Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
jALAN DESA
I.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jalan baru antara lain :
I.
o
dan yang perlu diperhatikan dalam peningkatan jalan lama antara lain :
I.
o
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pada jurang jalan dibuat miring ke arah bukit dan saluran, hal ini
demi keselamatan dan drainase.
Potongan Melintang Badan Jalan
stabil. Batu belah/pecah harus bersifat keras dan minimal mempunyai tiga
bidang pecah.
Petunjuk pelaksanaan untuk perkerasan jalan antara lain :
Tanah asli di bawah lapis pondasi harus dipadatkan dengan alat pemadat
(mesin gilas, steamper, timbres) dengan kemiringan yang direncanakan untuk
permukaan.
Lapisan podasi paling bawah adalah lapisan pasir yang berfungsi untuk
memudahkan pemasangan batu permukaan dengan rapi dan rata.
Batu belah harus dipasang tegak lurus dengan as jalan (melintang), dengan
ujung yang lebih runcing di atas agar bila terbebani tidak akan tembus lapisan
pasir dasar, dan dikunci dengan batu kecil.
Lapisan paling atas berupa campuran pasir dengan tanah terpilih, atau dapat
terbuat dari sirtu dan atau krosok dengan tebal 2 cm, yang kemudian
dipadatkan dengan mesin gilas roda besi (tandem roller)
1. Bahu Jalan
Fungsi bahu jalan antara lain :
Perantara antara aliran air hujan yang ada di permukaan jalan menuju saluran
tepi.
1. Dibuat disebelah kiri dan atau kanan sepanjang jalan, dengan lebar
minimum 50 cm
2. Harus dibuat dengan kemiringan yang lebih miring dari permukaan
jalan, biasanya 6-8 cm (sama dengan turun 3-4 cm per 50 m)
3. Material penyusunnya seharusnya terdiri dari tanah yang dapat
ditembusi air, sehingga pondasi jalan dapat dikeringkan melalui proses
perembesan.
4. Tanah pada bahu jalan harus dipadatkan.
5. Lebih baik bila ditanami rumput ditepi luar bahu, mulai 20 cm dari tepi
yang berfungsi sebagai stabilisasi tepi jalan.
6. Penanaman pohon perdu di luar bahu (dan saluran bila ada) untuk
membantu stabilitas timbunan baru.
1. Pemadatan Tanah
Tanah pada bagian galian tidak perlu dipadatkan lagi kecuali pernah
mengalami gangguan yang mengakibatkan tanah menjadi kurang padat.
Sebelum kegiatan pemasangan perkerasan jalan, semua daerah timbunan
harus dipadatkan dengan mesin gilas, steamper, atau trimbisan. Pemadatan
ini membantu menjaga stabilitas dan daya dukung / tahan badan jalan.
Proses pemadatan dilakukan pada kadar air tanah optimum yaitu tanah
pada keadaan sedikit basah, tetapi kalau digenggam tidak ada air mengalir
ke luar. Pelaksanaan pemadatan tanah dilakukan lapis demi lapis dengan
setiap lapis mempunyai tebal maksimum 20 cm. Untuk daerah tempat tanah
dasarnya jelek, maka badan jalan harus diadakan perkuatan, misalnya
cerucuk atau stabilisasi.
1. Perlindungan Tebing
Cara yang digunakan untuk perlindungan tebing antara lain :
1. Saluran Diversi digunakan untuk menangkap air yang mengalir dari lereng di
atas menuju tebing, agar air tidak terbuang melalui tebing. Isi saluran diversi
harus dibuang ke tempat yang lebih aman. Bila aliran airnya cepat, saluran
diversi harus dilindungi dengan pasangan batu, batu kosong, rumput atau
terjunan seperti saluran lain. Saluran diversi digunakan terutama untuk tebing
dengan puncak lereng masih jauh diatas tebing jalan.
2. Teras Bangku dapat dilakukan dengan syarat lahan dapat dikorbankan untuk
membentuk teras dan jenis tanah dapat dibentuk dengan stabil. Teras dibuat
sejajar dengan kontur (kemiringan maksimal 2%). Setiap 10 m panjang air
diterjunkan dari saluran ke bawah, dan penerjunan harus diperkuat seperti
bangunan terjun yang lain. Dimensi teras minimal adalah 50 cm lebar dan
1.00 m tinggi.
3. Talud Batu Kosong dapat disusun pada tebing, tetapi tebing harus dikepras
agar tidak tegak lurus. Aliran air dipermukaan dialihkan dari talud batu kosong
melalui saluran diversi.
4. Talud Pasangan Batu relative kuat, namun relatif mahal. Pasangan batu
harus diberikan suling untuk membuang air tanah dari belakang tembok.
Ujung dalam suling harus diberi saringan kecil dari ijuk. Pasangan batu harus
dibuat dengan pondasi yang tidak akan bergerak, karena pasangan batu tidak
fleksibel sama sekali. Ukuran bawah pasangan batu disesuaikan dengan
standar Bina Marga.
5. Bronjong adalah cara yang kuat dan cukup fleksibel, tetapi relatif lebih
mahal. Agar posisi bronjong stabil dan tidak lari, pancangan diberikan pada
tingkat bronjong yang paling bawah, dengan jarak pancang setiap 1 1 m
dan ukuran pancangan 12-15 cm. Dipancang sampai lapisan tanah keras.
Kegunaan bronjong untuk menahan timbunan baru atau melindungi tebing
dari aliran air.
6. Perlakuan Vegetatif adalah cara yang relatif efektif dan murah , yaitu dengan
menanami tebing dengan berbagai jenis tanaman.
1. Saluran Pinggir Jalan
Saluran yang berdekatan dengan bahu jalan diperlukan disebelah kanan
dan kiri jalan, kecuali :
1.
o Jalan dibuat dipunggung bukit (bentuk Punggung Sapi)
o Jalan dibuat dilereng bukit, tidak perlu saluran di sebelah bawah
o Badan jalan diurug lebih dari 50 cm
Untuk keadaan biasa dimensi saluran harus berukuran minimal 50 cm
(dalam) dan 30 cm (lebar dasar), dengan lebar atas 50 cm (bentuk
trapesium).
Syarat saluran pinggir jalan :
1.
o Saluran dibuat sejajar dengan jalan
o Dasar saluran dibuat kemiringan yang rendah untuk menghindari erosi
tanah dasar saluran/plesteran dasar, namun tidak datar.
o Ketinggian dasar saluran harus lebih rendah dibanding lapisan pasir
dibawah pondasi jalan untuk proses perembesan dan pengeringan
pondasi jalan.
o Untuk saluran yang mudah erosi, perlindungan terdiri dari perkuatan
talud dan dasar saluran serta pemberian bangunan drop struktur. Jenis
perlidungan saluran antara lain dengan menggunakan rumput
(gebalan), turap, batu kosong, atau pasangan. Bronjong dapat
digunakan terutama pada tikungan di tanah yang peka erosi.
Pertimbangan untuk pemilihan tipe perlindungan saluran pinggir adalah :
1.
o Kemiringan saluran dan kecepatan air
o Jenis tanah
o Perubahan arah aliran pada belokan
o Debit air.
1. Gorong-gorong
Adalah jenis bangunan yang berfungsi untuk mengalirkan air yang harus
melewati di bawah permukaan jalan. Gorong-gorong diperlukan pada :
1.
o Jalan dimana sungai kecil atau saluran irigasi melewati jalan.
o Dimana kapasitas saluran pinggir kurang mampu mengalirkan volume
air yang diperkirakan, dan air harus melewati jalan untuk dibuang.
o Dimana saluran pinggir jalan memotong jalan lain pada persimpangan
o Di daerah perbukitan, di setiap tempat terendah pada profil jalan.
Tiap gorong-gorong harus dilengkapi bak penampungan air dan bak
pembuang di ujungnya, untuk kelancaran aliran air dan mencegah erosi.
Untuk mengurangi erosi, aliran alamiah tidak diganggu. Kedua ujung
gorong-gorong mengikuti garis aliran yang alamiah. Jika tidak mengikuti
garis aliran alamiah, saluran dan bak harus dilindungi.
Jenis gorong-gorong yang layak untuk jalan desa adalah :
1. Buis beton (bulat) dengan ukuran 40 100 cm.
2. Plat beton, dibuat dengan pondasi dari pasangan batu dan lantai dari beton
bertulang, berukuran sisi antara 60 100 cm.
3. Boog duiker, dibuat dari batu belah dan berukuran 40 s/d 60 cm.
4. Gorong-gorong kayu, dengan dimensi lebar minimum 60 cm, lebar maksimum
100 cm dan tinggi minimum 60 cm
Gorong-gorong buis beton, boog duiker, atau kayu harus ditanam dengan
kedalaman minimal 30 cm atau ukuran garis tengah. Dasar goronggorong dibuat dengan kemiringan minimal 2%.
1. Pembuangan dari Saluran dan Gorong-gorong
Fungsi dari saluran ini adalah untuk mencegah kerusakan akibat pengaliran
air yang tak terkendali. Syarat teknis untuk saluran ini antara lain :
1.
o Direncanakan untuk mengalirkan air ke sungai atau saluran yang
mampu mengalirkan volume air tanpa merusak lingkungan
o Diawali dari gorong-gorong, saluran pinggir yang overloud dan berhenti
pada sungai atau saluran besar yang ada.
o Ukuran saluran didesain dengan debit air terbesar, dengan ukuran
minimal sama dengan ukuran saluran pinggir yang standar (50
30)cm.
o Saluran ini harus dilindungi seperti saluran-saluran lain, untuk
mencegah erosi dasar dan talud saluran.
2. Drainase Air Tanah
Perlakuan ini bertujuan untuk mencegah air tanah naik ke permukaan jalan
sehingga jalan tetap dalam keadaan stabil dan tidak kehilangan agregat
halusnya.
Contoh 5 rembesan dari air tanah yang memerlukan perencanaan darinase
air tanah yaitu :
1.
o Rembesan dari permukaan jalan
o Rembesan dari tebing
o Rembesan dari pondasi jalan
o Tempat rendah (lembah/cekungan) dimana tanah asli menurun ke jalan
o Terdapat kantong air di atas lapisan kedap air
Contoh Rembesan dari Air Tanah
Cara penaggulangannya dipilih berdasar jenis masalah yang dihadapi,
antara lain dengan cara :
1.
o Masalah : Air dari Tebing
Cara pencegahan : Tebing dilindungi dan air dibuang melalui saluran
pinggir jalan
1.
1. Pengaspalan Tanjakan
Perlakuan yang diisyaratkan yaitu dengan cara lapisan laburan aspal
(Buras). Lapisan Buras berguna untuk menutup permukaan jalan agar
kedap air, tidak berdebu, mencegah lepasnya butiran agregat halus dan
idak licin.
Persyaratan untuk perlakuan dengan pengaspalan adalah :
1.
o Tanjakan minimal adalah 12% pada jalan lurus
o Tanjakan minimal 10% pada tikungan
1. Konstruksi Telasah
Konstruksi telasah komposisi materialnya sama dengan Telford, namun
pemasangan batu (ukuran 15/20 atau 20/25) untuk telasah bagian
runcingnya dipasang di bawah satu persatu dan langsung di pukul
dengan martil seberat 5 s/d 10 kg. Pertimbangan pemakaian konstruksi
Telasah antara lain :
Tebal lapisan pasir yang dihamparkan dalam keadaan basah adalah 5 s/d 10
cm.
Batu yang dipasang untuk badan jalan (pondasi jalan) ukurannya 15/20 atau
20/25.
Pemasangan batu dilakukan oleh dua orang terdiri dari satu orang memasang
dan satu lagi memukul lasung satu per satu.
Ukuran batu pengunci 2/3 atau 5/7 cm, dalam pemasangannya dilakukan
pemukulan dengan tembiris sampai mencapai kerataan yang disyaratkan.
1.
1. Jalan Beton
Merupakan perkerasan kaku (rigid) tersusun dari bahan semen, pasir,
kerikil. Konstruksi ini dipakai didaerah dengan struktur tanahnya labil,
mudah pecah, lembek, dan pada turunan/tanjakan diatas singkapan
batu. Kualitas campuran sama dengan standar beton yaitu 1pc : 2ps :
3kr
Persyaratan material antara lain :
1.
o Pasir maupun krikil harus bebas dari bahan lain seperti tanah lempung,
sampah, dan kotoran lainnya.
o Krikil harus keras dengan bidang pecah minimal 3 bidang
o Tebal konstruksi 15 cm
o Fas (faktor air semen) kecil / proses percampuan penggunaan air
jangan terlalu banyak.
Pelaksanaan :
1. Pada tanah labil
1.
o Tanah dasar dibentuk punggug sapi
o Pasir beton dihampar setebal 5 cm dan dipadatkan
o Dipasang papan cetakan untuk membatasi ketebalan yang disaratkan
o Adukan beton dituang ke permukaan dan dipadatkan dengan
penggetar atau ditusuk-tusuk dengan kayu.
o Permukaan dibuat kasar dengan menggunakan sapu lidi kea rah
menyamping.
o Setiap 1 m memanjang dibuat dengan lebar 1 cm dan dalam 2 cm
o Setiap 2 m panjang diberi delatasi/pemisah selebar 1 cm
o Pemakaian setelah umur beton minimal 21 hari dihitung dari akhir
pengecoran.
1. Pada Singkapan Batu
1.
o Badan jalan dibentuk seperti punggung sapi dengan alat
blencong/gancu/pahat.
o Bila terdapat bagian yang susah dibentuk misalnya cekungan, maka
dibagian ini dibentuk batas persegi dan diisi dengan beton yang
sudahdipersiapkan.
o Untuk jenis badan jalan seperti ini di bawah beton tidak perlu
menggunakan pasir.
1.
o
1.
1.
1. Alternatif Penanganan Tanjakan Dengan
Kondisi Setempat Berupa Singkapan
Batu
Persyaratan :
1.
o Daerah singkapan harus bersih dari kotoran organik maupun anorganik
o Daerah yang akan diaspal harus kering dan dibuat rata
o Penggunaan aspal sand sheet dengan ketentuan sebagai berikut:
Disemprotkan tack eoaf tipe MC (medium current) atau RC (rapid
current) : 0,2 0,35 kg/m2
Komposisi sand sheet adalah 0, 68 0,90 lt/m 2 (aspal institute)
5,5 8,0 kg/m2 pasir (Manual series No 19 (MS 19))
ketebalan sand sheet antara 1 2 m
Cara pelaksanaan :
Bila menggunakan cara sederhana dilakukan dengan system Aspal Goreng, yaitu :
1.
o Pasir digoreng agar kering
o Aspal drum yang sudah dipanaskan dicampur dengan pasir dengan
kapasitas seperti yang tercamtum diatas.
o Diaduk dengan sekop hingga rata
o Diangkut dengan kotak pengangkut
SURVEI TEKNIS
Kegiatan ini merupakan kegiatan kunci dalam perencanaan jalan, karena
survey teknis dilakukan untuk menjamin pemilihan dan penentuan proyek
harus memenuhi kriteria yang disyaratkan, dapat memberikan manfaat yang
diharapkan, dapat dibangun dengan harga seimbang/sesuai, tidak
mempunyai masalah teknis yang berat, dan tidak merusak lingkungan.
Survei teknis yang dianjurkan adalah survey antar patok, karena sistem
tersebut dapat dilakukan tanpa menggunakan alat yang canggih dan tanpa
perhitungan yang rumit. Prinsip dasar dari survey antar patok adalah jalan
dibagi menjadi segmen kecil-kecil, dan survey, perhitungan volume, dan
perhitungan tenaga dicari tiap segmen yang kemudian dijumlahkan untuk
ruas keseluruhan.
Cara mengisi formulir survey antar patok :
1.
o Kabupaten, kecamatan, dan desa; diisi sesuai lokasi proyek
o Bahan, lebar, dan tebal perkerasan; diisi sesuai bahan yang akan
digunakan, lebar jalan termasuk saluran tepi, dan tebal yang
disyaratkan.
o Lebar badan jalan; termasuk bahu kiri dan kanan, tidak termasuk
saluran pinggir
o Panjang jalan; diisi panjang keseluruhan termasuk cabang-cabang
yang akan dikerjakan.
o Dimensi saluran; ukuran lebar dan kedalaman saluran.
o Jenis gorong-gorong; diisi jenis yang akan digunakan pada umumnya.
Bila ada jenis lain di tempat tertentu, harus disebutkan pada kotaknya.
o Nomor patok; penomoran patok dimulai dari Patok 0 dan setiap patok
50 m diberi nomor. Patok harus semipermanen agar bertahan sampai
akhir proyek.
o Jarak antar patok; biasanya 50 m, tetapi boleh kurang bila dirasa perlu,
seperti di lokasi yang ada perubahan arah/ tanjakan/situasinya cukup
besar.
o Jarak komulatif; jarak dari awal proyek. Bila ada cabang dapat dimulai
dari nol lagi.
o Arah trase; perkiraan arah dari patok pertama melihat ke patok kedua.
Ditulis dengan satuan derajat dari utara 0o, timur 90o, dst. Diukur
dengan kompas tangan.
o Tanjakan; persentase tanjakan pada bagian tercuram antara dua
patok. Tanda + digunakan bila jalan naik dari patok pertama, dan
tanda - bila jalan menurun.
o Panjang tanjakan; panjangnya tanjakan yang dicatat diatas. Bila
tanjakan lebih panjang dari satu kotak, kotak tersebut diberi tanda .