Renstra KL
Target kinerja sesuai dengan target yang
Penetapan target kinerja dalam Renstra KL Penetapan target kinerja dalam
ditetapkan dalam Dokumen RPJMN/Dokumen mengacu pada target-target dalam RPJMN Renstra UNIT mengacu pada target.Penilaian a/b/c/d/e sarkan pada % target target dalam Renstra KL .Penilaian
Renstra atasannya
KUALITAS RENSTRA (7%)
kinerja dalam Renstra KL relevan dengan a/b/c/d/e didasarkan pada % target
Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil
Tujuan/sasaran dalam Renstra KL telah
Tujuan/sasaran dalam Renstra UNIT Dijawab dengan
kinerja dalam Renstra UNIT relevan
RPJMN
KKE2
berkualitas outcome.Penilaian a/b/c/d/e
telah berkualitas outcome, atau output
Renstra KL
didasarkan pada % tujuan dan sasaran
penting,yaitu output yang secara logis
yang telah berkualitas outcome.
mengarah dapat outcome yang jelas.
Sasaran dalam
Renstra
UNIT pada %
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan
Sasaran dalam Renstra KL merupakan
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
merupakan
rincian yang telah
jelas dan
rincian yang jelas dan terukur dari
tujuan
dan sasaran
terukur dari outcome/output
pernyataan tujuannya.
pernyataan tujuannya. Penilaian a/b/c/d/e berkualitas
penting
didasarkan pada % sasaran yang relevan Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
sasaran yang relevan dengan tujuannya
dengan tujuannya

2
Renstra
UNITdan
di bawahnya
telah
6 Dokumen
Indikator kinerja
tujuan
sasaran telah
tersedia
memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

PENJELASAN
K/L
UNIT
1
2
3
4
Program/kegiatan (nama ataupun hasil
5 Program/kegiatan
merupakan
cara untuk
Program/Kegiatan (nama ataupun hasil
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
program/kegiatan ) yang direncanakan
mencapai tujuan/sasaran
I. RENCANA
STRATEGIS ( RENSTRA )(15%) program/kegiatan) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat
memiliki hubungan sebab akibat secara
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
secara logis dengan tujuan/sasaran
logis dengan tujuan/sasaran K/L dalam
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas. Renstra KL untuk K/L.
Tidak berlaku untuk UNIT
Renstra KL.
Penilaian a/b/c/d/e UNIT. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
Penilaian dengan ya/tidak
didasarkan pada % program dan kegiatan pada % program dan kegiatan yang
memiliki hubungan sebab akibat
yang memiliki hubungan sebab akibat
Dokumen Renstra UNIT telah ada
Tidak berlaku untuk K/L
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
dengan sasarannya
dengan sasarannya

NO

penting,yaitu output yang secara logis


mengarah dapat outcome yang jelas.
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
tujuan dan sasaran yang telah
berkualitas outcome/output penting

LEMBAR KRITERIA EVALUASI


AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT

didasarkan pada % tujuan dan sasaran


yang telah berkualitas outcome.

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

memiliki hubungan sebab akibat


dengan sasarannya

SETDITJEN PHKA - 2012

Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan


penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan
Anggaran

5 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai tujuan/sasaran

13 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan


dalam penyusunan Dokumen Renstra UNIT

c. IMPLEMENTASI RENSTRA (5%)


12 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan
dalam penyusunan dokumen perencanaan
tahunan

6 Indikator kinerja tujuan dan sasaran telah


memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik

Lampiran 1

telah berkualitas outcome, atau output


penting,yaitu output yang secara logis
Tujuan/sasaran
indikator
kinerja
mengarah
dapatdan
outcome
yang
jelas.
dalam Renstra
UNITdidasarkan
digunakanpada
dalam
Penilaian
a/b/c/d/e
%
Rencana
Tahunan
(RKT) UNIT.
tujuan
danKinerja
sasaran
yang telah
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
berkualitas outcome/output penting %
tujuan/sasaran dan indikator kinerja
dalam RKT yang relevan dengan
Renstra UNIT
Tidak berlaku untuk UNIT

Program/kegiatan (nama ataupun hasil


program/kegiatan ) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat
Tujuan/sasaran
dan indikator
kinerja
secara
logis dengan
tujuan/sasaran
dalam Renstra
UNIT
digunakan
dalam
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
Renstra KL.
Penilaian a/b/c/d/e UNIT.
RKA UNIT.Penilaian
% program dana/b/c/d/e
kegiatan yang
didasarkan pada % program dan kegiatan pada

Tujuan/sasaran dalam Renstra KL


digunakan dalam dalam Renstra UNIT.
Penilaian a/b/c/d/e(nama
didasarkan
pada
%
Program/Kegiatan
ataupun
hasil
Renstra UNIT yang yang
relevan
dengan Renstra
program/kegiatan)
direncanakan
KL
memiliki
hubungan sebab akibat secara
Tidakdengan
berlakutujuan/sasaran
untuk K/L
logis
K/L dalam

berkualitas outcome.Penilaian a/b/c/d/e


didasarkan pada % tujuan dan sasaran
Tujuan/sasaran
dan indikator
kinerja dalam
yang
telah berkualitas
outcome.
Renstra KL digunakan dalam Rencana
Kinerja Tahunan (RKT) K/L. Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan pada % tujuan/sasaran
dan indikator kinerja
dalam
Page
1 ofRKT
10 yang
relevan dengan Renstra KL

KKE2

Dijawab dengan
Indikator
tujuan/sasaran
K/L dalam
Renstra Indikator tujuan/sasaran UNIT dalam
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
KKE3
Renstra telah memenuhi kriteria
KL telah memenuhi kriteria SMART.
AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH PUSAT
1 of 10pada
SMART.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
Penilaian a/b/c/d/ePage
didasarkan
%
pada % indikator kinerja tujuan dan
indikator kinerja tujuan dan sasaran yang
Keterangan
PENJELASAN
sasaran yang memenuhi kriteria
memenuhi kriteria SMART
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
K/L
UNIT
SMART
1
2
3
4
5
Renstra UNIT telah memuat
9 Dokumen Renstra
telah menetapkan
seluruh Renstra KL telah memuat tujuan/sasaran
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
target
kinerjadan
dalam
7 Target
kinerja
sesuaidalam
dengan
target yang
kinerja
dalam Renstra
tujuan/sasaran
prioritas
strategi
hal
yang
ditetapkan
Dokumen
prioritas dantarget
strategi
pencapaianya
dalamKL Penetapan
I.
RENCANA
STRATEGIS
( RENSTRA
)(15%) Penetapan
UNIT mengacu
pada targetditetapkan dalam Dokumen
RPJMN/Dokumen mengacu
pada target-target
dalam RPJMN
pencapaiannya
dalam Renstra
KL.
Renstra (3%)
atasannya
RPJMN.Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
% Renstra
a. RPJMN/Dokumen
PEMENUHAN RENSTRA
dalam
Renstra
KL .Penilaian
Renstra atasannya
.Penilaian
a/b/c/d/e
sarkan
% target target
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
%
tujuan/sasaran
prioritas
danpada
strateginya
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas.
Renstra
KL
K/L.
Tidak berlaku
untuk UNIT
didasarkan
pada
%strateginya
target
kinerja
Renstra
KLuntuk
relevan
dengan
tujuan/sasaran
prioritas
dan
dalam dalam
Renstra
KL relevan
dengan
RPJMN a/b/c/d/e
Penilaian dengan ya/tidak
kinerja
dalam Renstra
UNIT relevan
RPJMN
dalam Renstra
UNIT relevan
dengan
Renstra KL
Dokumen Renstra UNIT telah ada
Tidak berlaku untuk K/L
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
10 Dokumen Renstra telah selaras dengan
Renstra KL telah memuat tujuan/sasaran Renstra UNIT telah memuat
tujuan/sasaran
adaUNIT
dalam Renstra
yang adadalam
dalamRenstra
RPJMN.KL
Penilaian
Dokumenmerupakan
RPJMN/Dokumen
Renstra
Sasaran
dalam yang
Renstra
8 Sasaran
penjabaran
dari tujuan
Sasaran
merupakan
2 atasannya
Dokumen Renstra UNIT di bawahnya telah
Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan Tidak
berlaku untuk
UNIT
a/b/c/d/e
didasarkan
tujuan/sasaran
KL. Penilaian
a/b/c/d/e
merupakan
rincian
yangdidasarkan
jelas dan
rincian
yang
jelas dan%terukur
dari
tersedia
pada
%
UNIT
yang
telah
memiliki
dokumen
Renstra KL tujuannya.
yang relevan
dengan a/b/c/d/e
RPJMN terukur
pada %dari
tujuan/sasaran
pernyataan prioritas
tujuannya.
pernyataan
Penilaian
Renstra
Renstra UNIT
yangdidasarkan
relevan dengan
a/b/c/d/e
pada %
didasarkan pada % sasaran yang relevan Penilaian
Renstra UNIT
KL
yang relevan
tujuannya
dengan
Renstra
memuatdengan
keseluruhan
Renstra tujuannya
KL memuat keseluruhan subtansi sasaran
3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,
Renstra UNIT
telahtersebut.
memuat Penilaian
11 Dokumen
Renstra
telah selaras
dengan
Renstra KLtersebut.
telah memuat
tujuan/sasaran
subtansi
komponen
tujuan, sasaran,
program,
indikator
kinerja
komponen
Penilaian
a/b/c/d/e
tujuan/sasaran
yang pada
ada dalam
dokumen
perencanaan
jangka
menengah
yang ada dalam
perencanaan
didasarkan
%
sasaran, dan
target jangka
menengah
didasarkan
padadokumen
% pemenuhan
subtansi a/b/c/d/e
dokumen perencanaan
jangka
lainnya
jangka menengah
relevan.
pemenuhan
subtansi komponen
komponen
tersebutlainnya
dalam yang
dokumen
menengah
lainnya
yang relevan.
PenilaianKLa/b/c/d/e didasarkan pada %
tersebut
dalam
dokumen
Renstra UNIT
Renstra
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
tujuan/sasaran dalam Renstra KL yang
tujuan/sasaran UNIT yang relevan
relevan dengan dokumen perencanaan
dokumen perencanaan jangka
jangka menengah lainnya
b. KUALITAS RENSTRA (7%)
menengah lainnyadalam Renstra UNIT Dijawab dengan
4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil
Tujuan/sasaran dalam Renstra KL telah
Tujuan/sasaran

yang memiliki hubungan sebab akibat


dengan sasarannya

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

243

244

SETDITJEN PHKA - 2012

4
5

II.
b.
4
a.
1

didasarkan pada % program dan kegiatan

Renstra KL memuat keseluruhan subtansi


komponen
tersebut.
a/b/c/d/e
Cukup
jelas.
RenstraPenilaian
KL untuk K/L.
didasarkana/b/c/d/e
pada % didasarkan
pemenuhan
subtansi
Penilaian
pada
komponen tersebut
dalam dokumen
kesungguhan
dan kedalaman
pelaksanaan
Renstra KL
reviu

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN


KUALITAS RENSTRA (7%)
(RKT)(10%)
Tujuan dan sasaran
telah berorientasi hasil
Tujuan/sasaran dalam Renstra KL telah
PEMENUHAN
RKT (2%)
Dokumen RKT telah ada
Dokumen
K/L adalah dokumen
berkualitasRKT
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
rencana
kinerja
K/Ldan sasaran
didasarkan
padatahunan
% tujuan
(Prov/Kab/Kota)
yang isinya
minimal
yang telah berkualitas
outcome.
sesuai dengan formulir RKT. Penilaian
dilakukan terhadap keberadaan dokumen
RKT dengan ya/tidak
Dokumen RKT disusun sebelum mengajukan cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
anggaran
Dokumen RKT Unit kerja di bawahnya telah
cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
tersedia
pada % UNIT yang telah memiliki dokumen
RKT
Dokumen
RKT telah
memuat sasaran,
RKT
K/L telah memuat
keseluruhan
Program/kegiatan
merupakan
cara untuk
Program/Kegiatan
(nama
ataupun hasil
program,
kinerja sasaran, dan target subtansi
komponenyang
tersebut.Penilaian
mencapaiindikator
tujuan/sasaran
program/kegiatan)
direncanakan
jangka pendek
a/b/c/d/e
didasarkansebab
pada %
pemenuhan
memiliki hubungan
akibat
secara
subtansi
komponen
tersebut K/L
dalam
logis dengan
tujuan/sasaran
dalam
dokumen
RKT
Renstra KL.
Penilaian a/b/c/d/e

3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


tujuan, sasaran,
program,
indikator
14 Dokumen
Renstra
KL/Renstra
telahkinerja
direviu
sasaran,
dan target jangka menengah
secara
berkala

Keterangan

Lampiran 1

pada % program dan kegiatan yang

RKT UNIT telah memuat


Program/kegiatan
(nama keseluruhan
ataupun hasil
subtansi komponen
tersebut.Penilaian
program/kegiatan
) yang
direncanakan
a/b/c/d/e hubungan
didasarkansebab
pada akibat
%
memiliki
pemenuhan
komponen
secara
logis subtansi
dengan tujuan/sasaran
tersebutPenilaian
dalam dokumen
RKT
UNIT.
a/b/c/d/e
didasarkan

Tidak berlaku untuk UNIT

Tujuan/sasaran dalam Renstra UNIT Dijawab dengan


Dokumen
RKT UNIT
adalah
dokumen
KKE2
telah
berkualitas
outcome,
atau
output
rencana kinerja
tahunan
yang
penting,yaitu
output
yangUNIT
secara
logis
isinya minimal
dengan
mengarah
dapatsesuai
outcome
yangformulir
jelas.
RKT. Penilaian
dilakukan
terhadap
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
keberadaan
dokumen
RKT
dengan
tujuan
dan sasaran
yang
telah
ya/tidak
berkualitas
outcome/output penting
cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak

Renstra UNIT memuat keseluruhan


subtansi
komponen
Cukup jelas.
Renstratersebut.
untuk Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
padadidasarkan
%
UNIT.Penilaian
a/b/c/d/e
pemenuhan
subtansidan
komponen
pada kesungguhan
kedalaman
tersebut
dalam
dokumen Renstra UNIT
pelaksanaan
reviu

c. IMPLEMENTASI RENSTRA (5%)


LEMBAR dan
KRITERIA
EVALUASI
12 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan Tujuan/sasaran
indikator kinerja
dalam Tujuan/sasaran dan indikator kinerja
dalamPUSAT
Renstra UNIT digunakan dalam
dalam penyusunan dokumen perencanaan
Renstra KL
digunakan
dalam Rencana
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) UNIT.
tahunan
Kinerja Tahunan (RKT) K/L. Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan pada % tujuan/sasaran Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
PENJELASAN
tujuan/sasaran dan indikator kinerja
dan indikator kinerja dalam RKT yang
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
K/L KL
dalam RKT yang UNIT
relevan dengan
relevan dengan Renstra
1
2
3
4
Renstra UNIT
Tidak berlaku untuk UNIT
Dokumen Renstra
digunakan
sebagai acuan Tujuan/sasaran dalam Renstra KL
A. 13
PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
penyusunan
Dokumen
Renstra )(15%)
UNIT
digunakan dalam dalam Renstra UNIT.
I. dalam
RENCANA
STRATEGIS
( RENSTRA
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
Renstra UNIT yang relevan dengan Renstra
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas. Renstra KL untuk K/L.
Tidak berlaku untuk UNIT
KL
Penilaian dengan ya/tidak
Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan Tidak berlaku untuk K/L
Tujuan/sasaran dan indikator kinerja
penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan
dalam Renstra UNIT digunakan dalam
Dokumen Renstra UNIT telah ada
Tidak berlaku untuk K/L
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
Anggaran
RKA UNIT.Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada % sasaran dan
berlaku
untuk
2 Dokumen Renstra UNIT di bawahnya telah
Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Tidak
indikator
dalam
RKAUNIT
UNIT relevan
tersedia
pada % UNIT yang telah memiliki dokumen dengan RKTnya
Renstra

menengah lainnya

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

5 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai tujuan/sasaran

8 Kegiatan merupakan cara untuk mencapai


sasaran

4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil


7 Sasaran telah berorientasi hasil

Kegiatan ( nama ataupun keluaran


kegiatan) yang direncanakan dalam RKT
memiliki hubungan sebab akibat secara
logis
dengan sasaran
K/L ataupun
.Penilaian
Program/Kegiatan
(nama
hasil
a/b/c/d/e
didasarkanyang
padadirencanakan
% kegiatan yang
program/kegiatan)
memiliki hub
sebab akibat
hubungan
sebab dengan
akibat secara
sasarannya
logis dengan tujuan/sasaran K/L dalam
Renstra KL.
Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada % program dan kegiatan

Page 1 of 10

Tujuan/sasaran dalam Renstra KL telah


Sasaran
dalam
RKT K/L telah berkulitas
berkualitas
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
hasil
(outcome).Penilaian
didasarkan
pada % tujuana/b/c/d/e
dan sasaran
didasarkan
% sasaran
dalam RKT K/L
yang telah pada
berkualitas
outcome.
berkualitas outcome

Kegiatan ( nama ataupun keluaran


kegiatan) yang direncanakan dalam
RKT memiliki hubungan sebab akibat
secara logis dengan
sasaran
UNIThasil
Program/kegiatan
(nama
ataupun
dalam RKT UNIT. )Penilaian
a/b/c/d/e
program/kegiatan
yang direncanakan
didasarkan
pada % kegiatan
yang
memiliki
hubungan
sebab akibat
memilikilogis
hub dengan
sebab akibat
dengan
secara
tujuan/sasaran
sasarannya
UNIT.
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
pada % program dan kegiatan yang

Tujuan/sasaran dalam Renstra UNIT Dijawab dengan


Sasaran
dalam RKT
UNIT atau
telahoutput Dijawab
dengan
KKE2
telah
berkualitas
outcome,
berkulitas hasil
(outcome)/
outputlogis
KKE2
penting,yaitu
output
yang secara
penting . Penilaian
a/b/c/d/e
mengarah
dapat outcome
yang jelas.
didasarkana/b/c/d/e
pada % didasarkan
sasaran dalam
Penilaian
pada %
RKT UNIT
outcome/output
tujuan
dan berkualitas
sasaran yang
telah
penting.
berkualitas outcome/output penting

memiliki
sebabUNIT
akibat
yang memiliki
sebab akibat
rencana hubungan
kinerja tahunan
yang
rencana
kinerjahubungan
tahunan K/L
dengan
sasarannya
dengan sasarannya
isinya minimal
sesuai dengan formulir
(Prov/Kab/Kota)
yang isinya minimal
Lampiran 1
RKT. Penilaian dilakukan terhadap
sesuai dengan formulir RKT. Penilaian
Dijawab dengan
tujuan/sasaran
UNIT
dalam
6 Indikator kinerja tujuan dan sasaran telah
Indikator
tujuan/sasaran
K/L dalam
Renstra Indikator
keberadaan
dokumen RKT
dengan
dilakukan
terhadap
keberadaan
dokumen
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
KKE3
Renstra
memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik RKT
KL telah
memenuhi
ya/tidak telah memenuhi kriteria
dengan
ya/tidakkriteria SMART.
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
PUSAT
SMART.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
2 Dokumen RKT disusun sebelum mengajukan cukup
jelas.
Penilaian
dengan ya/tidak
cukup jelas. Penilaian
dengan
ya/tidak
pada % indikator kinerja tujuan dan
indikator kinerja tujuan dan sasaran yang
anggaran
Keterangan
PENJELASAN
sasaran
yang memenuhi
memenuhi
SMART
Tidak berlaku
untuk UNITkriteria
RKT Unit kerja diKOMPONEN
bawahnya telah
cukup
jelas.kriteria
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
NO3 Dokumen
KOMPONEN/SUB
K/L memiliki dokumen SMART
UNIT
tersedia
pada % UNIT yang telah
1
2
3
4
5
RKT
RKT UNIT telah memuat keseluruhan
4 Dokumen RKT KINERJA
telah memuat
sasaran,
RKT K/L telah memuat keseluruhan
A. PERENCANAAN
(35%)
target kinerja
dalam
7 program,
Target
kinerja
sesuai
dengan
targetdan
yang
Penetapan
target kinerja
dalam Renstra KL Penetapan
subtansi komponen
tersebut.Penilaian
indikator
kinerja
target subtansi
komponen
tersebut.Penilaian
I.
RENCANA
STRATEGIS
(sasaran,
RENSTRA
)(15%)
Page
2 of
10
mengacu
ditetapkan
dalam Dokumen RPJMN/Dokumen a/b/c/d/e
mengacudidasarkan
pada target-target
RPJMN Renstra
a/b/c/d/eUNIT
didasarkan
padapada
% targetpendek
pada
%dalam
pemenuhan
a. jangka
PEMENUHAN
RENSTRA (3%)
dalamsubtansi
Renstra komponen
KL .Penilaian
Renstra atasannya
.Penilaiankomponen
a/b/c/d/e tersebut
sarkan pada
% target target
pemenuhan
subtansi
dalam
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas.
Renstra KL untuk K/L.
Tidak berlaku
untuk UNIT
didasarkan
padaRKT
% target
kinerja
dalam
tersebut dalam
dokumen
dokumen
RKTRenstra KL relevan dengan a/b/c/d/e
Penilaian dengan ya/tidak
Keterangan
kinerja dalam Renstra UNIT relevan
RPJMN
PENJELASAN
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
Renstra KL
K/L
UNIT
Dokumen Renstra UNIT telah ada
Tidak berlaku untuk K/L
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
1b. KUALITAS RKT (3%) 2
3
4
5
RKT UNIT
telah
memuat
5
RKT telah selaras
dengan
RKT
K/L dalam
telah Renstra
memuat KL
tujuan/sasaran
Sasaran
dalam
Renstra
UNIT
8 Dokumen
Sasaran merupakan
penjabaran
dari dokumen
tujuan
Sasaran
merupakan
berlaku untuk
UNIT
2 Renstra
Dokumen Renstra UNIT di bawahnya telah
Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan Tidak
tujuan/sasaran
dan yang
indikator
dan
indikator
kinerja
adadari
dalam
merupakan
rincian
jelaskinerja
dan
rincian
yang jelas
danyang
terukur
tersedia
pada % KL.
UNIT
yang telah
memiliki
dokumen yang ada dalam Renstra UNIT.
Renstra
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
dari pernyataan tujuannya.
pernyataan
tujuannya.
Penilaian
a/b/c/d/e terukur
Renstra
Penilaian a/b/c/d/e
a/b/c/d/e didasarkan
didasarkan pada
pada %
%
tujuan/sasaran
dan
indikator
kinerja
%
didasarkan
pada %
sasaran
yang
relevan Penilaian
tujuan/sasaran
dan indikator
kinerja
dalam
RKT
relevan
dengan Renstra
KL sasaran
yang relevan
dengan
tujuannya
dengan
tujuannya
Renstra
UNIT
memuat
keseluruhan
3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,
Renstra
KL K/L
memuat
keseluruhan
subtansi
dalam RKT
UNIT relevan
dengan
subtansi
komponen
tersebut.
Penilaian
komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
Renstra UNIT
didasarkan pada %
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan pada % pemenuhan subtansi a/b/c/d/e
RKT UNIT telah
memuat
6 Dokumen RKT telah selaras dengan Dokumen RKT
K/L telah
memuat
tujuan/sasaran
pemenuhan
subtansi
komponen
komponen
tersebut
dalam
dokumen
tujuan/sasaran
ada dalam
RKPD.
RKP/RKT atasannya
yang
adaKL
dalam RKPD. Penilaian a/b/c/d/e tersebut
dalam yang
dokumen
Renstra
UNIT
Renstra
didasarkan pada % tujuan/sasaran RKT K/L Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
tujuan/sasaran dalam RKT UNIT
relevan dengan RKPD
Page 2 of 10
relevan dengan RKT K/L
b. KUALITAS RENSTRA (7%)

b. KUALITAS RKT (3%)

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

245

Sasaran dalam RKT UNIT telah


Sasaran dalam RKT K/L telah berkulitas
hasil (outcome).Penilaian
a/b/c/d/e
LEMBAR KRITERIA
EVALUASI berkulitas hasil (outcome)/ output
didasarkan pada % sasaran dalam PENJELASAN
RKT K/L penting . Penilaian a/b/c/d/e
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
AKUNTABILITAS
INSTANSI PEMERINTAH
PUSAT
didasarkan
pada UNIT
% sasaran dalam
berkualitasKINERJA
outcomeK/L
1
2
3
4 outcome/output
RKT UNIT berkualitas
RKT UNIT telah memuat
5 Dokumen RKT telah selaras dengan dokumen RKT K/L telah memuat tujuan/sasaran
penting.
PENJELASAN
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
tujuan/sasaran dan
indikator kinerja
Renstra
dan indikator kinerjaK/L
yang ada dalam
UNIT
UNIT.
Renstra KL. Penilaian3 a/b/c/d/e didasarkan yang ada dalam Renstra
1
2
4
Penilaian (a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
% tujuan/sasaran
indikator
kinerja
Kegiatan
nama ataupun
keluaran
8 Kegiatan merupakan
cara(35%)
untuk mencapai
Kegiatan
( nama dan
ataupun
keluaran
A. PERENCANAAN
KINERJA
tujuan/sasaran
indikator kinerja
dalam RKT
K/L direncanakan
relevan dengan
Renstra
yangdan
direncanakan
dalam
yang
dalam
RKTKL kegiatan)
I. sasaran
RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )(15%) kegiatan)
dalammemiliki
RKT UNIT
relevansebab
dengan
RKT
hubungan
akibat
memiliki hubungan sebab akibat secara
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
Renstralogis
UNIT
secara
dengan sasaran UNIT
logis dengan sasaran K/L .Penilaian
1
telah
ada dengan Dokumen Cukup
jelas.
Renstra
KL tujuan/sasaran
untuk K/L.
Tidak
berlaku
untuk
UNIT
RKT
UNIT
telah
memuat
6 Dokumen
Dokumen Renstra
RKT telah
selaras
RKT
K/L
telah
memuat
a/b/c/d/e didasarkan pada % kegiatan yang dalam RKT UNIT. Penilaian a/b/c/d/e
Penilaian
dengan
ya/tidak
tujuan/sasaran
yang
ada dalam
RKPD.
RKP/RKT atasannya
yang adahub
dalam
RKPD.
Penilaian
pada
% kegiatan
yang
memiliki
sebab
akibat
dengan a/b/c/d/e didasarkan
Penilaianhub
a/b/c/d/e
pada %
didasarkan pada % tujuan/sasaran RKT K/L memiliki
sebab didasarkan
akibat dengan
sasarannya
Dokumen Renstra UNIT telah ada
Tidak
berlaku
untuk
K/L
Cukup
jelas.
Penilaian
dengan
ya/tidak
tujuan/sasaran dalam RKT UNIT
relevan dengan RKPD
sasarannya
relevan dengan RKT K/L
2 Dokumen Renstra UNIT di bawahnya telah
Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Tidak berlaku untuk UNIT
tersedia telah berorientasi hasil
pada
% UNIT
memiliki
dokumen Sasaran dalam RKT UNIT telah
7 Sasaran
Sasaran
dalamyang
RKTtelah
K/L telah
berkulitas
Kualitas
kinerja sasaran
9 Indikator kinerja sasaran dan kegiatan telah
Kualitas
indikator kinerja sasaran
dan
Renstra
berkulitasindikator
hasil (outcome)/
output dan
hasil (outcome).Penilaian
a/b/c/d/e
RKTa/b/c/d/e
UNIT telah
memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik kegiatan
dalam
RKT
K/L
telah
memenuhi
penting . dalam
Penilaian
didasarkan pada % sasaran dalam RKT K/L kegiatan
UNIT memuat
keseluruhan
RenstraSMART.Penilaian
KL memuat keseluruhan
3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,
memenuhi
kriteria
a/b/c/d/esubtansi Renstra
didasarkan kriteria
pada %SMART.Penilaian
sasaran dalam
berkualitas outcome
subtansi
komponen
tersebut.
Penilaian
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
komponen tersebut.
Penilaiankinerja
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
didasarkan
% indikator
didasarkan
pada % indikator
RKT UNIT
berkualitaspada
outcome/output
didasarkan pada %
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan
pada
% pemenuhan
subtansi a/b/c/d/e
kinerja
sasaran
yang
berkualitas
baik (SMART)
penting.sasaran yang berkualitas baik
pemenuhan
komponen tersebut dalam dokumen
(SMART) subtansi komponen
tersebut
dalamdalam
dokumen
UNIT
Renstrakinerja
KL dalam RKT K/L sesuai
Target kinerja
RKTRenstra
UNIT sesuai
10 Target kinerja sesuai dengan target yang
Target
dengan RKT K/L. Penilaian a/b/c/d/e
ditetapkan dalam Dokumen RPJMN/Dokumen dengan Renstra KL. Penilaian a/b/c/d/e
Kegiatan ( nama ataupun keluaran
8 Kegiatan merupakan cara untuk mencapai
Kegiatan ( nama ataupun keluaran
didasarkan pada % target kinerja
RKT atasannya
didasarkan % target kinerja dalam RKT
sasaran
kegiatan) yang direncanakan dalam RKT kegiatan) yang direncanakan dalam
b. KUALITAS
RENSTRA (7%)
dalam RKT yang relevan dengan RKT
yang relevan dengan Renstra KL
RKT memiliki hubungan
sebab akibat
memiliki hubungan
sebab
akibatKL
secara
4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil
Tujuan/sasaran
dalam
Renstra
telah
Tujuan/sasaran
dalam Renstra
UNIT
K/L
secara
logis dengan
sasaran
UNIT
logis dengan
sasaran K/L .Penilaian
berkualitas
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
telah
berkualitas
outcome,
atau
output
dalam RKT UNIT.
Penilaian
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e didasarkan
pada %
kegiatan
yang penting,yaitu
didasarkan
pada % tujuan
dan
sasaran
output
yang secara
logis
c. IMPLEMENTASI RKT (5%)
didasarkandapat
pada outcome
% kegiatan
yang
memiliki
hubberkualitas
sebab akibat
dengan
yang
telah
outcome.
mengarah
yang
jelas.
Sasaran, indikator
kinerja sasaran
dan
13 Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan Sasaran,
indikator kinerja
sasaran dan
memiliki hub
sebab didasarkan
akibat dengan
sasarannya
a/b/c/d/e
pada
%
indikator keluaran
kegiatan pada
RKT
untuk menyusun penetapan kinerja (PK)
indikator keluaran kegiatan pada RKT K/L Penilaian
sasarannya
tujuan
dan sasaran
yangPK
telah
UNIT digunakan
dalam
UNIT.
digunakan dalam PK K/L.Penilaian
berkualitas
outcome/output
penting
Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
a/b/c/d/e didasarkan pada % indikator
indikator kinerja sasaran dan kegiatan
kinerja sasaran dan kegiatan dalam PK
Kualitas
9 Indikator kinerja sasaran dan kegiatan telah
Kualitasdengan
indikatorRKTnya
kinerja sasaran dan
dalam
PKindikator
relevankinerja
dengansasaran
RKTnyadan
relevan
kegiatan dalam RKT UNIT telah
memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik kegiatan dalam RKT K/L telah memenuhi
memenuhi
kriteria
SMART.Penilaian
kriteria SMART.Penilaian
a/b/c/d/e
Tidak
berlaku
untuk UNIT
14 Dokumen RKT digunakan sebagai acuan
Indikator
kinerja sasaran dan
keluaran
didasarkan
pada
% indikator
kinerja dalam a/b/c/d/e didasarkan pada % indikator
dalam penyusunan RKT unit kerja
kegiatan
pada
RKT
K/L digunakan
Program/kegiatan
(nama
ataupunbaik
hasil
5 Program/kegiatan merupakan cara untuk
Program/Kegiatan
(nama
ataupun
hasil
kinerja sasaran yang
berkualitas
sasaran
yang berkualitas
baik
(SMART)
RKT
UNIT.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
program/kegiatan
) yang direncanakan
mencapai tujuan/sasaran
program/kegiatan)
yang sasaran
direncanakan
(SMART)
pada
% indikator kinerja
dan
hubungan
akibatsesuai
memiliki
hubungan
akibat
secara
10 Target kinerja sesuai dengan target yang
Target kinerja
RKT K/L
sesuai
Target kinerja
dalamsebab
RKT UNIT
kegiatan
dalamdalam
RKTsebab
UNIT
relevan
dengan memiliki
secara
tujuan/sasaran
logis
dengan
tujuan/sasaran
K/La/b/c/d/e
dalam
ditetapkan dalam Dokumen RPJMN/Dokumen RKT
dengan
Renstra
KL. Penilaian
denganlogis
RKTdengan
K/L. Penilaian
a/b/c/d/e
K/L
UNIT.
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
Renstra
KL. %untuk
Penilaian
RKT atasannya
didasarkan
targetK/L
kinerja
dalam a/b/c/d/e
RKT
didasarkan
padasasaran
%
target
kinerja
15 Dokumen
RKT telah digunakan sebagai acuan Tidak
berlaku
Indikator
kinerja
dan
keluaran
program
danUNIT
kegiatan
yang
didasarkan
pada
% program
yang relevan
dengan
Renstradan
KL kegiatan pada
dalam%RKT
yang
relevan
dengan
RKT
untuk menyusun anggaran (RKA)
kegiatan
pada
RKT
digunakan

7 Sasaran telah berorientasi hasil

246

SETDITJEN PHKA - 2012

Dijawab dengan
KKE3

Dijawab dengan
KKE2

Dijawab dengan
Dijawab
dengan
KKE2
KKE3

5
Keterangan

Lampiran
1
Dijawab
dengan
KKE2
Keterangan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

247

memiliki hubungan sebab akibat secara


logis dengan tujuan/sasaran K/L dalam
Renstra KL.
Penilaian a/b/c/d/e
Sasaran
dalam
PK K/L
didasarkan
padadokumen
% program
dantelah
kegiatan

memiliki hubungan sebab akibat


secara logis dengan tujuan/sasaran
UNIT. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
Dijawab dengan
Sasaran
dalam dokumen
PK UNIT
pada % program
dan kegiatan
yang

Dokumen PK UNIT telah memuat


keseluruhan subtansi komponen
tersebut.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
pada
% pemenuhan
subtansi
Program/kegiatan
(nama
ataupun hasil
komponen
tersebut) yang
dalamdirencanakan
dokumen PK
program/kegiatan

yang relevan
tujuannya
dengan
Renstra UNIT
memuatdengan
keseluruhan
Renstra tujuannya
KL memuat keseluruhan subtansi sasaran
subtansi komponen tersebut. Penilaian
komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada % pemenuhan subtansi a/b/c/d/e didasarkan pada %
pemenuhan subtansi komponen
komponen tersebut dalam dokumen
tersebut dalam dokumen Renstra UNIT
Renstra KL
Tidak berlaku untuk UNIT
Dokumen PK level K/L adalah dokumen
penetapan kinerja tahunan level K/L
Keterangan
PENJELASAN
(Prov/Kab/Kota) yang minimal
K/L
UNIT
ditandatangani
oleh
Pimpinan
Daerah.
Tujuan/sasaran dalam Renstra KL telah
Tujuan/sasaran dalam Renstra UNIT Dijawab dengan
3
4
5
Penilaian dengan
ya/tidak
KKE2
berkualitas
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
telah berkualitas outcome,
atau output
Tidak
berlaku
untuk
Dokumen
PK output
level UNIT
adalah logis
didasarkan
pada
% UNIT
tujuan dan sasaran
penting,yaitu
yang secara
dokumen
kinerja
tahunan
yang telah berkualitas outcome.
mengarahpenetapan
dapat outcome
yang
jelas.
UNIT
yanga/b/c/d/e
ditandatangani
oleh pada
oleh %
Penilaian
didasarkan
kepala
UNIT
denganyang
Pimpinan
tujuan dan
sasaran
telah Daerah.
Penilaian
ya/tidak penting
berkualitasdengan
outcome/output
Cukup jelas. Penilaian
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
Pagedengan
1 of 10 ya/tidak

3 Dokumen PK disusun segera setelah


anggaran disetujui
Page memuat
3 of 10
4 Dokumen PK telah memuat sasaran, program, Dokumen PK K/L telah
indikator kinerja, dan target jangka pendek
keseluruhan subtansi komponen tersebut.
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
pemenuhan
subtansi
komponen
tersebut
5 Program/kegiatan merupakan cara untuk
Program/Kegiatan
(nama
ataupun
hasil
dalam
dokumen PKyang direncanakan
mencapai tujuan/sasaran
program/kegiatan)

2 Dokumen PK unit kerja dibawahnya telah


tersedia

4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil

b. KUALITAS PK (5%)
5 Sasaran telah berorientasi hasil

NO
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
b. KUALITAS
RENSTRA (7%)

3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
III. sasaran,
DOKUMEN
danPENETAPAN
target jangka KINERJA
menengah(PK)
(10%)
a. PEMENUHAN PK (2%)
1 Dokumen PK telah ada

memiliki
hubungan
sebab akibat
K/L RKA
dalam
UNIT.Penilaian
a/b/c/d/e
dengan
sasarannya
didasarkan
% indikator kinerja sasaran
dan keluaran dalam RKA UNIT relevan Lampiran 1
c. IMPLEMENTASI RKT (5%)
tujuan/sasaran
dalam
6 Indikator
tujuan
dan sasaran
telahacuan Indikator
tujuan/sasaran
dalam
Renstra Indikator
Sasaran,RKTnya
indikator kinerjaUNIT
sasaran
dan Dijawab dengan
13
Dokumenkinerja
RKT telah
digunakan
sebagai
Sasaran,
indikatorKRITERIA
kinerjaK/L
sasaran
dan
dengan
LEMBAR
EVALUASI
KKE3
memenuhi
memenuhi
kriteriapenetapan
indikator kinerja
telah keluaran
memenuhi
kriteria SMART.
indikator telah
keluaran
kegiatankriteria
pada RKT
untuk menyusun
kinerjayang
(PK) baik KL
indikator
kegiatan
pada RKT K/L Renstra
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT
SMART.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
Penilaian
pada %
UNIT digunakan dalam
PK UNIT.
digunakan a/b/c/d/e
dalam PKdidasarkan
K/L.Penilaian
pada
% indikator
kinerja
tujuanpada
dan %
indikator
tujuan
dan%sasaran
yang
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
a/b/c/d/e kinerja
didasarkan
pada
indikator
III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (PK)
Keterangan
sasaran
memenuhi
kriteria
memenuhi
kriteria
SMART
indikator yang
kinerja
sasaran dan
kegiatan
kinerja sasaran
dan
kegiatan dalamPENJELASAN
PK
NO (10%)KOMPONEN/SUB KOMPONEN
K/L
SMART
dalam PK relevanUNIT
dengan RKTnya
relevan dengan RKTnya
a. PEMENUHAN PK (2%)
1 1 Dokumen PK telah ada2
3 adalah dokumen
5
Tidak berlaku untuk4UNIT
Dokumen PK level K/L
Tidak berlaku untuk UNIT
Dokumen RKT KINERJA
digunakan(35%)
sebagai acuan
Indikator kinerja
sasaran
dan
keluaran
penetapan
kinerja
tahunan
level
K/L
A. 14
PERENCANAAN
7 Target
kinerja
sesuai
dengan
target yang
Penetapan
target
kinerja
dalam
Renstra
KL Penetapan target kinerja dalam
dalam penyusunan
RKT
unit
kerja
kegiatan pada
RKT
K/L
digunakan
dalam
yang
minimal
I.
RENCANA
STRATEGIS
( RENSTRA
)(15%) (Prov/Kab/Kota)
ditetapkan dalam Dokumen RPJMN/Dokumen ditandatangani
mengacu
pada oleh
target-target
dalam
RPJMN Renstra UNIT mengacu pada targetRKT UNIT.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
Pimpinan
Daerah.
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
Renstra atasannya
.Penilaian
a/b/c/d/e
sarkan
pada dan
% target target dalam Renstra KL .Penilaian
pada % indikator
kinerja
sasaran
Penilaian
dengan
ya/tidak
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas.
Renstra
KL
K/L.
Tidak berlaku untuk UNIT
kinerja
dalam
Renstra
KLuntuk
relevan
kegiatan
dalam
RKT UNIT
relevandengan
dengan a/b/c/d/e didasarkan pada % target
Penilaian dengan ya/tidak
kinerja dalam Renstra UNIT relevan
RPJMN
RKT K/L
Renstra
15 Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan Tidak berlaku untuk K/L
IndikatorKL
kinerja sasaran dan keluaran
Dokumen Renstra UNIT telah ada
Tidak berlaku untuk K/L
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
untuk menyusun anggaran (RKA)
kegiatan pada RKT UNIT digunakan
dalam RKA
UNIT.Penilaian
Sasaran
dalam
Renstra UNITa/b/c/d/e
8 Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan
Sasaran dalam Renstra KL merupakan
2 Dokumen Renstra UNIT di bawahnya telah
Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Tidak
berlaku
untuk
UNIT
didasarkan
%
indikator
kinerja
sasaran
merupakan
rincian
yang
jelas dan
rincian yang jelas dan terukur dari
tersedia
pada % UNIT yang telah memiliki dokumen dan keluaran dalam RKA UNIT relevan
pernyataan tujuannya. Penilaian a/b/c/d/e terukur dari pernyataan tujuannya.
Renstra
3 of 10
dengan RKTnya
a/b/c/d/e didasarkan pada %
didasarkan pada %Page
sasaran
yang relevan Penilaian
yang memiliki hubungan sebab akibat
dengan sasarannya

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

K/L
3
KRITERIA
Tidak LEMBAR
berlaku untuk
UNIT

PENJELASAN

248
248

SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012
SETDITJEN

9
5

b.
4

Tidak berlaku untuk K/L

Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak

Keterangan

Lampiran 1

Keterangan

Sasaran dalam dokumen PK K/L telah


berkualitas
outcome. Penilaian
Cukup jelas.Penilaian
a/b/c/d/e a/b/c/d/e
didasarkan
didasarkan
pada
% telah
sasaran
dalamdokumen
pada % UNIT
yang
memiliki
dokumen
Renstra PK yang berkualitas outcome

Dijawab dengan
Sasaran dalam dokumen PK UNIT
KKE2
telah
outcome
Tidakberkualitas
berlaku untuk
UNIT atau output
penting ( output yang mengarah pada
outcome yang jelas). Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan pada % sasaran
Renstra
UNIT memuat
keseluruhan
Renstra KL memuat keseluruhan subtansi dalam
Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,
dokumen
PK yang
berkualitas
subtansi komponen tersebut. Penilaian
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
outcome
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan pada % pemenuhan subtansi a/b/c/d/e didasarkan pada %
pemenuhan subtansi komponen
komponen tersebut dalam dokumen
tersebut dalam dokumen Renstra UNIT Dijawab dengan
Renstra KL
Indikator kinerja sasaran dalam
Indikator kinerja sasaran telah memenuhi
Indikator kinerja sasaran dalam dokumen
KKE3
dokumen PK UNIT telah memenuhi
kriteria indikator kinerja yang baik
PK K/L telah memenuhi kriteria SMART.
kriteria SMART.Penilaian a/b/c/d/e
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
KUALITAS RENSTRA (7%)
didasarkan pada % indikator kinerja
indikator kinerja sasaran yang memenuhi
Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil
Tujuan/sasaran
dalam Renstra KL telah
Tujuan/sasaran
dalam Renstra
UNIT Dijawab dengan
sasaran
yangmemenuhi
kriteria baik
kriteria
baik (SMART)
KKE2
berkualitas outcome.Penilaian a/b/c/d/e
telah berkualitas outcome, atau output
(SMART)
didasarkan
pada
% tujuan
sasaran
penting,yaitu
secara
logis
Target kinerja selaras dengan target yang
Target
kinerja
dalam
PK K/Ldan
sesuai
dengan Target
kinerjaoutput
dalamyang
PK UNIT
sesuai
yang telah
outcome.didasarkan dengan
mengarah
dapat
jelas.
ditetapkan dalam Dokumen RPJM/Dokumen Renstra
KL.berkualitas
Penilaian a/b/c/d/e
RKT
K/L.outcome
Penilaianyang
a/b/c/d/e
Penilaian a/b/c/d/e
pada
RKT atasannya
pada % target kinerja tingkat dalam PK
didasarkan
pada % didasarkan
target kinerja
PK %
tujuanyang
dan sasaran
yang telah
yang relevan dengan Renstra KL
UNIT
relevan dengan
RKT K/L
berkualitas outcome/output penting
Dokumen PK telah selaras dengan Dokumen Tidak berlaku untuk K/L
Sasaran dan indikator sasaran
PK atasannya
dokumen PK UNIT sesuai dengan PK
K/L. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
pada % sasaran dan indikator dalam
PK UNIT relevan dengan PK K/L ini
Sasaran,
indikator (nama
kinerjaataupun
outcome,
Dokumen
PK telahmerupakan
selaras dengan
dokumen Sasaran,
indikator kinerja
outcome,
Program/kegiatan
hasil
Program/kegiatan
cara untuk
Program/Kegiatan
(nama ataupun
hasil
indikator
kinerja output
dalam
PK UNIT
RKT
indikator
kinerja output
dalam
PK K/L
program/kegiatan
) yang
direncanakan
mencapai tujuan/sasaran
program/kegiatan)
yang
direncanakan
RKT sebab
UNIT. akibat
Penilaian
sesuai
RKT sebab
K/L. Penilaian
a/b/c/d/e sesuai
memilikidengan
hubungan
memilikidengan
hubungan
akibat secara
a/b/c/d/e
didasarkan
pada % isi
didasarkan
pada
% isi dokumen
yang
secara logis
dengan tujuan/sasaran
logis dengan
tujuan/sasaran
K/L PK
dalam
PK yanga/b/c/d/e
relevan dengan
isi
relevan
isi dokumen
RKT a/b/c/d/e dokumen
UNIT. Penilaian
didasarkan
Renstra dengan
KL.
Penilaian
dokumen RKT
didasarkan pada % program dan kegiatan pada % program dan kegiatan yang

Dokumen Renstra
UNIT telah ada
b. KUALITAS
PK (5%)
5 Sasaran telah berorientasi hasil
2 Dokumen Renstra UNIT di bawahnya telah
tersedia

UNIT
1
2
4
EVALUASI Dokumen PK level UNIT adalah
2 Dokumen PK unit kerja dibawahnya telah
tersedia
dokumen
penetapan kinerja tahunan
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PUSAT
UNIT yang ditandatangani oleh oleh
kepala UNIT dengan Pimpinan Daerah.
PENJELASAN
Penilaian dengan ya/tidak
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
K/Ldengan ya/tidak
UNIT dengan ya/tidak
3 Dokumen PK disusun segera setelah
Cukup jelas. Penilaian
Cukup jelas. Penilaian
1 anggaran disetujui
2
3
4
Dokumen PK UNIT telah memuat
4 Dokumen PK telah
memuat
sasaran, program, Dokumen PK K/L telah memuat
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
indikator kinerja,
dan target
jangka pendek
I. RENCANA
STRATEGIS
( RENSTRA
)(15%) keseluruhan subtansi komponen tersebut. keseluruhan subtansi komponen
tersebut.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
pada % pemenuhan subtansi
pemenuhan subtansi komponen tersebut
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup
jelas.
Renstra
KL
untuk
K/L.
Tidak berlaku
untuk dalam
UNIT dokumen PK
komponen
tersebut
dalam dokumen PK
Penilaian dengan ya/tidak

NO

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012
SETDITJEN

5 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai tujuan/sasaran

B. PENGUKURAN KINERJA (20%)


I. PEMENUHAN PENGUKURAN (4%)

Program/Kegiatan (nama ataupun hasil


program/kegiatan) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat secara
logis dengan tujuan/sasaran K/L dalam
Renstra KL.
Penilaian a/b/c/d/e

Program/kegiatan (nama ataupun hasil


program/kegiatan ) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat
secara logis dengan tujuan/sasaran
UNIT. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan

(SMART)
memilikikinerja
hubungan
akibat
yang memiliki
sebab
akibat
Target
kinerja hubungan
dalam PK K/L
sesuai
dengan Target
dalamsebab
PK UNIT
sesuai
dengan RKT
sasarannya
dengan
sasarannya
Renstra
KL. Penilaian
K/L. Penilaian
a/b/c/d/e
Cukup jelas.
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan dengan
Cukup jelas.
Penilaian
a/b/c/d/e
Lampiran 1
pada % target
tingkat
PK
didasarkan pada % target
PK
isi PKkinerja
K/L yang
telahdalam
dimonitor
isi PKkinerja
UNIT yang
Dijawab dengan
Indikator
tujuan/sasaran
UNIT
dalam
Indikator
tujuan/sasaran
K/L dalam
Renstra UNIT
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
yang
relevan
dengan
Renstra
KL
yang
relevan
dengan
RKT
K/L
secara berkala
telah dimonitor secara berkala
KKE3
Renstrajelas.
telah memenuhi kriteria
KL telah
memenuhi
kriteria
SMART.
Cukup
jelas.
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
Cukup
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
PUSATPenilaian a/b/c/d/e
SMART.Penilaian
didasarkan
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
%
8 Dokumen
PK
telah
selaras
dengan
Dokumen
Tidak
berlaku
untuk
K/L
Sasaran
dan
indikator
pengarahan dan pengorganisasian kegiatan pada % isi PK K/L yang telah dimanfaatkan didasarkan
pada
%a/b/c/d/e
isi sasaran
PK UNIT
yang
pada dimanfaatkan
% indikator
tujuan
dan
indikator
kinerja
tujuan
dan sasaran yang
PK atasannya
dokumen
PK UNITkinerja
sesuai
dengan
PK
oleh
pimpinan
untuk
mengarahkan
telah
pimpinan
untuk
Keterangan
PENJELASAN
sasaran
yang memenuhi
kriteria
memenuhi kriteria
SMART
K/L.
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
pelaksanaan
kegiatan
mengarahkan
pelaksanaan
kegiatan
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
K/L
UNIT
SMART
pada
% sasaran dan indikator dalam
1
2
3
4
5
PK UNIT relevan dengan
PK K/L ini
Sasaran,
indikator
outcome,
9 Dokumen
PK telah
selaras
dengan
dokumen Sasaran,
indikator
outcome,
A. 12
PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
Target kinerja
yang
diperjanjikan
telah
Target kinerja
yangkinerja
dinyatakan
dalam PK
Target kinerja
yangkinerja
dinyatakan
dalam
Penetapan
targetoutput
kinerja
dalam
7 Target
kinerja
sesuai
dengan
target yang
Penetapan
target
kinerja
dalam
KL indikator
kinerja
dalam
PK UNIT
RKT
kinerja
output
dalam
PKRenstra
K/L
I.
RENCANA
STRATEGIS
( RENSTRA
)(15%) indikator
digunakan
untuk
mengukur
keberhasilan
benar-benar
digunakan
pimpinan
untuk tolok
PK
benar-benar
digunakan
pimpinan
Renstra
UNIT
pada
targetditetapkan dalam Dokumen RPJMN/Dokumen sesuai
mengacu
padakeberhasilan
target-target
dalam RPJMN
dengan
RKT
UNIT.
Penilaian
dengan
RKT
K/L. Penilaian
a/b/c/d/e
untuk
tolok
ukurmengacu
penilaian
keberhasilan
ukur
penilaian
organisasi
K/L. sesuai
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
target dalam
Renstra
KL .Penilaian
Renstra atasannya
.Penilaiana/b/c/d/e
a/b/c/d/e
sarkan
pada
% target
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
% isi
didasarkan
pada %didasarkan
isi
dokumen
PK
yang
organisasi
K/L.
Penilaian
a/b/c/d/e
Penilaian
pada
%
isi
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas.
Renstra
KL
K/L.
Tidak berlaku
untukrelevan
UNIT %
PK
yang
dengan
relevan
dengan
isi dimanfaatkan
dokumen
RKT
a/b/c/d/e
didasarkan
target
kinerja
Renstra
KLuntuk
relevan
dengan dokumen
didasarkan
pada
% isipada
PK K/L
yangisi
PK
K/L dalam
yang
telah
pimpinan
Penilaian dengan ya/tidak
dokumen
RKTRenstra
kinerja
dalam
UNIT relevan
RPJMN
telah
dimanfaatkan
pimpinan
sebagai
sebagai
tolok ukur menilai
Renstra
KLmenilai
tolok
ukur
keberhasilan/kegagalan organisasi
Dokumen RenstraPK
UNIT
telah ada
Tidak berlaku untuk K/L
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
c. IMPLEMENTASI
(3%)
keberhasilan/kegagalan organisasi
10 Dokumen PK telah dimonitor pencapaiannya Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e
Sasaran dalam Renstra UNIT
8 Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan
Sasaran dalam Renstra KL merupakan
secara berkala
pada
isi PK K/L yang
telah dimonitor
pada
% isi
PK UNIT yang
Tidak berlaku
untuk
UNIT
2 Dokumen
Renstra UNIT di bawahnya telah
Cukup%jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan didasarkan
merupakan
rincian yang jelas dan
rincian yang
jelas dan terukur dari
secara
berkala
telah
dimonitor secara berkala
tersedia
pada % UNIT yang telah memiliki dokumen
pernyataan
tujuannya. Penilaian a/b/c/d/e terukur dari pernyataan tujuannya.
11 Dokumen PK telah dimanfaatkan dalam
Cukup
Renstrajelas. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e
Penilaian a/b/c/d/e
pada
didasarkan
pada
%yang
sasaran
relevan didasarkan
pengarahan dan pengorganisasian kegiatan pada
% isi PK
K/L
telahyang
dimanfaatkan
pada % didasarkan
isi PK UNIT
yang%
sasaran
yang relevan
dengan
tujuannya
dengan
tujuannya
Renstra
UNIT
memuat
keseluruhan
Renstra
KL memuat
keseluruhan subtansi telah
3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,
oleh
pimpinan
untuk mengarahkan
dimanfaatkan
pimpinan
untuk
B. PENGUKURAN KINERJA (20%)
subtansi komponen
tersebut.
Penilaian
komponen tersebut.
Penilaian a/b/c/d/e
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
pelaksanaan
kegiatan
mengarahkan
pelaksanaan
kegiatan
I. PEMENUHAN PENGUKURAN (4%)
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan pada % pemenuhan subtansi a/b/c/d/e didasarkan pada %
pemenuhan subtansi komponen
komponen tersebut dalam dokumen
tersebutkinerja
dalamyang
dokumen
Renstra
UNIT
Renstrakinerja
KL yang dinyatakan dalam PK
12 Target kinerja yang diperjanjikan telah
Target
Target
dinyatakan
dalam
digunakan untuk mengukur keberhasilan
benar-benar digunakan pimpinan untuk tolok PK benar-benar digunakan pimpinan
ukur penilaian keberhasilan organisasi K/L. untuk tolok ukur penilaian keberhasilan
b. KUALITAS RENSTRA (7%)
organisasi K/L. Penilaian a/b/c/d/e
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada % isi
4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil
Tujuan/sasaran
Renstra KL
telah
Tujuan/sasaran
dalam
Renstra
UNIT Dijawab dengan
didasarkan
pada %
isi PK
K/L yang
PK
K/L yang telahdalam
dimanfaatkan
pimpinan
telah dimanfaatkan
pimpinan
sebagai
sebagai
tolok
ukur menilai
KKE2
berkualitas
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
berkualitas outcome,
atau
output
tolok
ukur menilai
keberhasilan/kegagalan
didasarkan pada %Page
tujuan
penting,yaitu
output yang secara logis
4organisasi
ofdan
10 sasaran
keberhasilan/kegagalan
yang telah berkualitas outcome.
mengarah dapat outcomeorganisasi
yang jelas.
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
tujuan dan sasaran yang telah
berkualitas outcome/output penting
Page 1 of 10

7 Target
kinerja selaras
dengan target yang
c.
IMPLEMENTASI
PK (3%)
dalam
10 ditetapkan
Dokumen PK
telahDokumen
dimonitorRPJM/Dokumen
pencapaiannya
RKT
atasannya
secara
berkala
6 Indikator kinerja tujuan dan sasaran telah
kriteria
kinerjadalam
yang baik
11 memenuhi
Dokumen PK
telahindikator
dimanfaatkan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

249
249

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


4 Terdapat
pihak yang
bertanggungjawab
untuk
tujuan, sasaran,
program,
indikator kinerja
mengumpulkan
kinerja
sasaran, dan target
jangka menengah

II.

)%3( KP ISATNEMELPMI .c
aynnaiapacnep rotinomid halet KP nemukoD 01
alakreb araces

b.
1
4
6

5
II.
5

4
8

aynnasata TKR

KP malad takgnit ajrenik tegrat % adap


LK artsneR nagned naveler gnay

2
7

KP ajrenik tegrat % adap nakrasadid


L/K TKR nagned naveler gnay TINU

NO5

malad naktaafnamid halet KP nemukoD 11


nataigek naisasinagrognep nad naharagnep

narasas rotakidni nad narasaS


L/K kutnu ukalreb kadiT nemukoD nagned sarales halet KP nemukoD 8
KP nagned iauses TINU KP nemukod
aynnasata KP
nakrasadid e/d/c/b/a naialineP .L/K
malad rotakidni nad narasas % adap
ini L/K KP nagned naveler TINU KP
,emoctuo ajrenik rotakidni ,narasaS
,emoctuo ajrenik rotakidni ,narasaS nemukod nagned sarales halet KP nemukoD 9
TINU KP malad tuptuo ajrenik rotakidni
L/K KP malad tuptuo ajrenik rotakidni
TKR
naialineP .TINU TKR nagned iauses e/d/c/b/a naialineP .L/K TKR nagned iauses
isi % adap nakrasadid e/d/c/b/a
gnay KP nemukod isi % adap nakrasadid
isi nagned naveler gnay KP nemukod
TKR nemukod isi nagned naveler
TKR nemukod

e/d/c/b/a naialineP .salej pukuC nakrasadid e/d/c/b/a naialineP .salej pukuC


gnay TINU KP isi % adap nakrasadid
rotinomid halet gnay L/K KP isi % adap
alakreb araces rotinomid halet
alakreb araces
e/d/c/b/a naialineP .salej pukuC nakrasadid e/d/c/b/a naialineP .salej pukuC
gnay TINU KP isi % adap nakrasadid naktaafnamid halet gnay L/K KP isi % adap
kutnu nanipmip naktaafnamid halet
nakharagnem kutnu nanipmip helo
nataigek naanaskalep
nataigek naanaskalep nakharagnem

halet nakijnajrepid gnay ajrenik tegraT 21


nalisahrebek rukugnem kutnu nakanugid

SETDITJEN PHKA - 2012

Renstra KL memuat keseluruhan subtansi Renstra UNIT memuat keseluruhan


Cukup
jelas.Penilaian
dengan ya/tidak
Cukup
jelas.Penilaian
denganPenilaian
ya/tidak
subtansi
komponen tersebut.
komponen
tersebut. Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan pada % pemenuhan subtansi a/b/c/d/e didasarkan pada %
pemenuhan subtansi komponen
komponen tersebut dalam dokumen
KUALITAS PENGUKURAN (10%)
PENJELASAN
tersebut dalam dokumen Renstra UNIT
Renstra KL
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
IKU telah dapat diukur secara obyektif
IKU level K/L dapatK/L
diukur secara
IKU level UNIT UNIT
dapat diukur secara
obyektif. Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan
obyektif. Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan
2
3
4
pada % IKU K/L yang dapat diukur secara pada % IKU UNIT yang dapat diukur
KUALITAS
RENSTRA
Telah
terdapat
indikator(7%)
kinerja utama (IKU)
K/L telah memiliki Indikator Kinerja Utama UNIT telah memiliki Indikator Kinerja
obyektif
secara
obyektif dalam Renstra UNIT
Tujuan dan
sasaran
telah
berorientasi
Tujuan/sasaran
dalam
Renstra
KL telah
Tujuan/sasaran
Utama
(IKU) level UNIT yang telah
sebagai
ukuran
kinerja
secara
formal hasil
(IKU)
level K/L yang
telah
ditetapkan
IKU
UNIT telah
berkualitas
IKU telah menggambarkan hasil
IKU
level K/L
yang telah ditetapkan
berkualitas
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
telahlevel
berkualitas
atau output
ditetapkan
secaraoutcome,
formal dalam
suatu
secara
formal
dalam suatu keputusan
outcome/
output
penting
. secara
Penilaian
berkualitas
outcome
(hasil) dan
. Penilaian
didasarkan
pada
%
tujuan
sasaran
penting,yaitu
output
yang
diaturlogis
pimpinan seperti diatur dalamPermenPAN keputusan pimpinan seperti
pada yang
% IKUjelas.
UNIT
a/b/c/d/e
didasarkan pada
% IKU K/L yang a/b/c/d/e
yang9 telah
outcome.
mengarahdidasarkan
dapat outcome
dalamPermenPAN
No. 9 Tahun
2007.
No.
Tahunberkualitas
2007 . Penilaian
dengan
yang telah a/b/c/d/e
berkualitas
outcome/output
berkualitas outcome(hasil)
didasarkan
pada %
Penilaian dengan ya/tidak
ya/tidak
penting
tujuan berlaku
dan sasaran
yang
telah
IKU Unit kerja di bawahnya telah tersedia
cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Tidak
untuk
UNIT
IKU
level UNIT
telah relevan
dengan
IKU telah relevan dengan kondisi yang akan
IKU level K/L telah relevan dengan
berkualitas
outcome/output
penting
pada % UNIT yang telah memiliki IKU
diukur
sasaran strategis K/L yang telah ditetapkan sasaran strategisnya . Penilaian
secara formal
a/b/c/d/e didasarkan pada % IKU UNIT
. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
Terdapat pedoman pengumpulan data kinerja Cukup jelas.Penilaian dengan ya/tidak
Cukup jelas.Penilaian dengan ya/tidak
yang relevan dengan sasaran
IKU K/L yang relevan dengan sasaran
strategisnya
strategisnya
Terdapat pihak yang bertanggungjawab untuk Cukup jelas.Penilaian dengan ya/tidak
Cukup jelas.Penilaian dengan ya/tidak
IKU level UNIT yang ditetapkan dari
IKU telah cukup untuk mengukur kinerja
IKU level K/L telah cukup dapat
mengumpulkan kinerja
UNIT yang ditetapkan sampel telah
menggambarkan keberhasilan sasaran
Program/kegiatan (nama ataupun hasil
Program/kegiatan merupakan cara untuk
Program/Kegiatan (nama ataupun hasil
strategis K/L.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan menggambarkan
program/kegiatan ) yang direncanakan
mencapai tujuan/sasaran
program/kegiatan) yang direncanakan
KUALITAS
PENGUKURAN (10%)
pada % IKU K/L yang telah cukup mengukur keberhasilan/kegagalan sasaran
memiliki
sebab
akibat
memiliki
secara
IKU telah dapat diukur secara obyektif
IKU
levelhubungan
K/L dapatsebab
diukurakibat
secara
IKU
levelhubungan
UNIT dapat
diukur
secara
strategis UNIT/ output penting dari
sasaran strategisnya
secara logis
dengan
tujuan/sasaran
logis dengan
tujuan/sasaran
K/L dalam
obyektif.
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
obyektif.
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
kegiatan UNIT . Penilaian a/b/c/d/e
UNIT.% Penilaian
didasarkan
Renstra
Penilaian
pada
% KL.
IKU K/L yang dapat
diukura/b/c/d/e
secara pada
IKU UNITa/b/c/d/e
yang dapat
diukur
didasarkan pada % IKU UNIT yang
pada %obyektif
program dan kegiatan yang
didasarkan pada % program dan kegiatan secara
obyektif

KP malad nakataynid gnay ajrenik tegraT


malad nakataynid gnay ajrenik tegraT
nanipmip nakanugid raneb-raneb KP kolot kutnu nanipmip nakanugid raneb-raneb
nalisahrebek naialinep ruku kolot kutnu .L/K isasinagro nalisahrebek naialinep ruku
e/d/c/b/a naialineP .L/K isasinagro
isi % adap nakrasadid e/d/c/b/a naialineP
gnay L/K KP isi % adap nakrasadid nanipmip naktaafnamid halet gnay L/K KP
iagabes nanipmip naktaafnamid halet
ialinem ruku kolot iagabes
ialinem ruku kolot
isasinagro nalagagek/nalisahrebek
isasinagro nalagagek/nalisahrebek

)%02( AJRENIK NARUKUGNEP .B


)%4( NARUKUGNEP NAHUNEMEP .I

250

PENJELASAN
K/L
UNIT
PENJELASAN
1
2 KOMPONEN
3
4
NO
KOMPONEN/SUB
K/L
UNIT
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
1 I. RENCANA STRATEGIS
2 ( RENSTRA )(15%)
3
4
1 Telah terdapat indikator kinerja utama (IKU)
K/L telah memiliki Indikator Kinerja Utama UNIT telah memiliki Indikator Kinerja
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
Utama (IKU) level UNIT yang telah
sebagai ukuran kinerja secara formal
(IKU) level K/L yang telah ditetapkan
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas. Renstra KL untuk K/L.
Tidak berlaku untuk UNIT
ditetapkan secara formal dalam suatu
secara formal dalam suatu keputusan
Penilaian dengan ya/tidak
pimpinan seperti diatur dalamPermenPAN keputusan pimpinan seperti diatur
dalamPermenPAN No. 9 Tahun 2007.
No. 9 Tahun 2007 . Penilaian dengan
Dokumen Renstra UNIT telah ada
Tidak berlaku untuk K/L
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
Penilaian dengan ya/tidak
ya/tidak
2 IKU Unit kerja di bawahnya telah tersedia
cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Tidak berlaku untuk UNIT
2 Dokumen Renstra UNIT di bawahnya telah
Cukup%jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
Tidak berlaku untuk UNIT
pada
UNIT yang telah
memilikididasarkan
IKU
tersedia
pada %formal
UNIT yang telah memiliki dokumen
secara
Renstrajelas.Penilaian dengan ya/tidak
3 Terdapat pedoman pengumpulan data kinerja Cukup
Cukup jelas.Penilaian dengan ya/tidak

NO

01 fo 4 egaP

LEMBAR KRITERIA EVALUASI


AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT

Dijawab dengan
KKE3

Dijawab dengan
KKE3

Dijawab dengan
KKE3

Dijawab dengan
Dijawab
dengan
KKE2
KKE3

Keterangan
Dijawab dengan
KKE3
5

Keterangan
5

Keterangan

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

telah dapat menggambarkan


memiliki
sebab
akibat
yanglevel
memiliki
hubungan
sebab akibat
Dijawab dengan
IKU
levelhubungan
UNIT telah
berkualitas
IKU
K/L yang
telah ditetapkan
keberhasilan/kegagalan sasaran
dengan sasarannya
dengan sasarannya
KKE3
outcome/
output penting . Penilaian
berkualitas
outcome (hasil) . Penilaian
strategis/output penting kegiatan UNIT Lampiran 1
a/b/c/d/e didasarkan pada % IKU K/L yang a/b/c/d/e didasarkan pada % IKU UNIT
( Menggunakan KKE3)
Dijawab dengan
Indikator
UNIT dalam
6 Indikator kinerja tujuan dan sasaran telah
Indikator
tujuan/sasaran
K/L dalam
Renstra yang
telahtujuan/sasaran
berkualitas outcome/output
berkualitas
outcome(hasil)
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
Indikator kinerja yang digunakan untuk Dijawab dengan
9 Indikator kinerja sasaran dapat diukur secara Indikator kinerja yang digunakan untuk
KKE3
Renstra telah memenuhi kriteria
memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik KL telah memenuhi kriteria SMART.
penting
AKUNTABILITAS
INSTANSI
PEMERINTAH
PUSAT
KKE3
mengukur
sasaran UNIT selain IKU.
obyektif
mengukur KINERJA
sasaran K/L
selain IKU,
yang
SMART.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
a/b/c/d/e
pada %
IKU
level UNIT telah
relevan
dengan Dijawab dengan
7 IKU telah relevan dengan kondisi yang akan Penilaian
IKU level K/L
telahdidasarkan
relevan dengan
ada dalam dokumen perencanaan kinerja yang ada dalam dokumen perencanaan
pada % strategisnya
indikator kinerja
tujuan dan
indikator strategis
kinerja tujuan
dan sasaran
yang
KKE3
sasaran
. Penilaian
diukur
sasaran
K/L yang
telah ditetapkan
kinerja UNIT dapat diukur secara
K/L dapat diukur secara obyektif. Penilaian
PENJELASAN
sasaran yang
memenuhi
memenuhi
kriteria SMART
a/b/c/d/e
didasarkan
padakriteria
% IKU UNIT Keterangan
.
Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada
%
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
obyektif. PenilaianUNIT
a/b/c/d/e didasarkan
a/b/c/d/e didasarkanK/L
pada % indikator
SMART
yang
relevan dengan sasaran
IKU K/L yang relevan dengan sasaran
sasaran
kinerja sasaran K/L selain
IKU yang dapat pada % indikator kinerja
1
2
3
4
5
strategisnya
strategisnya
UNIT selain IKU yang dapat diukur
diukur secara obyektif
IKU level UNIT yang ditetapkan dari Dijawab dengan
8 IKU telah cukupKINERJA
untuk mengukur
IKU level K/L telah cukup dapat
A. PERENCANAAN
(35%) kinerja
obyektif
KKE3)
Penetapan
target(Menggunakan
kinerja
dalamtelah
7 Target
kinerja
sesuai dengan
target yang
Penetapan target keberhasilan
kinerja dalamsasaran
Renstra KL secara
UNIT
yang ditetapkan
sampel
KKE3
I.
RENCANA
STRATEGIS
( RENSTRA
)(15%) menggambarkan
Renstra UNIT mengacu pada targetditetapkan dalam Dokumen RPJMN/Dokumen strategis
mengacuK/L.Penilaian
pada target-target
dalam
RPJMN menggambarkan
a/b/c/d/e
didasarkan
a. Indikator
PEMENUHAN
RENSTRA
(3%)
Dijawab
dengan
Indikator
kinerja
yang
digunakan
untuk
10
kinerja
sasaran
menggambarkan
Indikator
kinerja
yang
digunakan
untuk
target dalam Renstra KL sasaran
.Penilaian
Renstra atasannya
.Penilaian
pada %
target keberhasilan/kegagalan
pada
% IKUa/b/c/d/e
K/L yangsarkan
telah cukup
mengukur
1 hasil
Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas.
Renstra
untuk
K/L.
Tidak berlaku
untukUNIT
UNIT
KKE3
sasaran
selain
IKU
mengukur
sasaran
K/LKL
selain
IKU
yang ada mengukur
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
%
target
kinerja
dalam
Renstra
KL
relevan
dengan
strategis UNIT/ output penting dari
sasaran strategisnya
Penilaian
denganperencanaan
ya/tidak
yang
ada
dalam dokumen
perencanaan
dalam
dokumen
telah
kinerja
dalam
UNIT
relevan
RPJMN
kegiatan
UNITRenstra
. Penilaian
a/b/c/d/e
telah
berkualitas
berkualitas outcome. Penilaian a/b/c/d/e
Renstra
KL pada outcome/output
didasarkan
% IKU UNIT yang
Dokumen Renstra UNIT telah ada
Tidak berlaku
untuk
Cukup jelas.
Penilaian
dengan
ya/tidak
penting
. Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
didasarkan
pada
% K/L
indikator kinerja
telah dapat menggambarkan
pada % indikator kinerja sasaran UNIT
sasaran K/L selain IKU yang berkualitas
keberhasilan/kegagalan
sasaran
Sasaran
dalam
Renstra
UNIT
8 Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan
Sasaran dalam Renstra KL merupakan
IKU
yang
berkualitas
outcome
2 Dokumen Renstra UNIT di bawahnya telah
Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan selain
Tidak berlaku
untuk
UNIT
strategis/output
penting
merupakan rincian
yangkegiatan
jelas danUNIT
rincian yang jelas dan terukur dari
penting.
(Menggunakan
tersedia
pada % UNIT yang telah memiliki dokumen outcome/output
(terukur
Menggunakan
KKE3) tujuannya.
dari pernyataan
pernyataan tujuannya. Penilaian a/b/c/d/e KKE3)
Renstra
yang
digunakan
untuk
9 Indikator kinerja sasaran dapat diukur secara Indikator
kinerja
digunakan
Penilaiankinerja
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
% Dijawab dengan
didasarkan
pada yang
% sasaran
yanguntuk
relevan Indikator
mengukur
sasaran
UNIT
selaintujuannya
IKU.
obyektif
mengukur
sasaran
K/L
selain IKU,subtansi
yang
KKE3
sasaran
yang
relevan
dengan
dengan
tujuannya
Renstra
UNIT
memuat
keseluruhan
Renstra
KL
memuat
keseluruhan
3
Dokumen
Renstra
telah
memuat
visi,
misi,
Indikator kinerja yang digunakan untuk Dijawab dengan
11 Indikator kinerja sasaran relevan dengan
Indikator kinerja yang digunakan untuk
adakomponen
dalam dokumen
perencanaan
ada
dalam dokumen
perencanaan
kinerja yang
subtansi
tersebut.
Penilaian
tujuan,
sasaran,
program,
indikator
kinerja
komponen
tersebut.
Penilaian
a/b/c/d/e
KKE3
sasaran yang akan diukur
mengukur sasaran K/L selain IKU yang ada mengukur sasaran UNIT selain IKU
UNIT dapat diukur
K/L
dapat diukur
obyektif.subtansi
Penilaian kinerja
a/b/c/d/e
pada perencanaan
%secara
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan
padaperencanaan
%secara
pemenuhan
adadidasarkan
dalam dokumen
dalam
dokumen
telah relevan yang
obyektif.
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
%
indikator
pemenuhan
komponen
tersebut dalam
dokumen
telah
relevansubtansi
dengan komponen
sasarannya .
dengan
sasarannya
. Penilaian
a/b/c/d/e
% dalam
indikator
kinerja Renstra
sasaranUNIT
kinerja
selain IKU yang dapat pada
tersebut
dokumen
Renstrasasaran
KL padaK/L
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan pada
%
didasarkan
% indikator kinerja
UNIT selain IKU yang dapat diukur
diukur secara obyektif
indikator kinerja sasaran SKP selain
sasaran K/L selain IKU yang relevan
secara obyektif (Menggunakan KKE3)
IKU yang relevan dengan sasrannya
dengan sasarannya
b. KUALITAS RENSTRA (7%)
Indikator
kinerja yang
untuk Dijawab
10
kinerja
sasaran
Indikator
kinerja yang
untuk
Dijawab dengan
dengan
4 Indikator
Tujuan dan
sasaran
telahmenggambarkan
berorientasi hasil
Tujuan/sasaran
dalamdigunakan
Renstra KL
telah
Tujuan/sasaran
dalamdigunakan
Renstra UNIT
sasaran
UNIT selain
IKU
hasil
mengukur
K/L selain IKU
yang ada mengukur
KKE3
KKE2
berkualitassasaran
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
telah berkualitas
outcome,
atau output
yang
ada
dalam
dokumen
perencanaan
dalam
dokumen
perencanaan
telah
didasarkan pada % tujuan dan sasaran
penting,yaitu output yang secara logis
telah
berkualitas
berkualitas
Penilaian
a/b/c/d/e
yang telah outcome.
berkualitas
outcome.
mengarah
dapat outcome/output
outcome yang jelas.
penting
. Penilaian
didasarkan
didasarkan pada % indikator kinerja
Penilaian
a/b/c/d/ea/b/c/d/e
didasarkan
pada %
pada
indikator
kinerja
sasaran K/L selain IKU yang berkualitas
tujuan%dan
sasaran
yangsasaran
telah UNIT
selain
IKU
yang
berkualitas
outcome
berkualitas outcome/output penting
outcome/output penting. (Menggunakan
Page 1 of 10
KKE3)

NENOPMOK BUS/NENOPMOK

ON

halet aynhawabid ajrek tinu KP nemukoD 2


aidesret

5 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai tujuan/sasaran

didasarkan pada % program dan kegiatan

pada % program dan kegiatan yang

Indikator kinerja yang digunakan untuk Dijawab dengan


Indikator kinerja yang digunakan untuk
KKE3
mengukur sasaran K/L selain IKU yang ada mengukur sasaran UNIT selain IKU
ada dalam dokumen
perencanaan
dalam
dokumen perencanaan
telahhasil
relevan yang
Program/kegiatan
(nama ataupun
hasil
Program/Kegiatan
(nama ataupun
telah
relevan dengan
sasarannya
.
dengan
sasarannyayang
. Penilaian
a/b/c/d/e
program/kegiatan
) yang
direncanakan
program/kegiatan)
direncanakan
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
pada %
didasarkan
pada %Page
indikator
kinerja
5 of
10
memiliki hubungan
sebab akibat
memiliki hubungan
sebab
akibat
secara
indikator
kinerja
sasaran
SKP selain
sasaran
K/L selain
IKU yangK/L
relevan
secara logis
dengan
tujuan/sasaran
logis dengan
tujuan/sasaran
dalam
yang
relevan dengan
dengan
UNIT.
Penilaian
a/b/c/d/esasrannya
didasarkan
Renstra sasarannya
KL.
Penilaian a/b/c/d/e IKU

L/K
3
TINU kutnu ukalreb kadiT

SETDITJEN PHKA - 2012

11 Indikator kinerja sasaran relevan dengan


sasaran yang akan diukur

nagnareteK

)%5( KP SATILAUK .b
lisah isatneiroreb halet narasaS 5

ihunemem halet narasas ajrenik rotakidnI 6


kiab gnay ajrenik rotakidni airetirk

gnay tegrat nagned sarales ajrenik tegraT 7


nemukoD/MJPR nemukoD malad nakpatetid

kadit/ay nagned naialineP .salej pukuC


haletes areges nususid KP nemukoD 3
iujutesid naraggna
taumem halet L/K KP nemukoD ,margorp ,narasas taumem halet KP nemukoD 4
.tubesret nenopmok isnatbus nahurulesek
kednep akgnaj tegrat nad ,ajrenik rotakidni
% adap nakrasadid e/d/c/b/a naialineP
tubesret nenopmok isnatbus nahunemep
KP nemukod malad

NASALEJNEP
TINU
4
halada TINU level KP nemukoD
nanuhat ajrenik napatenep nemukod
helo helo inagnatadnatid gnay TINU
.hareaD nanipmiP nagned TINU alapek
kadit/ay nagned naialineP
kadit/ay nagned naialineP .salej pukuC

taumem halet TINU KP nemukoD


nenopmok isnatbus nahurulesek
nakrasadid e/d/c/b/a naialineP.tubesret
isnatbus nahunemep % adap
KP nemukod malad tubesret nenopmok

nagned bawajiD
2EKK

TINU KP nemukod malad narasaS


tuptuo uata emoctuo satilaukreb halet
adap haragnem gnay tuptuo ( gnitnep
naialineP .)salej gnay emoctuo
narasas % adap nakrasadid e/d/c/b/a
satilaukreb gnay KP nemukod malad
emoctuo

halet L/K KP nemukod malad narasaS


e/d/c/b/a naialineP .emoctuo satilaukreb
malad narasas % adap nakrasadid
emoctuo satilaukreb gnay KP nemukod

nagned bawajiD
3EKK

malad narasas ajrenik rotakidnI


nemukod malad narasas ajrenik rotakidnI
ihunemem halet TINU KP nemukod
.TRAMS airetirk ihunemem halet L/K KP
e/d/c/b/a naialineP.TRAMS airetirk
% adap nakrasadid e/d/c/b/a naialineP
ajrenik rotakidni % adap nakrasadid
ihunemem gnay narasas ajrenik rotakidni
kiab airetirk ihunememgnay narasas
)TRAMS( kiab airetirk
)TRAMS(
iauses TINU KP malad ajrenik tegraT nagned iauses L/K KP malad ajrenik tegraT
e/d/c/b/a naialineP .L/K TKR nagned nakrasadid e/d/c/b/a naialineP .LK artsneR

6 IKU telah menggambarkan hasil

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

251

252

SETDITJEN PHKA - 2012

13 Target kinerja jangka pendek telah diukur


realisasinya

15
datamerupakan
kinerja dapat
diandalkan
5 Pengumpulan
Program/kegiatan
cara
untuk
mencapai tujuan/sasaran

12 Indikator kinerja sasaran cukup untuk


mengukur sasarannya
14 Target kinerja jangka menengah telah diukur
realisasinya

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

NO

b. KUALITAS RENSTRA (7%)


13
jangkatelah
pendek
telah diukur
4 Target
Tujuan kinerja
dan sasaran
berorientasi
hasil
realisasinya

Target kinerja tahunan


ada UNIT
dalam Dijawab dengan
Target kinerja tahunan
ada KL
dalam
Tujuan/sasaran
dalamyang
Renstra
telah
Tujuan/sasaran
dalamyang
Renstra
dokumen
perencanaan
kinerja
UNIT
dokumen
kinerja K/L
telah
Keterangan
PENJELASAN
KKE2
berkualitasperencanaan
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
telah
berkualitas
outcome,
atau
output
Page 5 of
10
telah diukur. Penilaian
a/b/c/d/e
diukur.
Penilaian
a/b/c/d/e
pada penting,yaitu
K/L
UNIT
didasarkan
pada %
tujuandidasarkan
dan sasaran
output
yang
secara logis
didasarkandapat
pada outcome
%4target yang
kinerja
%
target
tahunan
K/L yang telah mengarah
yang
telahkinerja
berkualitas
jelas.
3 outcome.
5
tahunan
UNIT
yang
telah
diukur
diukur
capaiannya
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
% Dijawab dengan
Indikator kinerja
yang
digunakan
untuk
Indikator
kinerja yang digunakan untuk
capaiannya
dan sasaran
sasaran UNIT
yang selain
telah IKU
KKE3
mengukur
mengukur sasaran K/L selain IKU yang ada tujuan
Target
kinerja
jangka
menengah
dalam
Target
kinerja jangka
menengah
dalam
outcome/output
penting
yang ada
dalam
dokumen
perencanaan
dalam dokumen
perencanaan
telah
cukup berkualitas
dokumen
perencanaan
kinerja UNIT
dokumen
perencanaan
kinerja K/L telah
telah cukup
menggambarkan
menggambarkan
keberhasilan/kegagalan
diukur. Penilaian a/b/c/d/e
diukur.
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
keberhasilan/kegagalan
K/L. Penilaian
K/L. Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
% telah
didasarkan
pada % target
%
target kinerja
kinerja sasaran
jangka menengah
K/L
a/b/c/d/e didasarkan
pada kinerja
% indikator
indikator
K/L selain IKU
jangka
menengah
UNIT
telah
yang
telah
diukur
capaiannya
kinerja sasaran K/L selainyang
IKU yang
yang telah cukup menggambarkan
diukur
capaiannya
telah cukup menggambarkan
keberhasilan/kegagalan sasaran K/L
Hasil pengukuran (nama
kinerjasasaran
dapat UNIT
Hasil pengukuran kinerja
dapat ditelusuri
Program/kegiatan
ataupun
hasil
Program/Kegiatan
(nama ataupun
hasil
keberhasilan/kegagalan
ditelusuri sampai ke
sumbernya
sampai
ke
sumbernya
berdasarkan
sistem
program/kegiatan
) yang
direncanakan
program/kegiatan) yang direncanakan
berdasarkan
sistem
pengumpulan
pengumpulan
dan
pengolahan
data
kinerja
memiliki hubungan sebab akibat dan
memiliki hubungan sebab akibat secara
pengolahan
kinerja
yang jelas.
yang dengan
jelas. Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
secara
logis data
dengan
tujuan/sasaran
logis
tujuan/sasaran
K/L
dalam
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
%
pada %kinerja
data
yang
dikumpulkan
Penilaian
a/b/c/d/e
Renstra
KL. kinerja
Penilaian
a/b/c/d/e UNIT.
Target
kinerja
tahunan
yangdidasarkan
ada
dalam
Target
tahunan
yang
ada dalam
data kinerja
yang dikumpulkan
akurat
akurat danperencanaan
handal
pada
% program
dan kegiatan
yang
didasarkan
pada % program
dokumen
perencanaan
kinerja UNIT
dokumen
kinerjadan
K/Lkegiatan
telah

Indikator kinerja yang digunakan untuk Dijawab dengan


Indikator kinerja yang digunakan untuk
KKE3
mengukur sasaran K/L selain IKU yang ada mengukur sasaran UNIT selain IKU
yang ada dalam dokumen perencanaan Lampiran 1
dalam dokumen perencanaan telah
telah berkualitas outcome/output
berkualitas
outcome.
PenilaianEVALUASI
a/b/c/d/e
LEMBAR
KRITERIA
penting . Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
didasarkan pada % indikator kinerja
AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PUSAT
pada % indikator kinerja sasaran UNIT
sasaran K/L selain IKU yang berkualitas
selain IKU yang berkualitas
outcome
PENJELASAN
outcome/output penting. (Menggunakan Keterangan
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
K/L
UNIT
KKE3)
1
2
3
4
5
Indikator kinerja yang digunakan untuk Dijawab dengan
Indikator kinerjaKINERJA
sasaran relevan
Indikator kinerja yang digunakan untuk
A. 11
PERENCANAAN
(35%) dengan
sasaran yang
akan diukur( RENSTRA )(15%) mengukur sasaran K/L selain IKU yang ada mengukur sasaran UNIT selain IKU
KKE3
I. RENCANA
STRATEGIS
dalam dokumen perencanaan telah relevan yang ada dalam dokumen perencanaan
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
telah relevan dengan sasarannya .
dengan sasarannya . Penilaian a/b/c/d/e
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas. Renstra KL untuk K/L.
Tidak berlaku untuk UNIT
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
didasarkan pada % indikator kinerja
Penilaian dengan ya/tidak
Keterangan
PENJELASAN
indikator kinerja sasaran SKP selain
sasaran K/L selain IKU yang relevan
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
IKU yang relevanUNIT
dengan sasrannya
dengan sasarannya K/L
Dokumen Renstra UNIT telah ada
Tidak berlaku untuk K/L
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
1
2
3
4
5
Indikator kinerja yang digunakan untuk Dijawab dengan
12 Indikator kinerja sasaran cukup untuk
Indikator kinerja yang digunakan untuk
2 mengukur
Dokumen Renstra
UNIT di bawahnya telah
Cukup jelas.Penilaian
didasarkan
berlaku
untukUNIT
UNITselain IKU
mengukur
sasaran
KKE3
sasarannya
mengukur
sasaran K/L a/b/c/d/e
selain IKU
yang ada Tidak
tersedia
pada %dokumen
UNIT yang
telah memiliki
dalam
perencanaan
telahdokumen
cukup yang ada dalam dokumen perencanaan
Renstra
telah cukup menggambarkan
menggambarkan
keberhasilan/kegagalan
keberhasilan/kegagalan
K/L. Penilaian
K/L.
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkansubtansi
pada % Renstra
UNIT memuat keseluruhan
Renstra
KL memuat
keseluruhan
3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,
a/b/c/d/e komponen
didasarkantersebut.
pada % Penilaian
indikator
indikator
kinerja
sasaran
K/L selain
IKU
subtansi
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
komponen
tersebut.
Penilaian
a/b/c/d/e
kinerja sasaran
K/L selain
IKU yang
yang
telah cukup
menggambarkan
didasarkan
pada %
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan
pada %
pemenuhan subtansi a/b/c/d/e
telah cukup menggambarkan
keberhasilan/kegagalan
sasaran
K/L
pemenuhan
subtansi komponen
komponen tersebut dalam
dokumen
keberhasilan/kegagalan
tersebut
dalam dokumensasaran
RenstraUNIT
UNIT
Renstra KL

10 Indikator kinerja sasaran menggambarkan


hasil

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

5 Program/kegiatan merupakan cara untuk


2 LAKIP
telah
disampaikan
tepat digunakan
waktu
mencapai
tujuan/sasaran
20
Hasil
pengukuran
kinerja telah
untuk penyusunan laporan kinerja

Program/Kegiatan (nama ataupun hasil


Cukup
dengan
ya/tidak
program/kegiatan)
yang
direncanakan
Cukup jelas.
jelas. Penilaian
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
memiliki
hubungan dan
sebab
akibat secara
pada kelengkapan
keakuratan
hasil
logis
denganyang
tujuan/sasaran
K/L dalam
pengukuran
telah digunakan
untuk
Renstra
KL.
Penilaian
a/b/c/d/e
bahan penyusunan
LAKIP
K/L
didasarkan pada % program dan kegiatan

Program/kegiatan (nama ataupun hasil


Cukup
Penilaian
dengan
ya/tidak
program/kegiatan
) yang
direncanakan
Cukup jelas.
jelas Penilaian
a/b/c/d/e
memiliki
hubungan
sebab akibat
didasarkan
pada kelengkapan
dan
secara
logishasil
dengan
tujuan/sasaran
keakuratan
pengukuran
yang telah
UNIT.
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
digunakan
untuk bahan
penyusunan
pada
program dan kegiatan yang
LAKIP%UNIT

dan handal
hubungan
sebab
akibat
yang memiliki
hubungan
akibat pada memiliki
telah
diukur.
Penilaian
a/b/c/d/e
diukur.
Penilaian
a/b/c/d/esebab
didasarkan
sasarannya
dengan
didasarkan
pada % target kinerja
%
targetsasarannya
kinerja tahunan K/L yang telah dengan
III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%)
Lampiran 1
tahunan UNIT yang telah diukur
diukur capaiannya
IKU UNITtujuan/sasaran
telah digunakan
dalam
16
telahkinerja
dimanfaatkan
dalam
dokumenIKU K/L telah
digunakan K/L
dalam
dokumen
Dijawab dengan
UNIT
dalam
6 IKU
Indikator
tujuan dan
sasaran
telah
Indikator
tujuan/sasaran
dalam
Renstra Indikator
capaiannya
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
dokumen
Perencanaan
Kinerja
dokumen
perencanaan
dan kinerja
penganggaran
Perencanaan
Kinerja
K/L SMART.
( Renstra
KL
KKE3
Renstra
telah
memenuhi
kriteriaUNIT
memenuhi
kriteria
indikator
yang
baik Target
KL
telah
memenuhi
Target
kinerja
jangka
menengah
dalam
14 Target
kinerja
jangka
menengah
telah
diukur
kinerja
jangkakriteria
menengah
dalam
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
PUSAT
( Renstra
,RKT,
PK).Penilaian
a/b/c/d/e
,RKT, PK).Penilaian
a/b/c/d/e
SMART.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
padatelah
%
dokumen
perencanaan
kinerja
UNIT
realisasinya
dokumen
perencanaan
kinerjadidasarkan
K/L
didasarkan
pada
%
jumlah
dokumen
pada %Penilaian
dokumen
perencanaan
kinerja
% indikator
kinerja
tujuan
dan
indikator
kinerja tujuan
dandidasarkan
sasaran
yang
telah
diukur.
Penilaian
a/b/c/d/e
diukur.
a/b/c/d/e
pada pada
perencanaan
kinerja
yangkriteria
telah ada
yang
telahkinerja
ada
IKUnya
Keterangan
PENJELASAN
sasaran
yang
memenuhi
memenuhi
kriteria
SMART
didasarkan
pada
%
target
kinerja
%
target
jangka
menengah
K/L
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
IKUnyamenengahUNIT
K/L
SMART
jangka
UNIT yang telah
yang telah diukur capaiannya
1
2
3
5
diukur capaiannya 4
Hasil
pengukuran
kinerja dapat
15
Pengumpulan
data
kinerja
dapat
diandalkan IKU
Hasil
pengukuran
kinerjadalam
dapatpengukuran
ditelusuri IKU
A. 17
PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
UNIT
telah digunakan
dalam
IKU
telah dimanfaatkan
untuk
pengukuran
K/L
telah digunakan
target
kinerja
dalam sasaran
7 kinerja
Target
kinerja
sesuai dengan
target yang
target
dalam
Renstra
KL Penetapan
ditelusuri sampai
ke
sumbernya
sampai ke sumbernya
berdasarkan
sistem
I.
RENCANA
STRATEGIS
( RENSTRA
)(15%) Penetapan
pengukuran
pencapaian
kinerja
pencapaian
kinerjakinerja
sasaran
(PPS)
K/L
UNIT
mengacu
pada targetditetapkan dalam Dokumen RPJMN/Dokumen mengacu
pada
target-target
dalam
RPJMN
berdasarkan
pengumpulan
dan
pengumpulan
dan
pengolahan
data
kinerja
.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
% IKU Renstra
(PPS)dan
pensistem
gukuran
kinerja
kegiatan
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
dalam
Renstra
KL
.Penilaian
Renstra atasannya
.Penilaian
a/b/c/d/e
sarkan
pada
% target target
pengolahan
data
kinerja
yang
jelas.
yang jelas.
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
telah
ada
dalam
PPS
(PKK)
UNIT.Penilaian
a/b/c/d/e
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas.
Renstra
KL
K/L.
Tidak berlaku
untuk UNIT
didasarkan
padayang
% target
kinerja
Renstra
KLuntuk
relevan
dengan a/b/c/d/e
Penilaian
a/b/c/d/e
pada
pada %dalam
data kinerja
yang
dikumpulkan
didasarkan
pada %didasarkan
IKU
telah %
Penilaian dengan ya/tidak
kinerja
dalam
Renstra
UNIT relevan
RPJMN
data
kinerja
yang
dikumpulkan
akurat
akurat dan handal
ada dalam
PPS
dan
PKK
Renstra
KL
dan handal
Dokumen Renstra UNIT telah ada
Tidak berlaku untuk K/L
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
IKU level UNIT diriviu secara rutin
18 IKU telah direviu secara berkala
IKU level K/L diriviu secara rutin dalam
III.
PENGUKURAN
(6%)
dalam periode
periode tertentu
(misal setiap
Sasaran
dalamtertentu
Renstra(misal
UNIT setiap
8 IMPLEMENTASI
Sasaran merupakan
penjabaran dari
tujuan
Sasaran
dalam Renstra
KL merupakan
2
Dokumen
Renstra
UNIT
di
bawahnya
telah
Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
Tidak
berlaku
untuk
UNIT dalam
IKU
UNIT
telah
digunakan
16 IKU telah dimanfaatkan dalam dokumenIKU
K/Lyang
telahjelas
digunakan
dalam
dokumen
tahun).Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
tahun).Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada merupakan
rincian
yang jelas
dan
rincian
dan terukur
dari
tersedia
pada
%
UNIT
yang
telah
memiliki
dokumen
dokumen
Perencanaan
UNIT
dokumen perencanaan dan penganggaran
Perencanaan
Kinerja
K/L
( Renstra
KL
pada kesungguhan
dan Kinerja
kedalaman
kesungguhan
dan kedalaman
pelaksanaan
terukur
dari
pernyataan
tujuannya.
pernyataan
tujuannya.
Penilaian
a/b/c/d/e
Renstra
(pelaksanaan
Renstra ,RKT,
PK).Penilaian
,RKT,
PK).Penilaian
a/b/c/d/eyang
didasarkan
reviu
berkala a/b/c/d/e
reviu berkala
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
didasarkan
pada % sasaran
relevan Penilaian
didasarkan
pada
% jumlah
dokumen
pada
%jelas.
dokumen
perencanaan
19
datatelah
kinerja
dilakukan
Cukup
Penilaian
a/b/c/d/e kinerja
didasarkan
Cukup jelas.
Penilaian
a/b/c/d/e
yang
relevan
dengan
tujuannya
dengan
tujuannya
Renstra
UNIT
memuat
keseluruhan
Renstra
KL
memuat
keseluruhan
subtansi sasaran
3 Pengumpulan
Dokumen Renstra
memuat
visi,secara
misi,
perencanaan
kinerja
yang telah
ada
yang
telah
ada
IKUnya
berkala
(bulanan/triwulanan/semester)
pada
kelengkapan
dan keakuratan
didasarkan
pada
kelengkapan
dan
subtansi
komponen
tersebut.
Penilaian
tujuan, sasaran,
program, indikator kinerja
komponen
tersebut.
Penilaian
a/b/c/d/e
IKUnya
pengumpulan
data
keakuratan
pengumpulan
didasarkan
pada data
% kinerja
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan pada
%kinerja
pemenuhan subtansi a/b/c/d/e
pemenuhan subtansi komponen
komponen tersebut dalam dokumen
Renstra
KL digunakan dalam pengukuran tersebut
IKU UNITdalam
telah dokumen
digunakanRenstra
dalam UNIT
17 IKU telah dimanfaatkan untuk pengukuran
IKU
K/L telah
20 Hasil pengukuran kinerja telah digunakan
Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Cukup jelas Penilaian a/b/c/d/e
pengukuran pencapaian kinerja sasaran
kinerja
pencapaian kinerja sasaran (PPS) K/L
didasarkan pada kelengkapan dan
untuk penyusunan laporan kinerja
pada kelengkapan dan keakuratan hasil
.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada % IKU (PPS)dan pen gukuran kinerja kegiatan
keakuratan hasil pengukuran yang telah
pengukuran yang telah digunakan untuk
b. KUALITAS RENSTRA (7%)
yang telah ada dalam PPS
(PKK) UNIT.Penilaian a/b/c/d/e
bahan penyusunan
LAKIP
K/L KL telah
digunakan untuk bahan
penyusunan
4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil
Tujuan/sasaran
dalam
Renstra
Tujuan/sasaran
dalam
UNIT Dijawab dengan
didasarkan pada %
IKURenstra
yang telah
LAKIP
UNIT
KKE2
berkualitas outcome.Penilaian a/b/c/d/e
telah
berkualitas
outcome,
ada dalam
PPS dan
PKK atau output
Cukup jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
21 Pengukuran kinerja digunakan untuk
Cukup jelas.pada
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan penting,yaitu
didasarkan
% tujuan
dan sasaran
output yang
secara logis
didasarkandapat
pada outcome
kesungguhan
pengendalian dan pemantauan kinerja secara yang
pada telah
kesungguhan
pimpinan
dalam
berkualitas
outcome.
mengarah
yangrutin
jelas.
IKU level UNIT diriviu
secara
18 IKU telah direviu secara berkala
IKU level
K/L
diriviu secara
rutin dalam
pimpinan dalam
memanfaatkan
hasil %
berkala
memanfaatkan hasil pengukuran kinerja
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
dalam periode
tertentu
(misal setiap
periode tertentu (misal setiap
pengukuran
kinerja yang
berkala untuk
berkala untuk mengendalikan pelaksanaan tujuan
dan sasaran
a/b/c/d/etelah
didasarkan
tahun).Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada tahun).Penilaian
mengendalikan
pelaksanaanpenting
program
program dan kegiatan.
outcome/output
pada kesungguhan
dan kedalaman
kesungguhan dan kedalaman pelaksanaan berkualitas
Page 1 of 10
dan kegiatan
pelaksanaan reviu berkala
reviu berkala
19 Pengumpulan data kinerja dilakukan secara
Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e
C. PELAPORAN KINERJA (15%)
berkala (bulanan/triwulanan/semester)
pada kelengkapan dan keakuratan
didasarkan pada kelengkapan dan
I. PEMENUHAN PELAPORAN (3%)
pengumpulan data kinerja
keakuratan pengumpulan data kinerja
1 LAKIP telah disusun
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

253

254

SETDITJEN PHKA - 2012

4 LAKIP
Unittujuan/sasaran
Kerja di bawahnya telah
mencapai
disampaikan tepat waktu
6 LAKIP menyajikan informasi pencapaian
yang
berorientasiINFORMASI
outcome
II. sasaran
KUALITAS
PENYAJIAN
KINERJA (8%)
5 LAKIP bukan merupakan kompilasi dari Unit

5 Program/kegiatan merupakan cara untuk

3 LAKIP Unit Kerja di bawahnya telah disusun

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

NO

II. KUALITAS PENYAJIAN INFORMASI


KINERJA (8%)
5 LAKIP bukan merupakan kompilasi dari Unit
Kerja di bawahnya

Tidak berlaku untuk UNIT

Program/Kegiatan (nama ataupun hasil


Cukup jelas
program/kegiatan)
yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat secara
Informasi pencapaian sasaran dalam LAKIP
logis
dengan tujuan/sasaran K/L dalam
K/L telah berkualitas hasil
Renstra
KL.
Penilaian
a/b/c/d/e
(outcome).Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
didasarkan
pada %
program
dan kegiatan
pada
dan
porsi
penyajian
LAKIPkelengkapan
K/L bukan
sekedar
hanya

Keterangan

Program/kegiatan (nama ataupun hasil


Tidak berlaku untuk
UNIT
program/kegiatan
) yang
direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat
Informasi pencapaian sasaran dalam
secara
logis dengan tujuan/sasaran
LAKIP UNIT telah berkualitas hasil
UNIT.
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
(outcome)
atau keluar(output)
penting
pada
%UNIT
program
dan
kegiatan
yang
yang
pada
pada
hasil
LAKIPmengarah
bukan
sekedar
hanya

Keterangan

Tujuan/sasaran dalam Renstra UNIT Dijawab dengan


KKE2
telah berkualitas outcome, atau output
penting,yaitu output yang secara logis
mengarah dapat outcome yang jelas.
LAKIP UNIT
bukan didasarkan
sekedar hanya
Penilaian
a/b/c/d/e
pada %
merupakan
kumpulan
dari
LAKIP
tujuan
dan sasaran
yang
telah
bidang-bidang dibawah UNIT, tetapi
berkualitas outcome/output penting

4
Tidak berlaku untuk UNIT

LAKIP K/L bukan sekedar hanya


merupakan kumpulan dari LAKIP UNIT,
tetapi harus dapat menjawab tentang
keberhasilan/kegagalan pencapain sasaran harus dapat menjawab tentang
keberhasilan/kegagalan pencapain
strategis K/L. Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada kelengkapan dan PENJELASAN
relevansi sasaran strategis UNIT.Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
pada kelengkapan
informasi kinerja dalam
K/LLAKIP K/L
UNIT
dan relevansi informasi
kinerja dalam
3
4
LAKIP
UNIT untuk UNIT
Cukup jelas
Tidak berlaku

Tujuan/sasaran dalam Renstra KL telah


berkualitas outcome.Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada % tujuan dan sasaran
Pageoutcome.
6 of 10
yang telah berkualitas

Cukup jelas

KUALITAS RENSTRA (7%)

b.
4
4

LAKIP Unit Kerja di bawahnya telah


Tujuan dan sasaran
telah berorientasi hasil
disampaikan
tepat waktu

Cukup jelas

3 LAKIP Unit Kerja di bawahnya telah disusun

NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
2 LAKIP telah disampaikan tepat waktu
1
2

C. PELAPORAN
KINERJA
(15%)
3 Dokumen Renstra
telah
memuat visi, misi,
I. PEMENUHAN
(3%) kinerja
tujuan, sasaran,PELAPORAN
program, indikator
1 LAKIP
telah
sasaran,
dandisusun
target jangka menengah

Renstra KL memuat keseluruhan subtansi Renstra UNIT memuat keseluruhan


subtansi komponen tersebut. Penilaian
komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
Cukup
jelas.pada
Penilaian
dengan ya/tidak
Cukup jelas.
Penilaian
dengan
didasarkan
pada
% ya/tidak
didasarkan
% pemenuhan
subtansi a/b/c/d/e
PENJELASAN
pemenuhan subtansi komponen
komponen tersebut dalam dokumen
K/Ldengan ya/tidak
UNIT dengan
Cukup
Cukup jelas.
Penilaian
ya/tidak
tersebut
dalam
dokumen
Renstra
UNIT
Renstrajelas.
KL Penilaian

IKU level UNIT diriviu secara rutin


IKU level K/L diriviu secara rutin dalam
dalam periode tertentu (misal setiap
periode tertentu (misal setiap
Lampiran 1
tahun).Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada tahun).Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
LEMBAR
EVALUASI pada kesungguhan dan kedalaman
kesungguhan
danKRITERIA
kedalaman pelaksanaan
pelaksanaan
reviu berkala
AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PUSAT reviu berkala
19 Pengumpulan data kinerja dilakukan secara
Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada kelengkapan dan
berkala (bulanan/triwulanan/semester)
pada kelengkapan dan keakuratan
Keterangan
PENJELASAN
keakuratan pengumpulan data kinerja
pengumpulan data kinerja
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
K/L
UNIT
1
2
3
4
5
Hasil pengukuran
kinerja telah
Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Cukup jelas Penilaian a/b/c/d/e
A. 20
PERENCANAAN
KINERJA
(35%)digunakan
didasarkan pada kelengkapan dan
penyusunan
laporan
kinerja
I. untuk
RENCANA
STRATEGIS
( RENSTRA
)(15%) pada kelengkapan dan keakuratan hasil
keakuratan hasil pengukuran yang telah
pengukuran yang telah digunakan untuk
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
bahan penyusunan LAKIP K/L
digunakan untuk bahan penyusunan
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas. Renstra KL untuk K/L.
Tidak berlaku untuk UNIT
LAKIP UNIT
Penilaian dengan ya/tidak
21 Pengukuran kinerja digunakan untuk
Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada kesungguhan
pengendalian dan pemantauan kinerja secara pada kesungguhan pimpinan dalam
Dokumen Renstra UNIT telah ada
Tidak berlaku untuk K/L
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
pimpinan dalam memanfaatkan hasil
berkala
memanfaatkan hasil pengukuran kinerja
berkala untuk mengendalikan pelaksanaan pengukuran kinerja berkala untuk
2 Dokumen Renstra UNIT di bawahnya telah
Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
Tidak
berlaku untuk
UNIT
mengendalikan
pelaksanaan
program
program dan kegiatan.
tersedia
pada % UNIT yang telah memiliki dokumen dan kegiatan
Renstra

18 IKU telah direviu secara berkala

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

memiliki
hubungan
sebab
(outcome)
yang
jelas.Penilaian
merupakan
kumpulan
dariakibat
LAKIP
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
kelengkapan
dengan
sasarannya
bidang-bidang
dibawah
UNIT,
tetapi

porsi
penyajian
outcome/output
harus
dapat
menjawab
tentang
keberhasilan/kegagalan pencapain sasaran dan

yang
memiliki
hubungan
sebab
akibat
outcome
dalam
LAKIP dari
K/L
merupakan
kumpulan
LAKIP
UNIT,
dengan
sasarannya
tetapi harus
dapat menjawab tentang

Lampiran 1

pada tingkat kelengkapan, keakuratan data a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat

SETDITJEN PHKA - 2012

255

12

III.

11

13

10

12

11
data kinerja
9 LAKIP
LAKIP menyajikan
menyajikan pembandingan
mengenai kemajuan
memadai
antara
realisasi
tahun ini
pencapaian
target
jangka
menengah
b. yang
KUALITAS
RENSTRA
(7%)
realisasi
tahun
sebelumnya
dan
4 dengan
Tujuan dan
sasaran
telah
berorientasi
hasil
pembandingan lain yang diperlukan

didasarkan pada % program dan kegiatan

pada % program dan kegiatan yang

disajikan dalam LAKIP UNIT


LAKIP K/L
Cukup
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan LAKIP
Cukup jelas.
Penilaian
a/b/c/d/e
menyajikan
informasi
tentang
LAKIP jelas.
menyajikan
informasi
tentang
pada
tingkat kecukupan
pembandingan
dan pencapaian
didasarkan pada
tingkat
kecukupan
target
kinerja
yang ada
pencapaian
target kinerja
yang ada dalam
pembandingan
dan
keakuratan
keakuratan
data
kinerja
yang
disajikan
dalam
Renstra
UNIT.Penilaian
Renstra
KL.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
Tujuan/sasaran dalam Renstra KL telah
Tujuan/sasaran dalam Renstra data
UNIT Dijawab dengan
kinerja yang
disajikanpada
dalam
LAKIP
dalamtingkat
LAKIPkelengkapan,
K/L
a/b/c/d/e
didasarkan
tingkat
pada
keakuratan
data telah
KKE2
berkualitas
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
berkualitas
outcome,
atau
output
UNIT
keakuratan data kinerja
kinerja dan relevansinya dengan Renstra KL kelengkapan,
didasarkan pada % tujuan dan sasaran
penting,yaitu output yang secara logis
LAKIP
penginformasian
LAKIP menyajikan informasi keuangan yang LAKIP penginformasian keuangan disajikan dan
relevansinya
dengankeuangan
Renstra UNIT
yang
telah berkualitas
outcome.
mengarah
dapat
outcome
yang jelas.
disajikan per
sasaran
organisasi
yang
terkait dengan pencapaian kinerja
per sasaran
organisasi yang
akan
a/b/c/d/e informasi
didasarkan
pada %
akan dicapai.Penilaian
a/b/c/d/e
dicapai.Penilaian
didasarkan
pada Penilaian
LAKIP
menyajikan
tentang
LAKIP menyajikan evaluasi dan analisis
LAKIP
menyajikana/b/c/d/e
informasi
tentang hasil
dan sasaran
yang telah
didasarkan
pada
tingkat
tingkat ketepatan,keakuratan
dan relevansi
hasil
analisis
pencapaian
target kinerja
mengenai capaian kinerja
analisis
pencapaian target kinerja
tahunan tujuan
ketepatan,keakuratan
dan
relevansi
penyajianjangka
data keuangan
kinerjanya
berkualitas
outcome/output
penting
tahunan
maupun
jangka
menengah
maupun
menengahdengan
yaan ng
ada
Pagetahunan
1 of 10 maupun
penyajian
data keuangan
LAKIP K/Lkinerja
yang
ada dalam
Renstra dengan
dalam Rencana
kinerjanya dalama/b/c/d/e
LAKIP UNIT
didasarkan
Renstra KL.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan UNIT.Penilaian
Informasi kinerja dalam LAKIP dapat
Cukuptingkat
jelas. kelengkapan
Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada
Cukuptingkat
jelas. kelengkapan
Penilaian a/b/c/d/e
dan
pada
dan ketepatan
didasarkaninformasi
pada tingkat
diandalkan
pada tingkat
keakuratan
datadisajikan
kinerja yang
hasilkeakuratan
analisis yang
informasi
hasil
analisis yang
dalam ketepatan
disajikan
dalam LAKIP K/L
data kinerja
yang
disajikan
dalam
disajikan
dalam
LAKIP
UNIT
LAKIP
K/L
LAKIP UNIT
LAKIP menyajikan pembandingan data kinerja Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Cukup
jelas. Penilaian a/b/c/d/e
Program/kegiatan
(nama
ataupun
hasil
Program/kegiatan
merupakan
cara
untuk
Program/Kegiatan
(nama
ataupun
hasil
pada tingkat kecukupan pembandingan dan didasarkan pada tingkat kecukupan
yang memadai antara realisasi tahun ini
PEMANFAATAN
INFORMASI
KINERJA
program/kegiatan
) yang
direncanakan
mencapai
tujuan/sasaran
yangyang
direncanakan
dengan
realisasi
tahun
sebelumnya
dan (4%) program/kegiatan)
pembandingan dan
keakuratan
data
keakuratan data kinerja
disajikan
pembandingan lain yang diperlukan
kinerja yang
disajikan
dalam
LAKIP
dalam LAKIP
K/L sebab akibat secara
memiliki
hubungan
sebab
akibat
memiliki
hubungan
UNIT logis dengan tujuan/sasaran
secara
logis dengan tujuan/sasaran K/L dalam
LAKIP penginformasian
keuangan
LAKIP menyajikan informasi keuangan yang Renstra
LAKIP penginformasian
keuangan
Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan
KL.
Penilaian disajikan
a/b/c/d/e UNIT.
disajikan per sasaran organisasi yang
terkait dengan pencapaian kinerja
per sasaran organisasi yang akan

7 LAKIP menyajikan informasi mengenai


8 Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan
2 pencapaian
Dokumen Renstra
IKU UNIT di bawahnya telah

LAKIP menyajikan informasi tentang


LAKIP menyajikan informasi tentang
dalamkeakuratan
Renstra UNIT
Sasaran
dalam
Renstra KL
merupakan
kelengkapan,
data kinerja
kinerja
dan
relevansinya
dengan
Renstra KL Sasaran
Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
Tidak
berlaku
untuk
UNIT
pencapaian
IKU K/L.Penilaian
a/b/c/d/e
pencapaian
IKU
UNIT.
Penilaian
merupakan
rincian
yang
jelas
dan
rincian
yang
jelas
dan
terukur
dari
dan
relevansinya
dengan
didasarkan
pada
tingkat
dan
a/b/c/d/e
didasarkan
padaRenstra
tingkat UNIT
tersedia
pada
% UNIT
yang
telahkelengkapan
memiliki dokumen
terukur
dari
pernyataan
tujuannya.
pernyataan
tujuannya.
Penilaian
a/b/c/d/e
kelengkapan dan keakuratan data
keakuratan data kinerja
Renstra
LAKIP
tentang
10 LAKIP menyajikan evaluasi dan analisis
LAKIP menyajikan
tentang
hasil Penilaian
a/b/c/d/e informasi
didasarkan
pada %
didasarkan
pada % informasi
sasaran yang
relevan
kinerja menyajikan
hasil
analisis
target
kinerja
mengenai
capaian telah
kinerja
analisis
pencapaian
target
kinerja
tahunan sasaran
yangpencapaian
relevan
dengan
tujuannya
tujuannya
LAKIP
menyajikan
informasi
tentang
8
menyajikan
informasi
mengenai
kinerja dengan
LAKIP menyajikan
tentang
Renstra
UNIT
memuat
keseluruhan
Renstra
KL memuatinformasi
keseluruhan
subtansi
3 LAKIP
Dokumen
Renstra
memuat
visi, misi,
tahunan
maupun
jangka
menengah
maupun
jangka
menengah
yaan
ng ada
pencapaian
target
kinerja
yang
ada
yang
telah
diperjanjikan
pencapaian
target
kinerja
yang
ada
dalam subtansi
komponen
tersebut.
Penilaian
tujuan,
sasaran,
program, indikator kinerja
komponen
tersebut.
Penilaian
a/b/c/d/e
yang
dalam
Renstra a/b/c/d/e
dalam
Rencana kinerja
tahunan
maupun
dalamada
PKdidasarkan
UNIT.Penilaian
PK K/L.Penilaian
didasarkan
pada a/b/c/d/e
pada %
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan
pada %a/b/c/d/e
pemenuhan
subtansi
UNIT.Penilaian
didasarkan
Renstra
KL.Penilaian keakuratan
a/b/c/d/e didasarkan
didasarkan padaa/b/c/d/e
tingkat kelengkapan,
tingkat kelengkapan,
data
pemenuhan
subtansi
komponen
komponen
tersebut
dalam dan
dokumen
pada
tingkat
kelengkapan
dan
pada
tingkat
kelengkapan
ketepatan
kinerja dan relevansinya dengan dokumen keakuratan data kinerja dan
dalam
dokumen
Renstra
UNIT
Renstra
KL
ketepatan
informasi
analisis
informasi
hasil analisis yang disajikan dalam tersebut
relevansinya
denganhasil
dokumen
PKyang
PK

6 Indikator kinerja tujuan dan sasaran telah


memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik

penting
dalam
LAKIP UNIT
keberhasilan/kegagalan
pencapain
strategis
K/L.
Penilaian
a/b/c/d/e
Dijawab dengan
tujuan/sasaran
UNIT dalam
Indikator
tujuan/sasaran
K/L dalam
Renstra Indikator
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
sasaran strategis
UNIT.Penilaian
didasarkan
pada kelengkapan
dan relevansi Renstra
KKE3
telah memenuhi
kriteria
KL
telah memenuhi
kriteria SMART.
7 LAKIP menyajikan informasi mengenai
LAKIP
menyajikan
informasi
tentang
LAKIP
menyajikan
informasi
tentang
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PUSAT
a/b/c/d/e
didasarkan pada kelengkapan
informasi kinerja
dalam
LAKIP K/LPEMERINTAH
SMART.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan a/b/c/d/e
pada %
pencapaian
IKU
UNIT.
Penilaian
pencapaian IKU
pencapaian
IKU K/L.Penilaian
dan relevansi informasi kinerja dalam
pada
indikator
kinerja
dan
indikator
kinerja
sasaran yang
a/b/c/d/e
didasarkan
padatujuan
tingkat
didasarkan
padatujuan
tingkatdan
kelengkapan
dan
LAKIP%UNIT
Keterangan
PENJELASAN
sasaran
yangdan
memenuhi
kriteria
memenuhi
kriteria
SMART
kelengkapan
keakuratan
data
keakuratan
data
kinerja
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
K/L
UNIT
kinerja
SMART
LAKIP menyajikan 4informasi tentang
mengenai kinerja LAKIP menyajikan informasi
tentang
1 8 LAKIP menyajikan informasi
2
3
5
target kinerja
yangdalam
ada
yang telah
diperjanjikan
pencapaian
target kinerja
yangdalam
ada dalam
Informasi pencapaian
sasaran
6 LAKIP
menyajikan
informasi
pencapaian
Informasi pencapaian
sasaran
LAKIP pencapaian
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
dalam
UNIT.Penilaian
a/b/c/d/e
PK
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
LAKIP PK
UNIT
telah kinerja
berkualitas
hasil
sasaran
yang
berorientasi
K/L K/L.Penilaian
telah berkualitas
hasil dalam
target
dalam
7 Target
kinerja
sesuai dengan
target yang
target kinerja
Renstra
KL Penetapan
I.
RENCANA
STRATEGIS
( outcome
RENSTRA
)(15%) Penetapan
didasarkan
padakeluar(output)
tingkat kelengkapan,
tingkat
kelengkapan, a/b/c/d/e
keakuratan
data
(outcome)
atau
(outcome).Penilaian
didasarkan
UNIT
mengacu
pada penting
targetditetapkan dalam Dokumen RPJMN/Dokumen mengacu
pada target-target
dalam
RPJMN Renstra
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
data pada
kinerja
danhasil
kinerja
dan relevansinya
dengan
dokumen keakuratan
yang
mengarah
pada
pada
kelengkapan
dan
porsi
penyajian
Renstra atasannya
.Penilaian a/b/c/d/e sarkan pada % target target dalam Renstra KL .Penilaian
relevansinya
dengan
dokumen
PK
PK
(outcome)
yang
jelas.Penilaian
outcome
dalam
LAKIP
K/L
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas.
K/L.
Tidak berlaku
untuk UNIT
didasarkan
pada % target
kinerja
dalamRenstra
RenstraKL
KLuntuk
relevan
dengan a/b/c/d/e
a/b/c/d/e didasarkan pada kelengkapan
Penilaian
dengan
ya/tidak
kinerja
dalam
Renstra
UNIT relevan
RPJMN
LAKIP
menyajikan
tentang
9 LAKIP menyajikan mengenai kemajuan
LAKIP menyajikan informasi tentang
dan porsi
penyajian informasi
outcome/output
KL target
pencapaian
kinerja
pencapaian target jangka menengah
pencapaian target kinerja yang ada dalam Renstra
penting dalam
LAKIP
UNITyang ada
Dokumen Renstra UNIT telah ada
Tidak
berlaku
untuk
K/L
Cukup
jelas.
Penilaian
dengan
Renstra KL.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan dalam Renstra UNIT.Penilaian ya/tidak

Kerja di bawahnya

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

256

SETDITJEN PHKA - 2012


yang telah berkualitas outcome.

16 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk Informasi kinerja dalam LAKIP K/L, telah
5 peningkatan
Program/kegiatan
merupakan cara untuk
Program/Kegiatan
(namasebagai
ataupundasar
hasil
kinerja
secara
nyata digunakan
mencapai tujuan/sasaran
program/kegiatan)
yang direncanakan
untuk
melakukan perbaikan
secara
berkelanjutan
untuk sebab
peningkatan
kinerja
memiliki hubungan
akibat secara
organisasi
yang
berorientasi pada
hasil
logis dengan
tujuan/sasaran
K/L dalam
(outcome).
didasarkan
Renstra KL.Penilaian a/b/c/d/e
Penilaian
a/b/c/d/e
pada
tingkatpada
kualitas
pemanfaatan
didasarkan
% program
dan kegiatan

15 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk Informasi kinerja dalam LAKIP K/L , telah
menilai dan memperbaiki pelaksanaan
secara nyata digunakan sebagai dasar
program dan kegiatan organisasi
untuk menilai kinerja dan perbaikan dalam
penyusunan dokumen perencanaan kinerja
tahun berikutnya. Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada tingkat kualitas
pemanfaatan

10 LAKIP menyajikan evaluasi dan analisis


mengenai capaian kinerja

Lampiran 1

Informasi kinerja dalam LAKIP UNIT,

Program/kegiatan
ataupun
hasil
telah secara nyata(nama
digunakan
sebagai
program/kegiatan
) yang direncanakan
dasar untuk melakukan
perbaikan
secara berkelanjutan
untukakibat
memiliki
hubungan sebab
peningkatan
kinerja organisasi
yang
secara
logis dengan
tujuan/sasaran
berorientasi
pada hasil
(outcome).
UNIT.
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
pada
% program
dan
kegiatan yang

perbaikan dalam penyusunan dokumen


perencanaan kinerja tahun berikutnya.
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada
tingkat kualitas pemanfaatan

mengarah dapat outcome yang jelas.


Informasi kinerja
dalam
LAKIP UNIT
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada ,%
telah secara
nyata digunakan
tujuan
dan sasaran
yang telahsebagai
dasar untukoutcome/output
menilai kinerjapenting
dan
berkualitas

LAKIPLEMBAR
menyajikan
informasi tentang
hasil LAKIP menyajikan informasi tentang
KRITERIA
EVALUASI
analisis pencapaian target kinerja tahunan hasil analisis pencapaian target kinerja
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
PUSAT
tahunan
maupun jangka menengah
maupun jangka
menengah
yaan ng
ada
yang ada dalam Renstra
dalam Rencana kinerja tahunan maupun
Renstra KL.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan UNIT.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
Keterangan
PENJELASAN
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
pada tingkat kelengkapan dan
pada tingkat kelengkapan dan ketepatan
K/Lyang disajikan dalam ketepatan informasi
UNIT
hasil analisis yang
informasi hasil analisis
1
2
3
4 UNIT
5
disajikan dalam LAKIP
LAKIP K/L
LAKIP menyajikan
pembandingan
A. 11
PERENCANAAN
KINERJA
(35%) data kinerja Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e
memadai
antara realisasi
tahun ini
I. yang
RENCANA
STRATEGIS
( RENSTRA
)(15%) pada tingkat kecukupan pembandingan dan didasarkan pada tingkat kecukupan
dengan realisasi tahun sebelumnya dan
pembandingan dan keakuratan data
keakuratan data kinerja yang disajikan
a. pembandingan
PEMENUHAN RENSTRA
(3%)
lain yang diperlukan
kinerja yang disajikan dalam LAKIP
dalam LAKIP K/L
UNIT berlaku untuk UNIT
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas. Renstra KL untuk K/L.
Tidak
12 LAKIP menyajikan informasi keuangan yang Penilaian
LAKIP penginformasian
keuangan disajikan LAKIP penginformasian keuangan
dengan ya/tidak
disajikan per sasaran organisasi yang
terkait dengan pencapaian kinerja
per sasaran organisasi yang akan
dicapai.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada akan dicapai.Penilaian a/b/c/d/e
Dokumen Renstra UNIT telah ada
Tidak
berlaku untuk K/L
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
tingkat ketepatan,keakuratan dan relevansi didasarkan pada tingkat
penyajian data keuangan dengan kinerjanya ketepatan,keakuratan dan relevansi
2 Dokumen Renstra UNIT di bawahnya telah
Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan Tidak
berlaku
UNIT dengan
penyajian
datauntuk
keuangan
dalam LAKIP
K/L
tersedia
pada % UNIT yang telah memiliki dokumen kinerjanya dalam LAKIP UNIT
13 Informasi kinerja dalam LAKIP dapat
Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e
Renstra
diandalkan
pada tingkat keakuratan data kinerja yang didasarkan pada tingkat keakuratan
disajikanKL
dalam
LAKIP
K/L
data kinerja
yang
disajikan
dalam
UNIT
memuat
keseluruhan
Renstra
memuat
keseluruhan
subtansi Renstra
3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,
LAKIP UNIT
subtansi
komponen tersebut. Penilaian
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
Keterangan
PENJELASAN
NO sasaran,
KOMPONEN/SUB
pada %
dan target jangkaKOMPONEN
menengah
didasarkan pada % K/L
pemenuhan subtansi a/b/c/d/e didasarkan
UNIT
III. PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA (4%)
pemenuhan subtansi
komponen
komponen tersebut dalam
dokumen
1
2
3
4
5
tersebut
dalam dokumen Renstra UNIT
Renstra KL
Informasi kinerja dalam LAKIP UNIT,
14 Informasi yang disajikan telah digunakan
Informasi kinerja dalam LAKIP K/L, telah
telah secara nyata digunakan sebagai
dalam perbaikan perencanaan
secara nyata digunakan sebagai dasar
dasar untuk perbaikan dalam
untuk perbaikan dalam penyusunan
b. KUALITAS RENSTRA (7%)
penyusunan dokumen perencanaan
dokumen perencanaan kinerja tahun
4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil
Tujuan/sasaran
dalam
Renstradidasarkan
KL telah
Tujuan/sasaran
dalam Renstra
UNIT Dijawab dengan
kinerja tahun berikutnya.
Penilaian
berikutnya. Penilaian
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
didasarkan
pada tingkat
pada
tingkatoutcome.Penilaian
kualitas pemanfaatan
KKE2
berkualitas
a/b/c/d/e
telah
berkualitas
outcome,
atau output
kualitas pemanfaatan
didasarkan pada %Page
tujuan
dan
penting,yaitu
output yang secara logis
7 of
10 sasaran

kinerja dan relevansinya dengan Renstra KL kelengkapan, keakuratan data kinerja


dan relevansinya dengan Renstra UNIT

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

257

II. KUALITAS EVALUASI (5%)

mencapai tujuan/sasaran

6 Hasil evaluasi telah disampaikan dan


dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan
4 Evaluasi akuntabilitas kinerja atas unit kerja
dilakukan
5 telah
Program/kegiatan
merupakan cara untuk

5 Terdapat penilaian atas akuntabilitas kinerja


unit kerja
3 Evaluasi program telah dilakukan

b. KUALITAS RENSTRA (7%)


4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil

D. EVALUASI KINERJA (10%)


4 Evaluasi
kinerja
atas unit kerja
sasaran, akuntabilitas
dan target
jangka
menengah
I. PEMENUHAN
EVALUASI
(2%)
telah dilakukan
1 Terdapat pedoman evaluasi akuntabilitas
kinerja
2 Terdapat pemantauan mengenai kemajuan
pencapaian kinerja beserta hambatannya

tujuan, sasaran, program, indikator kinerja

berkepentingan, antara lain ( Pimpinan


K/L telahPimpinan
melakukan
evaluasi
secara PAN
Daerah,
UNIT,
Kementerian
rutin/periodik
terhadap
akuntabilitas
kinerja
Program/Kegiatan
(nama
ataupun
hasil
dan
RB.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
UNIT tingkat
oleh inpektorat
daerah
atau tim yang
pada
ketepatan
penyampaian
program/kegiatan)
yang
direncanakan
ditunjuk oleh pimpinan daerah.Penilaian
memiliki hubungan sebab akibat secara
a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat kualitas
logis dengan tujuan/sasaran K/L dalam
evaluasi dan cakupan jumlah UNIT yang
Renstra
KL.
Penilaian a/b/c/d/e
telah dievaluasi

K/L
telah melakukan
evaluasi secara
didasarkan
pada % pemenuhan
subtansi
rutin/periodik
terhadap akuntabilitas kinerja
komponen
cukup jelastersebut dalam dokumen
UNIT
oleh
Renstra
KLinpektorat daerah atau tim yang
ditunjuk oleh pimpinan daerah.Penilaian
K/L telah melakukan monitoring secara rutin
a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat kualitas
dan sistematis terhadap pencapaian kinerja
evaluasi dan cakupan jumlah UNIT yang
organisasi yang telah
telah dievaluasi
diperjanjikan/direncanakan.Penilaian
Tujuan/sasaran
dalam Renstra KL telah
a/b/c/d/e didasarkan
pada tingkat
kualitas
berkualitas
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
hasil
evaluasi
akuntabilitas kinerja
yang
pelaksanaan
didasarkan
pada(poin
% tujuan
dan sasaran
telah
dilakukan
4) benar-benar
telah
K/L telah melakukan evaluasi secara
yang telah berkualitas
outcome.
dimanfaatkan
untuk penilaian
kinerja
rutin/periodik terhadap program-program
UNIT.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada
yang dilaksanakan. Evaluasi terhadap
tingkat kualitas pemanfaatan
program tidak hanya masalah realisasi
penyerapan anggarannya,
tetapi
Page 1 of
10 juga
mencakup masalah pencapaian hasil-hasil
programnya.
Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan
LHE
telah disampaikan
dan
pada tingkat kualitas
pelaksanaan
dikomunikasikan
kepada
pihak-pihak yang

komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e

Program/kegiatan (nama ataupun hasil


program/kegiatan ) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat
secara logis dengan tujuan/sasaran
UNIT. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan

Tidak berlaku untuk UNIT

Tidak berlaku untuk UNIT

Tujuan/sasaran dalam Renstra UNIT Dijawab dengan


KKE2
telah
outcome,
Tidakberkualitas
berlaku untuk
UNIT atau output
penting,yaitu output yang secara logis
Tidak berlaku untuk UNIT
mengarah
dapat outcome yang jelas.
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
tujuan dan sasaran yang telah
berkualitas outcome/output penting

Tidak berlaku untuk UNIT

subtansi komponen tersebut. Penilaian


Tidak berlaku
untuk UNIT
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
pemenuhan
komponen
Tidak berlakusubtansi
untuk UNIT
tersebut dalam dokumen Renstra UNIT

tingkat
kualitas
pemanfaatan
a/b/c/d/e
didasarkan
pada akibat
tingkat
pada memiliki
tingkat kualitas
pemanfaatan
memiliki
hubungan
sebab
yang
hubungan
sebab akibat
17 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk Informasi kinerja dalam LAKIP K/L, telah
Informasi
kinerja dalam LAKIP UNIT,
kualitas sasarannya
pemanfaatan
dengan
dengan sasarannya
telah secara nyata digunakan sebagai
penilaian kinerja
secara nyata digunakan sebagai dasar
Lampiran 1
untuk menilai keberhasilan/kegagalan K/L. dasar untuk menilai
15
yang disajikan
telah
digunakan
Informasitujuan/sasaran
kinerja dalam LAKIP
UNIT , Dijawab dengan
Informasitujuan/sasaran
kinerja dalam LAKIP
K/L , Renstra
telah
Indikator
UNIT dalam
6 Informasi
Indikator kinerja
tujuan dan
sasaran
telah untuk Penilaian
Indikator
K/L
dalam
LEMBAR
KRITERIA
UNIT.
a/b/c/d/e
didasarkanEVALUASI
pada tingkat keberhasilan/kegagalan
telah secara nyata
digunakan
sebagai
menilai
dankriteria
memperbaiki
pelaksanaan
secara
digunakan
sebagai
dasar
KKE3
Renstra
memenuhi
kriteria
memenuhi
indikator
kinerja yang baik pemenuhan
KL
telahnyata
memenuhi
kriteria
SMART.
Penilaiantelah
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
kriteria ini
untuk menilai kinerja dan
program dan kegiatan organisasi
untuk menilai
kinerja INSTANSI
dan perbaikan
dalam dasarPUSAT
AKUNTABILITAS
KINERJA
PEMERINTAH
SMART.Penilaian
didasarkan
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
%
tingkat pemenuhana/b/c/d/e
kriteria ini
.
penyusunan dokumen perencanaan kinerja perbaikan dalam penyusunan dokumen
pada % indikator kinerja tujuan dan
indikator kinerja tujuan dan sasaran yang
perencanaan kinerja tahun berikutnya.
tahun berikutnya. Penilaian a/b/c/d/e
Keterangan
D. EVALUASI KINERJA (10%)
sasaran
yang memenuhi kriteria
memenuhi
kriteria SMART
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada
didasarkan pada tingkat kualitas PENJELASAN
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
I. PEMENUHAN EVALUASI (2%)
SMART
K/L
UNIT
tingkat kualitas pemanfaatan
pemanfaatan
akuntabilitas
cukup jelas
Tidak berlaku untuk4UNIT
1 1 Terdapat pedoman evaluasi
2
3
5
kinerja
Informasi yang KINERJA
disajikan telah
digunakan untuk Informasi kinerja dalam LAKIP K/L, telah
Informasi kinerja dalam LAKIP UNIT,
A. 16
PERENCANAAN
(35%)
Tidak
berlaku
untuk
UNIT
2
Terdapat
pemantauan
mengenai
kemajuan
K/L
telah
melakukan
monitoring
secara
rutin
dalam
7 peningkatan
Target
kinerja
sesuai dengan
target yang
target
kinerjasebagai
dalam Renstra
telah secaratarget
nyatakinerja
digunakan
sebagai
kinerja
secara nyata
digunakan
dasar KL Penetapan
I.
RENCANA
STRATEGIS
( RENSTRA
)(15%) Penetapan
pencapaian
kinerja
beserta
hambatannya
sistematis
pencapaian
kinerja
UNITmelakukan
mengacu pada
targetditetapkan dalam
Dokumen
RPJMN/Dokumen dan
mengacu
pada terhadap
target-target
dasar untuk
perbaikan
untuk melakukan
perbaikandalam
secaraRPJMN Renstra
organisasi yang telah
a. Renstra
PEMENUHAN
RENSTRA
(3%)
Renstra untuk
KL .Penilaian
atasannya
.Penilaian
a/b/c/d/e
pada %
target target
secaradalam
berkelanjutan
berkelanjutan
untuk sarkan
peningkatan
kinerja
diperjanjikan/direncanakan.Penilaian
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup
jelas.
Renstra
KL
K/L.
Tidak
berlaku
untuk organisasi
UNIT
peningkatan
kinerja
yang
organisasi
yang
berorientasi
pada
hasil
a/b/c/d/e
didasarkan
pada % target
kinerja
dalam
Renstra
KLuntuk
relevan
dengan
a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat kualitas
Penilaian
ya/tidak
berorientasi
hasilUNIT
(outcome).
(outcome).dengan
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan kinerja
dalampada
Renstra
relevan
RPJMN
pelaksanaan
PenilaianKLa/b/c/d/e didasarkan pada
pada tingkat kualitas pemanfaatan
Renstra
Tidak berlaku
untuk UNIT
3 Evaluasi program telah dilakukan
K/L telah melakukan evaluasi secara
tingkat jelas.
kualitas
pemanfaatan
Dokumen Renstra UNIT telah ada
Tidak berlaku untuk K/L
Cukup
Penilaian
dengan ya/tidak
rutin/periodik terhadap program-program
17 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk Informasi kinerja dalam LAKIP K/L, telah
Informasi kinerja dalam LAKIP UNIT,
yang
dilaksanakan.
Evaluasi
terhadap
Sasaran
dalam
Renstra
UNIT sebagai
8 penilaian
Sasaran merupakan
penjabaran dari tujuan
Sasaran
dalam
Renstra KL
merupakan
telah secara
nyata
digunakan
kinerja
secara nyata
digunakan
sebagai
dasar
2 Dokumen Renstra UNIT di bawahnya telah
Cukup jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan Tidak berlaku untuk UNIT
program
tidakjelas
hanya
realisasi
rincian
yang
danmasalah
terukur dari
dasar untuk rincian
menilaiyang jelas dan
untuk menilai
keberhasilan/kegagalan
K/L. merupakan
penyerapan
anggarannya,
tetapi juga
tersedia
pada
% UNIT
yang didasarkan
telah memiliki
dokumen
keberhasilan/kegagalan
Penilaian a/b/c/d/e
tingkat terukur
dari pernyataan UNIT.
tujuannya.
pernyataan
tujuannya.
Penilaianpada
a/b/c/d/e
mencakup
masalah pencapaian hasil-hasil
Renstra
pemenuhanpada
kriteria
didasarkan
% ini
sasaran yang relevan Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
programnya. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
tingkat pemenuhan
kriteria ini .tujuannya
yang relevan
dengan
tujuannya
Renstra UNIT
memuatdengan
keseluruhan
Renstra
KL memuat
keseluruhan subtansi sasaran
3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,
pada
tingkat
kualitas pelaksanaan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

258

SETDITJEN PHKA - 2012


Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak

Renstra UNIT memuat keseluruhan


subtansi komponen tersebut. Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
Tidak berlaku
untuk UNIT
pemenuhan subtansi komponen
tersebut dalam dokumen Renstra UNIT

Keterangan

Lampiran 1

Program/kegiatan (nama ataupun hasil


program/kegiatan ) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat
Tidak berlaku
untuk UNIT
secara
logis dengan
tujuan/sasaran
UNIT. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
pada % program dan kegiatan yang

Tidak berlaku untuk UNIT

Tidak berlaku untuk UNIT

Keterangan
PENJELASAN
Tujuan/sasaran dalam
Tujuan/sasaran UNIT
dalam Renstra UNIT Dijawab dengan
K/L Renstra KL telah
KKE2
berkualitas outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
telah berkualitas outcome,
atau output
3
4
5
didasarkan pada % tujuan dan sasaran
penting,yaitu output yang secara logis
Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Tidak berlaku untuk UNIT
yang telah berkualitas outcome.
mengarah dapat outcome yang jelas.
pada keberadaan pedoman evaluasi yang
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
telah sesuai dengan pedoman dan juklak
tujuan dan sasaran yang telah
evaluasi Kementerian PAN & RB
berkualitas outcome/output penting

Daerah, Pimpinan UNIT, Kementerian PAN


dan RB.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
pada tingkat ketepatan penyampaian

Renstra KL memuat keseluruhan subtansi


komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan
pada % pemenuhan
subtansi
LHE telah disampaikan
dan
komponen
tersebut
dalampihak-pihak
dokumen yang
dikomunikasikan
kepada
berkepentingan,
antara lain ( Pimpinan
Renstra
KL

Tidak berlaku untuk UNIT


hasil evaluasi akuntabilitas kinerja yang
telah dilakukan (poin 4) benar-benar telah
Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Tidak berlaku untuk UNIT
dimanfaatkan untuk penilaian kinerja
pada
% UNIT yang telah memiliki dokumen
UNIT.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada
Renstra
tingkat kualitas pemanfaatan

Tidak berlaku untuk K/L

UNIT oleh inpektorat daerah atau tim yang


ditunjuk oleh pimpinan daerah.Penilaian
Cukup
jelas.
Renstrapada
KL untuk
K/L.
Tidak berlaku untuk UNIT
a/b/c/d/e
didasarkan
tingkat
kualitas
Penilaian
dengan
ya/tidak
evaluasi dan
cakupan
jumlah UNIT yang
telah dievaluasi

Cukup jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
Page
8 of 10 didasarkan
pada tingkat kualitas SDM yang melakukan
evaluasi
3 Pelaksanaan evaluasi telah disupervisi dengan Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
baik melalui pembahasan-pembahasan yang pada tingkat kualitas pelaksanaan proses
5 Program/kegiatan merupakan cara untuk
Program/Kegiatan (nama ataupun hasil
reguler dan bertahap
reviu kepada tim evaluator
mencapai tujuan/sasaran
program/kegiatan) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat secara
4 Hasil evaluasi menggambarkan kondisi yang logis
Cukup
jelas .Penilaian
a/b/c/d/e
dengan
tujuan/sasaran
K/L didasarkan
dalam
dievaluasi
pada tingkat
evaluasia/b/c/d/e
Renstra
KL. kualitas hasil
Penilaian
didasarkan pada % program dan kegiatan

2 Evaluasi dilaksanakan oleh SDM yang


berkompetensi

1 Pedoman evaluasi selaras dengan


pedoman/juklak evaluasi dari Menpan

1II. KUALITAS EVALUASI2 (5%)

NO4 Tujuan
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
dan sasaran telah berorientasi
hasil

b. KUALITAS RENSTRA (7%)

dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang


berkepentingan

3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
sasaran,
dan target
jangka menengah
6 Hasil
evaluasi
telah disampaikan
dan

2 Dokumen Renstra UNIT di bawahnya telah


tersedia

5 Terdapat penilaian atas akuntabilitas kinerja


unit kerja

Dokumen Renstra UNIT telah ada

a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)


1 Dokumen Renstra telah ada

1
2
3
4
Tidak berlaku untuk UNIT
4 Evaluasi akuntabilitas
kinerja
atas unit kerja
K/L telah melakukan evaluasi secara
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
dilakukan
I. telah
RENCANA
STRATEGIS ( RENSTRA )(15%) rutin/periodik terhadap akuntabilitas kinerja

a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat kualitas


pelaksanaan
Tidak berlaku untuk UNIT
3 Evaluasi program telah dilakukan
K/L telah melakukan evaluasi secara
rutin/periodik terhadap program-program
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
yang dilaksanakan. Evaluasi terhadap
program tidak
hanya masalah
realisasi
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH PUSAT
penyerapan anggarannya, tetapi juga
mencakup masalah pencapaian hasil-hasil
PENJELASAN
programnya. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
UNIT
pada tingkat kualitasK/L
pelaksanaan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

4
evaluasi
ditindaklanjuti
untuk
3 Hasil
Kinerja
output telah
selaras
dengan output
yang
mengukur
keberhasilan
unit kerja
ingin dicapai
dalam RKP/RPJM/Renstra
atasan

Tidak berlaku
untuk UNIT
Pada
tingkat
telah kinerja
ada perbaikan
nyata Sasaran
Sasaran
dan K/L
indikator
dalam PPS
dan indikator
kinerja dalam
Dijawab dengan
terhadap
kelemahan-kelemahan
dalamdalam PPS relevan dengan sasaran dan
relevan dengan
sasaran dan indikator
KKE1-1
pengukuran
kinerja
yang
telah
RKPD/Renstra KL.
indikator dalam Renstra.
direkomendasikan dalam hasil evaluasi
Program/kegiatan (nama ataupun hasil
5 Program/kegiatan merupakan cara untuk
Program/Kegiatan
akuntabilitas kinerja(nama
tahunataupun hasil
KINERJA tujuan/sasaran
YANG DILAPORKAN (OUTCOME) program/kegiatan)
mencapai
yanga/b/c/d/e
direncanakan
sebelumnya.Penilaian
didasarkan program/kegiatan ) yang direncanakan
(5%)
memiliki hubungan sebab akibat
memiliki
hubungan sebab
akibat secara
pada tingkat
pemanfaatan
4 Target dapat dicapai
Cukup
jelas. kualitas
Cukup jelas.
Dijawab dengan
secara
logis dengan tujuan/sasaran
logis
dengan
tujuan/sasaran K/L dalam
KKE1-1
Renstra KL.
Penilaian a/b/c/d/e UNIT. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan

K/La/b/c/d/e
UNIT
hubungan
sebab
yang
hubungan
sebab akibat
Tidak berlaku
untuk
UNIT akibat
Cukupmemiliki
jelas.Penilaian
didasarkan memiliki
5 Evaluasi telah memberikan rekomendasi2 kinerja yang dapat dengan
3
5
dengan sasarannya4
sasarannya
pada tingkat
kelengkapan
dan kualitas
rekomendasi peningkatan
Lampiran 1
1 Pedoman
evaluasi selaras dengan
Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Tidak berlaku untuk UNIT
rekomendasi
dilaksanakan
Dijawab dengan
6 Indikator
kinerja evaluasi
tujuan dan
sasaran
telah
Indikator
tujuan/sasaran
K/L dalam
Renstra
pedoman/juklak
dari
Menpan
pada keberadaan
pedoman
evaluasi
yang Indikator tujuan/sasaran UNIT dalam
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
KKE3
Renstra telah memenuhi kriteria
kriteria HASIL
indikator
kinerja yang
baik KL
telah
memenuhi
SMART.
telah
sesuai
dengan kriteria
pedoman
dan juklak
III. memenuhi
PEMANFAATAN
EVALUASI
(3%)
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH PUSAT
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
evaluasi
Kementerian
PAN
& RB
Tidak berlaku untuka/b/c/d/e
UNIT didasarkan
2 Hasil evaluasi telah ditindaklanjuti untuk
Pada
tingkat
K/L telah
ada perbaikan
nyata SMART.Penilaian
pada % indikator kinerja tujuan dan
indikator
tujuan dan sasaran
yang
perbaikan perencanaan
terhadap kinerja
kelemahan-kelemahan
dalam
Keterangan
PENJELASAN
sasaran
yang memenuhi
memenuhi
kriteria
SMART
dilaksanakan olehKOMPONEN
SDM yang
Cukup jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
Tidak berlaku
untuk UNITkriteria
perencanaan
kinerja
yang
telah didasarkan
NO2 Evaluasi
KOMPONEN/SUB
K/L
UNIT
berkompetensi
pada tingkat kualitas
SDMhasil
yangevaluasi
melakukan SMART
direkomendasikan
dalam
1
2
3
4
5
evaluasi
akuntabilitas
kinerja tahun
3 Pelaksanaan evaluasi
telah
disupervisi dengan Cukup
jelas.Penilaian a/b/c/d/e
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
sebelumnya.Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
didasarkan Tidak berlaku untuk UNIT
7 Target
kinerja
sesuai dengan
target yang
kinerja
dalam Renstra
baik melalui
pembahasan-pembahasan
yang Penetapan
pada tingkattarget
kualitas
pelaksanaan
prosesKL Penetapan target kinerja dalam
I.
RENCANA
STRATEGIS
( RENSTRA
)(15%)
pemanfaatan
ditetapkan
Dokumen RPJMN/Dokumen mengacu
pada
reguler dandalam
bertahap
reviu kepada
timtarget-target
evaluator dalam RPJMN Renstra UNIT mengacu pada targeta. PEMENUHAN
RENSTRA (3%)
dalam Renstra
KL .Penilaian
atasannya
.Penilaian
a/b/c/d/e
sarkan
pada % target
Tidak berlaku
untuk UNIT
3 Renstra
Hasil evaluasi
telah ditindaklanjuti untuk
Pada tingkat
K/L telah
ada perbaikan
nyata target
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas.
Renstra
K/L.
Tidak berlaku
untuk UNIT
didasarkan
pada % target
kinerja
dalam
RenstraKL
KLuntuk
relevan
dengan a/b/c/d/e
perbaikan
penerapan
manajemen
kinerja
terhadap
kelemahan-kelemahan
dalam
4 Hasil evaluasi menggambarkan kondisi yang RPJMN
Cukup jelas
.Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan kinerja
Tidak berlaku
untuk UNIT
Penilaian
dengan
ya/tidak
dalam Renstra
UNIT relevan
penerapan
manajemen
kinerja
yang telah
dievaluasi
pada
tingkat
kualitas hasil
evaluasi
Renstra
KL
direkomendasikan
Dokumen Renstra UNIT telah ada
Tidak
berlaku untukdalam
K/L hasil evaluasi
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
akuntabilitas kinerja tahun
Tidak berlaku untuk UNIT
5 Evaluasi telah memberikan rekomendasiCukup
jelas.Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan
sebelumnya.Penilaian
didasarkan Sasaran
dalam Renstra UNIT
8 Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan
Sasaran
dalam Renstraa/b/c/d/e
KL merupakan
2 Dokumen
Renstra
UNIT
di
bawahnya
telah
Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan Tidak berlaku untuk UNIT
rekomendasi peningkatan kinerja yang dapat pada
tingkat
kelengkapan
dan kualitas
pada
tingkat
kualitas
pemanfaatan
merupakan rincian yang jelas dan
rincian yang jelas dan terukur dari
tersedia
pada
% UNIT yang telah memiliki dokumen
dilaksanakan
rekomendasi
pernyataan tujuannya. Penilaian a/b/c/d/e terukur dari pernyataan tujuannya.
Renstra
Tidak berlaku
untuk didasarkan
UNIT
4 Hasil evaluasi telah ditindaklanjuti untuk
Pada tingkatpada
K/L telah
ada perbaikan
nyata Penilaian
a/b/c/d/e
pada %
didasarkan
% sasaran
yang relevan
III. PEMANFAATAN
HASILunit
EVALUASI
mengukur Renstra
keberhasilan
kerjavisi, (3%)
terhadaptujuannya
kelemahan-kelemahan
yang relevan
tujuannya
dengan
Renstra UNIT
memuatdengan
keseluruhan
Renstra
KL
memuat keseluruhandalam
subtansi sasaran
3 Dokumen
telah memuat
misi,
Tidak
berlaku
untuk
UNIT
2 Hasil evaluasi telah ditindaklanjuti untuk
Pada
tingkat
K/L
telah
ada
perbaikan
nyata
pengukurantersebut.
kinerja Penilaian
yang telaha/b/c/d/e
subtansi komponen tersebut. Penilaian
komponen
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
perbaikan perencanaan
terhadap kelemahan-kelemahan
dalam
direkomendasikan
hasil evaluasi
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan
pada %dalam
pemenuhan
subtansi a/b/c/d/e didasarkan pada %
perencanaan
kinerja
yang
telah
akuntabilitas
kinerja dalam
tahun dokumen
pemenuhan subtansi komponen
komponen
tersebut
direkomendasikan
dalam
hasil evaluasi
sebelumnya.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan tersebut dalam dokumen Renstra UNIT
Renstra
KL
akuntabilitas
kinerja
tahun
pada tingkat kualitas pemanfaatan
sebelumnya.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
pada tingkat kualitas pemanfaatan
b. KUALITAS RENSTRA (7%)
E. PENCAPAIAN
SASARAN/KINERJA
4 Tujuan dan sasaran
telah berorientasi hasil
Tujuan/sasaran dalam Renstra KL telah
Tujuan/sasaran dalam Renstra UNIT Dijawab dengan
3 Hasil
evaluasi
telah
ditindaklanjuti(OUTPUT)
untuk
Pada tingkat K/L telah ada perbaikan nyata Tidak berlaku untuk UNIT
KINERJA
YANG
DILAPORKAN
KKE2
berkualitas outcome.Penilaian a/b/c/d/e
telah berkualitas outcome, atau output
perbaikan penerapan manajemen kinerja
terhadap kelemahan-kelemahan dalam
(5%)
didasarkan pada % tujuan dan sasaran
penting,yaitu output yang secara logis
penerapan
kinerja yang telah Cukup jelas.
1 Target dapat dicapai
Cukup
jelas.manajemen
Dijawab dengan
yang
telah
berkualitas outcome.
mengarah dapat outcome yang jelas.
direkomendasikan dalam hasil evaluasi
KKE1-1
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
akuntabilitas kinerja tahun
tujuan dan sasaran yang telah
sebelumnya.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
2 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan Cukup jelas.
Cukup jelas.outcome/output penting
Dijawab dengan
berkualitas
pada tingkat kualitas
pemanfaatan
Page
1 of 10
KKE1-1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

259

260

SETDITJEN PHKA - 2012

3 Kinerja output selaras dengan output yang


ingin dicapai dalam RKP/RPJM/Renstra

mencapai mengenai
tujuan/sasaran
2 Informasi
kinerja dapat diandalkan
KINERJA LAINNYA (10%)
7 Kinerja Pencatatan Keuangan

Kinerja output selaras dengan output yang


Hasil evaluasi telah ditindaklanjuti untuk
ingin
dicapaiRENSTRA
dalam RKP/RPJM/Renstra
KUALITAS
mengukur
keberhasilan (7%)
unit kerja
atasan
Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil

Dijawab dengan
Dijawab dengan
KKE1-1
KKE1-1

Dijawab dengan
KKE1-1

Dijawab dengan
KKE1-1

Dijawab dengan
KKE2

Dijawab dengan
KKE1-1

program/kegiatan
) yang direncanakan Dijawab dengan
program/kegiatan)
yang direncanakan
Cukup
jelas.
Cukup jelas.
memiliki hubungan sebab akibat
memiliki hubungan sebab akibat secara
KKE1-1
Penilaian
berdasarkan
data sekunder
dari secara logis
Tidakdengan
berlakutujuan/sasaran
bagi UNIT
Dijawab dengan
logis dengan
tujuan/sasaran
K/L dalam
BPK
KKE1-2A
UNIT.
a/b/c/d/e
didasarkan
Renstra
Penilaian
Sasaran KL.
dan indikator kinerja
dalama/b/c/d/e
PPS
SasaranPenilaian
dan indikator
kinerja
dalam
Dijawab dengan
program
dan sasaran
kegiatandan
yang
didasarkan
padasasaran
% program
dan kegiatan
relevan dengan
dan indikator
dalam pada
PPS %
relevan
dengan
KKE1-1

Sasaran dan indikator kinerja dalam PPS


Sasaran dan indikator kinerja dalam
Pada tingkat K/L telah ada perbaikan nyata Tidak berlaku untuk UNIT
relevan dengan sasaran dan indikator dalam PPS relevan dengan sasaran dan
terhadap kelemahan-kelemahan dalam
RKPD/Renstra KL.
indikator dalam Renstra.
Tujuan/sasaran
dalam
Renstra
Tujuan/sasaran
dalam Renstra UNIT
pengukuran kinerja
yang
telah KL telah
berkualitas outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
telah berkualitas outcome, atau output
direkomendasikan
dalam hasil evaluasi
KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTCOME) didasarkan pada % tujuan dan sasaran
penting,yaitu output yang secara logis
akuntabilitas kinerja tahun
(5%)
yang telah berkualitas a/b/c/d/e
outcome.didasarkan mengarah dapat outcome yang jelas.
sebelumnya.Penilaian
4 Target dapat dicapai
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan pada %
pada tingkat kualitas pemanfaatan
tujuan dan sasaran yang telah
berkualitas outcome/output penting
5 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan Cukup jelas.
Cukup jelas.
E. PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA
KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTPUT)
(5%)
6 Kinerja outcome selaras dengan outcome
Sasaran dan indikator kinerja dalam PPS
Sasaran dan indikator kinerja dalam
1 Target dapat dicapai
Cukup jelas.
Cukup jelas.
yang ingin dicapai dalam RKP/RPJM/Renstra relevan dengan sasaran dan indikator dalam PPS relevan dengan sasaran dan
RKPD/Renstra
KL.(nama ataupun hasil
indikator dalam Renstra.
Program/kegiatan
(nama ataupun hasil
5 atasan
Program/kegiatan merupakan cara untuk
Program/Kegiatan

3
4
b.
4

pada tingkat kualitas pemanfaatan


baik melalui pembahasan-pembahasan yang pada tingkat kualitas pelaksanaan proses
Lampiran 1
reguler
dan bertahap
reviu
tim evaluator
3 Hasil
evaluasi
telah ditindaklanjuti untuk
Pada kepada
tingkat K/L
telah ada perbaikan nyata Tidak berlaku untuk UNIT
perbaikan penerapan manajemen kinerja
terhadap
kelemahan-kelemahan
dalam
LEMBAR
KRITERIA EVALUASI
penerapan
manajemen
kinerja yang
telah Tidak berlaku untuk UNIT
4 Hasil evaluasi menggambarkan kondisi
yang Cukup
jelas
.PenilaianINSTANSI
a/b/c/d/e
didasarkan
AKUNTABILITAS
KINERJA
PEMERINTAH
PUSAT
direkomendasikan
dalam
evaluasi
dievaluasi
pada
tingkat kualitas
hasilhasil
evaluasi
akuntabilitas kinerja tahun
Keterangan
PENJELASAN
sebelumnya.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
NO5 Evaluasi
KOMPONEN/SUB
Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan Tidak berlaku untuk UNIT
telah memberikanKOMPONEN
rekomendasiUNIT
pada tingkat kualitasK/L
pemanfaatan
rekomendasi peningkatan kinerja yang dapat pada tingkat kelengkapan dan kualitas
1
2
3
4
5
rekomendasi
dilaksanakan
4 Hasil evaluasi telah
ditindaklanjuti
Pada tingkat K/L telah ada perbaikan nyata Tidak berlaku untuk UNIT
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%) untuk
kerja
I. mengukur
RENCANAkeberhasilan
STRATEGISunit
( RENSTRA
)(15%) terhadap kelemahan-kelemahan dalam
III. PEMANFAATAN HASIL EVALUASI (3%)
pengukuran kinerja yang telah
a.
PEMENUHAN
RENSTRA
(3%) untuk
2 Hasil
evaluasi telah
ditindaklanjuti
Pada tingkat K/L telah ada perbaikan nyata Tidak berlaku untuk UNIT
direkomendasikan dalam hasil evaluasi
perencanaan
terhadap
kelemahan-kelemahan
dalam
1 perbaikan
Dokumen Renstra
telah ada
Cukup
jelas.
Renstra KL untuk K/L.
Tidak berlaku untuk UNIT
akuntabilitas kinerja tahun
perencanaan
kinerja
yang telah
Penilaian dengan
ya/tidak
sebelumnya.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
direkomendasikan dalam hasil evaluasi
pada tingkat kualitas pemanfaatan
akuntabilitas
tahun
Dokumen Renstra UNIT telah ada
Tidak berlakukinerja
untuk K/L
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
sebelumnya.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
pada
kualitas pemanfaatan
2 Dokumen Renstra
UNIT di bawahnya telah
Cukuptingkat
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan Tidak berlaku untuk UNIT
E. PENCAPAIAN
SASARAN/KINERJA
tersedia YANG DILAPORKAN (OUTPUT) pada % UNIT yang telah memiliki dokumen
KINERJA
3 Hasil evaluasi telah ditindaklanjuti untuk
Pada
tingkat K/L telah ada perbaikan nyata Tidak berlaku untuk UNIT
Renstra
(5%)
perbaikan penerapan manajemen kinerja
terhadap kelemahan-kelemahan dalam
1
dapat
dicapai
Cukup
Cukup jelas.
Dijawab dengan
Renstrajelas.
KL manajemen
memuat keseluruhan
subtansi
3 Target
Dokumen
Renstra
telah memuat visi, misi,
penerapan
kinerja yang
telah Renstra UNIT memuat keseluruhan
KKE1-1
subtansi komponen tersebut. Penilaian
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
komponen tersebut.dalam
Penilaian
a/b/c/d/e
direkomendasikan
hasil evaluasi
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan pada
% tahun
pemenuhan subtansi a/b/c/d/e didasarkan pada %
akuntabilitas
kinerja
2 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan Cukup
jelas.
Cukup jelas.
Dijawab dengan
komponen
tersebut dalam
dokumen
sebelumnya.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan pemenuhan subtansi komponen
KKE1-1
tersebut dalam dokumen Renstra UNIT
Renstra
KL kualitas pemanfaatan
pada
tingkat

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

yang memiliki hubungan


sebab akibat
RKPD/Renstra
KL.
dengan sasarannya

memiliki
sebab akibat
indikator hubungan
dalam Renstra.
dengan sasarannya

SETDITJEN PHKA - 2012

5 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai tujuan/sasaran

b. KUALITAS RENSTRA (7%)


4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil

11 Penghargaan Lainnya

6
4

Program/Kegiatan (nama ataupun hasil


program/kegiatan) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat secara
logis dengan tujuan/sasaran K/L dalam
Renstra KL.
Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada % program dan kegiatan

Page 1 of 10

Tujuan/sasaran dalam Renstra KL telah


berkualitas outcome.Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada % tujuan dan sasaran
yang telah berkualitas outcome.

Renstra KL
dijawab dengan KKE 1-2. Penghargaan
lainnya yang levelnya nasional

Program/kegiatan (nama ataupun hasil


program/kegiatan ) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat
secara logis dengan tujuan/sasaran
UNIT. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
pada % program dan kegiatan yang

Tujuan/sasaran dalam Renstra UNIT Dijawab dengan


KKE2
telah berkualitas outcome, atau output
penting,yaitu output yang secara logis
mengarah dapat outcome yang jelas.
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
tujuan dan sasaran yang telah
berkualitas outcome/output penting

tersebut dalam dokumen Renstra UNIT


Tidak berlaku bagi UNIT
Dijawab dengan
KKE1-2A

Lampiran 1
KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTCOME)
Dijawab
dengan
Indikator
tujuan/sasaran
UNIT
dalam
Indikator
kinerja
tujuan
dan
sasaran
telah
Indikator
tujuan/sasaran
K/L
dalam
Renstra
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
(5%)
KKE3
Renstra
telah memenuhi kriteria
memenuhi
kriteria
indikator kinerja yang baik Cukup
KL telah
memenuhi kriteria SMART.
Target
dapat
dicapai
jelas.
Cukup jelas.
Dijawab
dengan
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT
SMART.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
KKE1-1
Page 9 of 10
pada % indikator kinerja tujuan dan
indikator kinerja tujuan dan sasaran yang
Keterangan
PENJELASAN
sasaran
yang memenuhi kriteria
memenuhi
kriteria SMART
mengenai kinerjaKOMPONEN
dapat diandalkan Cukup
jelas.
Cukup jelas.
Dijawab
dengan
NO5 Informasi
KOMPONEN/SUB
K/L
UNIT
SMART
KKE1-1
1
2
3
4
5
6 Kinerja outcomeKINERJA
selaras dengan
Sasaran dan indikator kinerja dalam PPS
Dijawab dengan
Sasaran dan indikator kinerja dalam
A. PERENCANAAN
(35%) outcome
target
kinerja
dalam
7 yang
Target
kinerja
sesuai
dengan
target yang
targetsasaran
kinerja dan
dalam
Renstra
KL Penetapan
ingin
dicapai
dalam
relevan dengan
indikator
dalam
PPS relevan
dengan
sasaran
dan
KKE1-1
I.
RENCANA
STRATEGIS
(RKP/RPJM/Renstra
RENSTRA
)(15%) Penetapan
ditetapkan dalam Dokumen RPJMN/Dokumen mengacu
pada KL.
target-target dalam RPJMN Renstra
RKPD/Renstra
indikatorUNIT
dalammengacu
Renstra. pada targeta. atasan
PEMENUHAN RENSTRA (3%)
Renstra atasannya
.Penilaian a/b/c/d/e sarkan pada % target target dalam Renstra KL .Penilaian
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas.
K/L.
Tidak berlaku
untuk UNIT
didasarkan
pada % target
kinerja
dalamRenstra
RenstraKL
KLuntuk
relevan
dengan a/b/c/d/e
KINERJA LAINNYA (10%)
Penilaian dengan ya/tidak
Keterangan
Renstrabagi
UNITUNIT
relevan
RPJMN
PENJELASAN
Pencatatan Keuangan
Penilaian
berdasarkan data sekunder
dari kinerja dalam
Tidak berlaku
Dijawab
dengan
NO7 Kinerja
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
Renstra KL
K/L
UNIT
BPK
KKE1-2A
Dokumen Renstra UNIT telah ada
Tidak berlaku untuk K/L
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
1
2
3
4
5
8 Sasaran
Kinerja Pelayanan
Publik
Penilaiandalam
berdasarkan
oleh Internal SasaranTidak
berlaku
bagi
UNIT
Dijawab dengan
dalam
Renstra
UNIT
8
merupakan
penjabaran dari tujuan
Sasaran
RenstraSurvey
KL merupakan
2 Dokumen Renstra UNIT di bawahnya telah
Cukup
a/b/c/d/e didasarkan Tidak berlaku untuk UNIT
Instansijelas.Penilaian
KKE1-2A
merupakan rincian yang jelas dan
rincian
yang jelas dan terukur dari
tersedia
pada % UNIT yang telah memiliki dokumen
pernyataan tujuannya. Penilaian a/b/c/d/e terukur dari pernyataan tujuannya.
Renstra
9 Kinerja Transparansi
cukup jelas pada % sasaran yang relevan Penilaian
Tidak
berlaku
bagi UNITpada % Dijawab dengan
a/b/c/d/e
didasarkan
didasarkan
KKE1-2A
yang relevan
tujuannya
dengan
Renstra UNIT
memuatdengan
keseluruhan
Renstra tujuannya
KL memuat keseluruhan subtansi sasaran
3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,
subtansi komponen tersebut. Penilaian
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
Pagedata
9 ofsekunder
10
10 Kinerja
Penilaian berdasarkan
dari a/b/c/d/eTidak
berlakupada
bagi %
UNIT
Dijawab dengan
didasarkan
sasaran,Integritas
dan target jangka menengah
didasarkan
pada % pemenuhan
subtansi
KPK
KKE1-2A
pemenuhan subtansi komponen
komponen
tersebut dalam dokumen

atasan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

261

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran 2
Template Kertas Kerja Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Pemerintah Pusat

262

SETDITJEN PHKA - 2012

NO

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT

TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI


TEMPLATE
KERTAS
KERJA
EVALUASI
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH PUSAT

Lampiran 2

Lampiran 2

K/L
UNIT KERJA

KOMPONEN/SUB KOMPONEN
TOTAL
REF
CONTROL
NILAI UNIT Y/T

NILAI
K/LY/T
KERJA
REF8
NO
1 KOMPONEN/SUB KOMPONEN
2
3
4
5
6 TOTAL 7
CONTROL
Y/T
NILAI
Y/T
NILAI
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
1
2
3
5
6
7
8
4

I. DOKUMEN RENSTRA (15%)







A. PERENCANAAN KINERJA
(35%)
#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)

#VALUE!
#VALUE!


I. DOKUMEN RENSTRA
(15%)
#DIV/0! #DIV/0! #VALUE!
#VALUE!
1 Dokumen
Renstra telah ada





#VALUE!

#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
a. PEMENUHAN RENSTRA
(3%) UNIT telah ada
Dokumen Renstra



#VALUE!

2 Dokumen
Renstra UNIT di bawahnya telah tersedia
1 Dokumen Renstra
telah ada
y/t
Error




Dokumen
Renstra
Dokumen Renstra
UNIT telah
adatelah memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
#VALUE!
#VALUE!







3

program,
indikator
kinerja
sasaran,
dan
target
jangka
a/b/c/d/e
Error
#VALUE!
2 Dokumen Renstra UNIT di bawahnya telah tersedia
menengah
visi, misi, tujuan, sasaran,
Dokumen Renstra
telah memuat
a/b/c/d/e
Error
#VALUE!
#VALUE!
3 program, indikator
kinerja sasaran, dan target jangka





b. KUALITAS RENSTRA (7%)
KKE2
menengah






4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil






Program/kegiatan
merupakan cara untuk mencapai
b. KUALITAS RENSTRA
(7%)
#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
5



tujuan/sasaran
Error
#VALUE!

KKE2
4 Tujuan dan sasaran
telahkinerja
berorientasi
hasil
a/b/c/d/e
#VALUE!
Indikator
tujuan dan
sasaran telah memenuhi kriteria
KKE3
6


indikator
kinerjacara
yanguntuk
baik mencapai
Error
#VALUE!

Program/kegiatan
merupakan
5
a/b/c/d/e
#VALUE!
Target
kinerja
sesuai
dengan
target
yang
ditetapkan
dalam
tujuan/sasaran7



RPJMN/Dokumen
Renstra atasannya
Error
#VALUE!

Indikator kinerja Dokumen
tujuan dan
sasaran telah memenuhi
kriteria
KKE3
a/b/c/d/e
#VALUE!
6
8

Sasaran
merupakan
penjabaran
dari
tujuan

indikator kinerja yang baik







Dokumen Renstra telah menetapkan seluruh hal yang







a/b/c/d/e
Error
#VALUE!
#VALUE!
9 ditetapkan dalam Dokumen RPJMN/Dokumen
Renstra
ya
atasannya
a/b/c/d/e
Error
#VALUE!
#VALUE!
Dokumen Renstra telah selaras dengan Dokumen
10



RPJMN/Dokumen Renstra atasannya




Dokumen Renstra telah selaras dengan dokumen
a/b/c/d/e
Error
#VALUE!
#VALUE!
11



perencanaan jangka menengah lainnya




ya







a/b/c/d/e
Error
#VALUE!
#VALUE!
ya
c. IMPLEMENTASI RENSTRA
(5%)







Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam a/b/c/d/e
Error
#VALUE!
#VALUE!
12



jangka
menengah
lainnya
penyusunan dokumen perencanaan tahunan




Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
13




penyusunan Dokumen Renstra UNIT
#DIV/0! #VALUE!

#DIV/0!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan






Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran
#VALUE!

a/b/c/d/e
Error
#VALUE!

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

263

264

SETDITJEN PHKA - 2012




































II. DOKUMEN
RKT (10%)(7%)

b.
KUALITAS RENSTRA

a. PEMENUHAN RKT (2%)
4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil

1 Dokumen RKT telah ada

Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai
5 Dokumen RKT Eselon I telah ada
tujuan/sasaran

Indikator kinerja tujuan dan sasaran telah memenuhi kriteria
2
6 Dokumen RKT disusun sebelum mengajukan anggaran
indikator kinerja yang baik

3 Dokumen
RKTsesuai
Unit kerja
di bawahnya
telah
tersedia dalam
Target kinerja
dengan
target yang
ditetapkan

7 Dokumen RKT telah memuat sasaran, program, indikator

Dokumen
RPJMN/Dokumen
Renstra
atasannya

4
sasaran,
dan penjabaran
target jangka
pendek


8 kinerja
Sasaran
merupakan
dari
tujuan
Dokumen Renstra telah menetapkan seluruh hal yang

9 KUALITAS
b.
RKT (3%)
RPJMN/Dokumen Renstra
ditetapkan dalam
Dokumen

atasannyaRKT
telah selaras dengan dokumen Renstra
5 Dokumen
Dokumen Renstra telah selaras dengan Dokumen

10 Dokumen RKT telah selaras dengan Dokumen RKP/RKT
6 RPJMN/Dokumen Renstra atasannya

atasannya

Dokumen Renstra
telah selaras dengan dokumen
11
7 Sasaran
telah
berorientasi
hasil

perencanaan jangka menengah lainnya

8 Kegiatan merupakan cara untuk mencapai sasaran
Indikator kinerja sasaran dan kegiatan telah memenuhi kriteria
c.
9 IMPLEMENTASI RENSTRA (5%)
indikator
yang
baik sebagai acuan dalam

Dokumenkinerja
Renstra
digunakan
12 Target kinerja sesuai dengan target yang ditetapkan dalam
10 penyusunan dokumen perencanaan tahunan
Dokumen
atasannya

Dokumen RPJMN/Dokumen
Renstra digunakanRKT
sebagai
acuan dalam
13
Dokumen Renstra UNIT
penyusunan

Dokumen RenstraRKT
digunakan
c. IMPLEMENTASI
(5%) sebagai acuan penyusunan


Dokumen RKT
Rencana
dan Anggaran
Dokumen
telahKerja
digunakan
sebagai acuan untuk
13
14 menyusun
Dokumen Renstra
telah
direviu
secara
berkala

penetapan kinerja (PK)

Dokumen RKT digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
14


unit kerja

II. RKT
DOKUMEN
RKT (10%)
Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk

a. PEMENUHAN RKT (2%)
15

menyusun anggaran (RKA)

8 Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan


Dokumen Renstra telah menetapkan seluruh hal yang
9 ditetapkan dalam Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra
TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI
atasannya
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT
Dokumen Renstra telah selaras dengan Dokumen
10
RPJMN/Dokumen Renstra atasannya
Dokumen Renstra telah selaras dengan dokumen
K/L
UNIT KERJA
11
NO perencanaan jangka
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
menengah lainnya
Y/T
NILAI
Y/T
NILAI
1
2
3
4
5
6
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)(5%)
c. IMPLEMENTASI
RENSTRA
I. Dokumen
DOKUMEN
RENSTRA
(15%) sebagai acuan dalam
Renstra
digunakan
12
a. penyusunan
PEMENUHAN
RENSTRA
(3%)
dokumen
perencanaan
tahunan
1 Dokumen
Dokumen Renstra
Renstra telah
ada sebagai acuan dalam
digunakan
13 Dokumen Renstra UNIT telah ada
penyusunan Dokumen Renstra UNIT
2 Dokumen Renstra digunakan
UNIT di bawahnya
sebagai telah
acuantersedia
penyusunan
Dokumen Rencana
Renstra telah
visi, misi, tujuan, sasaran,

Dokumen
Kerjamemuat
dan Anggaran
3 Dokumen
program, indikator
kinerjadireviu
sasaran,
danberkala
target jangka
14
Renstra telah
secara
menengah



TOTAL
7




























Lampiran 2




REF
CONTROL

8


















KKE2





KKE3















KKE2


KKE3















Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

1
6
III.
a.
7
2
1
8
3




Dokumen
dengan Dokumen RKP/RKT
Dokumen RKT
RKT telah
telah ada
selaras
DOKUMEN



KINERJA
PENETAPAN
Dokumen
Eselon I telah
ada (10%)
atasannyaRKT




PEMENUHAN
PK (2%) hasil
Sasaran
Dokumentelah
RKTberorientasi
disusun sebelum mengajukan anggaran






TEMPLATE
KERTAS
KERJA
EVALUASI


Dokumen
PK telah ada
diuntuk
Kegiatan
cara
mencapai
sasaran
KINERJA INSTANSI

Dokumenmerupakan
RKT Unit kerja
bawahnya
telah
tersedia


AKUNTABILITAS
PEMERINTAH
PUSAT

PK
I telah
telah
Indikator kinerja
sasaran
danada
kegiatan
memenuhi
kriteria
Dokumen
RKTEselon
telah
memuat
sasaran,
program,
indikator
49 Dokumen



indikator
kinerja
yang
baik


2 Dokumen
PK Unit
kerja
di bawahnya
telah tersedia
kinerja
sasaran,
dan
target
jangka pendek




Target kinerja sesuai dengan target yang ditetapkan dalam
K/L

UNIT
KERJA

PK disusun
segera setelah
anggaran
Y/T NILAI
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
disetujui Y/T NILAI
NO10 3 Dokumen

Dokumen RPJMN/Dokumen
RKT atasannya




b. Dokumen
KUALITAS
RKT
(3%)
sasaran,
PK
telah
memuat
program, indikator
1 4
2
3 4 5 6
A. PERENCANAAN

kinerja,
dan
target
jangka
pendek


5

Dokumen
RKT
telah
selaras
dengan
dokumen
Renstra

KINERJA
(35%)
c. IMPLEMENTASI
RKT (5%)





telah
Dokumen
RKP/RKT
I. Dokumen
DOKUMEN
RENSTRA
(15%)dengan
sebagai
Dokumen RKT
RKT
telah selaras
digunakan
acuan untuk
6






13


a. atasannya
PEMENUHAN
RENSTRA
(3%)



menyusun penetapan kinerja (PK)



1 Sasaran
Dokumen
Renstra
telah ada

7
hasil

Dokumentelah
RKTberorientasi
digunakan
sebagai
acuan dalam penyusunan

14 Dokumen Renstra UNIT telah ada



cara untuk mencapai sasaran
RKT unit kerja
merupakan
82 Kegiatan





Renstra
UNIT
di bawahnya
telah
tersedia
Dokumen
RKT
telah
digunakan
sebagai
acuan
untuk
Indikator kinerja sasaran dan kegiatan telah memenuhi kriteria
15




Dokumen Renstra
telah
memuat
visi, misi, tujuan, sasaran,
9 menyusun
anggaran
(RKA)


indikator kinerja yang baik




3 program, indikator kinerja sasaran, dan target jangka
Target kinerja sesuai dengan target yang ditetapkan dalam
Page 1 of 3
10




menengah PENETAPAN KINERJA (10%)
III. DOKUMEN

Dokumen RPJMN/Dokumen RKT atasannya




a. PEMENUHAN PK (2%)
b.










KUALITAS
RENSTRA
(7%)

1 Dokumen PK telah ada




c. IMPLEMENTASI RKT (5%)


4 Tujuan
danPK
sasaran
berorientasi
hasil
Dokumen
Eselontelah
I telah
ada





RKT telah digunakan sebagai acuan untuk
13 Dokumen


Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai

2
Dokumen PK
Unit kerjakinerja
di bawahnya
telah tersedia
5 menyusun
K/L
UNIT KERJA

penetapan
(PK)



NILAI
NO tujuan/sasaran KOMPONEN/SUB KOMPONEN
Y/T

RKT
digunakan
sebagai
acuan
dalamdisetujui
penyusunan
NILAI
Y/T

3 Dokumen
Dokumen
PK disusun
setelah
anggaran

Indikator kinerja
tujuansegera
dan sasaran
telah
memenuhi kriteria
14


6
1 6 RKT unit kerja
2
3
4
5



Dokumen
PK telah
memuat
indikator kinerja
yang
baik sasaran, program, indikator


4
RKT telah digunakan sebagai acuan untuk

Target kinerja
sesuai
dengan
target
kinerja,
dan target
jangka
pendek
yang ditetapkan dalam

157 Dokumen

menyusun anggaran (RKA)

RPJMN/Dokumen
Renstra atasannya
b. Dokumen
KUALITAS
PK (5%)



Sasaran
penjabaran
III.85 DOKUMEN




PENETAPAN
KINERJA
(10%)
Sasaran merupakan
telah
berorientasi
hasil dari tujuan





Dokumen
Renstra
telah
seluruh
hal yang

a. PEMENUHAN
PK
(2%) menetapkan
Indikator kinerja
sasaran
telah memenuhi
kriteria
indikator


6


9
dalam
Dokumen
RPJMN/Dokumen Renstra
1 ditetapkan
Dokumen
PK
telah
ada
kinerja yang
baik




atasannya



Target kinerja
selaras dengan target yang ditetapkan dalam
Eselon
I telah
ada dengan Dokumen
Dokumen PK
Renstra
telah
selaras
107 Dokumen


Dokumen RPJMN/Dokumen RKT atasannya


tersedia
Renstra
atasannyatelah


2 RPJMN/Dokumen
Dokumen PK Unit kerja
di bawahnya


8 Dokumen Renstra
PK telahtelah
selaras
dengan
Dokumen
PK atasannya


selaras
dengan
dokumen
Page
1 of 3
11
3 Dokumen PK disusun segera setelah anggaran disetujui

perencanaan jangka menengah lainnya



9 Dokumen
Dokumen PK
PK telah
telah memuat
selaras dengan
dokumen

sasaran,
program,RKT
indikator




4


kinerja, dan target jangka pendek




c. IMPLEMENTASI RENSTRA (5%)




c. IMPLEMENTASI PK (3%)
Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
12

penyusunan
dokumen
perencanaan
tahunan




10 Dokumen PK telah dimonitor pencapaiannya secara berkala

Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
13 Dokumen PK telah dimanfaatkan dalam pengarahan dan


penyusunan
Dokumen
Renstra
UNIT



11

pengorganisasian
sebagai acuan penyusunan

Renstra kegiatan
digunakan
12 Dokumen



Target
kinerja
yang
diperjanjikan
telah
digunakan
untuk

Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran


mengukur keberhasilan



14 Dokumen Renstra telah direviu secara berkala
Page 1 of 3





KINERJA (20%)
PEMENUHAN




B. PENGUKURAN
I. DOKUMEN
PENGUKURAN
(4%)
II.
RKT
(10%)



Telah terdapat RKT
indikator
a. PEMENUHAN
(2%)kinerja
utama (IKU) sebagai ukuran
1








TOTAL
7










TOTAL
7




















KKE2 2
Lampiran





KKE3


CONTROL REF

8




KKE2






KKE3







KKE2



REF
CONTROL KKE3
8





KKE2



KKE3

























Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

265











9 Dokumen PK telah selaras dengan dokumen RKT
KERJA
EVALUASI


TEMPLATE KERTAS
AKUNTABILITAS KINERJA
c. IMPLEMENTASI PK (3%)
INSTANSI
PEMERINTAH
PUSAT
c. Dokumen
IMPLEMENTASI
PK
(3%) pencapaiannya secara berkala
10
PK telah
dimonitor
K/L

KERJA

NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
Y/T K/L NILAI
Y/TUNIT

NILAI
UNIT
KERJA
10

dimonitor
pencapaiannya
secara
berkala

Dokumen
PK
telah
dimanfaatkan
dalam
pengarahan
dan

NO11

KOMPONEN/SUB KOMPONEN
K/L
UNIT KERJA

Y/T
NILAI
NO
KOMPONEN/SUB
1 pengorganisasian
2 KOMPONEN
3
4
5
6
Y/T
NILAI
Y/T
NILAI





NILAI

Y/T

Dokumen PK telahkegiatan
dimanfaatkan
dalam pengarahan dan
2 telah digunakan untuk
11 Target kinerja yang diperjanjikan
pengorganisasian kegiatan 2
mengukur
11 12
33 44 55 66
keberhasilan

KINERJA
kinerja
yang
b. Target
KUALITAS
PK
(5%)diperjanjikan
(35%) telah digunakan untuk
A. PERENCANAAN



12

mengukur
keberhasilan
I.
RENSTRA

b.
KUALITAS
PK
(5%) (15%)


B. PENGUKURAN




5 DOKUMEN
Sasaran telah
berorientasi
KINERJA
(20%)hasil





a.
PEMENUHAN
RENSTRA (3%)
(4%) kriteria indikator



5
Sasaran
berorientasi
hasilmemenuhi
Indikator telah
kinerja
sasaran
telah
I. PEMENUHAN
PENGUKURAN
B. PENGUKURAN






KINERJA
(20%)

6 Dokumen Renstra telah ada
1



kinerja
yang
baik
UNIT kinerja
Indikator
kinerja
sasaran
telah memenuhi
kriteria
indikator
Telah
terdapat
indikator
utama
(IKU)
sebagai
ukuran



I. Dokumen
PEMENUHAN
PENGUKURAN
(4%)

6
Renstra
telah ada

1


Target kinerja
selaras
target yang ditetapkan dalam
yang baik
UNIT
kinerja
secara
formal
dengan





217 Dokumen





Telah terdapat
indikator
kinerja
utama telah
(IKU)tersedia
sebagai ukuran
Renstra
di
bawahnya


Dokumen
RPJMN/Dokumen
RKT
atasannya
Target
kinerja
selaras
target
yang ditetapkan
dalam
IKU
Eselon
I telah
ada
memuat


kinerja
secara
formal
dengan
7 Dokumen
Renstra
telah
visi, misi, tujuan, sasaran,


PK
Dokumen
RPJMN/Dokumen
RKT atasannya


8 program,
Dokumen
PK
telah
selaras
dengan
Dokumen
atasannya
3
indikator
kinerja
sasaran,
dan
target
jangka
Eselon
I telah
ada

2
IKU
Unit
kerja
di bawahnya
telah tersedia

8 menengah



Dokumen PK
selaras dengan Dokumen PK atasannya
telah
2
IKU
Unit kerja
di bawahnya
telah tersedia
RKT
3
pedoman
pengumpulan
data
kinerja

9 Terdapat
Dokumen
PK telah
selaras
dengan
dokumen



Dokumen pihak
PK telah
dengandata
dokumen

Terdapat
yangselaras
bertanggungjawab
untukRKT
b.439 KUALITAS



Terdapat
pedoman
pengumpulan
kinerja
mengumpulkan
RENSTRA
(7%)



kinerja
pihak yang

Terdapat
bertanggungjawab
untuk mengumpulkan
c.
PKtelah
(3%)berorientasi

4 IMPLEMENTASI


dan sasaran
hasil

kinerja


10c. Tujuan


IMPLEMENTASI
PK
(3%)

Program/kegiatan
cara untuk mencapai
Dokumen PK
telahmerupakan
dimonitor (10%)
pencapaiannya
secara berkala

KUALITAS
PENGUKURAN

10II.5 tujuan/sasaran




Dokumen PK telah
dimonitor pencapaiannya secara berkala
Dokumen
PK
telah
dimanfaatkan
dalam
pengarahan
dan
II.
KUALITAS
PENGUKURAN
(10%)

5 Indikator
IKU
telahkinerja
dapat
diukur
secara
obyektif

tujuan
dan
sasaran
telah
memenuhi
kriteria


11
6 pengorganisasian




kegiatan
hasilobyektif
Dokumen
PK telah
dimanfaatkan
dalam
pengarahan dan
yang
baik

5 indikator
dapat
diukur
secara

6
IKU
telahkinerja
menggambarkan

11

Target
kinerja sesuai
yangkegiatan
diperjanjikan
telah
digunakan
untuk
pengorganisasian
hasil


Target
kinerja
dengan
target
yang
ditetapkan
12
7

6 IKU
menggambarkan
telah
telah
relevan
dengan
yang digunakan
akan diukuruntuk
dalam
mengukur
keberhasilan
kondisi
Target
kinerja
yang
diperjanjikan


12 Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra atasannya



mengukur
keberhasilan
kondisidari
7 Sasaran
relevan
dengan
yang
akan
diukur
8
telahmerupakan
cukup
untuk
mengukur
kinerja



8
penjabaran
tujuan

B. PENGUKURAN
IKU




KINERJA (20%)
Renstra
telahmengukur
menetapkan
seluruh
yang
8 Dokumen
IKU telahkinerja
cukup
untuk
kinerja
hal
9
Indikator
sasaran
dapat diukur
secara
obyektif
B. PENGUKURAN




KINERJA
(20%) (4%)
I. PEMENUHAN
PENGUKURAN

9

ditetapkan
dalam
Dokumen
RPJMN/Dokumen
Renstra



9
dapat
diukur
obyektif

10
kinerjaindikator
sasarankinerja
menggambarkan
ukuran
Telah
terdapat
utama
(IKU)hasil
sebagai
I. Indikator
PEMENUHAN
PENGUKURAN
(4%) secara

1 atasannya





kinerja
secara
formal

Telah terdapat
indikator
kinerja
utama
(IKU)
sebagai
ukuran
Indikator
kinerja
sasaran
relevan
dengan
sasaran
yang
akan
10

Indikator
kinerja
sasaran
menggambarkan
hasil

1 Dokumen Renstra telah selaras dengan Dokumen
11


10

kinerja
secara
formal

diukur

IKU
Eselon
I
telah
ada





sasaran yang akan
Indikator kinerja sasaran
relevan
dengan
Renstra
atasannya

11 RPJMN/Dokumen


IKU
I telah
ada
selaras
Renstra
telah
dengan
dokumen
diukur
kerja
2 Dokumen
IKU Eselon
Unit
di sasaran
bawahnya
telahuntuk
tersedia
sasarannya
12
Indikator
kinerja
cukup
mengukur

11




perencanaan
jangka
menengah
lainnya
realisasinya
2
IKU
Unit kerja
di sasaran
bawahnya
telahuntuk
tersedia

3 Target
Terdapat
pedoman
pengumpulan
kinerja
sasarannya
12
Indikator
kinerja
cukup
mengukur



13
kinerja
jangka
pendek
telahdata
diukur

3 Terdapat pihak
pedoman
data kinerja
yangpengumpulan
bertanggungjawab
untuk mengumpulkan
14



4
13
pendek
telah
diukur
realisasinya


Target
kinerja
jangka
menengah
telah
diukur
realisasinya


c. IMPLEMENTASI
RENSTRA
(5%)
kinerja
pihak yang

Terdapat
bertanggungjawab
untuk mengumpulkan

4 Pengumpulan


14
Target
jangka
menengah
telah
diukur dalam
realisasinya
15
datadigunakan
kinerja
dapat
diandalkan
kinerja kinerja
Dokumen
Renstra
sebagai
acuan





12





penyusunan dokumen
perencanaan
15
data kinerja
dapat
diandalkan



II. Pengumpulan
KUALITAS PENGUKURAN
(10%)
tahunan
13




Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam



KUALITAS
PENGUKURAN
(10%)(6%)

IMPLEMENTASI
PENGUKURAN


IKU
telah dapat
diukur
secara
Dokumen
Renstraobyektif
UNIT
III.II.55 penyusunan



IKU
telah dimanfaatkan
dalamsebagai
dokumen-dokumen
diukur
secara
obyektif
III.
IMPLEMENTASI
PENGUKURAN
(6%) acuan

Renstra
digunakan
penyusunan
6 Dokumen
IKU telah dapat
menggambarkan
hasil

16

6 Dokumen



perencanaan
dan penganggaran

Rencana
Kerjadalam
dan
Anggaran
IKU telah dimanfaatkan
dokumen-dokumen
menggambarkan
hasil

7 IKU
IKU telah
telah dimanfaatkan
relevan dengan
kondisi yang akan
diukur
16


17
kinerja
14
Dokumen
Renstra
telah untuk
direviupengukuran
secara

perencanaan
dan penganggaran
yang berkala



7
IKU
telah
relevan
dengan
kondisi kinerja
akan
diukur

8

IKU
telah
cukup
untuk
mengukur

17 IKU telah direviu
dimanfaatkan
pengukuran
kinerja
18
secara untuk
berkala


IKU
telahkinerja
cukup sasaran
untuk mengukur
berkala
18II.89 DOKUMEN




Indikator
dapat
diukur
secara
obyektif
Pengumpulan
data
kinerja
dilakukan
secara
secara
kinerja
RKT
(10%)
berkala

19 IKU telah direviu


9

Indikator
kinerja
sasaran
dapat
diukur
secara
obyektif






(bulanan/triwulanan/semester)

10
Indikator kinerja
sasaran

a. PEMENUHAN
RKT
(2%) menggambarkan
Pengumpulan
data
kinerja
dilakukan secarahasil
berkala

19 Hasil pengukuran kinerja telah digunakan untuk penyusunan


8 Dokumen
Dokumen PK
PK telah
telah selaras
selaras dengan
dengan dokumen
Dokumen RKT
PK atasannya
9





TOTAL
TOTAL
7
TOTAL
77


































Lampiran 2





REF
CONTROL
REF
CONTROL REF
8
CONTROL

88



KKE2



KKE2

KKE3

KKE3









KKE2



KKE3

KKE3



KKE3
KKE3

KKE3




KKE3
KKE3

KKE3

KKE3
KKE3



KKE3
KKE3










KKE3
KKE3


KKE3
KKE3
KKE3



KKE3
KKE3

KKE3
KKE3


KKE3

KKE3


Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

266

SETDITJEN PHKA - 2012

SETDITJEN PHKA - 2012

267



II. DOKUMEN RKT (10%)
a. PEMENUHAN RKT (2%)










































Page 2 of 3














TOTAL
7




























































10
menggambarkan
hasil yang akan
(bulanan/triwulanan/semester)
Indikator kinerja
sasaran
dengan sasaran
20
1 Dokumen
RKT telah
ada relevan
11 laporan kinerja
Hasil
pengukuran
kinerja relevan
telah digunakan
untuk penyusunan
diukur
Indikator
kinerja
sasaran
dengan sasaran
yang akan
20
RKT
Eselon
I telah ada
Pengukuran
kinerja
digunakan
untuk pengendalian dan
11 Dokumen
kinerja
21 laporan
diukur
12
Indikator
kinerja
sasaran
cukup
untuk
mengukur
sasarannya
pemantauan
kinerja
secara
berkala
2 Dokumen
RKT
disusun
sebelum
mengajukan
anggaran
Pengukuran
kinerja
digunakan
untuk
pengendalian
dan
TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI
21
12 Indikator kinerja sasaran cukup untuk mengukur sasarannya
pemantauan
kinerja
secara
13
Target kinerja
jangka
pendek
telah diukur
realisasinya
3 Dokumen
RKT
Unit (15%)
kerja
di berkala
bawahnya
telah
tersedia
AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT
C. PELAPORAN
KINERJA
13 Dokumen
Target kinerja
kinerja
jangka
pendek
telah
diukur
realisasinya
RKTjangka
telah memuat
sasaran,
program,
indikator
14
Target
menengah
telah
diukur
realisasinya
I. PEMENUHAN
PELAPORAN
(3%)
4
C. PELAPORAN
KINERJA
(15%)
kinerja
sasaran,
dan target
jangkatelah
pendek
14
Target telah
kinerja
jangka
menengah
diukur realisasinya
1
disusun
15
Pengumpulan
data
kinerja
dapat
diandalkan
I. LAKIP
PEMENUHAN
PELAPORAN
(3%)
K/L
UNIT KERJA
NO15
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
Pengumpulan
dapat diandalkan
1 LAKIP
telah disusun
Eselon
Idata
telahkinerja
disusun
Y/T
NILAI
Y/T
NILAI
b. KUALITAS RKT (3%)
1 III.
3
4
5
6
Eselon
I telah
disusun
2 LAKIP
telah
disampaikan
tepat2waktu
IMPLEMENTASI
PENGUKURAN
(6%)
5
Dokumen
RKT
telah
selaras
dengan
dokumen
Renstra
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
III.
IMPLEMENTASI
PENGUKURAN
(6%)
IKU telah
dimanfaatkan
dalam
dokumen-dokumen
2
telah
disampaikan
tepat
waktu
LAKIP
Eselon
I
telah
disampaikan
tepat
waktu
16
RKT
telah
selaras
dengan
Dokumen RKP/RKT
I. Dokumen
DOKUMEN
RENSTRA
(15%)
perencanaan
dan
penganggaran
IKU telah dimanfaatkan
dalam
dokumen-dokumen
6
Eselon
IRENSTRA
telah
disampaikan
waktu
3 atasannya
LAKIP Unit
Kerja
di bawahnya
disusun
16
a.
PEMENUHAN
(3%)telahtepat
perencanaan
dan
penganggaran
17 IKU
telah dimanfaatkan
untuk pengukuran kinerja
1
Dokumen
Renstra
ada
7
telah
berorientasi
hasil
3 Sasaran
LAKIP
Unit
Kerja
ditelah
bawahnya
telah disampaikan
disusun
4
LAKIP
Unit
Kerja
di
bawahnya
telah
17
IKU
telah
dimanfaatkan
untuk
pengukuran
kinerja tepat waktu
18 Dokumen
IKU telah direviu
berkala
Renstrasecara
UNIT
telah
ada
8
Kegiatan
merupakan
cara
untuk
mencapai
sasaran
4
LAKIP
Unit
Kerja
di
bawahnya
telah
disampaikan
tepat waktu
18
IKU
telah
direviu
secara
berkala
Pengumpulan
data
kinerja
dilakukan
secara
berkala
2 Dokumen Renstra UNIT di bawahnya telah tersedia
19
Indikator
kinerja
sasaran
dan
kegiatan
telah
memenuhi
kriteria
II.
PENYAJIAN
INFORMASI
KINERJA
(8%
(bulanan/triwulanan/semester)
Pengumpulan
datatelah
kinerja
dilakukan
berkala
Dokumen
Renstra
memuat
visi, secara
misi, tujuan,
sasaran,
9

19 indikator kinerja yang baik
LAKIP
bukan
merupakan
kompilasi
dari
Unit
Kerja
di
Hasil pengukuran
kinerja
telah
digunakan
untuk
penyusunan
(bulanan/triwulanan/semester)
3
program,
indikator
kinerja
sasaran,
dan
target
jangka
II.
PENYAJIAN
INFORMASI
KINERJA
(8%
5 Target kinerja sesuai dengan target yang ditetapkan dalam
20
bawahnya
laporan
kinerjamerupakan
Hasil pengukuran
kinerja telah
digunakan
untuk
penyusunan
10
menengah
LAKIP
bukan
kompilasi
dari Unit
Kerja
di
20
RPJMN/Dokumen
RKT
atasannya
5 Dokumen
LAKIP
pencapaian
sasaran yang
Pengukuran
kinerjainformasi
digunakan
untuk
pengendalian
dan
laporanmenyajikan
kinerja
6 bawahnya
21
berorientasi
outcome
pemantauan
kinerjainformasi
secara
Pengukuran
kinerja
digunakan
untuk pengendalian
dan
b. KUALITAS
RENSTRA
(7%)berkala
LAKIP
menyajikan
pencapaian
sasaran yang
21
6 IMPLEMENTASI
pemantauan
kinerja
secara
7
LAKIP
menyajikan
informasi
mengenai pencapaian IKU
c.
RKT
(5%) berkala
berorientasi
outcome
4
Tujuan
dan
sasaran
telah
berorientasi
hasil
C. PELAPORAN
KINERJA
(15%)
LAKIP
informasi
mengenai
RKT telah
digunakan
sebagaikinerja
acuanyang
untuktelah
7 Dokumen
LAKIP menyajikan
menyajikan
informasi
mengenai
pencapaian
8
Program/kegiatan
merupakan
cara untuk
mencapai IKU
13
I. menyusun
PEMENUHAN
PELAPORAN
(3%)
C. PELAPORAN
KINERJA
(15%)
5
diperjanjikan
penetapan
kinerjamengenai
(PK)
LAKIP
menyajikan
informasi
kinerja yang telah
tujuan/sasaran
I.
PEMENUHAN
PELAPORAN
(3%)
8
1 Dokumen
LAKIP telah
disusun
RKT
digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
diperjanjikan
kinerja tujuan dan sasaran telah memenuhi kriteria
14 Indikator
6
1 RKT
LAKIP
telah
disusun
unit
kerja
LAKIP
Eselon
I telah
indikator
kinerja
yangdisusun
baik
Dokumen
RKTI telah
sebagai acuan untuk
LAKIP
telah digunakan
disusun
Target
kinerja
sesuai
dengan
target
yang ditetapkan dalam
15
2 menyusun
LAKIP Eselon
telah
disampaikan
tepat
waktu
7
anggaran
(RKA)
Dokumen
RPJMN/Dokumen
Renstra
atasannya
2 LAKIP
LAKIP Eselon
telah disampaikan
tepat waktu
I telah disampaikan
tepat waktu
8 DOKUMEN
Sasaran merupakan
penjabaran
dari tujuan
III.
PENETAPAN
KINERJA
(10%)
LAKIP Unit
Eselon
I telah
disampaikan
waktu
3 Dokumen
LAKIP
Kerja
di bawahnya
telahtepat
disusun
Renstra

a. PEMENUHAN
PK telah
(2%) menetapkan seluruh hal yang
3 ditetapkan
LAKIP Unitdalam
Kerja di
bawahnya
telah disusun Renstra
9
Dokumen
RPJMN/Dokumen
4 Dokumen
LAKIP UnitPK
Kerja
di ada
bawahnya telah disampaikan tepat waktu
1
telah
Page 2 of 3
4 atasannya
LAKIP Unit Kerja di bawahnya telah disampaikan tepat waktu
Dokumen
Eselon
I telah
ada dengan Dokumen
Page 2 of 3
Dokumen PK
Renstra
telah
selaras
10
II.
PENYAJIAN
INFORMASI
KINERJA
RPJMN/Dokumen
Renstra
atasannya(8%
2
Dokumen
PK
Unit
kerja
di
bawahnya
telah
tersedia

LAKIP
bukan
merupakan
kompilasi
dari
Unit
Kerja di
II. Dokumen
PENYAJIAN
INFORMASI
KINERJA
(8%
Renstra
telah selaras
dengan
dokumen
5 Dokumen PK
11
3
disusun segera
setelah
anggaran
disetujui
bawahnya
LAKIP bukan jangka
merupakan
kompilasi
dari
Unit Kerja
di

perencanaan
menengah
lainnya
5 Dokumen
PK telah informasi
memuat sasaran,
program,
indikator
LAKIP menyajikan
pencapaian
sasaran
yang
4
6 bawahnya
kinerja,
dan target
jangka
pendek
berorientasi
outcome
LAKIP menyajikan
informasi
pencapaian sasaran yang
6 IMPLEMENTASI RENSTRA (5%)
c.
berorientasi
outcome
7 LAKIP
menyajikan
informasi mengenai pencapaian IKU
Renstra digunakan sebagai acuan dalam IKU
7 Dokumen
LAKIP menyajikan informasi mengenai pencapaian
kinerja yang telah
12
8 penyusunan dokumen perencanaan tahunan
diperjanjikan
LAKIP menyajikan informasi mengenai kinerja yang telah
8 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
13 diperjanjikan
penyusunan Dokumen Renstra UNIT
Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan
Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran
14 Dokumen Renstra telah direviu secara berkala
Page 1 of 3


KKE3

KKE3
KKE3


KKE3 2
Lampiran

KKE3






CONTROL REF
8





KKE2





KKE3






KKE2




KKE3





























Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

268

SETDITJEN PHKA - 2012

NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
1
2
1
2
LAKIP menyajikan mengenai kemajuan
pencapaian target
9
LAKIP menyajikan
mengenai
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%) kemajuan pencapaian target
9 jangka menengah
jangka menyajikan
menengah
LAKIP
evaluasi
dan analisis mengenai capaian
I. DOKUMEN
RENSTRA
(15%)
10
LAKIP
evaluasi(3%)
dan analisis mengenai capaian
kinerja menyajikan
a. PEMENUHAN
RENSTRA
10
kinerja menyajikan
LAKIP
pembandingan
data kinerja yang memadai

1 Dokumen
Renstra telah
ada
LAKIP
menyajikan
pembandingan
data kinerja
memadai
11 Dokumen

antara realisasi
tahun
ini telah
dengan
tahunyang
sebelumnya
Renstra
UNIT
adarealisasi
11
antara
realisasi
tahun
iniyang
dengan
realisasi
sebelumnya
dan
pembandingan
lain
diperlukan
2 Dokumen
Renstra
UNIT
di
bawahnya
telahtahun
tersedia
LAKIP
menyajikan informasi
dan pembandingan
lain yangkeuangan
diperlukanyang terkait dengan

12 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
LAKIP menyajikan
informasi
keuangan
pencapaian
kinerjakinerja
3 program,
indikator
sasaran,
dan yang
targetterkait
jangkadengan
12
pencapaian
kinerja
13 menengah
Informasi
kinerja
dalam LAKIP dapat diandalkan
13 Informasi kinerja dalam LAKIP dapat diandalkan
III.
PEMANFAATAN
INFORMASI
b. KUALITAS
RENSTRA
(7%) KINERJA (4%)
III. Informasi
PEMANFAATAN
INFORMASI
KINERJA dalam
(4%) perbaikan
yang disajikan
telah digunakan
4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil
14
Informasi yang disajikan telah digunakan dalam perbaikan
perencanaan
14 Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai

5 perencanaan
Informasi yang disajikan telah digunakan untuk menilai dan
15 tujuan/sasaran

memperbaiki
pelaksanaan
program
dan
organisasi
Informasikinerja
yang
disajikan
telah
digunakan
untuk
menilai
dan
Indikator
tujuan dan
sasaran
telahkegiatan
memenuhi
kriteria
15
6 memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi
indikator
yang baik
Informasikinerja
yang disajikan
telah digunakan untuk peningkatan
16 Target kinerja sesuai dengan target yang ditetapkan dalam
Informasi yang disajikan telah digunakan untuk peningkatan
7 kinerja
16
Dokumen
RPJMN/Dokumen
atasannya
Informasi yang
disajikan telahRenstra
digunakan
untuk penilaian
17 kinerja
8 Sasaran
penjabaran
dari tujuan
kinerja
Informasimerupakan
yang disajikan
telah digunakan
untuk penilaian
17
Dokumen
Renstra telah menetapkan seluruh hal yang
kinerja

D. EVALUASI
KINERJA
9 ditetapkan
dalam(10%)
Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra
I. atasannya
PEMENUHAN
EVALUASI
(2%)
D. EVALUASI
KINERJA
(10%)
Renstra
telah
selaras
dengan Dokumen
I. Dokumen
PEMENUHAN
EVALUASI
(2%)
1
Terdapat
pedoman
evaluasi
akuntabilitas
kinerja
10
atasannya
1 RPJMN/Dokumen
pedomanRenstra
evaluasi
akuntabilitas
kinerja
Terdapat pemantauan
mengenai
kemajuan
pencapaian
2 Dokumen Renstra telah selaras dengan dokumen
beserta
hambatannya
Terdapat
pemantauan
mengenai kemajuan pencapaian
11 kinerja
2 perencanaan jangka menengah lainnya
3 Evaluasi
program
telah dilakukan
kinerja beserta
hambatannya
3 Evaluasi
telahkinerja
dilakukan
4
Evaluasi program
akuntabilitas
atas unit kerja telah dilakukan
c. IMPLEMENTASI RENSTRA (5%)
4 Terdapat
Evaluasi akuntabilitas
kinerja
atas unitkinerja
kerja telah
dilakukan
5
penilaian atas
akuntabilitas
unit kerja
Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
12
Hasil
evaluasi
telah
disampaikan
dan
dikomunikasikan
5 penyusunan
Terdapat
penilaian
atas
akuntabilitas
kinerja
unit
kerja
dokumen perencanaan tahunan
6
kepada
pihak-pihak
yang berkepentingan
Hasil evaluasi
telah disampaikan
dan dikomunikasikan
6 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
13
kepada
pihak-pihak
yang
berkepentingan
penyusunan Dokumen
Renstra
UNIT
Renstra
digunakan
II. Dokumen
KUALITAS
EVALUASI
(5%) sebagai acuan penyusunan
Rencana
Kerja
dan
Anggaran
Pedoman
evaluasi
selaras
dengan
pedoman/juklak evaluasi
II. Dokumen
KUALITAS
EVALUASI
(5%)
1 Dokumen Renstra telah direviu secara berkala
14
dari
Menpan
Pedoman
evaluasi selaras dengan pedoman/juklak evaluasi
1
2 Evaluasi
dilaksanakan oleh SDM yang berkompetensi
dari Menpan
























































































II.
RKT
(10%)telah
SDM
2 DOKUMEN
Evaluasi dilaksanakan
oleh
yang berkompetensi

Pelaksanaan
evaluasi
disupervisi
dengan baik melalui
3 PEMENUHAN RKT (2%)
a.
pembahasan-pembahasan
regulerdengan
dan bertahap

Pelaksanaan evaluasi telahyang
disupervisi
baik melalui





























Y/T
Y/T
3
3

K/L
K/L NILAI
NILAI
4
4

UNIT KERJA
UNIT KERJA
Y/T
NILAI
Y/T
NILAI
5
6
5
6

TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI


AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT

TOTAL
TOTAL
7
7

8
8










KKE2



KKE3



















CONTROL



CONTROL REF
REF

Lampiran 2

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan




































































































































































































































8
Kinerja
Publik
II.
RKT (10%)

9 DOKUMEN
Kinerja Pelayanan
Transparansi




Page
3 of 3
a.
RKT (2%)
9 PEMENUHAN
Kinerja Transparansi

SETDITJEN PHKA - 2012





















TOTAL





7




































































































Terdapat pedoman
akuntabilitas kinerja
3
2 Dokumen
1
RKT telahevaluasi
ada
pembahasan-pembahasan
yangkondisi
reguleryang
dan bertahap
kinerjaevaluasi
besertamenggambarkan
hambatannya
4 Hasil
dievaluasi
Terdapat pemantauan
mengenai
Dokumen
RKT
Eselon
I
telah
adakemajuan pencapaian
2
3 Evaluasi
Evaluasi telah
program
telah dilakukan
memberikan
rekomendasi-rekomendasi
kinerja
beserta
hambatannya
4
Hasil
evaluasi
menggambarkan
kondisi
yang
dievaluasi
5
2
RKT
disusun
sebelum
mengajukan
anggaran
peningkatan
kinerja
yang
dapat
dilaksanakan
4 Dokumen
Evaluasi
kinerja
atas
unit kerja telah
dilakukan
3
program
telah
dilakukan
Evaluasi akuntabilitas
telah
memberikan
rekomendasi-rekomendasi
TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI
5 Dokumen RKT Unit kerja di bawahnya telah tersedia
3
peningkatan
kinerja
yang
dapat
dilaksanakan
AKUNTABILITAS
5
Terdapat
penilaian
atas
akuntabilitas
kinerja
unit
kerja
4 Evaluasi akuntabilitas kinerja atas unit kerja telah dilakukanKINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT
III. Dokumen
PEMANFAATAN
EVALUASI
(3%dan dikomunikasikan
RKTtelah
telah
memuat sasaran,
program, indikator
Hasil evaluasi
disampaikan
4
5
Terdapat
penilaian
atas
akuntabilitas
kinerja
unit kerja
6 kinerja
Hasil
evaluasi
telah
ditindaklanjuti
perbaikan
sasaran,
dan
targetberkepentingan
jangka
pendek
kepada
pihak-pihak
yang
III.
EVALUASI
(3% untuk
2 PEMANFAATAN
Hasil evaluasi telah disampaikan dan dikomunikasikan
K/L
UNIT KERJA
perencanaan
Hasil evaluasi telah
ditindaklanjuti untuk
perbaikan
NO 6
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
kepada
pihak-pihak
yang berkepentingan
2 Hasil
evaluasi
telah ditindaklanjuti
untuk perbaikan penerapan
Y/T
NILAI
Y/T
NILAI
perencanaan
3
b. KUALITAS
(3%) (5%)
KUALITAS RKT
EVALUASI
kinerja
1 II. manajemen
2 untuk perbaikan penerapan
3
4
5
6
Hasil evaluasi
telah ditindaklanjuti
3
Hasil
evaluasi
telah
ditindaklanjuti
untuk
mengukur
5
Dokumen
RKT
telah
selaras
dengan
dokumen
Renstra
Pedoman
evaluasi
selaras
dengan pedoman/juklak evaluasi
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
II.
KUALITAS
EVALUASI
(5%)
kinerja
4
1 manajemen
keberhasilan
unit
kerja
dari Menpan
RKT
telah
selaras
dengan
Dokumen
RKP/RKT
I. Dokumen
DOKUMEN
RENSTRA
(15%)
Hasil
evaluasi
telah
ditindaklanjuti
untuk
mengukur
Pedoman
evaluasi
selaras
dengan
pedoman/juklak
evaluasi
6
4
1
2 atasannya
Evaluasi
dilaksanakan
SDM yang berkompetensi
a.
PEMENUHAN
RENSTRA
keberhasilan
unit
kerja oleh(3%)
dari
Menpan
E. PENCAPAIAN
SASARAN/KINERJA
ORGANISASI (20%)
1
Dokumen
Renstra
telah
ada
7
Sasaran
telah
berorientasi
hasil

2 KINERJA
Evaluasi
dilaksanakan
oleh SDM
yang berkompetensi
Pelaksanaan
evaluasi
telah
disupervisi
dengan
baik melalui
YANG
DILAPORKAN
(OUTPUT)
(5%)
Dokumenmerupakan
Renstra
UNIT
telah
ada
E. PENCAPAIAN
SASARAN/KINERJA
ORGANISASI
(20%)
3 Kegiatan
8
cara
untuk
mencapai
sasaran

pembahasan-pembahasan
yang
reguler
dan
bertahap
1
Target
dapat
dicapai
Pelaksanaan
evaluasi
telah
disupervisi
dengan
baik melalui
KINERJA
YANG
DILAPORKAN
(OUTPUT)
(5%)
2 Dokumen
Renstra
UNIT
di bawahnya
telah
tersedia
3 Indikator kinerja sasaran dan kegiatan telah memenuhi kriteria
pembahasan-pembahasan
yang
reguler
dan
bertahap
Renstra
telah
memuat
visi,
misi,
tujuan,
sasaran,
9

2
Informasi
mengenai
kinerja
dapat
diandalkan
4 Dokumen
Hasil
evaluasi
menggambarkan
kondisi
yang
dievaluasi
1
Target
dapat
dicapai
indikator
kinerja
yang baik
3 program,
indikator
kinerja
sasaran,
dan
target
jangka
Kinerja
output
selaras
dengan
output
yang
ingin
dicapai
dalam
Evaluasi
telah
memberikan
rekomendasi-rekomendasi
Target
kinerja
sesuai
dengan
target
yang
ditetapkan
dalam
4
Hasil
evaluasi
menggambarkan
kondisi
yang
dievaluasi
2
Informasi
mengenai
kinerja
dapat
diandalkan
3
5 menengah
10
RKP/RPJM/Renstra
atasan
peningkatan
kinerja
yang
dapat
dilaksanakan
Dokumen
RPJMN/Dokumen
RKT
atasannya
Evaluasioutput
telah selaras
memberikan
rekomendasi-rekomendasi
Kinerja
dengan
output yang ingin dicapai dalam
5
3
peningkatanRENSTRA
kinerja yang
dapat dilaksanakan
RKP/RPJM/Renstra
atasan
b. KUALITAS
(7%)
III.
PEMANFAATAN
EVALUASI
KINERJA
YANG RKT
DILAPORKAN
c. IMPLEMENTASI
(5%) (3%(OUTCOME) (5%)
4 Tujuan
dan sasaran
telah berorientasi
hasil
Hasil
evaluasi
telah
ditindaklanjuti
untuk
perbaikan
III.
PEMANFAATAN
EVALUASI
(3%
4
Target
dapat
dicapai
RKT
telah
digunakan
sebagai
acuan (5%)
untuk
2 Dokumen
KINERJA
YANG
DILAPORKAN
(OUTCOME)
merupakan
cara
untuk
mencapai
13 Program/kegiatan
perencanaan
Hasil evaluasi
telah ditindaklanjuti
untuk perbaikan
5
menyusun
penetapan
kinerja
(PK)
5
Informasi
mengenai
kinerja dapat diandalkan
2
4 tujuan/sasaran
Target
dapat
dicapai
Hasil
evaluasi
telah
ditindaklanjuti
untuk
perbaikan
penerapan
perencanaan
3 Dokumen
RKT digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
Indikator
kinerja
tujuan
dan
sasaran
telahperbaikan
memenuhi
kriteria
14
Kinerja
outcome
selaras
dengan
yang ingin
dicapai
manajemen
kinerja
Hasil unit
evaluasi
telah
ditindaklanjuti
untuk
penerapan
5 RKT
Informasi
mengenai
kinerja
dapatoutcome
diandalkan
6
kerja
3 indikator
kinerja
yang
baik atasan untuk mengukur
Hasil
evaluasi
telah
ditindaklanjuti
dalam
RKP/RPJM/Renstra
manajemen
kinerja
4 Dokumen
RKT
telah
digunakan
sebagai
acuan
untuk
Kinerja
outcome
selaras
dengan
outcome
yang
ingin
dicapai
kinerjaunit
sesuai
dengan target yang ditetapkan dalam
15
keberhasilan
kerja
6 Target
Hasil evaluasi
telah
ditindaklanjuti
7
anggaran
(RKA)atasan untuk mengukur
dalam
RKP/RPJM/Renstra
4 menyusun
Dokumen
RPJMN/Dokumen
Renstra
atasannya
keberhasilan
unit kerja
KINERJA
LAINNYA
(10%)
E. PENCAPAIAN
SASARAN/KINERJA
ORGANISASI
(20%)
8 DOKUMEN
Sasaran merupakan
penjabaran
dari tujuan
III.
PENETAPAN
KINERJA
(10%)
7
Kinerja
Pencatatan
Keuangan
KINERJA
YANG
DILAPORKAN
(OUTPUT)
LAINNYA
(10%)
ORGANISASI
(20%)
Dokumen SASARAN/KINERJA
Renstra
seluruh(5%)
hal
yang
E. PENCAPAIAN
a. PEMENUHAN
PK telah
(2%) menetapkan
1 ditetapkan
Target
dapat
dicapai
8
Kinerja
Pelayanan
Publik
KINERJA
YANG
DILAPORKAN
(OUTPUT) (5%)
9
dalam
RPJMN/Dokumen
Renstra
7
Kinerja
Pencatatan
Keuangan
1
Dokumen
PK
telahDokumen
ada
1
Target dapat
dicapai
2 atasannya
Informasi
mengenai
kinerja dapat diandalkan
9
Kinerja
Transparansi
8
Kinerja
Pelayanan
Publik
Dokumen
Eselon
I telah
ada dengan Dokumen
Dokumen PK
Renstra
telah
selaras
10
Kinerja
output
selaras
dengan
output
yang ingin dicapai dalam
2
Informasi
mengenai
kinerja
dapat
diandalkan
10
Kinerja
Integritas
9
Kinerja
Transparansi
3
RPJMN/Dokumen
Renstra
atasannyatelah tersedia
2 Dokumen
PK Unit kerja
di bawahnya
RKP/RPJM/Renstra
atasan
Kinerja
output
selaras
dengan
output
yang
ingin dicapai dalam
Dokumen
Renstra
telah
selaras
dengan
dokumen
11
Penghargaan
Lainnya
3 Dokumen
10
Kinerja Integritas
11
3
PK disusun
segera setelah anggaran disetujui
RKP/RPJM/Renstra
perencanaan
jangka atasan
menengah lainnya
11 Dokumen
Penghargaan
Lainnya
telah
memuat sasaran,
program, (5%)
indikator
KINERJA PK
YANG
DILAPORKAN
(OUTCOME)
HASIL4EVALUASI
AKUNTABILITAS
KINERJA
(100%)
kinerja, dan target jangka pendek
KINERJA
YANG
DILAPORKAN
(OUTCOME)
(5%)
4 IMPLEMENTASI
Target dapat dicapai
RENSTRA (5%)
HASILc.EVALUASI
AKUNTABILITAS
KINERJA (100%)
4
Target dapat
dicapai
Renstra
digunakan
sebagai
acuan dalam
5 Dokumen
Informasi
mengenai
kinerja dapat
diandalkan
12
dokumen
perencanaan
tahunan
5 penyusunan
Informasi
mengenai
kinerja
dapatoutcome
diandalkan
Kinerja
outcome
selaras
dengan
yang ingin dicapai
6 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
dalam RKP/RPJM/Renstra
atasan
outcome selaras dengan
outcome yang ingin dicapai
13 Kinerja
6 penyusunan Dokumen Renstra UNIT
dalam RKP/RPJM/Renstra atasan
Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan
KINERJA Rencana
LAINNYAKerja
(10%)
Dokumen
dan Anggaran
KINERJA
LAINNYA
(10%)
14
Renstra
telah
direviu secara berkala
7 Dokumen
Kinerja
Pencatatan
Keuangan
Page 1 of 3
7
Kinerja Pelayanan
PencatatanPublik
Keuangan
8 Kinerja





Lampiran

2








CONTROL REF
8




KKE2


KKE1-1

KKE3


KKE1-1
KKE1-1

KKE1-1

KKE1-1
KKE1-1

KKE2



KKE1-1

KKE1-1
KKE1-1
KKE3



KKE1-1



KKE1-2A

KKE1-2A
KKE1-1
KKE1-2A

KKE1-2A
KKE1-1
KKE1-2A


KKE1-1
KKE1-2A
KKE1-2A
KKE1-1


KKE1-2A
KKE1-2A

KKE1-1


KKE1-2A

KKE1-1

KKE1-1
KKE1-1

KKE1-1
KKE1-1

KKE1-1




KKE1-2A
KKE1-2A


KKE1-2A
KKE1-2A

KKE1-2A
KKE1-2A
KKE1-2A
Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

269

RKP/RPJM/Renstra atasan










KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTCOME) (5%)TEMPLATE

KERTAS KERJA EVALUASI





AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT
4 Target dapat dicapai




5 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan




Kinerja outcome selaras dengan outcome yang ingin dicapai
KERJA
NO 6 dalam RKP/RPJM/Renstra
KOMPONEN/SUB
Y/T K/L NILAI Y/TUNIT
atasan KOMPONEN
NILAI

1
2
3
4
5
6
A. PERENCANAAN





KINERJA
(35%)

KINERJA LAINNYA
(10%)

I. DOKUMEN RENSTRA (15%)




7 Kinerja Pencatatan Keuangan





a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)


8 Dokumen
Kinerja Pelayanan
Publikada

1
Renstra telah






Renstra UNIT
Kinerja Transparansi
telah ada



29 Dokumen



Dokumen Renstra UNIT di bawahnya telah tersedia
10 Kinerja Integritas


Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, tujuan, sasaran,




11
Penghargaan
Lainnya
sasaran, dan target jangka
3 program,
indikator
kinerja




menengah






AKUNTABILITAS KINERJA (100%)
HASILb.EVALUASI




KUALITAS RENSTRA (7%)




4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil




Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai
5

tujuan/sasaran



Indikator kinerja tujuan dan sasaran telah memenuhi kriteria
6

indikator kinerja yang baik



Target kinerja sesuai dengan target yang ditetapkan dalam
7

Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra atasannya



8 Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan




Dokumen Renstra telah menetapkan seluruh hal yang





9 ditetapkan dalam Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra
Page 3 of 3
atasannya
Dokumen Renstra telah selaras dengan Dokumen

10

RPJMN/Dokumen Renstra atasannya



Dokumen Renstra telah selaras dengan dokumen
11

perencanaan jangka menengah lainnya









c. IMPLEMENTASI RENSTRA (5%)




Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
12

penyusunan dokumen perencanaan tahunan



Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
13


penyusunan Dokumen Renstra UNIT


Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan




Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran

14 Dokumen Renstra telah direviu secara berkala




II. DOKUMEN RKT (10%)








a. PEMENUHAN RKT (2%)



270

SETDITJEN PHKA - 2012




TOTAL

7















Lampiran 2


KKE1-1

KKE1-1


KKE1-1
REF
CONTROL

8
KKE1-2A



KKE1-2A

KKE1-2A

KKE1-2A



KKE1-2A




KKE2




KKE3








Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

3 Dokumen RKT Unit kerja di bawahnya telah tersedia


Dokumen RKT telah memuat sasaran, program, indikator
4
kinerja sasaran, dan target jangka pendek

2 Dokumen RKT disusun sebelum mengajukan anggaran












b. KUALITAS RKT (3%)

5 Dokumen RKT telah selaras dengan dokumen Renstra

Dokumen RKT telah selaras dengan Dokumen RKP/RKT
6
atasannya

7 Sasaran telah berorientasi hasil

8 Kegiatan merupakan cara untuk mencapai sasaran

Indikator kinerja sasaran dan kegiatan telah memenuhi kriteria
9
indikator kinerja yang baik

Target kinerja sesuai dengan target yang ditetapkan dalam
10
Dokumen RPJMN/Dokumen RKT atasannya



c. IMPLEMENTASI RKT (5%)

Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk
13
menyusun penetapan kinerja (PK)

Dokumen RKT digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
14
RKT unit kerja

Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk
15

menyusun anggaran (RKA)

III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (10%)

a. PEMENUHAN PK (2%)

1 Dokumen PK telah ada

Dokumen PK Eselon I telah ada

2 Dokumen PK Unit kerja di bawahnya telah tersedia

3 Dokumen PK disusun segera setelah anggaran disetujui

Dokumen PK telah memuat sasaran, program, indikator
4
kinerja, dan target jangka pendek

Dokumen RKT Eselon I telah ada

1 Dokumen RKT telah ada

Lampiran 3
Lembar Kriteria Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Pemerintah Daerah

SETDITJEN PHKA - 2012

Page 1 of 3










KKE3


KKE2

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

271

272

SETDITJEN PHKA - 2012

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

NO

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

Cukup jelas. RPJMD untuk Pemda.

SKPD

SKPD
4
4

Tidak berlaku untuk SKPD

PENJELASAN
PENJELASAN

PROV/KAB/KOTA
PROV/KAB/KOTA
3

Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e

Tidak berlaku untuk SKPD

Keterangan

Lampiran 3

Keterangan
Keterangan

Lampiran 33
Lampiran

5 Program/kegiatan
merupakan
b.
KUALITAS RENSTRA
(7%) cara untuk
4 mencapai
Tujuan dantujuan/sasaran
sasaran telah berorientasi

Program/Kegiatan (nama ataupun hasil


program/kegiatan)
yangRPJMD
direncanakan
Tujuan/sasaran dalam
telah
memiliki hubungan sebab akibat secara

Program/kegiatan (nama ataupun hasil


program/kegiatan
) yangRenstra
direncanakan
Tujuan/sasaran dalam
SKPD

berkualitas outcome/output penting

a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
komponen tersebut dalam dokumen Penilaian
pemenuhan
subtansi
komponen
tujuan
dan sasaran
yang telah
RPJMD
tersebut
dalam dokumen
Renstra SKPD

Dijawab dengan

b. Dokumen
KUALITASRenstra
RENSTRA
(7%)
SKPD
telah ada
Tidak berlaku untuk Pemda
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
Tujuan/sasaran dalam RPJMD telah
Tujuan/sasaran dalam Renstra SKPD Dijawab dengan
hasil
berkualitas
outcome.Penilaian
telah berkualitas
outcome,
KKE2
2 Dokumen
Renstra
Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/ea/b/c/d/e
Tidak
berlaku untuk
SKPD atau output
b. KUALITAS
RENSTRA
(7%) SKPD di bawahnya
tujuan yang
dan sasaran
penting,yaitu output yang secara logis
telah tersedia
didasarkan
pada RPJMD
% SKPD
4 Tujuan dan sasaran
telah berorientasi
Tujuan/sasaran
dalam
telah telah Tujuan/sasaran dalam Renstra SKPD Dijawab dengan
yang telah
berkualitas
outcome.
mengarah dapat outcome yang jelas.
memiliki
dokumen
Renstra
hasil
berkualitas outcome.Penilaian a/b/c/d/e
telahPenilaian
berkualitas
outcome,
atau output
KKE2
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, RPJMD memuat keseluruhan subtansi
Renstra SKPD
memuat
keseluruhan
didasarkan pada % tujuan dan sasaran
penting,yaitu
output
yang
secara
logis
tujuan dan
sasaran
yang
telahPenilaian
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
subtansi
komponen
tersebut.
yang telah berkualitas outcome.
mengarah
dapatoutcome/output
outcome yang jelas.
berkualitas
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan pada % pemenuhan subtansi a/b/c/d/e
didasarkan pada %penting

telah tersedia
didasarkan pada % SKPD yang telah
PENJELASAN
2 Dokumen
SKPD di bawahnya
Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e
Tidak berlaku untuk SKPD
NORenstra
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
memiliki dokumen
Renstra
PROV/KAB/KOTA
SKPD
telah tersedia
didasarkan pada % SKPD yang telah
misi, RPJMD memuat keseluruhan subtansi
Renstra SKPD memuat
keseluruhan
1 3 Dokumen Renstra telah
2 memuat visi,
4
memiliki dokumen Renstra 3
tujuan, sasaran,KINERJA
program, (35%)
indikator kinerja komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
subtansi komponen tersebut. Penilaian
A. PERENCANAAN
3 Dokumen Renstra
telah
memuat
visi, menengah
misi, RPJMD didasarkan
memuat keseluruhan
subtansi subtansi
Renstra
SKPD
memuat pada
keseluruhan
sasaran,
dan
target jangka
pada % pemenuhan
a/b/c/d/e
didasarkan
%
I. RENCANA
STRATEGIS
( RENSTRA
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja komponen
tersebut.
Penilaian
a/b/c/d/e
komponen
tersebut.
Penilaian
komponen
tersebut
dalam
dokumen subtansi
pemenuhan
subtansi
komponen
a.
PEMENUHAN
RENSTRA
(3%)
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan
pada % pemenuhan subtansi a/b/c/d/e
didasarkan
pada %Renstra SKPD
RPJMD
tersebut
dalam dokumen
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup
jelas.dalam
RPJMDdokumen
untuk Pemda. pemenuhan
Tidak berlaku
untuk
SKPD
komponen
tersebut
subtansi
komponen
Penilaian dengan ya/tidak
RPJMD
tersebut dalam dokumen Renstra SKPD

2 Dokumen Renstra SKPD di bawahnya

Penilaian
dengan
ya/tidak
Cukup jelas.
RPJMD
untuk
Pemda.
Tidak berlaku untuk SKPD
Penilaian dengan LEMBAR
ya/tidak KRITERIA EVALUASI
Dokumen Renstra SKPD telah ada
Tidak berlaku untuk Pemda
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DAERAH
Dokumen Renstra SKPD telah ada
Tidak
berlaku untuk Pemda
Cukup jelas.
Penilaian dengan ya/tidak

a. PEMENUHAN
RENSTRA
(3%)
1 Dokumen
Renstra
telah ada
1 Dokumen Renstra telah ada

I. RENCANA
STRATEGIS ( RENSTRA
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)

A. PERENCANAAN KINERJA (35%)


A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%) ( RENSTRA
I. RENCANA
STRATEGIS

NO

LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
DAERAH
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
DAERAH

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

4 kinerja
pada % indikator
dan
Program/kegiatan
(nama tujuan
ataupun
hasil

3 tujuan
indikator kinerja
dan
sasaranhasil
yang
Program/Kegiatan
(nama
ataupun

KKE2

A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
5 Program/kegiatan
merupakan
cara untuk

dengan
RPJMN
Cukup jelas.Penilaian
a/b/c/d/e

kinerja
dalam Renstra
SKPD relevan
Tidak berlaku
untuk SKPD

7 Target kinerja
sesuai
dengan
target
Penetapan
targettujuan/sasaran
kinerja
kinerja dalam
RPJMDtarget
telah
tersedia
didasarkan
pada %dalam
SKPDRPJMD
yang telah Penetapan
Indikator
kinerja
danyang
sasaran
telah jelas.Penilaian
Indikator
Dijawab dengan
2 Dokumen 6Renstra
SKPD
ditujuan
bawahnya
Cukup
a/b/c/d/ePemda dalamTidakIndikator
berlakutujuan/sasaran
untuk SKPD SKPD dalam
ditetapkan dalam
Dokumen
mengacu
pada target-target
dalam
Renstra
SKPD
mengacu
pada
targetmemiliki
dokumen
Renstra
memenuhi
kriteria
indikator
kinerja
yang
RPJMD
telah
memenuhi
kriteria
SMART.
Renstra
telah
memenuhi
kriteria
KKE3
telah tersedia
didasarkan
pada dalam
% SKPD
yangmerupakan
telah
8
Sasaran
merupakan
penjabaran
dari
Sasaran
RPJMD
Sasaran
dalam
Renstra
SKPD
RPJMN/Dokumen
Renstra
atasannya
RPJMN
a/b/c/d/e
sarkan pada
dalam SKPD
RPJMD
.Penilaian
3 baik
Dokumen
Renstra
telah memuat visi,
misi, .Penilaian
RPJMD memuat
keseluruhan
subtansi
Renstra
memuat
keseluruhan
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %targetSMART.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
memiliki rincian
dokumen
Renstra
tujuan
yang
jelas
dan
terukur
dari
merupakan
rincian
yang
jelas
dan
target indikator
kinerja dalam
RPJMD
relevan
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
%tujuan
target
tujuan, sasaran, program, indikator%kinerja
komponen
tersebut.
Penilaian
a/b/c/d/e
subtansi
komponen
tersebut.
Penilaian
kinerja
tujuan
dan
sasaran
yang
pada
% indikator
kinerja
dan
pernyataan
tujuannya.
Penilaian
terukur
dari
pernyataan
tujuannya.
3 Dokumen Renstra
telah
visi, menengah
misi, RPJMD
memuat keseluruhan
subtansi a/b/c/d/e
Renstra
SKPD
memuat
keseluruhan
sasaran,
dan memuat
target jangka
didasarkan
pada
%SMART
pemenuhan
subtansi
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
%
memenuhi
kriteria
sasaran
yang
memenuhi
kriteria
dengan RPJMN
kinerja
dalam
Renstra
SKPD
relevan
didasarkan
pada
% dalam
sasaran
yang relevan
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja komponen
tersebut.
Penilaian
a/b/c/d/e
subtansi
komponen
tersebut.
Penilaian
komponen
tersebut
dokumen
pemenuhan
subtansi
komponen
SMART
RPJMD
dengan
sasaran
yang
tujuannya
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan
padatujuannya
% pemenuhan subtansi a/b/c/d/e
didasarkan
padadengan
%Renstra
RPJMD
tersebut
dalamrelevan
dokumen
SKPD
komponen
tersebut
dalamkinerja
dokumen
pemenuhan
subtansi
komponen
8 Sasaran merupakan
penjabaran
dari target
Sasaran
dalam
RPJMD
merupakan
Sasaran
dalam
Renstra
SKPD
7 Target kinerja
sesuai dengan
yang Penetapan
target
dalam RPJMD
Penetapan
target
kinerja
dalam
RPJMD
dalam
dokumen
Renstra
SKPD
tujuan
rincian yang
jelas pada
dan terukur
dari dalam tersebut
merupakan
rincian
yang jelas
dantargetditetapkan dalam Dokumen
mengacu
target-target
Renstra
SKPD
mengacu
pada
b.
KUALITASRenstra
RENSTRA
Renstra
atasannya
RPJMN
.Penilaian
a/b/c/d/e
sarkan pada
target
RPJMD
.Penilaian
pernyataan
tujuannya.
Penilaian
a/b/c/d/e
terukur
daridalam
pernyataan
tujuannya.
9 RPJMN/Dokumen
Dokumen
telah(7%)
menetapkan
RPJMD
telah memuat
tujuan/sasaran
Renstra
SKPD
telah memuat
%
target
kinerja
dalam
RPJMD
relevan
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
%strategi
target
4 seluruh
Tujuan dan
sasaran
telah berorientasi
Tujuan/sasaran
dalam
RPJMD
telah
Tujuan/sasaran
dalam
Renstra
SKPD
Dijawab dengan
hal yang
ditetapkan
dalamdidasarkan
prioritas
pencapaianya
dalam
tujuan/sasaran
prioritas
dan
padadan
% strategi
sasaran
yang
relevan
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
%
dengan
RPJMN
dalam
Renstra
SKPD
relevan
hasil
berkualitas
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
telahyang
berkualitas
outcome,
atau
output
KKE2
RPJMN/Dokumen
Renstra
RPJMN.Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
% kinerja
pencapaiannya
dalam
RPJMD.
dengan tujuannya
sasaran
relevan
dengan
tujuannya
b. KUALITAS Dokumen
RENSTRA
(7%)
RPJMD
didasarkan pada
% tujuan
sasaran
penting,yaitu
output didasarkan
yang secara%logis
atasannya
tujuan/sasaran
dandan
strateginya
Penilaian
a/b/c/d/e
4 Tujuan dan sasaran
telah berorientasi
Tujuan/sasaran
dalamprioritas
RPJMD
telah
Tujuan/sasaran
dalam Renstra SKPD
Dijawab dengan
yang telah
berkualitas
mengarah dapatprioritas
outcome
yang
jelas.
dalam
RPJMD
relevanoutcome.
dengan RPJMN tujuan/sasaran
dan
strateginya
hasil
berkualitas
outcome.Penilaian
berkualitas
outcome,
atau
KKE2
8 Sasaran merupakan penjabaran dari
Sasaran
dalam RPJMD a/b/c/d/e
merupakan telah Sasaran
dalam
Renstra
SKPDoutput
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
dalam
Renstra
SKPD
relevan
dengan
didasarkan
pada
% jelas
tujuan
dan
sasaran
penting,yaitu
output
yang
secara
logis
tujuan
rincian
yang
dan
terukur
dari
merupakan
rincian
yang
jelas
dan
tujuan
dan sasaran
yang telah
RPJMD
9 Dokumen Renstra telah menetapkan
RPJMD telah memuat tujuan/sasaran
Renstra
SKPD
telah memuat
yang telah
berkualitas
outcome.
mengarah
dapat
outcome yang
jelas.
pernyataan
tujuannya.
Penilaian a/b/c/d/e
terukur
dari outcome/output
pernyataan
tujuannya.
berkualitas
penting
seluruh hal yang ditetapkan dalam
prioritas dan strategi pencapaianya dalam tujuan/sasaran
prioritas dan strategi
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
%%
didasarkan pada % sasaran yang relevan
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra
RPJMN.Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan % pencapaiannya
dalam
RPJMD.
dengan tujuannya
sasaran
yang
relevan
dengan tujuannya
tujuan
dan sasaran
yang telah
atasannya
tujuan/sasaran prioritas dan strateginya
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan %
berkualitas outcome/output penting
dalam RPJMD relevan dengan RPJMN tujuan/sasaran prioritas dan strateginya
dalam
Renstra SKPD (nama
relevan
dengan
5 Program/kegiatan merupakan cara untuk Program/Kegiatan (nama ataupun hasil
Program/kegiatan
ataupun
hasil
9 Dokumen Renstra telah menetapkan
RPJMD telah memuat tujuan/sasaran RPJMD
Renstra SKPD telah memuat
mencapai tujuan/sasaran
program/kegiatan) yang direncanakan
program/kegiatan ) yang direncanakan

2 Dokumen Renstra SKPD di bawahnya

logis
dengan
tujuan/sasaran
Pemda
logis
SKPD.
baik
PenilaianCukup
a/b/c/d/e
pada
%
SMART.Penilaian
a/b/c/d/e
a. PEMENUHAN
RENSTRA
(3%)
1 Dokumen
Renstra
telah ada
jelas.didasarkan
RPJMD
untuk
Pemda.
Tidakdengan
berlakutujuan/sasaran
untuk
SKPDdidasarkan
dalam
RPJMD.
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
Target kinerja
sesuai dengan target
yang jelas.
Penetapan
target
kinerja
dalam
RPJMD
Penetapan
target
kinerja
dalam
indikator
kinerja
tujuan
dan
sasaran
yang
padaPenilaian
%
indikator
kinerja
tujuan
dan
Penilaian
dengan
ya/tidak
1 Dokumen 7Renstra
telah ada
Cukup
RPJMD
untuk
Pemda.
Tidak
berlaku
untuk
SKPD
a/b/c/d/e
pada %dalam
program dan program
dan kegiatan
yang
memiliki
ditetapkan dalam Dokumen
mengacu
pada
target-target
Renstra
mengacu
pada
targetmemenuhi
kriteriadidasarkan
SMART
sasaran
yangSKPD
memenuhi
kriteria
Penilaian
dengan
ya/tidak
kegiatan
yang untuk
memiliki
hubungan
sebab
hubungan
sebab
akibat
denganya/tidak
RPJMN/Dokumen
atasannya
RPJMN
.Penilaian
a/b/c/d/e
sarkan
pada Cukup
target dalam
RPJMD
.Penilaian
Dokumen Renstra Renstra
SKPD telah
ada
Tidak
berlaku
Pemda
jelas.
Penilaian
dengan
SMART
akibat
dengan
sasarannya
sasarannya
% target
kinerja
dalam RPJMD relevanCukup
a/b/c/d/e
didasarkandengan
pada %ya/tidak
target
Dokumen Renstra SKPD telah ada
Tidak berlaku
untuk
Pemda
jelas. Penilaian

a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)

A. PERENCANAAN
KINERJA
memenuhi
kriteriaPemda
SMART
sasaran
yang memenuhi
kriteria
tujuan/sasaran
yang direncanakan
program/kegiatan
) yang
direncanakan
I. mencapai
RENCANA
STRATEGIS
RENSTRA
6 Indikator kinerja
tujuan
dan(35%)
sasaran( telah
Indikatorprogram/kegiatan)
tujuan/sasaran
dalam
Indikator
tujuan/sasaran
SKPD
dalam
Dijawab dengan
SMART
I. RENCANA
STRATEGIS
(RENSTRA
RENSTRA
memiliki
hubungankriteria
sebab SMART.
akibat secara
memiliki
sebab
akibat secara
memenuhia.kriteria
indikator
kinerja yang
memenuhi
Renstra
telahhubungan
memenuhi
kriteria
KKE3
PEMENUHAN
(3%) RPJMD telah

NO

memiliki
hubungan
sebab akibat
secara
telah berkualitas
outcome,
atau output
logis dengan tujuan/sasaran SKPD.

berkualitas outcome.Penilaian a/b/c/d/e


logis dengan tujuan/sasaran Pemda

didasarkan (nama
pada %ataupun
tujuan dan
sasaran
penting,yaitu output
yang
secarahasil
logis
Program/Kegiatan
hasil
Program/kegiatan
(nama
ataupun
dalam
RPJMD.
Penilaian
Penilaian
didasarkan
yang telah
berkualitas
outcome.
mengarah a/b/c/d/e
dapat
outcome
yang pada
jelas.%
Lampiran 33
Lampiran
program/kegiatan)
yang direncanakan
program/kegiatan
) yang
direncanakan
a/b/c/d/e didasarkan pada % program dan program
dan
kegiatan
yang
memiliki
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
memiliki kegiatan
hubungan
sebab
akibat
secara
memiliki
hubungan
sebab
akibat
secara
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
yang
memiliki
hubungan
sebab
hubungan
sebab
akibat
dengan
tujuan
dan
sasaran yang telah
logis
dengan
tujuan/sasaran
Pemda
logis sasarannya
dengan
tujuan/sasaran
SKPD.
AKUNTABILITAS
INSTANSI
PEMERINTAH
DAERAH
akibatKINERJA
denganKINERJA
sasarannya
AKUNTABILITAS
INSTANSI
PEMERINTAH
DAERAH
berkualitas
outcome/output penting
dalam RPJMD.
Penilaian
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan pada %
a/b/c/d/e
didasarkan
pada % program
dan
program
dan kegiatan
yang SKPD
memiliki
PENJELASAN
Keterangan
kinerja tujuan dan sasaran
telah Indikator
tujuan/sasaran
Pemda
dalam
Indikator
tujuan/sasaran
dalam
Dijawab
dengan
PENJELASAN
Keterangan
NO6 Indikator
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
yang memiliki
hubungan
sebab
hubungan
sebab
dengan
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
PROV/KAB/KOTA
SKPD
memenuhi kriteria
indikator kinerjakegiatan
yang RPJMD
telah
memenuhi
kriteria
SMART.
Renstra
telahakibat
memenuhi
kriteria
KKE3
PROV/KAB/KOTA
SKPD
akibat dengan
sasarannya
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
pada %sasarannya
SMART.Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan
1 baik
2
3
4
5

hasil

5 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai tujuan/sasaran

SETDITJEN PHKA - 2012

seluruh hal yang ditetapkan dalam


prioritas dan strategi pencapaianya
dalam tujuan/sasaran prioritas dan strategi
Pageakibat
1 of 10secara
memiliki hubungan sebab
memiliki hubungan sebab akibat secara
Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra
RPJMN.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan % pencapaiannya dalam RPJMD.
logis dengan tujuan/sasaran Pemda
logis dengan tujuan/sasaran SKPD.
atasannya
tujuan/sasaran
prioritas
dan hasil
strateginya
Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan
%
5 Program/kegiatan
merupakan cara untuk Program/Kegiatan
(nama
ataupun
Program/kegiatan
(nama
ataupun hasil
dalam RPJMD.
Penilaian
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
dalam RPJMD
dengan RPJMN
tujuan/sasaran) prioritas
dan strateginya
mencapai tujuan/sasaran
program/kegiatan)
yangrelevan
direncanakan
program/kegiatan
yang direncanakan
a/b/c/d/e didasarkan pada % program dan program dan kegiatan yang memiliki
dalam
Renstra SKPD
relevan dengan
memiliki kegiatan
hubungan
sebab
akibat
secarasebab
memiliki
hubungan
yang
memiliki
hubungan
hubungan
sebabsebab
akibat akibat
dengansecara
RPJMD

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

273

274

9 Dokumen Renstra
telah menetapkan
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
seluruh hal yang
ditetapkan
dalam
I. RENCANA
STRATEGIS
( RENSTRA
Dokumen RPJMN/Dokumen
Renstra
a. PEMENUHAN
RENSTRA (3%)
atasannya
1 Dokumen Renstra telah ada

SETDITJEN PHKA - 2012

11
5
13

c.
12
10

NO

b.
4

11

10
2

NO

PROV/KAB/KOTA
3

PENJELASAN

SKPD
4

Keterangan

Lampiran 3

RPJMD telah memuat tujuan/sasaran


Renstra SKPD telah memuat
prioritas dan strategi pencapaianya dalam tujuan/sasaran prioritas dan strategi
RPJMN.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan % pencapaiannya dalam RPJMD.
tujuan/sasaran prioritas dan strateginya
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan %
Cukup jelas. RPJMD untuk Pemda.
Tidak berlaku untuk SKPD
PENJELASAN
Keterangan
dalam RPJMD relevan dengan RPJMN
tujuan/sasaran prioritas dan strateginya
Penilaian dengan ya/tidak
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
dalam Renstra SKPD
PROV/KAB/KOTA
SKPDrelevan dengan
RPJMDjelas. Penilaian
Dokumen Renstra SKPD
telah ada
Tidak berlaku untuk Pemda
Cukup
2
3
4 dengan ya/tidak
5
Dokumen Renstra telah selaras dengan
RPJMD telah memuat tujuan/sasaran
Renstra SKPD telah memuat
Dokumen Renstra
SKPD di bawahnya
Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
Tidak berlaku untuk
RPJMN/Dokumen
Renstra
yang ada
dalam RPJMN.
Penilaian
tujuan/sasaran
yangSKPD
ada dalam
telah
tersedia
didasarkan
pada % SKPD
yang telah
atasannya
a/b/c/d/e didasarkan
% tujuan/sasaran
RPJMD. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
memiliki
dokumen
Renstra
RPJMD yang
relevan
dengan RPJMN
pada % tujuan/sasaran prioritas
Renstra SKPD yang
relevan
dengan
Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, RPJMD memuat keseluruhan subtansi
memuat
keseluruhan
RPJMD
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
subtansi komponen tersebut. Penilaian
sasaran,
targettelah
jangka
menengah
didasarkan
pada
% pemenuhan
subtansi Renstra
a/b/c/d/eSKPD
didasarkan
%
Dokumendan
Renstra
selaras
dengan
RPJMD telah
memuat
tujuan/sasaran
telahpada
memuat
Page
1 of 10
tersebut
dalam perencanaan
dokumen
pemenuhan subtansi
komponen
dokumen perencanaan jangka menengah komponen
yang ada dalam
dokumen
tujuan/sasaran
yang ada
dalam
RPJMD
tersebut dalam
dokumenjangka
Renstra SKPD
lainnya
jangka menengah lainnya yang relevan.
dokumen
perencanaan
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
menengah lainnya yang relevan.
tujuan/sasaran dalam RPJMD yang
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
relevan dengan dokumen perencanaan
tujuan/sasaran SKPD yang relevan
KUALITAS RENSTRA (7%)
jangka menengahdalam
lainnya
dokumen
perencanaan
Tujuan dan sasaran telah berorientasi
Tujuan/sasaran
RPJMD telah
Tujuan/sasaran
dalam jangka
Renstra SKPD Dijawab dengan
menengah
lainnya
hasil
berkualitas outcome.Penilaian a/b/c/d/e
telah
berkualitas
outcome,
atau output
KKE2
PENJELASAN
Keterangan
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
didasarkan PROV/KAB/KOTA
pada % tujuan dan sasaran
penting,yaitu output
yang secara logis
SKPD
yang telah berkualitas outcome.
mengarah dapat outcome yang jelas.
IMPLEMENTASI RENSTRA (5%)
2
3
4
5
Penilaian a/b/c/d/e
pada %
Dokumen Renstra digunakan sebagai
Tujuan/sasaran dan indikator kinerja
Tujuan/sasaran
dandidasarkan
indikator kinerja
Dokumen Renstra telah selaras dengan
RPJMD telah memuat tujuan/sasaran
Renstra SKPD telah memuat
tujuan Renstra
dan sasaran
yang
telah dalam
acuan dalam penyusunan dokumen
dalam RPJMD digunakan dalam
dalam
SKPD
digunakan
Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra
yang ada dalam RPJMN. Penilaian
tujuan/sasaran yang ada dalam
berkualitas
outcome/output
penting
perencanaan tahunan
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pemda. Rencana
Kinerja
Tahunan (RKT)
SKPD.
atasannya
a/b/c/d/e didasarkan % tujuan/sasaran
RPJMD. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
RPJMD yang relevan dengan RPJMN
pada % tujuan/sasaran prioritas
tujuan/sasaran dan indikator kinerja
tujuan/sasaran dan indikator kinerja
Renstra SKPD yang relevan dengan
dalam RKT yang relevan dengan RPJMD dalam RKT yang relevan dengan
RPJMD
Renstra SKPD
Dokumen Renstra merupakan
telah selaras
dengan
telah memuat
tujuan/sasaran
Renstra
SKPD telah
memuat
Program/kegiatan
cara
untuk RPJMD
Program/Kegiatan
(nama
ataupun
hasil
Program/kegiatan
(nama
ataupun hasil
Dokumen
Renstra digunakan
sebagai
Tujuan/sasaran
dalam
RPJMD
digunakan
Tidak
berlaku untuk
SKPD
dokumen
perencanaan
jangka
menengah
yang
ada
dalam
dokumen
perencanaan
tujuan/sasaran
yang
ada direncanakan
dalam
mencapai
tujuan/sasaran
program/kegiatan)
yang
direncanakan
program/kegiatan
) yang
acuan
dalam
penyusunan
Dokumen
dalam
dalam
Renstra
SKPD.
Penilaian
lainnya
jangka
menengah
lainnya
yang
relevan.
dokumen
perencanaan
jangka
memiliki
sebab
akibat
secara memiliki hubungan sebab akibat secara
Renstra SKPD
a/b/c/d/e hubungan
didasarkan
pada %
Renstra
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
menengah
lainnya
yang relevan.
logis
dengan
tujuan/sasaran
Pemda
logis dengan
tujuan/sasaran
SKPD.
SKPD
yang
relevan
dengan
RPJMD
tujuan/sasaran
yang
Penilaian
dalam RPJMD. dalam RPJMD
Penilaian
Penilaian a/b/c/d/e
a/b/c/d/e didasarkan
didasarkan pada
pada %
%
relevan
dengan
dokumen
perencanaan
tujuan/sasaran
SKPD yang
relevan
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
%
program
dan
program
dan
kegiatan
yang
memiliki
Dokumen Renstra digunakan sebagai
Tidak berlaku
untuklainnya
Pemda
Tujuan/sasaran
dan indikator
kinerja
jangka
menengah
dokumen
perencanaan
jangka
kegiatan yang memiliki hubungan sebab dalam
hubungan
sebab
akibat
dengan dalam
acuan penyusunan Dokumen Rencana
Renstra
SKPD
digunakan
menengah
lainnya

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

Sasaran dalam RPJMD merupakan


Sasaran dalam Renstra SKPD
rincian yang
jelas dan
terukur dari
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASImerupakan rincian yang jelas dan
pernyataan tujuannya.
terukurDAERAH
dari pernyataan tujuannya.
AKUNTABILITAS
KINERJAPenilaian
INSTANSIa/b/c/d/e
PEMERINTAH
didasarkan pada % sasaran yang relevan Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
dengan tujuannya
sasaran yang relevan dengan tujuannya

NO

8 Sasaran merupakan penjabaran dari


tujuan

RPJMD

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

akibat dengan sasarannya

sasarannya
RKA
SKPD.Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada % sasaran dan
c.
IMPLEMENTASI
RENSTRA
(5%)
Lampiran
Lampiran
33
6 Indikator kinerja tujuan dan sasaran telah Indikator tujuan/sasaran Pemda dalam
Indikator dalam
tujuan/sasaran
SKPD
dalam
Dijawab
dengan
indikator
RKA SKPD
relevan
12 memenuhi
Dokumen Renstra
digunakan
sebagai
dan indikator
kinerja
Tujuan/sasaran
dan indikator
kinerja
kriteria indikator
kinerja
yang Tujuan/sasaran
RPJMD
telah
memenuhi
kriteria
SMART. dengan
Renstra RKTnya
telah memenuhi
kriteria
KKE3
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
acuan dalam penyusunan dokumen
dalam
RPJMD
digunakan
dalam
dalam
Renstra SKPD
digunakan
dalam
baik
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
SMART.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
DAERAH
perencanaan tahunan
Rencana
Kinerja
Tahunan
Pemda.
Kinerja Tahunan
(RKT)dan
SKPD.
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
DAERAH
indikator
kinerja
tujuan
dan(RKT)
sasaran
yang Rencana
pada
% indikator
kinerja tujuan
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
14 Dokumen RPJMD/Renstra telah direviu
Cukup jelas.
RPJMD
untuk Pemda.
Cukup
Renstra
untuk
memenuhi
kriteria
SMART
sasaranjelas.
yang
memenuhi
kriteriapada %
PENJELASAN
Keterangan
tujuan/sasaran
dandidasarkan
indikator
kinerja
tujuan/sasaran
dan
indikator
kinerja
berkala
Penilaian a/b/c/d/e
pada
SKPD.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
SMART
PENJELASAN
Keterangan
NO secara
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
dalam
RKTPROV/KAB/KOTA
yang
relevan
dengan RPJMD dalam
RKT yangSKPD
relevan
dengan
kesungguhan
dan
kedalaman
pada kesungguhan
dan kedalaman
PROV/KAB/KOTA
SKPD
Renstra SKPD
1 7 Target kinerja sesuai2dengan target yang Penetapan
3
4
5
pelaksanaan
reviukinerja
reviukinerja
target
dalam RPJMD pelaksanaan
Penetapan target
1
2Renstra
3 dalam
4 SKPDdalam
5
Dokumen
digunakan
sebagai
Tujuan/sasaran
RPJMD
digunakan
Tidak
berlaku
untuk
A.13
PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
ditetapkan
dalam
Dokumen
mengacu pada target-target dalam
Renstra SKPD mengacu pada targetA. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
acuan
dalam
penyusunan
dalam
Renstra
SKPD.sarkan
Penilaian
I. RENCANA
STRATEGIS
( Dokumen
RENSTRA
II.
DOKUMEN
RENCANA
KINERJA
RPJMN/Dokumen
Renstra
atasannya
RPJMNdalam
.Penilaian
a/b/c/d/e
pada target dalam RPJMD .Penilaian
I. RENCANA
STRATEGIS
(
RENSTRA
Renstra
SKPD
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
%
Renstra
TAHUNAN (RKT)(10%)
a. PEMENUHAN
RENSTRA (3%)
% target kinerja dalam RPJMD relevan
a/b/c/d/e didasarkan pada % target
SKPD
relevan dengan RPJMD
a. PEMENUHAN
RENSTRA
(3%)
denganyang
RPJMN
kinerjaberlaku
dalam untuk
Renstra
SKPD relevan
a.
PEMENUHAN
RKT
(2%)ada
1 Dokumen
Renstra
telah
Cukup
jelas.
RPJMD untuk Pemda.
Tidak
SKPD
RPJMD
Penilaian
dengan
ya/tidak
Dokumen
RKT
telah ada
Dokumen
RKTuntuk
Pemda
adalah dokumen
RKT SKPD
1 Dokumen 1Renstra
telah
ada
Cukup jelas.
RPJMD
Pemda.
TidakDokumen
berlaku untuk
SKPDadalah dokumen
Dokumen Renstra digunakan sebagai
berlaku
untuk
Pemda
Tujuan/sasaran
dan indikator
kinerja
rencana
kinerja
tahunan
Pemda
rencana kinerja tahunan
SKPD
yang
PenilaianTidak
dengan
ya/tidak
Renstra SKPD
telahRencana
ada
Tidak
berlaku
untuk
Pemda
Cukup
jelas.
Penilaian
dengan
ya/tidak
acuan penyusunan
Dokumen
dalam
Renstra
SKPD
digunakan
dalam
8 Dokumen
Sasaran
merupakan
penjabaran
dari
Sasaran
dalam
RPJMD
merupakan
Sasaran
dalam
Renstra
SKPD formulir
(Prov/Kab/Kota)
yang
isinya
minimal
isinya
minimal
sesuai
dengan
Kerja dan
Anggaran
RKA
SKPD.Penilaian
a/b/c/d/e
tujuan
rincian
yang jelas
dan terukur
dari
merupakan
rincian
yang
jelas
dan
Dokumen Renstra
SKPD
telah ada
Tidak berlaku
Pemda
Cukup
jelas.
Penilaian
dengan
ya/tidak
sesuaiuntuk
dengan
formulir
RKT. Penilaian
RKT.
Penilaian
dilakukan
terhadap
didasarkan
% sasaran
dan
2 Dokumen Renstra SKPD di bawahnya
Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
untuk
SKPD
pernyataan
tujuannya.
Penilaiandokumen
a/b/c/d/e Tidak
terukurberlaku
dari pada
pernyataan
tujuannya.
dilakukan
terhadap
keberadaan
keberadaan
dokumen
RKT
dengan
RKAdidasarkan
SKPD relevan
telah tersedia
didasarkan
pada
% SKPD
yang
telah
sasaran
yang
relevan indikator
Penilaiandalam
a/b/c/d/e
pada %
RKT dengan
ya/tidak
2 Dokumen Renstra SKPD di bawahnya
Cukup jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
Tidakya/tidak
berlaku untuk SKPD
dengan
memiliki
dokumen Renstra
dengan tujuannya
sasaran RKTnya
yang relevan dengan tujuannya
telah tersedia
didasarkan pada % SKPD yang telah
32 Dokumen
telah sebelum
memuat visi, misi, RPJMD
memuat
keseluruhan
Renstra
SKPD
memuat
keseluruhan
Dokumen Renstra
RKT disusun
jelas.
Penilaian
dengan subtansi
ya/tidak
cukup jelas.
Penilaian
dengan
ya/tidak
memiliki cukup
dokumen
Renstra
tujuan,
sasaran,
program,
indikator
kinerja komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
subtansi komponen tersebut. Penilaian
mengajukan
anggaran
Dokumen
RPJMD/Renstra
jelas.
RPJMD
untuk
Pemda.
Cukup
jelas.
Renstrapada
untuk%
3 Dokumen14Renstra
telah
memuat
visi,telah
misi,direviu
RPJMD Cukup
memuat
keseluruhan
subtansi
Renstra
SKPD
memuat
keseluruhan
sasaran,
dan
target
jangka
menengah
didasarkan
pada
%
pemenuhan
subtansi
a/b/c/d/e
didasarkan
3 Dokumen
Dokumen
RKT Unittelah
kerjamenetapkan
di bawahnya
cukup jelas.
Penilaian
a/b/c/d/e
Tidak
berlaku
untuk
SKPD
9
Renstra
RPJMD
telah
memuat
tujuan/sasaran
Renstra
SKPD
telah
memuat
secara
berkala
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada subtansi
SKPD.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
tujuan, sasaran,
program,
indikator
kinerja
komponen
tersebut.
Penilaian
a/b/c/d/e
komponen
tersebut.
Penilaian
komponen
tersebut
dalam
dokumen
pemenuhan
subtansi
komponen
telah tersedia
didasarkan
pada
%kedalaman
SKPD
yang telah
seluruh
hal
yang
ditetapkan
dalam
prioritas
dan
strategi
pencapaianya
dalam
tujuan/sasaran
prioritas
dan
strategi
kesungguhan
dan
pada
kesungguhan
dan
kedalaman
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan
pada % pemenuhan subtansi a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
RPJMD
tersebut
dalam
dokumen
Renstra
SKPD
memiliki dokumen
Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra
RPJMN.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
% pelaksanaan
pencapaiannya
dalam
RPJMD.
pelaksanaan
reviu RKT
reviu
komponen
tersebut dalam
dokumen
pemenuhan
subtansi
komponen
4 atasannya
Dokumen RKT telah memuat sasaran,
RKT
Pemda
telah
memuat
keseluruhan
RKT
SKPD
telah
memuat
keseluruhan
tujuan/sasaran prioritas dan strateginya
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan %
RPJMD subtansi komponen tersebut.Penilaiantersebut
dalam
dokumen
Renstra SKPD
program, indikator
kinerja
sasaran, dan
komponen
tersebut.Penilaian
dalam RPJMD relevan dengan RPJMN subtansi
tujuan/sasaran
prioritas
dan strateginya
II. KUALITAS
DOKUMEN
RENCANA
KINERJA
b.
RENSTRA
(7%)
target
jangka
pendek
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
%
pemenuhan
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
% dengan
dalam
Renstra
SKPD
relevan
TAHUNAN (RKT)(10%)
4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
Tujuan/sasaran
dalam
RPJMD
telah
Tujuan/sasaran
dalam
Renstra SKPD Dijawab dengan
subtansi komponen
tersebut
dalam
pemenuhan
subtansi
komponen
RPJMD
a. hasil
PEMENUHAN RKT (2%)
berkualitas
outcome.Penilaian a/b/c/d/e
telah
berkualitas
outcome,RKT
atau output
KKE2
dokumen RKT
tersebut
dalam dokumen
b. KUALITAS RENSTRA (7%)
1 Dokumen RKT telah ada
Dokumen RKT
Pemda
adalah
Dokumen RKT
SKPD
adalah
dokumen
didasarkan
pada
% tujuan
dandokumen
sasaran
penting,yaitu
output
yang
secara
logis
4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
Tujuan/sasaran
dalam
RPJMD
telah
Tujuan/sasaran
dalam
Renstra
SKPD
Dijawab
dengan
rencana
kinerja
tahunanoutcome.
Pemda
rencana kinerja
yang
telah
berkualitas
mengarah
dapattahunan
outcomeSKPD
yang yang
jelas.
hasil
berkualitas
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
berkualitas
outcome,
atau output
KKE2
(Prov/Kab/Kota)
yang isinya
minimal telahPenilaian
isinya
minimal
sesuai
dengan
formulir
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
b. KUALITAS RKT (3%)
didasarkan
pada
% tujuan
danRKT.
sasaran
output
yang
secara
logis
sesuai
dengan
formulir
Penilaianpenting,yaitu
RKT. Penilaian
dilakukan
terhadap
tujuan
dan
sasaran
yang
telah
5 Dokumen RKT telah selaras dengan
RKTberkualitas
Pemda
telah
memuat
RKT SKPD
telah
memuat
yang telah
outcome.
mengarah
dapatoutcome/output
outcome
yangdengan
jelas.
dilakukan
terhadap
keberadaan
dokumen
keberadaan
dokumen
RKT
berkualitas
penting
dokumen Renstra
tujuan/sasaran
dan indikator kinerja yang
tujuan/sasaran
indikator pada
kinerja%
RKT
dengan ya/tidak
ya/tidak
Penilaian
a/b/c/d/edan
didasarkan
ada dalam RPJMD. Penilaian a/b/c/d/e
yang
dalam yang
Renstra
SKPD.
tujuan
danada
sasaran
telah
Page 1 of 10
didasarkan % tujuan/sasaran dan indikator Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
outcome/output
penting
2 Dokumen RKT disusun sebelum
cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidakberkualitas
cukup jelas.
Penilaian dengan
ya/tidak
kinerja dalam RKT Pemda relevan dengan tujuan/sasaran dan indikator kinerja
mengajukan anggaran
RPJMD
dalam RKT SKPD relevan dengan
Dokumen RKT Unitmerupakan
kerja di bawahnya
cukup jelas. Penilaian
a/b/c/d/e
Tidak berlaku untuk
SKPDataupun hasil
53 Program/kegiatan
cara untuk Program/Kegiatan
(nama
ataupun hasil
Program/kegiatan
(nama
Renstra SKPD
telah tersedia
didasarkan pada % yang
SKPDdirencanakan
yang telah
mencapai
tujuan/sasaran
program/kegiatan)
program/kegiatan ) yang direncanakan
dokumen RKT
memiliki hubungan
sebab akibat secara memiliki hubungan sebab akibat secara
logis
dengan telah
tujuan/sasarankeseluruhan
Pemda
logis
dengantelah
tujuan/sasaran
SKPD.
4 Dokumen RKT telah memuat sasaran,
RKT Pemda
RKT SKPD
memuat keseluruhan
5 Program/kegiatan
merupakan cara untuk Program/Kegiatan
(nama memuat
ataupun hasil
Program/kegiatan
(nama
ataupun hasil
dalam
RPJMD.
Penilaian
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
pada %
program, indikator kinerja sasaran, dan
subtansi
komponen tersebut.Penilaian
subtansi komponen
tersebut.Penilaian
mencapai tujuan/sasaran
program/kegiatan) yang direncanakan
program/kegiatan ) yang direncanakan
a/b/c/d/e didasarkan pada % pemenuhan
program dan program
kegiatanpada
yang%
memiliki
target jangka pendek
a/b/c/d/e dan
didasarkan
memiliki kegiatan
hubungan
sebab
akibat
secara
memiliki
hubungan
sebab
akibat
yang
memiliki
hubungan
sebab
akibat
dengansecara
subtansi komponen
tersebut
dalamsebab hubungan
pemenuhan
subtansi
komponen

Kerja dan Anggaran

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

275

276

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

6 Dokumen RKT telah selaras dengan


Dokumen RKP/RKT atasannya

logis
dengan
tujuan/sasaran
Pemda
memiliki
hubungan
sebab akibat
secara
RKT Pemda telah memuat
logis dengan
sasaran Pemda
.Penilaian
dalam
RPJMD.
Penilaian
tujuan/sasaran yang ada dalam RKPD.
a/b/c/d/e didasarkan pada % kegiatan
program dan
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
yang memiliki
sebab
akibat dengan
kegiatan
yang hub
memiliki
hubungan
sebab
tujuan/sasaran RKT Pemda relevan

logis
dengan tujuan/sasaran
SKPD.
RKT memiliki
hubungan sebab
akibat
RKT SKPD telah memuat
secara logis
dengandidasarkan
sasaran SKPD
Penilaian
a/b/c/d/e
pada %
tujuan/sasaran yang ada dalam RKPD.
dalam RKT
Penilaian
a/b/c/d/e
program
danSKPD.
kegiatan
yang memiliki
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
didasarkansebab
pada %
kegiatan
yang
hubungan
akibat
dengan
tujuan/sasaran dalam RKT SKPD

5 Program/kegiatan merupakan cara untuk Program/Kegiatan (nama ataupunPENJELASAN


hasil
Program/kegiatan (nama ataupun hasil
NO8 mencapai
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
tujuan/sasaran
yang direncanakan
program/kegiatan
)ataupun
yang direncanakan
Kegiatan merupakan
cara untuk mencapai program/kegiatan)
Kegiatan ( PROV/KAB/KOTA
nama ataupun
keluaran
Kegiatan ( namaSKPD
keluaran
memiliki
sebab
akibat
secara
secara
kegiatan)hubungan
yang direncanakan
dalam
RKT memiliki
kegiatan)hubungan
yang direncanakan
dalam
1 sasaran
2
3
4sebab akibat

1
b.
6
4

NO

b.
3
5

a.
4
1

Keterangan

Lampiran 3

Keterangan

cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e


Tidak berlaku untuk SKPD
didasarkan pada % SKPD yang telah
memiliki dokumen RKT
PEMENUHAN RENSTRA (3%)
Dokumen Renstra
RKT telah
memuat
RKT Pemda
memuat
RKT
telah
memuat
Dokumen
telah
ada sasaran,
Cukup
jelas. telah
RPJMD
untuk keseluruhan
Pemda.
TidakSKPD
berlaku
untuk
SKPDkeseluruhan
program, indikator kinerja sasaran, dan
subtansi
tersebut.Penilaian
subtansi komponen tersebut.Penilaian
Penilaiankomponen
dengan ya/tidak
target jangka pendek
a/b/c/d/e didasarkan pada % pemenuhan a/b/c/d/e didasarkan pada %
subtansi
komponen
pemenuhan
Dokumen Renstra SKPD telah ada
Tidak
berlaku
untuk tersebut
Pemda dalam
Cukup jelas. subtansi
Penilaiankomponen
dengan ya/tidak
dokumen RKT
tersebut dalam dokumen RKT
Dokumen Renstra SKPD di bawahnya
Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e
Tidak berlaku untuk SKPD
telah tersedia
didasarkan pada % SKPD yang telah
memiliki dokumen Renstra
KUALITAS RKT (3%)
Dokumen Renstra
telah
memuat
visi, misi, RKT
RPJMD
memuat
keseluruhan
Renstra
SKPD
memuat
keseluruhan
RKT telah
selaras
dengan
Pemda
telah
memuat subtansi
RKT
SKPD
telah
memuat
tujuan,
sasaran,
program, indikator kinerja tujuan/sasaran
komponen tersebut.
Penilaiankinerja
a/b/c/d/e
subtansi komponen
tersebut.kinerja
Penilaian
dokumen
Renstra
dan indikator
yang tujuan/sasaran
dan indikator
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan
pada % Penilaian
pemenuhan
subtansi yang
a/b/c/d/e
padaSKPD.
%
ada
dalam RPJMD.
a/b/c/d/e
adadidasarkan
dalam Renstra
komponen tersebut
dalam dokumen
pemenuhan
subtansi
komponenpada %
didasarkan
% tujuan/sasaran
dan indikator Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
RPJMDdalam RKT Pemda relevanPENJELASAN
tersebut dalam dan
dokumen
Renstra
SKPD Keterangan
kinerja
dengan tujuan/sasaran
indikator
kinerja
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
RPJMD
dalam RKT SKPD
relevan dengan
PROV/KAB/KOTA
SKPD
Renstra SKPD
2
3
4
5
KUALITAS
RENSTRA
(7%) dengan
Dokumen RKT
telah selaras
RKT Pemda telah memuat
RKT SKPD telah memuat
Dokumen
atasannya
tujuan/sasaran yang
adaRPJMD
dalam RKPD.
tujuan/sasaran yang
adaRenstra
dalam RKPD.
Tujuan
danRKP/RKT
sasaran telah
berorientasi
Tujuan/sasaran
dalam
telah
Tujuan/sasaran
dalam
SKPD Dijawab dengan
Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan a/b/c/d/e
pada %
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
hasil
berkualitas
outcome.Penilaian
telah
berkualitas
outcome,
atau pada
output%
KKE2
tujuan/sasaran
RKT
Pemdadan
relevan
tujuan/sasaran
dalam
RKTsecara
SKPDlogis
didasarkan
pada
% tujuan
sasaran
penting,yaitu
output
yang
dengan
RKPD
relevan dengan
Pemda
yang
telah
berkualitas outcome.
mengarah
dapatRKT
outcome
yang jelas.
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
Sasaran telah berorientasi hasil
Sasaran dalam RKT Pemda telah
Sasaran
RKT
SKPD
telah
Dijawab dengan
tujuan
dandalam
sasaran
yang
telah
berkulitas hasil (outcome).Penilaian
berkulitas hasil
(outcome)/ output
KKE2
berkualitas
outcome/output
penting
Page 2 of 10
a/b/c/d/e didasarkan pada % sasaran
penting . Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
dalam RKT Pemda berkualitas outcome
pada % sasaran dalam RKT SKPD
berkualitas outcome/output penting.

SKPDdengan ya/tidak
cukup jelas. Penilaian

PENJELASAN

cukup jelas.PROV/KAB/KOTA
Penilaian dengan ya/tidak

Dokumen RKT Pemda adalah dokumen


Dokumen RKT SKPD adalah dokumen
rencana kinerja tahunan Pemda
rencana kinerja tahunan SKPD yang
(Prov/Kab/Kota) yang isinya minimal
isinya minimal sesuai dengan formulir
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
sesuai dengan formulir RKT. Penilaian
RKT. Penilaian dilakukan terhadap
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
DAERAH
dilakukan terhadap
keberadaan
dokumen
keberadaan
dokumen RKT dengan
RKT dengan ya/tidak
ya/tidak

2 Dokumen RKT disusun sebelum


1 mengajukan anggaran
2
3 Dokumen RKT Unit
kerja di(35%)
bawahnya
A. PERENCANAAN
KINERJA
telah tersedia
I. RENCANA
STRATEGIS ( RENSTRA

NO

1 Dokumen RKT telah ada

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

memiliki hub sebab akibat dengan


sasarannya
relevan
dengan RKT Pemda
sasarannya

6
kinerja
tujuan danhasil
sasaran telah Indikator
tujuan/sasaran
Pemda
dalam
Indikator
SKPD
dalam
7 Indikator
Sasaran telah
berorientasi
Sasaran dalam
RKT Pemda
telah
Sasaran tujuan/sasaran
dalam RKT SKPD
telah
kriteria
indikator
kinerja
yang RPJMD
9 memenuhi
Indikator kinerja
sasaran
dan
kegiatan
Kualitas telah
indikator
kinerja
sasaran
dan
kriteria EVALUASI
SMART.
Kualitas indikator
kinerja sasaran
Renstra
telah
kriteria
LEMBAR
KRITERIA
berkulitas
hasilmemenuhi
(outcome).Penilaian
berkulitas
hasil memenuhi
(outcome)/
output dan
telah memenuhi kriteria indikator kinerja
kegiatan dalam
RKTdidasarkan
Pemda
kegiatan. dalam
RKT
SKPD telah
baik
Penilaian
a/b/c/d/e
pada %
SMART.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
% telah
sasaran
penting
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
DAERAH
yang baik
memenuhi
kriteria
SMART.Penilaian
memenuhi
kriteria kinerja
SMART.Penilaian
indikator
kinerja
tujuan
dan sasaran
yang pada
indikator
tujuan
dan
dalam RKT
Pemda
berkualitas
outcome
pada %
% sasaran
dalam RKT
SKPD
a/b/c/d/e didasarkan
pada % indikator
a/b/c/d/eyang
didasarkan
padakriteria
% indikator
memenuhi
kriteria SMART
sasaran
memenuhi
berkualitas
outcome/output
penting.
PENJELASAN
kinerja sasaran yang berkualitas baik
kinerja sasaran yang berkualitas baik
SMART
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
(SMART) PROV/KAB/KOTA
(SMART)
SKPD
Target kinerja
kinerja sesuai
sesuai2dengan
dengan target
target yang
yang Penetapan
Target kinerja
dalam
PemdaRPJMD
sesuai Penetapan
Target kinerja
dalam
SKPD sesuai
110
3RKT dalam
4 RKT dalam
7 Target
target
kinerja
target
kinerja
ditetapkanmerupakan
dalam
Dokumen
dengan RPJMD.
Penilaian
a/b/c/d/e
dengan RKT
Pemda.
Penilaian
8 ditetapkan
Kegiatan
cara (35%)
untuk mencapai mengacu
Kegiatan
( nama
ataupun keluaran
Kegiatan
( nama
ataupun
keluaran
A. PERENCANAAN
KINERJA
dalam
Dokumen
pada
target-target
dalam
Renstra
SKPD
mengacu
pada
targetRPJMN/Dokumen
RKT atasannya
didasarkan
% target
kinerja dalam
a/b/c/d/e didasarkan
pada % target
sasaran
kegiatan)
yang
direncanakan
dalamRKT
RKT target
kegiatan)
yang
direncanakan
dalam
I. RPJMN/Dokumen
RENCANA
STRATEGIS
( RENSTRA
Renstra
atasannya
RPJMN
.Penilaian
a/b/c/d/e sarkan
pada
dalam
RPJMD
.Penilaian
yang relevan
dengansebab
RPJMD
kinerja
dalam hubungan
RKT yang relevan
dengan
memiliki
hubungan
akibat
secara
RKT
memiliki
sebab
akibat
% target kinerja dalam RPJMD relevan
a/b/c/d/e didasarkan pada % target
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
RKT Pemda
logis dengan
sasaran Pemda .Penilaian kinerja
secara
logis dengan
sasaran
SKPD
dengan
RPJMN
dalam
Renstra
SKPD
relevan
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas. RPJMD untuk Pemda.
Tidak berlaku untuk SKPD
a/b/c/d/e didasarkan pada % kegiatan
dalam RKT SKPD. Penilaian a/b/c/d/e
RPJMD
Penilaian dengan ya/tidak
c. IMPLEMENTASI RKT (5%)
yang memiliki hub sebab akibat dengan
didasarkan pada % kegiatan yang
13
Dokumenmerupakan
RKT telah
digunakan
sebagai
Sasaran,
indikator
kinerja
sasaran dan
Sasaran,
indikator
kinerja
sasaran
dan
sasarannya
memiliki
hub
sebab
akibat
dengan
8 Sasaran
penjabaran
dari
Sasaran
dalam
RPJMD
merupakan
Sasaran
dalam
Renstra
SKPD
Dokumen
Renstra
SKPD
telah ada
Tidak
berlaku
untuk
Pemda
Cukup
jelas.
Penilaian
dengan
ya/tidak
acuan untuk menyusun penetapan kinerja rincian
indikator
keluaran
kegiatan
pada
indikator keluaran
pada
sasarannya
tujuan
yang
jelas dan
terukur
dariRKT
merupakan
rinciankegiatan
yang jelas
danRKT
(PK)
Pemdajelas.Penilaian
digunakan
dalam
PK
SKPDberlaku
digunakan
dalam
PK SKPD.
pernyataan
tujuannya.
Penilaian
a/b/c/d/e terukur
dari pernyataan
tujuannya.
2 Dokumen
Renstra SKPD di bawahnya
Cukup
a/b/c/d/e
Tidak
untuk
SKPD
Pemda.Penilaian
didasarkan
Penilaian a/b/c/d/e
a/b/c/d/e didasarkan
didasarkan pada
pada %
didasarkan
pada %a/b/c/d/e
sasaran
yang
relevan Penilaian
%
telah tersedia
SKPD yang
telah
9 Indikator kinerja sasaran dan kegiatan
Kualitas
indikator kinerja
kinerja sasaran
sasaran dan
dan
Kualitas
kinerja sasaran
dan
pada % indikator
indikator indikator
kinerja sasaran
dan kegiatan
dengan
sasaran
yang
relevan dengan
tujuannya
memilikitujuannya
dokumen Renstra
telah memenuhi kriteria indikator kinerja kegiatan dalam RKT
Pemdadengan
telah
kegiatan
RKT
SKPDRKTnya
telah
PK relevan
dalam PKdalam
relevan
dengan
3 Dokumen
subtansi
Renstra
SKPD
memuat
keseluruhan
yang baik Renstra telah memuat visi, misi, RPJMD
memenuhi
kriteriakeseluruhan
SMART.Penilaian
memenuhi
kriteria
SMART.Penilaian
RKTnya memuat
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja komponen
tersebut.
Penilaian
a/b/c/d/e
subtansi
komponen
tersebut.
Penilaian
padadan
% indikator
a/b/c/d/e
didasarkan
indikator
14 Dokumen RKT digunakan sebagai acuan a/b/c/d/e
Indikator didasarkan
kinerja sasaran
keluaran
Tidak
berlaku pada
untuk%
SKPD
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan
padayang
% pemenuhan
subtansi a/b/c/d/e
didasarkan
pada
%
kinerja
sasaran
berkualitas
baik
kinerja
sasaran
yang
berkualitas
baik
dalam penyusunan
RKT menetapkan
unit kerja
kegiatantelah
padamemuat
RKT Pemda
digunakan
9 Dokumen
Renstra telah
RPJMD
tujuan/sasaran
Renstra SKPD telah memuat
komponen
tersebut dalam dokumen
pemenuhan
komponen
(SMART)
(SMART) subtansi
dalam RKT
a/b/c/d/e
seluruh hal yang ditetapkan dalam
prioritas
danSKPD.Penilaian
strategi pencapaianya
dalam tujuan/sasaran
prioritas dan strategi
RPJMD
tersebut dalam dokumen Renstra SKPD
didasarkan
pada
%a/b/c/d/e
indikator
kinerja
10 Dokumen
Target kinerja
sesuai denganRenstra
target yang RPJMN.Penilaian
Target
kinerja
dalam
RKT Pemda
sesuai% pencapaiannya
Target kinerja dalam
SKPD sesuai
RPJMN/Dokumen
didasarkan
dalamRKT
RPJMD.
sasaran
dan
kegiatan
dalam
RKT
SKPD
ditetapkan
dalam
Dokumen
dengan
RPJMD.
Penilaian
a/b/c/d/e
dengan RKT
Pemda.
Penilaian %
atasannya
tujuan/sasaran prioritas dan strateginya
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
relevan RPJMD
dengan
RKT
Pemda
RPJMN/Dokumen RKT atasannya
didasarkan
% target
kinerja
dalam
RKT
a/b/c/d/e didasarkan
pada
target
dalam
relevan
dengan
RPJMN
tujuan/sasaran
prioritas
dan%strateginya
b. KUALITAS RENSTRA (7%)
yang relevan dengan RPJMD
kinerja Renstra
dalam RKT
yang
relevan
dengan
dalam
SKPD
relevan
dengan
4 Tujuan
danRKT
sasaran
berorientasi
Tujuan/sasaran
dalam
RPJMD telah
Tujuan/sasaran
dalam Renstra
SKPD
15
Dokumen
telah telah
digunakan
sebagai
Tidak berlaku untuk
Pemda
Indikator
kinerja sasaran
dan keluaran
RKT
Pemda
RPJMD
hasil
telah
berkualitas
outcome,
output
acuan untuk menyusun anggaran (RKA) berkualitas outcome.Penilaian a/b/c/d/e
kegiatan
pada RKT
SKPDatau
digunakan
didasarkan pada % tujuan dan sasaran
penting,yaitu
output yang secara
logis
dalam RKA SKPD.Penilaian
a/b/c/d/e
c. IMPLEMENTASI RKT (5%)
didasarkandapat
% indikator
kinerja
yang telah berkualitas outcome.
mengarah
outcome
yangsasaran
jelas.
13 Dokumen RKT telah digunakan sebagai Sasaran, indikator kinerja sasaran dan
Sasaran, indikator kinerja sasaran dan
dan keluaran
dalamdidasarkan
RKA SKPDpada
relevan
Penilaian
a/b/c/d/e
%
acuan untuk menyusun penetapan kinerja indikator keluaran kegiatan pada RKT
indikator
keluaran kegiatan pada RKT
dengandan
RKTnya
tujuan
sasaran yang telah
(PK)
Pemda digunakan dalam PK
SKPD digunakan dalam PK SKPD.
berkualitas outcome/output penting
Pemda.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
pada % indikator kinerja sasaran dan
indikator kinerja sasaran dan kegiatan
Page
1
of
10
III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (PK)
kegiatan dalam PK relevan dengan
dalam PK relevan dengan RKTnya
(10%)
RKTnya
a. PEMENUHAN PK (2%)
14
Dokumen
RKT digunakan
sebagai acuan Indikator
kinerja sasaran
dan
keluaran
Tidak berlakuSKPD
untuk SKPD
1 Program/kegiatan
Dokumen PK telahmerupakan
ada
Dokumen PK level (nama
Pemdaataupun
adalah hasil
Tidak berlaku untuk
5
cara untuk Program/Kegiatan
Program/kegiatan
(nama ataupun hasil
dalam penyusunan RKT unit kerja
kegiatan
RKT Pemda
digunakan
dokumen pada
penetapan
kinerja
tahunan
level program/kegiatan ) yang direncanakan
mencapai tujuan/sasaran
program/kegiatan)
yang
direncanakan
dalam
SKPD.Penilaian
a/b/c/d/e
PemdaRKT
(Prov/Kab/Kota)
minimal
memiliki
hubungan
sebabyang
akibat
secara memiliki hubungan sebab akibat secara
didasarkan
pada
% indikator
kinerja
ditandatangani
oleh
Pimpinan
Daerah.
logis
dengan tujuan/sasaran
Pemda
logis dengan tujuan/sasaran SKPD.
sasaran
dan
kegiatan
dalam
RKT
SKPD
Penilaian
dengan ya/tidak Penilaian
dalam
RPJMD.
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
relevan
dengan
RKTSKPD
Pemda
2 Dokumen PK unit kerja dibawahnya telah a/b/c/d/e
Tidak berlaku
untuk
Dokumendan
PK kegiatan
level SKPD
didasarkan
pada % program dan program
yangadalah
memiliki
tersedia
dokumen penetapan
kinerja
tahunan
kegiatan yang memiliki hubungan sebab hubungan
sebab akibat
dengan

sasarannya
akibat
dengan sasarannya
dengan RKPD

Dijawab dengan
KKE2

Dijawab dengan
KKE3

Keterangan

Lampiran
3
Dijawab
dengan
Dijawab
dengan
Dijawab
dengan
KKE3
KKE2
KKE3

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

277

278

SETDITJEN PHKA - 2012

3 Dokumen PK disusun segera setelah


anggaran disetujui
5 Program/kegiatan merupakan cara untuk
mencapai tujuan/sasaran

Program/kegiatan (nama ataupun hasil


program/kegiatan ) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat secara
logis dengan tujuan/sasaran SKPD.
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
program dan kegiatan yang memiliki
hubungan sebab akibat dengan

Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak

Program/Kegiatan (nama ataupun hasil


program/kegiatan) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat secara
logis dengan tujuan/sasaran Pemda
dalam RPJMD.
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan pada % program dan
Page 3 of 10
kegiatan yang memiliki hubungan sebab

Tidak berlaku untuk SKPD


Tujuan/sasaran dalam Renstra SKPD
telah berkualitas outcome, atau output
penting,yaitu output yang secara logis
mengarah dapat outcome yang jelas.
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
Dokumen PK
level SKPD
adalah
tujuan
danpenetapan
sasaran yang
telah
dokumen
kinerja
tahunan
berkualitas
SKPD yangoutcome/output
ditandatangani penting
oleh oleh

Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak


Indikator kinerja sasaran dan keluaran
Tidak
berlaku
kegiatan
padauntuk
RKT SKPD
SKPD digunakan
dalam RKA SKPD.Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan % indikator kinerja sasaran
dan keluaran
RKAkeseluruhan
SKPD relevan
Renstra
SKPDdalam
memuat
dengan RKTnya
subtansi
komponen tersebut. Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan pada %
pemenuhan subtansi komponen
tersebut dalam dokumen Renstra SKPD

Tidak berlaku untuk SKPD

Tidak berlaku untuk SKPD

kepala SKPD dengan Pimpinan


Daerah. Penilaian dengan ya/tidak
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak

2 Dokumen PK unit kerja dibawahnya telah Tidak berlaku untuk SKPD


tersedia

Dokumen RKT digunakan


sebagai acuan Indikator kinerja sasaran dan keluaran
A.14
PERENCANAAN
KINERJA (35%)
dalam penyusunan
RKT unit
kerja
kegiatan pada RKT Pemda digunakan
I. RENCANA
STRATEGIS
( RENSTRA
dalam RKT SKPD.Penilaian a/b/c/d/e
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
didasarkan pada % indikator kinerja
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas. RPJMD untuk Pemda.
sasaran dan kegiatan dalam RKT SKPD
Penilaian dengan ya/tidak
relevan dengan RKT Pemda
Dokumen Renstra SKPD telah ada
Tidak berlaku untuk Pemda
15 Dokumen RKT telah digunakan sebagai Tidak berlaku untuk Pemda
2 Dokumen
Renstra
SKPDanggaran
di bawahnya
acuan untuk
menyusun
(RKA) Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e
telah tersedia
didasarkan pada % SKPD yang telah
memiliki dokumen Renstra
3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, RPJMD memuat keseluruhan subtansi
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan pada % pemenuhan subtansi
komponen tersebut dalam dokumen
III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (PK) RPJMD
(10%)
a. PEMENUHAN PK (2%)
b.
RENSTRA
1 KUALITAS
Dokumen PK
telah ada (7%)
Dokumen PK level Pemda adalah
4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
Tujuan/sasaran
dalam
RPJMD
telahlevel
dokumen penetapan
kinerja
tahunan
hasil
berkualitas
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
Pemda (Prov/Kab/Kota)
yang minimal
didasarkan
pada
% tujuan
danDaerah.
sasaran
ditandatangani
oleh
Pimpinan
yang
telahdengan
berkualitas
outcome.
Penilaian
ya/tidak

c. IMPLEMENTASI RKT (5%)


13 Dokumen RKT telah digunakan sebagai Sasaran, indikator kinerja sasaran dan
Sasaran, indikator kinerja sasaran dan
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
acuan untuk menyusun penetapan kinerja indikator keluaran kegiatan pada RKT
indikator keluaran kegiatan pada RKT
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
(PK)
Pemda digunakan
dalam
PK
SKPD DAERAH
digunakan dalam PK SKPD.
Pemda.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
PENJELASAN
pada % indikator kinerja sasaran dan
indikator kinerja sasaran dan kegiatan
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
kegiatan dalam
PK relevan dengan
dalam PK relevanSKPD
dengan RKTnya
PROV/KAB/KOTA
RKTnya
1
2
3
4

Dijawab dengan
KKE2

Keterangan

Lampiran 3

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

sasarannya

SETDITJEN PHKA - 2012

b.
4

Keterangan

Sasaran
dalam
Renstradengan
SKPD ya/tidak
Cukup
jelas.
Penilaian
merupakan rincian yang jelas dan
terukurberlaku
dari
pernyataan
tujuannya.
Tidak
untuk
SKPD
Sasaran
dalam
dokumen
PK SKPD
Dijawab dengan
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
telah
berkualitas
outcome
atau output
KKE2
sasaran(yang
relevan
dengan tujuannya
penting
output
yang mengarah
pada

Dokumen
PK SKPD
telah pada
memuat
Renstra SKPD
mengacu
targetkeseluruhan
komponen
target dalam subtansi
RPJMD .Penilaian
tersebut.Penilaian
a/b/c/d/e didasarkana/b/c/d/e
pada %didasarkan
target
pada
pemenuhan
subtansi
kinerja%
dalam
Renstra
SKPD relevan
Tidak
berlaku
untuk SKPD
komponen
tersebut dalam dokumen PK
RPJMD

SKPD
4
Penetapan target kinerja
dalam

Dijawab
dengan
Lampiran
3
KKE3

Renstra SKPD
memuat
keseluruhan
outcome
yang jelas).
Penilaian
subtansi komponen
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkantersebut.
pada % sasaran
a/b/c/d/e
didasarkan
padaberkualitas
%
dalam
dokumen
PK yang
Renstra
SKPD telah
memuat
pemenuhan subtansi komponen
outcome
tujuan/sasaran prioritas dan strategi
tersebut dalam dokumen Renstra SKPD
pencapaiannya dalam RPJMD.
Penilaiankinerja
a/b/c/d/e
didasarkan
Indikator
sasaran
dalam %
Dijawab dengan
tujuan/sasaran
prioritas
strateginya
kriteria indikator kinerja yang baik
dokumen
PK SKPD
telahdan
memenuhi
KKE3
KUALITAS RENSTRA (7%)
dalam Renstra
SKPD relevan
dengan
SMART. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
kriteria
SMART.Penilaian
a/b/c/d/e
Tujuan dan sasaran telah berorientasi
Tujuan/sasaran
Tujuan/sasaran
dalam
Renstra
SKPD Dijawab dengan
RPJMD
pada % indikator dalam
kinerja RPJMD
sasarantelah
yang
didasarkan
pada %
indikator
kinerja
hasil
berkualitas
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
telah berkualitas
outcome,
atau output
KKE2
memenuhi kriteria
baik (SMART)
sasaran
yangmemenuhi
kriteria
baik
didasarkan pada % tujuan dan sasaran
penting,yaitu output yang secara logis
(SMART)
yang telah berkualitas outcome.
mengarah dapat outcome yang jelas.
Target kinerja selaras dengan target yang Target kinerja dalam PK Pemda sesuai
Target kinerja dalam PK SKPD sesuai
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
ditetapkan dalam Dokumen
dengan RPJMD. Penilaian a/b/c/d/e
dengan RKT Pemda. Penilaian
tujuan dan sasaran yang telah
RPJM/Dokumen RKT atasannya
didasarkan pada % target kinerja tingkat a/b/c/d/e didasarkan pada % target
berkualitas outcome/output penting
dalam PK yang relevan dengan RPJMD
kinerja PK SKPD yang relevan dengan
RKT Pemda
Page 1 of 10
Dokumen PK telah selaras dengan
Tidak berlaku untuk Pemda
Sasaran dan indikator sasaran
Dokumen PK atasannya
dokumen PK SKPD sesuai dengan PK
Pemda. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
Program/kegiatan merupakan cara untuk Program/Kegiatan (nama ataupun hasil
Program/kegiatan (nama ataupun hasil
pada % sasaran dan indikator dalam PK
mencapai tujuan/sasaran
program/kegiatan) yang direncanakan
program/kegiatan ) yang direncanakan
SKPD relevan dengan PK Pemda ini
memiliki hubungan sebab akibat secara memiliki hubungan sebab akibat secara
logis dengan tujuan/sasaran Pemda
logis dengan tujuan/sasaran SKPD.
Dokumen PK telah selaras dengan
Sasaran,
indikator kinerja outcome,
Sasaran,
outcome,
dalam
RPJMD.
Penilaian
Penilaian indikator
a/b/c/d/ekinerja
didasarkan
pada %
dokumen RKT
indikator
kinerja
output
dalam
PK
Pemda
indikator
kinerja
outputyang
dalam
PK SKPD
a/b/c/d/e didasarkan pada % program dan program dan
kegiatan
memiliki
sesuai dengan
RKT Pemda.
Penilaian
dengan
RKT
SKPD.
Penilaian
kegiatan
yang memiliki
hubungan
sebab sesuai
hubungan
sebab
akibat
dengan

3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
sasaran, dan target jangka menengah
9 Dokumen Renstra telah menetapkan
seluruh hal yang ditetapkan dalam
Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra
6 atasannya
Indikator kinerja sasaran telah memenuhi

RPJMD
subtansi
dokumenmemuat
PK yangkeseluruhan
berkualitas outcome
komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada % pemenuhan subtansi
RPJMD telah memuat tujuan/sasaran
komponen tersebut dalam dokumen
prioritas dan strategi pencapaianya dalam
RPJMD
RPJMN.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan %
tujuan/sasaran
strateginya
Indikator kinerjaprioritas
sasarandan
dalam
dokumen
dalam
RPJMD
dengan
RPJMN
PK Pemda
telah relevan
memenuhi
kriteria

Sasaran
dalamuntuk
RPJMD
merupakan
Tidak
berlaku
Pemda
rincian yang jelas dan terukur dari
pernyataan
tujuannya.
Penilaian
a/b/c/d/e
Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
Sasaran
dalam
dokumen
PK Pemda
telah
didasarkan
pada %
% SKPD
sasaran
yang
relevan
didasarkan
pada
yang
telah
berkualitas outcome.
Penilaian
a/b/c/d/e
dengan
tujuannya
memiliki
dokumen
Renstra
didasarkan
pada %
sasaran dalam

8 Dokumen
Sasaran merupakan
penjabaran
dari
Renstra SKPD
telah ada
b. tujuan
KUALITAS PK (5%)
2
Renstra
SKPD dihasil
bawahnya
5 Dokumen
Sasaran telah
berorientasi
telah tersedia

1 Dokumen Renstra telah ada

Dokumen pada
PK Pemda
telah memuat
mengacu
target-target
dalam
keseluruhan
subtansi
komponen
tersebut.
RPJMN
.Penilaian
a/b/c/d/e
sarkan
pada
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
%
target kinerja
dalam
RPJMD relevan
pemenuhan
subtansi komponen tersebut
dengan
RPJMN
Cukup
jelas.
RPJMD untuk Pemda.
dalam dokumen PK
Penilaian dengan ya/tidak

4 ditetapkan
Dokumen PK
telah
memuat
sasaran,
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
dalam
Dokumen
program, indikator
kinerja,( dan
target
I. RENCANA
STRATEGIS
RENSTRA
RPJMN/Dokumen
Renstra
atasannya
jangka pendek RENSTRA (3%)
a. PEMENUHAN

PROV/KAB/KOTA
1 7 Target kinerja sesuai2dengan target yang Penetapan target kinerja
3
dalam RPJMD

6 Indikator kinerja tujuan dan sasaran telah Indikator tujuan/sasaran Pemda dalam
Indikator tujuan/sasaran SKPD dalam
memenuhi kriteria indikator kinerja yang RPJMD telah
memenuhi
kriteria EVALUASI
SMART. Renstra telah memenuhi kriteria
LEMBAR
KRITERIA
baik
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
SMART.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
indikator kinerja
tujuan dan
sasaranPEMERINTAH
yang pada %DAERAH
indikator kinerja tujuan dan
memenuhi kriteria SMART
sasaran yang memenuhi kriteria
PENJELASAN
SMART
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN

akibat dengan sasarannya

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

279

(SMART)
Target kinerja dalam PK Pemda sesuai
Target kinerja dalam PK SKPD sesuai
Sasaran
dalam dokumen
PKa/b/c/d/e
Pemda telah Sasaran
dalam
dokumen
PK SKPD
dengan RPJMD.
Penilaian
dengan RKT
Pemda.
Penilaian
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASItelah
berkualitas
Penilaian
berkualitas
outcome
output
didasarkan outcome.
pada % target
kinerjaa/b/c/d/e
tingkat a/b/c/d/e
didasarkan
pada atau
% target
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
didasarkan
pada
% sasaran
dalam
penting
( output
pada
dalam PK yang
relevan
dengan
RPJMD
kinerjaDAERAH
PK
SKPDyang
yangmengarah
relevan dengan
dokumen PK yang berkualitas outcome
outcome
yang jelas). Penilaian
RKT Pemda
a/b/c/d/e dan
didasarkan
% sasaran
PENJELASAN
PK telah selaras
dengan
Tidak berlaku untuk Pemda
Sasaran
indikatorpada
sasaran
NO8 Dokumen
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
dalam dokumen
PK
yang berkualitas
PROV/KAB/KOTA
SKPD
Dokumen PK atasannya
dokumen
PK SKPD
sesuai
dengan PK
outcomePenilaian a/b/c/d/e
1
2
3
4
Pemda.
didasarkan

280
5

Keterangan

Lampiran 3

Dijawab dengan
KKE2

A. PERENCANAAN KINERJA (35%)


I.
STRATEGIS
( RENSTRA
6 RENCANA
Indikator kinerja
sasaran telah
memenuhi
kriteria indikatorRENSTRA
kinerja yang
baik
a. PEMENUHAN
(3%)
9 Dokumen
Dokumen Renstra
PK telahtelah
selaras
1
adadengan
dokumen RKT

pada % sasaran dan indikator dalam PK


relevan
dengan
PKdalam
Pemda ini
Indikator kinerja sasaran dalam dokumen SKPD
Indikator
kinerja
sasaran
Dijawab dengan
PK Pemda telah memenuhi kriteria
dokumen PK SKPD telah memenuhi
KKE3
Sasaran,
indikator
kinerja
Sasaran,
indikator
outcome,
SMART.
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
kriteria
SMART.Penilaian
Cukup
jelas.
RPJMD
untukoutcome,
Pemda.
Tidak berlaku
untukkinerja
SKPDa/b/c/d/e
indikator
kinerja
dalam
PK yang
Pemda indikator
kinerja
dalamkinerja
PK SKPD
pada % indikator
kinerja
sasaran
didasarkan
padaoutput
% indikator
Penilaian
denganoutput
ya/tidak
sesuai
dengan
RKT
Pemda.
Penilaian
sesuai
RKT SKPD.
Penilaian
memenuhi
kriteria
baik
(SMART)
sasarandengan
yangmemenuhi
kriteria
baik
Dokumen Renstra SKPD telah ada
Tidak
berlaku
untuk Pemda
jelas.
Penilaian
dengan
a/b/c/d/e
didasarkan
pada % isi dokumen Cukup
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
% isiya/tidak
(SMART)
yang
relevan
dengan
isi dokumen
PK yang
relevan
dengan
isi
7 Target kinerja selaras dengan target yang PK
Target
kinerja
dalam
PK Pemda
sesuaiRKT dokumen
Target kinerja
dalam
PK SKPD
sesuai
dokumen
RKTPemda.
2 Dokumen
SKPD di bawahnya
Cukup
a/b/c/d/e
Tidak berlaku
untuk SKPD
ditetapkanRenstra
dalam Dokumen
denganjelas.Penilaian
RPJMD. Penilaian
a/b/c/d/e
dengan
RKT
Penilaian
telah
tersedia
didasarkan
SKPDkinerja
yang telah
RPJM/Dokumen
RKT atasannya
didasarkan pada
pada %
% target
tingkat a/b/c/d/e didasarkan pada % target
memiliki
Renstra
c. IMPLEMENTASI PK (3%)
dalam PKdokumen
yang relevan
dengan RPJMD
kinerja PK SKPD yang relevan dengan
3 Dokumen
memuat visi, misi, RPJMD
memuat
keseluruhan
Renstra
SKPD
memuat
keseluruhan
RKT
Pemda
10
Dokumen Renstra
PK telahtelah
dimonitor
Cukup jelas.
Penilaian
a/b/c/d/esubtansi
Cukup
jelas.
Penilaian
a/b/c/d/e
sasaran,
program,
indikator
tersebut.
Penilaian
a/b/c/d/e
subtansi dan
komponen
tersebut.
Penilaian
pencapaiannya
secara
berkala
didasarkan
pada
% isi
PK Pemda
yang
didasarkan
pada
% isi
PK SKPD
yang
8 tujuan,
Dokumen
PK telah
selaras
dengan kinerja komponen
Tidak berlaku
untuk
Pemda
Sasaran
indikator
sasaran
sasaran,
jangka menengah
didasarkan
pada
% pemenuhan
subtansi dokumen
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
%
telah dimonitor
secara
berkala
telah
dimonitor
secara
berkala
Dokumendan
PK target
atasannya
PK SKPD
sesuai
dengan PK
komponen
tersebut
dalam
dokumen
pemenuhan
subtansi
komponen
Pemda.
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
11 Dokumen PK telah dimanfaatkan dalam
Cukup jelas.
Penilaian
a/b/c/d/e
Cukup jelas.
Penilaian
a/b/c/d/e
RPJMD
tersebut
dalam
dokumen
SKPD
pada
% sasaran
dan
dalam
PK
pengarahan dan pengorganisasian
didasarkan pada % isi PK Pemda yang
didasarkan
pada
% isiindikator
PKRenstra
SKPD
yang
SKPD
relevan dengan
PK Pemda
kegiatan
telah dimanfaatkan oleh pimpinan untuk
telah dimanfaatkan
pimpinan
untukini
mengarahkan pelaksanaan kegiatan
mengarahkan pelaksanaan kegiatan
b.
RENSTRA
(7%)dengan
9 KUALITAS
Dokumen PK
telah selaras
Sasaran, indikator kinerja outcome,
Sasaran, indikator kinerja outcome,
4 Tujuan
dan
sasaran telah berorientasi
Tujuan/sasaran
dalamdalam
RPJMD
Tujuan/sasaran
dalamdalam
Renstra
dokumen
RKT
indikator kinerja output
PKtelah
Pemda indikator
kinerja output
PKSKPD
SKPD Dijawab dengan
12 hasil
Target kinerja yang diperjanjikan telah
Target kinerja
yang dinyatakan a/b/c/d/e
dalam PK telah
Target kinerja yang
dinyatakan
dalam
berkualitas
outcome.Penilaian
outcome,
output
KKE2
sesuai dengan
RKT Pemda. Penilaian
sesuaiberkualitas
dengan RKT
SKPD.atau
Penilaian
digunakan untuk mengukur keberhasilan didasarkan
benar-benarpada
digunakan
pimpinan
untuk
PK benar-benar
digunakan
pimpinan
% tujuan
dan
penting,yaitu
output
yang
a/b/c/d/e didasarkan
pada %
isi sasaran
dokumen a/b/c/d/e
didasarkan
padasecara
% isi logis
tolok ukur
penilaian
keberhasilan
untuk tolokdapat
ukur penilaian
keberhasilan
yang
telah
berkualitas
mengarah
outcome
jelas.
PK yang
relevan
denganoutcome.
isi dokumen RKT dokumen
PK yang
relevanyang
dengan
isi
organisasi Pemda. Penilaian a/b/c/d/e
organisasi a/b/c/d/e
Pemda. Penilaian
a/b/c/d/e
Penilaian
didasarkan
pada %
dokumen
RKT
didasarkan pada % isi PK Pemda yang
didasarkan
pada
%
isi
PK
Pemda
yang
tujuan dan sasaran yang telah
telah dimanfaatkan pimpinan sebagai
telah dimanfaatkan
pimpinanpenting
sebagai
berkualitas
outcome/output
c. IMPLEMENTASI PK (3%)
tolok ukur menilai
tolok ukur menilai
10 Dokumen PK telah dimonitor
Cukup
jelas. Penilaian a/b/c/d/e
Cukup
jelas. Penilaian a/b/c/d/e
keberhasilan/kegagalan
organisasi
keberhasilan/kegagalan
organisasi
pencapaiannya secara berkala
didasarkan pada % isi PK Pemda yang
didasarkan pada % isi PK SKPD yang
telah dimonitor secara berkala
telah dimonitor secara berkala
11 Dokumen PK telah dimanfaatkan dalam
Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e
Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e
5 Program/kegiatan merupakan cara untuk Program/Kegiatan (nama ataupun hasil
Program/kegiatan (nama ataupun hasil
pengarahan dan pengorganisasian
didasarkan pada % isi PK Pemda yang
didasarkan pada % isi PK SKPD yang
mencapai tujuan/sasaran
program/kegiatan) yang direncanakan
program/kegiatan ) yang direncanakan
kegiatan
telah dimanfaatkan oleh pimpinan untuk
telah dimanfaatkan pimpinan untuk
B. PENGUKURAN
KINERJA (20%)
memiliki hubungan sebab akibat secara memiliki hubungan sebab akibat secara
mengarahkan
pelaksanaan
kegiatan
mengarahkan
pelaksanaan kegiatan
I. PEMENUHAN PENGUKURAN (4%)
logis dengan tujuan/sasaran Pemda
logis dengan tujuan/sasaran SKPD.
1 Telah terdapat indikator kinerja utama
Pemda
telah
memiliki
Indikator
Kinerja
SKPD
telah
memiliki
Indikator Kinerja
dalam RPJMD.
Penilaian
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
pada %
(IKU) sebagai
ukuran
kinerja secara
Utama
(IKU)
level
yang
telah PK
(IKU)
level
telah
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
program
dan Utama
program
dan kegiatan
yangyang
memiliki
12 Target
kinerja yang
diperjanjikan
telah
Target kinerja
yang Pemda
dinyatakan
dalam
Target
kinerja
yang SKPD
dinyatakan
dalam
formal
ditetapkan
secara
formal
dalam
suatu
ditetapkan
secara
formal
dalam
suatu
kegiatan
yang
memiliki
hubungan
sebab
hubungan
sebab
akibat
dengan
digunakan untuk mengukur keberhasilan benar-benar digunakan pimpinan untuk
PK benar-benar digunakan pimpinan

b.
KUALITAS
PKselaras
(5%) dengan target yang
7 Target
kinerja
5 Sasaran
telah
berorientasi
ditetapkan
dalam
Dokumenhasil
RPJM/Dokumen RKT atasannya

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

a.
1

SETDITJEN PHKA - 2012

7 IKU telah relevan dengan kondisi yang


akan diukur

Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %

IKU level Pemda telah relevan dengan


IKU level SKPD telah relevan dengan Dijawab dengan
tujuan
dan sasaran
yang. telah
Page
1 of telah
10
sasaran strategis Pemda
yang
sasaran
strategisnya
Penilaian
KKE3
berkualitas
outcome/output
penting
ditetapkan . Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
a/b/c/d/e
didasarkan pada
% IKU
pada % IKU Pemda yang relevan dengan SKPD yang relevan dengan sasaran
strategisnya
strategisnya
5 Program/kegiatan merupakan cara untuk sasaran
Program/Kegiatan
(nama ataupun hasil
Program/kegiatan (nama ataupun hasil
mencapai
tujuan/sasaran
program/kegiatan)
yangcukup
direncanakan
program/kegiatan
) yang
direncanakan
8 IKU
telah cukup
untuk mengukur kinerja
IKU
level Pemda telah
dapat
IKU
level SKPD yang
ditetapkan
dari
Dijawab dengan
memiliki hubungan
sebab akibat
secara SKPD
memiliki
hubungan
sebab
akibattelah
secara
menggambarkan
keberhasilan
sasaran
yang
ditetapkan
sampel
KKE3
strategis
Pemda.Penilaian
a/b/c/d/e
menggambarkan
logis dengan
tujuan/sasaran
Pemda
logis dengan tujuan/sasaran SKPD.
5 Program/kegiatan merupakan cara untuk Program/Kegiatan
(nama
ataupun
hasil
Program/kegiatan
(nama
ataupun
hasil
didasarkan
pada % IKU Pemda
yang telah keberhasilan/kegagalan
sasaran
dalam RPJMD.
Penilaian
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
pada %
mencapai tujuan/sasaran
program/kegiatan)
yang sasaran
direncanakan
program/kegiatan
) yang
cukup
mengukur
SKPD/
outputdirencanakan
penting
dari
a/b/c/d/e
didasarkan
pada strategisnya
% program dan strategis
program dan
kegiatan
yang
memiliki
memiliki kegiatan
hubungan
sebab
akibat
secarasebab
memiliki
hubungan
secara
kegiatan
SKPD
Penilaian
a/b/c/d/e
yang
memiliki
hubungan
hubungan
sebab.sebab
akibat akibat
dengan

b.
4

SKPD
4

SKPD
SKPD

4
5
Penetapan target
4 kinerja dalam
5
Renstra SKPD mengacu pada targettarget dalam RPJMD .Penilaian
SKPD
telah
memilikipada
Indikator
Kinerja
a/b/c/d/e
didasarkan
% target
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
(IKU)
sebagai
ukuran
kinerja
Utama jelas.
(IKU)
level Pemda
telah
Utama
(IKU) Renstra
level SKPD
yang
telah
PEMENUHAN
RENSTRA
(3%)
dengan
RPJMN
kinerjaberlaku
dalam
SKPD
relevan
1 Dokumen
Renstra
telah
ada secara
Cukup
RPJMD
untuk yang
Pemda.
Tidak
untuk
SKPD
formal telah ada
ditetapkan
secara
formal
dalam suatu Tidakditetapkan
secaraSKPD
formal dalam suatu
RPJMD
Penilaian
dengan
ya/tidak
Dokumen Renstra
Cukup jelas.
RPJMD
untuk
Pemda.
berlaku untuk
pimpinan seperti diatur
keputusan pimpinan seperti diatur
Penilaiankeputusan
dengan ya/tidak
Renstra SKPD
telah ada
Tidak
berlaku
Pemda
Cukup
jelas.
Penilaian
8 Dokumen
Sasaran merupakan
penjabaran
dari
Sasaran
dalamuntuk
RPJMD
merupakan
Sasaran
dalam
Renstra
dalamPermenPAN
No.
9 Tahun
2007
.
dalamPermenPAN
No. dengan
9SKPD
Tahunya/tidak
2007.
PENJELASAN
Keterangan
NO tujuan
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
rincian
yang
jelas
dan
terukur dari
merupakan
rincian
yang jelas
dan
Penilaian
dengan
ya/tidak
Penilaian
dengan
ya/tidak
PROV/KAB/KOTA
SKPD
Dokumen Renstra
SKPD telah ada
Tidak berlaku
untuk
Pemda
Cukup
jelas. Penilaian
dengan
ya/tidak
di bawahnya
Cukup
jelas.Penilaian
untuk4SKPD
pernyataan
tujuannya.
Penilaian a/b/c/d/e Tidak
terukurberlaku
dari pernyataan
tujuannya.
1 2 Dokumen Renstra SKPD
2
3 a/b/c/d/e
5
telahUnit
tersedia
didasarkan
% SKPD
yang
telah
sasaran
yang
relevan Tidak
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
pada %
IKU
kerja di
cukup
jelas.pada
Penilaian
a/b/c/d/e
berlaku
SKPD
Dokumen 2Renstra
SKPD
di bawahnya
bawahnyatelah tersedia
Cukup jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
Tidak berlaku
untukuntuk
SKPD
memiliki
dokumen
Renstra
dengan tujuannya
sasaran yang relevan dengan tujuannya
didasarkan
% SKPD yang telah
telah tersedia
didasarkan
pada %pada
SKPD
yang telah
secara
formal
3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, memiliki
RPJMD IKU
memuat
keseluruhan
subtansi
Renstra SKPD memuat keseluruhan
memiliki dokumen Renstra
3 Terdapat
pedoman
pengumpulan
jelas.Penilaian
dengan ya/tidak
Cukup
jelas.Penilaian
denganPenilaian
ya/tidak
tujuan, sasaran,
program,
indikatordata
kinerja Cukup
komponen
tersebut. Penilaian
a/b/c/d/e
subtansi
komponen tersebut.
Dokumen Renstra
telah
visi, menengah
misi, RPJMD didasarkan
memuat keseluruhan
subtansi subtansi
Renstra
SKPD
memuat pada
keseluruhan
kinerja
sasaran,
dan memuat
target jangka
pada % pemenuhan
a/b/c/d/e
didasarkan
%
9 Terdapat
Dokumen
Renstra
telah
menetapkan
RPJMD
telah
memuat
tujuan/sasaran
Renstra
SKPD
telah
memuat
tujuan, sasaran,
program,
indikator
kinerja komponen
tersebut.
Penilaian
a/b/c/d/e
komponen
tersebut.
Penilaian
4
pihak
yang
bertanggungjawab
Cukup
jelas.Penilaian
dengan
ya/tidaksubtansi
Cukup
jelas.Penilaian
dengan
ya/tidak
komponen
tersebut
dalam
dokumen
pemenuhan
subtansi
komponen
seluruh
hal
yang menengah
ditetapkan
prioritas
pencapaianya
tujuan/sasaran
dan
strategi
mengumpulkan
kinerjadalamdidasarkan
sasaran, danuntuk
target
jangka
padadan
% strategi
pemenuhan
subtansidalam
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
RPJMD
tersebut
dalam prioritas
dokumen
Renstra
SKPD
Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra
RPJMN.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
%
pencapaiannya
dalam
RPJMD.
komponen tersebut dalam dokumen
pemenuhan subtansi komponen
Page
4
of
10
atasannya PENGUKURAN (10%)
tujuan/sasaran prioritas dan strateginya
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan %
II. KUALITAS
RPJMD
tersebut dalam dokumen Renstra SKPD
dalam
tujuan/sasaran
strateginya
5 IKU
telah dapat
diukur secara
IKU
levelRPJMD
Pemdarelevan
dapatdengan
diukur RPJMN
secara
IKU
level SKPDprioritas
dapat dan
diukur
secara Dijawab dengan
b.
KUALITAS
RENSTRA
(7%) obyektif
dalam Renstra
SKPD
relevan
dengan
obyektif. Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
obyektif.
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
KKE3
4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
Tujuan/sasaran dalam RPJMD telah
Tujuan/sasaran
dalam Renstra SKPD Dijawab dengan
RPJMD
pada % IKU Pemda yang dapat diukur
pada
% IKU SKPD yang dapat diukur
berkualitas outcome.Penilaian a/b/c/d/e
telah berkualitas outcome, atau output
KKE2
KUALITAS hasil
RENSTRA (7%)
secara obyektif
secara obyektif
didasarkan pada % tujuan dan sasaran
penting,yaitu output yang secara logis
6 sasaran
IKU telahtelah
menggambarkan
IKU level Pemda
yang telah
ditetapkanTujuan/sasaran
IKU level SKPD
telahRenstra
berkualitas
Dijawabdengan
dengan
Tujuan dan
berorientasihasil Tujuan/sasaran
dalam RPJMD
telah
dalam
SKPD Dijawab
yang telah berkualitas outcome.
mengarah dapat outcome yang jelas.
berkualitas
outcome (hasil)
. Penilaiantelah outcome/
output
pentingatau
. Penilaian
KKE3
hasil
berkualitas
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
berkualitas
outcome,
output
KKE2
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
%
a/b/c/d/e
padasasaran
% IKU Pemda
a/b/c/d/e output
didasarkan
pada
% IKU SKPD
didasarkan
pada didasarkan
% tujuan dan
penting,yaitu
yang
secara
tujuantelah
dan berkualitas
sasaran
yang
telah logis
yang berkualitas outcome(hasil)
yang
outcome/output
yang telah berkualitas outcome.
mengarah
dapat
outcome
yang
jelas.
berkualitas outcome/output penting
penting

PROV/KAB/KOTA
PROV/KAB/KOTA
1 7 Target kinerja sesuai2dengan target yang Penetapan target kinerja
3
dalam RPJMD
1
2
3
A.
KINERJA
(35%)
B. PERENCANAAN
PENGUKURAN
KINERJA
(20%)
ditetapkan
dalam
Dokumen
mengacu pada target-target dalam
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
I. RENCANA
STRATEGIS
( RENSTRA
Page 4sarkan
of 10 pada
PEMENUHAN
PENGUKURAN
(4%)
RPJMN/Dokumen
Renstra
atasannya
RPJMN .Penilaian a/b/c/d/e
I. RENCANA
RENSTRA
1 STRATEGIS
Telah terdapat (RENSTRA
indikator
kinerja
Pemda
memiliki
a.
PEMENUHAN
(3%) utama
%
targettelah
kinerja
dalamIndikator
RPJMD Kinerja
relevan

NO

keputusan
pimpinan
seperti diatur
keputusan
seperti
diatur
akibat
dengan
sasarannya
sasarannya
tolok ukur
penilaian
keberhasilan
untuk
tolok pimpinan
ukur penilaian
keberhasilan
dalamPermenPAN
9 Tahun
2007 .
dalamPermenPAN
9 Tahun
2007.
organisasi Pemda. No.
Penilaian
a/b/c/d/e
organisasi Pemda. No.
Penilaian
a/b/c/d/e
Penilaian
dengan
ya/tidak
Penilaian
dengan
ya/tidak
didasarkan
pada %
isi PK
Pemda
yang
didasarkan
pada %
isi PK
Pemda
yang Dijawab
Lampiran
Lampiran
33
6 Indikator kinerja tujuan dan sasaran telah Indikator
tujuan/sasaran
Pemda
dalam
Indikator tujuan/sasaran
SKPD
dalam
dengan
telah dimanfaatkan
pimpinan
sebagai
dimanfaatkan
pimpinan
sebagai
memenuhi kriteria indikator kinerja yang RPJMD
telah
memenuhi
kriteria
SMART. telah
Renstra
telah memenuhi
kriteria
KKE3
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
tolok ukur menilai
tolok
ukur menilai a/b/c/d/e didasarkan
baik
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan pada %
SMART.Penilaian
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
DAERAH
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
DAERAH
keberhasilan/kegagalan
organisasi
indikator
kinerja tujuan
dan
sasaran
yang keberhasilan/kegagalan
pada
% indikator kinerja organisasi
tujuan dan
memenuhi kriteria SMART
sasaran yang memenuhi kriteria
PENJELASAN
Keterangan
SMART
PENJELASAN
Keterangan
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

281

282

SETDITJEN PHKA - 2012

12 Indikator kinerja sasaran cukup untuk


mengukur sasarannya

5 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai tujuan/sasaran

dalam RPJMD.
Penilaian
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
a/b/c/d/e
pada
% program
kegiatan
memiliki
Indikator didasarkan
kinerja yang
digunakan
untukdan program
Indikator dan
kinerja
yang yang
digunakan
untuk
kegiatan
memiliki
hubungan
hubungan
sebab akibat
dengan
mengukuryang
sasaran
Pemda
selain sebab
IKU
mengukur sasaran
SKPD
selain IKU

Dijawab dengan
KKE3

Indikator kinerja yang digunakan untuk Dijawab dengan


mengukur sasaran SKPD selain IKU
KKE3
yang ada dalam dokumen perencanaan
Program/kegiatan
(nama
ataupun .hasil
telah relevan dengan
sasarannya
program/kegiatan
yang direncanakan
Penilaian a/b/c/d/e) didasarkan
pada %
memiliki
sebabSKP
akibat
secara
indikator hubungan
kinerja sasaran
selain
logis
dengan
tujuan/sasaran
SKPD.
IKU yang
relevan
dengan sasrannya

Indikator kinerja yang digunakan untuk


mengukur sasaran Pemda selain IKU
yang ada dalam dokumen perencanaan
Program/Kegiatan
(nama
ataupun.hasil
telah relevan dengan
sasarannya
program/kegiatan)
yang direncanakan
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
pada %
memiliki
sebabPemda
akibat secara
indikator hubungan
kinerja sasaran
selain
logis
dengan
tujuan/sasaran
Pemda
IKU yang
relevan
dengan sasarannya

11 Indikator kinerja sasaran relevan dengan


sasaran yang akan diukur

KKE3)

SKPD selain IKU yang dapat diukur


secara obyektif (Menggunakan KKE3)

Dijawab dengan
KKE3

Indikator kinerja yang


untuk Dijawab
Dijawab dengan
dengan
Tujuan/sasaran
dalamdigunakan
Renstra SKPD
mengukur
sasaran
SKPD selain
IKU
KKE3
telah
berkualitas
outcome,
atau output
KKE2
yang ada dalam
dokumen
perencanaan
penting,yaitu
output
yang secara
logis
telah berkualitas outcome/output
mengarah
dapat outcome yang jelas.
penting . Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
pada % indikator kinerja sasaran SKPD
tujuan dan sasaran yang telah
selain IKU yang berkualitas
berkualitas
outcome/output penting
outcome/output penting. (Menggunakan

b. KUALITAS RENSTRA (7%)

Indikator kinerja yang digunakan untuk

Renstra
SKPD
memuat
mengukur
sasaran
SKPDkeseluruhan
selain IKU.
subtansi
tersebut.
Penilaian
yang adakomponen
dalam dokumen
perencanaan
a/b/c/d/e
didasarkan
% secara
kinerja SKPD
dapatpada
diukur
pemenuhan
subtansi
komponen
obyektif. Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
tersebut
dokumen
pada % dalam
indikator
kinerja Renstra
sasaranSKPD

10
Indikator
kinerja
sasaran
Indikator kinerja yang
untuk
4 Tujuan
dan
sasaran
telahmenggambarkan
berorientasi
Tujuan/sasaran
dalamdigunakan
RPJMD telah
hasil
mengukur sasaran
Pemda selain
IKU
hasil
berkualitas
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
yang ada dalam
didasarkan
padadokumen
% tujuanperencanaan
dan sasaran
telah berkualitas outcome. Penilaian
yang
telah berkualitas outcome.
a/b/c/d/e didasarkan pada % indikator
kinerja sasaran Pemda selain IKU yang
berkualitas outcome

selain IKU yang dapat diukur secara


obyektif

memiliki dokumen Renstra


9 Indikator kinerja sasaran dapat diukur
Indikator kinerja yang digunakan untuk
3 Dokumen
Renstra telah memuat visi, misi, RPJMD
subtansi
secara obyektif
mengukurmemuat
sasarankeseluruhan
Pemda selain
IKU,
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja komponen
tersebut.
Penilaian
a/b/c/d/e
yang ada dalam
dokumen
perencanaan
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan
padadapat
% pemenuhan
subtansi
kinerja Pemda
diukur secara
komponen
tersebuta/b/c/d/e
dalam dokumen
obyektif. Penilaian
didasarkan
RPJMD
pada % indikator kinerja sasaran Pemda

IKU level Pemda yang telah ditetapkan


IKU level SKPD telah berkualitas
Dijawab dengan
berkualitas outcome (hasil) . Penilaian
outcome/ output penting . Penilaian
KKE3
Lampiran 3
a/b/c/d/e didasarkan pada % IKU Pemda a/b/c/d/e didasarkan pada % IKU SKPD
yang berkualitas
outcome(hasil)
LEMBAR
KRITERIA EVALUASIyang telah berkualitas outcome/output
penting
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH
7 IKU telah relevan dengan kondisi yang
IKU level Pemda telah relevan dengan
IKU level SKPD telah relevan dengan Dijawab dengan
akan diukur
sasaran strategis Pemda yang telah
sasaran strategisnya . Penilaian
KKE3
PENJELASAN
Keterangan
ditetapkan . Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
a/b/c/d/e didasarkan pada % IKU
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
PROV/KAB/KOTA
SKPD
pada % IKU
Pemda yang relevan dengan SKPD yang relevan
dengan sasaran
sasaran strategisnya3
strategisnya
1
2
4
5
8 IKU telah cukupKINERJA
untuk mengukur
IKU level SKPD yang ditetapkan dari
Dijawab dengan
A. PERENCANAAN
(35%) kinerja IKU level Pemda telah cukup dapat
menggambarkan keberhasilan sasaran
SKPD yang ditetapkan sampel telah
KKE3
I. RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA
strategis Pemda.Penilaian a/b/c/d/e
menggambarkan
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
didasarkan pada % IKU Pemda yang telah keberhasilan/kegagalan sasaran
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup
jelas. RPJMD
untukstrategisnya
Pemda.
Tidak
berlaku
untuk
SKPD
cukup mengukur
sasaran
strategis
SKPD/
output
penting dari
Penilaian dengan ya/tidak
kegiatan SKPD . Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada % IKU SKPD yang
Dokumen Renstra SKPD telah ada
Tidak berlaku untuk Pemda
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
telah dapat menggambarkan
keberhasilan/kegagalan sasaran
2 Dokumen Renstra SKPD di bawahnya
Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e
Tidak
berlaku untuk
SKPD
strategis/output
penting
kegiatan SKPD
telah tersedia
didasarkan pada % SKPD yang telah
( Menggunakan KKE3)

6 IKU telah menggambarkan hasil

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

denganjelas.
RPJMN
Cukup
RPJMD untuk Pemda.
Indikator kinerja yang digunakan untuk
Penilaian dengan ya/tidak

NO sasaran,
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
dan target jangka menengah
9 Dokumen Renstra telah menetapkan
1 seluruh hal yang ditetapkan
2
dalam

SETDITJEN PHKA - 2012

III.

15

14

b.
4

13

mengukur sasaran SKPD selain IKU


yang ada
dalam
dokumen
perencanaan
Sasaran
dalam
Renstra
SKPD
Cukup
jelas.
Penilaian
dengan
ya/tidak
telah cukup menggambarkan
merupakan
rincian yang jelas dan
keberhasilan/kegagalan
Pemda.
terukur
dari pernyataan
tujuannya.
Tidak berlaku
untuk SKPD
Penilaian a/b/c/d/e
Penilaian
a/b/c/d/edidasarkan
didasarkanpada
pada%%
indikator kinerja sasaran Pemda selain
sasaran
yang relevan dengan tujuannya
IKU yang telah cukup menggambarkan
Renstra
SKPD memuat sasaran
keseluruhan
keberhasilan/kegagalan
SKPD

kinerja
dalam Renstra
SKPD relevan
Tidak berlaku
untuk SKPD
Indikator kinerja yang digunakan untuk
RPJMD

Dijawab dengan
KKE3

PENJELASAN
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
subtansi komponen tersebut. Penilaian
Keterangan
didasarkan PROV/KAB/KOTA
pada % pemenuhan subtansi a/b/c/d/e didasarkan
pada %
SKPD
RPJMD telah
memuat tujuan/sasaran
Renstra SKPD telah
memuat
komponen tersebut dalam dokumen
pemenuhan subtansi
4 komponen
5
prioritas dan strategi 3pencapaianya dalam tujuan/sasaran prioritas
dan strategi
RPJMDkinerja tahunan yang ada dalam
tersebutkinerja
dalamtahunan
dokumen
Renstra
SKPD
Target
kinerja
jangka pendekRenstra
telah diukur Target
yang
ada dalam
Dokumen
RPJMN/Dokumen
RPJMN.Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan % Target
pencapaiannya
dalam RPJMD.
realisasinya
dokumen
perencanaan
Pemda
dokumen
kinerja SKPD
atasannya
tujuan/sasaran
prioritas kinerja
dan strateginya
Penilaian perencanaan
a/b/c/d/e didasarkan
%
telah
Penilaian
diukur. Penilaian
dalamdiukur.
RPJMD
relevana/b/c/d/e
dengan RPJMN telah
tujuan/sasaran
prioritasa/b/c/d/e
dan strateginya
KUALITAS RENSTRA (7%)
didasarkan pada % target kinerja tahunan didasarkan
pada
% target
kinerja
dalam Renstra
SKPD
relevan
dengan
Pemda
yang telah
diukur
capaiannya
tahunan
SKPD yang
diukur
Tujuan dan sasaran telah berorientasi
Tujuan/sasaran
dalam
RPJMD
telah
Tujuan/sasaran
dalamtelah
Renstra
SKPD Dijawab dengan
RPJMD
capaiannya
hasil
berkualitas outcome.Penilaian a/b/c/d/e
telah berkualitas outcome, atau output
KKE2
Page dan
5 of sasaran
10
didasarkan
pada
% tujuan
penting,yaitu
secara logis
Target kinerja jangka menengah telah
Target
kinerja
jangka
menengah
dalam
Target
kinerjaoutput
jangkayang
menengah
dalam
yang telahperencanaan
berkualitas kinerja
outcome.
mengarahperencanaan
dapat outcome
yangSKPD
jelas.
diukur realisasinya
dokumen
Pemda
dokumen
kinerja
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
telah diukur. Penilaian a/b/c/d/e
telah
diukur.
Penilaian
a/b/c/d/epada %
tujuan dan sasaran
didasarkan pada % target kinerja jangka didasarkan
pada % yang
targettelah
kinerja jangka
berkualitas outcome/output
penting
menengah Pemda yang telah diukur
menengah
SKPD yang telah
diukur
capaiannya
capaiannya
Page 1 of 10
Pengumpulan data kinerja dapat
Hasil pengukuran kinerja dapat ditelusuri Hasil pengukuran kinerja dapat
diandalkan
sampai ke sumbernya berdasarkan sistem ditelusuri sampai ke sumbernya
pengumpulan dan pengolahan data kinerja berdasarkan sistem pengumpulan dan
Program/kegiatan merupakan cara untuk yang
Program/Kegiatan
(nama
ataupun
hasil
Program/kegiatan
(namayang
ataupun
hasil
pengolahan
data kinerja
jelas.
jelas. Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
mencapai tujuan/sasaran
program/kegiatan)
program/kegiatan
yang direncanakan
Penilaian
a/b/c/d/e) didasarkan
pada %
pada
% data kinerjayang
yangdirencanakan
dikumpulkan
memiliki
hubungan
memiliki
hubungan
sebab akibat secara
kinerja
yang dikumpulkan
akurat
akurat
dan
handal sebab akibat secara data
logis dengan tujuan/sasaran Pemda
logishandal
dengan tujuan/sasaran SKPD.
dan
dalam RPJMD.
Penilaian
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
a/b/c/d/e didasarkan pada % program dan program dan kegiatan yang memiliki
IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%)
kegiatan yang memiliki hubungan sebab hubungan sebab akibat dengan

mengukur sasaran Pemda


selain IKU
Page 5 of 10
yang ada
dalam
dokumen
perencanaan
8 Sasaran
penjabaran
dari
Sasaran
dalam
RPJMD
merupakan
Dokumenmerupakan
Renstra SKPD
telah ada
Tidak
berlaku
untuk
Pemda
telah cukup
tujuan
rincian
yangmenggambarkan
jelas dan terukur dari
keberhasilan/kegagalan
Pemda. Penilaian
pernyataan
tujuannya. a/b/c/d/e
Penilaian
a/b/c/d/e
2 Dokumen Renstra SKPD di bawahnya
Cukup jelas.Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
pada % yang
indikator
didasarkan
pada
%
sasaran
relevan
telah tersedia
didasarkan
pada
%
SKPD
yang
telah
kinerja sasaran Pemda selain IKU yang
dengan
tujuannya
memiliki
dokumen
Renstra
telah cukup menggambarkan
3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, RPJMD
memuat keseluruhan
subtansi
keberhasilan/kegagalan
sasaran
Pemda

12 Indikator kinerja sasaran cukup untuk


mengukur sasarannya

a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)


1 Dokumen Renstra telah ada

sasarannya
yang ada dalam dokumen perencanaan
telah berkualitas outcome. Penilaian
telah berkualitas outcome/output
telah cukup menggambarkan
telah cukup menggambarkan
a/b/c/d/e didasarkan pada % indikator
penting . Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
keberhasilan/kegagalan
Pemda.
Penilaian Indikator
keberhasilan/kegagalan
Pemda.dalam
6 Indikator kinerja tujuan dan sasaran telah Indikator
tujuan/sasaran
Pemda
dalam
tujuan/sasaran
dengan
Lampiran
3
kinerja sasaran Pemda selain IKU yang
pada % indikator
kinerja SKPD
sasaran SKPD Dijawab
a/b/c/d/etelah
didasarkan
padakriteria
% indikator
Penilaiantelah
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
memenuhi kriteria indikator kinerja yang RPJMD
memenuhi
SMART.
Renstra
memenuhi
kriteria
KKE3
berkualitasLEMBAR
outcome KRITERIA EVALUASIselain IKU yang berkualitas
kinerja sasaran Pemda selain IKU yang
indikator kinerja sasaran Pemda selain
baik
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
SMART.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
outcome/output penting.
(Menggunakan
telah cukup menggambarkan
IKU yang
telah cukup menggambarkan
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
DAERAH
indikator kinerja
tujuan dan
sasaranPEMERINTAH
yang pada
KKE3)% indikator kinerja tujuan dan
keberhasilan/kegagalan sasaran Pemda
keberhasilan/kegagalan sasaran SKPD
kriteriayang
SMART
sasaran
memenuhi
kriteria untuk Dijawab dengan
11 Indikator kinerja sasaran relevan dengan memenuhi
Indikator kinerja
digunakan untuk
Indikatoryang
kinerja
yang digunakan
PENJELASAN
Keterangan
SMART
yang akan diukur
mengukur sasaran Pemda selain IKU
mengukur sasaran SKPD selain IKU
KKE3
NO sasaran
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
PROV/KAB/KOTA
SKPD perencanaan
yang ada dalam
dokumen perencanaan
yang ada dalam dokumen
1 7 Target kinerja sesuai2dengan target yang Penetapan
3sasarannya
4 sasarannya
5
telah relevan
dengan
.
telah relevan
dengan
target
kinerja
dalam RPJMD
Penetapan
target
kinerja
dalam .
Penilaian pada
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
PenilaianSKPD
a/b/c/d/e
didasarkan
%
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
ditetapkan dalam
Dokumen
mengacu
target-target
dalam
Renstra
mengacu
padapada
targetindikator.Penilaian
kinerja sasaran
Pemda
selain
indikator
kinerja
sasaran
SKP selain
I. RPJMN/Dokumen
RENCANA STRATEGIS
( RENSTRA
Renstra
atasannya
RPJMN
a/b/c/d/e
sarkan
pada target
dalam
RPJMD
.Penilaian
IKU
yangkinerja
relevandalam
dengan
sasarannya
IKU yangdidasarkan
relevan dengan
%
target
RPJMD
relevan
a/b/c/d/e
pada sasrannya
% target

akibat
dengan
sasarannya
yang ada
dalam
dokumen perencanaan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

283

284
Cukup jelas. RPJMD untuk Pemda.
Penilaian dengan ya/tidak

SETDITJEN PHKA - 2012

21 Pengukuran kinerja digunakan untuk


pengendalian dan pemantauan kinerja
secara berkala

20 Hasil pengukuran kinerja telah digunakan


5 Program/kegiatan merupakan cara untuk
untuk penyusunan laporan kinerja
mencapai tujuan/sasaran

19 Pengumpulan data kinerja dilakukan


secara berkala
(bulanan/triwulanan/semester)

b. KUALITAS RENSTRA (7%)


4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
18 hasil
IKU telah direviu secara berkala

Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e


Program/Kegiatan (nama ataupun hasil
didasarkan pada kelengkapan dan
program/kegiatan) yang direncanakan
keakuratan hasil pengukuran yang telah
memiliki hubungan sebab akibat secara
digunakan untuk bahan penyusunan
logis dengan tujuan/sasaran Pemda
LAKIP Pemda
dalam RPJMD.
Penilaian
Cukup jelas.
Penilaian
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
% program dan
didasarkan
pada
kesungguhan
pimpinan
kegiatan yang memiliki hubungan
sebab
dalam memanfaatkan hasil pengukuran

Tujuan/sasaran dalam RPJMD telah


IKU level Pemda
diriviu secaraa/b/c/d/e
rutin
berkualitas
outcome.Penilaian
dalam periode
tertentu
(misal
setiap
didasarkan
pada
% tujuan
dan
sasaran
tahun).Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
yang
telah berkualitas
outcome.
pada kesungguhan dan kedalaman
pelaksanaan reviu berkala
Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada kelengkapan dan
keakuratan pengumpulan data kinerja

Renstra SKPDdalam
telah dokumenada
Tidak
berlaku
untuk
Pemda dalam
16 Dokumen
IKU telah dimanfaatkan
IKU Pemda
telah
digunakan
dokumen perencanaan dan penganggaran dokumen Perencanaan Kinerja Pemda (
2 Dokumen Renstra SKPD di bawahnya
Cukup
a/b/c/d/e
RPJMDjelas.Penilaian
,RKT, PK).Penilaian
a/b/c/d/e
telah tersedia
didasarkan
yang telah
didasarkan pada
pada %
% SKPD
dokumen
memiliki
dokumen
Renstra
perencanaan
kinerja
yang telah ada
3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, RPJMD
IKUnya memuat keseluruhan subtansi
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
target jangka
menengah
pemenuhan
subtansi
17 sasaran,
IKU telahdan
dimanfaatkan
untuk
pengukuran didasarkan
IKU Pemda pada
telah %
digunakan
dalam
komponen
dalam
dokumen
kinerja
pengukurantersebut
pencapaian
kinerja
sasaran
RPJMD
(PPS) Pemda .Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada % IKU yang telah ada
dalam PPS

1 Dokumen Renstra telah ada


III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%)

Cukup jelas Penilaian a/b/c/d/e


Program/kegiatan (nama ataupun hasil
didasarkan pada kelengkapan dan
program/kegiatan ) yang direncanakan
keakuratan hasil pengukuran yang telah
memiliki hubungan sebab akibat secara
digunakan untuk bahan penyusunan
logis dengan tujuan/sasaran SKPD.
LAKIP SKPD
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
Cukup jelas.Penilaian
program
dan kegiatan a/b/c/d/e
yang memiliki
didasarkansebab
pada kesungguhan
hubungan
akibat dengan
pimpinan dalam memanfaatkan hasil

Tujuan/sasaran dalam Renstra SKPD


IKU level
SKPD outcome,
diriviu secara
telah
berkualitas
ataurutin
output
dalam periodeoutput
tertentu
(misal
setiap
penting,yaitu
yang
secara
logis
tahun).Penilaian
mengarah
dapat a/b/c/d/e
outcome didasarkan
yang jelas.
pada kesungguhan
dan kedalaman
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
pada %
pelaksanaan
reviu yang
berkala
tujuan
dan sasaran
telah
berkualitas
penting
Cukup jelas.outcome/output
Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada kelengkapan dan
keakuratan pengumpulan data kinerja

Cukup
jelas.telah
Penilaian
dengan
ya/tidak
IKU SKPD
digunakan
dalam
dokumen Perencanaan Kinerja Pemda
Tidak
berlaku
untuk
SKPD
( Renstra
,RKT,
PK).Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan pada % jumlah dokumen
perencanaan kinerja yang telah ada
Renstra
IKUnya SKPD memuat keseluruhan
subtansi komponen tersebut. Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %dalam
IKU SKPD
telah digunakan
pemenuhan
komponen
pengukuran subtansi
pencapaian
kinerja sasaran
tersebut
dokumen
Renstra
SKPD
(PPS)dandalam
pen gukuran
kinerja
kegiatan
(PKK) SKPD..Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada % IKU yang telah
ada dalam PPS dan PKK

Tidak berlaku untuk SKPD

dokumen perencanaan kinerja Pemda


dokumen perencanaan kinerja SKPD
telah diukur. Penilaian a/b/c/d/e
telah diukur. Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada % target kinerja jangka didasarkan pada % target kinerja jangka
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
menengah Pemda yang telah diukur
menengah SKPD yang telah diukur
AKUNTABILITAS
DAERAH
capaiannya KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
capaiannya
15 Pengumpulan data kinerja dapat
Hasil pengukuran kinerja dapat ditelusuri Hasil pengukuran kinerja dapat
PENJELASAN
sampai ke sumbernya berdasarkan
sistem ditelusuri sampai ke sumbernya
NO diandalkan
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
PROV/KAB/KOTA
SKPD
pengumpulan dan
pengumpulan
dan pengolahan data kinerja berdasarkan sistem
1
2
4
yang jelas.
yang jelas. Penilaian3a/b/c/d/e didasarkan pengolahan data kinerja
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
pada % data kinerja yang dikumpulkan
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
data kinerja yang dikumpulkan akurat
akurat dan handal
I. RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA
dan handal
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)

diukur realisasinya

Dijawab dengan
KKE2

Keterangan

Lampiran 3

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

akibat dengan sasarannya


sasarannya
kinerja
berkala
untuk
mengendalikan
pengukuran
kinerja
berkala
untuk
IKU level
Pemda
diriviu
secara rutin
IKU level SKPD
diriviu
secara
rutin
pelaksanaan
kegiatan.
mengendalikan
pelaksanaan
program
dalam periodeprogram
tertentu dan
(misal
setiap
dalam periode tertentu
(misal setiap
6 Indikator kinerja tujuan dan sasaran telah Indikator tujuan/sasaran Pemda dalam
Indikator
tujuan/sasaran
SKPD
dalam
dan
kegiatan
tahun).Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
tahun).Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
memenuhi kriteria indikator kinerja yang RPJMD telah
memenuhi
kriteria EVALUASI
SMART. Renstra telah memenuhi kriteria
LEMBAR
KRITERIA
pada kesungguhan
dan
kedalaman
pada kesungguhan dan kedalaman
baik
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
SMART.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
pelaksanaan KINERJA
reviu berkala
pelaksanaan reviu berkala
C. PELAPORAN KINERJA (15%)
AKUNTABILITAS
INSTANSI
indikator kinerja
tujuan dan
sasaranPEMERINTAH
yang pada %DAERAH
indikator kinerja tujuan dan
19
Pengumpulan
data
kinerja
dilakukan
Cukup
jelas.
Penilaian
a/b/c/d/e
Cukup jelas.
I. PEMENUHAN PELAPORAN (3%)
memenuhi kriteria SMART
sasaran
yang Penilaian
memenuhia/b/c/d/e
kriteria
secara
berkala
didasarkan
pada
kelengkapan
dan
didasarkan
kelengkapan
dan
1 LAKIP telah disusun
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
Cukup jelas.pada
Penilaian
dengan ya/tidak
PENJELASAN
SMART
NO (bulanan/triwulanan/semester)
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
keakuratanPROV/KAB/KOTA
pengumpulan data kinerja
keakuratan pengumpulan
SKPD data kinerja

Keterangan

Dijawab
dengan
Lampiran
3
KKE3

Cukup jelas.target
Penilaian
Cukup jelas.target
Penilaian
3 dengan
4 dengan
5
Penetapan
kinerja
dalamya/tidak
RPJMD Penetapan
kinerja
dalamya/tidak
Cukup jelas.
Penilaian
a/b/c/d/e
Cukup jelas
Penilaian
a/b/c/d/e
mengacu
pada
target-target
dalam
Renstra
SKPD
mengacu
pada targetCukup jelas
Tidak dalam
berlaku
untuk
SKPD dan
didasarkan
pada kelengkapan
dan pada target
didasarkan
pada
kelengkapan
RPJMN
.Penilaian
a/b/c/d/e sarkan
RPJMD
.Penilaian
keakuratan
hasildalam
pengukuran
yang
telah
keakuratan
hasil pengukuran
yang telah
%
target kinerja
RPJMD
relevan
a/b/c/d/e
didasarkan
pada % target
Cukup jelas
Tidak berlaku
untuk
SKPD
digunakan
untuk bahan penyusunan
digunakan
untuk
bahan
penyusunan
dengan
RPJMN
kinerja
dalam
Renstra
SKPD
relevan
Cukup
jelas.
RPJMD untuk Pemda.
Tidak berlaku
untuk SKPD
LAKIP Pemda
LAKIP SKPD
RPJMD
Penilaian dengan ya/tidak
21 Pengukuran kinerja digunakan untuk
Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e
Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e
II.
KUALITAS
PENYAJIAN
INFORMASI
8 Sasaran
merupakan
penjabaran
dari
Sasaran
dalam
RPJMD
merupakan
Sasaran
dalam
Renstra
SKPD ya/tidak
Dokumen
Renstra
SKPD
telah
ada
Tidak
berlaku
untuk
Pemda
jelas.
Penilaian
dengan
pengendalian
dan pemantauan
kinerja
didasarkan
pada
kesungguhan
pimpinan Cukup
didasarkan
pada
kesungguhan
tujuan
rincian
yang jelas dan hasil
terukur
dari
merupakan
rincian
yang jelas dan
KINERJA
(8%)
secara berkala
dalam memanfaatkan
pengukuran
pimpinan dalam
memanfaatkan
hasil
pernyataan
tujuannya.
Penilaian a/b/c/d/e terukur
dari kinerja
pernyataan
tujuannya.
kinerja jelas.Penilaian
berkala
untuk mengendalikan
pengukuran
untuk
2 Dokumen Renstra SKPD di bawahnya
Cukup
a/b/c/d/e
Tidak
berlaku
untuk berkala
SKPD
didasarkan
pada
%
yang
relevan Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkanprogram
pada %
pelaksanaan
program
dan yang
kegiatan.
mengendalikan
pelaksanaan
telah tersedia
didasarkan
pada
% sasaran
SKPD
telah
dengan
sasaran
yang relevan dengan tujuannya
dan kegiatan
memilikitujuannya
dokumen Renstra
3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, RPJMD memuat keseluruhan subtansi
Renstra SKPD memuat keseluruhan
tujuan, sasaran,
program,
indikator kinerja komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
subtansi komponen tersebut. Penilaian
C. PELAPORAN
KINERJA
(15%)
sasaran,
dan target
jangka menengah
didasarkan pada % pemenuhan subtansi a/b/c/d/e didasarkan pada %
I. Dokumen
PEMENUHAN
PELAPORAN
(3%)
9
Renstra
telah menetapkan
RPJMD telah memuat tujuan/sasaran
Renstra SKPD telah memuat
komponen
tersebut
dalam
dokumen
pemenuhan
komponenya/tidak
1 seluruh
LAKIP telah
disusun
Cukup jelas.
Penilaian
dengan
ya/tidak
Cukup jelas. subtansi
Penilaian
hal yang
ditetapkan dalam
prioritas
dan strategi
pencapaianya
dalam tujuan/sasaran
prioritasdengan
dan strategi
RPJMD
tersebut dalam dokumen Renstra SKPD
Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra
RPJMN.Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan
%
pencapaiannya
dalam
RPJMD.
Page 6 of 10
2 atasannya
LAKIP telah disampaikan tepat waktu
Cukup jelas. Penilaian
ya/tidak
Cukup jelas.
Penilaian
dengan ya/tidak
tujuan/sasaran
prioritasdengan
dan strateginya
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
%
dalam RPJMD relevan dengan RPJMN tujuan/sasaran prioritas dan strateginya
b.
RENSTRA
(7%) telah
3 KUALITAS
LAKIP Unit Kerja
di bawahnya
Cukup jelas
dalam
Renstra untuk
SKPD SKPD
relevan dengan
Tidak berlaku
4 Tujuan
Tujuan/sasaran dalam RPJMD telah
Tujuan/sasaran dalam Renstra SKPD Dijawab dengan
disusundan sasaran telah berorientasi
RPJMD
berkualitas
telah
outcome,
atau output
KKE2
4 hasil
LAKIP Unit Kerja di bawahnya telah
Cukup jelasoutcome.Penilaian a/b/c/d/e
Tidakberkualitas
berlaku untuk
SKPD
didasarkan pada % tujuan dan sasaran
penting,yaitu output yang secara logis
disampaikan tepat waktu
yang telah berkualitas outcome. PENJELASAN
mengarah dapat outcome yang jelas.
Keterangan
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada %
PROV/KAB/KOTA
SKPD
II. KUALITAS PENYAJIAN INFORMASI
tujuan dan sasaran 4yang telah
1 KINERJA (8%)
2
3
5
berkualitas
outcome/output
penting
5 LAKIP bukan merupakan kompilasi dari
LAKIP Pemda bukan sekedar hanya
LAKIP
SKPD
bukan sekedar
hanya
Unit Kerja di bawahnya
merupakan kumpulan dari LAKIP SKPD, merupakan kumpulan dari LAKIP
Page 1 of 10
tetapi harus dapat menjawab tentang
bidang-bidang dibawah SKPD, tetapi
keberhasilan/kegagalan pencapain
harus dapat menjawab tentang
sasaran strategis Pemda. Penilaian
keberhasilan/kegagalan pencapain
5 Program/kegiatan merupakan cara untuk a/b/c/d/e
Program/Kegiatan
(nama
hasil
Program/kegiatan
(nama ataupun hasil
didasarkan
padaataupun
kelengkapan
sasaran
strategis SKPD.Penilaian
mencapai tujuan/sasaran
program/kegiatan)
yangkinerja
direncanakan
program/kegiatan
) yang
dan
relevansi informasi
dalam
a/b/c/d/e
didasarkan
padadirencanakan
kelengkapan
memiliki
hubungan sebab akibat secara dan
memiliki
hubungan
sebab
akibat
secara
LAKIP
Pemda
relevansi
informasi
kinerja
dalam
logis dengan tujuan/sasaran
logis dengan
Page 6Pemda
of 10
LAKIP
SKPD tujuan/sasaran SKPD.
dalam RPJMD.
Penilaian
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
a/b/c/d/e didasarkan pada % program dan program dan kegiatan yang memiliki
kegiatan yang memiliki hubungan sebab hubungan sebab akibat dengan

2 Target
LAKIP telah
disampaikan
tepat
waktu
17
kinerja
sesuai2dengan
target
yang
Hasil pengukuran
kinerja telah
digunakan
A.20
PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
ditetapkan
dalam
Dokumen
3 RPJMN/Dokumen
LAKIPpenyusunan
Unit Kerja
diRenstra
bawahnya
telah
untuk
laporan
kinerja
I.
RENCANA
STRATEGIS
( RENSTRA
atasannya
disusun
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
4 LAKIP Unit Kerja di bawahnya telah
1 Dokumen Renstra telah ada
disampaikan tepat waktu

18 IKU telah direviu secara berkala

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

285

PENJELASAN
PROV/KAB/KOTA
3
LEMBAR KRITERIA
EVALUASI

SKPD
4

Keterangan
Lampiran 3

286

10 mencapai
LAKIP menyajikan
evaluasi dan analisis
tujuan/sasaran
mengenai capaian kinerja

LAKIP menyajikan yang


informasi
tentang hasil
program/kegiatan)
direncanakan
analisis pencapaian
targetakibat
kinerjasecara
memiliki
hubungan sebab
tahunan
maupun
jangka menengah
logis
dengan
tujuan/sasaran
Pemda yaan
ng adaRPJMD.
dalam Rencana kinerja
tahunan
dalam
Penilaian
maupun RPJMD.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan pada %a/b/c/d/e
program dan
didasarkan
pada
tingkathubungan
kelengkapan
dan
kegiatan
yang
memiliki
sebab
ketepatan informasi hasil analisis yang

LAKIP menyajikan) yang


informasi
tentang
program/kegiatan
direncanakan
hasil analisis
pencapaian
memiliki
hubungan
sebab target
akibatkinerja
secara
tahunan
maupun
jangka menengah
logis
dengan
tujuan/sasaran
SKPD.
yang ada dalam
Renstra
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan pada %
SKPD.Penilaian
a/b/c/d/e
program
dan kegiatan
yangdidasarkan
memiliki
pada
tingkat
kelengkapan
dan
hubungan sebab akibat dengan
ketepatan informasi hasil analisis yang

5 LAKIP bukan merupakan kompilasi dari


LAKIP PemdaKINERJA
bukan sekedar
hanya
LAKIP DAERAH
SKPD bukan sekedar hanya
AKUNTABILITAS
INSTANSI
PEMERINTAH
Unit Kerja di bawahnya
merupakan kumpulan dari LAKIP SKPD, merupakan kumpulan dari LAKIP
tetapi harus dapat menjawab tentang
bidang-bidang dibawah SKPD, tetapi
PENJELASAN
Keterangan
keberhasilan/kegagalan pencapain
harus dapat menjawab tentang
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
PROV/KAB/KOTA
SKPD pencapain
sasaran strategis Pemda. Penilaian
keberhasilan/kegagalan
1
2
4
5
a/b/c/d/e didasarkan 3
pada kelengkapan
sasaran strategis SKPD.Penilaian
dan relevansi informasi kinerja dalam
a/b/c/d/e didasarkan pada kelengkapan
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
LAKIP Pemda
dan relevansi informasi kinerja dalam
I. RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA
LAKIP SKPD
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas. RPJMD untuk Pemda.
Tidak berlaku untuk SKPD
Penilaian dengan ya/tidak
6 LAKIP menyajikan informasi pencapaian Informasi pencapaian sasaran dalam
Informasi pencapaian sasaran dalam
sasaran yang
berorientasi
outcome
LAKIPberlaku
Pemdauntuk
telah Pemda
berkualitas hasil
LAKIP SKPD
telah berkualitas
Dokumen
Renstra
SKPD telah
ada
Tidak
Cukup
jelas. Penilaian
dengan hasil
ya/tidak
(outcome).Penilaian a/b/c/d/e didasarkan (outcome) atau keluar(output) penting
pada kelengkapan
dan a/b/c/d/e
porsi penyajian
yang mengarah
padaSKPD
pada hasil
2 Dokumen Renstra SKPD di bawahnya
Cukup
jelas.Penilaian
Tidak
berlaku untuk
outcome dalam LAKIP Pemda
(outcome) yang jelas.Penilaian
telah tersedia
didasarkan pada % SKPD yang telah
a/b/c/d/e didasarkan pada kelengkapan
memiliki dokumen Renstra
dan porsi penyajian outcome/output
3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, RPJMD memuat keseluruhan subtansi
Renstra
SKPD LAKIP
memuat
keseluruhan
penting dalam
SKPD
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
subtansi komponen tersebut. Penilaian
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan pada % pemenuhan subtansi a/b/c/d/e didasarkan pada %
7 LAKIP menyajikan informasi mengenai
LAKIP menyajikan informasi tentang
LAKIP menyajikan informasi tentang
komponen tersebut dalam dokumen
pemenuhan subtansi komponen
pencapaian IKU
pencapaian IKU Pemda.Penilaian
pencapaian IKU SKPD. Penilaian
RPJMD
tersebut dalam dokumen Renstra SKPD
a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat
a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat
kelengkapan dan keakuratan data kinerja kelengkapan dan keakuratan data
kinerja
b.
RENSTRA
(7%) mengenai
8 KUALITAS
LAKIP menyajikan
informasi
LAKIP menyajikan informasi tentang
LAKIP menyajikan informasi tentang
4 Tujuan
dan sasaran
telah berorientasi
Tujuan/sasaran
dalam
RPJMD
telahdalam Tujuan/sasaran
dalam
Renstra
SKPD Dijawab dengan
kinerja yang
telah diperjanjikan
pencapaian target
kinerja
yang ada
pencapaian target
kinerja
yang ada
hasil
berkualitas
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
telah
outcome, atau
output
KKE2
PK Pemda.Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
dalamberkualitas
PK SKPD.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
% tujuan keakuratan
dan sasaran
penting,yaitu
output
yangkelengkapan,
secara logis
pada tingkatpada
kelengkapan,
didasarkan pada
tingkat
data kinerja
dan relevansinya
dengan
keakuratandapat
data kinerja
dan
yang
telah berkualitas
outcome.
mengarah
outcome
yang jelas.
dokumen PK
relevansinya
dengandidasarkan
dokumen PK
Penilaian
a/b/c/d/e
pada %
tujuan
sasaran informasi
yang telahtentang
9 LAKIP menyajikan mengenai kemajuan
LAKIP menyajikan informasi tentang
LAKIP dan
menyajikan
penting
pencapaian target jangka menengah
pencapaian target kinerja yang ada dalam berkualitas
pencapaianoutcome/output
target kinerja yang
ada
RPJMD.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
dalam Renstra SKPD.Penilaian
pada tingkat kelengkapan, keakuratan
a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat
data kinerja dan relevansinya dengan
kelengkapan, keakuratan data kinerja
RPJMD
dan relevansinya dengan Renstra
SKPD
5 Program/kegiatan merupakan cara untuk Program/Kegiatan (nama ataupun hasil
Program/kegiatan
(nama ataupun hasil

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

NO

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

SETDITJEN PHKA - 2012

5 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai tujuan/sasaran

III. PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA


(4%)

b. KUALITAS RENSTRA (7%)


4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil
13 Informasi kinerja dalam LAKIP dapat
diandalkan

atasannya

tahun ini dengan


tahun visi, misi,
3 Dokumen
Renstrarealisasi
telah memuat
sebelumnya
dan program,
pembandingan
lainkinerja
yang
tujuan,
sasaran,
indikator
diperlukan
sasaran,
dan target jangka menengah
9 Dokumen Renstra telah menetapkan
12 seluruh
LAKIP menyajikan
informasidalam
keuangan
hal yang ditetapkan
yang terkait
dengan pencapaian
kinerja
Dokumen
RPJMN/Dokumen
Renstra

Program/Kegiatan (nama ataupun hasil


program/kegiatan) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat secara
logis dengan tujuan/sasaran Pemda
dalam RPJMD.
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan pada % program dan
kegiatan yang memiliki hubungan sebab

Page 1 of 10

pembandingan
keakuratansubtansi
data
RPJMD
memuatdan
keseluruhan
kinerja yangtersebut.
disajikanPenilaian
dalam LAKIP
komponen
a/b/c/d/e
Pemda
didasarkan
pada % pemenuhan subtansi
RPJMD telah memuat tujuan/sasaran
komponen
tersebut dalam
dokumen
LAKIP penginformasian
keuangan
prioritas
dan strategi pencapaianya
dalam
RPJMD
disajikan per sasaran
organisasi
yang %
RPJMN.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
akan dicapai.Penilaian
tujuan/sasaran
prioritas a/b/c/d/e
dan strateginya
didasarkan
padarelevan
tingkat dengan RPJMN
dalam
RPJMD
ketepatan,keakuratan dan relevansi
penyajian data keuangan
dengantelah
Tujuan/sasaran
dalam RPJMD
kinerjanya dalam
LAKIP Pemdaa/b/c/d/e
berkualitas
outcome.Penilaian
didasarkan
% tujuan
dan sasaran
Cukup jelas.pada
Penilaian
a/b/c/d/e
yang
telah berkualitas
didasarkan
pada tingkatoutcome.
keakuratan data
Page 7 of 10
kinerja yang disajikan dalam LAKIP
Pemda

Program/kegiatan (nama ataupun hasil


program/kegiatan ) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat secara
logis dengan tujuan/sasaran SKPD.
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
program dan kegiatan yang memiliki
hubungan sebab akibat dengan

pembandingan
dan keakuratan
data
Renstra
SKPD memuat
keseluruhan
kinerja yang
disajikan
dalam LAKIP
subtansi
komponen
tersebut.
Penilaian
SKPD didasarkan pada %
a/b/c/d/e
Renstra SKPD telah memuat
pemenuhan
subtansi komponen
LAKIP penginformasian
keuangan
tujuan/sasaran
prioritas dan
strategi
tersebut
dokumen
Renstra SKPD
disajikandalam
per sasaran
pencapaiannya
dalamorganisasi
RPJMD. yang
akan dicapai.Penilaian
a/b/c/d/e%
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
didasarkan pada
tingkat dan strateginya
tujuan/sasaran
prioritas
ketepatan,keakuratan
relevansi
dalam
Renstra SKPD dan
relevan
dengan
penyajian data keuangan
denganSKPD Dijawab dengan
Tujuan/sasaran
dalam Renstra
RPJMD
kinerjanya
dalamoutcome,
LAKIP SKPD
telah
berkualitas
atau output
KKE2
penting,yaitu
output yang
secara logis
Cukup jelas. Penilaian
a/b/c/d/e
mengarah
yang jelas.
didasarkandapat
pada outcome
tingkat keakuratan
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
data kinerja
yang disajikan
dalam
tujuan
sasaran yang telah
LAKIP dan
SKPD
berkualitas outcome/output penting

akibat
dengan
sasarannya keakuratan
sasarannya
pada tingkat
kelengkapan,
didasarkan pada tingkat kelengkapan,
disajikan dalam LAKIP Pemda
disajikan dalam LAKIP SKPD
data kinerja dan relevansinya dengan
keakuratan data kinerja dan
dokumentujuan/sasaran
PK
relevansinya
dengan dokumen
6 Indikator kinerja tujuan dan sasaran telah Indikator
Pemda dalam
Indikator
tujuan/sasaran
SKPD PK
dalam
Dijawab
dengan
Lampiran
3
11 LAKIP menyajikan pembandingan data
Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e
Cukup jelas. Penilaian a/b/c/d/e
9 memenuhi
LAKIP menyajikan
mengenai
kemajuan
LAKIP menyajikan
informasi
tentang
LAKIP menyajikan
informasi
tentang
kriteria indikator
kinerja
yang RPJMD
telah memenuhi
kriteria
SMART. Renstra
telah memenuhi
kriteria
KKE3
KRITERIA
EVALUASI
kinerja yang memadai antara realisasi
didasarkanLEMBAR
pada tingkat
kecukupan
didasarkan pada tingkat kecukupan
pencapaian target jangka menengah
pencapaian
target kinerja
yangpada
ada dalam
pencapaian target a/b/c/d/e
kinerja yang
ada
baik
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
%
SMART.Penilaian
didasarkan
tahun ini dengan realisasi tahun
pembandingan
dan keakuratan
data
pembandingan dan keakuratan data
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
RPJMD.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
dalam%DAERAH
Renstra
SKPD.Penilaian
indikator
kinerja
tujuan
dan
sasaran
yang
pada
indikator
kinerja
tujuan
dan
sebelumnya dan pembandingan lain yang kinerja yang disajikan dalam LAKIP
kinerja yang disajikan dalam LAKIP
pada
tingkat
kelengkapan,
a/b/c/d/e
didasarkan pada tingkat
memenuhi
kriteria
SMART keakuratan
sasaran
diperlukan
Pemda
SKPD yang memenuhi kriteria
PENJELASAN
Keterangan
data kinerja dan relevansinya dengan
kelengkapan, keakuratan data kinerja
SMART
NO
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
12 LAKIP
menyajikan informasi
keuangan
LAKIP penginformasian keuangan
LAKIP penginformasian keuangan
RPJMD PROV/KAB/KOTA
dan relevansinyaSKPD
dengan Renstra
yang terkait dengan pencapaian kinerja
disajikan per sasaran organisasi yang
disajikan per sasaran organisasi yang
SKPD
1 7 Target kinerja sesuai2dengan target yang Penetapan
3 a/b/c/d/e
4 a/b/c/d/e
5
target kinerja
dalam RPJMD Penetapan
target kinerja
dalam
akan dicapai.Penilaian
akan dicapai.Penilaian
LAKIP menyajikan
evaluasi(35%)
dan analisis mengacu
LAKIP
menyajikan
informasidalam
tentang hasil Renstra
LAKIP
menyajikan
informasi
tentang
A.10
PERENCANAAN
KINERJA
ditetapkan
dalam
Dokumen
pada
target-target
SKPD
pada
targetdidasarkan
pada
tingkat
didasarkan
padamengacu
tingkat
mengenai capaian
kinerja( RENSTRA
analisis
pencapaian
target
kinerja
hasil
analisis
pencapaian
kinerja
I. RPJMN/Dokumen
RENCANA
STRATEGIS
ketepatan,keakuratan
dan relevansi
ketepatan,keakuratan
dan target
relevansi
Renstra
atasannya
RPJMN
.Penilaian a/b/c/d/e
sarkan pada target
dalam RPJMD
.Penilaian
tahunan
jangka
menengah
yaan a/b/c/d/e
tahunan
jangka
penyajian
data keuangan
dengan
penyajianmaupun
data keuangan
dengan
%
target maupun
kinerja
dalam
RPJMD
relevan
didasarkan
padamenengah
% target
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
ng
ada dalam
Rencana
yang
ada
dalam
Renstra
kinerjanya
dalam
LAKIPkinerja
Pemdatahunan
kinerjanya
dalam
LAKIP
SKPD
dengan
RPJMN
kinerja
dalam
Renstra
SKPD
relevan
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup
jelas.
RPJMD
untuk
Pemda.
Tidak
berlaku
untuk
SKPD
maupun
RPJMD.Penilaian
a/b/c/d/e
SKPD.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
RPJMD
13 Informasi kinerja dalam LAKIP dapat
Cukup jelas.
Penilaian
a/b/c/d/e
Cukup jelas. Penilaian
a/b/c/d/e
Penilaian
dengan
ya/tidak
didasarkan
dan pada
tingkatpada
kelengkapan
dan
diandalkan
didasarkan pada
pada tingkat
tingkat kelengkapan
keakuratan data
didasarkan
tingkat keakuratan
8 Sasaran
penjabaran
dari
Sasaran
dalam
RPJMD
merupakan
Sasaran
dalam
Renstra
SKPD
ketepatan
informasi
hasil
analisis
yang
ketepatan
informasi
hasil
analisis
yang
kinerjaberlaku
yang
disajikan
dalam
LAKIP
data kinerja
yang
disajikan
dalam
Dokumenmerupakan
Renstra SKPD
telah ada
Tidak
untuk
Pemda
Cukup
jelas.
Penilaian
dengan
ya/tidak
tujuan
rincian
jelas
dan terukur
merupakan
rincian
yang
jelas dan
disajikan
dalam
LAKIP
Pemdadari
disajikan
dalam
LAKIP
SKPD
Pemda yang
LAKIP SKPD
pernyataan
tujuannya. a/b/c/d/e
Penilaian a/b/c/d/e terukur
dari pernyataan
tujuannya.
2 Dokumen Renstra SKPD di bawahnya
Cukup jelas.Penilaian
Tidak berlaku
untuk SKPD
didasarkan
%
yang
relevan Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
III. telah
PEMANFAATAN
KINERJA
tersedia
didasarkan
pada
% sasaran
SKPD
yang
telah
11
LAKIP
menyajikanINFORMASI
pembandingan
data
Cukup jelas.pada
Penilaian
a/b/c/d/e
Cukup jelas.
Penilaian
a/b/c/d/epada %
dengan
tujuannya
sasaran
yang
relevan
dengan
tujuannya
(4%) yang memadai antara realisasi
memiliki
dokumen
Renstra
kinerja
didasarkan
pada tingkat
kecukupan
didasarkan
pada
tingkat
kecukupan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

287

288

2
KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012


Informasi kinerja dalam LAKIP Pemda,
telah secara nyata digunakan sebagai
Tujuan/sasaran
dalam RPJMD
telah
dasar
untuk melakukan
perbaikan
berkualitas
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
secara
berkelanjutan
untuk peningkatan
kinerja
organisasi
yang
berorientasi
pada
didasarkan
pada %
tujuan
dan sasaran
hasil
Penilaian
a/b/c/d/e
yang (outcome).
telah berkualitas
outcome.
didasarkan pada tingkat kualitas
pemanfaatan

Informasi kinerja dalam LAKIP SKPD ,


telah secara nyata digunakan sebagai
Renstrauntuk
SKPDmenilai
memuat
keseluruhan
dasar
kinerja
dan
subtansi komponen
tersebut. Penilaian
perbaikan
dalam penyusunan
dokumen
a/b/c/d/e didasarkan
perencanaan
kinerja pada
tahun%
berikutnya.
pemenuhan
subtansi
komponenpada
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
tersebutkualitas
dalam pemanfaatan
dokumen Renstra SKPD
tingkat

Keterangan
5

Keterangan

Lampiran 3

Informasi kinerja dalam LAKIP SKPD,


telah secara nyata digunakan sebagai
Tujuan/sasaran
dalam Renstra
SKPD Dijawab dengan
dasar
untuk melakukan
perbaikan
telah berkualitas
outcome,
KKE2
secara
berkelanjutan
untukatau output
peningkatan
yang
penting,yaitu kinerja
output organisasi
yang secara
logis
berorientasi
padaoutcome
hasil (outcome).
mengarah dapat
yang jelas.
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
tingkat
kualitas
pemanfaatan
tujuan dan
sasaran
yang telah
berkualitaskinerja
outcome/output
penting
17 Informasi yang disajikan telah digunakan Informasi kinerja dalam LAKIP Pemda,
Informasi
dalam LAKIP
SKPD,
untuk penilaian kinerja
telah secara nyata digunakan sebagai
telah secara nyata digunakan sebagai
dasar untuk menilai
dasar untuk menilai
keberhasilan/kegagalan Pemda. Penilaian keberhasilan/kegagalan SKPD.
a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada
kriteria(nama
ini
tingkat
pemenuhan(nama
kriteria
ini .
5 Program/kegiatan merupakan cara untuk pemenuhan
Program/Kegiatan
ataupun hasil
Program/kegiatan
ataupun
hasil
mencapai tujuan/sasaran
program/kegiatan) yang direncanakan
program/kegiatan ) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat secara memiliki hubungan sebab akibat secara
D. EVALUASI KINERJA (10%)
logis dengan tujuan/sasaran Pemda
logis dengan tujuan/sasaran SKPD.
I. PEMENUHAN EVALUASI (2%)
dalam jelas
RPJMD.
Penilaian
Penilaian
a/b/c/d/e
pada %
1 Terdapat pedoman evaluasi akuntabilitas cukup
Tidak
berlaku
untuk didasarkan
SKPD
a/b/c/d/e didasarkan pada % program dan program dan kegiatan yang memiliki
kinerja
kegiatantelah
yangmelakukan
memiliki hubungan
sebab Tidak
hubungan
sebab
akibat
dengan
2 Terdapat pemantauan mengenai
Pemda
monitoring
berlaku
untuk
SKPD

16 Informasi yang disajikan telah digunakan


b. untuk
KUALITAS
RENSTRA
(7%)
peningkatan
kinerja
4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

4
SKPD
4

Informasi kinerja dalam LAKIP SKPD,


telah
sebagai
Tidaksecara
berlakunyata
untukdigunakan
SKPD
dasar untuk perbaikan dalam
penyusunan dokumen perencanaan
kinerja
tahun Penilaian
berikutnya.
Penilaian
Cukup jelas.
dengan
ya/tidak
a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat
kualitas
pemanfaatan
Tidak berlaku
untuk SKPD

PENJELASAN

A.III.
PERENCANAAN
KINERJA
(35%)KINERJA
PEMANFAATAN
INFORMASI
PROV/KAB/KOTA
(4%)
STRATEGIS
1 I. RENCANA
2 ( RENSTRA
3
14
yang RENSTRA
disajikan telah
digunakan Informasi kinerja dalam LAKIP Pemda,
a. Informasi
PEMENUHAN
(3%)
perbaikan
telah
digunakan
sebagai
1 dalam
Dokumen
Renstraperencanaan
telah ada
Cukupsecara
jelas. nyata
RPJMD
untuk Pemda.
dasar
untuk
perbaikan
dalam
Penilaian
dengan
ya/tidak
penyusunan dokumen perencanaan
kinerja
tahun berikutnya.
Penilaian
Dokumen Renstra SKPD telah ada
Tidak berlaku
untuk Pemda
a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat kualitas
pemanfaatan
2 Dokumen Renstra SKPD di bawahnya
Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e
telah
tersedia
didasarkan pada % SKPD yang telah
15 Informasi yang disajikan telah digunakan Informasi kinerja dalam LAKIP Pemda ,
memiliki
dokumen
untuk menilai dan memperbaiki
telah
secara
nyata Renstra
digunakan sebagai
3 pelaksanaan
Dokumen Renstra
telah
memuat
visi, misi, dasar
RPJMDuntuk
memuat
keseluruhan
subtansi
program
dan
kegiatan
menilai
kinerja dan
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja perbaikan
komponendalam
tersebut.
Penilaian dokumen
a/b/c/d/e
organisasi
penyusunan
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan pada
% tahun
pemenuhan
subtansi
perencanaan
kinerja
berikutnya.
komponena/b/c/d/e
tersebut didasarkan
dalam
Penilaian
Pagedokumen
7 of pada
10
RPJMDkualitas pemanfaatan
tingkat

1
NO

KINERJA a/b/c/d/e
INSTANSI PEMERINTAH
13 Informasi kinerja dalam LAKIP dapat AKUNTABILITAS
Cukup jelas. Penilaian
CukupDAERAH
jelas. Penilaian a/b/c/d/e
diandalkan
didasarkan pada tingkat keakuratan data didasarkan pada tingkat keakuratan
PENJELASAN
kinerja yang disajikan dalam LAKIP
data kinerja yang disajikan dalam
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
PROV/KAB/KOTA
SKPD
Pemda
LAKIP SKPD

didasarkan pada tingkat


didasarkan pada tingkat
ketepatan,keakuratan dan relevansi
ketepatan,keakuratan dan relevansi
penyajian data keuangan dengan
penyajian data keuangan dengan
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
kinerjanya dalam LAKIP Pemda
kinerjanya dalam LAKIP SKPD

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

289

6 Hasil evaluasi telah disampaikan dan

5 Terdapat penilaian atas akuntabilitas


kinerja unit kerja
5 Program/kegiatan merupakan cara untuk
mencapai tujuan/sasaran

hasil evaluasi akuntabilitas kinerja yang


telah dilakukan (poin 4) benar-benar telah
Program/Kegiatan
ataupun
hasil
dimanfaatkan
untuk(nama
penilaian
kinerja
program/kegiatan)a/b/c/d/e
yang direncanakan
SKPD.Penilaian
didasarkan
memiliki
hubungan
pada
tingkat
kualitassebab
pemanfaatan
Pageakibat
8 of 10secara
logis dengan tujuan/sasaran Pemda
dalam RPJMD.
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
% program dan
LHE
telah
disampaikan
dan
kegiatan yang memiliki hubungan sebab

Program/kegiatan (nama ataupun hasil


program/kegiatan ) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat secara
logis dengan tujuan/sasaran SKPD.
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
program
dan kegiatan
yang memiliki
Tidak
berlaku
untuk SKPD
hubungan sebab akibat dengan

Tidak berlaku untuk SKPD

hasil (outcome).
Penilaian
berorientasi pada hasil (outcome).
akibat
dengan
sasarannya
sasarannya
secara
rutin dan
sistematis a/b/c/d/e
terhadap
didasarkan pada
tingkat
kualitas
pencapaian
kinerja
organisasi
yang telah Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada
pemanfaatan
tingkat kualitas
pemanfaatan
diperjanjikan/direncanakan.Penilaian
Indikator
tujuan/sasaran Pemda dalam
Indikator
tujuan/sasaran
SKPD dalam
Dijawab
dengan
Lampiran
3
Informasitelah
kinerja
dalam
LAKIP
Pemda,
Informasitelah
kinerja
dalam LAKIP
SKPD,
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
tingkat
kualitas Renstra
RPJMD
memenuhi
kriteria
SMART.
memenuhi
kriteria
KKE3
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
pelaksanaan
telah secara
nyata digunakan
telah secara nyata a/b/c/d/e
digunakan
sebagai
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkansebagai
pada %
SMART.Penilaian
didasarkan
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
dasar untuk
menilai
dasar%DAERAH
untuk
menilai
indikator
kinerja
tujuan dan
sasaranPEMERINTAH
yang pada
indikator
kinerja tujuan dan
keberhasilan/kegagalan
Pemda.
keberhasilan/kegagalan
SKPD.
memenuhi
kriteria
SMART
sasaran
yang untuk
memenuhi
kriteria
3 Evaluasi program telah dilakukan
Pemda
telah
melakukan
evaluasiPenilaian
secara Tidak
berlaku
SKPD
Keterangan
a/b/c/d/e didasarkan
pada
tingkat PENJELASAN
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada
SMART
rutin/periodik
terhadap
program-program
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
pemenuhan
kriteria Evaluasi
ini
tingkat pemenuhan
kriteria ini .
PROV/KAB/KOTA
SKPD
yang
dilaksanakan.
terhadap
tidak
hanya
realisasi
1 7 Target kinerja sesuai2dengan target yang program
3masalah
4
5
Penetapan
target
kinerja
dalam
RPJMD Penetapan target kinerja
dalam
penyerapan
anggarannya,
juga
D.
(10%) (35%)
A. EVALUASI
PERENCANAAN
KINERJA
ditetapkanKINERJA
dalam
Dokumen
mengacu pada
target-targettetapi
dalam
Renstra SKPD mengacu pada targetmencakup
masalaha/b/c/d/e
pencapaian
hasil-hasil
I. RPJMN/Dokumen
PEMENUHAN
EVALUASI
(2%)
RENCANA STRATEGIS
Renstra( RENSTRA
atasannya
RPJMN .Penilaian
sarkan
pada target dalam RPJMD .Penilaian
programnya.
Penilaian
a/b/c/d/erelevan
%
target
kinerja
dalam
RPJMD
a/b/c/d/e
didasarkan
pada % target
1
Terdapat
pedoman
evaluasi
akuntabilitas
cukup
jelas
Tidak berlaku
untuk SKPD
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
didasarkan
pada tingkat kualitas
dengan
RPJMN
kinerja
dalam Renstra
SKPD relevan
1 kinerja
Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas.
RPJMD untuk Pemda.
Tidak berlaku
untuk SKPD
pelaksanaan
RPJMD
2 Terdapat pemantauan mengenai
Pemda
telah
melakukan
Tidak berlaku untuk SKPD
Penilaian
dengan
ya/tidakmonitoring
4 Evaluasi
unit
Pemda
telahdan
melakukan
evaluasi
secara Tidak berlaku untuk SKPD
kemajuanakuntabilitas
pencapaian kinerja
kinerja atas
beserta
secara rutin
sistematis
terhadap
8 kerja
Sasaran
merupakan
penjabaran
dari
Sasaran
dalam
RPJMD
merupakan
dalam
Renstradengan
SKPD ya/tidak
telah
dilakukan
rutin/periodik
terhadap
akuntabilitas
Dokumen
Renstra
SKPD
telah ada
Tidak berlaku
untuk
Pemda
Cukup jelas.
Penilaian
hambatannya
pencapaian
kinerja
organisasi
yang telah Sasaran
tujuan
rincian
yang jelas
terukurdaerah
dari
kinerja
SKPD
olehdan
inpektorat
atau merupakan rincian yang jelas dan
diperjanjikan/direncanakan.Penilaian
pernyataan
tujuannya.
Penilaian
dari pernyataan
tujuannya.
tim
yang
ditunjuk
olehpada
pimpinan
2 Dokumen Renstra SKPD di bawahnya
Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
Tidak berlaku
untuk SKPD
a/b/c/d/e
didasarkan
tingkat a/b/c/d/e
kualitas terukur
didasarkan
sasaran
yang
relevan Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
daerah.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
telah tersedia
didasarkan pada
pada %
%
SKPD yang
telah
pelaksanaan
dengan
tujuannya
sasaran yang relevan dengan tujuannya
pada
tingkat
kualitas
evaluasi dan
memiliki
dokumen
Renstra
jumlah SKPD
yang telah
Dokumenprogram
Renstratelah
telahdilakukan
memuat visi, misi, cakupan
RPJMDtelah
memuat
keseluruhan
subtansi
Renstra
SKPDuntuk
memuat
keseluruhan
3 Evaluasi
Pemda
melakukan
evaluasi
secara Tidak
berlaku
SKPD
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja dievaluasi
komponen tersebut.
Penilaian
a/b/c/d/e
subtansi komponen tersebut. Penilaian
rutin/periodik
terhadap
program-program
5 Terdapat
penilaian
akuntabilitas
hasil
evaluasi
akuntabilitas
kinerja
yang
Tidak
berlaku
untuk SKPD
sasaran, dan
targetatas
jangka
menengah
didasarkan
pada
% Evaluasi
pemenuhan
subtansi
a/b/c/d/e
didasarkan
pada %
yang
dilaksanakan.
terhadap
9 Dokumen Renstra telah menetapkan
RPJMD
telah memuat
tujuan/sasaran
Renstra SKPD telah memuat
kinerja unit kerja
telah
dilakukan
(poindalam
4) benar-benar
telah pemenuhan subtansi komponen
komponen
tersebut
dokumen
program
tidak
hanya
masalah
realisasi
seluruh hal yang ditetapkan dalam
prioritas
dan
strategi
pencapaianya
dalam tujuan/sasaran prioritas dan strategi
dimanfaatkan
untuk penilaian
kinerja
RPJMD
tersebut dalam dokumen Renstra SKPD
penyerapan
anggarannya,
juga % pencapaiannya
Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra
RPJMN.Penilaian
a/b/c/d/etetapi
didasarkan
dalam RPJMD.
SKPD.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
mencakup
masalah
pencapaian
hasil-hasil
atasannya
tujuan/sasaran prioritas dan strateginya
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan %
pada
tingkat kualitas
pemanfaatan
programnya.
Penilaian
dalam
RPJMD
relevana/b/c/d/e
dengan RPJMN tujuan/sasaran prioritas dan strateginya
didasarkan pada tingkat kualitas
b. KUALITAS RENSTRA (7%)
dalam Renstra SKPD relevan dengan
pelaksanaan
4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
Tujuan/sasaran dalam RPJMD telah
Tujuan/sasaran dalam Renstra SKPD Dijawab dengan
RPJMD
6 Hasil
evaluasi
telah
disampaikan
dan
LHE
telah
disampaikan
dan
Tidak
berlaku untuk
SKPD atau output
hasil
berkualitas
a/b/c/d/e
telah berkualitas
outcome,
KKE2
4 Evaluasi
akuntabilitas kinerja atas unit
Pemda
telahoutcome.Penilaian
melakukan evaluasi
secara Tidak
berlaku untuk
SKPD
dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang dikomunikasikan
kepada
pihak-pihak
yang
didasarkan pada
% tujuan
dan sasaran
penting,yaitu output yang secara logis
kerja telah dilakukan
rutin/periodik
terhadap
akuntabilitas
berkepentingan
berkepentingan, antara lain ( Pimpinan
yang telah
berkualitas
outcome.
kinerja
SKPD
oleh inpektorat
daerah atau mengarah dapat outcome yang jelas.
Daerah, Pimpinan SKPD, Kementerian
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
tim yang ditunjuk oleh pimpinan
PAN dan RB.Penilaian a/b/c/d/e
tujuan dan sasaran yang telah
daerah.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
didasarkan pada tingkat ketepatan
berkualitas outcome/output penting
pada tingkat kualitas evaluasi dan
penyampaian
cakupan jumlah SKPD yang telah
Page 1 of 10
dievaluasi

kemajuan pencapaian kinerja beserta


hambatannya
6 Indikator kinerja tujuan dan sasaran telah
17 memenuhi
Informasi yang
disajikan
telah
digunakan
kriteria
indikator
kinerja
yang
untuk penilaian kinerja
baik

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

290

kinerja unit kerja

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

2 Hasil evaluasi telah ditindaklanjuti untuk


3
Pelaksanaan
evaluasi
3 perbaikan
Pelaksanaan
evaluasi telah
telah disupervisi
disupervisi
perencanaan
dengan
dengan baik
baik melalui
melalui pembahasanpembahasan-

dapat dilaksanakan
5 Program/kegiatan merupakan cara untuk
mencapai tujuan/sasaran
2
Evaluasi
oleh
SDM
2 PEMANFAATAN
Evaluasi dilaksanakan
dilaksanakan
oleh
SDM yang
yang(3%)
III.
HASIL
EVALUASI
berkompetensi
berkompetensi

yang dievaluasi
II.
KUALITAS EVALUASI
II. KUALITAS
EVALUASI (5%)
(5%)
1
Pedoman
evaluasi
selaras
1 Evaluasi
Pedomantelah
evaluasi
selaras dengan
dengan
5
memberikan
rekomendasipedoman/juklak
evaluasi
Menpan
pedoman/juklak
evaluasi dari
dari
Menpan
rekomendasi
peningkatan
kinerja
yang

1
2
1
2
4 Hasil evaluasi menggambarkan
kondisi

Evaluasi dilaksanakan oleh SDM yang


berkompetensi
KUALITAS
RENSTRA (7%)
Tujuan dan sasaran telah berorientasi
Pelaksanaan evaluasi telah disupervisi
hasil
dengan baik melalui pembahasanNO pembahasan
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
yang reguler
dan bertahap
NO
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN

2
b.
4
3

II.
KUALITAS
EVALUASI
3 Dokumen
Renstra
telah (5%)
memuat visi, misi,
sasaran,
program,
1 tujuan,
Pedoman
evaluasi
selarasindikator
dengan kinerja
sasaran,
dan target
jangka
menengah
pedoman/juklak
evaluasi
dari
Menpan

2 Dokumen Renstra SKPD di bawahnya


1 telah tersedia
2

NO

a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)


1 Dokumen Renstra telah ada
6 Hasil evaluasi telah disampaikan dan
dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan
Dokumen Renstra SKPD telah ada

A. PERENCANAAN KINERJA (35%)


I. RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA

penilaian atas akuntabilitas


NO5 Terdapat
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN

Keterangan

Lampiran 3

Cukup jelas. RPJMD untuk Pemda.


Tidak berlaku untuk SKPD
LHE
telahdengan
disampaikan
dan
Tidak berlaku untuk SKPD
Penilaian
ya/tidak
dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan,
antara
lain ( Pimpinan
Tidak berlaku untuk
Pemda
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak
PENJELASAN
Keterangan
Daerah, Pimpinan SKPD, Kementerian
PROV/KAB/KOTA
SKPD
PAN
dan
RB.Penilaian
a/b/c/d/e
Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
Tidak berlaku untuk
SKPD
didasarkan pada tingkat
% SKPD
yang telah
3 ketepatan
4
5
penyampaian
memiliki dokumen Renstra
RPJMD memuat keseluruhan subtansi
Renstra SKPD memuat keseluruhan
komponen
tersebut.
Penilaian
a/b/c/d/e
subtansi
komponen
Cukup jelas.
Penilaian
a/b/c/d/e
Tidak berlaku
untuk tersebut.
SKPD Penilaian
didasarkan pada %
pemenuhan
subtansi a/b/c/d/e didasarkan pada %
keberadaan
pedoman
komponen
tersebut
pemenuhan subtansi komponen
evaluasi yang
telah dalam
sesuai dokumen
dengan
RPJMD
pedoman dan juklak evaluasi Kementerian tersebut dalam dokumen Renstra SKPD
PAN & RB
8 of 10
Cukup jelas.Penilaian Page
a/b/c/d/e
Tidak berlaku untuk SKPD
didasarkan pada tingkat kualitas SDM
yang melakukan evaluasi
Tujuan/sasaran
dalam RPJMD telah
Tujuan/sasaran dalam Renstra SKPD Dijawab dengan
Cukup jelas.Penilaian
a/b/c/d/ea/b/c/d/e
Tidakberkualitas
berlaku untuk
SKPD atau output
berkualitas
outcome.Penilaian
telah
outcome,
KKE2
tingkat
kualitas
didasarkan pada %
tujuan
dan sasaran
penting,yaitu output yang secara logis
PENJELASAN
Keterangan
PENJELASAN
Keterangan
pelaksanaan
proses reviu
kepada tim
yang
telah PROV/KAB/KOTA
berkualitas
outcome.
mengarah dapat SKPD
outcome yang jelas.
SKPD
evaluator PROV/KAB/KOTA
Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada %
3
4
5
3
5
tujuan
dan sasaran
telah
Cukup jelas .Penilaian
a/b/c/d/e
Tidak berlaku
untuk4yang
SKPD
berkualitas outcome/output penting
didasarkan pada tingkat kualitas hasil
evaluasi
Cukup jelas.Penilaian
jelas.
a/b/c/d/e
Tidak berlaku
berlaku untuk
untuk SKPD
SKPD
jelas. Penilaian
Penilaian a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
Cukup
Tidak
didasarkan pada
pada tingkat
keberadaan
pedoman
keberadaan
pedoman
didasarkan
kelengkapan
dan
evaluasi
yang
evaluasirekomendasi
yang telah
telah sesuai
sesuai dengan
dengan
kualitas
pedoman
evaluasi
Kementerian
pedoman dan
dan juklak
juklak
evaluasi
Kementerian
Program/Kegiatan
(nama
ataupun
hasil
Program/kegiatan (nama ataupun hasil
PAN
PAN &
& RB
RB
program/kegiatan)
yang direncanakan
program/kegiatan ) yang direncanakan
Cukup
a/b/c/d/e
Tidak
untuk
SKPD
Cukup jelas.Penilaian
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
Tidak berlaku
berlaku
untuk sebab
SKPD akibat secara
memiliki
hubungan sebab
akibat secara memiliki
hubungan
didasarkan
tingkat
SDM
didasarkan
pada
tingkat kualitas
kualitas
SDM
logis
denganpada
tujuan/sasaran
Pemda
logis dengan tujuan/sasaran SKPD.
yang
evaluasi
yang melakukan
melakukan
evaluasi
dalam
RPJMD.
Penilaian
a/b/c/d/e
pada %
Pada
tingkat
Pemda
telah ada
perbaikan Penilaian
Tidak berlaku
untuk didasarkan
SKPD
Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
Tidak
untuk
Cukupterhadap
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
Tidak berlaku
berlaku
untuk SKPD
SKPD
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
% program dan program
dan kegiatan
yang memiliki
nyata
kelemahan-kelemahan
didasarkan
pada
tingkat
kualitas
didasarkan
pada
tingkat
kualitas
kegiatan
yang
memiliki
hubungan
sebab hubungan sebab akibat dengan
dalam
perencanaan
kinerja
yang telah

Tidak berlaku untuk SKPD


hasil evaluasi akuntabilitas kinerjaPENJELASAN
yang
PROV/KAB/KOTA
SKPD
telah dilakukan
(poin 4) benar-benar telah
dimanfaatkan untuk 3
penilaian kinerja
4
SKPD.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
pada tingkat kualitas pemanfaatan

kinerja SKPD oleh inpektorat daerah atau


tim yang ditunjuk oleh pimpinan
daerah.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
pada tingkat kualitas evaluasi dan
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
cakupan jumlah
SKPD yang
telah PEMERINTAH DAERAH
dievaluasi

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

E. PENCAPAIAN
SASARAN/KINERJA
5 Informasi mengenai
kinerja dapat
KINERJA YANG DILAPORKAN
diandalkan
5 Program/kegiatan
(OUTPUT) (5%)
(5%) merupakan cara untuk
(OUTPUT)
6 Kinerja
outcome selaras dengan outcome
tujuan/sasaran
1 mencapai
Targetingin
dapat
dicapai
1
Target
dapat
dicapai
yang
dicapai
dalam
RKP/RPJM/Renstra atasan
2 Informasi
Informasi mengenai
mengenai kinerja
kinerja dapat
dapat
2
diandalkan
diandalkan
KINERJA
LAINNYA (10%)
3 Kinerja
Kinerja output
output selaras
selaras dengan
dengan output
output yang
yang
3
ingin dicapai dalam RKP/RPJM/Renstra

KKE1-1

Dijawab dengan
KKE1-1
Dijawab dengan
Dijawab
dengan
KKE1-1
KKE2
Dijawab
dengan

Keterangan

Lampiran
3
Dijawab
dengan
KKE3

Dijawab dengan
KKE1-1
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Dijawab dengan
KKE1-1
Program/Kegiatan (nama ataupun hasil
Program/kegiatan (nama ataupun hasil
Sasaran dan indikator kinerja dalam PPS Sasaran dan indikator kinerja dalam
Dijawab dengan
program/kegiatan)
yang direncanakan
program/kegiatan
) yang direncanakan Dijawab dengan
Cukup jelas.
jelas.
Cukuprelevan
jelas. dengan
Cukup
Cukup
jelas.
Dijawab
dengan
relevan
dengan sasaran dan indikator
PPS
sasaran dan
KKE1-1
memiliki hubungan sebab akibat secara memiliki hubungan sebab akibat secara
KKE1-1
KKE1-1
dalam RKPD/RPJMD.
indikator dalam Renstra.
logis
dengan
tujuan/sasaran
Pemda
logis
dengan
tujuan/sasaran
SKPD.
Cukup jelas.
jelas.
Cukup jelas.
jelas.
Dijawab dengan
dengan
Cukup
Cukup
Dijawab
dalam RPJMD.
Penilaian
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
KKE1-1
KKE1-1
a/b/c/d/e
didasarkan
% program
dan program
memiliki
Sasaran dan
dan
indikatorpada
kinerja
dalam PPS
PPS
Sasaran dan
dan kegiatan
indikator yang
kinerja
dalam
Dijawab dengan
dengan
Sasaran
indikator
kinerja
dalam
Sasaran
dan
indikator
kinerja
dalam
Dijawab
kegiatan
yang memiliki
sebab hubungan
sebab
akibat
dengandan
relevan dengan
sasaranhubungan
dan indikator
PPS relevan
dengan
sasaran
KKE1-1

pelaksanaan
reviu
kepada
tim
pelaksanaan
proses
reviuhasil
kepada
tim
akibat
denganproses
sasarannya
sasarannya
direkomendasikan
dalam
evaluasi
evaluator
akuntabilitas kinerja tahun
4 Indikator
Hasil evaluasi
menggambarkan
kondisi
Cukup jelas
.Penilaian a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
Tidak berlaku
untuk SKPD
sebelumnya.Penilaian
6
kinerja
tujuan dan sasaran
telah Indikator
tujuan/sasaran
Pemda dalam
Indikator
tujuan/sasaran
SKPD dalam
yang dievaluasi
didasarkan
pada
tingkatkualitas
kualitas
hasil
didasarkan
pada
tingkat
memenuhi
kriteria indikator kinerja yang RPJMD
telah
memenuhi
kriteria
SMART.
Renstra
telah
memenuhi kriteria
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
evaluasi a/b/c/d/e didasarkan pada %
pemanfaatan
baik
Penilaian
SMART.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan
AKUNTABILITAS
KINERJAa/b/c/d/e
INSTANSI PEMERINTAH
DAERAH
5 Evaluasi telah memberikan rekomendasiCukup jelas.Penilaian
Tidak berlaku
untuk
SKPD
kinerja
tujuan
danada
sasaran
yang pada
indikator
kinerja
tujuan dan
3 Hasil evaluasi telah ditindaklanjuti untuk indikator
Pada tingkat
Pemda
telah
perbaikan
Tidak %
berlaku
untuk
SKPD
rekomendasi peningkatan kinerja yang
didasarkan
pada
tingkat
kelengkapan
dan
kriteria
SMART
sasaran yang memenuhi kriteria
perbaikan penerapan manajemen kinerja memenuhi
nyata terhadap
kelemahan-kelemahan
PENJELASAN
dapat dilaksanakan
kualitas rekomendasi
SMART
dalam penerapan manajemen kinerja
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
PROV/KAB/KOTA
SKPD
yang telah direkomendasikan
dalam hasil
1 7 Target kinerja sesuai2dengan target yang Penetapan
3kinerja
4
evaluasi akuntabilitas
tahun
target kinerja
dalam
RPJMD Penetapan target kinerja
dalam
PEMANFAATAN
HASIL EVALUASI
(3%) mengacu
A.III.
PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
sebelumnya.Penilaian
a/b/c/d/e
ditetapkan
dalam
Dokumen
pada target-target
dalam
Renstra SKPD mengacu pada targetI. RPJMN/Dokumen
RENCANA STRATEGIS
( RENSTRA
didasarkan
pada tingkat
kualitas
Renstra
atasannya
RPJMN
.Penilaian
a/b/c/d/e
sarkan pada target dalam RPJMD .Penilaian
2 PEMENUHAN
Hasil evaluasi telah
ditindaklanjuti
Pada
tingkat
Pemda
telah
ada perbaikan
Tidak berlaku
untuk SKPD
pemanfaatan
target
kinerja
dalam
RPJMD
relevan
a/b/c/d/e
didasarkan
pada % target
a.
RENSTRA
(3%) untuk %
perbaikan Renstra
perencanaan
nyata terhadap
kelemahan-kelemahan
dengan
RPJMN
kinerja
dalam Renstra
SKPD relevan
1 Dokumen
telah ada
Cukup
jelas.
RPJMD
untuk Pemda.
Tidak berlaku
untuk SKPD
dalamtingkat
perencanaan
kinerja
yang
telah
RPJMD
4 Hasil evaluasi telah ditindaklanjuti untuk Penilaian
Pada
Pemda
telah ada
perbaikan
Tidak berlaku untuk SKPD
dengan
ya/tidak
direkomendasikan
dalam hasil evaluasi
mengukur keberhasilan unit kerja
nyata
terhadap kelemahan-kelemahan
akuntabilitas
kinerja
tahunmerupakan
8 Sasaran
penjabaran
dari
Sasaran
dalam
RPJMD
Sasaran
dalam
Renstradengan
SKPD ya/tidak
Dokumenmerupakan
Renstra SKPD
telah ada
Tidak
berlaku
untuk
Pemda
Cukup
jelas.
Penilaian
dalam
pengukuran
kinerja
yang telah
sebelumnya.Penilaian
a/b/c/d/e
tujuan
rincian
yang jelas dan
terukur
merupakan rincian yang jelas dan
direkomendasikan
dalam
hasildari
evaluasi
didasarkan
pada
tingkat
kualitas a/b/c/d/e terukur
pernyataan
tujuannya.
Penilaian
dari pernyataan
tujuannya.
2 Dokumen Renstra SKPD di bawahnya
Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
Tidak berlaku
untuk SKPD
akuntabilitas
kinerja
tahun
pemanfaatan
didasarkan
pada % sasaran
yang
relevan Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
telah tersedia
SKPD
yang
telah
sebelumnya.Penilaian
a/b/c/d/e
tujuannya
yang relevan
dengan tujuannya
memiliki
dokumen
Renstra
didasarkan
pada
tingkat
kualitas
3 Hasil evaluasi telah ditindaklanjuti untuk dengan
Pada tingkat
Pemda
telah
ada perbaikan sasaran
Tidak berlaku
untuk SKPD
pemanfaatan
3 Dokumen
telah
memuat visi,
misi, RPJMD
memuat
keseluruhan subtansi
Renstra SKPD memuat keseluruhan
perbaikan Renstra
penerapan
manajemen
kinerja
nyata terhadap
kelemahan-kelemahan
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja komponen
tersebut.
Penilaian kinerja
a/b/c/d/e
subtansi komponen tersebut. Penilaian
dalam penerapan
manajemen
sasaran, danSASARAN/KINERJA
target jangka menengah
didasarkan
pada % pemenuhan
subtansi
yang telah direkomendasikan
dalam
hasil a/b/c/d/e didasarkan pada %
E. PENCAPAIAN
9 Dokumen Renstra telah menetapkan
RPJMD telah memuat tujuan/sasaran
Renstra SKPD telah memuat
komponen
tersebut dalam
dokumen
pemenuhan subtansi komponen
evaluasi akuntabilitas
kinerja
tahun
KINERJA
DILAPORKAN
seluruh
halYANG
yang ditetapkan
dalam
prioritas dan strategi pencapaianya dalam tujuan/sasaran prioritas dan strategi
RPJMD
tersebut dalam dokumen Renstra SKPD
sebelumnya.Penilaian
a/b/c/d/e
(OUTPUT)RPJMN/Dokumen
(5%)
Dokumen
Renstra
RPJMN.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan % pencapaiannya dalam RPJMD.
didasarkan pada tingkat kualitas
1 atasannya
Target dapat dicapai
Cukup
jelas.
Cukup jelas.
tujuan/sasaran
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan %
pemanfaatan prioritas dan strateginya
dalam RPJMD relevan dengan RPJMN tujuan/sasaran prioritas dan strateginya
b.
KUALITAS
RENSTRA
(7%)
2 Informasi mengenai kinerja dapat
Cukup jelas.
Cukup Renstra
jelas. SKPD relevan dengan
dalam
Hasil evaluasi
telah ditindaklanjuti
untuk Tujuan/sasaran
Pada tingkat Pemda
telah
ada perbaikan
Tidak berlaku untuk
SKPD
4 Tujuan
dan sasaran
telah berorientasi
dalam
RPJMD
telah
Tujuan/sasaran
dalam
Renstra SKPD
diandalkan
RPJMD
mengukur
keberhasilan
unit kerja
nyata terhadap
kelemahan-kelemahan
outcome.Penilaian
a/b/c/d/e
berkualitas
outcome,
atau
output
3 hasil
Kinerja
output
selaras dengan
output yang berkualitas
Sasaran
dan
indikator
kinerja dalam
PPS telah
Sasaran
dan indikator
kinerja
dalam
dalam pengukuran
yang
telah
padasasaran
%kinerja
tujuan
dan
sasaran
penting,yaitu
secara
logis
ingin dicapai dalam RKP/RPJM/Renstra didasarkan
relevan
dengan
dan
indikator
PPS relevan output
denganyang
sasaran
dan
direkomendasikan
dalam
hasil evaluasi
yang
telah
berkualitas
outcome.
mengarah
dapatRenstra.
outcome yang jelas.
atasan
dalam
RKPD/RPJMD.
indikator dalam
akuntabilitas kinerja tahun
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
sebelumnya.Penilaian a/b/c/d/e
tujuan dan sasaran yang telah
KINERJA YANG DILAPORKAN
didasarkan pada tingkat kualitas
berkualitas outcome/output penting
(OUTCOME) (5%)
pemanfaatan
4 Target dapat dicapai
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Page 1 of 10

pembahasan
pembahasan yang
yang reguler
reguler dan
dan bertahap
bertahap

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

291

292

SETDITJEN PHKA - 2012

9 Kinerja Transparansi

13 Kinerja Bidang Pendidikan

12 Kinerja Bidang Kesehatan

mencapai tujuan/sasaran

11
Penghargaan Lainnya
5 Program/kegiatan
merupakan cara untuk

10 Kinerja Integritas

6
b.
4
NO

Tidak berlaku bagi SKPD

Cukup jelas.
Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak

Cukupberlaku
jelas. untuk SKPD
Tidak

Dijawab dengan
KKE1-2A
Dijawab dengan
KKE1-2A
Dijawab dengan
KKE1-2A
Dijawab dengan
KKE1-2A
Dijawab dengan
KKE1-2A

Dijawab dengan
KKE1-1
Dijawab dengan
KKE1-1
Dijawab dengan
KKE1-1
Dijawab
dengan
Keterangan
KKE2

Dijawab dengan
KKE1-1
Dijawab dengan
KKE1-1
Dijawab dengan
KKE1-1

Keterangan

Lampiran 3

memiliki hubungan sebab akibat secara memiliki hubungan sebab akibat secara
logis
dengan
tujuan/sasaran
Pemda dari logis dengan
SKPD.
Penilaian
berdasarkan
data sekunder
Tidak tujuan/sasaran
berlaku bagi SKPD
Dijawab dengan
dalam
RPJMD.
Penilaian
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
BPS dan
Kemenkes
KKE1-2B
a/b/c/d/e
pada
programdari
dan programTidak
Penilaiandidasarkan
berdasarkan
data%sekunder
berlaku bagi
Dijawab dengan
dan kegiatan
yangSKPD
memiliki
BPS dan yang
Kemendiknas
KKE1-2B
kegiatan
memiliki hubungan sebab hubungan sebab akibat dengan
PENJELASAN
Keterangan

of 10
Penilaian berdasarkanPage
data 9sekunder
dari
Tidak berlaku bagi SKPD
KPK
dijawab dengan KKE
1-2. ataupun
Penghargaan
Tidak berlaku
bagiataupun
SKPD hasil
Program/Kegiatan
(nama
hasil
Program/kegiatan
(nama
lainnya yang levelnya
nasional
program/kegiatan)
yang
direncanakan
program/kegiatan ) yang direncanakan

cukup jelas

Cukup jelas.
jelas. RPJMD untuk Pemda.
Cukup
Penilaian dengan ya/tidak
Cukup jelas.
Tidak berlaku untuk Pemda

Sasaran dan indikator kinerja dalam PPS Sasaran dan indikator kinerja dalam
Cukup
a/b/c/d/e
Tidak
berlaku dengan
untuk SKPD
relevanjelas.Penilaian
dengan sasaran
dan indikator
PPS relevan
sasaran dan
didasarkan
pada % SKPD yang telah
dalam RKPD/RPJMD.
indikator dalam Renstra.
memiliki dokumen Renstra
Dokumen
telah memuat visi, misi, RPJMD memuat keseluruhan subtansi
Renstra SKPD memuat keseluruhan
KINERJA Renstra
YANG DILAPORKAN
tujuan,
sasaran,
program, indikator kinerja komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
subtansi komponen tersebut. Penilaian
(OUTCOME)
(5%)
sasaran,
dan dicapai
target jangka menengah
didasarkan
didasarkan pada %
Target dapat
Cukup jelas.pada % pemenuhan subtansi a/b/c/d/e
Cukup jelas.
komponen tersebut dalam dokumen
pemenuhan subtansi komponen
RPJMD
tersebut dalam dokumen Renstra SKPD
Informasi mengenai kinerja dapat
Cukup jelas.
Cukup jelas.
diandalkan
Kinerja outcome selaras dengan outcome Sasaran dan indikator kinerja dalam PPS Sasaran dan indikator kinerja dalam
KUALITAS
RENSTRA
(7%)
yang ingin dicapai
dalam
relevan dengan sasaran dan indikator
PPS relevan dengan sasaran dan
Tujuan
dan sasaran telah
berorientasi
Tujuan/sasaran
dalam RPJMD telah
Tujuan/sasaran
dalam Renstra SKPD
RKP/RPJM/Renstra
atasan
dalam RKPD/RPJMD.
indikator dalam Renstra.
PENJELASAN
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
hasil
berkualitas PROV/KAB/KOTA
outcome.Penilaian a/b/c/d/e
telah berkualitas SKPD
outcome, atau output
didasarkan pada % tujuan dan sasaran
penting,yaitu output yang secara logis
KINERJA LAINNYA2(10%)
3
4
yang telah berkualitas outcome.
mengarah dapat outcome yang jelas.
Kinerja Pencatatan Keuangan
Penilaian berdasarkan data sekunder dari
Tidak berlaku bagi SKPD
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
BPK
tujuan dan
sasaran
yang
Kinerja Pelayanan Publik
Penilaian berdasarkan Survey oleh
Tidak
berlaku
bagitelah
SKPD
berkualitas outcome/output penting
Internal Instansi

3 Kinerja output selaras dengan output yang


2 Dokumen
Renstra
di bawahnya
ingin dicapai
dalamSKPD
RKP/RPJM/Renstra
telah
tersedia
atasan

2 Informasi mengenai kinerja dapat


Dokumen
diandalkanRenstra SKPD telah ada

E. PENCAPAIAN
SASARAN/KINERJA
A.
PERENCANAAN
KINERJA (35%)
KINERJA YANG
DILAPORKAN
I. RENCANA
STRATEGIS
( RENSTRA
(OUTPUT) (5%)RENSTRA (3%)
a. PEMENUHAN
1 Dokumen
Target dapat
dicapai
1
Renstra
telah ada

NO

Pada tingkat Pemda telah ada perbaikan Tidak berlaku untuk SKPD
nyata terhadap kelemahan-kelemahan
dalam pengukuran kinerja yang telah
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
direkomendasikan dalam hasil evaluasi
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH DAERAH
akuntabilitas kinerja
tahun
sebelumnya.Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada tingkat kualitas PENJELASAN
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
pemanfaatan
PROV/KAB/KOTA
SKPD

4 Hasil evaluasi telah ditindaklanjuti untuk


mengukur keberhasilan unit kerja

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Penilaian berdasarkan data sekunder dari

BPS dan
Kemendiknas
Tidak
berlaku
untuk Pemda

Penilaian berdasarkan data sekunder dari

SETDITJEN PHKA - 2012

5 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai tujuan/sasaran

b. KUALITAS RENSTRA (7%)


4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

2 Dokumen Renstra SKPD di bawahnya


15 telah
Kinerja
Bidang Sosial
tersedia

Program/Kegiatan (nama ataupun hasil


program/kegiatan) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat secara
logis dengan tujuan/sasaran Pemda
dalam RPJMD.
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan pada % program dan
kegiatan yang memiliki hubungan sebab

Tujuan/sasaran dalam RPJMD telah


berkualitas outcome.Penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada % tujuan dan sasaran
yang telah berkualitas outcome.

Program/kegiatan (nama ataupun hasil


program/kegiatan ) yang direncanakan
memiliki hubungan sebab akibat secara
logis dengan tujuan/sasaran SKPD.
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
program dan kegiatan yang memiliki
hubungan sebab akibat dengan

Tujuan/sasaran dalam Renstra SKPD


telah berkualitas outcome, atau output
penting,yaitu output yang secara logis
mengarah dapat outcome yang jelas.
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada %
tujuan dan sasaran yang telah
berkualitas outcome/output penting

Renstra SKPD memuat keseluruhan


subtansi komponen tersebut. Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan pada %
pemenuhan subtansi komponen
tersebut dalam dokumen Renstra SKPD

Tidak berlaku bagi SKPD

Tidak berlaku bagi SKPD

Tidak berlaku bagi SKPD

Tidak berlaku untuk SKPD

Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak

Tidak berlaku bagi SKPD

Tidak berlaku bagi SKPD

SKPD
Tidak berlaku
bagi SKPD

Tidak berlaku bagi SKPD

Penilaian
berdasarkan
data Pemda.
sekunder dari Tidak berlaku
Tidak berlaku
bagi SKPD
Cukup
jelas.
RPJMD untuk
untuk SKPD
BPS dan Kemenkes
Penilaian
dengan ya/tidak

PROV/KAB/KOTA
Penilaian berdasarkan
data sekunder dari
3
KPK
dijawab dengan KKE 1-2. Penghargaan
lainnya yang levelnya nasional

Tidak berlaku bagi SKPD

SKPD
4

Tidak berlaku bagi SKPD


DAERAH

PENJELASAN

BPS jelas.Penilaian a/b/c/d/e


Cukup
Penilaian berdasarkan
datayang
sekunder
didasarkan
pada % SKPD
telah dari
BPS
memiliki dokumen Renstra
16 Kinerja Bidang Ekonomi
Penilaian berdasarkan data sekunder dari
3 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, RPJMD
memuat keseluruhan subtansi
BPS
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja komponen tersebut. Penilaian a/b/c/d/e
sasaran, dan target jangka menengah
didasarkan pada % pemenuhan subtansi
komponen tersebut dalam dokumen
RPJMD

14 Kinerja Bidang Ketenagakerjaan

Dokumen Renstra SKPD telah ada

13 Kinerja Bidang Pendidikan

12
Kinerja Bidang
Kesehatan
1 Dokumen
Renstra
telah ada

a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)

Penghargaan Lainnya
A.11
PERENCANAAN
KINERJA (35%)
I. RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA

10 Kinerja Integritas

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

NO

9 Kinerja Transparansi

8 Kinerja Pelayanan Publik

PROV/KAB/KOTA
3

Penilaian berdasarkan data sekunder dari


BPK
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
Penilaian berdasarkan
olehPEMERINTAH
AKUNTABILITAS
KINERJA Survey
INSTANSI
Internal Instansi
cukup jelas

7 Kinerja Pencatatan Keuangan

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

NO

Dijawab dengan
KKE2

Dijawab dengan
KKE1-2B
Dijawab dengan
KKE1-2B
Dijawab dengan
KKE1-2B
Dijawab dengan
KKE1-2B
Dijawab dengan
KKE1-2B

Lampiran
3
Dijawab
dengan
KKE1-2A
Dijawab dengan
KKE1-2A
Dijawab dengan
Keterangan
KKE1-2A
Dijawab dengan
5
KKE1-2A
Dijawab dengan
KKE1-2A

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

293

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran 4
Template Kertas Kerja Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Pemerintah Daerah

294

SETDITJEN PHKA - 2012











a/b/c/d/e






a/b/c/d/e

3 program, indikator kinerja sasaran, dan target jangka

menengah
b. KUALITAS RENSTRA (7%)
#DIV/0!
4 Tujuan
dan sasaran telah berorientasi hasil

a/b/c/d/e
b. KUALITAS RENSTRA (7%)

Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai
a/b/c/d/e
5
4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil
tujuan/sasaran

Program/kegiatan
merupakan
untuk
mencapai
Indikator
kinerja tujuan dan
sasarancara
telah
memenuhi
kriteria
5
6
a/b/c/d/e
tujuan/sasaran
baik

indikator
kinerja yang
Indikator
kinerja dengan
tujuan dan
sasaran
telah
memenuhi
kriteria
Target
kinerja
sesuai
target
yang
ditetapkan
dalam
6
a/b/c/d/e
7
indikator
kinerja yang baik
atasannya

Dokumen
RPJMN/Dokumen
Renstra
Target kinerja sesuai dengan target yang ditetapkan dalam
7 merupakan penjabaran dari tujuan
8 Sasaran
a/b/c/d/e
Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra atasannya

Dokumen
Renstra
telah menetapkan
hal yang
8 Sasaran
merupakan
penjabaran seluruh
dari tujuan

9 ditetapkan dalam Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra
a/b/c/d/e
Dokumen Renstra telah menetapkan seluruh hal yang


atasannya
9 ditetapkan dalam Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra
Dokumen Renstra telah selaras dengan Dokumen
a/b/c/d/e
10
atasannya
RPJMN/Dokumen
Renstra
atasannya
Dokumen Renstra
telah
selaras dengan Dokumen
10
Dokumen
Renstra telah selaras dengan dokumen
RPJMN/Dokumen Renstra atasannya

11
a/b/c/d/e
perencanaan
menengah
lainnya
Dokumenjangka
Renstra
telah selaras
dengan dokumen
11
perencanaan jangka menengah lainnya

RENSTRA (5%)
#DIV/0!
c. IMPLEMENTASI


Dokumen
Renstra digunakan
sebagai
c. IMPLEMENTASI
RENSTRA
(5%)acuan
dalam
12
a/b/c/d/e

penyusunan
dokumen
tahunan
Dokumen
Renstraperencanaan
digunakan sebagai
acuan dalam
12

Dokumen
Renstradokumen
digunakan
sebagai acuan
dalam
penyusunan
perencanaan
tahunan


13
a/b/c/d/e
penyusunan
Dokumen
SKPD
Dokumen
Renstra Renstra
digunakan
sebagai acuan dalam
13
Dokumen
RenstraDokumen
digunakan
sebagai
acuan
penyusunan
Renstra
SKPD
penyusunan

dan Anggaran
Rencana
Kerja
Dokumen
Renstra
digunakan
sebagai acuan penyusunan
Dokumen

SETDITJEN PHKA - 2012

#DIV/0!
Error


Error

Error

Error



#VALUE!




#VALUE!

Error

Error

Error

Error

Error


Error

#DIV/0!

295

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!



#VALUE!



#VALUE!

Y/T
NILAI
5
SKPD 6
#VALUE!
#VALUE!
Y/T
NILAI
#VALUE!
#VALUE!
5
6
#VALUE!
#VALUE!




Error

Error

Y/T
NILAI
3 PROV/KAB/KOTA
4
#DIV/0!
#DIV/0!
Y/T
NILAI
#DIV/0!3
#DIV/0!
4
#DIV/0!
#DIV/0!
y/t
Error

TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI


PROV/KAB/KOTA
SKPD
KOMPONEN/SUB KOMPONENAKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH

TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI


AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH

1
2
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN
RENSTRA (15%)
1
2
A. PEMENUHAN
PERENCANAAN
KINERJA(3%)
(35%)
a.
RENSTRA
I. DOKUMEN
1 Dokumen
RenstraRENSTRA
telah ada (15%)
a. PEMENUHAN
RENSTRA
(3%)
Dokumen
Renstra SKPD
telah ada
1 Dokumen
Renstra
telah
ada
telah tersedia
2 Dokumen
Renstra
SKPD
di bawahnya
Dokumen
Renstra
telah
ada
Dokumen
Renstra
telah SKPD
memuat
visi,
misi, tujuan, sasaran,
2 Dokumen
Renstra
SKPD
di bawahnya
telah
tersedia
3 program,
indikator
kinerja
sasaran,
dan target
jangka
Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
menengah

NO

#VALUE!
#VALUE!


#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!






#VALUE!

7
TOTAL
#VALUE!
#VALUE!
7
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!

TOTAL



#VALUE!



#VALUE!

#VALUE!
CONTROL
#VALUE!
#VALUE!

CONTROL

KKE3

KKE3

KKE2

KKE2

REF

REF

Lampiran 4

Lampiran 4

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

296












































































8 Kegiatan merupakan cara untuk mencapai sasaran
Indikator
kinerja
kegiatan
II.
DOKUMEN
RKTsasaran
(10%)
dan (5%)
c.
RENSTRA
telah memenuhi
9 IMPLEMENTASI
kriteria
indikator
kinerja
yang
baik
acuan dalam
a. Dokumen
PEMENUHAN
RKT
(2%)

Renstra
digunakan
sebagai
12 Target kinerja sesuai dengan target yang ditetapkan dalam
dokumen
perencanaan
tahunan
1 penyusunan
Dokumen RKT
telah ada

10
Dokumen
atasannya
Dokumen RPJMN/Dokumen
Renstra digunakanRKT
sebagai
acuan dalam
13 Dokumen RKT Eselon I telah ada
penyusunan Dokumen Renstra SKPD

2 IMPLEMENTASI
RKT disusun
sebelum
mengajukan
anggaran
Dokumen Renstra
digunakan
acuan penyusunan
c.
RKT
(5%)
sebagai
acuan
dan
Anggaran
3 Dokumen
Dokumen Rencana
RKT telah
Unit Kerja
kerja
di
bawahnya
tersedia
Dokumen
RKT
digunakan
sebagaitelah
untuk
13
14 Dokumen
telah
direviu
secara
indikator
menyusun
penetapan
kinerja
(PK)
berkala
Dokumen Renstra
RKT
telah
memuat
sasaran,
program,
4
Dokumen
RKT digunakan
acuan dalam
kinerja sasaran,
dan targetsebagai
jangka pendek
penyusunan
14
(10%)
unit kerja
II. RKT
DOKUMEN
RKT
Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk
a. PEMENUHAN
RKT
(2%)
15
b.
KUALITASanggaran
RKT
(3%)

menyusun
(RKA)
1 Dokumen RKT telah ada
5 Dokumen RKT telah selaras dengan dokumen Renstra
















TOTAL
7




































































SETDITJEN PHKA - 2012

A. PERENCANAAN KINERJA (35%)


8 Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan
I. DOKUMEN RENSTRA (15%)
Dokumen Renstra telah menetapkan seluruh hal yang
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
9 ditetapkan dalam Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra
1 Dokumen Renstra telah ada
atasannya
TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI
Dokumen Renstra
Renstra telah
SKPDselaras
telah ada
Dokumen
dengan Dokumen
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH
10
2 Dokumen Renstra SKPD di bawahnya telah tersedia
RPJMN/Dokumen Renstra atasannya
Dokumen Renstra
Renstra telah
telah selaras
memuatdengan
visi, misi,
tujuan, sasaran,

Dokumen
dokumen
PROV/KAB/KOTA
SKPD
11
3
program, indikator
kinerja
sasaran,
dan target jangka
NO perencanaan
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
jangka
menengah
lainnya
Y/T
NILAI
Y/T
NILAI
menengah
1
2
3
4
5
6
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%) (5%)
c. IMPLEMENTASI
RENSTRA
b.
KUALITAS RENSTRA
(7%)
I. DOKUMEN
RENSTRA
(15%)sebagai acuan dalam
Dokumen Renstra
digunakan
4 PEMENUHAN
Tujuan dan sasaran
telah berorientasi
hasil
12
a.
RENSTRA
(3%)
penyusunan dokumen
perencanaan
tahunan
Program/kegiatan
cara untuk
mencapai
1
Dokumen
Renstra
telah
ada sebagai
Dokumen
Renstra merupakan
digunakan
acuan
dalam
5
13 Dokumen
tujuan/sasaran
Renstra
SKPD
telah ada
penyusunan
Dokumen
Renstra
SKPD
Indikator
kinerja
tujuan
dan
sasaran
telah
memenuhi
kriteria
2
SKPD di bawahnya
telah tersedia
sebagai acuan
penyusunan
6 Dokumen Renstra digunakan
indikator kinerja
yang
baik
Dokumen
Renstra
telah
memuat
visi, misi, tujuan, sasaran,

Dokumen
Rencana
Kerja
dan Anggaran
Target kinerja
sesuai
dengan
target dan
yangtarget
ditetapkan
3
program,
indikator
kinerja
sasaran,
jangkadalam
7 Dokumen
14
Renstra telah
direviu
secara berkala
Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra atasannya
menengah
8 Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan
II. DOKUMEN
RKT (10%)
Dokumen Renstra
telah(7%)
menetapkan seluruh hal yang
b.
KUALITAS
RENSTRA

a.
RKT
(2%) RPJMN/Dokumen Renstra
9 PEMENUHAN
ditetapkan dalam
Dokumen
4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil
1 Dokumen
atasannyaRKT telah ada
Program/kegiatan
untukDokumen
mencapai
Dokumen Renstra merupakan
telah selarascara
dengan
5 Dokumen
RKT Eselon I telah ada
10
tujuan/sasaran
RPJMN/Dokumen Renstra atasannya
Indikator kinerja
tujuan
sasaran
telahdokumen
memenuhi
kriteria
2
disusun
sebelum
mengajukan
anggaran
Renstra
telahdan
selaras
dengan
6 Dokumen RKT
11
indikator
kinerja
yangmenengah
baik
perencanaan
jangka
lainnya
3 Target
Dokumen
RKTsesuai
Unit kerja
di bawahnya
telah
tersedia dalam
kinerja
dengan
target yang
ditetapkan
7 Dokumen RKT telah memuat sasaran, program, indikator
4 Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra atasannya
sasaran,
dan
target
jangka
pendek
c.
IMPLEMENTASI
RENSTRA
(5%)
8 kinerja
Sasaran
merupakan
penjabaran
dari
tujuan
Dokumen Renstra
Renstra telah
digunakan
sebagaiseluruh
acuan dalam
Dokumen
menetapkan
hal yang

12
penyusunandalam
dokumen
perencanaan
tahunan Renstra
9 KUALITAS
ditetapkan
Dokumen
RPJMN/Dokumen
b.
RKT
(3%)
Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
13
5 atasannya
Dokumen
RKT
telah selaras
dengan dokumen Renstra
penyusunan
Dokumen
Dokumen
Renstra
telahRenstra
selaras SKPD
dengan Dokumen
10 Dokumen RKT
telah
selaras dengan
RKP/RKT
Renstra
digunakan
sebagaiDokumen
acuan penyusunan
RPJMN/Dokumen
Renstra
atasannya
6
atasannya
Dokumen Renstra
Rencanatelah
Kerjaselaras
dan Anggaran
Dokumen
dengan dokumen
11
7 perencanaan
Sasaran
berorientasi
hasilsecara
14
Dokumentelah
Renstra
telah
direviu
jangka
menengah
lainnyaberkala





Lampiran
4




CONTROL REF

8


KKE2








KKE3








KKE2





KKE3















KKE2



KKE3



















Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

III.
6
a.
2
1
7
3
8
4
9





DOKUMEN
PENETAPAN
KINERJA
(10%) RKP/RKT
Dokumen
Eselon
I telah
ada Dokumen
Dokumen RKT
RKT
telah selaras
dengan




PEMENUHAN
PK (2%)

atasannya


Dokumen RKT disusun sebelum mengajukan anggaran





Dokumen
PK
telah
ada

Sasaran telah berorientasi hasil


Dokumen
RKT
Unit
kerja
di
bawahnya
telah
tersedia







Kegiatan merupakan
cara untuk
mencapai
sasaran
TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI
RKT telah memuat
sasaran,
program,
indikator


Dokumen

Indikatorsasaran,
kinerja dan
sasaran
dan
kegiatan
telah
target
jangka
pendek
memenuhi
INSTANSI PEMERINTAH
AKUNTABILITAS
KINERJA
kinerja
DAERAH
kriteria indikator kinerja yang baik


Page 1

Target kinerja sesuai dengan target yang ditetapkan dalam PROV/KAB/KOTA
of 4

SKPD
RKT
(3%)
b. KUALITAS
KOMPONEN/SUB
NO10
Dokumen RPJMN/Dokumen
RKT KOMPONEN
atasannya
Y/T
Y/T
NILAI
NILAI
RKT telah selaras dengan
dokumen Renstra
2
3
4
5 6
1 5 Dokumen




Dokumen RKT
telah
selaras
Dokumen RKP/RKT
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)

c.
RKT
(5%)
dengan
6 IMPLEMENTASI





I. atasannya
DOKUMEN
RENSTRA
(15%)

Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk




13



7 Sasaran
telah berorientasi
hasil
a.
PEMENUHAN
RENSTRA
(3%)

menyusun penetapan kinerja (PK)





1

Dokumen
Renstra
telah
ada

Dokumen merupakan
RKT digunakan
sebagai
acuan dalam
penyusunan
8 Kegiatan
cara untuk
mencapai
sasaran





14 Dokumen Renstra SKPD telah ada


RKT unit kinerja
kerja sasaran dan kegiatan telah memenuhi
92 Indikator





Dokumen Renstra
SKPD
di bawahnya
telah
tersedia
RKT telah
digunakan
sebagai
acuan
untuk
kriteria
indikator
kinerja
yang
baik






15 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, tujuan, sasaran,


menyusun
anggaran
target yang ditetapkan dalam

Target
kinerja
sesuai (RKA)
dengan


10 program, indikator kinerja sasaran, dan target jangka

RPJMN/Dokumen RKT atasannya



III.3 Dokumen





menengah
DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (10%)
NO a. PEMENUHAN KOMPONEN/SUB
PROV/KAB/KOTA
NILAI Y/T SKPD
NILAI
KOMPONEN
PK (2%)
Y/T




c.

IMPLEMENTASI
RKT
(5%)

KUALITASPK
RENSTRA
1 Dokumen
telah ada (7%) 2
3
4 5 6
1 b.
Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk
Tujuan
danPK
sasaran
berorientasi

Dokumen
Eselontelah
I kinerja
telah
ada
hasil
penetapan
(PK)
134 menyusun



Program/kegiatan
merupakan
cara acuan
untuk mencapai
digunakan
penyusunan
2 Dokumen RKT
PK Unit
kerja di sebagai
bawahnya
telahdalam
tersedia

5

14 tujuan/sasaran





RKT unit kerja

Page 1 of 4
3 Indikator
Dokumen PK disusun
segera
setelahtelah
anggaran
disetujui
tujuan
dan sasaran
memenuhi

Dokumenkinerja
RKT telah
digunakan
sebagai acuan
untuk kriteria



6


15 indikator



yang
baik sasaran, program, indikator
Dokumenkinerja
PK telah
memuat


4 menyusun anggaran (RKA)
Target
sesuai
dengan
target
yang ditetapkan dalam
kinerja,kinerja
dan target
jangka
pendek



7




Dokumen RPJMN/Dokumen
Renstra (10%)
atasannya
PENETAPAN KINERJA

III.8 DOKUMEN




Sasaran
merupakan
penjabaran
dari
tujuan

a. PEMENUHAN
(2%)

b.
KUALITAS PK PK
(5%)





Dokumen PK
Renstra

1 Dokumen
telah telah
ada menetapkan seluruh hal yang




5 ditetapkan
Sasaran telah
berorientasi

9
dalam
Dokumenhasil
RPJMN/Dokumen
Renstra

Indikator kinerja sasaran telah memenuhi kriteria indikator
6 atasannya

kinerja yang
baik telah selaras dengan Dokumen



Dokumen
Renstra
10 Target kinerja selaras dengan target yang ditetapkan dalam


RPJMN/Dokumen
Renstra
atasannya



7
Page 1 of 4


RPJMN/Dokumen
RKT
atasannya



Dokumen Renstra
telah selaras
dengan
dokumen
11


menengah
lainnya
PK atasannya


8 perencanaan
Dokumen PK jangka
telah selaras
dengan
Dokumen

9 Dokumen PK telah selaras dengan dokumen RKT





c. IMPLEMENTASI RENSTRA (5%)



12 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam




dokumen
perencanaan
tahunan
c. penyusunan
IMPLEMENTASI
PK (3%)





Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
13


10 penyusunan
Dokumen PKDokumen
telah dimonitor
pencapaiannya
secara
berkala

Renstra SKPD



sebagai
acuan
penyusunan
Dokumen Renstra
PK telah digunakan
dimanfaatkan
dalam
pengarahan
dan
11 Dokumen



Dokumen
Rencanakegiatan
Kerja dan

pengorganisasian
Anggaran


14 Dokumen
Renstra
direviu secara
berkala untuk
Target kinerja
yangtelah
diperjanjikan
telah digunakan

12




mengukur keberhasilan




B. PENGUKURAN




II. DOKUMEN RKT (10%)
KINERJA (20%)



a. PEMENUHAN RKT (2%)
I. PEMENUHAN PENGUKURAN (4%)



1 Dokumen
RKT indikator
telah adakinerja
utama (IKU) sebagai ukuran
Telah terdapat







TOTAL
7








TOTAL

7




























KKE2 4
Lampiran


KKE3





CONTROL
REF

8


KKE2





KKE3







CONTROL
REF


8


KKE2



KKE3








KKE2
KKE3































Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

297

kinerja selaras dengan target yang ditetapkan dalam


Target

Dokumen RPJMN/Dokumen RKT atasannya



8 Dokumen PK telah selaras dengan Dokumen PK atasannya





9 Dokumen PK telah selaras dengan dokumen RKT TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI
DAERAH
INSTANSI PEMERINTAH
AKUNTABILITAS KINERJA






c. IMPLEMENTASI PK (3%)
PROV/KAB/KOTA
SKPD
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
Y/T
NILAI Y/T
NILAI
10 Dokumen PK telah dimonitor pencapaiannya secara berkala
1
2
3
4 5
6
Dokumen PKKINERJA
telah dimanfaatkan
dalam pengarahan dan
A. PERENCANAAN
(35%)
11





pengorganisasian
kegiatan


I. DOKUMEN
RENSTRA
(15%)



Target kinerja yang
diperjanjikan
a. PEMENUHAN
RENSTRA
(3%) telah digunakan untuk
12





mengukur Renstra
keberhasilan

1 Dokumen
telah ada



Dokumen
Renstra
SKPD
telah
ada

B. PENGUKURAN





KINERJA
(20%)
2 Dokumen Renstra
SKPD
di bawahnya telah tersedia






I.

PEMENUHAN
PENGUKURAN
(4%)

Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, tujuan, sasaran,








Telah
terdapat
indikator
kinerja
utama
(IKU)
sebagai
ukuran
3
1 program, indikator kinerja sasaran, dan target jangka


kinerja
secara
formal



menengah
IKU Eselon I telah ada






b.
RENSTRA
(7%)telah
tersedia
2 KUALITAS
IKU Unit kerja
di bawahnya




4
dan
sasaranpengumpulan
telah berorientasi

3 Tujuan
Terdapat
pedoman
data hasil
kinerja





Program/kegiatan
merupakan
cara untukuntuk
mencapai
Terdapat pihak yang
bertanggungjawab
5

4 tujuan/sasaran



mengumpulkan kinerja

Indikator kinerja tujuan dan sasaran telah memenuhi kriteria
6



indikator kinerja yang baik



II. Target
KUALITAS
PENGUKURAN
kinerja
sesuai dengan(10%)
target yang ditetapkan dalam




7


RPJMN/Dokumen


5 Dokumen
IKU telah dapat
diukur secaraRenstra
obyektifatasannya





8 Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan

6 IKU telah menggambarkan hasil



Dokumen Renstra telah menetapkan seluruh hal yang




7 ditetapkan
IKU telah relevan
dengan kondisi
yang akan diukur

9
dalam Dokumen
RPJMN/Dokumen
Renstra

untuk mengukur kinerja
8 atasannya
IKU telah cukup




Dokumen Renstra telah selaras dengan Dokumen
9 Indikator kinerja sasaran dapat diukur secara obyektif
10


RPJMN/Dokumen Renstra atasannya


10 Dokumen
Indikator kinerja
sasaran
menggambarkan
hasil
Renstra
telah selaras
dengan dokumen

11

perencanaan
jangka
menengah
Indikator kinerja
sasaran
relevanlainnya
dengan sasaran yang akan


11

diukur








12
Indikator kinerja sasaran
cukup
untuk
c. IMPLEMENTASI
RENSTRA
(5%)
mengukur sasarannya




Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
13 Target kinerja jangka pendek telah diukur realisasinya
12



penyusunan dokumen perencanaan tahunan

14 Dokumen
Target kinerja
jangka
menengah
telah acuan
diukur dalam
realisasinya
Renstra
digunakan
sebagai




13


Renstra



15 penyusunan
PengumpulanDokumen
data kinerja
dapatSKPD
diandalkan




Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan




Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran

III.
IMPLEMENTASI
(6%)berkala

14 Dokumen
RenstraPENGUKURAN
telah direviu secara





IKU telah dimanfaatkan dalam dokumen-dokumen
16 perencanaan dan penganggaran




II. DOKUMEN RKT (10%)


17 IKU telah dimanfaatkan untuk pengukuran kinerja

a. PEMENUHAN RKT (2%)



18
IKU telah direviu
secara

1 Dokumen
RKT telah
adaberkala




298

SETDITJEN PHKA - 2012



Lampiran 4




TOTAL CONTROL

REF

8
7































KKE2





KKE3



KKE3



KKE3



KKE3
KKE3


KKE3



KKE3



KKE3





KKE3
































Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan










PROV/KAB/KOTA

NILAI
Y/T

3 4











Page 2 of 4















PROV/KAB/KOTA
NILAI

Y/T
3
4







Page 2 of 4

Page 1 of 4

























SKPD
NILAI
Y/T
6
5














SKPD
Y/T
NILAI
5
6













Pengumpulan
data
kinerjamenggambarkan
dilakukan secarahasil
berkala
10 Dokumen
Indikator kinerja
sasaran
RKT Eselon
I telah ada
19
(bulanan/triwulanan/semester)
Indikator kinerja sasaran relevan dengan sasaran yang akan
2 Dokumen
RKT disusun
mengajukan
anggaran
11
Hasil pengukuran
kinerjasebelum
telah digunakan
untuk
penyusunan
20 diukur
laporan kinerja
3 Dokumen
RKT Unit kerja di bawahnya telah tersedia
12 Pengukuran
Indikator kinerja
sasaran
cukup untuk
untukpengendalian
mengukur sasarannya
kinerja
digunakan
dan
21 Dokumen RKT telah memuat sasaran, program, indikator
TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI
4 pemantauan kinerja secara berkala
sasaran,
dan target
jangka
13 kinerja
Target kinerja
jangka
pendek
telah pendek
diukur AKUNTABILITAS
realisasinya
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH
















C. PELAPORAN

14 Target kinerja
jangka
menengah
telah diukur realisasinya

KINERJA
(15%)

b.

KUALITAS
RKT
(3%)

I.
PEMENUHAN
PELAPORAN
(3%)

NO15
Pengumpulan KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
data kinerja dapat diandalkan

1 LAKIP telah
disusun
RKT
telah selaras dengan dokumen Renstra
2
1 5 Dokumen

Dokumen
RKT
Dokumen RKP/RKT
LAKIP Eselon
I telah
telah selaras
disusun
KINERJA
(35%)dengan
(6%)
A. PERENCANAAN

III.6 IMPLEMENTASI
PENGUKURAN


atasannya
I.
RENSTRA
2 DOKUMEN
LAKIP
telah
disampaikan(15%)
tepat dokumen-dokumen
waktu
IKU telah
dimanfaatkan
dalam
7 Sasaran
telah berorientasi
hasil
16
a.
PEMENUHAN
RENSTRA
(3%)
perencanaan dan
penganggaran

1 Kegiatan
Renstra telah
ada
pengukuran
8
cara
untuk
mencapai kinerja
sasaran
17
Dokumen
IKU telah merupakan
dimanfaatkan
untuk

Dokumenkinerja
Renstra
SKPD dan
telahkegiatan
ada telah memenuhi
sasaran
1892 Indikator

IKU
telah
direviu
secara
berkala

Dokumen
Renstra
SKPDyang
di bawahnya
telah tersedia
kriteria
indikator
kinerja
baik
Pengumpulan
datatelah
kinerja
dilakukan
secara
berkala
Dokumen
Renstra
memuat
visi,yang
misi,ditetapkan
tujuan,
sasaran,

Target
kinerja
sesuai
dengan
target
dalam
19
10
atasannya
(bulanan/triwulanan/semester)
3 Dokumen
program,
indikator
kinerja sasaran,
dan target jangka
RPJMN/Dokumen
RKT

Hasil pengukuran
kinerja telah digunakan untuk penyusunan

20 menengah


laporan kinerja


c. IMPLEMENTASI
RKT
(5%) untuk pengendalian dan
Pengukuran RENSTRA
kinerja
digunakan
b.

KUALITAS
(7%)

21
pemantauan
kinerja
berkala

Dokumen
RKT
telah secara
digunakan
sebagai
acuan untuk
13
4 menyusun
Tujuan danpenetapan
sasaran telah
berorientasi
hasil
kinerja
(PK)
C. PELAPORAN
Dokumen

Program/kegiatan
merupakan
cara acuan
untuk mencapai
KINERJA
(15%) sebagai
RKT digunakan
dalam penyusunan
5

14 tujuan/sasaran
unit kerja PELAPORAN (3%)
I. RKT
PEMENUHAN
Indikator kinerja
tujuan
dan sasaran
telahacuan
memenuhi
RKT
telah
sebagai
untuk kriteria
1 Dokumen
LAKIP telah
disusun
digunakan
6
15

indikator kinerja
yang(RKA)
baik
menyusun
anggaran
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
dalam
LAKIP Eselon
I telah disusun
kinerja sesuai
dengan target
yang ditetapkan
NO 7 Target

Dokumen
RPJMN/Dokumen
Renstra
PENETAPAN
KINERJA

LAKIP telah
disampaikan tepat
atasannya
1 III.2 DOKUMEN
2 waktu(10%)
8 PEMENUHAN
Sasaran merupakan
penjabaran
dari tujuan
a.
PK (2%)

LAKIP Eselon I telah disampaikan tepat waktu


Renstra
1 Dokumen PK
telah telah
ada menetapkan seluruh hal yang
3
Unit dalam
Kerja di
bawahnya
telah disusun Renstra
9 LAKIP
ditetapkan
Dokumen
RPJMN/Dokumen
atasannya
4 LAKIP
Unit Kerja di bawahnya telah disampaikan tepat waktu
Dokumen Renstra telah selaras dengan Dokumen
10
Renstra atasannya
RPJMN/Dokumen


II. PENYAJIAN
INFORMASI
KINERJA
(8%)

Dokumen Renstra
telah selaras
dengan
dokumen
11


LAKIP
bukan merupakan
kompilasi
dari Unit Kerja di
perencanaan
jangka menengah
lainnya
5


bawahnya

LAKIP menyajikan informasi pencapaian sasaran yang
6

c. berorientasi
IMPLEMENTASI
RENSTRA
(5%)
outcome

Dokumen
Renstra digunakan
sebagai acuan
dalam IKU
7 LAKIP
menyajikan
informasi mengenai
pencapaian
12
penyusunan dokumen perencanaan tahunan
LAKIP menyajikan informasi mengenai kinerja yang telah
8 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
13 diperjanjikan
penyusunan Dokumen Renstra SKPD
LAKIP menyajikan mengenai kemajuan pencapaian target
Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan
9 jangka

menengah
Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran
LAKIP menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian
10
14 kinerja
Dokumen
Renstra
telah
direviu
secara
berkala


LAKIP menyajikan pembandingan data kinerja yang


II. memadai
DOKUMEN
RKT realisasi
(10%) tahun ini dengan realisasi tahun
antara
11
a. sebelumnya
PEMENUHAN
RKT
(2%)
dan
pembandingan
lain yang diperlukan
1 Dokumen RKT telah ada

SETDITJEN PHKA - 2012






TOTAL
7












TOTAL
7















KKE3

KKE3

KKE3 4
Lampiran








CONTROL
REF

8


KKE2




KKE3












KKE2







KKE3

CONTROL REF

8
































Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

299











LAKIP menyajikan informasi mengenai kinerja yang telah
8
NO diperjanjikan KOMPONEN/SUB KOMPONEN
LAKIP menyajikan mengenai kemajuan pencapaian target
9
1 jangka menengah
2 KOMPONEN

NO
KOMPONEN/SUB
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)dan
2 analisis mengenai capaian
LAKIP menyajikan
evaluasi

1 10
RENSTRA (15%)
I. kinerja
DOKUMEN
LAKIP Eselon IRENSTRA
telah disampaikan
tepat waktu
PEMENUHAN
(3%) data

menyajikan pembandingan
kinerja yang
a.1 LAKIP
Dokumen
Renstra
ada
telah
3 memadai
LAKIP Unitantara
Kerja realisasi
ditelah
bawahnya
disusunrealisasi

tahun
ini dengan
tahun
11
Dokumen
Renstra
SKPD
telah
ada

dan pembandingan lain yang diperlukan
24 sebelumnya
LAKIP UnitRenstra
Kerja diSKPD
bawahnya
telah disampaikan
tepat
Dokumen
di bawahnya
telah tersedia
waktu
LAKIP
menyajikan
informasi keuangan yang terkait dengan

12 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
kinerjakinerja

II.3 pencapaian

program,
indikator
sasaran,
dan
target
PENYAJIAN
KINERJA
(8%)
jangka
13 Informasi
kinerja
dalam LAKIP dapat diandalkan
INFORMASI
menengah
LAKIP bukan
merupakan kompilasi dari Unit Kerja di
5
bawahnya
III.b. PEMANFAATAN

INFORMASI
KINERJA sasaran
(4%) yang
KUALITAS
RENSTRA
(7%) pencapaian
LAKIP menyajikan
informasi
6 Informasi yang disajikan telah digunakan dalam perbaikan
berorientasi
outcome

4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil
14
merupakan
7 perencanaan
LAKIP menyajikan
informasi mengenai
pencapaian
Program/kegiatan
cara untuk
mencapai IKU

5 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk menilai dan
LAKIP menyajikan
tujuan/sasaran
informasi mengenai kinerja yang telah
15
8
memperbaiki
organisasi
diperjanjikan
pelaksanaan
Indikator
kinerja
tujuan danprogram
sasaran dan
telahkegiatan
memenuhi
kriteria
6
LAKIP menyajikan
mengenai
indikator
kinerja yang
baik kemajuan pencapaian target
9 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk peningkatan
16 Target
jangka kinerja
menengah
dengan target yang ditetapkan dalam
sesuai
7 kinerja
LAKIP menyajikan
evaluasi dan analisis
mengenai
capaian
Dokumen
RPJMN/Dokumen
atasannya
yang
disajikan telahRenstra
digunakan
untuk penilaian
10 Informasi
17
kinerja merupakan penjabaran dari tujuan
8 kinerja
Sasaran

LAKIP menyajikan
pembandingan
data
kinerjahal
yang
Renstra telah
menetapkan
seluruh
yang
D. EVALUASI
Dokumen

KINERJA
tahun
9 ditetapkan
memadai
antara
realisasi
ini dengan realisasi
tahun
dalam(10%)
Dokumen
RPJMN/Dokumen
Renstra
11
danEVALUASI
I. PEMENUHAN
(2%) lain yang diperlukan
sebelumnya
pembandingan
atasannya
Dokumen pedoman
Renstra telah
selaras
dengan Dokumen
1 Terdapat
evaluasi
akuntabilitas
kinerja
dengan
10
LAKIP menyajikan informasi
keuangan yang
terkait
12 RPJMN/Dokumen Renstra atasannya
Terdapat
pemantauan
pencapaian
kinerja mengenai kemajuan pencapaian
2 Dokumen Renstra telah selaras dengan dokumen
11
beserta
hambatannya
dapat
13 kinerja
Informasi
kinerja
dalam
LAKIP
diandalkan

perencanaan
jangka
menengah
lainnya

3 Evaluasi program telah dilakukan
III. PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA (4%)

4 Evaluasi
akuntabilitas
kinerja (5%)
atas unit kerja telah dilakukan
c.
IMPLEMENTASI
RENSTRA
Informasi yang disajikan telah digunakan dalam perbaikan
14 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
perencanaan
atas akuntabilitas kinerja unit kerja
5 Terdapat
penilaian
12
penyusunan dokumen perencanaan tahunan

Hasil
evaluasi
telah
disampaikan
dan dikomunikasikan
Informasi
yang
disajikan
telah sebagai
digunakan
untuk menilai dan
6 Dokumen Renstra
digunakan
acuan
15
13
kepada
pihak-pihak
yang berkepentingan
dalamorganisasi
memperbaiki
pelaksanaan
program
dan
penyusunan
Dokumen
Renstra
SKPD
kegiatan
Renstra
digunakan
acuan
penyusunan
16 Dokumen
Informasi yang
disajikan
telah sebagai
digunakan
untuk
peningkatan
Dokumen
Kerja(5%)
dan Anggaran
II. KUALITAS
EVALUASI
kinerja Rencana
14 Pedoman
Dokumen
Renstra
telah
direviu
secara
berkala
Informasi yang
disajikan
telah
digunakan
untuk penilaian
evaluasi
selaras
dengan
pedoman/juklak
evaluasi
17
1
kinerja

dari
Menpan
2 Evaluasi dilaksanakan oleh SDM yang berkompetensi


II. DOKUMEN
RKT (10%)
(10%)
D. EVALUASI
KINERJA

a.

PEMENUHAN
RKT
(2%)

Pelaksanaan
evaluasi
telah
disupervisi
dengan
baik
melalui
I. PEMENUHAN EVALUASI (2%)
3
1
Dokumen
RKT telahevaluasi
ada yang
reguler dan
bertahap
1 pembahasan-pembahasan
Terdapat pedoman
akuntabilitas
kinerja









PROV/KAB/KOTA

Y/T
NILAI
PROV/KAB/KOTA
3
Y/T
4

NILAI
4
3


































































SKPD
Y/T
NILAI
5 SKPD 6
Y/T
NILAI
6
5
































II. PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (8%)


LAKIP bukan merupakan kompilasi dari Unit Kerja di
5
bawahnya
LAKIP menyajikan informasi pencapaian sasaran yang
6
berorientasi outcome
TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI
AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH
7 LAKIP menyajikan informasi mengenai pencapaian
IKU

300

SETDITJEN PHKA - 2012





TOTAL
7
TOTAL
7
































Lampiran 4






REF
CONTROL

REF
8
CONTROL

8



















KKE2




KKE3









































Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

4
2
2
5
3
3



Dokumen
RKTmenggambarkan
Eselon mengenai
I telah ada
yangpencapaian
Terdapat
pemantauan
kemajuan


Hasil
evaluasi
kondisi
dievaluasi


kinerja
beserta
hambatannya



Evaluasi
Dokumentelah
RKTmemberikan
disusun sebelum
mengajukan anggaran
rekomendasi-rekomendasi





Evaluasi program
telah
dilakukan
telah tersedia
kinerja
yang
dapat
dilaksanakan



peningkatan
Dokumen RKT
Unit kerja
di
bawahnya






RKT telah memuat
sasaran,
program,
Evaluasi akuntabilitas
kinerja atas
unit kerja
telahindikator
dilakukan
KERTAS
TEMPLATE
KERJA
44 Dokumen
EVALUASI



III. PEMANFAATAN
EVALUASI
(3%)pendek

kinerja sasaran, dan
target jangka

INSTANSI PEMERINTAH
AKUNTABILITAS
KINERJA
DAERAH
5 Terdapat
penilaian
akuntabilitas
kinerja
unit kerja
evaluasi
telahatas
ditindaklanjuti
untuk
perbaikan


2 Hasil



Hasil evaluasi telah disampaikan dan dikomunikasikan
perencanaan
PROV/KAB/KOTA

SKPD
6 KUALITAS RKT

(3%)
NO b.
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN

kepada
pihak-pihak
yang berkepentingan

Hasil
evaluasi
telah ditindaklanjuti
untuk perbaikan





Y/T

NILAI

Y/T

3

NILAI
5

Dokumen
RKT
telah
selaras
dengan
dokumen
Renstra

penerapan
manajemen
kinerja



2
1 Hasil
3 4 5 6
evaluasi
telah
mengukur
Dokumen
telahditindaklanjuti
selaras
Dokumen
RKP/RKT
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
4
II.
KUALITASRKT
EVALUASI
(5%)dengan
untuk


6 keberhasilan

unit kerja

atasannya
I. DOKUMEN
RENSTRA
(15%)
pedoman/juklak evaluasi
Pedoman evaluasi
selaras
dengan


1

7 Sasaran
telah berorientasi
hasil
a.
PEMENUHAN
E. PENCAPAIAN




dari Menpan
RENSTRA (3%)
SASARAN/KINERJA
ORGANISASI (20%)
1

Dokumen
Renstra
telah
ada




8
Kegiatan
merupakan
cara
sasaran
2 KINERJA
Evaluasi dilaksanakan
olehuntuk
SDMmencapai
yang berkompetensi
YANG DILAPORKAN
(OUTPUT)
(5%)





Dokumen Renstra SKPD telah ada

Indikator
kinerja
sasaran
dan
kegiatan
telah
memenuhi




1
dapat
dicapai
telahdi bawahnya
9
2 Target
Dokumen
Renstra
SKPD
tersedia

Pelaksanaan
evaluasi
disupervisi telah
dengan
baik melalui



3 kriteria indikator kinerja yang baik

Dokumen
Renstra
telah
memuat
visi,
misi,
tujuan,
sasaran,

pembahasan-pembahasan
yang
reguler
dan
bertahap

2 Informasi
mengenai
kinerja
dapat
diandalkan

Target kinerja sesuai dengan target yang ditetapkan dalam




10
3 Kinerja
program,output
indikator
kinerja
sasaran,
dan
target
jangka
selaras
dengan
output
yang
ingin
dicapai
RPJMN/Dokumen
RKT
atasannya



4 Dokumen
Hasil evaluasi
menggambarkan
kondisi
yang dievaluasi
3



menengah

RKP/RPJM/Renstra atasan
5 dalam




Evaluasi telah memberikan rekomendasi-rekomendasi
c. IMPLEMENTASI
RKT
(5%)
dilaksanakan
peningkatan RENSTRA
kinerja
yang
dapat

b.
KUALITAS
(7%)



RKT telah digunakan sebagai acuan untuk
134 Dokumen




Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil

penetapan
kinerja (PK)

III. menyusun
PEMANFAATAN
EVALUASI
(3%)
Program/kegiatan
merupakan
cara acuan
untuk mencapai


Page 3 of 4
RKTtelah
digunakan
sebagai
dalam penyusunan
5 Dokumen

Hasil evaluasi
ditindaklanjuti
untuk perbaikan
14


tujuan/sasaran

2




RKT
unit kerja


perencanaan
Indikator
kinerja
tujuan
dan sasaran
telahacuan
memenuhi
Dokumen
RKTtelah
telah
digunakan
sebagai
untuk kriteria
6


Hasil
evaluasi
ditindaklanjuti
untuk
perbaikan
15



kinerja yang(RKA)
baik
3 indikator

menyusun
penerapan anggaran
manajemen kinerja



Target kinerja sesuai dengan target yang ditetapkan dalam
7 Hasil evaluasi telah ditindaklanjuti untuk mengukur

III.4 Dokumen




RPJMN/DokumenKINERJA
Renstra (10%)
atasannya
DOKUMEN

keberhasilanPENETAPAN
unit kerja




8 Sasaran
merupakan
penjabaran
dari tujuan
a.
PEMENUHAN
PK (2%)


Dokumen SASARAN/KINERJA




Renstra
seluruh hal
yang
E. PENCAPAIAN
ORGANISASI
(20%)
1 Dokumen
PK
telah telah
ada menetapkan




9 ditetapkan
dalam DILAPORKAN
Dokumen RPJMN/Dokumen
Renstra
KINERJA YANG
(OUTPUT) (5%)

1 atasannya





Target dapat dicapai


Dokumen Renstra telah selaras dengan Dokumen


10

2 RPJMN/Dokumen
Informasi mengenaiRenstra
kinerja atasannya
dapat diandalkan





Page 1 of 4
Dokumen
Renstra
telah
selarasoutput
dengan
dokumen
Kinerja output
selaras
dengan
yang
ingin dicapai
11

3


perencanaan
jangka menengah
lainnya

dalam RKP/RPJM/Renstra
atasan








c. IMPLEMENTASI RENSTRA (5%)




Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
Page 3 of 4
12

penyusunan dokumen perencanaan tahunan



Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam

13


penyusunan Dokumen Renstra SKPD


Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan




Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran

14 Dokumen Renstra telah direviu secara berkala










II. DOKUMEN RKT (10%)




a. PEMENUHAN RKT (2%)




1 Dokumen RKT telah ada

SETDITJEN PHKA - 2012








TOTAL

7

























Lampiran
4









REF

CONTROL




8



KKE2



KKE1-1

KKE3

KKE1-1



KKE1-1




KKE2





KKE3








KKE1-1


KKE1-1


KKE1-1




















Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

301

TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI


AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PROV/KAB/KOTA
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
Y/T
NILAI
PROV/KAB/KOTA
NO
KOMPONEN/SUB
1
2 KOMPONEN
3
4
Y/T
NILAI
1
2
3
4
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
KINERJA YANG
DILAPORKAN
(OUTCOME) (5%)
I. DOKUMEN RENSTRA (15%)
4 Target dapat dicapai
a. PEMENUHAN RENSTRA (3%)
5 Dokumen
Informasi mengenai
kinerja
1
Renstra telah
adadapat diandalkan

DAERAH

SKPD




Y/T SKPD NILAI






5
6
Y/T
NILAI


5 6






























Kinerja outcome
outcome
yang ingin dicapai
Dokumen
Renstraselaras
SKPD dengan
telah ada

26 Dokumen




dalam RKP/RPJM/Renstra
telah tersedia
Renstra SKPD di atasan
bawahnya


Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, tujuan, sasaran,






3 program, indikator kinerja sasaran, dan target jangka
KINERJA LAINNYA (10%)



menengah


7 Kinerja Pencatatan Keuangan



b. KUALITAS RENSTRA (7%)

8 Kinerja Pelayanan Publik




4
sasaran telah
9 Tujuan
Kinerja dan
Transparansi
berorientasi hasil






Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai
10
5 Kinerja Integritas




tujuan/sasaran
11 Indikator
Penghargaan
Lainnya
kinerja
tujuan dan sasaran telah memenuhi kriteria



6
kinerjaKesehatan
yang baik


12 indikator
Kinerja Bidang



Target kinerja sesuai dengan target yang ditetapkan dalam
7 Kinerja Bidang Pendidikan

13



Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra atasannya

14
Kinerja Bidang
Ketenagakerjaan
8 Sasaran
merupakan
penjabaran dari tujuan




15 Dokumen
Kinerja Bidang
Sosial
menetapkan seluruh hal yang
Renstra
telah







9
dalam
Dokumen
16 ditetapkan
Kinerja Bidang
Ekonomi
RPJMN/Dokumen Renstra




atasannya
Renstra telah selaras dengan Dokumen
HASIL10EVALUASI




Dokumen
AKUNTABILITAS KINERJA (100%)
RPJMN/Dokumen Renstra atasannya




Renstra telah selaras dengan dokumen
11 Dokumen

perencanaan jangka menengah lainnya



KETERANGAN:
TULIS NAMA
UNIT KERJA PADA KOLOM YANG BERWARNA MERAH



IMPLEMENTASI
(5%)BERWARNA

KETIKc.'Y'
ATAU 'T' PADA RENSTRA
KOLOM YANG
HIJAU




JANGANDokumen
MELAKUKAN
PERUBAHAN
PADA KOLOM
YANG BERWARNA KUNING ATAU ABU-ABU
Renstra
digunakan sebagai
acuan dalam
12

penyusunan dokumen perencanaan tahunan



Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
13


penyusunan Dokumen Renstra SKPD


Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan




Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran

14 Dokumen Renstra telah direviu secara berkala










II. DOKUMEN RKT (10%)




a. PEMENUHAN RKT (2%)




1 Dokumen RKT telah ada



302

SETDITJEN PHKA - 2012


TOTAL
7
7



















TOTAL

REF
8

REF




CONTROL

8


KKE1-1

KKE1-1



KKE1-1








KKE1-2A
KKE1-2A

KKE2
KKE1-2A


KKE1-2A
KKE1-2A

KKE3
KKE1-2B

KKE1-2B


KKE1-2B

KKE1-2B
KKE1-2B




























CONTROL

Lampiran 4

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Dokumen RKT Eselon I telah ada




3 Dokumen RKT Unit kerja di bawahnya telah tersedia
Dokumen RKT telah memuat sasaran, program, indikator
4
kinerja sasaran, dan target jangka pendek

b. KUALITAS RKT (3%)
5 Dokumen RKT telah selaras dengan dokumen Renstra
Dokumen RKT telah selaras dengan Dokumen RKP/RKT
6
atasannya
7 Sasaran telah berorientasi hasil
8 Kegiatan merupakan cara untuk mencapai sasaran
Indikator kinerja sasaran dan kegiatan telah memenuhi
9
kriteria indikator kinerja yang baik
Target kinerja sesuai dengan target yang ditetapkan dalam
10
Dokumen RPJMN/Dokumen RKT atasannya

c. IMPLEMENTASI RKT (5%)
Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk
13
menyusun penetapan kinerja (PK)
Dokumen RKT digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
14
RKT unit kerja
Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk
15
menyusun anggaran (RKA)

III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (10%)
a. PEMENUHAN PK (2%)
1 Dokumen PK telah ada

2 Dokumen RKT disusun sebelum mengajukan anggaran

Page 4 of 4

Page 1 of 4

Lampiran 5
Daftar Pemerintah Daerah Dievaluasi Kementerian PAN
dan RB









KKE3

KKE2

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

303

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


Lampiran 5
Lampiran 5
RENCANA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KABUPATEN/KOTA DIEVALUASI
RENCANA INSTANSI PEMERINTAH
DAERAH
PROVINSI
KABUPATEN/KOTA
DIEVALUASI
OLEH KEMENTERIAN NEGARA PAN dan RB
OLEH KEMENTERIAN NEGARA PAN dan RB
NO
NO
1
1
1
1
2

2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
11
10
12
11
13
12
14
13
15
14
16
15
17
16
18
17
19
18
20
19
21
20
22
21
23
22
24

23
25
24
26
25
27
26
28
27

304

INSTANSI PEMERINTAH DAERAH


INSTANSI PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA
3
KAB. LOKSEUMAWE
3
KAB. LOKSEUMAWE
BENER
MERIAH
NAD
KAB.
LANGKAT
BENER
MERIAH
SUMUT
KAB.
KAB. SERDANG
LANGKAT BEDAGAI
SUMUT
KOTASERDANG
SOLOK BEDAGAI
KAB.
SUMBAR
KAB. TANAH
KOTA
SOLOKDATAR
SUMBAR
KAB. MUSI BANYUASIN
KAB.
TANAH DATAR
SUMSEL
KAB. BANYUASIN
KAB. MUSI BANYUASIN
SUMSEL
KAB. REJANG LEBONG
BENGKULU
KAB. BANYUASIN
KOTA BENGKULU
KAB. REJANG LEBONG
KAB. BUNGO
BENGKULU
JAMBI
KOTA
BENGKULU
KAB. BATANG HARI
KAB.
KAB. BUNGO
BANGKA BARAT
JAMBI
BABEL
KAB. BANGKA
BATANG HARI
KAB.
SELATAN
KAB. BANGKA
KAB.
LAMPUNGBARAT
UTARA
BABEL
LAMPUNG
KAB. BANGKA
KOTA
METRO SELATAN
KAB. LAMPUNG
KOTA
BATAM UTARA
LAMPUNG
KEPRI
KOTA
METRO
KAB.KARIMUN
KOTA
BATAM
KAB. KAMPAR
KEPRI
RIAU
KAB.KARIMUN
KOTA
PEKANBARU
KAB. KAMPAR
KOTA
TANGERANG
BANTEN
RIAU
KOTA PEKANBARU
CILEGON
KOTA SUKABUMI
TANGERANG
JABAR
BANTEN
KAB.
KOTACIAMIS
CILEGON
KOTA SUKABUMI
DKI
JABAR
KAB. CIAMIS
KAB. BOYOLALI
JATENG
DKI
KOTA SEMARANG
KAB.
KAB. SLEMAN
BOYOLALI
DIY
JATENG
KAB. GUNUNG KIDUL
KOTA SEMARANG
KAB. PACITAN
KAB. SLEMAN
JATIM
DIY
KAB. LAMONGAN
KAB. GUNUNG KIDUL
KAB. BENGKAYANG
KALBAR
KAB. PACITAN
KAB. PONTIANAK
JATIM
KAB. LAMONGAN
KAB. KAPUAS
KALTENG
KAB.KOTAWARINGIN
BENGKAYANG TIMUR
KAB
KALBAR
KAB. PONTIANAK
KOTA
BANJARMASIN
KALSEL
KAB.TANAH
KAPUAS
KAB
BUMBU
KALTENG
KAB KOTAWARINGIN
TIMUR
KOTA
BONTANG
KALTIM
KOTA SAMARINDA
BANJARMASIN
KOTA
KALSEL
KAB TANAH
BUMBU
KAB.
BUNGALENG
BALI
BONTANG *
KOTA DENPASAR
KALTIM
KOTA
SAMARINDA
KAB. LOMBOK TIMUR
NTB
KAB. BUNGALENG
LOMBOK TENGAH
BALI
KAB.
KOTASIKKA
DENPASAR *
NTT
KAB. FLORES
LOMBOKTIMUR
TIMUR
NTB
KAB. BULUKUMBA
LOMBOK TENGAH
SULSEL
KAB
KAB.LUWU
SIKKATIMUR
NTT
KAB
KAB.DONGGALA
FLORES TIMUR
SULTENG
KAB
TUJU
UNA UNA
KAB. BULUKUMBA
SULSEL
KOTA
GORONTALO
KAB LUWU
TIMUR
GORONTALO
KAB.
GORONTALO
KAB DONGGALA
SULTENG
KOTA MANADO
KAB TUJU UNA UNA
SULUT
KAB. MINSEL
KOTA GORONTALO
GORONTALO
KOTA AMBON
MALUKU
KAB. GORONTALO
KAB. MALUKU TENGAH
KOTA MANADO
SULUT
KAB. MINSEL
KOTA AMBON
KAB. MALUKU TENGAH
PROVINSI
PROVINSI
2
2
NAD

SETDITJEN PHKA - 2012

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN


APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
NOMOR 29 TAHUN 2010
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DAN
PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BH
I

NN

A
IK
EKA TU NGGAL

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASIBIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR


NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 29 TAHUN 2010
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DAN
PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa pelaksanaan penyusunan penetapan
kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja
instansi
pemerintah
perlu
dilakukan
penyempurnaan;
b. bahwa sehubungan dengan huruf a maka
perlu ditetapkan peraturan mengenai pedoman
penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dengan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai
penyempurnaan;
Mengingat

: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006


tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan

SETDITJEN PHKA - 2012

307

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

308

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor


4614);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun
2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4663);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006
tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
97, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4664);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008
tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan,
Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah. (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4689);
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara
serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
Eselon I Kementerian;
6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor
7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
7. Instruksi
Presiden
Republik
Indonesia
Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi;
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 09/M.PAN/05/2007

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja


Utama di lingkungan Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 20/M.PAN/11/2008
tentang Petunjuk Penyusunan Indikator
Kinerja Utama;
10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 12 Tahun 2010 tentang Organisasi
Dan Tata Kerja Kementerian Pendayagunaan
dan Reformasi Birokrasi.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN


APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN
KINERJA DAN PELAPORAN AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH.

BAB I
UMUM
Pasal 1
Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang selanjutnya
dalam peraturan ini disebut Pedoman. Lampiran Peraturan
sebagaimana tersebut dalam peraturan ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari peraturan ini.

Pasal 2
Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, dipergunakan
sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam menyusun
dokumen Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja
instansi yang bersangkutan.

SETDITJEN PHKA - 2012

309

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB II
PENETAPAN KINERJA
Pasal 3
Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen
pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja
antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja
tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh
instansi.

Pasal 4
(1) Kementerian negara/lembaga menyusun penetapan kinerja
tingkat kementerian negara/lembaga dan ditandatangani
oleh Menteri/Pimpinan lembaga.
(2) Unit organisasi eselon I menyusun penetapan kinerja tingkat
unit organisasi setelah menerima dokumen pelaksanaan
anggaran dan ditandatangani oleh menteri/pimpinan
lembaga dan pimpinan unit organisasi.
(3) Satuan kerja dan unit kerja eselon II menyusun penetapan
kinerja setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran
dan ditandatangani oleh pimpinan unit organisasi dan
pimpinan satuan kerja.
(4) Menteri/Pimpinan Lembaga menyampaikan dokumen
penetapan kinerja kepada Presiden melalui Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran
berjalan.
(5) Penyampaian dokumen penetapan kinerja sebagaimana
diatur pada ayat (4) meliputi dokumen penetapan kinerja
yang dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3).
(6) Pengaturan mengenai penyampaian dokumen penetapan
kinerja untuk unit kerja mandiri lainya diatur oleh masingmasing Menteri/Pimpinan Lembaga.

310

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 5
(1) Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota menyusun dokumen
penetapan kinerja tingkat Pemerintah Provinsi/Kabupaten/
Kota ditandatangani oleh Gubernur/ Bupati/Walikota .
(2) SKPD dan unit kerja mandiri Pemerintah Provinsi/Kabupaten/
Kota menyusun penetapan kinerja setelah menerima dokumen
pelaksanaan anggaran dan ditandatangani oleh gubernur/
bupati/walikota dan pimpinan SKPD/unit kerja
(3) Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan dokumen penetapan
kinerja kepada Presiden melalui Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi selambat-lambatnya 3
(tiga) bulan setelah dokumen anggaran disahkan.
(4) Penyampaian dokumen penetapan kinerja sebagaimana
diatur pada ayat (3) meliputi dokumen penetapan kinerja yang
dimaksud pada ayat (1), dan ayat (2).

Pasal 6
Unit kerja mandiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (6)
dan Pasal 5 ayat (2) adalah unit kerja yang mengelola anggaran
tersendiri dan/atau unit yang ditentukan oleh pimpinan instansi
masing-masing.

Pasal 7
(1) Dokumen Penetapan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 dan Pasal 5 memuat pernyataan dan lampiran formulir
yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja
utama organisasi, beserta target kinerja dan anggaran.
(2) Format pernyataan dan lampiran dokumen Penetapan Kinerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diilustrasikan pada
lampiran I.

Pasal 8
(1) Dalam penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja agar
memperhatikan :
a. Kontrak kinerja antara Presiden dengan Menteri;

SETDITJEN PHKA - 2012

311

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

b. Dokumen perencanaan jangka menengah;


c. Dokumen perencanaan kinerja tahunan;
d. Dokumen penganggaran dan atau pelaksanaan anggaran.
(2) Format perencanaan kinerja tahunan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) butir c digambarkan pada Lampiran II.

Pasal 9
Dokumen Penetapan Kinerja dimanfaatkan oleh setiap pimpinan
instansi pemerintah untuk:
a. Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi;
b. Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
c. Menilai keberhasilan organisasi.

BAB III
PENGUKURAN KINERJA
Pasal 10
(1) Setiap akhir periode instansi melakukan pengukuran
pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen
penetapan kinerja.
(2) Pengukuran pencapaian target kinerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan membandingkan
antara target kinerja dan realisasi kinerja.
(3) Format pengukuran kinerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan (2) diilustrasikan pada lampiran Lampiran III.

Pasal 11
Hasil pengukuran kinerja seperti dimaksud dalam Pasal 10
dilaporkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja.

312

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB IV
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
Pasal 12
Laporan akuntabilitas kinerja adalah laporan kinerja tahunan
yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam
mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Pasal 13
Instansi yang wajib menyusun laporan akuntabilitas kinerja adalah
a. Kementerian/Lembaga;
b. Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota;
c. Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga;
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah;
e. Unit kerja mandiri yang ditetapkan sebagaimana diatur
dalam Pasal 4 ayat (6) dan Pasal 5 ayat (2).

Pasal 14
(1) Laporan Akuntabilitas Kinerja tingkat Kementerian/Lembaga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 butir a disampaikan
kepada Presiden melalui Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi selambat-lambatnya
2,5 (dua setengah) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
(2) Laporan Akuntabilitas Kinerja tingkat unit organisasi
eselon I dan unit kerja mandiri pada Kementerian/Lembaga
disampaikan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga.
(3) Waktu penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja tingkat
unit organisasi eselon I dan unit kerja mandiri pada
Kementerian/Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) diatur tersendiri oleh Menteri/Pimpinan Lembaga.

Pasal 15
(1) Laporan Akuntabilitas Kinerja tingkat Pemerintah Provinsi/
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal
13 butir b disampaikan kepada Presiden melalui Menteri

SETDITJEN PHKA - 2012

313

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun
anggaran berakhir.
(2) Laporan Akuntabilitas Kinerja tingkat SKPD dan unit
kerja mandiri pada Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
disampaikan kepada Gubernur/Bupati/ Walikota.
(3) Waktu penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja tingkat
SKPD dan unit kerja mandiri sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diatur tersendiri oleh Gubernur/ Bupati/ Walikota.

Pasal 16
(1) Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana
yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan
dokumen perencanaan.
(2) Pencapaian sasaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sekurang-kurangnya menyajikan informasi tentang:
a. pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;
b. realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi;
c. penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja; dan
d. pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan
tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan
yang direncanakan.
(3) Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja
diilustrasikan pada Lampiran IV.

Pasal 17
Fokus pelaporan kinerja dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 adalah :
(1) Kementerian/Lembaga/Pemerintah Provinsi/Kabupaten/
Kota melaporkan pencapaian tujuan/sasaran strategis
yang bersifat hasil (outcome);
(2) Unit kerja organisasi eselon I pada Kementerian/
Lembaga dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
melaporkan pencapaian tujuan/sasaran strategis yang

314

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

bersifat hasil (outcome) dan atau keluaran (output)


penting;
(3) Unit kerja mandiri lainnya melaporkan pencapaian
sasaran strategis yang bersifat keluaran (output) penting
dan atau keluaran (output) lainnya.

Pasal 18
Laporan Akuntabilitas Kinerja dimanfaatkan untuk :
a. Bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang
membutuhkan;
b. Penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang
akan datang;
c. Penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan
yang akan datang;
d. Penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan;

BABV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini akan diatur
kemudian.

Pasal 20
Dengan berlakunya Peraturan ini, maka :
(1) Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor SE/31/M.PAN/12/2004 tentang
pedoman penyusunan penetapan kinerja dinyatakan
tidak berlaku.
(2) Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003
tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah masih berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan Peraturan ini.

SETDITJEN PHKA - 2012

315

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 21
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan : di Jakarta
pada tanggal : 31 Desember 2010
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Dan Reformasi Birokrasi

316

ttd

E.E. Mangindaan

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran IA
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
NOMOR : 29 TAHUN 2010
PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA

SETDITJEN PHKA - 2012

317

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran IA1/1-2
PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/
PEMERINTAHPROVINSI/KABUPATEN/KOTA
Logo Lembaga
PENETAPAN KINERJA TAHUN.......
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang
efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,
yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

Jabatan

Pada tahun ..... ini berjanji akan mewujudkan target kinerja


tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai
target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan
dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan
pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab
kami.

318

................, ..........
Menteri/Pimpinan Lembaga/
Gubernur/Bupati/Walikota ...

..............................................

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran IA1/2-2
PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT UNIT
ORGANISASI ESELON l/SATUAN KERJA KEMENTERIAN
LEMBAGA/SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Logo Lembaga
PENETAPAN KINERJA TAHUN.......
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang
efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,
kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama
: ...............................................

Jabatan
: ...............................................
Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama
: ...............................................

Jabatan
: ...............................................
Selaku atasan langsung pihak pertama
Selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama pada tahun ..... ini berjanji akan mewujudkan
target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam
rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang
telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan
dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi
tanggung jawab pihak pertama.
Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan
serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap
capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang
diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.


Pihak Kedua,

..,
Pihak Pertama,

SETDITJEN PHKA - 2012

319

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran IB
PERATURAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI
NOMOR : 29 Tahun 2010
FORMULIR PENETAPAN KINERJA

320

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran IB/1-5
FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
Provinsi/Kabupaten/Kota
Tahun Anggaran

: (a)
: (b)

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

(1)

(2)

(3)

Jumlah Anggaran Tahun.........: Rp.....: ( c )




Tempat, ....................,20.......
Gubernur / Bupati/ Walikota
..............................


(.............................. )
Petunjuk Pengisian:
1. Header (a) diisi dengan Nama Provinsi/Kabupaten/Kota
2. Header (b) diisi dengan Tahun Anggaran yang akan diperjanjikan
3. Kolom (1) diisi dengan Sasaran Strategis PEMDA sesuai
dengan RPJMD, Sasaran strategis PEMDA adalah outcome
dan output penting; Meningkatnya Pendapatan Petani
4. Kolom (2) diisi dengan satu atau lebih Indikator Kinerja
yang relevan dengan Sasaran Strategis PEMDA sesuai
dengan RPJMD ataupun berdasarkan penetapan IKU.
(Indikator kinerja setiap sasaran dimungkinkan lebih dari
satu indikator).

Contoh :

Persentase peningkatan pendapatan petani.

Tingkat produksi padi per hektar per musim tanam

SETDITJEN PHKA - 2012

321

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

5. Kolom (3) diisi dengan angka target yang diperjanjikan akan


dicapai dari setiap indikator kinerja; (Jika indikatornya
berupa jumlah/ kuantitas sesuatu, maka harus disertakan
satuannya).
6. Footer (c) diisi dengan Total jumlah/nilai pagu anggaran
yang direncanakan akan digunakan untuk mencapai
sasaran strategis

322

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran IB/2-5
FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT UNIT
ORGANISASI ESELON I KEMENTERIAN/LEMBAGA
Unit Organisasi Eselon I : (a)
Tahun Anggaran : (b)
Unit Organisasi Eselon I
Tahun Anggaran

: (a)
: (b)

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

(1)

(2)

(3)

Jumlah Anggaran :
Program...............................: Rp ..................(c)

Menteri /Pimpinan Lembaga,

Jakarta......................20 ...
Direktur Jenderal................

(.........................................)

(........................................)

Petunjuk Pengisian:
1) Header (a) diisi dengan Nama Unit Organisasi Eselon I
2) Header (b) diisi dengan Tahun Anggaran yang akan
diperjanjikan
3) Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis eselon I/ sasaran
program sesuai dengan dokumen perencanaan kinerja jangka
menengah. Sasaran strategis eselon I/ sasaran program adalah
outcome atau output penting. Contoh: Ditjen Pemasaran,
Kementerian Budaya dan Pariwisata.Meningkatnya efektifitas
pelaksanaan promosi luar negeri

SETDITJEN PHKA - 2012

323

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

4) Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja sasaran strategis dari


organisasi eselon 1 sesuai dengan dokumen perencanaan
kinerja jangka menengah ataupun berdasarkan penetapan
IKU. IKU pada tingkat ini adalah indikator kinerja outcome
dan atau output penting.

Contoh:

Jumlah kunjungan wisatawan manca negara

Jumlah event promosi wilayah Amerika dan Pasifik
5) Kolom (3) diisi dengan angka target yang diperjanjikan akan
dicapai dari setiap indikator kinerja;
6) Footer (c) diisi dengan Total jumlah/nilai pagu anggaran
yang direncanakan akan digunakan untuk mencapai
sasaran strategis

324

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran IB/3-5
FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN
KERJA KEMENTERIAN /LEMBAGA
Unit Organisasi Eselon I
Tahun Anggaran

: (a)
: (b)

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

(1)

(2)

(3)

Jumah Anggaran
Kegiatan............: Rp . (c)

Direktur Jenderal .

,.. 20....
Direktur

(.)

()

Petunjuk Pengisian:
1) Header (a) diisi dengan Nama Satuan Kerja
2) Header (b) diisi dengan Tahun Anggaran yang akan
diperjanjikan
3) Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis satuan kerja
/sasaran kegiatan utama sesuai dengan dokumen
perencanaan kinerja jangka menengah. Sasaran strategis
satuan kerja sekurang-kurangnya adalah Output dan sub
output penting. Contoh: Meningkatnya efektivitas event
promosi wilayah Amerika dan Pasifik
4) Kolom (2) diisi dengan Indikator kinerja sasaran strategis
dari organisasi satuan kerja sesuai dengan dokumen

SETDITJEN PHKA - 2012

325

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

perencanaan jangka menengah ataupun berdasarkan


penetapan IKU. IKU pada tingkat ini sekurang-kurangnya
adalah indikator kinerja output;

Contoh:
i. Jumlah provider wisata peserta promosi
ii. Jumlah pengunjung promosi
5) Kolom (3) diisi dengan angka target yang diperjanjikan akan
dicapai dari setiap indikator kinerja; (Jika indikatornya
berupa jumlah/ kuantitas perlu disertakan satuannya).
6) Footer (c) diisi dengan Total jumlah/nilai pagu anggaran
yang direncanakan akan digunakan untuk mencapai
sasaran strategis.

326

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran IB/4-5
FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN
KERJA PERANGKAT DAERAH
Satuan Kerja Perangkat Daerah I
Tahun Anggaran

: (a)
: (b)

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

Kegiatan/
Program

Anggaran

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Jumlah Anggaran :
Program...............................: Rp ..................( c )

.......... , .................,20...
Gubernur/Bupati/Walikota........ Kepala Dinas.....................

(...........................................)

(........................................)

Petunjuk Pengisian:
1) Header (a) diisi dengan Nama Satuan Kerja Perangkat Daerah
2) Header (b) diisi dengan Tahun Anggaran yang akan
diperjanjikan
3) Kolom (1) diisi dengan pernyataan sasaran strategis SKPD
sesuai dengan dokumen Rencana Strategis SKPD. Sasaran
strategis SKPD sekurang-kurangnya adalah Output

Contoh: Dinas Pertanian
-
Meningkatnya produksi tanaman pangan
4) Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja sasaran strategis
dari SKPD sesuai dengan dokumen Renstra SKPD ataupun
berdasarkan penetapan IKU. IKU pada tingkat ini setidaknya
adalah indikator kinerja outcome;

SETDITJEN PHKA - 2012

327

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

5)
6)

7)
8)

328

Contoh:

Persentase peningkatan produksi padi.
Persentase peningkatan produksi jagung

Persentase peningkatan produksi kedelai.
Kolom (3) diisi dengan angka target yang diperjanjikan akan
dicapai dari setiap indikator kinerja;
Kolom (4) diisi dengan nama program dan kegiatan utama/
pokok yang digunakan untuk menunjang pencapaian
kinerja organisasi;
Kolom (5) diisi jumlah atau nilai anggaran pada kegiatan
yang bersangkutan;
Footer (c) diisi dengan total jumlah/nilai pagu anggaran yang
direncanakan akan digunakan untuk mencapai sasaran
strategis.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran II
PERATURAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI
NOMOR : 29 TAHUN 2010
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN

SETDITJEN PHKA - 2012

329

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran II/1-3
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN
TINGKAT KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PEMERINTAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
Kementerian/Lembaga Provinsi/Kab/Kota : (a)
Tahun
: (b)
Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

(1)

(2)

(3)

Petunjuk Pengisian:
1. Header (a) diisi nama kementerian/lembaga/pemerintah
provinsi/kabupaten/kota;
2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran;
3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis kementerian/lembaga/
pemerintah provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan dokumen
rencana perencanaan jangka menengah;
4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja atas sasaran
strategis dari kementerian/lembaga/ pemerintah provinsi/
kabupaten/kota dalam kolom (1);
5. Kolom (3) diisi dengan angka target dari masing-masing
indikator kinerja sasaran strategis.

330

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran II/2-3
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN
TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN
KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
Unit Eselon I Kementerian/Lembaga / SKPD
Tahun

: (a)
: (b)

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

(1)

(2)

(3)

Petunjuk Pengisian:
1. Header (a) diisi nama unit organisasi eselon kementerian/
lembaga/SKPD;
2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran;
3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis unit organisasi
eselon kementerian/lembaga/SKPD sesuai dengan dokumen
rencana perencanaan jangka menengah;
4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja atas sasaran
strategis dari unit organisasi eselon kementerian/lembaga/
SKPD dalam kolom (1);
5. Kolom (3) diisi dengan angka target dari masing-masing
indikator kinerja sasaran

SETDITJEN PHKA - 2012

331

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran II/3-3
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN
TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON II / UNIT KERJA
MANDIRI K/L
Unit Eselon ll/Unit Mandiri KL
Tahun

: (a)
: (b)

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

(1)

(2)

(3)

Petunjuk Pengisian:
1. Header (a) diisi nama unit organisasi eselon ll/ Unit Mandiri
kementerian/lembaga;
2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran;
3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis unit unit organisasi
eselon ll/ Unit Mandiri kementerian/lembaga sesuai dengan
dokumen rencana perencanaan jangka menengah;
4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja atas sasaran strategis
dari unit organisasi eselon ll/ Unit Mandiri kementerian/
lembaga dalam (1);
5. Kolom (3) diisi dengan angka target dari masing-masing
indikator kinerja sasaran strategis;

332

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran III
PERATURAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI
NOMOR : 29 TAHUN 2010
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA

SETDITJEN PHKA - 2012

333

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran III/1-5
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA
TINGKAT KEMENTERIAN/LEMBAGA
Kementerian Negara/Lembaga
Tahun Anggaran

: (a)
: (b)

Sasaran
strategis

Indikator
kerja

Target

Realisasi

Program

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Jumlah Anggaran Tahun.............


Realisasi Pagu Anggaran Tahun

Anggaran
Pagu

Realisasi

(7)

(8)

(9)

: Rp.....................(c)
: Rp....................(d)

Petunjuk Pengisian:
1. Header (a) diisi dengan kode dan nama kementerian negara/
lembaga;
2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran;
3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis Kementerian/
Lembaga sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja;
4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja sasaran strategis dari
Kementerian/Lembaga sesuai dengan dokumen Penetapan
Kinerja;
5. Kolom (3) diisi dengan angka target yang akan dicapai untuk
setiap indikator kinerja sesuai dengan dokumen Penetapan
Kinerja;
6. Kolom (4) diisi dengan Realisasi dari masing-masing Indikator
Kinerja;
7. Kolom (5) diisi dengan persentase pencapaian target dari
masing-masing indikator kinerja;

334

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

8. Kolom (6) diisi dengan nama program yang digunakan untuk


pencapaian sasaran strategis organisasi sesuai dengan
dokumen Penetapan Kinerja;
9. Kolom (7) diisi dengan pagu anggaran program;
10. Kolom (8) diisi dengan realisasi anggaran;
11. Kolom (9) diisi dengan persentase realisasi anggaran
(realisasi/ pagu x 100%);
12. Footer (c) diisi total jumlah/nilai pagu anggaran yang
direncanakan untuk mencapai sasaran strategis;
13. Footer (d) diisi total jumlah/nilai realisasi anggaran yang
digunakan untuk mencapai sasaran strategis;

SETDITJEN PHKA - 2012

335

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran III/2-5
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA
TINGKAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
Provinsi /Kabupaten/Kota
Tahun Anggaran

: (a)
: (b)

Sasaran strategis

Indikator kerja

Target

Realisasi

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Jumlah Anggaran Tahun........................ : Rp......( c)


Jumlah Realisasi Anggaran Tahun.........: Rp.....: (d )
Petunjuk Pengisian:
1. Header (a) diisi dengan nama pemerintah Provinsi/Kabupaten/
Kota;
2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran;
3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis /Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota
sesuai
dengan
dokumen
Penetapan Kinerja;
4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja sasaran strategis
dari Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan
dokumen Penetapan Kinerja;
5. Kolom (3) diisi dengan angka target yang akan dicapai untuk
setiap indikator kinerja sesuai dengan dokumen Penetapan
Kinerja;
6. Kolom (4) diisi dengan Realisasi dari masing-masing Indikator
Kinerja;
7. Kolom (5) diisi dengan angka persentase pencapaian target
dari masingmasing indikator kinerja (realisasi/target x
100)%;

336

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

8. Footer (c) diisi total jumlah/nilai pagu anggaran yang


direncanakan untuk mencapai sasaran strategis;
9. Footer (d) diisi total jumlah/nilai realisasi anggaran yang
digunakan untuk mencapai sasaran strategis

SETDITJEN PHKA - 2012

337

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran III/3-5
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA
TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I KEMENTERIAN/
LEMBAGA
Unit Organisasi Eselon I
Tahun Anggaran

: (a)
: (b)

Sasaran strategis

Indikator kerja

Target

Realisasi

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Jumlah Anggaran Program Tahun......................: Rp ..............(c)


Jumlah Realisasi Anggaran Program Tahun........: Rp .............(d)
Petunjuk Pengisian:
1. Header (a) diisi dengan kode dan nama unit organisasi eselon I;
2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran;
3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis unit organisasi eselon
I sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja;
4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja sasaran strategis
dari unit organisasi eselon I sesuai dengan dokumen
Penetapan Kinerja;
5. Kolom (3) diisi dengan angka target yang akan dicapai untuk
setiap indikator kinerja sesuai dengan dokumen Penetapan
Kinerja;
6. Kolom (4) diisi dengan Realisasi dari masing-masing
Indikator Kinerja;
7. Kolom (5) diisi dengan angka persentase pencapaian target dari
masingmasing indikator kinerja: (realisasi/target x 100) %;
8. Footer (c) diisi total jumlah/nilai pagu anggaran program
yang direncanakan untuk mencapai sasaran strategis;
9. Footer (d) diisi total jumlah/nilai realisasi anggaran program
yang digunakan untuk mencapai sasaran strategis;

338

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran III/4-5
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA
TINGKAT SATUAN KERJA KEMENTERIAN /LEMBAGA
Unit Organisasi Eselon I
Tahun Anggaran

: (a)
: (b)

Sasaran strategis

Indikator kerja

Target

Realisasi

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun......................: Rp ............( c )


Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun.........: Rp ..........( d )
Petunjuk Pengisian:
1. Header (a) diisi dengan kode dan nama satuan kerja/unit
kerja mandiri;
2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran;
3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis satuan kerja/unit
mandiri sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja;
4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja sasaran strategis
dari satuan kerja/unit mandiri sesuai dengan dokumen
Penetapan Kinerja;
5. Kolom (3) diisi dengan angka target yang akan dicapai untuk
setiap indikator kinerja sesuai dengan dokumen Penetapan
Kinerja;
6. Kolom (4) diisi dengan Realisasi dari masing-masing
Indikator Kinerja;
7. Kolom (5) diisi dengan persentase pencapaian target dari
masing-masing indikator kinerja: (realisasi/target x 100)%;
8. Footer (c) diisi total jumlah/nilai pagu anggaran kegiatan
yang direncanakan untuk mencapai sasaran strategis;
9. Footer (d) diisi total jumlah/nilai realisasi anggaran kegiatan
yang digunakan untuk mencapai sasaran strategis;

SETDITJEN PHKA - 2012

339

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran II1/5-5
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA
TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Provinsi/Kab/Kota
Nama SKPD

: (a)
: (b)

Sasaran strategis

Indikator kerja

Target

Realisasi

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun.......................: Rp ............( c)


Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun........: Rp ............(d )
Petunjuk Pengisian:
1. Header (a) diisi dengan nama SKPD/ unit kerja mandiri;
2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran;
3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis SKPD sesuai dengan
dokumen Penetapan Kinerja;
4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja sasaran strategis
SKPD sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja;
5. Kolom (3) diisi dengan angka target kinerja yang akan dicapai
dari setiap indikator sesuai dengan dokumen Penetapan
Kinerja;
6. Kolom (4) diisi dengan realisasi dari masing-masing Indikator
Kinerja;
7. Kolom (5) diisi dengan persentase pencapaian target dari
masing-masing indikator kinerja: (realisasi/target x 100)%;
8. Footer (c) diisi total jumlah/nilai pagu anggaran kegiatan
yang direncanakan untuk mencapai sasaran strategis;
9. Footer (d) diisi total jumlah/nilai realisasi anggaran kegiatan
yang digunakan untuk mencapai sasaran strategis;

340

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran IV
PERATURAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI
NOMOR: 29TAHUN 2010
OUTLINE
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH
Executive summary (Ikhtisar Eksekutif)
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum
organisasi yang melaporkan dan sekilas pengantar lainnya.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam
perencanaan dan perjanjian kinerja (dokumen penetapan
kinerja).
Bab III Akuntabilitas Kinerja.....
Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran
organisasi pelapor, dengan pengungkapan dan penyajian
dari hasil pengukuran kinerja.
Bab IV Penutup
Lampiran-lampiran

SETDITJEN PHKA - 2012

341

PERATURAN MENTERI NEGARA


PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI NOMOR 35 TAHUN 2011
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2011

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BH
I

NN

A
IK
EKA TU NGGAL

MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA


PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI NOMOR 35 TAHUN 2011
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2011
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,
Menimbang

: bahwa
untuk
melaksanakan
ketentuan
sebagaimana
dalam
Keputusan
Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman
Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi
Pemerintah.
perlu
menetapkan
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instasi Pemerintah Tahun 2011 dalam
suatu Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006


tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi
Pemerintah
(Lembaga
Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
SETDITJEN PHKA - 2012

345

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

346

25, Tambahan Lembaran Negara Republik


Indonesia Nomor 4614);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun
2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Indonesia Nomor 4663);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara, Penyusunan,
Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4689);
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara
serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
Eselon I Kementerian Kementerian;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025;
6. Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004
tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
8. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara
Nomor
KEP/135/M.PAN/9/2004
tentang Pedoman Umum Evaluasi Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 12 Tahun 2010 tentang Organisasi

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

dan Tata Kerja Kementerian Pendayagunaan


Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;
10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map
Reformasi Birokrasi 2010-2014;
11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 11 Tahun 2011 tentang Kriteria dan
Ukuran Keberhasilan Reformasi Birokrasi;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan

: PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI


BIROKRASI TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN
EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH TAHUN 2011.

Pasal 1
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Tahun 2011 adalah sebagaimana tercantum dalam
lampiran peraturan ini, merupakan panduan bagi evaluator
yang berkaitan dengan:
a. pemahaman mengenai tujuan evaluasi dan penetapan
ruang lingkup evaluasi;
b. pemahaman mengenai strategi evaluasi dan metodologi
yang digunakan dalam evaluasi;
c. penetapan langkah-langkah kerja yang harus ditempuh
dalam proses evaluasi;
d. penyusunan Laporan Hasil Evaluasi (LHE) dan mekanisme
Pelaporan hasil evaluasi serta proses pengolahan datanya.

Pasal 2
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja lnstansi
Pemerintah Tahun 2011 menjadi panduan dalam mengelola

SETDITJEN PHKA - 2012

347

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi bagi pejabat


dan stat pelaksana yang melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja.

Pasal 3
Petunjuk
Pelaksanaan
Evaluasi
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi Pemerintah Tahun 2011 menjadi bahan acuan bagi
Kementerian/ Lembaga/Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
dalam menyusun petunjuk pelaksanaan evaluasi internal di
masing-masing instansi pemerintah tersebut.

Pasal 4
Pada saat peraturan ini mulai berlaku, semua peraturan
pelaksanaan yang terkait dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010
dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan dalam peraturan ini.

Pasal 5
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25Juni 2011

Menteri Negara Pemberdayaan


Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi,

348

SETDITJEN PHKA - 2012

ttd

E. E. Mangindaan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
NOMOR 35 TAHUN 2011

TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2011

SETDITJEN PHKA - 2012

349

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KATA PENGANTAR


Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2011 merupakan petunjuk
yang lebih spesifik dan menjadi pelengkap bagi Pedoman Umum
Evaluasi LAKIP yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/135/M.
PAN/9/2004. Juklak ini secara umum menyajikan berbagai
acuan teknis serta sebagai tolok ukur pelaksanaan evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Diharapkan Juklak
ini dapat memperlancar pelaksanaan tugas evaluasi sehingga
dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan evaluasi
yang ditetapkan. Hal-hal teknis yang disarankan pada Juklak
Evaluasi tahun-tahun sebelumnya yang tidak bertentangan
dengan Juklak Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun
2011 masih dapat digunakan sebagai acuan.

Evaluasi terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah sangat penting dan harus dilaksanakan oleh evaluator
secara profesional dan penuh tanggungjawab. Evaluasi tersebut
diharapkan dapat memberikan stimulasi bagi para pejabat
instansi pemerintah untuk terus berusaha menyempurnakan
praktik-praktik penyelenggaraan pemerintahan yang baik
berdasarkan prinsip-prinsip good governance dan fungsifungsi manajemen yang berbasis kinerja secara taat azas dan
berkelanjutan.

Para evaluator diharapkan membantu dan memfasilitasi
perbaikan proses-proses pengambilan keputusan baik pada
tingkat perumusan kebijakan publik. perencanaan dan
penganggaran, pengelolaan sumberdaya dan dana, sistem
pengendalian manajemen, serta peningkatan kinerja dan
kualitas pelayanan publik .

350

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


Akhirnya saya mengucapkan terima kasih kepada
seluruh jajaran Deputi Bidang Pengawasan dan Akuntabilitas
Aparatur yang telah menyusun Juklak evaluasi ini, sebagai
sumbangsih Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi dalam upaya peningkatan kapasitas
penguatan akuntabilitas kinerja instansi. Semoga Juklak ini
dapat memandu seluruh evaluator dalam menjalankan tugasnya.


Deputi Meneg PAN dan RB


Bidang Pengawasan dan
Akuntabilitas Aparatur,

ttd

Herry Yana Sutisna

SETDITJEN PHKA - 2012

351

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. Pendahuluan
1.1. Umum
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Ruang Lingkup Evaluasi
1.4. Penugasan
1.5. Sistematika
II. Pelaksanaan Evaluasi Secara Umum
2.1. Strategi Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
2.2. Tahapan Evaluasi
2.3. Metodologi Evaluasi
2.4. Teknik Evaluasi
2.5. Kertas Kerja Evaluasi
2.6. Organisasi dan Jadual Evaluasi
III. Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
3.1. Umum
3.2. Evaluasi Atas Komponen Akuntabilitas Kinerja
3.3. Penilaian dan Penyimpulan
IV. Pelaporan Hasil Evaluasi
4.1. Umum
4.2. Format dan Isi Laporan Hasil Evaluasi
4.3. Penyampaian Laporan Hasil Evaluasi
V. Penutup
5.1. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

352

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran
1. Lembar Kriteria Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Pusat
2. Template Kertas Kerja Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Pusat
3. Lembar Kriteria Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Daerah
4. Template Kertas Kerja Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Daerah
5. Daftar Pemerintah Daerah yang Dievaluasi oleh Kementerian
Negara PAN dan RB

SETDITJEN PHKA - 2012

353

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 UMUM

354

a.

Perbaikan governance dan sistem manajemen merupakan


agenda penting dalam reformasi pemerintahan yang
sedang dijalankan oleh pemerintah. Sistem manajemen
pemerintahan yang berfokus pada peningkatan
akuntabilitas dan
sekaligus peningkatan kinerja
berorientasi pada hasil (outcome) dikenal sebagai Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (Sistem
AKIP). Sistem AKIP diimplementasikan secara self
assesment oleh masing-masing instansi pemerintah.
Ini berarti instansi pemerintah tersebut merencanakan,
melaksanakan, mengukur dan memantau kinerjanya
secara mandiri serta melaporkan kepada instansi yang
lebih tinggi. Dalam sistem yang mekanisme pelaksanaan
demikian perlu adanya evaluasi dari pihak yang lebih
independen agar diperoleh umpan balik yang obyektif
untuk perbaikan akuntabilitas dan kinerja instansi
pemerintah.

b.

Presiden selaku pemimpin tertinggi pemerintahan


perlu mengetahui sampai seberapa jauh implementasi
Sistem AKIP dilakukan dan perkembangan hasilnya
sampai saat ini. Selain itu, Presiden juga perlu
diberikan masukan (umpan balik) dari hasil evaluasi
akuntabilitas kinerja
instansi
sesuai
dengan
prioritas program pemerintah saat ini. Oleh sebab itu
pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi
merupakan bagian yang inherent dengan Sistem AKIP
haruslah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

c.

Seiring dengan kebijakan pemerintah untuk melihat


sampai sejauh mana suatu instansi pemerintah
melaksanakan
dan
memperlihatkan
kinerja
organisasinya, serta sekaligus untuk mendorong
adanya peningkatan kinerja instansi pemerintah,
maka perlu dilakukan suatu pemeringkatan atas
hasil evaluasi akuntabilitas kinerja tersebut.
Dengan adanya pemeringkatan ini diharapkan
dapat mendorong instansi pemerintah pusat dan
instansi pemerintah daerah untuk secara konsisten
meningkatkan akuntabilitas kinerjanya dalam
rangka mewujudkan pencapaian kinerja hasil
organisasinya sesuai
yang diamanahkan dalam
RPJM Nasional/RPJMD.

d.

Pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi yang


merupakan bagian inherent dengan Sistem AKIP, haruslah
dilakukan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu diperlukan
ada petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja
instansi Tahun 2011 bagi evaluator.

e.

Petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja


instansi Tahun 2011 ini, disusun seiring dan selaras
dengan kebijakan Pemerintah sebagaimana tertuang dalam
pedoman umum evaluasi akuntabilitas kinerja instansi
yang ditetapkan oleh MENPAN dengan Surat Keputusan
Menteri Negara PAN Nomor KEP/135/M.PAN/9/2004.
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi akuntabilitas kinerja
instansi Tahun 2011 ini merupakan petunjuk yang lebih
teknis dari pedoman umum evaluasi akuntabilitas kinerja
instansi tersebut di atas.

SETDITJEN PHKA - 2012

355

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


1.

Petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja


instansi Tahun 2011 ini dimaksudkan untuk:
a. Memberi panduan bagi evaluator dalam hal:
1). Pemahaman mengenai tujuan evaluasi dan
penetapan ruang lingkup evaluasi;
2). Pemahaman mengenai strategi evaluasi dan
metodologi yang digunakan dalam evaluasi;
3). Penetapan langkah-langkah kerja yang harus
ditempuh dalam proses evaluasi;
4). Penyusunan Laporan Hasil Evaluasi (LHE)
dan mekanisme pelaporan hasil evaluasi serta
proses pengolahan datanya.
b. Menjadi panduan dalam mengelola pelaksanaan
evaluasi akuntabilitas kinerja instansi tahun
2011 bagi pejabat dan staf pelaksana.

2.

Tujuan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi tahun


2011 ini adalah sebagai berikut:
a. Memperoleh informasi tentang implementasi
Sistem AKIP.
b. Menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
c. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan
kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi
pemerintah.

1.3 RUANG LINGKUP EVALUASI


1.

356

Ruang lingkup evaluasi tahun 2011 meliputi :


a. Evaluasi
akuntabilitas
kinerja
instansi
pemerintah meliputi evaluasi atas penerapan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(sistem AKIP), dan pencapaian kinerja organisasi.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

b.

2.

Menyusun
pemeringkatan
hasil
evaluasi
Pemerintah Pusat dan Daerah.
Entitas akuntabilitas yang dievaluasi pada tahun 2011
adalah seluruh pemerintah pusat, provinsi dan kurang
lebih 50% pemerintah kabupaten/kota yang telah
menyampaikan LAKIP 2010 kepada Kementerian PAN
dan RB.

1.4 PENUGASAN
1.

2.

3.

4.

Dalam pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja


instansi, Kementerian Negara PAN dan RB dibantu
oleh BPKP.
Kementerian PAN dan RB melakukan evaluasi
akuntabilitas kinerja seluruh instansi Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Provinsi serta Kabupaten/Kota
terpilih di setiap Provinsi (terlampir).
BPKP melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja
Pemerintah Kabupaten/Kota selain dari butir 2.
Jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota yang dievaluasi
minimal 50% dari jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota
yang ada di setiap provinsi yang telah menyampaikan
LAKIP 2010 kepada Kementerian PAN dan RB atau
minimal 10 Pemerintah Kabupaten/Kota, mana yang
lebih rendah. Dalam hal jumlah 50% tersebut kurang
dari 10 kabupaten/kota, maka evaluasi dilakukan
terhadap seluruh populasi kabupaten/kota yang ada
di provinsi tersebut.
Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah
Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh BPKP cq. Perwakilan
BPKP setempat, yang penugasannya diatur oleh Kepala
BPKP cq. Deputi Pengawasan Keuangan Daerah.

SETDITJEN PHKA - 2012

357

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

1.5 SISTEMATIKA

358

Sistematika Juklak Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi


Tahun 2011 terdiri dari 5 (lima) BAB, yaitu:
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. PELAKSANAAN EVALUASI SECARA UMUM
BAB III. EVALUASI ATAS AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
BAB IV. PELAPORAN HASIL EVALUASI
BAB V. PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB II
PELAKSANAAN EVALUASI SECARA UMUM
2.1 STRATEGI EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
1.

2.

3.

Pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi


pada tahun 2011 masih seperti tahun sebelumnya,
yaitu difokuskan untuk peningkatan mutu penerapan
manajemen berbasis kinerja (Sistem AKIP) dan peningk
atan kinerja instansi pemerintah pusat dan daerah
dalam rangka mewujudkan instansi pemerintah yang
berorientasi pada hasil (result oriented government)
Strategi yang akan dijalankan menggunakan prinsip:
(i) partisipasi dan coevaluation dengan pihak yang
dievaluasi. Keterlibatan pihak yang dievaluasi pada
proses evaluasi ini sangat penting untuk meningkatkan
efektivitas evaluasi; (ii) proses konsultasi yang terbuka dan
memfokuskan pada pembangunan dan pengembangan
serta implementasi komponen utama Sistem AKIP.
Untuk instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi/
Kabupaten/Kota yang sudah pernah dievaluasi, langkah
pertama yang perlu dilakukan oleh evaluator dalam
melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi,
adalah mengumpulkan informasi mengenai berbagai
saran atau rekomendasi yang diberikan oleh evaluator
tahun lalu. Hambatan dan kendala pelaksanaan tindak
lanjut hasil evaluasi tahun lalu, jika cukup relevan perlu
dilaporkan kepada instansi yang lebih tinggi atau pihak
lain yang berwenang.

SETDITJEN PHKA - 2012

359

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

2.2 TAHAPAN EVALUASI


Tahapan evaluasi yang dilakukan pada tahun 2011 meliputi:
1. Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
2. Penyusunan pemeringkatan hasil evaluasi untuk
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
3. Pelaporan hasil evaluasi gabungan (Nasional)
kepada Presiden.
2.3 METODOLOGI EVALUASI

360

Metodologi yang digunakan untuk melakukan evaluasi


akuntabilitas kinerja instansi adalah teknik criteria
referrenced survey. yaitu menilai secara bertahap
langkah demi langkah (step by step assessment) setiap
komponen dan menilai secara keseluruhan (overall
assessment) dengan kriteria evaluasi dari masingmasing komponen yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penentuan kriteria evaluasi seperti tertuang dalam
Lembar Kriteria Evaluasi (LKE) akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah dengan berdasarkan pada:
a. Kebenaran
normatif
apa
yang
seharusnya
dilakukan menurut pedoman penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
b. Kebenaran normatif yang bersumber pada modulmodul atau buku-buku petunjuk mengenai Sistem
AKIP;
c. Kebenaran normatif yang bersumber pada best
practices, baik di Indonesia maupun di luar negeri;
d. Kebenaran normatif yang bersumber pada berbagai
praktik manajemen stratejik, manajemen kinerja,
dan sistem akuntabilitas yang baik.

Penilaian suatu instansi dalam pemenuhan suatu


kriteria, harus didasarkan pada fakta obyektif dan
professional judgement dari para evaluator dan
SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

supervisor. Kriteria evaluasi yang ditetapkan, ada


dalam lampiran petunjuk pelaksanaan ini.
2.4 TEKNIK EVALUASI

Teknik evaluasi pada dasarnya merupakan cara/alat/


metode yang digunakan untuk pengumpulan dan
analisis data. Berbagai teknik evaluasi dapat dipilih
untuk digunakan dalam evaluasi ini, namun demikian
pada akhirnya apapun teknik yang digunakan harus
dapat mendukung penggunaan metode evaluasi yang
telah ditetapkan, sehingga mampu menjawab tujuan
dilakukannya evaluasi ini. Berbagai teknik pengumpulan
data antara lain: kuesioner, wawancara, observasi, studi
dokumentasi atau kombinasi beberapa teknik tersebut.
Sedangkan teknik analisis data antara lain: telaahan
sederhana, berbagai analisis dan pengukuran, metode
statistik, pembandingan, analisis logika program dan
sebagainya.

2.5 KERTAS KERJA EVALUASI


Pendokumentasian langkah evaluasi dalam kertas


kerja perlu dilakukan agar pengumpulan data dan
analisis fakta-fakta dapat ditelusuri kembali dan
dijadikan dasar untuk penyusunan Laporan Hasil
Evaluasi (LHE). Setiap langkah evaluator yang cukup
penting dan setiap penggunaan teknik evaluasi
diharapkan didokumentasikan dalam Kertas Kerja
Evaluasi (KKE). Kertas kerja tersebut berisi fakta
dan data yang dianggap relevan dan berarti untuk
perumusan temuan permasalahan. Data dan deskripsi
fakta ini ditulis mulai dari uraian fakta yang ada,
analisis (pemilahan, pembandingan, pengukuran, dan
penyusunan argumentasi), sampai pada simpulannya.

SETDITJEN PHKA - 2012

361

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

2.6 ORGANISASI DAN JADUAL EVALUASI


1.

2.

3.

4.

362

Pengorganisasian evaluasi akuntabilitas kinerja instansi


2011 untuk tingkat Pemerintah Pusat, Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota sepenuhnya dikendalikan
oleh Kementerian PAN dan RB, sedangkan pada tingkat
unit kerja dilakukan Oleh Inspektorat Jenderal/
Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota atau Tim Khusus
yang dibentuk oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota yang bersangkutan, yang
selanjutnya dari hasil evaluasi dapat digunakan sebagai
bahan informasi evaluasi oleh Kementerian PAN dan RB.
Hal-hal
yang
berkaitan
dengan
perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian evaluasi, seperti:
penanggung jawab evaluasi, mekanisme penerbitan surat
tugas, penerbitan laporan hasil evaluasi tetap mengikuti
kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Deputi Bidang
Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian
PAN dan RB.
Pejabat Kementerian PAN dan RB melakukan sosialisasi
juklak evaluasi dan melakukan monitoring atas
pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi
yang dilakukan oleh BPKP maupun yang dilakukan oleh
Inspektorat Jenderal/Inspektorat Provinsi/ Kabupaten/
Kota atau Tim Khusus yang dibentuk oleh Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota.
Laporan Hasil Evaluasi terhadap Pemerintah Kabupaten/
Kota yang dilakukan oleh BPKP Perwakilan diselesaikan
paling lambat tanggal 30 September 2011 dan
disampaikan kepada Kementerian PAN dan RB paling
lambat tanggal 30 Oktober 2011. Khusus tembusan LHE
BPKP Perwakilan kepada Kementerian PAN dan RB perlu
dilampirkan soft copy LKE untuk bahan penyusunan
LKE Nasional kepada Presiden.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

5.

6.

7.

Laporan Hasil Evaluasi terhadap Pemerintah Provinsi/


Kabupaten/Kota yang dilakukan oleh Kementerian PAN
dan RB dengan waktu penyelesaian paling lambat 30
September 2011.
Laporan Hasil Evaluasi terhadap Instansi Pemerintah
Pusat yang dilakukan oleh Kementerian PAN dan RB
dengan waktu penyelesaian paling lambat 31 Oktober
2011.
Laporan Hasil Evaluasi secara nasional, akan dilaporkan
oleh Menteri Negara PAN dan RB kepada Presiden pada
bulan Desember 2011.

SETDITJEN PHKA - 2012

363

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB III
EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
3.1 UMUM

Terdapat beberapa langkah kerja yang berkaitan


dengan evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi
yang tidak dapat dilepaskan dari ruang lingkup dan
tujuan evaluasi. Langkah-langkah kerja tersebut terdiri
dari (i) evaluasi atas komponen akuntabilitas kinerja;
dan (ii) penilaian dan penyimpulan.

3.2 EVALUASI ATAS KOMPONEN AKUNTABILITAS KINERJA


1.

Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi difokuskan


pada kriteria-kriteria yang ada dalam Lembar Kriteria
Evaluasi (LKE) dengan tetap memperhatikan hasil
evaluasi akuntabilitas kinerja tahun sebelumnya,
maka isu-isu penting yang ingin diungkap melalui
evaluasi akuntabilitas kinerja tahun 2011 adalah
sebagai berikut:
a. Kesungguhan instansi pemerintah dalam menyusun
perencanaan kinerja benar-benar telah berfokus
pada hasil.
b. Pembangunan sistem pengukuran dan pengumpulan
data kinerja.
c. Pengungkapan informasi pencapaian kinerja instansi
dalam LAKIP.
d. Monitoring dan evaluasi kinerja pelaksanaan
program, khususnya program strategis instansi.
e Keterkaitan diantara seluruh komponen-komponen
perencanaan kinerja dengan penganggaran,
kebijakan pelaksanaan dan pengendalian serta
pelaporannya.

364

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

f.

2.

3.

4.

5.

Capaian kinerja utama dari masing-masing instansi


pemerintah.
g. Tingkat akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,
terdiri atas evaluasi penerapan komponen manajemen
kinerja (Sistem AKIP) yang meliputi: perencanaan kinerja,
pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja
dan pencapaian kinerja yaitu pencapaian sasaransasaran organisasi.
Evaluasi penerapan manajemen kinerja (Sistem AKIP)
juga meliputi penerapan kebijakan penyusunan
dokumen penetapan kinerja dan indikator kinerja utama
(IKU) sampai saat dilakukan evaluasi.
Evaluasi atas pencapaian kinerja organisasi tidak hanya
difokuskan pada pencapaian kinerja yang tertuang
dalam dokumen LAKIP semata, tetapi juga dari sumber
lain yang akurat dan relevan dengan kinerja instansi
pemerintah.
Lembar Kriteria Evaluasi (LKE) dan penjelasannya untuk
evaluasi akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Pusat
sesuai lampiran 1-2 dan instansi Pemerintah Daerah
sesuai lampiran 3-4

3.3 PENILAIAN DAN PENYIMPULAN


1.

2.

Evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi harus


menyimpulkan hasil penilaian atas fakta objektif instansi
pemerintah dalam mengimplementasikan perencanaan
kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi
kinerja dan capaian kinerja sesuai dengan kriteria
masing-masing komponen yang ada dalam LKE.
Langkah penilaian dilakukan sebagai berikut:
a. Dalam melakukan penilaian, terdapat tiga variable
yaitu: (i) komponen, (ii) sub-komponen, dan (iii)
kriteria.

SETDITJEN PHKA - 2012

365

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

b.

No
1

Komponen

Bobot

Sub-Komponen

Perencanaan
Kinerja

35 %

a. Rencana Strategis 12,5%,


meliputi: Pemenuhan Renstra,
Kualitas Renstra, dan
Implementasi Renstra
b. Rencana Kinerja Tahunan 7,5%,
meliputi : Pemenuhan RKT,
Kualitas RKT, dan Implementasi
RKT
c. Penetapan Kinerja 15%, meliputi:
Pemenuhan PK, Kualitas PK, dan
Implementasi PK

Pengukuran
Kinerja

20 %

Pelaporan
Kinerja

15 %

a. Pemenuhan pengukuran 4%,


b. Kualitas pengukuran 10%
c. Implementasi pengukuran 6%.
a. Pemenuhan pelaporan 3%,
b. Penyajian informasi kinerja 8%,
c. Pemanfaatan informasi kinerja
4%.

Evaluasi
Kinerja

10 %

Capaian
Kinerja

20 %

Total

366

Setiap komponen dan sub-komponen penilaian


diberikan alokasi nilai sebagai berikut:

a. Pemenuhan evaluasi 2%,


b. Kualitas evaluasi 5%
c. Pemanfaatan hasil evaluasi 3%.
a. Kinerja yang dilaporkan (output)
5%;
b. Kinerja yang dilaporkan
(outcome) 10%;
c. Kinerja Lainnya 5%

100%

Penilaian terhadap butir 1 sampai 4 terkait dengan


penerapan SAKIP pada instansi pemerintah,
sedangkan butir 5 terkait dengan pencapaian
kinerja baik yang telah tertuang dalam dokumen
LAKIP maupun dalam dokumen
lainnya.
Butir 5 a dan b, penilaian didasarkan pada
pencapaian kinerja yang telah disajikan dalam
LAKIP maupun dokumen pendukung seperti

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pengukuran Kinerja. Penilaian terhadap butir 5c


dilakukan berdasarkan pada penilaian pihak lain
(stakeholders) seperti opini BPK terhadap Laporan
Keuangan, penilaian integritas Pelayanan Publik
dari KPK dan lainnya.
c. Penilaian atas komponen dan sub komponen pada
poin b, terbagi atas dua entitas, yaitu : 1) Pemda
meliputi entitas Pemda (Provinsi, Kabupaten,
Kota) dan entitas SKPD ; 2) Pemerintah Pusat
meliputi entitas KL dan Unit Organisasi.
d. Setiap sub-komponen akan dibagi kedalam
beberapa pertanyaan sebagai kriteria pemenuhan
sub-komponen tersebut. Setiap pertanyaan akan
dijawab dengan ya/tidak atau a/b/c/d/e. Jawaban
ya/tidak diberikan untuk pertanyaan-pertanyaan
yang langsung dapat dijawab sesuai dengan
pemenuhan kriteria. Jawaban a/b/c/d/e diberikan
untuk pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan
judgement dari evaluator dan biasanya terkait
dengan kualitas suatu sub komponen tertentu.
e. Setiap jawaban Ya akan diberikan nilai 1 sedangkan
jawaban Tidak maka akan diberikan nilai 0.
f. Untuk jawaban a/b/c/d/e, penilaian didasarkan
pada judgement evaluator dengan kriteria sebagai
berikut:
Jawaban
A
B
C
D
E

Kriteria
Memenuhi hampir semua kriteria
(lebih dari 80% s/d 100% )
Memenuhi sebagian besar kriteria
(lebih dari 60% s/d 80% )
Memenuhi sebagian kriteria
(lebih dari 40% s/d 60%)
Memenuhi sebagian kecil kriteria
(lebih dari 20% s/d 40%)
Sangat kurang memenuhi kriteria
(kurang dari atau sama dengan 20% )

SETDITJEN PHKA - 2012

Nilai
1
0,75
0,50
0,25

367

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

g.

h.

i.

368

Apabila pertanyaan yang digunakan dalam kriteria


berhubungan dengan kondisi yang memerlukan
penyimpulan, karena terdiri dari beberapa sub
kriteria, (misal kriteria mengenai kondisi sasaran
atau Indikator Kinerja, berhubungan dengan lebih
dari satu sasaran atau indikator kinerja, penilaian
Ya atau Tidak dilakukan atas masing- masing
sasaran atau indikator kinerja)
Dalam memberikan kategori ya atau tidak
maupun a/b/c/d/e, evaluator harus benar-benar
menggunakan professional judgement dengan
mempertimbangkan hal-hal yang mempengaruhi
pada setiap kriteria, yang didukung dengan suatu
kertas kerja evaluasi
Setelah setiap pertanyaan diberikan nilai maka
penyimpulan akan dilakukan sebagai berikut:
Tahap pertama dijumlahkan nilai pada setiap
pertanyaan pada setiap sub-komponen sehingga
ditemukan suatu angka tertentu misal: subkomponen Kualitas Pengukuran mempunyai
alokasi nilai 10% dan memiliki 14 ( empat
belas) pertanyaan. Jika dari 14 (empat belas)
pertanyaan tersebut, ada 7 (tujuh) pertanyaan
yang dijawab Ya maka nilai untuk subkomponen tersebut adalah: (7/14) x 10 = 5;
Untuk kriteria yang berhubungan dengan kondisi
yang memerlukan penyimpulan, karena terdiri
dari beberapa sub kriteria, penyimpulan tentang
kriteria dilakukan melalui nilai rata- rata;
Tahap berikutnya adalah melakukan penjumlahan
seluruh nilai sub-komponen yang ada sehingga
ditemukan suatu angka tertentu untuk total nilai
dengan range nilai antara 0 s.d. 100.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

3.

No

Setelah setiap pertanyaan diberikan nilai maka


penyimpulan akan dilakukan sebagai berikut: Penyimpulan
atas hasil reviu terhadap akuntabilitas kinerja instansi
dilakukan dengan menjumlahkan angka tertimbang
dari masing-masing komponen. Nilai hasil akhir dari
penjumlahan komponen-komponen akan dipergunakan
untuk menentukan tingkat akuntabilitas kinerja instansi
yang bersangkutan, dengan kategori sebagai berikut:
Kategori

Nilai Angka

Interpretasi

AA

>85-100

Memuaskan

>75-85

Sangat Baik

>65-75

Baik, perlu sedikit perbaikan

CC

>50-65

Cukup baik (memadai), perlu


banyak perbaikan yang tidak
mendasar

>30-50

Agak kurang, perlu banyak


perbaikan, termasuk perubahan
yang mendasar

0-30

Kurang, perlu banyak sekali


perbaikan & perubahan yang
sangat mendasar.

4.

Dalam rangka untuk menjaga obyektivitas dalam


penilaian maka dilakukan reviu secara berjenjang atas
proses dan hasil evaluasi dari tim evaluator dengan
pengaturan sebagai berikut:
a. Reviu tingkat 1 dilakukan di masing-masing tim
evaluator oleh supervisor tim untuk setiap hasil
evaluasi atas masing-masing instansi pemerintah
yang dievaluasi
b. Reviu tingkat 2 dilakukan dalam bentuk forum
panel, khusus untuk menentukan pemeringkatan
nilai hasil evaluasi

SETDITJEN PHKA - 2012

369

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB IV
PELAPORAN HASIL EVALUASI
4.1 UMUM
1.

Setiap surat tugas untuk pelaksanaan evaluasi


Akuntabilitas Kinerja harus menghasilkan Kertas Kerja
Evaluasi (KKE) dan Laporan Hasil Evaluasi (LHE).
Laporan Hasil Evaluasi ini disusun berdasarkan berbagai
hasil pengumpulan data dan fakta serta analisis yang
didokumentasikan dalam Kertas Kerja Evaluasi.
2. Sumber data untuk pelaporan hasil evaluasi atas
akuntabilitas kinerja instansi adalah Lembar Kriteria
Evaluasi (LKE). Informasi dalam LKE ini harus diisi
dan diselesaikan setelah langkah-langkah evaluasi
dilaksanakan.
3. Bagi instansi yang sudah pernah dievaluasi, pelaporan
hasil evaluasi diharapkan menyajikan informasi
tindak lanjut dari rekomendasi tahun sebelumnya,
sehingga pembaca laporan dapat memperoleh data yang
diperbandingkan dan dapat mengetahui perbaikanperbaikan yang telah dilakukan.
4. LHE disusun berdasarkan prinsip kehati-hatian dan
mengungkapkan hal-hal penting bagi perbaikan
manajemen
kinerja
instansi
yang
dievaluasi.
Permasalahan atau temuan hasil evaluasi (tentative
findings) dan saran perbaikannya harus diungkapkan
secara jelas dan dikomunikasikan kepada pihak instansi
yang dievaluasi untuk mendapatkan konfirmasi ataupun
tanggapan secukupnya.
5. Penulisan LHE harus mengikuti kaidah-kaidah umum
penulisan laporan yang baik, yaitu antara lain:
a. Penggunaan kalimat dalam laporan, diupayakan
menggunakan kalimat yang jelas dan bersifat

370

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

b.

persuasif untuk perbaikan. Akan tetapi disarankan


tidak menggunakan ungkapan yang ambivalen
atau membingungkan dalam proses penyimpulan
dan kompilasi data.
Evaluator harus berhati-hati dalam menginterpretasikan data hasil penyimpulan dan menuangkannya
dalam laporan.

4.2 FORMAT DAN ISI LHE


1.

Bentuk dari LHE Tahun 2011 yang dilaksanakan


oleh Kementerian PAN dan RB dan BPKP terhadap
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dalam bentuk
surat, dengan contoh sebagai berikut:

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


PERWAKILAN PROVINSI . . . . . . . . . .
Nomor
:
.., 2011
Lampiran :
Hal
: Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
Yth.
di
............

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Surat
Keputusan MENPAN Nomor: KEP-135/M.PAN/2004 tentang
Pedoman Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, dan Permen PAN dan RB Nomor 35 Tahun
2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas

SETDITJEN PHKA - 2012

371

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2011, kami sampaikan halhal sebagai berikut :
1. Kami telah melakukan evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Kabupaten/Kota .., dengan
tujuan:
a. Memperoleh informasi tentang implementasi Sistem AKIP.
b. Menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
c. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja
dan penguatan akuntabilitas instansi.
2. Evaluasi dilaksanakan terhadap 5 (lima) komponen besar
manajemen kinerja, yang meliputi: Perencanaan Kinerja;
Pengukuran Kinerja; Pelaporan Kinerja; Evaluasi Kinerja,
dan Capaian Kinerja.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2010,
merupakan salah satu dokumen yang dievaluasi selain
Rencana Strategis (Renstra), dokumen Rencana Kinerja
Tahunan (RKT), dokumen Penetapan Kinerja (PK), serta
dokumen terkait lainnya.
3. Hasil evaluasi yang dituangkan dalam bentuk nilai dengan
kisaran mulai dari 0 s.d. 100. Pemerintah Kabupaten/Kota
. . . . . . . . . . ., memperoleh nilai sebesar .
4. Nilai sebagaimana tersebut, merupakan akumulasi penilaian
terhadap seluruh komponen manajemen kinerja yang
dievaluasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota . . . . . .
. . . . ., dengan rincian sebagai berikut:
a. Perencanaan Kinerja. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
b. Pengukuran Kinerja. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
c. Pelaporan Kinerja. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
d. Evaluasi Kinerja. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
e. Pencapaian Kinerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
f. Rekomendasi Evaluasi Tahun Lalu yang belum ditindak
lanjuti. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

372

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


(Dalam poin a s/d e menyajikan hasil penilaian atas berbagai


atribut akuntabilitas instansi yang telah dituangkan dalam
LKE, yang dapat mengindikasikan tingkat Akuntabilitas
Kinerja Instansi)

5. Terhadap permasalahan yang telah dikemukakan di atas,


kami merekomendasikan Pemerintah Kabupaten/Kota . .
. . . . . . . . ., beserta seluruh jajarannya agar dilakukan
perbaikan sebagai berikut:
a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
c. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Demikian disampaikan hasil evaluasi atas akuntabilitas
kinerja instansi
pemerintah
Kabupaten/Kota.
Kami
menghargai upaya Saudara beserta seluruh jajaran dalam
menerapkan manajemen kinerja di lingkungan Pemerintah
Kabupaten/Kota. Berikut terlampir beberapa hal yang
merupakan penjelasan dari poin 1 s/d 5. (jika ada dan benarbenar merupakan penjelasan)

Terima kasih atas perhatian dan kerjasama Saudara.

Kepala,

(............................)

Tembusan Yth.:
- Menteri Negara PAN dan RB
- Menteri Dalam Negeri.
- Gubernur . . . . . . . .
- Kepala BPKP

SETDITJEN PHKA - 2012

373

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KEMENTERIAN
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI
Nomor
: B/
/M.PAN/....../2011
....., .... 2011
Lampiran :
Hal
: Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
Yth. Gubernur . . . . . . .
di
..................

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Surat Keputusan
MENPAN Nomor: KEP-135/M.PAN/2004 tentang Pedoman Umum
Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan
Permen PAN dan RB Nomor 35 Tahun 2011 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Tahun 2011, kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kami telah melakukan evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Provinsi, dengan tujuan:
a. Memperoleh informasi tentang implementasi Sistem AKIP.
b. Menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
c. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja
dan penguatan akuntabilitas instansi.
2. Evaluasi dilaksanakan terhadap 5 (lima) komponen besar
manajemen kinerja, yang meliputi: Perencanaan Kinerja;
Pengukuran Kinerja; Pelaporan Kinerja; Evaluasi Kinerja,
dan Capaian Kinerja.

374

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2010,


merupakan salah satu dokumen yang dievaluasi selain

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Rencana Strategis (Renstra), dokumen Rencana Kinerja


Tahunan (RKT), dokumen Penetapan Kinerja (PK), serta
dokumen terkait lainnya.

3. Hasil evaluasi yang dituangkan dalam bentuk nilai dengan


kisaran mulai dari 0 s.d. 100. Pemerintah Provinsi . . . . . .
. . . . ., memperoleh nilai sebesar .
4. Nilai sebagaimana tersebut, merupakan akumulasi penilaian
terhadap seluruh komponen manajemen kinerja yang
dievaluasi di lingkungan Pemerintah Provinsi . . .. . . . . . . .,
dengan rincian sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Perencanaan Kinerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pengukuran Kinerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pelaporan Kinerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Evaluasi Kinerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pencapaian Kinerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Rekomendasi Evaluasi Tahun Lalu yang belum ditindak
lanjuti . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(Dalam poin a s/d e menyajikan hasil penilaian atas berbagai


atribut akuntabilitas instansi yang telah dituangkan dalam
LKE, yang dapat mengindikasikan tingkat Akuntabilitas
Kinerja Instansi)

5. Terhadap permasalahan yang telah dikemukakan di atas,


kami merekomendasikan Pemerintah Provinsi . . . . . . . .
. . ., beserta seluruh jajarannya agar dilakukan perbaikan
sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.


Demikian disampaikan hasil evaluasi atas akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah Provinsi ini. Kami menghargai

SETDITJEN PHKA - 2012

375

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

upaya Saudara beserta seluruh jajaran dalam menerapkan


manajemen kinerja di lingkungan Pemerintah Provinsi . .
Berikut terlampir beberapa hal yang merupakan penjelasan
dari poin 1 s/d 5. (jika ada dan benar-benar merupakan
penjelasan) . . . . . . . .

Terima kasih atas perhatian dan kerjasama Saudara.


Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi,

Tembusan Yth.:
Menteri Dalam Negeri.

376

SETDITJEN PHKA - 2012

(...............................)

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KEMENTERIAN
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI
Nomor
: B/
/M.PAN/....../2011
....., .... 2011
Lampiran :
Hal
: Laporan Hasil Evaluasi atas Implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem
AKIP)
Yth. . . . . . . . . . . . . . . . .
di
..................

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Surat
Keputusan MENPAN Nomor: KEP-135/M.PAN/2004 tentang
Pedoman Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, dan Permen PAN dan RB Nomor 35 Tahun
2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2011, kami sampaikan halhal sebagai berikut:
1. Kami telah melakukan evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja
Instansi ...., dengan tujuan:
a. Memperoleh informasi tentang implementasi Sistem AKIP.
b. Menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
c. emberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja
dan penguatan akuntabilitas instansi.
2. Evaluasi dilaksanakan terhadap 5 (lima) komponen besar
manajemen kinerja, yang meliputi: Perencanaan Kinerja;
Pengukuran Kinerja; Pelaporan Kinerja; Evaluasi Kinerja,
dan Capaian Kinerja.

SETDITJEN PHKA - 2012

377

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2010,


merupakan salah satu dokumen yang dievaluasi selain
Rencana Strategis (Renstra), dokumen Rencana Kinerja
Tahunan (RKT), dokumen Penetapan Kinerja (PK), serta
dokumen terkait lainnya.

3. Hasil evaluasi yang dituangkan dalam bentuk nilai dengan


kisaran mulai dari 0 s.d. 100. Instansi . . . . . . . . . . .,
memperoleh nilai sebesar .

4. Nilai

sebagaimana tersebut, merupakan akumulasi


penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja
yang dievaluasi di lingkungan Instansi Pemerintah . . . . . .
. . . . ., dengan rincian sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Perencanaan Kinerja
Pengukuran Kinerja
Pelaporan Kinerja ...
Evaluasi Kinerja ..
Pencapaian Kinerja
Rekomendasi Evaluasi Tahun Lalu yang belum ditindak
lanjuti

(Dalam poin a s/d e menyajikan hasil penilaian atas berbagai


atribut akuntabilitas instansi yang telah dituangkan dalam
LKE, yang dapat mengindikasikan tingkat Akuntabilitas
Kinerja Instansi)

5. Terhadap permasalahan yang telah dikemukakan di atas,


kami merekomendasikan Instansi . . . . . . . . . . ., beserta
seluruh jajarannya agar dilakukan perbaikan sebagai
berikut:
a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
c. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

378

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


Demikian disampaikan hasil evaluasi atas akuntabilitas
kinerja Instansi . Kami menghargai upaya Saudara
beserta seluruh jajaran dalam menerapkan manajemen kinerja
di lingkungan Instansi
. . . . . . . . . . Berikut terlampir
beberapa hal yang merupakan penjelasan dari poin 1 s/d
5. (jika ada dan benar-benar merupakan penjelasan)

Terima kasih atas perhatian dan kerjasama Saudara.


Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi,

(...............................)

4.3 PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL EVALUASI


1. Kementerian PAN dan RB menyampaikan Laporan Hasil
Evaluasi (LHE) Instansi Pemerintah Pusat kepada Pimpinan
Instansi yang akuntabilitas kinerjanya telah dievaluasi.
2. Kementerian PAN dan RB menyampaikan Laporan Hasil
Evaluasi (LHE) Kepada Gubernur/Bupati/Walikota yang
akuntabilitas kinerjanya telah dievaluasi dengan tembusan
kepada Menteri Dalam Negeri.
3. BPKP Perwakilan menyampaikan Laporan Hasil Evaluasi
(LHE) Kepada Bupati/WaliKota yang akuntabilitas kinerjanya
telah dievaluasi dengan tembusan kepada :
a. Menteri Negara PAN dan RB;
b. Menteri Dalam Negeri;
c. Kepala BPKP;
d. Gubernur.

Khusus tembusan kepada Kementerian PAN dan RB perlu
dilampirkan soft copy LKE untuk bahan penyusunan LKE
Nasional kepada Presiden RI.

SETDITJEN PHKA - 2012

379

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

4.

380

Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Instansi Pemerintah


secara nasional akan disampaikan kepada Presiden RI
oleh Menteri Negara PAN dan RB pada bulan Desember
2011.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB V
PE N U T U P

5.1 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Sebuah evaluasi, termasuk evaluasi Akuntabilitas Kinerja
merupakan bagian dari siklus manajemen yang tidak
terlepas dari perubahan paradigma baru dalam manajemen
pemerintahan, terutama melalui manajemen kinerja yang
berorientasikan hasil.
2. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut di atas, para
penyelenggara evaluasi hendaknya mengembangkan
keahlian profesionalnya untuk melakukan tugas ini.
Perkembangan baru di bidang manajemen pemerintahan
dan di bidang audit serta evaluasi hendaknya terus diikuti
agar dapat memberikan sumbangsih yang berarti untuk
perbaikan kinerja instansi pemerintah.
3. Meskipun telah diusahakan untuk mengatur segala hal
yang berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi akuntabilitas
kinerja instansi di tahun 2011 ini, mungkin masih
terdapat hal-hal lain yang belum dicakup dalam petunjuk
pelaksanaan ini. Jika kondisi tersebut terjadi atau terdapat
keraguan terhadap suatu hal dari petunjuk pelaksanaan
ini, maka kepada pihak-pihak yang terkait diharapkan untuk
senantiasa melakukan komunikasi dengan Deputi Bidang
Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian PAN
dan RB.

SETDITJEN PHKA - 2012

381

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran 1.
Lembar Kriteria Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Pusat

382

SETDITJEN PHKA - 2012

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

1
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

NO

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA


a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
telah menyusun Renstra;
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 80%;
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 60%;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
Renstra < 40%
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
< 20%

Cukup jelas

383

Berorientasi hasil:

a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran


dalam Renstra telah berorientasi hasil;
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
c, apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;
d, apabila 20% < berorientasi hasil < 40%
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi
< 20%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri

a, apabila Renstra telah memuat keseluruhan


subtansi komponen tersebut;
b, apabila Renstra telah memuat keseluruhan
subtansi komponen tersebut, kecuali target
tahunan;
c, apabila Renstra tidak dilengkapi target
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
jangka menengah yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
indikator dan target

UNIT KERJA
4

DEP/LPND
3

PENJELASAN

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT

LEMBAR KRITERIA EVALUASI

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

sasaran, program,KOMPONEN
indikator kinerja
tujuan,
KOMPONEN/SUB
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka
2 menengah

384

SETDITJEN PHKA - 2012

5 Renstra telah menyajikan IKU


b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)
3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
penjelasan di sisi kiri
yang ingin diwujudkan

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan
di sisi kiri
jawaban a,b,c,d,e
mengacu pada
yang ingin diwujudkan
penjelasan di sisi kiri

d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja


a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan
a, Renstra
apabila Renstra
telah memuat
keseluruhan
tidak memuat
tujuan, sasaran,
e,
dalam Renstra telah selaras dengan
subtansi
indikator komponen
dan target tersebut;
tujuan/sasaran;
b, apabila Renstra telah memuat keseluruhan jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
subtansi komponen tersebut, kecuali target
penjelasan di sisi kiri
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
tahunan;
d, apabila 20%< keselarasan < 40%
c, apabila
a,
apabila Renstra
lebih daritidak
80%dilengkapi
tujuan
dantarget
sasaran jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
e, apabila
keselarasannya
< 20%
terukur; hasil;
jangka
menengah
yang
penjelasan di sisi kiri
dalam Renstra
telah
berorientasi
Merupakan
cara
untuk
mencapai,
artinya:
indikator
d, Renstra
tidak dilengkapi
berorientasi
hasil <kinerja
80%;
b,
apabila 60%<
-c,Selaras;
Renstra
tidak
memuat
tujuan,
sasaran,
e,
apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
-d,Memiliki
hubungan
sebab akibat
indikator
target
hasil(kausalitas)
< 40%
apabiladan
20%
< berorientasi
penjelasan di sisi kiri
-e,Cukup
mewujudkan
tujuan
dan sasaran dalam Renstra
apabilauntuk
tujuan
dan sasaran
yg berorientasi

a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran


dalam Renstra telah berorientasi hasil;
b, apabila 60%< berorientasi
Cukup jelas hasil < 80%;
c, apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;
d, apabila 20% < berorientasi hasil < 40%
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi
a,
20% Renstra telah memuat keseluruhan
< apabila
subtansi komponen tersebut;
b, apabila Renstra telah memuat keseluruhan
Berorientasi
hasil: tersebut, kecuali target
komponen
subtansi
- berkualitas outcome atau output penting
tahunan;
proses/kegiatan
- bukan
c,
apabila
Renstra tidak dilengkapi target
-jangka
menggambarkan
kondisi
atau output penting
terukur;
menengah yang

c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun


Renstra < 60%;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
Tidak
berlaku
Renstra
< 40%untuk UNIT KERJA
a,
lebih
dari
80% menyusun
Unitpada
Kerja Renstra
Eselon I
yang
e, apabilaa,b,c,d,e
Eselon
I mengacu
jawaban
telah
menyusun
< 20%
penjelasan
di sisiRenstra;
kiri
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 80%;
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 60%;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
Renstra < 40%
jawaban
pada Renstra
yang menyusun
e, apabilaa,b,c,d,e
Eselon I mengacu
ingin diwujudkan
yang
penjelasan
di sisi kiri
< 20%

subtansi komponen tersebut;


b, apabila RenstraDEP/LPND
telah memuat keseluruhan
UNIT KERJA
kecuali target
subtansi komponen tersebut,
3
4
tahunan;
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
c, apabila Renstra tidak dilengkapi target
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
PUSAT
terukur; INSTANSI PEMERINTAH
jangkaAKUNTABILITAS
menengah yangKINERJA
penjelasan
di sisi kiri
indikator kinerja
d, Renstra tidak dilengkapi
Cukup jelas
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
PENJELASAN
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
indikator dan target
telah menyusun Renstra;
DEP/LPND
KERJA
b, apabila 60%< UNIT
Eselon
I yang menyusun
3
4
Renstra < 80%;

20% lebih dari 80% IKU yang telah


< apabila
a,
diformalkan dimanfaatkan untuk mengukur
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran
tujuan/sasaran
dalam Renstra;
Berorientasi
hasil:
dalam Renstra
telah berorientasi hasil;
pemanfaatan
IKU < 80%;
b,
apabila 60%<
- berkualitas
outcome
atau output
berorientasi
hasil penting
< 80%;
b,
apabila 60%<
40%< pemanfaatan IKU < 60%;
c,bukan
apabila
proses/kegiatan
-c,
40%< berorientasi hasil < 60%;
apabila
pemanfaatan
IKU
< 40%
d,
apabila
20%<
-d,menggambarkan
kondisi atauhasil
output
penting
< 40%
apabila 20% < berorientasi
e, apabila pemanfaatan IKU dalam Renstra <
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi
a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan
4 Program/kegiatan merupakan cara untuk
20%
< 20%
mencapai (selaras dengan)
dalam Renstra telah selaras dengan
tujuan/sasaran/hasil
program/hasil
kegiatan a,
tujuan/sasaran;
apabila lebih dari 80% indikator tujuan dan
6 Indikator
kinerja tujuan
(outcome) dan
60%<
keselarasan
< 80%;
b,
apabila
sasaran (outcome dan output) telah
sasaran
dalam
Renstra
telah memenuhi
Berorientasi
hasil:
apabila
40%<
keselarasan
< 60%;
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
kriteria
SMART;
penting
-c,berkualitas
outcome
atau output
20%<
< 40%
apabila
baik
Indikator SMART
< 80%;
b,
60%< keselarasan
proses/kegiatan
-d,bukan
e,
keselarasannya
< 20%
apabila 40%<
Indikator
< 60%;
-c,menggambarkan
kondisi SMART
atau
output
penting
d, apabila 20%<
Indikator
SMARTartinya:
< 40%
Merupakan
cara untuk
mencapai,
a, apabila
apabila lebih dari 80% program/kegiatan
4 Program/kegiatan merupakan cara untuk
e,
- Selaras; indikator yang SMART < 20%
mencapai (selaras dengan)
dalam Renstra telah selaras dengan

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,
mencapai (selaras dengan)
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

1
2
b. KUALITAS RENSTRA
A. PERENCANAAN
KINERJA(6.25%)
(35%)
dan sasaran
telah
berorientasi
I. 3 Tujuan
DOKUMEN
RENSTRA
(12.5%)
hasil
RENSTRA (2.5%)
a. PEMENUHAN
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

1
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN

NO
Lampiran 1

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil
9 Dokumen Renstra telah menetapkan halhal yang seharusnya ditetapkan (dalam
kontrak kinerja/tugas fungsi)

Berorientasi hasil:
- berkualitas outcome atau output penting
- bukan proses/kegiatan
Yang
dimaksud dengan
hal-hal
seharusnya
adalah
tujuan,
sasaran, indikator dan targetingin
diwujudkan
- menggambarkan
kondisi
atau yg
output
penting yang
target kinerja dalam Renstra telah mengacu pada:
a,
apabila
lebih
dari
80%
program/kegiatan
- kontrak kinerja

Selaras artinya tujuan, sasaran, indikator dan target-target kinerja dalam Renstra telah
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran
relevan dengan RPJMN/Renstra atasannya.
dalam Renstra telah berorientasi hasil;
a,
telah menetapkan
hasil < hal2
80%;yg
b, apabila Renstra
60%< berorientasi
lebihberorientasi
dari 80%; hasil < 60%;
seharusnya
c, apabila 40%<
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
yg seharusnya
< 80%;
b,
berorientasi
hasil < 40%
d, apabila 60%
20% < hal2
penjelasan di sisi kiri
hal2 sasaran
yg seharusnya
< 60%;
c,
e, apabila 40%
tujuan< dan
yg berorientasi
d
20% 20% < hal2 yg seharusnya < 40% jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
< apabila
penjelasan di sisi kiri
e, apabila hal2 yg seharusnya < 20%

- Memiliki
sebab
akibat
7 Target
kinerja ditetapkan
dengan baik
apabila hubungan
lebih dari 80%
target
yg (kausalitas)
ditetapkan
tujuan/sasaran/hasil
program/hasil
kegiatan a,
tujuan/sasaran;
-berkriteria
Cukup untuk
tujuan dan sasaran jawaban
dalam Renstra
baik;mewujudkan
a,b,c,d,e mengacu pada
keselarasan < 80%;
b,
apabila 60%<
< 80%;
b,
apabila 40%<
60%< keselarasan
Target yg baik
penjelasan,b,c,d,
di sisi kiri
jawaban
mengacu pada
apabila
<
60%;
c,
5 Renstra telah menyajikan IKU
a, apabila lebih dari 80% IKU yang telah
apabila 20%<
40%< keselarasan
Target yg baik
< 60%;
c,
penjelasan di sisi kiri
< 40%
d, apabila
mengukur
diformalkan
dimanfaatkan untuk
d, apabila
apabila keselarasannya
20%< Target
yg <baik
< 40%EVALUASI
LEMBAR
KRITERIA
20%
e,
tujuan/sasaran
dalam
Renstra;
e, apabila
Target yg baik
< 20%INSTANSI PEMERINTAH PUSAT
AKUNTABILITAS
KINERJA
pemanfaatan
IKUartinya:
< 80%;
b, apabila
60%<
Merupakan
cara untuk
mencapai,
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
apabila 40%< pemanfaatan IKU < 60%;
-c,Selaras;
penjelasan di sisi kiri
PENJELASAN
pemanfaatan
IKU
<
40%
d,
apabila
20%<
- Memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas)
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
e,
apabila
pemanfaatan
IKU
dalam
Renstra
<
- Cukup untuk mewujudkan tujuan dan sasaran dalam Renstra
DEP/LPND
UNIT KERJA
20%
a, apabila lebih dari 80%
1 5 Renstra telah menyajikan
2 IKU
3 IKU yang telah
4
diformalkan
dimanfaatkan
untuk mengukur
a, apabila lebih
dari 80% indikator
6 Indikator kinerja
tujuan dan
tujuan (outcome)
dan
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
tujuan/sasaran
dalam Renstra;
(outcome
dan output)
sasaran dalam Renstra
telah memenuhi
I. sasaran
DOKUMEN
RENSTRA
(12.5%)telah
b, apabila
60%< pemanfaatan IKU < 80%;
kriteria
indikator(2.5%)
kinerja yang
kriteria
SMART;
PEMENUHAN
RENSTRA
a. memenuhi
jawaban
jawaban a,b,c,d,e
a,b,c,d,e mengacu
mengacu pada
pada
40%< Indikator
pemanfaatan
IKU< <80%;
60%;
c, apabila 60%<
baik
SMART
b,
1 Dokumen
Renstra telah ada
Cukup jelas
Tidak
berlaku sisi
untuk UNIT KERJA
penjelasan
penjelasan di
di sisi kiri
kiri
pemanfaatan
IKU
<
40%
d,
20%<
apabila
40%<
Indikator
SMART
<
60%;
c,
Dokumen Renstra Eselon I telah ada
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
e,
pemanfaatan
IKU
dalam<Renstra
< telah menyusun Renstra;
d, apabila 20%<
Indikator
SMART
40%
20%
e,
apabila indikator yang SMART < 20%
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 80%;
7
Target
kinerja
ditetapkan
dengan
baik
a,
apabila
lebih
dari
80%
target
yg
ditetapkan
a, apabila lebih dari 80% indikator tujuan dan c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan
baik;
berkriteria
sasaran (outcome dan output) telah
sasaran dalam Renstra telah memenuhi
Renstra < 60%;
b, apabila
60%< Target yg baik < 80%;
jawaban ,b,c,d, mengacu pada
PENJELASAN
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
kriteria
SMART;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
apabila
40%<
Target
yg
baik
<
60%;
c,
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu pada
penjelasan
di sisi kiri
NO baik KOMPONEN/SUB KOMPONEN
b, apabila 60%< Indikator SMART < 80%;
Renstra < 40%
d,
apabila 40%<
20%< Indikator
Target
ygSMART
baik << 40%
penjelasan di sisiUNIT
kiri KERJA
DEP/LPND
60%;
c, apabila
yang menyusun Renstra
e,
apabila
Eselon
I
20% < 40%
e,
Target Indikator
yg baik
1
2
3 <SMART
4
d, apabila
apabila 20%<
< 20%
e, apabila
indikator yang SMART < 20%
Target
yg baik:
apabila dengan
RenstraRPJMN/Renstra;
telah memuat keseluruhan
2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, -a,Selaras
7 Target
ditetapkan
baik
a, apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan
sasaran,
program,dengan
indikator
kinerja -subtansi
tujuan, kinerja
komponen
tersebut;
Berdasarkan
indikator
yg SMART;
berkriteria baik;
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
keseluruhan
apabila Renstra
-b,Berdasarkan
basistelah
datamemuat
yang memadai
b, apabila 60%< Target yg baik < 80%;
jawaban ,b,c,d, mengacu pada
tujuan dan target jangka menengah
subtansi komponen tersebut, kecuali target
yg yg
baik
< 60%; telah penjelasan di sisi kiri
c, apabila 40%<
8 Dokumen Renstra telah selaras dengan
a,
> 80%Target
sasaran
ditetapkan
tahunan;
Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra
selaras;
d, apabila 20%< Target yg baik < 40%
c, apabila Renstra tidak dilengkapi target
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
atasannya
selaras < 80%;
b,
60% < yg
Sasaran
e, apabila Target
baik <yg20%
jangka menengah yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
c, apabila 40% < Sasaran yg selaras < 60%;
d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
d apabila 20%< Sasaran yg selaras < 40%
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
penjelasan di sisi kiri
e, apabila Sasaran yg selaras < 20%
indikator dan target
5

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

385

386

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai (selaras dengan)

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil
11 Dokumen Renstra digunakan sebagai
acuan dalam penyusunan Dokumen
Renstra unit kerja

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

10 Dokumen Renstra digunakan sebagai


acuan dalam penyusunan dokumen
perencanaan tahunan

c. IMPLEMENTASI RENSTRA (3.75%)

1
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

NO

9 Dokumen Renstra telah menetapkan halhal yang seharusnya ditetapkan (dalam


kontrak kinerja/tugas fungsi)

DEP/LPND
UNIT KERJA
3
4
Yang dimaksud dengan hal-hal yg seharusnya adalah tujuan, sasaran, indikator dan targettarget kinerja dalam Renstra telah mengacu pada:
- kontrak kinerja
- tugas dan fungsiCukup jelas
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
- core business
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
- praktik2 terbaik
telah menyusun Renstra;
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
Jawaban tentang Implemetasi Renstra harus selalu
dikaitkan
dengan (dipengaruhi oleh)
Renstra
< 80%;
Renstra
kondisi (jawaban) tentang Pemenuhan dan Kualitas
c, apabila
40%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 60%;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
a, apabila lebih dari 80% sasaran dalam
Renstra < 40%
rencana kinerja tahunan telah selaras
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
dengan Renstra;
< 20%
b, apabila 60% < keselarasan sasaran RKT
dengan Renstra < 80%;
a, apabila
apabila 40%
Renstra
telah memuat
keseluruhan
sasaran
RKT
c,
< keselarasan
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
komponen
tersebut;
subtansiRenstra
dengan
< 60%;
penjelasan di sisi kiri
keseluruhan
b, apabila
apabila 20%
Renstra
telah memuat
sasaran
RKT
d
< keselarasan
komponen
tersebut, kecuali target
subtansiRenstra
dengan
< 40%
tahunan;
e,
apabila keselarasan sasaran RKT dengan
c, apabila<Renstra
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
20% tidak dilengkapi target
Renstra
jangka menengah yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
dijadikan acuan atau selaras:
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
- Target2 kinerja jangka menengah dalam renstra telah di-breakdown dalam (selaras
indikator dan target
dengan) target2 kinerja tahunan dalam Rencana Kinerja Tahunan
- Sasaran2 yang ada di renstra dijadikan sasaran2 yang akan diwujudkan dalam Rencana
Kinerja Tahunan
- Sasaran, indikator dan target yang ditetapkan dalam RKT menjadi penyebab (memiliki
a, apabila kausalitas)
lebih dari 80%
tujuan dan
sasaran
terwujudnya
tujuan
dan sasaran yang ada di Renstra
hubungan
dalam Renstra telah berorientasi hasil;
a,
80% tujuan/sasaran
dalam
berorientasi
hasil < 80%;
b, apabila
apabila lebih
60%<dari
Renstra
telahberorientasi
selaras dengan
40%<
hasil < 60%;
c, apabilaK/L
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
tujuan/sasaran
unit kerja;
hasil < 40%
d, apabila 20% Renstra
< berorientasi
penjelasan di sisi kiri
b,
apabila 60%
keselarasan
tujuan/sasaran
e, apabila
tujuan<dan
sasaran yg
berorientasi
Renstra
< 20% K/L dengan Renstra unit kerja < 80%;
c, apabila 40% < keselarasan tujuan/sasaran
Renstra K/L dengan Renstra unit kerja < 60%;
Berorientasi
hasil:
d
apabila 20%
< keselarasan tujuan/sasaran
Renstra
K/L dengan
Renstra
unit kerja
< 40%
penting
- berkualitas
outcome
atau output
e,
apabila
keselarasan tujuan/sasaran Renstra
proses/kegiatan
- bukan
K/L
dengan Renstrakondisi
unit kerja
20% penting yang ingin diwujudkan
- menggambarkan
atau<output
Selaras atau (dapat) dijadikan acuan:
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
apabilakinerja
lebih dari
80%menengah
program/kegiatan
-a,Target2
jangka
dalam
dalam Renstra telah selaras dengan

a, apabila Renstra telah menetapkan hal2 yg


seharusnya lebih dari 80%;
yg seharusnya
80%;
b, apabila 60% < hal2
LEMBAR
KRITERIA< EVALUASI
c, apabila 40% < hal2 yg seharusnya < 60%;
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PUSAT
d apabila 20% < hal2 yg seharusnya < 40% jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
penjelasan di sisi kiri
e, apabila hal2 yg seharusnya < 20%
PENJELASAN

relevan dengan RPJMN/Renstra atasannya.

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

387

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk

13 Dokumen Renstra telah direviu secara


berkala

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

a , apabila Renstra telah direvisi dan


Berorientasi
hasil:
hasilnya
menunjukkan
kondisi yang lebih
- berkualitas
outcome
atau
baik
(terdapat
inovasi)
; output penting
proses/kegiatan
- bukan
b
, apabila
Renstra telah direviu secara
- menggambarkan
kondisi
output
penting yang ingin diwujudkan
berkala
dan hasilnya
masihatau
relevan
dengan
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
kondisi saat ini;
a,
apabila
lebih
dari
80%
program/kegiatan
penjelasan di sisi kiri
c , apabila Renstra telah direviu, ada upaya

< 20%

Selaras atau (dapat) dijadikan acuan:


apabila kinerja
lebih dari
80%menengah
tujuan dandalam
sasaran
-a,Target2
jangka
renstra telah di-breakdown dalam (selaras
dalam Renstra
berorientasi
hasil; RKA
kinerja
tahunan dalam
dengan)
target2telah
hasil
< 80%;
apabila 60%<
-b,Sasaran2
yang berorientasi
ada di renstra
dijadikan
outcome atau hasil2 program yang akan
hasil < 60%;
c, apabila 40%<
RKA
diwujudkan
dalamberorientasi
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
-d,Sasaran,
indikator
dan targethasil
yang< ditetapkan
dalam Renstra
unit
40%
apabila 20%
< berorientasi
penjelasan
di sisi
kirikerja menjadi penyebab
(memiliki
terwujudnya
outcome atau hasil2 program yang ada di RKA
e, apabilahubungan
tujuan dankausalitas)
sasaran yg
berorientasi

e, apabila keselarasan indikator hasil dalam


RKA dengan Renstra < 20%

renstra telah di-breakdown dalam (selaras


kinerja tahunan
tahunan dalam
dalamRenstra
Rencana Kinerja Tahunan
dengan)
target2 kinerja
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan dengan)
tujuan/sasaran;
target2
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu
padaRencana
diwujudkan
dalam
-b,Sasaran2
yang keselarasan
ada di renstra< dijadikan
yang akan
80%; sasaran2
apabila
unit
kerja 60%<
penjelasan di sisi kiri
Tahunan
-Kinerja
yang keselarasan
ada di renstra<dijadikan
apabila
40%<
60%;
c,Sasaran2
-d,Sasaran,
indikator
dan
target<yang
ditetapkan dalam RKT menjadi penyebab (memiliki
sasaran2
akan
diwujudkan
dalam
20%<
keselarasan
40%
apabila yang
terwujudnya
tujuanEVALUASI
dan sasaran yang ada di Renstra
hubungan
kausalitas)
KRITERIA
Renstra
unit
kerja LEMBAR
e, apabila
keselarasannya
< 20%
- Sasaran,
indikator danKINERJA
target yang
AKUNTABILITAS
INSTANSI
PEMERINTAH PUSAT
a,
apabila
lebih
dari
80%mencapai,
tujuan/sasaran
dalam
Merupakan
cara
untuk
artinya:
11 Dokumen Renstra digunakan sebagai
ditetapkan dalam Renstra unit kerja menjadi
Renstra
K/L telah selaras dengan
acuan dalam penyusunan Dokumen
Selaras;
-penyebab
(memiliki hubungan kausalitas)
PENJELASAN
tujuan/sasaran
Renstra
unit kerja;
Renstra unit kerja
(kausalitas)
- Memiliki hubungan
sebab
akibat
terwujudnya
tujuan dan
sasaran
yang
ada di
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
b,
apabilauntuk
60% mewujudkan
< keselarasan
tujuan/sasaran
- Cukup
tujuan
dan sasaran dalam Renstra
Renstra
K/L
DEP/LPND
UNIT KERJA
Renstra K/L dengan
Renstra unit kerja < 80%;
a, apabila
apabila 40%
lebih<dari
80%
yang telah
1 5 Renstra telah menyajikan
2 IKU
3 IKU tujuan/sasaran
4
c,
keselarasan
diformalkan
untuk
Renstra
K/L dimanfaatkan
dengan Renstra
unit mengukur
kerja < 60%;
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
tujuan/sasaran
Renstra;
d
apabila 20% <dalam
keselarasan
tujuan/sasaran
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
b, apabila
60%<
pemanfaatan
< <80%;
Renstra
K/L
dengan
Renstra unitIKU
kerja
40%
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
e,
40%< pemanfaatan
60%;
c, apabila keselarasan
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukuptujuan/sasaran
jelas IKU < Renstra
Tidak
berlaku
untuk
penjelasan
di sisi
kiriUNIT KERJA
K/L
dengan
Renstra
unit
kerja
<
20%
pemanfaatan
IKU
<
40%
d,
apabila
20%<
Dokumen Renstra Eselon I telah ada
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
Selaras
atau
(dapat) dijadikan
acuan:Renstra < telah menyusun Renstra;
e, apabila
pemanfaatan
IKU dalam
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
-20%
Target2 kinerja jangka menengah dalam
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
renstra telah di-breakdown dalam (selaras
Renstra < 80%;
dengan)
kinerja
tahunan
dalam
Renstra
a, apabilatarget2
lebih dari
80%
indikator
tujuan
dan c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan
unit
kerjadalam Renstra telah memenuhi
sasaran (outcome dan output) telah
sasaran
Renstra < 60%;
Sasaran2
yang
ada
di
renstra
dijadikan
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
kriteria SMART;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
sasaran2
yang
akan
diwujudkan
dalam
jawaban
a,b,c,d,e mengacu pada
baik
b, apabila 60%< Indikator SMART < 80%;
Renstra < 40%
Renstra
unit
kerjaIndikator SMART < 60%;
penjelasan di sisi kiri
40%<
c, apabila
e,
apabila
Eselon I yang menyusun Renstra
- Sasaran, indikator dan target yang
d, apabila 20%< Indikator SMART < 40%
< 20%
PENJELASAN
ditetapkan dalam Renstra unit kerja menjadi
e, apabila indikator yang SMART < 20%
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
penyebab (memiliki hubungan kausalitas)
telah memuat keseluruhan
2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, a, apabila RenstraDEP/LPND
UNIT KERJA
terwujudnya
tujuan
sasaran
yang
ada di
7 Target
kinerja
ditetapkan
dengan
baik
a, apabila lebih
daridan
80%
target yg
ditetapkan
sasaran,
program,
indikator
kinerja
tujuan,
komponen tersebut;
subtansi
1
2
3
4
Renstra
K/L
berkriteria baik;
target
tahunan,
indikator
kinerja
sasaran,
memuat
keseluruhan
b,
apabila
Renstra
telah
12 Dokumen Renstra digunakan sebagai
a,
80%yg
indikator
baik < hasil
80%;
b, apabila
apabila lebih
60%<dari
Target
jawaban ,b,c,d, mengacu pada
tujuan
dan
target
jangka
menengah
komponen
tersebut,
kecuali
target
subtansi
acuan penyusunan Dokumen Rencana
RKA40%<
telah Target
selarasyg
dengan
dalam
baik <Renstra;
60%;
c, apabila
penjelasan di sisi kiri
tahunan;
Kerja dan Anggaran
b,
apabila 60% < keselarasan indikator hasil
d, apabila 20%< Target yg baik < 40%
tidak
dilengkapi
target
c,
apabila
Renstra
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
dalam RKA dengan Renstra < 80%;
e, apabila Target yg baik < 20%
jangka
menengah
yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
indikator hasil
c,
apabila
40% < keselarasan
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
dilengkapi
d, Renstra
RKAtidak
dengan
Renstraindikator
< 60%;kinerja
dalam
penjelasan di sisi kiri
keselarasan
indikator
hasil
d
Renstra20%
tidak< memuat
tujuan,
sasaran,
e, apabila
RKA
dalam
indikator
dandengan
target Renstra < 40%
5

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

388

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

DOKUMEN PERENCANAAN KINERJA


TAHUNAN (7.5%)

Dokumen RKT unit kerja telah ada

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai (selaras dengan)

3 Dokumen RKT telah memuat sasaran,


program, indikator kinerja sasaran, dan
target kinerja tahunan

mengajukan RKA

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil
2 Dokumen
RKT disusun sebelum

a.

2 PEMENUHAN
Dokumen Renstra
telah memuat visi,
misi,
PERENCANAAN
KINERJA
program, indikator kinerja
tujuan, sasaran,
TAHUNAN
(1.5%)
tahunan,
sasaran, target
1 Dokumen
RKT telah
ada indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

II.

1
2
13 Dokumen Renstra
telah (35%)
direviu secara
A. PERENCANAAN
KINERJA
berkala
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

NO

b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun


Renstra < 80%;
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 60%;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
Renstra < 40%
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
< 20%

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA


a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri

a, apabila lebih dari 80% unit kerja telah


jawaban a,b,c,d,e
mengacu pada
RKT;
menyusun
penjelasan
di sisi
kiri kerja yg menyusun
b,
apabila 60%
< unit
RKT < 80%;
c, apabila 40% < unit kerja yg menyusun
RKT < 60%;
d apabila 20% < unit kerja yg menyusun
RKT < 40%
e, apabila unit kerja yg menyusun RKT <
20%

dalam Renstra telah selaras dengan

dengan > 60% indikator dan target yang


SMART;
Berorientasi hasil:
c, apabila RKT telah memuat keseluruhan
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
- berkualitas outcome atau output penting
subtansi komponen tersebut, dan dilengkapi
penjelasan di sisi kiri
- bukan proses/kegiatan
dengan > 40% indikator dan target yang
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan
SMART;
d, apabila RKT tidak dilengkapi dengan
a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan
Indikator sasaran

c, apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;


a, apabila RKT telah memuat keseluruhan
d, apabila 20% < berorientasi hasil < 40%
subtansi komponen tersebut;
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi
b, apabila RKT telah memuat keseluruhan
< 20%
subtansi komponen tersebut, dan dilengkapi

a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran

dalam
Renstra
telah
berorientasi
Ya,
apabila
RKT
disusun
sebelumhasil;
anggaran
berorientasi hasil < 80%;
b, apabila
60%<diajukan
(RKA)
tahunan

subtansi komponen tersebut;


b, apabila
telah memuat
Ya,
apabilaRenstra
ada dokumen
rencanakeseluruhan
kinerja
subtansi komponen tersebut, kecuali target
tahunan
tahunan;
c, apabila Renstra tidak dilengkapi target
jangka menengah yang terukur;
d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
indikator dan target

UNIT KERJA
4

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


telah menyusun
penjelasan
di sisiRenstra;
kiri

a, apabila Renstra telah memuat keseluruhan

a , apabila Renstra telah direvisi dan


hasilnya menunjukkan kondisi yang lebih
baik (terdapat inovasi) ;
b , apabila Renstra telah direviu secara
Cukup jelas
berkala dan hasilnya masih relevan dengan
kondisi saat ini;
c , apabila Renstra telah direviu, ada upaya
perbaikan namun belum ada perbaikan yang
signifikan ;
d, apabila Renstra telah direviu
e , Tidak ada reviu

DEP/LPND
3

Selaras atau (dapat) dijadikan acuan:


- Target2 kinerja jangka menengah dalam renstra telah di-breakdown dalam (selaras
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
dengan) target2 kinerja tahunan dalam RKA
AKUNTABILITAS
INSTANSIoutcome
PEMERINTAH
PUSAT
- Sasaran2
yang ada diKINERJA
renstra dijadikan
atau hasil2
program yang akan
diwujudkan dalam RKA
PENJELASAN
- Sasaran, indikator dan target yang ditetapkan
dalam Renstra unit kerja menjadi penyebab
(memiliki hubungan kausalitas) terwujudnya outcome atau hasil2 program yang ada di RKA

e, apabila keselarasan indikator hasil dalam


RKA dengan Renstra < 20%

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

e, apabila RKT tidak dilengkapi dengan

RKT < 60%;

SETDITJEN PHKA - 2012

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk

6 RKT telah menyajikan IKU

5 Kegiatan
dalam
dokumen
Renja
b.
KUALITAS
RENSTRA
(6.25%)
untuk
mencapai
sasaran
3 merupakan
Tujuan dan cara
sasaran
telah
berorientasi
(di RKT)
hasil

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

NO

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


7 Target
ditetapkan
baik
sasaran,
program,dengan
indikator
kinerja
tujuan, kinerja
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

4 Sasaran telah berorientasi hasil

6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan


sasaran (outcome dan output) telah
memenuhi kriteria
indikator kinerja
yang
KUALITAS
PERENCANAAN
KINERJA
b. baik
TAHUNAN (3.75%)

1 5 Renstra telah menyajikan


2 IKU
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

3 Dokumen RKT telah memuat sasaran,


NO program,
KOMPONEN/SUB
indikator kinerjaKOMPONEN
sasaran, dan
target kinerja tahunan

mengajukan RKA

jawaban
jawaban a,b,c,d,e
a,b,c,d,e mengacu
mengacu pada
pada
penjelasan
penjelasan di
di sisi
sisi kiri
kiri

389

a, apabila lebih dari 80% indikator di RKT


a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan
adalah IKU;

- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan

Kegiatan
merupakan
sasaran (selaras dan cukup):
- berkualitas
outcomecara
ataumencapai
output penting
- memiliki hubungan kausalitas (menjadi penyebab) terwujudnya sasaran
- bukan proses/kegiatan
- memenuhi syarat kecukupan untuk terwujudnya sasaran

Berorientasi hasil:

a, apabila lebih dari 80% kegiatan telah


danlebih
cukup
selaras
a, apabila
dariuntuk
80% mencapai
tujuan dansasaran;
sasaran
b, apabila 60% < kegiatan telah selaras dan
dalam Renstra telah berorientasi hasil;
cukup < 80%;
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
c, apabila 40% < kegiatan telah selaras dan
40%< berorientasi hasil < 60%;
c, apabila
cukup
< 60%;
berorientasi
hasil
< 40%
d, apabila
apabila 20%
20% << kegiatan
telah
selaras
dan
d
e, apabila
tujuan dan sasaran yg berorientasi
cukup
< 40%
e,
< apabila
20% kegiatan telah selaras dan cukup
< 20%

- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan

b, apabila 60%< Indikator SMART <

sasaran dalam Renstra telah memenuhi


Renstra < 60%;
kriteria SMART;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun

jawaban
a,b,c,d,e mengacu pada
80%;
Renstra < 40%
penjelasan di sisi kiri
Indikator
SMARTtelah
< 60%;
c, apabila
a,
apabila 40%<
lebih dari
80% sasaran
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
d, apabila 20%<
hasil;Indikator SMART < 40%
berorientasi
< 20%
e, apabila 60%
indikator
yang SMART
< 20%
b,
< sasaran
telah berorientasi
a,
apabila
Renstra
telah
memuat
keseluruhan
hasil < 80%;
a, apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan
telah berorientasi
c,
apabilakomponen
40% < sasaran
tersebut;
subtansi
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
baik;
berkriteria
hasil
< 60%;
b, apabila
Renstra telah memuat keseluruhan penjelasan di sisi kiri
ygtelah
baikberorientasi
< 80%;
b, apabila
apabila 20%
60%<< Target
jawaban ,b,c,d, mengacu pada
d
sasaran
komponen
tersebut,
kecuali target
subtansi
40%< Target yg baik < 60%;
c, apabila
PENJELASAN
penjelasan di sisi kiri
hasil
< 40%
tahunan;
d, apabila
apabila sasaran
20%< Target
yg baik < 40%
telah
berorientasi
hasil <
e,
tidak dilengkapi
target
c, apabila Renstra
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
DEP/LPND
UNIT KERJA
20%
e,
apabila
Target
yg
baik
<
20%
jangka menengah yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
3
4
d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
Berorientasi hasil:
Renstra
tidak
memuat
tujuan,
sasaran,
e,
- berkualitas outcome atau output penting
dan target
-indikator
bukan proses/kegiatan

(RKA)
tahunan
b,
apabila
60% diajukan
< sasaran telah berorientasi
penjelasan di sisi kiri
- Selaras;
hasil < 80%;
PENJELASAN
a,
apabila hubungan
RKT telah sebab
memuat
keseluruhan
(kausalitas)
- Memiliki
akibat
c, apabila 40% < sasaran telah berorientasi
tersebut;tujuan dan sasaran jawaban
subtansi
a,b,c,d,e mengacu pada
- Cukup komponen
untuk mewujudkan
dalam Renstra
hasil < 60%;
DEP/LPND
b, apabila RKT telah
memuat keseluruhan
penjelasan di sisiUNIT
kiri KERJA
telahyang
berorientasi
d
20%
sasaran
a, apabila
apabilakomponen
lebih<dari
80%
telah
3 IKU
4
tersebut,
dan dilengkapi
subtansi
hasil < 40%
mengukur
diformalkan
dimanfaatkan
untuk
indikator dan
target
yang
dengan
> 60%
e, apabila sasaran telah berorientasi hasil <
SMART;
tujuan/sasaran dalam Renstra;
20%
memuat keseluruhan
c,
b, apabila RKT
60%<telah
pemanfaatan
IKU < 80%;
jawaban
jawaban a,b,c,d,e
a,b,c,d,e mengacu
mengacu pada
pada
tersebut, dan dilengkapi
subtansi
40%< pemanfaatan
c, apabilakomponen
penjelasan
di
kiri
Cukup jelas IKU < 60%;
Tidak
berlaku
untuk
penjelasan
di sisi
sisi
kiriUNIT KERJA
40%
indikator
dan
target
dengan
>
< 40%
d, apabila 20%< pemanfaatan IKU yang
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
SMART;
e, apabila pemanfaatan IKU dalam Renstra < telah menyusun Renstra;
d, apabila RKT tidak dilengkapi dengan
20%
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
Indikator sasaran
Renstra < 80%;
e, apabila RKT tidak dilengkapi dengan
a, apabila lebih dari 80% indikator tujuan dan c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
indikator dan target sasaran

tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan tujuan/sasaran;


indikator dan target sasaran
menyusun
d
apabilaa,b,c,d,e
20% < unit
kerja ygpada
jawaban
mengacu
b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
RKT
< 40%
penjelasan
di sisi kiri
apabila
40%<
keselarasan
<
60%;
c,
KUALITAS PERENCANAAN KINERJA
e, apabila unit kerja yg menyusun RKT <
d, apabila 20%< keselarasan < 40%
20%
b.
TAHUNAN (3.75%)
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
20%
e,
apabila
keselarasannya
<
4 Sasaran telah berorientasi hasil
a, apabila lebih dari 80% sasaran telah
2 Dokumen RKT disusun sebelum
Ya,
apabila
RKT
disusun
sebelum
anggaran
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PUSAT mengacu pada
hasil;untuk
berorientasi
jawaban a,b,c,d,e
Merupakan
cara
mencapai,
artinya: PEMERINTAH

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

390
390

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk

9 Dokumen RKT telah selaras dengan


dokumen Renstra dan dengan Dokumen
RKP/RKT atasannya

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA


a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
telah menyusun Renstra;
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
Renstra a,b,c,d,e
< 80%; mengacu pada
jawaban
c, apabila 40%<
I yang menyusun
penjelasan
di sisiEselon
kiri
Renstra < 60%;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
Renstra < 40%
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
< 20%

20% lebih dari 80% sasaran dalam RKT


< apabila
a,
telah selaras dengan tujuan/sasaran
Renstra/RKP;
Berorientasi
hasil:
b,
apabila 60%
< keselarasan sasaran RKT
- berkualitas
outcome atau
output penting
dengan
Renstra/RKP
< 80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
c,
apabila
40% < keselarasan sasaran RKT
proses/kegiatan
- bukan
penjelasan
di sisi kiri
dengan
Renstra/RKP
< 60%;
ingin diwujudkan
- menggambarkan
kondisi
atau output penting yang
d apabila 20% < keselarasan sasaran RKT
a, apabila
lebih dari 80%
program/kegiatan
dengan
Renstra/RKP
< 40%

dalam Renstra
Target
yg baik: telah berorientasi hasil;
apabila dengan
60%< berorientasi
Renstra; hasil < 80%;
-b,Selaras
indikatornya;
-c,Relevan
denganberorientasi
hasil < 60%;
apabila 40%<
-d,Berdasarkan
yg SMART;
hasil < 40%
apabila 20%indikator
< berorientasi
-e,Berdasarkan
basis
data
yang
memadai
apabila tujuan dan sasaran yg
berorientasi

d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja


e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,

a, apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan


indikator dan
target
baik;
berkriteria
b, apabila 60%< Target yg baik < 80%;
c, apabila 40%< Target yg baik < 60%;
d, apabila 20%< Target yg baik < 40%
e,
yg 80%
baik tujuan
< 20%dan sasaran
a, apabila
apabila Target
lebih dari

8 Target kinerja ditetapkan dengan baik

Cukup
a, apabila lebih dari
80%jelas
indikator di RKT
adalah IKU;
b, apabila 60% < indikator di RKT adalah IKU
< 80%;
c, apabila 40% < indikator di RKT adalah IKU
< 60%;
d apabila 20% < indikator di RKT adalah IKU
< 40%
e, apabila indikator di RKT adalah IKU <
20%
a, apabila lebih dari 80% indikator di RKT
memenuhi kriteria SMART;
a, apabila
apabila 60%
Renstra
telah memuat
di RKTkeseluruhan
memenuhi
b,
< indikator
komponen
tersebut;
subtansiSMART
< 80%;
kriteria
b, apabila
apabila 40%
Renstra
telah memuat
di RKTkeseluruhan
memenuhi
c,
< indikator
< 60%;
kriteria
komponen
tersebut, kecuali target
subtansiSMART
d
apabila 20% < iindikator di RKT memenuhi
tahunan;
SMART
< 40%
kriteria
tidak dilengkapi target
c, apabila
Renstra
e,
apabila
indikatoryang
di RKT
memenuhi kriteria
terukur;
jangka
menengah
SMART < 20%

tujuan, sasaran, program, indikator kinerja


sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

UNIT KERJA
4

Kegiatan merupakan cara mencapai sasaran (selaras dan cukup):


- memiliki hubungan kausalitas (menjadi penyebab) terwujudnya sasaran
- memenuhi syarat kecukupan untuk terwujudnya sasaran

DEP/LPND
3

a, apabila lebih dari 80% kegiatan telah


selaras dan cukup untuk mencapai sasaran;
b, apabila 60% < kegiatan telah selaras dan
cukup < 80%;
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
telah
selaras dan
c, apabila 40% < kegiatan
jawaban a,b,c,d,e
cukup AKUNTABILITAS
< 60%;
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PUSAT mengacu pada
penjelasan di sisi kiri
d apabila 20% < kegiatan telah selaras dan
cukup < 40%
PENJELASAN
e, apabila kegiatan telah selaras dan cukup
< 20%

7 Indikator kinerja sasaran dan kegiatan


telah memenuhi kriteria indikator kinerja
2 yang
Dokumen
baik Renstra telah memuat visi, misi,

1
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 RKT
Dokumen
telahIKU
ada
6
telah Renstra
menyajikan
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

NO

5 Kegiatan dalam dokumen Renja


merupakan cara untuk mencapai sasaran
(di RKT)

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012
SETDITJEN

4 Dokumen
Program/kegiatan
merupakan
cara acuan
untuk
11
RKT digunakan
sebagai

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

NO

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


7 Target
ditetapkan
baik
sasaran,
program,dengan
indikator
kinerja
tujuan, kinerja
KOMPONEN/SUB
target tahunan, KOMPONEN
indikator kinerja
sasaran,
IMPLEMENTASI PERENCANAAN
tujuan dan target jangka menengah
c. KINERJA
TAHUNAN (2.25%)
1
2
10 Dokumen RKT telah digunakan sebagai
acuan untuk menyusun penetapan kinerja
(PK)

6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan


sasaran (outcome dan output) telah
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
baik

1 5 Renstra telah menyajikan


2 IKU
9 Dokumen RKT
telah selaras
dengan
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
Renstra
dan dengan
I. dokumen
DOKUMEN
RENSTRA
(12.5%)Dokumen
RKP/RKT atasannya
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

c. KINERJA TAHUNAN (2.25%)

NO IMPLEMENTASI
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
PERENCANAAN

391
391

a, apabila
apabila lebih
lebih dari
dari 80%
80% sasaran
program/kegiatan
a,
dalam RKT

dengan Renstra/RKP < 40%


Renstra < 80%;
a,
dari 80%
indikator
tujuan
dan c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
sasaran
RKT
dengan
e, apabila
apabila lebih
keselarasan
sasaran
dalam<Renstra
20% telah memenuhi
Renstra/RKP
Renstra < 60%;
kriteria SMART;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
Selaras:
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
b, apabila 60%< Indikator SMART < 80%;
40% diwujudkan dalam Renstra;
Renstra
- Sasaran2 yang ada di RKT merupakan sasaran2
yang<akan
penjelasan
di sisi kiri
apabila kinerja
40%< Indikator
SMART breakdown
< 60%;
c,
menyusun Renstra
e, target2
apabila kinerja
Eselon dalam
I yangRenstra/RKP;
- Target2
RKT merupakan
dari
d,
apabila 20%<
Indikator
SMART
< 40%
- Sasaran,
indikator
dan target
yang
ditetapkan <
dalam
RKT
menjadi penyebab (memiliki
20%
yang
SMART <tujuan
20% dan sasaran yang ada di Renstra/RKP
e,
apabila indikator
terwujudnya
hubungan
kausalitas)
a, apabila Renstra telah memuat keseluruhan
a, apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan
PENJELASAN
subtansi komponen tersebut;
berkriteria baik;
b, apabila Renstra telah memuat keseluruhan
Jawaban
Implemetasi
dikaitkan dengan
(dipengaruhi
oleh) kondisi
yg baikRKT
< harus
80%; selalujawaban
b,
apabilatentang
60%< Target
,b,c,d,UNIT
mengacu
DEP/LPND
KERJApada
tersebut, kecuali
target
subtansi komponen
(jawaban)
Pemenuhan
dan Kualitas RKT
apabila tentang
40%< Target
c,
penjelasan di sisi kiri 4
3 yg baik < 60%;
tahunan;
d,
apabila lebih
20%<dari
Target
yg
baik <dan
40%
a,
80%dilengkapi
sasaran
tidak
target
c, apabila Renstra
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
e,
apabilakinerja
TargetdiygRKT
baiktelah
< 20%
ditetapkan
indikator
jangka menengah
yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
PK; tidak dilengkapi indikator kinerja
dalam
d, Renstra
dan
indikator
b,
apabila
60%
<
sasaran
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
telah ditetapkan dalam PK <
kinerja
di dan
RKTtarget
indikator
80%;
c, apabila 40% < sasaran dan indikator
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
kinerja di RKT telah ditetapkan dalam PK <
penjelasan di sisi kiri
60%;
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran
dan
indikator
kinerja
d
apabila
20%
<
sasaran
dalam Renstra telah berorientasi hasil;
telah
ditetapkan
dalamhasil
PK < 40%
di
berorientasi
80%;
b, RKT
apabila
60%<
dan indikator
yg
e,
sasaran
berorientasi
hasildi RKT
< 60%;
c, apabila 40%<
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
telah
ditetapkan
PK < hasil
20% < 40%
berorientasi
d, apabila
20% <dalam
penjelasan di sisi kiri
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi
< 20%
dijadikan acuan atau selaras:
- Sasaran2 yang ada di RKT dijadikan sasaran2 yang akan diwujudkan dalam PK
hasil:dalam RKT dijadikan acuan dalam (selaras dengan) target2 kinerja
-Berorientasi
Target2 kinerja
- berkualitas
outcome
atau output penting
PK
tahunan
dalam
bukan proses/kegiatan
-- Sasaran
dan indikator yang diperjanjikan dalam PK didasarkan (mengacu) kepada
-sasaran
menggambarkan
kondisi
dan indikator yangatau
ada output
di RKTpenting yang ingin diwujudkan

Merupakan cara untuk mencapai, artinya:


yg baik:
Selaras;
-Target
- Selaras dengan Renstra;
PENJELASAN
- Memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas)
indikatornya;
-Jawaban
Relevantentang
denganImplemetasi
RKT dan
harus
selalu dalam
dikaitkan
dengan (dipengaruhi oleh) kondisi
Renstra
-- Cukup
untuk mewujudkan
tujuan
sasaran
SMART;
Berdasarkan
indikator
yg
UNIT KERJA
(jawaban) tentang DEP/LPND
Pemenuhan dan Kualitas RKT
- Berdasarkan
data IKU
yangyang
memadai
a,
apabila lebihbasis
dari 80%
telah
3
4
mengukur
diformalkan
dimanfaatkan
untuk
a, apabila lebih dari 80% sasaran dalam RKT
telah selaras dengan
tujuan/sasaran
dalam tujuan/sasaran
Renstra;
Renstra/RKP;
b,
apabila 60%< pemanfaatan IKU < 80%;
b, apabila
apabila 40%<
60% <pemanfaatan
keselarasanIKU
sasaran
RKT jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
< 60%;
c,
Cukup
Tidak berlaku
untuk
penjelasan
di sisi
kiriUNIT KERJA
80%;
dengan Renstra/RKP
< jelas
IKU < 40%
d,
apabila 20%< pemanfaatan
a, apabilaa,b,c,d,e
lebih darimengacu
80% Unitpada
Kerja Eselon I
jawaban
c, apabila 40% < keselarasan sasaran RKT
e, apabila pemanfaatan IKU dalam Renstra < penjelasan
di sisiRenstra;
kiri
telah menyusun
dengan Renstra/RKP < 60%;
20%
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
d apabila 20% < keselarasan sasaran RKT

sasaran
RKT dengan
e,
apabila
keselarasan
mencapai (selaras dengan)
dalam
Renstra
telah selaras
dengan
< 20%
program/hasil
kegiatan Renstra/RKP
tujuan/sasaran;
8 tujuan/sasaran/hasil
Target kinerja ditetapkan
dengan baik
a, apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
b,
apabila 60%<
baik; keselarasan < 80%;
berkriteria
Selaras:
penjelasan di sisi kiri
apabila
< 60%;
yg baik
< 80%; sasaran2
b,Sasaran2
apabila 40%<
60%<
Target
akan diwujudkan
dalam
-c,
yang keselarasan
ada di RKT
merupakan
yang a,b,c,d,e
jawaban
mengacu
padaRenstra;
apabila kinerja
40%< keselarasan
Target
yg baik
<breakdown
60%;
c,Target2
20%<
< 40%
apabila
Renstra/RKP;
-d,
RKT
merupakan
dari
target2 kinerja
penjelasan
di sisi dalam
kiri
d,
apabila
20%<
Target
yg
baik
<
40%
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
apabila keselarasannya
< 20%
-e,Sasaran,
indikator dan target
yang ditetapkan dalam RKT menjadi penyebab (memiliki
e, apabila
Target yg baik
< 20%INSTANSI
terwujudnya
tujuan dan
sasaran yang
ada di Renstra/RKP
hubungan
kausalitas)
AKUNTABILITAS
KINERJA
PEMERINTAH
PUSAT

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

392

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai (selaras dengan)

12 Dokumen RKT telah digunakan sebagai


acuan untuk menyusun anggaran (RKA)
(a.l. Target kinerja RKT vs Target kinerja
RKA)

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

11 Dokumen RKT digunakan sebagai acuan


dalam penyusunan RKT unit kerja

1
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

NO

b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun


Renstra < 80%;
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 60%;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
Renstra < 40%
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
< 20%

b, apabila Renstra telah memuat keseluruhan


subtansi komponen tersebut, kecuali target
tahunan;
c, apabila Renstra tidak dilengkapi target
jawaban
a,b,c,d,e
pada
Tidak
berlakumengacu
untuk UNIT
KERJA
jangka menengah yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
dijadikan
acuan
atau
selaras
:
d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
dalam sasaran,
RKT telah di-e,Target2
tahunan tujuan,
Renstrakinerja
tidak memuat
dalam
(selaras dengan) target2
breakdown
indikator dan
target
kinerja tahunan dalam RKT unit kerja
- Sasaran2 yang ada di RKT dijadikan
sasaran2 yang akan diwujudkan dalam RKT
kerja lebih dari 80% tujuan dan sasaran
unit
a, apabila
target yang
-dalam
Sasaran,
indikator
Renstra
telah dan
berorientasi
hasil;
dalamberorientasi
RKT unit kerja
menjadi
ditetapkan
hasil
< 80%;
b, apabila 60%<
penyebab
(memiliki
hubunganhasil
kausalitas)
berorientasi
< 60%;
c, apabila 40%<
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
terwujudnya
sasaran2
yang ada
di RKT
hasil
< 40%
d, apabila 20%
< berorientasi
penjelasan di sisi kiri
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi
< 20%
a, apabila lebih dari 80% indikator dan target
kinerja di RKT telah digunakan dalam RKA;
b,
apabila 60%
< indikator dan target kinerja
Berorientasi
hasil:
dalam
RKA
< 80%;
di
RKT telah digunakan
penting
- berkualitas
outcome atau
output
c,
apabilaproses/kegiatan
40% < indikator dan target kinerja
- bukan
dalam
60%; yang ingin diwujudkan
di
RKT telah digunakan
- menggambarkan
kondisi
atauRKA
output< penting
d apabila 20% < indikator dan target kinerja
a, RKT
apabila
lebih
dari 80%dalam
program/kegiatan
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
telah
digunakan
RKA < 40%
di
dalam Renstra telah selaras dengan
penjelasan di sisi kiri

a, apabila lebih dari 80% sasaran dalam RKT


telah selaras dengan sasaran RKT unit kerja;
b, apabila 60% < keselarasan sasaran RKT
dengan sasaran RKT unit kerja < 80%;
c, apabila 40% < keselarasan sasaran RKT
dengan sasaran RKT unit kerja < 60%;
d apabila 20% < keselarasan sasaran RKT
dengan sasaran RKT unit kerja < 40%
dengan
e,
a, apabila
apabila keselarasan
Renstra telahsasaran
memuatRKT
keseluruhan
unit kerja
< 20%
sasaran
komponen
tersebut;
subtansi RKT

kinerja di RKT telah ditetapkan dalam PK <


80%;
c, apabila 40% < sasaran dan indikator
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
kinerja di RKT telah ditetapkan dalam PK <
penjelasan di sisi kiri
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
60%;
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH PUSAT
dan indikator
kinerja
d apabila
20% < sasaran
di RKT telah ditetapkan dalam PK < 40%
yg
e, apabila sasaran dan indikator di RKTPENJELASAN
telah ditetapkan dalam PK < 20%
DEP/LPND
UNIT KERJA
3
4
dijadikan acuan atau selaras:
- Sasaran2 yang ada di RKT dijadikan sasaran2 yang akan diwujudkan dalam PK
- Target2 kinerja dalam RKT dijadikan acuan dalam (selaras dengan) target2 kinerja
tahunan dalam PK
Cukup jelas
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
didasarkan
(mengacu)
- Sasaran dan indikator yang diperjanjikan dalam
a, PK
apabila
lebih dari
80% Unitkepada
Kerja Eselon I
sasaran dan indikator yang ada di RKT
telah menyusun Renstra;

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012
SETDITJEN

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk

a. PEMENUHAN PK (3%)
1 Dokumen PK telah ada
b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)
3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri

393
393

a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan

Berorientasi hasil:
- berkualitas outcome atau output penting
- bukan proses/kegiatan
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan

Ya, apabila terdapat dokumen PK yang


secara formal telah ditandatangani (Sesuai
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran
PerMenpanNo 29/2010)
dalam Renstra telah berorientasi hasil;
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
c, apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;
d, apabila 20% < berorientasi hasil < 40%
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi
< 20%

Selaras; dalam RKT unit kerja menjadi


-ditetapkan
dijadikan acuan atau selaras :
PENJELASAN
(memiliki hubungan
kausalitas)
(kausalitas)
-penyebab
Memiliki hubungan
sebab akibat
Sasaran2
yang ada di RKT dijadikan sasaran2 (hasil2 program) yang akan diwujudkan
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
sasaran2
yang tujuan
ada di RKT
-terwujudnya
Cukup untuk
mewujudkan
dan sasaran dalam Renstra
dalam RKA
DEP/LPND
UNIT KERJA
-a,Target2
tahunan
dalam RKT telah diusulkan menjadi target2 kinerja tahunan dalam
apabila kinerja
lebih dari
80%
1 5 Renstra telah menyajikan
2 IKU
3 IKU yang telah
4
RKA
mengukur
diformalkan
dimanfaatkan
untuk
12 Dokumen RKT
a, apabila lebih dari 80% indikator dan target
telah digunakan
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%) sebagai
-tujuan/sasaran
Hasil2 program,
indikator
dan target yang diusulkan dalam RKA dilandasi oleh sasaran,
dalam
Renstra;
anggaran (RKA)
acuan untukRENSTRA
menyusun (12.5%)
kinerja di RKT telah digunakan dalam RKA;
I. DOKUMEN
indikator
dan target2
yang ada di RKT
b,
80%;
RKT vs(2.5%)
Target kinerja
(a.l. Target kinerja
indikator dan IKU
target< kinerja
b, apabila
apabila 60%<
60% <pemanfaatan
RENSTRA
a. PEMENUHAN
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
40%<
pemanfaatan
IKU < 60%;
c,
apabila
RKA)
telah
digunakan
di RKT
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup dalam
jelas RKA < 80%; Tidak
berlaku
untuk
penjelasan
di sisi
kiriUNIT KERJA
pemanfaatan
IKU
<
40%
apabila
20%<
III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (15%) d,
c, apabila 40% < indikator dan target kinerja
Dokumen Renstra Eselon I telah ada
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
e,
apabila
pemanfaatan
IKU
dalam
Renstra
<
telah
digunakan
dalam
RKA
<
60%;
di
RKT
telah menyusun Renstra;
a. PEMENUHAN PK (3%)
20%
d apabila
20%
< indikator
dan target
kinerja
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
1 Dokumen PK telah ada
Ya,
apabila
terdapat
dokumen
PK yang
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
telah
digunakan
dalam
RKA
<
40%
di
RKT
Renstra < 80%;
telah
(Sesuai
secara
formal
Tidak di
berlaku
a,
apabila
lebih
dari ditandatangani
80%target
indikator
tujuan
dan penjelasan
6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan
sisi kiriuntuk UNIT KERJA
e,
apabila
Indikator
dan
kinerja
di
RKT
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
PerMenpanNo
29/2010)
sasaran (outcome dan output) telah
sasaran
dalam
Renstradalam
telah RKA
memenuhi
digunakan
< 20%
yang telah
Renstra < 60%;
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
kriteria SMART;
menyusun
d, apabilaa,b,c,d,e
20% < Eselon
I yang
jawaban
mengacu
pada
baik
b, apabila 60%< Indikator SMART < 80%;
Renstra < 40%
penjelasan
di sisi kiri
c, apabila 40%< Indikator SMART < 60%;
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
d, apabila 20%< Indikator SMART < 40%
< 20%
e, apabila indikator yang SMART < 20%
2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, a, apabila Renstra telah memuat keseluruhan
7 Target kinerja ditetapkan dengan baik
a,
apabilaacuan
lebih dari
80%
target
: yg ditetapkan
dijadikan
atautersebut;
selaras
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja subtansi
komponen
baik;
berkriteria
- Sasaran2
yang ada
di RKT
dijadikan
sasaran2 (hasil2 program) yang akan diwujudkan
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
memuat
keseluruhan
b,
apabila Renstra
telah
b,
apabila
60%< Target yg baik < 80%;
jawaban ,b,c,d, mengacu pada
dalam
RKA
tujuan dan target jangka menengah
komponen tersebut, kecuali target
subtansi
apabila kinerja
40%< Target
baik RKT
< 60%;
c,
penjelasan
di sisi
kiri kinerja tahunan dalam
- Target2
tahunanygdalam
telah diusulkan
menjadi
target2
tahunan;
d,
apabila 20%< Target yg baik < 40%
RKA
c,
apabila Renstra tidak dilengkapi target
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
20%
e,
apabila
Target
yg
baik
<
dalamdiRKA
dilandasi oleh sasaran,
- Hasil2menengah
program, indikator
dan target yang diusulkan
jangka
yang terukur;
penjelasan
sisi kiri
di RKT
indikator
dan
target2
yang ada
dilengkapi
indikator
kinerja
d,
Renstra
tidak
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (15%) indikator dan target

e,
apabila kinerja
Indikator
dan target
kinerja
RKTdidalam
RKT di
telah
- Target2
tahunan
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan yang
tujuan/sasaran;
telah digunakan
dalamdengan)
RKA <target2
20%
dalam (selaras
breakdown
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
kinerja tahunan dalam RKT unit kerja
penjelasan di sisi kiri
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
- Sasaran2 yang ada di RKT dijadikan
d, apabila 20%< keselarasan < 40%
sasaran2 yang akan diwujudkan dalam RKT
e, apabila keselarasannya
< 20%
LEMBAR
KRITERIA EVALUASI
unit kerja
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
Merupakan
cara untuk
mencapai,
artinya: PEMERINTAH PUSAT
dan
target yang
- Sasaran,
indikator

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

394
394

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012
SETDITJEN

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk

b. KUALITAS PK (7.5%)
4 Sasaran telah berorientasi hasil

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

2 Dokumen PK disusun segera setelah


2 anggaran
Dokumen disetujui
Renstra telah memuat visi, misi,
program,
indikator
kinerja
tujuan, sasaran,
3 Dokumen
PK telah
memuat
sasaran,
tahunan,
indikator
kinerja
sasaran, target
indikator
kinerja,
dan target
program,
tujuan dan
target jangka menengah
pendek
jangka

1
2
Dokumen PK KINERJA
unit kerja telah
A. PERENCANAAN
(35%)ada
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

NO

d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun


Unit
kerja
yang menyusun PK mengacu
Renstra
< 40%
SE Menpan
tahun
2010 Renstra
pada
menyusun
e, apabila
Eselon 29
I yang

UNIT KERJA
4
a, apabila lebih dari 80% unit kerja telah
menyusun PK;
b, apabila 60% < unit kerja telah menyusun
80%; untuk UNIT KERJA
PK
Tidak< berlaku
telah
menyusun
c,
iunit
kerja
a, apabila
apabila 40%
lebih <dari
80%
Unit
Kerja
Eselon I
60%;
PK
Renstra;
telah<menyusun
telahmenyusun
menyusun
d
iunit kerja
b, apabila
apabila 20%
60%<< Eselon
I yang
PK
< 40%
Renstra
< 80%;
telahI yang
menyusun
PK <
e,
apabila 40%<
unit kerja
c, apabila
Eselon
menyusun
20%
Renstra < 60%;

< 20%
cukup jelas
a, apabila Renstra telah memuat keseluruhan
a,
apabilakomponen
PK telah memuat
tersebut;keseluruhan
subtansi
tersebut;
subtansi
memuat keseluruhan
b, apabilakomponen
Renstra telah
b,
apabilakomponen
PK telah memuat
tersebut,keseluruhan
kecuali target
subtansi
subtansi
tahunan; komponen tersebut, namun hanya
dilengkapi
dengan >tidak
60%dilengkapi
indikator dan
target jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
target
c, apabila Renstra
yang
jangkaSMART;
menengah yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
memuatindikator
keseluruhan
c,
telah
dilengkapi
kinerja
d, apabila
RenstraPK
tidak
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
komponen
tersebut,
namun
hanya
subtansi
tidak memuat
tujuan,
sasaran,
e, Renstra
penjelasan di sisi kiri
dilengkapi
dengan
indikator dan
target> 40% indikator dan target
yang SMART;
d, apabila PK tidak dilengkapi dengan
Indikator sasaran
dengan
e,
a, apabila PK
lebihtidak
daridilengkapi
80% tujuan
dan sasaran
dan target
indikator
dalam Renstra
telahsasaran
berorientasi hasil;
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
c, apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
berorientasi
hasiltelah
< 40%
d, apabila 20%
a,
lebih <dari
80% sasaran
a,
apabila lebih
dari
penjelasan
di sisi
kiri80% sasaran telah
e, apabila tujuan
hasil;dan sasaran yg berorientasi berorientasi hasil;
berorientasi
20% 60% < sasaran telah berorientasi
< apabila
b,
b, apabila 60% < sasaran telah berorientasi
hasil < 80%;
hasil < 80%;
c, apabila 40% < sasaran telah berorientasi
c, apabila 40% < sasaran telah berorientasi
Berorientasi hasil:
hasil < 60%;
hasil < 60%;
- berkualitas outcome atau output penting
d apabila 20% < sasaran telah berorientasi
d apabila 20% < sasaran telah berorientasi
- bukan proses/kegiatan
hasil < 40%
hasil < 40%
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan
e, apabila sasaran telah berorientasi hasil <
e, apabila sasaran telah berorientasi hasil <
20%
20%
a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan

Tidak berlaku untuk DEP/LPND

Cukup jelas

DEP/LPND
3

PENJELASAN

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT

LEMBAR KRITERIA EVALUASI

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan
Kumpulan

mencapai (selaras dengan)


dalam Renstra telah selaras dengan
subtansi komponen tersebut, namun hanya
hasil:
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan Berorientasi
tujuan/sasaran;
dilengkapi dengan > 60% indikator dan target jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
penting
-b,berkualitas
outcome
atau output
60%<
keselarasan
< 80%;
apabila
SMART;
yang
penjelasan di sisi kiri
proses/kegiatan
-c,bukan
keselarasan
< 60%;
memuat keseluruhan
c, apabila
apabila 40%<
PK telah
ingina,b,c,d,e
diwujudkan
-d,menggambarkan
kondisi atau<output
penting yang
jawaban
mengacu pada
20%< keselarasan
40% hanya
apabilakomponen
tersebut, namun
subtansi
penjelasan di sisi kiri
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
e,
apabila keselarasannya
< 20%
dilengkapi
dengan
40%indikator
indikator
5 PK telah menyajikan IKU
a,
apabila lebih
dari>80%
didan
PKtarget
AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI
yang SMART;
IKU;cara untuk mencapai,
adalah
Merupakan
artinya: PEMERINTAH PUSAT
apabila 60%
PK tidak
dilengkapi
dengan
adalah IKU
b,
apabila
< indikator
di PK
-d,Selaras;
PENJELASAN
80%; sasaran
<
-Indikator
Memiliki
hubungan sebab akibat (kausalitas)
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
dilengkapi
dengan
apabilauntuk
PK tidak
PK
adalah
IKU
c,
apabila
40%
< indikator
ditujuan
-e,Cukup
mewujudkan
dan sasaran
dalam Renstra
jawaban a,b,c,d,e
mengacu
pada
sasaran
indikator
DEP/LPND
UNIT
KERJA
<
60%; dan target
penjelasan
di sisi kiri 4
5
Renstra
telah
menyajikan
IKU
a,
apabila
lebih
dari
80%
IKU
yang
telah
1
2
3 di PK adalah IKU <
d apabila 20% < indikator
diformalkan dimanfaatkan untuk mengukur
(7.5%) (35%)
b. KUALITAS PK
A. PERENCANAAN
KINERJA
40%
tujuan/sasaran
Renstra;
Sasaran telah
berorientasi
hasil
a, apabila
apabila indikator
lebih dalam
daridi80%
sasaran
telah< 20% a, apabila lebih dari 80% sasaran telah
I. 4 DOKUMEN
RENSTRA
(12.5%)
adalah IKU
e,
PK
b,
apabila 60%<
hasil;pemanfaatan IKU < 80%;
berorientasi
berorientasi hasil;
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
40%<
pemanfaatan
IKU
< 60%;
c,
apabila
telah
berorientasi
b,
60%
<
sasaran
b, apabila
60%untuk
< sasaran telah berorientasi
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas
Tidak
berlaku
penjelasan
di sisi kiriUNIT KERJA
hasil
< 80%;
hasil
< 80%;
d,
apabila
20%< pemanfaatan IKU < 40%
Dokumenkinerja
Renstra
Eselontelah
I telah
ada
a,
apabila
lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
6 Indikator
a, apabila lebih dari 80% indikator di PK
sasaran
memenuhi
telah
berorientasi
c, apabila pemanfaatan
40% < sasaran
c, apabila
40% <Renstra;
sasaran telah berorientasi
e,
IKU
dalam
Renstra < telah
menyusun
kriteria indikator kinerja yang baik
memenuhi kriteria SMART;
hasil < 60%;
hasil
< 60%;
20%
b,
apabila
60%< Eselon I yang menyusun
b, apabila 60% < indikator di PK memenuhi
d apabila 20% < sasaran telah berorientasi
d apabila 20% < sasaran telah berorientasi
Renstra
< 80%;
kriteria SMART < 80%;
hasil
< 40%
hasil < 40%
a,
apabila
lebih dari 80% indikator tujuan dan c,
6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan
apabila 40%< Eselon I yang menyusun
c, apabila 40% < indikator di PK memenuhi
e, apabila
sasaran
e, apabilaa,b,c,d,e
sasaran telah berorientasi hasil <
telahtelah
berorientasi
hasil <
jawaban
sasaran (outcome dan output) telah
sasaran
dalam
Renstra
memenuhi
Renstra < 60%; mengacu pada
kriteria
SMART < 60%;
20% SMART;
20%
penjelasan
di sisi
kiri
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
kriteria
d, apabila 20%
< Eselon
I yang menyusun
d apabila 20% < iindikator di PK memenuhi
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
baik
b, apabila 60%< Indikator SMART < 80%;
Renstra < 40%
SMART
<
40%
kriteria
penjelasan di sisi kiri
Berorientasi
hasil:Indikator SMART < 60%;
apabila 40%<
c,
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
e,
apabila indikator
di PK
kriteria
- berkualitas
outcome
ataumemenuhi
output penting
d,
apabila 20%<
Indikator
SMART
< 40%
< 20%
SMART
< 20%
- bukan
e,
apabilaproses/kegiatan
indikator yang SMART < 20%
- menggambarkan
atau output
penting yang ingin diwujudkan
apabila Renstra kondisi
telah memuat
keseluruhan
2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, a,
a, apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan
7 Target kinerja ditetapkan dengan baik
sasaran,
program,
subtansi
5 tujuan,
PK telah
menyajikan
IKU indikator kinerja berkriteria
a, apabilakomponen
lebih dari tersebut;
80% indikator di PK
baik;
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
b,
apabila
Renstra telah memuat keseluruhan
IKU;
adalah
yg baik < 80%;
b,
apabila
60%<
Target
,b,c,d, mengacu
mengacu pada
pada
jawaban a,b,c,d,e
tujuan dan target jangka menengah
tersebut,
kecuali
target
subtansi
PK
adalah
b, apabila
apabilakomponen
60% <Target
indikator
40%<
yg di
baik
<
60%;IKU penjelasan di sisi kiri
c,
tahunan;
80%;
<
d, apabila 20%< Target yg baik < 40%
tidak dilengkapi
targetIKU jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
c,
PK adalah
c, apabila
apabila Renstra
40% < yg
indikator
e,
apabila
Target
baik <di20%
jawaban a,b,c,d,e
mengacu pada
jangka
penjelasan
di sisi kiri
< 60%;menengah yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
kinerja
d,
Renstra
tidak<dilengkapi
Target
yg baik:
PK adalah
IKU <
d apabila
20%
indikator diindikator
Renstradengan
tidak memuat
tujuan,
sasaran,
40%
RKA;
-e,
Selaras
Renstra,
RKT dan
targetindikatornya;
e,Relevan
apabiladan
indikator
di PK adalah IKU < 20%
-indikator
dengan
- Berdasarkan indikator yg SMART;
- Berdasarkan basis data yang memadai
6
a, apabila lebih dari 80% indikator di PK
Indikator
kinerja
sasaran
telah
memenuhi
b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)
indikator
kinerja
yang
baik
kriteria
memenuhi
kriteria
3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
a,
apabila lebih
dariSMART;
80% tujuan dan sasaran
di PK memenuhi
b, apabila
60% telah
< indikator
dalam
Renstra
berorientasi
hasil;
hasil
SMART
<
80%;
kriteria
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
di
PK
memenuhi
c,
apabila
40%
<
indikator
c, apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
kriteria
SMART
60%;
hasil < 40%
d,
apabila
20% <<berorientasi
penjelasan di sisi kiri
di PK
d apabila
< dan
iindikator
e,
apabila 20%
tujuan
sasaran
yg memenuhi
berorientasi
kriteria
<
20% SMART < 40%
e, apabila indikator di PK memenuhi kriteria
SMART < 20%
Berorientasi hasil:
a,
apabila lebih
dari 80%
ygpenting
ditetapkan
7 Target kinerja ditetapkan dengan baik
- berkualitas
outcome
atautarget
output
baik;
-berkriteria
bukan proses/kegiatan
ygatau
baikoutput
< 80%;
apabila 60%< Target
ingina,b,c,d,e
diwujudkan
-b,menggambarkan
kondisi
penting yang
jawaban
mengacu pada
c, apabila 40%< Target yg baik < 60%;
penjelasan di sisi kiri
a,
80%yg
program/kegiatan
4 Program/kegiatan merupakan cara untuk
d, apabila
apabila lebih
20%<dari
Target
baik < 40%
5

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012
SETDITJEN

395
395

396

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

2
8 Dokumen PK telah selaras dengan
2 dokumen
Dokumen PK
Renstra
telah dan
memuat
visi, misi,
atasannya
Dokumen
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
RKT
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

9
PK telahmerupakan
dimonitor cara untuk
4 Dokumen
Program/kegiatan
pencapaiannya
secara
berkala
dengan)
mencapai (selaras

c. IMPLEMENTASI PK (4.5%)

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

NO

1
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
7 Target
kinerja ditetapkan
PEMENUHAN
RENSTRAdengan
(2.5%) baik
a.
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

NO

6 Indikator kinerja sasaran telah memenuhi


kriteria indikator kinerja yang baik

a, apabila lebih dari 80% capaian


sasaran di
program/kegiatan
dimonitor;
PK
telah
dalam
Renstra
telah selaras dengan

a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran


dalam Renstra telah berorientasi hasil;
Selaras:
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
(breakdown)
dari
target2 kinerja
-c,Target2
PK merupakan
lebih lanjut
40%< berorientasi
hasiluraian
< 60%;
apabila kinerja
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu
pada dalam
Kinerja/Renstra/RKP;
Kontrak
d, apabila
20% < berorientasi hasil < 40%
penjelasan di sisi kiri
-e,Sasaran2
yang ada
PK merupakan
sasaran2 yang akan diwujudkan dalam Kontrak
apabila tujuan
dan di
sasaran
yg berorientasi
Kinerja/Renstra/RKP;
< 20%
- Sasaran, indikator dan target yang ditetapkan dalam PK menjadi penyebab (memiliki
hubungan kausalitas) terwujudnya tujuan dan sasaran yang ada di Kontrak
Berorientasi hasil:
Kinerja/Renstra/RKP
- berkualitas outcome atau output penting
- bukan proses/kegiatan
Jawaban
tentang Implemetasi PK harus selalu dikaitkan dengan (dipengaruhi oleh) kondisi
-(jawaban)
menggambarkan
kondisi atau dan
output
penting
PKyang ingin diwujudkan
tentang Pemenuhan
Kualitas

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA


a, apabilaa,b,c,d,e
lebih darimengacu
80% Unitpada
Kerja Eselon I
jawaban
telah menyusun
penjelasan
di sisiRenstra;
kiri
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 80%;
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
Target yg baik:
Renstra < 60%;
- Selaras dengan Renstra, RKT dan RKA;
PENJELASAN
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
- Relevan dengan indikatornya;
Renstra < 40%
- Berdasarkan indikator yg SMART;
DEP/LPND
KERJA
menyusun Renstra
e, apabila EselonUNIT
I yang
- Berdasarkan basis data yang memadai
3
4
< 20%
a, apabila lebih dari 80% sasaran dalam PK
a, apabila
Renstra
telah
memuat keseluruhan
telah
selaras
dengan
tujuan/sasaran
dalam
komponen tersebut;
subtansiKinerja/Renstra/RKP;
Kontrak
keseluruhan
b, apabila
apabila 60%
Renstra
telah memuat
b,
< keselarasan
sasaran
PK
komponen
tersebut, kecuali target
subtansiKontrak
Kinerja/Renstra/RKP
<
dengan
tahunan;
80%;
tidak dilengkapi
target
c, apabila
apabila 40%
Renstra
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
sasaran
PK
c,
< keselarasan
jangka menengah
yang terukur;
penjelasan
di sisi kiri
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu pada
dengan
Kontrak Kinerja/Renstra/RKP
<
d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
penjelasan di sisi kiri
60%;
Renstra
tidak
memuat
tujuan,
sasaran,
e,
d apabila 20% < keselarasan sasaran PK
indikatorKontrak
dan target
Kinerja/Renstra/RKP < 40%
dengan
e, apabila keselarasan sasaran PK dengan
Kontrak Kinerja/Renstra/RKP < 20%

a, apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan


berkriteria baik; Cukup jelas
b, apabila 60%< Target yg baik < 80%;
c, apabila 40%< Target yg baik < 60%;
d, apabila 20%< Target yg baik < 40%
e, apabila Target yg baik < 20%

a, apabila lebih dari 80% indikator di PK


memenuhi kriteria SMART;
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
di PK
memenuhi
b, apabila 60% < indikator
SMART < 80%;KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT
kriteriaAKUNTABILITAS
c, apabila 40% < indikator di PK memenuhi
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
PENJELASAN
kriteria SMART < 60%;
penjelasan di sisi kiri
d apabila 20% < iindikator di PK memenuhi
UNIT KERJA
40%
kriteria SMART <DEP/LPND
e, apabila indikator di PK
3 memenuhi kriteria
4
SMART < 20%

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012
SETDITJEN

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk

-Berorientasi
Sasaran2 dalam
hasil: PK dijadikan dasar (acuan) untuk (memulai) pelaksanaan setiap
kegiatan;
- berkualitas outcome atau output penting
-- Target2
kinerja dalam PK dijadikan acuan untuk mengevaluasi capaian output2 kegiatan;
bukan proses/kegiatan
untuk
otorisasi ditunda atau
-- Target2
kinerja dalam
PKatau
dijadikan
ingin diwujudkan
menggambarkan
kondisi
outputalasan
penting
yangmemberikan
diteruskannya suatu kegiatan
-a,Terdapat
hubungan
yang
logis antara setiap output kegiatan dengan sasaran (outcome)
apabila lebih
dari 80%
program/kegiatan

60%;
monitoring capaian
b,
apabila 20%
60% << keselarasan
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan d
tujuan/sasaran;
apabila
sasaransasaran
PK
PK
< 80%;
60%< Kinerja/Renstra/RKP
keselarasan < 80%; < 40% jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
b, apabila
Kontrak
dengan
monitoring
capaian
sasaran penjelasan di sisi kiri
c,
< keselarasan
dengan
e, apabila 40%
keselarasan
sasaran
40%<
< PK
60%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
20%
Kontrak
Kinerja/Renstra/RKP
PK
< 60%;
20%< keselarasan < 40%
d, apabila
penjelasan di sisi kiri
sasaran
d
< monitoring
20%
e, apabila
apabila 20%
keselarasannya
<capaian
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
40%
PK < AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI
Merupakan cara untuk mencapai,
artinya: PEMERINTAH PUSAT
e, apabila monitoring capaian sasaran PK <
- Selaras;
Selaras:
20%
PENJELASAN
(kausalitas)
Memiliki kinerja
hubungan
sebab akibaturaian
- Target2
PK merupakan
lebih lanjut (breakdown) dari target2 kinerja dalam
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
Kontrak
- Cukup Kinerja/Renstra/RKP;
untuk mewujudkan tujuan dan sasaran dalam Renstra
Monitoring pencapaian
sasaran:
DEP/LPND
UNIT KERJA
dalam Kontrak
- Sasaran2 yang ada
di PK merupakan sasaran2 yang akan diwujudkan
-Kinerja/Renstra/RKP;
sasaran
PK secara
periodik (minimal setiap 3 bulan) 4dipantau
a,Capaian
apabila lebih
daridalam
80%
yang telah
1 5 Renstra telah menyajikan
2 IKU
3 IKU
kemajuannya;
mengukur
diformalkan
dimanfaatkan
untuk
- Sasaran, indikator dan target yang ditetapkan dalam PK menjadi penyebab (memiliki
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
-tujuan/sasaran
Setiap ada
deviasi
dilakukan
analisis
dan dicarikan
alternatif
solusinya;
dalamsegera
Renstra;
kausalitas)
terwujudnya
tujuan
dan sasaran
yang ada
di Kontrak
hubungan
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
-Kinerja/Renstra/RKP
mekanisme
yang memungkinkan
pemanfaatan
IKU < 80%; pimpinan untuk mengetahui progress kinerja
b,Terdapat
apabila 60%<
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
performance)
yang
terbaru
(up dated
40%<
pemanfaatan
IKU < 60%;
c, apabila
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas
Tidak
berlaku
untuk
penjelasan
di sisi
kiriUNIT KERJA
Jawaban
Implemetasi PK
selalu dikaitkan
dengan
(dipengaruhi
oleh) kondisi
IKUharus
< 40%
d, apabilatentang
20%< pemanfaatan
Dokumen PK
Renstra
Eselon
I telah ada
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
c. IMPLEMENTASI
(4.5%)
a,
apabila
lebih
dari
80%
sasaran
targetPK
10
Dokumen
telahPK
dimanfaatkan
dalam
(jawaban)
Pemenuhan
dandan
Kualitas
e, apabila tentang
pemanfaatan
IKU dalam
Renstra
<
telah menyusun Renstra;
pengarahan dan pengorganisasian
PK
dimanfaatkan
dalam
pengarahan
dalam
20%
9 kegiatan
a,
lebih dari 80%
capaian sasaran di
Dokumen PK telah dimonitor
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
kegiatan;
danapabila
pengorganisasian
pencapaiannya secara berkala
PK telah dimonitor;
Renstra < 80%;
pemanfaatan
sasaran
dan
b,
apabila
60%
<
a, apabila
apabila 60%
lebih <dari
80% indikator
tujuan
dan
6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan
monitoring
capaian
sasaran
b,
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
80%; telah memenuhi
target
di dalam
PK < Renstra
sasaran (outcome dan output) telah
sasaran
PK
< 80%;
Renstra < 60%;
c,
apabila
40% < pemanfaatan sasaran dan
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
kriteria
SMART;
c,
apabila
40% < monitoring capaian sasaran jawaban
mengacu
pada
menyusun
d, apabilaa,b,c,d,e
20% < Eselon
I yang
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu
pada
target
di PK
< 60%;
baik
Indikator SMART < 80%;
b, apabila
60%<
PK
< 60%;
penjelasan
di sisi kiri
Renstra < 40%
penjelasan
di
sisi
kiri
pemanfaatan
sasaran
dan
d
apabila
20%
<
penjelasan
di
sisi
kiri
apabila 20%
40%<< Indikator
SMART
< 60%;
c, apabila
monitoring
capaian
sasaran
d
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
target
PK
< 40%
PK
< di40%
d, apabila
20%<
Indikator SMART < 40%
< 20%
e, apabila
apabila monitoring
pemanfaatan
sasaran
dan
target
capaian
sasaran
PK < di
e,
SMART
< 20%
indikator yang
PK < 20%
a, apabila Renstra telah memuat keseluruhan
2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, 20%
7 Target kinerja ditetapkan dengan baik
a, apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja subtansi komponen tersebut;
berkriteria baik;
Monitoring
pencapaian
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
memuat keseluruhan
b, apabila Renstra
telahsasaran:
yg
baik
< 80%;
b,Capaian
apabila 60%<
pengorganisasian
kegiatan:
Pemanfaatan
PK Target
dalam
pengarahan
dan
jawabansetiap
,b,c,d,
mengacu
pada
(minimal
3 bulan)
dipantau
-subtansi
sasaran
dalam
PK
secara
periodik
tujuan dan target jangka menengah
komponen
tersebut,
kecuali
target
apabila 40%<
yg baik dasar
< 60%;
c,Sasaran2
(memulai)
pelaksanaan
setiap
-kemajuannya;
dalamTarget
PK dijadikan
(acuan) untuk
penjelasan
di sisi
kiri
tahunan;
apabila 20%<
Target
yg baik
< 40%
kegiatan;
-d,Setiap
deviasi
segera
dilakukan
analisis dan dicarikan alternatif solusinya;
tidak
dilengkapi
target
c, apabilaada
Renstra
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
20%
apabila kinerja
Target
yg baik
untuk mengetahui
kinerja
Terdapat
mekanisme
yang
memungkinkan
pimpinan
mengevaluasi
capaian progress
output2 kegiatan;
-e,Target2
dalam
PK< dijadikan
acuan untuk
jangka menengah yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
terbaru
(up dated
-yang
Target2
kinerja
dalam performance)
PK dijadikan alasan untuk memberikan otorisasi ditunda atau
d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
diteruskannya suatu kegiatan
tidakdari
memuat
e, Renstra
10 Dokumen PK telah dimanfaatkan dalam
a,
apabila lebih
80% tujuan,
sasaransasaran,
dan target
- Terdapat hubungan yang logis antara setiap output kegiatan dengan sasaran (outcome)
indikator
target
pengarahan dan pengorganisasian
PKdan
dimanfaatkan
dalam pengarahan
dalam
yang akan dicapai;
kegiatan
dan pengorganisasian kegiatan;
b, apabila 60% < pemanfaatan sasaran dan
target
di PKlebih
< 80%;
b. Target
KUALITAS
RENSTRA
(6.25%) telah
11
a,
apabila
dari 80% Target kinerja telah
kinerja
yang diperjanjikan
pemanfaatan
dan
c,
<dari
3 digunakan
a, apabila
apabila 40%
lebihuntuk
80%
tujuansasaran
dan sasaran
Tujuan danuntuk
sasaran
telah berorientasi
mengukur
keberhasilan
mengukur
keberhasilan;
dimanfaatkan
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
60%;
target
di
PK
<
dalam
Renstra
berorientasi
hasil;kinerja penjelasan di sisi kiri
hasil
apabila
60% telah
< pemanfaatan
target
b,
pemanfaatan
sasaran
dan
d
apabila
20%
<
b, 80%;
apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
<
target di PK
< 40%
40%<
hasil
< 60%;
pemanfaatan
target
kinerja
c, apabila 40%
< berorientasi
e,
apabila
pemanfaatan sasaran dan target di jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
d,
apabila
< 60%; 20% < berorientasi hasil < 40%
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu pada
penjelasan
di sisi kiri
PK < 20%
e,
apabila
tujuan
dan
sasaran
yg
berorientasi
d apabila 20% < pemanfaatan target kinerja
penjelasan di sisi kiri
<
20%
< 40%
e, apabila pemanfaatan target kinerja < 20%
Pemanfaatan PK dalam pengarahan dan pengorganisasian kegiatan:

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

397
397

398

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

NO

4
merupakan
cara untuk
2 Program/kegiatan
Terdapat mekanisme
pengumpulan
data
mencapai (selaras dengan)

IKU Eselon I telah ada


2

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

1 Telah terdapat indikator kinerja utama


(IKU) sebagai ukuran kinerja secara formal

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran
telah
berorientasi
B. PENGUKURAN
KINERJA
(20%)
hasil
I. PEMENUHAN
PENGUKURAN (4%)

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
dan target jangka KOMPONEN
menengah
NO tujuanKOMPONEN/SUB

11 Target kinerja yang diperjanjikan telah


digunakan untuk mengukur keberhasilan

1
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

NO

pengarahan dan pengorganisasian


kegiatan

- (Capaian) target kinerja dijadikan dasar untuk memberikan penghargaan (reward);


-a,(Capaian)
target
kinerja
dijadikan dasar untuk memilih dan memilah yang berkinerja
apabila lebih
lebih
dari
80% kriteria
program/kegiatan
a,
apabila
dari
80%
mekanisme
(tidak) berkinerja;
dengan
yang kurang
dalam Renstra
telah selaras
dengan

memiliki Indikator Kinerja Utama (IKU) level


Berorientasi hasil:
Unit Kerja yang telah ditetapkan secara
- berkualitas outcome
atau output penting
DEP/LPND
UNIT KERJA
formal dalam suatu keputusan pimpinan
Tidak berlaku untuk DEP/LPND
3
4
- bukan proses/kegiatan
sebagaimana diatur dalam PermenPAN No.
Pemanfaatan
targetkondisi
kinerjaatau
untuk
mengukur
keberhasilan;
ingin
diwujudkan
- menggambarkan
output
penting
yang
9 Tahun 2007

Ya, apabila > 60% Unit Kerja Eselon I telah


PENJELASAN

a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran


dalam Renstra telah berorientasi hasil;

Ya,
apabila60%<
Dep/LPND
telah memiliki
berorientasi
hasil < Indikator
80%;
b, apabila
Utama
level Dep/LPND
yang
Kinerja
40%<(IKU)
berorientasi
hasil < 60%;
c, apabila
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
telah ditetapkan secara formal dalam suatu
d, apabila 20% < berorientasi hasil < 40%
penjelasan
sisi kiriuntuk UNIT KERJA
Tidak di
berlaku
keputusan pimpinan sebagaimana diatur
e,
apabila
tujuan
dan
sasaran
yg
berorientasi
dalam PermenPAN No. 9
20%
<
Tahun 2007

predikat (baik, cukup, kurang, tercapai, tidak tercapai, berhasil, gagal, dll) suatu kondisi
atau keadaan

target di PK < 40%


PENJELASAN
e, apabila pemanfaatan sasaran dan target
di
PK < 20%
DEP/LPND
UNIT KERJA
3
4
Pemanfaatan PK dalam pengarahan dan pengorganisasian kegiatan:
- Sasaran2 dalam PK dijadikan dasar (acuan) untuk (memulai) pelaksanaan setiap
kegiatan;
mengevaluasi
capaian
- Target2 kinerja dalam
dijadikan acuan untuk
Cukup PK
jelas
Tidak
berlaku untuk
UNIToutput2
KERJAkegiatan;
- Target2 kinerja dalam PK dijadikan alasan untuk memberikan otorisasi ditunda atau
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
diteruskannya suatu kegiatan
telah menyusun Renstra;
- Terdapat hubungan yang logis antara setiap output kegiatan dengan sasaran (outcome)
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
yang akan dicapai;
Renstra < 80%;
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
a, apabila lebih dari 80% Target kinerja telah Renstra < 60%;
dimanfaatkan untuk mengukur keberhasilan; d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
b, apabila 60% < pemanfaatan target kinerja
Renstra < 40%
< 80%;
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
c, apabila 40% < pemanfaatan target kinerja
< 20%
< 60%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
a, apabila
apabila 20%
Renstra
telah memuat
keseluruhan
d
< pemanfaatan
target
kinerja
penjelasan di sisi kiri
subtansi
40% komponen tersebut;
<
memuat
keseluruhan
b, apabila pemanfaatan
Renstra telahtarget
kinerja
< PENJELASAN
20%
e,
subtansi komponen tersebut, kecuali target
tahunan;
DEP/LPND
UNIT KERJA
4
c, apabila Renstra tidak3 dilengkapi target
jawaban a,b,c,d,e mengacu
pada
Pemanfaatan
target
kinerja
untuk
mengukur
keberhasilan;
jangka menengah yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
memberikan
penghargaan
(reward);
-d,(Capaian)
target
kinerja
dijadikan
dasar
untuk
Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
- (Capaian) target kinerja dijadikan dasar untuk memilih dan memilah yang berkinerja
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
dengan yang kurang (tidak) berkinerja;
indikator
dantarget
targetkinerja digunakan sebagai cara untuk menyimpulkan atau memberikan
- (Capaian)

dalam PK dimanfaatkan dalam pengarahan


dan pengorganisasian kegiatan;
b, apabila 60% < pemanfaatan sasaran dan
target di PK < 80%;
c, apabila 40% < pemanfaatan sasaran dan
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
target di PK < 60%;
penjelasan di sisi kiri
AKUNTABILITAS
KINERJAsasaran
INSTANSI
danPEMERINTAH PUSAT
d apabila
20% < pemanfaatan

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

kinerja

SETDITJEN PHKA - 2012

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk

4 IKU telah menggambarkan hasil

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


5
IKU telah
relevan
dengan
kondisi yang
3 Tujuan
dan
sasaran
telah berorientasi
akan diukur
hasil

II. KUALITAS PENGUKURAN (10%)


3 IKU telah dapat diukur secara obyektif

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


7 Target
ditetapkan
baik
sasaran,
program,dengan
indikator
kinerja
tujuan, kinerja
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

4 IKU telah menggambarkan hasil

6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan


sasaran (outcome dan output) telah
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
baik

3 IKU telah dapat diukur secara obyektif


2 Terdapat mekanisme pengumpulan data
kinerja

1 5 Renstra telah menyajikan


2 IKU
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
RENSTRA
(2.5%)
a. PEMENUHAN
IKU Eselon I telah
ada
1 Dokumen Renstra telah ada
II. Dokumen
KUALITASRenstra
PENGUKURAN
(10%)
Eselon I telah
ada

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

B. PENGUKURAN KINERJA (20%)


I. PEMENUHAN PENGUKURAN (4%)
1 Telah terdapat indikator kinerja utama
(IKU) sebagai ukuran kinerja secara formal

NO

pengumpulan data yang memadai terpenuhi;

penjelasan di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


jawaban a,b,c,d,e
mengacu pada
penjelasan
di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri

yang ingin diwujudkan

a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan

< 20%
telah
menggambarkan hasil
b, apabila 60% < IKU yg ditetapkan telah
menggambarkan hasil < 80%;
c,
apabila 40%
< IKU yg ditetapkan telah
Berorientasi
hasil:
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
menggambarkan
hasil atau
< 60%;
- berkualitas outcome
output penting
penjelasan di sisi kiri
d apabila 20% < IKU yg ditetapkan telah
- bukan proses/kegiatan
menggambarkan hasil < 40%
ingin diwujudkan
-e,menggambarkan
kondisi
atau
output
penting
yang
apabila IKU yg ditetapkan telah
menggambarkan hasil < 20%

a,
apabiladan
lebih
dari
80% IKU dapat diukur
Menggambarkan
hasil:
indikator
target
-(measurable);
berkualitas outcome atau output penting
b,
apabila
60% < iIKU dapat diukur
- bukan
proses/kegiatan
< 80%;
-(measurable)
menggambarkan
kondisi atau output penting
c, apabila 40% < IKU dapat diukur
a,
80%
yang
a, apabila
apabila lebih
lebih< dari
dari
80% IKU
tujuan
danditetapkan
sasaran
(measurable)
60%;
langsung
(relevan)
dengan
sasaran
terkait
dapat
diukur
d
apabila
20% <
iIKUberorientasi
dalam
Renstra
telah
hasil;
atau
kondisi
yang
akan
diwujudkan;
(measurable)
< 40%
hasil << 80%;
b, apabila 60%
60%<
yang relevan
80%;
b,
< berorientasi
IKU diukur
(measurable)
<
e, apabila
apabila iIKU dapat
40%<< berorientasi
hasil <<60%;
c, apabila
apabila 40%
IKU yang relevan
60%;
c,
20%
yang relevan
40%
d
berorientasi
hasil <<40%
d,apabila
apabila 20%
20%<<IKU
e,
yang
relevan
20%
e, apabila
apabila IKU
tujuan
dan80%
sasaran
yg
berorientasi
a,
apabila
lebih
dari
IKU<yg
ditetapkan

e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,

- Selaras;

PENJELASAN
telah ditetapkan secara formal dalam suatu
- Memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas)
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
keputusan pimpinan sebagaimana diatur
-dalam
Cukup
untuk
mewujudkan
tujuan
dan
sasaran dalam Renstra
Mekanisme
pengumpulan
data
yang
memadai:
PermenPAN
No. 9
DEP/LPND
UNIT KERJA
-Tahun
Terdapat
2007pedoman atau SOP tentang pengumpulan data kinerja yang up to date;
apabila
lebih dariuntuk
80%
IKU yang telah
3 menelusuri
4
-a,Ada
kemudahan
sumber datanya yang valid;
Ya, apabila
> 60% Unit Kerja Eselon I telah
dimanfaatkan
untuk mengukur
yang berkepentingan;
-diformalkan
Ada kemudahan
untuk mengakses
data bagi pihak
memiliki Indikator Kinerja Utama (IKU) level
-tujuan/sasaran
Terdapat penanggungjawab
dalam Renstra;yang jelas;
Unit Kerja yang telah ditetapkan secara
deliverynya;
-b,Jelas
waktu
apabila
60%<
pemanfaatan IKU < 80%;
jawaban
a,b,c,d,e
pada
suatumengacu
keputusan
pimpinan
Tidak
berlaku
data dalam
- Terdapat
SOP
yanguntuk
jelas DEP/LPND
jika terjadi kesalahanformal
c, apabila 40%< pemanfaatan
Cukup jelas IKU < 60%;
Tidak
berlaku
untuk
UNIT KERJA
sebagaimana
PermenPAN No.
penjelasan
di diatur
sisi
kiridalam
d, apabila 20%< pemanfaatan IKU < 40%
9
Tahun
2007
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
e, apabila lebih
pemanfaatan
a,
dari 80%IKU
IKUdalam
dapatRenstra
diukur < telah menyusun Renstra;
(measurable);
a,
apabila lebih dari 80% kriteria mekanisme
20%
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
b,
apabila 60%data
< iIKU
dapat
diukurterpenuhi;
yang
memadai
pengumpulan
Renstra < 80%;
(measurable)
<<80%;
pemenuhan
kriteria
yang
b,
apabila
60%
a, apabila lebih dari 80% indikator tujuan dan c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
c, apabila <
40%
< IKU dapat diukur
80%;
memadai
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
sasaran dalam Renstra telah memenuhi
(measurable)
Renstra < 60%;
pemenuhan kriteria yang
c, apabila 40%<< 60%;
penjelasan di sisi kiri
kriteria
SMART;
d
apabila
20%
< iIKU dapat diukur
memadai
< 60%;
jawaban
mengacu
pada
menyusun
d, apabilaa,b,c,d,e
20% < Eselon
I yang
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu pada
(measurable)
<< 40%
Indikator
SMART
< yang
80%;
b, apabila
apabila 20%
60%<
pemenuhan
kriteria
d
penjelasan
di sisi kiri
Renstra < 40%
penjelasan
di
sisi
kiri
e,
apabila
iIKU
dapat
diukur
(measurable)
<
40%Indikator SMART < 60%;
memadai
40%<
c, apabila <
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
20%
e,
apabila 20%<
pemenuhan
kriteria
yang<memadai
d, apabila
Indikator
SMART
40%
< 20%
< 20%
e, apabila indikator yang SMART < 20%
a, apabila lebih dari 80% IKU yg ditetapkan
a,
apabila
Renstra
telah
memuat
keseluruhan
telah
menggambarkan
hasil
a, apabila
lebih dari 80%
target yg ditetapkan
tersebut;
subtansi
yg ditetapkan
b,
apabilakomponen
60%
< IKU
Mekanisme
pengumpulan
data yang telah
memadai:
berkriteria baik;
keseluruhan
b,
apabila
Renstra
telah
menggambarkan
hasilatau
< memuat
80%;
- Terdapat pedoman
SOP tentang
pengumpulan data kinerja yang up to date;
baik < 80%;
b, apabila
apabila 40%
60%<< Target
jawaban
,b,c,d,
mengacu pada
ygyg
ditetapkan
c,
IKU
komponen
tersebut,
kecualitelah
target datanya
valid;
-subtansi
Ada kemudahan
untuk
menelusuri
sumber
yang
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu pada
apabila
40%< Target
baik < 60%;
c,Ada
menggambarkan
hasil
60%;
penjelasan
di sisi kiri
yang berkepentingan;
-tahunan;
kemudahan
untuk<yg
mengakses
data bagi pihak
penjelasan
di sisi kiri
apabila 20%<
Target
baik
< telah
40%
d
apabila
< IKU
yg yg
ditetapkan
jelas;
-d,
penanggungjawab
yang
tidak
dilengkapi
target
c,Terdapat
apabila 20%
Renstra
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
menggambarkan
hasil
40%
deliverynya;
-e,Jelas
waktu
20%
apabila
Target
yg baik< <
jangka
menengah
yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
e,
apabila
IKU
ygyang
ditetapkan
telah
- Terdapat
SOP
jelas jika
terjadi kesalahan data
indikator kinerja
d, Renstra tidak dilengkapi
menggambarkan
hasil < 20%

memadai < 60%;


jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
d, apabila 20%< keselarasan < 40%
d apabila 20% < pemenuhan kriteria yang
penjelasan di sisi kiri
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
20%
e,
apabila
keselarasannya
<
memadai < 40%
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
PUSAT
e,
apabila
pemenuhan
kriteria
yang
memadai
Ya,
apabila cara
Dep/LPND
telah memiliki
Indikator
Merupakan
untuk mencapai,
artinya:
< 20% Utama (IKU) level Dep/LPND yang
Kinerja

- (Capaian) target kinerja digunakan sebagai cara untuk menyimpulkan atau memberikan
apabila 60% < pemenuhan kriteria yang
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b,
tujuan/sasaran;
berhasil,
gagal,
dll) suatu
kondisi
predikat (baik, cukup, kurang, tercapai, tidak tercapai,
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu
pada
80%;
memadai
<
60%<
keselarasan < 80%;
b, apabila
keadaan
atau
pemenuhan kriteria
c,
apabila 40%<
40% < keselarasan
penjelasan di sisi kiri
< 60%;yang
c, apabila

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

399

400

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
penjelasan di sisi kiri

terkait langsung (relevan) dengan sasaran


a, apabila
Renstra
telahdiwujudkan;
memuat keseluruhan
atau
kondisi
yang akan
yang relevan < 80%;
b,
apabilakomponen
60% < IKU
tersebut;
subtansi
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
apabila
40%
<
IKU
yang
relevan
< 60%;
c,
keseluruhan
b, apabila Renstra telah memuat
PENJELASAN
penjelasan di sisi kiri
IKU
yang
relevan
<
40%
d
apabila
20%
<
subtansi komponen tersebut, kecuali target
e, apabila IKU yang relevan < 20%

telah menyusun Renstra;


b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 80%;
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 60%;
Menggambarkan hasil:
- berkualitas outcome atau output penting
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
- bukan proses/kegiatan
Renstra < 40%
ingin diwujudkan
- menggambarkan kondisi atau output penting yang
e, apabila
Eselon I yang menyusun Renstra
a, apabila lebih dari 80% IKU yang ditetapkan < 20%

a, apabila lebih dari 80% IKU yg ditetapkan


telah menggambarkan hasil
b, apabila 60% < IKU yg ditetapkan telah
menggambarkan hasil < 80%;
ditetapkan telah
c, apabila 40% < Cukup
IKU ygjelas
menggambarkan hasil < 60%;
d apabila 20% < IKU yg ditetapkan telah
menggambarkan hasil < 40%
e, apabila IKU yg ditetapkan telah
menggambarkan hasil < 20%

a, apabila lebih dari 80% IKU dapat diukur


(measurable);
b, apabila 60% < iIKU dapat diukur
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
(measurable) < 80%;
diukur
c, apabila
40% < IKU dapat
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH PUSAT
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
(measurable) < 60%;
penjelasan di sisi kiri
d apabila 20% < iIKU dapat diukur
PENJELASAN
(measurable) < 40%
e, apabila iIKU dapat diukur (measurable) <
DEP/LPND
UNIT KERJA
20%

PENJELASAN
a, apabila lebih dari 80% IKU yang ditetapkan
Berorientasi
hasil:
diukur realisasinya
dan dilaporkan
telah
DEP/LPND
UNIT KERJA
dalam
LAKIP;
- berkualitas outcome atau output penting
3
4
jawaban a,b,c,d,e mengacu
pada
b,
apabila
60% < IKU telah
diukur < 80%;
proses/kegiatan
- bukan
penjelasan
di sisi kiri
Relevan:
apabila 40% < IKU
telahatau
diukur
< 60%;
c,
ingin diwujudkan
- menggambarkan
kondisi
output
penting yang
- terkait
dengan
telah sasaran
diukur <utama
40% atau kondisi yang akan diukur
d
apabilalangsung
20% < IKU
-a,Mewakili
(representatif)
apabila IKU
yang
telah sasaran
diukur <utama
20% atau kondisi yang akan diwujudkan
e,
lebih
dari 80%
program/kegiatan

telah cukup
mengukur kinerja a,
apabila
lebih telah
dari 80%
IKUdengan
yang ditetapkan
6 IKU
(selarasuntuk
dengan)
mencapai
dalam
Renstra
selaras

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk

IKU telah diukur realisasinya


KOMPONEN/SUB KOMPONEN

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


Cukup artinya:
d, apabila 20% < berorientasi hasil < 40%
penjelasan
di sisiyang
kiri seharusnya (lihat
kinerja
- Representatif (alat ukur yg mewakili) untuk mengukur
e,
apabila
tujuan
dan
sasaran
yg
berorientasi
penjelasan A.I.b.9)
20%
<
- Jumlahnya memadai utk menyimpulkan tercapainya tujuan atau sasaran utama

c, apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;

telah cukup untuk mengukur atau


menggambarkan sasaran atau kondisi yang
akan diwujudkan;
b, apabila 60% < IKU yang cukup < 80%;
a, apabila
apabila 40%
lebih <dari
tujuan
dan<sasaran
IKU80%
yang
cukup
60%;
c,
dalam
Renstra
IKU berorientasi
yang cukup hasil;
< 40%
d
apabila
20% <telah
yang
cukup <hasil
20%< 80%;
e,
berorientasi
b, apabila IKU
60%<

DEP/LPND
UNIT KERJA
tahunan;
4
c, apabila Renstra tidak3 dilengkapi target
jawaban a,b,c,d,e mengacu
pada
Relevan:
jangka menengah yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
akan
diukur
-d,terkait
langsung
dengan
sasaran
utama
atau
kondisi
yang
Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
- Mewakili (representatif) sasaran utama atau kondisi yang akan diwujudkan
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
6 IKU telah cukup untuk mengukur kinerja a,
apabiladan
lebih
dari 80% IKU yang ditetapkan
indikator
target

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

7
NO

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
dan target jangka KOMPONEN
menengah
NO tujuanKOMPONEN/SUB

5 IKU telah relevan dengan kondisi yang


akan diukur

1
2
4 IKU telah menggambarkan
hasil
A. PERENCANAAN
KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

NO

II. KUALITAS PENGUKURAN (10%)


3 IKU telah dapat diukur secara obyektif

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
kinerja
sasaran, target
9 Indikator
kinerjatahunan,
sasaran indikator
menggambarkan
tujuan dan target jangka menengah
hasil

Indikator kinerja sasaran dapat diukur


secara obyektif

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk

10 Indikator kinerja sasaran relevan dengan


sasaran yang akan diukur

1
2
IKU telah diukur
realisasinya
A. 7PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

NO
4

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri

a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I


telah menyusun Renstra;
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 80%;
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 60%;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
jawaban
mengacu pada
40%
Renstra <a,b,c,d,e
penjelasan
di sisi kiri
e, apabila Eselon
I yang menyusun Renstra
< 20%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


Tidak berlaku
untuk
penjelasan
di sisi
kiriUNIT KERJA

berorientasi
hasil <sasaran
40%
d, apabila 20%
a,
lebih <dari
80% Indikator
penjelasan di sisi kiri
terkait
langsung
(relevan)
dengan
sasaran
e, apabila
tujuan dan
sasaran
yg berorientasi
atau
kondisi yang akan diwujudkan;
< 20%
b, apabila 60% < Indikator sasaran terkait
langsung (relevan) dengan sasaran atau
akan diwujudkan < 80%;
kondisi
yang hasil:
Berorientasi
c,
apabila 40%
< Indikator
terkait
- berkualitas
outcome
atau sasaran
output penting
langsung
(relevan) dengan sasaran atau
- bukan proses/kegiatan
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
akan
diwujudkan
<
60%;
kondisi
yang
penjelasan
di sisi kiri
ingin diwujudkan
- menggambarkan kondisi atau output penting yang
d apabila 20% < Indikator sasaran terkait
sasaran atau
langsung
a, apabila (relevan)
lebih dari dengan
80% program/kegiatan

Menggambarkan
hasil:
a, apabila lebih dari
80% tujuan dan sasaran
penting
-dalam
berkualitas
outcome
atau outputhasil;
Renstra
telah berorientasi
-b,bukan
proses/kegiatan
apabila
60%< berorientasi hasil < 80%;
-c,menggambarkan
kondisi atau
output
penting yang ingin diwujudkan
hasil
< 60%;
apabila 40%< berorientasi

menggambarkan hasil < 40%


e, apabila Indikator yang menggambarkan
hasil < 20%

a, apabila Renstra telah memuat keseluruhan


subtansi komponen tersebut;
b, apabila
apabila lebih
Renstra
a,
daritelah
80%memuat
Indikatorkeseluruhan
sasaran
komponen tersebut,
kecuali target
subtansi
telah
menggambarkan
hasil (outcome),
bukan
proses/kegiatan;
tahunan;
b,
60% < Indikator
yang
tidak dilengkapi
target
c, apabila Renstra
menggambarkan
80%;
jangka menengahhasil
yang<terukur;
Indikator yang
c,
indikator kinerja
d, apabila
Renstra40%
tidak<dilengkapi
menggambarkan hasil < 60%;
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
d apabila 20% < IIndikator yang
indikator dan target

a, apabila lebih dari 80% Indikator sasaran


dapat diukur (measurable);
b, apabila 60% < Indikator yang dapat diukur
< 80%;
c, apabila 40% < Indikator yang dapat diukur
< 60%;
d apabila 20% < Indikator yang dapat
diukur < 40%
e, apabila Indikator yang dapat diukur < 20%

a, apabila lebih dari 80% IKU yang ditetapkan


telah diukur realisasinya dan dilaporkan
dalam LAKIP;
b, apabila 60% < IKU telah diukur < 80%;
Cukup jelas
c, apabila 40% < IKU telah diukur < 60%;
d apabila 20% < IKU telah diukur < 40%
e, apabila IKU yang telah diukur < 20%

Cukup artinya:
PENJELASAN
- Representatif (alat ukur yg mewakili) untuk mengukur kinerja yang seharusnya (lihat
penjelasan A.I.b.9)
DEP/LPND
UNIT KERJA
- Jumlahnya memadai utk menyimpulkan tercapainya tujuan atau sasaran utama

telah cukup untuk mengukur atau


menggambarkan sasaran atau kondisi yang
akan diwujudkan;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
b, apabila 60% < IKU yang cukup < 80%;
penjelasan di sisi kiri
c, apabila 40% < IKU yang cukup < 60%;
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
d apabila 20% < IKU yang cukup < 40%
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH PUSAT
IKU yang cukup
< 20%
e, apabila

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

401

402
402

SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012
SETDITJEN

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

12

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk

Indikator kinerja sasaran telah diukur


realisasinya

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

tujuan dan target jangka menengah

1 2 Dokumen Renstra telah


2 memuat visi, misi,
11 Indikator
kinerja sasaran
untuk
program,cukup
indikator
kinerja
tujuan, sasaran,
sasarannya
mengukur
tahunan, indikator kinerja
sasaran, target

NO

1
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

10 Indikator kinerja sasaran relevan dengan


sasaran yang akan diukur

NO

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA

jawaban
a, apabilaa,b,c,d,e
lebih darimengacu
80% Unitpada
Kerja Eselon I
penjelasan di sisi kiri

UNIT KERJA
4

a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran


Cukup artinya:
dalam Renstra telah berorientasi hasil;
- Representatif (alat ukur yg mewakili) untuk mengukur sasaran
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
- Jumlahnya memadai utk menyimpulkan tercapainya sasaran
c, apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
d, apabila 20% < berorientasi hasil < 40%
penjelasan di sisi kiri
a, apabila lebih dari 80% Indikator yang
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi
ditetapkan telah diukur realisasinya dan
< 20%
dilaporkan dalam LAKIP;
b, apabila 60% < Indikator yang ditetapkan
diukur realisasinya
< 80%;
telah
Berorientasi
hasil:
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
c,
apabila 40%
< Indikator
ditetapkan
penting
- berkualitas
outcome
atau yang
output
penjelasan di sisi kiri
diukur
realisasinya
telah
- bukan proses/kegiatan < 60%;
yang output
ditetapkan
d
apabila 20% < Indikator
- menggambarkan
kondisi atau
penting yang ingin diwujudkan
telah diukur realisasinya < 40%
a, apabila lebih
dari yang
80% program/kegiatan
ditetapkan telah
e,
Indikator

subtansi komponen tersebut;


a,
daritelah
80%memuat
indikatorkeseluruhan
yang
b, apabila
apabila lebih
Renstra
telah cukup
untuk mengukur
atau
ditetapkan
tersebut,
kecuali target
subtansi komponen
menggambarkan
sasaran atau kondisi yang
tahunan;
diwujudkan;
akan
c, apabila
Renstra tidak dilengkapi target
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
b,
apabila
60% < indikator
yang cukup <
jangka
menengah
yang terukur;
penjelasan
di sisi kiri
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu pada
80%;
d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
penjelasan di sisi kiri
c,
apabila
40%
<
indikator
yang
cukup
<
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
60%;
indikator dan target
d apabila 20% < indikator yang cukup <
40%
e, apabila indikator yang cukup < 20%

telah menyusun Renstra;


b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 80%;
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 60%;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
Renstra < 40%
PENJELASAN
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
Relevan:
20%
- terkait langsung DEP/LPND
dengan sasaran atau kondisi <
yang
akan diukurUNIT KERJA
- Mewakili (representatif) sasaran/kondisi yang akan diwujudkan
3 memuat keseluruhan
4
a, apabila Renstra telah

a, apabila lebih dari 80% Indikator sasaran


DEP/LPND
terkait langsung (relevan)
dengan sasaran
atau kondisi yang akan3diwujudkan;
b, apabila 60% < Indikator sasaran terkait
langsung (relevan) dengan sasaran atau
kondisi yang akan diwujudkan < 80%;
c, apabila 40% < Indikator sasaran terkait
Cukup jelas
langsung (relevan) dengan sasaran atau
kondisi yang akan diwujudkan < 60%;
d apabila 20% < Indikator sasaran terkait
langsung (relevan) dengan sasaran atau
kondisi yang akan diwujudkan < 40%
e, apabila Indikator sasaran yang terkait
langsung (relevan) dengan sasaran atau
kondisi yang akan diwujudkan < 20%

Menggambarkan hasil:
AKUNTABILITAS
KINERJA
penting PEMERINTAH PUSAT
- berkualitas
outcome atau
outputINSTANSI
- bukan proses/kegiatan
PENJELASAN
- menggambarkan kondisi atau output penting
yang ingin diwujudkan

LEMBAR KRITERIA EVALUASI

d apabila 20% < IIndikator yang


menggambarkan hasil < 40%
e, apabila Indikator yang menggambarkan
hasil < 20%

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan
Kumpulan

SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012
SETDITJEN

III.
4 IMPLEMENTASI
Program/kegiatan PENGUKURAN
merupakan cara(6%)
untuk

KUALITAS RENSTRA
(6.25%)
14b. Pengumpulan
data kinerja
dilakukan
3 secara
Tujuan berkala
dan sasaran telah berorientasi
(bulanan/triwulanan/semester)
hasil

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
penjelasan di sisi kiri

teridentifikasi secara berkala < 20%


Berorientasi hasil:
Dimanfaatkan
dalam dokumen perencanaan dan penganggaran:
penting
berkualitas
outcome
atau outputtujuan/sasaran
- dijadikan
alat
ukur pencapaian
utama dalam dokumen Renstra, RKT dan
- bukan proses/kegiatan
PK
ingindikaitkan
diwujudkan
-Jawaban
menggambarkan
kondisi
atau
output
penting
yang
hasil-hasil
programdengan
yang ditetapkan
dalam
dijadikantentang
alat ukur
tercapainya
outcome atau
Implemetasi
Pengukuran
harus
selalu
(dipengaruhi
oleh)
(RKA)Pemenuhan dan Kualitas Pengukuran
dokumen
anggaran
kondisi
(jawaban)
tentang
a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan

penganggaran;
a,
apabila lebih dari 80% data (capaian)
b,
60%
IKU80%
yang
telah
a, apabila
apabila
lebih <dari
tujuan
dan sasaran
secara
berkala;
kinerja
teridentifikasi
dimanfaatkan
(capaian) kinerja
b,
apabila
60%<telah
< 80%;
databerorientasi
dalam
Renstra
hasil; yang
c,
apabila
40%
<
IKU
yang
telah
berorientasi
< 80%;
b, apabila 60%<
teridentifikasi
secara
berkala hasil
< 80%;
dimanfaatkan
<
60%;
40%<< berorientasi
hasil
< 60%;
c, apabila 40%
data (capaian)
kinerja
yang
yang telah
d
<< IKU
berorientasi
< 40%
d, apabila
apabila 20%
20%secara
teridentifikasi
berkala
<hasil
60%;
dimanfaatkan
<< 40%
(capaian)
yang
d
data
e, apabila
apabila 20%
tujuan
dan sasaran
ygkinerja
berorientasi
e,
yang telah
dimanfaatkan
<
< apabila
20% IKUsecara
teridentifikasi
berkala
< 40%
20%
e,
apabila data (capaian) kinerja yang

mencapai (selaras dengan)


dalam Renstra
telah<selaras
20% dengan
diukur
realisasinya
60%;
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan d
tujuan/sasaran;
apabila 20% < indikator yang cukup <
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
13 Pengumpulan data kinerja dapat
a,
apabila
lebih
dari
80%
data <(capaian)
60%< keselarasan
80%;
b,
40%
penjelasan di sisi kiri
diandalkan
dapat diandalkan;
kinerja
yang dihasilkan
keselarasan
c, apabila
< 20%
e,
apabila 40%<
indikator
yang cukup< 60%;
kinerja yang
b,
60% <keselarasan
data (capaian)
< 40%
d, apabila 20%<
dapat
diandalkan
< LEMBAR
80%; < 20%
KRITERIA EVALUASI
e, apabila
keselarasannya
Cukup
artinya:
kinerja
yang
apabila
40% <(alat
data (capaian)
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
PUSAT mengacu pada
-c,
Representatif
yg mewakili)
untuk
mengukur
jawaban sasaran
a,b,c,d,e
Merupakan
cara untukukur
mencapai,
artinya:
diandalkan < 60%;
-dapat
sasaran
penjelasan
di sisi kiri
Selaras; memadai utk menyimpulkan tercapainya
- Jumlahnya
yang
d apabila 20% < data (capaian) kinerja PENJELASAN
- Memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas)
diandalkan
<
40%
dapat
NO
KOMPONEN/SUB
12 Indikator
yang
a,
apabilauntuk
lebihmewujudkan
dari 80% Indikator
kinerja sasaran KOMPONEN
telah diukur
- Cukup
tujuan dan
sasaran dalam Renstra
kinerja yangdan
dapat
e, apabila data
DEP/LPND
UNIT KERJA
realisasinya
telah(capaian)
diukur
realisasinya
ditetapkan
<
20%
diandalkan
5
Renstra
telah
menyajikan
IKU
a,
apabila
lebih
dari
80%
IKU
yang
telah
1
2
dilaporkan dalam LAKIP;
3
4
mengukur
diformalkan
dimanfaatkan
untuk
b, apabila 60% < Indikator yang ditetapkan
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
Pengumpulan data kinerja dapat diandalkan;
tujuan/sasaran
dalam
Renstra;
telah diukur realisasinya < 80%;
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
- Informasi capaian kinerja berdasarkan fakta sebenarnya atau bukti yang memadai dan
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
< 80%;
b, apabila 40%
60%<< pemanfaatan
c,
Indikator yangIKU
ditetapkan
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
dapat dipertanggungjawabkan;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
penjelasan
di sisi
kiriUNIT KERJA
pemanfaatan
IKU < 60%;
c, apabila
diukur40%<
realisasinya
< 60%;
telah
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas
Tidak
berlaku
untuk
penjelasan
di memadai
sisi
kiri atau terstruktur
- Data yang dikumpulkan
didasarkan suatu mekanisme
yang
pemanfaatan
IKU
<
40%
d,
apabila
20%<
Indikator
yang
ditetapkan
d
apabila
20%
<
Dokumen Renstra Eselon I telah ada
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
(tidak bersifat dadakan);
e, apabila
pemanfaatan
dalam Renstra < telah menyusun Renstra;
diukur
realisasinya IKU
< 40%
telah
- Data kinerja yang diperoleh tepat waktu;
20%
e,
apabila Indikator yang ditetapkan telah
b, apabila
60%< Eselon I yang menyusun
- Data yang dikumpulkan memiliki tingkat kesalahan
yang minimal;
diukur realisasinya < 20%
Renstra < 80%;
indikator
tujuan dan c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
Indikator kinerja
tujuan
(outcome)
dan
a, apabila lebih dari 80% data
(capaian)
14 6 Pengumpulan
data
kinerja
dilakukan
13 Pengumpulan
a,
apabila
lebih Renstra
dari 80%
data
(capaian)
datadan
kinerja
dapat
telah
sasaranberkala
(outcome
output)
sasaran
dalam
telah
memenuhi
secara
secara
berkala;
kinerja
teridentifikasi
Renstra < 60%;
diandalkan
dapat diandalkan;
kinerja
yang
dihasilkan
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
kriteria
SMART;
(bulanan/triwulanan/semester)
kinerja yang d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
b,
apabila
60%
< data (capaian)
(capaian)
kinerja
yang jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
b,
< Indikator
databerkala
baik
SMART
< 80%;
b, apabila
apabila 60%
60%<
teridentifikasi
secara
< 80%;
Renstra < 40%
di sisi kiri
dapat
diandalkan
< 80%;
40%<
SMART
< 60%;
c, apabila
40% <Indikator
data
(capaian)
kinerja
yang penjelasan
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
(capaian)
kinerja
c,
< Indikator
databerkala
d, apabila
apabila 40%
20%<
SMART
< 40%yang jawaban
teridentifikasi
secara
< 60%;
< 20% a,b,c,d,e mengacu pada
diandalkan
< yang
60%;
dapat
SMARTkinerja
< 20%
e, apabila
apabila
indikator
(capaian)
yang penjelasan di sisi kiri
d
20%
< data
(capaian)
yang
< data
a, apabila
apabila 20%
Renstra
telah
memuat
keseluruhan
2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, d
teridentifikasi
secara
berkala
< kinerja
40%
7 Target
kinerja
ditetapkan
dengan
baik
a,
apabila
lebih
dari
80%
target
yg
ditetapkan
diandalkan
<
40%
dapat
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja e,
tersebut;
subtansi
apabilakomponen
data (capaian)
kinerja yang
baik; (capaian) kinerja yang dapat
berkriteria data
e,
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
memuat
keseluruhan
b, apabila
apabila Renstra
telah
teridentifikasi
secara
berkala
< 20%
yg
baik < 80%;
b,
apabila
60%<
Target
jawaban ,b,c,d, mengacu pada
<
20%
diandalkan
tujuan dan target jangka menengah
subtansi komponen tersebut, kecuali target
c, apabila 40%< Target yg baik < 60%;
penjelasan di sisi kiri
tahunan;
Pengumpulan
data
kinerjaygdapat
d, apabila 20%<
Target
baik diandalkan;
< 40%
c, apabila Renstra tidak dilengkapi target
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
-e,Informasi
capaian
fakta sebenarnya atau bukti yang memadai dan
20%
apabila Target
ygkinerja
baik <berdasarkan
jangka menengah
yang terukur;
di sisi dengan
kiri
Jawaban
tentang Implemetasi
Pengukuran haruspenjelasan
selalu dikaitkan
(dipengaruhi oleh)
dapat dipertanggungjawabkan;
indikator kinerja
d, Renstra
tidak dilengkapi
kondisi
(jawaban)
tentang Pemenuhan
dan Kualitas Pengukuran
III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%)
- Data yang dikumpulkan didasarkan suatu mekanisme yang memadai atau terstruktur
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
(tidak bersifat dadakan);
indikator dan target
waktu;
-a, apabila
Data kinerja
diperoleh
tepatditetapkan
15 IKU telah dimanfaatkan dalam dokumenlebihyang
dari 80%
IKU yang
Datadimanfaatkan
yang dikumpulkan
tingkatdan
kesalahan yang minimal;
dokumen perencanaan dan penganggaran -telah
dalammemiliki
perencanaan
5

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

403
403

404

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

Pengumpulan data kinerja dilakukan


secara berkala
(bulanan/triwulanan/semester)

SETDITJEN PHKA - 2012

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


1
2
mencapai (selaras dengan)

NO

3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi


hasil

1
2
16
IKU telah dimanfaatkan
untuk penilaian
b. KUALITAS
RENSTRA (6.25%)
kinerja

NO

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

15 IKU telah dimanfaatkan dalam dokumendokumen perencanaan dan penganggaran

III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%)

1
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

NO

14

Dimanfaatkan untuk penilaian kinerja:


- bukan proses/kegiatan
kinerja
- Capaian IKU dijadikan dasar penilaianPENJELASAN
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan
- Capaian IKU dijadikan dasar reward atau punishment
-a,Capaian
IKU dijadikan
promosi atau kenaikan/penurunan
peringkat
DEP/LPND
UNIT
KERJA
apabila lebih
dari
80%dasar
program/kegiatan
3
4
dalam Renstra telah selaras
dengan

Berorientasi hasil:
- berkualitas outcome atau output penting

3
4
a, apabila lebih dari 80% IKU yang ditetapkan
telah dimanfaatkan dalam penilaian kinerja;
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran
b, apabila 60% < IKU yang telah
dalam Renstra telah berorientasi hasil;
dimanfaatkan < 80%;
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
c, apabila 40% < IKU yang telah
hasil < 60%;
c,
apabila 40%<
jawaban a,b,c,d,e
a,b,c,d,e mengacu
mengacu pada
pada
dimanfaatkan
< berorientasi
60%;
jawaban
berorientasi
hasil < 40%
d, apabila
apabila 20%
20% << IKU
yang telah
d
penjelasan di sisi kiri
e,
apabila
tujuan
dan
sasaran
yg
berorientasi
dimanfaatkan < 40%
20% IKU yang telah dimanfaatkan <
< apabila
e,
20%

Cukup jelas
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
Jawaban tentang Implemetasi Pengukuran harustelah
selalu
dikaitkanRenstra;
dengan (dipengaruhi oleh)
menyusun
kondisi (jawaban) tentang Pemenuhan dan Kualitas
Pengukuran
b, apabila
60%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 80%;
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
a, apabila lebih dari 80% IKU yang ditetapkan
Renstra < 60%;
telah dimanfaatkan dalam perencanaan dan
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
penganggaran;
Renstra < 40%
b, apabila 60% < IKU yang telah
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
dimanfaatkan < 80%;
< 20%
c, apabila 40% < IKU yang telah
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
dimanfaatkan
< 60%;
a, apabila Renstra
telah memuat keseluruhan penjelasan di sisi kiri
yang telah
d
apabilakomponen
20% < IKUtersebut;
subtansi
dimanfaatkan
< 40%
b, apabila Renstra
telah memuat keseluruhan
e,
apabilakomponen
IKU yang tersebut,
telah dimanfaatkan
<
kecuali target
subtansi
20%
tahunan;
c, apabila Renstra tidak dilengkapi target
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
Dimanfaatkan
dalam
dokumen
penganggaran:
terukur;perencanaan danpenjelasan
jangka menengah
yang
di sisi kiri
-d,dijadikan
alat
ukur
pencapaian
tujuan/sasaran
utama dalam dokumen Renstra, RKT dan
Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
PK
PENJELASAN
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
-indikator
dijadikan
alat
ukur tercapainya outcome atau hasil-hasil program yang ditetapkan dalam
dan
target
DEP/LPND
UNIT KERJA
(RKA)
dokumen anggaran

a, apabila lebih dari 80% data (capaian)


KRITERIA EVALUASI
secara berkala;
kinerja teridentifikasi LEMBAR
AKUNTABILITAS
KINERJA kinerja
INSTANSI
PEMERINTAH PUSAT
yang
b, apabila
60% < data (capaian)
teridentifikasi secara berkala < 80%;
c, apabila 40% < data (capaian) kinerja PENJELASAN
yang
teridentifikasi secara berkala < 60%;
DEP/LPND
UNIT KERJA
(capaian) kinerja yang
d apabila 20% < data
3
4
teridentifikasi secara berkala
< 40%
e, apabila data (capaian) kinerja yang
teridentifikasi secara berkala < 20%

(tidak bersifat dadakan);


- Data kinerja yang diperoleh tepat waktu;
- Data yang dikumpulkan memiliki tingkat kesalahan yang minimal;

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan


sasaran (outcome dan output) telah
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
baik

1 Dokumen Renstra telah ada


Dokumen
Renstra secara
Eselon berkala
I telah ada
IKU telah direviu

SETDITJEN PHKA - 2012

405

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk

LAKIP Eselon I telah disampaikan tepat


waktu

19 Pengukuran kinerja digunakan untuk


pengendalian dan pemantauan kinerja
secara berkala
C. PELAPORAN KINERJA (15%)
PEMENUHAN PELAPORAN (3%)
I.
1 LAKIP telah disusun
LAKIP Eselon I telah disusun
2 LAKIP telah disampaikan tepat waktu

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

tujuan, sasaran, program, indikator kinerja


sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

19 Pengukuran kinerja digunakan untuk


pengendalian
dan kinerja
pemantauan
kinerja
18 2 Dokumen
Hasil
pengukuran
telah digunakan
Renstra
telah memuat
visi, misi,
7 Target
kinerja
berkaladitetapkan
secarapenyusunan
laporandengan
kinerjabaik
untuk

17

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada

e,
apabila
tidak
ada pemanfaatan
Berorientasi
hasil:
Waktu
penyampaian
LAKIP mengacu pada
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
- berkualitas
outcome
atau
SE
Menpan dan
RB No
29 output
Tahun penting
2010
Prasyarat:
terdapat pengukuran atau pemantauan kinerja secara berkala (minimal
- bukan proses/kegiatan
semesteran).
ingin
diwujudkanLAKIP mengacu pada
- menggambarkan kondisi atau output penting yang
Waktu
penyampaian
Tidak berlaku untuk DEP/LPND
SE Menpan dan RB No 29 Tahun 2010
digunakan
untukdari
pengendalian
dan pemantauan artinya (kriteria):
a, apabila lebih
80% program/kegiatan

c, apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;

Sebagai
d, apabilailustrasi:
20% < berorientasi hasil < 40%
penjelasan di sisi kiri
a,
bersifat
dan menyeluruh
e, apabila
apabila pemanfaatan
tujuan dan sasaran
ygekstensif
berorientasi
b,
apabila
< 20% pemanfaatan bersifat ekstensif namun belum menyeluruh (sebagian)
cukup hanya
jelas bersifat sebagian
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
c, apabila pemanfaatan
Tidak
berlaku
untuk DEP/LPND
cukup jelas
kurang
dimanfaatkan
d, apabila

penjelasan di sisi kiri

Tidak
berlaku
untuk
penjelasan
di sisi
kiriUNIT KERJA

d apabila 20% < pengukuran dan pelaporan


jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
indikator
kinerja
d, Renstra terdapat
tidak dilengkapi
Prasyarat:
pengukuran
atau
pemantauan
kinerja secara
(minimal
LAKIP <
40%
IKU/indikator
lain dalam
penjelasan
di sisi berkala
kiri
Renstra
tidak
memuat
tujuan,
sasaran,
e,
semesteran).
apabila Ipengukuran dan pelaporan
e,
indikator
dan
target
IKU/indikator lain dalam LAKIP < 20%
digunakan untuk pengendalian dan pemantauan artinya (kriteria):
- Hasil pengukuran (capaian kinerja) kinerja menjadi dasar untuk menyimpulkan kemajuan
(progress) kinerja
-a,Hasil
pengukuran
kinerja)
kinerja menjadi dasar untuk mengambil tindakan
apabila
lebih dari (capaian
80% tujuan
dan sasaran
(action)
dalam rangka
mencapai target
dalam Renstra
telah berorientasi
hasil; kinerja yang ditetapkan
-b,Hasil
pengukuran
kinerja)
dasarjudgement
untuk menyesuaikan
strategi
Pemilihan
a,
b, c,berorientasi
d, (capaian
atau e didasarkan
pada menjadi
professional
evaluator, dengan
hasil < kinerja
80%;
apabila
60%<
dan sasaran
untuk memperhatikan
mencapai tujuankriteria
yang ditetapkan.
tetap

jangka menengah yang terukur;

Cukup jelas

pemanfaatan
< 40%
d, apabila 20%<
LAKIPIKU
< 60%;
IKU/indikator
lain
dalam
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
a
, apabila IKU
telah
direvisi
dan
hasilnya
e, apabila
apabila 20%
pemanfaatan
IKU dalam
Renstra
< jawaban
dan pelaporan
d
< pengukuran
a,b,c,d,e
mengacu pada
Renstra;
telah menyusun
baik
menunjukkan
kondisi
yang
lebih
20%
dalam
LAKIP
<
40%
IKU/indikator
lain
penjelasan
di sisiEselon
kiri
b, apabila 60%<
I yang menyusun
(inovatif) ;
dan pelaporan
e, ,apabila
b
apabilaIpengukuran
IKU telah direviu
secara berkala
Renstra < 80%;
IKU/indikator
lain
dalam
LAKIP
< tujuan
20%
a, apabila
lebih
dari
80%
indikator
dan c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
dan
hasilnya
masih
relevan
dengan
kondisi
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
sasaran
saat
ini; dalam Renstra telah memenuhi
Renstra < 60%;
penjelasan
di sisi kiri
kriteria
SMART;
c
, apabila
IKU telah direviu, ada upaya
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
jawaban
mengacu pada
SMART
< 80%;
b, apabila namun
60%< Indikator
belum ada
perbaikan
yang Renstra <a,b,c,d,e
perbaikan
40%
penjelasan di sisi kiri
c, apabila ;40%< Indikator SMART < 60%;
signifikan
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
d, apabila
apabila20%<
IKU telah
direviu
Indikator
SMART < 40%
< 20%
Pemilihan
a,
b,reviu
c, d,yang
atau SMART
e didasarkan
pada professional judgement evaluator, dengan
e
Tidak ada
e, ,apabila
indikator
< 20%
kriteria
ditetapkan.
tetap
memperhatikan
a,
apabila
lebih
daritelah
80%
IKUyang
dankeseluruhan
indikator
Renstra
memuat
a, apabila
lebih
80% target
ditetapkan
Sebagai
ilustrasi:
yangdari
ditetapkan
telahygdiukur
dan
kinerja
lain
komponen
tersebut;
subtansi
a,
apabila pemanfaatan
bersifat
dan menyeluruh
baik;
berkriteria
dilaporkan
dalam laporan
kinerja;ekstensif
keseluruhan
b, apabila Renstra
telah memuat
belum menyeluruh
(sebagian)
b,
apabila
pemanfaatan
bersifat
ekstensif
yg baik
80%; namunjawaban
60%<
b,
apabilakomponen
60% < Target
pengukuran
dan< pelaporan
,b,c,d, mengacu
pada
tersebut, kecuali
target
subtansi
c,
apabila
pemanfaatan
hanya
bersifat
sebagian
baik <<80%;
60%;
c, apabila 40%<
LAKIP
IKU/indikator
lain Target
dalam yg
penjelasan di sisi kiri
tahunan;
apabila
kurang
dimanfaatkan
d,
d, apabila
apabila 40%
20%<
yg baik
40%
pengukuran
dan<pelaporan
c,
< Target
tidak
dilengkapi
target
c, apabila
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
e,
apabila Renstra
tidak
pemanfaatan
IKU/indikator
lainada
dalam
e, apabila
Target
yg
baikLAKIP
< 20%< 60%;

17 IKU telah direviu secara berkala


a , apabila IKU telah direvisi dan hasilnya
16 tujuan/sasaran/hasil
apabila lebih dari 80% IKU yang ditetapkan
IKU telah dimanfaatkan
untuk penilaian
program/hasil
kegiatan a,
tujuan/sasaran;
menunjukkan
kondisi yang lebih baik
kinerja
telah dimanfaatkan dalam penilaian kinerja;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
b, apabila ;60%< keselarasan < 80%;
(inovatif)
b, apabila 60% < IKU yang telah
penjelasan di sisi kiri
keselarasan
< 60%;berkala
c, ,apabila
b
apabila40%<
IKU telah
direviu secara
dimanfaatkan < 80%;
dan
hasilnya
masih
relevan dengan
20%<
keselarasan
< 40% kondisi
d, apabila
c, apabila 40% < IKU yang telah
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
LEMBAR
KRITERIA EVALUASI
saat
ini; keselarasannya
e, apabila
< 20%
dimanfaatkan
< 60%;
penjelasan
di sisi kiri
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu pada
c , apabila
IKU telah direviu,
ada upaya
AKUNTABILITAS
KINERJA
PUSAT
IKU yang
telah INSTANSI
d
apabila
20%
< untuk
penjelasan
di sisi kiri
Merupakan
cara
mencapai,
artinya: PEMERINTAH
perbaikan namun belum ada perbaikan yang
dimanfaatkan
< 40%
- Selaras;;
signifikan
PENJELASAN
e,
apabila hubungan
IKU yang telah dimanfaatkan
<
- Memiliki
d,
apabila IKU telah sebab
direviuakibat (kausalitas)
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
20%
- Cukup
mewujudkan tujuan dan sasaran dalam Renstra
e
, Tidak untuk
ada reviu
DEP/LPND
UNIT KERJA
18 Hasil pengukuran kinerja telah digunakan
a, apabila lebih dari 80% IKU dan indikator
a, apabila lebih dari 80%
1 5 Renstra telah menyajikan
2 IKU
3 IKU yang telah
4
untuk penyusunan laporan kinerja
kinerja lain yang ditetapkan telah diukur dan
mengukur
diformalkan dimanfaatkan
untuk
Dimanfaatkan
untuk
penilaian
kinerja:
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
dilaporkan dalam
laporan
kinerja;
tujuan/sasaran
dalam
Renstra;
kinerja
-b,
Capaian
IKU dijadikan
dasardan
penilaian
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
apabila 60%
< pengukuran
pelaporan
-IKU/indikator
IKUlain
dijadikan
dasar IKU
reward
b,Capaian
apabila 60%<
pemanfaatan
< atau
80%;punishment
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
< 80%;
dalam LAKIP
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
-c,
IKU dijadikan
dasardan
promosi
atau kenaikan/penurunan peringkat
40%<
IKU
< 60%;
c,Capaian
apabila 40%
pengukuran
pelaporan
apabila
< pemanfaatan

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

406

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


4 LAKIP menyajikan informasi pencapaian
mencapai (selaras dengan)

3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi


hasil

2
3 LAKIP bukan merupakan kompilasi dari
bawahnya(6.25%)
Unit Kerja diRENSTRA
b. KUALITAS

II. PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (8%)

NO

LAKIP Eselon I telah disampaikan tepat


waktu

tujuan dan target jangka menengah

C. PELAPORAN KINERJA (15%)


I.
PEMENUHAN PELAPORAN (3%)
2
Renstra
telah memuat visi, misi,
1 Dokumen
LAKIP telah
disusun
sasaran,
program,
indikator kinerja
tujuan,
LAKIP Eselon
I telah
disusun
target
tahunan, indikator
kinerja
2 sasaran,
LAKIP telah
disampaikan
tepat waktu

1
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

NO

19 Pengukuran kinerja digunakan untuk


pengendalian dan pemantauan kinerja
secara berkala

a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I


telah menyusun Renstra;

a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan


a, apabila lebih dari 80% informasi yang
dalam Renstra telah selaras dengan

a, apabila Renstracukup
telah jelas
memuat keseluruhan
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
komponen
subtansi
Tidak
berlakutersebut;
untuk DEP/LPND
cukup jelas
b, apabila Renstra telah memuat keseluruhan
Waktu penyampaian LAKIP mengacu pada
subtansi komponen tersebut, kecuali target
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
SE Menpan dan RB No 29 Tahun 2010
tahunan;
c, apabila Renstra tidak dilengkapi target
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
Waktu penyampaian LAKIP mengacu pada
berlaku
untuk
DEP/LPND
terukur;
jangka Tidak
menengah
yang
penjelasan di sisi kiri
SE Menpan dan RB No 29 Tahun 2010
PENJELASAN
d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
DEP/LPND
UNIT KERJA
indikator dan target
3
4
e, apabila lebih dari 80% Sasaran dan target
dalam LAKIP merupakan kompilasi dari unit
kerja;
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran
d,
apabila
60% telah
< Sasaran
dan target
dalam
Renstra
berorientasi
hasil;dalam
LAKIP
merupakan
kompilasi dari
hasilunit
< kerja
80%; <
b, apabila
60%< berorientasi
80%;
c, apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
danhasil
target
dalam
c,
berorientasi
< 40%
d, apabila
apabila 40%
20% <
< Sasaran
penjelasan
di sisi kiri
LAKIP
merupakan
kompilasi
kerja < jawaban
a,b,c,d,e
mengacu pada
e, apabila
tujuan dan
sasarandari
yg unit
berorientasi
60%;
penjelasan di sisi kiri
< 20%
b apabila 20% < Sasaran dan target dalam
LAKIP merupakan kompilasi dari unit kerja <
Berorientasi hasil:
40%
penting
- berkualitas
outcome
output
target
dalam
LAKIP
a,
apabila Sasaran
danatau
- bukan proses/kegiatan
merupakan
kompilasi dari unit kerja < 20%
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan

e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra


< 20%

digunakan untuk pengendalian dan pemantauan artinya (kriteria):


b, apabila
I yang menyusun
untuk Eselon
menyimpulkan
kemajuan
- Hasil pengukuran (capaian kinerja) kinerja menjadi
dasar60%<
Renstra < 80%;
(progress) kinerja
c, apabila
I yang
menyusun
untuk Eselon
mengambil
tindakan
- Hasil pengukuran (capaian kinerja) kinerja menjadi
dasar40%<
Renstra
< 60%;
ditetapkan
(action) dalam rangka mencapai target kinerja yang
d, apabila
< menyesuaikan
Eselon I yang menyusun
dasar20%
untuk
strategi
- Hasil pengukuran (capaian kinerja) kinerja menjadi
Renstra < 40%
untuk mencapai tujuan dan sasaran

Prasyarat: terdapat pengukuran atau pemantauan kinerja secara berkala (minimal


Cukup jelas
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
semesteran).

AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
Pemilihan
a, b, c, d, atau
e didasarkan
padaPEMERINTAH
professional PUSAT
judgement evaluator, dengan
tetap memperhatikan kriteria yang ditetapkan.
PENJELASAN
Sebagai ilustrasi:
a, apabila pemanfaatan bersifat ekstensif dan menyeluruh
DEP/LPND
UNIT(sebagian)
KERJA
b, apabila pemanfaatan bersifat ekstensif namun belum menyeluruh
c, apabila pemanfaatan3hanya bersifat sebagian
4
d, apabila kurang dimanfaatkan
e, apabila tidak ada pemanfaatan

LEMBAR KRITERIA EVALUASI

IKU/indikator lain dalam LAKIP < 20%

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

sasaran yang berorientasi outcome


tujuan/sasaran/hasil program/hasil
kegiatan
2
3 LAKIP bukan merupakan kompilasi dari
Unit Kerja di bawahnya

4 LAKIP menyajikan informasi pencapaian


LAKIP menyajikan
informasi outcome
mengenai
yang berorientasi
sasaran
IKU tujuan (outcome) dan
pencapaian
6 Indikator
kinerja
sasaran (outcome dan output) telah
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
baik

SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012
SETDITJEN

407
407

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk

LAKIP menyajikan informasi mengenai


kinerja yang telah diperjanjikan

7 LAKIP menyajikan evaluasi dan analisis


mengenai capaian kinerja

LAKIP menyajikan informasi mengenai


pencapaian IKU
b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)
3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


7 Target kinerja ditetapkan dengan baik
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
6 LAKIP menyajikan informasi mengenai
tujuan dan target jangka menengah
kinerja yang telah diperjanjikan

IKU
1 5 Renstra telah menyajikan
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

NO

DEP/LPND
UNIT KERJA
disampaikan dalam
LAKIP berorientasi
tujuan/sasaran;
3
4
outcome;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
60%<
keselarasan
<
80%;
b,
apabila
e,
80% Sasaran
dan
target
b, apabila lebih
60% <dari
informasi
outcome
dalam
penjelasan di sisi kiri
apabila
40%<
keselarasan
<
60%;
c,
dalam
merupakan kompilasi dari unit
LAKIP LAKIP
< 80%;
d, apabila 20%< keselarasan < 40%
kerja;
c, apabila 40% < informasi outcome dalam
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
e,
apabila
keselarasannya
< 20%
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
d,
apabila
60% < Sasaran
dan
target dalam
LAKIP
< 60%;
penjelasan di sisi kiri
dari INSTANSI
unit
kerja PEMERINTAH
<
LAKIP
merupakan
kompilasi
AKUNTABILITAS
KINERJA
PUSAT
informasi
outcome
dalam
d
apabila
20%
Merupakan
cara< untuk
mencapai,
artinya:
80%;
LAKIP
< 40%
- Selaras;
target
dalam
c,
apabila
< Sasaran
PENJELASAN
outcome
dalam
LAKIP
<
e,
apabila 40%
informasi
(kausalitas)
- Memiliki
hubungan
sebabdan
akibat
LAKIP
kompilasi tujuan
dari unit
kerja
< jawaban
a,b,c,d,e mengacu pada
20%
- Cukupmerupakan
untuk mewujudkan
dan
sasaran
dalam Renstra
60%;
penjelasan di sisiUNIT
kiri KERJA
DEP/LPND
a, apabila
apabila 20%
lebih<dari
80%
IKU
yang
telah
b
Sasaran
dan
target
dalam
3
4
Informasi LAKIP berorientasi
outcome artinya:
mengukur
diformalkan
dimanfaatkan
untuk
dari
unit
kerja
<
LAKIP
merupakan
kompilasi
- Informasi yang disajikan dalam LAKIP menggambarkan hasil2 (termasuk output2 penting)
tujuan/sasaran dalam Renstra;
40%
yang telah dicapai sampai dengan saat ini
IKU <LAKIP
80%;
b, apabila Sasaran
60%< pemanfaatan
targetinformasi
dalam
a,
dan pada
proses
yang telah
- LAKIP
tidak berfokus
tentang kegiatan
jawaban atau
a,b,c,d,e
mengacu
pada
pemanfaatan
IKU < 60%;
c, apabila 40%<
unit kerja
20%
merupakan
kompilasi
darijelas
ybs
dilaksanakan
pada
tahun
Cukup
Tidak
berlaku
untuk
penjelasan
di sisi
kiriUNIT KERJA
d, apabila 20%< pemanfaatan IKU < 40%
seluruh
- LAKIP tidak berorientasi pada informasi tentang
a, realisasi
apabila lebih
darianggaran
80% Unit yang
Kerjatelah
Eselon I
e, apabila pemanfaatan IKU dalam Renstra <
digunakan
telah menyusun Renstra;
20%
a,
apabila lebih dari 80% informasi yang
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
a, apabila lebih
dari LAKIP
80% capaian
yang
berorientasi
disampaikan
dalam
Renstra < 80%;
(IKU);
disajikan
Kinerja
a, apabilabersifat
lebih dari
80%Utama
indikator
tujuan dan
outcome;
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
capaian
yang
disajikan
b,
apabiladalam
60% Renstra
< informasi
sasaran
telah
memenuhi
b,
apabila
60%
<
outcome
dalam
Renstra < 60%;
bersifat
kriteria SMART;
80%; Utama (IKU) < 80%;
LAKIP
<Kinerja
menyusun
d,
apabilaa,b,c,d,e
20% < Eselon
I yang
jawaban
mengacu
pada
capaian yang
disajikan
c,
apabila 40%
40%
< Indikator
SMART
< dalam
80%;
b, apabila
60%<<
informasi
outcome
c,
jawaban
mengacu
pada
40%
Renstra
<a,b,c,d,e
penjelasan
di sisi
sisi kiri
kiri
(IKU)
< 60%;
bersifat
40%<Utama
Indikator
SMART
< 60%;
c, apabila
60%;
LAKIP
<Kinerja
penjelasan
di
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
capaian yang
disajikan
d
apabila
20%
< Indikator
d, apabila
apabila 20%
20%<
SMART
< dalam
40%
informasi
outcome
d
<
< 20%
Utama
(IKU)
< 40%
bersifat
yang
SMART
< 20%
e, apabila
indikator
40%
LAKIP
<Kinerja
e, apabila
apabila informasi
capaian yang
disajikan
bersifat
outcome
dalam
LAKIP <
e,
a,
Renstra
telah
memuat
keseluruhan
a, apabila
lebih(IKU)
dari 80%
target yg ditetapkan
Kinerja
Utama
< 20%
20%
komponen
tersebut;
subtansi
berkriteria baik;
b, apabila Renstra telah memuat keseluruhan
baik <yang
80%;
b, apabila 60%<
Target
a,
lebih dari
80%yg
capaian
Informasi
LAKIP berorientasi
artinya: jawaban ,b,c,d, mengacu pada
tersebut, outcome
kecuali target
subtansi komponen
40%< Target
baik
< 60%;
c, apabilabersifat
yang
dijanjikan
disajikan
kinerja yg
penjelasanhasil2
di sisi(termasuk
kiri
output2 penting)
-tahunan;
Informasi yang disajikan dalam LAKIP menggambarkan
d, apabila
PK; 20%< Target yg baik < 40%
dalam
ini
yang
telah Renstra
dicapai sampai
dengan saat
tidak dilengkapi
target
c, apabila
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
20%
e,
apabila
Target
yg
baik
<
b,
60% < capaian yang disajikan
atau
-jangka
LAKIPmenengah
tidak berfokus
informasi tentang kegiatan
terukur;
yang pada
penjelasan
di proses
sisi kiri yang telah
bersifat kinerja yang dijanjikan dalam PK <
dilaksanakan
pada
tahun ybs
dilengkapi
indikator kinerja
d, Renstra tidak
80%;
realisasi
seluruh
anggaran yang telah
-e,LAKIP
tidak
berorientasi
pada
informasi
tentang
Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
c, apabila 40% < capaian yang disajikan
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
digunakan
indikator dan target
bersifat kinerja yang dijanjikan dalam PK <
penjelasan di sisi kiri
a,
apabila lebih dari 80% capaian yang
60%;
(IKU);
disajikan
Kinerja Utama
yang disajikan
d apabilabersifat
20% < capaian
yangdalam
disajikan
b,
apabila
60% yang
< capaian
dijanjikan
PK <
bersifat
kinerja
a,
apabila
lebih Utama
dari 80%
tujuan
dan sasaran
Kinerja
(IKU)
< 80%;
bersifat
40%
dalam
Renstra
telah
berorientasi
hasil;
yang disajikan
c,
40%
< capaian
yang
disajikan
bersifat
e, apabila
capaian
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
berorientasi
hasil
80%;
b,
apabila
60%<
Kinerja
Utama
(IKU)
bersifat
yang
dijanjikan
dalam <
PK60%;
< <20%
kinerja
penjelasan di sisi kiri
40%<< berorientasi
hasil
< 60%;
c, apabila
apabila 20%
capaian yang
disajikan
d
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
hasil
< 40%
d,
20%
< berorientasi
a, apabila
LAKIP
menyajikan
dari
80%
Kinerja
Utama
(IKU) <lebih
40%
bersifat
penjelasan di sisi kiri
e,
apabila
tujuan
dan
sasaran
yg
berorientasi
analisis
capaian
yangbersifat
bersifat
evaluasi
e,
apabiladan
capaian
yang
disajikan
<
20%
kinerja (outcome),
bukan
proses;
Kinerja
Utama (IKU)
< 20%
b, apabila 60% < penyajian evaluasi dan
a,
apabila
lebih
dari
80%
capaian
yang< 80%;
analisis capaian yang bersifat
kinerja
Berorientasi
hasil:
yang
dijanjikan
disajikan
40% < kinerja
penyajian
evaluasi
dan
c, apabilabersifat
- berkualitas
outcome atau output penting
dalam
capaian yang bersifat kinerja < 60%;
analisisPK;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
proses/kegiatan
- bukan
disajikan
b,
apabila
60% <<penyajian
capaian yang
evaluasi
dan
d apabila
20%
penjelasan
di sisi kiri
ingin diwujudkan
- menggambarkan
kondisi ataudalam
output penting
yang
<
bersifat
kinerja yang
yangdijanjikan
bersifat kinerja PK
< 40%
analisis capaian
80%;
dan
analisis
e,
apabila
penyajian
evaluasi
a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan
c, apabila 40% < capaian yang disajikan

Lampiran 1

KERANGKA LOGIS

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

408

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

LAKIP menyajikan informasi mengenai


pencapaian IKU

SETDITJEN PHKA - 2012

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai (selaras dengan)

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

7 Dokumen
LAKIP menyajikan
evaluasi
dan analisis
2
Renstra telah
memuat
visi, misi,
kinerja indikator kinerja
mengenai
capaian
sasaran,
program,
tujuan,
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

1
2
LAKIP menyajikan
informasi
mengenai
A. 6PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
telah diperjanjikan
kinerja yang RENSTRA
I. DOKUMEN
(12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

NO

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA


a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
telah menyusun Renstra;
menyusun
b, apabilaa,b,c,d,e
60%< Eselon
I yang
jawaban
mengacu
pada
80%;
Renstra < di
penjelasan
sisi kiri
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 60%;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
Renstra < 40%
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
< 20%

UNIT KERJA
4

a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan


dalam Renstra telah selaras dengan

Berorientasi hasil:
- berkualitas outcome atau output penting
- bukan proses/kegiatan
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan

a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran


dalam Renstra telah berorientasi hasil;
menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja, artinya:
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
- LAKIP menguraikan hasil evaluasi dan analisis tentang capaian2 kinerja outcome atau
c, apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu
pada
kegiatan2
yang ada
di dokumen
output penting, bukan hanya proses atau realisasi
d, apabila 20% < berorientasi hasil < 40%
penjelasan di sisi kiri
anggaran (DIPA)
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi
< 20%

a,
lebihkeseluruhan
dari 80%
a, apabila
apabila LAKIP
Renstramenyajikan
telah memuat
analisistersebut;
capaian yang bersifat
evaluasi
komponen
subtansi dan
kinerja
(outcome),
proses; keseluruhan
b, apabila
Renstra bukan
telah memuat
b,
apabilakomponen
60% < penyajian
tersebut,evaluasi
kecuali dan
target
subtansi
analisis
tahunan;capaian yang bersifat kinerja < 80%;
apabila
40%
<
penyajian
evaluasi
dan
c,
c, apabila Renstra tidak dilengkapi target
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
capaian yang
kinerja < 60%; penjelasan di sisi kiri
analisis
terukur;
jangka menengah
yangbersifat
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
penyajian
evaluasi
dan
d
apabila
20%
<
d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
penjelasan di sisi kiri
capaian
bersifat
kinerja
< 40%
analisis
tidak yang
memuat
tujuan,
sasaran,
e, Renstra
e,
apabiladan
penyajian
indikator
target evaluasi dan analisis
capaian yang bersifat kinerja < 20%

e, apabila capaian yang disajikan bersifat


DEP/LPND
Kinerja Utama (IKU) < 20%
3
a, apabila lebih dari 80% capaian yang
disajikan bersifat kinerja yang dijanjikan
dalam PK;
yang disajikan
b, apabila 60% < Cukup
capaianjelas
bersifat kinerja yang dijanjikan dalam PK <
80%;
c, apabila 40% < capaian yang disajikan
bersifat kinerja yang dijanjikan dalam PK <
60%;
d apabila 20% < capaian yang disajikan
bersifat kinerja yang dijanjikan dalam PK <
40%
e, apabila capaian yang disajikan bersifat
kinerja yang dijanjikan dalam PK < 20%

a, apabila lebih dari 80% capaian yang


disajikan bersifat Kinerja Utama (IKU);
b, apabila 60% < capaian yang disajikan
(IKU) <KRITERIA
80%;
bersifat Kinerja Utama
LEMBAR
EVALUASI
c, apabila 40% < capaian yang disajikan
jawaban a,b,c,d,e
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PUSAT mengacu pada
bersifat Kinerja Utama (IKU) < 60%;
penjelasan di sisi kiri
d apabila 20% < capaian yang disajikan
PENJELASAN
bersifat Kinerja Utama (IKU) < 40%

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Informasi
Tujuan dan
sasaran
telah
berorientasi
10
kinerja
dalam
LAKIP
dapat
hasil
diandalkan

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


7 tujuan,
Target kinerja
ditetapkan
baik
sasaran,
program,dengan
indikator
kinerja
9 LAKIP
menyajikan
informasi
keuangan
target tahunan,
indikator
kinerja
sasaran,
dengan
pencapaian
kinerja
yang
tujuanterkait
dan target
jangka
menengah

6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan


sasaran (outcome dan output) telah
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
baik

IKU
1 5 Renstra telah menyajikan
2
8 LAKIP menyajikan
pembandingan
data
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
realisasi
yang RENSTRA
memadai antara
I. kinerja
DOKUMEN
(12.5%)
realisasi tahun
ini dengan
PEMENUHAN
RENSTRA
(2.5%)
a. tahun
dan pembandingan
lain yang
1 sebelumnya
Dokumen Renstra
telah ada
diperlukan
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

NO

tujuan dan
sasaran
a, apabila lebih dari 80% realisasi
kinerja
dalam diandalkan;
Renstra telah berorientasi hasil;
dapat
b, apabila 60%
keandalan data
hasilrealisasi
< 80%;
60%<< berorientasi
kinerja
< 80%;
40%< berorientasi hasil < 60%;
c, apabila
c,
berorientasidata
hasilrealisasi
< 40%
d, apabila 40%
20% < keandalan
kinerja
< 60%;
e, apabila
tujuan dan sasaran yg berorientasi
d
20% 20% < keandalan data realisasi
< apabila
kinerja < 40%
e, apabila keandalan data realisasi kinerja <
Berorientasi hasil:
20%
- berkualitas outcome atau output penting
proses/kegiatan
- bukandiandalkan:
Dapat
menggambarkan
kondisi atau output penting
- datanya
valid
- dapat ditelusuri kesumber datanya
a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan
- diperoleh dari sumber yang kompeten

yang ingin diwujudkan

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan
di sisi kiri
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu pada
penjelasan di sisi kiri

- Selaras;
PENJELASAN
- Memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas)
- Cukup untuk mewujudkan tujuan dan sasaran dalam Renstra
DEP/LPND
UNIT KERJA
a, apabila lebih dari 80%
3 IKU yang telah
4
mengukur
diformalkan
dimanfaatkan
untuk
a,
apabila LAKIP
menyajikan
pembandingan
tujuan/sasaran
dalam
Renstra;
kinerja
(capaian sasaran)
lebih
dari 80% data
;b, apabila 60%< pemanfaatan IKU < 80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
40%<< Cukup
pemanfaatan
< kinerja
60%;
c, apabila 60%
pembandingan
data
b,
jelas IKU
Tidak
berlaku
untuk
penjelasan
di sisi
kiriUNIT KERJA
(capaian
< 80%;
IKU < 40%
d, apabilasasaran)
20%< pemanfaatan
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
data
kinerja< jawaban
c,
< pembandingan
a,b,c,d,e
mengacu pada
e, apabila 40%
pemanfaatan
IKU dalam
Renstra
Renstra;
telah menyusun
(capaian
sasaran) < 60%;
penjelasan
di sisiEselon
kiri
20%
b, apabila 60%<
I yang menyusun
d apabila 20% < pembandingan data kinerja
Renstra < 80%;
40%indikator tujuan dan
(capaian
a, apabilasasaran)
lebih dari<80%
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
e,
apabiladalam
pembandingan
datamemenuhi
kinerja
sasaran
Renstra telah
Renstra < 60%;
20%
(capaian
sasaran)
<
kriteria SMART;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
b, apabila 60%< Indikator SMART < 80%;
Renstra < 40%
penjelasan di sisi kiri
Pembandingan
memadai,
minimal
mencakup:
Indikator
SMART
< 60%;
c, apabila 40%<yang
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
Realisasi
-d,Target
apabilavs20%<
Indikator SMART < 40%
< 20%
-e,Realisasi
tahun berjalan
vs realisasi
tahun sebelumnya
yang SMART
< 20%
apabila indikator
-a,Realisasi
sampai telah
dengan
tahun keseluruhan
berjalan vs target jangka menengah
apabila Renstra
memuat
a, apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan
subtansi komponen tersebut;
baik;
berkriteria LAKIP
a,
informasi
keseluruhan
b, apabila
apabila Renstramenyajikan
telah memuat
baik <sasaran
80%;
b, apabila lebih
60%<dari
Target
80%yg
capaian
keuangan
jawaban ,b,c,d, mengacu pada
tersebut,
kecuali target
subtansi komponen
c, apabila 40%< Target yg baik < 60%;
(kinerja);
penjelasan di sisi kiri
tahunan;
d, apabila
apabila 60%
20%<< Target
yg keuangan
baik < 40%
informasi
b,
tidak dilengkapi
target
c, apabila
Renstra
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
80%; yg baik < 20%
sasaran
e, apabila<Target
jangka menengah yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
c, apabila 40% < informasi keuangan sasaran jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
penjelasan di sisi kiri
< 60%;
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
d apabila 20% < informasi keuangan sasaran
indikator dan target
< 40%
e, apabila informasi keuangan sasaran <
20%

tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan tujuan/sasaran;


jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
penjelasan di sisi kiri
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
d, apabila 20%< keselarasan < 40%
LEMBAR
KRITERIA EVALUASI
e, apabila keselarasannya
< 20%
AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI
Merupakan
cara untuk mencapai,
artinya: PEMERINTAH PUSAT

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

409

410

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai (selaras dengan)

11 Informasi yang disajikan telah digunakan


dalam perbaikan perencanaan

Informasi yang disajikan telah digunakan


KUALITAS
RENSTRA
(6.25%)
menilai
dan memperbaiki
untuk
Tujuan dan sasaran
telah
berorientasi
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
hasil
organisasi
PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA
III.
(4%)

12
b.
3

III.

PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA


(4%)
10 Informasi kinerja dalam LAKIP dapat
diandalkanyang disajikan telah digunakan
11 Informasi
dalam perbaikan perencanaan
2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

1
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
9 LAKIP menyajikan informasi keuangan
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
yang terkait dengan pencapaian kinerja
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

NO

10 Informasi kinerja dalam LAKIP dapat


diandalkan

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri

a, apabila
lebih dari
80%
program/kegiatan
telah
digunakan
dalam
perbaikan
perencanaan, artinya:
dalam Renstra telah selaras dengan

e, apabila keandalan data realisasi kinerja <


a, apabila LAKIP menyajikan informasi
20%
keuangan lebih dari 80% capaian sasaran
(kinerja);
Dapat diandalkan:Cukup jelas
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
b, apabila 60% < informasi keuangan
- datanya valid
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
sasaran < 80%;
- dapat ditelusuri kesumber datanya
Renstra;
telah menyusun
a,b,c,d,e
mengacu pada
c, apabila 40% < informasi keuangan sasaran jawaban
- diperoleh dari sumber yang kompeten
b, apabila 60%<
I yang menyusun
penjelasan
di sisiEselon
kiri
< 60%;
- konsisten
d apabila 20% < informasi keuangan sasaran Renstra < 80%;
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
< 40%
< 60%;
keuangan sasaran
e, apabilatentang
informasi
Jawaban
pemanfaatan
informasi<kinerjaRenstra
harus selalu
dikaitkan dengan (dipengaruhi
d, apabila
< Eselon
I yang menyusun
20% kondisi (jawaban) tentang Pemenuhan Pelaporan
dan20%
Penyajian
Informasi
Kinerja
oleh)
Renstra < 40%
a, apabila lebih dari 80% realisasi kinerja
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
dapat diandalkan;
Pemilihan
a, b, c, d, atau e didasarkan pada professional
< 20% judgement evaluator, dengan
b, apabila
60% < keandalan
kriteria data
yangrealisasi
ditetapkan.
tetap
memperhatikan
a, apabila
Renstra telah memuat keseluruhan
80%;
kinerja
<ilustrasi:
Sebagai
tersebut;
subtansi
dataekstensif
realisasi dan menyeluruh
c,
apabilakomponen
40%
< keandalan
a,
pemanfaatan
bersifat
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
memuatekstensif
keseluruhan
b, apabila
apabila
Renstra telah bersifat
kinerja
< 60%;
belum menyeluruh
b,
pemanfaatan
namunpenjelasan
di sisi kiri (sebagian)
tersebut,
kecuali
target
subtansi
data
realisasi
d
apabila
20%
< keandalan
c,
apabilakomponen
pemanfaatan
hanya
bersifat
sebagian
kinerja
< 40%
tahunan;
apabila
kurang dimanfaatkan
d,
data
realisasi target
kinerja < jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
e,
keandalan
dilengkapi
c, apabila Renstra
pemanfaatan
tidak
adatidak
20%
jangka menengah yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
telah
digunakan
perbaikan
perencanaan,
artinya:
dilengkapi
indikator
kinerja
d, Renstra
tidak dalam
LAKIP
yangtidak
disusun
sampai
dengan
saat ini telah berdampak kepada perbaikan
Dapat
diandalkan:
memuat
tujuan,
sasaran,
e, Renstra
perencanaan,
baik perencanaan jangka menengah, tahunan maupun dalam penetapan atau
-indikator
datanyadan
valid
target
disusun.
perjanjian
kinerja yang
datanya
- dapat ditelusuri
kesumber
- diperoleh dari sumber yang kompeten
Pemilihan a, b, c, d, atau e didasarkan pada professional judgement evaluator, dengan
- konsisten
tetap memperhatikan kriteria yang ditetapkan.
a, apabilailustrasi:
lebih dari 80% tujuan dan sasaran
Sebagai
dalam
Renstra
telah
berorientasi
hasil; kinerja
a,
apabila
pemanfaatan
bersifatinformasi
ekstensif
dan menyeluruh
Jawaban
tentang
pemanfaatan
harus selalu dikaitkan dengan (dipengaruhi
berorientasi
hasil
< 80%;
b,
apabila
60%<
belumdan
menyeluruh
b,
apabila
pemanfaatan
bersifat
ekstensif
namun
tentang
Pemenuhan
Pelaporan
Penyajian(sebagian)
Informasi Kinerja
oleh)
kondisi
(jawaban)
40%< berorientasi
hasil
<
60%;
c, apabila pemanfaatan
hanya bersifat sebagianjawaban a,b,c,d,e mengacu pada
hasil
<
40%
d, apabila kurang
20% < berorientasi
dimanfaatkan
penjelasan di sisi kiri
Pemilihan
b, c,
d, pemanfaatan
atau
e didasarkan
pada professional judgement evaluator, dengan
e, apabila a,
tujuan
dan
sasaran
yg berorientasi
tidak
ada
tetap
memperhatikan kriteria yang ditetapkan.
< 20%
telah
digunakan
Sebagai
ilustrasi:untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan,
dalam LAKIP
telah mengakibatkan perbaikan dalam
artinya:
informasi
yang disajikan
a, apabila
pemanfaatan
bersifat ekstensif
dan menyeluruh
keberhasilan
atau kegagalan
pengelolaan
program dan
kegiatan
dan dapat
menyimpulkan
Berorientasi
hasil:
belum menyeluruh
(sebagian)
b,
apabila pemanfaatan
bersifat
ekstensif
namun
terukur
program
secara
penting
- berkualitas
outcome atau
output
c,
apabila pemanfaatan
hanya
bersifat
sebagian
proses/kegiatan
- bukan
apabila
kurang dimanfaatkan
d,
- menggambarkan
atau output penting yang ingin diwujudkan
pemanfaatan
e,
apabila tidak adakondisi

(capaian sasaran) < 40%


a, apabila lebih dari 80% realisasi kinerja
LEMBAR
e, apabila pembandingan
dataKRITERIA
kinerja EVALUASI
dapat diandalkan;
(capaian
sasaran) < 20%
AKUNTABILITAS
KINERJA
b, apabila
60% < keandalan
dataINSTANSI
realisasi PEMERINTAH PUSAT
kinerja < 80%;
Pembandingan
yang
memadai,
minimal
mencakup:
PENJELASAN
c, apabila 40% < keandalan data realisasi
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
Realisasi
- Target<vs60%;
kinerja
penjelasan di sisiUNIT
kiri KERJA
- Realisasi
tahun
berjalan vsdata
realisasi
tahun sebelumnya
DEP/LPND
realisasi
d
apabila 20%
< keandalan
- Realisasi
sampai dengan
3 tahun berjalan vs target jangka menengah 4
kinerja
< 40%

<
40% 40% < pembandingan data kinerja
c, apabila
sasaran <
e,
apabilasasaran)
informasi<keuangan
60%;
(capaian
20%
d apabila 20% < pembandingan data kinerja

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

LAKIP yang disusun sampai dengan saat ini telah berdampak kepada perbaikan
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan perencanaan,
tujuan/sasaran;
baik perencanaan jangka menengah, tahunan maupun dalam penetapan atau
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
60%< keselarasan
b, apabila kinerja
perjanjian
yang disusun.< 80%;
penjelasan di sisi kiri
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
12 Informasi yang disajikan telah digunakan
Pemilihan
b, c,keselarasan
d, atau e didasarkan
20%<
< 40% pada professional judgement evaluator, dengan
d, apabila a,
kriteria
ditetapkan.
tetap
memperhatikan
untuk menilai dan memperbaiki
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
20%
e, apabila
keselarasannya
< yang
pelaksanaan program dan kegiatan
Sebagai
ilustrasi:
AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH PUSAT
Merupakan
cara untuk mencapai,
artinya: dan
menyeluruh
a,
apabila pemanfaatan
bersifat ekstensif
organisasi
- Selaras;
b,
apabila pemanfaatan bersifat ekstensif namun belum menyeluruh (sebagian)
PENJELASAN
(kausalitas)
- Memiliki
sebab
akibat
hanya
bersifat
sebagian
c,
apabila hubungan
pemanfaatan
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
- Cukup
mewujudkan
tujuan dan sasaran dalam Renstra
apabilauntuk
kurang
dimanfaatkan
d,
DEP/LPND
UNIT KERJA
e, apabila tidak ada pemanfaatan
a, apabila lebih dari 80%
1 5 Renstra telah menyajikan
2 IKU
3 IKU yang telah
4
mengukur
diformalkan
dimanfaatkan
untuk
telah
digunakan
untuk menilai
dan
memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan,
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
tujuan/sasaran
dalam
LAKIP telah mengakibatkan perbaikan dalam
artinya:
informasi
yangRenstra;
disajikan dalam PENJELASAN
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
b, apabila 60%<
pemanfaatan
IKU dan
< 80%;
pengelolaan
program
dan kegiatan
dapat menyimpulkan keberhasilan atau kegagalan
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
jawaban a,b,c,d,e
mengacu
DEP/LPND
UNIT
KERJApada
40%<terukur
pemanfaatan
c, apabilasecara
program
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas IKU < 60%;
Tidak
berlaku
untuk
penjelasan
di sisi
kiriUNIT KERJA
1
2
3
4 Unit Kerja Eselon I
pemanfaatan
IKU
<
40%
d,
apabila
20%<
Dokumen Renstra Eselon I telah ada
a, apabila lebih dari 80%
13 Informasi yang disajikan telah digunakan Pemilihan
b, c, d, atauIKU
e didasarkan
pada <professional
judgement
evaluator, dengan
e, apabila a,
pemanfaatan
dalam Renstra
Renstra;
telah menyusun
tetap
untuk peningkatan kinerja
20% memperhatikan kriteria yang ditetapkan. b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
Sebagai ilustrasi:
Renstra < 80%;
a, apabila pemanfaatan
ekstensif
dan menyeluruh
lebih dari 80%bersifat
indikator
tujuan dan
6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
belum menyeluruh
(sebagian)
b,
apabiladalam
pemanfaatan
bersifat
ekstensif namunRenstra
sasaran (outcome dan output) telah
sasaran
Renstra telah
memenuhi
< 60%;
c,
apabila
pemanfaatan hanya bersifat sebagiand, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
kriteria
SMART;
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu
pada
dimanfaatkan
d,
baik
SMART < 80%;
b, apabila kurang
60%< Indikator
Renstra < 40%
penjelasan di sisi kiri
e,
tidak ada
pemanfaatan
Indikator
SMART < 60%;
c, apabila 40%<
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
d, apabila
20%< untuk
Indikator
SMART <kinerja,
40% artinya:
telah
digunakan
peningkatan
informasi dalam LAKIP ( termasuk
< 20%
e, apabila
indikator
yang SMART
< 20%
sebelumnya)
benar-benar
telah digunakan untuk perbaikan capaian kinerja
LAKIP
tahun
a, apabila Renstra
telah
memuat
keseluruhan
2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, organisasi
yang dari
lebih80%
baiktarget
periode
7 Target
ditetapkan
baik
a, apabila lebih
yg berikutnya
ditetapkan
sasaran,
program,dengan
indikator
kinerja subtansi
tujuan, kinerja
komponen tersebut;
baik;
berkriteria a,
14 Informasi
Pemilihan
b, c, d, atau e didasarkan pada professional judgement evaluator, dengan
yang disajikan
digunakan
tahunan, telah
indikator
kinerja
sasaran, target
b, apabila Renstra telah memuat keseluruhan
untuk
yg baik
80%;
b, apabila
60%< Target
kriteria
yang< ditetapkan.
tetap
memperhatikan
jawaban ,b,c,d, mengacu pada
tujuanpenilaian
dan targetkinerja
jangka menengah
subtansi komponen tersebut, kecuali target
40%< Target yg baik < 60%;
c, apabilailustrasi:
Sebagai
penjelasan di sisi kiri
tahunan;
a,
d, apabila pemanfaatan
20%< Target bersifat
yg baik ekstensif
< 40% dan menyeluruh
c, apabila Renstra tidak dilengkapi target
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
b,
e, apabila pemanfaatan
Target yg baikbersifat
< 20%ekstensif namun belum menyeluruh (sebagian)
jangka menengah yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
c, apabila pemanfaatan hanya bersifat sebagian
d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
d, apabila kurang dimanfaatkan
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
e, apabila tidak ada pemanfaatan
indikator dan target
telah digunakan untuk penilaian kinerja, artinya: informasi capaian kinerja yang disajikan
dalam LAKIP dijadikan dasar untuk menilai dan menyimpulkan kinerja serta dijadikan dasar
b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)
reward dan punishment
3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran
dalam Renstra telah berorientasi hasil;
hasil
D. EVALUASI KINERJA (10%)
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
I. PEMENUHAN EVALUASI (2%)
c, apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
1 Terdapat pedoman evaluasi akuntabilitas
berorientasi
d, apabila 20% < cukup
jelas hasil < 40%
Tidak di
berlaku
penjelasan
sisi kiriuntuk UNIT KERJA
kinerja
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi
2 Terdapat pemantauan mengenai
a, apabila lebih dari 80% Target kinerja telah
< 20%
kemajuan pencapaian kinerja beserta
dipantau kemajuannya ;
hambatannya
b, apabila 60% < Target kinerja yang
80%;
terpantau
< hasil:
Berorientasi
kinerja
yang
c,
apabila 40%
< Target
penting
- berkualitas
outcome
atau
output
terpantau
< 60%;
- bukan proses/kegiatan
d
apabila 20% < target
kinerja
terpantau
- menggambarkan
kondisi
atauyang
output
penting yang ingin diwujudkan
< 40%
a,
apabila
lebih
dari
80%
program/kegiatan
4 Program/kegiatan merupakan cara untuk
e, apabila target kinerja yang terpantau <

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

411

412

SETDITJEN PHKA - 2012

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai (selaras dengan)

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

3 Evaluasi program telah dilakukan

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

D. EVALUASI KINERJA (10%)


I. PEMENUHAN EVALUASI (2%)
1 Terdapat pedoman evaluasi akuntabilitas
NO kinerja
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
2 Terdapat pemantauan mengenai
1 kemajuan pencapaian
2 kinerja beserta
hambatannya KINERJA (35%)
A. PERENCANAAN
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

dievaluasi;
b, apabila 60% < Program yang dievaluasi <
80%;
a, apabila
apabila 40%
lebih <dari
80% tujuan
dan sasaran
yang dievaluasi
<
c,
Program
dalam Renstra telah berorientasi hasil;
60%;
berorientasi
hasil
<
80%;
b,
apabila
60%<
d apabila 20% < Program yang dievaluasi <
c, apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;
40%
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
hasil <<40%
d, apabila
apabila Program
20% < berorientasi
yang dievaluasi
20%
e,
penjelasan di sisi kiri
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi
< 20%
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
Program telah dievaluasi:
- Terdapat informasi tentang capaian hasil2
Berorientasi hasil:
program;
- berkualitas outcome atau output penting
- Terdapat simpulan keberhasilan atau
- bukan proses/kegiatan
ketidakberhasilan program;
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan
- Terdapat analisis dan simpulan tentang
sesudah
kondisi
sebelum
dan 80%
a, apabila
lebih dari
program/kegiatan
dilaksanakannya
suatu
program;
dalam Renstra telah
selaras
dengan

pemantauan mengenai kemajuan pencapaian


kinerja beserta hambatannya, artinya:
- mengidentifikasikan, mencatat (membuat
catatan), mencari tahu, mengadministrasikan
kemajuan (progress) kinerja;
- dapat menjawab atau menyimpulkan posisi
(prestasi atau capaian) kinerja terakhir;
a, apabila Renstra
keseluruhan
yangmemuat
diperlukan
untuk
-mengambil
langkahtelah
subtansi komponen
mengatasi
hambatantersebut;
pencapaian kinerja;
keseluruhan
apabila Renstra
telah memuattersebut
hasil pemantauan
-b,melaporkan
komponen tersebut, kecuali target
subtansipimpinan
kepada
tahunan;
c, apabila Renstra tidak dilengkapi target
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
jangka menengah yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
indikator
target
a,
apabiladan
lebih
dari 80% program telah

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA


a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
telah menyusun Renstra;
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 80%;
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 60%;
yang KERJA
menyusun
d, apabila
< Eselon
Tidak20%
berlaku
untukI UNIT
Renstra < 40%
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
< 20%

UNIT KERJA
4

PENJELASAN
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA

DEP/LPND
a, apabila lebih dari
80% Target kinerja telah
dipantau kemajuannya ;3
b, apabila 60% < Target kinerja yang
terpantau < 80%;
c, apabila 40% < Target kinerja yang
terpantau < 60%;Cukup jelas
d apabila 20% < target kinerja yang terpantau
< 40%
e, apabila target kinerja yang terpantau <
20%

cukup jelas

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT

LEMBAR KRITERIA EVALUASI

telah digunakan untuk penilaian kinerja, artinya: informasi capaian kinerja yang disajikan
dalam LAKIP dijadikan dasar untuk menilai dan menyimpulkan kinerja serta dijadikan dasar
reward dan punishment

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012
SETDITJEN

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk

b.
3

II.
6

2
KUALITAS EVALUASI (5%)
Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan
KUALITAS RENSTRA (6.25%)
dengan menggunakan pedoman/juklak
Tujuan dan
sasaran
berorientasi
evaluasi
yang
selarastelah
dengan
hasil
pedoman/juklak
evaluasi Menpan dan RB

a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan

a, apabila evaluasi dilaksanakan dengan


mengacu pada pedoman evaluasi yang dibuat
a, apabila
daridengan
80% tujuan
dan evaluasi
sasaran
sendiri
yanglebih
selaras
pedoman
Menpan
& RB dan
dimodifikasi
sesuai
dengan
dalam Renstra
telah
berorientasi
hasil;
kebutuhan;
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
b, apabila evaluasi dilaksanakan dengan
c, apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;
menggunakan pedoman evaluasi yang dibuat
berorientasi
hasilMenpan
< 40% &
d, apabila
20% <pedoman
sendiri
mengacu
evaluasi
e,
apabila
danpedoman
sasaran yg
berorientasi
RB,
namuntujuan
modifikasi
belum
sesuai
dengan
< 20% kondisi yang diharapkan;
c, apabila evaluasi dilaksanakan dengan
menggunakan pedoman evaluasi yang dibuat
sendiri yang sama persis pedoman evaluasi
Berorientasi hasil:
Menpan & RB
penting
- berkualitas
outcome
atau output
dilaksanakan
dengan
d,
apabila evaluasi
- bukan proses/kegiatan
pedoman evaluasi Menpan & RB
menggunakan
tidak
e,
apabila evaluasi dilaksanakan
- menggambarkan
kondisi ataudengan
output penting
menggunakan pedoman evaluasi

yang ingin diwujudkan

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri

-tujuan/sasaran;
Terdapat ukuran yang memadai tentang
tujuan/sasaran/hasil
program/hasil
3 Evaluasi
apabila lebih dari 80% program telah
program telah
dilakukankegiatan a,
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
keberhasilan
program
keselarasan < 80%;
b, apabila 60%<
dievaluasi;
penjelasan di sisi kiri
apabila
< dievaluasi
60%;
c,
b, apabila 40%<
60% <keselarasan
Program yang
<
d, apabila 20%< keselarasan < 40%
80%;
e, apabila
apabila 40%
keselarasannya
< 20%
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
yang
dievaluasi
<
c,
< Program
AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI
60%;
Merupakan
cara untuk mencapai,
artinya: PEMERINTAH PUSAT
d
apabila 20% < Program yang dievaluasi <
- Selaras;
PENJELASAN
40%
- Memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas)
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
yang dievaluasi
< 20%
e,
apabilauntuk
Program
- Cukup
mewujudkan
tujuan dan
sasaran dalam Renstra
DEP/LPND
UNIT KERJA
5
Renstra
telah
menyajikan
IKU
a,
apabila
lebih
dari
80%
IKU
yang
telah
1
2
Tidak berlaku untuk
3
4 UNIT KERJA
mengukur
diformalkan
dimanfaatkan
untuk
Program telah dievaluasi:
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
tujuan/sasaran
dalam
Renstra;
- Terdapat informasi tentang capaian hasil2
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
b, apabila 60%< pemanfaatan IKU < 80%;
program;
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
pemanfaatan
IKUatau
< 60%;
apabila 40%<
simpulan
keberhasilan
-c,Terdapat
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup
jelas
Tidak
berlaku
untuk
penjelasan
di sisi
kiriUNIT KERJA
pemanfaatan
IKU
<
40%
d,
apabila
20%<
ketidakberhasilan program;
Dokumen Renstra Eselon I telah ada
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
apabila pemanfaatan
IKU dalam
Renstra <
tentang
-e,Terdapat
analisis dan simpulan
telah menyusun Renstra;
20% sebelum dan sesudah
PENJELASAN
kondisi
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
dilaksanakannya suatu program;
Renstra < 80%;
apabila lebih
dari
80%memadai
indikator tentang
tujuan dan
6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan
DEP/LPND
KERJA
yang
-a,Terdapat
ukuran
c, apabila 40%< UNIT
Eselon
I yang menyusun
sasaran dalam
Renstra3telah memenuhi
keberhasilan
program
1 sasaran (outcome dan2 output) telah
4
Renstra < 60%;
memenuhi
kriteria indikator
kinerja
yang
kriteria
SMART;
4 Evaluasi
a,
apabila
lebih dari 80% unit kerja telah
akuntabilitas
kinerja
atas unit
menyusun
d, apabilaa,b,c,d,e
20% < Eselon
I yang
jawaban
mengacu
pada
baik telah dilakukan
b, apabila 60%< Indikator SMART < 80%;
kerja
dievaluasi
Renstra < 40%
< 60%; < penjelasan di sisi kiri
c, apabila
b,
apabila 40%<
60% <Indikator
unit kerjaSMART
yang dievaluasi
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
d, apabila 20%< Indikator SMART < 40%
80%;
< 20%
yang
SMART
< 20% <
e, apabila
apabila 40%
indikator
yang dievaluasi
c,
< unit
kerja
a, apabila Renstra telah memuat keseluruhan
2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, 60%;
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
7 Target kinerja ditetapkan dengan baik
a, apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja d
tersebut;
subtansi
apabilakomponen
20%
baik;< unit kerja yang dievaluasi <
berkriteria
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
b, apabila Renstra telah memuat keseluruhan
40%
b, apabila 60%< Target yg baik < 80%;
jawaban ,b,c,d, mengacu pada
tujuan dan target jangka menengah
komponen
tersebut,
kecuali <
target
subtansi
yangygdievaluasi
20%
e,
kerja
apabila unit
40%<
Target
baik < 60%;
c, apabila
penjelasan di sisi kiri
tahunan;
d, apabila 20%< Target yg baik < 40%
c, apabila Renstra tidak dilengkapi target
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
e, apabila Target yg baik < 20%
jangka
menengah
yang terukur;
5 Hasil evaluasi telah disampaikan dan
Ya,
apabila
hasil evaluasi
telah disampaikan penjelasan di sisi kiri
dilengkapi
kinerja
d, Renstra
tidak
PENJELASAN
dikomunikasikan kepada pihak-pihak
dibahas
dengan
pihakindikator
yang dievaluasi
atau
tidak memuat tujuan, sasaran,
e, Renstra
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
NO yang KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
berkepentingan
(yang
berkepentingan)
DEP/LPND
UNIT KERJA
indikator dan target
5

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

413
413

414

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

8 Pelaksanaan
evaluasi
akuntabilitas kinerja
dengan)
mencapai (selaras

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk

9 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja


menggambarkan akuntabilitas kinerja yang
dievaluasi

3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi


hasil

8 Pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja


telah disupervisi dengan baik melalui
pembahasan-pembahasan yang reguler dan
bertahap
7 Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan
b. oleh
KUALITAS
RENSTRA
(6.25%)
berkompetensi
SDM yang

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

7 Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan


2
oleh SDM yang berkompetensi
II. KUALITAS EVALUASI (5%)
6 Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan
dengan menggunakan pedoman/juklak
evaluasi yang selaras dengan
pedoman/juklak evaluasi Menpan dan RB

NO

1
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

2
II. KUALITAS EVALUASI (5%)
6 Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan
dengan menggunakan pedoman/juklak
evaluasi yang selaras dengan
pedoman/juklak evaluasi Menpan dan RB

NO

1
4

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA

b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun


Renstra < 80%;UNIT KERJA
4 I yang menyusun
c, apabila 40%< Eselon
Renstra < 60%;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
Renstra < 40%
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
< 20%

dan terdapat dokumentasi komunikasi yang


reguler (teratur)
b. apabila telah dilakukan kegiatan supervisi,
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
a. apabila > 80% penugasan evaluasi telah
namun belum terdokumentasi
dilakukan oleh SDM yang sudah terlatih dan
c. terdapat supervisi namun tidak reguler
a, apabila dibidangnya
lebih dari 80%
tujuan
dan tidak
sasaran
kompeten
dan
hasilnya
d. supervisi sangat minimal
signifikan dengan
memiliki
perbedaan
dalam Renstra
telahyg
berorientasi
hasil;
e. tdk disupervisi
hasil
evaluasi
eksternal
berorientasi
hasil
<
b,
apabila
60%<
a. apabila hasil evaluasi benar-benar 80%;
penugasan hasil
evaluasi
oleh
b,
apabila 40%<
60% <berorientasi
< 60%;
c, apabila
menggambarkan
dan menyimpulkan
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
personil kompeten dan perbedaan yg
akuntabilitas
kinerja
(outcome atau
hasil output
< 40%
d, apabila 20%
< berorientasi
penjelasan di sisi kiri
insignifikan < 80%;
penting)
yang
sesungguhnya,
bukan
sekedar
e,
apabila
tujuan
dan
sasaran
yg
berorientasi
c, apabila 40% < penugasan evaluasi oleh
simpulan
atas pelaksanaan kerja (kegiatan
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
20%
<
personil kompeten dan perbedaan yg
semata), dan lebih dari 80% simpulan
insignifikan < 60%;
tersebut disepakati baik oleh evaluator
d apabila 20% < penugasan evaluasi oleh
external
internal
maupun
Berorientasi
hasil:
personil
kompeten
dan perbedaan yg
b. idem, dengan tingkat kesepakatan > 60%
- berkualitas<outcome
atau output penting
insignifikan
40%
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
s/d 80%
e,
apabila
penugasan evaluasi oleh personil
proses/kegiatan
-C.bukan
idem, dengan tingkat kesepakatan > 40%
dan perbedaan
yg
insignifikan
<
kompeten
ingin
diwujudkan
-s/d
menggambarkan
kondisi
atau
output
penting
yang
60%
20%
d.idem, dengan tingkat kesepakatan > 20%
a, apabila
40% lebih dari 80% program/kegiatan
s/d
a.
apabila
telahtelah
dilakukan
kegiatan
dalam
Renstra
selaras
dengansupervisi

dilengkapi
indikator
kinerja
d, Renstra tidak
pedoman
evaluasi
Menpan
& RB
menggunakan
Renstraevaluasi
tidak memuat
tujuan,
sasaran,
e, apabila
dilaksanakan
dengan
tidak
e,
a. apabila telah dilakukan kegiatan supervisi
menggunakan
pedoman evaluasi
indikator dan target

DEP/LPND evaluasi telah


a. apabila > 80% penugasan
3 sudah terlatih dan
dilakukan oleh SDM yang
kompeten dibidangnya dan hasilnya tidak
a,
apabilaperbedaan
evaluasi dilaksanakan
dengan
dengan
memiliki
yg signifikan
mengacu
pada eksternal
pedoman evaluasi yang dibuat
hasil
evaluasi
sendiri yang selaras dengan pedoman evaluasi
b, apabila 60% < penugasan evaluasi oleh
Menpan & RB dan dimodifikasi sesuai dengan
personil kompeten dan perbedaan yg
kebutuhan;
insignifikan < 80%;
b, apabila evaluasi dilaksanakan dengan
oleh
c, apabila 40%pedoman
< penugasan evaluasi
menggunakan
yang
dibuat
a, apabila Renstra telahevaluasi
memuat
keseluruhan
yg
personil
kompeten
dan perbedaan
sendiri
mengacu
pedoman
evaluasi Menpan
&
komponen
tersebut;
subtansi
insignifikan
<
60%;
RB, namun modifikasi pedoman belum sesuai
memuat
keseluruhan
b, apabila
apabila
Renstra
telah
evaluasi
oleh
d
20%
< penugasan
dengan
kondisi
yang
diharapkan;
komponen
tersebut,
kecuali
subtansi
yg target
personil
dan
perbedaan
c,
apabilakompeten
evaluasi dilaksanakan
dengan
menggunakan
evaluasi yang dibuat
insignifikan
40%
tahunan; < pedoman
sendiri
yang
sama
persis
pedoman
evaluasi
e,
apabila
penugasan
evaluasi
oleh
personil
c, apabila Renstra tidak dilengkapi target
Menpan & RB
dan perbedaan
yg insignifikan <
kompeten
jangka
menengah
yang terukur;
dilaksanakan
dengan
d,
apabila
evaluasi
20%

telah menyusun Renstra;


PENJELASAN

a, apabila evaluasi dilaksanakan dengan


mengacu pada pedoman evaluasi yang dibuat
sendiri yang selaras dengan
pedoman
evaluasi
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
Menpan & RB dan dimodifikasi sesuai dengan
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT
kebutuhan;
b, apabila evaluasi dilaksanakan dengan
menggunakan pedoman evaluasi yang dibuat
PENJELASAN
sendiri mengacu pedoman evaluasi Menpan &
RB, namun modifikasi pedoman belum sesuai
DEP/LPND
UNIT KERJA
dengan kondisi yang diharapkan;
Tidak berlaku untuk
3
4 UNIT KERJA
c, apabila evaluasi dilaksanakan
dengan
menggunakan pedoman evaluasi yang dibuat
sendiri yang sama persis pedoman evaluasi
Menpan & RB
d, apabila evaluasi dilaksanakan dengan
menggunakan pedoman
Cukupevaluasi
jelas Menpan & RB Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
e, apabila evaluasi dilaksanakan dengan tidak
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon
menggunakan pedoman evaluasi

Lampiran 1

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

12 Evaluasi program dilaksanakan dalam


4 rangka
Program/kegiatan
merupakanprogram
cara untuk
menilai keberhasilan

3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi


hasil

1
2
11 Evaluasi akuntabilitas kinerja telah
memberikan rekomendasi-rekomendasi
perbaikan manajemen kinerja yang dapat
b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)
dilaksanakan

NO

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


7 Target
ditetapkan
baik
sasaran,
program,dengan
indikator
kinerja
tujuan, kinerja
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

memberikan penilaian atas akuntabilitas


kinerja masing-masing unit kerja

6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan


sasaran (outcome dan output) telah
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
10 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja
baik

1 5 Renstra telah menyajikan


2 IKU
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

NO

9 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja


menggambarkan akuntabilitas kinerja yang
dievaluasi

10 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja


memberikan penilaian atas akuntabilitas
kinerja masing-masing unit kerja

disupervisi dengan
baik melalui
telah
tujuan/sasaran/hasil
program/hasil
kegiatan
pembahasan-pembahasan yang reguler dan
bertahap

Renstra < 60%;

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


Tidak di
berlaku
penjelasan
sisi kiriuntuk UNIT KERJA

UNIT KERJA
4

415

a. apabila evaluasi seluruh program telah


a, apabila dan
lebihterdapat
dari 80%
program/kegiatan
simpulan
mengenai
dilakukan

- bukan proses/kegiatan
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan

a, apabila lebih dari 80% hasil evaluasi telah


disertai rekomendasi dan rekomendasi tsb
disetujui untuk dilaksanakan
b, apabila 60% < hasil evaluasi telah disertai
a, apabila lebih
80% untuk
tujuandilaksanakan
dan sasaran
yg dari
disetujui
rekomendasi
dalam
Renstra telah berorientasi hasil;
80%;
<
hasil
< disertai
80%;
b, apabila
apabila 40%
60%<< berorientasi
telah
c,
hasil evaluasi
berorientasi
hasil
< 60%;
c, apabila 40%<
yg disetujui
untuk
dilaksanakan
rekomendasi
d, apabila
<
60%; 20% < berorientasi hasil < 40%
e, apabila
apabila 20%
tujuan
dan sasaran
berorientasi
evaluasiyg
telah
disertai
d
< hasil
< 20%
yg disetujui untuk dilaksanakan
rekomendasi
< 40%
e, apabila hasil evaluasi telah disertai
Berorientasi hasil:
yg disetujui untuk dilaksanakan
rekomendasi
- berkualitas
outcome atau output penting
<
20%

DEP/LPND
tujuan, sasaran,
e, Renstra tidak memuat
indikator dan target 3

d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun


a, apabila lebih dari 80% unit kerja telah
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
b, apabila 60%< Indikator SMART < 80%;
Renstra < 40%
dievaluasi dan disimpulkan akuntabilitas
penjelasan
di sisi kiri
c, apabila 40%< Indikator SMART < 60%;
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
kinerjanya
d, apabila
< 40%
yang dievaluasi
b,
apabila 20%<
60% <Indikator
unit kerjaSMART
< 20%
yang SMART
< 20%<
e, apabila
indikator
akuntabilitas
kinerjanya
dan
disimpulkan
80%;
a, apabila Renstra telah memuat keseluruhan
a, apabila
apabila 40%
lebih <dari
80%
target
ditetapkan
kerja
yangyg
dievaluasi
c,
unittersebut;
komponen
subtansi
baik; akuntabilitas kinerjanya <
berkriteria
dan
disimpulkan
b, apabila
Renstra
telah memuat keseluruhan
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
b, apabila 60%< Target yg baik < 80%;
60%;
jawaban ,b,c,d, mengacu pada
subtansi komponen tersebut, kecuali target
d
unit kerja
apabila 20%
40%<< Target
yg yang
baik dievaluasi
< 60%;
c, apabila
penjelasan di sisi kiri
tahunan;
kinerjanya
dan
disimpulkan
d, apabila
20%<akuntabilitas
Target yg baik
< 40% <
c, apabila Renstra tidak dilengkapi target
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
40%
e, apabila Target yg baik < 20%
terukur;
jangka
menengah
yang
penjelasan di sisi kiri
yang
dievaluasi danPENJELASAN
e,
apabila
unit kerja
disimpulkan
akuntabilitas
kinerjanya
< 20%
dilengkapi
indikator kinerja
d, Renstra tidak

kriteria SMART;

e. hasil evaluasi tidak menggambarkan


terdapat
dokumentasi
komunikasi
yang
dan
tujuan/sasaran;
yag sebenarnya,
tingkat
kesepakatan
kondisi
reguler
(teratur)
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
<
b, 20%.
apabila 60%< keselarasan < 80%;
b. apabila telah dilakukan kegiatan supervisi,
penjelasan
sisi kiriuntuk UNIT KERJA
Tidak di
berlaku
40%<
keselarasan < 60%;
c, apabila
namun
belum
terdokumentasi
a,
apabila 20%<
lebih dari
80% unit <
kerja
telah
keselarasan
40%
d, terdapat
apabila
namun tidak
reguler
c.
supervisi
akuntabilitas
dievaluasi dan disimpulkan
LEMBAR
KRITERIA EVALUASI
e, supervisi
apabila keselarasannya
< 20%
sangat minimal
d.
kinerjanya
disupervisi
e. tdk AKUNTABILITAS
KINERJA
yang INSTANSI
dievaluasi
b,
apabila 60%
unit kerja
Merupakan
cara<untuk
mencapai,
artinya: PEMERINTAH PUSAT
a. apabila hasil evaluasi benar-benar
dan
disimpulkan akuntabilitas kinerjanya <
Selaras;
-menggambarkan
dan menyimpulkan
PENJELASAN
80%;
- Memiliki hubungan
sebab akibat
output
akuntabilitas
kinerja (outcome
atau(kausalitas)
c, apabila 40% < unit kerja yang dievaluasi
-dan
Cukup
untuk
mewujudkan
tujuan
dan
sasaran dalam Renstra
penting)
yang
sesungguhnya,
bukan
sekedar
kinerjanya <
disimpulkan akuntabilitas
DEP/LPND
UNIT
KERJA
Tidak berlaku
untuk
UNIT KERJA
simpulan atas pelaksanaan
kerja (kegiatan
60%;
a, apabiladan
lebih
daridari
80%
IKUsimpulan
yang telah
380%
4
semata),
lebih
d apabila 20% < unit kerja yang dievaluasi
mengukur
diformalkan
dimanfaatkan
untuk
disepakati
baik oleh
evaluator
tersebut
dan disimpulkan akuntabilitas kinerjanya <
external
internal
maupundalam
tujuan/sasaran
Renstra;
40%
tingkat
kesepakatan
> 80%;
60%
b.
idem,
pemanfaatan
IKU <
b, apabila
apabiladengan
60%<
yang dievaluasi
dan
e,
unit
kerja
Tidak
berlakumengacu
untuk UNIT
KERJA
jawaban
a,b,c,d,e
pada
s/d 80%
20%
disimpulkan
akuntabilitas
kinerjanya
pemanfaatan
IKU << 60%;
c, apabila 40%<
Tidak
berlaku
untuk
tingkat jelas
kesepakatan > 40%
C. idem, dengan Cukup
penjelasan
di sisi
kiriUNIT KERJA
d, apabila 20%< pemanfaatan IKU < 40%
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
s/d 60%
e, apabila
pemanfaatan
IKU dalam Renstra
tingkat kesepakatan
> 20% < telah menyusun Renstra;
d.idem,
dengan
20%40%
s/d
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
e. hasil evaluasi tidak menggambarkan
Renstra < 80%;
yaglebih
sebenarnya,
kesepakatan
kondisi
a, apabila
dari 80%tingkat
indikator
tujuan dan c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
<
20%.
sasaran dalam Renstra telah memenuhi

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

416

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai (selaras dengan)

14 Evaluasi program telah memberikan


rekomendasi-rekomendasi peningkatan
13 Evaluasi program telah memberikan
kinerja yang dapat dilaksanakan
rekomendasi-rekomendasi perbaikan
perencanaan kinerja yang dapat
dilaksanakan

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

12 Evaluasi program dilaksanakan dalam


rangka menilai keberhasilan program

13 Evaluasi program telah memberikan


rekomendasi-rekomendasi perbaikan
perencanaan kinerja yang dapat
dilaksanakan

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

11 Evaluasi akuntabilitas kinerja telah


memberikan rekomendasi-rekomendasi
perbaikan manajemen kinerja yang dapat
dilaksanakan

12 Evaluasi program dilaksanakan dalam


rangka menilai keberhasilan
program
1
2

1
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
NO Dokumen
KOMPONEN/SUB
Renstra EselonKOMPONEN
I telah ada

NO

11 Evaluasi akuntabilitas kinerja telah


memberikan rekomendasi-rekomendasi
perbaikan manajemen kinerja yang dapat
dilaksanakan

yang ingin diwujudkan

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA

a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I


KERJA
Renstra;
telah menyusun UNIT
4 I yang menyusun
b, apabila 60%< Eselon
Renstra < 80%;
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 60%;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
Renstra
< 40%
Tidak
berlaku untuk UNIT KERJA
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
< 20%

PENJELASAN
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA

a. apabila evaluasiDEP/LPND
seluruh program telah
dilakukan dan terdapat simpulan mengenai
3
keberhasilan atau kegagalan program yang
a, apabila lebih dari 80% hasil evaluasi telah
dievaluasi
disertai rekomendasi dan rekomendasi tsb
b. apabila seluruh program telah dievaluasi
disetujui untuk dilaksanakan
namun belum sepenuhnya memiliki ukuran
b, apabila 60% < hasil evaluasi telah disertai
keberhasilan
rekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan
c. apabila evaluasi program telah
< 80%;
dilaksanakan namun belum menyimpulkan
c, apabila 40% < hasil evaluasi telah disertai
keberhasilan atau kegagalan program
rekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan
d. apabila evaluasi telah dilakukan sebatas
<
a, 60%;
apabila Renstra
telah
memuat
keseluruhan
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
serta
evaluasi telah disertai
d
apabilakomponen
20% < hasil
tersebut;
subtansi
anggaran.
penyerapan
rekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan
memuat
keseluruhan
b, belum
apabiladilakukan
Renstra telah
e.
evaluasi
program
< 40%
subtansi komponen tersebut, kecuali target
e, apabila hasil evaluasi telah disertai
tahunan;
hasil evaluasi
telah
a,
apabila lebih
80% untuk
yg dari
disetujui
dilaksanakan
rekomendasi
c, apabila
Renstra tidak dilengkapi target
disertai
<
20% rekomendasi yg terkait dengan
perencanaan
kinerja
danterukur;
rekomendasi tsb
jangka menengah
yang
untuk
disetujui
dilengkapi indikator kinerja
d, Renstra
tidakdilaksanakan
telah
disertai
b,
apabila 60%
<memuat
hasil evaluasi
Renstra
tidak
tujuan,
sasaran,
e,
a. apabila evaluasi seluruh
program
telah
yg disetujui untuk dilaksanakan
rekomendasi
indikator dan
dantarget
terdapat simpulan mengenai
dilakukan
< 80%;
keberhasilan atau kegagalan program yang
c, apabila 40% < hasil evaluasi telah disertai
dievaluasi
rekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan
b. apabila seluruh program telah dievaluasi
< 60%;
belum
memiliki
ukuran
namun
a, apabila
lebihsepenuhnya
dari 80% tujuan
dan sasaran
d apabila 20% < hasil evaluasi telah disertai
keberhasilan
dalam Renstra
berorientasi
hasil;
ygtelah
disetujui
untuk dilaksanakan
rekomendasi
program telah
c.
hasil < 80%;
b, apabila
apabila evaluasi
60%< berorientasi
<
40%
namun
belum menyimpulkan
dilaksanakan
berorientasi
< 60%;
c, apabila
telahhasil
disertai
e,
apabila 40%<
hasil evaluasi
keberhasilan
atau
kegagalan program
berorientasi
< 40%
d, apabila 20%
yg<disetujui
untukhasil
dilaksanakan
rekomendasi
d. apabila evaluasi telah dilakukan sebatas
e, 20%
apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi
<
pelaksanaan program dan kegiatan serta
< 20%
penyerapan anggaran.
e. belum dilakukan evaluasi program
a, apabila lebih dari 80% hasil evaluasi telah
Berorientasi
hasil: yg terkait dengan
rekomendasi
disertai
hasil
evaluasi
telah
a,
apabila lebih
dari 80%
penting
- berkualitas
outcome
atau
output
peningkatan
kinerja
dan
rekomendasi
tsb
yg terkait dengan
disertai
proses/kegiatan
-disetujui
bukan rekomendasi
untuk dilaksanakan
perencanaan kinerja dan rekomendasi tsb
- menggambarkan
kondisi
atau output
penting
b,
apabila 60% < hasil
evaluasi
telah disertai
disetujui untuk dilaksanakan
rekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan
evaluasi
telah
disertai
b,
apabila
60%
<
hasil
a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan
< 80%;
ygtelah
disetujui
untuk
dilaksanakan
rekomendasi
dalam Renstra
selaras
dengan

Cukup jelas

a, apabila lebih dari 80% hasil evaluasi telah


disertai rekomendasi dan rekomendasi tsb
disetujui untuk dilaksanakan
b, apabila 60% < hasil evaluasi telah disertai
untukKRITERIA
dilaksanakan
rekomendasi yg disetujui
LEMBAR
EVALUASI
< 80%;
AKUNTABILITAS
KINERJAtelah
INSTANSI
PEMERINTAH PUSAT
disertai
c, apabila
40% < hasil evaluasi
rekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan
PENJELASAN
< 60%;
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
d apabila 20% < hasil evaluasi telah disertai
DEP/LPND
UNIT KERJA
untuk dilaksanakan
rekomendasi yg disetujui
< 40%
3
4
e, apabila hasil evaluasi telah disertai
rekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan
< 20%

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

III.

SETDITJEN PHKA - 2012

4
17

16

b.
3

1
15

c, apabila 40% < hasil evaluasi telah disertai


rekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan
a, apabila lebih dari 80% indikator tujuan dan
< 60%;
sasaran dalam Renstra telah memenuhi
d apabila 20% < hasil evaluasi telah disertai
kriteria SMART;
rekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan
b, apabila 60%< Indikator SMART < 80%;
< 40%
Indikatortelah
SMART
< 60%;
c, apabila
disertai
e,
apabila 40%<
hasil evaluasi
d, apabila 20%<
Indikatoruntuk
SMART
< 40%
yg disetujui
dilaksanakan
rekomendasi
e, apabila
indikator yang SMART < 20%
20%
<

Renstra < 80%;


Tidak40%<
berlaku
untukI yang
UNITmenyusun
KERJA
c, apabila
Eselon
Renstra < 60%;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
Renstra < 40%
penjelasan di sisi kiri
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
< 20%

DEP/LPND
UNIT KERJA
a, apabila lebih dari 80%
3 IKU yang telah
4
Jawaban
tentang
pemanfaatan
evaluasi
harus
selalu
dikaitkan
dengan
(dipengaruhi oleh)
mengukur
diformalkan
dimanfaatkan
untukevaluasi
a,
apabila lebih
dari 80% hasil
telah
kondisi (jawaban) tentang Pemenuhan Evaluasi dan Kualitas Evaluasi
tujuan/sasaran
dalamyg
Renstra;
rekomendasi
terkait dengan
disertai
peningkatan
kinerja
dan rekomendasi
b, apabila 60%<
pemanfaatan
IKU < tsb
80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
dilaksanakan
disetujui
40%<
pemanfaatan
c, apabilauntuk
Cukup jelas IKU < 60%;
Tidak
berlaku
untuk
penjelasan
di sisi
kiriUNIT KERJA
b,
60% <pemanfaatan
hasil evaluasiIKU
telah< disertai
40%
d, apabila
apabila 20%<
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
yg disetujuiIKU
untuk
dilaksanakan
rekomendasi
e, apabila pemanfaatan
dalam
Renstra < telah menyusun Renstra;
<
80%;
20%
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun

rekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan


telah disertai
e, apabila
hasil evaluasiKINERJA
<
40%AKUNTABILITAS
Merupakan
cara untuk mencapai,INSTANSI
artinya: PEMERINTAH PUSAT
rekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan
e,
apabila hasil evaluasi telah disertai
- Selaras;
< 20%
PENJELASAN
yg disetujui
untuk
dilaksanakan
rekomendasi
(kausalitas)
- Memiliki hubungan
sebab
akibat
20% untuk mewujudkan tujuan dan sasaran dalam Renstra
<
- Cukup

a, apabila Renstra telah memuat keseluruhan


a, apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan
subtansi komponen tersebut;
berkriteria baik;
b, apabila Renstra telah memuat keseluruhan
b, apabila 60%< Target yg baik < 80%;
PENJELASAN
jawaban
,b,c,d,
mengacu
pada oleh)
tersebut, kecuali
target
subtansi komponen
Jawaban
tentang pemanfaatan
evaluasi
harus selalu
dikaitkan
dengan
(dipengaruhi
c, apabila 40%< Target yg baik < 60%;
di Evaluasi
sisi kiri
tahunan;
kondisi
(jawaban) tentang Pemenuhan Evaluasi penjelasan
dan Kualitas
PEMANFAATAN EVALUASI (3%)
DEP/LPND
UNIT KERJA
d, apabila 20%< Target
yg baik < 40%
c, apabila Renstra tidak dilengkapi target
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
2
e, apabila Target yg baik < 20%
4
jangka menengah yang3terukur;
penjelasan di sisi kiri
Hasil evaluasi program/akuntabilitas kinerja a. Jika > 80% rekomendasi yang terkait
d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
telah ditindakla njuti untuk perbaikan
dengan perencanaan telah ditindaklanjuti
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
perencanaan
b. Jika 60% < rekomendasi yang terkait
indikator dan target
dengan perencanaan yang ditindaklanjuti
80%
c. Jika 40% < rekomendasi yang terkait
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
KUALITAS RENSTRA (6.25%)
dengan perencanaan yang ditindaklanjuti
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran
Tujuan dan sasaran telah berorientasi
60%
dalam
telah berorientasi
hasil
yanghasil;
terkait
d.
Jika Renstra
20% < rekomendasi
hasil < 80%;
b, apabila
60%< berorientasi
yang ditindaklanjuti

dengan
perencanaan
c, apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;
40%
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
d, apabila 20% < berorientasi hasil < 40%
penjelasan di sisi kiri
a.
> 80%
rekomendasi
yang
terkait
Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja telah
e, Jika
apabila
tujuan
dan sasaran
yg berorientasi
ditindaklanjuti untuk perbaikan penerapan
dengan
< 20% penerapan manajemen kinerja telah
manajemen kinerja
ditindaklanjuti
b. Jika 60% < rekomendasi yang
Berorientasi hasil:
ditindaklanjuti
80%
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
- berkualitas
atau output
c.
Jika 40% <outcome
rekomendasi
yang penting
- bukan proses/kegiatan
ditindaklanjuti
60%
- menggambarkan
kondisi atau
output penting yang ingin diwujudkan
d.
Jika 20% < rekomendasi
yang
ditindaklanjuti 40%
a,
apabila
lebih
dari
80%
program/kegiatan
Program/kegiatan
merupakan
cara
untuk
Hasil evaluasi program telah ditindaklanjuti a. Jika hasil evaluasi program telah

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


7 Target
ditetapkan
baik
sasaran,
program,dengan
indikator
kinerja
tujuan, kinerja
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN

6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan


sasaran (outcome dan output) telah
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
baik

1 5 Renstra telah menyajikan


2 IKU
14 Evaluasi program
telah memberikan
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
EVALUASI
(3%)
rekomendasi-rekomendasi
peningkatan
I.III. PEMANFAATAN
DOKUMEN RENSTRA
(12.5%)
yang dapat
dilaksanakan
PEMENUHAN
RENSTRA
(2.5%)
a. kinerja
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

NO

c, apabila 40% < hasil evaluasi telah disertai

80%;
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan <
tujuan/sasaran;
yg disetujui untuk dilaksanakan
rekomendasi
c,
hasil evaluasi< telah
a,b,c,d,e
pada
Tidak
berlakumengacu
untuk UNIT
KERJA
60%<< keselarasan
80%;disertai jawaban
b, apabila
apabila 40%
<
60%;
rekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan penjelasan di sisi kiri
apabila
40%<
60%;disertai
c,
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
d apabila 20% < keselarasan
hasil evaluasi<telah
< 60%;
keselarasan
40%
d, apabila 20%<
rekomendasi
yg disetujui
untuk<dilaksanakan
d apabila 20% < hasil evaluasi telah disertai
LEMBAR
KRITERIA EVALUASI
e, apabila
keselarasannya
< 20%
<
40%

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

417

418

SETDITJEN PHKA - 2012

2 Capaian kinerja lebih baik dari tahun


sebelumnya
4 Program/kegiatan merupakan cara untuk
mencapai (selaras dengan)

1 Target dapat dicapai

KINERJA YANG DILAPORKAN


(OUTPUT) (5%)

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
E. PENCAPAIAN
SASARAN/KINERJA
hasil
ORGANISASI (20%)

18 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja telah


2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,
ditindaklanjuti untuk mengukur
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
keberhasilan unit kerja
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
tujuan dan target jangka menengah

17 Hasil evaluasi program telah ditindaklanjuti


untuk perbaikan kinerja

NO16 Hasil KOMPONEN/SUB


KOMPONEN
evaluasi akuntabilitas
kinerja telah
ditindaklanjuti untuk perbaikan penerapan
1 manajemen kinerja 2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


Tidak di
berlaku
penjelasan
sisi kiriuntuk UNIT KERJA

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA


a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
telah menyusun Renstra;
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 80%;
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
Renstra
< 60%;
Tidak
berlaku untuk UNIT KERJA
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
Renstra < 40%
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
< 20%

b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;


c, apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
d, apabila 20% < berorientasi hasil < 40%
penjelasan di sisi kiri
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi
a,
20% capaian kinerja lebih dari 80%;
< apabila
b, apabila 60% < capaian kinerja < 80%;
c, apabila 40% < capaian kinerja < 60%;
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
Berorientasi
hasil:
d
apabila 20%
< capaian kinerja < 40%
- berkualitas
outcome
atau<output
apabila capaian
kinerja
20% penting
e,
- bukan proses/kegiatan
80% capaian
kinerja
a,
apabila lebih darikondisi
- menggambarkan
atau output
penting yang ingin diwujudkan
tahun berjalan melebihi capaian tahun
a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan
sebelumnya;
dalam
Renstra
selaras
dengan
kinerja
tahun
b,
apabila
60% telah
< capaian

a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran

dalam Renstra telah berorientasi hasil;

UNIT KERJA
4
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA

PENJELASAN

a. Jika > 80% rekomendasi yang terkait


DEP/LPND
manajemen kinerja telah
dengan penerapan
3
ditindaklanjuti
b. Jika 60% < rekomendasi yang
ditindaklanjuti 80%
c. Jika 40% < rekomendasi yang
ditindaklanjuti 60%
Cukup jelas
d. Jika 20% < rekomendasi yang
ditindaklanjuti 40%
a. Jika hasil evaluasi program telah
meningkatkan > 80% capaian keberhasilan
program
b. Jika 60% < capaian keberhasilan program
80%
c. Jika 40% < capaian keberhasilan program
60%
d. Jika 20% < capaian keberhasilan program
40%
a. Jika > 80% capaian kinerja digunakan
a, apabila Renstra telah memuat keseluruhan
(dimanfaatkan) untuk mengukur keberhasilan
subtansi komponen tersebut;
maupun kegagalan unit kerja (sebagai dasar
b, apabila Renstra telah memuat keseluruhan
reward&punishment)
komponen
tersebut,capaian
kecuali kinerja
target
subtansi
b.
Jika 60%
< pemanfaatan
tahunan;dasar pengukuran 80%
sebagai
tidak dilengkapi
c, Jika
apabila
Renstra
capaiantarget
kinerja
c.
40%
< pemanfaatan
jangka menengah
yang terukur;
dasar pengukuran
60%
sebagai
dilengkapi indikator
kinerja
d, Jika
Renstra
capaian kinerja
d.
20%tidak
< pemanfaatan
tidak
memuat tujuan,
e, Renstra
sebagai
dasar
pengukuran
40%sasaran,
indikator dan target

40%

dengan perencanaan yang ditindaklanjuti


80%
c. Jika 40% < rekomendasi yang terkait
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
dengan perencanaan yang ditindaklanjuti
60%
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
d. Jika 20% < rekomendasi yang terkait
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH PUSAT
ditindaklanjuti
dengan
perencanaan yang

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012
SETDITJEN

419
419

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk

4 Target dapat dicapai

KINERJA YANG DILAPORKAN


(OUTCOME) (10%)

Berorientasi hasil:

b, apabila capaian kinerja = 100%;


capaian
kinerja < 100%;
c,
80% <
a, apabila
apabila lebih
dari
80% program/kegiatan

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA

- bukan proses/kegiatan
a, apabila capaian kinerja > 100%;
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan

- berkualitas outcome atau output penting

- up to date

d. Jika 20% < pemanfaatan capaian kinerja


tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan berjalan
yang melebihi tahun sebelumnya <
tujuan/sasaran;
sebagai dasar pengukuran 40%
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
80%;
b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
penjelasan di sisi kiri
capaian kinerja
tahun
c, apabila 40%<
40% < keselarasan
< 60%;
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
yang
melebihi
tahun sebelumnya
<
berjalan
20%<
keselarasan
< 40%
d, apabila
60%;
e, apabila keselarasannya
< 20%
LEMBAR
KRITERIA EVALUASI
d, apabila 20% < capaian kinerja tahun
AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI
Merupakan
cara
untuk mencapai,
artinya: <PEMERINTAH PUSAT
yang
melebihi
tahun sebelumnya
berjalan
E. PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA
- Selaras;
40%
ORGANISASI (20%)
PENJELASAN
(kausalitas)
- Memiliki
sebabtahun
akibat
e,
apabila hubungan
capaian kinerja
berjalan
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
- Cukup
untuk tahun
mewujudkan
tujuan<dan
sasaran dalam Renstra
melebihi
sebelumnya
20%
yang
KINERJA YANG DILAPORKAN
DEP/LPND
UNIT KERJA
(OUTPUT)
(5%)
5
Renstra
telah
menyajikan
IKU
a,
apabila
lebih
dari
80%
IKU
yang
telah
a, apabila lebih dari 80%
dapat
1 3 Informasi mengenai kinerja
2
3 informasi capaian
4
mengukur
diformalkan
dimanfaatkan
untuk
diandalkan
dapat
diandalkan;
kinerja
1 Target dapat dicapai
a, apabila capaian kinerja lebih dari 80%;
A. PERENCANAAN
KINERJA (35%)
tujuan/sasaran
dalam
Renstra;
informasi
capaian
kinerja
b,
apabila
60%
<
capaian
kinerja
<
80%;
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
b, apabila
apabila
60%<
80%;
dapat40%
diandalkan
< kinerja
80%;IKU< <
yang
c,
< pemanfaatan
capaian
60%;
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
jawaban
a,b,c,d,e
pada
Tidak
berlakumengacu
untuk UNIT
KERJA
40%<
pemanfaatan
IKU
< 60%;
informasi
capaian
c,
apabila 20%
40%
kinerja
< kinerja
40%
d apabila
<< capaian
1 Dokumen Renstra telah ada
Cukup jelas
Tidak
berlaku
untuk
UNIT UNIT
KERJA
penjelasan
di
sisi
kiriuntuk
Tidak
berlaku
KERJA
dapat20%<
diandalkan
< 60%;
yang
pemanfaatan
IKU < 40%
d, apabila
capaian
kinerja
< 20%
e,
Dokumen Renstra Eselon I telah ada
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
kinerja <
d,
< informasi
e, apabila 20%
pemanfaatan
IKUcapaian
dalam Renstra
telah menyusun Renstra;
2 Capaian kinerja lebih baik dari tahun
a,
apabila
dari 80%< capaian
yang
dapatlebih
diandalkan
40% kinerja
20%
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
sebelumnya
tahun
berjalan
melebihi
capaian
tahun
capaian
kinerja
yang
e, apabila
informasi
sebelumnya;
diandalkan
< 80%
20% indikator tujuan dan Renstra < 80%;
dapat
a, apabila
lebih dari
6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
kinerja
tahun
b,
apabila
60% Renstra
< capaian
sasaran (outcome dan output) telah
sasaran
dalam
telah
memenuhi
Renstra < 60%;
yang melebihi tahun sebelumnya <
berjalan
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
kriteria SMART;
menyusun
d, apabilaa,b,c,d,e
20% < Eselon
I yang
80%;
jawaban
mengacu
pada
baik
b, apabila 60%< Indikator SMART < 80%;
Renstra < 40%
c, apabila 40% < capaian kinerja tahun
penjelasan
di sisi kiri
c, apabila 40%< Indikator SMART < 60%;
TidakEselon
berlaku
untukmenyusun
UNIT KERJA
Renstra
e, apabila
I yang
berjalan yang melebihi tahun sebelumnya <
d, apabila 20%< Indikator SMART < 40%
< 20%
60%;
e, apabila indikator yang SMART < 20%
d, apabila 20% < capaian kinerja tahun
a, apabila
Renstra
telahtahun
memuat
keseluruhan
2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, berjalan
yang
melebihi
sebelumnya
<
7 Target kinerja ditetapkan dengan baik
a, apabila
lebih
dari 80%
target
yg ditetapkan
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja 40%
subtansi komponen tersebut;
berkriteria baik;
sasaran, target tahunan, indikator kinerja
keseluruhan
b, apabila
apabila capaian
Renstra kinerja
telah memuatberjalan
e,
baik < 80%;
b, apabila 60%<
Target ygtahun
jawaban ,b,c,d, mengacu pada
tujuan dan target jangka menengah
komponen
tersebut,
kecuali 20%
target
subtansi
melebihi
tahun
sebelumnya
yang
40%<
Target
yg baik << 60%;
c, apabila
penjelasan di sisi kiri
tahunan;
d, apabila 20%< Target yg baik < 40%
3 Informasi mengenai kinerja dapat
a,
apabila Renstra
lebih daritidak
80%dilengkapi
informasi capaian
target
c, apabila
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
20%
e,
apabila
Target
yg
baik
<
diandalkan
diandalkan;
kinerja
jangka dapat
menengah
yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
informasi
capaian
kinerja
b,
apabila
60%
<
d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
dapat
diandalkan
<
80%;
yang
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
c,
apabiladan
40%
< informasi capaian kinerja
indikator
target
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
yang dapat diandalkan < 60%;
d, apabila 20% < informasi capaian kinerja
PENJELASAN
yang dapat diandalkan < 40%
RENSTRA (6.25%)
NOb. KUALITAS
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
e, apabila informasi capaian kinerja yang
DEP/LPND
UNIT KERJA
3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
a, apabila
lebih dari
diandalkan
< 80%
20% tujuan dan sasaran
dapat
1
2
3
4
dalam Renstra telah berorientasi
hasil;
hasil
Informasi
dapat diandalkan,
artinya:
hasil <
80%;
b, apabila kinerja
60%< berorientasi
- Diperoleh dari dasar perhitungan (formulasi)
c, apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
yang valid;
d, apabila 20% < berorientasi hasil < 40%
penjelasan di sisi kiri
- Dihasilkan dari sumber2 atau basis data
Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
e,
apabila
tujuan
dan
sasaran
yg
berorientasi
yang dapat dipercaya (kompeten);
<
20%
- Dapat ditelusuri sumber datanya;

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

420

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

NO

SETDITJEN PHKA - 2012

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


(selaras
dengan)
9 mencapai
Kinerja dari
Penilaian
Instansi Pemerintah

8 Kinerja dari Pendapat Masyarakat/Media

KINERJA DARI PENILAIAN


STAKEHOLDER (5%)
6 Informasi mengenai kinerja dapat
7 Kinerja
Pengelolaan Keuangan
diandalkan

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


5 Capaian kinerja lebih baik dari tahun
3 Tujuan
dan sasaran telah berorientasi
sebelumnya
hasil

4 Target dapat dicapai

KINERJA YANG DILAPORKAN


(OUTCOME) (10%)

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


tujuan, sasaran, program, indikator kinerja
tahunan,
indikator
6 sasaran,
Informasi target
mengenai
kinerja
dapat kinerja
diandalkan
tujuan
dan target jangka menengah

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

NO

5 Capaian kinerja lebih baik dari tahun


sebelumnya

1
2
KINERJA YANG
DILAPORKAN
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
(OUTCOME)
(10%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
RENSTRA (2.5%)
a.
4 PEMENUHAN
Target dapat dicapai
1 Dokumen Renstra telah ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

NO

- Dapat ditelusuri sumber datanya;


DEP/LPND
- up to date

apabila
apabila
apabila
apabila
apabila

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA

Berorientasi
hasil: outcome yang andal lebih
a,
apabila capaian
- berkualitas
outcome atau output penting
80%;
dari
proses/kegiatan
-b,bukan
apabila 60% < capaian outcome yang
andal
< 80%;
- menggambarkan
kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan
c, apabila 40% < capaian outcome yang
a, apabila
lebih dari 80% program/kegiatan
andal
< 60%;
d
apabila
20% <
capaian
outcome
yang andal
dalam
Renstra
telah
selaras
dengan

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


Tidak berlaku untuk UNIT KERJA
penjelasan di sisi kiri

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA


Tidak berlaku untuk UNIT KERJA

a,b,c,d,e mengacu pada


jawaban
penjelasan di sisi kiri

< 20%

e,
apabila peningkatan
kinerja < 50%
(formulasi)
- Diperoleh
dari dasar perhitungan
valid;Renstra telah memuat keseluruhan
yang
a, apabila
- Dihasilkan dari sumber2 atau basis data
subtansi komponen tersebut;
yang dapat dipercaya (kompeten);
b, apabila capaian
Renstra outcome
telah memuat
a,
yang keseluruhan
andal lebih
- Dapat ditelusuri sumber datanya;
80%;komponen tersebut, kecuali target
dari
-subtansi
up to date
capaian
outcome
yang
b,
apabila
60%
<
tahunan;
andal
< 80%;
c, apabila
Renstra tidak dilengkapi target
c, apabila 40% < capaian outcome yang
jangka menengah yang terukur;
andal < 60%;
indikator kinerja
d, apabila
Renstra tidak< dilengkapi
d
capaian
a,
apabila 20%
capaian
kinerja outcome
> 100%; yang andal
tidak memuat
sasaran,
e,
<
40%
capaian
kinerjatujuan,
= 100%;
b, Renstra
apabila
indikator
dan
target
yang andal
<
e,
outcomekinerja
< 100%;
c, apabila capaian
80% < capaian
20%
apabila 50% < capaian kinerja < 80%
d,
e, apabila capaian kinerja < 50%
Informasi kinerja dapat diandalkan, artinya:
tahun berjalan
>
apabila capaian
kinerja
perhitungan
(formulasi)
-a,Diperoleh
dari dasar
a, apabila
lebih dari
80%
tujuan dan sasaran
150%
dibanding
tahun
sebelumnya;
valid;
yang
dalam
Renstra
telah
berorientasi
hasil;data
peningkatan
kinerja
<
apabila
120%
<
sumber2
atau basis
-b,
Dihasilkan
dari
berorientasi
hasil < 80%;
b, apabila
60%<
;
150%
dapat
dipercaya
(kompeten);
yang
c,
apabila
80%
<
peningkatan
kinerja
<
40%<
berorientasi
hasil
<
60%;
- Dapat ditelusuri sumber datanya;
-120%;
to date
d,up
apabila
20% < berorientasi hasil < 40%
d,
peningkatan
< 80%
e, apabila
apabila 50%
tujuan<dan
sasaran ygkinerja
berorientasi
e, apabila peningkatan kinerja < 50%

capaian kinerja > 100%;


capaian
kinerja
= 100%;
Cukup
jelas
80% < capaian kinerja < 100%;
50% < capaian kinerja < 80%
capaian kinerja < 50%

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA


a, apabila
dari untuk
80% Unit
Kerja
Eselon I
Tidaklebih
berlaku
UNIT
KERJA
telah menyusun Renstra;
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 80%;
a, apabila capaian kinerja tahun berjalan >
c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
150% dibanding tahun sebelumnya;
<
b, apabila 120% < peningkatan kinerja PENJELASAN
Renstra < 60%;
150% ;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
c, apabila 80% < peningkatan
DEP/LPND kinerja <
Renstra < 40% UNIT KERJA
Tidak berlaku untuk
UNIT KERJA
120%;
3
4 menyusun
Renstra
e, apabila Eselon I yang
d, apabila kinerja
50% <dapat
peningkatan
kinerja
< 80%
Informasi
diandalkan,
artinya:
< 20%

a,
b,
c,
d,
e,

UNIT KERJA
4

DEP/LPND
UNIT KERJA
3
4
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
Informasi kinerja dapat
diandalkan,
artinya:
dasar
perhitungan
(formulasi)
- Diperoleh
dari
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT
yang valid;
- Dihasilkan dari sumber2 atau basis data
PENJELASANTidak berlaku untuk UNIT KERJA
yang dapat dipercaya (kompeten);

PENJELASAN

Lampiran 1

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

KERANGKA LOGIS

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

NO

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

sasaran, target tahunan, indikator kinerja


tujuan dan target jangka menengah

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,


7 Target
ditetapkan
baik
sasaran,
program,dengan
indikator
kinerja
tujuan, kinerja

11 Kinerja/Penghargaan Lainnya

9 Indikator
Kinerja dari
Penilaian
Pemerintah
6
kinerja
tujuanInstansi
(outcome)
dan
Lainnya (outcome dan output) telah
sasaran
kriteria indikator kinerja yang
10 memenuhi
Kinerja Transparansi
baik

8 Kinerja dari Pendapat Masyarakat/Media

1 5 Renstra telah menyajikan


2 IKU
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
KINERJA DARI
PENILAIAN
I. DOKUMEN
RENSTRA
(12.5%)
STAKEHOLDER (5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
7 Dokumen
Kinerja Pengelolaan
Keuangan
1
Renstra telah
ada
Dokumen Renstra Eselon I telah ada

UNIT KERJA
4

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


penjelasan di sisi kiri

421

a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan

Berorientasi hasil:
- berkualitas outcome atau output penting
- bukan proses/kegiatan
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan

a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran


dalam Renstra telah berorientasi hasil;
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
c, apabila 40%< berorientasi hasil < 60%;
d, apabila 20% < berorientasi hasil < 40%
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi
< 20%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada


berlaku
untuk
penjelasan
di sisi
kiriUNIT KERJA
Tidak
a, apabila lebih dari 80% Unit Kerja Eselon I
telah menyusun Renstra;
b, apabila 60%< Eselon I yang menyusun
Renstra < 80%;
a, apabila lebih dari 80% indikator tujuan dan c, apabila 40%< Eselon I yang menyusun
sasaran dalam Renstra telah memenuhi
Renstra < 60%;
kriteria SMART;
d, apabila 20% < Eselon I yang menyusun
b, apabila 60%< Indikator SMART < 80%; jawaban
a,b,c,d,e mengacu pada
Renstra < 40%
penjelasan di sisi kiri
c, apabila 40%< Indikator SMART < 60%;
e, apabila Eselon I yang menyusun Renstra
d, apabila 20%< Indikator SMART < 40%
< 20%
e, apabila indikator yang SMART < 20%
a, apabila Renstra telah memuat keseluruhan
subtansi
a, apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan
komponen tersebut;
berkriteria baik;
b, apabila Renstra telah memuat keseluruhan
b, apabila 60%< Target yg baik < 80%;
jawaban ,b,c,d, mengacu pada
subtansi komponen tersebut, kecuali target
c, apabila 40%< Target yg baik < 60%;
penjelasan di sisi kiri
tahunan;
d, apabila 20%< Target yg baik < 40%
c, apabila Renstra tidak dilengkapi target
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
e, apabila Target yg baik < 20%
jangka menengah yang terukur;
penjelasan di sisi kiri
d, Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja
e, Renstra tidak memuat tujuan, sasaran,
indikator dan target

DEP/LPND
a, apabila lebih dari 80%
3 IKU yang telah
diformalkan dimanfaatkan untuk mengukur
tujuan/sasaran dalam Renstra;
b, apabila 60%< pemanfaatan IKU < 80%;
c, apabila 40%< pemanfaatan
Cukup jelas IKU < 60%;
d, apabila 20%< pemanfaatan
IKU < 40%
e, apabila pemanfaatan IKU dalam Renstra <
20%

Memiliki
hubungan
sebabdatanya;
akibat (kausalitas)
-- Dapat
ditelusuri
sumber
Cukup
untuk mewujudkan tujuan dan sasaran dalam Renstra
-- up
to date

- Dihasilkan dari sumber2 atau basis data


- Selaras;
yang

dapat dipercaya (kompeten);
PENJELASAN

Merupakan cara untuk mencapai, artinya:

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT


yang valid;

tujuan/sasaran;

40%
Lainnya
tujuan/sasaran/hasil
program/hasil kegiatan <
andal <
e,
apabila
capaian
outcome yang
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada
60%<
keselarasan
<
80%;
b,
apabila
10 Kinerja Transparansi
sisi kiriuntuk UNIT KERJA
20%
penjelasan
Tidak di
berlaku
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
20%< keselarasan
< 40%artinya:
d, apabila kinerja
Informasi
dapat diandalkan,
11 Kinerja/Penghargaan Lainnya
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
apabila keselarasannya
< 20%
-e,Diperoleh

perhitungan
(formulasi)
dari dasar

KERANGKA LOGIS

Lampiran 1

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran 2.
Template Kertas Kerja Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Pusat

422

SETDITJEN PHKA - 2012

SETDITJEN PHKA - 2012

c. IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASIRENSTRA
RENSTRA(3.75%)
(3.75%)
c.
Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
10 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
10
penyusunan dokumen
dokumenperencanaan
perencanaantahunan
tahunan
penyusunan
Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
11 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
penyusunan Dokumen
DokumenRenstra
Renstraunit
unitkerja
kerja
penyusunan
Dokumen Renstra
Renstradigunakan
digunakansebagai
sebagaiacuan
acuanpenyusunan
penyusunan
Dokumen
12
Dokumen Rencana
RencanaKerja
Kerjadan
danAnggaran
Anggaran
Dokumen
Dokumen Renstra
Renstratelah
telahdireviu
direviusecara
secaraberkala
berkala
13 Dokumen

423


Error

Error

a/b/c/d/e


a/b/c/d/e

Error

a/b/c/d/e

#DIV/0!

Error

#DIV/0!

a/b/c/d/e


a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

#DIV/0!

a/b/c/d/e

Error

a/b/c/d/e

Error

a/b/c/d/e


a/b/c/d/e

a/b/c/d/e


a/b/c/d/e


a/b/c/d/e


#DIV/0!

a/b/c/d/e


Error

Error


Error


Error


#DIV/0!

Error

a/b/c/d/e


a/b/c/d/e


Error

Error

Error

#DIV/0!

Error

Error


Error

Error


Error


Error

Error


Error


#DIV/0!

Error

UNIT KERJA
UNIT
Y/T KERJANILAI
Y/T5
NILAI6
5
6


#DIV/0!
#DIV/0!


#DIV/0!
#DIV/0!


#DIV/0!
#DIV/0!


a/b/c/d/e

a/b/c/d/e


a/b/c/d/e


a/b/c/d/e


#DIV/0!

a/b/c/d/e

Dokumen Renstra
Renstratelah
telahmenetapkan
menetapkanhal-hal
hal-halyang
yangseharusny
seharusny
Dokumen
99 ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi)
a/b/c/d/e
ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi)

Target kinerja
kinerja ditetapkan
ditetapkandengan
denganbaik
baik
77 Target
Dokumen Renstra
Renstratelah
telahselaras
selarasdengan
denganDokumen
Dokumen
Dokumen
8

8 RPJMN/Dokumen Renstra atasannya
RPJMN/Dokumen Renstra atasannya

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)
3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil
3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil
Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai
4 Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai
4 tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan
5 Renstra telah menyajikan IKU
5 Renstra telah menyajikan IKU
Indikator kinerja tujuan (outcome) dan sasaran (outcome da
Indikator kinerja tujuan (outcome) dan sasaran (outcome dan
66 output) telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik
output) telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik


DEP/LPND
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
DEP/LPND
Y/T

NILAI
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
Y/T3
NILAI
1
2
4
1
3
4
A. PERENCANAAN
KINERJA (35%)2


A. PERENCANAAN
#DIV/0!
#DIV/0!
I. DOKUMEN KINERJA
RENSTRA(35%)
(12.5%)


I. DOKUMEN
RENSTRA
(12.5%)
#DIV/0!
#DIV/0!
a.
PEMENUHAN
RENSTRA
(2.5%)


a.1 PEMENUHAN
RENSTRA
(2.5%)
#DIV/0!
#DIV/0!
Dokumen Renstra telah ada

1 Dokumen
Renstra
telah
adaI telah ada
y/t
Error
Dokumen
Renstra
Eselon



Dokumen Renstra Eselon I telah ada


Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
Renstra telah
memuat
visi,target
misi, tujuan,
sasaran,
2 Dokumen
program, indikator
kinerja
sasaran,
tahunan,
indikator
2 program,
indikator
sasaran,
target tahunan,
indikator a/b/c/d/e
Error

kinerja tujuan
dan kinerja
target jangka
menengah
kinerja tujuan dan target jangka menengah

TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI


TEMPLATE
KERTAS
KERJA EVALUASI
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH PUSAT
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT


#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#DIV/0!

#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!


#VALUE!


#DIV/0!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!

TOTAL
TOTAL

7

7


#DIV/0!
#DIV/0!


#DIV/0!
#DIV/0!


#DIV/0!
#VALUE!


#VALUE!


#VALUE!

KKE3
KKE3

KKE2
KKE2

REF
REF
8
8

Lampiran 2
Lampiran 2

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

424

SETDITJEN PHKA - 2012

DEP/LPND
NILAI
Y/T
4
3
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
y/t
Error

dokumen perencanaan tahunan


penyusunan

Dokumen RenstraPERENCANAAN
digunakan sebagai
acuan dalam
IMPLEMENTASI
KINERJA
TAHUNAN
11
c. penyusunan Dokumen Renstra unit kerja
(2.25%)
Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan
12 Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk
10
Dokumen Rencana
Kerja
dan(PK)
Anggaran

menyusun
penetapan
kinerja
13 Dokumen
Dokumen RKT
Renstra
telah direviu
secara
berkala
digunakan
sebagai
acuan
dalam penyusunan
11
RKT unit kerja
RKT
telah digunakanKINERJA
sebagai acuan
untuk(7.5%)
II. Dokumen
DOKUMEN
PERENCANAAN
TAHUNAN
12 menyusun anggaran (RKA) (a.l. Target kinerja RKT vs Targe
PEMENUHAN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN
a. kinerja RKA)
(1.5%)
1 Dokumen RKT telah ada

10

Indikator kinerja tujuan (outcome) dan sasaran (outcome dan


6
output) telahPERENCANAAN
memenuhi kriteriaKINERJA
indikator TAHUNAN
kinerja yang(3.75%)
baik
b. KUALITAS
7 Sasaran
Target kinerja
4
telah ditetapkan
berorientasidengan
hasil baik
Dokumen Renstra telah selaras dengan Dokumen
8 Kegiatan dalam dokumen Renja merupakan cara untuk
5
RPJMN/Dokumen
mencapai sasaran Renstra atasannya
6 RKT
telah Renstra
menyajikan
IKU

Dokumen
telah
menetapkan
hal-hal yang seharusny
9 Indikator kinerja sasaran dan kegiatan telah memenuhi kriter
7 ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi)
indikator kinerja yang baik
8 Target kinerja ditetapkan dengan baik
c. Dokumen
IMPLEMENTASI
RENSTRA
(3.75%)dokumen Renstra dan
RKT telah
selaras dengan
9 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
dengan Dokumen RKP/RKT atasannya

kinerja tujuan dan target jangka menengah


PEMENUHAN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN
a.
(1.5%)
1 Dokumen
RKT
telah ada(6.25%)

b.
KUALITAS
RENSTRA
RKT
unit kerja
ada hasil
3 Dokumen
Tujuan dan
sasaran
telahtelah
berorientasi
Program/kegiatan
merupakan
cara
untuk mencapai
2 Dokumen
RKT disusun
sebelum
mengajukan
RKA
4
tujuan/sasaran/hasil
kegiatan
Dokumen
RKT telah program/hasil
memuat sasaran,
program, indikator
3
5 kinerja
Renstrasasaran,
telah menyajikan
dan targetIKU
kinerja tahunan

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

1,00


#DIV/0!

0,75


#DIV/0!

Error

Error

a/b/c/d/e

Error
a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

Error

1,00


#DIV/0!

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e



Error

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

#DIV/0!
a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

Error
Error

Error

Error

#DIV/0!

Error


a/b/c/d/e


a/b/c/d/e

Error

Error

0,75


#DIV/0!

Error

#DIV/0!

Error

Error

Error
Error

Error

Error

#DIV/0!
Error

Error


Error

0,75

1,50 #VALUE!




#DIV/0! #VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

KKE3


KKE3
KKE2

REF


KKE2

#VALUE!
#DIV/0!
#VALUE!


#VALUE!

#VALUE!


#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!

Lampiran 2

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!

#VALUE!

#DIV/0!

#VALUE!


#VALUE!

TOTAL

7
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#VALUE!
#VALUE!

UNIT KERJA
NILAI
Y/T
6
5
#DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

Error

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

#DIV/0!

a/b/c/d/e



Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, tujuan, sasaran,


Error
II.
PERENCANAAN
KINERJA
(7.5%) a/b/c/d/e
2 DOKUMEN
program, indikator
kinerja sasaran,
targetTAHUNAN
tahunan, indikator

c. IMPLEMENTASI RENSTRA (3.75%)


NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
10
1
2
penyusunan dokumen perencanaan
tahunan
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%) sebagai acuan dalam
Dokumen Renstra
digunakan
11
Dokumen Renstra
I. penyusunan
DOKUMEN RENSTRA
(12.5%)unit kerja
Renstra
digunakan
sebagai acuan penyusunan
a. Dokumen
PEMENUHAN
RENSTRA
(2.5%)
12
Rencanatelah
Kerjaada
dan Anggaran
1 Dokumen
Dokumen Renstra
13 Dokumen
Renstra telah
direviu
Dokumen Renstra
Eselon
I telahsecara
ada berkala

7 Target kinerja ditetapkan dengan baik





Dokumen Renstra telah selaras dengan Dokumen
8



RPJMN/Dokumen Renstra atasannya
TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI



Dokumen Renstra telah menetapkan hal-hal
yang
seharusny
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT
9
ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi)

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

9 Dokumen PK telah dimonitor pencapaiannya secara berkala

#DIV/0!

a/b/c/d/e

Error

a/b/c/d/e


a/b/c/d/e
a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

#DIV/0!

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

Error
Error

Error

Error

#DIV/0!

Error

Error

Error
Error

Error

Error

Error


a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

#DIV/0!

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e


a/b/c/d/e
a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

#DIV/0!

a/b/c/d/e

Error
Error

Error

#DIV/0!

Error

Error

Error
Error

Error

Error

Error

#DIV/0!
Error
Error

#DIV/0!


#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!
#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#DIV/0!

#VALUE!
#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!
#DIV/0!

#VALUE!

#VALUE!
TOTAL
#VALUE!
7
#VALUE!
#DIV/0!
#DIV/0!
TOTAL
#VALUE!
#DIV/0!
#VALUE!
7
#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!




#VALUE!


#VALUE!

KKE3

KKE3
KKE3
1

KKE2

KKE2

REF
KKE3

KKE2
REF

KKE3 1
Lampiran
2
#VALUE!




#DIV/0! #VALUE!


0,75

#VALUE!




#DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0! #VALUE!






1,00
0,75
1,00
0,75
1,50 #VALUE!






Y
1


0,75

a/b/c/d/e


a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

#DIV/0!

#DIV/0!
Error
Error

a/b/c/d/e
a/b/c/d/e

#DIV/0!

a/b/c/d/e
a/b/c/d/e

Error

a/b/c/d/e
Error
UNIT KERJA
Y/T
NILAI
a/b/c/d/e
5
Error
6
a/b/c/d/e
Error
#DIV/0!
#DIV/0!
a/b/c/d/e
Error
UNIT KERJA

#DIV/0!
#DIV/0!
Y/T
NILAI
#DIV/0!
#DIV/0!
a/b/c/d/e
Error
5
6

#DIV/0!


a/b/c/d/e




Error

Error
a/b/c/d/e
#DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0!



Error
a/b/c/d/e
Error


a/b/c/d/e

#DIV/0!

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e
Error
DEP/LPND
Y/T
NILAI
a/b/c/d/e
3
Error
4
a/b/c/d/e
Error
#DIV/0!
#DIV/0!
a/b/c/d/e
Error
DEP/LPND

#DIV/0!
#DIV/0!
Y/T
NILAI
#DIV/0!
#DIV/0!
a/b/c/d/e
Error
3
4
y/t
Error

#DIV/0!

Dokumen Renstra telah menetapkan hal-hal yang seharusny


9 IMPLEMENTASI PK (4.5%)
a/b/c/d/e
c.

ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi)

c. Dokumen
IMPLEMENTASI
(3.75%)
PK telahRENSTRA
dimanfaatkan
dalam pengarahan dan
10
Dokumen Renstrakegiatan
digunakan
pengorganisasian
sebagai acuan dalam
10
penyusunan
perencanaan
Target
kinerjadokumen
yang diperjanjikan
telahtahunan
digunakan untuk
11
Dokumen Renstra
digunakan
sebagai acuan dalam
mengukur
keberhasilan

11
Dokumen Renstra unit kerja

penyusunan

Dokumen Renstra
digunakan
B. PENGUKURAN
KINERJA
(20%) sebagai acuan penyusunan
12
Dokumen Rencana
Kerja dan Anggaran
I. PEMENUHAN
PENGUKURAN
(4%)
13 Telah
Dokumen
Renstra
telah kinerja
direviu utama
secara(IKU)
berkala
terdapat
indikator
sebagai ukuran
1
kinerja secara formal
Eselon IPERENCANAAN
telah ada

II. IKU
DOKUMEN
KINERJA TAHUNAN (7.5%)
2 Terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja
PEMENUHAN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN


a.
(1.5%)
II. KUALITAS
PENGUKURAN (10%)
1
Dokumen
RKT
telah
ada
3 IKU telah dapat diukur secara obyektif

b. KUALITAS PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (3.75%)


IMPLEMENTASI PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN
c.
4 (2.25%)
Sasaran telah berorientasi hasil
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
Kegiatan dalam dokumen Renja merupakan cara untuk
5 Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk
10
mencapai sasaran
1
menyusun
penetapan kinerja 2(PK)
6 Dokumen
RKT telah RKT
menyajikan
IKU
digunakan
sebagai acuan dalam penyusunan
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
11

Indikator
kinerja
dan kegiatan telah memenuhi kriter
RKT
unit kerja
sasaran(12.5%)
RENSTRA
NO I.
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
7 DOKUMEN
indikator kinerja
yangdigunakan
baik (2.5%)
Dokumen
RKT RENSTRA
telah
sebagai acuan untuk

a. PEMENUHAN
8 Dokumen
Target
kinerja
ditetapkan
dengan
baik kinerja RKT vs Targe
1 12
2 Target
menyusun
anggaran
(RKA)
(a.l.
1
Renstra
telah
ada
Dokumen
RKT
selaras
dengan
kinerja
RKA)
telahEselon
Renstra
I telah
adadokumen Renstra dan

9 Dokumen
dengan Dokumen
RKP/RKT
atasannya
III. DOKUMEN
PENETAPAN
KINERJA
(15%)
Dokumen Renstra
a. PEMENUHAN
PK telah
(3%) memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
2 Dokumen
program,
indikator
kinerja
tahunan,
indikator
IMPLEMENTASI
KINERJA
TAHUNAN
1
PK telahPERENCANAAN
ada sasaran, target
c.
kinerja
dan target jangka menengah
(2.25%)tujuan
Dokumen
PK
unit
kerja
telah
ada



RKTdisusun
telah digunakan
sebagai
acuan untuk
2 Dokumen PK
segera setelah
anggaran
disetujui
10
menyusun
penetapan
kinerja
(PK)
Dokumen
PK
telah
memuat
sasaran,
program,
indikator
b.
RENSTRA (6.25%)
3 KUALITAS
Dokumen
RKT
digunakan
sebagai
dalam penyusunan
dan
target
jangka
acuan
3 kinerja,
Tujuan
dan
sasaran
telah pendek
berorientasi
hasil
11
RKT
unit
kerja
Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai



4 Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk
b. KUALITAS
PK (7.5%)

tujuan/sasaran/hasil
program/hasil
kegiatan
menyusun
anggaran
(RKA)
(a.l. Target kinerja RKT vs Targe
12
4
telah
berorientasi
hasil
5 Sasaran
Renstra
telah
menyajikan
IKU
kinerja
RKA)
5 PK
telah
menyajikan IKU
Indikator kinerja tujuan (outcome) dan sasaran (outcome dan
6 Indikator kinerja sasaran telah memenuhi kriteria indikator
6 output) telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik
kinerja yang baik
7 Target kinerja ditetapkan dengan baik
Renstra
selaras
dengan
Dokumen
Dokumen PK
telah telah
selaras
dengan
dokumen
PK atasannya
8
RPJMN/Dokumen
atasannya

dan
Dokumen RKTRenstra

A
1
Dokumenkinerja
RKT unit
kerja dan
telahkegiatan
ada
sasaran
telah memenuhi kriter
7
Indikator
y/t
Error
a/b/c/d/e
Error
2 indikator
Dokumenkinerja
RKT disusun
sebelum
mengajukan RKA
yang baik

Dokumen RKT telah memuat sasaran, program, indikator
8
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
3 Target kinerja ditetapkan dengan baik
kinerja sasaran,
dan selaras
target kinerja
tahunan
TEMPLATE
Dokumen
RKT telah
dengan
dokumen Renstra
dan KERTAS KERJA EVALUASI
9
INSTANSI PEMERINTAH
PUSAT
dengan Dokumen RKP/RKT atasannyaAKUNTABILITAS

KINERJA

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

425
425

426
426

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

12
Pengukuran
kinerja digunakan
untuk pengendalian dan
Dokumen Rencana
Kerja dan Anggaran
19
berkala
kinerjatelah
secara
berkala
13 pemantauan
Dokumen Renstra
direviu
secara

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

Error

Error


Error
Error

#DIV/0!

Error

a/b/c/d/e

#DIV/0!

a/b/c/d/e
a/b/c/d/e

Error
Error

a/b/c/d/e
a/b/c/d/e

Error

Error

a/b/c/d/e





#DIV/0!
Error
Error

Error




#DIV/0!
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e


#DIV/0!

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e
a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e




#DIV/0!
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

Error

Error


Error

#DIV/0!

Error

Error
Error

Error

Error




#DIV/0!
Error
Error

Error

Error

UNIT KERJA
Y/T

NILAI
5
6
#DIV/0!
#DIV/0!


#DIV/0!
#DIV/0!


#DIV/0! #DIV/0!


#DIV/0!


#VALUE!

#VALUE!

#DIV/0! #VALUE!

#VALUE!

#VALUE!



#VALUE!


#VALUE!




#VALUE!

#VALUE!

KKE3

KKE3
KKE3

KKE3
KKE3
KKE3
KKE2
KKE3
KKE3
KKE3

REF

Lampiran 2

TOTAL
7

#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0! #VALUE!

#VALUE!
#VALUE!




#VALUE!






#DIV/0! #VALUE!

#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!





#DIV/0!




#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!






1,00 0,75
1,00
0,75
1,50 #VALUE!






Y


1
0,75



III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%)
telah dimanfaatkan
dalam(3.75%)
dokumen-dokumen
c. IKU
IMPLEMENTASI
RENSTRA
15
perencanaan
dan penganggaran
acuan dalam
Dokumen Renstra
digunakan sebagai
10
16 IKU
telah dimanfaatkan
untuk penilaian
kinerja
penyusunan
dokumen perencanaan
tahunan
17 IKU
telah direviu
secara
berkala

Dokumen
Renstra
digunakan
sebagai
acuan dalam
11
Hasil
pengukuran
kinerja
telah digunakan
penyusunan
Dokumen
Renstra
unit kerja untuk penyusunan
18
laporan
kinerja
digunakan sebagai acuan penyusunan
Dokumen
Renstra

C. PELAPORAN KINERJA (15%)


II. DOKUMEN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (7.5%)
I. PEMENUHAN PELAPORAN (3%)
1 LAKIP
telah disusun

PEMENUHAN
PERENCANAAN
KINERJA TAHUNAN
a.
LAKIP
(1.5%) Eselon I telah disusun

2
telah
disampaikan
1 LAKIP
Dokumen
RKT
telah ada tepat waktu

DEP/LPND
Y/T

NILAI
3
4
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

Error
y/t





dan Dokumen RKT





c. IMPLEMENTASI PK (4.5%)




TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI
9 Dokumen PK telah dimonitor pencapaiannya
secara
berkala

INSTANSI PEMERINTAH
PUSAT
AKUNTABILITAS KINERJA

Dokumen PK telah dimanfaatkan dalam pengarahan dan


10
pengorganisasian kegiatan
yang diperjanjikan telah
digunakan untuk
NO11 Target kinerjaKOMPONEN/SUB
KOMPONEN
mengukur keberhasilan
2
1

B.

A. PENGUKURAN
PERENCANAANKINERJA
KINERJA(20%)
(35%)
I. PEMENUHAN
PENGUKURAN
DOKUMEN RENSTRA
(12.5%)(4%)
terdapat indikator
kinerja
utama (IKU) sebagai ukuran
a. Telah
PEMENUHAN
RENSTRA
(2.5%)
1
secara
formal
ada
1 kinerja
Dokumen
Renstra
telah
IKU
EselonRenstra
I telah ada
I telah ada
Dokumen
Eselon


2 Terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja
Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

2 program, indikator kinerja sasaran, target tahunan, indikator
II. KUALITAS PENGUKURAN (10%)
kinerja tujuan dan target jangka menengah
3 IKU telah dapat diukur secara obyektif
4 IKU telah menggambarkan hasil
5 IKU
telah relevan
dengan
kondisi yang akan diukur
b.
KUALITAS
RENSTRA
(6.25%)
6
telah
cukup
untuk
mengukur
kinerja

3 IKU
Tujuan
dan
sasaran
telah
berorientasi
hasil
7 IKU
telah diukur realisasinya
cara untuk mencapai
Program/kegiatan
merupakan
4
8 Indikator
kinerja sasaran
dapat diukur
secara obyektif
tujuan/sasaran/hasil
program/hasil
kegiatan
9
kinerja
sasaran menggambarkan
hasil
5 Indikator
Renstra telah
menyajikan
IKU
Indikator kinerja sasaran relevan dengan sasaran yang akan
10 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan sasaran (outcome dan
6 diukur
output) telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik
11 Indikator kinerja sasaran cukup untuk mengukur sasarannya
7 Target kinerja ditetapkan dengan baik
12 Indikator
sasaran
telah diukur
realisasinya
Dokumenkinerja
Renstra
telah selaras
dengan
Dokumen
8
13 Pengumpulan
dataRenstra
kinerja dapat
diandalkan
RPJMN/Dokumen
atasannya
Pengumpulan data kinerja dilakukan secara berkala
14 Dokumen Renstra telah menetapkan hal-hal yang seharusny
9 (bulanan/triwulanan/semester)
ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi)

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

12
Dokumen yang
Rencana
Kerjatelah
dan digunakan
Anggaran untuk peningkatan
Informasi
disajikan
13
13 kinerja
Dokumen
Renstra telah direviu secara berkala
Informasi yang disajikan telah digunakan untuk penilaian
14
kinerja
II. DOKUMEN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (7.5%)

D. EVALUASI
KINERJA
(10%)
PEMENUHAN
PERENCANAAN
KINERJA TAHUNAN
a.
I. PEMENUHAN
EVALUASI (2%)
(1.5%)
1 Terdapat
akuntabilitas kinerja
Dokumenpedoman
RKT telahevaluasi
ada


#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!

1,00

427
427

0,75

#DIV/0!


#DIV/0!

Error

Error

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

1,00

#DIV/0!

a/b/c/d/e

Error

0,75

#DIV/0!

Error

#VALUE!

0,75

KKE3

KKE2
REF 2


#VALUE!

#VALUE!


1,50 #VALUE!

#DIV/0!


#VALUE!





Lampiran
2






#VALUE!

8
#DIV/0!
#DIV/0! KKE3
#VALUE!







#VALUE!

#DIV/0!
REF
TOTAL #VALUE!



#VALUE!
7
8

#DIV/0!
#VALUE!


#VALUE!
#VALUE!
KKE2
#VALUE!

2



#VALUE!

#VALUE!
TOTAL
#VALUE!
7
#VALUE!
#DIV/0!

#DIV/0!

#VALUE!
#DIV/0!
#VALUE!

#VALUE!
#VALUE!

#DIV/0!

0,75
#VALUE!

#VALUE!








c. PEMANFAATAN
IMPLEMENTASI RENSTRA
(3.75%)
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
III.
INFORMASI
KINERJA (4%)

#DIV/0!
#DIV/0!


Dokumen yang
Renstra
digunakan
acuan
dalam
Informasi
disajikan
telah sebagai
digunakan
dalam
perbaikan
10
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
#VALUE!
11





penyusunan dokumen
perencanaan tahunan

perencanaan
Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
a/b/c/d/e
Error



11 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk menilai dan
#VALUE!
12 penyusunan Dokumen Renstra unit kerja
memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi
Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan

Eselon
telah
disampaikan
tepat waktu
Dokumen
RKTI unit
kerja
telah ada(6%)
III. LAKIP
IMPLEMENTASI
PENGUKURAN


A
1
2 IKU
Dokumen
RKT disusun sebelum
mengajukan RKA
telah dimanfaatkan
dalam dokumen-dokumen
y/t
Error a/b/c/d/e Error
15
II. PENYAJIAN
INFORMASI
KINERJA

Dokumen RKT
telah
memuat
sasaran,
program,
indikator
perencanaan
dan
penganggaran
(8%)

Error

Error
3
KERTAS
kinerja
sasaran,
dan target
kinerja
tahunan
bukan
merupakan
kompilasi
dari kinerja
Unit Kerja
di
16 LAKIP
IKU
telah
dimanfaatkan
untuk
penilaian
TEMPLATE
a/b/c/d/eKERJA
EVALUASI
a/b/c/d/e

3
INSTANSI PEMERINTAH
PUSAT
AKUNTABILITAS KINERJA

17 bawahnya
IKU telah direviu
secara berkala
Hasil pengukuran kinerja telah digunakan untuk penyusunan
18
b. KUALITAS PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (3.75%) #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!

laporan kinerja
DEP/LPND
UNIT KERJA
Pengukuran
kinerja
digunakan
untuk pengendalian dan
4
Sasaran
telah
berorientasi
hasil
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
NO19
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
Y/T

Y/T

NILAI
NILAI
pemantauan
kinerja
secaraRenja
berkala

Kegiatan dalam
dokumen
merupakan
cara untuk
5
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
1 mencapai sasaran
2
3
4
5
6
C.
PELAPORAN
KINERJA
(15%)

A. PERENCANAAN
KINERJAIKU
(35%)
6 RKT telah menyajikan
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

Error

Error
Indikator kinerja
sasaran(12.5%)
dan kegiatan
I. PEMENUHAN
PELAPORAN
(3%) telah memenuhi kriter #DIV/0!
DOKUMEN
RENSTRA
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

Error

Error
7
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
indikator
kinerja
yang baik (2.5%)
1 LAKIP
telah
disusun
a.
PEMENUHAN
RENSTRA
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
a/b/c/d/e


8 LAKIP
Target Eselon
kinerja
ditetapkan
dengan
baik
a/b/c/d/e
I
telah
disusun

1
Dokumen
Renstra
telah
ada
y/t
Error




Error
Dokumen
RKT
telah
selaras
dengan
Renstra dan
2
telah
disampaikan
tepat
waktu

Dokumen
Renstra
Eselon
I telah
adadokumen
a/b/c/d/e
9 LAKIP
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e Error
Error



denganEselon
Dokumen
RKP/RKT
atasannya
LAKIP
I telah
disampaikan
tepat waktu




Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

a/b/c/d/e
Error
2 program, indikator kinerja sasaran, target tahunan, indikator a/b/c/d/e Error
IMPLEMENTASI
PERENCANAAN
KINERJA
TAHUNAN

UNIT KERJA
INFORMASI
KINERJA
(8%)
NO II.
c. PENYAJIAN
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Y/TDEP/LPND
#DIV/0!
Y/T
NILAI
KOMPONEN

kinerja tujuan KOMPONEN/SUB
dan target jangka menengah
(2.25%)bukan merupakan kompilasi dari Unit Kerja di

NILAI


LAKIP

3 Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk



Error
1

2

3
4
5
6

10 bawahnya
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
menyusun
penetapan
kinerja
(PK)
b. LAKIP
KUALITAS
RENSTRA
(6.25%)
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
menyajikan
informasi
pencapaian
sasaran yang

4 Dokumen RKT digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
Error
a/b/c/d/e
Error
3 berorientasi
Tujuan dan sasaran
a/b/c/d/e
outcometelah
berorientasi hasil

a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
11
RKT unit
kerja
Program/kegiatan
merupakan
cara untuk
mencapaiIKU
5 LAKIP
menyajikan
informasi mengenai
pencapaian
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error

4
Dokumen
RKT telah
digunakan
sebagai
acuanyang
untuktelah
tujuan/sasaran/hasil
program/hasil
kegiatan
LAKIP
menyajikan
informasi
mengenai
kinerja

6 menyusun anggaran (RKA) (a.l. Target kinerja RKT vs Targe
Error
a/b/c/d/e
Error
12

5 diperjanjikan
Renstra telah menyajikan IKU
a/b/c/d/e
kinerja menyajikan
RKA)
LAKIP
evaluasi dan analisis mengenai capaian

Indikator
kinerja
tujuan
(outcome)
dan
sasaran
(outcome
da
n
7
Error
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
6 kinerja

output) telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik
Error
a/b/c/d/e
Error
LAKIP menyajikan pembandingan data kinerja yang memad
a
7 Target kinerja ditetapkan dengan baik
a/b/c/d/e
8 antara realisasi tahun ini dengan realisasi tahun sebelumnya
Dokumen Renstra telah selaras dengan Dokumen
8 dan pembandingan lain yang diperlukan
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
RPJMN/Dokumen Renstra atasannya
LAKIP menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan
9 Dokumen Renstra telah menetapkan hal-hal yang seharusny
Error
a/b/c/d/e
Error
9 pencapaian kinerja
a/b/c/d/e
ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi)
10 Informasi kinerja dalam LAKIP dapat diandalkan



Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

10 Informasi kinerja dalam LAKIP dapat diandalkan

14
menyajikan
LAKIP
pembandingan
a
I. kinerja
DOKUMEN
RENSTRA
(12.5%) data kinerja yang memad
realisasiRENSTRA
tahun ini dengan
8 antara
a.
PEMENUHAN
(2.5%) realisasi tahun sebelumnya


D. EVALUASI
KINERJA
(10%)
pembandingan
lain yang
1 dan
Dokumen
Renstra
telah
ada diperlukan
I. PEMENUHAN
EVALUASI
ada yang terkait dengan
Dokumen
Renstra
Eselon
I (2%)
telah
LAKIP
menyajikan
informasi
keuangan
9 Terdapat pedoman evaluasi akuntabilitas kinerja
1
pencapaian
kinerja

Dokumenpemantauan
Renstra telahmengenai
memuat visi,
misi, tujuan,
sasaran,
Terdapat
kemajuan
pencapaian
10
Informasi
kinerja dalam
LAKIP
diandalkan
indikator
2
2 kinerja
program,
indikator
kinerja
sasaran,
tahunan,
beserta
hambatannya
dapattarget
kinerja tujuan
dan telah
targetdilakukan
jangka menengah


3 Evaluasi
program

III. PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA (4%)
Informasiakuntabilitas
yang disajikan
telahatas
digunakan
dalam
perbaikan
4 Evaluasi
kinerja
unit kerja
telah
dilakukan
11
b. perencanaan
KUALITAS RENSTRA
(6.25%)
telah disampaikan
Hasil
evaluasi
dan
dikomunikasikan
3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil
5

Informasi
yang disajikan
digunakan
menilai dan
kepada
pihak-pihak
yangtelah
berkepentingan
mencapai
Program/kegiatan
merupakan
cara untuk untuk
12
4 memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi

tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan

II.
EVALUASI (5%)
5 KUALITAS
Renstra telah
IKU digunakan untuk peningkatan
Informasi
yangmenyajikan
disajikan telah
13 Evaluasi akuntabilitas kinerjadilaksanakan dengan

kinerja
kinerja tujuan (outcome) dan sasaran (outcome dan
Indikator
6 menggunakan
pedoman/juklak
evaluasi yang
denga
Informasi
yang
disajikankriteria
telah digunakan
untukselaras
penilaian
output) telah
memenuhi
indikator
kinerja
yang baik
14 pedoman/juklak
evaluasi Menpan

kinerja
akuntabilitas
kinerjadilaksanakan
oleh SDM yang
7 Evaluasi
Target kinerja
ditetapkan
dengan baik
7

berkompetensi

(10%)
Dokumen
Renstra
telah selaras dengan Dokumen
D. EVALUASI
KINERJA
8 Pelaksanaan
evaluasi
akuntabilitas
kinerjatelah disupervisi

RPJMN/Dokumen
Renstra
atasannya
I. PEMENUHAN EVALUASI (2%)
8 dengan baik melalui pembahasan-pembahasan yang reguler
1 Terdapat
pedoman
evaluasi
akuntabilitas
kinerja
seharusny
Dokumen
Renstra
menetapkan
hal-hal
yang
bertahap
telah
9 dan
Terdapat
pemantauan
mengenai
kemajuan
pencapaian
ditetapkan
(dalam kontrak
kinerja/tugas
fungsi)
2 Hasil
evaluasiakuntabilitas
kinerjamenggambarkan
9 kinerja beserta hambatannya
akuntabilitas kinerjayang dievaluasi
3 Evaluasi program telah dilakukan

c. Hasil
IMPLEMENTASI
RENSTRA
(3.75%)
evaluasiakuntabilitas
kinerjamemberikan
penilaian atas
4 Evaluasi
kinerja atas
unit acuan
kerja telah
dilakukan
10
Dokumenakuntabilitas
Renstra digunakan
sebagai
dalam
10 akuntabilitas kinerja masing-masing unit kerja
penyusunan
dokumen
perencanaan
tahunan
Hasil evaluasi telah disampaikan dan dikomunikasikan
5 Evaluasi
akuntabilitas
kinerjatelah
memberikan
rekomendasi
Dokumen
Renstra digunakan
sebagai
acuan
kepada
pihak-pihak
yang berkepentingan
dalam
11 rekomendasi
11
perbaikanRenstra
manajemen
penyusunan Dokumen
unit kinerja
kerja yang dapat

dilaksanakan

digunakan
Dokumen Renstra
II. KUALITAS
EVALUASI
(5%) sebagai acuan penyusunan
12
Evaluasi
program
dilaksanakan
dalam rangka menilai
Dokumen
Rencana
Kerja
dan
Anggaran
12 Evaluasi akuntabilitas kinerjadilaksanakan dengan


program
direviu secara berkala
13 keberhasilan
Dokumen Renstra
telah
6 menggunakan pedoman/juklak evaluasi yang selaras denga
Evaluasi program telah memberikan rekomendasi
pedoman/juklak evaluasi Menpan
13 rekomendasi perbaikan perencanaan kinerja yang dapat
Evaluasi
akuntabilitas
kinerjadilaksanakan
oleh SDM yang
II.
DOKUMEN
PERENCANAAN
KINERJA TAHUNAN
(7.5%)

7 dilaksanakan
berkompetensi

PEMENUHAN
PERENCANAAN
KINERJA
TAHUNAN
program
telahakuntabilitas
memberikan
rekomendasiPelaksanaan
evaluasi
kinerjatelah
disupervisi

a. Evaluasi
14
(1.5%) baik melalui
peningkatan
kinerja yang dapat dilaksanakan

8 rekomendasi
dengan
pembahasan-pembahasan
yang reguler
1 dan
Dokumen
RKT
telah
ada
bertahap

428


#DIV/0!
#DIV/0!
Error

SETDITJEN PHKA - 2012


Error

1,00

#DIV/0!

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

TOTAL

0,75

#DIV/0!

Error

Error

Error


#VALUE!

1,50 #VALUE!
0,75

#DIV/0!

#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!




#VALUE!

KKE2



KKE3






REF

Lampiran 2
8


REF

TOTAL
7
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #VALUE!
#VALUE!


#VALUE!



#VALUE!



#DIV/0! #VALUE!
#VALUE!


#DIV/0!
#DIV/0!

Error

Error


#DIV/0!

Error
Error
#VALUE!



Error
#VALUE!






Error
#VALUE!



Error #VALUE!



#VALUE!
Error





Error
#VALUE!




#DIV/0! #DIV/0! #VALUE!


#DIV/0!

1,00

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

#DIV/0!

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

#DIV/0!
#DIV/0!

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e


#DIV/0!
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e

a/b/c/d/e


#DIV/0!

0,75

Error
Error

Error


a/b/c/d/e

Error



#DIV/0!

Error



#DIV/0!
a/b/c/d/e

a/b/c/d/e



a/b/c/d/e
Error


a/b/c/d/e

Error



a/b/c/d/e





a/b/c/d/e
Error





#DIV/0!
#DIV/0!

a/b/c/d/e
Error


a/b/c/d/e
Error

a/b/c/d/e

Error

#DIV/0!
y/t

#DIV/0!

DEP/LPND
UNIT KERJA
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN

Y/T NILAI Y/T NILAI

III. PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA (4%)
3 KERJA
4EVALUASI
5
6


1 Informasi yang disajikan telah2digunakan
TEMPLATE KERTAS
dalam perbaikan
11 LAKIP menyajikan informasi pencapaian
sasaran yang KINERJA





AKUNTABILITAS
INSTANSI
PEMERINTAH
PUSAT
perencanaan

4



berorientasi outcome





yang disajikan
telahmengenai
digunakan
untuk menilai
5 Informasi
LAKIP menyajikan
informasi
pencapaian
IKUdan


12
memperbaiki
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
organisasi

LAKIP
menyajikan
informasi
mengenai
kinerja
yang
telah

UNIT KERJA
6
Y/TDEP/LPND

Y/T

diperjanjikan KOMPONEN/SUB KOMPONEN
NO Informasi
NILAI
NILAI
yang disajikan telah digunakan untuk peningkatan
13

LAKIP
menyajikan
evaluasi
dan
analisis
mengenai
capaian
3
4
5
6
1 7 kinerja
2
kinerja
A. PERENCANAAN
Informasi yang
disajikan(35%)
telah digunakan untuk penilaian
KINERJA
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

11 Kinerja/Penghargaan Lainnya
II. DOKUMEN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (7.5%)

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA (100%)
PEMENUHAN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN

a.
(1.5%)

1 Dokumen RKT telah ada
KETERANGAN:

SETDITJEN PHKA - 2012

429

1,00

#DIV/0!

0,75

#DIV/0!

1,00

#DIV/0!

0,75

#DIV/0!

Hasil


A
1
Dokumen
RKT unit kerja telah
ada
evaluasiakuntabilitas
kinerjamenggambarkan
III.
EVALUASI
(3%)

9
y/t
Error a/b/c/d/e Error
2 PEMANFAATAN
Dokumen RKT
disusun
sebelum
mengajukan
RKA
akuntabilitas
kinerjayang
dievaluasi
Hasil
evaluasiprogram/akuntabilitas
kinerjatelah
a/b/c/d/e Error
Dokumen
RKT telah memuat sasaran,
program, indikator
15

a/b/c/d/eKERJA
Error
3 ditindaklanjuti
Hasil evaluasiakuntabilitas
kinerjamemberikan
atas KERTAS
untuk perbaikan
perencanaan penilaian
TEMPLATE
EVALUASI
10 kinerja sasaran, dan target kinerja tahunan
akuntabilitas
kinerja masing-masing
unit
kerja

Hasil
evaluasiakuntabilitas
kinerjatelah
ditindaklanjuti
untuk
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PUSAT


16


perbaikan penerapan manajemen kinerja
Evaluasi akuntabilitas kinerjatelah memberikan rekomendasi-



b. Hasil
KUALITAS
PERENCANAAN
KINERJA
TAHUNAN
(3.75%)
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
evaluasiprogram telah ditindaklanjuti untuk perbaikan

#DIV/0!
11 rekomendasi perbaikan manajemen kinerja yang dapat
17
DEP/LPND

kinerja
UNIT
KERJA
4 dilaksanakan
Sasaran telah KOMPONEN/SUB
berorientasi hasil KOMPONEN
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
NO Evaluasi
Y/T
NILAI
Y/T
NILAI
dilaksanakan
rangkacara
menilai
Kegiatanprogram
dalam dokumen
Renjadalam
merupakan
untuk


12
5
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
3
4
1
2
5
6
keberhasilan
program
mencapai sasaran
KINERJA
(35%)
program
telah IKU
memberikan
rekomendasi6 Evaluasi
RKT telah
menyajikan
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
A. PERENCANAAN



Error
13
perbaikan
yang dapatkriter #DIV/0!
Indikator kinerja
sasaranperencanaan
dan kegiatankinerja
telah memenuhi
I. rekomendasi
DOKUMEN
RENSTRA
(12.5%)
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
7
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
RENSTRA
indikator kinerja
yang baik (2.5%)
a. dilaksanakan
PEMENUHAN
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

8 Dokumen
Target kinerja
ditetapkan
dengan baik

1
Renstra
telahmemberikan
ada
y/t
a/b/c/d/e
Error a/b/c/d/e Error
Evaluasi program
telah
rekomendasi14 Dokumen
Dokumen Renstra
RKT telah
selaras
dengan
dokumen Renstra dan
Eselon
Ikinerja
telah
ada
a/b/c/d/e
Error
peningkatan
yang dapat dilaksanakan a/b/c/d/e
9 rekomendasi
Error
a/b/c/d/e
Error
dengan Dokumen RKP/RKT atasannya
Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

a/b/c/d/e Error
2 PEMANFAATAN
program, indikatorEVALUASI
kinerja sasaran,
tahunan, indikator a/b/c/d/e Error
III.
(3%) target
IMPLEMENTASI PERENCANAAN
KINERJA TAHUNAN
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
c. kinerja tujuan dan target jangka menengah
Hasil
evaluasiprogram/akuntabilitas kinerjatelah
(2.25%)


15


ditindaklanjuti
untuk
Dokumen RKTuntuk
telahperbaikan
digunakanperencanaan
sebagai acuan
10
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
evaluasiakuntabilitas
kinerjatelah
ditindaklanjuti untuk
menyusun
penetapan
(PK)
b. Hasil
KUALITAS
RENSTRAkinerja
(6.25%)
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
16



DEP/LPND

UNIT KERJA

perbaikan
penerapan
manajemen
kinerja

Dokumen
RKT
digunakan
sebagai
acuan
dalam
penyusunan
3
Tujuan
dan
sasaran
telah
berorientasi
hasil
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
NO11

KOMPONEN/SUB KOMPONEN
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
Y/T
NILAI
Y/T
NILAI
Hasil
evaluasiprogram
telah ditindaklanjuti
untuk perbaikan
RKT unit
kerja
Program/kegiatan
merupakan
cara untuk mencapai


17

a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
1 4 kinerja
2 sebagai
3
4
5
6
RKT telah program/hasil
Dokumen
digunakan
acuan untuk
tujuan/sasaran/hasil
kegiatan
evaluasiakuntabilitas
kinerjatelah
menyusun
anggaran
(RKA)
(a.l. Targetditindaklanjuti
kinerja RKT vsuntuk
Targe a/b/c/d/e
12
5 Hasil
Renstra
telah
menyajikan
IKU
Error
a/b/c/d/e Error
18



mengukur
keberhasilan unit kerja
kinerja RKA)
Indikator kinerja tujuan (outcome) dan sasaran (outcome dan
a/b/c/d/e
6

output) telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik
Error a/b/c/d/e Error
E. PENCAPAIAN
SASARAN/KINERJA ORGANISASI (20%)




YANG
DILAPORKAN
(5%)
7 KINERJA
Target kinerja
ditetapkan
dengan (OUTPUT)
baik
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e Error


1 Target
dapat
dicapai



Dokumen Renstra telah selaras dengan Dokumen


8
2 Capaian
kinerja lebih
baik dari
tahun sebelumnya
a/b/c/d/e
Error a/b/c/d/e Error
RPJMN/Dokumen
Renstra
atasannya
3 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan




Dokumen Renstra telah menetapkan hal-hal yang seharusny
9

a/b/c/d/e Error a/b/c/d/e Error
ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi)
KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTCOME) (10%)





4 Target dapat dicapai




c.
IMPLEMENTASI
RENSTRA
5 Capaian
kinerja lebih
baik dari(3.75%)
tahun sebelumnya
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Dokumen mengenai
Renstra digunakan
sebagai
acuan dalam
6 Informasi
kinerja dapat
diandalkan
a/b/c/d/e Error a/b/c/d/e Error
10
dokumen perencanaan tahunan

penyusunan




Dokumen Renstra
digunakanSTAKEHOLDER
sebagai acuan dalam
KINERJA
DARI
PENILAIAN
(5%)

11 penyusunan Dokumen Renstra unit kerja

a/b/c/d/e

Error
7 Kinerja Pengelolaan Keuangan




Dokumen
Renstra
digunakan
sebagai
acuan
penyusunan
8 Kinerja dari Pendapat Masyarakat/Media
12
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e Error



Dokumen
Kerja
dan Pemerintah
Anggaran Lainnya
9 Kinerja
dariRencana
Penilaian
Instansi
a/b/c/d/e Error a/b/c/d/e Error
13 Kinerja
Dokumen
Renstra telah
10
Transparansi
direviu secara berkala

#VALUE!
TOTAL
#VALUE!
7
#DIV/0!
#VALUE!
#DIV/0!
#VALUE!
#DIV/0!
#VALUE!

#VALUE!
#VALUE!


#DIV/0!

#VALUE!

0,75

#VALUE!



#VALUE!








#VALUE!

0,75

1,50 #VALUE!

#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!


#VALUE!


#DIV/0!

#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!


#VALUE!


#DIV/0!

KKE2
REF

KKE3

KKE2
REF

KKE3

3

1





KKE1-II
KKE1-II
KKE1-II


KKE1-III
KKE1-III
KKE1-III
KKE1-III
KKE1-III


#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!



Lampiran
2



#VALUE!

#VALUE!
#DIV/0! #VALUE!


#VALUE!
#DIV/0!
#VALUE!

TOTAL
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
7
#VALUE!

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

430

SETDITJEN PHKA - 2012


Error
Error
#DIV/0!

II. DOKUMEN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (7.5%)

PEMENUHAN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN


(1.5%)
1 Dokumen RKT telah ada

a.

1,00
1

0,75

#DIV/0!

Error

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

Error

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

10

#DIV/0!

Error

Dokumen Renstra telah menetapkan hal-hal yang seharusny


a/b/c/d/e
ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi)
#DIV/0!

Error

c. IMPLEMENTASI RENSTRA (3.75%)


Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
penyusunan dokumen perencanaan tahunan
Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam
11
penyusunan Dokumen Renstra unit kerja
Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan
12
Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran
13 Dokumen Renstra telah direviu secara berkala

Error

a/b/c/d/e

Error

a/b/c/d/e

7 Target kinerja ditetapkan dengan baik


Dokumen Renstra telah selaras dengan Dokumen
8
RPJMN/Dokumen Renstra atasannya

Indikator kinerja tujuan (outcome) dan sasaran (outcome dan


a/b/c/d/e
6
output) telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik

1,00

#DIV/0!

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

#DIV/0!

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
KETERANGAN:
sasaran
telah berorientasi
hasil 'd' ATAU 'e' PADAa/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
KETIK3'y'Tujuan
ATAUdan
't' ATAU
'a' ATAU
'b' ATAU 'c' ATAU
KOLOM YANG
BERWARNA
HIJAU
Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai
JANGAN
KUNING ATAU
4 MELAKUKAN PERUBAHAN PADA KOLOM YANG BERWARNA
a/b/c/d/e
Error ABU-ABU
a/b/c/d/e
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan
5 Renstra telah menyajikan IKU
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!

#VALUE!



TOTAL

#VALUE!

Error

0,75

#DIV/0!

Error

Error

Error

#DIV/0!

Error

Error

Error

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

0,75

KKE3

KKE2



Lampiran
2





KKE1-II

KKE1-II

REF
KKE1-II


8
#DIV/0!
#DIV/0! KKE1-III
#VALUE! KKE1-III
KKE1-III

KKE1-III

KKE1-III








1,50 #VALUE!

#DIV/0!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#DIV/0!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

Error

Error

#DIV/0!
#VALUE!

#VALUE!

#DIV/0!
Error

1 Target dapat dicapai






2 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya




3 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan TEMPLATE KERTAS

EVALUASI
KERJA


AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI
PUSAT



PEMERINTAH


KINERJA
YANG
DILAPORKAN
(OUTCOME)
(10%)






4 Target dapat dicapai




5 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya
DEP/LPND
UNIT KERJA




NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
6 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan
Y/T
NILAI Y/T NILAI
2
1
3
4
5
6
KINERJA
(35%) STAKEHOLDER (5%)
KINERJA DARI
PENILAIAN
A. PERENCANAAN
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 DOKUMEN
Kinerja Pengelolaan
Keuangan
I.
RENSTRA
(12.5%)
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 PEMENUHAN
Kinerja dari Pendapat
Masyarakat/Media

a.
RENSTRA
(2.5%)
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 Dokumen
Kinerja dari
Penilaian
Instansi
1
Renstra
telah
ada Pemerintah Lainnya
y/t

Error
10 Dokumen
Kinerja Transparansi
I telah ada
Renstra Eselon

a/b/c/d/e Error

11 Kinerja/Penghargaan Lainnya



Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

a/b/c/d/e Error
2 program, indikator kinerja sasaran, target tahunan, indikator a/b/c/d/e Error
HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA (100%)




kinerja tujuan dan target jangka menengah

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Error
Error

Error

Error

Error

a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e

c.

IMPLEMENTASI PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN


(2.25%)
Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk
10
menyusun penetapan kinerja (PK)
Dokumen RKT digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
11
RKT unit kerja
Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk
12 menyusun anggaran (RKA) (a.l. Target kinerja RKT vs Targe
kinerja RKA)

Error

a/b/c/d/e

4 Sasaran telah berorientasi hasil


Kegiatan dalam dokumen Renja merupakan cara untuk
5
mencapai sasaran
6 RKT telah menyajikan IKU
Indikator kinerja sasaran dan kegiatan telah memenuhi kriter
7
indikator kinerja yang baik
8 Target kinerja ditetapkan dengan baik
Dokumen RKT telah selaras dengan dokumen Renstra dan
9
dengan Dokumen RKP/RKT atasannya

#DIV/0!

Error

a/b/c/d/e
#DIV/0!

Error

y/t

b. KUALITAS PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (3.75%)

Dokumen RKT unit kerja telah ada


2 Dokumen RKT disusun sebelum mengajukan RKA
Dokumen RKT telah memuat sasaran, program, indikator
3
kinerja sasaran, dan target kinerja tahunan

#DIV/0!

Error

a/b/c/d/e

Lembar Kriteria Evaluasi Akuntabilitas Kinerja


Instansi Pemerintah Daerah
#DIV/0!

Error

Error

a/b/c/d/e

Lampiran 3.

a/b/c/d/e

#DIV/0!
Error
Error
Error
Error
Error
Error
#DIV/0!
Error

#DIV/0!
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
#DIV/0!
a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

Error

Error

Error

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

1
Error

A
a/b/c/d/e

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#DIV/0!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#DIV/0!

#VALUE!

0,75
#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

KKE3

KKE2

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

431

432

KOMPONEN/SUB KOMPONEN
KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012


Tidak untuk
untuk PEMDA
PEMDA
Tidak

SKPD
SKPD
4 4

Tidak
untuk
SKPD
Tidak
untuk
SKPD
apabila
lebih
80%
SKPD
telah
a, a,
apabila
lebih
daridari
80%
SKPD
telah
Renstra;
menyusun
Renstra;
menyusun
apabila
60%<
SKPD
yang
menyusun
b, b,
apabila
60%<
SKPD
yang
menyusun
Renstra<
80%;
Renstra<
80%;
c, apabila
40%<
SKPD
yang
menyusun
c, apabila
40%<
SKPD
yang
menyusun
Renstra<60%;
Renstra<60%;
Lampiran 3
yang
menyusun
apabila
20%
< SKPD
yang
menyusun
d, d,
apabila
20%
< SKPD

PROP/KAB/KOTA
PROP/KAB/KOTA
33

Cukupjelas.
jelas.
Cukup

PENJELASAN
PENJELASAN

Lampiran 3
Lampiran 3

LEMBAR KRITERIA EVALUASI


Renstra<40%
Renstra<40%
AKUNTABILITAS KINERJA INSTASI PEMERINTAH DAERAH (PROP/KAB/KOTA)
menyusun
Renstra<
e, e,
apabila
SKPD
yang
menyusun
Renstra<
apabila
SKPD
yang
20%
20%
DokumenRPJMD/Renstra
RPJMD/Renstra SKPD
SKPD telah
a,
komponen
22Dokumen
a, apabila
apabila RPJMD
RPJMDtelah
telahmemuat
memuatkeseluruhan
keseluruhansubtansi
subtansi
komponen
PENJELASAN
misi,tujuan,
tujuan, sasaran,
sasaran,
tersebut;
memuatvisi,
visi,misi,
tersebut;
memuat
NO program,
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
indikator
kinerja
sasaran,
target
b,
apabila
RPJMD
telah
memuat
keseluruhan
subtansi
komponen
program,
indikator kinerja sasaran, target
b, apabila RPJMD telah memuat keseluruhan subtansi komponen
PROP/KAB/KOTA
SKPDpada penjelasan
tahunan,indikator
indikatorkinerja
kinerja tujuan
tujuan dan
dan target
target tersebut,
tahunan,
targettahunan;
tahunan;
tersebut, kecuali
kecualitarget
jawaban
a,b,c,d,e.
jawaban
a,b,c,d,e.mengacu
mengacu
pada penjelasan
1
2
jangka
menengah
c,
yang
3targetjangka
4
c, apabila
apabila RPJMD
RPJMDtidak
tidakdilengkapi
dilengkapitarget
jangka menengah
jangkamenengah
menengah
yang
kirikiri
di sisi
di sisi
terukur;
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
terukur;
d,
DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
I.
d, RPJMD
RPJMD tidak
tidak dilengkapi
dilengkapiindikator
indikatorkinerja
kinerja
e,
dan
target
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
sasaran,indikator
indikator
dan
target
e, RPJMD
RPJMD tidak
tidak memuat
memuattujuan,
tujuan,sasaran,
1b.Dokumen
RPJMD
telah (6.25%)
ada
Cukup jelas.
Tidak untuk SKPD
KUALITAS
RENSTRA
b. Dokumen
KUALITASRenstra
RENSTRA
(6.25%)
SKPD
ada
Tidak
untuk
PEMDA
a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
3 Tujuan dan sasaran
a,
apabila
lebih
dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
telahtelah
berorientasi
3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
menyusun Renstra;
berorientasi hasil;
hasil
berorientasi hasil;
hasil
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
jawaban
a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
jawaban
mengacu pada penjelasan
Renstra<a,b,c,d,e
80%;
c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;
di sisi kiri
c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;
c,
apabila
40%< SKPD yang menyusun
kiri
di
sisi
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%
Renstra<60%;
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi < 20%
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi < 20%
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
Berorientasi hasil:
Renstra<40%
-Berorientasi
berkualitas hasil:
outcome atau output penting
e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
berkualitas
outcome atau output penting
proses/kegiatan
-- bukan
20%
bukan proses/kegiatan
-- menggambarkan
kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan
2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah
a,
apabila RPJMD telah
memuat
keseluruhan
komponen
- menggambarkan
kondisi
atau output
penting subtansi
yang ingin
diwujudkan
4memuat
Program/kegiatan
merupakan
cara untuk
a,
apabila lebih dari 80% program/kegiatan dalam RPJMD telah
sasaran,
tersebut;
visi, misi, tujuan,
4 Program/kegiatan
cara untuk
a, apabila
apabila
lebih tujuan/sasaran;
daritelah
80%memuat
program/kegiatan
dalam
RPJMD
telah
(selarasmerupakan
dengan)
dengan
mencapaiindikator
selaras
kinerja
sasaran,
target
b,
RPJMD
keseluruhan
subtansi
komponen
program,
(selaras kinerja
dengan)
dengan
mencapai
selaras
tujuan/sasaran/hasil
program/hasil
kegiatan
apabila
60%< tujuan/sasaran;
keselarasan
< 80%;
tahunan,
indikator
tujuan dan
target b,
target tahunan;
tersebut,
kecuali
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu
padapada
penjelasan
jawaban
a,b,c,d,e.
mengacu
penjelasan
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b, apabila 60%< keselarasan < 80%;

11
22
A.A.PERENCANAAN
PERENCANAANKINERJA
KINERJA(35%)
(35%)
I. I. DOKUMEN
DOKUMENRENSTRA
RENSTRA (12.5%)
(12.5%)
a.a.PEMENUHAN
RENSTRA
PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
(2.5%)
11Dokumen
DokumenRPJMD
RPJMDtelah
telah ada
ada
Dokumen
Renstra
SKPD
telah
Dokumen Renstra SKPD telah ada
ada

NO
NO

LEMBAR KRITERIA EVALUASI


LEMBAR KRITERIA EVALUASI
AKUNTABILITAS KINERJA INSTASI PEMERINTAH DAERAH (PROP/KAB/KOTA)
AKUNTABILITAS KINERJA INSTASI PEMERINTAH DAERAH (PROP/KAB/KOTA)

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

433

8 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah


selaras dengan Dokumen

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai (selaras dengan)
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan

7 Target kinerja ditetapkan dengan baik

6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan


sasaran (outcome
dan output)
b. KUALITAS
RENSTRA
(6.25%)telah
memenuhi
indikator
kinerja yang
3 Tujuan
dankriteria
sasaran
telah berorientasi
baik
hasil

2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah


5 memuat
RPJMD/Renstra
telah
menyajikan
tujuan,
sasaran,
visi, misi,SKPD
IKU
indikator kinerja sasaran, target
program,
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target
jangka menengah

a,
apabila
lebih dari 80% program/kegiatan dalam RPJMD telah
Target
yg baik:
dengan
tujuan/sasaran;
selaras
- Selaras
dengan
RPJMN/RPJMD;
b,
apabila 60%<
keselarasan
< 80%;
- Berdasarkan
indikator
yg SMART;
apabila
40%<
keselarasan
60%;
c,
- Berdasarkan basis data yang< memadai
d, apabila 20%< keselarasan <40%
a, apabila
apabila keselarasannya
> 80% sasaran yg
ditetapkan telah selaras;
< 20%
e,
b, apabila 60% < Sasaran yg selaras < 80%;
Merupakan cara untuk mencapai, artinya:

sasaran,
indikator
dandalam
targetRPJMD
e,
tidak dari
memuat
sasaran
a, RPJMD
apabila lebih
80% tujuan,
indikator
tujuan dan
telah memenuhi kriteria SMART;
Indikator
SMART<
b, apabila
apabila lebih
60%<dari
a,
80% tujuan
dan 80%;
sasaran dalam RPJMD telah
c, apabila 40%<
hasil;Indikator SMART<60%;
berorientasi
d, apabila
SMART<40%
b,
apabila 20%<
60%< Indikator
berorientasi
hasil < 80%;
e, apabila indikator yang SMART < 20%
c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi < 20%
a, apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan berkriteria baik;
Berorientasi
hasil:Target yg baik < 80%;
b, apabila 60%<
-c,berkualitas
outcome
atau
apabila 40%<
Target
yg output
baik < penting
60%;
proses/kegiatan
-d,bukan
apabila
20%< Target yg baik < 40%
-e,menggambarkan
20%output penting yang ingin diwujudkan
apabila Target ygkondisi
baik <atau

a, apabila RPJMD telah memuat keseluruhan subtansi komponen


a, apabila lebih dari 80% IKU yang telah diformalkan dimanfaatkan
tersebut;
mengukur
tujuan/sasaran
RPJMD;
untuk
b,
apabila
RPJMD
telah memuatdalam
keseluruhan
subtansi komponen
b, apabilakecuali
60%< target
pemanfaatan
tahunan;IKU < 80%;
tersebut,
40%< pemanfaatan
IKUtarget
< 60%;
c, apabila
apabila RPJMD
c,
tidak dilengkapi
jangka menengah yang
d, apabila 20%< pemanfaatan IKU <40%
terukur;
e, apabila
IKUindikator
dalam RPJMD
d,
RPJMD pemanfaatan
tidak dilengkapi
kinerja < 20%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e.
a,b,c,d,e mengacu
jawaban
mengacupada
padapenjelasan
penjelasan
kiri
di sisi
sisi kiri
di

c, apabila RPJMD tidak dilengkapi target jangka menengah yang


di sisi kiri
terukur;
d, RPJMD tidak dilengkapi indikator kinerja
Lampiran 3
e, RPJMD tidak memuat tujuan, sasaran, indikator dan target
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)
AKUNTABILITAS KINERJA INSTASI PEMERINTAH DAERAH (PROP/KAB/KOTA)
3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
berorientasi hasil;
hasil
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
PENJELASAN
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;
di sisi kiri
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
d, apabila 20% < berorientasi
hasil<40%
PROP/KAB/KOTA
SKPD
< 20%
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi
1
2
3
4
Berorientasi hasil:
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
- berkualitas outcome atau output penting
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
- bukan proses/kegiatan
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
- menggambarkan kondisi atau
output
penting yang ingin diwujudkan Tidak untuk SKPD
1 Dokumen RPJMD telah ada
Cukup
jelas.
Renstra merupakan
SKPD telahcara
ada untuk
Tidak
untuklebih
PEMDA
a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
4 Dokumen
Program/kegiatan
a, apabila
dari 80% program/kegiatan dalam RPJMD telah
menyusun Renstra;
mencapai (selaras dengan)
selaras dengan tujuan/sasaran;
yang pada
menyusun
b,
apabilaa,b,c,d,e
60%< SKPD
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
jawaban
mengacu
penjelasan
Renstra<
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
di sisi kiri 80%;
c, apabila 40%< SKPD yang menyusun
d, apabila 20%< keselarasan <40%
Renstra<60%;
e, apabila keselarasannya < 20%
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
Merupakan cara untuk mencapai, artinya:
Renstra<40%
- Selaras;
e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
- Memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas)
20%
- Cukup untuk mewujudkan tujuan dan sasaran dalam RPJMD

jangka menengah

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

434

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

9
2

b.
3

10

1 c.

NO

NO

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri
Lampiran 3

apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan berkriteria baik;


apabila 60%< Target yg baik < 80%;
PENJELASAN
apabila 40%< Target yg baik < 60%;
apabila 20%< Target yg baik < 40%
20%
apabila Target yg baik <PROP/KAB/KOTA
3
Target yg baik:
- Selaras dengan RPJMN/RPJMD;
- Berdasarkan indikator yg SMART;
memadai
- Berdasarkan basis data yang
Cukup
jelas.

a,
b,
c,
d,
e,
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
di sisi kiri
SKPD
4

Tidak untuk SKPD


Tidak
untuk> PEMDA
a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
a, apabila
80% sasaran yg ditetapkan telah selaras;
menyusun Renstra;
b, apabila 60% < Sasaran yg selaras < 80%;
selaras dengan Dokumen
yang pada
menyusun
b, apabilaa,b,c,d,e
60%< SKPD
PENJELASAN
RPJMN/Dokumen RPJMD
c, apabila 40% < Sasaran yg selaras < 60%;
jawaban
mengacu
penjelasan
Renstra<
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
d apabila 20%< Sasaran yg selaras < 40%
di
sisi kiri 80%;
c,
apabila
40%<
SKPD
yang
menyusun
1
PROP/KAB/KOTA
SKPD
e, apabila Sasaran yg selaras < 20%
Renstra<60%;
2
3
4
apabila 20% < SKPD
Selaras artinya tujuan, sasaran, indikator dan target-target kinerja dalamd,RPJMD/Renstra
SKPD yang
telahmenyusun
relevan
Renstra<40%
dengan RPJMN/RPJMD
e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
20%
a, apabila RPJMD telah menetapkan hal2 yg seharusnya lebih dari
Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah
Dokumen RPJMD/Renstra
SKPD telah
a, apabila RPJMD telah memuat keseluruhan subtansi komponen
80%;
menetapkan
hal-hal yang seharusnya
misi, kontrak
tujuan, sasaran,
tersebut;
memuat visi,
b,
apabila 60% < hal2 yg seharusnya < 80%;
ditetapkan
(dalam
kinerja/tugas
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
b, apabila
apabila 40%
RPJMD
telah
keseluruhan
program, indikator kinerja sasaran, target
fungsi)
< hal2
ygmemuat
seharusnya
< 60%; subtansi komponen
c,
di sisi kiri
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target d
targetygtahunan;
tersebut,
seharusnya < 40%
apabila kecuali
20% < hal2
jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan
jangka menengah
c, apabila
tidak dilengkapi
target jangka menengah yang
apabila RPJMD
hal2 yg seharusnya
< 20%
e,
di sisi kiri
terukur;
d,
RPJMD
tidak
dilengkapi
indikator
kinerja
Yang dimaksud dengan hal-hal yg seharusnya adalah tujuan, sasaran, indikator dan target-target kinerja dalam
e, RPJMD
tidak
memuatpada:
tujuan, sasaran, indikator dan target
RPJMD
telah
mengacu
- kontrak kinerja
KUALITAS RENSTRA (6.25%)
- tugas dan fungsi
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
Tujuan dan sasaran telah berorientasi
- core business
berorientasi hasil;
hasil
- praktik2 terbaik
PENJELASAN
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;
kiri
di sisi (dipengaruhi
PROP/KAB/KOTA
SKPD
Jawaban tentang Implemetasi
RPJMD/Renstra harus selalu dikaitkan dengan
oleh)
kondisi (jawaban)
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%
2
3
4
tentang Pemenuhan dan Kualitas RPJMD/Renstra
IMPLEMENTASI RENSTRA
(3.75%)
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi < 20%
Selaras artinya tujuan, sasaran, indikator dan target-target kinerja dalam RPJMD/Renstra SKPD telah relevan
Berorientasi
hasil:
RPJMN/RPJMD
dengan
Dokumen RPJMD/Renstra SKPD
a,
apabila
lebih
dari 80% sasaran dalam rencana kinerja tahunan
- berkualitas
atau output penting
digunakan sebagai acuan dalam
dengan RPJMD;
telah
selaras outcome
proses/kegiatan
bukan
RKT
RPJMD
< 80%;
b, apabila RPJMD
60% < keselarasan
sasaranhal2
penyusunan
dokumen perencanaan
a,
telah menetapkan
ygdengan
seharusnya
lebih
dari
Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPD telah
- menggambarkan
kondisi atausasaran
output penting
yang ingin
diwujudkan
RKT dengan
RPJMD
< 60%;
tahunan
c,
apabila 40% < keselarasan
80%;
menetapkan
hal-hal yang seharusnya
dengan
RPJMDtelah
< 40% e, jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
d
keselarasan
sasaran <RKT
b,
apabila
60%
hal2
yg program/kegiatan
seharusnya
80%;
ditetapkan
(dalam merupakan
kontrak kinerja/tugas
Program/kegiatan
cara untuk
a,apabila
apabila 20%
lebih<<dari
80%
dalam RPJMD
jawaban
di sisi kiria,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
keselarasan
RKT dengan
RPJMD < 20%
apabila
fungsi)
apabila
40% <tujuan/sasaran;
hal2sasaran
yg seharusnya
< 60%;
c,
dengan
mencapai (selaras dengan)
selaras
di sisi kiri
yg seharusnya
< hal2
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan d
b,apabila
apabila 20%
60%<
keselarasan
< 80%; < 40%
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
apabila 40%<
hal2 ygkeselarasan
seharusnya<<60%;
20%
e,
c, apabila
di sisi kiri
d, apabila 20%< keselarasan <40%
Yang
dimaksud
dengan hal-hal
yg seharusnya adalah tujuan, sasaran, indikator dan target-target kinerja dalam
< 20%
e, apabila
keselarasannya
dijadikan
acuan
atau selaras:
RPJMD
telah
mengacu
pada:
cara
untuk
mencapai,
artinya:
--Merupakan
Target2
kinerja
jangka
menengah
dalam RPJMD telah di-breakdown dalam (selaras dengan) target2 kinerja
kontrak kinerja

1
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen RPJMD telah ada
Renstra SKPD telah
adatelah
8 Dokumen
Dokumen RPJMD/Renstra
SKPD

NO

7 Target kinerja ditetapkan dengan baik

b, apabila 60%< Indikator SMART< 80%;


c, apabila 40%< Indikator SMART<60%;
d, apabila 20%< Indikator SMART<40%
e, apabila indikator yang
SMART
< 20% EVALUASI
LEMBAR
KRITERIA

AKUNTABILITAS KINERJA INSTASI PEMERINTAH DAERAH (PROP/KAB/KOTA)

memenuhi kriteria indikator kinerja yang


baik

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SKPD
4
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
di sisi kiri

a, apabila
RPJMD telahRenstra
memuatSKPD;
keseluruhan subtansi komponen
tujuan/sasaran
dengan
tersebut;
b,
apabila 60% < keselarasan tujuan/sasaran RPJMD dengan
b, apabilaSKPD
RPJMD
telah memuat keseluruhan subtansi komponen
Renstra
< 80%;
tahunan;
tersebut,
c,
apabilakecuali
40% < target
keselarasan
tujuan/sasaran RPJMD dengan
c, apabilaSKPD
RPJMD
tidak dilengkapi target jangka menengah yang
Renstra
< 60%;
terukur;
d,
apabila 20% < keselarasan tujuan/sasaran RPJMD dengan
d, RPJMD
tidak<dilengkapi
indikator kinerja
Renstra
SKPD
40%
RPJMD keselarasan
tidak memuat
tujuan, sasaran,
indikator
dan Renstra
target
RPJMD
dengan
e, apabila
tujuan/sasaran
SKPD < 20%

jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

Tidak untuk SKPD


a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
menyusun Renstra;
dijadikan acuan atau selaras:
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
- Target2 kinerja jangka menengah dalam RPJMD telah di-breakdown dalam (selaras dengan) target2 kinerja
Renstra< 80%;
tahunan dalam Rencana Kinerja Tahunan
c, apabila 40%< SKPD yang menyusun
- Sasaran2 yang ada di RPJMD dijadikan sasaran2 yang akan diwujudkan dalam Rencana Kinerja Tahunan
Renstra<60%;
- Sasaran, indikator dan target yang ditetapkan dalam RKT menjadi penyebab (memiliki hubungan kausalitas)
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
terwujudnya tujuan dan sasaran yang ada di RPJMD
Renstra<40%
e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
a, apabila lebih dari 80% tujuan/sasaran dalam RPJMD telah selaras 20%

Tidak untuk PEMDA

Cukup jelas.

PENJELASAN
a, apabila lebih dari 80% sasaran dalam rencana kinerja
tahunan
telah selaras dengan RPJMD;
PROP/KAB/KOTA
b, apabila 60% < keselarasan sasaran RKT dengan RPJMD < 80%;
3 RKT dengan RPJMD < 60%;
c, apabila 40% < keselarasan sasaran
d apabila 20% < keselarasan sasaran RKT dengan RPJMD < 40% e,
apabila keselarasan sasaran RKT dengan RPJMD < 20%

Tidak berlaku untuk SKPD


a, apabila
lebih
dari 80%
tujuanacuan:
dan sasaran dalam RPJMD telah
Selaras
atau
(dapat)
dijadikan
hasil;
berorientasi
- Target2 kinerja jangka menengah dalam RPJMD telah dib, apabila 60%<
hasil <target2
80%; kinerja tahunan dalam
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
(selaras dengan)
breakdown
dalamberorientasi
40%< berorientasi hasil <60%;
c, apabilaSKPD
di sisi kiri
Renstra
d,
apabila
20%
<
berorientasi
hasil<40%
- Sasaran2 yang ada di RPJMD dijadikan sasaran2 yang akan
e, apabila tujuan
sasaran
yg berorientasi < 20%
dalamdan
Renstra
SKPD
diwujudkan
-Berorientasi
Sasaran, indikator
hasil: dan target yang ditetapkan dalam Renstra SKPD
penyebab
(memiliki
hubungan
kausalitas) terwujudnya tujuan
menjadi
penting
- berkualitas
outcome
atau output
dan
sasaran
yang ada di RPJMD
proses/kegiatan
- bukan
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan
12 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD
a, apabila lebih dari 80% indikator hasil dalam RKA telah selaras
4 digunakan
Program/kegiatan
cara untuk
a, apabila
lebih dari 80% program/kegiatan dalam RPJMD telah
sebagaimerupakan
acuan penyusunan
RPJMD;
dengan
dengan
mencapai (selaras
selaras
Rencanadengan)
Kerja dan Anggaran
b,
apabila
60% <tujuan/sasaran;
keselarasan indikator hasil dalam RKA dengan
Dokumen
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan RPJMD
b, apabila
60%< keselarasan < 80%;
< 80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
60%; hasil dalam RKA dengan
c, apabila 40%<
40% <keselarasan
keselarasan <indikator
di
sisi kiria,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
jawaban
20%< keselarasan <40%
d, apabila
RPJMD
< 60%;
di sisi kiri
< 20%
e, apabila
apabila 20%
keselarasannya
d
< keselarasan
indikator hasil dalam RKA dengan
RPJMD
< 40%
Merupakan
cara untuk mencapai, artinya:

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

11 Dokumen RPJMD digunakan sebagai


2 acuan
Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPD telah
penyusunan Dokumen
dalam
memuat SKPD
visi, misi, tujuan, sasaran,
Renstra
program, indikator kinerja sasaran, target
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target
jangka menengah

10 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD


NO digunakan
KOMPONEN/SUB
sebagai acuanKOMPONEN
dalam
penyusunan dokumen perencanaan
1 tahunan
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen RPJMD telah ada
Dokumen Renstra SKPD telah ada

Lampiran 3
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTASI
PEMERINTAH
DAERAH
(PROP/KAB/KOTA)
Jawaban tentang
Implemetasi
RPJMD/Renstra
harus
selalu dikaitkan
dengan (dipengaruhi oleh) kondisi (jawaban)
tentang Pemenuhan dan Kualitas RPJMD/Renstra
c. IMPLEMENTASI RENSTRA (3.75%)

- tugas dan fungsi


- core business
- praktik2 terbaik

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

435

436

SETDITJEN PHKA - 2012

1
4

1
13

NO

a.

II.

b.
3

1
13

NO

d, apabila 20% < SKPD yang menyusun


Selaras atau (dapat) dijadikan acuan:
Renstra<40%
- Target2 kinerja jangka menengah dalam RPJMD telah di-breakdown dalam (selaras dengan) target2 kinerja
e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
tahunan dalam RKA
20%
- Sasaran2 yang ada di RPJMD dijadikan outcome atau hasil2 program yang akan diwujudkan dalam RKA
Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah
a,
apabila RPJMD
keseluruhan
subtansi
komponen
PENJELASAN
- Sasaran,
indikatortelah
danmemuat
target yang
ditetapkan
dalam
Renstra
SKPD menjadi penyebab (memiliki hubungan
sasaran,
tersebut;
memuat
visi, misi, tujuan,KOMPONEN
KOMPONEN/SUB
kausalitas) terwujudnya outcome atau hasil2 program yang ada di RKA
b, apabila RPJMD telah memuat
keseluruhan subtansi komponen
program, indikator kinerja sasaran, target
PROP/KAB/KOTA
SKPD
tahunan, indikator kinerja
tujuan
dan
target
tersebut,
kecuali target tahunan; 3
2
4
jawaban a,b,c,d,e. mengacu
pada penjelasan
jangka
menengah
c,
apabila
RPJMD
tidak
dilengkapi
target
jangka
menengah
yang
Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah
a, apabila RPJMD telah direvisi dan hasilnya menunjukkan kondisi
di sisi kiri
terukur;
direviu secara berkala
yang lebih baik (terdapat inovasi);
d,
tidak dilengkapi
indikator
kinerja
b, RPJMD
apabila RPJMD
telah direviu
secara
berkala dan hasilnya masih
e,
RPJMD
tidak kondisi
memuatsaat
tujuan,
ini; sasaran, indikator dan target
relevan
dengan
2
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
c, apabila RPJMD telah direviu, ada upaya perbaikan namun belum
KUALITAS RENSTRA (6.25%)
di sisi kiri
ada perbaikan yang signifikan ;
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
Tujuan dan sasaran telah berorientasi
d, apabila RPJMD telah direviu
berorientasi hasil;
hasil
e, Tidak ada reviu
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;
di sisi kiri
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi < 20%
DOKUMEN PERENCANAAN KINERJA
Berorientasi hasil:
TAHUNAN (7.5%)
- berkualitas outcome atau output penting
PEMENUHAN PERENCANAAN KINERJA - bukan proses/kegiatan
- menggambarkan kondisi atau output penting yang PENJELASAN
ingin diwujudkan
TAHUNAN (1.5%)
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
Dokumen
RKT
telah
ada
Ya,
apabila
ada
dokumen
rencana
kinerja
tahunan
Tidak untuk SKPD
Program/kegiatan merupakan cara untuk
a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan
dalam RPJMD telah
PROP/KAB/KOTA
SKPD
(selaras
dengan)
dengan
tujuan/sasaran;
mencapai RKT
selarasuntuk
Dokumen
SKPD
Tidak
PEMDA
a, apabila lebih dari 80%
2telah ada
3
4 SKPD telah
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
jawaban
a,b,c,d,e
RKT; mengacu pada penjelasan
menyusun
Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah
a, apabila RPJMD telah direvisi dan hasilnya menunjukkan kondisi
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
kiri 60% < SKPD yg menyusun RKT <
di
b, sisi
apabila
direviu secara berkala
yang lebih baik (terdapat inovasi);
d, apabila 20%< keselarasan <40%
80%;
b, apabila RPJMD telah direviu secara berkala dan hasilnya masih
e, apabila keselarasannya < 20%
c, apabila 40% < SKPD yg menyusun RKT <
relevan dengan kondisi saat ini;
Merupakan
cara untuk
artinya:
60%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
upaya perbaikan namun belum
c, apabila RPJMD
telahmencapai,
direviu, ada

Tidak berlaku untuk SKPD


Selaras atau (dapat) dijadikan acuan:
Lampiran 3
dalamEVALUASI
RPJMD telah di- Target2 kinerja jangka
menengah
LEMBAR
KRITERIA
(selaras
dengan)
target2 kinerjaDAERAH
tahunan dalam
breakdown dalam
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTASI
PEMERINTAH
(PROP/KAB/KOTA)
Renstra SKPD
- Sasaran2 yang ada di RPJMD dijadikan sasaran2 yang akan
diwujudkan dalam Renstra SKPD
PENJELASAN
- Sasaran, indikator dan target yang ditetapkan dalam Renstra SKPD
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
menjadi penyebab (memiliki hubungan kausalitas) terwujudnya tujuan
PROP/KAB/KOTA
SKPD
dan sasaran yang ada di RPJMD
1
2
3
4
12 Dokumen RPJMD/Renstra
SKPD
a, apabila lebih dari 80% indikator hasil dalam RKA telah selaras
A. PERENCANAAN
KINERJA (35%)
acuan
penyusunan
dengan RPJMD;
I. digunakan
DOKUMENsebagai
RENSTRA
(12.5%)
Rencana
Kerja dan
Anggaran
b, apabila 60% < keselarasan indikator hasil dalam RKA dengan
PEMENUHAN
RENSTRA
(2.5%)
a. Dokumen
RPJMD < 80%;
1 Dokumen RPJMD telah ada
Cukup jelas.
Tidak untuk SKPD
c, apabila
40%
< keselarasan indikator hasil dalam RKA dengan
Dokumen Renstra SKPD telah ada
Tidak
untuk
PEMDA
a,
apabilaa,b,c,d,e
lebih darimengacu
80% SKPD
jawaban
padatelah
penjelasan
RPJMD < 60%;
menyusun
di sisi kiri Renstra;
d apabila 20% < keselarasan indikator hasil dalam RKA dengan
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
RPJMD < 40%
Renstra< 80%;
e, apabila keselarasan indikator hasil dalam RKA dengan RPJMD <
c, apabila 40%< SKPD yang menyusun
20%
Renstra<60%;

SKPD < 20%

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

a,
telah
memuat
keseluruhan
subtansi
komponen
a, apabila
apabila RPJMD
RKT telah
memuat
keseluruhan
subtansi
komponen
tersebut;
tersebut;
b,
telah
memuat
keseluruhan
subtansi
komponen
b, apabila
apabila RPJMD
RKT telah
memuat
keseluruhan
subtansi
komponen
target tahunan;
tersebut,
dengan > 60% indikator dan target yang
tersebut, kecuali
dan dilengkapi
c,
apabila RPJMD tidak dilengkapi target jangka menengah yang
SMART;
terukur;
c, apabila RKT telah memuat keseluruhan subtansi komponen
d,
RPJMDdan
tidak
dilengkapi
indikator
kinerja
dilengkapi
dengan
> 40%
indikator dan target yang
tersebut,
e,
RPJMD tidak memuat tujuan, sasaran, indikator dan target
SMART;
d, apabila RKT tidak dilengkapi dengan Indikator sasaran
e, apabila RKT tidak dilengkapi dengan indikator dan target sasaran
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
berorientasi hasil;
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi < 20%

2
Dokumen RPJMD/Renstra
SKPD
telah
3 Dokumen
RKT telah memuat
sasaran,
misi, tujuan,
sasaran, dan
memuat visi,
indikator
kinerja sasaran,
program,
indikator
kinerja sasaran, target
program,
target
kinerja
tahunan
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target
jangka menengah

SETDITJEN PHKA - 2012

437

Merupakan cara untuk mencapai, artinya:

a, apabila lebih
dari 80% sasaran telah berorientasi hasil;
Berorientasi
hasil:
< sasaran
berorientasi
apabila 60%
penting hasil < 80%;
-b,berkualitas
outcome
atautelah
output
apabila
40% < sasaran telah berorientasi hasil < 60%; d
proses/kegiatan
-c,bukan
20% < sasaran
telah
berorientasi
hasil yang
< 40%
-apabila
menggambarkan
kondisi
atau
output penting
ingin diwujudkan
e, apabila sasaran telah berorientasi hasil < 20%
4 Program/kegiatan merupakan cara untuk
a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan dalam RPJMD telah
mencapai (selaras dengan)
selaras dengan tujuan/sasaran;
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
d, apabila 20%< keselarasan <40%
e, apabila keselarasannya < 20%

b.

KUALITAS PERENCANAAN KINERJA


TAHUNAN (3.75%)
4 Sasaran telah berorientasi hasil

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

Ya, apabila RKT disusun sebelum anggaran (RKA) tahunan diajukan

2 Dokumen RKT disusun sebelum


mengajukan RKA

II.

DOKUMEN PERENCANAAN KINERJA


PENJELASAN
TAHUNAN (7.5%)
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
PEMENUHAN PERENCANAAN KINERJA
PROP/KAB/KOTA
a.
1 TAHUNAN (1.5%) 2
3
1 Dokumen RKTKINERJA
telah ada(35%)
Ya, apabila ada dokumen rencana kinerja tahunan
A. PERENCANAAN
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
Dokumen RKT SKPD telah ada
Tidak untuk PEMDA
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen RPJMD telah ada
Cukup jelas.
Dokumen Renstra SKPD telah ada
Tidak untuk PEMDA

SKPD
4

Lampiran 3

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

a, apabila lebih dari 80% SKPD telah


menyusun RKT;
Tidak
untuk60%
SKPD
b, apabila
< SKPD yg menyusun RKT <
a,
apabila lebih dari 80% SKPD telah
80%;
Renstra;
menyusun
c, apabila 40% < SKPD yg menyusun RKT <
b,
apabila 60%< SKPD yang menyusun
60%;
Renstra<
d apabila 80%;
20% < SKPD yg menyusun RKT <
c,
apabila 40%< SKPD yang menyusun
40%
Renstra<60%;
e, apabila SKPD yg menyusun RKT < 20%
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
Renstra<40%
e,
apabilaa,b,c,d,e
SKPD yang
menyusun
jawaban
mengacu
padaRenstra<
penjelasan
20%
di sisi kiri

Tidak untuk SKPD

di sisi kiri
ada perbaikan yang signifikan ;
d, apabila RPJMD telah direviu
e, Tidak ada reviu
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
AKUNTABILITAS KINERJA INSTASI PEMERINTAH DAERAH (PROP/KAB/KOTA)

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

438

SETDITJEN PHKA - 2012

Tidak untuk SKPD


a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
menyusun Renstra;
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
Renstra< 80%;
c, apabila 40%< SKPD yang menyusun
Renstra<60%;
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
Renstra<40%
e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
20%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

SKPD
4

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri
jawaban a,b,c,d,e mengacu
SKPD pada penjelasan
di sisi kiri
4

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


SKPD

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

c,
apabila 40%
< indikator di RKT memenuhi kriteria SMART < 60%; d
Berorientasi
hasil:
20% <
iindikator
di RKT
memenuhi
apabila
- berkualitas
outcome
atau
output
penting kriteria SMART < 40% e,
apabila
di RKT memenuhi kriteria SMART < 20%
proses/kegiatan
- bukan indikator
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan di sisi kiri

a, apabila lebih dari 80% indikator di RKT adalah IKU;


indikator
di RKT
adalah
IKUdalam
< 80%;
b,
a, apabila
apabila 60%
lebih <dari
80% tujuan
dan
sasaran
RPJMD telah
PENJELASAN
apabila 40%
< indikator di RKT adalah IKU < 60%;
c,
hasil;
berorientasi
<
indikator
di
RKT
adalah
IKU
<
40%
d
apabila
20%
b, apabila 60%< berorientasi
hasil < 80%;
PROP/KAB/KOTA
e,
apabila 40%<
indikator
di RKT adalah
IKU < 20%
berorientasi
hasil <60%;
c, apabila
3
d, apabila
apabila lebih
20% <dari
berorientasi
hasil<40%
a,
80% indikator
di RKT memenuhi kriteria SMART;
< 20% SMART < 80%;
e, apabila
apabila 60%
tujuan< dan
sasaran
yg berorientasi
indikator
di RKT
memenuhi kriteria
b,

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan dalam RPJMD telah
mencapai (selaras dengan)
selaras dengan tujuan/sasaran;
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
8 Target kinerja ditetapkan dengan baik
a, apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan berkriteria baik;
d, apabila 20%< keselarasan <40%
PENJELASAN
b, apabila 60%< Target yg baik < 80%;
e, apabila keselarasannya < 20%
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
c, apabila 40%< Target yg baik < 60%;
Merupakan
cara untuk
PROP/KAB/KOTA
d,
apabila 20%<
Targetmencapai,
yg
baik <artinya:
40%

2
7 Indikator kinerja sasaran dan kegiatan
telah memenuhi kriteria indikator kinerja
yang baik

6 RKT
telah menyajikan
b.
KUALITAS
RENSTRAIKU
(6.25%)
3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
NO hasil KOMPONEN/SUB KOMPONEN

Cukup jelas.

Berorientasi hasil:
- berkualitas outcome atau output penting
- bukan proses/kegiatan
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan

Tidak untuk PEMDA

PENJELASAN
a, apabila lebih dari 80% sasaran telah berorientasi hasil;
b, apabila 60% < sasaran telah berorientasi hasil < 80%;
telah berorientasi hasil < 60%; d
c, apabila 40% < sasaran PROP/KAB/KOTA
3
hasil < 40%
apabila 20% < sasaran telah berorientasi
e, apabila sasaran telah berorientasi hasil < 20%

Lampiran 3

a, apabila lebih dari 80% kegiatan telah selaras dan cukup untuk
mencapai sasaran;
b,
60% < kegiatan
telah selaras
dan cukup
< 80%;
2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah
a, apabila
apabila RPJMD
telah memuat
keseluruhan
subtansi
komponen
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
c,
apabila 40% < kegiatan telah selaras dan cukup < 60%;
tersebut;
memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
di sisi kiri
d
< kegiatan
telah selaras
dan cukup
< 40%
b,apabila
apabila 20%
RPJMD
telah memuat
keseluruhan
subtansi
komponen
program, indikator kinerja sasaran, target
kegiatan
telahtahunan;
selaras dan cukup < 20%
apabilakecuali
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target e,
target
tersebut,
jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan
c, apabila RPJMD tidak dilengkapi target jangka menengah yang
jangka menengah
di sisi kiri
Kegiatan merupakan cara mencapai sasaran (selaras dan cukup):
terukur;
- memiliki hubungan kausalitas (menjadi penyebab) terwujudnya sasaran
d, RPJMD tidak dilengkapi indikator kinerja
- memenuhi syarat kecukupan untuk terwujudnya sasaran
e, RPJMD tidak memuat tujuan, sasaran, indikator dan target

5 Kegiatan dalam dokumen Renja


merupakan cara untuk mencapai sasaran

1
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen RPJMD telah ada
Dokumen Renstra SKPD telah ada

KUALITAS PERENCANAAN KINERJA


TAHUNAN (3.75%)
4 Sasaran telah berorientasi hasil
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN

b.

LEMBAR KRITERIA EVALUASI


AKUNTABILITAS KINERJA INSTASI PEMERINTAH DAERAH (PROP/KAB/KOTA)

d, apabila RKT tidak dilengkapi dengan Indikator sasaran


e, apabila RKT tidak dilengkapi dengan indikator dan target sasaran

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

11
4

10

c.

b.
3

8
10

c.

7 Target kinerja ditetapkan dengan baik

b, apabila 60%< SKPD yang menyusun


Target
yg baik:
a, apabila
lebih dari 80% target yg ditetapkan berkriteria baik;
Renstra< 80%;
RPJMD;
-b,Selaras
yg baik < 80%;
apabila dengan
60%< Target
c, apabila 40%< SKPD yang menyusun
-Selaras:
indikatornya;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
apabila dengan
40%< Target
yg baik < 60%;
c,Relevan
Renstra<60%;
--d,Berdasarkan
indikator
yg
kiri RPJMD;
di sisi
apabila 20%<
Target
ygSMART;
baik
< 40% sasaran2 yang akan diwujudkan
Sasaran2
yang
ada
di RKT
merupakan
dalam
d, apabila
20% < SKPD yang menyusun
--e,Target2
Berdasarkan
basis
data
20%memadai
apabila kinerja
Target
yg baik
<yang
RPJMD/RKPD;
RKT
merupakan
breakdown dari target2 kinerja dalam Renstra<40%
Sasaran,
indikator
dan
target
yang
ditetapkan
dalam
RKT
menjadi
penyebab
(memiliki
kausalitas)
Dokumen RKT telah selaras dengan
a, apabila lebih dari 80% sasaran dalam RKT telah selaras dengan
e, apabila SKPD hubungan
yang menyusun
Renstra<
Target yg baik:
terwujudnya
tujuan
dan sasaran yang ada di RPJMD/RKPD
tujuan/sasaran
RPJMD/RKPD;
dokumen RPJMD/Renstra SKPD dan
20%
- Selaras dengan RPJMN/RPJMD;
b,
apabila
< keselarasan
sasaran
dengan
Dokumen
RKPD/RKT
atasannya
RKT dengan
RPJMD/RKPD
Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPD
telah
a,
apabila 60%
RPJMD
telah yg
memuat
keseluruhan
subtansi
komponen <
SMART;
- Berdasarkan
indikator
Jawaban
tentang
Implemetasi
RKT harus selalu dikaitkan dengan (dipengaruhi oleh) kondisi (jawaban) tentang
IMPLEMENTASI PERENCANAAN
80%;
tersebut;
memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
- Berdasarkan
basis
data RKT
yang memadai
Pemenuhan
dan
Kualitas
KINERJA TAHUNAN (2.25%)
c,
< keselarasan
sasaran
RKT dengan
RPJMD/RKPD<
b, apabila
apabila 40%
RPJMD
telah memuat
keseluruhan
subtansi
komponen
program, indikator kinerja sasaran, target
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
a,
apabila > 80% target
sasaran
yg ditetapkan telah selaras;
Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPD
telah
tahunan,
kinerja
tujuan
dan
target 60%;
tahunan;
tersebut,
Dokumenindikator
RKT telah
digunakan
sebagai
a,
apabilakecuali
lebih dari 80%
sasaran dan indikator kinerja di RKT telah
jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan
sisi kiri
dengan
Dokumen
b, apabila
apabila 20%
60%
Sasaran
yg sasaran
selaras
< 80%;
selaras
RKT
dengan
RPJMD/RKPD
<<keselarasan
c,
apabila
RPJMD
tidak dilengkapi
jangka
menengah
target
jangka
menengah
yang < di
penetapan kinerja d
PK;
acuan untuk
menyusun
ditetapkan
dalam
di sisi kiri
40% << sasaran
Sasarandan
yg selaras
60%; di RKT telah
RPJMN/Dokumen
RPJMD
c, apabila
apabila 60%
40%
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
terukur;
b,
indikator<kinerja
(PK)
ygindikator
selaras
40% RPJMD/RKPD < 20%
d apabila
e,
apabila
keselarasan
RKT<kinerja
dengan
di sisi kiri
d,
RPJMD20%<
tidak
dilengkapi
PK < sasaran
80%;
ditetapkan
dalamSasaran
1
yg selaras
20%
e,
apabila
sasaran,kinerja
indikator
dan telah
target
e, apabila
RPJMD Sasaran
tidak<memuat
tujuan,
c,
40%
sasaran
dan <indikator
di RKT
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
ditetapkan dalam PK < 60%;
di sisi kiri
KUALITAS RENSTRA (6.25%)
d apabila 20% < sasaran dan indikator kinerja di RKT telah
Selaras:
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
Tujuan dan sasaran telah berorientasi
ditetapkan dalam PK < 40%
-berorientasi
Sasaran2 yang
hasil;ada di RKT merupakan sasaran2 yang akan diwujudkan dalam RPJMD;
hasil
e, apabila sasaran dan indikator di RKT yg telah ditetapkan dalam PK
-b,Target2
RKT merupakan
dari target2 kinerja dalam jawaban
RPJMD/RKPD;
apabila kinerja
60%< berorientasi
hasil breakdown
< 80%;
a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
< 20%
-c,Sasaran,
indikator
dan target
yang
ditetapkan dalam RKT menjadi penyebab
(memiliki hubungan kausalitas)
berorientasi
hasil
<60%;
apabila 40%<
di sisi kiri
terwujudnya
tujuan
dan
sasaran
yang
ada
di
RPJMD/RKPD
d,
apabila
20%
<
berorientasi
hasil<40%
dijadikan acuan atau selaras:
< 20%
apabila tujuan
dan di
sasaran
yg berorientasi
-e,Sasaran2
yang ada
RKT dijadikan
sasaran2
yang akan diwujudkan dalam PK
Jawaban
Implemetasi RKT harus selalu dikaitkan dengan (dipengaruhi oleh) kondisi (jawaban) tentang
IMPLEMENTASI PERENCANAAN
-Berorientasi
Target2 tentang
kinerja
hasil:dalam RKT dijadikan acuan dalam (selaras dengan) target2 kinerja tahunan dalam PK
Pemenuhan
dan
Kualitas
RKT
KINERJA TAHUNAN (2.25%)
-- Sasaran
dan
indikatoratau
yang
diperjanjikan
penting dalam PK didasarkan (mengacu) kepada sasaran dan indikator yang ada
berkualitas
outcome
output
RKT proses/kegiatan
di
- bukan
Dokumen RKT telah digunakan sebagai
a,
apabila lebih dari 80% sasaran dan indikator kinerja di RKT telah
- menggambarkan
kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan
acuan untuk menyusun penetapan kinerja ditetapkan
dalam PK;
b,
sasaran
dan indikator
di RKT
telahtelah
(PK)
Dokumen RKT digunakan
sebagai
a, apabila
apabila 60%
lebih <dari
80% sasaran
dalamkinerja
RKT
telah
selaras
dengan
Program/kegiatan
merupakan
cara acuan
untuk
program/kegiatan
dalam
RPJMD
PK < 80%;
ditetapkan
dalam
SKPD;
dalam penyusunan
RKT SKPD
sasaran
RKT
(selaras dengan)
tujuan/sasaran;
mencapai
selaras dengan
sasaran
dan<sasaran
indikator
kinerja
di RKT
telah RKT
b, apabila
apabila 40%
60%
< keselarasan
keselarasan
dengan
sasaran
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan c,
60%<<
80%; RKT
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
PK < 60%; < 60%;
ditetapkan
dalamkeselarasan
SKPD
< 80%;
40%<
c, apabila
di sisi kiri
indikatorRKT
kinerja
di RKT
telah RKT
d
sasaran
dan <40%
c,
apabila 20%
40%
keselarasan
sasaran
dengan
sasaran
20%<<< keselarasan
d, apabila
ditetapkan
dalam PK < 40%
SKPD
< 60%;
< 20%
e, apabila
keselarasannya
e,
apabila 20%
sasaran
dan indikator
di RKTRKT
yg telah ditetapkan dalam PK
d
apabila
keselarasan
sasaran
Merupakan
cara< untuk
mencapai,
artinya: dengan sasaran RKT

di sisi kiri
- Selaras;
2
4
e,
apabila Target yg baik < 20% 3
- Memiliki
sebab
akibat (kausalitas)
7 Indikator kinerja sasaran dan kegiatan
a,
apabila hubungan
lebih dari 80%
indikator
di RKT memenuhi kriteria SMART;
- Cukup
dan sasaran
dalam
RPJMD
Lampiran 3
telah memenuhi kriteria indikator kinerja
< indikator ditujuan
RKT memenuhi
kriteria
SMART
< 80%;
b,
apabilauntuk
60% mewujudkan
Target
yg baik:
LEMBAR
KRITERIA EVALUASI
baik
kriteria SMART < 60%; d
c,
apabila
40%
indikator
di RKT
RPJMD/Renstra
SKPD telah menyajikan
5 yang
a,Selaras
apabila dengan
lebih <dari
80% IKU
yangmemenuhi
telah diformalkan
dimanfaatkan
RPJMD;
AKUNTABILITAS
KINERJA
PEMERINTAH
iindikatorINSTASI
di RKT memenuhi
kriteriaDAERAH
SMART <(PROP/KAB/KOTA)
40% e,
apabila 20% <
IKU
mengukur
-untuk
Relevan
dengantujuan/sasaran
indikatornya; dalam RPJMD;
apabila
indikator
di
RKT memenuhi
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
apabila
60%<
pemanfaatan
IKU kriteria
< 80%; SMART < 20%
-b,Berdasarkan
indikator
yg SMART;
jawaban
di
sisi kiria,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
pemanfaatan
< 60%;
apabila 40%<
-c,Berdasarkan
basis
data yang IKU
memadai
di sisi kiri
PENJELASAN
d, apabila 20%< pemanfaatan IKU <40%
NO 9 Dokumen
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
RKT telah selaras
dengan
a,
apabila pemanfaatan
lebih dari 80%IKU
sasaran
RKT
telah selaras dengan
e, apabila
dalamdalam
RPJMD
< 20%
PROP/KAB/KOTA
SKPD
tujuan/sasaran RPJMD/RKPD;
dokumen RPJMD/Renstra SKPD dan
dan
sasaran
dalam RPJMD
a,
apabila
lebih
dari
80%
indikator
tujuan
kinerja
tujuan
(outcome)
dan
1 6 Indikator
2
3
4
b,
60% < keselarasan sasaran RKT dengan RPJMD/RKPD
dengan Dokumen RKPD/RKT atasannya
<
telah
memenuhi
kriteria
telah
sasarankinerja
(outcome
dan output)
8 Target
ditetapkan
dengan
baik
a,
apabila
lebih dari
80%SMART;
target yg ditetapkan berkriteria baik;
80%;
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
indikator
kinerja yang
80%;
b, apabila 40%
60%<< Indikator
ygSMART<
baik
< 80%;
Target
RKT dengan RPJMD/RKPD<
c,
keselarasan
sasaran
I. memenuhi
DOKUMENkriteria
RENSTRA
(12.5%)
baik
c, apabila 40%<
jawaban a,b,c,d,e
a,b,c,d,e mengacu
mengacu pada
pada penjelasan
penjelasan
40%< Indikator
Target ygSMART<60%;
baik < 60%;
60%;
RENSTRA (2.5%)
a. PEMENUHAN
jawaban
apabila
20%<
Indikator
SMART<40%
kiri
di
sisi kiri
d,
20%<
Target
yg
baik
<
40%
d apabila 20% < keselarasanCukup
sasaran
RKT dengan RPJMD/RKPD < di
1 Dokumen RPJMD telah ada
jelas.
Tidak
untuk SKPD
sisi
indikator
SMART
20% < 20%
e,
apabila
Target
ygyang
baik <
40%
Dokumen Renstra SKPD telah ada
Tidak
untuk
PEMDA
a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
e, apabila keselarasan sasaran RKT dengan RPJMD/RKPD < 20%
menyusun Renstra;

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

439

440

SETDITJEN PHKA - 2012


tersebut;
b, apabila RPJMD telah memuat keseluruhan subtansi komponen
a, apabila lebih dari 80% sasaran dalam RKT telah selaras dengan
tersebut, kecuali target tahunan;
sasaran RKT SKPD;
c, apabila
tidak dilengkapi
target
jangka
menengah
b,
apabila RPJMD
60% < keselarasan
sasaran
RKT
dengan
sasaranyang
RKT
terukur;< 80%;
SKPD
d,
RPJMD
tidak
dilengkapi
indikator
kinerja
c, apabila 40% < keselarasan sasaran RKT dengan sasaran RKT
e, RPJMD
tidak memuat tujuan, sasaran, indikator dan target
SKPD
< 60%;
d apabila 20% < keselarasan sasaran RKT dengan sasaran RKT
SKPD < 40%
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
e, apabila keselarasan sasaran RKT dengan sasaran RKT SKPD <
berorientasi hasil;
20%
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
40%< atau
berorientasi
<60%;
c, apabilaacuan
dijadikan
selaras hasil
:
apabila kinerja
20% < tahunan
berorientasi
hasil<40%
-d,Target2
dalam
RKT telah di-breakdown dalam
< 20%
e, apabiladengan)
tujuan dan
sasaran
ygtahunan
berorientasi
(selaras
target2
kinerja
dalam
RKT SKPD

Merupakan cara untuk mencapai, artinya:

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


Tidak untuk SKPD
di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

Jawaban tentang Implemetasi RKT harus selalu dikaitkan dengan (dipengaruhi oleh) kondisi (jawaban) tentang
PROP/KAB/KOTA
SKPD
Pemenuhan dan Kualitas RKT
3
4
a, apabila lebih dari 80% sasaran dan indikator kinerja di RKT telah
ditetapkan dalam PK;
b, apabila 60% < sasaran dan indikator kinerja di RKT telah
ditetapkan dalam PK < 80%; Cukup jelas.
Tidak untuk SKPD
c, apabila 40% < sasaran dan indikator kinerja di RKT telah
jawaban
padatelah
penjelasan
Tidak untuk PEMDA
a, apabilaa,b,c,d,e
lebih darimengacu
80% SKPD
ditetapkan dalam PK < 60%;
di
sisi kiri Renstra;
menyusun
d apabila 20% < sasaran dan indikator kinerja di RKT telah
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
ditetapkan dalam PK < 40%
Renstra< 80%;
e, apabila sasaran dan indikator di RKT yg telah ditetapkan dalam PK
c, apabila 40%< SKPD yang menyusun
< 20%
Renstra<60%;
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
dijadikan acuan atau selaras:
- Sasaran2 yang ada di RKT dijadikan sasaran2 yang akan diwujudkan Renstra<40%
dalam PK
menyusun
e, apabila
SKPD
yang dalam
- Target2 kinerja dalam RKT dijadikan acuan dalam (selaras dengan) target2
kinerja
tahunan
PK Renstra<
20% kepada sasaran dan indikator yang ada
- Sasaran dan indikator yang diperjanjikan dalam PK didasarkan (mengacu)
di
a, RKT
apabila RPJMD telah memuat keseluruhan subtansi komponen

-Berorientasi
Sasaran2 yang
hasil:ada di RKT dijadikan sasaran2 yang akan
RKTatau
SKPD
diwujudkan
- berkualitasdalam
outcome
output penting
-- Sasaran,
indikator dan target yang ditetapkan dalam RKT SKPD
bukan proses/kegiatan
hubungan
kausalitas)
menjadi
penyebab (memiliki
- menggambarkan
kondisi atau
output penting
yangterwujudnya
ingin diwujudkan
sasaran2 yang ada di RKT
4 Program/kegiatan merupakan cara untuk
a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan dalam RPJMD telah
mencapai (selaras dengan)
selaras dengan tujuan/sasaran;
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
d, apabila 20%< keselarasan <40%
e, apabila keselarasannya < 20%

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah


memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
program, indikator kinerja sasaran, target
11 Dokumen RKT digunakan sebagai acuan
tahunan,
indikator kinerja tujuan dan target
dalam penyusunan RKT SKPD
jangka menengah

1 Dokumen RPJMD telah ada


Dokumen Renstra SKPD telah ada

KOMPONEN/SUB KOMPONEN
IMPLEMENTASI PERENCANAAN
c. KINERJA TAHUNAN (2.25%)
1
2
10 Dokumen RKTKINERJA
telah digunakan
A. PERENCANAAN
(35%) sebagai
penetapan kinerja
acuan untuk RENSTRA
menyusun (12.5%)
I. DOKUMEN
(PK)
RENSTRA (2.5%)
a. PEMENUHAN

NO

Lampiran 3
Selaras:
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
- Sasaran2 yang
ada di INSTASI
RKT merupakan
sasaran2DAERAH
yang akan
diwujudkan dalam RPJMD;
AKUNTABILITAS
KINERJA
PEMERINTAH
(PROP/KAB/KOTA)
- Target2 kinerja RKT merupakan breakdown dari target2 kinerja dalam RPJMD/RKPD;
- Sasaran, indikator dan target yang ditetapkan dalam RKT menjadi penyebab (memiliki hubungan kausalitas)
terwujudnya tujuan dan sasaran yang ada di RPJMD/RKPD
PENJELASAN

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KOMPONEN/SUB KOMPONEN
KOMPONEN
KOMPONEN/SUB
SKPD
4

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

4 Dokumen
Program/kegiatan
merupakan
cara untuk
2
PK disusun
segera setelah
anggaran
(selaras dengan)
mencapai disetujui
3 Dokumen
PK
telah
memuat
sasaran,
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan
program, indikator kinerja, dan target
jangka pendek

a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan dalam RPJMD


cukuptelah
jelas
selaras dengan tujuan/sasaran;

SKPD yang menyusun PK mengacu pada SE


Menpan 29 tahun 2010

a, apabila lebih dari 80% SKPD telah


menyusun PK;
b, apabila 60% < SKPD telah menyusun PK <
80%;
jawaban
mengacu
penjelasan
c,
apabilaa,b,c,d,e
40% < SKPD
telahpada
menyusun
PK <
di sisi kiri
60%;
d apabila 20% < SKPD telah menyusun PK <
40%
e, apabila SKPD telah menyusun PK < 20%

a,
PK telah
memuat keseluruhan
subtansi komponen
b, apabila 60%<
keselarasan
< 80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
tersebut;
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
di sisi kiri
b,
apabila
PK
telah
memuat
keseluruhan
subtansi
komponen
tersebut,
d, apabila 20%< keselarasan <40%
dilengkapi dengan
namun
hanya
< 20%> 60% indikator dan target yang
e, apabila
keselarasannya
SMART;

Berorientasi hasil:
- berkualitas outcome atau output penting
- bukan proses/kegiatan
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan

a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
berorientasi hasil;
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi < 20%

Tidak untuk PEMDA

SKPD telah
ada
b. Dokumen
KUALITASPK
RENSTRA
(6.25%)
3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

a. PEMENUHAN PK (3%)
1 Dokumen PK telah ada

a, apabila RPJMD telah memuat keseluruhan subtansi komponen


tersebut;
b, apabila RPJMD telah memuat keseluruhan subtansi komponen
tersebut, kecuali target tahunan;
jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan
c, apabila RPJMD tidak dilengkapi target jangka menengah yang
di sisi kiri
terukur;
Ya,
apabilatidak
terdapat
dokumen
PK yang
secara formal telah ditandatangani (Sesuai PerMenpanNo 29/2010)
d, RPJMD
dilengkapi
indikator
kinerja
e, RPJMD tidak memuat tujuan, sasaran, indikator dan target

ada di RKT

Tidak untuk SKPD


jawaban
padatelah
penjelasan
a,
apabilaa,b,c,d,e
lebih darimengacu
80% SKPD
di
sisi kiri Renstra;
menyusun
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
Renstra< 80%;
c, apabila 40%< SKPD yang menyusun
Renstra<60%;
dijadikan acuan atau selaras :
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
- Sasaran2 yang ada di RKT dijadikan sasaran2 (hasil2 program) yang akan
diwujudkan dalam RKA
Renstra<40%
- Target2 kinerja tahunan dalam RKT telah diusulkan menjadi target2 kinerja
tahunan
dalam
e, apabila
SKPD
yangRKA
menyusun Renstra<
- Hasil2 program, indikator dan target yang diusulkan dalam RKA dilandasi
20%oleh sasaran, indikator dan target2 yang

PROP/KAB/KOTA
3
a, apabila lebih dari 80% indikator dan target kinerja di RKT telah
digunakan dalam RKA;
b, apabila 60% < indikator dan target kinerja di RKT telah digunakan
dalam RKA < 80%;
Cukup jelas.
c, apabila 40% < indikator dan target kinerja di RKT telah digunakan
Tidak untuk PEMDA
dalam RKA < 60%;
d apabila 20% < indikator dan target kinerja di RKT telah digunakan
dalam RKA < 40%
e, apabila Indikator dan target kinerja di RKT yang telah digunakan
dalam RKA < 20%

PENJELASAN
PENJELASAN

Lampiran 3

2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah


memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
program, indikator kinerja sasaran, target
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target
III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (15%)
jangka menengah

1 Dokumen RPJMD telah ada


Dokumen Renstra SKPD telah ada

1
2
12 Dokumen RKT
telah digunakan
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%) sebagai
anggaran (RKA)
untuk RENSTRA
menyusun (12.5%)
I. acuan
DOKUMEN
RKT vs (2.5%)
Target kinerja
Target kinerja
PEMENUHAN
RENSTRA
a. (a.l.
RKA)

NO
NO

LEMBAR KRITERIA EVALUASI


AKUNTABILITAS KINERJA INSTASI PEMERINTAH DAERAH (PROP/KAB/KOTA)

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

441
441

442

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

cukup jelas

- berkualitas outcome atau output penting


- bukan proses/kegiatan
diwujudkan
-a,menggambarkan
atau output
pentingdalam
yang ingin
apabila lebih darikondisi
80% tujuan
dan sasaran
RPJMD
telah

a, apabila PK telah memuat keseluruhan subtansi komponen


tersebut;
Cukup jelas.
b, apabila PK telah memuat keseluruhan subtansi komponen tersebut,
Tidak untuk PEMDA
namun hanya dilengkapi dengan > 60% indikator dan target yang
SMART;
c, apabila PK telah memuat keseluruhan subtansi komponen tersebut,
namun hanya dilengkapi dengan > 40% indikator dan target yang
SMART;
d, apabila PK tidak dilengkapi dengan Indikator sasaran
e, apabila PK tidak dilengkapi dengan indikator dan target sasaran

PROP/KAB/KOTA
3

PENJELASAN

a, apabila lebih dari 80% indikator di PK memenuhi kriteria SMART;


- berkualitas outcome atau output penting
b, apabila 60% < indikator di PK memenuhi kriteria SMART < 80%;
proses/kegiatan
- bukan
c,
apabila
40% < indikator di PK memenuhi kriteria SMART < 60%; d
- menggambarkan
kondisi
output penting
yang
ingin diwujudkan
apabila
20% < iindikator
di atau
PK memenuhi
kriteria
SMART
< 40% e,
PK
memenuhi
kriteria
SMART
<
20% telah
apabila
indikator
di
a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan dalam RPJMD

Berorientasi hasil:

hasil;
berorientasi
a,
apabila lebih
dari 80% indikator di PK adalah IKU;
b, apabila
apabila 60%
60%<< berorientasi
hasiladalah
< 80%;
indikator di PK
IKU < 80%;
b,
<60%;IKU < 60%;
40% <berorientasi
indikator di hasil
PK adalah
c, apabila 40%<
d,apabila
apabila 20%
20%<<indikator
berorientasi
hasil<40%
di PK
adalah IKU < 40%
d
e, apabila tujuan
indikator
di sasaran
PK adalah
< 20% < 20%
dan
yg IKU
berorientasi

Merupakan cara untuk mencapai, artinya:

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai (selaras dengan)
selaras dengan tujuan/sasaran;
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
d, apabila 20%< keselarasan <40%
e, apabila keselarasannya < 20%

6 Indikator kinerja sasaran telah memenuhi


kriteria indikator kinerja yang baik

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil
5 PK
telah menyajikan IKU

a, apabila RPJMD telah memuat keseluruhan subtansi komponen


a,
apabila lebih dari 80% sasaran telah berorientasi hasil;
tersebut;
< sasaran
telah berorientasi
hasil
< 80%;
b,
b, apabila
apabila 60%
RPJMD
telah memuat
keseluruhan
subtansi
komponen
program, indikator kinerja sasaran, target
apabilakecuali
40% < target
sasaran
telah berorientasi hasil < 60%; d
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target c,
tahunan;
tersebut,
apabila 20% < sasaran telah berorientasi hasil < 40%
jangka menengah
c, apabila RPJMD tidak dilengkapi target jangka menengah yang
e, apabila sasaran telah berorientasi hasil < 20%
terukur;
d, RPJMD tidak dilengkapi indikator kinerja
Berorientasi hasil:
e, RPJMD tidak memuat tujuan, sasaran, indikator dan target

PK (7.5%)
b.
2 KUALITAS
Dokumen RPJMD/Renstra
SKPD telah
4 Sasaran
telahmisi,
berorientasi
hasil
tujuan, sasaran,
memuat visi,

1
2
2 Dokumen PK KINERJA
disusun segera
A. PERENCANAAN
(35%)setelah
disetujui
I. anggaran
DOKUMEN
RENSTRA (12.5%)
3 Dokumen
PK telah
memuat
sasaran,
PEMENUHAN
RENSTRA
(2.5%)
a.
program, indikator kinerja, dan target
1 Dokumen RPJMD telah ada
jangka pendek
Dokumen Renstra SKPD telah ada

NO

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


jawaban
di sisi kiria,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
di sisi kiri

di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


jawaban
di
sisi kiria,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan

Tidak untuk SKPD


a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
menyusun Renstra;
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
jawaban
mengacu pada penjelasan
Renstra<a,b,c,d,e
80%;
kiri 40%< SKPD yang menyusun
di
c, sisi
apabila
Renstra<60%;
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
Renstra<40%
e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
20%

SKPD yang menyusun PK mengacu pada SE


Menpan 29 tahun 2010
SKPD

menyusun PK;
b, apabila 60% < SKPD telah menyusun PK <
80%;
Lampiran 3
c, apabila 40% < SKPD telah menyusun PK <
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
60%;
AKUNTABILITAS KINERJA INSTASI PEMERINTAH DAERAH (PROP/KAB/KOTA)
d apabila 20% < SKPD telah menyusun PK <
40%
e, apabila SKPD telah menyusun PK < 20%

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

kriteria indikator kinerja yang baik

3
Cukup
jelas.
a, apabila lebih dari 80% target
yg ditetapkan
berkriteria baik;
Tidak
untuk60%<
PEMDA
b, apabila
Target yg baik < 80%;
c, apabila 40%< Target yg baik < 60%;
d, apabila 20%< Target yg baik < 40%
e, apabila Target yg baik < 20%

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

443
443

9 Dokumen PK telah dimonitor


pencapaiannya secara berkala

a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan dalam RPJMD telah


selaras dengan tujuan/sasaran;
b,
apabilatentang
60%< keselarasan
80%;
Jawaban
Implemetasi <PK
harus selalu dikaitkan dengan (dipengaruhi
oleh)
kondisi mengacu
(jawaban)pada
tentang
jawaban
a,b,c,d,e
penjelasan
apabila 40%<
c,
Pemenuhan
dan keselarasan
Kualitas PK < 60%;
di sisi kiri
d, apabila 20%< keselarasan <40%
a, apabila
apabila keselarasannya
lebih dari 80% capaian
< 20% sasaran di PK telah dimonitor;
e,
b, apabila 60% < monitoring capaian sasaran PK < 80%;

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai (selaras dengan)
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan
c. IMPLEMENTASI PK (4.5%)

b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;


jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;
di sisi kiri
d,
apabila 20% < berorientasi hasil<40%
Selaras:
< 20%(breakdown) dari target2 kinerja dalam Kontrak
e,
apabila kinerja
tujuan dan
sasaran yg uraian
berorientasi
- Target2
PK merupakan
lebih lanjut
Kinerja/RPJMD/RKPD;
Berorientasi
hasil:
Sasaran2 yang
ada diatau
PK output
merupakan
sasaran2 yang akan diwujudkan dalam Kontrak Kinerja/RPJMD/RKPD;
-- berkualitas
outcome
penting
Sasaran,
indikator dan target yang ditetapkan dalam PK menjadi penyebab (memiliki hubungan kausalitas)
proses/kegiatan
-- bukan
tujuan kondisi
dan sasaran
yang ada
di Kontrak
Kinerja/RPJMD/RKPD
-terwujudnya
menggambarkan
atau output
penting
yang ingin
diwujudkan

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

4
Tidak untuk SKPD
a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
menyusun Renstra;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
di sisi kiri
Renstra< 80%;
c, apabila 40%< SKPD yang menyusun
Renstra<60%;
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
Renstra<40%
e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
20%

jawaban a,b,c,d,e mengacu


SKPD pada penjelasan
di sisi kiri

SKPD
4

Kinerja/RPJMD/RKPD< 40%
e, apabila
apabila lebih
keselarasan
sasaran
a,
dari 80%
tujuan PK
dandengan
sasaranKontrak
dalam RPJMD telah
Kinerja/RPJMD/RKPD
< 20%
hasil;
berorientasi

Target yg baik:
- Selaras dengan RPJMD, RKT dan RKA;
- Relevan dengan indikatornya;
- Berdasarkan indikator yg SMART;
- Berdasarkan
basis
datamemuat
yang memadai
2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah
a,
apabila RPJMD
telah
keseluruhan subtansi komponen
tersebut;
8 memuat
Dokumenvisi,
PKmisi,
telahtujuan,
selarassasaran,
dengan
a, apabila lebih dari 80% sasaran dalam PK telah selaras dengan
b,
apabila RPJMD
telah
memuat
kinerjadan
sasaran,
target
keseluruhan subtansi komponen
program,
PK atasannya
Dokumen
dalam
Kontrak
Kinerja/RPJMD/RKPD;
dokumen indikator
tujuan/sasaran
tahunan,
indikator kinerja tujuan dan target tersebut,
tahunan;
RKT
b, apabilakecuali
60% < target
keselarasan
sasaran PK dengan Kontrak
c,
apabila RPJMD tidak< dilengkapi
jangka menengah
target jangka menengah yang
Kinerja/RPJMD/RKPD
80%;
terukur;
c, apabila 40% < keselarasan sasaran PK dengan Kontrak
d,
RPJMD
tidak
dilengkapi
indikator
kinerja
Kinerja/RPJMD/RKPD < 60%;
sasaran,
dan target
e,
RPJMD20%
tidak<memuat
tujuan,
d apabila
keselarasan
sasaran
PK indikator
dengan Kontrak

1
2
A.NO
PERENCANAAN
KINERJA (35%)
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
(2.5%)
1 a. PEMENUHAN RENSTRA
2
1
RPJMD
telah ada
7 Dokumen
Target kinerja
ditetapkan
dengan baik
Dokumen Renstra SKPD telah ada

a, apabila lebih dari 80% indikator di PK memenuhi kriteria SMART;


di PK memenuhi kriteria SMART < 80%;
b, apabila 60% < indikatorPROP/KAB/KOTA
3
kriteria SMART
< 60%; d
c, apabila 40% < indikator di PK memenuhi
PENJELASAN
apabila 20% < iindikator di PK memenuhi kriteria SMART < 40% e,
kriteria SMART < 20%
apabila indikator di PK memenuhi
PROP/KAB/KOTA

PENJELASAN

Lampiran 3

a, apabila lebih dari 80%


indikator
di PK adalah
IKU;
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
b, apabila 60% < indikator di PK adalah IKU < 80%;
AKUNTABILITAS
KINERJA INSTASI PEMERINTAH DAERAH (PROP/KAB/KOTA)
c, apabila 40% < indikator di PK adalah IKU < 60%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
d apabila 20% < indikator di PK adalah IKU < 40%
di sisi kiri
e, apabila indikator di PK adalah IKU < 20%

NO 6 Indikator
KOMPONEN/SUB
kinerja sasaran KOMPONEN
telah memenuhi

5 PK telah menyajikan IKU

- berkualitas outcome atau output penting


- bukan proses/kegiatan
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

444

SETDITJEN PHKA - 2012

10
4

11

b.
3

c.

2
10

a, apabila lebih dari 80% sasaran


dalam PK telah selaras dengan
PROP/KAB/KOTA
SKPD
tujuan/sasaran dalam Kontrak Kinerja/RPJMD/RKPD;
3
4
b, apabila 60% < keselarasan sasaran PK dengan Kontrak
Jawaban tentang Implemetasi PK harus selalu dikaitkan dengan (dipengaruhi oleh) kondisi (jawaban) tentang
Kinerja/RPJMD/RKPD < 80%;
Pemenuhan dan Kualitas PK
c, apabila 40% < keselarasan sasaran PK dengan Kontrak
Kinerja/RPJMD/RKPD
< 60%;
a, apabila lebih dari 80%
capaian sasaran di PK telah dimonitor;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
Cukup
jelas.
Tidak untuk SKPD
d
sasaran
PK dengan
b, apabila
apabila 20%
60% << keselarasan
monitoring capaian
sasaran
PK <Kontrak
80%;
di sisi kiri
Tidak
untuk
PEMDA
a,
apabila lebih dari 80% SKPD telah
40%capaian sasaran PK < 60%;
Kinerja/RPJMD/RKPD<
c, apabila 40% < monitoring
jawaban a,b,c,d,e
Renstra;mengacu pada penjelasan
menyusun
e,
apabila 20%
keselarasan
sasaran
PK dengan
< monitoring
capaian
sasaranKontrak
PK < 40%
d apabila
kiri 60%< SKPD yang menyusun
di sisi
b,
apabila
Kinerja/RPJMD/RKPD
< 20% sasaran PK< 20%
e, apabila monitoring capaian
Renstra< 80%;
c, apabila 40%< SKPD yang menyusun
Renstra<60%;
Monitoring pencapaian sasaran:
Selaras:
d, apabila
20% < SKPD yang menyusun
kemajuannya;
- Capaian sasaran dalam PK secara periodik (minimal setiap 3 bulan) dipantau
- Target2 kinerja PK merupakan uraian lebih lanjut (breakdown) dari target2
kinerja dalam Kontrak
Renstra<40%
- Setiap ada deviasi segera dilakukan analisis dan dicarikan alternatif solusinya;
Kinerja/RPJMD/RKPD;
apabila SKPD
- Terdapat mekanisme yang memungkinkan pimpinan untuk mengetahuie,progress
kinerja yang
yang menyusun
terbaru (upRenstra<
dated
- Sasaran2 yang ada di PK merupakan sasaran2 yang akan diwujudkan20%
dalam Kontrak Kinerja/RPJMD/RKPD;
performance)
penyebab
(memiliki
hubungan
kausalitas)
Sasaran,
indikator
dan
target
yang
ditetapkan
dalam
PK
menjadi
Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah
a, apabila RPJMD telah memuat keseluruhan subtansi komponen
terwujudnya
tujuan
di Kontrak
Kinerja/RPJMD/RKPD
Dokumenvisi,
PKmisi,
telahtujuan,
dimanfaatkan
a, apabila lebih
daridan
80%sasaran
sasaranyang
dan ada
target
dalam PK
dimanfaatkan
sasaran,dalam
tersebut;
memuat
pengarahan
dan pengorganisasian
dan pengorganisasian
kegiatan;
dalam
pengarahan
b,
apabila
RPJMD telah
memuat keseluruhan
indikator
kinerja sasaran, target
subtansi komponen
program,
b, apabilakecuali
60% < target
pemanfaatan
kegiatan indikator kinerja tujuan dan target tersebut,
tahunan,
tahunan;sasaran dan target di PK < 80%;
jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan
sasaran
targetmenengah
di PK < 60%;
c, apabila
40% < pemanfaatan
c,
apabila RPJMD
tidak dilengkapi
jangka menengah
targetdan
jangka
yang
kiri kondisi (jawaban) tentang
di sisi oleh)
Jawaban
tentang
Implemetasi
harusdan
selalu
dikaitkan
dengan
d apabila 20% < pemanfaatan PK
sasaran
target
di PK <
40% (dipengaruhi
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
terukur;
IMPLEMENTASI PK (4.5%)
PK
Pemenuhan
dan Kualitassasaran
dankinerja
target di PK < 20%
e, apabila
di sisi kiri
d,
RPJMD pemanfaatan
tidak dilengkapi
indikator
dandimonitor;
target
e,
tidak dari
memuat
a, RPJMD
apabila lebih
80% tujuan,
capaiansasaran,
sasaran indikator
di PK telah
Dokumen PK telah dimonitor
b, apabila 60% < monitoring capaian sasaran PK < 80%;
pencapaiannya secara berkala
KUALITAS RENSTRA (6.25%)
c, apabila 40% < monitoring capaian sasaran PK < 60%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
Tujuan dan sasaran telah berorientasi
d apabila 20% < monitoring capaian sasaran PK < 40%
di sisi kiri
berorientasi hasil;
hasil
Pemanfaatan
PK dalam
pengarahan
pengorganisasian
kegiatan:
capaian
sasarandan
PK<
20%
e,
apabila monitoring
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu pada penjelasan
setiap
kegiatan;
- Sasaran2 dalam PK dijadikan dasar (acuan) untuk (memulai) pelaksanaan
c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;
sisi kiri kegiatan;
- Target2 kinerja dalam PK dijadikan acuan untuk mengevaluasi capaiandioutput2
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%
Monitoring
pencapaian
- Target2 kinerja
dalamsasaran:
PK dijadikan alasan untuk memberikan otorisasi ditunda atau diteruskannya suatu kegiatan
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi < 20%
- Terdapat
Capaian sasaran
dalam
secara
periodik
setiap 3dengan
bulan) dipantau
kemajuannya;
hubungan
yangPK
logis
antara
setiap(minimal
output kegiatan
sasaran (outcome)
yang akan dicapai;
- Setiap ada hasil:
deviasi segera dilakukan analisis dan dicarikan alternatif solusinya;
Berorientasi
mekanisme
yangoutput
memungkinkan
- Terdapat
berkualitas
outcome atau
penting pimpinan untuk mengetahui progress kinerja yang terbaru (up dated
proses/kegiatan
-performance)
Target kinerja yang diperjanjikan telah
a,bukan
apabila
lebih dari 80% Target kinerja telah dimanfaatkan untuk
-mengukur
menggambarkan
kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan
mengukur
keberhasilan
keberhasilan;
digunakanPK
untuk
Dokumen
telah
dimanfaatkan
dalam
a, apabila lebih
dari 80% sasaran dan target dalam PK dimanfaatkan
b,
apabila
60%
<
pemanfaatan
target kinerja
< 80%;
Program/kegiatan
merupakan cara untuk
a,
apabila
lebih daridan
80%pengorganisasian
program/kegiatan
dalam
RPJMD telah
pengarahan dan pengorganisasian
kegiatan;
dalam
pengarahan
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
pemanfaatan
kinerja
< 60%;
c, apabila
40%
dengan
mencapai
selaras
b,
apabila
60% <
<tujuan/sasaran;
pemanfaatan target
sasaran
dan target
di PK < 80%;
kegiatan (selaras dengan)
di sisi kiri
target
kinerja
<
40%
d
apabila
20%
<
pemanfaatan
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b,
apabila
60%<
keselarasan
<
80%;
c,
40% < pemanfaatan sasaran dan target di PK < 60%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
apabila20%
pemanfaatan
target<sasaran
kinerja<
e,apabila
apabila
40%<
60%; 20%
c,
d
< keselarasan
pemanfaatan
dan target di PK < 40%
di sisi kiria,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
jawaban
20%<
keselarasan
<40%
d,
apabila
pemanfaatan sasaran dan target di PK < 20%
e,
di sisi kiri
Pemanfaatan
target kinerja<untuk
20% mengukur keberhasilan;
e,
apabila keselarasannya
-Merupakan
(Capaian) cara
targetuntuk
kinerja
dijadikan
dasar
untuk
memberikan
penghargaan
(reward);
mencapai, artinya:

KOMPONEN/SUB KOMPONEN
8 Dokumen PK telah selaras dengan
PK atasannya
dokumen
1
2 dan Dokumen
RKT
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
IMPLEMENTASI
PK (4.5%)
I. c. DOKUMEN
RENSTRA
(12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
9 Dokumen PK telah dimonitor
1 Dokumen
RPJMD
telah berkala
ada
pencapaiannya
secara
Dokumen Renstra SKPD telah ada

NO

di sisi kiri

Lampiran 3
Selaras:
KRITERIA
EVALUASI
Target
yg kinerja
baik: PKLEMBAR
- Target2
merupakan
uraian lebih
lanjut (breakdown) dari target2 kinerja dalam Kontrak
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTASI
PEMERINTAH
DAERAH (PROP/KAB/KOTA)
-Kinerja/RPJMD/RKPD;
Selaras dengan
RPJMD,
RKT dan
RKA;
- Relevan
indikatornya;
Sasaran2dengan
yang ada
di PK merupakan sasaran2 yang akan diwujudkan dalam Kontrak Kinerja/RPJMD/RKPD;
- Berdasarkan
indikator
SMART;
Sasaran, indikator
danyg
target
yang ditetapkan dalam PK menjadi penyebab (memiliki hubungan kausalitas)
-terwujudnya
Berdasarkan
basisdan
data
yang memadai
tujuan
sasaran
yang ada di KontrakPENJELASAN
Kinerja/RPJMD/RKPD

e, apabila Target yg baik < 20%

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

- berkualitas outcome atau output penting


Mekanisme
pengumpulan data yang memadai:
- bukan proses/kegiatan
-- Terdapat
pedoman
atau SOP
tentangpenting
pengumpulan
datadiwujudkan
kinerja yang up to date;
menggambarkan
kondisi
atau output
yang ingin
- Ada kemudahan untuk menelusuri sumber datanya yang valid;
4 Program/kegiatan merupakan cara untuk
a,
apabila
lebih
dari
80%
program/kegiatan
dalam
RPJMD
telah
- Ada kemudahan untuk mengakses data bagi pihak yang berkepentingan;
dengan
tujuan/sasaran;yang jelas;
mencapai (selaras dengan)
-selaras
Terdapat
penanggungjawab
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan -b,Jelas
apabila
60%<
keselarasan < 80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
waktu
deliverynya;
apabila 40%<
keselarasan
60%; kesalahan data
di sisi kiri
-c,Terdapat
SOP yang
jelas jika< terjadi
d, apabila 20%< keselarasan <40%
e, apabila keselarasannya < 20%
II. KUALITAS PENGUKURAN (10%)
3 IKU telah dapat diukur secara obyektif
a,
apabila lebih
80%
IKU dapat
diukur (measurable);
Merupakan
caradari
untuk
mencapai,
artinya:

7 Target kinerja ditetapkan dengan baik

Pemanfaatan target kinerja untuk mengukur keberhasilan;


menyusun Renstra;
(reward);
- (Capaian) target kinerja dijadikan dasar untuk memberikan penghargaan
b, apabila
60%< SKPD yang menyusun
a,
apabila
lebih
dari
80%
target
yg
ditetapkan
berkriteria
baik;
- (Capaian) target kinerja dijadikan dasar untuk memilih dan memilah yang
berkinerja
dengan yang kurang (tidak)
Renstra<
80%;
yg
baik
<
80%;
b,
apabila
60%<
Target
berkinerja;
c, apabila 40%< SKPD yang menyusun
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu
pada
penjelasan
PENJELASAN
apabila
40%<
Target
yg
baik
<
60%;
c,
memberikan predikat
(baik,
cukup,
- (Capaian) target kinerja digunakan sebagai cara untuk menyimpulkan atau
Renstra<60%;
di sisi kiri
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
d,
apabila
20%< tidak
Target
yg baikberhasil,
< 40% gagal, dll) suatu kondisi atau keadaan
kurang,
tercapai,
tercapai,
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
SKPD
20%
e, apabila Target yg baik <PROP/KAB/KOTA
Renstra<40%
6
1
2
3
4
e,
apabila
SKPD
yang
menyusun
Renstra<
Target yg baik:
B. PENGUKURAN KINERJA (20%)
20%
- Selaras dengan RPJMN/RPJMD;
I. PEMENUHAN PENGUKURAN (4%)
2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah
a,
apabila RPJMD
telah yg
memuat
keseluruhan subtansi komponen
SMART;
- Berdasarkan
indikator
1 memuat
Telah terdapat
indikator
kinerja
utama
Tidak
untuk SKPD
Ya,
apabila
PEMDA
telah
memiliki
Indikator
Kinerja
Utama
(IKU)
tersebut;
visi, misi, tujuan, sasaran,
- Berdasarkan basis data yang memadai
(IKU)
sebagai
ukuran
kinerja
secaratarget
formal level
telah memuat
ditetapkan
secara formal
dalam
suatu
PEMDA
yang telah
b, apabila
RPJMD
indikator
kinerja
sasaran,
keseluruhan
subtansi
komponen
program,
sebagaimana
diatur telah
dalamselaras;
PermenPAN No. 9
a,
apabilakecuali
>pimpinan
80% target
sasaran
yg ditetapkan
8 Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPDdan
telah
tahunan, indikator
kinerja tujuan
target keputusan
tahunan;
tersebut,
jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan
Tahun
2007
dengan Dokumen
b, apabila
apabila
60% < Sasaran
yg selaras
< 80%;
selaras
c,
RPJMD
tidak dilengkapi
jangka menengah
target
jangka menengah yang
di sisi kiri
Tidak
untuk40%
PEMDA
Ya,
apabila
> 60% mengacu
SKPD telah
memiliki
< Sasaran yg selaras < 60%;
RPJMN/Dokumen RPJMD
c, apabila
jawaban
a,b,c,d,e
pada
penjelasan
terukur;
Indikator
ygindikator
selaras <kinerja
40%
d apabila
di sisi kiri Kinerja Utama (IKU) level SKPD
d,
RPJMD20%<
tidak Sasaran
dilengkapi
1
yang telah ditetapkan secara formal dalam
yg selaras
< 20%
e,
sasaran, indikator dan target
e, apabila
RPJMD Sasaran
tidak memuat
tujuan,
IKU SKPD telah ada
suatu keputusan pimpinan sebagaimana
b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)
diatur dalam PermenPAN No. 9 Tahun 2007
3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
hasil;
berorientasi
hasil
2 Terdapat
mekanisme pengumpulan data
a, apabila lebih dari 80% kriteria mekanisme pengumpulan data yang
b, apabilaterpenuhi;
60%< berorientasi hasil < 80%;
kinerja
memadai
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
<60%;
c, apabila 40%<
yang memadai < 80%;
b,
60% <berorientasi
pemenuhanhasil
kriteria
di sisi kiri
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
d,
apabila
20%
<
berorientasi
hasil<40%
c,
40% pemenuhan kriteria yang memadai < 60%;
di sisi kiri
< 20%< 40% e,
e,apabila
apabila 20%
tujuan
dan sasarankriteria
yg berorientasi
d
< pemenuhan
yang memadai
pemenuhan
apabila
Berorientasi
hasil: kriteria yang memadai < 20%

(Capaian) target kinerja dijadikan dasar untuk memilih dan memilah yang berkinerja dengan yang kurang (tidak)
-- Selaras;
-berkinerja;
Memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas)
- Cukup
(Capaian)
target
kinerja digunakan
sebagai
cara
untukRPJMD
menyimpulkan atau memberikan predikat (baik, cukup,
-Pemanfaatan
untuk
mewujudkan
tujuan dan
sasaran
dalam
PK
dalam pengarahan
dan
pengorganisasian
kegiatan:
Lampiran 3
kurang, tercapai, tidak tercapai, berhasil, gagal, dll) suatu kondisi atau keadaan
- Sasaran2 dalam PK
dijadikanKRITERIA
dasar (acuan)
untuk (memulai) pelaksanaan setiap kegiatan;
LEMBAR
EVALUASI
5 RPJMD/Renstra SKPD telah menyajikan
a, apabila lebih dari 80% IKU yang telah diformalkan dimanfaatkan
6
- Target2 kinerja
dalam INSTASI
PK dijadikan
acuan untuk DAERAH
mengevaluasi
capaian output2 kegiatan;
AKUNTABILITAS
KINERJA
PEMERINTAH
(PROP/KAB/KOTA)
IKU
untuk mengukur tujuan/sasaran dalam RPJMD;
- Target2 kinerja dalam PK dijadikan alasan untuk memberikan otorisasi ditunda atau diteruskannya suatu kegiatan
b, apabila 60%< pemanfaatan IKU < 80%;
jawaban(outcome)
a,b,c,d,e yang
mengacu
penjelasan
- Terdapat hubungan yang logis antara setiap output kegiatan dengan sasaran
akanpada
dicapai;
c, apabila 40%< pemanfaatan IKU < 60%;
di sisi kiri
PENJELASAN
d, apabila 20%< pemanfaatan IKU <40%
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
e, apabila pemanfaatan IKU dalam RPJMD < 20%
PROP/KAB/KOTA
SKPD
11 Target kinerja yang diperjanjikan telah
a, apabila lebih dari 80% Target
kinerja telah dimanfaatkan untuk
dan sasaran dalam RPJMD
a,
apabila lebih
dari 80% indikator tujuan
kinerja
tujuan
(outcome)
dan
1 6 Indikator
2
3
4
keberhasilan;
digunakan untuk mengukur keberhasilan
mengukur
telah
memenuhi
SMART;
sasaran (outcome
dan output)
target kinerja < 80%;
b, apabila
60% <kriteria
pemanfaatan
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%) telah
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
indikator
kinerja yang
SMART<
b,
60%<< Indikator
pemanfaatan
target80%;
kinerja < 60%;
c, apabila 40%
I. memenuhi
DOKUMENkriteria
RENSTRA
(12.5%)
di
sisi kiria,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
jawaban
apabila 20%
40%<
SMART<60%;
baik
c,
target kinerja < 40%
d apabila
< Indikator
pemanfaatan
RENSTRA (2.5%)
a. PEMENUHAN
kiri SKPD
di sisi untuk
d,
20%< Indikator
SMART<40%
target
kinerja<
20%
e, apabila pemanfaatan
1 Dokumen RPJMD telah ada
Cukup
jelas.
Tidak
e,
apabila
indikator
Dokumen Renstra SKPD telah ada
Tidak
untuk
PEMDAyang SMART < 20%
a, apabila lebih dari 80% SKPD telah

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

445

446
Tidak untuk PEMDA

a, apabila lebih dari 80% IKU dapat diukur (measurable);


b, apabila 60% < IKU dapat diukur (measurable) < 80%;
c, apabila 40% < IKU dapat diukur (measurable) < 60%; d
apabila 20% < iIKU dapat diukur (measurable) < 40% e,
apabila iIKU dapat diukur (measurable) <20%

SETDITJEN PHKA - 2012

a, apabila lebih dari 80% SKPD telah


menyusun Renstra;
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
Renstra< 80%;
penjelasan
jawaban
mengacu
c, apabilaa,b,c,d,e
40%< SKPD
yang pada
menyusun
di
sisi kiri
Renstra<60%;

berorientasi
<60%;
c, apabila
a,
apabila 40%<
lebih dari
80% IKUhasil
yang
ditetapkan terkait langsung
d, apabiladengan
20% < berorientasi
hasil<40%
sasaran atau
kondisi yang akan diwujudkan;
(relevan)
e, apabila
apabila 60%
tujuan< dan
yg berorientasi
yang relevan
< 80%; < 20%
b,
IKU sasaran

Menggambarkan hasil:
-a,berkualitas
outcome
atau
output
penting
apabila lebih
dari 80%
tujuan
dan
sasaran dalam RPJMD telah
-berorientasi
bukan proses/kegiatan
hasil;
-b,menggambarkan
kondisi
atau
output
penting yang ingin diwujudkan
apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di
sisi kiria,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan
jawaban
di sisi kiri

d, apabila 20% < SKPD yang menyusun


Renstra<40%
e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
20%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


c,
apabila 40%
< IKU yang relevan < 60%;
Berorientasi
hasil:
di sisi kiri
< IKU yang
< 40%
d
apabila 20%
- berkualitas
outcome
atau relevan
output penting
e,
apabila
IKU yang relevan < 20%
proses/kegiatan
- bukan
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan
Relevan:
4 Program/kegiatan merupakan cara untuk
apabila
lebih dari
80% program/kegiatan
dalam
RPJMD
-a,terkait
langsung
dengan
sasaran utama atau
kondisi
yangtelah
akan diukur
dengan
tujuan/sasaran;
mencapai (selaras dengan)
-selaras
mewakili
(representatif)
sasaran utama atau kondisi yang akan diwujudkan
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
6 IKU telah cukup untuk mengukur kinerja a, apabila lebih dari 80% IKU yang ditetapkan telah cukup untuk
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
di sisi kiri
mengukur atau menggambarkan sasaran atau kondisi yang akan
d, apabila 20%< keselarasan <40%
diwujudkan;
e, apabila keselarasannya < 20%
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
b, apabila 60% < IKU yang cukup < 80%;
Merupakan
cara<untuk
mencapai,
di sisi kiri
IKU yang
cukup artinya:
< 60%;
c,
apabila 40%

5 IKU telah relevan dengan kondisi yang


akan diukur

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

a, apabila lebih dari 80% IKU yg ditetapkan telah menggambarkan


hasil
b, apabila 60% < IKU yg ditetapkan telah menggambarkan hasil <
2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah
a, apabila RPJMD telah memuat keseluruhan subtansi komponen
80%;
tersebut;
memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
c, apabila 40% < IKU yg ditetapkan telah menggambarkan hasil <
b, apabila RPJMD telah memuat keseluruhan subtansi komponen
program, indikator kinerja sasaran, target
60%;
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target tersebut, kecuali target tahunan;
d apabila 20% < IKU yg ditetapkan telah menggambarkan hasil <
c, apabila RPJMD tidak dilengkapi target jangka menengah yang
jangka menengah
40%
terukur;
e, apabila IKU yg ditetapkan telah menggambarkan hasil < 20%
d, RPJMD tidak dilengkapi indikator kinerja
e, RPJMD tidak memuat tujuan, sasaran, indikator dan target

4 IKU telah menggambarkan hasil

Dokumen Renstra SKPD telah ada


II. KUALITAS PENGUKURAN (10%)
3 IKU telah dapat diukur secara obyektif

a, apabila lebih dari 80% kriteria mekanisme pengumpulan data yang


Lampiran 3
memadai terpenuhi;
LEMBAR kriteria
KRITERIA
yangEVALUASI
memadai < 80%;
b, apabila 60% < pemenuhan
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTASI
PEMERINTAH
DAERAH
< pemenuhan
kriteria
yang memadai
< 60%; (PROP/KAB/KOTA)
c, apabila 40%
di sisi kiri
d apabila 20% < pemenuhan kriteria yang memadai < 40% e,
apabila pemenuhan kriteria yang memadai < 20%
PENJELASAN
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
Mekanisme pengumpulan data yang memadai:
SKPD
- Terdapat pedoman atau PROP/KAB/KOTA
SOP tentang pengumpulan data kinerja yang up to date;
- Ada kemudahan untuk menelusuri3 sumber datanya yang valid;
1
2
4
- Ada kemudahan untuk mengakses data bagi pihak yang berkepentingan;
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
- Terdapat penanggungjawab yang jelas;
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
- Jelas waktu deliverynya;
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
- Terdapat SOP yang jelas jika
terjadi
kesalahan data
1 Dokumen RPJMD telah ada
Cukup
jelas.
Tidak untuk SKPD

2 Terdapat mekanisme pengumpulan data


kinerja

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

447
447

10 Indikator kinerja sasaran relevan dengan

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai (selaras dengan)
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan

9 Indikator kinerja sasaran menggambarkan


hasil

b.8 KUALITAS
RENSTRA (6.25%)
Indikator kinerja sasaran dapat diukur
3 Tujuan
dan sasaran telah berorientasi
secara obyektif
hasil

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

NO

2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah


misi,realisasinya
tujuan, sasaran,
7 memuat
IKU telahvisi,
diukur
program, indikator kinerja sasaran, target
8 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target
selaras dengan Dokumen
jangka menengah
RPJMN/Dokumen RPJMD

a, apabila lebih dari 80% Indikator sasaran terkait langsung (relevan)

a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan dalam RPJMD telah


selaras dengan tujuan/sasaran;
hasil:
Menggambarkan
b,
apabila 60%< keselarasan
< 80%;
penting
- berkualitas
outcome
atau output
apabila 40%<
keselarasan
< 60%;
c,
-d,bukan
proses/kegiatan
apabila 20%< keselarasan <40%
- menggambarkan
kondisi atau
output penting yang ingin diwujudkan
< 20%
e,
apabila keselarasannya

e, apabila Indikator yang menggambarkan hasil < 20%

Berorientasi
hasil:
bukan proses/kegiatan;
hasil (outcome),
-b,berkualitas
outcome
atau yang
outputmenggambarkan
penting
apabila 60%
< Indikator
hasil < 80%;
apabila
40%
<
Indikator yang menggambarkan hasil< 60%;
c,
- bukan proses/kegiatan
yang
menggambarkan
hasil
< 40%
d
apabila
20%
<
IIndikator
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin
diwujudkan

a, apabila lebih dari 80% Indikator sasaran telah menggambarkan

a,
apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
(measurable);
hasil;
berorientasi
b, apabila 60%
< Indikator yang dapat diukur < 80%;
40% <berorientasi
Indikator yang
diukur < 60%;
c, apabila 60%<
b,
hasildapat
< 80%;
d apabila
< berorientasi
Indikator yang
dapat
diukur< 40%
40%<
hasil
<60%;
c,
apabila 20%
e,
apabila
Indikator
yang
dapat
diukur
<
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%20%
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi < 20%

3
a, apabila lebih dari 80% Indikator sasaran dapat diukur

a,
apabila RPJMD
telah yg
memuat
keseluruhan subtansi komponen
SMART;
- Berdasarkan
indikator
tersebut;
-a,Berdasarkan
data IKU
yangyang
memadai
apabila lebihbasis
dari 80%
ditetapkan telah diukur
b,
apabila RPJMD
telah memuat
subtansi komponen
dan dilaporkan
dalamkeseluruhan
LAKIP;
realisasinya
a, apabila > 80% sasaran yg ditetapkan telah selaras;
tahunan;
tersebut,
b, apabilakecuali
60% < target
IKU level
telah diukur < 80%;
b, apabila 60% < Sasaran yg selaras < 80%;
c, apabila RPJMD
tidak
dilengkapi
40% < IKU
telah
diukur <target
60%; jangka menengah yang
c, apabila 40% < Sasaran yg selaras < 60%;
terukur;
d apabila 20% < IKU telah diukur < 40%
PENJELASAN
d apabila 20%< Sasaran yg selaras < 40%
d,
RPJMD
tidak
dilengkapi
indikator
kinerja
e, apabila IKU yang telah diukur < 20%
e, apabila Sasaran yg selaras < 20%
sasaran,
indikator
dan
target
e, RPJMD tidak memuat tujuan,
PROP/KAB/KOTA

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan

jawaban
di sisi kiria,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
di sisi kiri

SKPD
4

jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan


jawaban
mengacu pada penjelasan
di sisi kiria,b,c,d,e
jawaban
a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
di sisi kiri
di sisi kiri

Selaras;
-Menggambarkan
hasil:
yang cukup < 40%
d
apabila 20% < IKU
- Memiliki
sebab
(kausalitas)
berkualitas
atau output
IKUoutcome
yang cukup
<akibat
20% penting
e,
apabila hubungan
- Cukup
untuk mewujudkan tujuan dan sasaran dalam RPJMD
bukan proses/kegiatan
Lampiran 3
Cukup
artinya:
- menggambarkan kondisi
atauKRITERIA
output penting
yang ingin diwujudkan
LEMBAR
EVALUASI
5 RPJMD/Renstra SKPD telah menyajikan
lebih dari
yang telahuntuk
diformalkan
dimanfaatkan
-a, apabila
Representatif
(alat80%
ukurIKU
yg mewakili)
mengukur
kinerja yang seharusnya (lihat penjelasan A.I.b.9)
KINERJA
INSTASI
PEMERINTAH
DAERAH
(PROP/KAB/KOTA)
mengukur
tujuan/sasaran
dalam
RPJMD;
5 IKU telah relevan dengan kondisi yang AKUNTABILITAS
a,Jumlahnya
apabila
lebih
dari
80%
IKU
yang
ditetapkan
terkait
langsung
-untuk
memadai
utk
menyimpulkan
tercapainya
tujuan
atau sasaran utama
b,
apabiladengan
60%< pemanfaatan
< 80%;
sasaran atauIKU
kondisi
yang akan diwujudkan;
akan diukur
(relevan)
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
40%<< pemanfaatan
IKU << 80%;
60%;
c,
b, apabila 60%
IKU yang relevan
di sisi kiria,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
jawaban
7 IKU telah diukur realisasinya
a,
apabila 20%<
lebih <dari
IKU
yang
ditetapkan
telah PENJELASAN
diukur
pemanfaatan
IKU <40%
d,
c, apabila
40%
IKU80%
yang
relevan
< 60%;
di sisi kiri
dan< dilaporkan
dalam
realisasinya
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
e,
apabila 20%
pemanfaatan
IKUrelevan
dalam LAKIP;
IKU yang
<RPJMD
40% < 20%
d apabila
b,
apabila IKU
60%yang
< IKUrelevan
levelPROP/KAB/KOTA
telah
diukur < 80%;
SKPD
e, apabila
< 20%
a, apabila 40%
lebih <dari
indikator
pada penjelasan
c,
IKU80%
telah
diukur <tujuan
1 6 Indikator kinerja tujuan
2 (outcome) dan
3 60%; dan sasaran dalam RPJMD jawaban a,b,c,d,e mengacu
4
telah
memenuhi
kriteria
SMART;
telah
sasaran
(outcome
dan
output)
di sisi kiri
d
apabila 20% < IKU telah diukur < 40%
Relevan:
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
Indikator
SMART<
80%;
b,
apabila
60%<
< 20%
e,
IKU yang
telah diukur
- terkait langsung
dengan
sasaran
utama atau kondisi yang akan diukur
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
apabila 40%<
Indikatorsasaran
SMART<60%;
baik
c,
- mewakili
(representatif)
utama atau kondisi yang akan diwujudkan
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
di sisi kiri
d, apabila 20%< Indikator SMART<40%
1
RPJMD
telah
ada
Cukup
jelas.
Tidak
untuk SKPD
6 Dokumen
a, apabila
apabila indikator
lebih dari yang
80% SMART
IKU yang< ditetapkan
telah cukup untuk
IKU telah cukup untuk mengukur kinerja e,
7
20%
Dokumen Renstra SKPD telah ada
Tidak
untukatau
PEMDA
a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
menggambarkan sasaran atau kondisi yang akan
mengukur
menyusun Renstra;
diwujudkan;
jawaban
mengacu
penjelasan
b, apabilaa,b,c,d,e
60%< SKPD
yang pada
menyusun
yang
cukup
< 80%;
b, apabila
apabila 60%
IKU80%
7 Target kinerja ditetapkan dengan baik
a,
lebih <dari
target
yg ditetapkan
berkriteria baik;
di
sisi kiri 80%;
Renstra<
IKU yang
60%;
c, apabila
yg cukup
baik < <80%;
b,
apabila 40%
60%<< Target
c, apabilaa,b,c,d,e
40%< SKPD
yang pada
menyusun
yang
40%
d apabila
< IKU
jawaban
mengacu
penjelasan
apabila20%
40%<
Target
ygcukup
baik < <60%;
c,
Renstra<60%;
yang
cukup
20%< 40%
e, apabila
di sisi kiri
d,
apabila IKU
20%<
Target
yg <baik
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
e,
apabila
Target yg baik < 20%
Cukup
artinya:
Renstra<40%
- Representatif (alat ukur yg mewakili) untuk mengukur kinerja yang seharusnya (lihat penjelasan A.I.b.9)
e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
Target
yg baik:
- Jumlahnya
memadai utk menyimpulkan tercapainya tujuan atau sasaran utama
20%
- Selaras dengan RPJMN/RPJMD;

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

448

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

9 Indikator kinerja sasaran menggambarkan

sasaran yang akan diukur


2
8 Indikator kinerja sasaran dapat diukur
secara obyektif

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai (selaras dengan)
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan

Indikator kinerja sasaran telah diukur


realisasinya

13 Pengumpulan data kinerja dapat


diandalkan

11 Indikator kinerja sasaran cukup untuk


mengukur sasarannya

12

10 Indikator kinerja sasaran relevan dengan


hasil
sasaran yang akan diukur

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi

hasil
2 Dokumen
RPJMD/Renstra SKPD telah
memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
program, indikator kinerja sasaran, target
11 tahunan,
Indikator kinerja
sasaran
indikator
kinerjacukup
tujuanuntuk
dan target
mengukur sasarannya
jangka
menengah

1
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen RPJMD telah ada
10 Dokumen
Indikator
kinerja
sasaran
relevan
dengan
NO
KOMPONEN/SUB
Renstra
SKPDKOMPONEN
telah ada

NO

hasil

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

Tidak untuk SKPD


a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
menyusun Renstra; SKPD
b, apabila 60%< SKPD4yang menyusun
Renstra< 80%;
jawaban
mengacu
penjelasan
c, apabilaa,b,c,d,e
40%< SKPD
yang pada
menyusun
di
sisi kiria,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
Renstra<60%;
jawaban
kiri 20% < SKPD yang menyusun
di sisi
d,
apabila
Renstra<40%
e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
20%

SKPD
4

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

diwujudkan;

diandalkan;
Merupakan
cara<untuk
mencapai,
artinya:< 80%;
yang cukup
b, apabila 60%
indikator

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan

Relevan:
d apabila
Indikator
yang ditetapkan telah
realisasinya
< di sisi kiri
a,
apabila 20%
lebih <dari
80% program/kegiatan
dalamdiukur
RPJMD
telah
- terkait langsung dengan sasaran atau kondisi yang akan diukur
40%
dengan
tujuan/sasaran;
selaras
- Mewakili
(representatif)
sasaran/kondisi yang akan diwujudkan
e, apabila
apabila 60%<
Indikator
yang ditetapkan
b,
keselarasan
< 80%;telah diukur realisasinya < 20%
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
di sisi kiri
a, apabila lebih dari 80% indikator yang ditetapkan telah cukup untuk
d,
apabila 20%< keselarasan <40%
mengukur atau menggambarkan sasaran atau kondisi yang akan
< 20%
e,
a, apabila
apabila keselarasannya
lebih dari 80% data
(capaian) kinerja yang dihasilkan dapat

60%;

realisasinya dan
Berorientasi
hasil:dilaporkan dalam LAKIP;
sasaran atau kondisi yang akan diwujudkan < 40%
b,berkualitas
apabila 60%
< Indikator
ditetapkan
telah diukur realisasinya <
-e,
outcome
atau yang
output
pentinglangsung
apabila Indikator
sasaran
yang terkait
(relevan) dengan
80%;
-sasaran
bukan proses/kegiatan
atau kondisi yang akan diwujudkan < 20%
telah
diukur
apabila 40% < Indikator
yangoutput
ditetapkan
-c,menggambarkan
kondisi atau
penting
yang
inginrealisasinya
diwujudkan<

a, apabila lebih dari 80% Indikator yang ditetapkan telah diukur


d apabila 20% < Indikator sasaran terkait langsung (relevan) dengan

a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
a, apabila lebih dari 80% Indikator sasaran terkait langsung (relevan)
berorientasi hasil;
dengan sasaran atau kondisi yang akan diwujudkan;
Cukup artinya:
b,
hasil <terkait
80%; langsung (relevan) dengan
b, apabila
apabila 60%<
60% <berorientasi
Indikator sasaran
- apabila
Representatif
(alat
ukur yghasil
mewakili)
sasaran
40%<
berorientasi
<60%;untuk< mengukur
c,
kondisi
yang akan
diwujudkan
80%;
sasaran
atau
- Jumlahnya memadai utk menyimpulkan tercapainya sasaran
d,
apabila 40%
20% <
< Indikator
berorientasi
hasil<40%
c, apabila
sasaran
terkait langsung (relevan) dengan
20%
e,
apabilaatau
tujuan
dan yang
sasaran
ygdiwujudkan
berorientasi<<60%;
kondisi
akan
sasaran

-d bukan
apabilaproses/kegiatan
20% < indikator yang cukup < 40%
-e,menggambarkan
atau output
yang cukup
< 20%penting yang ingin diwujudkan
apabila indikatorkondisi

a, apabila lebih dari 80% Indikator sasaran telah menggambarkan


Relevan:

bukan
hasil
(outcome),
a,
apabila
RPJMD
telahproses/kegiatan;
memuat keseluruhan subtansi komponen
- terkait
langsung
dengan sasaran
atau kondisi yang
akan
diukur
b,
apabila
60% < Indikator
yang menggambarkan
hasil
< 80%;
tersebut;
-c,Mewakili
(representatif)
yang akan
diwujudkan
< Indikatorsasaran/kondisi
yang menggambarkan
hasil<
60%;
b, apabila
apabila 40%
RPJMD
telah memuat
keseluruhan subtansi
komponen
d apabila 20% < IIndikator yang menggambarkan hasil < 40%
tersebut, kecuali target tahunan;
hasil < 20%
e,
a, apabila
apabila Indikator
lebih dari yang
80% menggambarkan
indikator yang ditetapkan
telah cukup untuk
c,
apabila
RPJMD
tidak
dilengkapi
target jangka menengah
yang
mengukur atau menggambarkan sasaran atau kondisi yang akan
terukur;
diwujudkan;
d,
tidak <dilengkapi
kinerja
hasil:
Menggambarkan
yang cukup
< 80%;
b, RPJMD
apabila 60%
indikator indikator
dan target
e,
RPJMD
tidak
tujuan,
-c,berkualitas
outcome
atau
output
penting
<memuat
indikator
yang sasaran,
cukup
< indikator
60%;
apabila 40%

Menggambarkan hasil:
- berkualitas outcome atau output penting
- bukan proses/kegiatan
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan
Cukup jelas.
PENJELASAN
a, apabila
dari 80% Indikator sasaran terkait langsung (relevan)
Tidak
untuklebih
PEMDA
dengan sasaran atau kondisi
yang akan diwujudkan;
PROP/KAB/KOTA
b, apabila 60% < Indikator sasaran3terkait langsung (relevan) dengan
kondisi
yang
akan
diwujudkan
< 80%;
sasaran
atau
a, apabila lebih dari 80% Indikator
sasaran dapat
diukur
c,
apabila 40% < Indikator sasaran terkait langsung (relevan) dengan
(measurable);
kondisi
yang akan
< 60%;
sasaran
atau
b, apabila
60%
< Indikator
yangdiwujudkan
dapat diukur
< 80%;
d
terkait
langsung
(relevan) dengan
40%<<Indikator
Indikatorsasaran
yang dapat
diukur
< 60%;
c, apabila
apabila 20%
yang yang
akan dapat
diwujudkan
< 40%
40%
sasaran
d apabilaatau
20%kondisi
< Indikator
diukur<
e,
apabila
Indikator
sasaran
yang
terkait
langsung
(relevan)
dengan
e, apabila Indikator yang dapat diukur < 20%
sasaran atau kondisi yang akan diwujudkan < 20%

PROP/KAB/KOTA
3

hasil (outcome), bukan proses/kegiatan;


b, apabila 60% < Indikator yang menggambarkan hasil < 80%;
c, apabila 40% < Indikator yang menggambarkan hasil< 60%;
PENJELASAN
d apabila 20% < IIndikator yang menggambarkan hasil < 40%
e, apabila Indikator yang menggambarkan hasil < 20%

Lampiran 3

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

LEMBAR KRITERIA EVALUASI


9 Indikator kinerja sasaran menggambarkan
a, apabila lebih
dari 80%
IndikatorPEMERINTAH
sasaran telah menggambarkan
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTASI
DAERAH (PROP/KAB/KOTA)

c, apabila 40% < Indikator yang dapat diukur < 60%;


d apabila 20% < Indikator yang dapat diukur< 40%
e, apabila Indikator yang dapat diukur < 20%

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

12

Indikator kinerja sasaran telah diukur


KOMPONEN/SUB KOMPONEN
realisasinya

3
4
a, apabila
apabila lebih
lebih dari
dari 80%
80% tujuan
data (capaian)
kinerja
teridentifikasi
secara
a,
dan sasaran
dalam
RPJMD telah
berkala;
hasil;
berorientasi
yang teridentifikasi secara
b, apabila
apabila 60%<
60% <berorientasi
data (capaian)
kinerja
b,
hasil
< 80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
berkala
< 80%;
40%< berorientasi hasil <60%;
c,
apabila
di sisi kiri
c, apabila
(capaian)
kinerja yang teridentifikasi secara
d,
apabila 40%
20% <
< data
berorientasi
hasil<40%
berkala
< 60%;
e,
apabila
tujuan dan sasaran yg berorientasi < 20%
d apabila 20% < data (capaian) kinerja yang teridentifikasi secara
Berorientasi
hasil:
berkala < 40%
penting
-e,berkualitas
outcome
atau
outputyang
apabila data
(capaian)
kinerja
teridentifikasi secara berkala <
-20%
bukan proses/kegiatan
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan
Jawaban tentang Implemetasi Pengukuran harus selalu dikaitkan dengan (dipengaruhi oleh) kondisi (jawaban)
III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%)
4 Program/kegiatan merupakan cara untuk
a,
apabila
lebih dari 80%
program/kegiatan
dalam RPJMD telah
Pengukuran
tentang
Pemenuhan
dan Kualitas
mencapai (selaras dengan)
selaras dengan tujuan/sasaran;
15 tujuan/sasaran/hasil
IKU telah dimanfaatkan
dalam dokumena, apabila 60%<
lebih dari
80% IKU <yang
ditetapkan telah dimanfaatkan
program/hasil
kegiatan b,
keselarasan
80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
dan penganggaran;
dokumen perencanaan dan penganggaran c,
dalam
perencanaan
apabila
40%< keselarasan
< 60%;
di sisi kiri
b, apabila 20%<
60% <keselarasan
IKU yang telah
dimanfaatkan < 80%;
<40%
d,
< IKU yang<telah
c, apabila 40%
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
20%dimanfaatkan < 60%;
e,
keselarasannya
d apabila 20% < IKU yang telah dimanfaatkan < 40%
di sisi kiri
Merupakan cara untuk mencapai, artinya:

1 b. KUALITAS RENSTRA
2 (6.25%)
14 3 Tujuan
Pengumpulan
data kinerja
dilakukan
dan sasaran
telah berorientasi
secara berkala
hasil
(bulanan/triwulanan/semester)

NO

7
13

c, apabila 40%< pemanfaatan IKU < 60%;


di sisi kiri
PENJELASAN
Pengumpulan
kinerja
dapat
diandalkan;
pemanfaatan
IKU
<40%ditetapkan telah
d,
a, apabila
apabila 20%<
lebihdata
dari
80% Indikator
yang
diukur
-realisasinya
Informasi
capaian
kinerja
fakta
sebenarnya atau bukti yang memadai dan dapat
e,
apabila pemanfaatan
IKUberdasarkan
dalam LAKIP;
RPJMD
< 20%
dan dilaporkan
dalam
SKPD
dipertanggungjawabkan;
b, apabila 60% < IndikatorPROP/KAB/KOTA
yang ditetapkan telah diukur realisasinya <
dadakan);
-80%;
Data
yang
dikumpulkan
didasarkan
mekanisme
yang memadai
dan
sasaran dalam
RPJMD atau terstruktur (tidak bersifat
a,
apabila
lebih
dari 80% indikator
tujuan
3 suatu
4
-c, apabila
Data
kinerja
diperoleh
tepat
waktu; telah diukur realisasinya <
telah
memenuhi
SMART;
40% yang
<kriteria
Indikator
yang
ditetapkan
-60%;
Data
yang
dikumpulkan
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
Indikatormemiliki
SMART<tingkat
80%; kesalahan yang minimal;
b,
apabila
60%<
sisi kiri a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
d apabila
Indikator SMART<60%;
yang ditetapkan telah diukur realisasinya < di
jawaban
apabila 20%
40%<< Indikator
c,
40%
kiri SKPD
di sisi untuk
d,
apabila 20%< Indikator SMART<40%
Cukup
jelas.
Tidak
e, apabila
apabila indikator
Indikator yang ditetapkan telah diukur realisasinya < 20%
e,
Tidak
untuk PEMDAyang SMART < 20%
a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
8

menyusun Renstra;
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
Target
kinerja
ditetapkan
dengan
baik
a,
apabila
lebih
dari
80%
target
yg
ditetapkan
berkriteria
baik;
a, apabila lebih dari 80% data (capaian) kinerja yang dihasilkan dapat Renstra< 80%;
Pengumpulan data kinerja dapat
b,
apabila 60%< Target yg baik < 80%;
diandalkan
diandalkan;
c, apabila 40%< SKPD yang menyusun
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
b, apabila 60%
data (capaian)
40%<< Target
yg baik kinerja
< 60%;yang dapat diandalkan <
c,
Renstra<60%;
80%;
di sisi kiri
d,
apabila 20%< Target yg baik < 40%
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
c, apabila
apabila Target
40% < yg
data
(capaian)
e,
baik
< 20% kinerja yang dapat diandalkan <
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
Renstra<40%
60%;
kiri SKPD yang menyusun Renstra<
di sisi
e,
apabila
yang
dapat
diandalkan
<
40%
d
apabila
20%
<
data
(capaian)
kinerja
Target yg baik:
20%
e,
apabila
data
(capaian)
kinerja
yang
dapat
diandalkan
<
20%
- Selaras dengan RPJMN/RPJMD;
Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah
a,
apabila RPJMD
telah yg
memuat
keseluruhan subtansi komponen
SMART;
- Berdasarkan
indikator
tersebut;
memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
- Berdasarkan basis data yang memadai
b,
apabila RPJMD
memuat
keseluruhan subtansi komponen
program, indikator kinerja sasaran, target
Pengumpulan
data telah
kinerja
dapat diandalkan;
apabilakecuali
> 80% target
sasaran
yg ditetapkan telah selaras;
Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPDdan
telah
tahunan, indikator
kinerja tujuan
target a,
tahunan;
tersebut,
memadai
dan dapat
- Informasi
capaian kinerja
berdasarkan fakta sebenarnya atau bukti yang
jawaban
a,b,c,d,e.
mengacu pada penjelasan
dengan Dokumen
b,
apabila RPJMD
60% < Sasaran
yg selaras
< 80%;
selaras
c,
apabila
tidak dilengkapi
jangka menengah
target
jangka menengah yang
dipertanggungjawabkan;
di sisi kiri
40%
< Sasarandidasarkan
yg selarassuatu
< 60%;
RPJMN/Dokumen RPJMD
c,
apabila
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu
penjelasan
terukur;
atau
terstruktur
(tidak
bersifatpada
dadakan);
- Data
yang
dikumpulkan
mekanisme
yang
memadai
PENJELASAN
ygindikator
selaras
40%
d
20%<
Sasaran
di sisi kiri
- apabila
Data kinerja
diperoleh
tepat <waktu;
d,
RPJMD
tidakyang
dilengkapi
kinerja
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
1
yg selaras
< 20%
e,
apabila
Sasaran
- Data
yang
dikumpulkan
memiliki
tingkat kesalahan
yang
minimal;
sasaran,
indikator dan
target
e,
RPJMD
tidak
memuat
tujuan,
PROP/KAB/KOTA
SKPD

1 6 Indikator kinerja tujuan


2 (outcome) dan
sasaran (outcome
dan output)
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%) telah
indikator
kinerja yang
I. memenuhi
DOKUMENkriteria
RENSTRA
(12.5%)
baik
RENSTRA (2.5%)
a. PEMENUHAN
1 Dokumen RPJMD telah ada
Dokumen Renstra SKPD telah ada

NO

di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


Lampiran 3
di sisi kiri
LEMBAR
EVALUASI
dapat diandalkan < 40%
d apabila 20% < data
(capaian)KRITERIA
kinerja yang
5 RPJMD/Renstra SKPD telah menyajikan
a, apabila lebih dari 80% IKU yang telah diformalkan dimanfaatkan
e,
apabila
data
(capaian)
kinerja yang
dapat diandalkan
< 20%
Cukup
artinya:
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTASI
PEMERINTAH
DAERAH
(PROP/KAB/KOTA)
IKU
untuk mengukur tujuan/sasaran dalam RPJMD;
- Representatif (alat ukur yg mewakili) untuk mengukur sasaran
b,
apabila
60%<
pemanfaatan
IKU
<
80%;
- Jumlahnya memadai utk menyimpulkan tercapainya sasaran
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan

dapat diandalkan <


apabila
(capaian)
< data
indikator
yang kinerja
cukup yang
< 60%;
c,Selaras;
apabila 60%
40% <
-b,
80%;
< 40%
apabila 20%
< indikator
-d Memiliki
hubungan
sebabyang
akibatcukup
(kausalitas)
c,
apabila
40%
< data
(capaian)
kinerja
yang dapat diandalkan <
indikator
yang
cukup
<
20%
e,Cukup
apabilauntuk
-60%;
mewujudkan
tujuan
dan sasaran dalam RPJMD

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

449

2
Pengumpulan data kinerja dilakukan
secara berkala
(bulanan/triwulanan/semester)

450

SETDITJEN PHKA - 2012

18 4

16

17

15
b.

III.

Tidak untuk SKPD


a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
Renstra;mengacu pada penjelasan
menyusun
jawaban a,b,c,d,e
b,
apabila
kiri 60%< SKPD yang menyusun
di sisi
Renstra< 80%;
c, apabila 40%< SKPD
yang menyusun
PROP/KAB/KOTA
SKPD
Renstra<60%;
3
4
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
a,
apabila lebihdalam
dari 80%
data (capaian)
kinerja
secara
Dimanfaatkan
dokumen
perencanaan
danteridentifikasi
penganggaran:
RPJMD, RKT dan PK
-berkala;
dijadikan alat ukur pencapaian tujuan/sasaran utama dalam dokumen Renstra<40%
menyusun
Renstra<
apabila SKPD
yang
secara yang e,
b,
apabila 60%
< data
(capaian) kinerja
- dijadikan
alat ukur
tercapainya
outcome
atauteridentifikasi
hasil-hasil program
ditetapkan
dalamyang
dokumen
anggaran
(RKA)
berkala < 80%;
20%

a, apabila lebih dari 80% IKU yang ditetapkan telah dimanfaatkan


Cukup jelas.
dalam perencanaan dan penganggaran;
Tidak
untuk60%
PEMDA
b, apabila
< IKU yang telah dimanfaatkan < 80%;
c, apabila 40% < IKU yang telah dimanfaatkan < 60%;
d apabila 20% < IKU yang telah dimanfaatkan < 40%PENJELASAN
e, apabila IKU yang telah dimanfaatkan < 20%

yang teridentifikasi
secara
c, apabila
< data
a,
apabila 40%
RPJMD
telah(capaian)
memuat kinerja
keseluruhan
subtansi komponen
a, apabila
lebih dari 80% IKU yang ditetapkan telah dimanfaatkan
berkala
< 60%;
tersebut;
d
apabila
20% <kinerja;
data (capaian) kinerja yang teridentifikasi secara
dalam
penilaian
b, apabila RPJMD telah memuat keseluruhan subtansi komponen
berkala
< 40%
b,
apabila
60% < IKU yang telah dimanfaatkan < 80%;
tersebut, kecuali target tahunan;
a,b,c,d,e mengacu
mengacupada
padapenjelasan
penjelasan
e,
apabila
data
(capaian)
kinerja
teridentifikasi
secara berkala < jawaban a,b,c,d,e.
telah yang
dimanfaatkan
< 60%;
c,
40% < IKU yang
c, apabila RPJMD tidak dilengkapi target jangka menengah yang
di sisi kiri
20%
d apabila 20% < IKU yang telah dimanfaatkan < 40%
terukur;
IKU yang
telah dimanfaatkan
< 20%
e, apabilatentang
Jawaban
Implemetasi
Pengukuran
IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%)
d,
RPJMD tidak dilengkapi
indikator
kinerjaharus selalu dikaitkan dengan (dipengaruhi oleh) kondisi (jawaban)
Pengukuran
tentang
Pemenuhan
dan tujuan,
Kualitassasaran,
indikator dan target
e,
RPJMD
tidak memuat
kinerja:
Dimanfaatkan
untuk
penilaian
IKU
telah
dimanfaatkan
dalam
dokumena,
apabila
lebih
dari
80%
IKU
yang
ditetapkan
telah dimanfaatkan
KUALITAS RENSTRA (6.25%)
Capaian
IKU dijadikan
dasar penilaian kinerja
dan penganggaran;
dokumen perencanaan dan penganggaran -dalam
perencanaan
a,
apabila lebih
dari 80%dasar
tujuanreward
dan sasaran
dalam RPJMD telah
Tujuan dan sasaran telah berorientasi
-b,Capaian
IKU
dijadikan
atau
punishment
apabila 60% < IKU yang telah dimanfaatkan < 80%;
hasil;
berorientasi
hasil
-c,Capaian
IKU
dijadikan
dasar
promosi
atau kenaikan/penurunan
peringkat
< IKU yang
telah
dimanfaatkan
< 60%;
apabila 40%
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
b,
apabila 20%
60%<
berorientasi
hasil
< 80%;
jawaban
dimanfaatkan
< 40%
d apabila
< IKU
yang telah
di sisi kiria,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
IKU telah direviu secara berkala
a,
IKU telah
direvisi hasil
dan hasilnya
menunjukkan kondisi
berorientasi
<60%;< 20%
c,
di sisi kiri
IKU yang
telah dimanfaatkan
e, apabila
apabila 40%<
yang
lebih20%
baik< (inovatif);
d,
apabila
berorientasi hasil<40%
b, apabila tujuan
IKU telah
secara
berkala dan
hasilnya masih
< 20%
e,
dandireviu
sasaran
yg berorientasi
relevan dengandalam
kondisi
saat ini;perencanaan dan penganggaran:
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
Dimanfaatkan
dokumen
Berorientasi
hasil:
apabila IKU
telah
ada tujuan/sasaran
upaya
perbaikan
namun
belum
ada di
sisi kiriRKT dan PK
RPJMD,
- berkualitas
dijadikan
alat
ukur direviu,
pencapaian
utama
dalam
dokumen
-c,
outcome
atau output
penting
yang
signifikan
;
dijadikan
alat ukur
tercapainya
outcome atau hasil-hasil program yang ditetapkan dalam dokumen anggaran (RKA)
proses/kegiatan
--perbaikan
bukan
apabila IKU telahkondisi
direviuatau output penting yang ingin diwujudkan
-d,menggambarkan
e, apabila
Tidak ada
reviu
IKU telah dimanfaatkan untuk penilaian
a,
lebih
dari 80% IKU yang ditetapkan telah dimanfaatkan
Program/kegiatan
merupakan cara untuk
a,
apabila
lebih
dari
80% program/kegiatan
dalam RPJMD
Hasil
a,
apabila
lebih dari
80%
IKU dan indikator kinerja
lain yangtelah
kinerja;
kinerjapengukuran kinerja telah digunakan
dalam
penilaian
(selaras dengan)
dengan
mencapai
selaras
b,
apabila
60%
IKU yang
dimanfaatkan
< 80%;kinerja;
laporan kinerja
diukur
dan telah
dilaporkan
dalam laporan
untuk penyusunan
ditetapkan
telah<tujuan/sasaran;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b,
apabila
60%<
keselarasan
<
80%;
yang telah
< 60%;
c, apabila 40%
b,
60% < IKU
pengukuran
dandimanfaatkan
pelaporan IKU/indikator
lain dalam jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
kiri
di sisi
sisi kiri
apabila
40%<
< 60%;
c,
di
dimanfaatkan < 40%
d apabila
20%
< keselarasan
IKU yang telah
LAKIP
< 80%;
20%<
<40%
d,
apabila
IKU yang
telah dimanfaatkan
< 20%
e, apabila
apabila 40%
IKU/indikator lain dalam jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
c,
<keselarasan
pengukuran
dan pelaporan
e,
apabila
keselarasannya < 20%
LAKIP
< 60%;
di sisi kiri
Merupakan
cara
mencapai,
artinya:
kinerja:
Dimanfaatkan
untuk
penilaian
d
apabila 20%
< untuk
pengukuran
dan
pelaporan IKU/indikator lain dalam

2
Pengumpulan data kinerja dilakukan
secara berkala
(bulanan/triwulanan/semester)

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

PEMENUHAN
RENSTRA
(2.5%)
IKU telah dimanfaatkan
dalam
dokumenDokumen
RPJMD telah dan
adapenganggaran
dokumen perencanaan
Dokumen Renstra SKPD telah ada

2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah


16 IKU telah dimanfaatkan untuk penilaian
memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
kinerja
program, indikator kinerja sasaran, target
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target
jangka menengah

1
14

NO

a.
15
1

3
4
a, apabila lebih dari 80% data (capaian) kinerja teridentifikasi secara
berkala;
Lampiran 3
teridentifikasi secara
b, apabila 60% < data
(capaian)
kinerja yang
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
berkala < 80%;
AKUNTABILITAS
KINERJA INSTASI PEMERINTAH DAERAH (PROP/KAB/KOTA)
c, apabila 40% < data (capaian) kinerja yang teridentifikasi secara
berkala < 60%;
d apabila 20% < data (capaian) kinerja yang teridentifikasi secara
PENJELASAN
berkala < 40%
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
e, apabila data (capaian) kinerja yang teridentifikasi secara berkala <
PROP/KAB/KOTA
SKPD
20%
1
2
3
4
Jawaban tentang Implemetasi Pengukuran harus selalu dikaitkan dengan (dipengaruhi oleh) kondisi (jawaban)
III. IMPLEMENTASI
PENGUKURAN
(6%)
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
tentang Pemenuhan dan Kualitas Pengukuran
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)

1
14

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

Lampiran 3

di sisi kiri

Berorientasi hasil:
cukup jelas
- berkualitas outcome atau output penting
Tidak untuk PEMDA
- bukan proses/kegiatan
Waktu penyampaian LAKIP mengacu pada SE Menpan dan RB No
-29menggambarkan
kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan
Tahun 2010

a,
apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
sasaran
berorientasi hasil;
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi < 20%

451

Merupakan cara untuk mencapai, artinya:

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

Tidak untuk SKPD


cukup jelas
Tidak untuk SKPD

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

mencapai target kinerja yang ditetapkan


- Hasil pengukuran (capaian kinerja) kinerja menjadi dasar untuk menyesuaikan strategi untuk mencapai tujuan dan

d apabila 20% < pemanfaatan hasil pengukuran < 40%

a,
apabila pemanfaatan
RPJMD
telah hasil
memuat
keseluruhan
subtansi komponen
cukup
jelas < 20%
Tidak untuk SKPD
apabila
pengukuran
SMART;
-e,Berdasarkan
indikator
yg
tersebut;
PEMDA
cukup jelas
- Berdasarkan basis dataTidak
yang untuk
memadai
9
b,
apabila
RPJMD telah
memuat
keseluruhan
Tidak untuk SKPD
Waktu
penyampaian
LAKIP
mengacu
pada SEsubtansi
Menpankomponen
dan RB No
a,
apabila
> 80% target
sasaran
yg ditetapkan telah selaras;
tahunan;
tersebut,
kecuali
2010
29
Tahun
Prasyarat: terdapat pengukuran atau pemantauan kinerja secara berkalajawaban
(minimala,b,c,d,e.
semesteran).
mengacu pada penjelasan
b, apabila
apabila RPJMD
60% < Sasaran
yg selaras
< 80%;
c,
tidak dilengkapi
target
jangka menengah yang
di sisi kiri
Sasaran yg selaras
< 60%; artinya:
c,
apabila 40%
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
terukur;
digunakan
untuk<pengendalian
dan pemantauan
ygindikator
selaras
40% menjadi dasar untuk menyimpulkan
d
apabila
20%<
di sisi kirikemajuan (progress) kinerja
d,
RPJMD
tidak Sasaran
dilengkapi
- Hasil
pengukuran
(capaian
kinerja)<kinerja
kinerja
1
yg
selaras
< 20%
e,
apabila
Sasaran
- Hasil
pengukuran
(capaian
kinerja)
kinerja
menjadidan
dasar
untuk mengambil tindakan (action) dalam rangka
sasaran,
indikator
target
e,
RPJMD
tidak memuat
tujuan,

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan dalam RPJMD telah
mencapai (selaras dengan)
selaras dengan tujuan/sasaran;
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
d, apabila 20%< keselarasan <40%
e, apabila keselarasannya < 20%

C. PELAPORAN KINERJA (15%)


I.
PEMENUHAN PELAPORAN (3%)
1 LAKIP telah disusun
LAKIP SKPD telah disusun
2 LAKIP telah disampaikan tepat waktu

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

2
RPJMD/Renstra
SKPD telah
1 Dokumen
LAKIP telah
disusun
sasaran,
memuat
visi, misi,
LAKIP SKPD
telahtujuan,
disusun
indikator
kinerja tepat
sasaran,
target
LAKIP telah
disampaikan
waktu
2 program,
8 Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPDdan
telah
tahunan, indikator
kinerja tujuan
target
dengan Dokumen
selaras
jangka menengah
RPJMN/Dokumen RPJMD

1719
IKU telah direviu
secara
berkala
Pengukuran
kinerja
digunakan
untuk
SKPD
telah
menyajikan
5 RPJMD/Renstra

LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
a, apabila
apabila lebih
IKU telah
direvisi
hasilnya
menunjukkan
kondisi
hasildan
pengukuran
kinerja (capaian
kinerja)
a,
dari 80%
IKU
yang
telah diformalkan
dimanfaatkan
KINERJA
INSTASI PEMERINTAH
DAERAH (PROP/KAB/KOTA)
yang
lebih
baik
(inovatif);
pengendalian dan pemantauan kinerja AKUNTABILITAS
dan pemantauan;
dimanfaatkan
untuk
pengendalian
IKU
mengukur
tujuan/sasaran
dalam
RPJMD;
untuk
b, apabila 60%
IKU
telah
direviu secara
< pemanfaatan
pemanfaatan
hasil
< 80%; masih
secara berkala
b,
60%<
IKU berkala
<pengukuran
80%; dan hasilnya
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
relevan
dengan
saat ini;hasil
jawaban
a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
< 60%;
apabila
40%
jawaban
40%<<kondisi
pemanfaatan
IKU <pengukuran
60%;
c,
di
sisi kiria,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
PENJELASAN
c,
apabila
IKU
telah
direviu,
ada
upaya
perbaikan
belum ada
di
pemanfaatan IKU
hasil<40%
pengukuran < namun
40%
d apabila
kiri
di sisi
sisi kiri
d,
apabila 20%
20%<< pemanfaatan
yang
signifikan
;
perbaikan
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
hasildalam
pengukuran
e, apabila pemanfaatan IKU
RPJMD< <20%
20%
d, apabila IKU telah direviu
PROP/KAB/KOTA
SKPD
e, apabila
Tidak ada
reviu
dan sasaran dalam RPJMD
a,
lebih
dari 80% indikator tujuan
1 6 Indikator kinerja tujuan
2 (outcome) dan
3
4
telah
memenuhi
kriteria
sasaran
(outcome
dan output)
Hasil pengukuran
kinerja
telah telah
digunakan
a,
apabila
lebih
dari
80%SMART;
IKU dan
indikator
kinerja kinerja
lain yang
A.18
PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
Prasyarat:
terdapat
pengukuran
atau
pemantauan
secara berkala (minimal semesteran).
kriteria
indikator
kinerja yang
Indikator
80%;
b,
apabila 60%<
laporan
kinerja
danSMART<
dilaporkan
dalam laporan kinerja;
untuk penyusunan
ditetapkan
telah diukur
I. memenuhi
DOKUMEN
RENSTRA
(12.5%)
b, apabila 40%<
60% <Indikator
pengukuran
dan pelaporan IKU/indikator lain dalam jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
SMART<60%;
baik
c,
RENSTRA (2.5%)
a. PEMENUHAN
digunakan untuk pengendalian dan pemantauan artinya:
LAKIP
< 80%;
kiri SKPD
di sisi untuk
d,
apabila
20%< Indikator SMART<40%
1 Dokumen RPJMD telah ada
Tidak
kemajuan (progress) kinerja
- Hasil pengukuran (capaian Cukup
kinerja)jelas.
kinerja menjadi dasar untuk menyimpulkan
c, apabila 40%
< pengukuran
dan<pelaporan
IKU/indikator lain dalam jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
e,
indikator
SMART
20%
Dokumen Renstra SKPD telah ada
Tidak
PEMDAyang
a, apabila
lebih(action)
dari 80%
SKPD
telah
tindakan
dalam
rangka
- Hasiluntuk
pengukuran
(capaian kinerja) kinerja menjadi dasar untuk mengambil
LAKIP < 60%;
kiri
di
sisi
menyusun Renstra;
mencapai
target< kinerja
yang ditetapkan
d
apabila 20%
pengukuran
dan pelaporan IKU/indikator lain dalam
yang menyusun
b, apabilastrategi
60%< SKPD
-LAKIP
Hasil <pengukuran
(capaian kinerja) kinerja menjadi dasar untuk menyesuaikan
untuk mencapai
tujuan dan
7 Target kinerja ditetapkan dengan baik
a,
apabila40%
lebih dari 80% target yg ditetapkan berkriteria baik;
sasaran
pelaporan
IKU/indikator lain dalam LAKIP Renstra< 80%;
e,
apabila
yg baik
< 80%;
b,
apabila Ipengukuran
60%< Targetdan
c, apabila 40%< SKPD yang menyusun
< 20%
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
c, apabila 40%< Target yg baik < 60%;
Renstra<60%;
di sisi kiri
d,
20%<dari
Target
baik
< 40% kinerja (capaian kinerja)
19 Pengukuran kinerja digunakan untuk
a, apabila lebih
80% yg
hasil
pengukuran
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
pengendalian dan pemantauan kinerja
dimanfaatkan
untuk
e,
apabila Target
yg pengendalian
baik < 20% dan pemantauan;
Renstra<40%
b, apabila 60% < pemanfaatan hasil pengukuran < 80%;
secara berkala
e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
C. PELAPORAN KINERJA (15%)
Target
yg baik:
c, apabila
40% < pemanfaatan hasil pengukuran < 60%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
20%
I. PEMENUHAN PELAPORAN (3%)
- Selaras dengan RPJMN/RPJMD;

Capaian
IKU dijadikan dasar penilaian kinerja
Selaras;
-LAKIP
< 40%
Capaian
IKU dijadikan
dasar
reward
atau
punishment
-e,Memiliki
sebab
akibat
(kausalitas)
pelaporan
IKU/indikator
lain dalam LAKIP
apabila hubungan
Ipengukuran
dan
-< Cukup
Capaian
IKU
dijadikan dasar
promosi
atau kenaikan/penurunan
tujuan
dan sasaran
dalam RPJMD peringkat
20% untuk mewujudkan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

452

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012

5 LAKIP menyajikan informasi mengenai


pencapaian IKU

jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan


di sisi kiri
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
di sisi kiri

Tidak untuk SKPD


a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
menyusun Renstra;
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
Renstra< 80%;
c, apabila 40%< SKPD yang menyusun
Renstra<60%;
yangpada
menyusun
d, apabilaa,b,c,d,e
20% < SKPD
jawaban
mengacu
penjelasan
Renstra<40%
di
sisi kiri
e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
20%

Waktu penyampaian LAKIP mengacu pada


SE Menpan dan RB No 29 Tahun 2010

SKPD
4

Lampiran 3

Merupakan cara untuk mencapai, artinya:

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
di sisi kiri

Informasi
berorientasi
outcome
artinya:dalam RPJMD telah
a,
apabila LAKIP
lebih dari
80% tujuan
dan sasaran
- Informasi yang
hasil;disajikan dalam LAKIP menggambarkan hasil2 (termasuk output2 penting) yang telah dicapai
berorientasi
ini
sampai
dengan
b,
apabila
60%<saat
berorientasi
hasil < 80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
- LAKIP
berfokus
pada hasil
informasi
tentang kegiatan atau proses yang telah dilaksanakan pada tahun ybs
40%<
berorientasi
<60%;
c,
apabilatidak
di sisi kiri
-d,LAKIP
tidak
berorientasi
pada
informasi
tentang
realisasi
seluruh
anggaran
yang telah digunakan
apabila 20% < berorientasi hasil<40%
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi < 20%

b, apabila RPJMD telah memuat keseluruhan subtansi komponen


a, apabila lebih dari 80% informasi yang disampaikan dalam LAKIP
tersebut, kecuali target tahunan;
berorientasi outcome;
c, apabila RPJMD tidak dilengkapi target jangka menengah yang
b, apabila 60% < informasi outcome dalam LAKIP < 80%;
terukur;
c, apabila 40% < informasi outcome dalam LAKIP < 60%;
d, RPJMD tidak dilengkapi indikator kinerja
d apabila 20% < informasi outcome dalam LAKIP < 40%
e, RPJMD tidak memuat tujuan, sasaran, indikator dan target
e, apabila informasi outcome dalam LAKIP < 20%

Cukup jelas.

a, apabila Sasaran dan target dalam LAKIP merupakan kompilasi


dari SKPD < 20%
b, apabila 20% < Sasaran dan target dalam LAKIP merupakan
kompilasi dari SKPD < 40%
c, apabila 40% < Sasaran dan target dalam LAKIP merupakan
kompilasi dari SKPD < 60%;
d, apabila 60% < Sasaran dan target dalam LAKIP merupakan
kompilasi dari SKPD < 80%;
LAKIP
e, apabila
apabila RPJMD
lebih daritelah
80%memuat
Sasarankeseluruhan
dan target dalam
a,
subtansi
komponen
merupakan kompilasi dari SKPD;
tersebut;

Tidak untuk PEMDA

Tidak untuk PEMDA

PROP/KAB/KOTA
3

PENJELASAN

Berorientasi hasil:
apabila lebih
dari 80%
capaian
disajikan bersifat Kinerja
-a,berkualitas
outcome
atau
output yang
penting
proses/kegiatan
-Utama
bukan(IKU);
bersifat
Kinerja
(IKU)
apabila 60% < capaian
-b,menggambarkan
kondisi yang
atau disajikan
output penting
yang
inginUtama
diwujudkan
< 80%;
4 Program/kegiatan merupakan cara untuk
a,
apabila 40%
lebih <dari
80% program/kegiatan
dalamKinerja
RPJMD
telah(IKU)
Utama
c, apabila
capaian
yang disajikan bersifat
mencapai (selaras dengan)
selaras
< 60%; dengan tujuan/sasaran;
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b,
apabila
60%<
keselarasan
<
80%;
d apabila 20% < capaian yang disajikan bersifat Kinerja Utama (IKU)
apabila 40%< keselarasan < 60%;
c,
< 40%
keselarasan
<40%
d,
e, apabila
apabila 20%<
capaian
yang disajikan
bersifat Kinerja Utama (IKU) < 20%
e, apabila keselarasannya < 20%

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah


memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
program, indikator kinerja sasaran, target
4 LAKIP menyajikan informasi pencapaian
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target
sasaran yang berorientasi outcome
jangka menengah

3 LAKIP bukan merupakan kompilasi dari


SKPD di bawahnya

1
2
LAKIP SKPD KINERJA
telah disampaikan
A. PERENCANAAN
(35%) tepat
waktu
I. DOKUMEN
RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen RPJMD telah ada
Renstra
SKPD telah
ada (8%)
II. Dokumen
PENYAJIAN
INFORMASI
KINERJA

NO

LEMBAR KRITERIA EVALUASI


AKUNTABILITAS KINERJA INSTASI PEMERINTAH DAERAH (PROP/KAB/KOTA)

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

b.
3

a,
apabila RPJMD
telah
memuat
keseluruhan
subtansi
komponen
SMART;
-e,Berdasarkan
indikator
capaian
yang yg
disajikan
bersifat kinerja
yang dijanjikan
pembandingan
lebih dari 80% data
apabila LAKIP
menyajikan
tersebut;
-a,
Berdasarkan
basis
data yang
memadai
dalam
PK < 20%
sasaran)
;
kinerja
(capaian
b, apabila RPJMD telah memuat keseluruhan subtansi komponen
a,
> 80%
sasaran yg ditetapkan
telahevaluasi
selaras;dan
b, apabila
60%
< target
pembandingan
(capaian
sasaran)
a,
apabilakecuali
LAKIP
menyajikan
lebihdata
darikinerja
80%
analisis<
tahunan;
tersebut,
jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan
b,
apabila
60%
< Sasaran
yg(outcome),
selaras < bukan
80%;
80%;
bersifat
kinerja
capaian
yang
c,
apabila
RPJMD
tidak
dilengkapi
target jangkaproses;
menengah yang
di sisi kiria,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
40% <
< pembandingan
Sasaran yg
selaras
< 60%;
c,
apabila
40%
datadan
kinerja
(capaian
sasaran)
<
jawaban
b,
apabila
60%
<
penyajian
evaluasi
analisis
capaian
yang
terukur;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
60%;
selaras < 40%
d
apabilakinerja
20%< Sasaran
di sisi kiri
80%; ygindikator
bersifat
d,
RPJMD tidak<dilengkapi
kinerja
di sisi kiri
1
d apabila
< pembandingan
datadan
kinerja (capaian
sasaran)
yg selaras
< 20%
e,
apabila 20%
Sasaran
c,
apabila
penyajian
evaluasi
capaian
yang <
sasaran,analisis
indikator
dan target
e,
RPJMD 40%
tidak<memuat
tujuan,
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
40%
bersifat
kinerja < 60%;
di sisi kiri
e, apabila
apabila 20%
pembandingan
kinerja
(capaian
20%
KUALITAS RENSTRA (6.25%)
d
< penyajiandata
evaluasi
dan
analisissasaran)
capaian <yang
a,
apabila
lebih <dari
80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
Tujuan dan sasaran telah berorientasi
40%
bersifat
kinerja
hasil; evaluasi dan analisis capaian yang bersifat
berorientasi
hasil
e, apabila penyajian
10
b,
apabila
60%< berorientasi hasil < 80%;
kinerja
< 20%
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;
di sisi kiri
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%
menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja, artinya:
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi < 20%
- LAKIP menguraikan hasil evaluasi dan analisis tentang capaian2 kinerja outcome atau output penting, bukan hanya
Berorientasi
hasil: kegiatan2 yang ada di dokumen anggaran (DIPA)
proses atau realisasi
- berkualitas outcome atau output penting
- bukan proses/kegiatan
-a,menggambarkan
kondisi atau
output pentinglebih
yangdari
ingin
diwujudkan
LAKIP menyajikan pembandingan data
pembandingan
80%
data
apabila LAKIP menyajikan
kinerja yang memadai antara realisasi
kinerja (capaian sasaran) ;
Program/kegiatan merupakan cara untuk
a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan dalam RPJMD telah
b, apabila 60% < pembandingan data kinerja (capaian sasaran) <
tahun ini dengan realisasi tahun
mencapai (selaras dengan)
selaras dengan tujuan/sasaran;
sebelumnya dan pembandingan lain yang
80%;
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
c,
apabila 40% < pembandingan data kinerja (capaian sasaran) <
diperlukan
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
jawaban
di sisi kiria,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
60%;
d, apabila 20%< keselarasan <40%
di sisi kiri
d apabila 20% < pembandingan data kinerja (capaian sasaran) <
e, apabila keselarasannya < 20%
40%

2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah


8 memuat
LAKIP menyajikan
pembandingan
sasaran,data
visi, misi, tujuan,
antara
realisasi
kinerja yang
memadai
indikator
kinerja
sasaran,
target
program,
8
Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPD
telah
dengan
tahun
tahun ini
7 tahunan,
LAKIP
menyajikan
evaluasi
dan analisis
indikatorrealisasi
kinerja
tujuan
dan target
dengan
selaras
sebelumnya
danDokumen
pembandingan
lain yang
kinerja
mengenai
capaian
jangka menengah
RPJMN/Dokumen
RPJMD
diperlukan

a,Selaras;
apabila LAKIP
lebih dari
80% capaian
yangartinya:
disajikan bersifat kinerja yang
-Informasi
berorientasi
outcome
-dijanjikan
Memiliki
hubungan
sebabdalam
akibatLAKIP
(kausalitas)
Informasidalam
yang PK;
disajikan
menggambarkan hasil2 (termasuk output2 penting) yang telah dicapai
apabila
60% mewujudkan
<saat
capaian
disajikan
bersifatdalam
kinerjaRPJMD
yang
-b,
Cukup
untuk
tujuan
dan sasaran
ini yang
sampai
dengan
Lampiran 3
80%;
dijanjikan
dalam
PK
<
- LAKIP tidak berfokus
pada informasi
tentang
kegiatan atau proses yang telah dilaksanakan pada tahun ybs
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
5 RPJMD/Renstra SKPD telah menyajikan
a,
lebih
dari
80%
IKU
yang
telah
diformalkan
dimanfaatkan
c,
apabila
40%
<
capaian
yang
disajikan
bersifat
kinerja
yang
- LAKIP tidak berorientasi pada informasi tentang realisasi seluruh anggaran
yang
telah digunakan
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu pada penjelasan
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTASIdalam
PEMERINTAH
IKU
mengukur
tujuan/sasaran
RPJMD; DAERAH (PROP/KAB/KOTA)
untuk
dijanjikan
dalam
PK
< 60%;
di sisi kiri
b,
apabila 20%
60%<
pemanfaatan
IKU < 80%;
d apabila
< capaian
yang disajikan
bersifat kinerja yang
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
40%<PK
pemanfaatan
IKU < 60%;
c,
apabila dalam
dijanjikan
< 40%
di sisi kiri
PENJELASAN
a,
lebih dari
80%disajikan
capaian
yang
disajikan
Kinerja
5 LAKIP menyajikan informasi mengenai
pemanfaatan
IKUbersifat
<40%
d,
e, apabila 20%<
capaian
yang
kinerja bersifat
yang
dijanjikan
NO pencapaian
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
Utama
(IKU);
IKU
e,
apabila
pemanfaatan
IKU dalam RPJMD < 20%
dalam
PK
< 20%
SKPD
b, apabila 60% < capaian PROP/KAB/KOTA
yang disajikan bersifat Kinerja Utama (IKU)
6
danevaluasi
sasarandan
dalam
RPJMD
a,
apabila
lebih
dari
80%
indikator
Indikator
kinerja
tujuan
(outcome)
dan
7
LAKIP
menyajikan
evaluasi
dan
analisis
LAKIP
menyajikan
lebih tujuan
dari 80%
analisis
< 80%;
1
2
3
4
telah
memenuhi
kriteria
SMART;
telah
sasaran
(outcome
dan
output)
kinerja
bersifat
kinerja
(outcome),
bukan
proses;
mengenai
capaian
capaian
yang
c, apabila 40% < capaian yang disajikan bersifat Kinerja Utama (IKU)
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
Indikator
SMART<
80%;
b,
apabila
60%<
60%
<
penyajian
evaluasi
dan
analisis
capaian
yang
< 60%;
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
di sisi kiri
apabila
40%<< Indikator
SMART<60%;
baik
c,
80%;
bersifat
kinerja
d
apabila
20%
capaian yang
disajikan bersifat Kinerja Utama (IKU) jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
di sisi kiri
d,
20%<
Indikator
SMART<40%
c,
apabila
40%
<
penyajian
evaluasi
dan
analisis
capaian
yang
< 40%
1 Dokumen RPJMD telah ada
Cukup jelas.
Tidak untuk SKPD
e,
apabila
indikator
yangdisajikan
SMART bersifat
< 20% Kinerja Utama (IKU) < 20% jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
bersifat
kinerja
< 60%;
e,
apabila
yang
Dokumen Renstra SKPD telah ada
Tidak
untukcapaian
PEMDA
a,
apabila
kiri lebih dari 80% SKPD telah
di sisi
d apabila 20% < penyajian evaluasi dan analisis capaian yang
menyusun Renstra;
bersifat kinerja < 40%
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
6 Target
LAKIP menyajikan
informasi
mengenai
capaian
disajikan
bersifat
kinerja yang
e, apabila lebih
penyajian
evaluasi
dan
analisis
capaian
yang bersifat
7
kinerja ditetapkan
dengan
baik
a,
dari 80%
target
ygyang
ditetapkan
berkriteria
baik;
Renstra< 80%;
kinerja yang telah diperjanjikan
dijanjikan
dalam
kinerja
< 20%
b,
apabila
60%< PK;
Target yg baik < 80%;
c,
apabilaa,b,c,d,e
40%< SKPD
yang pada
menyusun
jawaban
mengacu
penjelasan
b, apabila 60%
capaianygyang
40%<< Target
baikdisajikan
< 60%; bersifat kinerja yang
c,
Renstra<60%;
di sisi kiri
dijanjikan
< 80%;
d,
apabiladalam
20%<PK
Target
yg baik < 40%
menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja, artinya:
yang
menyusun
d,
apabila
20%
<
SKPD
c, apabila Target
40% < yg
capaian
20%disajikan bersifat kinerja yang
e,
baik <yang
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu
pada
penjelasan
outcome
atau output
penting,
bukan
hanya
- LAKIP menguraikan hasil evaluasi dan analisis tentang capaian2 kinerja
Renstra<40%
dijanjikan dalam PK < 60%;
kiri SKPD yang menyusun Renstra<
proses
atau
realisasi
kegiatan2
yang ada di dokumen anggaran (DIPA) di
e, sisi
apabila
Target
yg 20%
baik: < capaian yang disajikan
d apabila
bersifat kinerja yang
20%
-dijanjikan
Selaras dalam
denganPK
RPJMN/RPJMD;
< 40%

6 LAKIP menyajikan informasi mengenai


kinerja yang telah diperjanjikan

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

453
453

454

SETDITJEN PHKA - 2012

9 LAKIP menyajikan informasi keuangan


yang terkait dengan pencapaian kinerja

-Berorientasi
- datanya
Realisasivalid
sampai
hasil: dengan tahun berjalan vs target jangka menengah
-- dapat
ditelusuri
kesumber
datanya
berkualitas
outcome
atau output
penting
--a,diperoleh
dari sumber
yang informasi
kompetenkeuangan yang terkait dengan
proses/kegiatan
bukan
apabila
LAKIP
menyajikan
--lebih
konsisten
menggambarkan
kondisi
atau output
penting yang ingin diwujudkan
sasaran
(kinerja);
dari 80% capaian

PENJELASAN
a,
realisasi
kinerja
dapat
diandalkan;
a, apabila
apabila lebih
lebih dari
dari 80%
80% tujuan
dan
sasaran
dalam
RPJMD telah
data
realisasi
kinerja
<
80%;
b,
apabila
60%
<
keandalan
berorientasi hasil;
PROP/KAB/KOTA
<
keandalan
data
realisasi
kinerja
<
60%;
c,
apabila
40%
b, apabila 60%< berorientasi hasil <
3 80%;
keandalan data
d
40%<< berorientasi
hasilrealisasi
<60%; kinerja < 40% e,
c, apabila
apabila 20%
Pembandingan
yang
memadai,
minimal
mencakup:
apabila
keandalan
data
realisasi
kinerja
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%< 20%
- Target vs Realisasi
< 20%
e,
apabila
tujuan
sasaran
yg berorientasi
Dapat
diandalkan:
- Realisasi
tahun dan
berjalan
vs realisasi
tahun sebelumnya

memperhatikan:
Nilai mencapai,
a, apabila artinya:
telah dimanfaatkan dengan tingkat
Merupakan cara untuk

b, apabila 60% < informasi keuangan yang terkait sasaran < 80%;
4 Program/kegiatan merupakan cara untuk
a, apabilatentang
lebih dari
80% program/kegiatan
dalam RPJMD
telah
Jawaban
pemanfaatan
informasi
kinerja
selalu
dikaitkan
III. PEMANFAATAN
INFORMASI KINERJA
keuangan
yang
terkaitharus
sasaran
< 60%;
d
c, apabila 40% < informasi
tujuan/sasaran;
mencapai (selaras dengan)
selaras dengan
tentang
Pemenuhan
Pelaporan
dan yang
Penyajian
(4%)
keuangan
terkaitInformasi
sasaran Kinerja
< 40%
apabila 20%
< informasi
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
e, apabila informasi keuangan yang terkait sasaran < 20%
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
20%< keselarasan
d,
apabila a/b/c/d/e
11 Informasi yang disajikan telah digunakan Penilaian
didasarkan<40%
pada tingkat kualitas pemanfaatan
< 20%
e,
apabila
keselarasannya
untuk perbaikan
perencanaan kinerja, dengan
secara
nyata
dalam perbaikan perencanaan

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


10 Informasi
kinerja
dalam
LAKIP
dapat
dan
sasaran
telah
berorientasi
NO 3 Tujuan
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
diandalkan
hasil

dengan (dipengaruhi oleh) kondisi (jawaban)


jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
jawaban
di sisi kiria,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
di sisi kiri

SKPD pada penjelasan


jawaban a,b,c,d,e mengacu
jawaban
pada penjelasan
4
di sisi kiria,b,c,d,e mengacu
di sisi kiri

menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja, artinya:


PENJELASAN
- LAKIP menguraikan hasil evaluasi dan analisis tentang
capaian2 kinerja outcome atau output penting, bukan hanya
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
proses atau realisasi kegiatan2 yang ada di dokumen anggaran (DIPA)
PROP/KAB/KOTA
SKPD
1
2
3
4
8 LAKIP menyajikan
pembandingan
data
a, apabila LAKIP menyajikan pembandingan lebih dari 80% data
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
realisasi
kinerja yang RENSTRA
memadai antara
kinerja (capaian sasaran) ;
I. DOKUMEN
(12.5%)
realisasi tahun
b, apabila 60% < pembandingan data kinerja (capaian sasaran) <
tahun ini dengan
RENSTRA
(2.5%)
a. PEMENUHAN
80%;
sebelumnya
dan pembandingan
lain yang
1 Dokumen
RPJMD
telah ada
Cukup jelas.
Tidak untuk SKPD
c, apabila
40%
< pembandingan data kinerja (capaian sasaran) <
diperlukanRenstra SKPD telah ada
Dokumen
Tidak
untuk
PEMDA
a,
apabilaa,b,c,d,e
lebih darimengacu
80% SKPD
jawaban
padatelah
penjelasan
PENJELASAN
60%;
menyusun
di
sisi kiri Renstra;
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
d apabila 20% < pembandingan data kinerja (capaian sasaran) <
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
40%
PROP/KAB/KOTA
SKPD
Renstra< 80%;
e, apabila pembandingan data kinerja
1
2
3 (capaian sasaran) < 20%
c, apabila 40%< SKPD 4yang menyusun
Pembandingan yang memadai, minimal mencakup:
Renstra<60%;
- Target vs Realisasi
10
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
- Realisasi tahun berjalan vs realisasi tahun sebelumnya
Renstra<40%
- Realisasi sampai dengan tahun berjalan vs target jangka menengah e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
20%
9 LAKIP
menyajikan
informasiSKPD
keuangan
a,
informasi
keuangan
yang komponen
terkait dengan
2
Dokumen
RPJMD/Renstra
telah
a, apabila
apabila LAKIP
RPJMDmenyajikan
telah memuat
keseluruhan
subtansi
terkait
pencapaian
kinerja
yang
lebih
dari 80% capaian sasaran (kinerja);
misi, tujuan,
sasaran,
tersebut;
memuat
visi,dengan
b,
60% < informasi
keuangan
yang terkait
sasaran
< 80%;
b, apabila
apabila RPJMD
telah memuat
keseluruhan
subtansi
komponen
program, indikator kinerja sasaran, target
informasi
keuangan yang terkait sasaran < 60%; d
apabilakecuali
40% < target
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target c,
tahunan;
tersebut,
jawaban
mengacupada
padapenjelasan
penjelasan
jawaban a,b,c,d,e.
a,b,c,d,e mengacu
keuangan target
yang terkait
< 40%
apabila
20%
< informasi
c, apabila
RPJMD
tidak dilengkapi
jangka menengah
jangkasasaran
menengah
yang
di
kiri
di sisi
sisi kiri
e,
apabila informasi keuangan yang terkait sasaran < 20%
terukur;
d, RPJMD tidak dilengkapi indikator kinerja
e, RPJMD tidak memuat tujuan, sasaran, indikator dan target

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


bersifat kinerja < 60%;
di sisi kiri
d apabila 20% < penyajian evaluasi dan analisis capaian yang
bersifat kinerja < 40%
Lampiran 3
e, apabila penyajian LEMBAR
evaluasi dan
analisis EVALUASI
capaian yang bersifat
KRITERIA
kinerja < 20%KINERJA INSTASI PEMERINTAH DAERAH (PROP/KAB/KOTA)
AKUNTABILITAS

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

455

Merupakan cara untuk mencapai, artinya:

telah dimanfaatkan
kualitas
pemanfaatan
sangat
baik. kinerja
Nilai b,dapat
apabila
apabila
lebih dari 80%
realisasi
diandalkan;
-a,Selaras;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
pemanfaatan
baik.kinerja
Nilai c,< apabila
dengan
tingkat
data realisasi
80%; telah
apabila
60% kualitas
< keandalan
-b,Memiliki
hubungan
sebab
akibat
(kausalitas)
di
sisi kiria,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
jawaban
dimanfaatkan
tingkattujuan
kualitas
cukup.
Nilai d
< keandalan
data
realisasi
kinerjadalam
< 60%;
apabilauntuk
40%dengan
-c,Cukup
mewujudkan
danpemanfaatan
sasaran
RPJMD
Lampiran 3
di sisi kiri
dengan
tingkatkinerja
kualitas
apabila
20%dimanfaatkan
< keandalan
data
realisasi
< 40% e,
d apabilatelah
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
5 RPJMD/Renstra SKPD telah menyajikan
a,
apabila
lebih
dari
80%
IKU
yang
telah
diformalkan
dimanfaatkan
pemanfaatan
kurang.
Nilai
e apabila
sama
sekali tidak
dimanfaatkan.
apabila keandalan
data
realisasi
kinerja
< 20%
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTASI
PEMERINTAH
DAERAH
(PROP/KAB/KOTA)
IKU
untuk mengukur tujuan/sasaran dalam RPJMD;
Dapat
diandalkan:
b,
apabila
60%< pemanfaatan IKU < 80%;
padasebelumnya)
penjelasan
telah
digunakan dalam perbaikan perencanaan, artinya: informasi dalamjawaban
LAKIP (a,b,c,d,e
termasuk mengacu
LAKIP tahun
- datanya
40%< pemanfaatan IKU < 60%;
c,
apabila valid
sisi kiri
kinerja yangdilebih
baik periode berikutnya.
benar-benar
telahkesumber
digunakandatanya
untuk perbaikan perencanaan
PENJELASAN
- dapat
ditelusuri
IKU <40%
d,
apabila
20%< pemanfaatan
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
- diperoleh
dari sumber IKU
yangdalam
kompeten
e,
apabila pemanfaatan
RPJMD < 20%
PROP/KAB/KOTA
SKPD
- konsisten
12 Informasi yang disajikan telah digunakan
Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan
pada tingkat kualitas pemanfaatan
dan
sasaran
dalam
RPJMD
a,
apabila
lebih
dari
80%
indikator
tujuan
Indikator
kinerja
tujuan
(outcome)
dan
1 6 untuk
2
3
4
program
dan
kegiatan
,
secara nyata untuk perbaikan pelaksanaan
menilai dan memperbaiki
telah
memenuhi
SMART;
telah
sasaran (outcome
dan output)
Jawaban
tentangkriteria
pemanfaatan
harus selalu dikaitkan
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
III. pelaksanaan
PEMANFAATAN
INFORMASI
KINERJA
dengan
memperhatikan:
Nilai informasi
a, apabilakinerja
telah dimanfaatkan
dengan dengan (dipengaruhi oleh) kondisi (jawaban)
program
dan
kegiatan
memenuhi
indikator
kinerja yang
Indikator
SMART<
80%;
b,
apabila
60%<pemanfaatan
Kinerja
tentang
Pemenuhan
Pelaporan
dan Penyajian
(4%)
I. organisasi
DOKUMENkriteria
RENSTRA
(12.5%)
kualitas
sangat
baik. NilaiInformasi
b, apabila
telah
tingkat
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
Indikator
SMART<60%;
c, apabila 40%<
dimanfaatkan
dengan
tingkat
kualitas pemanfaatan baik. Nilai c,
PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
a. baik
jawaban
kiria,b,c,d,e
di
sisi untuk
d,
apabila
20%<
Indikator
SMART<40%
apabila telah dimanfaatkan dengan
1 Dokumen RPJMD telah ada
Cukuptingkat
jelas. kualitas pemanfaatan
Tidak
SKPD mengacu pada penjelasan
di sisi kiri
e,
apabila
indikator
yang
SMART
< 20%
11 Informasi
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
tingkat
kualitas
pemanfaatan
disajikan
telah
dimanfaatkan
dengan
tingkat
kualitas
cukup.
Nilai
d
apabila
Dokumen yang
Renstra
SKPDtelah
telah digunakan
ada
Tidak
untuk
PEMDA
a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
perbaikan
perencanaan
kinerja,tidak
dengan
secara nyata untuk
dalam perbaikan perencanaan
pemanfaatan
kurang.
Nilai e apabila
sama sekali
dimanfaatkan. menyusun Renstra;
memperhatikan: Nilai a, apabila telah dimanfaatkan dengan tingkat b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
7 Target kinerja ditetapkan dengan baik
a,
apabila
lebih dari 80%
target
yg ditetapkan
berkriteria
baik;
telah dimanfaatkan
kualitas
pemanfaatan
sangat
baik.
Nilai b, apabila
Renstra<a,b,c,d,e
80%;
jawaban
mengacu pada penjelasan
yg baik < 80%;
b,
apabila
60%<kualitas
Target pemanfaatan
baik. Nilai c, apabila telah
dengan
tingkat
c, sisi
apabila
40%< SKPD yang menyusun
kiria,b,c,d,e
di
jawaban
mengacu pada penjelasan
apabila 40%<
Target
yg baik
< 60%;
c,
dimanfaatkan
dengan
tingkat
kualitas
pemanfaatan cukup. Nilai d
Renstra<60%;
telah
digunakan
untuk
menilai
dan< memperbaiki
pelaksanaan program dan
kegiatan,
artinya: informasi dalam LAKIP (
kiri
di sisi
d,
apabila
20%<
Target
yg dengan
baik
40%
telah
dimanfaatkan
tingkat kualitas
apabila
menyusun
apabila 20%
< SKPD yang
sebelumnya)
untukd,perbaikan
pelaksanaan
program
dan
termasuk
tahun
e,
apabila LAKIP
Target
yg baik
< e20%
pemanfaatan
kurang.
Nilai
apabila benar-benar
sama sekali telah
tidak digunakan
dimanfaatkan.
Renstra<40%
kegiatan periode berikutnya
e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
Target yg baik:
telah digunakan dalam perbaikan perencanaan, artinya: informasi dalam20%
LAKIP ( termasuk LAKIP tahun sebelumnya)
- Selaras a/b/c/d/e
dengan RPJMN/RPJMD;
13 Informasi yang disajikan telah digunakan Penilaian
didasarkan
pada
tingkat
kualitas
pemanfaatan
perbaikansubtansi
perencanaan
kinerja yang lebih baik periode berikutnya.
benar-benar
telah digunakan
untuk
2 untuk
Dokumen
RPJMD/Renstra
apabila
RPJMD
telah
memuat
keseluruhan
komponen
SMART;
-a,Berdasarkan
indikator
yg
untuk
perbaikan
capaian
kinerja organisasi,
dengan
secara
nyata
peningkatan
kinerjaSKPD telah
memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
-tersebut;
Berdasarkan basis
data
memadai
memperhatikan:
Nilai
a, yang
apabila
telah dimanfaatkan dengan tingkat
b, apabila
RPJMD telah
memuat
kinerjatelah
sasaran,
target
keseluruhan
subtansi
komponen
program, indikator
12 Informasi
Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
tingkat
kualitas
pemanfaatan
yang disajikan
digunakan
telah
dimanfaatkan
kualitas
pemanfaatan
sangat
baik.
Nilai
b, apabila
a,
apabilakecuali
> 80% target
sasaran
yg ditetapkan telah selaras;
8 Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPDdan
telah
tahunan,
indikator
kinerja
tujuan
target
tahunan;
tersebut,
untuk
perbaikan
pelaksanaan
dan kegiatan
secara nyata
untuk menilai dan memperbaiki
jawaban a,b,c,d,e
a,b,c,d,e. mengacu
mengacupada
padapenjelasan
penjelasan
kualitas
pemanfaatan
baik. program
Nilai c, apabila
telah ,
dengan
tingkat
jawaban
dengan Dokumen
b,
apabila RPJMD
60% < Sasaran
yg selaras
< 80%;
selaras
c,
apabila
tidak
dilengkapi
jangka
menengah
target
jangka
menengah
yang
dengan memperhatikan:
Nilai
a, apabila
telah dimanfaatkan
dengan
pelaksanaan program dan kegiatan
kiri
di sisi
sisi kiri
kualitas
pemanfaatan
cukup. Nilai
d
dimanfaatkan
dengan tingkat
di
RPJMN/Dokumen RPJMD
c,
apabila 40% < Sasaran yg selaras < 60%;
jawaban
a,b,c,d,e
mengacu
pada
penjelasan
terukur;
pemanfaatan
sangattingkat
baik. Nilai
b, apabila telah
tingkat kualitas
telah dimanfaatkan
dengan
kualitas
apabila
organisasi
ygindikator
selaras <kinerja
40%
d
Sasaran
di sisi kiri
d,apabila
RPJMD20%<
tidak
dilengkapi
dimanfaatkan
dengan
tingkat
kualitassama
pemanfaatan
baik.
Nilai c,
pemanfaatan
kurang.
Nilai
e apabila
sekali tidak
dimanfaatkan.
yg selaras
< 20%
e,
Sasaran
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan 1
sasaran,
target
e, apabila
RPJMD
tidak
memuat
tujuan,
telah
dimanfaatkan
dengan
tingkatindikator
kualitas dan
pemanfaatan
apabila
di sisi kiri
cukup. Nilai d apabila telah dimanfaatkan dengan tingkat kualitas
b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)
pemanfaatan kurang. Nilai e apabila sama sekali tidak dimanfaatkan.
3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
a, apabila
lebih dari
80%
tujuan dankinerja,
sasaranartinya:
dalam informasi
RPJMD telah
telah
digunakan
untuk
peningkatan
dalam LAKIP ( termasuk LAKIP tahun sebelumnya)
berorientasi hasil;
hasil
benar-benar
telah digunakan untuk perbaikan capaian kinerja organisasi yang lebih baik periode berikutnya
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;
di sisi kiri
telah
digunakan
menilai hasil<40%
dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan, artinya: informasi dalam LAKIP (
d, apabila
20% <untuk
berorientasi
sebelumnya)
benar-benar
telah digunakan untuk perbaikan pelaksanaan program dan
termasuk
< 20%
e, apabila LAKIP
tujuan tahun
dan sasaran
yg berorientasi
kegiatan periode berikutnya
Berorientasi hasil:
- berkualitas outcome atau output penting
13 Informasi yang disajikan telah digunakan Penilaian
a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat kualitas pemanfaatan
- bukan proses/kegiatan
perbaikan
kinerja organisasi,
dengan
secara
nyata untukkondisi
untuk peningkatan kinerja
- menggambarkan
ataucapaian
output penting
yang ingin diwujudkan
memperhatikan: Nilai a, apabila telah dimanfaatkan dengan tingkat
4 Program/kegiatan merupakan cara untuk
a, apabila
lebih dari 80%
program/kegiatan
dalam RPJMD
telah
kualitas
pemanfaatan
sangat
baik. Nilai b, apabila
telah dimanfaatkan
11
tujuan/sasaran;
mencapai (selaras dengan)
selaras dengan
pemanfaatan baik. Nilai c, apabila telah
dengan
tingkat kualitas
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan dimanfaatkan
b, apabila 60%<
keselarasan
< 80%; pemanfaatan cukup. Nilai d
dengan
tingkat kualitas
jawaban
di
sisi kiria,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
40%<
keselarasan
< 60%;tingkat kualitas
c, apabila
telah
dimanfaatkan
dengan
apabila
di sisi kiri
keselarasan
<40% sama sekali tidak dimanfaatkan.
d, apabila 20%<
pemanfaatan
kurang.
Nilai e apabila
e, apabila keselarasannya < 20%

10 Informasi kinerja dalam LAKIP dapat


diandalkan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

456
PENJELASAN
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat kualitas pemanfaatan
PROP/KAB/KOTA
capaian kinerja organisasi, dengan
secara nyata untuk perbaikan
memperhatikan: Nilai a, apabila telah
dimanfaatkan dengan tingkat
3
kualitas pemanfaatan sangat baik. Nilai b, apabila telah dimanfaatkan
dengan tingkat kualitas pemanfaatan baik. Nilai c, apabila telah
dimanfaatkan dengan tingkat kualitas pemanfaatan cukup. Nilai d
apabila telah dimanfaatkan dengan
Cukuptingkat
jelas. kualitas
pemanfaatan
kurang. Nilai e apabila sama sekali tidak dimanfaatkan.
Tidak untuk PEMDA

SKPD
4

SETDITJEN PHKA - 2012

a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
telah digunakan
hasil;untuk penilaian kinerja, artinya: Informasi kinerja dalam LAKIP , telah secara nyata digunakan oleh
berorientasi
PENJELASAN
untuk menilai keberhasilan/kegagalan
Pemda/SKPD
pimpinan
sebagaihasil
dasar
b,
apabilaorganisasin
60%< berorientasi
< 80%;
jawaban
a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;
di sisi kiri
PROP/KAB/KOTA
SKPD
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%
1
2
3
4
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi < 20%
D. EVALUASI
KINERJA
(10%) telah digunakan
14 Informasi
yang disajikan
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat kualitas pemanfaatan
Berorientasi
hasil:
kinerja
penilaianEVALUASI
secara nyata untuk perbaikan capaian kinerja organisasi, dengan
I. untuk
PEMENUHAN
(2%)
berkualitas outcome
output telah
penting
Nilaiatau
a, apabila
dimanfaatkan dengan tingkat
1 Terdapat pedoman evaluasi akuntabilitas -memperhatikan:
cukup
jelasdasar penilaian dan ada
Tidak berlaku untuk SKPD
proses/kegiatan
bukan pemanfaatan
kualitas
sangat baik
(untuk
kinerja
menggambarkan
kondisi
atau
output
penting
yang telah
ingin
diwujudkan
baik).
Nilai
b, apabila
reward
undlebih
phunisment
2 Terdapat pemantauan mengenai
a, apabila
dari 80%yang
Target
kinerja
telah
dipantau
kemajuannya
dengan
tingkat
kualitas pemanfaatan
baik (untuk
dimanfaatkan
< 80%;
pencapaian
kinerja cara
beserta
4 kemajuan
Program/kegiatan
merupakan
untuk
a,
apabila lebih
dari 80%
program/kegiatan
dalam RPJMD
telah
dasar
penilaian
ada sudah
und phunisment
b,
apabila
60% dan
< Target
kinerjareward
yang terpantau
< 80%;yang cukup ).
hambatannya
dengan
tujuan/sasaran;
mencapai (selaras dengan)
selaras
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
. Nilai
c, apabila
telah
dimanfaatkan
tingkat
kualitas
Target
kinerja
yangdengan
terpantau
< 60%;
c,
apabila
40% <keselarasan
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b,
apabila
60%<
< 80%;
jawaban
di sisi kiria,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
dasar
penilaian
dan< ada
pemanfaatan
cukup
(untuk
terpantau
40%sudah reward
d
apabila
< target
kinerja
apabila 20%
40%<
keselarasan
<yang
60%;
c,
di sisi kiri
phunisment
masih
sedikit).
Nilai d apabila telah
und
yang
terpantau
< 20%
e,
apabila
target
kinerja
20%< walaupun
keselarasan
<40%
d,
apabila
kualitas pemanfaatan kurang (untuk
dimanfaatkan
dengan tingkat
< 20%
e,
apabila keselarasannya
und phunisment
yang cukup
dasar penilaian
dan belum
ada reward
pemantauan
mengenai
kemajuan
pencapaian
kinerja beserta
Merupakan
cara untuk
). Nilai e apabila
samamencapai,
sekali tidakartinya:
dimanfaatkan.

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri
Tidak untuk SKPD
a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
menyusun Renstra;
PENJELASAN
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
Renstra<
80%;LAKIPSKPD
telah digunakan untuk peningkatan
kinerja, artinya: informasi dalam LAKIP
( termasuk
tahun sebelumnya)
PROP/KAB/KOTA
apabila
40%<
menyusun
lebih
baik SKPD
periode
berikutnya
benar-benar telah digunakan untuk3 perbaikan capaian kinerja organisasic,yang
1
2
4yang
Renstra<60%;
14 Informasi yang disajikan telah digunakan
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat kualitas pemanfaatan
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
untuk penilaian kinerja
secara nyata untuk perbaikan capaian kinerja organisasi, dengan
Renstra<40%
memperhatikan: Nilai a, apabila telah dimanfaatkan dengan tingkat
e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
kualitas pemanfaatan sangat baik (untuk dasar penilaian dan ada
20%
reward und phunisment yang baik). Nilai b, apabila telah
2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah
a,
apabila RPJMD
telah
memuat
keseluruhan
subtansi
komponen
dengan
tingkat
kualitas
pemanfaatan
baik
(untuk
dimanfaatkan
tersebut;
memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
dasar penilaian dan ada sudah reward und phunisment yang cukup ).
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
b,
apabila
RPJMDtelah
telahdimanfaatkan
memuat keseluruhan
subtansi
komponen
program, indikator kinerja sasaran, target
dengan tingkat
kualitas
. Nilai
c, apabila
di sisi kiria,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target tersebut,
target
tahunan;
kecuali
dasar penilaian dan ada sudah reward
pemanfaatan
cukup
(untuk
jawaban
c,
apabila
RPJMD
tidak dilengkapi
jangka menengah
target jangka
yang
11
phunisment
walaupun
masih sedikit).
Nilai d menengah
apabila telah
und
di sisi kiri
terukur;
dimanfaatkan dengan tingkat kualitas pemanfaatan kurang (untuk
d,
RPJMD
tidak
dilengkapi
indikator
kinerja
dasar penilaian dan belum ada reward und phunisment yang cukup
sasaran,
indikator dan target
e,
RPJMD
tidak memuat
tujuan,
). Nilai
e apabila
sama sekali
tidak
dimanfaatkan.

NO13 Informasi
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
yang disajikan telah
digunakan
untuk peningkatan kinerja
1
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen RPJMD telah ada
Dokumen Renstra SKPD telah ada

Lampiran 3
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
telah digunakan
untuk menilai
danPEMERINTAH
memperbaiki pelaksanaan
program dan kegiatan, artinya: informasi dalam LAKIP (
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTASI
DAERAH (PROP/KAB/KOTA)
termasuk LAKIP tahun sebelumnya) benar-benar telah digunakan untuk perbaikan pelaksanaan program dan
kegiatan periode berikutnya

pemanfaatan kurang. Nilai e apabila sama sekali tidak dimanfaatkan.

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

Berorientasi hasil:
- berkualitas outcome atau output penting
proses/kegiatan
-a,bukan
apabila
lebih dari 80% SKPD telah dievaluasi
-b,menggambarkan
kondisi
ataudievaluasi<
output penting
yang
80%;yang ingin diwujudkan
apabila 60% < SKPD

Program telah dievaluasi:


- Terdapat informasi tentang capaian hasil2 program;
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
- Terdapat simpulan keberhasilan atau ketidakberhasilan program;
berorientasi hasil;
- Terdapat analisis dan simpulan tentang kondisi sebelum dan
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
sesudah dilaksanakannya suatu program;
c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;
- Terdapat ukuran yang memadai tentang keberhasilan program
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi < 20%

kinerja terakhir;
Target
yg baik:
a,
apabila
lebih
dari 80%
telah untuk
dievaluasi
-mengambil
langkah
yangSKPD
diperlukan
mengatasi hambatan
-b,Selaras
RPJMN/RPJMD;
< SKPD
yang dievaluasi< 80%;
apabila dengan
60%
kinerja;
pencapaian
a,
apabila
RPJMD
telah
memuat
keseluruhan
subtansi komponen
SMART;
-c,Berdasarkan
indikator
yg
yang
dievaluasi
60%;
apabila 40%hasil
< SKPD
- melaporkan
pemantauan
tersebut <kepada
pimpinan
tersebut;
-d Berdasarkan
basis
data
yang
memadai< 40%
SKPD
yang
dievaluasi
apabila 20% <
b,
apabila
RPJMD
telah
memuat
keseluruhan
subtansi
komponen
<telah
20% dievaluasi;
e,
yang
dievaluasi
a, apabila
apabila SKPD
lebih
80%
program
a,
apabila
>
80%dari
sasaran
yg ditetapkan
telah selaras;
target
tahunan;
tersebut,
kecuali
<
Program
yang
dievaluasi
<
80%;
b,
apabila
60%
b, apabila
apabila RPJMD
60% < Sasaran
yg selaras
< 80%;
c,
tidak dilengkapi
target
jangka menengah yang
Ya,apabila
apabila40%
hasil<<evaluasi
disampaikan
atau dibahas dengan
Program
yang
dievaluasi
< 60%;
c,
40%
Sasarantelah
yg selaras
< 60%;
c,
apabila
terukur;
dievaluasi
(yang
berkepentingan)
pihak
yang
<
Program
yang
dievaluasi
d
apabila
20%
ygindikator
selaras <kinerja
40%< 40%
d apabila
d,
RPJMD20%<
tidak Sasaran
dilengkapi
e, apabila Sasaran
Program yg
yang
dievaluasi
< 20%
selaras
< 20%
e,
sasaran, indikator dan target
e, apabila
RPJMD tidak memuat
tujuan,

dievaluasi < 60%;


c, apabila
SKPD
4 Program/kegiatan merupakan cara untuk
a,
apabila 40%
lebih <dari
80%yang
program/kegiatan
dalam RPJMD telah
20% <tujuan/sasaran;
SKPD yang dievaluasi < 40%
d apabila
dengan
mencapai (selaras dengan)
selaras
< 20%
e, apabila
SKPD keselarasan
yang dievaluasi
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b,
apabila 60%<
< 80%;
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
5 Hasil evaluasi telah disampaikan dan
Ya,apabila
apabila20%<
hasil keselarasan
evaluasi telah<40%
disampaikan atau dibahas dengan
d,
dievaluasi (yang< berkepentingan)
pihak
yangkeselarasannya
dikomunikasikan kepada pihak-pihak
20%
e,
apabila
yang berkepentingan
Merupakan cara untuk mencapai, artinya:

4 Evaluasi akuntabilitas kinerja atas SKPD


telah dilakukan

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
II. KUALITAS EVALUASI (5%)
hasil

4 Evaluasi akuntabilitas kinerja atas SKPD


telah dilakukan
2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah
memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
program, indikator kinerja sasaran, target
3
Evaluasi
program
telah dilakukan
8 Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPDdan
telah
tahunan, indikator
kinerja tujuan
target
dengan Dokumen
selaras
jangka menengah
5 Hasil
evaluasi
telah
disampaikan
dan
RPJMN/Dokumen RPJMD
dikomunikasikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan

457

Tidak berlaku untuk SKPD

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

Tidak berlaku untuk SKPD

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

Tidak berlaku untuk SKPD

12

jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan


di sisi kiri
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
di sisi kiri
Tidak berlaku untuk SKPD
1

Tidak berlaku untuk SKPD

e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<


20%

Tidak berlaku untuk SKPD


hambatannya, artinya:
- Selaras;
- mengidentifikasikan, mencatat (membuat catatan), mencari tahu,
- Memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas)
mengadministrasikan kemajuan (progress) kinerja;
- Cukup untuk mewujudkan tujuan dan sasaran dalam RPJMD
Lampiran 3
(prestasi
ataukinerja
capaian)
- dapat
menjawab
ataupenilaian
menyimpulkan
telah
digunakan
untuk
kinerja,posisi
artinya:
Informasi
dalam LAKIP , telah secara nyata digunakan oleh
LEMBAR KRITERIA EVALUASI
kinerja
terakhir;
5 RPJMD/Renstra SKPD telah menyajikan
a,
apabila
lebih dari 80%
IKU yang
diformalkan
dimanfaatkan
untuk
menilai keberhasilan/kegagalan
Pemda/SKPD
pimpinan
organisasin
sebagai
dasartelah
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTASI
PEMERINTAH
DAERAH
(PROP/KAB/KOTA)
-mengambil
langkah
yang
diperlukan
mengatasi
hambatan
IKU
mengukur
tujuan/sasaran
dalamuntuk
RPJMD;
untuk
kinerja;
pencapaian
b,
apabila 60%<
pemanfaatan IKU < 80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
- melaporkan
hasilpemanfaatan
pemantauanIKU
tersebut
kepada pimpinan
< 60%;
c,
apabila 40%<
di sisi kiri
D. EVALUASI KINERJA (10%)
PENJELASAN
d, apabila 20%< pemanfaatan IKU <40%
NO I.
KOMPONEN/SUB
PEMENUHAN
EVALUASI
(2%)
3 Evaluasi
a, apabila
apabila pemanfaatan
lebih dari 80%IKU
program
dievaluasi;
program
telah KOMPONEN
dilakukan
e,
dalamtelah
RPJMD
< 20%
SKPD
1 Terdapat pedoman evaluasi akuntabilitas b, apabila 60% < ProgramPROP/KAB/KOTA
yang dievaluasi < 80%;
cukup
jelas dan sasaran dalam RPJMD
Tidak berlaku untuk SKPD
a,
apabila
lebih
dari
80%
indikator
tujuan
Indikator kinerja tujuan
1 6 kinerja
2 (outcome) dan
3
4
40% < Program yang dievaluasi < 60%;
c,
telah
memenuhi
kriteria
telah
sasaran (outcome
dan output)
Program
yang dievaluasi
< 40%
d
20%
2 Terdapat
a,apabila
apabila
lebih<dari
80%SMART;
Target
kinerja telah
dipantau kemajuannya
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
pemantauan
mengenai
memenuhi
indikator
kinerja
yang
Indikator
SMART< <80%;
b,
apabila 60%<
e,
Program
yang dievaluasi
20%
< 80%;
pencapaian
kinerja
beserta
I. kemajuan
DOKUMENkriteria
RENSTRA
(12.5%)
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
SMART<60%;
baik
c,
b, apabila
apabila 40%<
60% <Indikator
Target kinerja
yang terpantau < 80%;
PEMENUHAN
RENSTRA (2.5%)
a. hambatannya
Program telah
dievaluasi: SMART<40%
kiri SKPD
di sisi untuk
d,
Target kinerja
yang
terpantau < 60%;
c, apabila
apabila 20%<
40% <Indikator
1 Dokumen RPJMD telah ada
Cukup
jelas.
Tidak
- Terdapat
informasiyang
tentang
capaian
hasil2 program;
e,
apabila
indikator
SMART
< 20%
yang
terpantau < 40%
d apabila
20%
< target kinerja
Dokumen Renstra SKPD telah ada
Tidak
untuk
PEMDA
a,
apabila
lebih dari
80%untuk
SKPDSKPD
telah
Tidak
berlaku
- Terdapat simpulan keberhasilan atau ketidakberhasilan program;
e, apabila target kinerja yang terpantau < 20%
menyusun Renstra;
- Terdapat analisis dan simpulan tentang kondisi sebelum dan
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
program;
sesudah
suatuyg
7 Target kinerja ditetapkan dengan baik
a,
apabiladilaksanakannya
lebih
dari 80%
target
ditetapkan berkriteria
baik;
pemantauan
mengenai
kemajuan
pencapaian
kinerja beserta
Renstra< 80%;
- Terdapat
ukuranTarget
yang memadai
tentang
keberhasilan program
yg
baik
<
80%;
b,
apabila
60%<
untukmenyusun
SKPD
hambatannya, artinya:
c, apabila Tidak
40%< berlaku
SKPD yang
jawaban
a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
apabila
40%<
Target
yg
baik
<
60%;
c,
- mengidentifikasikan, mencatat (membuat catatan), mencari tahu,
Renstra<60%;
di sisi kiri
d,
apabila 20%< Target
yg baik(progress)
< 40% kinerja;
kemajuan
mengadministrasikan
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
e,
apabila
Target ygatau
baikmenyimpulkan
< 20%
posisi (prestasi atau capaian) Renstra<40%
- dapat
menjawab

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

458

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

SETDITJEN PHKA - 2012


PROP/KAB/KOTA
3
a, apabila evaluasi dilaksanakan dengan mengacu pada pedoman
evaluasi yang dibuat sendiri yang selaras dengan pedoman evaluasi
Menpan & RB dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan;
b, apabila evaluasi dilaksanakan dengan menggunakan pedoman
a, apabilayang
RPJMD
telah
memuat
keseluruhan
evaluasi
dibuat
sendiri
mengacu
pedomansubtansi
evaluasikomponen
Menpan & RB,
tersebut;
namun
modifikasi pedoman belum sesuai dengan kondisi yang
b,
apabila
RPJMD
telah
memuat
keseluruhan
subtansi
komponen
diharapkan;
c,
apabilakecuali
evaluasi
dilaksanakan
target
tahunan; dengan menggunakan pedoman
tersebut,
evaluasi
dibuat
sendiri
yang sama
pedoman
evaluasi
c, apabilayang
RPJMD
tidak
dilengkapi
targetpersis
jangka
menengah
yang
Menpan
terukur; & RB
d,
dilaksanakan
dengan
menggunakan pedoman
d, apabila
RPJMDevaluasi
tidak dilengkapi
indikator
kinerja
evaluasi
Menpan
& RB tujuan, sasaran, indikator dan target
e, RPJMD
tidak memuat
e, apabila evaluasi dilaksanakan dengan tidak menggunakan pedoman
evaluasi
a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat kualitas
hasil;
berorientasi
evaluasi. a, apabila lebih dari 80% evaluator
SDM yang melakukan
b,
apabila
60%<
berorientasi
hasil
< 80%;
telah
memiliki
kompetensi
AKIP
dengan
baik < 80%;
hasilmemiliki
<60%; kompetensi AKIP dengan
c,
b, apabila
apabila 40%<
60% <berorientasi
evaluator telah
d,
apabila
20% < berorientasi hasil<40%
baik
< 80%;
< 20% AKIP dengan
e,
apabila 40%
tujuan< dan
sasaran
yg memiliki
berorientasi
c, apabila
evaluator
telah
kompetensi

PENJELASAN

Cukup jelas.
Ya, apabila
evaluasi telah disampaikan atau dibahas dengan
Tidak
untuk hasil
PEMDA
pihak yang dievaluasi (yang berkepentingan)

PROP/KAB/KOTA
a, apabila lebih dari 80% SKPD
telah dievaluasi
80%;
b, apabila 60% < SKPD yang dievaluasi<
3
c, apabila 40% < SKPD yang dievaluasi < 60%;
d apabila 20% < SKPD yang dievaluasi < 40%
e, apabila SKPD yang dievaluasi < 20%

PENJELASAN

baik < 60%;hasil:


Berorientasi
apabila 20%
< evaluator
-d berkualitas
outcome
atau telah
outputmemiliki
pentingkompetensi AKIP dengan
< 40%
proses/kegiatan
-baik
bukan
apabila evaluatorkondisi
telah memiliki
kompetensi
AKIP ingin
dengan
baik <
-e,menggambarkan
atau output
penting yang
diwujudkan
20%
4 Program/kegiatan merupakan cara untuk
a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan dalam RPJMD telah
mencapai (selaras dengan)
selaras dengan tujuan/sasaran;
tujuan/sasaran/hasil
program/hasil
kegiatan
apabila
60%<
keselarasan
< 80%;
8 Pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja b,
Cukup
jelas.
Penilaian
a/b/c/d/e
berdasarkan pada tingkat kualitas
apabila 40%<
keselarasan
60%; pelaksanaan supervisi secara
c,
telah disupervisi dengan baik melalui
Nilai a,<apabila
pelaksanaan
supervisi.
20%<
keselarasan
<40%
d,
apabila
pembahasan-pembahasan yang reguler
berjenjang telah dilaksanakan sangat baik, Nilai b, apabila
< 20%
e,
apabila keselarasannya
berjenjang telah dilaksanakan dangan
dan bertahap
pelaksanaan
supervisi secara
apabila
supervisi secara berjenjang telah
baik, Nilai c,cara
Merupakan
untukpelaksanaan
mencapai, artinya:

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
7 Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan
hasil
oleh SDM yang berkompetensi

1 II. KUALITAS EVALUASI


2 (5%)
6 Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan
dengan menggunakan pedoman/juklak
evaluasi yang selaras dengan
pedoman/juklak evaluasi Menpan dan RB
2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah
memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
program, indikator kinerja sasaran, target
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target
jangka menengah

NO

KOMPONEN/SUB KOMPONEN
4 Evaluasi akuntabilitas kinerja atas SKPD
1 telah dilakukan
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen RPJMD telah ada
5 Hasil
evaluasi
telah
disampaikan
Dokumen
Renstra
SKPD
telah ada dan
dikomunikasikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan

NO

Tidak berlaku untuk SKPD

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

Tidak berlaku untuk SKPD

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

Tidak berlaku untuk SKPD


jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan
di sisi kiri

Tidak untuk SKPD


a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
menyusun Renstra;
untukmenyusun
SKPD
b, apabila Tidak
60%< berlaku
SKPD yang
Renstra< 80%;
c, apabila 40%< SKPD yang menyusun
SKPD
Renstra<60%;
4
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
Renstra<40%
e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
20%

Tidak berlaku untuk SKPD

SKPD
4

12

- Terdapat informasi tentang capaian hasil2 program;


Tidak berlaku untuk SKPD
- Terdapat simpulan keberhasilan atau ketidakberhasilan program;
Lampiran 3
- Terdapat analisis dan simpulan tentang kondisi sebelum dan
program; EVALUASI
sesudah dilaksanakannya
suatu
LEMBAR
KRITERIA
- Terdapat ukuran
yangINSTASI
memadai PEMERINTAH
tentang keberhasilan
program
AKUNTABILITAS
KINERJA
DAERAH
(PROP/KAB/KOTA)

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat kualitas


secara cukup baik,Nilai d, apabila pelaksanaan
Selaras;
-dilaksanakan
SDM
yang melakukan evaluasi. a, apabila lebih dari 80% evaluator
secara
berjenjang
telah dilaksanakankurang
baik, Nilai a,
-supervisi
Memiliki
hubungan
sebabAKIP
akibat
(kausalitas)
telah
memiliki
kompetensi
dengan
baik < 80%;
supervisi
secara
pelaksanaan
tidak dilakukan
-apabila
tujuan
dan
sasaran
dalamberjenjang
RPJMD
memiliki
kompetensi
AKIP
dengan
b,Cukup
apabilauntuk
60%mewujudkan
< evaluator telah

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

di sisi kiri

Tidak berlaku untuk SKPD


Tidak berlaku untuk SKPD

Tidak berlaku untuk SKPD


jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan
Tidak berlaku untuk SKPD
di sisi kiria,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
jawaban

Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan dalam
pada tingkat
a,
apabila
lebih dari 80%
program/kegiatan
RPJMD telah
kualitas rekomendasi yang diberikan dalam
kelengkapan
dantujuan/sasaran;
dengan
selaras
upaya
perbaikan
laporan
hasil
evaluasinya
terkait
dengan
b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
kinerja organisasi
peningkatan
capaian
apabila 40%<
keselarasan
< 60%; secara berkelanjutan
c,
d, apabila 20%< keselarasan <40%
e, apabila keselarasannya < 20%

14
Evaluasi program telah
memberikan
4 Program/kegiatan
merupakan
cara untuk
rekomendasi-rekomendasi
(selaras dengan)peningkatan
mencapai
yang
dapat
dilaksanakan
kinerja
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan

459
459

Tidak berlaku
untukpada
SKPD
jawaban a,b,c,d,e
mengacu
penjelasan
di sisi kiri

Tidak berlaku untuk SKPD

Jawaban tentang pemanfaatan evaluasi harus selalu dikaitkan dengan (dipengaruhi oleh) kondisi (jawaban) tentang

Berorientasi
kelengkapanhasil:
dan kualitas rekomendasi yang diberikan dalam
-laporan
berkualitas
atauterkait
outputdengan
pentingupaya perbaikan
hasil outcome
evaluasinya
perencanaan
kinerja secara berkelanjutan.
- bukan proses/kegiatan
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan

Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat

berkelanjutan
manajemen
kinerja
a,
apabila lebih
darisecara
80% tujuan
dan sasaran dalam RPJMD telah
berorientasi hasil;
Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada apakah evaluasi
b,
apabilatentang
60%< berorientasi
hasil
< 80%;
jawaban a,b,c,d,e
mengacu
pada penjelasan
Jawaban
pemanfaatan
evaluasi
harusatas
selalu dikaitkan dengan (dipengaruhi
oleh) kondisi
(jawaban)
tentang
dapat
menyimpulkan
penilaian
program telah
berorientasi
hasil <60%;
c,
apabila 40%<
di sisi kiri Tidak berlaku untuk SKPD
Pemenuhan
Evaluasi
dan
Kualitas
Evaluasi
keberhasilan/kegagalan suatu program
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi < 20%

didasarkan
pada
tingkat
jelas.Penilaian
a,
apabila
RPJMD
telaha/b/c/d/e
memuat
keseluruhan
subtansi
komponen
SMART;
-Cukup
Berdasarkan
indikator
yg
kualitas
rekomendasi
tersebut;
-kelengkapan
Berdasarkandan
basis
data yang
memadaiyang diberikan dalam
cukup
jelas
.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
pada
tingkat
kualitas
upaya
perbaikan
laporan
hasil
evaluasinya
terkait
dengan
b, apabila RPJMD telah memuat keseluruhan subtansi komponen
memberikan
penilaian
sesuai dengan
yang ada.
dalam
a,
apabila
> 80%
sasaran
ygberkelanjutan.
ditetapkan
telahjuklak
selaras;
secara
perencanaan
kinerja
target
tahunan;
tersebut,
kecuali
b, apabila 60% < Sasaran yg selaras < 80%;
c, apabila RPJMD tidak dilengkapi target jangka menengah yang
c, apabila 40% < Sasaran yg selaras < 60%;
terukur;
Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan
yg selaras
< 40% pada tingkat
d
apabila
20%< Sasaran
d, RPJMD tidak dilengkapi indikator kinerja
rekomendasi
yang diberikan dalam
kelengkapan
dan kualitas
yg selaras
< 20%
e,
apabila
Sasaran
didasarkan
pada tingkat
Cukup
jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
sasaran,
indikator
dan target
e,
RPJMD
tidak
memuat
tujuan,
laporan
hasil evaluasinya terkait dengan upaya perbaikan
kelengkapan dan kualitas rekomendasi yang diberikan dalam
kinerja
organisasi
secara
berkelanjutan
peningkatan
capaian
laporan hasil evaluasinya terkait dengan upaya perbaikan penerapan

13 Evaluasi program telah memberikan


rekomendasi-rekomendasi perbaikan
perencanaan kinerja yang dapat
dilaksanakan

12 Evaluasi program dilaksanakan dalam


III. rangka
PEMANFAATAN
EVALUASIprogram
(3%)
menilai keberhasilan

b. KUALITAS
RENSTRAkinerja
(6.25%)yang dapat
perbaikan manajemen
dilaksanakan
3 Tujuan
dan sasaran telah berorientasi
hasil

13
Evaluasi program
telah memberikan
2 Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPD telah
rekomendasi-rekomendasi
perbaikan
memuat
visi, misi, tujuan, sasaran,
10 program,
Hasil evaluasi
akuntabilitas
kinerja target
dapat
perencanaan
kinerja
yang
indikator kinerja sasaran,
penilaian atas SKPD
akuntabilitas
memberikan
8 Dokumen
RPJMD/Renstra
telah
dilaksanakan
tahunan,
indikator kinerja tujuan dan target
kinerja masing-masing
SKPD
dengan Dokumen
selaras
jangka menengah
RPJMN/Dokumen RPJMD
14 Evaluasi program telah memberikan
rekomendasi-rekomendasi peningkatan
11 Evaluasi akuntabilitas kinerja telah
kinerja yang dapat dilaksanakan
memberikan rekomendasi-rekomendasi

13

Lampiran 3
baik < 80%;
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASIdimanfaatkan
5 RPJMD/Renstra SKPD telah menyajikan
a,
apabila
lebih
dari
80%
IKU
yang
telah
diformalkan
c, apabila 40% < evaluator telah memiliki kompetensi AKIP dengan
9 IKU
Cukupmengukur
jelas .Penilaian
a/b/c/d/e dalam
didasarkan
Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja
pada DAERAH
tingkat kualitas
hasil
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTASI
PEMERINTAH
(PROP/KAB/KOTA)
tujuan/sasaran
RPJMD;
untuk
baik < 60%;
Tidak berlaku untuk SKPD
menggambarkan akuntabilitas kinerja yang b,
menggambarkan
kondisi
yang ada secara obyektif. Nilai
evaluasi
apabilatelah
60%<
pemanfaatan
< 80%;
memiliki
kompetensi AKIP dengan
d apabila
20%
< evaluator
telahIKU
dievaluasi
sangat
baik. b, apabila kualitas hasil jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
a, apabila
kualitas
hasil evaluasiIKU
40%< pemanfaatan
< 60%;
c,
apabila
baik
< 40%
evaluasi baik. c, apabila kualitas hasil evaluasi cukup
baik. d, apabila di sisi kiri Tidak berlaku untuk SKPD
pemanfaatan
IKU kompetensi
<40%
d,
e, apabila 20%<
evaluator
telah memiliki
AKIPPENJELASAN
dengan baik <
kualitas hasil evaluasi kurang. a, apabila kualitas
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
20%
e,
apabila pemanfaatan IKU dalam RPJMD < 20%
hasil evaluasi tidak baik (buruk)
PROP/KAB/KOTA
SKPD
dan sasaran dalam RPJMD
a, apabila lebih dari 80% indikator tujuan
1 6 Indikator kinerja tujuan
2 (outcome) dan
3
4
telah
memenuhi
kriteria
SMART;
telah
sasaran
(outcome
dan
output)
8 Hasil
Pelaksanaan
akuntabilitas
Cukup jelas
jelas..Penilaian
Penilaian a/b/c/d/e
padatingkat
tingkatkualitas
kualitas
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
10
evaluasievaluasi
akuntabilitas
kinerja kinerja cukup
a/b/c/d/e berdasarkan
didasarkan pada
memenuhi
kriteria
indikator
kinerja
yang
Indikator
SMART<
80%;
b,
apabila
60%<
telah disupervisi
dengan
baik
melalui
Nilai a,sesuai
apabila
pelaksanaan
supervisi
pelaksanaan
supervisi.
I. DOKUMEN
RENSTRA
(12.5%)
penilaian
atas
akuntabilitas
memberikan
penilaian
dengan
juklak yang
ada. secara
memberikan
dalam
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
apabila 40%<
Indikator SMART<60%;
baik
c,
pembahasan-pembahasan
yang reguler
berjenjang
telah dilaksanakan
sangat baik, Nilai b, apabila
kinerja masing-masing
SKPD
RENSTRA
(2.5%)
a. PEMENUHAN
di sisi kiri Tidak berlaku untuk SKPD
d,
apabila 20%<
Indikator
SMART<40%
secara
berjenjang telah dilaksanakan dangan
dan bertahap
pelaksanaan
supervisi
1 Dokumen RPJMD telah ada
Cukup jelas.
Tidak untuk SKPD
Nilaiindikator
c, apabilayang
pelaksanaan
secara berjenjang telah
baik,
e,
apabila
SMART <supervisi
20%
berlaku
Dokumen Renstra SKPD telah ada
Tidak
untuk PEMDA
a, apabila Tidak
lebih dari
80%untuk
SKPDSKPD
telah
dilaksanakan
secara cukup baik,Nilai d, apabila pelaksanaan
menyusun Renstra;
secara berjenjang
telahdidasarkan
dilaksanakankurang
baik, Nilai a,
supervisi
11 Evaluasi akuntabilitas kinerja telah
pada tingkat
Cukup jelas.Penilaian
a/b/c/d/e
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
dilakukan
supervisi
secara berjenjang
apabila
pelaksanaan
tidaktarget
kualitas
rekomendasi
yang diberikan
dalam
memberikan
kelengkapan
dan
7 Target
kinerjarekomendasi-rekomendasi
ditetapkan dengan baik
a,
apabila
lebih
dari
80%
yg ditetapkan
berkriteria
baik;
Renstra< 80%;
Tidak berlaku untuk SKPD
perbaikan manajemen kinerja yang dapat
laporan
hasil
evaluasinya
terkait
baik dengan
< 80%; upaya perbaikan penerapan
b,
apabila
60%<
Target yg
c, apabilaa,b,c,d,e
40%< SKPD
yang pada
menyusun
secara
berkelanjutan
dilaksanakan
manajemen
kinerja
jawaban
mengacu
penjelasan
apabila
40%<
Target
yg
baik
<
60%;
c,
9 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja
Cukup jelas .Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat kualitas hasil Renstra<60%;
kiri
di
sisi
d,
apabila
20%<
Target
yg
baik
<
40%
akuntabilitas kinerja yang evaluasi telah menggambarkan kondisi yang ada secara obyektif. Nilai d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
12 menggambarkan
Evaluasi program dilaksanakan dalam
Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada apakah evaluasi
e,
baikevaluasi
< 20% sangat baik. b, apabila kualitas hasil
dievaluasi
a, apabila
apabila Target
kualitasyg
hasil
Renstra<40%
rangka menilai keberhasilan program
program telah dapat menyimpulkan penilaian atas
evaluasi baik. c, apabila kualitas hasil evaluasi cukup baik. d, apabila
untuk
Tidak
berlaku
untuk SKPD
SKPD
keberhasilan/kegagalan
suatu
program
e, apabila Tidak
SKPDberlaku
yang menyusun
Renstra<
Target
baik:
kualitasyg
hasil
evaluasi kurang. a, apabila kualitas
20%
-hasil
Selaras
dengan
evaluasi
tidakRPJMN/RPJMD;
baik (buruk)

Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan


oleh SDM yang berkompetensi

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

dilaksanakan

460

manajemen kinerja secara berkelanjutan

Tidak berlaku untuk SKPD

SKPD
4

Tidak berlaku untuk SKPD

Tidak untuk SKPD


Tidak untuk PEMDA
a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
menyusun Renstra;
PENJELASAN
Jawaban tentang pemanfaatan evaluasi harus selalu dikaitkan dengan (dipengaruhi
oleh)SKPD
kondisi
(jawaban)
tentang
III. PEMANFAATAN
EVALUASI
(3%)
yang
menyusun
b, apabila 60%<
NO
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
Pemenuhan Evaluasi dan Kualitas Evaluasi
Renstra< 80%;
PROP/KAB/KOTA
SKPD
c, apabila 40%< SKPD yang menyusun
1
2
3
4
Renstra<60%;
15 Hasil evaluasi program/akuntabilitas kinerja Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat kualitas pemanfaatan
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
telah ditindakla njuti untuk perbaikan
secara nyata untuk perbaikan perencanaan , dengan memperhatikan:
Renstra<40%
perencanaan
Nilai a, apabila telah dimanfaatkan dengan tingkat kualitas
e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
pemanfaatan sangat baik. Nilai b, apabila telah dimanfaatkan
20%
13
dengan tingkat kualitas pemanfaatan baik. Nilai c, apabila telah
Tidak berlaku untuk SKPD
2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah
a,
apabila RPJMD
telah
memuat
keseluruhan
subtansi
komponen
tingkat
kualitas
pemanfaatan
cukup.
Nilai d
dimanfaatkan
dengan
tersebut;
memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
apabila telah dimanfaatkan dengan tingkat kualitas pemanfaatan
b,
apabila
RPJMD
telahsama
memuat
keseluruhan
subtansi komponen
program, indikator kinerja sasaran, target
sekali
tidak dimanfaatkan.
kurang.
Nilai
e apabila
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target tersebut, kecuali target tahunan;
jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan
c, apabila RPJMD tidak dilengkapi target jangka menengah yang
jangka menengah
di sisi kiri
16 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja telah
Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat kualitas pemanfaatan
terukur;
untuk
perbaikan
penerapan
manajemen kinerja secara
ditindaklanjuti untuk perbaikan penerapan
secara
nyata
d,
RPJMD
tidak
dilengkapi
indikator
kinerja
manajemen kinerja
keseluruhan
, dengan
memperhatikan:
a, apabila
telah
indikator
dan target
e,
RPJMD tidak
memuat
tujuan, sasaran,Nilai
dimanfaatkan dengan tingkat kualitas pemanfaatan sangat baik. Nilai
b, apabila telah dimanfaatkan dengan tingkat kualitas pemanfaatan
b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)
Tidak berlaku untuk SKPD
telahtujuan
dimanfaatkan
dengan
tingkat
kualitas
baik.
Nilai c,
apabila
3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
a,
apabila
lebih
dari 80%
dan sasaran
dalam
RPJMD
telah
pemanfaatanhasil;
cukup. Nilai d apabila telah dimanfaatkan dengan
berorientasi
hasil
tingkat
kualitas
Nilai e apabila sama sekali
b,
apabila
60%<pemanfaatan
berorientasi kurang.
hasil < 80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
dimanfaatkan.
tidak
40%< berorientasi hasil <60%;
c,
apabila
di sisi kiri
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%
< 20%pemanfaatan
apabila a/b/c/d/e
tujuan dan
sasaran yg
berorientasi
17 Hasil evaluasi program telah ditindaklanjuti e,
Penilaian
didasarkan
pada
tingkat kualitas
untuk perbaikan capaian kinerja organisasi, dengan
untuk perbaikan kinerja
secara nyatahasil:
Berorientasi
Nilaiatau
a, apabila
dimanfaatkan dengan tingkat
-memperhatikan:
berkualitas outcome
output telah
penting
sangat baik. Nilai b, apabila telah dimanfaatkan
proses/kegiatan
-kualitas
bukan pemanfaatan
pemanfaatan
Nilai
c, apabila
telah
tingkat kualitas
-dengan
menggambarkan
kondisi
atau output baik.
penting
yang
ingin diwujudkan
Tidak berlaku untuk SKPD
dimanfaatkan dengan tingkat kualitas pemanfaatan cukup. Nilai d
4 Program/kegiatan merupakan cara untuk
a,
apabila
lebih
dari 80% program/kegiatan
dalam RPJMD telah
telah
dimanfaatkan
dengan tingkat kualitas
apabila
dengan
tujuan/sasaran;
mencapai (selaras dengan)
selaras
pemanfaatan
kurang.
Nilai e apabila sama sekali tidak dimanfaatkan.
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
di sisi kiri
18 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja telah
Penilaian
didasarkan<40%
pada tingkat kualitas pemanfaatan
20%< keselarasan
d,
apabila a/b/c/d/e
untuk perbaikan
capaian kinerja organisasi, dengan
ditindaklanjuti untuk mengukur
secara
nyata
< 20%
e,
apabila
keselarasannya
keberhasilan SKPD
memperhatikan: Nilai a, apabila telah dimanfaatkan dengan tingkat
Merupakan cara untuk mencapai, artinya:

Cukup jelas.

Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat


kelengkapan dan kualitas rekomendasi yang diberikan dalam
laporan hasil evaluasinya terkait dengan upaya perbaikan
peningkatan capaian kinerja organisasi secara berkelanjutan

PROP/KAB/KOTA
3

Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada tingkat


dalam
kelengkapan dan kualitas rekomendasi yang diberikan
PENJELASAN
laporan hasil evaluasinya terkait dengan upaya perbaikan
perencanaan kinerja secara berkelanjutan.

Lampiran 3
Cukup jelas.Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada apakah evaluasi
menyimpulkan
penilaian
atas
program telah dapat LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
Tidak
berlaku
untuk
SKPD
keberhasilan/kegagalan
suatu program
AKUNTABILITAS
KINERJA INSTASI
PEMERINTAH DAERAH (PROP/KAB/KOTA)

1
2
14 Evaluasi program
telah memberikan
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
rekomendasi-rekomendasi
peningkatan
I. DOKUMEN
RENSTRA (12.5%)
kinerja yang dapat dilaksanakan
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen RPJMD telah ada
Dokumen Renstra SKPD telah ada

13 Evaluasi program telah memberikan


rekomendasi-rekomendasi perbaikan
dapat
kinerja yangKOMPONEN
NO perencanaan
KOMPONEN/SUB
dilaksanakan

12 Evaluasi program dilaksanakan dalam


rangka menilai keberhasilan program

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

apabila
telah dimanfaatkan
dengan
tingkat
pemanfaatan
b,
penilaian
dan ada
kualitas
pemanfaatan
sangat baik
(untuk
dasarkualitas
Selaras;
-reward
Tidak berlaku untuk SKPD
baik). Nilaidengan
b, apabila
telahkualitas
undc,phunisment
yang
dimanfaatkan
tingkat
baik.
Nilai
apabila telah
-dimanfaatkan
Memiliki hubungan
sebab
(kausalitas)
pemanfaatan
cukup.
d akibat
apabila
telah
dimanfaatkan
denganNilai
tingkat
kualitas
pemanfaatan
baikdengan
(untuk
-dasar
Cukup
untuk mewujudkan
tujuan
dan
sasaran
dalam
RPJMD
Lampiran 3
tingkat
kualitas
pemanfaatan
kurang.
Nilai
epunishment
apabila
sama
sekali
und
yang
cukup ).
penilaian
dan ada sudah
reward
dimanfaatkan
dengan
tingkat kualitas
Nilai
c,
apabila
dimanfaatkan.
tidak
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
Tidak berlaku untuk SKPD
5 RPJMD/Renstra SKPD telah menyajikan
a,
apabila
lebih telah
dari 80%
IKU yang
telah diformalkan
dimanfaatkan
pemanfaatan
cukup
(untuk
dasardalam
penilaian
dan ada
sudah reward
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTASI
PEMERINTAH
DAERAH
(PROP/KAB/KOTA)
IKU
mengukur
tujuan/sasaran
RPJMD;
untuk
undapabila
phunisment
masih
sedikit).
d apabila telah
b,
60%< walaupun
pemanfaatan
IKU
<tingkat
80%;Nilai
17 Hasil evaluasi program telah ditindaklanjuti Penilaian
a/b/c/d/e
didasarkan pada
kualitas pemanfaatan
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
tingkat kualitas
kurang (untuk
dimanfaatkan
dengan
40%<
pemanfaatan
IKU < pemanfaatan
60%;
c,
apabila
untuk
perbaikan capaian
kinerja organisasi, dengan
untuk perbaikan kinerja
secara
nyata
yang cukup). di sisi kiri
dasar
penilaian
belum adaIKU
reward
und phunisment
PENJELASAN
pemanfaatan
<40%
d,
apabila
20%<dan
memperhatikan:
Nilai a, apabila
telah
dimanfaatkan
dengan tingkat
dimanfaatkan.
Nilai
e apabila
sama sekali
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
e,
apabila
pemanfaatan
IKU tidak
dalam
< 20% telah dimanfaatkan
kualitas
pemanfaatan
sangat
baik. RPJMD
Nilai b, apabila
PROP/KAB/KOTA
SKPD
baik. Nilai c, apabila telah
dengan tingkat kualitas pemanfaatan
Tidak berlaku untuk SKPD
6
dan
sasaran
dalam
RPJMD
a,
apabila
lebih
dari
80%
indikator
tujuan
Indikator
kinerja
tujuan
(outcome)
dan
1
2
3 pemanfaatan
4
dimanfaatkan dengan tingkat kualitas
cukup.
Nilai
d
telah
memenuhi
kriteria
SMART;
telah
sasaran
(outcome
dan
output)
apabila telah dimanfaatkan dengan tingkat kualitas
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
memenuhi
kriteria
indikator
kinerja
yang
Indikator
SMART<
80%;
b,
apabila
60%<
pemanfaatan kurang. Nilai e apabila sama sekali tidak dimanfaatkan.
E. I.PENCAPAIAN
DOKUMENSASARAN/KINERJA
RENSTRA (12.5%)
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
baik
c, apabila 40%< Indikator SMART<60%;
ORGANISASI
(20%) RENSTRA (2.5%)
a. PEMENUHAN
di sisi kiri
d, apabila 20%< Indikator SMART<40%
1
Dokumen
RPJMD
telah
ada
Cukup
jelas.
Tidak
untuk SKPD
18 Hasil
evaluasi
akuntabilitas
kinerja telah
Penilaian
pada
tingkat kualitas pemanfaatan
e, apabila a/b/c/d/e
indikator didasarkan
yang SMART
< 20%
KINERJA
YANG
DILAPORKAN
Dokumen Renstra
telah ada
Tidak untuk
a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
mengukur
untuk perbaikan capaian kinerja organisasi, dengan
ditindaklanjuti
untukSKPD
secara
nyataPEMDA
(OUTPUT) (5%)
keberhasilan SKPD
memperhatikan: Nilai a, apabila telah dimanfaatkan dengan tingkat menyusun Renstra;
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
1 Target
a, apabila
apabila
capaian
lebih
dari
80%;dasarberkriteria
penilaian baik;
dan ada
kualitas
pemanfaatan
sangat
baik
7
Target dapat
kinerjadicapai
ditetapkan dengan baik
a,
lebih
darikinerja
80%
target
yg(untuk
ditetapkan
Renstra< 80%;
< Target
capaian
b, apabila
baik).
Nilaic,b, apabila telah
reward
und60%
phunisment
yang
ygkinerja<
baik
< 80%;
80%;
b,
apabila
60%<
c,
apabilaa,b,c,d,e
40%< berlaku
SKPD
yang
menyusun
capaian
kinerja
<<
60%;
d
apabila
40%
<dengan
tingkat
kualitas
pemanfaatan
baik (untuk
dimanfaatkan
jawaban
mengacu
penjelasan
Tidak
untukpada
SKPD
apabila
40%<
Target
yg baik
60%;
c,
Renstra<60%;
20%
< capaian
<reward
40%
apabila
dasar
penilaian
dan
adakinerja
sudah
d,
apabila
20%<
Target
yg baik
< 40%und punishment yang cukup ). di sisi kiri
yang
menyusun
d,
apabila
20%
<
SKPD
e,
apabila
capaian
kinerja
<
20%
telah
dimanfaatkan
Nilai
c, apabila
Tidak berlaku untuk SKPD
e, apabila
Target
yg baik
< 20% dengan tingkat kualitas
Renstra<40%
pemanfaatan cukup (untuk dasar penilaian dan ada sudah reward
a, apabila lebih dari 80% capaian kinerja tahun berjalan melebihi
2 Capaian kinerja lebih baik dari tahun
e,
apabila
SKPD yang menyusun Renstra<
und
phunisment
Target
yg baik: walaupun masih sedikit). Nilai d apabila telah
sebelumnya
capaian tahun sebelumnya;
20%
tingkat kualitas pemanfaatan kurang (untuk
dimanfaatkan
dengan
-b,Selaras
RPJMN/RPJMD;
apabila dengan
60% < capaian
kinerja tahun berjalan yang melebihi tahun
yang cukup).
dasar
penilaian
dantelah
belum
ada
reward
und phunisment
2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah
a,
apabila
RPJMD
memuat
keseluruhan
subtansi komponen
SMART;
-sebelumnya<
Berdasarkan
indikator
yg
80%;
dimanfaatkan.
Nilai
e apabila samadata
sekali tidak
tersebut;
memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
-c,Berdasarkan
memadai
apabila 40% basis
< capaian yang
kinerja
tahun berjalan yang melebihi tahun
b,
apabila RPJMD
telah memuat keseluruhan subtansi komponen
program, indikator kinerja sasaran, target
sebelumnya
< 60%;
Tidak berlaku untuk SKPD
a,
apabila > 80%
sasaran yg ditetapkan telah selaras;
8 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target tersebut,
tahunan; tahun berjalan yang melebihi tahun jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan
kecuali< target
d, apabila
b,
apabila 20%
60% < capaian
Sasarankinerja
yg selaras < 80%;
selaras dengan Dokumen
c,
apabila RPJMD
tidak dilengkapi target jangka menengah yang
jangka menengah
kiri
di
sisi
40%
sebelumnya
<
RPJMN/Dokumen RPJMD
c, apabila 40% < Sasaran yg selaras < 60%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
terukur;
e,apabila
apabila 20%<
capaian
kinerjayg
tahun
berjalan
yang melebihi tahun
E. PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA
selaras
< 40%
d
Sasaran
di sisi kiri
d,
RPJMD tidak
dilengkapi indikator kinerja
20%
sebelumnya
<
ORGANISASI (20%)
1
e, apabila Sasaran yg selaras < 20%
e, RPJMD tidak memuat tujuan, sasaran, indikator dan target
KINERJA YANG DILAPORKAN
b.3 KUALITAS
RENSTRA
(6.25%)
a, apabila lebih dari 80% informasi capaian kinerja dapat diandalkan;
Informasi mengenai
kinerja
dapat
(OUTPUT)
(5%)
3 Tujuan
a,
80% tujuan
dankinerja
sasaran
dalam
RPJMD
telah <
yang
dapat
diandalkan
b, apabila lebih
60% <dari
informasi
capaian
diandalkan
dan sasaran telah berorientasi
80%;
1 Target
hasil; kinerja lebih dari 80%;
berorientasi
a,
apabila capaian
hasil dapat dicapai
c, apabila 60%
40%
informasi
capaian
capaian kinerja<
c, yang dapat diandalkan <
b,
60%<< berorientasi
hasil 80%;
<kinerja
80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
60%;
kinerja
< 60%;
d
apabila
40%
< capaian
40%<
berorientasi
hasil
<60%;
c,
apabila
di sisi kiri Tidak berlaku untuk SKPD
Tidak berlaku untuk SKPD
informasi
capaian
kinerja yang dapat diandalkan <
20%
< capaian
kinerja
< 40%
apabila
d, apabila
20%
< berorientasi
hasil<40%
40%
e,
apabila tujuan
capaiandan
kinerja
< 20%
sasaran
yg berorientasi < 20%
e, apabila informasi capaian kinerja yang dapat diandalkan < 20%
Berorientasi
hasil:
2 Capaian kinerja lebih baik dari tahun
a,
apabila lebih
dari 80% capaian kinerja tahun berjalan melebihi
- berkualitas
atau output penting
tahunoutcome
sebelumnya;
sebelumnya
capaian
proses/kegiatan
- bukan
b,
apabila
60% < capaian kinerja tahun berjalan yang melebihi tahun
- menggambarkan
80%;kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan
sebelumnya<
c, apabila 40% < capaian kinerja tahun berjalan yang melebihi tahun
14
4 Program/kegiatan merupakan cara untuk
a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan dalam RPJMD telah
sebelumnya < 60%;
Tidak berlaku untuk SKPD
mencapai (selaras dengan)
selaras dengan tujuan/sasaran;
d, apabila 20% < capaian kinerja tahun berjalan yang melebihi tahun
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
sebelumnya < 40%
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
di sisi kiri
e, apabila capaian kinerja tahun berjalan yang melebihi tahun
d, apabila 20%< keselarasan <40%
sebelumnya < 20%
e, apabila keselarasannya < 20%

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

461
461

462
a, apabila
b, apabila
80%;
c, apabila
60%;
d, apabila
40%
e, apabila
apabila
a,

3 Informasi mengenai kinerja dapat


diandalkan

SETDITJEN PHKA - 2012

2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah


KOMPONEN/SUB
sasaran,
memuat
visi, misi, tujuan,KOMPONEN
program, indikator kinerja sasaran, target
1
2
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target
jangka menengah

5 Capaian kinerja lebih baik dari tahun


sebelumnya

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


mencapai (selaras dengan)
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

NO

4 Target dapat dicapai

KINERJA YANG DILAPORKAN


(OUTCOME) (10%)

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

NO

Merupakan
cara<untuk
mencapai,
c, apabila 80%
capaian
outcomeartinya:
tahun berjalan < 120%;

outcome tahun lalu < 150%;

a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan dalam RPJMD telah


- Dihasilkan dari sumber2 atau basis data yang dapat dipercaya
dengan tujuan/sasaran;
selaras
(kompeten);
b,
apabila
60%< keselarasan
< 80%;
- Dapat
ditelusuri
sumber datanya;
apabila
40%<
< 60%;
c,
- up
to date
a,
apabila
tingkatkeselarasan
capaian outcome
tahun berjalan 150% dari tahun
sebelumnya.
d,
apabila 20%< keselarasan <40%
b, apabila keselarasannya
tingkat capaian <
outcome
20% tahun berjalan 120% < capaian
e,

sebelumnya kurang dari 50%


- Diperoleh dari dasar perhitungan (formulasi) yang valid;

PENJELASAN
Berorientasi
hasil:
c, apabila 80%
< capaian outcome tahun berjalan < 100%;
-d,berkualitas
outcome
atauoutcome
output penting
apabila 50%
< capaian
tahun berjalan yang melebihi
PROP/KAB/KOTA
sebelumnya
< 80%
proses/kegiatan
-tahun
bukan
3
apabila capaian outcome
tahun
berjalan
yang
melebihi
tahun
-e,
menggambarkan
kondisi
atau
output
penting
yang
ingin diwujudkan
Informasi
kinerja dapat
diandalkan,
artinya:

b, apabila tingkat capaian outcome tahun berjalan = 100%

a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
berorientasi hasil;
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%
a, apabila
apabila tujuan
tingkat dan
capaian
outcome
tahun berjalan
< 20%lebih dari 100%
e,
sasaran
yg berorientasi

- up to date

diandalkan
< 20%
informasi
capaian
kinerja
yang dapatsubtansi
PENJELASAN
RPJMD telah
memuat
keseluruhan
komponen
tersebut;
PROP/KAB/KOTA
b, apabila RPJMD telah memuat
keseluruhan subtansi komponen
tersebut, kecuali target tahunan; 3
Informasi kinerja dapat diandalkan, artinya:
c, apabila RPJMD tidak dilengkapi target jangka menengah yang
- Diperoleh dari dasar perhitungan (formulasi) yang valid;
terukur;
- Dihasilkan dari sumber2 atau basis data yang dapat dipercaya
d,
RPJMD tidak dilengkapi indikator kinerja
(kompeten);
sasaran, indikator dan target
e,
RPJMD
tidak memuat
- Dapat
ditelusuri
sumbertujuan,
datanya;

20% < informasi capaian kinerja yang dapat diandalkan <

40% < informasi capaian kinerja yang dapat diandalkan <

lebih dari 80% informasi capaian kinerja dapat diandalkan;


60% < informasi capaian kinerja yang dapat diandalkan <

PENJELASAN
a, apabila lebih dari 80% capaian kinerja tahun berjalan
melebihi
capaian tahun sebelumnya;
b, apabila 60% < capaian PROP/KAB/KOTA
kinerja tahun berjalan yang melebihi tahun
sebelumnya< 80%;
3
c, apabila 40% < capaian kinerja tahun berjalan yang melebihi tahun
sebelumnya < 60%;
d, apabila 20% < capaian kinerja tahun berjalan yang melebihi tahun
sebelumnya < 40%
Cukup jelas.
e, apabila
kinerja tahun berjalan yang melebihi tahun
Tidak
untukcapaian
PEMDA
sebelumnya < 20%

Tidak berlaku
untuk
SKPD
jawaban a,b,c,d,e
mengacu
pada
penjelasan
di sisi kiri

SKPD
Tidak berlaku4untuk SKPD

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

Tidak berlaku untuk SKPD

SKPD
4

jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan


di sisi kiri
14

Tidak untuk SKPD


a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
menyusun Renstra;
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
Renstra< 80%;
c, apabila 40%< SKPD yang menyusun
Renstra<60%;
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
Renstra<40%
untuk SKPD
Renstra<
e, apabila Tidak
SKPDberlaku
yang menyusun
20%

Tidak berlaku untuk SKPD

SKPD
4

a, apabila capaian kinerja lebih dari 80%;


Lampiran 3
kinerja<
80%; c,EVALUASI
b, apabila 60% < capaian
LEMBAR
KRITERIA
capaian INSTASI
kinerja < 60%;
d
apabila 40% <
AKUNTABILITAS
KINERJA
PEMERINTAH
DAERAH (PROP/KAB/KOTA) Tidak berlaku untuk SKPD
apabila 20% < capaian kinerja < 40%
e, apabila capaian kinerja < 20%

2 Capaian kinerja lebih baik dari tahun


KOMPONEN/SUB KOMPONEN
sebelumnya

1
2
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)
1 Dokumen RPJMD telah ada
Dokumen Renstra SKPD telah ada

NO

(OUTPUT) (5%)

1 Target dapat dicapai

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

-d,Selaras;
apabila 50% < capaian outcome tahun berjalan yang melebihi
-tahun
Memiliki
hubungan
sebab akibat (kausalitas)
sebelumnya
< 80%
-e,
mewujudkan
tujuan
sasaran
dalam
apabila
capaian
outcome
tahun dan
berjalan
kurang
dariRPJMD
50%
a,Cukup
apabilauntuk
tingkat
capaian
outcome
tahun
berjalan
lebih
dari dari
100%

SETDITJEN PHKA - 2012

463

16 Kinerja/Penghargaan Lainnya

4 Program/kegiatan
merupakan
cara untuk
14
Kinerja dari Penilaian
Instansi Pemerintah
mencapai
Lainnya (selaras dengan)
15 tujuan/sasaran/hasil
Kinerja Transparansiprogram/hasil kegiatan

13 Kinerja dari Pendapat Masyarakat/Media

12 Kinerja Pengelolaan Keuangan

KINERJA DARI PENILAIAN


STAKEHOLDER (5%)

10 Kinerja/Penghargaan
Kinerja Bidang SosialLainnya
16

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
11 hasil
Kinerja Bidang Ekonomi

9 Kinerja Bidang Ketenagakerjaan


15 Kinerja Transparansi

12 memuat
Kinerja Pengelolaan
Keuangan
sasaran,
visi, misi, tujuan,

(Pemda/SKPD) yang levelnya nasional

Merupakan cara untuk mencapai, artinya:

a,
apabilaberdasarkan
lebih dari 80%
program/kegiatan
dalam
RPJMDdari
telah
penilaian
data
sekunder dari hasil
penilaian
dengan tujuan/sasaran;
selaras
Kementerian/Lembaga
b,
apabila
cukup
jelas60%< keselarasan < 80%;
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
penilaian
pada data
sekunder instansi pemerintah.
20%< keselarasan
<40%
d,
apabilaberdasarkan
yang dimaksud
adalah penghargaan atas organisasi
Penghargaan
< 20%
e,
apabila keselarasannya

Berorientasi
hasil:
penilaian berdasarkan
data sekunder dari BPK
- berkualitas outcome atau output penting
- bukan proses/kegiatan
penilaian berdasarkan data sekunder dari pendapat masyarakat
-(NGO)/
menggambarkan
kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan
pemberitaan media

penilaian berdasarkan data sekunder dari BPS

penilaian berdasarkan pada data sekunder instansi pemerintah.


a,
apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
Penghargaan yang dimaksud adalah penghargaan atas organisasi
hasil;yang levelnya
berorientasi
penilaian berdasarkan
data sekunder
dari BPS
(Pemda/SKPD)
nasional
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi < 20%

penilaian berdasarkan data sekunder dari BPS


cukup jelas

up
to date
a,
apabila
RPJMD
telah yg
memuat
keseluruhan subtansi komponen
SMART;
-- Berdasarkan
indikator
berdasarkan
data
sekunder
dari BPK
tersebut;
-penilaian
Berdasarkan
basis data
yang
memadai
b, apabila RPJMD telah memuat keseluruhan subtansi komponen
program, indikator kinerja sasaran, target
apabila > 80% target
sasaran
yg ditetapkan telah selaras;
8 Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPDdan
telah
indikator
kinerja
tujuan
target a,
tahunan;
tersebut,
7 tahunan,
Bidang
Kesehatan
berdasarkan data
dan Kemenkes
Kinerja dari
Pendapat
Masyarakat/Media
penilaian kecuali
sekunder dari BPS
pendapat
masyarakat
13
dengan Dokumen
b,
apabila RPJMD
60% < Sasaran
yg selaras
< 80%;
selaras
c,
apabila
tidak
dilengkapi
jangka menengah
target
jangka menengah yang
(NGO)/
pemberitaan
media
RPJMN/Dokumen RPJMD
c, apabila 40% < Sasaran yg selaras < 60%;
terukur;
8 Kinerja
Kinerja dari
Bidang
Pendidikan
penilaian berdasarkan
data sekunder
sekunder dari
dari hasil
BPS dan
Kemendiknas
Penilaian
Instansi Pemerintah
penilaian
data
penilaian
dari
14
ygindikator
selaras <kinerja
40%
d
apabila
20%<
d,
RPJMDberdasarkan
tidak Sasaran
dilengkapi
Lainnya
Kementerian/Lembaga
yg selaras
< 20%
e,
sasaran, indikator dan target
e, apabila
RPJMD Sasaran
tidak memuat
tujuan,

2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah

STAKEHOLDER (5%)

4 Target dapat dicapai

Tidak berlaku untuk SKPD

Tidak berlaku untuk SKPD

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


Tidak berlaku untuk SKPD
di sisi kiri

Tidak berlaku untuk SKPD

Tidak berlaku untuk SKPD

Tidak berlaku untuk SKPD

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

Tidak berlaku untuk SKPD


Tidak berlaku untuk SKPD

Tidak berlaku untuk SKPD

Tidak berlaku
berlaku untuk
untuk SKPD
SKPD
Tidak

Tidak berlaku untuk SKPD

jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan


Tidak berlaku untuk SKPD
di sisi kiri Tidak berlaku untuk SKPD
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
di sisi kiri Tidak berlaku untuk SKPD

Tidak berlaku untuk SKPD

15

Lampiran 3
lalu tingkat capaian
tahun
b, apabila
outcome
tahun berjalan
= 100%
LEMBAR
KRITERIA
EVALUASI
5 RPJMD/Renstra SKPD telah menyajikan
a,
apabila
lebih
dari
80%
IKU
yang
telah
diformalkan
dimanfaatkan
< 100%; (PROP/KAB/KOTA)
c, apabila 80%
< capaian
outcomePEMERINTAH
tahun berjalan DAERAH
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTASI
IKU
mengukur
dalam
RPJMD;
untuk
d, apabila
50% <tujuan/sasaran
capaian outcome
tahun
berjalan yang melebihi
b,
apabila
60%<
pemanfaatan
IKU
<
80%;
80%
tahun
sebelumnya
<
jawaban a,b,c,d,e
mengacu pada penjelasan
6 Informasi mengenai kinerja dapat
Informasi kinerja dapat diandalkan, artinya:
Tidak berlaku untuk SKPD
outcome
tahun
berjalan
melebihi
40%<
pemanfaatan
IKU (formulasi)
< 60%; yang
c,
apabila capaian
yang
valid; tahun
-e,Diperoleh
dari dasar
perhitungan
diandalkan
di sisi kiri
PENJELASAN
dari 50%
kurang
<40%
d,
apabila 20%<
-sebelumnya
Dihasilkan
dari pemanfaatan
sumber2
atauIKU
basis
data yang dapat dipercaya
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
e,
apabila pemanfaatan IKU dalam RPJMD < 20%
(kompeten);
SKPD
Tidak berlaku
untuk SKPD
- Dapat ditelusuri sumber PROP/KAB/KOTA
datanya;
dan sasaran dalam RPJMD
a,
apabila
lebih dari 80% indikator tujuan
1 6 Indikator kinerja tujuan
2 (outcome) dan
3
4
- up
to date
telah
memenuhi
kriteria
SMART;
telah
sasaran
(outcome
dan
output)
5
Capaian
kinerja
lebih
baik
dari
tahun
a,
apabila
tingkat
capaian
outcome
tahun
berjalan
150%
dari
tahun
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)
sebelumnyakriteria
sebelumnya.
indikator
kinerja yang
b,
apabila 60%< Indikator SMART< 80%;
I. memenuhi
DOKUMEN
RENSTRA
(12.5%)
b, apabila
apabila 40%<
tingkatIndikator
capaianSMART<60%;
outcome tahun berjalan 120% < capaian
jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan
baik
c,
a.
7 PEMENUHAN
Kinerja Bidang RENSTRA
Kesehatan (2.5%)
penilaian
berdasarkan
sekunder dari BPS dan Kemenkes
<data
150%;
outcome
kiri Tidak
di sisi untuk
d,
apabilatahun
20%<lalu
Indikator
SMART<40%
berlaku untuk SKPD
1 Dokumen RPJMD telah ada
Cukuptahun
jelas.berjalan < 120%;
Tidak
SKPD
c, apabila 80% < capaian outcome
e,
apabila
indikator
yang SMART < 20%
Renstra
SKPD telah ada
Tidak
untuk
PEMDA
a, apabila Tidak
lebih dari
80%untuk
SKPDSKPD
telah
d, apabila
50%
< capaian
outcome
berjalan
melebihi
8 Dokumen
Kinerja Bidang
Pendidikan
penilaian
berdasarkan
data
sekundertahun
dari BPS
danyang
Kemendiknas
berlaku
berlaku untuk SKPD
tahun sebelumnya < 80%
Renstra;
menyusunTidak
e, apabilaberdasarkan
capaian outcome
tahun berjalan
kurang dari 50% dari
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
penilaian
data sekunder
dari BPS
9 Kinerja Bidang Ketenagakerjaan
Tidak berlaku untuk SKPD
7 Target kinerja ditetapkan dengan baik
a,
apabila
lalu lebih dari 80% target yg ditetapkan berkriteria baik;
tahun
Renstra< 80%;
yg
baik
<
80%;
b,
apabila
60%<
Target
10 Kinerja Bidang Sosial
penilaian berdasarkan data sekunder dari BPS
c, apabila 40%< SKPD yang menyusun
Tidak berlaku
untuk
SKPD
jawaban a,b,c,d,e
mengacu
pada
penjelasan
c, apabila 40%< Target yg baik < 60%;
Renstra<60%;
di sisi kiri
d,
apabilaberdasarkan
20%< dapat
Target
yg sekunder
baik < 40%
Bidang
Ekonomi
penilaian
data
dari BPS
11
6 Kinerja
Informasi
kinerja
diandalkan,
artinya:
Informasi
mengenai
kinerja dapat
yang menyusun
d, apabila Tidak
20% <berlaku
SKPD untuk
SKPD
e,
apabila Target
yg baik
< 20% (formulasi) yang valid;
- Diperoleh
dari dasar
perhitungan
diandalkan
Renstra<40%
- Dihasilkan dari sumber2 atau basis data yang dapat dipercaya
e,
apabila
SKPD
yang
menyusun
Renstra<
Target
yg baik:
(kompeten);
KINERJA DARI PENILAIAN
20%
Tidak berlaku untuk SKPD
- Selaras
Dapat ditelusuri
datanya;
dengan sumber
RPJMN/RPJMD;

KINERJA YANG DILAPORKAN


(OUTCOME) (10%)

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

464

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

penilaian berdasarkan data sekunder dari BPS

SETDITJEN PHKA - 2012

PENJELASAN

Berorientasi hasil:
- berkualitas outcome atau output penting
- bukan proses/kegiatan
- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan

a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam RPJMD telah
berorientasi hasil;
b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;
c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;
d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%
e, apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi < 20%

a, apabila RPJMD telah memuat keseluruhan subtansi komponen


tersebut;
b, apabila RPJMD telah memuat keseluruhan subtansi komponen
tersebut, kecuali target tahunan;
c, apabila RPJMD tidak dilengkapi target jangka menengah yang
terukur;
d, RPJMD tidak dilengkapi indikator kinerja
e, RPJMD tidak memuat tujuan, sasaran, indikator dan target

(Pemda/SKPD) yang levelnya nasional

Cukup
jelas. instansi pemerintah.
penilaian berdasarkan pada data
sekunder
Tidak
untuk PEMDA
yang dimaksud adalah penghargaan atas organisasi
Penghargaan

cukup jelas

penilaian berdasarkan data sekunder dari hasil penilaian dari


Kementerian/Lembaga

penilaian berdasarkan data


sekunder dari pendapat masyarakat
PROP/KAB/KOTA
(NGO)/ pemberitaan media

Merupakan cara untuk mencapai, artinya:

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk


a, apabila lebih dari 80% program/kegiatan dalam RPJMD telah
mencapai (selaras dengan)
selaras dengan tujuan/sasaran;
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan b, apabila 60%< keselarasan < 80%;
c, apabila 40%< keselarasan < 60%;
d, apabila 20%< keselarasan <40%
e, apabila keselarasannya < 20%

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)


3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi
hasil

2 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah


memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
program, indikator kinerja sasaran, target
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target
jangka menengah

1
2
14 Kinerja dari Penilaian
Instansi
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%) Pemerintah
Lainnya
I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)
15
Kinerja Transparansi
RENSTRA (2.5%)
a. PEMENUHAN
1 Dokumen
RPJMD telah
ada
16
Kinerja/Penghargaan
Lainnya
Dokumen Renstra SKPD telah ada

penilaian berdasarkan data sekunder dari BPK

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e. mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

Tidak berlaku untuk SKPD

Tidak berlaku untuk SKPD

SKPD
4

Tidak berlaku untuk SKPD

Tidak berlaku untuk SKPD

15

Tidak berlaku untuk SKPD


Lampiran 3

Tidak berlaku untuk SKPD

Tidak untuk SKPD


a, apabila lebih dari 80% SKPD telah
berlaku untuk SKPD
Renstra;
menyusunTidak
b, apabila 60%< SKPD yang menyusun
Renstra< 80%;
c, apabila 40%< SKPD yang menyusun
Renstra<60%;
d, apabila 20% < SKPD yang menyusun
Renstra<40%
e, apabila SKPD yang menyusun Renstra<
20%

LEMBAR KRITERIA EVALUASI


AKUNTABILITAS KINERJA INSTASI PEMERINTAH DAERAH (PROP/KAB/KOTA)

13 Kinerja dari Pendapat Masyarakat/Media

NO

12 Kinerja Pengelolaan Keuangan

KINERJA DARI PENILAIAN


STAKEHOLDER (5%)

11 Kinerja Bidang Ekonomi

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

a, apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan berkriteria baik;


b, apabila 60%< Target yg baik < 80%;
c, apabila 40%< Target yg baik < 60%;
d, apabila 20%< Target yg baik < 40%
e, apabila Target yg baik < 20%

7 Target kinerja ditetapkan dengan baik

8 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah


selaras dengan Dokumen
RPJMN/Dokumen RPJMD

a, apabila lebih dari 80% indikator tujuan dan sasaran dalam RPJMD
telah memenuhi kriteria SMART;
b, apabila 60%< Indikator SMART< 80%;
c, apabila 40%< Indikator SMART<60%;
d, apabila 20%< Indikator SMART<40%
e, apabila indikator yang SMART < 20%

6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan


sasaran (outcome dan output) telah
memenuhi kriteria indikator kinerja yang
baik

Template Kertas Kerja Evaluasi Akuntabilitas Kinerja


Instansi Pemerintah Daerah
Lampiran 4.

a, apabila > 80% sasaran yg ditetapkan telah selaras;


b, apabila 60% < Sasaran yg selaras < 80%;
c, apabila 40% < Sasaran yg selaras < 60%;
d apabila 20%< Sasaran yg selaras < 40%
e, apabila Sasaran yg selaras < 20%

Target yg baik:
- Selaras dengan RPJMN/RPJMD;
- Berdasarkan indikator yg SMART;
- Berdasarkan basis data yang memadai

a, apabila lebih dari 80% IKU yang telah diformalkan dimanfaatkan


untuk mengukur tujuan/sasaran dalam RPJMD;
b, apabila 60%< pemanfaatan IKU < 80%;
c, apabila 40%< pemanfaatan IKU < 60%;
d, apabila 20%< pemanfaatan IKU <40%
e, apabila pemanfaatan IKU dalam RPJMD < 20%

5 RPJMD/Renstra SKPD telah menyajikan


IKU

- Selaras;
- Memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas)
- Cukup untuk mewujudkan tujuan dan sasaran dalam RPJMD

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan


di sisi kiri

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

465

466

NO

PROP/KAB/KOTA

SKPD

SETDITJEN PHKA - 2012

Dokumen RPJMD digunakan sebagai acuan dalam

dalam penyusunan dokumen perencanaan tahunan


c. IMPLEMENTASI
RENSTRA (3.75%)

11

Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah direviu secara


13

Dokumen berkala
RPJMD/Renstra
SKPD digunakan sebagai acuan

a/b/c/d/e

Dokumen RPJMD/Renstra SKPD digunakan sebagai acuan

12 RPJMD digunakan sebagai acuan dalam


Dokumen
penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran
Dokumen Renstra SKPD
penyusunan

a/b/c/d/e

#DIV/0!


a/b/c/d/e

Dokumen RPJMD/Renstra SKPD digunakan sebagai acuan


10

Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah menetapkan hal-hal


seharusnya

ditetapkanRENSTRA
(dalam kontrak
9 yang
c. IMPLEMENTASI
(3.75%)kinerja/tugas


fungsi)

b.
3

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)



3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil

KUALITAS
RENSTRA
(6.25%)
#DIV/0!

Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai

4 sasaran telah berorientasi hasil
Tujuan dan
a/b/c/d/e
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan
Program/kegiatan
merupakan
cara
untuk
mencapai
5 RPJMD/Renstra SKPD telah menyajikan IKU
a/b/c/d/e

tujuan/sasaran/hasil
program/hasil
kegiatan
Indikator kinerja
tujuan (outcome)
dan sasaran (outcome


telah
memenuhi
kriteria
indikator kinerja yanga/b/c/d/e
6 dan output)
RPJMD/Renstra
SKPD
telah
menyajikan
IKU
baik tujuan (outcome) dan sasaran (outcome
Indikator kinerja
7 Target
ditetapkan
dengan
baik kinerja yang
telah kinerja
memenuhi
kriteria
indikator
dan output)
a/b/c/d/e


Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah selaras dengan
baik

8
Dokumen
RPJMN/Dokumen
RPJMD

Target kinerja ditetapkan dengan baik
a/b/c/d/e
Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPD
telah
menetapkan
hal-hal


Dokumen
RPJMD/Renstra SKPD telah selaras dengan
9 yang seharusnya ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugasa/b/c/d/e
Dokumen RPJMN/Dokumen RPJMD
fungsi)

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

11 RPJMD/Renstra SKPD digunakan sebagai acuan


Dokumen
penyusunan Dokumen Renstra SKPD
10
dokumen perencanaan tahunan
dalam penyusunan

NO

Error

Error

Error


#DIV/0!


Error

Error

Error

Error

Error

a/b/c/d/e

#DIV/0!


a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e


#DIV/0!
Error



#DIV/0!

a/b/c/d/e

Error

#DIV/0!

Error

Error

Error

Error

Error

Error


#DIV/0!

Error

#VALUE!

#VALUE!

#DIV/0!


#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!


#DIV/0!

#VALUE!

REF

REF

#VALUE!

KKE3

KKE3

#VALUE! KKE2

KKE2

Lampiran 4
4
Lampiran

TOTAL
PROP/KAB/KOTA
SKPD
Y/T
NILAI
Y/T
NILAI TOTAL

Y/T
NILAI
Y/T
NILAI
1
2
3
4
5
6
7

1
2
3
4
5
6
7
A. PERENCANAAN KINERJA (35%)






A. PERENCANAAN
KINERJARENSTRA
(35%) (12.5%)
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
I. DOKUMEN






RENSTRA (12.5%)
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
I. DOKUMEN
a. PEMENUHAN
RENSTRA (2.5%)






a. PEMENUHAN
RENSTRA
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!
1 Dokumen
RPJMD (2.5%)
telah ada






Dokumentelah
Renstra
1 Dokumen
RPJMD
adaSKPD telah ada
y/t
Error
#VALUE!







DokumenSKPD
RPJMD/Renstra
Dokumen Renstra
telah ada SKPD telah memuat visi, misi,
a/b/c/d/e
Error
#VALUE!






tujuan, sasaran, program,
indikator
kinerjavisi,
sasaran,
Dokumen2 RPJMD/Renstra
SKPD telah
memuat
misi, target
tahunan,
indikator
kinerja
tujuan
dan
target
jangka
tujuan, sasaran, program, indikator kinerja sasaran, target
2
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
#VALUE!
menengah
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target jangka








menengah

TEMPLATE
KERTAS
KERJA
EVALUASI
TEMPLATE
KERTAS
KERJA
EVALUASI
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
DAERAH
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
DAERAH

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPD
selaras dengan
Dokumen
Rencana Kerja
dantelah
Anggaran
penyusunan

8

Dokumen


a/b/c/d/e

Error


a/b/c/d/e


Error



#VALUE!


#DIV/0!


TOTAL
#DIV/0!
7
#VALUE!
#DIV/0!
#VALUE!
#DIV/0!
#VALUE!

#DIV/0!
#VALUE!
#VALUE!

#VALUE!

#DIV/0!

#VALUE!

#VALUE!
#DIV/0!
#VALUE!

#VALUE!
#VALUE!

#VALUE!
#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

467
467

#DIV/0!

II. DOKUMEN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (7.5%)

PEMENUHAN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN

a/b/c/d/e

13
berkala
Dokumen RKT digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
11
RKT SKPD

#DIV/0!

Error

#DIV/0!

a/b/c/d/e

#DIV/0!

Error

#DIV/0!

#VALUE!



#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!


#DIV/0!
c. Dokumen
IMPLEMENTASI
RENSTRA
(3.75%)
RKT SKPD
telah ada

PROP/KAB/KOTA








SKPD

PEMENUHAN
PERENCANAAN
KINERJA
TAHUNAN
RKT
disusun sebelum
RKA acuan
NO 2 Dokumen
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
Y/T #DIV/0!

Y/T #DIV/0!
Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPDmengajukan
digunakan
sebagai



#DIV/0!
#DIV/0!
a.
NILAI
NILAI
10

Dokumen
RKT telahdokumen
memuat perencanaan
sasaran, program,
indikator
(1.5%)
dalam penyusunan
tahunan




6
1 3 kinerja sasaran, dan target kinerja
2
3
4
5
tahunan
1 Dokumen
RKT telah ada
y/t
Error

Dokumen RPJMD
digunakan
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%) sebagai acuan dalam
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!



11

Dokumen
RKT SKPD Dokumen
telah ada

#DIV/0! #DIV/0! a/b/c/d/e
#DIV/0! Error
penyusunan
I. DOKUMEN
RENSTRA Renstra
(12.5%)SKPD
#DIV/0!
KUALITAS
RKT disusun
sebelum
mengajukan
RKA
Error
a/b/c/d/e
Error
2 Dokumen




b.
PERENCANAAN
KINERJA
TAHUNAN (3.75%) y/t #DIV/0!

a. PEMENUHAN
RENSTRA
(2.5%)
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!




Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPD
digunakan
sebagai acuan
Dokumen
RKT
telah
memuat
sasaran,
program,
indikator
12

1
Dokumen
RPJMD
telah
ada
y/t
Error
3
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
4 Sasaran
telahDokumen
berorientasi
hasil Kerja dan Anggaran
penyusunan
Rencana




kinerja
sasaran,
dan
target
kinerja
tahunan

Dokumen
Renstra
SKPD telah
a/b/c/d/e
Error
Kegiatan dalam
dokumen
Renjaada
merupakan cara untuk





5 Dokumen RPJMD/Renstra
RPJMD/Renstra SKPD
SKPD telah
telah direviu
memuatsecara
visi, misi,
mencapai sasaran
13 Dokumen

berkalasasaran,
program,
indikator
kinerja
sasaran,
target
tujuan,
6 RKT
telah menyajikanKINERJA
IKU
b. KUALITAS
PERENCANAAN
TAHUNAN (3.75%)
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
2





kinerja dan
tujuan
dan target
tahunan,
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
Indikator indikator
kinerja sasaran
kegiatan
telahjangka
memenuhi




7 menengah
4 SasaranII.telah
berorientasi
hasil yang baik
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error



indikator
kinerja

kriteria
DOKUMEN
PERENCANAAN
KINERJA
TAHUNAN (7.5%)

Kegiatan8dalam
Renja merupakan
Target dokumen
kinerja ditetapkan
dengan baikcara
untuk
#DIV/0!
#DIV/0!
5
Error
a/b/c/d/e
Error
PEMENUHAN
PERENCANAAN
KINERJA
TAHUNAN a/b/c/d/e
b.
KUALITAS
RENSTRA
(6.25%)
#DIV/0!
#DIV/0!
Dokumen
RKT
telah selaras
dengan
dokumen


mencapai

a. sasaran


(1.5%)

3
Tujuan
dan
sasaran
telah
berorientasi
hasil
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
9

RPJMD/Renstra
SKPD
dan
dengan
Dokumen
RKPD/RKT
6 RKT telah menyajikan IKU
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
1 Program/kegiatan
Dokumen RKT
ada
merupakan
mencapai
atasannya
telah
a/b/c/d/e Error


Indikator 4kinerja
sasaran
dan
kegiatan cara
telahuntuk
memenuhi
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
7
Dokumen RKT SKPDprogram/hasil
telah ada kegiatan


kriteria
kinerja yang baik
indikator
tujuan/sasaran/hasil
a/b/c/d/e Error
Error a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
Error
2 RPJMD/Renstra
Dokumen RKT disusun
sebelum
mengajukan

5
SKPD
telah menyajikan
IKU RKA
IMPLEMENTASI
PERENCANAAN
KINERJA
TAHUNAN




8 Target
kinerja
ditetapkan
dengan
baik
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error



Error

c. Indikator
Dokumen
RKT
telah
memuat
sasaran,
program,
indikator
kinerja
tujuan
(outcome)
dan
sasaran
(outcome
selaras dengan dokumen




3 (2.25%)
Dokumen
RKT telah
kinerja
sasaran,
dan
target
kinerja
tahunan


output)RKT
telah
memenuhi
kriteria
indikator
6 dan
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
Dokumen
telah
digunakan
sebagai
acuankinerja
untuk yang



a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
9 RPJMD/Renstra
10 baik SKPD dan dengan Dokumen RKPD/RKT

menyusun penetapan kinerja (PK)




atasannya

7 Target kinerja
ditetapkan
baik
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
digunakan dengan
sebagai
acuan TAHUNAN
dalam penyusunan
Error

Error
b. Dokumen
KUALITASRKT
PERENCANAAN
KINERJA
(3.75%)



11
Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah selaras dengan
8 RKT SKPD
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
#VALUE!
IMPLEMENTASI
KINERJA
TAHUNAN
RPJMN/Dokumen
RPJMD
4 Dokumen
SasaranPERENCANAAN
telah
berorientasi hasil






c.
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
RPJMD/Renstra
SKPDmerupakan
telah menetapkan
hal-hal
Kegiatan dalam
dokumen Renja
cara untuk
(2.25%) Dokumen





5
yang
seharusnya
ditetapkan
(dalam
kontrak
kinerja/tugas
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
#VALUE!
9
mencapai
sasaran

Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk
10
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
#VALUE!
fungsi)
6

RKT
telah
menyajikan
IKU

menyusun penetapan kinerja (PK)






Indikator
kinerja sasaran
kegiatan
telah
memenuhi
Dokumen7 RKT
digunakan
sebagaidan
acuan
dalam
penyusunan





11
a/b/c/d/e
Error
#VALUE!
kriteria
indikator
kinerja
yang
baik

c. IMPLEMENTASI RENSTRA (3.75%)
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
RKT SKPD
8 Target kinerja ditetapkan dengan baik





Dokumen RPJMD/Renstra SKPD digunakan sebagai acuan
10 Dokumen RKT telah selaras dengan dokumen
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
#VALUE!






dalam penyusunan dokumen perencanaan tahunan
9 RPJMD/Renstra SKPD dan dengan Dokumen RKPD/RKT
atasannya RPJMD digunakan sebagai acuan dalam
Dokumen
a/b/c/d/e
Error
#VALUE!
11

penyusunan Dokumen Renstra SKPD






IMPLEMENTASI PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN





c. Dokumen RPJMD/Renstra SKPD digunakan sebagai acuan
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
#VALUE!
12 (2.25%)
penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran

Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk





10
Dokumen
SKPD
menyusun RPJMD/Renstra
penetapan kinerja
(PK) telah direviu secara

1 Dokumen
RKT telah ada


II. DOKUMEN
PERENCANAAN
KINERJA
TAHUNAN (7.5%)

RPJMN/Dokumen RPJMD




II. DOKUMEN
PERENCANAAN
KINERJA
TAHUNAN hal-hal
(7.5%)
Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPD telah
direviu
Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPD
telah secara
menetapkan
13
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error



berkala
TEMPLATE
KERTAS
KERJA
EVALUASI

yang seharusnya
ditetapkan (dalam
kontrak TAHUNAN
kinerja/tugas
9 PEMENUHAN
PERENCANAAN
KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
DAERAH
a. fungsi)
AKUNTABILITAS
KINERJA
(1.5%)

12

#VALUE!

#VALUE!

KKE3

#VALUE!

KKE3
KKE2
#VALUE!

KKE2



KKE3





KKE3




#VALUE! KKE2





4
Lampiran




#VALUE!


#VALUE! REF

8
#DIV/0!
#DIV/0!


#VALUE!
KKE2


Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

468
468

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

#DIV/0!

a/b/c/d/e


a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e


a/b/c/d/e

#DIV/0!

a/b/c/d/e

#DIV/0!

Error

Error

Error

Error

Error


Error

#DIV/0!

Error

#DIV/0!


#DIV/0!

a/b/c/d/e

Error

#DIV/0!


#DIV/0!

Error

a/b/c/d/e

Error

a/b/c/d/e

Dokumen RPJMD/Renstra SKPD digunakan sebagai acuan



c. IMPLEMENTASI PK (4.5%)
10
a/b/c/d/e

Error
dalam penyusunan dokumen perencanaan tahunan

9 Dokumen PK telah dimonitor pencapaiannya secara berkala
Dokumen RPJMD digunakan sebagai acuan dalam

III.
DOKUMEN RENSTRA
PENETAPAN
KINERJA (15%)
b. KUALITAS
(6.25%)
a.
PEMENUHAN
PK (3%)
berorientasi hasil
3 Tujuan
dan sasaran
telah
1 Program/kegiatan
Dokumen PK telahmerupakan
ada
cara untuk mencapai
4 Dokumen PK SKPD telah ada
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan
2 RPJMD/Renstra
Dokumen PK disusun
setelah anggaran
5
SKPDsegera
telah menyajikan
IKU disetujui
Dokumen kinerja
PK telah
memuat
sasaran,
program,
indikator
Indikator
tujuan
(outcome)
dan
sasaran
(outcome
3
kinerja,
dan telah
targetmemenuhi
jangka pendek
indikator kinerja yang
kriteria
output)
6 dan
baik
b.
KUALITAS
PKditetapkan
(7.5%) dengan baik
7 Target
kinerja
4 Dokumen
Sasaran telah
berorientasi hasil
telah selaras dengan
RPJMD/Renstra
SKPD
8
5 Dokumen
PK telah menyajikan
IKU
RPJMD
RPJMN/Dokumen
Indikator kinerja
sasaran telah
memenuhi
kriteria indikator
Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPD
telah menetapkan
hal-hal
6
kinerja
yang baik ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas
seharusnya
9 yang
7 fungsi)
Target kinerja ditetapkan dengan baik
Dokumen PK telah selaras dengan dokumen PK atasannya
8
dan Dokumen RKT

c. IMPLEMENTASI
RENSTRA
(3.75%)

11
Dokumen PKDokumen
telah dimanfaatkan
dalam pengarahan dan
Renstra SKPD
penyusunan
10
pengorganisasian kegiatan
Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPD
digunakan sebagai acuan

12 Target kinerja yang diperjanjikan telah digunakan untuk
11 penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran
mengukur keberhasilan
Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah direviu secara
B. PENGUKURAN
13
KINERJA (20%)
berkala
I. PEMENUHAN PENGUKURAN (4%)

Telah terdapat indikator kinerja utama (IKU) sebagai ukuran
1 DOKUMEN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (7.5%)
II.
kinerja secara formal
IKU SKPD telahPERENCANAAN
ada
PEMENUHAN
KINERJA TAHUNAN

a.

#DIV/0!

#DIV/0!

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

#DIV/0!

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e


a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

#DIV/0!

a/b/c/d/e

Error


#DIV/0!

#DIV/0!

Error

Error

#DIV/0!

Error

Error

Error

Error

Error

Error

#DIV/0!

Error

Kegiatan dalam dokumen Renja merupakan cara untuk






5
mencapai sasaran
6 RKT telah menyajikan IKU





TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI
Indikator kinerja sasaran dan kegiatan telah memenuhi




7
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH
kriteria indikator kinerja yang baik
8 Target kinerja ditetapkan dengan baik




Dokumen RKT telah selaras dengan dokumen

PROP/KAB/KOTA



SKPD
9

RPJMD/Renstra
SKPD
dan
dengan
Dokumen
RKPD/RKT
NO
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
Y/T
NILAI
Y/T
NILAI
atasannya
2
1
3
4
5
6
IMPLEMENTASI
PERENCANAAN
KINERJA TAHUNAN
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!




c.
(2.25%)
I. DOKUMEN
RENSTRA (12.5%)
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

Dokumen RKT RENSTRA
telah digunakan
sebagai acuan untuk
a. PEMENUHAN
(2.5%)
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!SKPD#DIV/0!
10

PROP/KAB/KOTA

menyusun RPJMD
penetapan
kinerja

1 Dokumen
telah
ada (PK)KOMPONEN
y/t
Error
NO

KOMPONEN/SUB


Y/T
NILAI
Y/T
RKT
digunakan
sebagai
acuan dalam penyusunan
Dokumen
Renstra
SKPD
telah
ada
a/b/c/d/e
Error
3
4 5 NILAI
11
1 Dokumen
2 telah memuat visi, misi,
6
RKT SKPDRPJMD/Renstra

SKPD
Dokumen
RKT telah
digunakan
sebagai
acuan
untuktarget

tujuan,
sasaran,
program,
indikator
kinerja
sasaran,




2 menyusun anggaran (RKA) (a.l. Target kinerja RKT vs
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
12
tahunan, indikator kinerja tujuan dan target jangka
Target kinerja RKA)
menengah


#DIV/0!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#DIV/0!

#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!

#DIV/0!

#VALUE!


#VALUE!

7
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!
TOTAL
#VALUE!
7
#DIV/0!

#VALUE!

#VALUE!

#DIV/0! #VALUE!

KKE3

KKE2

KKE3

REF

REF

KKE3



KKE2



#VALUE!





#VALUE!




#DIV/0! #VALUE!



TOTAL


Lampiran 4

Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

C. PELAPORAN
(15%) SKPD telah direviu secara
DokumenKINERJA
RPJMD/Renstra
13
I. berkala
PEMENUHAN PELAPORAN (3%)
1 LAKIP telah disusun
LAKIP SKPD telah disusun

II. DOKUMEN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (7.5%)
2 LAKIP telah disampaikan tepat waktu
PEMENUHAN
PERENCANAAN
KINERJA
LAKIP SKPD telah
disampaikan tepat
waktuTAHUNAN

SETDITJEN
SETDITJEN PHKA
PHKA -- 2012
2012

469
469

#DIV/0!


a/b/c/d/e

#DIV/0!

Error

#DIV/0!


a/b/c/d/e


#DIV/0!

Error

2
Terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja
8 (1.5%)




dan Dokumen RKT
1 Dokumen RKT telah ada
y/t
Error






a/b/c/d/e
Error
II. Dokumen
KUALITASRKT
PENGUKURAN
(10%)
SKPD
telah ada

c. IMPLEMENTASI
PK (4.5%)
y/t KERJA
Error
Error
3 Dokumen
IKU telah dapat
diukur secara
obyektif

RKT disusun
sebelum
mengajukan
RKA
a/b/c/d/e
2




TEMPLATE KERTAS
EVALUASI
4
IKU
telah menggambarkan
hasil
AKUNTABILITAS

DAERAH
9 Dokumen
Dokumen
PK
pencapaiannya
secara
berkala
INSTANSI PEMERINTAH
RKTtelah
telahdimonitor
memuat
sasaran,
program,
indikator


KINERJA
3
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
5 kinerja
IKU telah
relevandan
dengan
yang
akan diukur
sasaran,
targetkondisi
kinerjadalam
tahunan





Dokumen
PK telah
dimanfaatkan
6 IKU
telah cukup
untuk
mengukur kinerja
pengarahan dan
10




pengorganisasian
kegiatan

7 IKU telah diukur realisasinya




PROP/KAB/KOTA
SKPD
Target
kinerja
yang
diperjanjikan
telah
digunakan
untuk
b.
PERENCANAAN
TAHUNAN
#DIV/0!
#DIV/0!
8 KUALITAS
Indikator kinerja
sasaran dapatKINERJA
diukur
secara
obyektif(3.75%)

NO11
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
#DIV/0!

#DIV/0!

Y/T
NILAI
Y/T
NILAI
mengukurkinerja
keberhasilan
9 Indikator
sasaran menggambarkan hasil




telah berorientasi hasil
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
1 4 Sasaran
2
3
4
5

Indikator kinerja sasaran relevan dengan sasaran yang akan
10 Kegiatan


6
dalam
dokumen
Renja
B. PENGUKURAN
KINERJA
(20%)
merupakan cara untuk
A.
PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
5 diukur
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error




sasaran
mencapai

PEMENUHAN
PENGUKURAN
I. DOKUMEN
RENSTRA
(12.5%)(4%)
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

Error

Error
#DIV/0!

#DIV/0!


11
Indikator
kinerja
sasaran
cukup
untuk mengukur
sasarannya
menyajikan
IKU
a/b/c/d/e
6 RKT
Telahtelah
terdapat
indikator
kinerja
utama
(IKU) sebagai
ukuran a/b/c/d/e
a.
PEMENUHAN
RENSTRA
(2.5%)
#DIV/0!
#DIV/0!




1 Indikator kinerja sasaran dan kegiatan telah memenuhi
kinerja secara
formal
ada
1 Dokumen
RPJMD
telah
y/t
Error
12
Indikator
kinerja
sasaran
telah diukur realisasinya
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
Error
7




kriteria
indikator
kinerja
baik
IKU SKPD
telah
ada
yang
Renstra
SKPD
telah
a/b/c/d/e
Error
Pengumpulan
data
kinerja
dapatada
diandalkan
138 Dokumen
a/b/c/d/e
Error




kinerja
ditetapkan
dengan baik
a/b/c/d/e
Error

2 Target
Terdapat
mekanisme
pengumpulan
data
kinerja

Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPD telah
memuat
visi, misi,
Pengumpulan
data kinerja
dilakukan
secara
berkala




14 Dokumen RKT telah selaras dengan dokumen
sasaran,
program,
indikator
kinerja
sasaran,
target
tujuan,
(bulanan/triwulanan/semester)


a/b/c/d/e Error a/b/c/d/e Error
2 RPJMD/Renstra SKPD dan dengan Dokumen RKPD/RKT
9
II.

KUALITAS
PENGUKURAN
(10%)

tahunan, indikator kinerja tujuan dan target jangka
III.3 atasannya




IKU telah dapat diukur
secara obyektif

menengah
IMPLEMENTASI
PENGUKURAN
(6%)








4 IKU telah dimanfaatkan
menggambarkan
hasil

dalam
dokumen-dokumen




15 IMPLEMENTASI PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN
5 KUALITAS
IKU telah relevan
kondisi yang akan diukur
perencanaan
dan dengan
penganggaran
b.
RENSTRA
(6.25%)
c.
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!




(2.25%)
6 Tujuan
cukup
untuk
mengukur
kinerja

16
IKU telah
dimanfaatkan
untuk
penilaian
kinerja

3
dan
sasaran
telah
berorientasi
hasil
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error




Dokumen
RKT telah
digunakan
sebagai
acuan
untuk
7
diukur
realisasinya

17

IKU
telah
direviu
secara
berkala

Program/kegiatan
merupakan
cara
untuk
mencapai
10
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error




a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
4

penetapan
kinerja
menyusun
8 tujuan/sasaran/hasil
Indikator
kinerja
sasaran
dapat
diukur
secara
obyektif

Hasil
pengukuran
kinerja
telah(PK)
digunakan
untuk
penyusunan
program/hasil
kegiatan



18 Dokumen RKT digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
9

Indikator
kinerja
sasaran
menggambarkan
hasil

laporan
kinerja

5
RPJMD/Renstra
SKPD
telah
menyajikan
IKU
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
11
a/b/c/d/e
Error





RKT
SKPD
kinerja
sasaran
relevan
dengan
sasaran
yang
Pengukuran
kinerja
digunakan
untuk
pengendalian
dan akan
Indikator
tujuan
(outcome)
dan
sasaran
(outcome



10
19
diukur

pemantauan
kinerja
secara
berkala

6 dan output) telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error


11 baik



Indikator kinerja sasaran cukup untuk mengukur sasarannya
C. PELAPORAN
KINERJA
(15%) dengan baik
7 Target kinerja
ditetapkan
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e



Error
12
Indikator kinerja
sasaran telah
diukur

RPJMD/Renstra
SKPD
telah
selaras dengan
I. Dokumen
PEMENUHAN
PELAPORAN
(3%)
realisasinya







Error
8
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
13
Pengumpulan
data kinerja
dapat
diandalkan
RPJMN/Dokumen
RPJMD
1 Dokumen
LAKIP
telah
disusun









Pengumpulan
data disusun
kinerja dilakukan
secara
berkala hal-hal
RPJMD/Renstra
menetapkan
LAKIP
SKPD
telah
SKPD telah


149 Dokumen
a/b/c/d/e
Error


(bulanan/triwulanan/semester)
waktukontrak
seharusnya
ditetapkan
(dalam
kinerja/tugas
a/b/c/d/e
Error
2 yang
LAKIP
telah disampaikan
tepat





LAKIP SKPD telah disampaikan tepat waktu


III. fungsi)


IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%)










IKU
telah
dimanfaatkan
dalam
dokumen-dokumen
c.
RENSTRA
(3.75%)(8%)
#DIV/0!
#DIV/0!
II. IMPLEMENTASI
PENYAJIAN INFORMASI
KINERJA
#DIV/0!
#DIV/0!
15




perencanaan dan penganggaran
RPJMD/Renstra
SKPD
digunakan
sebagai
acuan
16 Dokumen
IKU telah dimanfaatkan
untuk
penilaian
kinerja

10
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error




dokumen
perencanaan
tahunan
penyusunan
17 dalam
IKU telah
direviu secara
berkala






Hasil pengukuran kinerja telah digunakan untuk penyusunan



18 Dokumen RPJMD digunakan sebagai acuan dalam
a/b/c/d/e
Error
11
laporan kinerja

penyusunan
Dokumen
Renstra SKPD

Pengukuran kinerja digunakan untuk pengendalian dan




19 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD digunakan sebagai acuan
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
12 pemantauan kinerja secara berkala
penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran

#VALUE!








#VALUE!






#DIV/0! #VALUE!


#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!






#DIV/0!

#VALUE!



#VALUE!


#VALUE!


KKE3
1










2

KKE3

#VALUE!






4
Lampiran

KKE3

KKE3



KKE3




#VALUE! KKE3
REF
KKE3

KKE3

8
KKE2
#DIV/0! KKE3


#DIV/0!
#VALUE!


KKE3








KKE3

KKE3


#VALUE! KKE3

KKE2


KKE3


KKE3
KKE3



KKE3


#VALUE!
#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!


#DIV/0!
TOTAL

#VALUE!
7
#DIV/0!
#VALUE!

#DIV/0!

#DIV/0!
#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!



#DIV/0!
#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!
#VALUE!


Kumpulan
Kumpulan Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan Tentang
Tentang Evaluasi
Evaluasi dan
dan Pelaporan
Pelaporan

470

SETDITJEN PHKA - 2012

baik
LAKIP menyajikan pembandingan data kinerja yang
7
kinerja
ditetapkan
denganinibaik
8 Target
memadai
antara
realisasi tahun
dengan realisasi tahun
Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPDlain
telah
selaras
dengan
sebelumnya
dan pembandingan
yang
diperlukan

8
Dokumen RPJMN/Dokumen RPJMD
LAKIP menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan
RPJMD/Renstra
SKPD KOMPONEN
telah menetapkan
hal-hal
NO 9 Dokumen
KOMPONEN/SUB


pencapaian kinerja
9 yang seharusnya ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas
10 Informasi kinerja dalam LAKIP dapat diandalkan
1 fungsi)
2

3 LAKIP
bukan merupakan
kompilasi
dari SKPD
III.
PEMANFAATAN
INFORMASI
KINERJA
(4%) di bawahnya

c. IMPLEMENTASI
RENSTRA
Informasi yang disajikan
telah(3.75%)
digunakan dalam perbaikan

11 LAKIP menyajikan informasi pencapaian sasaran yang
4 Dokumen
perencanaan
SKPD digunakan sebagai acuan
berorientasiRPJMD/Renstra
outcome
10

penyusunan
dokumen
perencanaan
tahunan
5 dalam
LAKIP
menyajikan
informasi
IKUdan

Informasi
yang disajikan
telahmengenai
digunakanpencapaian
untuk
menilai
12

LAKIP
menyajikan
informasiprogram
mengenai
yang
telah
memperbaiki
pelaksanaan
dankinerja
kegiatan
organisasi
6 Dokumen RPJMD digunakan sebagai acuan dalam
11 diperjanjikan

Dokumen
Renstra
SKPD
penyusunan
Informasi yang
disajikan
telah digunakan
untuk peningkatan

13 LAKIP menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian
7 kinerja
kinerja RPJMD/Renstra SKPD digunakan sebagai acuan
Dokumen

12 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk penilaian
14 penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran
LAKIP
kinerja menyajikan pembandingan data kinerja yang
memadai antara
realisasi tahun
ini telah
dengan
realisasi
tahun
RPJMD/Renstra
SKPD
direviu
secara
138 Dokumen
sebelumnya
dan (10%)
pembandingan
lain yang diperlukan
D. EVALUASI
KINERJA

berkala
I. LAKIP
PEMENUHAN
EVALUASI


menyajikan
informasi(2%)
keuangan
yang terkait dengan
9
1 pencapaian
Terdapat pedoman
kinerja evaluasi akuntabilitas kinerja

II. DOKUMEN
PERENCANAAN
KINERJA
TAHUNAN
(7.5%)
Terdapat
pemantauan
mengenai
kemajuan
pencapaian
10
2 Informasi kinerja dalam LAKIP dapat diandalkan
kinerja beserta PERENCANAAN
hambatannya
PEMENUHAN
KINERJA
TAHUNAN

a.
3 Evaluasi program telah dilakukan

LAKIP menyajikan
informasi
pencapaian sasaran yang
b. KUALITAS
RENSTRA
(6.25%)
4
berorientasi
outcometelah
berorientasi hasil
3 Tujuan
dan sasaran
5 Program/kegiatan
LAKIP menyajikan merupakan
informasi mengenai
pencapaian
cara untuk
mencapai IKU
4 LAKIP menyajikan informasi mengenai kinerja yang telah
6 tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan
diperjanjikan
5 RPJMD/Renstra
SKPD telah menyajikan IKU
LAKIP menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian
7 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan sasaran (outcome
kinerja
telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang
output)
6 dan

Error
Error

a/b/c/d/e
a/b/c/d/e

Error

Error

Error

Error


Error

#DIV/0!

Error

SKPD

Y/T
NILAI
a/b/c/d/e
Error
5
6

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e


a/b/c/d/e

#DIV/0!
a/b/c/d/e

7
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!
#VALUE!

TOTAL
#VALUE!
7

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!

#DIV/0!
#VALUE!







TOTAL
#VALUE!
7



#VALUE!

#VALUE!





#VALUE!

#VALUE!


#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!











REF

KKE3

KKE2

REF

REF

Lampiran 4

TOTAL











#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!





a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
#VALUE!










a/b/c/d/e
Error
#VALUE!





a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
#VALUE!





a/b/c/d/e Error a/b/c/d/e Error #VALUE!










#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!


#DIV/0!
#DIV/0!





#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

PROP/KAB/KOTA

Y/T
NILAI
a/b/c/d/e
Error
3
4

Error

a/b/c/d/e

Error


Error

#DIV/0!

Error

a/b/c/d/e


a/b/c/d/e

#DIV/0!
a/b/c/d/e

III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%)






IKU telah dimanfaatkan dalam dokumen-dokumen




15
perencanaan dan penganggaran
16 IKU telah dimanfaatkan untuk penilaian kinerja TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI




AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH
17 IKU telah direviu secara berkala





Hasil pengukuran kinerja telah digunakan untuk penyusunan



18
laporan kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk pengendalian dan
PROP/KAB/KOTA

Y/T SKPD NILAI

NO19
KOMPONEN/SUB KOMPONEN
Y/T
NILAI
pemantauan kinerja secara berkala
1
2
3
4
5





6
C. PELAPORAN
KINERJA
(15%)

A.
PERENCANAAN
KINERJA
(35%)
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!




PEMENUHAN
PELAPORAN
(3%)
I. DOKUMEN
RENSTRA
(12.5%)
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!




a.
RENSTRA
(2.5%)
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1 PEMENUHAN
LAKIP telah disusun



1 Dokumen
RPJMD
ada
LAKIP SKPD
telah telah
disusun


y/t
Error


Renstra
SKPD tepat
telah ada
2 Dokumen
LAKIP telah
disampaikan
waktu
a/b/c/d/e Error



Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah memuat visi, misi,
LAKIP
SKPD
telah
disampaikan
tepat
waktu

PROP/KAB/KOTA

SKPD

NO tujuan, sasaran,KOMPONEN/SUB


Y/T

KOMPONEN
program, indikator kinerja sasaran, target
Y/T
NILAI
NILAI
1 II.2 tahunan,


a/b/c/d/e Error
a/b/c/d/e Error
indikator
kinerja
tujuan
dan
target
jangka
2
PENYAJIAN INFORMASI KINERJA
(8%)
3
4
5
6

menengah




3 LAKIP bukan merupakan kompilasi dari SKPD di bawahnya

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

471

Hasil evaluasi
akuntabilitas kinerja
telah ditindaklanjuti
untuk
II. DOKUMEN
PERENCANAAN
KINERJA
TAHUNAN (7.5%)
16
perbaikan penerapan manajemen kinerja
PEMENUHAN
PERENCANAAN
KINERJAuntuk
TAHUNAN
Hasil evaluasi program
telah ditindaklanjuti
perbaikan


RPJMD/Renstra
SKPD
III. Dokumen
PEMANFAATAN
EVALUASI
(3%)telah
direviu secara
13
berkala
Hasil evaluasi program/akuntabilitas kinerja telah
15
ditindaklanjuti untuk perbaikan perencanaan

#DIV/0!

a/b/c/d/e

#DIV/0!

Error

#DIV/0!

a/b/c/d/e

#DIV/0!

Error

III. (1.5%)
PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA (4%)




4 Informasi
Evaluasi akuntabilitas
kinerja atas SKPD telah dilakukan
yang


y/t

1 Dokumen
RKT disajikan
telah adatelah digunakan dalam perbaikan
Error

11
Hasil
evaluasi
telah
disampaikan
dan
dikomunikasikan
perencanaan
SKPD telah ada


a/b/c/d/e Error
5 Dokumen
RKT
kepada pihak-pihak yang berkepentingan

y/t KERJAError
EVALUASI


RKT disajikan
disusun sebelum
mengajukan
a/b/c/d/e
Error
2 Dokumen
Informasi yang
telah digunakan
untukRKA
menilai
dan
TEMPLATE
KERTAS
12 Dokumen



RKT
telah memuat
sasaran,
program,
memperbaiki
pelaksanaan
program
dan
kegiatan indikator
organisasi
a/b/c/d/e
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
DAERAH Error
II.
3 KUALITAS EVALUASI (5%)
Error
a/b/c/d/e




kinerja
sasaran,
dan target
kinerja tahunan dengan

Evaluasi
akuntabilitas
kinerja
Informasi
yang disajikan
telah dilaksanakan
digunakan untuk peningkatan




13
menggunakan
pedoman/juklak evaluasi yang selaras
6 kinerja


dengan
pedoman/juklak
evaluasi
Menpan
dan
RB

PROP/KAB/KOTA
SKPD
Informasi yang
disajikan telah digunakan
untuk penilaian
b. KUALITAS
PERENCANAAN
KINERJA
TAHUNAN
(3.75%) #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN

#DIV/0!

NO14
Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh SDM yang
NILAI
Y/T

Y/T
NILAI
7 kinerja
berkompetensi

a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
1 4 Sasaran telah berorientasi hasil
2
3
4
5
6
D. EVALUASI
Kegiatan




Pelaksanaan
evaluasi
kinerja telah
dalam
dokumen
Renja merupakan
caradisupervisi
untuk
KINERJA
(10%)akuntabilitas
(35%)
A. PERENCANAAN
KINERJA
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0!

a/b/c/d/e
5
a/b/c/d/e
Error
Error


dengan
baik
melalui
pembahasan-pembahasan
yang
reguler
8 mencapai
sasaran
PEMENUHAN
EVALUASI
(2%)
I. DOKUMEN
RENSTRA
(12.5%)
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!

Error a/b/c/d/e
dan bertahap
RENSTRA
RKT
telahpedoman
menyajikan
IKU (2.5%)
a/b/c/d/e
Error
6
1 PEMENUHAN
Terdapat
evaluasi
akuntabilitas kinerja
a.
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!




Hasil
evaluasi
akuntabilitas
kinerja
menggambarkan

Indikator
sasaran
dan kegiatan
telahpencapaian
memenuhi
Terdapat kinerja
pemantauan
mengenai
kemajuan
y/t

a/b/c/d/e Error
9 Dokumen
1
RPJMD
telah
ada
Error



a/b/c/d/e
7
2
akuntabilitas
kinerja
yang
dievaluasi

kriteria
kinerja yang baik
kinerja indikator
beserta hambatannya
Dokumen Renstra SKPD telah ada
a/b/c/d/e
Error

8
kinerja
ditetapkan
dengan
a/b/c/d/e
Error
3 Target
Evaluasi
program
telah dilakukan
Hasil evaluasi
akuntabilitas
kinerja baik
memberikan
a/b/c/d/e Error


Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPD
telah
memuat penilaian
visi, misi,
10

4 Dokumen
Evaluasi
akuntabilitas
kinerja
atas SKPD
telah
dilakukan

RKT telah
selaras
dengan
dokumen
atas
akuntabilitas
kinerja
masing-masing
SKPD

a/b/c/d/e Error


tujuan, sasaran, program, indikator kinerja sasaran, target

Hasil evaluasi telah
disampaikan
dan
dikomunikasikan
2 RPJMD/Renstra
a/b/c/d/e
Error
SKPD
dan dengan
Dokumen
RKPD/RKT
9




5 tahunan,
indikator
kinerja
tujuan
danmemberikan
target jangka
Evaluasipihak-pihak
akuntabilitas
kinerja
telah

kepada
yang
berkepentingan





atasannya
rekomendasi-rekomendasi perbaikan manajemen kinerja
11 menengah

yang dapat dilaksanakan




II. IMPLEMENTASI
KUALITAS EVALUASI
(5%)
PERENCANAAN
KINERJA
TAHUNAN

#DIV/0! #DIV/0!


Evaluasi program
dilaksanakan
rangka menilai
b.
RENSTRA
(6.25%) dalam
c. KUALITAS
#DIV/0!
#DIV/0!
Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan dengan
12

(2.25%)


a/b/c/d/e Error
keberhasilan
program

3
dan sasaran
telah berorientasi
hasil
a/b/c/d/e
Error
menggunakan
pedoman/juklak
evaluasi
yang
selaras
6 Tujuan
Dokumen
RKT telah
digunakan
sebagai
acuan
untuk
Evaluasi program
telah
memberikan
rekomendasi
Program/kegiatan
merupakan
cara
untuk
mencapai
10
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e Error
Error


a/b/c/d/e
dengan
pedoman/juklak
evaluasi
Menpan
dan
RB

a/b/c/d/e
Error
4 menyusun
penetapan
(PK) kegiatan
rekomendasi
perbaikankinerja
perencanaan
kinerja yang dapat
13

tujuan/sasaran/hasil
Evaluasi akuntabilitasprogram/hasil
kinerja dilaksanakan
oleh SDM yang




Dokumen
RKT
digunakan
sebagai
acuan
dalam
penyusunan
7

dilaksanakan

5 RPJMD/Renstra
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
11
a/b/c/d/e
Error
berkompetensi SKPD telah menyajikan IKU
RKT
SKPD
Indikator
kinerja
tujuan
(outcome)
dan
sasaran




Pelaksanaan
evaluasi
kinerja
telah(outcome
disupervisi
Evaluasi program
telahakuntabilitas
memberikan
rekomendasi




14
dengan
output)
memenuhi
kriteria
indikator
6
Error
a/b/c/d/e
Error
baiktelah
melalui
pembahasan-pembahasan
yangyang
reguler
8 dan
rekomendasi
peningkatan
kinerja
yang
dapat kinerja
dilaksanakan
a/b/c/d/e
baik
dan bertahap

a/b/c/d/e
Error
7 Target
kinerja akuntabilitas
ditetapkan dengan
Hasil evaluasi
kinerjabaik
menggambarkan


a/b/c/d/e Error
9 PEMANFAATAN EVALUASI (3%)
III.
akuntabilitas
kinerja yang dievaluasi

Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPD telah
selaras dengan



8 Hasil evaluasi program/akuntabilitas kinerja telah
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
RPJMN/Dokumen RPJMD

15 Dokumen




Hasil
evaluasi untuk
akuntabilitas
kinerja
memberikan
ditindaklanjuti
perbaikan
perencanaan
penilaian
10 Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPD
telah
menetapkan
hal-hal

atas
kinerja masing-masing
SKPD
Hasil akuntabilitas
evaluasi akuntabilitas
kinerja telah ditindaklanjuti
untuk


a/b/c/d/e Error
a/b/c/d/e
Error
9 yang seharusnya ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas
16
perbaikanakuntabilitas
penerapan manajemen

Evaluasi
kinerja telahkinerja
memberikan

fungsi)




Hasil
evaluasi
program
telah
ditindaklanjuti
untuk
perbaikan
11




17 rekomendasi-rekomendasi perbaikan manajemen kinerja
kinerja

yang dapat dilaksanakan
(3.75%)
c. IMPLEMENTASI
RENSTRA
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

Evaluasi program dilaksanakan dalam rangka menilai




12 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD digunakan sebagai acuan
keberhasilan program
10
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
dalam
penyusunan
dokumen
perencanaan
tahunan
Evaluasi
program telah
memberikan
rekomendasi




13 rekomendasi perbaikan perencanaan kinerja yang dapat
Dokumen RPJMD digunakan sebagai acuan dalam
a/b/c/d/e
Error
11 dilaksanakan
penyusunan Dokumen Renstra SKPD





Evaluasi program telah memberikan rekomendasi14 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD digunakan sebagai acuan
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
Error
12 rekomendasi peningkatan kinerja yang dapat dilaksanakan
penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran

#VALUE!

#VALUE!


#VALUE!
#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!


#DIV/0!

#VALUE!







#VALUE!

#VALUE!

#DIV/0! #VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#DIV/0!

#VALUE!




#VALUE!




#VALUE!





#VALUE!

#VALUE!
#VALUE!

KKE3

KKE2

REF

8
KKE2



KKE3




Lampiran



TOTAL #VALUE!
#DIV/0!


7
#VALUE!

#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!

#DIV/0!

#DIV/0!
#VALUE!
#DIV/0! #VALUE!
#VALUE!


#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!
4

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

472

SETDITJEN PHKA - 2012



#DIV/0!

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e


a/b/c/d/e


a/b/c/d/e

a/b/c/d/e
a/b/c/d/e


a/b/c/d/e


#DIV/0!

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e


a/b/c/d/e



#DIV/0!
Error


Error

Error

Error

Error
Error

Error


#DIV/0!

Error

Error


Error

Y/T
NILAI
3
4

#DIV/0!
#DIV/0!
PROP/KAB/KOTA

#DIV/0!
#DIV/0!

Y/T
NILAI
#DIV/0!
#DIV/0!
3
4
y/t
Error
PROP/KAB/KOTA


NILAI
Y/T
4
3
a/b/c/d/e
Error

PROP/KAB/KOTA

a.

PEMENUHAN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!

#VALUE!

Error

7
#DIV/0!
TOTAL
#DIV/0!
#DIV/0!
7
#VALUE!

TOTAL
#VALUE!

TOTAL

#VALUE!

#VALUE!

REF

REF

8
REF

8




KKE2 3


KKE1-II
KKE1-II
KKE1-II

KKE3
KKE1-II
KKE1-II
KKE1-IIK
KKE1-II
KKE1-IIK

KKE1-IIK

KKE1-IIK
KKE1-IIK
KKE1-IIK
KKE1-IIK
KKE1-IIK
KKE1-IIK
KKE1-IIK

KKE1-III

KKE1-III
KKE1-III
KKE1-III
KKE1-III
KKE1-III
KKE1-III
KKE1-III

KKE1-III
KKE1-III


4
Lampiran


#DIV/0!
#DIV/0!






#VALUE!


SKPD



a/b/c/d/e
Error
Y/T
NILAI

7

5
6



a/b/c/d/e Error
#VALUE!










#VALUE!
#DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0!


a/b/c/d/e Error
#VALUE!



a/b/c/d/e Error
#VALUE!





a/b/c/d/e Error
#VALUE!







a/b/c/d/e Error
#VALUE!



a/b/c/d/e Error
#VALUE!




#VALUE!
a/b/c/d/e Error




a/b/c/d/e Error
#VALUE!







#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #VALUE!



a/b/c/d/e Error
#VALUE!








#VALUE!






a/b/c/d/e Error
#VALUE!


SKPD
Y/T
NILAI
5
6

#DIV/0!SKPD
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Y/T
NILAI
#DIV/0!
#DIV/0!
5
6

13
a/b/c/d/e
Error
a/b/c/d/e
KETIK 'y'berkala
ATAU 't' ATAU 'a' ATAU 'b' ATAU 'c' ATAU 'd' ATAU 'e' PADA KOLOM YANG BERWARNA HIJAU
KETERANGAN:
JANGAN MELAKUKAN PERUBAHAN PADA KOLOM YANG BERWARNA KUNING ATAU ABU-ABU
KETIK 'y' ATAU 't' ATAU 'a' ATAU 'b' ATAU 'c' ATAU 'd' ATAU 'e' PADA KOLOM YANG BERWARNA HIJAU
II. DOKUMEN
PERENCANAAN
TAHUNAN
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
JANGAN
MELAKUKAN
PERUBAHAN KINERJA
PADA KOLOM
YANG (7.5%)
BERWARNA
KUNING ATAU
ABU-ABU

KETERANGAN:
Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah direviu secara








E. PENCAPAIAN
SASARAN/KINERJA
ORGANISASI
(20%)
2 Capaian kinerja
lebih baik dari tahun
sebelumnya

b.
KUALITAS
RENSTRA
(6.25%)
KINERJA mengenai
YANG
DILAPORKAN
3I. Informasi
kinerja
dapat (OUTPUT)
diandalkan (5%)
3
dan sasaran
1 Tujuan
Target dapat
dicapai telah berorientasi hasil

Program/kegiatan
merupakan
untuk
mencapai
2 KINERJA
Capaian kinerja
baik dari cara
tahun
sebelumnya

II.4
YANGlebih
DILAPORKAN
(OUTCOME)
(10%)
tujuan/sasaran/hasil
program/hasil kegiatan
Informasi
mengenai
43 Target
dapat
dicapai kinerja dapat diandalkan
5 RPJMD/Renstra SKPD telah menyajikan IKU
5 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya

(outcome) (OUTCOME)
dan sasaran (10%)
(outcome
II. Indikator
KINERJAkinerja
YANGtujuan
DILAPORKAN

6 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan
memenuhi
kriteria indikator kinerja yang
output)
6
4 dan
Target
dapattelah
dicapai



5 baik
Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya
7 Kinerja Bidang Kesehatan
7
kinerja
ditetapkan
dengan
6 Target
Informasi
mengenai
kinerja
dapat baik
diandalkan
8 Kinerja Bidang Pendidikan
Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah selaras dengan

98 Kinerja
Bidang
Ketenagakerjaan

RPJMN/Dokumen
7 Dokumen
Kinerja Bidang
Kesehatan RPJMD
10 Kinerja
Bidang
Sosial
RPJMD/Renstra
8 Dokumen
Kinerja Bidang
Pendidikan SKPD telah menetapkan hal-hal
119 Kinerja
Bidang
Ekonomi
(dalam
seharusnya
ditetapkan
yang
Kinerja
Bidang Ketenagakerjaan
kontrak kinerja/tugas
Kinerja Bidang Sosial
10 fungsi)
III.
DARIEkonomi
PENILAIAN
11 KINERJA
Kinerja Bidang
STAKEHOLDER (5%)
Pengelolaan
Keuangan

c. Kinerja
IMPLEMENTASI
RENSTRA
(3.75%)
12
13
dariDARI
Pendapat
Masyarakat/Media

III. Kinerja
KINERJA
PENILAIAN
STAKEHOLDER
(5%)
Dokumen
RPJMD/Renstra
SKPD
sebagai
14
Penilaian Keuangan
Instansi
Pemerintah
Lainnya
acuan
12 Kinerja
Kinerja dari
Pengelolaan
digunakan
10
dalam
penyusunan
dokumen perencanaan tahunan
15
13 Kinerja
Kinerja Transparansi
dari Pendapat Masyarakat/Media
14 Kinerja/Penghargaan
Kinerja dariRPJMD
Penilaian
Instansi sebagai
Pemerintah
Lainnya
16
Lainnya
Dokumen
digunakan
acuan
dalam
11 Kinerja Transparansi
penyusunan Dokumen Renstra SKPD
15

16EVALUASI
Kinerja/Penghargaan
LainnyaKINERJA

HASIL
AKUNTABILITAS
(100%)
Dokumen RPJMD/Renstra SKPD digunakan sebagai acuan

12
Dokumen
Rencana
Kerja
dan
Anggaran
penyusunan

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA (100%)

Evaluasi program telah memberikan rekomendasiNO14 rekomendasi peningkatan


KOMPONEN/SUB
kinerja KOMPONEN
yang dapat dilaksanakan

yang dapat dilaksanakan


Evaluasi program dilaksanakan dalam rangka menilai




12
keberhasilan program
TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI
Evaluasi program telah memberikan rekomendasi



AKUNTABILITAS
yang dapatKINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH
13 rekomendasi perbaikan perencanaan kinerja
dilaksanakan

2
1
III. PEMANFAATAN
EVALUASI
A. PERENCANAAN
KINERJA
(35%) (3%)
NO
KOMPONEN/SUB
Hasil evaluasi
program/akuntabilitas
kinerja telah
I. DOKUMEN
RENSTRA
(12.5%) KOMPONEN
15
ditindaklanjuti untuk
perbaikan
perencanaan
a. PEMENUHAN
RENSTRA
(2.5%)
1
2

Hasil evaluasi
akuntabilitas
kinerja telah ditindaklanjuti untuk

1 Hasil
Dokumen
RPJMD
telah adakinerja
16
evaluasi
akuntabilitas
telah ditindaklanjuti untuk
perbaikan
penerapan
manajemen KOMPONEN
18
NO

KOMPONEN/SUB

Dokumen
Renstra
SKPD
telah
adakinerja
mengukur
keberhasilan
SKPDditindaklanjuti

Hasil evaluasi
program telah
untuk perbaikan
17 Dokumen RPJMD/Renstra SKPD telah memuat visi, misi,
1 kinerja
2
tujuan, sasaran,
program, indikator
kinerja sasaran,
E. PENCAPAIAN
SASARAN/KINERJA
ORGANISASI
(20%)target
akuntabilitas kinerja
telah ditindaklanjuti
untuk
2 Hasil evaluasi
18
tahunan, indikator
kinerja tujuan dan
target jangka
I. KINERJA
DILAPORKAN
mengukur YANG
keberhasilan
SKPD (OUTPUT) (5%)
menengah
1 Target
dapat dicapai

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

a/b/c/d/e

4 Sasaran telah berorientasi hasil


Kegiatan dalam dokumen Renja merupakan cara untuk
mencapai sasaran
6 RKT telah menyajikan IKU
Indikator kinerja sasaran dan kegiatan telah memenuhi
7
kriteria indikator kinerja yang baik
8 Target kinerja ditetapkan dengan baik
Dokumen RKT telah selaras dengan dokumen
9 RPJMD/Renstra SKPD dan dengan Dokumen RKPD/RKT
atasannya

c.

IMPLEMENTASI PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN


(2.25%)
Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk
10
menyusun penetapan kinerja (PK)
Dokumen RKT digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
11
RKT SKPD

#DIV/0!
Error

#DIV/0!

Error
Error

y/t

Error

a/b/c/d/e

y/t

b. KUALITAS PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (3.75%)

(1.5%)
1 Dokumen RKT telah ada
Dokumen RKT SKPD telah ada
2 Dokumen RKT disusun sebelum mengajukan RKA
Dokumen RKT telah memuat sasaran, program, indikator
3
kinerja sasaran, dan target kinerja tahunan

Error

Error

Error

a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e

#DIV/0!

Error

a/b/c/d/e

Error

Error

a/b/c/d/e

Lampiran 5.

a/b/c/d/e

#DIV/0!

Error

Daftar Pemerintah Daerah yang Dievaluasi oleh


Kementerian Negara PAN dan RB
a/b/c/d/e

Error
Error
Error

#DIV/0!

a/b/c/d/e
a/b/c/d/e
a/b/c/d/e

#DIV/0!
Error

Error

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

Error
Error

#DIV/0!

#DIV/0!
a/b/c/d/e

Error

a/b/c/d/e

a/b/c/d/e

Error
Error

a/b/c/d/e
a/b/c/d/e

#VALUE!

#VALUE!

#DIV/0!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

#DIV/0!

#VALUE!

#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!

#VALUE!

#VALUE!

KKE3

KKE2

4
4

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

473

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran5

DAFTARPEMERINTAHDAERAHYANGDIEVALUASIOLEH
DAFTARPEMERINTAHDAERAHYANGDIEVALUASIOLEH
KEMENTERIANPANDANRB
KEMENTERIANPANDANRB
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

24

474
25
26

NO
PROVINSI
PROVINSI
1 NanggroeAcehDarussalam
NanggroeAcehDarussalam
2 SumateraUtara
SumateraUtara
3 SumateraBarat
SumateraBarat
4 SumateraSelatan
SumateraSelatan

NO
1
2
3
4
5 Bengkulu
5
6 Jambi
Bengkulu
6
7
Jambi
7 BangkaBelitung
8 Lampung
8
9 KepulauanRiau
BangkaBelitung
9
Lampung
10
10 Riau
11
KepulauanRiau
11 Banten
12
12 JawaBarat
13
Riau
14
13 JawaTengah
Banten
15
14 Yogyakarta
16
JawaBarat
17
15 JawaTimur
18
JawaTengah
16 KalimantanBarat
19
17 KalimantanTengah
20
Yogyakarta
18 KalimantanSelatan
21
19 KalimantanTimur
22
JawaTimur
20 Bali
23
21 NusaTenggaraBarat
KalimantanBarat
24
22 NusaTenggaraTimur
KalimantanTengah
25
23 SulawesiSelatan
KalimantanSelatan
26
24 SulawesiTengah
KalimantanTimur
27
28
Bali
25 Gorontalo
29
26 SulawesiUtara
NusaTenggaraBarat
30
27 SulawesiBarat
28 Maluku
NusaTenggaraTimur
31
29 Papua
32
SulawesiSelatan
30 DKIJAKARTA
33
34
SulawesiTengah
35
SETDITJEN PHKA - 2012
Gorontalo
36
SulawesiUtara
37

Lampiran5

NO
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA
Banda
Aceh
1 Kota
Kota
Banda
Aceh
2 Kab Samosir
Kab Kota
Samosir
Bukit Tinggi
3
Kota
Bukit
Tinggi
Musi
Rawas
4 Kab
Asin
5 Kab
Kab
MusiBanyu
Rawas
Bengkulu Selatan
6 Kab
Kab
Banyu
Asin
7 Kab Tanjung Jabung Timur
Kab Kab
Bengkulu
Selatan
Batang Hari
8
Kab
Tanjung
Jabung
Timur
9 Kab Bangka
Kab
Tulang
Bawang
10
Kab Batang Hari
Bintan
11 Kab
Kab
Bangka
12 Kab Karimun
Kab
Tulang Bawang
13 Kab Siak
Kab
Kota
Dumai
14 Bintan
Tangerang
15 Kab
Kab
Karimun
Garut
16 Kab
Kab
Siak
17 Kota Sukabumi
Kota
Dumai
18 Kab Temanggung
Kab
Tangerang
Karanganyar
19 Kab
20 Kota
Kab
GarutYogya
21 Kab Sleman
Kota
Sukabumi
22 Kota Malang
Kab
Temanggung
23 Kab Pacitan
Kab
Karanganyar
Melawi
24 Kab
Katingan
25 Kab
Kota
Yogya
26 Kab Tanah Laut
Kab Sleman
27 Kab Malinau
Kota
Malang
Tabanan
28 Kab
Kota
Denpasar
Kab
Pacitan
29
Kab
Sumbawa
30
Kab Melawi
31 Kab Timor Tengah Selatan
Kab Katingan
32 Kab Enrekang
Kab
Tanah
Laut
Makassar
33 Kota
Parigi Moutong
Kab
Malinau
34 Kab
Donggala
35 Kab
Kab
Tabanan
36 Kab Bone Bolango
KotaKota
Denpasar
Bitung
37
Kab
Sumbawa
Polewali Mandar
38 Kab
Maluku
Tenggara
39 Kab
Kab
Timor
Tengah
SelatanBarat
Merauke
40 Kab
Kab
Enrekang

Kota Makassar
Kab Parigi Moutong
Kab Donggala
Kab Bone Bolango
Kota Bitung

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : P. 22/MENHUT-II/2010
TENTANG
PEDOMAN AUDIT KINERJA
LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : P. 22/MENHUT-II/2010
TENTANG
PEDOMAN AUDIT KINERJA
LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008 pada pasal 48 ayat (2)
ditentukan bahwa aparat pengawasan intern
pemerintah (APIP) melakukan pengawasan
intern melalui: audit; reviu; evaluasi;
pemantauan; dan kegiatan pengawasan
lainnya;
b. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008 pada pasal 50 ayat (2),
ditentukan bahwa audit kinerja merupakan
audit atas pengelolaan keuangan negara
dan pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah yang terdiri atas aspek kehematan,
efisiensi, dan efektivitas;
c. bahwa berdasarkan huruf a dan b, perlu
ditetapkan Peraturan Menteri Kehutanan
tentang Pedoman Audit Kinerja Lingkup
Kementerian Kehutanan;

SETDITJEN PHKA - 2012

477

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999


tentang
Penyelenggaraan
Negara
yang
Bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851);
2 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4150);
3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999
tentang
Kehutanan
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888)
sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 19 Tahun 2004 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41
Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4412);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2004 Tentang Rencana
Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4405);

478

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 21 Tahun 2004 Tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republlk
Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4406);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4594);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4614);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4890);
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
47 Tahun 2009 Tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara;
10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/
Menhut-II/2005 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Kehutanan, sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Nomor P.64/Menhut-II/2008 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 80);

SETDITJEN PHKA - 2012

479

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan


Aparatur
Negara
Nomor
Per/05/M.
Pan/03/2008 Tentang Standar Audit Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah;
12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor Per/04/M.Pan/03/2008
Tentang Kode Etik Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan

: PERATURAN
MENTERI
KEHUTANAN
TENTANG
PEDOMAN
AUDIT
KINERJA
LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN

BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Pertama
Definisi
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Kehutanan ini yang dimaksud dengan:
1. Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan
evaluasi bukti yang dilakukan secara independen, obyektif
dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai
kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efisiensi, efektivitas,
dan keandalan informasi pelaksanaan tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah.
2. Kinerja adalah prestasi kerja yang merupakan keluaran/
hasil dari kegiatan/program yang hendak atau telah
dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan
kuantitas dan kualitas terukur.
3. Audit kinerja adalah audit atas pelaksanaan tugas dan
fungsi Instansi Pemerintah dan pengelolaan keuangan

480

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

negara yang terdiri atas aspek kehematan, efisiensi, dan


efektivitas.
Kehematan adalah penggunaan sumber daya input secara
minimal dengan menghindari pengeluaran yang boros dan
tidak produktif.
Efisiensi adalah perbandingan output yang optimal terhadap
input tertentu yang dikaitkan dengan standar kinerja atau
target yang telah ditetapkan.
Efektivitas adalah tingkat pencapaian hasil atau manfaat
(outcome) yang diinginkan, kesesuaian hasil dengan tujuan
yang ditetapkan sebelumnya dan menentukan apakah entitas
yang diaudit telah mempertimbangkan alternatif lain yang
memberikan hasil yang sama dengan biaya yang paling rendah.
Kinerja yang hemat adalah capaian kinerja dimana suatu
program/kegiatan/manajemen kerja telah dilaksanakan
dengan menggunakan input yang sesuai dan tata cara yang
baik sehingga misi/tujuan dapat tercapai dengan optimum
secara tepat jumlah.
Kinerja yang efisien adalah capaian kinerja dimana output
yang telah ditetapkan menggunakan input seminimal
mungkin, tepat sasaran dan tepat waktu.
Kinerja yang efektif adalah capaian kinerja dimana manfaat
atau dampak dari suatu pencapaian tujuan dari kegiatan
dapat dicapai secara tepat guna.
Ketaatan adalah pemenuhan kewajiban dari serangkaian
aturan yang dapat berupa norma, standar, prosedur dan/
atau kriteria yang ditetapkan Pemerintah sebagai pedoman
penyelenggaraan urusan pemerintahan.
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalah
Inspektorat Jenderal yang mempunyai tugas dan fungsi
melakukan pengawasan.
Auditor Kementerian Kehutanan adalah Pejabat Fungsional
Auditor yang melaksanakan tugas audit kinerja untuk dan
atas nama Kementerian Kehutanan.

SETDITJEN PHKA - 2012

481

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

13. Auditan adalah satuan kerja yang diaudit oleh APIP.


14. Satuan kerja adalah bagian dari suatu unit organisasi pada
Kementerian Kehutanan yang melaksanakan tugas dan
fungsi, program, dan kegiatan yang meliputi Sekretariat
Jenderal, Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal, Badan,
Sekretariat Itjen/Ditjen/Badan, Inspektorat, Direktorat,
Biro, Pusat, Balai Besar dan Balai lingkup Kementerian
Kehutanan.
15. Kode Etik adalah pernyataan tentang prinsip moral dan
nilai yang digunakan oleh auditor sebagai pedoman tingkah
laku dalam melaksanakan tugas pengawasan.
16. Standar Audit adalah kriteria atau ukuran minimal untuk
melakukan kegiatan audit yang wajib dipedomani oleh APIP.
17. Indikator Kinerja adalah ukuran secara kuantitatif yang ditetapkan
sebagai acuan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tingkat
keberhasilan suatu target yang diharapkan akan tercapai.
18. Kementerian adalah Kementerian Kehutanan.
19. Menteri adalah Menteri Kehutanan.
20. Inspektur Jenderal adalah Inspektur Jenderal Kementerian
Kehutanan.

Bagian Kedua
Tujuan Pedoman
Pasal 2
Pedoman audit kinerja bertujuan untuk memberikan arahan
dalam penyelenggaraan audit kinerja pada satuan kerja lingkup
Kementerian Kehutanan.

Bagian Ketiga
Prinsip Audit Kinerja
Pasal 3
Pelaksanaan audit kinerja wajib memenuhi prinsip :
a. Independensi dan obyektivitas;
b. Keahlian;

482

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

c. Kecermatan profesi; dan


d. Kepatuhan terhadap Kode Etik.

BAB II
POKOK-POKOK PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
Pasal 4
Audit Kinerja bertujuan untuk:
a. memperoleh keyakinan yang memadai terhadap kinerja
yang hemat, efisien dan efektif dari satuan kerja.
b. memberikan informasi capaian kinerja satuan kerja kepada
manajemen untuk pengambilan keputusan.
c. memberikan
rekomendasi
berupa
langkah-langkah
perbaikan kinerja untuk meningkatkan kehematan/
ekonomis, efisiensi, dan efektivitas, pelaksanaan tugas dan
fungsi, program atau kegiatan.

Pasal 5
Sasaran audit kinerja adalah realisasi atas :
a. pelaksanaan tugas dan fungsi, program atau kegiatan; dan
b. pelaksanaan fungsi lainnya atas perintah atasan yang
terdokumentasikan.

Pasal 6
Ruang lingkup audit kinerja, meliputi :
a. pengujian atas kinerja tugas dan fungsi, program, atau
kegiatan; dan
b. pengujian atas kinerja fungsi lainnya atas perintah atasan
yang terdokumentasikan.

SETDITJEN PHKA - 2012

483

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB III
PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
Bagian Pertama
Penanggung Jawab
Pasal 7
Penanggung jawab pelaksanaan audit kinerja adalah Inspektur
Jenderal.

Pasal 8
Tugas dan wewenang penanggung jawab pelaksanaan audit
kinerja meliputi:
a. menetapkan sasaran audit yang dituangkan dalam program
kerja pengawasan tahunan (PKPT);
b. membentuk tim audit kinerja;
c. menerbitkan surat perintah tugas (SPT);
d. mengkoordinasikan penetapan tujuan dan lingkup program
kerja audit kinerja (PKA);
e. menandatangani laporan hasil audit kinerja (LHA);
f. menyampaikan laporan hasil audit kinerja kepada satuan
kerja; dan
g. memantau dan mendorong pelaksanaan tindak lanjut hasil
audit kinerja untuk peningkatan kinerja satuan kerja.

Pasal 9
(1) Tugas dan wewenang penanggung jawab pelaksanaan audit
kinerja oleh Inspektur Jenderal dapat didelegasikan kepada
Inspektur.
(2) Tugas dan wewenang penanggung jawab pelaksanaan audit
kinerja yang dapat didelegasikan kepada Inspektur meliputi:
a. koordinasi penetapan tujuan dan lingkup program
kerja audit kinerja (PKA);
b. penandatanganan laporan hasil audit kinerja (LHA); dan
c. penyampaian laporan hasil audit kinerja.

484

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Bagian Kedua
Penetapan Faktor Penentu Keberhasilan Kinerja
Pasal 10
(1) Penetapan unsur dan bobot masing-masing faktor penentu
keberhasilan kinerja dilakukan Inspektur Jenderal dengan
pertimbangan dari Pimpinan Eselon I lingkup Kementerian
Kehutanan.
(2) Tata cara penetapan unsur dan bobot faktor penentu
keberhasilan kinerja diatur lebih lanjut dalam Petunjuk
Pelaksanaan Audit Kinerja.

Bagian Ketiga
Tahapan Audit Kinerja
Pasal 11
Pelaksanaan Audit kinerja dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut :
a. Perencanaan;
b. Pelaksanaan;
c. Pelaporan hasil; dan
d. Pelaksanaan dan pemantauan tindak lanjut hasil audit
kinerja.

Bagian Keempat
Perencanaan
Pasal 12
(1) Perencanaan audit kinerja meliputi:
a. Penetapan sasaran audit yang dituangkan dalam
program kerja pengawasan tahunan (PKPT); dan
b. Penyusunan rencana audit bulanan (RAB).
(2) Program kerja pengawasan tahunan (PKPT) sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan rencana sasaran
dan ruang lingkup kegiatan pengawasan meliputi audit,
reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan

SETDITJEN PHKA - 2012

485

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

lainnya dalam satu tahun anggaran yang ditetapkan oleh


Inspektur Jenderal.
(3) Rencana audit bulanan (RAB) sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b merupakan susunan tim, sasaran, ruang
lingkup audit dan alokasi sumber daya dalam satu bulan
berdasarkan PKPT yang diusulkan oleh Inspektur kepada
Inspektur Jenderal.

Bagian Kelima
Pelaksanaan
Pasal 13
(1) Pelaksana kegiatan audit kinerja adalah tim audit kinerja
yang ditetapkan melalui surat perintah tugas (SPT) oleh
Inspektur Jenderal, sesuai RAB yang diusulkan oleh
Inspektur sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 ayat (3).
(2) Tim audit kinerja dapat terdiri atas
a. Penanggung Jawab,
b. Pengendali Mutu,
c. Pengendali Teknis,
d. Ketua Tim, dan
e. Anggota Tim.
(3) Tim audit kinerja sekurang-kurangnya terdiri atas
a. Penanggung Jawab,
b. Ketua Tim, dan
c. Anggota Tim.
(4) Dalam hal diperlukan, tim audit kinerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dapat dibantu oleh tenaga lain
sesuai kompetensinya.
(5) Berdasarkan surat perintah tugas (SPT), tim audit kinerja
menyusun program kerja audit (PKA) yang akan digunakan
sebagai pedoman kerja pelaksanaan audit.
(6) Program kerja audit (PKA) memuat uraian langkah kerja
audit kinerja, alokasi waktu dan sumber daya, disusun oleh
ketua tim atas persetujuan Inspektur.

486

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

(7) Langkah kerja audit kinerja dalam program kerja audit


(PKA) disusun dengan memperhatikan unsur dan bobot
faktor penentu keberhasilan kinerja yang ditetapkan oleh
Inspektur Jenderal sebagaimana dimaksud pada pasal 10
ayat (1).

Pasal 14
Audit kinerja dilaksanakan sesuai dengan standar audit dan
Kode Etik Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP).

Pasal 15
Dalam kegiatan audit kinerja, tim dapat:
a. meminta dokumen yang wajib disampaikan oleh pejabat
atau pihak lain yang berkaitan dengan pelaksanaan audit
kinerja;
b. mengakses semua data yang berkaitan dengan pelaksanaan
audit kinerja;
c. meminta keterangan kepada seseorang yang berkaitan
dengan pelaksanaan audit kinerja; dan
d. melaksanakan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi
pemerintah/pihak lain yang berkaitan dengan pelaksanaan
audit kinerja.

Bagian Keenam
Pelaporan
Pasal 16
(1) Tim audit kinerja wajib menyusun laporan hasil audit
kinerja secara tertulis untuk setiap penugasan.
(2) Penulisan laporan hasil audit kinerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disusun secara tepat waktu, lengkap, akurat,
obyektif, meyakinkan, jelas, dan ringkas.
(3) Inspektur Jenderal menyampaikan laporan hasil audit
kinerja kepada satuan kerja yang diaudit dengan tembusan
kepada Ketua BPK RI, Menteri, dan Pimpinan Eselon I
terkait.

SETDITJEN PHKA - 2012

487

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Bagian Ketujuh
Pelaksanaan dan Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Audit
Kinerja
Pasal 17
(1) Pimpinan auditan wajib menindaklanjuti rekomendasi hasil
audit kinerja dan melaporkannya paling lambat satu bulan
setelah laporan hasil audit kinerja diterima.
(2) Pimpinan auditan yang tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikenai
sanksi administratif sesuai dengan peraturan perundangundangan di bidang kepegawaian.

Pasal 18
(1) Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi
hasil audit kinerja dilakukan oleh Inspektur Jenderal dan
pimpinan satuan kerja Eselon I terkait dan/atau pimpinan
satuan kerja Eselon I yang bertanggung jawab atas program
terkait.
(2) Inspektur Jenderal secara periodik menilai kemajuan tindak
lanjut rekomendasi hasil audit kinerja dan melaporkannya
kepada Menteri.

Bagian Kedelapan
Petunjuk Pelaksanaan Audit Kinerja
Pasal 19
Petunjuk Pelaksanaan Audit Kinerja ditetapkan oleh Inspektur
Jenderal.

BAB IV
PEMBINAAN
Pasal 20
Hasil audit kinerja sebagaimana dimaksud pada pasal 16 ayat
(3) dapat digunakan oleh atasan pimpinan satuan kerja sebagai

488

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

bahan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi,


program dan kegiatan satuan kerja.

BAB V
PENUTUP
Pasal 21
Peraturan Menteri Kehutanan ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Menteri Kehutanan
ini diundangkan dengan penempatannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia.


Ditetapkan : di Jakarta

pada tanggal : 11 Mei 2010

MENTERI KEHUTANAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

ZULKIFLI HASAN

Diundangkan : di Jakarta
Pada tanggal : 12 Mei 2010
MENTERI HUKUM DAN HAM
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.
PATRIALIS AKBAR
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 NOMOR : 237
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Organisasi

ttd.
SUPARNO, SH
NIP. 19500514 198303 1 001
SETDITJEN PHKA - 2012

489

KEPUTUSAN
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
NOMOR : 239/IX/6/8/2003
TENTANG
PERBAIKAN PEDOMAN PENYUSUNAN
PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

PEDOMAN PENYUSUNAN PELAPORAN


AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA


REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA, 2003

SETDITJEN PHKA - 2012

493

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA


REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
NOMOR : 239/IX/6/8/2003
TENTANG
PERBAIKAN PEDOMAN PENYUSUNAN
PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,
Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan
pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil
guna, bersih dan bertanggung jawab; dan untuk
lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah sebagai wujud
pertanggungjawaban dalam mencapai misi
dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam
rangka perwujudan good governance, telah
dikembangkan
media
pertanggungjawaban
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah melalui Keputusan Kepala LAN
Nomor 589/IX/6/Y/99 tentang Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
b. bahwa sesuai dengan dinamika perkembangan
yang terjadi, Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 589/IX/6/Y/99
tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
perlu disempurnakan;

494

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;


2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI
Nomor XI/MPR/1998 Tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme;
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
4. Keputusan Presiden Nomor 228/M/2001
Tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong;
5. Keputusan Presiden Nomor 163/M/1998
Tentang Pengangkatan Kepala Lembaga
Administrasi Negara;
6. Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah
dua kali diubah, terakhir dengan Keputusan
Presiden Nomor 46 Tahun 2002;
7. Keputusan Presiden RI Nomor 110 Tahun 2001
tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga
Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah
dua kali diubah, terakhir dengan Keputusan
Presiden Nomor 48 Tahun 2002;
8. Instruksi Presiden RI Nomor 9 Tahun 1998
Tentang Penyelenggaraan Pendayagunaan
Aparatur Negara;
9. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 Tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Keputusan Kepala LAN Nomor 1049A/
IX/6/4/2001
tentang
Organisasi
dan
Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Kepala LAN Nomor 171/IX/6/4/2001;

SETDITJEN PHKA - 2012

495

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

MEMUTUSKAN
Menetapkan

: KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI


NEGARA TENTANG PERBAlKAN PEDOMAN
PENYUSUNAN PELAPORAN AKUNTABlLITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH.

Pasal 1
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, yang selanjutnya dalam Surat Keputusan
ini disebut Pedoman sebagaimana tersebut dalam Lampiran
Keputusan ini merupakan pelaksanaan dari Instruksi Presiden
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.

Pasal 2
Pedoman sebagaimana dimaksud pada Pasal 1, dipergunakan
sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam menyusun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang
bersangkutan.

Pasal 3
Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini akan diatur
kemudian.

Pasal 4
Dengan diberlakukannya keputusan ini, maka Keputusan
Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 589/IX/6/Y/99
tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dinyatakan tidak berlaku.

496

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 5
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Ditetapkan: di Jakarta

pada tanggal: 25 Maret 2003

KEPALA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

MUSTOPADIDJAJA AR

SETDITJEN PHKA - 2012

497

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

LAMPIRAN
KEPUTUSAN
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
NOMOR: 239/IX/6/8/2003
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN PELAPORAN AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

498

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

DAFTAR ISI


Bab I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Pedoman
B. Pengertian
C. Persyaratan Pelaksanaan AKI
Bab II
PERENCANAAN STRATEGIS
A. Komponen Rencana Strategis
B. Formulir Rencana Strategis
Bab III
PERENCANAAN KINERJA
A. Komponen Rencana Kinerja
B. Formulir Rencana Kinerja Tahunan
Bab IV
PENGUKURAN KINERJA
A. Kerangka Pengukuran Kinerja
B. Evaluasi Kinerja
C. Analisis Akuntabilitas Kinerja
Bab V
PELAPORAN
A. PenanggungJawab Penyusunan LAKIP
B. Prinsip-prinsip LAKIP
C. Format dan Isi LAKIP
D. Waktu Penyampaian LAKIP
E. Mekanisme Pelaporan
Bab VI
PENUTUP

SETDITJEN PHKA - 2012

499

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB I
PENDAHULUAN


Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat
bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi
masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa
bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan
penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,
terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna,
berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme. Upaya pengembangan tersebut
sejalan dengan dan didasarkan pada TAP MPR RI Nomor XI/
MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan
Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, dan Undang-Undang
No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Dalam Pasal 3
Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa asas-asas umum
penyelenggaraan negara meliputi asas kepastian hukum, asas
tertib penyelenggara negara, asas kepentingan umum, asas
keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan
asas akuntabilitas. Dalam penjelasan mengenai pasal tersebut,
dirumuskan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang
menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.

Dalam rangka itu, pemerintah telah menerbitkan
Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Inpres tersebut mewajibkan setiap instansi pemerintah

500

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk


mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan
didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh
masing-masing instansi. Pertanggungjawaban dimaksud berupa
laporan yang disampaikan kepada atasan masing-masing,
lembaga-Iembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas,
dan akhirnya disampaikan kepada Presiden selaku kepala
pemerintahan. Laporan tersebut menggambarkan kinerja
instansi pemerintah yang bersangkutan melalui Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Dalam rangka pelaksanaan Inpres Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
tersebut, Presiden menugaskan Kepala Lembaga Administrasi
Negara untuk menetapkan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bagian dari
sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
A. TUJUAN PEDOMAN

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap
instansi pemerintah dalam menyusun Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai wujud akuntabilitas
instansi pemerintah. Pedoman ini juga diharapkan dapat
membantu penyusunan rencana strategis dan rencana kinerja,
serta pelaksanaan pengukuran kinerja, sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari SAKIP secara keseluruhan.
B. PENGERTIAN
1. Instansi Pemerintah

Instansi Pemerintah adalah perangkat Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang menurut peraturan
perundangan yang berlaku terdiri dari: Kementerian,
Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen,
Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara, Markas Besar
TNI (meliputi: Markas Besar TNI Angkatan Darat,

SETDITJEN PHKA - 2012

501

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Angkatan Udara, Angkatan Laut), Kepolisian Republik


Indonesia, Kantor Perwakilan Pemerintah RI di Luar
Negeri, Kejaksaan Agung, Perangkat Pemerintah
Provinsi,
Perangkat
Pemerintahan
Kabupaten/
Kota, dan lembaga/badan lainnya yang dibiayai dari
anggaran negara.
2

Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menyampaikan
pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan
menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan
hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada
pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk
meminta keterangan atau pertanggungjawaban.

3. Kinerja Instansi Pemerintah



Kinerja instansi pemerintah adalah gambaran
mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun
tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari
visi, misi, dan strategi instansi pemerintah yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program
dan kebijakan yang ditetapkan.
4. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah
perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk
mempertanggungjawabkan
keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.
5.

502

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah


(SAKIP)
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
pada pokoknya adalah instrumen yang digunakan
SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban


untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari
berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan,
yaitu perencanaan strategis, perencanaan kinerja,
pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja.
6. Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama
kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun
secara sistematis dan berkesinambungan dengan
memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang
ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan
suatu rencana strategis instansi pemerintah, yang
setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dan
kegagalan dalam pelaksanaannya.
7. Perencanaan Kinerja

Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan
kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan
program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam rencana strategis. Hasil dari proses ini berupa
rencana kinerja tahunan.
8. Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan
berkesinambungan untuk menilai keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan
strategi instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan
untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja
guna memberikan gambaran tentang keberhasilan

SETDITJEN PHKA - 2012

503

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.


Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas
kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian
kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam
rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi
sebagaimana ditetapkan dalam rencana strategis.
9.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah


(LAKIP)
LAKIP adalah dokumen yang berisi gambaran,
perwujudan AKIP yang disusun dan disampaikan
secara sistematik dan melembaga.

C. PERSYARATAN PELAKSANAAN AKIP



Agar AKIP dapat terwujud dengan baik, harus dipenuhi
persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1. Beranjak dari sistem yang dapat menjamin penggunaan
sumber-sumber daya yang konsisten dengan asas-asas
umum penyelenggaraan negara;
2. Komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi
yang bersangkutan;
3. Menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan;
4. Berorientasi pada pencapaian visi dan misi, serta hasil
dan manfaat yang diperoleh;
5. Jujur, obyektif, transparan, dan akurat;
6. Menyajikan keberhasilan dan kegagalan dalam
pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

504

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB II PERENCANAAN STRATEGIS


Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,
perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus
dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan
lingkungan strategis lokal, nasional dan global, dan tetap berada
dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas
dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi
dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi
dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
A. KOMPONEN RENCANA STRATEGIS

Dokumen Rencana Strategis setidaknya memuat/berisi
visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategis (cara mencapai tujuan
dan sasaran).
1. Visi

Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut
ke mana instansi pemerintah harus dibawa dan
diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan
tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi
adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan
masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin
diwujudkan instansi pemerintah.

Rumusan visi hendaknya: (a) mencerminkan apa yang
ingin dicapai sebuah organisasi; (b) memberikan arah
dan fokus strategi yang jelas; (c) mampu menjadi
perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis
yang terdapat dalam sebuah organisasi; (d) memiliki
orientasi terhadap masa depan sehingga segenap
jajaran harus berperan dalam mendefinisikan dan

SETDITJEN PHKA - 2012

505

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

membentuk masa depan organisasinya; (e) mampu


menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam
lingkungan organisasi; dan (f) mampu menjamin
kesinambungan kepemimpinan organisasi.
Rumusan visi yang jelas diharapkan mampu: (a) menarik
komitmen dan menggerakkan orang; (b) menciptakan
makna bagi kehidupan anggota organisasi; (c)
menciptakan standar keunggulan; dan (d) menjembatani
keadaan sekarang dan keadaan masa depan.
Visi instansi perlu ditanamkan pada setiap unsur
organisasi sehingga menjadi visi bersama (shared
vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan
menggerakkan segala sumber daya instansi.

2. Misi

Misi adalah sesuatu yang barus diemban atau
dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan
pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi
dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan
mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah
dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.

Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan
yang dimiliki instansi pemerintah dan peraturan
perundangan atau kemampuan penguasaan teknologi
sesuai dengan strategi yang telah dipilih. Perumusan misi
instansi pemerintah harus memperhatikan masukan
pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders), dan
memberikan peluang untuk perubahan/penyesuaian
sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan
strategis. Rumusan misi hendaknya mampu: (a)
melingkup semua pesan yang terdapat dalam visi; (b)
memberikan petunjuk terhadap tujuan yang akan
dicapai; (c) memberikan petunjuk kelompok sasaran

506

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

mana yang akan dilayani oleh instansi pemerintah;


dan (d) memperhitungkan berbagai masukan dari
stakeholders.
3. Tujuan

Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan
5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu
kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan
pada isu-isu dan analisis strategis. Tujuan tidak harus
dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi
harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin
dicapai di masa mendatang.

Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran,
kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka
merealisasikan misi.
4. Sasaran

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata
oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih
spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek
dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator
sasaran. Yang dimaksud dengan indikator sasaran
adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian
sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan.
Setiap indikator sasaran disertai dengan rencana
tingkat capaiannya (targetnya) masing-masing.

Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun
waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan
dalam rencana strategis.
5. Strategi (Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran)

Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran
yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan
program-program.

SETDITJEN PHKA - 2012

507

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

a.

Kebijakan
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuanketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang
untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk
dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/
kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan
dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi
instansi pemerintah.

b.

Program
Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan
terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan
oleh satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun
dalam rangka kerjasama dengan masyarakat, guna
mencapai sasaran tertentu.


Kebijakan dan program dilakukan setiap tahun dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun, dan direncanakan pelaksanaan
dan pembiayaannya baik melalui APBN/APBD, maupun
dalam rangka kerjasama dengan masyarakat. Sejauh mungkin
diidentifikasi pula berbagai program ataupun kegiatan yang
merupakan peran serta aktif masyarakat sebagai tanggapan
atas kebijakan ataupun program pemerintah, serta kinerjanya.
Keberhasilan program yang dilakukan sangat erat kaitannya
dengan kebijakan instansi. Dalam rangka itu perlu diidentifikasi
pula keterkaitan antara kebijakan yang telah ditetapkan dengan
program dan kegiatan sebelum diimplementasikan. Kebijakan
tersebut perlu dikaji terlebih dahulu untuk meyakinkan
apakah kebijakan yang telah ditetapkan benar-benar dapat
dilaksanakan.

Sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam
rencana strategis kemudian dijabarkan lebih lanjut kedalam
suatu rencana kinerja tahunan.

508

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

B. FORMULIR RENCANA STRATEGIS



Untuk memudahkan penyusunan rencana strategis
sebagaimana diuraikan di atas, dapat digunakan alat bantu
antara lain berupa formulir Rencana Strategis (RS) yang
menunjukkan keterkaitan visi, misi, tujuan, sasaran serta
kebijakan dan program, sebagai berikut:
Formulir RS

Rencana Strategis
Tahun ... s.d. ...
Instansi
Visi
Misi

:
:
:

Cara Mencapai Tujuan


dan Sasaran

Sasaran

Tujuan

Uraian

Indikator

Kebijakan

Program

Keterangan
6

Cara Pengisian:
Tahun
: Ditulis dengan tahun Rencana Strategis.
Misal: 2000-2004.
Instansi
: Ditulis dengan nama instansi.
Misal: Lembaga Administrasi Negara.
Visi
: Ditulis dengan Visi instansi.
Misal:
Institusi
berkualitas
internasional
dalam kajian kebijakan, pembangunan sistem
administrasi negara, dan penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan aparatur negara
dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik.

SETDITJEN PHKA - 2012

509

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Misi
:

Kolom 1

Kolom 2

510

Ditulis dengan Misi Instansi.


Misal: Memberikan kontribusi nyata dalam
pembangunan
aparatur
negara
melalui
pengembangan penelitian, pelayanan informasi,
kajian kebijakan, konsultasi serta pendidikan
dan pelatihan, dalam bidang llmu pengetahuan
dan sistem administrasi negara yang dilakukan
secara interdisipliner sesuai posisi, tantangan
nasional dan internasional, peran dan tanggung
jawab aparatur dalam sistem penyelenggaraan
pemerintahan negara.
Ditulis uraian tujuan yang telah ditetapkan
dalam rangka merealisasikan misi. Tujuan
mengindikasikan sasaran, serta kebijakan dan
program yang akan dilaksanakan.
Misal: Menghasilkan rumusan kebijakan untuk
mewujudkan kondisi aparatur negara yang
diharapkan, serta kompetensi Pegawai Negeri
Sipil yang sesuai dengan kebutuhan, yang secara
keseluruhan terarah pada terselenggaranya
kepemerintahan yang baik (good governance)
serta terwujudnya cita-cita dan tujuan
bernegara.
Ditulis
uraian
sasaran
dalam
rangka
operasionalisasi tujuan yang telah ditetapkan.
Misal: Meningkatnya kualitas pendidikan dan
pelatihan serta pendidikan tinggi kedinasan di
bidang ilmu administrasi negara yang didukung
oleh kurikulum yang relevan dan sumber daya
yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan
nasional sesuai posisi, peran dan kewenangan
aparatur, tuntutan kompetensi jabatan, dan
peningkatan produktivitas dan daya saing nasional
serta mampu menjawab tantangan global.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Kolom 3

Ditulis indikator sasaran yang telah ditetapkan/


diidentifikasi untuk diwujudkan. Indikator ini
dapat berupa keluaran (outputs) atau hasil
(outcomes). Setiap sasaran dapat memiliki lebih
dari satu indikator sasaran.
Misal:
Persentase peningkatan kualitas pembinaan
pendidikan dan pelatihan.
Persentase
peningkatan
kualitas
penyelenggaraan pendidikan dan latihan.
Kolom 4
: Ditulis uraian mengenai kebijakan dalam upaya
mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan
instansi pemerintah.
Misal:
Meningkatkan
kualitas
kebijakan
pembinaan dan penyelenggaraan diklat.
Kolom 5
: Ditulis nama program yang akan dilaksanakan
oleh instansi pemerintah sesuai dengan
kebijakan
yang
melingkupinya.
Program
dimaksud ditetapkan sesuai dengan sasaran
yang akan dicapai.
Misal: Peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Kolom 6
: Ditulis mengenai berbagai keterangan yang
berkaitan dengan rencana strategis, seperti
keterkaitan antara visi, misi, tujuan, sasaran
serta kebijakan dan program; dan sebutkan
sektor atau instansi lain atau pihak lain yang
terkait.

SETDITJEN PHKA - 2012

511

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB III
PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana


kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah
ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan
oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.
Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja
tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat
sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan
seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran,
serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya
dalam tahun tertentu.
A. KOMPONEN RENCANA KINERJA

Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang:
sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan;
indikator kinerja sasaran, dan rencana capaiannya; program,
kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan rencana
capaiannya. Selain itu dimuat pula keterangan yang antara lain
menjelaskan keterkaitan kegiatan dengan sasaran, kebijakan
dengan programnya, serta keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan oleh instansi/sektor lain.

Adapun komponen rencana kinerja meliputi:
1. Sasaran

Sasaran yang dimaksud pada rencana kinerja ini
adalah sasaran sebagaimana dimuat dalam dokumen
renstra. Selanjutnya diidentifikasi sasaran mana yang
akan diwujudkan pada tahun yang bersangkutan
beserta indikator dan rencana tingkat capaiannya
(targetnya).

512

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

2. Program

Program-program yang ditetapkan merupakan programprogram yang berada dalam lingkup kebijakan tertentu
sebagaimana dituangkan dalam Strategi yang diuraikan
pada dokumen rencana strategis. Selanjutnya perlu
diidentifikasi dan ditetapkan program-program yang
akan dilaksanakan pada tahun bersangkutan, sebagai
cara untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
3. Kegiatan

Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu
tertentu yang dilakukan oleh instansi pemerintah
sesuai dengan kebijakan dan program yang telah
ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu.
Dalam komponen kegiatan ini perlu ditetapkan
indikator kinerja kegiatan dan rencana capaiannya.
4. Indikator Kinerja Kegiatan

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan
kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian
suatu kegiatan yang telah ditetapkan.

Indikator kinerja kegiatan yang akan ditetapkan
dikategorikan ke dalam kelompok:
a. Masukan (Inputs) adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan
program dapat berjalan atau dalam rangka
menghasilkan output, misalnya sumber daya
manusia, dana, material, waktu, teknologi, dan
sebagainya;
b. Keluaran (Outputs) adalah segala sesuatu berupa
produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil
langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan
program berdasarkan masukan yang digunakan;

SETDITJEN PHKA - 2012

513

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

c.

d.

e.

Hasil (Outcomes) adalah segala sesuatu yang


mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan
pada jangka menengah. Outcomes merupakan
ukuran seberapa jauh setiap produk jasa dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat;
Manfaat (Benefits) adalah kegunaan suatu
keluaran (outputs) yang dirasakan langsung oleh
masyarakat. Dapat berupa tersedianya fasilitas
yang dapat diakses oleh publik;
Dampak (Impacts) adalah ukuran tingkat pengaruh
sosial, ekonomi, lingkungan atau kepentingan
umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja
setiap indikator dalam suatu kegiatan.

Indikator-indikator tersebut secara langsung atau


tidak langsung dapat mengindikasikan sejauh mana
keberhasilan pencapaian sasaran. Dalam hubungan
ini, penetapan indikator kinerja kegiatan merupakan
proses identifikasi, pengembangan, seleksi dan
konsultasi tentang indikator kinerja atau ukuran
kinerja atau ukuran keberhasilan kegiatan dan
program-program instansi.
Penetapan indikator kinerja kegiatan harus didasarkan
pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan
tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data
pendukung yang harus diorganisasi. Indikator kinerja
dimaksud hendaknya (1) spesifik dan jelas, (2) dapat
diukur secara obyektif, (3) relevan dengan tujuan dan
sasaran yang ingin dicapai, dan (4) tidak bias.

B. FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN



Dokumen Rencana Kinerja sebagaimana diuraikan di
atas dituangkan dalam Formulir Rencana Kinerja Tahunan
(RKT). Bentuk dan cara pengisian Formulir RKT ini adalah
sebagai berikut:

514

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Rencana Kinerja Tahunan


Tahun:

Formulir RKT

Instansi :

Satuan

Indikator
Kinerja

Uraian

Rencana
tingkat
capaian
(Target)

Program

Indikator

Kegiatan

Uraian

Sasaran

Rencana
tingkat
capaian
(Target)

Keterangan

Cara Pengisian:
Tahun
: Ditulis tahun rencana kinerja.
Misal: Tahun 2002
Instansi
: Ditulis nama instansi yang bersangkutan.
Misal: Lihat kembali nama instansi sebagaimana
dalam Formulir Rencana Strategis pada halaman 8.
Kolom 1
: Ditulis uraian sasaran yang telah ditetapkan dan
direncanakan untuk tahun yang bersangkutan.
Sasaran dimaksud sebagaimana telah ditetapkan
pada dokumen Rencana Strategis.
Misal: Lihat kembali uraian sasaran sebagaimana
dituliskan pada kolom 2 Formulir Rencana
Strategis pada halaman 509.
Kolom 2
: Ditulis indikator sasaran yang mengindikasikan
tercapainya sasaran. Indikator ini adalah
sebagaimana telah dirumuskan pada dokumen
Rencana Strategis. Setiap sasaran dapat memiliki
lebih dari satu indikator sasaran.

SETDITJEN PHKA - 2012

515

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Misal: Lihat kembali uraian indikator sasaran


sebagaimana ditulis pada kolom 3 Formulir
Rencana Strategis pada halaman 509.
Kolom 3
: Ditulis rencana tingkat capaian (target) masingmasing indikator sasaran sebagaimana tertulis
pada kolom 2. Rencana tingkat capaian (target)
harus ditetapkan secara realistis sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki oleh instansi
pemerintah.
Misal:
peningkatan kualitas widyaiswara sebesar 20%.
pengembangan sistem informasi penyelenggaraan
diklat aparatur sebesar 20%.
Angka-angka kuantitatif tersebut di atas dapat
merupakan persentase rencana tingkat capaian
(target) pada tahun bersangkutan; atau dapat
pula merupakan persentase peningkatan tingkat
capaian (target) dan tahun sebelumnya.
Kolom 4 : Ditulis nama program yang akan dilaksanakan
dalam tahun bersangkutan. Program dimaksud
ditetapkan sesuai dengan sasaran yang akan
dicapai pada tahun bersangkutan. Program
dimaksud adalah sebagaimana ditetapkan
datam dokumen Rencana Strategis.
Misal : Lihat kembali uraian program pada kolom
5 Formulir Rencana Strategis pada halaman 509.
Kolom 5 : Ditulis nama kegiatan yang akan dilaksanakan
pada tahun bersangkutan sesuai dengan
program sebagaimana ditulis pada kolom 4.
Misal :
Diktat TOT widyaiswara.
Pengembangan Sistem informasi Diktat
Aparatur (SIDA).

516

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Kolom 6

: Ditulis uraian indikator kinerja kegiatan


berdasarkan kelompok masukan, keluaran,
basil, manfaat, dan dampak.
Misal :
Diklat TOT Widyaiswara.
Masukan: Dana, Sumber Daya Manusia (SDM).
Keluaran: Jumlah lulusan TOT Widyaiswara.
Hasil: Tingkat pengetahuan widyaiswara.
Manfaat: Ketersediaan widyaiswara dengan
kompetensi memadai.
Dampak: Peningkatan kualitas pembinaan
diklat aparatur.
Pengembangan SIDA.
Masukan: Dana, SDM.
Keluaran: Sistem informasi Diklat Aparatur
yang tetah dikembangkan.
Hasil: Ketersediaan informasi yang aktual
dan handal dalam mendukung pengambilan
keputusan menyangkut Diklat Aparatur.
Manfaat: Meningkatnya kualitas keputusan/
kebijakan di bidang diklat aparatur.
Dampak: Peningkatan kualitas pembinaan
diktat aparatur
Manfaat dan dampak kemungkinan sulit diukur
pada tahun pertama (dalam jangka pendek).
Kolom 7
: Ditulis satuan dari setiap indikator kinerja
kegiatan.
Misal: Rupiah, orang, persentase, set.
Kolom 8 : Ditulis rencana tingkat capaian (target) dan
masing-masing indikator kinerja kegiatan
(kolom 6) pada tahun yang bersangkutan.
Misal:
Diktat TOT Widyaiswara.
Masukan: Dana: Rp. 375 juta.

SETDITJEN PHKA - 2012

517

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SDM: 150 Widyaiswara, 5 penyelenggara dan


40 pengajar.
Keluaran: 150 orang.
Hasil: 80% (target hasil diktat TOT misalnya
didasarkan pada scoring system).
Pengembangan SIDA.
Masukan: Dana: 950 juta.
SDM: 2 analis, 4 programer, 4 operator
Keluaran: 1 set.
Hasil: 20%.
Kolom 9
: Ditulis hal-hal yang perlu dijelaskan berkaitan
dengan sasaran, kebijakan, program, dan
kegiatan.

518

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB IV
PENGUKURAN KINERJA


Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk
menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran
dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik
dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang
berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat
dan dampak, sebagaimana diuraikan pada Bab sebelumnya.
Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan
kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian
dalam proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang
dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran
dan tujuan.
A. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA

Dalam kerangka pengukuran kinerja terdapat tahapan
penetapan, pengumpulan data kinerja, dan cara pengukuran
kinerja. Penetapan indikator kinerja telah diuraikan pada Bab
III Perencanaan Kinerja.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan
indikator kinerja kegiatan. Pengukuran ini dilakukan dengan
memanfaatkan data kinerja. Data kinerja lazimnya dapat
diperoleh melalui dua sumber, yaitu: (1) data internal, berasal
dari sistem informasi yang diterapkan pada instansi, dan (2) data
eksternal, berasal dari luar instansi baik data primer maupun
data sekunder.

Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan
data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan konsisten,
yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka

SETDITJEN PHKA - 2012

519

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

perbaikan kinerja instansi pemerintah tanpa meninggalkan


prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisiensi dan
efektivitas. Untuk itu perlu dibangun sistem informasi kinerja
yang mengintegrasikan data yang dibutuhkan dan unit-unit
yang bertanggung jawab dalam pencatatan, secara terpadu
dengan sistem informasi yang ada. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan mewajibkan menyampaikan laporan data kinerja secara
reguler, mingguan, bulanan, triwulanan, dan seterusnya.

Pengumpulan data kinerja untuk indikator kinerja
kegiatan yang terdiri dari indikator-indikator masukan,
keluaran, dan hasil, dilakukan secara terencana dan sistematis
setiap tahun untuk mengukur kehematan, efektifitas, efisiensi
dan kualitas pencapaian sasaran. Sedangkan pengumpulan
data kinerja untuk indikator manfaat dan dampak dapat diukur
pada akhir periode selesainya suatu program atau dalam rangka
mengukur pencapaian tujuan-tujuan instansi pemerintah.
Hal ini terkait pada pertimbangan biaya dan tingkat kesulitan
yang cukup tinggi dalam mengukur indikator kinerja dampak.
Dalam hal ini instansi disarankan untuk dapat melakukan
survei sendiri guna mendapatkan data mengenai hasil yang
ditetapkan, kepuasan masyarakat yang dilayani, dan manfaat/
dampak kebijakan instansi terhadap masyarakat.

Pengukuran kinerja mencakup: (1) kinerja kegiatan yang
merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian)
dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan,
dan (2) tingkat pencapaian sasaran instansi pemerintah yang
merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian)
dan masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan
sebagaimana dituangkan dalam dokumen Rencana Kinerja.
Pengukuran tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada
data hasil pengukuran kinerja kegiatan. Pengukuran kinerja
dimaksud dapat dilakukan dengan menggunakan formulir
Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan Formulir Pengukuran
Pencapaian Sasaran (PPS) sebagai berikut:

520

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Rencana Kinerja Kegiatan


Tahun ...

Formulir PKK

Instansi:

Program

Uraian

Indikator Kerja

Satuan

Rencana Tingkat
Capaian (Target)

Realisasi

Persentase
Pencapaian Rencana
Tingkat Capaian
(Target)

Keterangan

Kegiatan

Cara Pengisian:
Tahun
: Ditulis dengan tahun rencana kinerja.
Misal: Lihat kembali tahun sebagaimana dalam
Formulir Rencana Kinerja pada halaman 515.
Instansi
: Ditulis nama instansi yang bersangkutan.
Misal: Lihat kembali nama instansi sebagaimana
dalam Formulir Rencana Strategis pada halaman 509.
Kolom 1
: Ditulis nama program yang akan dilaksanakan
dalam tahun bersangkutan. Program dimaksud
ditetapkan sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan dan sasaran yang akan dicapai
pada tahun bersangkutan. Program dimaksud
sebagaimana ditulis dalam kolom 4 formulir
Rencana Kinerja Tahunan dan yang telah
ditetapkan da!am dokumen Rencana Strategis.

SETDITJEN PHKA - 2012

521

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Kolom 2

Kolom 3

Kolom 4
:

Kolom 5

522

Misal: Lihat kembali uraian program pada kolom


4 Formulir Rencana Kinerja Tahunan pada
halaman 515.
Ditulis nama kegiatan dalam lingkup program
sebagaimana ditulis pada kolom 1 yang akan
dilaksanakan pada tahun bersangkutan. Nama
kegiatan yang ditulis pada kolom ini harus
sesuai dengan kegiatan yang ditulis pada kolom
5 formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT).
Misal: Lihat kembali uraian kegiatan sebagaimana
dituliskan pada kolom 5 Formulir Rencana Kinerja
Tahunan pada halaman 515.
Ditulis indikator kinerja kegiatan berdasarkan
kelompok masukan, keluaran dan hasil maupun
indikator manfaat dan dampak. Jika instansi
pemerintah yang menyusun rencana kinerja
ini belum dapat menetapkan rencana untuk
indikator kinerja manfaat dan dampak, maka
kedua indikator ini cukup diidentifikasi saja.
Dengan adanya identifikasi ini memungkinkan
instansi pemerintah melihat keterkaitannya
dengan sasaran.
Misal: Lihat kembali uraian indikator kinerja
sebagaimana dituliskan pada kolom 6 Formulir
Rencana Kinerja Tahunan pada halaman 515.
Ditulis satuan dari setiap indikator kinerja kegiatan.
Misal: Lihat kembali satuan indikator kinerja
sebagaimana dituliskan pada kolom 7 Formulir
Rencana Kinerja Tahunan pada halaman 515.
Ditulis rencana tingkat capaian (target) untuk
setiap indikator kinerja yang ditetapkan,
baik rencana kuantitatif maupun kualitatif,
sebagaimana ditulis datam kolom 8 Formulir
Rencana Kinerja Tahunan.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Misal: Lihat kembali uraian Rencana Tingkat


Capaian (target) sebagaimana dituliskan pada
kolom 8 Formulir Rencana Kinerja Tahunan
pada halaman 515.
Kolom 6
: Ditulis realisasi dan masing-masing indikator
kinerja.
Misal:
Diktat TOT Widyaiswara
Masukan:
Dana: Rp. 350 juta.
SDM: 150 Widyaiswara, 5 penyelenggara, 40
pengajar.
Keluaran: 150 orang
Hasil: 20%
Pengembangan SIDA.
Masukan:
Dana: 950 juta.
SDM: 2 analis, 4 programer, 4 operator.
Keluaran: 1 set.
Hasil: 20%
Untuk memperoleh data yang lengkap dan
akurat mengenai realisasi dan masing-masing
indikator kinerja dimaksud di atas, perlu
dilakukan dokumentasi mulai dan awal sampai
dengan selesai pelaksanaan kegiatan. Data
tersebut dapat diperoleh melalui dua sumber
yaitu internal dan eksternal.
Kolom 7
: Ditulis persentase pencapaian rencana tingkat
capaian (target) dari masing-masing indikator
kinerja kegiatan sebagaimana ditetapkan
melalui realisasi yang berhasil dicapai pada
indikator dimaksud.
Penghitungan persentase pencapaian rencana
tingkat capaian (kolom 7) perlu memperhatikan

SETDITJEN PHKA - 2012

523

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

karakteristik komponen realisasi. Dalam kondisi :


(1) semakin
tinggi
realisasi
menunjukkan
pencapaian kinerja yang semakin baik maka
digunakan rumus:
Realisasi

Persentase
pencapaian rencana
tingkat capaian

Persentase
pencapaian rencana
tingkat capaian

*)

100%

100%

Rencana **)
Realisasi *)
Rencana

**)

(2) semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin


rendah pencapaian
kinerja, maka digunakan
(Rencana -(Realisasi -Rencana )
Persentase
rumus:
pencapaian
rencana
=
x 100%
**)

tingkat capaian

Persentase
pencapaian rencana
tingkat capaian

*)

**)

Rencana **)
(Rencana**)-(Realisasi*)-Rencana**))
=

x
Rencana

100%

**)

*) kolom 6,
**) kolom 5, rencana tingkat capaian
Misal:
Pada kegiatan ini dapat dinilai bahwa semakin
tinggi realisasi menunjukkan pencapaian
kinerja yang semakin baik, maka digunakan
rumus (1) sebagaimana tertulis di atas.
Diklat TOT Widyaiswara.
Masukan:
Dana: (350 juta/375 juta) x 100% = 93,3%.
SDM: (150 peserta/150 peserta) x 100% = 100%.
(5 penyelenggara/5 penyelenggara) x 100% =
100%.
(40 pengajar/40 pengajar)x 100% = 100%
Keluaran: (150peserta/150peserta)xI00% = 100%.
Hasil: (75%/80%) x 100% = 93,75%.
Pengembangan SIDA.
Masukan:
Dana: (950 juta /950 juta) x 100% = 100%.
SDM: (4programer/4programer) x100%= 100%,
(2 analis /2 analis) x 100% = 100%.

524

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

(4 operator /4 operator) x 100% = 100%.


Keluaran: (1 set /1 set) x 100% = 100%.
Kolom 8
: Ditulis berbagai hal yang perlu dijelaskan
berkaitan dengan realiasasi dan pencapaian
target.

SETDITJEN PHKA - 2012

525

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Formulir PPS
Pengukuran Pencapaian Sasaran
Tahun ...
Instansi:
Sasaran

Indikator
Sasaran

Rencana
Tingkat
Capaian
(Target)

Realisasi

Presentase
Pencapaian
Rencana
tingkat
Capaian

Keterangan

Cara pengisian:
Tahun
: Ditulis dengan tahun pengukuran pencapaian
sasaran.
Misal: Lihat kembali tahun sebagaimana dalam
Formulir Rencana Kinerja Tahunan pada halaman 515.
Instansi
: Ditulis nama instansi yang bersangkutan.
Misal: Lihat kembali nama instansi sebagaimana
dalam Formulir Rencana Strategis pada halaman 509.
Kolom 1
: Ditulis uraian sasaran yang telah ditetapkan dan
direncanakan untuk tahun yang bersangkutan.
Sasaran dimaksud sebagaimana telah ditulis
pada Rencana Kinerja Tahunan.
Misal: Lihat kembali uraian sasaran sebagaimana
dituliskan pada kolom 2 Formulir Rencana
Strategis pada halaman 509.
Kolom 2
: Ditulis indikator sasaran untuk tahun yang
bersangkutan. Indikator ini, sebagaimana telah
dirumuskan pada Rencana Kinerja Tahunan.
Misal: Lihat kembali uraian indikator sasaran
sebagaimana ditulis pada kolom 3 Formulir
Rencana Strategis pada halaman 509.

526

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Kolom 3

Ditulis rencana tingkat capaian (target) masingmasing indikator sasaran sebagaimana tertulis
pada kolom 2. Rencana tingkat capaian (target) ini
sesuai dengan rencana tingkat capaian (target) yang
tetah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan.
Misal: Lihat kembali uraian rencana tingkat
capaian (target) masing-masing indikator sasaran
sebagaimana tertulis pada kolom 3 Formulir
Rencana Kinerja Tahunan pada halaman 515.
Kolom 4
: Ditulis realisasi dari masing-masing rencana
tingkat capaian (target) setiap indikator sasaran
sebagaimana tertulis pada kolom 3.
Misal:
Peningkatan kualitas widyaswara 20%.
Pengembangan sistem informasi penyelenggaraan
diklat aparatur 20%.
Data realisasi dan rencana tingkat capaian sasaran
(target) kemungkinan dapat bersumber dari data
realisasi capaian indikator kinerja kegiatan atau harus
melalui suatu studi telaah/survei secara khusus.
Kolom 5 : Ditulis dengan persentase pencapaian rencana
tingkat capaian, yang dihitung dengan rumus:
(1) Semakin tinggi realisasi menggambarkan
pencapaian rencana tingkat capaian yang
semakin baik, maka digunakan Rumus:

Persentase
pencapaian rencana
tingkat capaian
Persentase
pencapaian rencana
tingkat capaian

Realisasi
=

*)

*)
Realisasi **)
Rencana

100%

100%

**)

(2) semakin tinggi realisasi menunjukan semakin


rendah pencapaian rencana tingkat capaian,
-(Realisasi -Rencana )
maka
digunakan(Rencana
rumus:
Persentase
Rencana

**)

pencapaian rencana
tingkat capaian
Persentase
pencapaian rencana
tingkat capaian

*)

**)

*)
**)
**) -Rencana
(Rencana**)Rencana
-(Realisasi
)

=
Rencana

100%

100%

**)

SETDITJEN PHKA - 2012

527

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

*) kolom 3,
**) kolom 4, rencana tingkat capaian
Misal:
Pada sasaran ini dapat dinilai bahwa
semakin tinggi realisasi pencapaian sasaran
menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin
baik, maka digunakan rumus (1) sebagaimana
tertulis di atas.
Peningkatan Kualitas Widyaiswara: (23%/25%)
x 100% = 92%.
Pengembangan Sistem Informasi Penyelenggaraan
Diklat Aparatur: (20%/20%) x 100% = 100%.
Kolom 6
: Ditulis berbagai hal yang perlu dijetaskan berkaitan
dengan sasaran, indikator pencapaian sasaran,
rencana tingkat capaian serta realisasinya.
B. EVALUASI KINERJA

Berdasarkan hasil-hasil perhitungan formulir PKK,
dilakukan evaluasi terhadap pencapaian setiap indikator kinerja
kegiatan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang halhal yang mendukung keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
suatu kegiatan. Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian
realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka
pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan
pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.

Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula
analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output
dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini
menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi
dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan
oleh suatu input tertentu.

Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan
tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara
tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi
juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance

528

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun


strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.

Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan
pembandingan-pembandingan antara:

kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.

kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.

kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain
yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja
sektor swasta.

kinerja nyata dengan kinerja di negara-negara lain
atau dengan standar internasional.
C. ANALISIS AKUNTABlLITAS KINERJA

LAKIP harus menyajikan data dan informasi relevan
bagi pembuat keputusan agar dapat menginterpretasikan
keberhasilan dan kegagalan secara lebih luas dan mendalam.
Oleh karena itu, perlu dibuat suatu analisis tentang pencapaian
akuntabilitas kinerja instansi secara keseluruhan.

Analisis tersebut meliputi uraian keterkaitan pencapaian
kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, dan misi serta visi sebagaimana
ditetapkan dalam rencana strategis. Dalam analisis ini perlu
pula dijelaskan perkembangan kondisi pencapaian sasaran
dan tujuan secara efisien dan efektif, sesuai dengan kebijakan,
program, dan kegiatan yang telah ditetapkan. Analisis tersebut
dilakukan dengan menggunakan informasi/data yang diperoleh
secara lengkap dan akurat; dan bila memungkinkan dilakukan
pula evaluasi kebijakan untuk mengetahui ketepatan dan
efektivitas baik kebijakan itu sendiri maupun sistem dan proses
pelaksanaannya.

SETDITJEN PHKA - 2012

529

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB V PELAPORAN


Setiap instansi pemerintah berkewajiban untuk
menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja
secara tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja
ini dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja
instansi pemerintah dalam suatu tahun anggaran yang dikaitkan
dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran instansi
pemerintah. Instansi pemerintah yang bersangkutan harus
mempertanggungjawabkan dan menjelaskan keberhasilan dan
kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya. Pelaporan kinerja
oleh instansi pemerintah ini kemudian dituangkan dalam
dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP). LAKIP dapat dikategorikan sebagai laporan rutin, karena
paling tidak disusun dan disampaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan setahun sekali.
A. PENANGGUNG JAWAB PENYUSUNAN LAKIP

Penanggung jawab penyusunan LAKIP adalah pejabat
yang secara fungsional bertanggung jawab melakukan dukungan
administratif di instansi masing-masing. Pimpinan instansi,
sebagaimana tersebut dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999, dapat
menentukan tim kerja yang bertugas membantu penanggung
jawab LAKIP di instansinya masing-masing dengan mengacu
pada pedoman ini.

Apabila dipandang perlu, tim kerja dan penanggung
jawab LAKIP dimaksud dapat berkonsultasi dengan Lembaga
Administrasi Negara (LAN) dan Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP). Konsultasi dimaksud dengan
memberitahukan terlebih dahulu secara lisan maupun tertulis.

530

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

B. PRINSIP-PRINSIP LAKIP

Penyusunan LAKIP harus mengikuti prinsip-prinsip
pelaporan pada umumnya, yaitu laporan harus disusun secara
jujur, obyektif, akurat dan transparan. Di samping itu, perlu
pula diperhatikan:
1. Prinsip lingkup pertanggungjawaban. Hal-hal yang
dilaporkan harus proporsional dengan lingkup kewenangan
dan tanggung jawab masing-masing dan memuat baik
mengenai kegagalan maupun keberhasilan.
2. Prinsip prioritas. Yang dilaporkan adalah hal-hal yang
penting dan relevan bagi pengambilan keputusan dan
pertanggungjawaban instansi yang diperlukan untuk
upaya-upaya tindak lanjutnya.
3. Prinsip manfaat, yaitu manfaat laporan harus lebih besar
dari pada biaya penyusunannya, dan laporan harus
mempunyai manfaat bagi peningkatan pencapaian kinerja.
Dalam hubungan itu, perlu pula diperhatikan beberapa
ciri laporan yang baik seperti relevan, tepat waktu dapat
dipercaya/diandalkan, mudah dimengerti (jelas dan
cermat), dalam bentuk yang menarik (tegas dan konsisten,
tidak kontradiktif antar bagian), berdaya banding tinggi
(reliable), berdaya uji (verifiable), lengkap, netral, padat, dan
mengikuti standar laporan yang ditetapkan.
C. FORMAT DAN ISI LAKIP

Agar LAKIP dapat lebih berguna sebagai umpan balik
bagi pihak-pihak yang berkepentingan, maka bentuk dan isinya
diseragamkan tanpa mengabaikan keunikan masing-masing
instansi pemerintah. Format LAKIP ini dimaksudkan untuk
mengurangi perbedaan isi dan cara penyajian yang dimuat
dalam LAKIP sehingga memudahkan pembandingan ataupun
evaluasi akuntabilitas yang harus dilakukan.

LAKIP menyajikan uraian tentang kinerja instansi
pemerintah dalam arti keberhasilan dan kegagalan pencapaian
sasaran dan tujuan instansi pemerintah. Di samping itu, perlu

SETDITJEN PHKA - 2012

531

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

juga dimasukkan dalam LAKIP aspek keuangan yang secara


langsung mengaitkan hubungan antara anggaran negara yang
dibelanjakan dengan hasil atau manfaat yang diperoleh.

Format laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
minimal terdiri atas:

532

IKHTISAR EKSEKUTIF
Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam rencana strategis serta sejauh mana
instansi pemerintah mencapai tujuan dan sasaran utama
tersebut, serta kendala-kendala yang dihadapi dalam
pencapaiannya. Disebutkan pula langkah-langkah apa
yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut
dan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang
mungkin akan terjadi pada tahun mendatang.
I. PENDAHULUAN
Pada bagian ini dijelaskan hal-hal umum tentang instansi
serta uraian singkat mandat apa yang dibebankan kepada
instansi (gambaran umum tupoksi).
II. RENCANA STRETEGIS
Pada bab ini disajikan gambaran singkat mengenai: Rencana
strategis dan Rencana Kinerja. Pada awal bab ini disajikan
gambaran secara singkat sasaran yang ingin diraih instansi
pada tahun yang bersangkutan serta bagaimana kaitannya
dengan capaian visi dan misi instansi.
Rencana Strategis
Uraian singkat tentang rencana strategis instansi mulai
dan visi-misi, tujuan, sasaran serta kebijakan dan program
instansi.
Rencana Kinerja
Disajikan rencana kinerja pada tahun yang bersangkutan,
terutama menyangkut kegiatan-kegiatan dalam rangka
SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

mencapai sasaran sesuai dengan program pada tahun


tersebut, dan indikator keberhasilan pencapaiannya.

III. AKUNTABILITAS KINERJA


Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja,
evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk di
dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan
dan kegagalan, hambatan/kendala, dan permasalahan
yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan
diambil.
Selain itu dilaporkan pula akuntabilitas keuangan dengan
cara menyajikan alokasi dan realisasi anggaran bagi
pelaksanaan tupoksi atau tugas-tugas lainnya, termasuk
analisis tentang capaian indikator kinerja efisiensi.
IV. PENUTUP
Mengemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan
dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang
berkaitan dengan kinerja instansi yang bersangkutan serta
strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di
tahun mendatang.
LAMPIRAN-LAMPlRAN
Setiap bentuk penjelasan lebih lanjut, perhitunganperhitungan, gambar; dan aspek pendukung seperti
SDM; sarana prasarana, metode, dan aspek lain dan data
yang relevan, hendaknya tidak diuraikan dalam badan
teks laporan, tetapi dimuat dalam lampiran. Keputusankeputusan atau peraturan-peraturan dan perundangundangan tertentu yang merupakan kebijakan yang
ditetapkan dalam rangka pencapaian visi, misi tujuan, dan
sasaran perlu dilampirkan. Jika jumlah lampiran cukup
banyak, hendaknya dibuat daftar lampiran, daftar gambar;
dan daftar tabel secukupnya.

SETDITJEN PHKA - 2012

533

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

D. WAKTU PENYAMPAIAN LAKIP



Penyusunan LAKIP harus dilandasi dengan pengertian
dan kesadaran bahwa laporan akan dapat bermanfaat bagi
terwujudnya kepemerintahan yang baik, pemerintahan yang
bersih, dan produktivitas di lingkungan instansi pemerintah.
Mengingat LAKIP merupakan media pertanggungjawaban dan
juga menjadi bahan evaluasi untuk menilai kinerja instansi
pemerintah, maka LAKIP harus dibuat secara tertulis dan
disampaikan secara periodik. LAKIP tersebut harus disampaikan
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran
berakhir.
E. MEKANISME PELAPORAN

LAKIP disampaikan melalui mekanisme pelaporan yang
melibatkan pihak yang berwenang membuat dan menerima
LAKIP, serta pengguna LAKIP. Instansi yang harus dan berwenang
membuat LAKIP adalah Kementerian, Departemen, Lembaga
Pemerintah Non Departemen, Kesekretariatan Lembaga Tinggi
Negara, Markas Besar TNI (meliputi: Markas Besar TNI Angkatan
Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut), Kepolisian Republik
Indonesia, Kantor Perwakilan Pemerintah RI di Luar Negeri,
Kejaksaan Agung, Perangkat Pemerintahan Provinsi, Perangkat
Pemerintahan Kabupaten/Kota, dan lembaga/badan lainnya
yang dibiayai dari anggaran negara.

Adapun mekanisme LAKIP adalah sebagai berikut:
a. Setiap pemimpin Departemen/LPND, Pemerintah
Daerah, Satuan Kerja atau Unit Kerja di dalamnya
wajib membuat laporan akuntabilitas kinerja secara
berjenjang serta berkala untuk disampaikan kepada
atasannya.
b. LAKIP tahunan dan tiap Departemen/LPND, masingmasing Menteri pemimpin LPND menyampaikan
kepada Presiden dan Wakil Presiden dengan tembusan
kepada Menteri yang bertanggung jawab di bidang
Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) serta Kepala

534

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan


(BPKP).
c. LAKIP tahunan dari setiap Pemerintah Provinsi
disampaikan kepada Presiden Wakil Presiden dengan
tembusan kepada Menteri Dalam Negeri, Menteri yang
bertanggungjawab di bidang PAN, dan Kepala BPKP.
d. LAKIP
tahunan
Pemerintah
Kabupaten/Kota
disampaikan kepada Presiden Wakil Presiden dengan
tembusan kepada Menteri Dalam Negeri, Gubernur
Kepala Pemerintah Daerah Provinsi dan Kepala
Perwakilan BPKP.
e. Kepala BPKP melakukan evaluasi terhadap LAKIP dan
melaporkan hasilnya kepada Presiden melalui Menteri
yang bertanggungjawab di bidang PAN dan salinannya
kepada Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN).
f. Kepala LAN melakukan kajian dan penilaian terhadap
perkembangan pelaksanaan sistem akuntabilitas dan
kinerjanya, serta melaporkannya kepada Presiden
melalui Menteri yang bertanggungjawab di bidang PAN.

Untuk lebih jelasnya, mekanisme pelaporan tersebut
di atas disajikan dalam bentuk gambar alur pelaporan sebagai
berikut:

SETDITJEN PHKA - 2012

535

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

ALUR PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI


PEMERINTAH DEPARTEMEN/MENKO/KABUPATEN/
KOTA BERDASARKAN INPRES NO. 7 TAHUN 1999
GUBERNUR/
BUPATI/
WALIKOTA

PRESIDEN/
WAKIL
PRESIDEN

LAKIP
PROVINSI/
KAB/KOTA

LAKIP
PROVINSI/
KAB/KOTA

MENTERI NEGARA
PAN

LAKIP
PROVINSI/
KAB/KOTA

MENTERI DALAM
NEGERI

LAKIP
PROVINSI/
KAB/KOTA

BPKP

LAN

LAKIP
PROVINSI/
KAB/KOTA

EVALUASI

LHE

LHE

LHE

LHE

KAJIAN

LHE
LHE
LKSA

LKSA

LKSA
LKSA

Keterangan:
Laporan
Tembusan

536

LAKIP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LHE

Laporan Hasil Evaluasi, dalam LHE tercermin pula kinerja kegiatan


program/kebijakan yang sifatnya lintas sektoral dan lintas lembaga

LKSA

Laporan Kajian Sistem Akuntabilitas

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

ALUR PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI


PEMERINTAH DEPARTEMEN/MENKO/MENEG/LPND
BERDASARKAN INPRES NO.7 TAHUN 1999
DEPARTEMEN/
MENKO/
MENEG/
LPND

PRESIDEN/
WAKIL
PRESIDEN

LAKIP
DEPARTEMEN/
MENKO/
MENEG/
LPND

LAKIP
DEPARTEMEN/
MENKO/
MENEG/
LPND

MENTERI NEGARA PAN

LAKIP
DEPARTEMEN/
MENKO/
MENEG/
LPND

BPKP

LAN

LAKIP
DEPARTEMEN/
MENKO/
MENEG/
LPND

EVALUASI

LHE

LHE

LHE

KAJIAN

LHE
LHE
LKSA

LKSA

LKSA
LKSA

Keterangan:
Laporan
Tembusan
LAKIP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LHE

Laporan Hasil Evaluasi, dalam LHE tercermin pula kinerja kegiatan


program/kebijakan yang sifatnya lintas sektoral dan lintas lembaga

LKSA

Laporan Kajian Sistem Akuntabilitas

SETDITJEN PHKA - 2012

537

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB VI
PENUTUP


Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) dibangun dan dikembangkan dalam rangka perwujudan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
serta pengelolaan sumber daya pelaksanaan kebijakan dan
program yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah,
berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Dalam
hal ini, setiap instansi pemerintah secara periodik wajib
mengkomunikasikan pencapaian tujuan dan sasaran strategis
organisasi kepada para stakeholders, yang dituangkan melalui
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Penyusunan LAKIP, dalam SAKIP, dilakukan melalui proses
penyusunan rencana strategis, penyusunan rencana kinerja,
dan pengukuran kinerja.

Di dalam kerangka akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah LAKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat
penilai kualitas kinerja, dan alat pendorong terwujudnya good
governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LAKIP ini
juga berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
Semua itu memerlukan dukungan dan peran serta aktif seluruh
lembaga pemerintahan pusat dan daerah, serta partisipasi
masyarakat. Dukungan tersebut merupakan pendorong utama
dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan sebagai perwujudan pelaksanaan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana
dimaksud dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999.

Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah ini merupakan revisi atas pedoman
sebelumnya yang diharapkan dapat lebih sesuai dan selaras
dengan perkembangan SAKIP selama ini. Namun demikian,

538

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

sebagai suatu acuan bagi perwujudan AKIP dalam Sistem


Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, pedoman ini
tentu masih memerlukan penyempurnaan-penyempurnaan lebih
lanjut di masa mendatang. Oleh karena itu, masukan-masukan
positif bagi penyempurnaan pedoman ini tetap diperlukan agar
tujuan penyusunan LAKIP sebagaimana diuraikan di atas dapat
tercapai dengan lebih baik lagi.

Ditetapkan di: Jakarta

Pada tanggal: 25 Maret 2003 KEPALA

KEPALA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

MUSTOPADIDJAJA AR.

SETDITJEN PHKA - 2012

539

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR


NEGARA
NOMOR : KEP /135/M.PAN/9/2004
TENTANG
PEDOMAN UMUM EVALUASI
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KEMENTERIAN
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN UMUM
EVALUASI LAKIP

SETDITJEN PHKA - 2012

543

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA
NOMOR : KEP /135/M.PAN/9/2004

TENTANG
PEDOMAN UMUM EVALUASI
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,
Menimbang :

544

a. bahwa
dalam
rangka
mewujudkan
penyelenggaraan
negara
yang
bersih
dan bebas dari KKN menuju tercapainya
kepemerintahan yang baik (good governance)
perlu adanya pertanggungjawaban dari
penyelenggaraan negara yang dilaporkan
pada setiap akhir tahun anggaran dalam
suatu laporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah;
b. bahwa dalam rangka meningkatkan
akunbilitas dan kinerja instansi pemerintah
serta kualitas laporan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah, perlu dilakukan
evaluasi terhadap laporan tersebut secara
instensif;
C. bahwa sejalan dengan hal tersebut pada
butir a dan b, dipandang perlu untuk

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

menetapkan Pedoman Umum Evaluasi


Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dengan Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara;
Menimbang :

1. Undangundang Nomor 28 Tahun 1999


tentang Penyelenggaran Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi ,Kolusi, dan
Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3851);
2. Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun
2004 tentang Perubahan atas Keputusan
Presiden Nomor 101 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi Kewenangan,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Menteri
Negara sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Keputusan Presiden
Nomor 47 Tahun 2003;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2004 tentang Perubahan
atas keputusan Presiden Nomor 108 Tahun
2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas
Eselon I Menteri Negara sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan
Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 2003;
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: 95/KEP/M.
PAN/11/2001 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara sebagaimana telah di

SETDITJEN PHKA - 2012

545

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

ubah dengan Keputusan Menteri Negara


Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/39/M.PAN/3/2004;

M E M U T U S K A N:

546

Menetapkan

PERTAMA

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN


APARATUR NEGARA TENTANG PEDOMAN
UMUM EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH.
Memberlakukan Pedoman Umum Evaluasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah ( LAKIP) sebagaimana terlampir
dalam Keputusan ini .
Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara bekerja sama dengan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
melaksanakan evaluasi terhadap LAKIP
Kementerian/ Lembaga non Kementerian,
Sekretariat
Lembaga
Tinggi
Negara
Kejaksaan Agung, Kepolisian Republik
Indonesia, Provinsi, Kabupaten, dan Kota.
Pimpinan instansi pemerintah menetapkan
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi LAKIP
di lingkungan instansi masing-masing
dengan mengacu pada Pedoman Umum
Evaluasi LAKIP sebagaimana dimaksud
dalam diktum PERTAMA.
Setiap pimpinan instansi wajib melakukan
evaluasi kinerja instansinya dan memperbaiki
manajemen kinerjanya untuk meningkatkan
akuntabilitas kinerja terutama kinerja
pelayanan publik di instansinya secara
berkelanjutan.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KELIMA

KEENAM

KETUJUH

KEDELAPAN

KESEMBILAN :

Setiap pimpinan instansi atau pejabat


atasan secara hirarkis dan fungsional wajib
melakukan evaluasi terhadap LAKIP unitunit organisasi/satuan kerja dibawahnya.
Pimpinan instansi agar menugaskan Aparat
Pengawasan Internal di lingkungan masingmasing untuk melaksanakan evaluasi
LAKIP tersebut, dan atau membentuk tim
evaluasi LAKIP secara internal bagi instansi
yang tidak atau belum mempunyai unit
pengawasan internal.
Laporan Hasil Evaluasi disampaikan
kepada pimpinan instansi/unit organisasi
yang dievaluasi dan instansi terkait yang
berwenang agar segera dapat diambil
langkah-langkah perbaikan sesuai dengan
masalahnya dan tindakan lain yang di
anggap perlu sesuai dengan peraturan
perundang- undangan yang berlaku.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara melakukan pembinaan, koordinasi,
pemantau, dan supervisi atas pelaksanaan
evaluasi LAKIP.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.


DItetapkan :
di Jakarta

pada tanggal :
15 September 2004

_________________________________________

Menteri

Pendayagunaaan Aparatur Negara

Feisal Tamin

SETDITJEN PHKA - 2012

547

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor : KEP/135/M.PAN/9/2004
Tanggal : 15 September 2004

PEDOMAN UMUM EVALUASI


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
( LAKIP )

548

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pengertian Evaluasi
C. Tujuan Evaluasi
D. Ruang Lingkup Evaluasi
BAB II PERENCANAAN EVALUASI LAKIP
A. Desain Evaluasi LAKIP
B. Pengorganisasian Evaluasi
BAB III PELAKSANAAN EVALUASI LAKIP
A. Survei Pendahuluan
B. Evaluasi atas Penerapan Sistim AKIP
C. Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja
Instansi /Unit Kerja
D. Penyimpulan dan Perumusan
Rekomendasi
BAB IV PELAPORAN HASIL EVALUASI
BAB V PENUTUP

SETDITJEN PHKA - 2012

549

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gerakan reformasi yang telah dilancarkan sejak tahun 1998,
saat ini masih terasa kuat getarannya. Reformasi yang sangat
diharapkan oleh hampir seluruh masyarakat mencakup
semua aspek dan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat dan
bernegara di republik ini. Munculnya tuntutan reformasi pada
awalnya didasari pada kenyataan bahwa pada waktu itu kondisi
sistem pemerintahan sedemikian parahnya karena pemerintah
pada waktu itu dinilai tidak transparan dalam perumusan
dan
pelaksanaan
kebijakankebijakanya,
pelaksanaan
pertanggungjawaban atas pengelolaan sumber- sumber dana
dan daya nasional yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat,
serta kian maraknya praktik-praktik korupsi, solusi, dan
nepotisme (KKN ), sehingga bangsa Indonesia terpuruk dan
terjebak dalam berbagai masalah nasional yang sangat kompleks
dan semakin tertinggal dari bangsa lainnya.
Reformasi birokrasi kini tengah berlangsung.
Dampaknya
sudah terlihat pada seluruh fungsi di sektor pemerintahan
termasuk reformasi di bidang birokrasi. Perlahan namun pasti
sistem dan prosedur birokrasi mulai disempurnakan seperti
misalnya penyederhanaan prosedur birokrasi, pelayanan satu
atap, dan kemudahan perolehan informasi oleh masyarakat.
Kesemuanya itu mengarah pada system pelayanan masyarakat
yang prima. Namun dibidang pendayagunaan aparatur negara,
sebagai ujung tombak suksesnya fungsi pelayanan masyarakat,
masih dijumpai beberapa permasalahan sebagai berikut:
1) Kelembagaan pemerintahan masih belum sepenuhnya
berdasarkan kepada prinsip-prinsip organisasi yang efisien
dan rasional sehingga struktur organisasi kurang proporsional;
2) Sistem manajemen kepegawaian belum mampu mendorong

550

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

peningkatan profesionalitas, kompetensi, dan remunerasi yang


adil sesuai dengan tanggung jawab dan beban kerja sebagaimana
yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun
1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian; 3) sistem dan prosedur
kerja di lingkungan aparatur Negara belum efisien, efektif, dan
berperilaku hemat; 4) praktik KKN yang belum sepenuhnya
teratasi; 5) pelayanan publik belum sesuai dengan tuntutan dan
harapan masyarakat; dan 6) terabaikannya nilai-nilai etika dan
budaya kerja dalam birokrasi sehingga melemahkan disiplin
kerja, etos kerja, dan produktivitas kerja.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) merupakan
instansi pemerintah yang memiliki fungsi merumuskan
kebijakan dan mengoordinasikan penataan kelembagaan,
ketatalaksanaan SDM aparatur, pengawasan dan akuntabilitas
seluruh instansi pemerintah, berkewajiban untuk meneruskan
dan menyukseskan cita-cita reformasi yang saat ini sedang
berlangsung. Agar dapat melaksanakan kewajibannya tersebut,
Kementrian PAN telah menetapkan beberapa strategi dan
kebijakan, baik di bidang kelembagaan, ketatalaksanaan SDM
aparatur, maupun pemantapan koordinasi sistem pengawasan
dan akuntabilitas instansi pemerintah.
Kebijakan di bidang SDM Aparatur ditujukan pada peningkatan
profesionalisme, netralitas, dan akuntabilitas aparatur melalui
pembangunan sistem kepegawaian yang berorientasi pada
prestasi kerja (kinerja) sebagaimana yang diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang No.43 tahun 1999.
Selanjutnya, dalam rangka untuk lebih meningkatkan
pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil
guna, bersih, dan bertanggung jawab, Pemerintahan telah
menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999

SETDITJEN PHKA - 2012

551

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

yang mewajibkan setiap instansi pemerintah dan unit kerja


untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerjanya sebagai
wujud pertanggungjawaban atas segala tugas dan kewajiban
yang diamanatkan kepadanya. Pertanggungjawaban dimaksud
selanjutnya dilaporkan kepada pemberi tugas dan wewenang
(amanat) melalui suatu media yaitu Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) wajib
disusun pada setiap akhir tahun anggaran dan dievaluasi oleh
instansi yang berwenang (ditunjuk untuk itu). Fungsi LAKIP
adalah; a) sebagai sarana/instrumen penting (vital) untuk
melaksanakan reformasi dalam penyelenggaraan tugas-tugas
pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat; b)
sebagai cara dan sarana yang efektif untuk mendorong seluruh
aparatur pemerintah meningkatkan disiplin dalam menerapkan
prinsip-prinsip Good Governance dan fungsi-fungsi manajemen
kinerja secara taat azaz (konsisten); c) sebagai cara dan sarana
yang efektif untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah/
unit kerja berdasarkan rencana kerja yang jelas dan sistematis
dengan sasaran kinerja yang terukur secara berkelanjutan;
d) sebagai alat untuk mengetahui dan mengukur tingkat
keberhasilan atau kegagalan dari setiap pimpinan instansi/unit
kerja dalam menjalankan misi, tugas/jabatan, sehingga dapat
dijadikan faktor utama dalam evaluasi kebijakan, program kerja,
struktur organisasi, dan penetapan alokasi anggaran setiap
tahun bagi setiap instansi/unit kerja; e) sebagai cara dan sarana
untuk mendorong usaha penyempurnaan struktur organisasi,
kebijakan publik, ketatalaksanaan, mekanisme pelaporan,
metode kerja, dan prosedur pelayanan masyarakat berdasarkan
permasalahan nyata yang dihadapi dalam pelaksanaan
manajemen pemerintahan secara berkelanjutan.
Dengan sosialisasi diklat dan bimbingan teknis Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) sejak

552

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

tahun 1999, secara kuantitatif telah menunjukan hasil yang


cukup menggembirakan.
Jumlah instansi pemerintah (IP)
yang telah menyampaikan LAKIP kepada Presiden melalui
Kementrian PAN menunjukkan perkembangan pada tahun
2001= 162 IP (34,50%), tahun 2002= 368 IP (78,50%), dan tahun
2003= 417 IP (88,35%). Namun dari segi kualitas masih perlu
dimantapkan dan ditingkatkan. Hal ini disebabkan antara lain
oleh kurangnya pemahaman mengenai urgensi, makna, dan
manfaat implementasi Sistem AKIP tersebut secara konsisten
dan berkelanjutan.
Dengan fungsi-fungsi yang dimilikinya, Kementrian PAN
mempunyai wewenang untuk mengatur dan mengoordinasikan
setiap instansi pemerintah/unit kerja untuk mempercepat
pelaksanakan impelementasi Sistem AKIP sebagai wujud
pertanggungjawaban kinerjanya, sekaligus memotivasi percepat
proses reformasi birokrasi dan pembaharuan manajemen
pemerintahan.
Kebijakan yang ditetapkan dalam bidang akuntabilitas adalah
sebagai berikut:
1. Mendorong terselenggaranya Sistem AKIP melalui upaya
peningkatan dasar hukum SAKIP dan sosialisasi kepada
setiap jajaran instansi pemerintah serta para pengguna
laporan akuntabilitas.
2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Sistem AKIP
melalui evaluasi yang terarah dan konsisten serta
memadukan Sistem AKIP dengan sistem perencanaan dan
sistem penganggaran.
3. Dengan diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres)
Nomor 8 dan 10 Tahun 2004, maka penyelenggaraan
kebijakan Akuntabilitas Aparatur juga ditata kembali.
Menurut Keppres Nomor 8 Tahun 2004, fungsi perumusan
dan pelaksanaan kebijakan dibidang akuntabilitas aparatur
diselenggarakan oleh Kementrian PAN.

SETDITJEN PHKA - 2012

553

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pelaksanaan evaluasi atas kegiatan atau program suatu


instansi/unit kerja merupakan tugas para pejabat publik yang
diberi wewenang untuk melaksanakan evaluasi. Evaluasi sama
pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, yaitu
perencanaan, pengorganisasian atau pelaksanaan, pemantauan
(monitoring), dan pengendalian. Terkadang fungsi monitoring
dan fungsi evaluasi sulit untuk dipisahkan.
Pembangunan sistem dalam organisasi bertujuan untuk
menegakkan prinsip-prinsip pengorganisasian yang baik dalam
rangka mencapai tujuan. Pembagian tugas, fungsi, serta peran
perlu dilakukan seefisien mungkin. Fungsi evaluasi merupakan
fungsi yang sangat penting guna memberikan umpan balik
kepada pimpinan setiap instansi/unit kerja untuk perbaikan
secara terus menerus.
Pedoman umum ini disusun dengan maksud untuk memberikan
petunjuk umum dalam rangka evaluasi Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi/unit kerja Pemerintah (LAKIP). Karena sifatnya
umum, pedoman ini berisi tentang perencanaan evaluasi,
pelaksanaan evaluasi, dan pelaporan hasil evaluasi. Pada setiap
penugasan evaluasi LAKIP dapat dirancang suatu desain evaluasi
tersendiri berupa petunjuk pelaksanaan untuk memenuhi
tujuan evaluasi yang telah ditetapkan.
B. PENGERTIAN EVALUASI
Evaluasi LAKIP adalah aktivitas analisis yang sistematis,
pemberian
nilai,
atribut,
apresiasi,
dan
pengenalan
permasalahan, serta pemberian solusi atas masalah yang
ditemukan untuk tujuan peningkatan kinerja dan akuntabilitas
instansi/unit kerja pemerintah. Dalam berbagai hal, evaluasi
dilakukan melalui monitoring terhadap sistem yang ada.
Namun, ada kalanya evaluasi tidak dapat dilakukan hanya
dengan menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi yang ada pada instansi. Data dari luar instansi /unit

554

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

kerja juga sangat penting sebagai bahan analisis. Evaluasi dapat


dilakukan dengan tidak harus tergantung pada kelengkapan
dan keakuratan data yang ada. Informasi yang memadai dapat
digunakan untuk mendukung argumentasi mengenai perlunya
perbaikan. Penggunaan data untuk evaluasi diprioritaskan pada
kecepatan memperoleh data dan kegunaanya. Dengan demikian,
hasil evaluasi akan lebih cepat diperoleh dan tindakan perbaikan
dapat segera dilakukan.
Berbeda dengan audit, evaluasi lebih memfokuskan pada
pengumpulan data dan analisis untuk membangun argumentasi
bagi perumusan saran/rekomendasi perbaikan. Sifat evaluasi
lebih persuasif,analitik, dan memperhatikan kemungkinan
penerapannya.
C. TUJUAN EVALUASI
Tujuan evaluasi LAKIP dapat ditentukan setiap tahun sesuai
dengan kebijakan evaluasi LAKIP yang ditetapkan. Tujuan
dan sasaran evaluasi sangat tergantung pada para pihak
pengguna hasil evaluasi dan kebijakan pimpinan instansi/unit
kerja yang diberi wewenang untuk melakukan evaluasi dengan
mempertimbangkan berbagai kendala yang ada.
Secara umum, tujuan evaluasi LAKIP adalah untuk:
1. Menilai penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (Sistem AKIP) dalam rangka
mewujudkan
kepemerintahan yang baik serta pecegahan kolusi, korupsi,
dan nepotisme (KKN);
2. menilai pelaksanaan program dan kegiatan instansi /unit
kerja;
3. meningkatkan akuntabilitas kinerja organisasi ;
4. mengkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber
daya ;dan
5. memberikan informasi kinerja organisasi .

SETDITJEN PHKA - 2012

555

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Secara khusus, tujuan pelaksanaan evaluasi LAKIP adalah


untuk:
1. Memberikan penilaian terhadap penerapan Sistem AKIP;
2. Memberikan saran perbaikan terhadap penerapan Sistem
AKIP; dan
3. Memberikan saran perbaikan guna peningkatan kinerja dan
akuntabilitas instansi /unit kerja
D. RUANG LINGKUP EVALUASI
Ruang lingkup evaluasi LAKIP meliputi kegiatan evaluasi terhadap
perecanaan starategis dan perencanaan kinerja tahun termasuk
penerapan anggaran berbasis kinerja , pelaksanaan program dan
kegiatan ,pengukuran capaian kinerja, serta pelaporan kinerja.
Informasi kinerja yang dipertanggungjawabkan dalam LAKIP
bukanlah satu-satunya yang digunakan dalam menentukan
nilai dalam evaluasi, akan tetapi juga termasuk berbagai hal
(Knowledge) yang dapat dihimpun guna mengukur keberhasilan
atau keunggulan instansi.
Dalam penerapannya, lingkup evaluasi LAKIP mencakup:
1. Penilaian terhadap perencanaan strategis dan sistem
pengukuran kinerja, termasuk di dalamnya perencanaan
kinerja;
2. Penilaiaan terhadap penyajian dan pengungkapan informasi
kinerja;
3. Evaluasi terhadap program dan kegiatan;dan
4. Evaluasi terhadap kebijakan instansi/unit kerja yang
bersangkutan.
Fokus evaluasi dapat diarahkan sesuai tujuan evaluasi,yaitu:
1. Evaluasi atas proses /penerapan sistem AKIP;
2. Evaluasi atas keluaran ( output);
3. Evaluasi atas hasil dan manfaat keluaran (outcome); dan
4. Evaluasi atas dampak (Impact).

556

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Untuk keberhasilan pelaksanaan evaluasi,terlebih dahulu perlu


didefinisikan kepentingan pihak-pihak pengguna informasi hasil
evaluasi. Informasi yang dihasilkan dari suatu evaluasi yang
dapat diakses antara lain mencakup :
1. Informasi
untuk
mengetahui
tingkat
kemajuan/
perkembangan (progress);
2. Informasi untuk membantu agar kegiatan tetap berada
dalam alurnya; dan
3. Informasi untuk meningkatkan efisiensi .
Pertimbangan utama dalam menentukan ruang lingkup evaluasi
terhadap kebijakan, program atau kegiatan pemerintah adalah
kemudahan dalam pelaksanaan dan didukung oleh sumber
daya yang tersedia . Pertimbangan ini merupakan konsekuensi
logis karena adanya keterbatasan sumber daya.
Kerangka kerja evaluasi LAKIP secara umum di gambarkan
sebagai berikut:
PERUMUSAN
TUJUAN EVALUASI

PENENTUAN
RUANG LINGKUP EVALUASI

PERANCANGAN
DESAIN EVALUASI

PEMILIHAN
METODE

INSTRUMEN

DAN TEKNIK

DAN ALAT

PELAKSANAAN
PENUGASAN EVALUASI

PELAPORAN DAN
PENGOMUNIKASIAN
HASIL EVALUASI

SETDITJEN PHKA - 2012

557

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB II
PERENCANAAN EVALUASI LAKIP
A. DESAIN EVALUASI LAKIP
Dalam melakukan evaluasi, perlu diperhatikan beberapa
kendala (constraint) yang secara umum dihadapi oleh evaluator.
Kendala-kendala tersebut adalah waktu, dana, orang/personil
yang kompeten dalam melakukan evaluasi, lokasi, dan fasilitas
yang mendukung pelaksanaan evaluasi. Persiapan yang matang
sebelum melaksanakan evaluasi dapat dilakukan dengan
menyusun desain evaluasi yang baik agar pelaksanaan evaluasi
dapat berjalan dengan lancar dan berhasil.
Desain evaluasi merupakan kegiatan yang pada intinya
mengidentifikasikan:
1. Jenis informasi evaluasi yang perlu disesuaikan dengan
tujuan evaluasi, misalnya: deskripsi, pertimbangan
profesional (judgment), dan interpretasi.
2. Jenis pembandingan yang akan dilakukan, sesuai dengan
jenis evaluasi (evaluasi kelayakan, evaluasi efisien, dan
evaluasi efektifitas) yang masing-masing memerlukan jenis
pembandingan yang berbeda sehingga memerlukan desain
yang berbeda.
Untuk menyusun deskripsi, pertimbangan profesional, dan
interpretasi perlu dilakukan perbedaan pembandingan.
Deskripsi dan pertimbangan profesional digunakan dalam
evaluasi jika interpetasi menjadi kritis pada jenis evaluasi
efektivitas dan evaluasi kelayakan. Penentuan jenis informasi
dan jenis pembandingan mempengaruhi parameter pemilihan
metode analisis dan pengumpulan data.
Karakteristik desain evaluasi dapat diketahui dengan mencermati
secara lebih teliti atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dan jawaban yang dicari. Pertanyaan evaluasi dapat dibagi ke
dalam 3 (tiga) jenis, yaitu:

558

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

1. Pertanyaan deskriptif (descriptive questions);


2. Pertanyaan normatif (normative questions); dan
3. Pertanyaan dampak (hubungan sebab-akibat).
Jawaban untuk pertanyaan deskriptif menyediakan informasi
tentang keadaan atau kejadian.
Jawaban untuk pertanyaan normatif memfokuskan pada
pembandingan antara apa yang seharusnya dengan apa yang
ada dan antara hasil yang diobservasi dengan tingkat kinerja
yang diharapkan, misalnya pembandingan antara kecelakaan
pada penerbangan dengan standar yang sudah ditetapkan
untuk keselamatan.
Jawaban untuk pertanyaan dampak (sebab-akibat) membantu
dalam mengungkapkan apakah keadaan atau kejadian yang
diobservasi dapat digunakan untuk operasi program. Misalnya,
jika kita mengobservasi perubahan berat pada bayi yang baru
lahir, bagian mana dari perubahan tersebut sebagai akibat dari
program nutrisi pemerintah?
Dapat disimpulkan bahwa penetapan jenis pertanyaan akan
menentukan jenis desain evaluasi yang diperoleh dari jawabanjawaban atas pertanyaan-pertanyaan deskriptif, normatif, dan
dampak.
Berlandaskan pada jenis-jenis pertanyaan yang telah diuraikan,
elemen-elemen desain yang harus dipertimbangkan secara
spesifik sebelum pengumpulan informasi adalah:
1. Jenis informasi yang akan diperoleh;
2. Sumber informasi (misalnya, tipe responden);
3. Metode yang akan digunakan dalam melakukan uji petik
(misalnya, random sampling);
4. Metode pengumpulan informasi (misalnya, struktur
wawancara dan pembuatan kuesioner);
5. Waktu dan frekuensi pengumpulan informasi;
SETDITJEN PHKA - 2012

559

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

6. Dasar untuk membandingkan hasil dengan atau tanpa


program (untuk pertanyaan tentang dampak atau hubungan
sebab-akibat); dan
7. Analisis perencanaan.
Kegiatan penyusunan desain evaluasi harus memperhatikan
metodologi evaluasi dan teknik evaluasi.
1. Metodologi Evaluasi

Metodologi yang digunakan dalam evaluasi LAKIP
adalah metodologi yang pragmatis karena disesuaikan
dengan tujuan evaluasi yang telah ditetapkan dan
mempertimbangkan kendala yang ada. Dalam hal ini,
evaluator perlu menjelaskan kelemahan dan kelebihan
metodologi yang digunakan kepada pihak yang dievaluasi.
Langkah pragmatis ini diambil agar dapat lebih cepat
menghasilkan rekomendasi hasil evaluasi yang memberikan
petunjuk untuk perbaikan penerapan sistem AKIP dan
peningkatan akuntabilitas kinerja instansi.

560

Evaluasi LAKIP adalah evaluasi terhadap berbagai informasi


dalam LAKIP yang dapat menggunakan metode kuantitatif
maupun metode kualitatif, serta data primer maupun data
sekunder sesuai dengan kebutuhan.

Langkah-langkah evaluasi LAKIP dapat dikategorikan dalam


2 (dua) bagian besar, yaitu:
a. Evaluasi atas penerapan sistem AKIP; dan
b. Evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi/unit kerja,
melalui evaluasi terhadap kebijakan, program, dan
kegiatan instansi.

Metodologi apapun yang digunakan, evaluasi LAKIP


tidak hanya bermanfaat untuk perbaikan evaluasi, tetapi
lebih difokuskan pada perbaikan terhadap kinerja dan
akuntabilitas instansi/unit kerja yang dievaluasi. Evaluasi

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

LAKIP diharapkan dapat memperoleh berbagai umpan


balik untuk dimanfaatkan bagi perubahan kebijakan,
program, dan kegiatan, serta tindakan, dan perubahan
lain ke arah perbaikan. Berbeda dengan penelitian oleh
para ilmuwan yang ditentukan pada penemuan baru, atau
dapat menjelaskan/mendeskripsikan suatu permasalahan,
evaluasi LAKIP diharapkan dapat menjelaskan permasalahan
dan menyediakan solusi yang dapat dilaksanakan untuk
memecahkan permasalahan kasus demi kasus.
2. Teknik Evaluasi

Berbagai teknik evaluasi yang digunakan oleh evaluator
tergantung pada:
1. Tingkatan tataran (context) yang dievaluasi dan bidang
(content) permasalahan yang dievaluasi.
a. Evaluasi pada tingkat kebijakan berbeda dengan
evaluasi pada tingkat pelaksanaan program.
b. Evaluasi terhadap pelaksanaan program berbeda
pula dengan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan.
c. Evaluasi terhadap bidang kegiatan penyuluhan,
misalnya, akan sangat berbeda dengan evaluasi
terhadap bidang produksi suatu produk makanan.
2. Validitas dan ketersediaan data yang mungkin dapat
diperoleh.

Berbagai teknik evaluasi dapat digunakan namun yang
terpenting adalah dapat memenuhi tujuan evaluasi. Teknikteknik tersebut antara lain adalah telaah sederhana, survey
sederhana sampai survei yang detail dan mendalam,
verifikasi data, riset terapan (applied research), berbagai
analisis dan pengukuran, survei target evaluasi (target
group), metode statistik, metode statistik non parametrik,
pembandingan (benchmarking), analisa lintas bagian (cross
section analysis), analisa kronologis (time series analysis),
tabulasi, penyajian pengolahan data dengan grafik/icon/
simbol-simbol, dan sebagainya.

SETDITJEN PHKA - 2012

561

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

B. PENGORGANISASIAN EVALUASI
Pengorganisasian evaluasi merupakan aktivitas yang dimulai
sebelum pelaksanaan evaluasi yang bertujuan untuk
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam
melakukan evaluasi.
Secara garis besar, kegiatan pengorganisasian evaluasi ini
meliputi perencanaan evaluasi, pelaksanaan evaluasi, dan
pengendalian pelaksanaan evaluasi.
1. Perencanaan Evaluasi

Perencanaan evaluasi merupakan kegiatan yang penting
dalam proses evaluasi karena keberhasilan dalam
melaksanakan evaluasi sangat tergantung pada kegiatan
perencanaan evaluasi. Disamping itu, perencanaan evaluasi
akan memberikan kerangka kerja (framework) bagi seluruh
tingkatan managemen pihak evaluator dalam melaksanakan
proses evaluasi.

562

Secara garis besar, terdapat beberapa hal penting dalam


merencakan evaluasi, yaitu:
a. Pengidentifikasian pengguna hasil evaluasi;
b. Pemilihan pertanyaan evaluasi yang penting;
c. Pengidentifikasian informasi yang akan dihasilkan;
dan
d. Sistem komunikasi dengan pihak yang terkait dalam
kegiatan evaluasi.

Perencanaan evaluasi LAKIP dapat dikategorikan ke dalam


berbagai tingkatan evaluasi, yaitu:
a. Evaluasi Sederhana, seperti: evaluasi sederhana (desk
evaluation), yaitu evaluasi yang dilakukan di kantor
tanpa menguji kebenaran dan pembuktian di lapangan,
reviu, dan telaahan atas LAKIP (reviu dokumen Renstra
dan LAKIP). Evaluasi ini dapat meliputi evaluasi
atas pengungkapan dan penyajian informasi dalam

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

LAKIP dan evaluasi atas sebagian substansi materi


yang dilaporkan dalam LAKIP, misalnya: keselarasan
antar komponen dalam perencanaan strategis, logika
program, dan logika strategi pemecahan masalah yang
direncakan/diusulkan.

b.

Evaluasi Terbatas, misalnya untuk mengetahui


kemajuan dalam penerapan Sistem AKIP atau untuk
mengevaluasi akuntabilitas kinerja instansi/unit
kerja yang terbatas pada penelitian, pengujian, dan
penilaian atas kinerja program tertentu. Evaluasi ini
menggunakan langkah-langkah evaluasi sederhana
ditambah berbagai konfirmasi dan penelitian,
pengujian, dan penilaian terbatas pada program/
kegiatan tertentu.

c.

Evaluasi Mendalam (in-depth evaluation atau disebut


evaluasi saja), sama seperti evaluasi pada butir a. dan
b. ditambah pengujian dan pembuktian di lapangan
tentang beberapa hal yang dilaporkan dalam LAKIP.
Walaupun evaluasi ini tidak dilakukan terhadap
seluruh elemen, unit, atau kebijakan, program, dan
kegiatan instansi/unit kerja, namun dari uji petik
(sampling) atau pemilihan beberapa elemen yang
dilaporkan dalam LAKIP dapat dilakukan pengujian
dan pembuktian secara lebih mendalam.

Ditinjau dari pendekatan perencanaan, evaluasi LAKIP


dapat diaktegorikan ke dalam:
a. Perencanaan evaluasi LAKIP dengan pendekatan induktif;
b. Perencanaan evaluasi LAKIP dengan pendekatan
deduktif; dan
c. Perencanaan evaluasi LAKIP dengan pendekatan
penentuan program prioritas.

SETDITJEN PHKA - 2012

563

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

564

Pada pendekatan induktif, perencanaan evaluasi LAKIP


suatu unit instansi/unit kerja ditetapkan dari awal dengan
merancang blok bangunan evaluasi (building block for
evaluation) mulai dari bawah ke atas. Alat dan teknik yang
digunakan meliputi: reviu program, reviu kebijakan, reviu
antar unit kerja (peer review), penelahan tentang suatu
isu, verifikasi, konfirmasi data, survei, penelitian, audit
keuangan, audit kinerja, dan sebagainya. Perencanaan
dengan pendekatan induktif ini lebih difokuskan pada
tujuan nasional dari evaluasi dan kemudian ditentukan
beberapa kegiatan pendukungnya.

Pendekatan deduktif digunakan dalam perencanaan jika


sudah dilakukan survei atau penelitian secara makro (dalam
lingkup yang luas), kemudian dari hasil survei ditentukan
bagian yang paling lemah atau bagian yang perlu didalami
lebih lanjut dengan teknik evaluasi atau audit dan teknik
lainnya. Pendekatan ini lebih terarah pada beberapa hal
yang secara tentatif dapat diperdalam dan secara potensial
dapat menghasilkan rekomendasi untuk instansi/unit kerja
yang bersangkutan.

Pendekatan penentuan program prioritas sebenarnya


tidak mengikuti atau dapat mengikuti cara pendekatan
induktif dan deduktif. Pendekatan ini dipakai jika sudah
ada permintaan dari pengguna (user) yang membutuhkan
informasi tentang pelaksanaan suatu program tertentu.
Pendekatan ini biasanya dilakukan dengan pendekatan
manajemen proyeksi (project management) yang khusus
atau untuk tujuan tertentu sehingga hampir semua
perencanaan evaluasi maupun pelaksanaannya terpisah
dari kegiatan rutin evaluasi LAKIP yang regular.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

2. Pelaksanaan Evaluasi

Kegiatan pelaksanaan evaluasi meliputi beberapa tahap,
yaitu:
a. Pengumpulan, analisis, dan interpretasi data

Kegiatan
utama
dalam
pelaksanaan
evaluasi
adalah pengumpulan dan analisis data serta
menginterpretasikan hasilnya. Hal ini sesuai dengan
tujuan evaluasi LAKIP yaitu untuk memberikan
keyakinan bahwa evaluasi yang dilakukan oleh
instansi/unit kerja telah memadai dan memberikan
saran atau rekomendasi guna peningkatan kinerja dan
peningkatan akuntabilitas instansi.

Ketersediaan data sebagai bahan evaluasi sangat


membantu evaluator dalam menjalankan tugas.
Namun, dalam kenyataannya dapat terjadi data yang
diperlukan oleh evaluator tidak seluruhnya tersedia
di instansi/unit kerja yang dievaluasi. Dengan kata
lain, evaluator harus melakukan kerja ekstra untuk
memperoleh data yang diperlukan. Apabila hal ini
terjadi, evaluator harus pandai-pandai menggunakan
waktu agar tidak terfokus pada satu kegiatan sehingga
kegiatan lain yang diperlukan tidak dapat dilaksanakan.

b.

Penyusunan draft Laporan Hasil Evaluasi (LHE)


Penyusunan draft LHE biasanya dilakukan oleh
ketua tim evaluasi. Sebelum menyusun draft LHE,
evaluator, pengendalian teknis, pengendalian mutu,
dan penanggung jawab evaluasi telah menyetujui
permasalahan yang diperoleh tim.

c.

Pembahasan dan reviu draft LHE


Meskipun sebelum penyusunan draft LHE telah
diadakan pertemuan antara pihak yang terlibat dalam
tim evaluasi dengan pihak yang dievaluasi, dalam

SETDITJEN PHKA - 2012

565

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

penerapannya sering terjadi pembahasan draft LHE


secara bersama.
d.

Finalisasi LHE
Finalisasi LHE merupakan tahap akhir dalam penulisan
laporan. Hal ini dilakukan setelah adanya reviu dari
pihak-pihak yang berwenang terhadap draft LHE yang
telah disusun sebelumnya.

e.

Penyebaran dan Pengomunikasian LHE


Penyebaran LHE sebaiknya dilakukan secara langsung
dengan mengomunikasikan hal-hal yang penting dan
mendesak untuk mendapatkan respon atau tindakan
dari para pengambil keputusan pada instansi/unit
kerja yang dievaluasi.

3. Pengendalian Evaluasi

Pengendalian evaluasi dimaksudkan untuk menjaga agar
evaluasi berjalan dengan sesuai dengan rencana. Kegiatan
ini dilakukan agar proses evaluasi tetap terarah pada
kesimpulan yang bermanfaat, sesuai dengan target, tepat
waktu, serta tepat biaya (sesuai dengan alokasi anggaran).

566

Mekanisme pengendalian yang dapat dilakukan antara lain


sebagai berikut:
a. Melakukan pertemuan berkala antara sesama tim
pelaksana evaluasi (misalnya mingguan, dua mingguan,
atau bulanan). Kegiatan ini sangat penting ditinjau dari
aspek pekasanaan evaluasi yang akan memberikan
mekanisme reviu atas aktivitas pelaksanaan dan
pengeluaran biaya yang berkaitan.
b. Melakukan pertemuan dengan pihak lain yang terlibat
dalam evaluasi (misalnya pengendali teknis, pengendali
mutu, dan penanggung jawab evaluasi). Biasanya,
frekuensi pertemuan dengan pelaksana evaluasi lebih

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

sering dibandingkan dengan pertemuan dengan pihak


yang lebih tinggi diluar pelaksanaan evaluasi.

SETDITJEN PHKA - 2012

567

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB III
PELAKSANAAN EVALUASI LAKIP
Tahapan pelaksanaan evaluasi LAKIP terdiri dari:
A. Survei pendahuluan;
B. Evaluasi atas penerapan Sistem AKIP; dan
C. Evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi/unit kerja.
A. SURVEI PENDAHULUAN
1. Tujuan dan Manfaat Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan dilakukan untuk memahami dan
mendapatkan gambaran umum mengenai kegiatan instansi/
unit kerja yang akan dievaluasi.
Tujuan dan manfaat survei pendahuluan antara lain adalah
untuk:
a. Memberikan pemahaman mengenai instansi/unit kerja
yang dievaluasi;
b. Memberikan fokus kepada hal-hal yang memerlukan
perhatian dalam evaluasi; serta
c. Merencanakan dan mengorganisasikan evaluasi.
2. Jenis Data dan Informasi yang Dikumpulkan pada Survei
Pendahuluan
Sesuai dengan tujuan dan manfaat survei pendahuluan,
beberapa data/informasi yang diharapkan diperoleh antara lain
mengenai:
a. Tugas, fungsi, dan kewenangan instansi/unit kerja;
b. Peraturan perundangan yang berkaitan dengan
instansi/unit kerja;
c. Kegiatan utama instansi/unit kerja;
d. Sumber pembiayaan instansi/unit kerja;
e. Sistem informasi yang digunakan;
f. Keterkaitan instansi/unit kerja dengan instansi/unit
kerja lainnya;

568

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

g.

h.
i.
j.
k.

Perencanaan strategis, rencana kinerja, serta rencana


kerja dan anggaran yang dimiliki instansi/unit kerja
atau instansi/unit kerja atasannya;
Laporan akuntabilitas kinerja instansi/unit kerja;
Sistem pengukuran kinerja dan manajemen kinerja
pada umumnya;
Laporan keuangan dan pengendalian; serta
Hasil evaluasi dan reviu periode sebelumnya.

Dalam tahapan survei pendahuluan para evaluator hendaknya


tidak terjebak pada pengumpulan data yang mendetail, karena
pada dasarnya survei pendahuluan dititik beratkan untuk
memahami instansi/unit kerja yang akan dievaluasi secara
umum dan hasilnya digunakan sebagai data awal dalam
merencanakan atau melakukan kegiatan evaluasi.
3. Teknik Pengumpulan Data dan Informasi Survei
Pendahuluan
Pengumpulan data dan informasi pada survei pendahuluan
dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu melalui angket
(questionaire), wawancara, observasi, studi dokumentasi, atau
kombinasi diantara beberapa cara tersebut.
a. Questionaire merupakan teknik pengumpulan data/
informasi dengan menyerahkan serangkaian daftar
pertanyaan yang akan diisi oleh instansi/unit kerja
secara mandiri. Daftar pertanyaan yang diajukan
dalam angket dapat bersifat terbuka maupun tertutup.
Pertanyaan terbuka merupakan bentuk pertanyaan
yang jawabannya tidak disediakan, sehingga responden
secara mandiri mengisi jawabannya. Pertanyaan
tertutup merupakan bentuk pertanyaan yang
jawabannya telah disediakan, sehingga responden
tinggal memilih jawaban yang telah disediakan.

SETDITJEN PHKA - 2012

569

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

570

Beberapa hal yang dapat digunakan sebagai pedoman


umum dalam membuat pertanyaan dan pernyataan
antara lain adalah sebagai berikut:
1. Pertanyaan dan pernyataan yang dibuat harus
singkat, jelas dan tidak meragukan.
2. Menghindari
pembuatan
pertanyaan
dan
pernyataan ganda. Dalam satu nomor, pertanyaan
harus dijawab, hanya mengandung satu ide saja.
3. Pertanyaan harus dapat dijawab oleh responden.
4. Pertanyaan dan pernyataan harus relevan dengan
maksud survei.

b.

Wawancara merupakan bentuk pengumpulan data dan


informasi yang dilakukan dengan cara mengajukan
pertanyaan secara langsung kepada responden
oleh pewawancara, dan jawaban yang diterima dari
responden dicatat secara langsung. Dalam hal ini,
seorang pewawancara sebaiknya menyiapkan terlebih
dahulu jadwal dan catatan mengenai hal-hal atau
materi yang akan ditanyakan. Hal penting lainnya
yang harus dipersiapkan oleh pewawancara adalah
sikap, penampilan dan perilaku yang mengarah untuk
dapat bekerjasama dengan calon responden. Untuk
itu seorang pewawancara hendaknya bersikap netral
dan tidak berusaha untuk mengarahkan jawaban atau
tanggapan responden.

c.

Observasi adalah teknik pengumpulan data dan


informasi dengan melakukan pengamatan terhadap
kegiatan suatu organisasi. Observasi dalam pengertian
sempit, yaitu observasi dengan menggunakan alat
indera. Dalam konteks audit misalnya, kita diminta
untuk mengunjungi pabrik dalam rangka mengamati
proses dan jalannya kegiatan produksi.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

d.

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan


data dan informasi yang tidak secara langsung
ditujukan kepada instansi/unit kerja dan organisasi
yang dievaluasi. Dokumen yang digunakan dalam
tahapan survei dapat berupa catatan, laporan, maupun
informasi lain yang berkaitan dengan instansi/unit
kerja yang dievaluasi.

B. EVALUASI ATAS PENERAPAN SISTEM AKIP


Evaluasi Sistem AKIP dilakukan dengan meneliti setiap elemen
dalam Sistem AKIP yaitu:
1. Rencana strategis;
2. Sistem pengukuran kinerja; dan
3. Penyajian informasi dalam LAKIP
1. Evaluasi atas Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis merupakan proses yang berkelanjutan,
keputusan yang sistematik dan mengandung resiko,
mengorganisir
upaya
sistematik
untuk
melaksanakan
keputusan, dan membandingkan keputusan dengan harapan
untuk umpan balik. Dengan perencanaan strategis berarti
organisasi telah mempunyai komitmen dan menyiapkan diri
melakukan perubahan. Dalam perencanaan strategis, organisasi
telah menentukan apa yang akan dicapai pada masa mendatang
dalam kurun waktu yang telah ditetapkan secara terencana dan
sistematis.
Perencanaan strategis beserta dokumen Rencana Strategis harus
dievaluasi untuk mengetahui apa yang harus dicapai organisasi
dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.
Evaluasi yang dilakukan terhadap perencanaan strategis
meliputi perumusan visi, misi, tujuan, sasaran, cara mencapai
tujuan dan sasaran, serta pemanfaatan rencana strategis.

SETDITJEN PHKA - 2012

571

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

a. Evaluasi perumusan visi



Visi merupakan cara pandang jauh ke depan ke mana
organisasi akan dibawa sehingga dapat eksis di masa
mendatang. Proses perumusan visi dilakukan melalui
tahapan dari penggalian nilai-nilai individu, kelompok, dan
kemudian organisasi. Proses ini harus dilakukan secara
bertahap untuk menghasilkan suatu visi organisasi yang
dapat diterima oleh seluruh anggota organisasi (legitimate)
dan membangun komitmen yang kuat dari seluruh anggota
organisasi untuk secara bersama-sama mewujudkannya.
Tanpa melalui tahapan yang demikian, maka visi akan
menjadi serangkaian kata-kata sakral dan tidak berguna
bagi kemajuan organisasi. Dengan demikian, yang terpenting
bukanlah Apakah visi itu? (what the vision is), akan tetapi
Apakah visi itu berfungsi? (what the vision does).

Langkah evaluasi:
1) Teliti dan nilai, apakah visi:
a) Dirumuskan dengan cukup jelas;
b) Menarik dan menantang;
c) Memberi motivasi kepada anggota organisasi/
instansi;
d) Dirumuskan secara partisipatif;
e) Mempertimbangkan kebutuhan pihak-pihak yang
terkait; dan
f) Mempertimbangkan nilai-nilai luhur.
2) Buat simpulan penilaian.
b. Evaluasi perumusan misi

Misi merupakan serangkaian tugas utama yang harus
terselenggara dengan baik sebagai langkah pertama dalam
rangka mewujudkan visi.

Langkah Evaluasi:
1) Teliti dan nilai, apakah misi:
a) Sesuai dengan mandat yang diperoleh;
b) Sesuai dengan visi instansi;

572

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

c)

2)
c.

Terkait dengan peraturan perundangan yang


berlaku bagi instansi;
d) Simple, jelas, dan tidak berdwimakna;
e) Mudah di ingat; dan
f) Menjelaskan mengapa organisasi ada.
Buat simpulan penilaian.

Evaluasi perumusan tujuan


Tujuan jangka menengah yang ingin dicapai oleh organisasi
merupakan rincian visi dimana tergambar bukan hanya
kurun waktu yang dicakup, melainkan juga berbagai
faktor organisasional lainnya, seperti peran dan mandat
yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Langkah Evaluasi:
1) Teliti dan nilai, apakah tujuan:
a) Tidak bertentangan dengan visi;
b) Terkait dengan pelaksanaan misi;
c) Mempertimbangkan lingkungan internal dan
eksternal;
d) Mempertimbangkan CSF (critical success factor);
e) Mempertimbangkan budaya kerja; dan
f) Dirumuskan dengan tepat dan jelas.
2) Buat simpulan penilaian.
Jika dari evaluasi diketahui bahwa faktor-faktor tersebut
mendukung pencapaian visi dan misi organisasi, maka
dapat disimpulkan bahwa tujuan dapat dipertahankan.
Akan tetapi jika ternyata tujuan tidak akan tercapai maka
perlu segera dipertimbangkan untuk:
1) Merekomendasikan perumusan kembali tujuan; dan
2) Mengubah keputusan yang menyangkut berbagai
faktor tersebut diatas.

SETDITJEN PHKA - 2012

573

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

d. Evaluasi perumusan sasaran



Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan. Sasaran lebih
kongkrit atau lebih nyata dari pada hal-hal yang tertuang
dalam tujuan organisasi. Sasaran lebih bersifat kuantitatif
atau dapat juga bersifat kualitatif dengan didukung oleh
indikator kinerja yang kuantitatif. Sasaran diprediksi untuk
dapat dicapai dalam kurun waktu tidak lebih dari satu
tahun. Dengan dirumuskannya sasaran, maka organisasi
telah dapat menentukan kegiatan apa saja yang akan
dilaksanakan dalam suatu tahun anggaran.

Langkah evaluasi:
1) Teliti dan nilai, apakah sasaran:
a) Spesifik;
b) Terukur;
c) Dapat dicapai;
d) Berorientasi hasil dan manfaat;
e) Realistis; dan
f) Pencapaiannya dapar diperkirakan dalam kurun
waktu tertentu.
2) Buat simpulan penilaian.
e.

574

Evaluasi cara mencapai tujuan dan sasaran


Sebelum melakukan evaluasi terhadap cara mencapai
tujuan dan sasaran organisasi yang terdiri dari kebijakan,
program, dan kegiatan, perlu diketahui bahwa evaluasi
bukan merupakan persoalan opini atau selera, akan tetapi
lebih pada persoalan analisis fakta dan logika. Dengan
evaluasi akan diperoleh pemahaman mengenai apa dan
mengapa suatu kebijakan, program, dan kegiatan diadakan
serta bagaimana kontribusinya dalam pencapaian visi dan
misi organisasi.
Evaluasi cara mencapai tujuan dan sasaran termasuk
penelitian dan penilaian terhadap struktur program dan
kegiatan yang nyata (realistis) dan logis. Kerangka kerja
logis penyusunan program haruslah diyakinkan bahwa

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

di atas kertas sudah baik. Sehingga diharapkan dalam


pelaksanaan mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan.

Dalam melakukan evaluasi cara mencapai tujuan dan


sasaran, harus dilakukan analisis logika program.
Analisis ini meneliti kelayakan struktur program yang
mencantumkan berbagai kegiatan, memetakan hubungan
(meneliti hierarki) antara kebijakan, program, dan kegiatan
dengan hierarki hasil yang ingin dicapai, serta indikatorindikator yang diperlukan guna mengukur kemajuan dan
keberhasilan.

Pertama, harus diteliti apakah secara teoritis dapat diterima


akal sehat. Dalam melakukan analisis logika program,
evaluator diharapkan meneliti dengan seksama dan
mempelajari strategi yang dilakukan instansi/unit kerja
menurut berbagai teori yang sudah ada. Landasan teori
ini penting agar penetapan suatu kebijakan, program, dan
kegiatan dapat diterima secara umum.

Kedua, evaluator dapat melakukan analisis atas logika


hubungan sebab akibat. Hubungan sebab akibat ini harus
menjadi justifikasi mengapa suatu kegiatan atau diberikan
prioritas alokasi pembiayaanya.

Selain dari sudut pandangan teori dan logika,dalam analisis


logika program juga perlu diteliti apakah :
1) Tahapan/urutan suatu kegiatan/program dapat
diterima secara logika. Evaluator perlu memperoleh
argumentasi mengapa penataan tahapan/urutan
tersebut ditetapkan. Jadi kaidah yang lazim seperti
Jika .maka.(if .then..) atau setelah suatu
pekerjaan selasai,harus dilaksanakan
pekerja
berikutnya.

SETDITJEN PHKA - 2012

575

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

2)

3)

576

Struktur program telah selaras , baik antara kegiatan


dengan program, antara program dengan kebijakan,
serta antara kebijakan organisasi dengan misi
organisasi. Penelitian dan penilaian keselarasan
struktur program harus berfokus pada konsistensi
dalam menjalankan misi organisasi dan dilakukan
dengan berpatokan pada pengetahuan, pengalaman
empiris, serta kebenaran normatif yang dianut
masyarakat.
Hirarki hasil yang diharapkan telah selaras, yaitu
hasil yang berupa keluaran harus selaras dengan hasil
dan manfaat keluaran yang diinginkan, yang pada
gilirannya dapat mencapai tujuan jangka panjang dan
visi organisasi.

f.

Evaluator pemanfaatan Renstra


Penelaahan atas pemanfaatan Renstra merupakan hal
Penting yang harus diperhatikan oleh evaluator. Jika dalam
penyusunan Renstra sudah memenuhi kaidah- kaidah
yang baik, maka tidak hanya proses perumusannya yang
baik, tetapi dokumen Renstra-nya juga akan baik, sehingga
perlu diteliti apakah Renstra telah dimanfaatkan dengan
baik. Unsur pemanfaatan ini menjadi penting terutama jika
yang menyusun perencanaan strategis ( strategic planning)
bukan unit-unit instansi /unit kerja yang melaksanakan.

Simpul penting yang menandakan adanya pemanfaatan


Renstra dengan baik adalah jika Renstra tersebut dijadikan
acuan utama dalam penyusunan rencana kinerja, rencana
operasional, dan penganggaran, yaitu sebagai berikut:
1. Rencana kinerja yang mengacu pada dan merupakan
penjabaran dari Renstra sangat bermanfaat dalam
rangka pemantauan kinerja organisasi.
2. Perencanaan operasi yang mengacu pada Renstra
sangat penting dan akan mempelihatkan konsistensi

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

3.

kegiatan instansi/unit kerja menuju tujuan jangka


panjang. Perencanaan operasi dapat dirinci sampai
pada jangka pendek: bulan demi bulan, minggu demi
minggu, dan bahkan sampai kegiatan sehari- hari.
Penganggaran yang mengacu pada Renstra , dalam
hal ini perencanaan kinerja, akan sangat efektif untuk
pelaksanaan manajemen kinerja. Jadi pengangaran
yang berbasis kinerja merupakan salah unsur yang
dipakai sebagai alat dalam manajemen kinerja Metode
penganggaran tersebut akan meningkatkan keselarasan
antara sasaran (termasuk kegiatan/program) jangka
pendek dengan tujuan jangka menengah dan jangka
panjang organisasi.

2 Evaluasi atas Sistem Pengukuran Kinerja


Sistem pengukuran kinerja merupakan suatu sistem yang
siklusnya dimulai dari penetapan indikator kinerja , perencanaan
kinerja (terutama penetapan target kinerja),pengukuran kinerja,
dan evaluasi kinerja. Sistem ini merupakan inti dari Sistem AKIP,
yang bermanfaat untuk mengetahui kinerja organisasi sehingga
pimpinan organisasi dapat mengendalikan organisasi.
Inti dari pengukuran kinerja adalah membandingkan antara
capaian kinerja yang diukur dengan indikator kinerja atau
ukuran kinerja sebagai alat ukurnya. Dengan pengukuran
kinerja yang cermat dan menggunakan indikator kinerja yang
tepat maka pimpinan instansi/unit kerja dapat:
1. Mengetahui capaian kinerja yang telah di hasilkan;
2. Mengetahui posisi dan arah kinerja organisasi yang tepat;
3. Belajar dari keberhasilan atau mengoreksi kegagalan serta
memperbaiki kelemahan kelemahan yang selama ini terjadi;
4. Memberikan penghargaan atau hukuman secara obyektif
dan proporsional.
Evaluasi yang dilakukan terhadap sistem pengukuran kinerja
meliputi evaluasi atas indikator kinerja, perencanaan kinerja,

SETDITJEN PHKA - 2012

577

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

cara pengukuran kinerja,dan reviu atas hasil evaluasi instansi/


unit kerja.
a. Evaluasi atas indikator kinerja

Indikator kinerja merupakan suatu alat bagi manajemen
untuk menilai dan melihat perkembangan kinerja yang
dicapai selama ini atau dalam jangka waktu tentu.
Pengukuran kinerja organisasi merupakan jembatan
perencanaan strategis dan akuntabilitas dari suatu
instansi/unit kerja. Keberhasilan pengukuran kinerja
suatu instansi/unit kerja sangat di tentukan oleh ketepatan
indikator kinerja yang di gunakan, sehingga evaluasi atas
kewajaran dan kebenaran dari indikator kinerja sangat di
perlukan.

Tujuan evaluasi:

Tujuan evaluasi atas indikator kinerja adalah sebagai
berikut:
1) Menilai bahwa indikator kinerja:
a) Ditetapkan untuk masing masing unsur yang
di ukur, seperti : pencapaian tujuan atau sasaran,
pelaksanaan program dan kegiatan, serta pada
tingkat unit-unit organisasi secara keseluruhan;
b) Dapat menunjukan adanya suatu efisiensi dalam
mengunakan sumber daya;
c) Menyangkut hal yang pokok, vital, penting,
dan menjadi prioritas di kaitkan dengan tujuan
organisasi;
d) Merupakan hasil dari manfaat keluaran atau
paling tidak keluaran dari aktivitas organisasi;
dan
e) Memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik;
serta
2) Memberikan rekomendasi perbaikan atas indikator
kinerja.

578

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Langkah evaluasi :
Langkah-langkah evaluasi atas indikator kinerja, antara
lain:
1. Dapatkan dokumen atau keputusan mengenai
penetapan indikator kinerja atau petunjuk dari
instansi/unit kerja yang lebih tinggi mengenai ukuran
atau indikator kinerja yang digunakan;
2. Teliti dan nilai, apakah indikator kinerja yang
digunakan:
a) Memenuhi ciri-ciri indikator yang baik dan
memadai, baik dari segi kualitas maupun
kuantitasnya.
b) Dapat menunjukan adanya suatu tingkat efisiensi
dalam menggunakan sumber daya.
c) Dapat menunjukan suatu keberhasilan atau
kegagalan.
d) Tepat untuk mengukur sesuatu dan selaras satu
sama lain di dalam struktur program organisasi;
3. Buat simpulan mengenai hasil penelitian tentang
evaluasi keabsahan, kewajaran,
dan ketetapan
penetapan indikator kinerja.

b. Evaluasi atas perencanaan kinerja



Tujuan evaluasi:
1) Menilai bahwa rencana kinerja digunakan sebagai
wahana untuk monitoring dan persiapan yang matang
dalam mengelola sumber daya dan meningkatkan
kinerja instansi ; dan
2) Memberikan rekomendasi rekomendasi perbaikan
atas perencanaan kinerja.

Langkah evaluasi:
Langkah-langkah atas evaluasi perencanaan kinerja, antara
lain :

SETDITJEN PHKA - 2012

579

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

1)

2)

580

Teliti dan nilai, apakah:


a) Dokumen rencana kinerja telah ditetapkan oleh
pimpinan instansi/unit kerja yang berwenang :
b) Proses penyusunan rencana kinerja telah
dilakukan secara partisipatif, sehingga merupakan
komitmen bersama;
c) Sasaran telah dijabarkan dalam target-target yang
nyata dan terukur;
d) Target ditetapkan sebelum tahun anggaran yang
direncanakan dimulai (teliti pula revisinya);dan
e) Rencana
kinerja
telah
mempertimbangkan
kemampuan sumber daya organisasi.
Buat simpulan penilaian.

c.

Evaluasi atas cara pengkuran kinerja


Tujuan evaluasi:
1) Menilai kewajaran dan ketetapan penilain kinerja
organisasi;
2) Menilai keandalan sistem informasi yang di gunakan
untuk pengumpulan data kinerja organisasi ;dan
3) Memberikan rekomendasi perbaikan atas cara
pengukuran kinerja.

Langkah Evaluasi:
Langkah langkah evaluasi atas cara pengukuran kinerja,
antara lain:
1) Teliti dan nilai, apakah:
a. Sistem informasi yang digunakan untuk
pengumpulan data mengandung pengendalian
intern yang baik.
b. Data dasar yang digunakan sebagai pembanding
dapat diandalkan.
c. Terdapat alternatif lain yang menggambarkan
tingkat kinerja yang ada.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

d.

2)

Pembanding yang digunakan memenuhi salah


satu atau lebih kriteria berikut:

Pembandingan
dengan suatu norma,
standar,atau target,misalnya persentase
target pengurangan biaya:

Pembandingan
antar
jasa
(intersevice),misalnya tingkat kematian antara
wilayah:

Pembandingan pemasok alternatif (alternatif
suppliers),misalnya
biaya
pembuangan
sampah per kantong per pemasok;

Pembandingan antara organisasi (inter
organization),misalnya jumlah staf bagian
gaji per 1000 pegawai di PDAM atau rasio
antara pendapatan dan biaya antar Dinas
Pariwisata Pemda;

Pembandingan antara waktu, misalnya
perubahan tehadap pola investasi sebelum
dan setelah adanya kebijakan baru/ tertentu;
dan

Pembandingan
dengan
program
lain,
misalnya dengan program sejenis.
Buat simpulan penilaian

d. Reviu atas hasil evaluasi instansi/unit kerja (meta


evaluation)

Reviu atas hasil instasi/unit kerja dapat dilakukan oleh
evaluator eksternal. Untuk tujuan efisiensi,pengulangan
evaluasi terhadap hal yang sama sebaiknya dihindarkan.

Evaluator eksternal dapat mengunakan hasil evaluasi
dari instansi/unit kerja yang dievaluasi dengan meneliti
metodologi, cakupan/lingkup,dan pengungkapan hasil
evaluasi, serta memberikan penjelasan secukupnya.

SETDITJEN PHKA - 2012

581

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

3 Atas penyajian informasi dalam LAKIP


Evaluasi atas penyajian informasi dalam LAKIP dapat dilakukan
dengan menelaah dokumen LAKIP dan menggali informasi
mengenal penggunaan informasi dalam LAKIP. Evaluasi ini
menitik beratkan pada format penyajian laporan dan isi informasi
yang dilaporkan dalam LAKIP.
Penyajian informasi dalam LAKIP yang baik adalah bahwa LAKIP
berisi pertanggungjawaban pimpinan instansi/unit kerja yang
dapat menggambarkan kinerja yang sebenarnya secara jelas dan
transparan, sesuai dengan prinsip penyusunan laporan, relevan,
konsisten, akurat, obyektif, dan wajar.
Tujuan evaluasi:
a. Menilai penyajian dan pengungkapan informasi dalam
LAKIP;
b. Menilai isi informasi dalam LAKIP;
c. Menilai penggunaan informasi dalam LAKIP; dan
d. Memberikan rekomendasi perbaikan.
Langkah evaluasi:
Langkah-langkah evaluasi atas penyajian informasi dalam LAKIP
meliputi:
a. Teliti dokumen LAKIP.
b. Teliti berbagai karakteristik isi informasi dalam LAKIP.
c. Teliti pengomunikasian LAKIP dan pemanfaatan LAKIP.
d. Buat simpulan penilaian.
C. EVALUASI ATAS AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI /
UNIT KERJA
Evaluasi kinerja instansi/unit kerja merupakan bagian dari
evaluasi LAKIP yang dilakukan secara lebih mendalam, karena
isi subtansi dalam LAKIP, terutama mengenai capaian kinerja
instansi/unit kerja,dievaluasi lebih seksama. Oleh karena LAKIP
berisi berbagai kebijakan, program, dan kegiatan instansi/
unit kerja, maka evaluasi terhadap kinerja instansi/unit kerja

582

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

dilakukan secara uji petik (sampling) dan bukan evaluasi


atas seluruh (keseluruhan populasi) kebijakan, program,
dan kegiatan instansi. Pendekatan, metode, dan teknik yang
digunakan dalam evaluasi program/kegiatan instansi/unit kerja
sangat bervariasi dan tergantung pada tujuan evaluasi yang
telah ditetapkan dengan mempertimbangkan kendala yang ada.
Evaluasi kinerja instansi/unit kerja bertujuan untuk meneliti
dan menilai capaian kinerja instansi/unit kerja (melalui
pelaksanaan kebijakan,program, dan kegiatan serta pencapaian
tujuan dan sasaran). Jika pelaksanaan kebijakan mencapai
keberhasilan, maka langkah selanjutnya adalah mereviu dan
menilai apakah misi instansi/unit kerja juga menunjukan
keberhasilan ( mission accomplishment).
Mengingat kendala dan keterbatasan sumber daya yang ada,
evaluasi terhadap kebijakan, program, dan kegiatan instansi/
unit kerja harus dilakukan dengan menggunakan pemilihan
uji petik (sample) yang sesuai dengan kondisi tersebut. Untuk
dapat menjawab pertanyaan evaluasi tertentu, para evaluator
dapat menggunakan metode uji petik dengan tujuan tertentu
(purposive sampling).
1. Evaluasi kegiatan

Pada dasarnya pelaksanaan evaluasi kinerja instansi/
unit kerja dapat dilakukan dengan mengevaluasi
kegiatan-kegiatan. Evaluasi ini diharapkan didapatkan
mengungkapkan proses dan hasil/produk/jasa atas
kegiatan yang dievaluasi secara jelas (service effort and
accomplishment).

Pelaksanaan evaluasi meliputi tahapan sebagai berikut :


a. Survei pendahuluan, untuk mengumpulkan data
umum dan latar belakang mengapa suatu kegiatan
dilakukan;

SETDITJEN PHKA - 2012

583

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

b.
c.
d.
e.

584

Memilih metode/teknik evaluasi dan mengembangkan


model;
Mengumpulkan data ;
Analisis dan interpretasi data; dan
Membuat simpulan dan rekomendasi.

Tujuan evaluasi :
a. Menilai keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang
dilaporkan dalam LAKIP :
b. Melihat kesesuaian realisasi capaian kinerja kegiatan
dengan program dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam rencana strategis ; dan
c. Memberikan rekomendasi perbaikan.

Langkah evaluasi:
Langkah-langkah evaluasi kegiatan yang dapat dilakukan
sebagai berikut:
a. Dapatkan dokumen dan informasi lainya tentang
pelaksanaan kegiatan, seperti: tahapan pelaksanaan
kegiatan (life cycle), apa yang dilakukan, siapa yang
melayani, dan sebagainya.
b. Identifikasi tujuan dari pelaksanaan kegiatan.
c. Identifikasi keluaran dan manfaat keluaran yang
diharapkan dari pelaksanaan kegiatan.
d. Dapatkan prosedur pengumpulan data yang dilakukan
evaluatan.
e. Identifikasi indikator- indikator yang digunakan untuk
mengukur kinerja kegiatan.
f. Identifikasi kesenjangan yang terjadi antara target
dengan realisasi,dan antara tingkat kinerja yang
diinginkan dengan tingkat kinerja nyata.
g. Teliti apakah terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pelaksanaan kegiatan.
h. Lakukan penilai apakah kegiatan yang dievaluasi
terkait dengan pencapaian tujuan/sasaran program.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

i.
j.

k.

Lakukan analisis trend dan pembandingan (benchmarking).


Lakukan konfirmasi/wawacara dengan obyek kegiatan
tentang pelaksanaan kegiatan serta manfaat kegiatan
bagi obyek kegiatan.
Buat simpulan hasil evaluasi kegiatan.

Semua teknik evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk


melihat efektivitas pencapaian sasaran tahunan
yang
telah ditetapkan. Dengan demikian akan dapat diperoleh
informasi yang komprehensif mengenai capaian sasaran
dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi
organisasi. Pembandingan bertujuan untuk mengetahui
kinerja organisasi dalam bisnisnya bila dibandingkan dengan
organisasi yang menjadi panutan untuk bidang kegiatan
organisasi yang bersangkutan. Sedangkan analisis trend
bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara capaian
suatu tahun dengan capaian tahun-tahun sebelumnya
secara keseluruhan sebagai bagian yang tidak terpisahkan.

2. Evaluasi program

Program merupakan kumpulan kegiatan/aktivitas yang
dimaksudkan untuk membersihkan kontribusi kepada
suatu tujuan strategis yang bersifat umum. Program
lazimnya dibagi menjadi sub-program dan kegiatankegiatan. Susunan hirarkis dari bagian-bagian tersebut di
sebut struktur program.

Suatu program terdiri dari beberapa unsur yaitu:


a. Tujuan (objective) dalam arti hasil dan manfaat keluaran
yang dikehendaki dikaitkan dengan identifikasi
kebutuhan (needs);
b. Sumber daya;
c. Strategi, aktivitas,dan proses ;
d. Pengolaan dan akuntabilitas; dan
e. Informasi kinerja.

SETDITJEN PHKA - 2012

585

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

586

Evaluasi program merupakan bagian dari evaluasi subtansi


isi LAKIP yang sudah mengarah pada evaluasi yang bersifat
makro serta mencakup berbagai variabel dan berbagai
bidang. Evaluasi kegiatan lebih bersifat mikro dan terbatas
pada hal-hal yang operasional.

Dalam menyusun desain evaluasi harus diperhatikan 3


(tiga) unsur penting yaitu;
a. Jenis informasi yang dibutuhkan;
b. Jenis pembanding yang digunakan; dan
c. Ukuran dan komposisi sampel yang digunakan.

Jenis jenis informasi yang dibutuhkan adalah :


a. Informasi yang bersifat deskriptif;
b. Informasi yang bersifat pertimbangan/penilaian
profesional (judgment); dan
c. Informasi yang bersifat interpretasi ( causal-effect
interpretatif ).

Informasi yang bersifat deskriptif adalah informasi


mengenai segala hal yang terjadi dalam pelaksanaan
program. Informasi tersebut dapat diperoleh dari jawaban
pertanyaan-pertanyaan antara lain sebagai berikut:
a. Bagaimana program dikelola?
b. Kegiatan apa saja yang dilakukan sebagai bagian dari
program ?
c. Bagaimana menyeleksi klien untuk ikut serta dalam
program?
d. Berapa banyak klien yang terlayani oleh program?

Informasi yang bersifat pertimbangan profesional adalah


informasi yang antara lain dapat menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan program:
a. Dikaitkan dengan standarnya ;
b. Dibandingkan dengan tujuan program;
c. Dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya;
SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

d.
e.

Dibandingkan dengan targetnya; dan


Dibandingkan dengan kompetitornya;

Pada dasarnya penggunaan data hasil pertimbangan


profesional (judgmental data ) dilakukan untuk mengukur
apakah suatu program telah dilaksanakan dengan cara
yang dikehendaki (intended manner ). Sedangkan sistem
monitoring terhadap hasil dan manfaat keluaraan biasanya
digunakan sebagai dasar untuk membuat pertimbangan
mengenai kinerja suatu program.

Informasi yang bersifat interpretatif adalah informasi yang


menjawab apakah manfaat keluaran yang dicapai/timbul
dapat diatributkan kepada program yang bersangkutan
melalui intepretasi informasi sebab-akibat .

Tujuan evaluasi, antara lain:


a. Menilai efisiensi kinerja pelaksanaan program yang
meliputi masukan,
proses, keluaran, adakalanya
termasuk manfaat keluaran pada tingkat yang paling
rendah (low- level out come ). Untuk suatu program
yang bersifat banyak tingkat (multi-level strategy),
dimana didalamnya terlibat lebih dari satu instansi/
unit kerja dalam mencapai tujuan program, evaluasi
program sangat bermanfaat dalam mendukung
sinkronisasi dan koordinasi pelaksanaan program.
b. Menilai apakah pelaksanaan suatu program telah
mencapai/menghasilkan dampak (midle-level s/d highlevel outcome )sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.
c. Memberikan bahan bagi pimpinan instansi/unit kerja
dalam menyajikan akuntabilitasnya.
d. Memberikan rekomendasi dalam rangka perbaikan
atau pengembangan pelaksanaan suatu program.

SETDITJEN PHKA - 2012

587

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Perbedaan tujuan evaluasi tersebut akan membawa


pengaruh kepada strategi, desain, serta waktu pelaksanaan
evaluasi.

Tahapan evaluasi:
1. Evaluasi program yang dilakukan sebagai riset terapan:
a. Analisis logika program.
b. Penyusunan kerangka acuan (TOR).
c. Desain evaluasi.
d. Pengembangan formula atau model analisis.
e. Pengumpulan data dan analisis
f. Pelaporan.
2.

588

Evaluasi program yang dilakukan secara praktis:


a. Reviu sistem.
b. Analisis logika program
c. Reviu pencapaian sasaran dan reviu indikator
kinerja.
d. Pengecekan hasil secara uji petik.
e. Pelaporan.

Evaluasi program dapat didesain dengan prioritas untuk


meneliti:
a. Efektivitas program ;
b. Efisiensi program ; dan
c. Kelayakan program;

Evaluasi efektivitas suatu program terutama dimaksudkan


untuk:
a. Mengukur hasil dan manfaat keluaran ;
b. Mengecek kembali faktor - faktor yang mempengaruhi
timbulnya hasil keluaran;
c. Memberikan interpretasi hubungan sebab-akibat
mengenai sejauh mana suatu program memberi
kontribusi kepada hasil keluaran.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Evaluasi efektvitas memfokuskan pada penilaian terhadap


masalah akuntabiltas dari suatu program pada akhir suatu
pelaksanaan program (summative evaluation).
Namun
evaluasi efektifitas dapat pula digunakan dalam rangka
perbaikan pelaksanaan program.

Evaluasi efektivitas sangat bermanfaat dalam memberikan


informasi yang berkaitan dengan keputusan-keputusan
yang diambil dan pertanyaan-pertanyaan seperti:
a. Apakah suatu program telah mencapai tujuan ?
b. Faktor faktor apakah yang kritikal terhadap
keberhasilan pencapaian hasil keluaran dari program ?
c. Perlukah suatu program dilakukan modifikasi guna
menghasilkan manfaat yang lebih baik ?
d. Perlukah suatu program diserahkan kepada pihak
luar/lain (contracted-out) agar secara biaya lebih
effektif (cost-effective)?

Ditinjau dari kuat lemahnya hubungan sabab-akibat yang


ada, secara garis besar terdapat 3 (tiga) desain evaluasi
efektivitas yang dapat digunakan, yaitu:
a. Desain eksperimental ( melalui eksperimen langsung );
b. Desain kuasi-eksperimental (melalui eksperimen
semu); dan
c. Desain non-eksperimental ( tidak melalui eksperimen).

Evaluasi efektivitas semakin ideal apabila menggunakan


jenis desain yang menitikberatkan pada pengambilan
kesimpulan berdasarkan kajian hubungan sebab- akibat
yang paling jelas/kuat, yaitu melalui eksperimen langsung.
Namun optimalisasi pemilihan ini dipengaruhi oleh
pertimbangan kemanfaatan, fisibilitas, serta pertimbangan
etika dan keadilan sosial.

Dalam evaluasi LAKIP, desain evaluasi terhadap efektivitas


program /kegiatan yang paling mungkin dan murah untuk
SETDITJEN PHKA - 2012

589

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

dilakukan adalah dengan desain non-eksperimental.


Sedangkan para pelaksana program diharapkan dapat
memakai desain lainnya yang dianggap dapat memenuhi
kebutuhan pimpinan instansi.
3. Evaluasi kebijakan

Kebijakan dapat didefinisikan sebagai keputusan suatu
organisasi (publik atau bisnis) yang bertujuan untuk
mengatasi permasalahan atau untuk mencapai tujuan
tertentu. Kebijakan berisi ketentuan-ketentuan yang dapat
dijadikan pedoman perilaku dalam;
a. Pengambilan keputusan lebih lanjut, baik yang harus
dilakukan oleh kelompok sasaran maupun organisasi
pelaksana kebijakan; dan
b. Penerapan dari suatu kebijakan yang telah ditetapkan,
baik dalam hubungannya dengan pembuat kebijakan
maupun sasaran kebijakan.

590

Tujuan evaluasi :
a. Menilai penerapan kebijakan ; dan
b. Membuat rekomendasi untuk perbaikan instrumen,
desain, dan penerapan program yang konsisten dengan
tujuan secara keseluruhan.

Langkah evaluasi :
Langkah- langkah evaluasi kebijakan dapat dilakukan
seperti berikut :
a. Pelajari formulasi kebijakan.
b. Pelajari metode dan langkah-langkah penerapan kebijakan.
c. Pelajari hasil kebijakan.
1) Buat peta permasalahan.
2) Operasikan model dan teknik-teknik evaluasi.
3) Kumpulan data, analisis, dan interpretasikan data.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

d.
e.
f.
g.

Pelajari konsisten antara kebijakan, program, dan


kegiatan yang yang ditetapkan.
Temukan masalah dengan membandingkan kondisi
yang ada dengan kondisi yang seharusnya.
Identifikasi kesulitan penerapan kebijakan dan
pelaporannya.
Buat simpulan hasil evaluasi.

Agar simpulan hasil evaluasi tersebut lebih efektif untuk


memperbaiki manajemen kinerja dan meningkatkan
akuntabilitas kinerja instansi/unit kerja yang dievaluasi,
maka juga perlu dilakukan reviu dan analisis secara
komprehensif
terhadap
faktor-faktor
yang
sangat
mempengaruhi kapasitas organisasi, akuntabilitas, dan
capaian kinerja instansi pemerintah/unit kerja terutama
yaitu:
1. Ketetapan tujuan, sasaran, dan strategi yang telah
ditetapkan.
2. Penataan organisasi, pembagian tugas, fungsi,
wewenang, dan tanggung jawab setiap unit kerja.
3. Ketepatan penempatan personil dalam pelaksanaan
tugas/jabatan berdasarkan kompetensinya.
4. Ketepatan efisiensi dan efektifitas mekanisme dan
prosedur kerja.
5. Ketepatan dalam pemilihan metode kerja.
6. Pemanfaatan gedung kantor, perlengkapan/peralatan,
termasuk jaringan informasi.
7. Pengelolaan sumber dana yang tersedia dan
pemanfaatan faktor-faktor potensial lainnya.

4. Evaluasi Kinerja Pengelolaan Keuangan



Evaluasi
terhadap
kinerja
pengelolaan
keuangan
dilaksanakan untuk diarahkan pada evaluasi terhadap
efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber dana keuangan
(anggaran). Analisis yang mengungkapkan pendanaan setiap

SETDITJEN PHKA - 2012

591

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

program dan kegiatan, hasil yang dicapai dan biaya per unit
hasil yang dicapai sangat membantu analisis efisiensi.
D. PENYIMPULAN DAN PERUMUSAN REKOMENDASI
Titik berat evaluasi LAKIP dapat dikelompokan menjadi, yaitu:
1. Evaluasi atas penerapan Sistem AKIP; dan
2. Evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi/unit kerja
Simpulan evaluasi hendaknya:
1. Menginformasikan secara fair dan seimbang hasil evaluasi
terhadap LAKIP yang telah dikemukakan instansi.
2. Mengarah kepada pemberian pernyataan mengenai apa
yang telah dilakukan evaluator untuk mencapai tujuan
evaluasi LAKIP (statement off position).
3. Memberikan saran atau perbaikan yang potensial bagi
peningkatan kinerja instansi/unit kerja dimasa mendatang.
Rekomendasi yang diberikan hendaknya disesuaikan
dengan permasalahan yang muncul dan dihadapi oleh
instansi/unit kerja bersangkutan yang bermanfaat bagi
peningkatan akuntabilitas kinerja.

592

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB IV
PELAPORAN HASIL EVALUASI
Pelaporan hasil evaluasi terhadap suatu LAKIP dituangkan
dalam Laporan Hasil Evaluasi (LHE) LAKIP. LHE ini secara garis
besar menyajikan informasi pelaksanaan penerapan sistem AKIP
dan evaluasi atas kinerja instansi/unit kerja yang dievaluasi.
LHE atas LAKIP yang sudah pernah dievaluasi menyajikan
pula informasi mengenai tindak lanjut hasil evaluasi tahun
sebelumnya, sehingga dapat diperoleh data yang dapat
diperbandingkan, dan dapat mengetahui perbaikan-perbaikan
yang telah dilakukan atas penerapan Sistem AKIP atau
peningkatan akuntabilitas kinerja instansi.
LHE dapat juga berbentuk bab yang dikenal dengan bentuk
penyajian yang panjang (long-form).
Secara garis besar, bentuk LHE atas LAKIP sebagai berikut:
Ikhtisar Eksekutif
Bab I: Pendahuluan
a. Dasar Hukum Evaluasi
b. Latar Belakang
c. Tujuan Evaluasi
d. Ruang Lingkup Evaluasi
e. Metodelogi Evaluasi
f. Lembaran Umum evaluatan
g. Gambaran Umum Penerapan Sistem AKIP
h. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Tahun Sebelumnya

(jika periode sebelumnya dievaluasi)
BAB II: Hasil Evaluasi
a. Evaluasi atas Penerapan Sistem AKIP
-
Evaluasi atas Perencanaan Strategis dan Rencana
Kinerja Tahunan
SETDITJEN PHKA - 2012

593

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

b.

594

-
Evaluasi atas Sistem Pengukuran Kinerja
-
Evaluasi atas isi informasi LAKIP
Evaluasi atas Kinerja Instansi
-
Lingkup Evaluasi Kinerja
-
Uraian Hasil Evaluasi Kinerja Instansi
-
Simpulan atas Evaluasi Kinerja Instansi
-
Lampiran

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB V
PENUTUP
Evaluasi LAKIP merupakan bagian dari siklus managemen
instansi pemerintah. Dengan ditetapkannya Pedoman Umum
Evaluasi LAKIP, diharapkan para evaluator mempunyai acuan
yang sama dalam melaksanakan evaluasi LAKIP. Namun
demikian, diharapkan para evaluator juga dapat menggunakan
inovasi-inovasi baru dan mengembangkannya secara terusmenerus dalam melakukan evaluasi LAKIP.
Pada akhirnya keberhasilan pelaksanaan evaluasi LAKIP
diharapkan dapat mencapai tujuan dari Sistem AKIP itu sendiri,
yaitu terjadinya peningkatan kinerja instansi/unit kerja yang
dievaluasi dan peningkatan akuntabilitasnya.

SETDITJEN PHKA - 2012

595

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

LAMPIRAN ; 1

Beberapa Penjelasan mengenai Evaluasi

Evaluasi adalah proses pengumpulan dan analisis data


secara sistematis yang diperlukan dalam rangka pengambilan
keputusan, GAO ( 1992:4). Evaluasi
akan menghasilkan
umpan balik dalam kerangka efektivitas pelaksanaan kegiatan
organisasi.
Menurut Department of Health & Human Services, evaluasi adalah
proses untuk mengumpulkan informasi. Sebagaimana dengan
proses pada umumnya, evaluasi harus dapat mendefinisikan
komponen-komponen fase dan teknik yang akan dilakukan.
Pengertian lain dikemukakan oleh Peter H, Ross (1993:5 )
menyebutkan bahwa evaluasi merupakan aplikasi penilaian
yang sistematis terhadap konsep, desain, implementasi, dan
manfaat aktivitas dan program dari suatu instansi pemerintah.
Dengan kata lain, evaluasi dilakukan untuk menilai dan
meningkatkan cara-cara dan kemampuan berinteraksi instansi
pemerintah yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerjanya,
Evaluasi adalah kegiatan penilaian yang dilandasi semangat
audit internal untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja suatu
instansi pemerintah. Kegiatan audit dilakukan melalui suatu
analisis yang kritis dan investigatif atas proses dan hasil-hasil
yang dicapai instansi pemerintah dengan mengunakan ukuran
ukuran (kriteria) yang telah distandarisasikan. Auditing berfokus
pada pengujian kebenaran atas dokumen dan bukti-bukti dasar
yang mendukung suatu informasi /laporan yang disampaikan .
Evaluasi mengimplementasikan teknik ,fokus, dan tanggung
jawab yang berbeda dengan audit. Fokus utama evaluasi adalah
untuk menghasilkan simpulan dalam bentuk umpan balik
bagi pimpinan dan staf sehingga dapat terus mengarahkan
pencapaian visi yang telah dtetapkan. Evaluasi dilakukan bukan
hanya sekedar membandingkan antara yang terjadi dengan
yang seharusnya, akan tetapi lebih jauh lagi mengaitkan

596

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

terhadap kondisi lingkungan secara utuh. Untuk itu, evaluasi


memanfaatkan informasi-informasi bukan hanya berasal dari
instansi yang dievaluasi, akan tetapi informasi dari sumber
lain juga akan sangat berguna untuk memperkuat simpulan
hasil evaluasi. Pengumpulan data di luar yang tersedia pada
instansi yang diperiksa dapat dilakukan melalui suatu tahaptahapan penelitian. Tanggung jawab pelaksanaan evaluasi
bukan pada apakah informasi yang disediakan itu benar atau
salah, atau sesuaitidak dengan peraturan yang berlaku, tetapi
lebih diarahkan pada perbaikan implementasi kegiatan untuk
mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.
Dalam pedoman ini, evaluasi LAKIP merupakan perkembangan
dari suatu audit atas kinerja organisasi dengan dukungan
informasi dan pengumpulan data melalui riset terapan (applied
research). Dengan pendekatan yang demikian ini ,simpulan
hasil evaluasi akan lebih komprehensif untuk melihat organisasi
dan kontrubsinya pada peningkatan kinerja pemerintah secara
keseluruhan. Pola pendekatan yang demikian akan mendukung
simpulan hasil evaluasi yang lebih menyuruh (makro) sehingga
dapat menghindari resiko bias yang besar.


SETDITJEN PHKA - 2012

597

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

LAMPIRAN: 2

REVIU INDIKATOR KINERJA

Pendahuluan
Indikator kinerja adalah ukuran-ukuran yang menggambarkan
seberapa jauh suatu program/kegiatan mencapai tujuannya.
Indikator memberikan penjelasan secara khusus apa yang
akan diukur untuk menentukan apakah tujuan sudah tercapai.
Indikator kinerja dapat bersifat kuantitatif atau bersifat kualitatif.
Indikator kinerja adalah inti sistem pengukuran kinerja. Indikator
kinerja mendefinisikan data yang akan dikumpulkan untuk
mengukur kemajuan dan memungkinkan hasil nyata yang
dicapai dalam suatu kurun waktu dibandingkan dengan hasil
yang direncanakan. Jadi, indikator kinerja adalah suatu alat
manajemen yang penting untuk menciptakan keputusan berbasis
kinerja mengenai strategi program dan kegiatan. Di samping
itu, indikator kinerja juga dapat digunakan untuk memberikan
orientasi dan motivasi kepada pegawai dalam mencapai tujuan,
mengkomunikasikan hasil yang dicapai suatu instansi kepada
pihak yang berkepentingan (stakeholders) dan melaporkan hasil
capaian kinerja instansi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Reviu Terhadap Indikator Kinerja
1. Reviu terhadap masing-masing Indikator Kinerja

Reviu indikator kinerja dilakukan dengan melakukan
penilaian terhadap kualitas dari masing-masing indikator
kinerja yang ditetapkan oleh suatu organisasi/instansi,
yaitu dengan melihat pemenuhan kriteria indikator kinerja
yang baik. Kriteria indikator kinerja yang baik adalah:
a. Langsung. Suatu indikator kinerja harus mengukur
sedekat mungkin dengan hasil yang akan diukur.
Indikator kinerja tidak seharusnya dikaitkan pada
tingkat lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan
dengan hasil yang diukur.

598

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Contoh:
Hasil yang akan diukur

Indikator kinerja

Peningkatan pengunaaan
metode keluarga berencana

a. banyaknya alat kontrasepsi yang


digunakan
b. Banyaknya penyuluhan
penggunaan alat kontrasepsi
yang dilakukan oleh BKKBN

Banyaknya alat kontrasepsi yang digunakan


adalah ukuran langsung dari suatu hasil (outcome)
peningkatan penggunaan metode keluarga berencana.
Tetapi banyaknya penyuluhan penggunaan alat
kontrasepsi yang dilakukan oleh BKKBN, bukanlah
ukuran langsung dari suatu hasil (outcome) tetapi
baru merupakan ukuran dari suatu output.
Jika tidak memungkinkan untuk menggunakan
pengukuran langsung, maka satu atau lebih indikator
pengganti mungkin dapat digunakan. Misalnya, kadangkadang data yang valid dalam pengukuran langsung
tidak dapat diperoleh sesuai yang diperlukan instansi,
maka diperlukan indikator pengganti agar dapat untuk
memberikan informasi mengenai kemajuan suatu hasil
pada saatnya.
Pengukuran pengganti adalah pengukuran pengganti
yang dihubungkan dengan hasil dengan menerapkan
satu atau lebih asumsi.

SETDITJEN PHKA - 2012

599

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Contoh:
Hasil yang akan diukur
Peningkatan pendapatan
masyarakat di suatu wilayah
desa

b.

600

Indikator Kinerja
Indikator Kinerja langsung
tingkat pendapatan
masyarakat
Indikator kinerja pengganti
yang mungkin dapat
digunakan
Prosentase keluarga di desa
yang rumahnya berlantai semen
Prosentase keluarga di desa
yang memiliki radio,sepeda, atau
televisi
Asumsi yang digunakan :
Apabila suatu keluarga memiliki
pendapatan yang lebih, mereka
akan membeli barang tertentu
seperti yang dikemukakan di
atas.
Apabila bukti menyakinkan dan
asumsinya adalah memadai(
misaldi tempat lain) maka
indikator kinerja pengganti
dapat merupakan indikator
kinerja yang memadai,
meskipun tidak seakurat
pengukuran langsung

Obyektif.
Indikator yang obyektif tidak memiliki kerancuan/
keraguan (ambiguitas) mengenai apa yang akan diukur
dan memiliki relevansi yang kuat dengan yang diukur.
Obyektif suatu indikator ditentukan oleh jenis indikator
tersebut. Untuk indikator makro, dapat dikatakan
obyektif apabila memiliki satu atau lebih dimensi
dan tepat secara operasional, dimana setiap dimensi
yang ada dapat menggambarkan suatu fenomena
tertentu setiap saat . Sedangkan indikator mikro,
dapat dikatakan obyektif apabila hanya memiliki satu
dimensi dan tepat secara operasioanal.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Tepat secara operasional artinya tidak ada


kerancuan/keraguan (ambiguitas) atas data apa yang
akan dikumpulkan untuk suatu indikator .
Contoh makro :
Indikator Kinerja
Indeks pembangunan manusia

Keterangan
Tepat, karena untuk
menggambarkan kesejahteraan
sosial suatu daerah tertentu
diukur dari sejauh mana
pemerintah berhasil meningkatkan
kualitas pembangunan manusia
yang memiliki dimensi antara
lain : mutu pendidikan, derajat
kesehatan, dan pendapatan
perkapita masyarakat.

Indeks Williamson

Tepat karena untuk


menggambarkan pemerataan
pembangunan ekonomi suatu
daerah di wilayah tertentu yang
memiliki dimensi : pertumbuhan
ekonomi dan pemerataan
pembangunan.

Contoh mikro :
Indikator Kinerja
Jumlah perusahaan eksportir
yang berhasil.

Jumlah perusahaan
eksportir yang mendapatkan
peningkatan sebesar 5%

Keterangan
Masih argumentatif, karena
pengertian eksportir yang berhasil
masih mengandung beberapa
dimensi dan kurang tepat secara
operasional, sehingga dapat
menimbulkan bias.
Lebih tepat dibandingkan poin
a, karena pengertian eksportir
yang berhasil hanya memiliki
satu dimensi dan tepat secara
operasional sehingga tidak bias.

SETDITJEN PHKA - 2012

601

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

c.

Spesifik.
Indikator kinerja harus sesuai dengan program dan
atau kegiatan sehingga mudah dipahami dalam
memberikan informasi yang tepat tentang hasil atau
capaian kinerja dari kegiatan dan atau sasaran.
Contoh:

Sasaran
Meningkatkan
tingkat
kualitas
pendidikan
masyarakat

602

Indikator Kinerja
1. Jumlah
masyarakat
yang melek
huruf dalam
tahun X
mencapai a%
2. Tingkat
partisipasi
pendidikan
masyarakat
(SD,SLTP.
SLTA,PT)
dalam tahun
x mencapaian
a%.
3. Tingkat
ketersediaan
sarana
pendidikan
dan tenaga
pengajar
dalam tahun
x mencapai
a%

SETDITJEN PHKA - 2012

Pengukuran
Jumlah
penduduk
yang dapat
membaca
huruf latin/
jumlah
penduduk.
Persentase
jumlah
murid (SD,
SLTP, SLTA,
PT) terhadap
jumlah
penduduk
usia sekolah
(SD, SLTP,
SLTA, PT)
Jumlah
murid (SD,
SLTP, SLTA,
PT)/ jumlah
ruangan
kelas (SD,
SLTP, SLTA,
PT) jumlah
murid (SD,
SLTP, SLTA,
PT)/jumlah
guru (SD,
SLTP, SLTA,
PT)

Keterangan
Indikator
Kinerja satu
sampai
tiga dapat
dikategorikan
spesifik

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

d. Cukup. Sebagai suatu kelompok indikator kinerja


dan indikator-indikator pendukungnya seharusnya
secara cukup dapat mengukur hasil. Pertanyaan yang
sering dikemukakan adalah: Berapa indikator kinerja
yang harus digunakan untuk mengukur suatu hasil?
Jawaban atas pertanyaan tersebut tergantung pada a)
kompleksitas hasil yang akan diukur, b) sumberdaya
yang tersedia untuk memonitor kinerja; dan c) jumlah
informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan
yang memadai. Untuk hasil yang sifatnya langsung
dapat diketahui serta mempunyai pengukuran yang
benar dan terbukti, satu indikator sudah dapat
dianggap cukup. Namun untuk hasil yang sifatnya
tidak langsung, satu indikator mungkin tidak cukup,
sehingga perlu beberapa indikator untuk mengukur
hasil. Untuk menentukan beberapa indikator yang
akan digunakan perlu dipertimbangkan keseimbangan
antara sumber daya yang tersedia untuk pengukuran
kinerja dan jumlah informasi yang diperlukan manajer
untuk membuat keputusan yang memadai. Namun
demikian hindari terlalu banyak indikator.

Contoh:

Satu sasaran dengan satu Indikator Kinerja
SASARAN
Meningkatkan
tingkat partisipasi
pendidikan
masyarakat sebesar
% dalam tahun
200x

INDIKATOR
KINERJA
Tingkat partisipasi
pendidikan
masyarakat
(SD,SLTP,SLTA,PT)
dalam tahun 200 x

CARA PENGUKURAN
Persentasen jumlah
murid (SD, SLTP,
SLTA, PT)terhadap
jumlah murid (SD,
SLTP, SLTA, PT)

SETDITJEN PHKA - 2012

603

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Satu sasaran dengan beberapa Indikator Kinerja

Sasaran

Indikator Kinerja

Cara Pengukuran

Meningkatan
Perekonomian
Daerah

Dimensi Nilai
Tambah jumlah
PDRB dalam tahun
200X B(RP MIlyard)
Angka persentase
Laju Pertumbuhan
PDRB tahun 200X
tingkat distribusi
pendapatan
masyarakat
Investasi
Jumlah Investasi
Domestik dalam
tahun 200X (RP
Miliyar) Angka
Persentase Laju
Pertumbuhan
investasi tahun 200X
PAD
Jumlah angka
PAD tahun 200X
(RP Miliyard)Laju
Pertumbuhan PAD
tahun 200X

Produk Domestik Regional


Bruto (Rp Milyar) %
kenaikan dibandingkan
tahun lalu penggunaan
rumus koefisien gini

Pembentukan Modal Tetap


Bruto
% Kenaikan Investasi
dibanding tahun lalu

Jumlah PAD ( RP Miliyard)


% Kenaikan PAD
dibanding tahun lalu

e. Dapat dikuantifikasi, jika mungkin


dan dapat
diobservasi
sesuai
karakteristik
hal
yang
diinformasikan. Indikator kuantitatif adalah indikator
dalam rangka (jumlah atau prosentase nilai dolar,
tonase dlsb). Indikator kualitatif adalah Indikator yang
bersifat pengamatan deskriptif (pendapatan ahli atas
suatu kekuatan instansi atau penjelasan mengenai
suatu perilaku). Meskipun indikator kuantitatif tidak
lebih obyektif, ketepatan angkanya memungkinkan
kesempatan atas data mengenai hasil, dan biasanya
lebih disukai. Namun meskipun indikator kuantitatif
yang efektif digunakan. Indikator kualitatif dapat
mendukung angka dan prosentase dengan kekayaan

604

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

yang dimiliki informasi yang menghidupkan hasil


program.

Contoh :

Hasil yang
akan diukur
Kualitas
Hidup

Indikator Kinerja

Keterangan

Indeks Pembangunan
Manusia (HDI)
(Angka rata-rata
kualitas SDM)

Kuantitatif dapat diukur


dan diobservas
Kuantitatif dapat diukur
dan diobservasi

Populasi pendudukan di
perkotaan ( prosentase
pendudukan yang
tinggal di perkotaan
terhadap total
penduduk)

Kualitatif dapat diukur


dan diobservasi

Kualitas pelayanan
kesehatan.
( Tingkat pelayanan
kesehatan di daerah
/provinsi menurut
masyarakat. Dengan
memberikan kuesioner kepada masyarakat
yang ditentukan sebagai
responden)
Kapasitas
SDM

f.

Tingkat Pengetahuan
aparatur
Tingkat kepercayaan
masyarakat pada
aparatur

Kualitatif sulit cukur


dan di observasi
Kualitatif, sulit diukur
dan diobservasi

Dirinci/dipilah, jika mungkin. Merinci/memilah


hasil program di angkat masyarakat dari segi
jenis kelamin, umur, lokasi, atau dimensi lainnya
biasanya penting dari sudut pandang manajer.
Pengalaman menunjukkan pengembangan kegiatan

SETDITJEN PHKA - 2012

605

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

sering memerlukan pendekatan yang berbeda untuk


kelompok yang berbeda dan mempengaruhi kelompok
tersebut dengan cara yang berbeda. Data yang terinci
membantu menelusuri apakah kelompok tertentu
berpartisipasi atau tidak, dan manfaat melibatkan
kelompok tersebut dalam kegiatan. Oleh karena itu,
adalah baik bahwa indikator kinerja yang baik harus
sensitive terhadap perbedaan tersebut.

Contoh :

Indikator Kinerja
tidak dirinci

Indikator Kinerja yang dirinci

Tingkat Partisipasi
pendidikan

Angka
Angka
Angka
Angka
Angka
Angka

Rasio jumlah guru


terhadap murid

Rasio jumlah guru terhadapa murid SD


Rasio jumlah guru terhadap murid
SLTP
Rasio jumlah guru terhadap murid
SMU+SMK
Rata-rata nilai ujian akhir nasional SD
Rata-rata nilai ujian akhir nasional
SLTP
Rata-rata nilai ujian akhir nasional
SMU+SMK
Rasio guru layak mengajar SD
Rasio guru layak mengajar SLTP
Rasio guru layak mengajar SMU+SMK
Rasio ketidak sesuaian guru terhadap
mata pelajaran


Mutu hasil
pendidikan

Rasio kualitas guru

g.

606

partisipasi
partisipasi
partisipasi
partisipasi
partisipasi
partisipasi

kasar
kasar
kasar
kasar
kasar
kasar

SD
SLTP
SLTA
SD
SLTP
SMU+ SMK

Praktis. Indikator kinerja dikatakan praktis apabila


data dapat diperoleh pada saat yang tepat dengan
biaya yang wajar. Manajer memerlukan data yang
dapat dikumpulkan setiap kali dibutuhkan untuk
memberikan informasi kepada mereka mengenai suatu

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

progres dan untuk mempengaruhi keputusan. Instansi


harus menyadari bahwa untuk mendapatkan informasi
kinerja yang berguna akan mengeluarkan biaya yang
wajar, bukan berlebihan. Berdasarkan pengalaman
instansi biaya evaluasi kinerja tersebut jumlahnya
antara 3-5% dari jumlah sumber daya program.
h.

Dapat diyakini. Pertimbangan terakhir dalam memilih


indikator kinerja adalah apakah kualitas data yang
diperoleh telah cukup memadai untuk pengambilan
keputusan. Namun yang menjadi pertanyaan
selanjutnya adalah tentang standar kualitas data yang
bagaimana yang diperlukan akan berguna?. Data yang
diperlukan seorang manajer program untuk membuat
keputusan yang baik mengenai suatu program tidak
perlu setara dengan standar rigid yang dicari ilmuwan
sosial.

Contoh :
Data tentang jumlah penduduk yang terserang penyakit
demam berdarah di suatu wilayah untuk kepentingan
instansi dinas kesehatan, data dapat diperoleh cukup
dengan suatu survei singkat dengan biaya kecil dan
tidak perlu penelitian yang rumit.

Sebaliknya data tentang dampak Program Pengurangan


Subsidi BBM bagi masyarakat tidak cukup hanya
dilakukan dengan suatu survei yang sederhana saja,
tetapi diperlukan suatu penelitian yang mendalam.

Hal-hal lain yang juga harus diperhatikan evaluator


dalam melakukan Reviu masing-masing indikator
kinerja adalah:
1. Meyakinkan apakah indikator kinerja ditetapkan
melalui proses konsultasi yang memadai dengan

SETDITJEN PHKA - 2012

607

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

2.

3.

pihak internal maupun dengan pihak eksternal


instansi sesuai dengan aspek yang ditetapkan
indikator kinerjanya. Agar tetap dapat berfungsi
dengan baik seharusnya indikator kinerja direviu
secara berkala dan berkesinambungan sehingga
tetap dapat dipercaya sebagai bagian dari suatu
sistem pengukuran kinerja yang handal.
Waktu dan biaya merupakan aspek penting yang
harus dipertimbangkan dalam pengumpulan data
agar tercipta efektivitas biaya (cost-effectivness),
sehingga perlu dianalisis apakah penetapan
indikator kinerja juga telah mempertimbangkan
pengumpulan datanya. Di samping itu indikator
kinerja ditetapkan dengan persetujuan pimpinan
untuk
mendapatkan
komitmen
pimpinan,
khususnya dalam alokasi sumber-sumber daya
instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan.
Meyakini apakah indikator kinerja yang telah
ditetapkan telah dikomunikasikan pada setiap
tingkatan unit organisasi yang terkait untuk
mengetahui dan menetapkan pihak yang
bertanggung jawab dalam mencapai target kinerja
dan untuk memperbaiki kinerja. Jika terdapat
lebih dari satu organisasi yang berkepentingan
terhadap satu indikator kinerja, maka harus
ditentukan unit organisasi yang berfungsi sebagai
leader dalam pencapaian target.

2. Reviu Terhadap Satu Set Indikator Kinerja



Selain melakukan reviu terhadap masing-masing indikator
kinerja. Hal ini perlu dilakukan karena penetapan indikator
kinerja oleh suatu organisasi harus melihat konteks
penggunaannya. Satu set indikator kinerja yang digunakan
untuk mengukur keberhasilan suatu program tentulah

608

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

berbeda dengan satu set indikator kinerja yang digunakan


di dalam mengukur keberhasilan organisasi/unit kerja.
contoh :
Sasaran : Menurunnya tingkat kematian ibu dan anak
Program/
Kegiatan
Program
Imunisasi

Indikator Kinerja

Keterangan

Cakupan imunisasi campak


Cakupan imunisasi hepatitis B
Cakupan imunisasi BCG
Cakupan perbaikan gizi ibu dan
anak
5) Angka kematian ibu hamil/
melahirkan
6) Angka kematian anak
7) Banyaknya ibu hamil yang
memeriksa diri sedini mungkin
8) Banyaknya posyandu aktif
9) Banyaknya instrumen dan
media penyuluhan kesehatan
10) Banyaknya kader posyandu
11) Rasio antara jumlah dokter
dengan jumlah pendudukan .
12) Rasio tempat tidur rumah sakit
dengan penduduk

Indikator satu
(1) sampai
dengan dua
belas(12)
merupakan
satu set
indikator
kinerja untuk
mengukur
keberhasilan
program
imunisasi

1)
2)
3)
4)

Reviu terhadap satu set indikator kinerja dilakukan dengan


meneliti atau menelaah duabelas (12) indikator kinerja yang
digunakan untuk mengukur keberhasilan program imunisasi
dengan mempertimbangkan karakteristik kualitas indikator
kinerja yang baik, penting dan menjadi prioritas program.
Dari ke duabelas indikator kinerja tersebut setelah diteliti/
ditelaah mungkin indikator yang tepat untuk mengukur
keberhasilan dan kegagalan program imunisasi hanya 8
(delapan) indikator kinerja.

SETDITJEN PHKA - 2012

609

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

3. Reviu Terhadap Keselarasan Indikator Kinerja



Reviu terhadap keselarasan indikator kinerja dilakukan
dengan meneliti atau menelaah keselarasan indikator
kinerja antar komponen Renstra dan keselarasan indikator
kinerja unit organisasi yang terkait dalam mencapai suatu
sasaran dan tujuan yang sama.

Dalam meneliti/menelaah keselarasan indikator kinerja
antar komponen Renstra, evaluator harus memperhatikan
gambar berikut:
Penetepan indikator kinerja
tujuan/sasaran membuat penilaian
atas pencapaian tujuan/sasaran
dapat dilakukan secara langsung dan
objektif

Tujuan Stratejik

Indikator
Kinerja

Sasaran Stratejik

Indikator
Kinerja

Program

Kegiatan

Indikator
Kinerja
Keselarasan indikator kinerja pada
kegiatan dan tujuan /sasaran harus
selalu dijaga agar memastikan bahwa
pelaksanaan kegiatan memang
mendukung pencapaian tujuan atau
sasaran organisasi

Gambar : Keterkaitan indikator kinerja dalam komponen


Renstra

610

Hal lain yang harus diperhatikan dalam reviu satu set


indikator kinerja ini adalah permasalahan bahwa jumlah
indikator harus cukup memadai dibandingkan kebutuhan
akan pengukuran kinerja. Jumlah indikator lebih dari satu
tidak menjadi masalah sepanjang bisa memenuhi fungsinya
dalam memberikan informasi untuk perbaikan kinerja. Jadi
banyak sedikitnya indikator kinerja memang tergantung

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

kebutuhan manajemen. Batasan angka yang lazim dipakai


sebagai norma untuk menentukan jumlah indikator kinerja
sebenarnya tidak ada. Tiga, empat atau lima indikator
saja mungkin bisa dianggap baik. Akan tetapi sebaliknya,
sepuluh, lima belas atau seratus juga mungkin saja baik,
asal bisa mengelola dan menggunakannya.
Untuk meneliti/menelaah keselarasan indikator kinerja
unit organisasi yang terkait dalam mencapai suatu sasaran
dan tujuan yang sama, evaluator harus memperhatikan
gambar berikut :
Keselarasan Renstra dalam
Lingkungan Pemerintah Daerah
Melalui Kesalarasan IK

Propeda
Renstra

Indikator
Pemerintahan
Daerah

Sekretariat
Daerah
Unit
Mandiri

Badan Badan

Unit
Mandiri

Renstra
Pemda

Dinas dinas

kinerja

Renstra
Unit kerja

Unit
Mandiri

Gambar : Keterkaitan indikator kinerja antar unit organisasi


yang terkait

Untuk melihat keterkaitan dan keselarasan antar


indikator kinerja evaluator dapat menggunakan metode
analisis kualitatif dan metode analisis kuantitatif.
Metode analisis kualitatif dapat dilakukan dengan logika

SETDITJEN PHKA - 2012

611

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

program(program logic) dan metode analisis kuantitatif


dapat dilakukan dengan metode statistik.

Contoh: Keselarasan Indikator Kinerja dalam Komponen


Renstra

Komponen
Renstra
Tujuan
Strategis

612

Rumus
komponen
Renstra
Meningkatnya
tingkat
kualitas
pendidi kan
masyarakat

Sasaran
strategis

Meningkatnya
tingkat
melek huruf
masyara kat

Program
dan
kegiatan

Pendidi kan
anak-anak
putus sekolah
di luar
sekolah

SETDITJEN PHKA - 2012

Indikator kinerja

Jumlah
masyarakat
yang melek
huruf dalam
tahun x
mencapai a%
Tingkat
partisipasi
pendidikan
masyarakat
(SD, SLTP,
SLTA, PT)
Tingkat
ketersediaan
sarana
pendidikan
dan tenaga
pengajar
dalam tahun x
mencapai a%
% masyarakat
yang melek
huruf latin
dalam tahun
200x sebesar
..orang
Jumlah anak
anak putus
sekolah yang
mengikuti
pendidikan di
luar sekolah
dalam tahun
20xx sebesar
orang

Keterangan
Secara logis
terdapat
keselarasan
antara indikator
kinerja tujuan
sasaran dan
program/
kegiatan.

Rasio puskesmas
terhadap jumlah
penduduk
Jumlah masyarakat
yang mempu nyai
akses pelayanan
kesehatan

Terjalinya mitra
usaha dan terbentuk
nya pokja Kemitraan

Meningkatnya
pertumbuhaan
Industri dan
Perdaga-ngan

Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat

Indikator kinerja

Peningkatan
produksi sektor
perkebunan : padi
a% palawija b% dan
sayuran-mayur %

Sasaran

Meningkatkanya
Produktivitas
Tanaman
pangan dan
holtikul tura

Provinsi

Meningkatnya
pelayanan
kesehatan

pembangunan
puskesmas di
kecamatan
jumlah masyarakat yg
berobat bantuan PMTAS
Perbaikan gizi ibu hamil
Jumlah pemantau
status gizi

Teridentifikasi nya
usaha kecil
Terselenggaranya tamu
usaha kegiatan

Meningkatnya
pemberdayaan
Industri Kecil
dan Menengah
(PIKM)

Indikator kinerja
Luas Balai Benih Induk
(BBI)yg di sempurnakan
Luas lahan yang
dibantu Saprodi

Meningkatnya
sarana dan
prasana tanaman
pangan

Sasaran

Unit kerja

Contoh: Keselarasan indikator kinerja antar unit organisasi

Pemerintahan

Unit kerja
Dinas
Kesehatan

Unit kerja
Dinas
perindus
trian dan
perdagangan

Unit kerja
Dinas
tanaman
pangan

keterangan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

613

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

4.

Reviu Terhadap Capaian Indikator Kinerja


Reviu terhadap capaian indikator kinerja dilakukan
dengan melakukan pembandingan antara realisasi
suatu capaian dengan target yang ditetapkan dalam
rencana, standar, patok duga (benchmark) atau
dengan realisasi pencapaian periode yang lalu. Cara
yang digunakan dalam melakukan reviu ini sama
saja dengan reviu pencapaian sasaran, yang intinya
menggunakan analisa celah kinerja (performance
gap analysis), yaitu membandingkan dan kemudian
mencari informasi mengapa terjadi perbedaan (gap)
antara realisasi capaian dengan data pembandingnya.
Analisis tersebut dapat dilakukan dari berbagai aspek
yang meliputi aspek: kebijakan, strategi, organisasi,
perencanaan, penganggaran, ketatalaksanaan, metode
kerja, SDM, peralatan, pelaksanaan, pelaporan,
pengawasan, budaya kerja, sistem informasi dan
komunikasi, dan lain-lain.

Hal yang cukup sulit adalah menentukan simpulan


terhadap hasil pengukuran capaian indikator kinerja ini
secara keseluruhan. Terdapat beberapa cara yang bisa
ditempuh oleh evaluator dalam menyimpulkan hasil
pengukuran pencapaian indikator kinerja ini secara
keseluruhan, yaitu:
1.

2.

614

Menghitung rata-rata semua capaian indikator


kinerja yang ada, dengan
perhitungan ratarata sederhana;
Menentukan hal-hal yang penting (milestone)
dari kegiatan atau programnya
terlebih
dahulu, kemudian melihat beberapa indikator
penting
didalamnya,
baru
kemudian
secara kualitatif menentukan tingkat capaian
(accomplishment) atau keberhasilan organisasi.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

3.

Menentukan beberapa indikator penting saja,


kemudian membuat daftar (list)-nya
dan
menyimpulkan secara umum berdasarkan nialai
(angka)
capaian
individual,
dengan
mempertimbangkan frekuensi (modus) dan
tingginya nilai.

Cara yang pertama sekedar penyederhanaan yang


kurang baik, tapi sangat mudah untuk dilakukan.

Cara kedua bisa jadi evaluator sendiri tidak dapat


melakukan dengan baik, sehingga cara kedua ini tidak
disarankan.

Cara ketiga, dapat juga dilakukan oleh evaluator, akan


tetapi sangat dianjurkan untuk melakukan proses
konsultasi pada pihak ketiga yang ahli dalam bidang
ini atau paling tidak berkonsultasi dengan seluruh
tingkatan tim, yaitu ketua tim, supervisor, wakil
penanggung jawab dan penanggung jawab evaluasi.

Setelah dilakukan pembandingan antara realisasi


suatu capaian dengan rencana, standar, patok duga
(benchmark) atau dengan realisasi pencapaian periode
yang lalu, maka evaluator harus melakukan analisis
terhadap angka capaian kinerja.
Apabila target rencana kinerja tidak tercapai maka
harus ditelaah penyebab tidak tercapainya target
rencana kinerja tersebut, untuk memberikan saran
perbaikan.

SETDITJEN PHKA - 2012

615

616

Indikator
Kinerja Sasaran
4

Target
Tahun 200x

Program/Kegiatan

Indikator
Kinerja
2

Target
200x
3

Analisis pencapaian sasaran tahun 200x

Sasaran

No

Analisis pencapaian sasaran tahun 200x

Realisasi
200x
4

Realisasi
Tahun 200x

% Gap

% Gap

Analisis

Analisis

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

LAMPIRAN : 3

REVIU PENCAPAIAN SASARAN


Reviu pencapaian sasaran organisasi instansi beserta indikator
kinerja dan targetnya, dilakukan dengan membandingkan
antara target-target dengan realisasinya dan kemudian jika
program dan atau kegiatan ini dilaksanakan dalam jangka
waktu beberapa tahun atau sepanjang waktu (multi-years),
maka perlu dibandingkan dengan realisasi tahun lalu. Reviu
pencapaian sasaran ini juga digunakan untuk menguji secara
lebih mendalam keselarasan sasaran yang ditetapkan dengan
tujuan maupun visi dan misi organisasi instansi. Disamping
itu, reviu ini dilakukan dengan meneliti ukuran kinerja atau
indikator kinerja yang dipakai dalam mengukur keberhasilan
pencapaian sasaran ini.
Dengan demikian, reviu pencapaian sasaran tidak terlepas dari
reviu dan studi terhadap indikator sasaran yang menyertai
rumusan sasaran yang ditetapkan. Karenanya reviu pencapaian
sasaran hanya bisa dilakukan bila berdasarkan reviu dan studi
yang dilakukan, indikator kinerja yang terkait dianggap telah
memenuhi kriteria sebagai indikator sasaran yang baik yang
dapat menggambarkan (outcome atau output) .
Reviu pencapaian sasaran meliputi analisis informasi/data
kinerja yang meliputi penilaian tingkat pencapaian sasaran
secara keseluruhan, menilai kelayakan sasaran, menilai efisiensi
biaya, menilai efektivitas biaya, serta mencari dan menemukan
peluang perbaikan dalam hal penetapan sasaran.
Reviu pencapaian sasaran sebaiknya juga dilengkapi dengan
pembandingan data, antara lain:
1. Rencana dengan realisasi
2. Realisasi periode ini dengan realisasi periode sebelumnya
3. Rencana periode ini dengan rencana periode lalu

SETDITJEN PHKA - 2012

617

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

4. Realisasi tahun ini dengan realisasi akumulasi sampai


dengan akhir tahun ini
5. Realisasi tahun ini dengan capaian organisasi lain yang
sejenis (jika ada).
Pembandingan dilakukan dengan tujuan untuk melihat
efektivitas pencapaian sasaran tahunan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, akan diperoleh informasi yang komprehensif
mengenai pencapaian sasaran (accomplishment) dalam rangka
untuk mencapai visi dan misi organisasi
Analisis trend juga dapat dilakukan dengan tujuan untuk
melihat kesesuaian antara capaian suatu tahun dengan capaian
tahun-tahun lainnya secara keseluruhan sebagai bagian yang
tidak terpisahkan. Sedangkan pembandingan (benchmarking)
dengan organisasi lain yang sejenis ditujukan untuk mengatahui
kinerja organisasi dalam kegiatan intinya (core business) bila
dibandingkan dengan organisasi yang menjadi panutan untuk
bidang tersebut.
1. Mengukur pencapaian sasaran

Untuk mengukur pencapaian sasaran dilakukan dengan
membandingkan antara sasaran yang ditetapkan dengan
realisasi atau kenyataan yang dapat diwujudkan selama
dan setelah program dilaksanakan. Jika sasaran belum
dirumuskan secara spesifik dan terukur maka harus
dilakukan pengukuran dengan merumuskan indikator
tercapainya sasaran tersebut. Jadi mengukur pencapaian
sasaran dapat dilakukan sebagai berikut :
Uraian sasaran

618

Target

SETDITJEN PHKA - 2012

Realisasi

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Atau:
Uraian sasaran

Indikator

Target

Realisasi

Pencapaian

2. Penyimpulan:

Penyimpulan hasil pengukuran pecapaian sasaran dapat
dilakukan dengan melihat capaian setiap sasaran dan
menjelaskan angka capaian rata-rata secara umun,
kemudian merinci kembali (disagregasi) simpulan umum
tersebut.

Contoh:
Dari proses pengukuran pencapain setiap sasaran diperoleh
angka sebagai berikut:
N0

Capaian

Sasaran pertama

85%

Sasaran kedua

100%

Sasaran A

100%

Uraian sasaran

Sasaran B

60%

Sasaran C

70%

Sasaran D

90%

Sasaran E

98%

Sasaran K

97%

Sasaran L

95%

Simpulan :
Pada umumnya sasaran-sasaran dinas/instansi ini dapat
dicapai dengan baik,kecuali dua sasaran yaitu sasaran B
dan sasaran C yang masing masing hanya tercapai 60 %
dan 70%

SETDITJEN PHKA - 2012

619

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

620

Atau
Sasaran-sasaran tahun .. pada dinas/instansi .
pada umumnya dapat dicapai dengan baik .Dari 9 sasaran
yang tetapkan hanya terdapat 2 sasaran yang tercapaian
rendah.

SETDITJEN PHKA - 2012

PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL


KEMENTERIAN KEHUTANAN
Nomor: P. 17/III-INSP.2/TU/2010
Tentang
PETUNJUK PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
SATUAN KERJA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN


KEHUTANAN
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN KERJA
LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN

SETDITJEN PHKA - 2012

623

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL


KEMENTERIAN KEHUTANAN
Nomor: P. 17/III-INSP.2/TU/2010
Tentang
PETUNJUK PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
SATUAN KERJA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN
INSPEKTUR JENDERAL,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 6 Peraturan Menteri
Kehutanan Nomor P. 22/Menhut-II/2010
tentang Pedoman Audit Kinerja Lingkup
Kementerian Kehutanan, ruang lingkup audit
kinerja terdiriatas audit kinerja tugas dan
fungsi, program atau kegiatan serta audit
kinerja terhadap pelaksanaan fungsi lainnya
atas perintah atasan:
b. bahwa berdasarkan Pasal 19 Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P22/MenhutII/2010 tentang Pedoman Audit Kinerja
Lingkup Kementerian Kehutanan, untuk
terselenggaranya Audit Kinerja Tugas dan
Fungsi, perlu disusun Petunjuk Pelaksanaan
Audit Kinerja Tugas dan Fungsi Satuan Kerja
Lingkup Kementerian Kehutanan;
c. bahwa petunjuk pelaksanaan sebagaimana
dimaksud pada huruf b, perlu ditetapkan dengan
Peraturan Inspektur Jenderal Kementerian
Kehutanan.

624

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999


tentang
Penyelenggaraan
Negara
yang
Bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4150);
3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999
tentang
Kehutanan
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888)
sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 19 Tahun 2004 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4412);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana
Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4405);
SETDITJEN PHKA - 2012

625

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

626

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republlk
Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4406);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun
2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4594);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4614);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4890)
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan
dan Organisasi Kementerian Negara
10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/
Menhut-II/2005 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Kehutanan, sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Nomor P.64/Menhut-II/2008 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 80);

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan


Aparatur
Negara
Nomor
PER/05/M.
Pan/03/2008 tentang Standar Audit Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah
12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
PER/04/M.
Pan/03/2008 tentang Kode Etik Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah
13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pedoman
Kendali Mutu Audit Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah 14. Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor
P.22/Menhut-Il/2010
tentang
Pedoman Audit Kinerja Lingkup Kementerian
Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 237).

MEMUTUSKAN
Menetapkan

: PERATURAN
INSPEKTUR
JENDERAL
KEMENTERIAN
KEHUTANAN
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
PELAKSANAAN
TUGAS
DAN
FUNGSI
SATUAN KERJA LINGKUP KEMENTERIAN
KEHUTANAN

PERTAMA

: Petunjuk Pelaksanaan Audit Kinerja Pelaksanaan


Tugas dan Fungsi Satuan Kerja Lingkup
Kementerian Kehutanan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

KEDUA

: Petunjuk Pelaksanaan Audit Kinerja Pelaksanaan


Tugas dan Fungsi Satuan Kerja Lingkup
Kementerian Kehutanan pada amar Pertama,
SETDITJEN PHKA - 2012

627

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

dipergunakan sebagai acuan dalam melaksanakan


audit kinerja terhadap seluruh satuan kerja
lingkup Kementerian Kehutanan
KETIGA : Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 3 Juni 2010
INSPEKTUR JENDERAL,

ttd

Dr. Ir.SUNARYO, M.S.c.


NIP. 19531025 198002 1 001

Salinan Peraturan ini disampaikan kepada


1. Menteri Kehutanan
2. Pejabat Eselon I lingkup Kementerian Kehutanan
4. Sekretaris lnspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan
5. Inspektur lingkup Inspektorat Jenderal Kementerian
Kehutanan

628

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran
Nomor
Tanggal
Tentang

:
:
:
:

Peraturan Inspektur Jenderal Kementerian Kehutanan


P. 17/III-INSP-2/TU/2010
3 Juni 2010
Petunjuk Pelaksanaan Audit Kinerja Tugas dan Fungsi
Satuan Kerja Lingkup Kementerian Kehutanan

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan
dengan
reformasi,
masyarakat
menuntut
pertanggungjawaban kinerja pemerintah yang transparan
dan akuntabel. Berkaitan dengan hal tersebut maka
pengelolaan sumber daya harus dipertanggungjawabkan
oleh pemerintah melalui masing-masing satuan kerja.
Pertanggungjawaban tersebut dilakukan melalui proses
penilaian atas capaian kinerja setiap satuan kerja.
Penilaian meliputi berbagai aspek untuk menggambarkan
pemanfaatan sumber daya yang diamanahkan kepadanya
berdasarkan tugas dan fungsi, bahwa sumber daya tersebut
telah dimanfaatkan secara tepat jumlah, tepat waktu, tepat
sasaran, dan tepat guna.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008,
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dalam hal ini
Inspektorat Jenderal melakukan audit atas pengelolaan
keuangan negara dan pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi
pemerintah yang terdiri atas aspek kehematan, efisiensi,
dan efektivitas.
Sesuai Pasal 19 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.22/
Menhut-II/2010 tentang Pedoman Audit Kinerja Lingkup
Kementerian Kehutanan, untuk pelaksanaan audit kinerja
maka perlu disusun Petunjuk Pelaksanaan Audit Kinerja
yang ditetapkan Inspektur Jenderal.

SETDITJEN PHKA - 2012

629

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

B. Pengertian
1. Audit adalah proses indentifikasi masalah, analisis,
dan evaluasi bukti yang dilakukan secara independen,
obyektif dan profesional berdasarkan standar audit,
untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas
efisiensi, efektivitas, dan keandalan informasi
pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah.
2. Kinerja adalah prestasi kerja yang merupakan keluaran
dan hasil dari kegiatan/program yang hendak atau
telah dicapai sehubungan dengan penggunaan sumber
daya dengan kualitas dan kuantitas terukur.
3. Audit kinerja adalah audit atas pelaksanaan tugas dan
fungsi Instansi Pemerintah dan pengelolaan keuangan
negara yang terdiri atas aspek kehematan, efisiensi,
dan efektivitas dengan menggunakan metode Integrated
Performance Measurement System (IPMS).
4. Metode IPMS adalah suatu metode untuk mengukur
kinerja
aktual
dengan
memperhatikan
aspek
kehematan, efisiensi dan efektivitas atas kinerja faktual
yang telah dicapai oleh masing-masing satuan kerja
yang dijabarkan dalam empat tepat yaitu tepat sasaran,
tepat jumlah, tepat waktu dan akurasi, serta tepat guna.
5. Kehematan adalah penggunaan sumber daya input
secara minimal dengan menghindari pengeluaran yang
boros dan tidak produktif.
6. Efisiensi adalah perbandingan output yang optimal
terhadap input tertentu yang dikaitkan dengan standar
kinerja atau target yang telah ditetapkan.
7. Efektivitas adalah tingkat pencapaian hasil atau
manfaat (outcome) yang diinginkan, kesesuaian
hasil dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya
dan menentukan apakah entitas yang diaudit telah
mempertimbangkan alternatif lain yang memberikan
hasil yang sama dengan biaya yang paling rendah.

630

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.
15.

16.

Kinerja yang hemat adalah capaian kinerja dimana


suatu program/kegiatan/ manajemen kerja telah
dilaksanakan dengan menggunakan input yang
sesuai dan tata cara yang baik sehingga misi/tujuan
dapat tercapai dengan optimum secara tepat jumlah.
Kinerja yang efisien adalah capaian kinerja dimana
output yang telah ditetapkan menggunakan input
seminimal mungkin, tepat sasaran dan tepat waktu.
Kinerja yang efektif adalah capaian kinerja dimana
manfaat atau dampak dari suatu pencapaian tujuan
dari kegiatan dapat dicapai secara tepat guna.
Ketaatan
adalah
pemenuhan
kewajiban
dari
serangkaian aturan yang dapat berupa norma,
standar, prosedur dan/atau kriteria yang ditetapkan
Pemerintah sebagai pedoman penyelenggaraan urusan
pemerintahan.
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalah
Inspektorat Jenderal yang mempunyai tugas dan
fungsi melakukan pengawasan.
Auditor Kementerian Kehutanan adalah Pejabat
Fungsional Auditor yang melaksanakan tugas audit
kinerja untuk dan atas nama Kementerian Kehutanan.
Auditan adalah satuan kerja yang diaudit oleh APIP.
Satuan kerja adalah bagian dari suatu unit organisasi
pada Kementerian Kehutanan yang melaksanakan
tugas dan fungsi, program, dan kegiatan yang meliputi
Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Direktorat
Jenderal, Badan, Sekretariat Itjen/Ditjen/Badan,
Inspektorat, Direktorat, Biro, Pusat, Balai Besar dan
Balai lingkup Kementerian Kehutanan.
Kode Etik adalah pernyataan tentang prinsip moral dan
nilai yang digunakan oleh auditor sebagai pedoman
tingkah laku dalam melaksanakan tugas pengawasan.

SETDITJEN PHKA - 2012

631

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

17. Standar Audit adalah kriteria atau ukuran minimal


untuk melakukan kegiatan audit yang wajib
dipedomani oleh APIP.
18. Indikator Kinerja adalah ukuran secara kuantitatif
yang ditetapkan sebagai acuan tingkat pencapaian
suatu sasaran atau tingkat keberhasilan suatu target
yang diharapkan akan tercapai.
19. Kementerian adalah Kementerian Kehutanan.
20. Menteri adalah Menteri Kehutanan.
21. Inspektur Jenderal adalah Inspektur Jenderal
Kementerian Kehutanan.
C. Tujuan, Sasaran dan Ruang Lingkup Audit Kinerja
1. Tujuan
Tujuan audit kinerja terhadap pelaksanaan tugas dan
fungsi satuan kerja lingkup Kementerian Kehutanan
adalah untuk:
a. memperoleh keyakinan yang memadai terhadap
kinerja yang hemat, efisien dan efektif dari satuan
kerja.
b. memberikan informasi capaian kinerja satuan
kerja kepada manajemen untuk pengambilan
keputusan.
c. memberikan
rekomendasi
berupa
langkahlangkah perbaikan kinerja untuk meningkatkan
kehematan/ekonomis, efisiensi, dan efektivitas,
pelaksanaan tugas dan fungsi, program atau
kegiatan.
2. Sasaran
Sasaran audit kinerja adalah realisasi kinerja
pelaksanaan tugas dan fungsi satuan kerja lingkup
Kementerian Kehutanan.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup audit kinerja meliputi pengujian atas
kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi satuan kerja

632

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

lingkup kementerian kehutanan mencakup kegiatan


perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian tugas dan fungsi; termasuk di dalamnya
pengujian atas pelaksanaan sistem pengendalian
intern dan pengelolaan keuangan negara yang menjadi
tanggung jawabnya.
D. Standar dan Periode Audit Kinerja
1. Standar audit yang digunakan adalah Standar Audit
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang
ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi.
2. Periode Audit Kinerja adalah rentang waktu tertentu
yang ditetapkan menjadi sasaran audit kinerja
pelaksanaan tugas dan fungsi selama periode tertentu.
E. Metode Audit
Audit Kinerja dilaksanakan dengan tahapan:
1. Pengujian atas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP); yang dilaksanakan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
2. Penilaian kinerja
a. Penilaian kinerja dilakukan dengan metode
Integrated Performance Measurement System (IPMS).
b. Penilaian kinerja dengan metode IPMS adalah
suatu metode untuk mengukur kinerja aktual
dengan
memperhatikan
aspek
kehematan,
efisiensi, dan efektivitas atas kinerja faktual yang
telah dicapai oleh masing-masing satuan kerja
yang dijabarkan dalam empat tepat yaitu tepat
sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan akurasi,
serta tepat guna.
c. Penilaian kinerja dengan metode IPMS, dilaksanakan
melalui tahapan:

SETDITJEN PHKA - 2012

633

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

3.

1) Penetapan tujuan strategis, sebagaimana visi


dan misi yang ditetapkan oleh masing-masing
satuan kerja lingkup Kementerian Kehutanan.
2) Penetapan proses aktivitas manajemen,
sebagaimana yang lazim digunakan yang
mencakup perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian.
3) Penetapan faktor penentu keberhasilan, yang
dilakukan atas dasar indikator dan kriteria
penilaian yang ditetapkan oleh Inspektur
Jenderal dengan pertimbangan dari Pimpinan
Eselon I lingkup Kementerian Kehutanan.
4) Pengukuran ketepatan indikator kinerja,
dijabarkan dalam 4 (empat) tepat, yaitu tepat
sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat
guna.
5) Penilaian kinerja aktual ditentukan dari nilai
Indikator Kinerja atas kinerja faktual dengan
nilai maksimal 100.
Pengungkapan kelemahan pencapaian kinerja terhadap
aspek kehematan, efisiensi dan efektivitas.

F. Jaminan Kualitas Audit Kinerja


Untuk memastikan proses penugasan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan audit kinerja telah sesuai dengan
standar audit yang berlaku, dilakukan pengujian oleh Tim
Jaminan Kualitas Audit Kinerja (Quality Assurance) yang
ditetapkan oleh Inspektur Jenderal.
G. Tanggung Jawab
Auditor bertanggung jawab terhadap simpulan hasil audit yang
disajikan dalam Laporan Hasil Audit yang didasarkan pada
analisis data, catatan, dan laporan dari masing-masing satuan
kerja lingkup Kementerian Kehutanan.

634

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Kebenaran terhadap penyajian dan validitas data, catatan, dan


laporan pelaksanaan kegiatan tugas dan fungsi merupakan
tanggung jawab satuan kerja lingkup Kementerian Kehutanan
selaku auditan.

BAB II. PELAKSANAAN AUDIT KINERJA


A. Perencanaan Audit Kinerja
1. Penetapan Sasaran Audit Kinerja
Dalam pelaksanaan audit kinerja Inspektorat Jenderal
menetapkan sasaran audit kinerja tahunan dalam
bentuk Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT).
2.

Penyusunan Rencana Audit Bulanan


Inspektorat menyusun Rencana Audit Bulanan (RAB)
berdasarkan PKPT. RAB memuat usulan pembentukan
tim audit kinerja, sasaran audit, nama auditan,
lokasi auditan dan rincian kebutuhan anggaran tiap
tim yang dirinci per anggota tim. RAB dijadikan dasar
penerbitan Surat Perintah Tugas (SPT).

3.

Pengorganisasian
a. Organisasi audit kinerja disusun dan ditetapkan
dengan tujuan agar pelaksanaan audit dapat
dilaksanakan sesuai tujuan audit. Penetapan tim
audit kinerja dilakukan oleh Inspektur Jenderal
melalui SPT.
b. RAB digunakan sebagai dasar penerbitan SPT oleh
Inspektur Jenderal.
c. Organisasi Tim Audit Kinerja dapat terdiri dari:
1) Penanggung Jawab;
2) Pengendali Mutu;
3) Pengendali Teknis;
4) Ketua Tim;
5) Anggota Tim.
SETDITJEN PHKA - 2012

635

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

d. Organisasi Tim Audit Kinerja sekurang-kurangnya


terdiri dari:
1) Penanggung Jawab;
2) Ketua Tim;
3) Anggota Tim.

636

4.

Pengumpulan Data dan Survei Pendahuluan


a. Sesuai dengan PKPT, Inspektorat melakukan
pengumpulan data dan survei pendahuluan
kepada Eselon I yang menjadi tanggung jawab
pengawasannya, dalam rangka mendapatkan
data dan informasi yang berkaitan dengan
kejelasan kegiatan yang dilaksanakan yang
meliputi dokumen Rencana Strategis, Rencana
Kerja/Rencana Kinerja, Daftar Isian Pengelolaan
Anggaran (DIPA), Pedoman Umum/Petunjuk
Pelaksanaan/Petunjuk Teknis yang berkaitan
dengan kegiatan yang akan diaudit.
b. Dokumen yang diperoleh di antaranya berupa
Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja
(Renja), Penetapan Indikator Kinerja Utama
(IKU), RKA-K/L atau Petunjuk Operasional
Kegiatan (POK), dan Laporan Kinerja atau Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
dianalisis
dalam
rangka
mengindentifikasi
kegiatan yang dilaksanakan pada satuan kerja
yang ada di dalam tanggung jawabnya dan
menetapkan simpul kritis dari masing-masing
kegiatan, sebagai bahan penyusunan Program
Kerja Audit yang mempertimbangkan risiko audit
dan kecukupan sumber daya audit.

5.

Penyusunan Program Kerja Audit


a. Program Kerja Audit (PKA) disusun berdasarkan
RAB dan mengacu pada PKPT.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

b. Dasar dan bahan penyusunan PKA adalah


hasil analisis atas pengumpulan data dan survei
pendahuluan.
c. PKA disusun secara sistematis dan lengkap,
dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Audit
C. Tujuan dan Sasaran
D. Ruang Lingkup Audit
E. Standar Audit
F. Metode Audit
G. Waktu Pelaksanaan Audit
H. Susunan Tim
BAB II LANGKAH KERJA AUDIT
A. Persiapan
B. Pengujian
Sistem
Pengendalian
Intern
Pemerintah (SPIP)
C. Penilaian Kinerja berdasarkan Indikator Kinerja
D. Pengungkapan Temuan Kelemahan Terhadap
Aspek Kehematan, Efisiensi dan Efektivitas
(termasuk di dalamnya pengujian fisik
dan pengungkapan hal-hal yang perlu
diperhatikan)
E. Penyusunan Daftar Temuan Hasil Audit
F. Penyusunan Laporan Hasil Audit
d. PKA disusun oleh Ketua Tim Audit dan/atau
Pengendali Teknis dan/atau Pengendali Mutu
serta disetujui oleh Penanggung Jawab Audit.
e. PKA digunakan sebagai dasar pelaksanaan audit
kinerja di lapangan.
f. Format PKA sebagaimana tercantum pada Format 1.

SETDITJEN PHKA - 2012

637

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

B. Pelaksanaan Audit
1. Pembicaraan Pendahuluan dengan Auditan
Berdasarkan Surat Perintah Tugas Inspektur Jenderal
Kementerian Kehutanan, Tim Audit menghubungi
pimpinan auditan/satuan kerja untuk mengadakan
pembicaraan pendahuluan (entry meeting) dalam
rangka menjelaskan maksud dan tujuan audit guna
mendapatkan informasi tambahan dan menciptakan
suasana yang kondusif guna mendukung kelancaran
pelaksanaan audit.
2

638

Pengujian atas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah


(SPIP)
a. Pengujian SPIP pada auditan/satuan kerja
dilakukan pada awal proses audit, dengan tujuan
untuk memperoleh keyakinan yang memadai
tentang keandalan sistem pengendalian intern
dan mendeteksi kelemahan yang ada dalam
manajemen auditan/satuan kerja.
b. Pengujian
SPIP
dilaksanakan
sebagaimana
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP), yang mencakup unsur-unsur
sebagai berikut.
1) Lingkungan Pengendalian
Pengujian unsur lingkungan pengendalian bertujuan untuk mengetahui apakah lingkungan
pengendalian telah diciptakan secara efektif dan
efisien. Lingkungan pengendalian yang diuji
di antaranya meliputi organisasi, kebijakan,
sumber daya manusia dan prosedur kerja.
2) Penilaian Risiko
Pengujian unsur penilaian risiko bertujuan
untuk mengetahui apakah setiap kegiatan
telah dilengkapi dengan petunjuk teknis,

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

atau Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau


Term of Reference (TOR) yang dilengkapi
dengan titik-titik kritis atau risiko yang
akan dihadapi dalam pelaksanaannya yang
perlu diperhatikan dan diantisipasi dengan
upaya penanganannya. Unsur yang dikaji di
antaranya meliputi penilaian rumusan risiko/
titik kritis, penanganan risiko, pemantauan
dan evaluasi risiko.
3) Kegiatan Pengendalian
Pengujian unsur kegiatan pengendalian
bertujuan
untuk
mengetahui
apakah
kegiatan pengendalian yang diciptakan
telah mencerminkan langkah-langkah nyata
dalam penanganan titik-titik kritis yang telah
dirumuskan di antaranya dalam pembinaan
sumber daya manusia, pencatatan, dan
pelaporan dokumen.
4) Informasi dan Komunikasi
Pengujian unsur informasi dan komunikasi
bertujuan untuk mengetahui apakah informasi,
komunikasi dan sarana pengembangan
informasi telah diciptakan dan dibangun
sesuai kebutuhan organisasi, di antaranya
pengisian data dalam perangkat lunak berupa
pencatatan, pelaporan dalam data dasar.
5) Pemantauan Pengendalian Intern
Pengujian unsur pemantauan pengendalian
intern bertujuan untuk mengetahui apakah
pelaksanaan pemantauan pengendalian intern
telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Unsur yang dikaji di antaranya meliputi kegiatan
pemantauan, evaluasi dan pemantauan tindak
lanjut yang digambarkan dalam reviu intern.

SETDITJEN PHKA - 2012

639

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

c. Pengujian SPIP dilaksanakan didasarkan pada


Daftar Uji Pengendalian Intern Pemerintah Lampiran
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008.
d. Hasil pengujian SPIP dituangkan dalam Kertas
Kerja Pengujian SPIP sebagaimana tercantum
pada Format 2.
e. Hasil Pengujian SPIP dilakukan analisis dan
disimpulkan apakah SPIP yang berjalan telah cukup
memadai dalam mengendalikan pelaksanaan tugas
dan fungsi.
f. Apabila SPIP belum memadai, lakukan analisis unsur
mana yang memberikan pengaruh/menyebabkan
terjadi kelemahan dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi dan digunakan dalam menentukan
kedalaman ruang lingkup penilaian unsur faktor
penentu keberhasilan pencapaian kinerja.
3. Penilaian Kinerja Berdasarkan Indikator Kinerja
a. Penilaian Kinerja bertujuan untuk memperoleh
keyakinan yang memadai tentang capaian kinerja
yang hemat, efisien dan efektif dari satuan kerja.
b. Tahapan Penilaian Kinerja Penilaian kinerja
dilakukan
dengan
model
penilaian
IPMS
sebagaimana dideskripsikan seperti bagan pada
Format 3., melalui tahapan:
1) Penilaian kinerja melalui metode IPMS adalah
suatu metode untuk penilaian kinerja aktual
dengan memperhatikan aspek kehematan,
efisiensi, dan efektivitas atas kinerja faktual
yang telah dicapai oleh masing-masing satuan
kerja.
2) Penetapan tujuan strategis; sesuai dengan
visi dan misi yang ditetapkan oleh masingmasing satuan kerja lingkup Kementerian
Kehutanan.

640

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

3) Penetapan
proses
aktivitas
manajemen,
sebagaimana yang lazim digunakan dalam
manejemen maka proses manajemen dilakukan
untuk seluruh proses yang mencakup:
a) Perencanaan;
b) Pengorganisasian;
c) Pelaksanaan; dan
d) Pengendalian.
4) Penetapan faktor penentu keberhasilan:
a) Metode penilaian kinerja yang akan
digunakan adalah Integrated Performance
Measurement System (IPMS)
b) Penetapan unsur dan bobot masingmasing faktor penentu keberhasilan
dilakukan atas dasar indikator dan kriteria
penilaian yang ditetapkan oleh Inspektur
Jenderal dengan pertimbangan dari
Pimpinan Eselon I lingkup Kementerian
Kehutanan, dengan mekanisme sebagai
berikut.
(1) Inspektur Jenderal menyusun unsur
dan bobot faktor penentu keberhasilan
kinerja.
(2) Pimpinan Eselon I lingkup Kementerian
Kehutanan memberikan pertimbangan
atas unsur dan bobot faktor penentu
keberhasilan kinerja yang diusulkan
oleh Inspektur Jenderal.
(3) Inspektur Jenderal menetapkan unsur
dan bobot faktor penentu keberhasilan
kinerja dengan Surat Keputusan
Inspektur Jenderal.
c) Dalam rangka menilai kinerja satuan
kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari

SETDITJEN PHKA - 2012

641

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Eselon I ditetapkan delapan faktor


penentu keberhasilan sebagai berikut.
(1) Ketepatan perencanaan tugas dan
fungsi
(2) Ketepatan penetapan perangkat organisasi
(3) Ketepatan pelaksanaan tugas dan
fungsi
(4) Ketepatan proses pengadaan barang
dan jasa
(5) Ketepatan pengelolaan keuangan
negara
(6) Ketepatan monitoring dan evaluasi
(7) Ketepatan pelaporan
(8) Ketepatan pemanfaatan hasil kegiatan
d) Dalam rangka menilai kinerja satuan kerja
Eselon I dan Eselon II non UPT ditetapkan
sembilan faktor penentu keberhasilan
sebagai berikut.
(1) Ketepatan perencanaan tugas dan
fungsi
(2) Ketepatan penetapan perangkat organisasi
(3) Ketepatan penetapan kebijakan
(4) Ketepatan pelaksanaan tugas dan
fungsi
(5) Ketepatan proses pengadaan barang
dan jasa
(6) Ketepatan pengelolaan keuangan negara
(7) Ketepatan monitoring dan evaluasi
(8) Ketepatan pelaporan
(9) Ketepatan pemanfaatan hasil kegiatan
e) Masing-masing faktor penentu keberhasilan
dinilai dengan capaian maksimal 100%.
f) Penghitungan nilai total faktor penentu
keberhasilan
menggunakan
bobot

642

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

maksimal 100 yang ditetapkan dengan


Surat Keputusan
Inspektur
Jenderal
dengan contoh sebagaimana tabel berikut.
No

Ketepatan

Nilai
Tertinggi

Capaian
(%)

(1)

(2)

(3)

(4)

Bobot

*)

(5)

Nilai
Terbobot
(6)

(1)

Ketepatan
perencanaan
tugas dan
fungsi (K1)

( Nilai Nilai
( X 100%
Tertinggi

(2)

Ketepatan
penetapan
perangkat
organisasi (K2)

( Nilai Nilai
( X 100%
Tertinggi

Ketepatan
pelaksanaan
tugas dan
fungsi (K3)

Kinerja Aktual
( Nilai
( X 100%
Tertinggi

(capaian x
bobot)

Ketepatan
proses
pengadaan
barang dan
jasa (K4)

( Nilai Nilai
( X 100%
Tertinggi

(capaian x
bobot)

Ketepatan
pengelolaan
keuangan
negara (K5)

( Nilai Nilai
( X 100%
Tertinggi

(capaian x
bobot)

Ketepatan
monitoring dan
evaluasi (K6)

( Nilai Nilai
( X 100%
Tertinggi

(capaian x
bobot)

Ketepatan
pelaporan (K7)

( Nilai Nilai
( X 100%
Tertinggi

(capaian x
bobot)

Ketepatan
pemanfaatan
hasil
kegiatan (K8)

( Nilai Nilai
( X 100%
Tertinggi

(capaian x
bobot)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Total

(capaian x
bobot)

(capaian x
bobot)

100

Keterangan: *) ditetapkan dengan SK Inspektur Jenderal

SETDITJEN PHKA - 2012

643

monitoring dan
evaluasi (K6)

 

) x 100%

(7)

Ketepatan

(8)

 

Ketepatan

) x 100%
(

pemanfaatan
hasil kegiatan
g) Penilaian untuk masing-masing faktor
(K8)



 

) x 100%

 
pelaporan
(K7)
Kumpulan Peraturan
Perundang-Undangan
Tentang Evaluasi dan Pelaporan

g)

penentu keberhasilan, dilakukan


dengan
100
Total
pendekatan sebagai berikut.
Keterangan: *) ditetapkan dengan SK Inspektur Jenderal
(1) Apablia dalam setiap unsur faktor
penentufaktor
keberhasilan
hanyadilakukan
terdapat
Penilaian untuk masing-masing
penentu keberhasilan,
dengan pendekatan sebagai berikut.
satu kegiatan, digunakan perhitungan
(1) Apablia dalam setiap unsur faktor penentu keberhasilan hanya
sebagai
berikut.
terdapat satu kegiatan,
digunakan
perhitungan sebagai berikut.

Unsur Faktor
Penentu
Keberhasilan
Perencanaan
- Rencana Strategis
- Rencana Kinerja
- RKA-K/L
- KAK Kegiatan A
Nilai Rata-Rata

Bobot*)

Unsur
*)
Faktor
Bobot
Penentu
Keberhasilan
10

Nilai

Hasil

Terbobot

Perencanaan

Rencana Strategis

Rencana Kinerja

10

10

10

10

10

10

10

10

10

- RKA-K/L

10

10

- KAK Kegiatan A
Nilai Rata-Rata

3
( 10
( x bobot = 3


5  =3
( 10 ( x bobot = 5

6  =5
( 10 ( x bobot = 6

10  =6
( 
( x bobot = 10
10

6
 (<10)
=10

6 ( 10)

Capaian Perencanaan (%)

Capaian Perencanaan (%)

Perhitungan

Perhitungan
Nilai
Hasil
Tertinggi Penilaian
Nilai
Nilai Terbobot
Tertinggi
Penilaian

Keterangan: *) ditetapkan
SKdengan
Inspektur
Jenderal
Keterangan: dengan
*) ditetapkan
SK Inspektur
Jenderal


  

=60,00%

13

(2) Apabila dalam setiap unsur faktor


penentu keberhasilan kinerja terdapat
lebih dari satu kegiatan, digunakan
perhitungan kegiatan dengan bobot
tertimbang.
Unsur Faktor
Penentu
Keberhasilan

Nilai
Kontrak
(Rp)

Bobot

Proses Pengadaan
Barang/Jasa

*)

Nilai
Hasil
Perhitungan
Tertinggi Penilaian Nilai Terbobot

5
5

2M

-( = 2,5 5
+
( =1 5

-)*( = 2,5
,
$ = 0,8

3M

-( = 1,5 5

-$*( = 0,9

- Kontrak A

5M

- Kontrak B
- Kontrak C
JUMLAH

10 M

Capaian Proses Pengadaan Barang / Jasa (%)

644

SETDITJEN PHKA - 2012

4,20 ( 5)
-*)%
& $%% (=84%

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Sebagai contoh: Apabila dalam


penilaian unsur faktor penentu
keberhasilan
kinerja
Ketepatan
Proses
Pengadaan
Barang/Jasa
terdapat lebih dari satu kontrak,
maka setiap kontrak diberikan bobot
sesuai dengan nilai kontraknya.

b) Hasil penilaian untuk masing-masing unsur


faktor penentu keberhasilan dituangkan
pada Kertas Kerja Audit sebagaimana
tercantum pada Format 5.
5) Penilaian kinerja
a) Penilaian kinerja dilakukan melalui
Indikator Kinerja yang dijabarkan dalam
empat tepat, yaitu:
(1) Tepat Sasaran yaitu pelaksanaan
tugas dan fungsi satuan kerja telah
mengarah pada pencapaian tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam Rencana Kinerja maupun
Rencana Strategis maupun mandat
yang ditetapkan, dengan bobot 60.
(2) Tepat Jumlah, yaitu hasil kegiatan
dan penggunaan anggaran dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi telah
sesuai dengan target dan pagu yang
ditetapkan, dengan bobot 15.
(3) Tepat Waktu dan Akurasi, yaitu
bahwa pelaksanaan tugas dan fungsi
terutama yang berkaitan dengan
monitoring
dan
evaluasi
serta
pelaporan telah dilaksanakan tepat

SETDITJEN PHKA - 2012

645

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

waktu sesuai dengan jadwal waktu


yang ditetapkan, dengan bobot 10.
(4) Tepat Guna, yaitu bahwa hasil
pelaksanaan
tugas
dan
fungsi
termasuk hasil pengadaan barang dan
jasa, telah digunakan (dimanfaatkan)
sesuai
dengan
rencana
yang
(4) Tepat Guna, yaitu bahwa hasil pelaksanaan tugas dan fungsi
ditetapkan
dalam
Rencana
Kerja/
termasuk hasil pengadaan
barang dan
jasa, telah
digunakan
Rencana
Kinerja,
dengan
bobot
15.
(dimanfaatkan) sesuai dengan rencana yang ditetapkan dalam
Rencana Kerja/Rencana Kinerja, dengan bobot 15.
b) Penilaian tingkat kinerja aktual ditentukan
dari nilai
Indikator
Kinerja
dengan
nilai
b) Penilaian tingkat kinerja aktual
ditentukan
dari nilai
Indikator
Kinerja
maksimal
100,
dengan
nilai
penilaian
dengan nilai maksimal 100, dengan nilai penilaian terdiri dari:
terdiri dari:
(1) Nilai 0 s.d. 50 (Sangat Kurang);
(1) Nilai 0 s.d. 50 (Sangat Kurang);
(2)
Nilai lebih dari 50 s.d. 60 (Kurang);
(2) Nilai lebih dari 50 s.d. 60
(Kurang);
(3)
Nilai lebih dari 60 s.d. 75 (Cukup);
(3) Nilai lebih dari 60 s.d. 75 (Cukup);
(4)
Nilai lebih dari 75 s.d. 90 (Baik);
(4) Nilai lebih dari 75 s.d. 90
(Baik);
(5)
Nilai lebih
(5) Nilai lebih dari 90 s.d. 100 (Amat
Baik). dari 90 s.d. 100 (Amat Baik).
Adapun penilaian indikator kinerja dihitung dengan empat
Adapun penilaian indikator kinerja dihitung dengan empat ketepatan
ketepatan
sebagai berikut.
sebagai
berikut.
No.

No.

Ketepatan
Nilai
Ketepatan
Nilai
Kinerja
Tertinggi
Kinerja
Tertinggi

(1)

(1)

(2)

(2)

(1)

Sasaran

(2)

Jumlah

(3)

Waktu dan

(4)

Guna

(1)
(2)

(3)

(3)

(4)

(5)

(4)

Sasaran
Jumlah

Bobot*)
(5)

TOTAL
TOTAL

(6)

(6)

Capaian x bobot

Capaian x bobot




) 0 $%%

Capaian x bobot

 

) 0 $%%



) 0 $%%

 

) 0 $%%

Capaian x bobot

 ) 

Capaian x bobot

.!/.1
) 
 

Guna

Nilai
Nilai
Terbobot
Terbobot

) 

. /.+/. /.,

Waktu dan
(3) akurasi
akurasi
(4)

Bobot



*)

Capaian
Capaian
(%)
(%)


) 
.2


Capaian x bobot
Capaian x bobot

Capaian x bobot
100
100

Keterangan: *) ditetapkan dengan SK Inspektur Jenderal

Keterangan: *) ditetapkan dengan SK Inspektur Jenderal

Adapun penilaian indikator kinerja berdasarkan proses aktivitas


manajemen sebagai berikut.

646

No.
(1)

Proses Aktivitas
Nilai
SETDITJEN PHKA
- 2012
Manajemen
Tertinggi
(2)

(3)

*)

Capaian
(%)

Bobot

Nilai
Terbobot

(4)

(5)

(6)

(4)

Guna

Capaian x bobot



 ) 

TOTAL

100

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


Keterangan: *) ditetapkan dengan SK Inspektur Jenderal

Adapun penilaian indikator kinerja berdasarkan proses aktivitas


Adapun penilaian indikator kinerja berdasarkan proses aktivitas
manajemen
sebagaiberikut.
berikut.
manajemen sebagai
No.

Proses Aktivitas

Nilai

(1)

(2)

(3)

Capaian

Proses Aktivitas
Nilai
No.
Manajemen
Tertinggi
Manajemen
Tertinggi
(1)
(2)
(1) Perencanaan
(1) Perencanaan
(2) Pengorganisasian
(2) Pengorganisasian

*)

Bobot

Bobot*)

(4)

(3)



(5)

Capaian x bobot

Capaian x bobot

 

.+
) 0) $%%

Capaian x bobot

Capaian x bobot

Capaian x
x bobot
Capaian
bobot

) 0 )$%%




. /.,/. /.2

TOTAL

(6)

(6)

) 0 $%%



Nilai
Nilai
Terbobot
Terbobot

(5)

(4)

 ) 
.

Pelaksanaan
(3)(3) Pelaksanaan

(4)(4) Pengendalian
Pengendalian
TOTAL

Capaian
(%)
(%)

 
.!/.1

 

) 0 $%%

 ) 

Capaian
bobot
Capaian x
x bobot
100

100

Keterangan:
dengan
Inspektur
Jenderal
Keterangan: *) ditetapkan
ditetapkan dengan
SKSK
Inspektur
Jenderal

4.

Hasil penilaian disajikan pada kertas kerja


15
audit (KKA) sebagaimana tercantum pada
Format 6.

Pengungkapan Kelemahan
a. Pengungkapan kelemahan bertujuan untuk
memperoleh keyakinan yang memadai bahwa
permasalahan yang terjadi telah dianalisis dan
diberikan rekomendasi untuk meningkatkan
kehematan, efisiensi, dan efektivitas, pelaksanaan
tugas dan fungsi, program atau kegiatan.
b. Berdasarkan hasil penilaian kinerja dilakukan
pengungkapan atas kelemahan terhadap aspek
kehematan, efisiensi dan efektivitas, yang
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Kelemahan terhadap aspek kehematan
diketahui dari hasil penilaian atas kinerja
tepat jumlah.
2) Kelemahan terhadap aspek efisiensi diketahui
dari hasil penilaian atas kinerja tepat
sasaran, dan tepat waktu dan akurasi.

SETDITJEN PHKA - 2012

647

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

3) Kelemahan
terhadap
aspek
efektivitas
diketahui dari hasil penilaian atas kinerja
tepat guna.
c. Apabila hasil penilaian kinerja masing-masing
unsur faktor penentu keberhasilan menunjukkan
secara signifikan capaiannya lebih kecil dari 100%,
maka dapat diindikasikan terjadi kelemahan
terhadap kriteria/ standar/ketentuan yang
berlaku, sehingga perlu dilakukan pengungkapan
atas terjadinya kelemahan tersebut.
d. Setiap temuan kelemahan harus didukung dengan
bukti yang relevan, kompeten, material dan cukup.
e. Setiap temuan kelemahan dituangkan dengan
memuat atribut temuan secara lengkap meliputi
judul temuan, kondisi, kriteria, sebab, akibat,
tanggapan auditan dan rekomendasi.
5.

648

Penyusunan Dokumen dan Pembahasan Akhir Hasil


Audit Kinerja
a. Daftar temuan hasil audit (DTHA) adalah dokumen
tertulis yang memuat hasil audit yang diperoleh
selama proses audit, sebagai bukti telah selesainya
audit sesuai PKA yang ditetapkan.
b. Tahapan proses penyusunan DTHA, adalah:
1) Tim Audit menyusun DTHA sesuai Standar
Audit APIP yang didukung dengan bukti audit
yang relevan, kompeten, material dan cukup.
2) Tim Audit wajib melakukan klarifikasi terhadap
setiap permasalahan yang ditemukan.
3) DTHA memuat secara lengkap informasi
tentang dasar audit, tujuan dan sasaran,
ruang lingkup audit, standar audit, metode
audit, tanggung jawab, uraian singkat
auditan dan hasil audit yang terdiri dari hasil
pengujian SPIP, hasil penilaian kinerja, dan

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

temuan kelemahan.
4) Format DTHA sebagaimana tercantum pada
Format 7.
6.

Supervisi
a. Supervisi terhadap pelaksanaan audit kinerja
wajib dilakukan untuk menjamin kualitas proses
dan hasil audit.
b. Supervisi dilakukan secara berjenjang oleh Ketua
Tim, Pengendali Teknis, Pengendali Mutu dan
Penanggung Jawab Audit terhadap seluruh proses
audit mulai dari perencanaan sampai dengan
pelaporan hasil audit.

SETDITJEN PHKA - 2012

649

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB III. PELAPORAN HASIL AUDIT KINERJA


A. Bentuk dan Laporan Hasil Audit Kinerja
1. Laporan hasil audit kinerja disusun dalam bentuk
Bab dan ditandatangani oleh Inspektur yang terdiri
dari:
a. Bab Pertama: PENDAHULUAN
b. Bab Kedua: URAIAN HASIL AUDIT
2. Laporan hasil audit kinerja disertai Surat Pengantar
dalam bentuk surat yang ditandatangani oleh
Inspektur Jenderal.
3. Jenis laporan hasil audit kinerja yang disusun adalah:
a. Laporan individual untuk masing-masing Satuan
Kerja Eselon I dan Eselon II maupun Eselon III.
b. Laporan kompilasi untuk seluruh Satuan Kerja
Eselon II dan Eselon III sejenis yang menjadi
tanggung jawab setiap Eselon I.
B. Format Surat Pengantar
1. Surat Pengantar merupakan simpulan dari hasil audit
kinerja yang ditandatangani oleh Inspektur Jenderal.
2. Surat Pengantar menggunakan jenis huruf (font) Arial
dengan ukuran 12 pt.
3. Surat Pengantar wajib disusun sebagaimana Format 8.
C. Format Laporan Hasil Audit Kinerja
1. Laporan hasil audit kinerja wajib disusun dengan
sistematika sebagai berikut:

650

BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Audit
B. Tujuan dan Sasaran
C. Ruang Lingkup Audit
D. Standar Audit
E. Metode Audit

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

F.
G.
H.
I.

Tanggung Jawab
Waktu Pelaksanaan Audit
Susunan Tim
Uraian Singkat Auditan
1. Dasar Pembentukan
2. Tugas dan Fungsi
3. Visi dan Misi
4. Pelaksanaan Kegiatan Tugas dan Fungsi Tahun...
5. Realisasi Kegiatan dan Keuangan
6. Pengadaan Barang/Jasa

BAB II HASIL AUDIT


A. Pengujian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP)
B. Penilaian Kinerja berdasarkan Indikator Kinerja
C. Temuan Kelemahan
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan.

2.

Penulisan Laporan Hasil Audit menggunakan jenis


huruf (font) Arial dengan ukuran 12 pt pada teks
di paragraf dan ukuran 9 pt pada teks di tabel dan
catatan atas tabel.
Format Laporan Hasil Audit sebagaimana tercantum
pada Format 9.

3.

D. Distribusi Laporan Hasil Audit Kinerja


1. Laporan Hasil Audit Kinerja pada Satuan Kerja Eselon
I, disampaikan kepada Pimpinan Satuan Kerja Eselon
I yang bersangkutan, dengan tembusan kepada Ketua
BPK RI dan Menteri Kehutanan.
2. Laporan Hasil Audit Kinerja pada Satuan Kerja Eselon
II dan III, disampaikan kepada Pimpinan Satuan Kerja
Eselon II dan III yang bersangkutan dengan tembusan
kepada Ketua BPK RI dan Menteri Kehutanan serta
Eselon I yang terkait.

SETDITJEN PHKA - 2012

651

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB IV TINDAK LANJUT HASIL AUDIT KINERJA


A. Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Audit Kinerja
1. Pelaksanaan tindak lanjut hasil audit merupakan
tanggung jawab pimpinan auditan
2. Pelaksanaan tindak lanjut hasil audit dilakukan oleh
pejabat yang bertanggung jawab melakasanakan
tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang dimuat
dalam laporan hasil audit kinerja.
3. Jangka waktu pelaksaan tindak lanjut hasil audit
dilakukan selambat-lambatnya satu bulan setelah
laporan hasil audit diterima oleh auditan.
B. Pemantauan Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Audit Kinerja
1. Pemantauan pelaksanaa tindak lanjut dilakukan oleh
Inspektorat Jenderal dan unit kerja Eselon I terkait
dan/atau unit kerja Eselon I yang bertanggungjawab
atas program/kegiatan terkait.
2. Unit kerja Eselon I terkait dan/atau unit kerja Eselon
I yang bertanggung jawab atas program/kegiatan
terkait, wajib mendorong penuntasasn tindak lanjut
hasill audit kinerja.
3. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut dilakukan
berdasarkan Standar APIP dan Pedoman Kendali Mutu
APIP.

652

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

4.

Mekanisme pelaksanaan dan pemantauan tindak


lanjut hasil audit kinerja selama tidak bertentangan
dengan Standar APIP, Pedoman Kendali Mutu APIP dan
Petunjuk Pelaksanaan Audit Kinerja ini, mengacu pada
Peraturan Inspektur Jenderal Kementerian Kehutanan
Nomor
P.55/III-Sek.3/2006
tentang
Petunjuk
Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Audit

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 3 Juni 2010

INSPEKTUR JENDERAL,

ttd

Dr. Ir. SUNARYO, M.S.c.


NIP. 19531025 198002 1 001

SETDITJEN PHKA - 2012

653

PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL


KEMENTERIAN KEHUTANAN
Nomor: P.3/III-INSP.4/2011
Tentang
PETUNJUK PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
SATUAN KERJA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL


KEMENTERIAN KEHUTANAN
Nomor: P.3/III-INSP.4/2011
Tentang
PETUNJUK PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
SATUAN KERJA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN
INSPEKTUR JENDERAL,
Menimbang

: a. bahwa berdasarkan Pasal 19 Peraturan


Menteri Kehutanan Nomor P.22/MenhutII/2010 tentang Pedoman Audit Kinerja
Lingkup Kementerian Kehutanan, untuk
terselenggaranya Audit Kinerja Pelaksanaan
Tugas dan Fungsi, telah disusun Petunjuk
Pelaksanaan Audit Kinerja Pelaksanaan
Tugas dan Fungsi Satuan Kerja Lingkup
Kementerian Kehutanan sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Inspektur
Jenderal Kementerian Kehutanan Nomor
P.17/III-INSP.2/TU/2010.
b. bahwa dalam rangka meningkatkan
efektivitas pelaksanaan audit kinerja tugas
dan fungsi dimaksud pada huruf a perlu
dilakukan perubahan terhadap Peraturan
Inspektur Jenderal Kementerian Kehutanan
Nomor P.17/III-INSP.2/TU/2010.
c. bahwa perubahan petunjuk pelaksanaan
dimaksud pada huruf a perlu ditetapkan
dengan Peraturan Inspektur Jenderal
Kementerian Kehutanan.

SETDITJEN PHKA - 2012

657

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999


tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3874) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor
134,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik Indonesia Nomor 4150);
3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999
tentang Kehutanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888)
sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 19 Tahun 2004 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4412);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana
Kerja Pemerintah (Lembaran Negara

658

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor


74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4405);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4406);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun
2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4594);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4614);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4890);
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan
dan Organisasi Kementerian Negara;
10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan;
SETDITJEN PHKA - 2012

659

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

11. Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/05/M.Pan/03/2008
tentang
Standar Audit Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah;
12. Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/04/M.Pan/03/2008
tentang
Kode Etik Aparat Pengawas Intern
Pemerintah;
13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pedoman
Kendali Mutu Audit Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah;
14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.22/
Menhut-I1/2010 tentang Pedoman Audit
Kinerja Lingkup Kementerian Kehutanan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 237).
15. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.27/
Menhut-II/2010 tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah Lingkup Kementerian
Kehutanan.

MEMUTUSKAN
Menetapkan

PERTAMA

660

: PETUNJUK
PELAKSANAAN
AUDIT
KINERJA PELAKSANAAN TUGAS DAN
FUNGSI
SATUAN
KERJA
LINGKUP
KEMENTERIAN KEHUTANAN
: Petunjuk Pelaksanaan Audit Kinerja
Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Satuan
Kerja Lingkup Kementerian Kehutanan

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

sebagaimana
tercantum
dalam
Lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari peraturan ini.
: Petunjuk Pelaksanaan Audit Kinerja
Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Satuan
Kerja Lingkup Kementerian Kehutanan
pada amar pertama, dipergunakan sebagai
acuan dalam audit kinerja pelaksanaan
tugas dan fungsi terhadap seluruh satuan
kerja lingkup Kementerian Kehutanan.
: Dengan
diberlakukannya
Peraturan
Inspektur Jenderal ini, maka Peraturan
Inspektur Jenderal Kementerian Kehutanan
Nomor P.17/III-INSP.2/TU/2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Audit Kinerja
Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Satuan
Kerja Lingkup Kementerian Kehutanan
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
: Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 22 Maret 2011
INSPEKTUR JENDERAL,


ttd

Ir. IRHAM JAFAR LAN PUTRA, M.H.

NIP 19520905 197903 1 008
Salinan Peraturan ini disampaikan kepada:
1. Menteri Kehutanan
2. Pejabat Eselon I lingkup Kementerian Kehutanan
3. Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan
4. Inspektur lingkup Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan

SETDITJEN PHKA - 2012

661

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran :
Nomor
Tanggal
Tentang

:
:
:

Peraturan Inspektur Jenderal Kementerian


Kehutanan
P.3/III-INSP.4/2011
22 Maret 2011
Petunjuk Pelaksanaan Audit Kinerja Pelaksanaan
Tugas dan Fungsi Satuan Kerja Lingkup
Kementerian Kehutanan

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan reformasi birokrasi, masyarakat menuntut
pertanggungjawaban kinerja pemerintah yang transparan dan
akuntabel. Berkaitan dengan hal tersebut maka pengelolaan
sumber daya harus dipertanggungjawabkan oleh pemerintah
melalui masing-masing satuan kerja.
Pertanggungjawaban tersebut dilakukan melalui proses
penilaian atas capaian kinerja setiap satuan kerja. Penilaian
meliputi berbagai aspek untuk menggambarkan pemanfaatan
sumber daya yang diamanahkan kepadanya berdasarkan tugas
dan fungsi, bahwa sumber daya tersebut telah dimanfaatkan
secara tepat jumlah, tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat guna.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008,
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dalam hal ini
Inspektorat Jenderal melakukan audit atas pengelolaan
keuangan negara dan pelaksanaan tugas dan fungsi
instansi pemerintah yang terdiri atas aspek kehematan,
efisiensi, dan efektivitas.
Sesuai Pasal 19 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.22/
Menhut-II/2010 tentang Pedoman Audit Kinerja Lingkup
Kementerian Kehutanan, untuk pelaksanaan audit kinerja
maka perlu disusun Petunjuk Pelaksanaan Audit Kinerja yang
ditetapkan Inspektur Jenderal.

662

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

B. Pengertian
1. Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan
evaluasi bukti yang dilakukan secara independen, obyektif
dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai
kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efisiensi, efektivitas, dan
keandalan informasi pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah.
2. Kinerja adalah prestasi kerja yang merupakan keluaran
dan hasil dari kegiatan/program yang hendak atau
telah dicapai sehubungan dengan penggunaan sumber
daya dengan kuantitas dan kualitas terukur.
3. Audit kinerja adalah audit atas pelaksanaan tugas dan fungsi
instansi pemerintah dan pengelolaan keuangan negara yang
terdiri atas aspek kehematan, efisiensi, dan efektivitas
dengan menggunakan metode Integrated Performance
Measurement System (IPMS).
4. Metode IPMS adalah suatu metode untuk mengukur kinerja
aktual dengan memperhatikan aspek kehematan, efisiensi
dan efektivitas atas kinerja faktual yang telah dicapai oleh
masing-masing satuan kerja yang dijabarkan dalam
empat tepat, yaitu tepat sasaran, tepat jumlah, tepat
waktu dan akurasi, serta tepat guna.
5. Kehematan adalah penggunaan sumber daya input secara
minimal dengan menghindari pengeluaran yang boros dan
tidak produktif.
6. Efisiensi adalah perbandingan output yang optimal terhadap
input tertentu yang dikaitkan dengan standar kinerja atau
target yang telah ditetapkan.
7. Efektivitas adalah tingkat pencapaian hasil atau manfaat
(outcome) yang diinginkan, kesesuaian hasil dengan tujuan
yang ditetapkan sebelumnya dan menentukan apakah
entitas yang diaudit telah mempertimbangkan alternatif
lain yang memberikan hasil yang sama dengan biaya yang
paling rendah.

SETDITJEN PHKA - 2012

663

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

8. Kinerja yang hemat adalah capaian kinerja dimana suatu


program/kegiatan/ manajemen kerja telah dilaksanakan
dengan menggunakan input yang sesuai dan tata cara yang
baik sehingga misi/tujuan dapat tercapai dengan optimum
secara tepat jumlah.
9. Kinerja yang efisien adalah capaian kinerja dimana output
yang telah ditetapkan menggunakan input seminimal
mungkin, tepat sasaran dan tepat waktu.
10. Kinerja yang efektif adalah capaian kinerja dimana manfaat
atau dampak dari suatu pencapaian tujuan dari kegiatan
dapat dicapai secara tepat guna.
11. Ketaatan adalah pemenuhan kewajiban dari serangkaian
aturan yang dapat berupa norma, standar, prosedur dan/
atau kriteria yang ditetapkan Pemerintah sebagai pedoman
penyelenggaraan urusan pemerintahan.
12. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalah
Inspektorat Jenderal yang mempunyai tugas dan fungsi
melakukan pengawasan.
13. Auditor Kementerian Kehutanan adalah Pejabat Fungsional
Auditor yang melaksanakan tugas audit kinerja untuk dan
atas nama Kementerian Kehutanan.
14. Auditan adalah satuan kerja yang diaudit oleh APIP.
15. Satuan kerja adalah bagian dari suatu unit organisasi pada
Kementerian Kehutanan yang melaksanakan tugas dan
fungsi, program, dan kegiatan yang meliputi Sekretariat
Jenderal, Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal, Badan,
Sekretariat Itjen/Ditjen/Badan, Inspektorat, Direktorat, Biro,
Pusat, Balai Besar dan Balai lingkup Kementerian Kehutanan.
16. Kode Etik adalah pernyataan tentang prinsip moral dan nilai
yang digunakan oleh auditor sebagai pedoman tingkah laku
dalam melaksanakan tugas pengawasan.
17. Standar Audit adalah kriteria atau ukuran minimal untuk
melakukan kegiatan audit yang wajib dipedomani oleh APIP.

664

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

18. Indikator Kinerja adalah ukuran secara kuantitatif yang


ditetapkan sebagai acuan tingkat pencapaian suatu sasaran
atau tingkat keberhasilan suatu target yang diharapkan akan
tercapai.
19. Kementerian adalah Kementerian Kehutanan.
20. Menteri adalah Menteri Kehutanan.
21. Inspektur Jenderal adalah Inspektur Jenderal Kementerian
Kehutanan.
C. Tujuan, Sasaran dan Ruang Lingkup Audit Kinerja
1. Tujuan

Tujuan audit kinerja terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
satuan kerja lingkup Kementerian Kehutanan adalah untuk:
a. memperoleh keyakinan yang memadai terhadap kinerja
tugas dan fungsi yang hemat, efisien dan efektif serta
taat terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku,
b. memberikan informasi capaian kinerja satuan kerja
kepada manajemen untuk pengambilan keputusan;
c. memberikan rekomendasi berupa langkah-langkah
perbaikan kinerja untuk meningkatkan kehematan/
ekonomis, efisiensi, efektivitas, serta ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi.
2. Sasaran

Sasaran audit kinerja adalah realisasi kinerja pelaksanaan
tugas dan fungsi satuan kerja lingkup Kementerian
Kehutanan.
3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup audit kinerja meliputi pengujian atas
kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi satuan kerja lingkup
Kementerian Kehutanan mencakup kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian tugas
dan fungsi, termasuk di dalamnya pengelolaan keuangan
negara yang menjadi tanggung jawabnya.

SETDITJEN PHKA - 2012

665

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

D. Standar dan Periode Audit Kinerja


1. Standar audit yang digunakan adalah Standar Audit Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang ditetapkan oleh
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi.
2. Periode Audit Kinerja adalah rentang waktu tertentu yang
ditetapkan menjadi sasaran audit kinerja pelaksanaan
tugas dan fungsi selama periode tertentu.
E. Metode Audit
Audit Kinerja dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut.
1. Penilaian kinerja
a. Penilaian kinerja dilakukan dengan metode
Integrated Performance Measurement System (IPMS).
b. Penilaian kinerja dengan metode IPMS adalah suatu
metode untuk mengukur kinerja aktual dengan
memperhatikan aspek kehematan, efisiensi, dan
efektivitas
serta
ketaatan
terhadap
peraturan
perundang-undangan yang berlaku, atas kinerja faktual
yang telah dicapai oleh masing-masing satuan kerja
yang dijabarkan dalam empat tepat yaitu tepat sasaran,
tepat jumlah, tepat waktu dan akurasi, serta tepat guna.
c. Penilaian kinerja dengan metode IPMS, dilaksanakan
melalui tahapan:
1) Penetapan tujuan strategis, sebagaimana visi
dan misi yang ditetapkan oleh masing-masing
satuan kerja lingkup Kementerian Kehutanan.
2) Penetapan proses aktivitas manajemen, sebagaimana
yang lazim digunakan yang mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian.
3) Penetapan faktor penentu keberhasilan, yang
dilakukan atas dasar indikator dan kriteria
penilaian yang ditetapkan oleh Inspektur Jenderal
dengan pertimbangan dari Pimpinan Eselon I
lingkup Kementerian Kehutanan.

666

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

4)

Pengukuran ketepatan indikator kinerja, dijabarkan


dalam 4 (empat) tepat, yaitu tepat sasaran, tepat
jumlah, tepat waktu dan tepat guna.
5) Penilaian kinerja aktual ditentukan dari nilai
Indikator Kinerja atas kinerja faktual dengan nilai
maksimal 100.
d. Audit Kinerja atas pelaksanaan tugas dan fungsi
terhadap tahun anggaran yang telah selesai (dari
tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember)
dilakukan tahapan secara lengkap mencakup penilaian
kinerja dan pengungkapan kelemahan. Sedangkan
untuk Audit Kinerja terhadap pelaksanaan tugas dan
fungsi dalam tahun berjalan, hanya dilakukan tahapan
pengungkapan kelemahan.
2. Pengungkapan kelemahan pencapaian kinerja terhadap
aspek kehematan, efisiensi dan efektivitas, serta ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
F. Jaminan Kualitas Audit Kinerja
Untuk memastikan proses penugasan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan audit kinerja telah sesuai dengan
standar audit yang berlaku, dilakukan pengujian oleh Tim
Jaminan Kualitas Audit Kinerja (Quality Assurance) yang
ditetapkan oleh Inspektur Jenderal.
G. Tanggung Jawab
Auditor bertanggung jawab terhadap simpulan hasil audit
yang disajikan dalam Laporan Hasil Audit yang didasarkan
pada analisis data, catatan, dan laporan dari masing-masing
satuan kerja lingkup Kementerian Kehutanan.
Kebenaran terhadap penyajian dan validitas data, catatan, dan
laporan pelaksanaan kegiatan tugas dan fungsi merupakan
tanggung jawab satuan kerja lingkup Kementerian Kehutanan
selaku auditan.

SETDITJEN PHKA - 2012

667

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB II. PELAKSANAAN AUDIT KINERJA


A. Perencanaan Audit Kinerja
1. Penetapan Sasaran Audit Kinerja

Dalam pelaksanaan audit kinerja Inspektorat Jenderal
menetapkan sasaran audit kinerja tahunan dalam bentuk
Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT).
2. Penyusunan Rencana Audit Bulanan

Inspektorat menyusun Rencana Audit Bulanan (RAB)
berdasarkan PKPT. RAB memuat usulan pembentukan tim
audit kinerja, sasaran audit, nama auditan, lokasi auditan
dan rincian kebutuhan anggaran tiap tim yang dirinci per
anggota tim. RAB dijadikan dasar penerbitan Surat Perintah
Tugas (SPT).
3. Pengorganisasian
a. Organisasi audit kinerja disusun dan ditetapkan
dengan tujuan agar pelaksanaan audit dapat
dilaksanakan sesuai tujuan audit. Penetapan tim
audit kinerja dilakukan oleh Inspektur Jenderal
melalui SPT.
b. RAB digunakan sebagai dasar penerbitan SPT oleh
Inspektur Jenderal.
c. Organisasi Tim Audit Kinerja dapat terdiri dari:
1) Penanggung Jawab;
2) Pengendali Mutu;
3) Pengendali Teknis;
4) Ketua Tim;
5) Anggota Tim.
d. Organisasi Tim Audit Kinerja sekurang-kurangnya
terdiri dari:
1) Penanggung Jawab;
2) Ketua Tim;
3) Anggota Tim.

668

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

4. Pengumpulan Data dan Survei Pendahuluan


a. Sesuai
dengan
PKPT,
Inspektorat
melakukan
pengumpulan data dan survei pendahuluan kepada
Eselon I yang menjadi tanggung jawab pengawasannya,
dalam rangka mendapatkan data dan informasi
yang berkaitan dengan kejelasan kegiatan yang
dilaksanakan yang meliputi dokumen Rencana
Strategis, Rencana Kerja/Rencana Kinerja, Daftar
Isian Pengelolaan Anggaran (DIPA), Pedoman Umum/
Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis yang berkaitan
dengan kegiatan yang akan diaudit.
b. Dokumen yang diperoleh di antaranya berupa SK tentang
Penetapan Organisasi, Rencana Strategis (Renstra),
Rencana Kinerja (Renja), Penetapan Indikator Kinerja
Utama (IKU), RKA-K/L atau Petunjuk Operasional
Kegiatan (POK), Laporan Kemajuan Pelaksanaan
DIPA, Laporan Tahunan, dan Laporan Kinerja atau
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) dianalisis dalam rangka mengindentifikasi
kegiatan yang dilaksanakan pada satuan kerja yang
ada di dalam tanggung jawabnya dan menetapkan
simpul kritis dari masing-masing kegiatan, sebagai
bahan penyusunan Program Kerja Audit yang
mempertimbangkan risiko audit dan kecukupan
sumber daya audit.
5. Penyusunan Program Kerja Audit
a. Program Kerja Audit (PKA) disusun berdasarkan RAB
dan mengacu pada PKPT.
b. Dasar dan bahan penyusunan PKA adalah hasil analisis
atas pengumpulan data dan survei pendahuluan.
c. PKA disusun secara sistematis dan lengkap, dengan
sistematika sebagai berikut.

SETDITJEN PHKA - 2012

669

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Audit
C. Tujuan dan Sasaran
D. Ruang Lingkup Audit
E. Standar Audit
F. Metode Audit
G. Waktu Pelaksanaan Audit
H. Susunan Tim
BAB II LANGKAH KERJA AUDIT
A. Persiapan
B. Penilaian Kinerja berdasarkan Indikator Kinerja
C. Pengungkapan Temuan Kelemahan
(pengungkapan kelemahan terhadap aspek
kehematan, efisiensi dan efektivitas, serta ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku, termasuk di dalamnya pengujian fisik dan
pengungkapan hal-hal yang perlu diperhatikan).
D. Penyusunan Daftar Temuan Hasil Audit
E. Penyusunan Laporan Hasil Audit
d.

e.
f.

PKA disusun oleh Ketua Tim Audit, direviu oleh


Pengendali Teknis/ Pengendali Mutu, serta disetujui oleh
Penanggung Jawab Audit.
PKA digunakan sebagai dasar pelaksanaan audit kinerja
di lapangan.
Format PKA sebagaimana tercantum pada Format 1.

B. Pelaksanaan Audit
1. Pembicaraan Pendahuluan dengan Auditan

Berdasarkan Surat Perintah Tugas Inspektur Jenderal
Kementerian Kehutanan, Tim Audit menghubungi pimpinan
auditan/satuan kerja untuk mengadakan pembicaraan
pendahuluan (entry meeting) dalam rangka menjelaskan
maksud dan tujuan audit guna mendapatkan informasi

670

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

tambahan dan menciptakan suasana yang kondusif guna


mendukung kelancaran pelaksanaan audit.
2. Penilaian Kinerja Berdasarkan Indikator Kinerja
a. Penilaian Kinerja bertujuan untuk memperoleh
keyakinan yang memadai tentang capaian kinerja
yang hemat, efisien dan efektif dari satuan kerja.
b. Tahapan Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja dilakukan dengan model penilaian
IPMS sebagaimana dideskripsikan seperti bagan pada
Format 2., melalui tahapan:
1) Penilaian kinerja melalui metode IPMS adalah
suatu metode untuk penilaian kinerja aktual
dengan memperhatikan aspek kehematan,
efisiensi, dan efektivitas atas kinerja faktual
yang telah dicapai oleh masing-masing satuan
kerja.
2) Penetapan tujuan strategis; sesuai dengan visi
dan misi yang ditetapkan oleh masing-masing
satuan kerja lingkup Kementerian Kehutanan.
3) Penetapan
proses
aktivitas
manajemen
mencakup:
a) Perencanaan;
b) Pengorganisasian;
c) Pelaksanaan; dan
d) Pengendalian.
4) Penetapan faktor penentu keberhasilan:
a) Metode penilaian kinerja yang akan
digunakan adalah Integrated Performance
Measurement System (IPMS).
b) Penetapan unsur dan bobot masingmasing faktor penentu keberhasilan
dilakukan atas dasar indikator dan kriteria
penilaian yang ditetapkan oleh Inspektur
Jenderal dengan pertimbangan dari

SETDITJEN PHKA - 2012

671

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Pimpinan Eselon I lingkup Kementerian


Kehutanan, dengan mekanisme sebagai
berikut.
(1) Inspektur Jenderal menyusun unsur
dan bobot faktor penentu keberhasilan
kinerja.
(2) Pimpinan Eselon I lingkup Kementerian
Kehutanan memberikan pertimbangan
atas unsur dan bobot faktor penentu
keberhasilan kinerja yang diusulkan oleh
Inspektur Jenderal.
(3) Inspektur Jenderal menetapkan unsur
dan bobot faktor penentu keberhasilan
kinerja
dengan
Surat
Keputusan
Inspektur Jenderal.
c)

Dalam rangka menilai kinerja satuan kerja


Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Eselon I
ditetapkan tujuh faktor penentu keberhasilan
sebagai berikut.
(1) Ketepatan perencanaan tugas dan fungsi
(2) Ketepatan penetapan perangkat organisasi
(3) Ketepatan pelaksanaan tugas dan fungsi
(4) Ketepatan proses pengadaan barang
dan jasa
(5) Ketepatan pengelolaan keuangan negara
(6) Ketepatan monitoring dan evaluasi
(7) Ketepatan pelaporan
d) Dalam rangka menilai kinerja satuan kerja
Eselon I dan Eselon II non UPT ditetapkan
delapan faktor penentu keberhasilan sebagai
berikut.
(1) Ketepatan perencanaan tugas dan fungsi
(2) Ketepatan penetapan perangkat organisasi
(3) Ketepatan penetapan kebijakan

672

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

(4) Ketepatan pelaksanaan tugas dan fungsi


(5) Ketepatan proses pengadaan barang dan
jasa
(6) Ketepatan pengelolaan keuangan negara
(7) Ketepatan monitoring dan evaluasi
(8) Ketepatan pelaporan

No

e)

Masing-masing faktor penentu keberhasilan


dinilai dengan capaian maksimal 100%.

f)

Penghitungan nilai total faktor penentu


keberhasilan menggunakan bobot maksimal
100 yang ditetapkan dengan Surat Keputusan
Inspektur Jenderal dengan contoh sebagaimana
tabel berikut.

Ketepatan

Nilai
Tertinggi

Capaian (%)

Nilai
Terbobot

Bobot*)

(1)

Ketepatan
perencanaan
tugas dan
fungsi (K1)

Nilai
Nilai Tertinggi x 100%

(capaian x
bobot)

(2)

Ketepatan
penetapan
perangkat
organisasi (K2)

Nilai
Nilai Tertinggi x 100%

(capaian x
bobot)

(3)

Ketepatan
pelaksanaan
tugas dan
fungsi (K3)

Nilai
Nilai Tertinggi x 100%

(capaian x
bobot)

(4)

Ketepatan
proses
pengadaan
barang dan
jasa (K4)

Nilai
Nilai Tertinggi x 100%

(capaian x
bobot)

Ketepatan
pengelolaan
keuangan
negara (K5)

Nilai
Nilai Tertinggi x 100%

(capaian x
bobot)

(5)

SETDITJEN PHKA - 2012

673

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

No

Ketepatan

Nilai
Tertinggi

(6)

Ketepatan
monitoring
dan evaluasi
(K6)
(7) Ketepatan
pelaporan (K7)
JUMLAH

Capaian (%)

Bobot*)

Nilai
Terbobot

Nilai
Nilai Tertinggi x 100%

(capaian x
bobot)

Nilai
Nilai Tertinggi x 100%

(capaian x
bobot)
100

Keterangan: *) ditetapkan dengan SK Inspektur Jenderal


g)

Penilaian untuk masing-masing faktor


penentu keberhasilan, dilakukan dengan
pendekatan sebagai berikut.
(1) Apabila dalam setiap unsur faktor
penentu keberhasilan hanya terdapat
satu kegiatan, digunakan perhitungan
sebagai berikut.

Unsur Faktor
Penentu
Bobot*)
Keberhasilan
Perencanaan
10
- Rencana
Strategis
- Rencana Kinerja

Nilai
Hasil
Tertinggi Penilaian

Perhitungan Nilai
Terbobot

10

10

- RKA-K/L

10

- KAK Kegiatan A

10

10

10

Nilai Rata-Rata

(3+5+6+10)/4 = 6

Capaian Perencanaan (%)

(6/10)x 100% =60,00%

Keterangan: *) ditetapkan dengan SK Inspektur Jenderal


(2) Apabila dalam setiap unsur faktor
penentu keberhasilan kinerja terdapat
lebih dari satu kegiatan, digunakan
perhitungan kegiatan dengan bobot
tertimbang.

674

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


Unsur
Nilai
Faktor
Nilai
Hasil
Perhitungan Nilai
Kontrak Bobot*)
Penentu
Tertinggi Penilaian
Terbobot
(Rp)
Keberhasilan
Proses
Pengadaan
5
Barang/
Jasa
- Kontrak A 5 M

(5/10)x5
15
= 2,5

(5/5) x 2,5 = 2,5

- Kontrak B 2 M

(2/10)x5
15
=1

(4/5) x 1 = 0,8

- Kontrak C 3 M

(3/10)x5
15
= 1,5

(3/5) x 1,5 = 0,9

JUMLAH

10 M

4,20

Capaian Proses Pengadaan Barang /Jasa (%)

(4,20/5) x100%
=84%

Sebagai
contoh:
Apabila
dalam
penilaian
unsur
faktor
penentu
keberhasilan kinerja Ketepatan Proses
Pengadaan Barang/Jasa terdapat lebih
dari satu kontrak, maka setiap kontrak
diberikan bobot sesuai dengan nilai
kontraknya.
h) Hasil penilaian untuk masing-masing
unsur faktor penentu keberhasilan
dituangkan pada Kertas Kerja Audit
sebagaimana tercantum pada Format 3.
5) Penilaian kinerja
a) Penilaian
kinerja
dilakukan
melalui
Indikator Kinerja yang dijabarkan dalam
empat tepat, yaitu:
(1) Tepat Sasaran dan Tepat Guna yaitu
pelaksanaan tugas dan fungsi satuan

SETDITJEN PHKA - 2012

675

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

kerja telah mengarah pada pencapaian


tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam
Rencana
Kinerja/Rencana
Strategis/mandat yang ditetapkan, selain
itu hasil pelaksanaan tugas dan fungsi
termasuk hasil pengadaan barang dan
jasa, telah digunakan sesuai dengan
rencana yang ditetapkan dalam Rencana
Kerja/Rencana Kinerja.
(2) Tepat Jumlah, yaitu hasil kegiatan dan
penggunaan anggaran dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi telah sesuai dengan
target dan pagu yang ditetapkan.
(3) Tepat Waktu dan Akurasi, yaitu bahwa
pelaksanaan tugas dan fungsi terutama
yang berkaitan dengan monitoring
dan evaluasi serta pelaporan telah
dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan
jadwal waktu yang ditetapkan.
b)

676

Penilaian tingkat kinerja aktual ditentukan


dari nilai Indikator Kinerja dengan nilai
maksimal 100, dengan nilai penilaian terdiri
dari:
(1) Nilai 0 s.d. 50 (Sangat Kurang);
(2) Nilai lebih dari 50 s.d. 60 (Kurang);
(3) Nilai lebih dari 60 s.d. 75 (Cukup);
(4) Nilai lebih dari 75 s.d. 90 (Baik);
(5) Nilai lebih dari 90 s.d. 100 (Amat Baik).
Adapun penilaian indikator kinerja dihitung
dengan empat ketepatan sebagai berikut.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

No.
(1)
(2)
(3)

Ketepatan
Kinerja

Nilai
Capaian
Bobot*)
Tertinggi
(%)

Sasaran dan
Guna
Jumlah

Nilai Terbobot
= K1+K2+K3+K4
= K5

Waktu dan
akurasi

= K6+K7

TOTAL

100

Keterangan: *) ditetapkan dengan SK Inspektur Jenderal



Adapun
penilaian
indikator
kinerja
berdasarkan proses aktivitas manajemen
sebagai berikut.
No.

Proses Aktivitas
Nilai Capaian
Bobot*)
Manajemen
Tertinggi
(%)

Nilai Terbobot

(1)

Perencanaan

= K1

(2)

Pengorganisasian

= K2

(3)

Pelaksanaan

= K3 + K4 + K5

(4)

Pengendalian

= K6 + K7

TOTAL

100

Keterangan: *) ditetapkan dengan SK Inspektur Jenderal

Hasil penilaian disajikan pada kertas kerja


audit (KKA) sebagaimana tercantum pada
Format 4.

4. Pengungkapan Kelemahan
a. Pengungkapan
kelemahan
bertujuan
untuk
memperoleh keyakinan yang memadai bahwa
permasalahan yang terjadi telah dianalisis dan
diberikan
rekomendasi
untuk
meningkatkan

SETDITJEN PHKA - 2012

677

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

kehematan, efisiensi, dan efektivitas pelaksanaan


tugas dan fungsi, serta meningkatkan ketaatan
terhadap
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku.
b. Berdasarkan hasil penilaian kinerja dilakukan
pengungkapan atas kelemahan terhadap aspek
kehematan, efisiensi dan efektivitas, yang dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Kelemahan terhadap aspek kehematan diketahui
dari hasil penilaian atas kinerja tepat jumlah.
2) Kelemahan terhadap aspek efisiensi diketahui
dari hasil penilaian atas kinerja tepat sasaran,
dan tepat waktu dan akurasi.
3) Kelemahan terhadap aspek efektivitas diketahui
dari hasil penilaian atas kinerja tepat guna.
c. Apabila hasil penilaian kinerja masing-masing
unsur faktor penentu keberhasilan menunjukkan
secara signifikan capaiannya lebih kecil dari 100%,
maka dapat diindikasikan terjadi kelemahan terhadap
kriteria/standar/ketentuan yang berlaku, sehingga
perlu dilakukan pengungkapan atas terjadinya
kelemahan tersebut.
d. Setiap temuan kelemahan harus didukung dengan
bukti yang relevan, kompeten, material dan cukup.
e. Setiap temuan kelemahan dituangkan dengan memuat
atribut temuan secara lengkap meliputi judul temuan,
kondisi, kriteria, sebab, akibat, tanggapan auditan
dan rekomendasi.
5. Penyusunan Dokumen dan Pembahasan Akhir Hasil Audit
Kinerja
a. Daftar Temuan Hasil Audit (DTHA) adalah dokumen
tertulis yang memuat hasil audit yang diperoleh selama
proses audit, sebagai bukti telah selesainya audit sesuai
PKA yang ditetapkan.

678

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

b.

Tahapan proses penyusunan DTHA, adalah:


1) Tim Audit menyusun DTHA sesuai Standar Audit
APIP yang didukung dengan bukti audit yang
relevan, kompeten, material dan cukup;
2) Tim Audit wajib melakukan klarifikasi terhadap
setiap permasalahan yang ditemukan;
3) DTHA memuat secara lengkap informasi tentang
dasar audit, tujuan dan sasaran, ruang lingkup
audit, standar audit, metode audit, tanggung
jawab, uraian singkat auditan dan hasil audit
yang terdiri dari hasil penilaian kinerja dan
temuan kelemahan;
Format DTHA sebagaimana tercantum pada Format 5.
6. Supervisi
a. Supervisi terhadap pelaksanaan audit kinerja wajib
dilakukan untuk menjamin kualitas proses dan hasil
audit.
b. Supervisi dilakukan secara berjenjang oleh Ketua
Tim, Pengendali Teknis, Pengendali Mutu dan/atau
Penanggung Jawab Audit terhadap seluruh proses audit
mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporan
hasil audit.

SETDITJEN PHKA - 2012

679

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB III. PELAPORAN HASIL AUDIT KINERJA


A. Bentuk dan Isi Laporan Hasil Audit Kinerja
1. Laporan hasil audit kinerja disusun dalam bentuk Bab
dan ditandatangani oleh Inspektur yang terdiri dari:
a. Bab Pertama: PENDAHULUAN
b. Bab Kedua: URAIAN HASIL AUDIT
2. Laporan hasil audit kinerja disertai Surat Pengantar
dalam bentuk surat yang ditandatangani oleh
Inspektur Jenderal.
3. Jenis laporan hasil audit kinerja yang disusun adalah:
a. Laporan individual untuk masing-masing Satuan
Kerja Eselon I dan Eselon II maupun Eselon III.
b. Laporan kompilasi untuk seluruh Satuan Kerja
Eselon II dan Eselon III sejenis yang menjadi
tanggung jawab setiap Eselon I.
B. Format Surat Pengantar
1. Surat Pengantar merupakan simpulan dari hasil audit
kinerja yang ditandatangani oleh Inspektur Jenderal.
2. Surat Pengantar menggunakan jenis huruf (font) Arial
dengan ukuran 12 pt.
3. Surat Pengantar wajib disusun sebagaimana Format
6.
C. Format Laporan Hasil Audit Kinerja
1 Laporan hasil audit kinerja wajib disusun dengan
sistematika sebagai berikut.
BAB I. PENDAHULUAN
A. Dasar Audit
B. Tujuan dan Sasaran
C. Ruang Lingkup Audit
D. Standar Audit
E. Metode Audit
F. Tanggung Jawab

680

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

G. Waktu Pelaksanaan Audit


H. Susunan Tim
I. Uraian Singkat Auditan
1. Dasar Pembentukan
2. Tugas dan Fungsi
3. Visi dan Misi
4. Pelaksanaan Kegiatan Tugas dan Fungsi
Tahun
5. Realisasi Kegiatan dan Keuangan
6. Pengadaan Barang/Jasa
BAB II. HASIL AUDIT
A. Penilaian Kinerja berdasarkan Indikator Kinerja
B. Temuan Kelemahan
C. Hal-hal yang perlu diperhatikan.
2. Penulisan Laporan Hasil Audit menggunakan jenis
huruf (font) Arial dengan ukuran 12 pt pada teks di
paragraf dan ukuran 9 pt pada teks di tabel dan catatan
atas tabel.
3. Format Laporan Hasil Audit sebagaimana tercantum
pada Format 7.
D. Distribusi Laporan Hasil Audit Kinerja
1. Laporan Hasil Audit Kinerja pada Satuan Kerja Eselon
I, disampaikan kepada Pimpinan Satuan Kerja Eselon
I yang bersangkutan, dengan tembusan kepada Ketua
BPK RI dan Menteri Kehutanan.
2. Laporan Hasil Audit Kinerja pada Satuan Kerja Eselon
II dan III, disampaikan kepada Pimpinan Satuan Kerja
Eselon II dan III yang bersangkutan dengan tembusan
kepada Ketua BPK RI dan Menteri Kehutanan serta
Eselon I yang terkait.

SETDITJEN PHKA - 2012

681

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB IV. TINDAK LANJUT HASIL AUDIT KINERJA


A. Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Audit Kinerja
1. Pelaksanaan tindak lanjut hasil audit merupakan
tanggung jawab pimpinan auditan.
2. Pelaksanaan tindak lanjut hasil audit dilakukan oleh
pejabat yang bertanggung jawab melaksanakan tindak
lanjut sesuai dengan rekomendasi yang dimuat dalam
laporan hasil audit kinerja.
3. Jangka waktu pelaksanaan tindak lanjut hasil audit
dilakukan selambat-lambatnya satu bulan setelah
laporan hasil audit diterima oleh auditan.
B. Pemantauan Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Audit Kinerja
1. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut dilakukan oleh
Inspektorat Jenderal dan unit kerja Eselon I terkait
dan/atau unit kerja Eselon I yang bertanggung jawab
atas program/kegiatan terkait.
2. Unit kerja Eselon I terkait dan/atau unit kerja Eselon I
yang bertanggung jawab atas program/kegiatan terkait
wajib mendorong penuntasan tindak lanjut hasil audit
kinerja.
3. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut dilakukan
berdasarkan Standar APIP dan Pedoman Kendali Mutu
APIP.

682

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

4.

Mekanisme pelaksanaan dan pemantauan tindak


lanjut hasil audit kinerja selama tidak bertentangan
dengan Standar APIP, Pedoman Kendali Mutu APIP,
dan Petunjuk Pelaksanaan Audit Kinerja ini, mengacu
kepada Peraturan Inspektur Jenderal Kementerian
Kehutanan Nomor P.55/III-Sek.3/2006 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Audit.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 22 Maret 2011
INSPEKTUR JENDERAL,

ttd

Ir. IRHAM JAFAR LAN PUTRA, M.H.


NIP 19520905 197903 1 008

SETDITJEN PHKA - 2012

683

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

DAFTAR DOKUMEN AUDIT KINERJA


Format 1.
Program Kerja Audit (PKA)
Format 2.
Bagan Integrated Performance
Measurement System (IPMS)
Format 3.
Perhitungan Hasil Penilaian Kinerja
Format 4.
Kertas Kerja Audit (KKA)
Format 5.
Daftar Temuan Hasil Audit (DTHA)
Format 6.
Surat Pengantar
Format 7.
Laporan Hasil Audit Kinerja

684

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Format 1. Program Kerja Audit (PKA)


MENTERIAN KEHUTANAN
INSPEKTORAT JENDERAL

No. PKA
Nama Auditan :
Lingkup Audit : Audit Kinerja Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Periode yang
Diaudit
: Tahun ..

PROGRAM KERJA AUDIT


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Berdasarkan Pasal 48 ayat (2) dan Pasal 50 Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah, bahwa:
1. Aparat pengawasan intern pemerintah melakukan
pengawasan intern melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya.
2. Audit sebagaimana dimaksud antara lain terdiri atas
audit kinerja; yaitu audit atas pengelolaan keuangan
negara dan pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah yang terdiri atas
aspek kehematan,
efisiensi, dan efektivitas.

Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan Peraturan Menteri
Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010, tanggal 20 Agustus
2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kehutanan, bahwa Inspektorat Jenderal mempunyai tugas
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
satuan kerja di lingkungan Kementerian Kehutanan. Dalam
melaksanakan tugas pengawasan tersebut, Inspektorat
Jenderal menyelenggarakan fungsi antara lain pelaksanaan
pengawasan kinerja.

SETDITJEN PHKA - 2012

685

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Untuk lancarnya pelaksanaan audit kinerja dimaksud,


maka perlu disusun Program Kerja Audit Kinerja sebagai
pedoman dalam pelaksanaan audit kinerja di lapangan.

B. Dasar Audit
1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4890);
2. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/MenhutII/2010, tanggal 20 Agustus 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan;
3. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.22/MenhutII/2010 tentang Pedoman Audit Kinerja Lingkup
Kementerian Kehutanan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 237);
4. Peraturan Inspektur Jenderal Kementerian Kehutanan
Nomor
P.3/III-INSP.4/2011
tentang
Petunjuk
Pelaksanaan Audit Kinerja Tugas dan Fungsi Satuan
Kerja Lingkup Kementerian Kehutanan;
5. Program Kerja Pengawasan Tahunan Inspektorat
Jenderal Kementerian Kehutanan Tahun ..;
6. Surat Perintah Tugas Inspektur Jenderal Kementerian
Kehutanan Nomor . Tanggal ..............
C. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan

Tujuan audit kinerja tugas dan fungsi pada .................
(nama satuan kerja) adalah untuk:
a. memperoleh keyakinan yang memadai bahwa
kinerja tugas dan fungsi pada ...................(nama
satuan kerja) telah dilaksanakan secara hemat,
efisien, efektif dan taat terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku;

686

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

2.

b.

memberikan informasi capaian kinerja atas


pelaksanaan tugas dan fungsi pada ...................
(nama satuan kerja) kepada manajemen untuk
pengambilan keputusan;

c.

untuk memberikan rekomendasi berupa langkahlangkah perbaikan kinerja atas pelaksanaan tugas
dan fungsi ...................(nama satuan kerja) guna
meningkatkan kehematan, efisiensi, efektivitas, dan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku dalam pelaksanaan tugas dan fungsi.

Sasaran
Sasaran audit kinerja adalah realisasi kinerja
pelaksanaan tugas dan fungsi pada ...................(nama
satuan kerja) untuk periode tahun ........ dan .........

D. Ruang Lingkup Audit



Ruang lingkup audit kinerja meliputi kegiatan perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan
dan
pengendalian
pelaksanaan tugas dan fungsi.

Audit Kinerja atas pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dilaksanakan untuk tahun anggaran yang telah selesai
secara lengkap (dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31
Desember) meliputi penilaian kinerja dan pengungkapan
kelemahan, sedangkan audit kinerja terhadap pelaksanaan
tugas dan fungsi tahun berjalan hanya mencakup
pengungkapan kelemahan.
E. Metode Audit

Audit Kinerja di lakukan dengan tahapan sebagai berikut.
1. Penilaian kinerja.
a. Penilaian kinerja dilakukan dengan model
penilaian Integrated Performance Measurement
Sistem (IPMS).

SETDITJEN PHKA - 2012

687

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

b.

2.

Penilaian kinerja model IPMS, yaitu penilaian


kinerja faktual dengan memperhatikan aspek
kehematan, efisiensi, efektivitas, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku sehingga diketahui kinerja aktual yang
telah dicapai oleh suatu satuan kerja.
Pengungkapan kelemahan atas aspek kehematan,
efisiensi, efektivitas dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

F. Waktu Pelaksanaan Audit



Audit akan dilaksanakan selama . hari, dengan rincian:
1. Persiapan 2 (dua) hari kerja,
2. Pelaksanaan . () hari audit, mulai tanggal
s.d. .
3. Pelaporan 5 (lima) hari kerja.
G. Susunan Tim Audit
1. Penanggung Jawab

2. Pengendali Teknis

3. Ketua Tim

4. Anggota Tim

..
NIP
..
NIP..
..
NIP..
1. ..
NIP..
2. ..
NIP..
3. ..
NIP..

688

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB II. LANGKAH KERJA PELAKSANAAN AUDIT


KINERJA
No
A.

URAIAN
PERSIAPAN

Dilaksanakan
Oleh

Anggaran
Waktu

Nomor
KKA

Tujuan:
Memperoleh keyakinan
yang memadai bahwa
perencanaan audit
kinerja telah disiapkan
sesuai dengan
ketentuan.
Langkah kerja:
1.

Kumpulkan peraturan
perundangan, kebijakan,
pedoman dan laporan
yang terkait dengan
pelaksanaan tugas dan
fungsi...

2.

Lakukan penyusunan
Program Kerja Audit
Kinerja.

3.

Lakukan reviu.
Jumlah A
PENILAIAN KINERJA

B.

Tujuan:
untuk memperoleh
keyakinan yang
memadai bahwa capaian
kinerja tugas dan fungsi
telah dilaksanakan
secara hemat, efisien,
efektif dan taat terhadap
peraturan perundangundangan yang berlaku.
Langkah kerja:

SETDITJEN PHKA - 2012

689

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


No

URAIAN

1.

Lakukan penilaian
terhadap faktor-faktor
penentu keberhasilan
pencapaian kinerja.

a.

Perencanaan
Ketepatan Perencanaan
Tugas dan Fungsi
Langkah Kerja:
1) Dapatkan SK
Organisasi dan Tata
Kerja Satuan Kerja
yang diaudit.
2) Dapatkan dokumen
perencanaan
pelaksanaan tugas
dan fungsi (Renstra,
Rencana kinerja,
RKAK/L, POK,
Rencana Kegiatan/
TOR/ Masterplan
dan Rencana teknis
lainnya).
3) Lakukan evaluasi
apakah dokumen
perencanaan telah
disusun secara
lengkap dan sesuai
dengan standar/
ketentuan yang
berlaku.

690

SETDITJEN PHKA - 2012

Dilaksanakan
Oleh

Anggaran
Waktu

Nomor
KKA

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


No

URAIAN

Dilaksanakan
Oleh

Anggaran
Waktu

Nomor
KKA

4) Lakukan pengujian
apakah isi dokumen
perencanaan (Renstra,
Rencana kinerja,
RKAK/L, POK,
Rencana Kegiatan/
TOR/ Masterplan
dan rencana
teknis lainnya)
telah tersusun
(hirarkhis) sesuai
dengan dokumen
perencanaan di
atasnya.
5) Lakukan pengujian
apakah isi dokumen
perencanaan
sudah sesuai dan
mencakup semua
tugas dan fungsi
satuan kerja.
6) Lakukan pengujian
apakah semua
perencanaan telah
disusun dengan
target yang jelas,
dapat dicapai dan
terukur.
7) Lakukan reviu.
b.

Pengorganisasian
Ketepatan Penetapan
Perangkat Organisasi.
Langkah Kerja:
1) Dapatkan dokumen
penetapan
perangkat organisasi
pelaksanaan
tugas dan fungsi
tahun...

SETDITJEN PHKA - 2012

691

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


No

URAIAN
2) Lakukan evaluasi
apakah perangkat
organisasi telah
ditetapkan secara
lengkap dan
terdapat pemisahan
fungsi (misalnya
dalam pengelolaan
keuangan harus
ada fungsi otorisasi,
pencatatan,
penyimpanan, dan
penguasaan).
3) Lakukan pengujian
apakah personil
yang yang
ditugaskan dalam
perangkat organisasi
telah memenuhi
persyaratan
dan mempunyai
kompetensi/
keterampilan yang
memadai.
4) Lakukan pengujian
apakah penetapan
perangkat organisasi
telah dilengkapi
dengan uraian
tugas yang jelas
dan disosialisasikan
kepada petugas yang
terkait.
5) Lakukan reviu.

c.

Pelaksanaan
1) Ketepatan
Pelaksanaan Tugas
dan Fungsi
Langkah Kerja:

692

SETDITJEN PHKA - 2012

Dilaksanakan
Oleh

Anggaran
Waktu

Nomor
KKA

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


No

URAIAN
a) Dapatkan
dokumen terkait
Pelaksanaan
Tugas dan
Fungsi satuan
kerja.
b) Cermati apakah
ada tugas lain
di luar tugas
pokok/fungsi,
bila ada lakukan
penilaian
apakah berpengaruh terhadap
pelaksanaan
tugas/fungsinya
c) Lakukan
evaluasi
apakah setiap
pelaksanaan
tugas/fungsi/
keg/ sub keg
menghasilkan
output.
d) Lakukan
evaluasi apakah
setiap output
yang dihasilkan
berfungsi dengan
baik.
e) Lakukan
evaluasi
apakah setiap
ouput yang
dihasilkan telah
dimanfaatkan
sesuai tujuan
awal

Dilaksanakan
Oleh

Anggaran
Waktu

SETDITJEN PHKA - 2012

Nomor
KKA

693

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


No

URAIAN
f) Lakukan
evaluasi
dan telusuri
apakah setiap
output yang
dihasilkan ada
penghematan.
g) Lakukan
penilaian
capaian kinerja
sesuai dengan
bobot yang
ditetapkan.
h) Lakukan reviu.
2) Ketepatan Proses
Pengadaan Barang/
Jasa
Langkah Kerja:
a) Dapatkan
rencana
kebutuhan
barang/jasa,
dokumen
pelelangan,
dokumen
kontrak dan
dokumen
pembayaran
kontrak.

694

SETDITJEN PHKA - 2012

Dilaksanakan
Oleh

Anggaran
Waktu

Nomor
KKA

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


No

URAIAN

Dilaksanakan
Oleh

Anggaran
Waktu

Nomor
KKA

b) Lakukan
pengujian
apakah proses
pengadaan
barang/jasa
tahun 2010
telah sesuai
dengan Keppres
Nomor 80 Tahun
2003 beserta
perubahannya,
dan tahun 2011
telah sesuai
dengan Perpres
Nomor 54 Tahun
2010.
c) Lakukan
pengujian
apakah hasil
pengadaan
barang/jasa
sesuai dengan
jumlah dan
spesifikasi yang
ditetapkan
dalam kontrak.
d) Lakukan
pengujian
apakah dalam
pengadaan
barang/jasa
diperoleh harga
yang wajar.

SETDITJEN PHKA - 2012

695

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


No

URAIAN
e) Lakukan
pengujian
apakah sebelum
dilakukan serah
terima hasil
pengadaan
barang/jasa
telah diperiksa
dalam keadaan
cukup dan siap
pakai.
f) Lakukan
pengujian
apakah hasil
pengadaan
barang/
jasa telah
dimanfaatkan
sesuai
tujuannya.
g) Lakukan reviu.
3) Ketepatan
Pengelolaan
Keuangan Negara
a) Dapatkan POK/
SPK/TOR/
Rencana Kerja,
Buku Kas Umum
(BKU), Buku
Kas Pembantu
dan bukti-bukti
pertanggungjawaban
pengelolaan
keuangan negara
dari Bendahara
Pengeluaran
dan Bendahara
Penerimaan.

696

SETDITJEN PHKA - 2012

Dilaksanakan
Oleh

Anggaran
Waktu

Nomor
KKA

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


No

URAIAN
b) Lakukan
pengujian/
evaluasi apakah
penatausahaan
keuangan telah
dilakukan secara
tertib.
c) Lakukan
pengujian
apakah
administrasi
pengelolaan
keuangan
(bukti-bukti
pertanggungjawaban
keuangan) telah
dibuat secara
lengkap dan
benar sesuai
ketentuan yang
berlaku.

Dilaksanakan
Oleh

Anggaran
Waktu

Nomor
KKA

d) Lakukan
pengujian
apakah
pengelolaan
BMN (aset dan
persediaan) telah
dilakukan secara
tepat sesuai
ketentuan yang
berlaku. Cek
apakah terjadi
kehilangan BMN.

SETDITJEN PHKA - 2012

697

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


No

URAIAN
e) Lakukan
pengujian
apakah dalam
pengelolaan
keuangan negara
terdapat pajakpajak, PNBP dan
kewajiban pihak
ketiga yang
belum dipungut
dan disetor ke
kas negara.
f) Lakukan
pengujian
apakah dalam
pengelolaan
keuangan
negara terdapat
pemborosan
keuangan
negara.
g) Lakukan
pengujian
apakah dalam
pengelolaan
keuangan terdapat kerugian
keuangan
Negara.
h) Lakukan reviu.

d.

Pengendalian
1) Ketepatan
Monitoring dan
Evaluasi
Langkah Kerja:

698

SETDITJEN PHKA - 2012

Dilaksanakan
Oleh

Anggaran
Waktu

Nomor
KKA

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


No

URAIAN

Dilaksanakan
Oleh

Anggaran
Waktu

Nomor
KKA

a) Dapatkan
dokumen
rencana
dan hasil
pelaksanaan
monitoring
dan evaluasi
terhadap
pelaksanaan
tugas dan
fungsi.
b) Lakukan
evaluasi apakah
kegiat-an
monitoring dan
evaluasi telah
dilaksanakan
dan dilaporkan
sesuai ketentuan
yang berlaku
c) Lakukan
evaluasi
apakah hasil
monitoring dan
evaluasi telah
dimanfaatkan/
dijadikan bahan
perbaikan/
penyempurnaan
dalam
pelaksanaan
tugas dan
fungsi.
d) Lakukan reviu.

SETDITJEN PHKA - 2012

699

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


No

URAIAN
2) Ketepatan Pelaporan
Langkah Kerja:
a. Dapatkan
laporan bulanan,
triwulan,
semesteran
dan tahunan
(yang terkait
pelaksanaan
tugas dan fungsi,
pengelolaan
anggaran, LAKIP
dan Laporan
Keuangan).
b. Lakukan
evaluasi apakah
laporan telah
disusun dengan
format yang
sesuai dengan
ketentuan
c. Lakukan
evaluasi apakah
substansi
laporan telah
lengkap
sesuai dengan
ketentuan.
d. Lakukan
evaluasi apakah
laporan telah
disusun dan
disampaikan
secara tepat
waktu sesuai
dengan
ketentuan.

700

SETDITJEN PHKA - 2012

Dilaksanakan
Oleh

Anggaran
Waktu

Nomor
KKA

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


No

URAIAN

2.

Lakukan penilaian
pencapaian kinerja
berdasarkan tepat
sasaran, tepat waktu,
tepat jumlah dan
tepat guna dengan
menghitung jumlah
capaian masingmasing faktor penentu
keberhasilan.

3.

Lakukan reviu.

C.

Jumlah B
PENGUNGKAPAN
KELEMAHAN

Dilaksanakan
Oleh

Anggaran
Waktu

Nomor
KKA

Tujuan:
untuk memperoleh
keyakinan yang
memadai bahwa
permasalahan yang
terjadi telah dianalisis
dan diberikan
rekomendasi untuk
meningkatkan
kehematan, efisiensi,
efektivitas, dan ketaatan
terhadap peraturan
perundang-undangan
yang berlaku dalam
pelaksanaan tugas dan
fungsi.
Langkah Kerja:
1.

Lakukan pengungkapan
atas kelemah-an
terhadap aspek
kehematan, efisi-ensi,
efektivitas dan ketaatan
terhadap peraturan
perundang-undangan.

SETDITJEN PHKA - 2012

701

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


No
2.

3.

URAIAN
Setiap kelemahan
dituangkan dalam
bentuk temuan yang
memuat atribut temuan
secara lengkap meliputi:
judul temuan, kondisi,
kriteria, sebab, akibat,
tanggapan auditan dan
rekomendasi.
Lakukan reviu.
Jumlah C

D.

UJI PETIK FISIK


Tujuan:
untuk memperoleh
keyakinan yang
memadai bahwa hasil
fisik pelaksanaan tugas
dan fungsi telah sesuai
ketentuan (standar/
spesifikasi/jumlah/
kualitas).
Langkah Kerja:

1.

2.

Lakukan pengujian fisik


baik dengan cara sensus
ataupun sampling.
Lakukan reviu
Jumlah D

702

E.

PENYUSUNAN DTHA

1.

Lakukan penyusunan
Daftar Temuan Hasil
Audit (DTHA) yang berisi
simpulan hasil penilaian
kinerja dan temuan
kelemahan.

SETDITJEN PHKA - 2012

Dilaksanakan
Oleh

Anggaran
Waktu

Nomor
KKA

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


No
2.

Dilaksanakan
Oleh

URAIAN

Anggaran
Waktu

Nomor
KKA

Lakukan pembahasan
konsep DTHA dengan
pihak Auditan,
agar pihak auditan
mendapatkan kejelasan
atas seluruh hasil
audit dan klarifikasi
permasalahan.
Jumlah E

F.

PENYUSUNAN LAPORAN
HASIL AUDIT

1.
Lakukan penyusunan
laporan hasil audit
kinerja dalam bentuk
Bab yang terdiri dari:
a. Bab I
PENDAHULUAN
b. Bab II HASIL AUDIT
c. Laporan hasil audit
kinerja disertai
Surat Pengantar dari
Inspektur Jenderal.
2.

Lakukan reviu.
Jumlah F
Jumlah A + B + C + D +
E+F

Jakarta, .
Direviu oleh
Pengendali Teknis

Disusun oleh :
Ketua Tim
Disetujui oleh:
Penanggung Jawab

SETDITJEN PHKA - 2012

703

Format 2. Bagan Integrated Performance Measurement System (IPMS)


C:\Documents and Settings\USER\Desktop\audit kinerja wong1.ppt

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

704

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Format 3. Perhitungan Hasil Penilaian Kinerja (Ikhtisar)


3.a. Contoh Tabel Nilai Kinerja Berdasarkan Faktor Penentu
Keberhasilan (FPK)
No.
1
2
3
4
5
6
7

Unsur pengukuran
Perencanaan tugas
dan fungsi
Penetapan perangkat
organisasi
Pelaksanaan tugas
dan fungsi
Proses pengadaan
barang dan jasa
Pengelolaan keuangan
negara & BMN
Monitoring dan
evaluasi
Pelaporan
Kinerja

Nilai
FPK

Nilai
Maksimal

Capaian (%)

Bobot*)

10

(K1/10)*100

10

K1

(K2/5) *100

K2

40

K3

15

K4

20

K5

40
15
20

(K3/40)
*100
(K4/15)
*100
(K5/20)
*100

(K6/5) *100

K6

(K7/5) *100

K7

100

,
Capaian
Kinerja (%)

100

,
(Nilai
Akhir)

3.b. Contoh Tabel Ketepatan Kinerja


Proses Aktivitas
Manajemen

Nilai
Maksimal

Nilai
FPK

Bobot*)

Capaian (%)

A.

Tepat Sasaran dan


Tepat Guna

70

K1+ K2+
K3+ K4

70

((K1+ K2 +K3
+K4) /70)
*100

B.

Tepat Jumlah

20

K5

20

(K5/20)* 100

C.

Tepat Waktu dan


Tepat Akurasi

10

K6+K7

10

Kinerja

100

,
(Nilai
Akhir)

100

No.

((K6+ K7)/10)
*100
,
Capaian
Kinerja (%)

SETDITJEN PHKA - 2012

705

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

3.c. Contoh Tabel Nilai Kinerja Berdasarkan Unsur Manajemen


No.

Proses Aktivitas
Manajemen

Nilai
Maksimal

A.

Perencanaan

10

K1

10

(K1/10)*100

B.

Pengorganisasian

K2

(K2/5)*100

K3+
K4+
K5

75

(K3+K4+K5) /75)
*100

10

K6+K7

10

((K6+K7)/10)*100

100

,
(Nilai
Akhir)

100

,
Capaian Kinerja
(%)

C.
D.

Pelaksanaan

Pengendalian
Kinerja

75

Nilai
FPK

Bobot
*)

Capaian (%)

Keterangan
Nilai Akhir adalah penjumlahan Nilai FPK
Capaian Kinerja (%) adalah Nilai Akhir x 100%
*) : Bobot ditetapkan tersendiri dengan Keputusan Inspektorat
Jenderal

706

SETDITJEN PHKA - 2012

Periode Audit

Tahun...

SETDITJEN PHKA - 2012

Petunjuk Operasional
Kegiatan (POK)

DIPA

Kertas Kerja (RKA-KL)

(10)

Rencana Kerja (Renja)


tahun....

(2)

Rencana Strategis (Renstra)

(4)

Perencanaan Anggaran

(4)

A.

Jumlah
nilai

Terukur /
realistis

:
:

:
:

dokumen
ada/
tidak ada

Parameter
Kesesuaian
Kesesuaian
dengan
dengan
perencanaan
standar /
di atasnya
ketentuan

Direview oleh
Tanggal / Paraf

Tanggal / Paraf

KKA No.
Disusun oleh

KERTAS KERJA AUDIT KINERJA

....
Kinerja Tugas dan Fungsi
Perencanaan:
1.
Ketepatan Perencanaan Tugas dan
Fungsi

Unsur yang Dinilai

Unsur yang dinilai

No.

:
:

Nama Auditan
Jenis Audit

Format 4. Kertas Kerja Audit (KKA)


KEMENTERIAN KEHUTANAN
INSPEKTORAT JENDERAL

Catatan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

707

708

SETDITJEN PHKA - 2012

Rencana Jangka
Panjang, Rencana
Menengah, Rencana
Pendek misalnya di
PHKA (RP, RPL, RPT)

Jumlah
Nilai Perencanaan
(Rata-rata)

Perencanaan Teknis

Unsur yang Dinilai

B.

No.

dokumen
ada/
tidak ada

(4)

(4)

Parameter
Kesesuaian
Kesesuaian
dengan
dengan
perencanaan
standar /
di atasnya
ketentuan

(2)

Terukur /
realistis
(10)

,
,
(K1)

Jumlah
nilai

Catatan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Catatan:
1 Kolom 1 : Isi nomor urutan
2 Kolom 2 : Diisi unsur perencanaan yang dinilai (perencanaan
anggaran dan perencanaan teknis) sesuai ketentuan yang berlaku
3 Kolom 3 : jika output (dokumen) perencanaan tidak ada
nilainya nol, kosongkan kolom-kolom selanjutnya.
4 Nilai dalam kurung pada baris ke-4 pada kolom 3, 4, 5, 6,
dan 7 adalah nilai maksimal
5 Kolom 4 mencakup apakah :
D Suatu kegiatan/sub kegiatan relevan dengan kegiatan
di atasnya (hierarkis) antar dokumen
D Suatu kegiatan/sub kegiatan/operasional kegiatan
dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK), apakah
relevan dengan kegiatan di atasnya.
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 4
Nilai 4,0 =
100% sesuai,
Nilai 3,5 = 88 99% sesuai,
Nilai 3,0 = 76 87% sesuai,
Nilai 2,5 = 64 75% sesuai,
Nilai 2,0 = 52 63% sesuai,
Nilai 1,5 = 40 51% sesuai,
Nilai 1,0 = 28 39% sesuai,
Nilai 0,5 = 16 27% sesuai,
Nilai 0,0 = 0 15% sesuai.
6 Kolom 5 : apakah dokumen perencanaan anggaran maupun
perencanaan teknisnya telah mengacu aturan/standar yg
berlaku.
D Evaluasi DIPA dan RKA-KL mencakup a.l :
a. Apakah terdapat kegiatan yang menggunakan
satuan paket yg tak semestinya.
b. Apakah penganggaran Belanja Barang dan Belanja
Modal telah sesuai ketentuan.

SETDITJEN PHKA - 2012

709

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

c.

710

Apakah penganggaran BM Fisik Lainnya dan BM


Penambahan Nilai telah sesuai ketentuan.
d. Apakah penganggaran honorarium terkait output
kegiatan (521213) telah sesuai ketentuan.
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 4
Nilai 4,0 = 100% sesuai,
Nilai 3,5 = 88 99% sesuai,
Nilai 3,0 = 76 87% sesuai,
Nilai 2,5 = 64 75% sesuai,
Nilai 2,0 = 52 63% sesuai,
Nilai 1,5 = 40 51% sesuai,
Nilai 1,0 = 28 39% sesuai,
Nilai 0,5 = 16 27% sesuai,
Nilai 0,0 = 0 15% sesuai.
Kolom 6 mencakup apakah :
D Satuan pekerjaan telah dicantumkan. Rencana/tata
waktu pelaksanaan telah di buat (pada Renstra, Renja
dan POK). Bandingkan tata waktu, biaya dan tenaga
apakah cukup realistis untuk mencapai hasil yg
diinginkan
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 2

Nilai 2,00 = 100% sesuai (terjadwal, terencana, terukur
dan realistis),

Nilai 1,75 = 88 99% sesuai,

Nilai 1,50 = 76 87% sesuai,

Nilai 1,25 = 64 75% sesuai,

Nilai 1,00 = 52 63% sesuai,

Nilai 0,75 = 40 51% sesuai,

Nilai 0,50 = 28 39% sesuai,

Nilai 0,25 = 16 27% sesuai,

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Nilai 0,00 = 0 15% sesuai (tidak terjadwalkan,


tidak terencana, tidak terukur dan tidak realistis).
8 Kolom 7 diisi penjumlahan dari kolom 4 s.d 6
9 Kolom 8 diisi catatan yang diperlukan dapat juga memuat
catatan kelemahan
10 Nilai Perencanaan merupakan nilai rata-rata
11 Dalam hal diperlukan KKA detail atau KKA tambahan
didasarkan atas profesionalitas auditor.
12 Dalam hal menilai KKA ini harus juga dilihat hubungan
sebab akibat dan analisis antar KKA yang lain.

SETDITJEN PHKA - 2012

711

712

SETDITJEN PHKA - 2012

Tahun .

2
Pengorganisasian instansi
a. Organisasi Personil nonstruktural
b. Organisasi personil
fungsional
c. Organisasi DIPA
d. .

Periode Audit

(2)
4

(2)
3

Kompetensi
personil

Pemisahan
fungsi

Parameter

Rincian
tugas yang
jelas
(1)
5

Direview oleh
Tanggal / Paraf

Tanggal / Paraf

Pengorganisasian:
2. Ketepatan penetapan
perangkat organisasi

1
1

Unsur yang dinilai

Disusun oleh

Kinerja Tugas dan Fungsi

KKA No.

KERTAS KERJA AUDIT KINERJA


....(nama satker)

Unsur yang Dinilai

Jenis Audit

Nama Auditan

KEMENTERIAN KEHUTANAN
INSPEKTORAT JENDERAL

(5)
6

Jumlah
Nilai

,
,

:
:

Catatan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

b. Organisasi /
kelembagaan.
c .
Jumlah
Nilai Pengorganisasian
(Rata-rata)

a. Organisasi Kepanitiian.

2
Pengorganisasian kegiatan

Unsur yang Dinilai

1
2

(2)
4

(2)
3

Kompetensi
personil

Pemisahan
fungsi

Parameter

Rincian
tugas yang
jelas
(1)
5

,
,
,
(K2)

(5)
6

Jumlah
Nilai

Catatan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

713

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Catatan:
1 Kolom 1 : Isi nomor urutan
2 Kolom 2 : Diisi penetapan pengorganisasian oleh Kepala
Satker/KPA
3 Kolom 3 : Diisi skor untuk kriteria pemisahan fungsi,
misalnya dalam pengelolaan keuangan harus ada fungsi
otosisasi, pencatatan, penyimpanan dan penguasaan.
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 2

Nilai 2,00 =
100% sesuai (ada pemisahan fungsi
dan pengendalian intern memadai),

Nilai 1,75 = 88 99% sesuai,

Nilai 1,50 = 76 87% sesuai,

Nilai 1,25 = 64 75% sesuai,

Nilai 1,00 = 52 63% sesuai,

Nilai 0,75 = 40 51% sesuai,

Nilai 0,50 = 28 39% sesuai,

Nilai 0,25 = 16 27% sesuai,

Nilai 0,00 = 0 15% sesuai (tidak ada pemisahan fungsi
dan pengendalian intern tidak memadai),
4 Kolom 4 : Diisi skor untuk kriteria kompetensi personil.
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 2

Nilai 2,00 =
100% sesuai (kompetensi sesuai
persyaratan dan memadai),

Nilai 1,75 = 88 99% sesuai,

Nilai 1,50 = 76 87% sesuai,

Nilai 1,25 = 64 75% sesuai,

Nilai 1,00 = 52 63% sesuai,

Nilai 0,75 = 40 51% sesuai,

Nilai 0,50 = 28 39% sesuai,

Nilai 0,25 = 16 27% sesuai,

714

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


Nilai 0,00 = 0 15% sesuai (kompetensi tidak ada).
5 Kolom 5 : Diisi skor untuk kriteria Rincian tugas yang jelas.
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 1

Nilai 1,0 = ada rincian tugas dan jelas

Nilai 0,5 = ada rincian tugas namun tidak jelas

Nilai 0,0 = tidak ada rincian tugas
6 Kolom 6 : Diisi penjumlahan kolom 3 s.d. 5
7 Kolom 7 : Diisi catatan yang diperlukan dapat juga memuat
catatan kelemahan
8 Nilai Pengorganisasian merupakan nilai rata-rata
9 Dalam hal diperlukan KKA detail atau KKA tambahan
didasarkan atas profesionalitas auditor.
10 Dalam hal menilai KKA ini harus juga dilihat hubungan
sebab akibat dan analisis antar KKA yang lain.

SETDITJEN PHKA - 2012

715

716

SETDITJEN PHKA - 2012

Periode Audit

1
A

2
Fungsi 1
Kegiatan/
Sub Kegiatan
1
Kegiatan/
Sub Kegiatan
2
Dst

Uraian
Kegiatan

Unsur yang dinilai

No.

:
:

Nama Auditan
Jenis Audit

Bobot
(%)

Output
(ada/
tidak
ada)

Tahun .......

Output
berfungsi
dengan
baik
(15)

Parameter
Output
dimanfaatkan
sesuai tujuan
awal kegiatan
(20)

(5)

Ada
penghematan
(dari KKA 3.1)

8=5+6

(40)

Jumlah
Nilai

Direview oleh
Tanggal / Paraf

Tanggal / Paraf

KKA No.
Disusun oleh

KERTAS KERJA AUDIT KINERJA

....(nama satker)
Kinerja Tugas dan Fungsi
Pelaksanaan:
3. Ketepatan Pelaksanaan Tugas dan
Fungsi

KEMENTERIAN KEHUTANAN
INSPEKTORAT JENDERAL

:
:

:
:

9=(3/100)*8

Jumlah
Nilai
Tertimbang

10

Catatan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Total

2
Fungsi 2
Kegiatan/
Sub Kegiatan
1
Kegiatan/
Sub Kegiatan
2
Dst

Uraian
Kegiatan

1
B

No.

100

Bobot
(%)

Output
(ada/
tidak
ada)

Output
berfungsi
dengan
baik
(15)
5

Parameter
Output
dimanfaatkan
sesuai tujuan
awal kegiatan
(20)
6

,
(Nilai
KKA3.1)

(5)
7

Ada
penghematan
(dari KKA 3.1)

(40)
8=5+6

Jumlah
Nilai

,
(K3)

10

Catatan

9=(3/100)*8

Jumlah
Nilai
Tertimbang

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

717

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Catatan:
1 Kolom 1: Diisi nomor urut
2 Kolom 2: Diisi sesuai dengan fungsi masing-masing satuan
kerja, diuraikan sesuai dengan kegiatan; baik yang ada
dalam DIPA maupun tidak; berdasarkan bukti sumber (a.l.
berita acara serah terima pekerjaan, laporan kemajuan fisik,
laporan keuangan, laporan kinerja, atau laporan tahunan).
Klasifikasi fungsi berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan
tentang organisasi dan tata kerja satuan kerja.
3 Kolom 3: Diisi nilai atas bobot per Fungsi/Kegiatan/sub
kegiatan berdasarkan kesepakatan dengan Eselon I yang
bersangkutan berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan
tentang organisasi dan tata kerja satuan kerja dimaksud.
4 Terhadap fungsi yang tidak dijalankan yang mungkin
dikarenakan:
D telah sesuai dengan perencanaan (rencana strategis,
rencana kinerja)
D tumpang tindih fungsi dengan satuan kerja lain
D bertentangan dengan perundang-undangan
D belum ada payung hukumnya

maka penilaian atas fungsi tersebut tidak dinolkan dan
tidak ikut dihitung sehingga tidak mengurangi nilai capaian
tugas dan fungsi (bila diperlukan dapat dianalisis lebih
lanjut).
5 Kolom 4: Diisi nilai atas keberadaan fisik output. Jika
output tidak ada atau tidak jelas bernilai "nol", sehingga
kolom selanjutnya dikosongkan. Jika output telah selesai/
ada dituliskan "ada".
6 Kolom 5: Diisi nilai atas output, apakah output tersebut
berfungsi, dengan membandingkannnya dengan tolok ukur.
Tolok ukur yang digunakan adalah: standar, spesifikasi,
bestek, juklak, juknis, dan sejenisnya.
D Diisi dengan nilai persentase penilaian auditor atas
output dikalikan 15

718

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

9
10

11

12
13
14
15

Kolom 6: Diisi nilai apakah output dimanfaatkan sesuai


tujuan awal dari tolok ukur berdasarkan dokumen TOR/
KAK, Peraturan Perundang-undangan dan sejenisnya. (TOR
merupakan dokumen yang diperlukan saat pengajuan RKAKL ke Kementerian Keuangan)
D Diisi dengan nilai persentase penilaian auditor atas
outcome dikalikan 20
Kolom 7: Diisi nilai atas tingkat kehematan yang diperoleh
dengan hasil perhitungan berdasarkan KKA Pendukung No.
3.1 (terlampir) untuk kegiatan dengan realisasi fisik 100%.
Kolom 8: Diisi jumlah nilai dari kolom 5 ditambah kolom 6
Baris Total pada kolom 8 : Diisi jumlah nilai dari kolom
5 ditambah jumlah nilai kolom 6 ditambah Nilai KKA
Penghematan (KKA 3.1)
Kolom 9: Diisi jumlah nilai tertimbang dengan rumus bobot
per operasional kegiatan (kolom 3) dibagi jumlah bobot (100)
dikalikan jumlah nilai (kolom 8) atau ditulis sebagai ([kolom
3]/100)*[kolom 8]
Kolom 10 : Diisi catatan yang diperlukan dapat juga memuat
catatan kelemahan
Nilai Pelaksanaan Tugas dan Fungsi adalah Total Jumlah
Nilai Tertimbang
Dalam hal diperlukan KKA detail atau KKA tambahan
didasarkan atas profesionalitas auditor.
Dalam hal menilai KKA ini harus juga dilihat hubungan
sebab akibat dan analisis antar KKA yang lain.

SETDITJEN PHKA - 2012

719

720

SETDITJEN PHKA - 2012

Periode Audit

1
2
3
4

Nilai akhir kehematan

2
Op Keg A
Op Keg B
Op Keg C
Op Keg D

Jumlah Penghematan
Total DIPA
Persentase Penghematan

Capaian
Fisik
(%)
3
100
100
100
100

Tahun .......

Anggaran
(A) (Rp)

Realisasi
(R) (Rp)

Penghematan
(A-R) (Rp)

Direview oleh
Tanggal / Paraf

Persentase
Penghematan

:
:

:
:

(Nilai KKA3.1)

Tanggal / Paraf

KKA No.
Disusun oleh

KERTAS KERJA AUDIT KINERJA


....(nama satker)
Kinerja Tugas dan Fungsi
Pelaksanaan:
3. Ketepatan Pelaksanaan Tugas dan
Fungsi
3.1 Kehematan

Operasional Kegiatan
yang selesai 100%

Unsur yang dinilai

No.

:
:

Nama Auditan
Jenis Audit

KEMENTERIAN KEHUTANAN
INSPEKTORAT JENDERAL

Catatan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Catatan:
1 Realisasi fisik 100% dilakukan pengujian
2 Persentase penghematan = Jumlah _ Penghema tan x100%
Total _ DIPA
3 Nilai akhir kehematan,

Jika persentase penghematan :

>5% nilai akhir kehematan = 5

3% sd 5% nilai akhir kehematan = 3

< 3% nilai akhir kehematan = 1

SETDITJEN PHKA - 2012

721

722

SETDITJEN PHKA - 2012

Jumlah

100

Bobot
(%)

Tahun .......

Parameter Penilaian dan Hasilnya


Apakah
Apakah
Jumlah
Apakah
proses
Apakah
&
bermanfaat
pengadaan
harga
Spesifikasi
sesuai
sesuai
wajar
Sesuai
kebutuhan
ketentuan
Kontrak
(3)
(4)
(4)
(4)

Direview oleh
Tanggal / Paraf

Tanggal / Paraf

KKA No.
Disusun oleh

KERTAS KERJA AUDIT KINERJA

....(nama satker)
Kinerja Tugas dan Fungsi
Pelaksanaan:
4. Ketepatan Proses Pengadaan
Barang / Jasa

Nilai
kontrak
(Rp)

Periode Audit

No.

Unsur yang
dinilai

Nomor
dan
tanggal
kontrak,
dan
nama
pengada

:
:

Nama Auditan
Jenis Audit

KEMENTERIAN KEHUTANAN
INSPEKTORAT JENDERAL

:
:

:
:

10=(4/100)*9

,(K4)

(15)
9=5+6+7+8

Nilai
(tertimbang)

Jumlah
Nilai

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Catatan :
1 Kolom 1 : Diisi nomor urut
2 Kolom 2 : Diisi nomor, tanggal kontrak dan nama pelaksana
pekerjaan
3 Kolom 3 : Diisi nilai kontrak
4 Kolom 4 : Diisi bobot yaitu nilai kontrak dibagi jumlah nilai
Nilai _ Kontrak
kontrak seluruh pengadaan dikalikan 100% = Jumlah _ Kontrak
x100%
5 Kolom 5 : apakah proses pengadaan telah sesuai dengan
ketentuan pengadaan barang/jasa yg berlaku
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 3

Nilai 3,0 =
100% sesuai,

Nilai 2,5 = 84 99% sesuai,

Nilai 2,0 = 68 83% sesuai,

Nilai 1,5 = 52 67% sesuai,

Nilai 1,0 = 36 51% sesuai,

Nilai 0,5 = 20 35% sesuai,

Nilai 0,0 = 0 19% sesuai,
6 Kolom 6 : bandingkan spesifikasi yg tercantum pada kontrak
dengan fisiknya
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 4

Nilai 4,0 =
100% sesuai,

Nilai 3,5 = 88 99% sesuai,

Nilai 3,0 = 76 87% sesuai,

Nilai 2,5 = 64 75% sesuai,

Nilai 2,0 = 52 63% sesuai,

Nilai 1,5 = 40 51% sesuai,

Nilai 1,0 = 28 39% sesuai,

Nilai 0,5 = 16 27% sesuai,

Nilai 0,0 = 0 15% sesuai,

SETDITJEN PHKA - 2012

723

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Kolom 7 : Cek apakah harga pengadaan B/J berada di


bawah pagu anggaran dan wajar menurut harga barang/
pekerjaan fisiknya
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 4

Nilai 4,0 =
100% sesuai,

Nilai 3,5 = 88 99% sesuai,

Nilai 3,0 = 76 87% sesuai,

Nilai 2,5 = 64 75% sesuai,

Nilai 2,0 = 52 63% sesuai,

Nilai 1,5 = 40 51% sesuai,

Nilai 1,0 = 28 39% sesuai,

Nilai 0,5 = 16 27% sesuai,

Nilai 0,0 = 0 15% sesuai,
8 Kolom 8 : Cek apakah B/J yang diadakan telah dimanfaatkan
untuk menunjang tugas dan fungsi organisasi.
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 4

Nilai 4,0 =
100% sesuai,

Nilai 3,5 = 88 99% sesuai,

Nilai 3,0 = 76 87% sesuai,

Nilai 2,5 = 64 75% sesuai,

Nilai 2,0 = 52 63% sesuai,

Nilai 1,5 = 40 51% sesuai,

Nilai 1,0 = 28 39% sesuai,

Nilai 0,5 = 16 27% sesuai,

Nilai 0,0 = 0 15% sesuai,
9 Kolom 9 : Diisi nilai penjumlahan kolom 5 s.d 8
10 Kolom 10 : Diisi nilai tertimbang = (Kolom 4)/100% X (Kolom 9)

Misalnya : 10/100 X 15 = 1,5 ------> Nilai Tertimbang
11 Nilai Ketepatan Pengadaan adalah Jumlah Nilai Tertimbang

724

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

12 Dalam hal diperlukan KKA detail atau KKA tambahan


didasarkan atas profesionalitas auditor.
13 Dalam hal menilai KKA ini harus juga dilihat hubungan
sebab akibat dan analisis antar KKA yang lain.

SETDITJEN PHKA - 2012

725

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KEMENTERIAN KEHUTANAN
INSPEKTORAT JENDERAL

KERTAS KERJA AUDIT KINERJA


Nama Auditan

Jenis Audit

Unsur yang
dinilai

Periode Audit

....(nama satker)
Kinerja Tugas dan
Fungsi
Pelaksanaan:
5. Ketepatan
Pengelolaan
Keuangan Negara

Parameter Penilaian

5
6

2
Penatausahaan Keuangan
Kualitas pertanggungjawaban
keuangan
Pengelolaan BMN (aset tetap
dan persediaan)
Tidak ada kewajiban setoran
ke kas negara
Tidak ada pemborosan
Tidak ada kerugian negara

Jumlah

1
2
3
4

:
:

Tanggal /
Paraf
Direview
oleh
Tanggal /
Paraf

Tahun .......

No

KKA No.
Disusun
oleh

:
:

Nilai
Maks
3
2

Nilai

Catatan

4
,

4
5

,
,
,
(K5)

20

Catatan :
1 Kolom 1 : Diisi nomor urut
2 Kolom 2 : Diisi parameter penilaian
3 Kolom 3 : Diisi nilai maksimal
4 Kolom 4 : Diisi nilai capaian
a. Penatausahaan Keuangan,

Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
Skala penilaian 0 - 2
Nilai 2,00 =
100% tertib,
Nilai 1,75 = 88 99% tertib,
Nilai 1,50 = 76 87% tertib,

726

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

b.


c.









d.

Nilai 1,25 = 64 75% tertib,


Nilai 1,00 = 52 63% tertib,
Nilai 0,75 = 40 51% tertib,
Nilai 0,50 = 28 39% tertib,
Nilai 0,25 = 16 27% tertib,
Nilai 0,00 = 0 15% tertib.
Kualitas pertanggungjawaban keuangan,
Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
Skala penilaian 0 - 3
Nilai 3,0 =
100% sesuai,
Nilai 2,5 = 84 99% sesuai,
Nilai 2,0 = 68 83% sesuai,
Nilai 1,5 = 52 67% sesuai,
Nilai 1,0 = 36 51% sesuai,
Nilai 0,5 = 20 35% sesuai,
Nilai 0,0 = 0 19% sesuai (diantaranya pertanggungjawaban tidak dibuat)
Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN),
Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
Skala penilaian 0 - 3
Nilai 3,0 =
100% sesuai,
Nilai 2,5 = 84 99% sesuai,
Nilai 2,0 = 68 83% sesuai,
Nilai 1,5 = 52 67% sesuai,
Nilai 1,0 = 36 51% sesuai,
Nilai 0,5 = 20 35% sesuai,
Nilai 0,0 = 0 19% sesuai (diantaranya Barang Milik
Negara tidak dikelola)
Tidak ada kewajiban penyetoran ke kas negara,
Skala penilaian 0 - 3
Nilai 3,0 = Tidak ada kewajiban penyetoran ke kas
negara,

SETDITJEN PHKA - 2012

727

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan







e.










f.









728

Nilai 2,5 = kewajiban penyetoran Rp1,00 s.d


Rp200.000.000,00;
Nilai 2,0 = kewajiban penyetoran Rp200.000.001,00
s.d Rp400.000.000,00;
Nilai 1,5 = kewajiban penyetoran Rp400.000.001,00
s.d Rp600.000.000,00;
Nilai 1,0 = kewajiban penyetoran Rp600.000.001,00
s.d Rp800.000.000,00;
Nilai 0,5 = kewajiban penyetoran Rp800.000.001,00
s.d Rp1.000.000.000,00;
Nilai 0,0 = kewajiban penyetoran di atas satu milyar
rupiah;
Tidak ada pemborosan dari total anggaran,
Skala penilaian 0 - 4
Nilai 4,0 = tidak ada pemborosan;
Nilai 3,5 = terjadi pemborosan 0,01 s.d. 0,71%;
Nilai 3,0 = terjadi pemborosan 0,72 s.d. 1,43%;
Nilai 2,5 = terjadi pemborosan 1,44 s.d. 2,14%;
Nilai 2,0 = terjadi pemborosan 2,15 s.d. 2,86%;
Nilai 1,5 = terjadi pemborosan 2,87 s.d. 3,57%;
Nilai 1,0 = terjadi pemborosan 3,58 s.d. 4,29%;
Nilai 0,5 = terjadi pemborosan 4,30 s.d. 5,00%;
Nilai 0,0 = terjadi pemborosan di atas 5%;
Tidak kerugian Negara dari total anggaran,
Skala penilaian 0 - 5
Nilai 5,0 = tidak ada kerugian negara;
Nilai 4,5 = terjadi kerugian negara 0,01 s.d. 0,56%;
Nilai 4,0 = terjadi kerugian negara 0,57 s.d. 1,11%;
Nilai 3,5 = terjadi kerugian negara 1,12 s.d. 1,67%;
Nilai 3,0 = terjadi kerugian negara 1,68 s.d. 2,22%;
Nilai 2,5 = terjadi kerugian negara 2,23 s.d. 2,78%;
Nilai 2,0 = terjadi kerugian negara 2,79 s.d. 3,33%;
Nilai 1,5 = terjadi kerugian negara 3,33 s.d. 3,89%;
Nilai 1,0 = terjadi kerugian negara 3,89 s.d. 4,44%;

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

5
6
7

8
9


Nilai 0,5 = terjadi kerugian negara 4,45 s.d. 5,00%;

Nilai 0,0 = terjadi kerugian negara di atas 5,00%;
Kolom 5 : Diisi catatan ringkas hal-hal yg ditemukan
Nilai Ketepatan Keuangan Negara merupakan penjumlahan
nilai dari keenam parameter tersebut.
Parameter Penatausahaan Keuangan, Kualitas pertanggungjawaban keuangan, Pengelolaan BMN (aset tetap dan
persediaan) banyak terkait dengan aspek ketaatan kepada
peraturan perundangan
D Penatausahaan Keuangan mencakup antara lain
akuntasi keuangan termasuk pencatatan, jurnal dan
pembukuan kas
D Kualitas pertanggungjawaban keuangan mencakup
antara lain :
- apakah realisasi belanja didukung alokasi
anggaran dalam DIPA
- apakah tidak ada pelampauan atas pagu dalam
DIPA
-
apakah proses otorisasi pertanggungjawaban
keuangan telah benar
-
apakah keabsahan bukti pengeluaran memadai
-
apakah ketaatan kepada peraturan perundangan
terpenuhi
D Pengelolaan BMN a.l: penatausahaan, pengamanan,
dan penggunaan aset (aset tetap dan persediaan)
Dalam hal diperlukan KKA detail atau KKA tambahan
didasarkan atas profesionalitas auditor.
Dalam hal menilai KKA ini harus juga dilihat hubungan
sebab akibat dan analisis antar KKA yang lain.

SETDITJEN PHKA - 2012

729

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KEMENTERIAN KEHUTANAN
INSPEKTORAT JENDERAL

KERTAS KERJA AUDIT KINERJA


Nama Auditan

Jenis Audit

Unsur yang
dinilai

Periode Audit

....(nama satker)
Kinerja Tugas dan
Fungsi
Pengendalian:
6. Ketepatan
Monitoring dan
Evaluasi

KKA No.
Disusun
oleh

:
:

Tanggal /
Paraf
Direview
oleh
Tanggal /
Paraf

Tahun .......

:
:

Parameter
No.

A
1
2

B
1
2

Monitoring dan
Evaluasi

Monitoring
Monitoring ..
Monitoring ..

Evaluasi
Evaluasi
Evaluasi

Jumlah
Nilai Monev
(Rata-rata)

Monev
(ada/
tidak
ada)

sesuai
standar

bermanfaat

(3)

Jumlah
Nilai

(2)

Catatan

(5)
6

,
,
,
,
,
,
,
,
(K6)

Catatan:
1 Kolom 1 : Isi nomor urutan
2 Kolom 2 : Diisi kegitan monitoring dan evaluasi
3 Kolom 3 : jika output (dokumen) perencanaan tidak ada
nilainya nol, kosongkan kolom-kolom selanjutnya.
4 Kolom 4 : Diisi skor untuk kesesuaian standar berdasarkan
peraturan perundang-undangan atau juklak, dan juknis

730

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai


maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 3

Nilai 3,0 =
100% sesuai,

Nilai 2,5 = 84 99% sesuai,

Nilai 2,0 = 68 83% sesuai,

Nilai 1,5 = 52 67% sesuai,

Nilai 1,0 = 36 51% sesuai,

Nilai 0,5 = 20 35% sesuai,

Nilai 0,0 = 0 19% sesuai
5 Kolom 5 : Diisi skor untuk manfaat dari laporan monitoring
dan evaluasi.
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 2

Nilai 2,00 =
100% sesuai,

Nilai 1,75 = 88 99% sesuai,

Nilai 1,50 = 76 87% sesuai,

Nilai 1,25 = 64 75% sesuai,

Nilai 1,00 = 52 63% sesuai,

Nilai 0,75 = 40 51% sesuai,

Nilai 0,50 = 28 39% sesuai,

Nilai 0,25 = 16 27% sesuai,

Nilai 0,00 = 0 15% sesuai (tidak bermanfaat),
6 Kolom 6 : Diisi penjumlahan kolom 4 s.d. 5
7 Kolom 7 : Diisi catatan yang diperlukan dapat juga memuat
catatan kelemahan
8 Nilai Monitoring dan evaluasi merupakan nilai rata-rata
9 Capaian Monitoring dan Evaluasi (%) merupakan nilai ratarata dibagi nilai maksimal atau (NilaiRata Rata 5 )x100%
10 Dalam hal diperlukan KKA detail atau KKA tambahan
didasarkan atas profesionalitas auditor.
11 Dalam hal menilai KKA ini harus juga dilihat hubungan
sebab akibat dan analisis antar KKA yang lain.
D

SETDITJEN PHKA - 2012

731

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KEMENTERIAN KEHUTANAN
INSPEKTORAT JENDERAL

KERTAS KERJA AUDIT KINERJA


:

Jenis Audit

Unsur yang
dinilai

Periode Audit

No.
1
a.

1
2
3
4
5
b.
1
2

732

Unsur
ketepatan
laporan
2
Laporan
Rutin yg
Seharusnya
Dibuat
Laporan
Tahunan
Laporan
Bulanan
DIPA
Laporan
Triwulan
LAKIP
Laporan
Keuangan
Laporan
Lainnya
Laporan
Statistik
Satuan .
Laporan
Kerja sama,
kemitraan
dan
hasilnya.

....(nama satker)
Kinerja Tugas dan
Fungsi

KKA No.
Disusun
oleh

Pengendalian:
7. Ketepatan
Pelaporan

Tanggal /
Paraf

Tahun .......

Direview
oleh
Tanggal /
Paraf

Ada/
tidak

Parameter
Format

Substansi

(1)
4

(2)
5

Tepat
Waktu
(2)
6

:
:

:
:

Jumlah
Nilai
(5)
7=4+5+6

Catatan

Nama Auditan

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Total

Nilai
Pelaporan
(Rata-rata)

,
(K7)

Catatan
1 Kolom 1: Diisi nomor urut
2 Kolom 2: Diisi jenis Laporan yang bersifat wajib, sesuai
peraturan Menteri Kehutanan dan peraturan di bawahnya
3 Kolom 3: diisi ada/tidak ada laporan
4 Kolom 4: Diisi nilai atas kesesuaian format laporan
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%.
D Skala penilaian 0 - 1

Nilai 1,00 = Laporan sesuai format 100%,

Nilai 0,75 = 75 99% sesuai,

Nilai 0,50 = 50 74% sesuai,

Nilai 0,25 = 25 49% sesuai,

Nilai 0,00 = 0 24% sesuai.
5 Kolom 5: Diisi nilai atas kesesuaian rincian substansi
laporan
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100% .
D Skala penilaian 0 - 2

Nilai 2,00 =
100% sesuai,

Nilai 1,75 = 88 99% sesuai,

Nilai 1,50 = 76 87% sesuai,

Nilai 1,25 = 64 75% sesuai,

Nilai 1,00 = 52 63% sesuai,

Nilai 0,75 = 40 51% sesuai,

Nilai 0,50 = 28 39% sesuai,

Nilai 0,25 = 16 27% sesuai,

Nilai 0,00 = 0 15% sesuai.

SETDITJEN PHKA - 2012

733

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Kolom 6: Diisi nilai atas ketepatan waktu berdasarkan tanda


terima pengiriman dilengkapi nama penerimanya, dan jika
menggunakan jasa pihak ketiga (misalnya jasa pos) cukup
bukti pengiriman
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100% dengan batas
waktu pengiriman sesuai ketentuan.
D Skala penilaian 0 - 2

Nilai 2,00 = Seluruh laporan tepat waktu 100%,

Nilai 1,50 = laporan yang tepat waktu 75 s.d. 99%,

Nilai 1,00 = laporan yang tepat waktu 50 s.d. 74%,

Nilai 0,50 = laporan yang tepat waktu 25 s.d. 49%,

Nilai 0,00 = laporan yang tepat waktu di bawah 25%.
7 Kolom 7: Diisi jumlah nilai dari kolom 4, 5, dan 6
8 Kolom 8: Diisi catatan yang diperlukan dapat juga memuat
catatan kelemahan (misal jika bila ada laporan yang satu
tema tapi dipecah-pecah berdasarkan wilayah)
9 Laporan yang BUKAN merupakan output suatu kegiatan dari
fungsi satuan kerja masuk ke KKA ini namun diwajibkan
oleh peraturan teknis.
10 Laporan yang merupakan output suatu kegiatan dari fungsi
satuan kerja masuk ke KKA Nomor 3 (Pelaksanaan Tugas
dan fungsi)
11 Laporan Keuangan sesuai Permenkeu diantaranya termasuk
LRA, Neraca, CaLK, dan laporan BMN.
12 Nilai pelaporan merupakan nilai rata-rata dari Total Jumlah
Nilai
13 Dalam hal diperlukan KKA detail atau KKA tambahan
didasarkan atas profesionalitas auditor.
14 Dalam hal menilai KKA ini harus juga dilihat hubungan
sebab akibat dan analisis antar KKA yang lain.

734

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KEMENTERIAN KEHUTANAN
INSPEKTORAT JENDERAL

KERTAS KERJA AUDIT KINERJA

Nama Auditan

Jenis Audit

Unsur yang
dinilai

Periode Audit

....(nama satker)
Kinerja Tugas dan
Fungsi

KKA No.
Disusun
oleh

Rekapitulasi Nilai

Tanggal /
Paraf

Tahun .......

:
:

Direview
oleh
Tanggal /
Paraf

:
:

A. Contoh Tabel Nilai Kinerja Berdasarkan Faktor Penentu


Keberhasilan (FPK)
No.

Unsur pengukuran

Nilai
Maksimal

Capaian
(%)

Bobot*)

Nilai
FPK

Perencanaan tugas
dan fungsi

10

(K1/10)
*100

10

K1

Penetapan perangkat
organisasi

(K2/5)
*100

K2

Pelaksanaan tugas
dan fungsi

40

(K3/40)
*100

40

K3

Proses pengadaan
barang dan jasa

15

(K4/15)
*100

15

K4

Pengelolaan
keuangan negara &
BMN

20

(K5/20)
*100

20

K5

Monitoring dan
evaluasi

K6

Pelaporan

K7

Kinerja

100

100

,
(Nilai
Akhir)

(K6/5)
*100
(K7/5)
*100
,
Capaian
Kinerja
(%)

SETDITJEN PHKA - 2012

735

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

B. Contoh Tabel Nilai Kinerja Berdasarkan Unsur Manajemen


No.

Proses Aktivitas
Manajemen

Nilai
Maksimal

Nilai
FPK

Bobot*)

Capaian (%)

A.

Perencanaan

10

K1

10

(K1/10) *100

B.

Pengorganisasian

K2

(K2/5) *100

75

C.

Pelaksanaan

75

K3+ K4+
K5

D.

Pengendalian

10

K6+K7

10

Kinerja

100

,
(Nilai
Akhir)

100

C.
No.

((K3+ K4
+K5)/75) *100
((K6+K7) /10)
*100
,
Capaian
Kinerja (%)

Contoh Tabel Ketepatan Kinerja


Proses Aktivitas
Manajemen

Nilai
Maksimal

Nilai
FPK

Bobot*)

Capaian (%)

A.

Tepat Sasaran
dan Tepat Guna

70

K1+ K2+
K3+K4

70

((K1+ K2+
K3+K4)/70)
*100

B.

Tepat Jumlah

20

K5

20

(K5/20)*100

C.

Tepat Waktu dan


Tepat Akurasi

10

K6+K7

10

((K6+K7)/10)
*100

Kinerja

100

,
(Nilai
Akhir)

100

,
Capaian
Kinerja (%)

Keterangan
Nilai Akhir adalah penjumlahan Nilai FPK
Capaian Kinerja (%) adalah Nilai Akhir x 100%
*) : Bobot ditetapkan tersendiri dengan Keputusan Inspektorat
Jenderal

736

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Format 5. Daftar Temuan Hasil Audit (DTHA)


KEMENTERIAN KEHUTANAN
INSPEKTORAT JENDERAL

DAFTAR TEMUAN HASIL AUDIT KINERJA TUGAS DAN


FUNGSI
PADA . (Nama Satuan Kerja)
TAHUN
Pada hari ini tanggal bulan tahun ..
Tim
Audit Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan telah
menyampaikan hasil audit kinerja .. (Satuan Kerja)
yang dilaksanakan mulai .............. s.d. ....................kepada
Kepala/Direktur .. (Satuan Kerja), sebagai berikut:
A. Hasil Penilaian Kinerja
1. Capaian Kinerja

Capaian Kinerja berdasarkan hasil audit kinerja atas
pelaksanaan tugas dan fungsi . (nama satker)
sebesar .. dengan rincian sebagai berikut.
No.

Nilai
Maksimal

Unsur pengukuran

Perencanaan tugas dan fungsi

Penetapan perangkat organisasi

Pelaksanaan tugas dan fungsi

Proses pengadaan barang dan jasa

Pengelolaan keuangan negara &


BMN

Monitoring dan evaluasi

Pelaporan

Nilai
FPK

Jumlah Nilai Kinerja

Catatan: data diambil dari KKA rekapitulasi/ikhtisar nilai kinerja


(Format 3a)

SETDITJEN PHKA - 2012

737

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

2.

No.

Capaian tersebut menunjukkan bahwa kinerja


pelaksanaan tugas dan fungsi tahun..
termasuk
kategori .1)
Simpulan tersebut diperoleh dari hasil pengukuran
kinerja masing-masing kegiatan dalam program ..
(satuan kerja) yang ditetapkan sebagai berikut.
Proses Aktivitas
Manajemen

a.

Tepat Sasaran dan


Tepat Guna

b.

Tepat Jumlah

c.

Tepat Waktu dan


Tepat Akurasi

Nilai
Maksimal

Nilai
FPK

Bobot*)

Capaian
(%)

Kinerja

Catatan: data diambil dari KKA rekapitulasi/ikhtisar nilai kinerja


(Format 3b)
a. Tepat sasaran dan tepat guna dengan capaian
sebesar ..%. Hal ini menunjukkan bahwa
kegiatan.. telah/belum berhasil
dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan target
sasaran yang telah ditetapkan. (Catatan: apabila
belum berhasil, terdapat permasalahan seperti
yang diuraikan dalam temuan kelemahan)
b. Tepat jumlah dengan capaian sebesar .%,
hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ..
telah/belum berhasil dilaksanakan dengan
tepat jumlah sesuai dengan anggaran yang telah
ditetapkan.
1

738

Kategori Capaian Kinerja


1. Nilai 0 s.d 50 (SANGAT KURANG);
2. Nilai lebih dari 50 s.d 60 (KURANG)
3. Nilai lebih dari 60 s.d 75 (CUKUP)
4. Nilai lebih dari 75 s.d 90 (BAIK)
5. Nilai lebih dari 90 s.d 100 (AMAT BAIK).

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

c.

3.

(Catatan: apabila belum berhasil, terdapat


permasalahan seperti yang diuraikan
dalam temuan kelemahan)
Tepat waktu dan akurasi dengan capaian
sebesar
%,
hal
ini
menunjukkan
bahwa telah/belum berhasil
dilaksanakan dengan tepat waktu.

(Catatan: apabila belum berhasil, terdapat
permasalahan seperti yang diuraikan dalam
temuan kelemahan)

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan pada ..(satuan


kerja) tersebut tidak terlepas dari faktor-faktor penentu
keberhasilan (critical success factor) pada tahapan
kegiatan utama sebagai berikut.
Proses Aktivitas
Manajemen

No.
a.

Perencanaan

b.

Pengorganisasian

c.

Pelaksanaan

d.

Pengendalian

Nilai
Maksimal

Nilai
FPK

Bobot*)

Capaian
(%)

Kinerja

Catatan: data diambil dari KKA rekapitulasi/ikhtisar nilai kinerja


(Format 3c)
a.

Perencanaan
Capaian ketepatan perencanaan sebesar .. %,
menunjukkan bahwa para pelaksana kegiatan .
berhasil/belum berhasil menyusun perencanaan dengan
baik.
Keberhasilan/Ketidakberhasilan
tersebut
dapat
digambarkan dari capaian yang telah/belum dilakukan
yaitu : ..(Ketepatan perencanaan Tugas

SETDITJEN PHKA - 2012

739

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

b.



c.

d.

dan fungsi)
Pengorganisasian
Capaian ketepatan pengorganisasian sebesar %,
menunjukkan bahwa pengorganisasian berhasil/
belum berhasil dilaksanakan dengan baik.
Keberhasilan/ketidakberhasilan
tersebut
dapat
digambarkan sebagai berikut : ..
(Ketepatan perangkat organisasi berdasarkan kriteria
dan beban kerja tertentu).
Pelaksanaan
Capaian ketepatan pelaksanaan sebesar %,
menunjukkan bahwa para pelaksana kegiatan
berhasil/belum berhasil melaksanakan kegiatan
.dengan baik.
Keberhasilan/ketidakberhasilan
tersebut
dapat
digambarkan sebagai berikut : ..
(Ketepatan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi, Ketepatan
proses pengadaan barang/jasa, ketepatan jumlah
pembiayaan/penerimaan, ketepatan pemanfatan hasil
kegiatan).
Pengendalian
Capaian ketepatan pengendalian sebesar.%,
menunjukkan bahwa pengendalian telah/belum
berhasil dilaksanakan dengan baik.
Keberhasilan/Ketidakberhasilan tersebut terlihat dari
kondisi sebagai berikut: ..
(Ketepatan monitoring dan evaluasi, ketepatan
penyampaian laporan)

B. Temuan Kelemahan

(memuat judul, kondisi, kriteria, sebab, akibat, tanggapan
auditan, dan rekomendasi)

740

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

C. Hal-hal yang perlu diperhatikan.


1. (Judul Permasalahan)

(untuk mengungkapkan hal-hal penting di luar sasaran
audit kinerja dan ruang lingkup audit kinerja)

misal:
-
Kejadian merugikan negara di luar sasaran audit
kinerja di antaranya kehilangan barang milik
negara,
-
Kejadian yang hampir bersamaan (kurang dari
6 bulan) dilakukan audit selain dari Inspektorat
Jenderal.
-
Kejadian bencana alam yang telah dinyatakan
sebagai bencana alam oleh pemerintah (misalnya
oleh Kementerian Sosial, Bupati, Gubernur, dan
Presiden) sebagai bentuk force majeur.

(yang sedapat mungkin menerangkan kejadian
(what), lokasi (where), waktu (when), personil
(who), sebab-sebab terjadinya (when), jumlah
kerugian (how much), kronologis kejadian (how)
dan keterangan bukti dokumen/kriteria (show it)).

Hasil audit ini telah dibahas bersama antara Tim Audit


dengan Kepala .. (Satuan Kerja) dan staf yang terkait
yang dilaksanakan mulai .............. s.d. .....................

Tempat kedudukan satker, tanggal/bulan/tahun.


Menyetujui,
Kepala Satuan Kerja
Tim Audit

.
NIP..

1. ..... (Ketua Tim)


2. ..... (Anggota Tim)
3. ..... (Anggota Tim)
4. ..... (Anggota Tim)

SETDITJEN PHKA - 2012

741

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Format 6. Surat Pengantar


..(tanggal)
Nomor
Lampiran
Hal

:
:
:

Hasil Audit Kinerja Pelaksanaan Tugas dan


Fungsi (catatan: diisikan nama satker)
Tahun ............ (catatan: disesuaikan)

Kepada yth.
Kepala/Direktur (catatan: diisikan nama satker)
Di . (catatan: disesuaikan)

Sehubungan dengan telah dilaksanakannya Audit
Kinerja Pelaksanaan Tugas dan Fungsi pada (catatan:
diisikan nama satker) sesuai dengan Surat Perintah Tugas
Inspektur Jenderal Kementerian Kehutanan Nomor ..
tanggal .., disampaikan hal-hal sebagai berikut.
1. Audit dilakukan mengacu pada Peraturan MenPAN Nomor
PER/05/M.PAN/03/08 tentang Standar Audit Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah. Tujuan audit adalah
untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa
kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi satuan kerja lingkup
Kementerian Kehutanan telah dilaksanakan secara hemat,
efisien, efektif dan taat kepada peraturan perundangan yang
berlaku.
2. Hasil penilaian kinerja terhadap seluruh fungsi manajemen
(perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan,
dan
pengendalian), menunjukkan bahwa nilai kumulatif kinerja
faktor penentu keberhasilan (critical success factor) tahun
.... mencapai .... termasuk dalam kategori ......
3. Hasil audit ditemukan kelemahan atas aspek kehematan,
efisiensi, efektivitas dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan
atas
kegiatan-kegiatan
yang
menyebabkan tidak optimalnya kinerja faktor penentu
keberhasilan sebagai berikut:

742

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

(judul kelemahan) . sehingga mengakibatkan .


(catatan: dituliskan tanpa kode dan tidak digolonggolongkan dalam 3E)
b. dst.

Berkenaan dengan hal tersebut, kami merekomendasikan
Saudara untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan,
kelemahan-kelemahan yang terjadi segera diperbaiki, kelebihan
pembayaran yang merugikan keuangan negara segera disetorkan
ke Kas Negara, dan hasil pelaksanaan tugas dan fungsi yang
belum dimanfaatkan segera diupayakan pemanfaatannya, serta
kepada para pelaksana dan penanggung jawab yang kurang
cermat dalam melaksanakan tugas diperingatkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
(Catatan: Disesuaikan dengan rekomendasi secara keseluruhan)

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, kami mengharapkan
agar Saudara menindaklanjuti temuan-temuan tersebut dan
disampaikan kepada kami selambat-lambatnya satu bulan sejak
diterimanya Laporan Hasil Audit Kinerja sebagaimana terlampir.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama
Saudara diucapkan terima kasih.
a.

Inspektur Jenderal

..................................
NIP............................

Tembusan:
1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI
2. Menteri Kehutanan RI
3. Sekretariat Jenderal/ Direktur Jenderal/ Kepala Badan
(Pejabat Eselon I-nya)

SETDITJEN PHKA - 2012

743

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Format 7. Laporan Hasil Audit Kinerja


KEMENTERIAN KEHUTANAN
INSPEKTORAT JENDERAL

LAPORAN HASIL AUDIT KINERJA


SASARAN AUDIT

TAHUN AUDIT
NOMOR
TANGGAL

:
:
:

NAMA INSTANSI
ALAMAT
UNIT ESELON I

744

Pelaksanaan Tugas dan


Tahun..
(periode yang diaudit)

:
:
:

SETDITJEN PHKA - 2012

Fungsi

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB I. PENDAHULUAN
A. Dasar Audit
1. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/MenhutII/2010, tanggal 20 Agustus 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan;
2. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.22/MenhutII/2010 tentang Pedoman Audit Kinerja Lingkup
Kementerian Kehutanan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 237);
3. Peraturan Inspektur Jenderal Kementerian Kehutanan
Nomor
P.3/III-INSP.4/2011
tentang
Petunjuk
Pelaksanaan Audit Kinerja Tugas dan Fungsi Satuan
Kerja Lingkup Kementerian Kehutanan;
4. Program Kerja Pengawasan Tahunan Inspektorat
Jenderal Kementerian Kehutanan Tahun ..
5. Surat Perintah Tugas Inspektur Jenderal Kementerian
Kehutanan Nomor . tanggal .
B. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan audit adalah untuk :
a. memperoleh keyakinan yang memadai terhadap
kinerja yang hemat, efisien, efektif dan ketaatan
terhadap perturan perundang-undangan dari
.(nama satuan kerja).
b. memberikan informasi capaian kinerja .(nama
satuan kerja)
kepada manajemen untuk
pengambilan keputusan.
c. memberikan rekomendasi berupa langkahlangkah perbaikan kinerja untuk meningkatkan
kehematan, efisiensi, efektivitas dan ketaatan
terhadap
peraturan
perundang-undangan,
pelaksanaan tugas dan fungsi, program atau
kegiatan.

SETDITJEN PHKA - 2012

745

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

2.

Sasaran Audit Kinerja adalah realisasi pelaksanaan


tugas dan fungsi dari .(nama satuan kerja) periode
tahun.

C. Ruang Lingkup Audit



Ruang lingkup audit kinerja terhadap pelaksanan tugas
dan fungsi meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian tugas dan fungsi dari satuan
kerja.
D. Standar Audit

Standar audit yang digunakan adalah Standar Audit Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sesuai Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/05/M.
PAN/03/08.
E. Metode Audit

Audit Kinerja dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.
1. Penilaian kinerja.
a. Penilaian kinerja dilakukan dengan model
penilaian Integrated Performance Measurement
Sistem (IPMS).
b. Penilaian kinerja model IPMS, yaitu penilaian
kinerja faktual dengan memperhatikan aspek
kehematan, efisiensi, efektivitas, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku sehingga diketahui kinerja aktual yang
telah dicapai oleh masing-masing satuan kerja.

(Catatan: tahap ini tidak dilakukan pada audit
terhadap kegiatan tahun berjalan)
2. Pengungkapan kelemahan atas aspek kehematan,
efisiensi, efektivitas dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

746

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

F. Tanggung Jawab

Auditor bertanggung jawab terhadap simpulan hasil audit
yang disajikan dalam Laporan Hasil Audit yang didasarkan
pada analisis data, catatan, dan laporan dari pelaksanaan
tugas dan fungsi.

Kebenaran terhadap penyajian dan validitas data, catatan,
dan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi merupakan
tanggung jawab pelaksana tugas dan fungsi.
G. Waktu Pelaksanaan Audit
Audit dilaksanakan selama .. (.......) hari.
1. Persiapan 2 (dua) hari kerja,
2. Pelaksanaan . () hari audit, mulai tanggal
s.d. .
3. Pelaporan 5 (lima) hari kerja.
H. Susunan Tim
1. Penanggung jawab

I.

2. Pengendali Teknis

3. Ketua Tim

4. Anggota Tim

NIP

NIP

NIP
1.
NIP..
2.
NIP..
3.
NIP

Uraian Singkat Auditan


1. Dasar Pembentukan

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : ...
tentang Organisasi dan Tata Kerja.......(Untuk satuan
kerja yang lain menyesuaikan) (yang disajikan adalah
kondisi pada saat tahun yang diaudit)

SETDITJEN PHKA - 2012

747

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

1. Nama Satker
2. Unit Eselon I
3. Alamat Satker

:
:
:

4. Kepala Satker

5. Kepala Seksi/Subdit/
Subbagian ..
(Unsur-unsur Pejabat SatKer)

.
NIP.

.
NIP.

6. Kepala Seksi/Subdit/
Subbagian ..
(Unsur-unsur Pejabat SatKer)

.
NIP.

2.



3.

4.

748

Tugas dan Fungsi


Sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
: .... tentang Organisasi dan Tata Kerja........(Untuk
satuan kerja yang lain menyesuaikan) mempunyai
tugas ..
Fungsi ..(nama satuan kerja) adalah.
1.
Visi dan Misi
Berdasarkan Rencana Strategis (nama satuan
Kerja) Tahun ...s.d.. sebagaimana ditetapkan
dalam Keputusan/Peraturan (jabatan pimpinan
satuan Kerja) No tanggal.. berisikan:
a. Visi
.
b. Misi
1) ..
2) Dst (Sesuai dengan Renstra masing-masing)
Realisasi Kegiatan dan Keuangan
a. Sampai dengan tanggal.......bulan...... tahun
........... realisasi keuangan atas pelaksanaan
kinerja pada
..(satuan kerja) Provinsi

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

sebesar Rp. atau .% dari total


nilai anggaran setelah revisi sebesar Rp
sedangkan realisasi kegiatan/fisik mencapai
..%.
b.

5.

Pencapaian keuangan dan fisik tidak mencapai


100% disebabkan............................

(misalnya:
adanya
penghematan
dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang nilai
kontraknya lebih rendah dari anggarannya,
beberapa kegiatan yang tidak terealisasi dan
atau terealisasi sebagian, serta adanya revisi
DIPA pada pertengahan tahun anggaran sehingga
kekurangan waktu persiapan dan penyelesaian
kegiatan).
Pengadaan barang/Jasa
a. Pengadaan barang/jasa tahun .. pada ..
(satuan kerja) dengan anggaran Rp. atau
.% dari total anggaran dalam DIPA sebesar
Rp(setelah revisi).
b. Berdasarkan hasil audit, realisasi pengadaan
barang/jasa sampai dengan tanggal ...........
bulan........... tahun ............, adalah sebesar
Rp.. atau % dari anggaran pengadaan
barang/jasa.

SETDITJEN PHKA - 2012

749

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

BAB II HASIL AUDIT


A. Penilaian Kinerja Berdasarkan Indikator Kinerja
1. Capaian Kinerja

Capaian Kinerja berdasarkan hasil audit kinerja atas
pelaksanaan tugas dan fungsi . (nama satker)
sebesar .. dengan rincian sebagai berikut.
No.

Unsur pengukuran

Nilai
Maksimal

Nilai
FPK

Perencanaan tugas dan fungsi

K1

Penetapan perangkat organisasi

K2

Pelaksanaan tugas dan fungsi

K3

K4

Proses pengadaan barang dan jasa


Pengelolaan keuangan negara &
BMN
Monitoring dan evaluasi

Pelaporan

K7
,
(Nilai
Akhir)

Kinerja

K5
K6

Catatan: data diambil dari KKA rekapitulasi /ikhtisar nilai


kinerja (Format 3a)

Capaian tersebut menunjukkan bahwa kinerja pelaksanaan
tugas dan fungsi tahun.. termasuk kategori .2)
2.

750

Simpulan tersebut diperoleh dari hasil pengukuran


kinerja masing-masing kegiatan dalam program ..
(satuan kerja) yang ditetapkan sebagai berikut.

Kategori Capaian Kinerja:


1. Nilai 0 s.d 50 (SANGAT KURANG);
2. Nilai lebih dari 50 s.d 60 (KURANG)
3. Nilai lebih dari 60 s.d 75 (CUKUP)
4. Nilai lebih dari 75 s.d 90 (BAIK)
5. Nilai lebih dari 90 s.d 100 (AMAT BAIK).

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

No.

Proses Aktivitas
Manajemen

a.

Tepat Sasaran
dan Tepat Guna

b.

Tepat Jumlah

c.

Tepat Waktu
dan Tepat
Akurasi

Nilai
Maksimal

Nilai
FPK

Bobot*)

Capaian
(%)

Kinerja

Catatan: data diambil dari KKA rekapitulasi/ikhtisar nilai kinerja


(Format 3b)
a. Tepat sasaran dan tepat guna dengan capaian
sebesar ..%.
Hal ini menunjukkan bahwa
kegiatan..
telah/belum
berhasil
dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan target
sasaran yang telah ditetapkan. (Catatan: apabila belum
berhasil, terdapat permasalahan seperti yang diuraikan
dalam temuan kelemahan)
b. Tepat jumlah dengan capaian sebesar .%, hal
ini menunjukkan bahwa kegiatan .. telah/
belum berhasil dilaksanakan dengan tepat jumlah
sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.

(Catatan: apabila belum berhasil, terdapat permasalahan
seperti yang diuraikan dalam temuan kelemahan)
c. Tepat waktu dan akurasi dengan capaian sebesar
%, hal ini menunjukkan bahwa
telah/belum berhasil dilaksanakan dengan tepat
waktu.

(Catatan: apabila belum berhasil, terdapat permasalahan
seperti yang diuraikan dalam temuan kelemahan)

SETDITJEN PHKA - 2012

751

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

3. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan pada ..(satuan


kerja) tersebut tidak terlepas dari faktor-faktor penentu
keberhasilan (critical success factor) pada tahapan kegiatan
utama sebagai berikut.
Proses Aktivitas
Manajemen

No.
a.

Perencanaan

b.

Pengorganisasian

c.

Pelaksanaan

d.

Pengendalian

Nilai
Maksimal

Nilai
FPK

Bobot*)

Capaian
(%)

Kinerja

Catatan: data diambil dari KKA rekapitulasi/ikhtisar nilai kinerja


(Format 3c)
a.


b.

752

Perencanaan
Capaian ketepatan perencanaan sebesar .. %,
menunjukkan bahwa para pelaksana kegiatan .
berhasil/belum berhasil
menyusun perencanaan
dengan baik.
Keberhasilan/Ketidakberhasilan
tersebut
dapat
digambarkan dari capaian yang telah/belum dilakukan
yaitu : ..
(Ketepatan perencanaan Tugas dan fungsi)
Pengorganisasian
Capaian ketepatan pengorganisasian sebesar %,
menunjukkan bahwa pengorganisasian berhasil/
belum berhasil dilaksanakan dengan baik.
Keberhasilan/ketidakberhasilan
tersebut
dapat
digambarkan sebagai berikut : ..
(Ketepatan perangkat organisasi berdasarkan kriteria
dan beban kerja tertentu).

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

c.

d.

Pelaksanaan
Capaian ketepatan pelaksanaan sebesar %,
menunjukkan bahwa para pelaksana kegiatan
berhasil/belum berhasil melaksanakan kegiatan
.dengan baik.
Keberhasilan/ketidakberhasilan
tersebut
dapat
digambarkan sebagai berikut : ..
(Ketepatan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi, Ketepatan
proses pengadaan barang/jasa, ketepatan jumlah
pembiayaan/penerimaan, ketepatan pemanfatan hasil
kegiatan).
Pengendalian
Capaian ketepatan pengendalian sebesar.%,
menunjukkan bahwa pengendalian telah/belum
berhasil dilaksanakan dengan baik.
Keberhasilan/Ketidakberhasilan tersebut terlihat dari
kondisi sebagai berikut: ..
(Ketepatan monitoring dan evaluasi, ketepatan
penyampaian laporan)

B. Temuan Kelemahan
1. (Judul kelemahan)

Kondisi
a. (apabila ada sub judul)..

Kriteria
a. ..
Sebab
a. ..
Akibat
a. ..
Tanggapan Auditan
a. ..
Rekomendasi
a. ..

SETDITJEN PHKA - 2012

753

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

(catatan: memuat judul, kondisi, kriteria,


sebab, akibat, tanggapan auditan, dan
rekomendasi yang dilengkapi dengan kode)

2. Dst
C. Hal-hal yang perlu diperhatikan.
1. (Judul Permasalahan)

(untuk mengungkapkan hal-hal penting di luar sasaran
audit kinerja dan ruang lingkup audit kinerja), misal:
-
Kejadian merugikan negara yang di luar sasaran
audit kinerja di antaranya kehilangan barang
milik negara,
-
Kejadian yang hampir bersamaan (kurang dari
6 bulan) dilakukan audit selain dari Inspektorat
Jenderal.
-
Kejadian bencana alam yang telah dinyatakan
sebagai bencana alam oleh pemerintah (misalnya
oleh Kementerian Sosial, Bupati, Gubernur, dan
Presiden) sebagai bentuk force majeur.

(yang sedapat mungkin menerangkan kejadian (what),
lokasi (where), waktu (when), personil (who), sebabsebab terjadinya (when), jumlah kerugian (how much),
kronologis kejadian (how) dan keterangan bukti
dokumen/kriteria (show it)).

754

Jakarta, ...................
Penanggung Jawab,
Inspektur ....

-----------------------------NIP

SETDITJEN PHKA - 2012

KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL


KEMENTERIAN KEHUTANAN
Nomor : SK.13/III-INSP.4/2011
Tentang
PENETAPAN FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
KINERJA
PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN KERJA
UNIT PELAKSANA TEKNIS LINGKUP KEMENTERIAN
KEHUTANAN

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL


KEMENTERIAN KEHUTANAN
Nomor : SK.13/III-INSP.4/2011
Tentang
PENETAPAN FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
KINERJA
PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN KERJA
UNIT PELAKSANA TEKNIS LINGKUP KEMENTERIAN
KEHUTANAN
INSPEKTUR JENDERAL,
Menimbang

: a. bahwa berdasarkan Lampiran Butir


B.2.b.4) b) Peraturan Inspektur Jenderal
Kementerian Kehutanan Nomor P.17/
III-INSP.2/TU/2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan
Audit
Kinerja
Tugas
dan Fungsi Satuan Kinerja Lingkup
Kementerian Kehutanan, faktor penentu
keberhasilan
kinerja
dan
kriteria
penilaiannya ditetapkan oleh Inspektur
Jenderal atas dasar hasil perumusan
bersama dengan Eselon I lingkup
Kementerian Kehutanan.
b. bahwa dalam rangka meningkatkan
efektivitas pelaksanaan audit kinerja tugas
dan fungsi perlu dilakukan perubahan
atas susunan dan kriteria penilaian Faktor
Penentu Keberhasilan Kinerja Pelaksanaan
Tugas dan Fungsi sebagaimana ditetapkan
dalam Keputusan Inspektur Jenderal

SETDITJEN PHKA - 2012

757

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Mengingat

758

c.

: 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kementerian Kehutanan Nomor K.18/IIIINSP.2/TU/2010.


bahwa
perubahan
susunan
dan
kriteria
penilaian
faktor
penentu
keberhasilan kinerja perlu ditetapkan
dengan Keputusan Inspektur Jenderal
Kementerian Kehutanan.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4890).
Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor
47
Tahun
2009
tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian
Negara.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor Per/05/M.
Pan/03/2008 tentang Standar Audit
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor Per/04/M.
Pan/03/2008 tentang Kode Etik Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pedoman
Kendali Mutu Audit Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah.

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Memperhatikan

7. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor


P.22/Menhut-II/2010 tentang Pedoman
Audit Kinerja Lingkup Kementerian
Kehutanan.
8. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.27/
Menhut-II/2010 tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah Lingkup Kementerian
Kehutanan.
9. Peraturan Inspektur Jenderal Kementerian
Kehutanan Nomor P.3/III-Insp.4/2011
tentang Petunjuk Pelaksanaan Audit
Kinerja Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Satuan Kerja Lingkup Kementerian
Kehutanan.
:1. Hasil Pembahasan Penetapan Faktor
Penentu Keberhasilan Kinerja Tugas dan
Fungsi Satuan Kerja Lingkup Kementerian
Kehutanan oleh seluruh Eselon I Lingkup
Kementerian Kehutanan pada tanggal 27
April 2010.
2. Hasil Penyempurnaan Susunan dan
Kriteria
Penilaian
Faktor
Penentu
Keberhasilan Kinerja Tugas dan Fungsi
Satuan Kerja Lingkup Kementerian
Kehutanan
oleh
Tim
Inspektorat
Kementerian Kehutanan pada tanggal 18
Maret 2011.

MEMUTUSKAN
Menetapkan

PENETAPAN
FAKTOR
PENENTU
KEBERHASILAN KINERJA PELAKSANAAN
TUGAS DAN FUNGSI SATUAN KERJA
UNIT PELAKSANA TEKNIS LINGKUP
KEMENTERIAN KEHUTANAN

SETDITJEN PHKA - 2012

759

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

PERTAMA

Faktor Penentu Keberhasilan Kinerja


Tugas dan Fungsi Satuan Kerja Lingkup
Kementerian Kehutanan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari keputusan ini.
KEDUA : Faktor Penentu Keberhasilan Kinerja
Tugas dan Fungsi Satuan Kerja lingkup
Kementerian Kehutanan pada amar
Pertama, dipergunakan sebagai acuan
dalam melaksanakan audit kinerja tugas
dan fungsi terhadap seluruh Satuan Kerja
Unit Pelaksana Teknis Eselon I Lingkup
Kementerian Kehutanan.
KETIGA : Dengan
ditetapkannya
Keputusan
Inspektur Jenderal ini maka Keputusan
Inspektur
Jenderal
Kementerian
Kehutanan
Nomor
K.18/III-INSP.2/
TU/2010 tentang Penetapan Faktor
Penentu Keberhasilan Kinerja Tugas dan
Fungsi Satuan Kerja Lingkup Kementerian
Kehutanan dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 22 Maret 2011

INSPEKTUR JENDERAL,

760

ttd

Ir. IRHAM JAFAR LAN PUTRA, M.H.


NIP 19520905 197903 1 008

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada :


1. Menteri Kehutanan.
2. Pejabat Eselon I lingkup Kementerian Kehutanan.
3. Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan.
4. Inspektur lingkup Inspektorat Jenderal Kementerian
Kehutanan.

SETDITJEN PHKA - 2012

761

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Lampiran

Nomor
Tanggal
Tentang

:
:
:

Keputusan Inspektur Jenderal Kementerian


Kehutanan
SK.13/III-INSP.4/2011
22 Maret 2011
Penetapan Faktor Penentu Keberhasilan
Kinerja Tugas dan Fungsi Satuan Kerja Unit
Pelaksana Teknis Lingkup Kementerian
Kehutanan

1.

Unsur dan Bobot Faktor Penentu Keberhasilan Pelaksanaan


Tugas dan Fungsi
No
Ketepatan
Bobot
(1)
(2)
(3)
1.
Ketepatan perencanaan tugas dan fungsi (K1)
10
2.
Ketepatan penetapan perangkat organisasi (K2) 5
3.
Ketepatan pelaksanaan tugas dan fungsi (K3) 40
4.
Ketepatan proses pengadaan barang dan jasa (K4) 15
5.
Ketepatan pengelolaan keuangan negara (K5)
20
6.
Ketepatan monitoring dan evaluasi (K6)
5
7.
Ketepatan pelaporan (K7)
5
100

762

2. Unsur Ketepatan Kinerja


No.
Ketepatan Kinerja
(1)
(2)
1.
Sasaran dan Guna
2.
Jumlah
3.
Waktu dan akurasi
Total

Bobot
(3)
70
20
10
100

3. Unsur Proses Aktivitas Manajemen


No.
Proses Aktivitas Manajemen
(1)
(2)
A.
Perencanaan
B.
Pengorganisasian
C.
Pelaksanaan
D.
Pengendalian
Total

Bobot
(3)
10
5
75
10
100

SETDITJEN PHKA - 2012

4. Bagan Integrated Performance Measurement System (IPMS)

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

763

764

Indikator dan Kriteria Penilaian Faktor Penentu Keberhasilan

SETDITJEN PHKA - 2012

2
Perencanaan
Anggaran

Rencana Strategis
(Renstra)

Rencana Kerja
(Renja) tahun....

Kertas Kerja (RKAKL)

DIPA

Petunjuk
Operasional
Kegiatan (POK)

1
A.

Unsur yang Dinilai

No.

dokumen
ada /
tidak ada
3

Parameter
Kesesuaian
Kesesuaian
dengan
dengan
perencanaan
standar/
di atasnya
ketentuan
(4)
(4)
4
5

5.1. Ketepatan Perencanaan Tugas dan Fungsi

5.

(2)
6

Terukur/
realistis

,
,

Catatan

(10)
7

Jumlah
nilai

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

2
Perencanaan
Teknis

Rencana Jangka
Panjang, Rencana
Menengah,
Rencana Pendek
misalnya di PHKA
(RP, RPL, RPT)

Jumlah
Nilai Perencanaan
(Rata-rata)

7
8
9

B.

Unsur yang Dinilai

No.

dokumen
ada /
tidak ada

Parameter
Kesesuaian
Kesesuaian
dengan
dengan
perencanaan
standar/
di atasnya
ketentuan
(4)
(4)
4
5

(2)
6

Terukur/
realistis

,
,
,
,
,
(K1)

(10)
7

Jumlah
nilai

Catatan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

765

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Catatan:
1 Kolom 1 : Isi nomor urutan
2 Kolom 2 : Diisi unsur perencanaan yang dinilai (perencanaan
anggaran dan perencanaan teknis) sesuai ketentuan yang
berlaku
3 Kolom 3 : jika output (dokumen) perencanaan tidak ada
nilainya nol, kosongkan kolom-kolom selanjutnya.
4 Nilai dalam kurung pada baris ke-4 pada kolom 3, 4, 5, 6,
dan 7 adalah nilai maksimal
5 Kolom 4 mencakup apakah :
D Suatu kegiatan/sub kegiatan relevan dengan kegiatan
di atasnya (hierarkis) antar dokumen
D Suatu kegiatan/sub kegiatan/operasional kegiatan
dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK), apakah
relevan dengan kegiatan di atasnya.
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 4

Nilai 4,0 =
100% sesuai,

Nilai 3,5 = 88 99% sesuai,

Nilai 3,0 = 76 87% sesuai,

Nilai 2,5 = 64 75% sesuai,

Nilai 2,0 = 52 63% sesuai,

Nilai 1,5 = 40 51% sesuai,

Nilai 1,0 = 28 39% sesuai,

Nilai 0,5 = 16 27% sesuai,

Nilai 0,0 = 0 15% sesuai.
6 Kolom 5 : apakah dokumen perencanaan anggaran maupun
perencanaan teknisnya telah mengacu aturan/standar yg
berlaku.
D Evaluasi DIPA dan RKA-KL mencakup a.l :
a. Apakah terdapat kegiatan yang menggunakan
satuan paket yg tak semestinya.
b. Apakah penganggaran Belanja Barang dan Belanja

766

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Modal telah sesuai ketentuan.


c. Apakah penganggaran BM Fisik Lainnya dan BM
Penambahan Nilai telah sesuai ketentuan.
d. Apakah penganggaran honorarium terkait output
kegiatan (521213) telah sesuai ketentuan.
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 4

Nilai 4,0 =
100% sesuai,

Nilai 3,5 = 88 99% sesuai,

Nilai 3,0 = 76 87% sesuai,

Nilai 2,5 = 64 75% sesuai,

Nilai 2,0 = 52 63% sesuai,

Nilai 1,5 = 40 51% sesuai,

Nilai 1,0 = 28 39% sesuai,

Nilai 0,5 = 16 27% sesuai,

Nilai 0,0 = 0 15% sesuai.
Kolom 6 mencakup apakah :
D Satuan pekerjaan telah dicantumkan. Rencana/tata
waktu pelaksanaan telah di buat (pada Renstra, Renja
dan POK). Bandingkan tata waktu, biaya dan tenaga
apakah cukup realistis untuk mencapai hasil yg
diinginkan
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 2

Nilai 2,00 =
100% sesuai (terjadwal, terencana,
terukur dan realistis),

Nilai 1,75 = 88 99% sesuai,

Nilai 1,50 = 76 87% sesuai,

Nilai 1,25 = 64 75% sesuai,

Nilai 1,00 = 52 63% sesuai,

Nilai 0,75 = 40 51% sesuai,

Nilai 0,50 = 28 39% sesuai,

SETDITJEN PHKA - 2012

767

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Nilai 0,25 = 16 27% sesuai,


Nilai 0,00 = 0 15% sesuai (tidak terjadwalkan, tidak
terencana, tidak terukur dan tidak realistis).
8 Kolom 7 diisi penjumlahan dari kolom 4 s.d 6
9 Kolom 8 diisi catatan yang diperlukan dapat juga memuat
catatan kelemahan
10 Nilai Perencanaan merupakan nilai rata-rata
11 Dalam hal diperlukan KKA detail atau KKA tambahan
didasarkan atas profesionalitas auditor.
12 Dalam hal menilai KKA ini harus juga dilihat hubungan
sebab akibat dan analisis antar KKA yang lain.

768

SETDITJEN PHKA - 2012

a. Organisasi Personil nonstruktural

b. Organisasi personil
fungsional

c. Organisasi DIPA

d. .

Pengorganisasian kegiatan

a. Organisasi Kepanitiian.

b. Organisasi /kelembagaan.

c .

Jumlah
Nilai Pengorganisasian (Ratarata)

SETDITJEN PHKA - 2012

(2)
4

(2)
3

Pengorganisasian instansi

Kompetensi
personil

Parameter
Pemisahan
fungsi

Unsur yang Dinilai

No

5.2. Ketepatan Penetapan Perangkat Organisasi

Rincian
tugas yang
jelas
(1)
5

,
,
(K2)

(5)
6

Jumlah
Nilai

Catatan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

769

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Catatan:
1 Kolom 1 : Isi nomor urutan
2 Kolom 2 : Diisi penetapan pengorganisasian oleh Kepala
Satker/KPA
3 Kolom 3 : Diisi skor untuk kriteria pemisahan fungsi,
misalnya dalam pengelolaan keuangan harus ada fungsi
otosisasi, pencatatan, penyimpanan dan penguasaan.
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 2

Nilai 2,00 =
100% sesuai (ada pemisahan fungsi
dan pengendalian intern memadai),

Nilai 1,75 = 88 99% sesuai,

Nilai 1,50 = 76 87% sesuai,

Nilai 1,25 = 64 75% sesuai,

Nilai 1,00 = 52 63% sesuai,

Nilai 0,75 = 40 51% sesuai,

Nilai 0,50 = 28 39% sesuai,

Nilai 0,25 = 16 27% sesuai,

Nilai 0,00 = 0 15% sesuai (tidak ada pemisahan fungsi
dan pengendalian intern tidak memadai),
4 Kolom 4 : Diisi skor untuk kriteria kompetensi personil.
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 2

Nilai 2,00 = 100% sesuai (kompetensi sesuai persyaratan
dan memadai),

Nilai 1,75 = 88 99% sesuai,

Nilai 1,50 = 76 87% sesuai,

Nilai 1,25 = 64 75% sesuai,

Nilai 1,00 = 52 63% sesuai,

Nilai 0,75 = 40 51% sesuai,

Nilai 0,50 = 28 39% sesuai,

Nilai 0,25 = 16 27% sesuai,

770

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan


Nilai 0,00 = 0 15% sesuai (kompetensi tidak ada).
5 Kolom 5 : Diisi skor untuk kriteria Rincian tugas yang jelas.
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 1

Nilai 1,0 = ada rincian tugas dan jelas

Nilai 0,5 = ada rincian tugas namun tidak jelas

Nilai 0,0 = tidak ada rincian tugas
6 Kolom 6 : Diisi penjumlahan kolom 3 s.d. 5
7 Kolom 7 : Diisi catatan yang diperlukan dapat juga memuat
catatan kelemahan
8 Nilai Pengorganisasian merupakan nilai rata-rata
9 Dalam hal diperlukan KKA detail atau KKA tambahan
didasarkan atas profesionalitas auditor.
10 Dalam hal menilai KKA ini harus juga dilihat hubungan
sebab akibat dan analisis antar KKA yang lain.

SETDITJEN PHKA - 2012

771

772

Fungsi 1

Kegiatan/
Sub
Kegiatan 1

Dst

Fungsi 2

Kegiatan/
Sub
Kegiatan 1

Dst

Total

Uraian
Kegiatan

No.

SETDITJEN PHKA - 2012

100

Bobot
(%)

Output
(ada/
tidak
ada)

(20)

(15)
5

Output
dimanfaatkan
sesuai tujuan
awal kegiatan

Output
berfungsi
dengan
baik

Parameter

5.3. Ketepatan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

,
(Nilai KKA3.1)

(5)

Ada
penghematan
(dari KKA
3.1)

8=5+6

(40)

Jumlah
Nilai

,
,
(K3)

9=(3/100)
*8

Jumlah
Nilai
Tertimbang

10

Catatan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Catatan:
1 Kolom 1: Diisi nomor urut
2 Kolom 2: Diisi sesuai dengan fungsi masing-masing satuan
kerja, diuraikan sesuai dengan kegiatan; baik yang ada
dalam DIPA maupun tidak; berdasarkan bukti sumber (a.l.
berita acara serah terima pekerjaan, laporan kemajuan
fisik, laporan keuangan, laporan kinerja, atau laporan
tahunan). Klasifikasi fungsi berdasarkan Peraturan Menteri
Kehutanan tentang organisasi dan tata kerja satuan kerja.
3 Kolom 3: Disi nilai atas bobot per Fungsi/Kegiatan/sub
kegiatan berdasarkan kesepakatan dengan Eselon I yang
bersangkutan berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan
tentang organisasi dan tata kerja satuan kerja dimaksud.
4 Terhadap fungsi yang tidak dijalankan yang mungkin
dikarenakan:
D telah sesuai dengan perencanaan (rencana strategis,
rencana kinerja)
D tumpang tindih fungsi dengan satuan kerja lain
D bertentangan dengan perundang-undangan
D belum ada payung hukumnya

maka penilaian atas fungsi tersebut tidak dinolkan dan
tidak ikut dihitung sehingga tidak mengurangi nilai capaian
tugas dan fungsi (bila diperlukan dapat dianalisis lebih
lanjut).
5 Kolom 4: Diisi nilai atas keberadaan fisik output. Jika
output tidak ada atau tidak jelas bernilai "nol", sehingga
kolom selanjutnya dikosongkan. Jika output telah selesai/
ada dituliskan "ada".
6 Kolom 5: Diisi nilai atas output, apakah output tersebut
berfungsi, dengan membandingkannnya dengan tolok ukur.
Tolok ukur yang digunakan adalah: standar, spesifikasi,
bestek, juklak, juknis, dan sejenisnya.
D Diisi dengan nilai persentase penilaian auditor atas
output dikalikan 15

SETDITJEN PHKA - 2012

773

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

9
10

11

12
13
14
15

774

Kolom 6: Diisi nilai apakah output dimanfaatkan sesuai


tujuan awal dari tolok ukur berdasarkan dokumen TOR/
KAK, Peraturan Perundang-undangan dan sejenisnya. (TOR
merupakan dokumen yang diperlukan saat pengajuan RKAKL ke Kementerian Keuangan)
D Diisi dengan nilai persentase penilaian auditor atas
outcome dikalikan 20
Kolom 7: Diisi nilai atas tingkat kehematan yang diperoleh
dengan hasil perhitungan berdasarkan KKA Pendukung No.
3.1 (terlampir) untuk kegiatan dengan realisasi fisik 100%.
Kolom 8: Diisi jumlah nilai dari kolom 5 ditambah kolom 6
Baris Total pada kolom 8 : Diisi jumlah nilai dari kolom
5 ditambah jumlah nilai kolom 6 ditambah Nilai KKA
Penghematan (KKA 3.1)
Kolom 9: Diisi jumlah nilai tertimbang dengan rumus bobot
per operasional kegiatan (kolom 3) dibagi jumlah bobot (100)
dikalikan jumlah nilai (kolom 8) atau ditulis sebagai ([kolom
3]/100)*[kolom 8]
Kolom 10 : Diisi catatan yang diperlukan dapat juga memuat
catatan kelemahan
Nilai Pelaksanaan Tugas dan Fungsi adalah Total Jumlah
Nilai Tertimbang
Dalam hal diperlukan KKA detail atau KKA tambahan
didasarkan atas profesionalitas auditor.
Dalam hal menilai KKA ini harus juga dilihat hubungan
sebab akibat dan analisis antar KKA yang lain.

SETDITJEN PHKA - 2012

Persentase
Penghematan

Nilai akhir
kehematan

Total DIPA

Capaian
Fisik
(%)
3
100
100
100
100

2
Op Keg A
Op Keg B
Op Keg C
Op Keg D

Jumlah
Penghematan

Operasional Kegiatan
yang selesai 100%

1
1
2
3
4

No.

5.3.1. Kehematan

Anggaran
(A) (Rp)

Realisasi
(R) (Rp)

Penghematan
(A-R) (Rp)

Catatan

(Nilai
KKA3.1)

Persentase
Penghematan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

775

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Catatan:
1
Realisasi fisik 100% dilakukan pengujian
_ Penghema tan
x100%
2
Persentase penghematan = Jumlah
Total _ DIPA
3
Nilai akhir kehematan,

Jika persentase penghematan :

>5% nilai akhir kehematan = 5

3% sd 5% nilai akhir kehematan = 3

< 3% nilai akhir kehematan = 1

776

SETDITJEN PHKA - 2012

SETDITJEN PHKA - 2012

Jumlah

No.

Catatan :

Nomor dan tanggal


kontrak, dan nama
pengada

Nilai kontrak (Rp)

100

Bobot
(%)

Apakah
proses
pengadaan
sesuai
ketentuan
5

Apakah
bermanfaat
sesuai
kebutuhan

Apakah
harga wajar

Parameter Penilaian dan Hasilnya


Apakah
Jumlah
&
Spesifikasi
Sesuai
Kontrak
(3)
(4)
(4)
(4)
6
7
8

5.4. Ketepatan Proses Pengadaan Barang / Jasa

Nilai
(tertimbang)

10=(4/100)*9

,(K4)

Jumlah
Nilai

(15)
9=5+6+7+8

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

777

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

1
2
3
4

778

Kolom 1 : Diisi nomor urut


Kolom 2 : Diisi nomor, tanggal kontrak dan nama pelaksana
pekerjaan
Kolom 3 : Diisi nilai kontrak
Kolom 4 : Diisi bobot yaitu nilai kontrak dibagi jumlah nilai
Nilai _ Kontrak
kontrak seluruh pengadaan dikalikan 100% = Jumlah _ Kontrak
x100%
Kolom 5 : apakah proses pengadaan telah sesuai dengan
ketentuan pengadaan barang/jasa yg berlaku
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 3

Nilai 3,0 =
100% sesuai,

Nilai 2,5 = 84 99% sesuai,

Nilai 2,0 = 68 83% sesuai,

Nilai 1,5 = 52 67% sesuai,

Nilai 1,0 = 36 51% sesuai,

Nilai 0,5 = 20 35% sesuai,

Nilai 0,0 = 0 19% sesuai,
Kolom 6 : bandingkan spesifikasi yg tercantum pada kontrak
dengan fisiknya
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 4

Nilai 4,0 =
100% sesuai,

Nilai 3,5 = 88 99% sesuai,

Nilai 3,0 = 76 87% sesuai,

Nilai 2,5 = 64 75% sesuai,

Nilai 2,0 = 52 63% sesuai,

Nilai 1,5 = 40 51% sesuai,

Nilai 1,0 = 28 39% sesuai,

Nilai 0,5 = 16 27% sesuai,

Nilai 0,0 = 0 15% sesuai,
Kolom 7 : Cek apakah harga pengadaan B/J berada di

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

bawah pagu anggaran dan wajar menurut harga barang/


pekerjaan fisiknya
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 4

Nilai 4,0 =
100% sesuai,

Nilai 3,5 = 88 99% sesuai,

Nilai 3,0 = 76 87% sesuai,

Nilai 2,5 = 64 75% sesuai,

Nilai 2,0 = 52 63% sesuai,

Nilai 1,5 = 40 51% sesuai,

Nilai 1,0 = 28 39% sesuai,

Nilai 0,5 = 16 27% sesuai,

Nilai 0,0 = 0 15% sesuai,
8 Kolom 8 : Cek apakah B/J yang diadakan telah dimanfaatkan
untuk menunjang tugas dan fungsi organisasi.
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 4

Nilai 4,0 =
100% sesuai,

Nilai 3,5 = 88 99% sesuai,

Nilai 3,0 = 76 87% sesuai,

Nilai 2,5 = 64 75% sesuai,

Nilai 2,0 = 52 63% sesuai,

Nilai 1,5 = 40 51% sesuai,

Nilai 1,0 = 28 39% sesuai,

Nilai 0,5 = 16 27% sesuai,

Nilai 0,0 = 0 15% sesuai,
9 Kolom 9 : Diisi nilai penjumlahan kolom 5 s.d 8
10 Kolom 10 : Diisi nilai tertimbang = (Kolom 4)/100% X (Kolom
9)

Misalnya : 10/100 X 15 = 1,5 --------> Nilai Tertimbang
11 Nilai Ketepatan Pengadaan adalah Jumlah Nilai Tertimbang
12 Dalam hal diperlukan KKA detail atau KKA tambahan

SETDITJEN PHKA - 2012

779

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

didasarkan atas profesionalitas auditor.


13 Dalam hal menilai KKA ini harus juga dilihat hubungan
sebab akibat dan analisis antar KKA yang lain.

780

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

5.5. Ketepatan Pengelolaan Keuangan


No

Parameter Penilaian

Nilai
Maks

Nilai

Catatan

Penatausahaan Keuangan
Kualitas pertanggungjawaban
keuangan
Pengelolaan BMN (aset tetap
dan persediaan)
Tidak ada kewajiban setoran
ke kas negara
Tidak ada pemborosan

Tidak ada kerugian negara

Jumlah

20

,
(K5)

1
2
3
4

Catatan :
1 Kolom 1 : Diisi nomor urut
2 Kolom 2 : Diisi parameter penilaian
3 Kolom 3 : Diisi nilai maksimal
4 Kolom 4 : Diisi nilai capaian
a. Penatausahaan Keuangan,

Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%

Skala penilaian 0 - 2

Nilai 2,00 =
100% tertib,

Nilai 1,75 = 88 99% tertib,

Nilai 1,50 = 76 87% tertib,

Nilai 1,25 = 64 75% tertib,

Nilai 1,00 = 52 63% tertib,

Nilai 0,75 = 40 51% tertib,

Nilai 0,50 = 28 39% tertib,

Nilai 0,25 = 16 27% tertib,

Nilai 0,00 = 0 15% tertib.

SETDITJEN PHKA - 2012

781

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

b.









c.









d.




782

Kualitas pertanggungjawaban keuangan,


Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
Skala penilaian 0 - 3
Nilai 3,0 =
100% sesuai,
Nilai 2,5 = 84 99% sesuai,
Nilai 2,0 = 68 83% sesuai,
Nilai 1,5 = 52 67% sesuai,
Nilai 1,0 = 36 51% sesuai,
Nilai 0,5 = 20 35% sesuai,
Nilai 0,0 =
0
19% sesuai (diantaranya
pertanggungjawaban tidak dibuat)
Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN),
Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
Skala penilaian 0 - 3
Nilai 3,0 =
100% sesuai,
Nilai 2,5 = 84 99% sesuai,
Nilai 2,0 = 68 83% sesuai,
Nilai 1,5 = 52 67% sesuai,
Nilai 1,0 = 36 51% sesuai,
Nilai 0,5 = 20 35% sesuai,
Nilai 0,0 = 0 19% sesuai (dintaranya Barang Milik
Negara tidak dikelola)
Tidak ada kewajiban penyetoran ke kas negara,
Skala penilaian 0 - 3
Nilai 3,0 = Tidak ada kewajiban penyetoran ke kas
negarai,
Nilai 2,5 = kewajiban penyetoran Rp1,00 s.d
Rp200.000.000,00;
Nilai 2,0 = kewajiban penyetoran Rp200.000.001,00
s.d Rp400.000.000,00;
Nilai 1,5 = kewajiban penyetoran Rp400.000.001,00
s.d Rp600.000.000,00;

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

5
6
7

Nilai 1,0 = kewajiban penyetoran Rp600.000.001,00


s.d Rp800.000.000,00;

Nilai 0,5 = kewajiban penyetoran Rp800.000.001,00
s.d Rp1.000.000.000,00;

Nilai 0,0 = kewajiban penyetoran di atas satu milyar
rupiah;
e. Tidak ada pemborosan dari total anggaran,

Skala penilaian 0 - 4

Nilai 4,0 = tidak ada pemborosan;

Nilai 3,5 = terjadi pemborosan 0,01 s.d. 0,71%;

Nilai 3,0 = terjadi pemborosan 0,72 s.d. 1,43%;

Nilai 2,5 = terjadi pemborosan 1,44 s.d. 2,14%;

Nilai 2,0 = terjadi pemborosan 2,15 s.d. 2,86%;

Nilai 1,5 = terjadi pemborosan 2,87 s.d. 3,57%;

Nilai 1,0 = terjadi pemborosan 3,58 s.d. 4,29%;

Nilai 0,5 = terjadi pemborosan 4,30 s.d. 5,00%;

Nilai 0,0 = terjadi pemborosan di atas 5%;
f. Tidak kerugian Negara dari total anggaran,

Skala penilaian 0 - 5

Nilai 5,0 = tidak ada kerugian negara;

Nilai 4,5 = terjadi kerugian negara 0,01 s.d. 0,56%;

Nilai 4,0 = terjadi kerugian negara 0,57 s.d. 1,11%;

Nilai 3,5 = terjadi kerugian negara 1,12 s.d. 1,67%;

Nilai 3,0 = terjadi kerugian negara 1,68 s.d. 2,22%;

Nilai 2,5 = terjadi kerugian negara 2,23 s.d. 2,78%;

Nilai 2,0 = terjadi kerugian negara 2,79 s.d. 3,33%;

Nilai 1,5 = terjadi kerugian negara 3,33 s.d. 3,89%;

Nilai 1,0 = terjadi kerugian negara 3,89 s.d. 4,44%;

Nilai 0,5 = terjadi kerugian negara 4,45 s.d. 5,00%;

Nilai 0,0 = terjadi kerugian negara di atas 5,00%;
Kolom 5 : Diisi catatan ringkas hal-hal yg ditemukan
Nilai Ketepatan Keuangan Negara merupakan penjumlahan
nilai dari keenam parameter tersebut.
Parameter Penatausahaan Keuangan, Kualitas pertanggung-

SETDITJEN PHKA - 2012

783

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

jawaban keuangan, Pengelolaan BMN (aset tetap dan


persediaan) banyak terkait dengan aspek ketaatan kepadA
peraturan perundangan
D Penatausahaan Keuangan mencakup antara lain
akuntasi keuangan termasuk pencatatan, jurnal dan
pembukuan kas
D Kualitas pertanggungjawaban keuangan mencakup
antara lain :

- apakah realisasi belanja didukung alokasi
anggaran dalam DIPA
-
apakah tidak ada pelampauan atas pagu dalam
DIPA
-
apakah proses otorisasi pertanggungjawaban
keuangan telah benar
-
apakah keabsahan bukti pengeluaran memadai
-
apakah ketaatan kpd peraturan perundangan
terpenuhi
D Pengelolaan BMN a.l: penatausahaan, pengamanan,
dan penggunaan aset (aset tetap dan persediaan)
8 Dalam hal diperlukan KKA detail atau KKA tambahan
didasarkan atas profesionalitas auditor.
9 Dalam hal menilai KKA ini harus juga dilihat hubungan
sebab akibat dan analisis antar KKA yang lain.

784

SETDITJEN PHKA - 2012

2
Monitoring
Monitoring ...
Dst.
Evaluasi
Evaluasi
Dst.
Jumlah

Nilai Monev (Rata-rata)

Monitoring dan
Evaluasi

1
A
1
2
B
1
2

No.

Monev
(ada/
tidak ada)

5.6. Ketepatan Monitoring dan Evaluasi

(2)

(3)
5

bermanfaat

sesuai
standar

Parameter

(5)

, (K6)

6
,
,
,
,
,
,
,

Jumlah
Nilai

Catatan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

SETDITJEN PHKA - 2012

785

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Catatan:
1 Kolom 1 : Isi nomor urutan
2 Kolom 2 : Diisi kegitan monitoring dan evaluasi
3 Kolom 3 : jika output (dokumen) perencanaan tidak ada
nilainya nol, kosongkan kolom-kolom selanjutnya.
4 Kolom 4 : Diisi skor untuk kesesuaian standar berdasarkan
peraturan perundang-undangan atau juklak, dan juknis
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 3

Nilai 3,0 =
100% sesuai,

Nilai 2,5 = 84 99% sesuai,

Nilai 2,0 = 68 83% sesuai,

Nilai 1,5 = 52 67% sesuai,

Nilai 1,0 = 36 51% sesuai,

Nilai 0,5 = 20 35% sesuai,

Nilai 0,0 = 0 19% sesuai
5 Kolom 5 : Diisi skor untuk manfaat dari laporan monitoring
dan evaluasi.
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%
D Skala penilaian 0 - 2

Nilai 2,00 =
100% sesuai,

Nilai 1,75 = 88 99% sesuai,

Nilai 1,50 = 76 87% sesuai,

Nilai 1,25 = 64 75% sesuai,

Nilai 1,00 = 52 63% sesuai,

Nilai 0,75 = 40 51% sesuai,

Nilai 0,50 = 28 39% sesuai,

Nilai 0,25 = 16 27% sesuai,

Nilai 0,00 = 0 15% sesuai (tidak bermanfaat),
6 Kolom 6 : Diisi penjumlahan kolom 4 s.d. 5
7 Kolom 7 : Diisi catatan yang diperlukan dapat juga memuat
catatan kelemahan

786

SETDITJEN PHKA - 2012

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

8
9

Nilai Monitoring dan evaluasi merupakan nilai rata-rata


Capaian Monitoring dan Evaluasi (%) merupakan nilai ratarata dibagi nilai maksimal atau (NilaiRata Rata 5 )x100%
10 Dalam hal diperlukan KKA detail atau KKA tambahan
didasarkan atas profesionalitas auditor.
11 Dalam hal menilai KKA ini harus juga dilihat hubungan
sebab akibat dan analisis antar KKA yang lain.

SETDITJEN PHKA - 2012

787

788

SETDITJEN PHKA - 2012

2
Laporan Rutin yg Seharusnya Dibuat
Laporan Tahunan
Laporan Bulanan DIPA
Laporan Triwulan
LAKIP
Laporan Keuangan
Laporan Lainnya
Laporan Statistik Satuan .
Laporan Kerja sama, kemitraan
dan hasilnya.

Total

Nilai Pelaporan (Rata-rata)

1
a.
1
2
3
4
5
b.
1

Unsur ketepatan laporan

No.

5.7. Ketepatan Pelaporan

Ada/
tidak

(2)
5

(1)
4

Substansi

Format

Parameter

(2)
6

Tepat
Waktu

,
,
(K7)

,
,
,
,
,

(5)
7=4+5+6

Jumlah
Nilai

Catatan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

Catatan
1 Kolom 1: Diisi nomor urut
2 Kolom 2: Diisi jenis Laporan yang bersifat wajib, sesuai
peraturan Menteri Kehutanan dan peraturan di bawahnya
3 Kolom 3: diisi ada/tidak ada laporan
4 Kolom 4: Diisi nilai atas kesesuaian format laporan
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100%.
D Skala penilaian 0 - 1

Nilai 1,00 = Laporan sesuai format 100%,

Nilai 0,75 = 75 99% sesuai,

Nilai 0,50 = 50 74% sesuai,

Nilai 0,25 = 25 49% sesuai,
D Nilai 0,00 = 0 24% sesuai.
5 Kolom 5: Diisi nilai atas kesesuaian rincian substansi laporan
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100% .
D Skala penilaian 0 - 2

Nilai 2,00 = 100% sesuai,

Nilai 1,75 = 88 99% sesuai,

Nilai 1,50 = 76 87% sesuai,

Nilai 1,25 = 64 75% sesuai,

Nilai 1,00 = 52 63% sesuai,

Nilai 0,75 = 40 51% sesuai,

Nilai 0,50 = 28 39% sesuai,

Nilai 0,25 = 16 27% sesuai,

Nilai 0,00 = 0 15% sesuai.
6 Kolom 6: Diisi nilai atas ketepatan waktu berdasarkan tanda
terima pengiriman dilengkapi nama penerimanya, dan jika
menggunakan jasa pihak ketiga (misalnya jasa pos) cukup
bukti pengiriman
D Penilaian dilakukan secara proporsional dengan nilai
maksimal dicapai jika kesesuaian 100% dengan batas
waktu pengiriman sesuai ketentuan.

SETDITJEN PHKA - 2012

789

Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Evaluasi dan Pelaporan

D Skala penilaian 0 - 2

Nilai 2,00 = Seluruh laporan tepat waktu 100%,

Nilai 1,50 = laporan yang tepat waktu 75 s.d. 99%,

Nilai 1,00 = laporan yang tepat waktu 50 s.d. 74%,

Nilai 0,50 = laporan yang tepat waktu 25 s.d. 49%,

Nilai 0,00 = laporan yang tepat waktu di bawah 25%.
7 Kolom 7: Diisi jumlah nilai dari kolom 4, 5, dan 6
8 Kolom 8: Diisi catatan yang diperlukan dapat juga memuat
catatan kelemahan (misal jika bila ada laporan yang satu
tema tapi dipecah-pecah berdasarkan wilayah)
9 Laporan yang BUKAN merupakan output suatu kegiatan dari
fungsi satuan kerja masuk ke KKA ini namun diwajibkan
oleh peraturan teknis.
10 Laporan yang merupakan output suatu kegiatan dari fungsi
satuan kerja masuk ke KKA Nomor 3 (Pelaksanaan Tugas
dan fungsi)
11 Laporan Keuangan sesuai Permenkeu diantaranya termasuk
LRA, Neraca, CaLK, dan laporan BMN.
12 Nilai pelaporan merupakan nilai rata-rata dari Total Jumlah
Nilai
13 Dalam hal diperlukan KKA detail atau KKA tambahan
didasarkan atas profesionalitas auditor.
14 Dalam hal menilai KKA ini harus juga dilihat hubungan sebab
akibat dan analisis antar KKA yang lain.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 22 Maret 2011
INSPEKTUR JENDERAL,

790

ttd

Ir. IRHAM JAFAR LAN PUTRA, M.H.


NIP 19520905 197903 1 008

SETDITJEN PHKA - 2012

Вам также может понравиться