Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TUGAS
Membuat dua formula Krim tipe M/A dan A/M dengan zat aktif hidrokortison.
II.
III.
TEORI DASAR
Krim dapat didefinisikan sebagain cairan kental atau emulsi setengah padat baik
bertipe air dalam minyak atau minyak dalam air. (Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi,
Ansel hlm. 513)
Dengan demikian dapat dikatakan bawa Krim merupakan sediaan berbasis emulsi.
Krim dapat memiliki fase seperti emulsi yaitu minyak dalam air atau air dalam minyak.
Dalam krim air dalam minyak dapat digunakan beberapa basis minyak seperti sabun
polivalen span, adeps lanae, cera. Sedangkan untuk krim dengan tipe minyak dalam air
dapat menggunakan TEA, Na-stearat, K-stearat, Ammonium stearat. Setiap krim
membutuhkan antioksidan karena masih mengandung air dan minyak yang merupakan
tempat berkembangnya mikroba dan pengawet untuk menstabilkan sediaan. Zat
antioksidan yang biasa digunakan adalah Nipagin (0,12 %-0,005%) dan Nipasol (0,02%0,05%) (Farmakope Indonesia Ed III hal 8)
Terganggunya sistem campuran dapat merubah stabilitas krim. Perubahan suhu,
pencampuran fase yang berlebihan atau pencampuran dua tipe krim jika zat
pengemulsinya tidak tercampurkan satu sama lain merupakan penyebab utama bagi
kerusakan krim. Pengenceran krim hanya dapat dilakukan jika diketahui pengencer yang
cocok dan harus dilakukan dengan teknik aseptis(Farmakope Indonesia Ed III hal 8).
Fase minyak dalam formula krim biasa dilebur bersamaan untuk meningkatkan
kelarutannya apabila nanti bertemu dengan fase air dan dibantu dengan emulgator. Pada
krim tipe air dalam minyak, minyak lebih dahulu dimasukkan baru fase air ditambahkan
secara perlahan selama proses penggerusan atau pengadukan dengan kecepatan dan
kekuatan konstan dalam suhu tinggi. Sedangkan krim tipe minyak dalam air, fase air
dimasukkan lebih dahulu dan lalu diiringi dengan penambahan fase minyak sedikit demi
sedikit.
Krim lebih disukai karena mudah menyebar rata dan krim tipe minyak dalam air lebih
mudah dibersihkan daripada salep. Krim dikemas di dalam tube seperti salep (Pengantar
Bentuk Sediaan Farmasi, Ansel hlm. 513)
DATA PREFORMULASI
1. Zat Aktif
Hidrokortison
Rumus Molekul
Bobot Molekul
Pemerian
: C21H30O5
: 362,46
: sebruk hablur,putih,atau hampir putih,tidak berbau
Kelarutan
Konsentrasi
OTT
Khasiat
Stabilitas
Wadah dan Penyimpanan
Pustaka
2. Zat Tambahan
2.1 Natrium Lauryl Sulfat
Rumus Molekul
Bobot Molekul
Pemerian
berwarna
Kelarutan
eter,
Konsentrasi
OTT
garam
Khasiat
Stabilitas
larutan
Wadah dan Penyimpanan
Daftar Pustaka
Konsentrasi
OTT
Khasiat
Stabilitas
: CH3(CH2)10 CH2OSH3Na
: 243,4
: Putih atau kren sampai kuning pucat, kristal
atau serbuk
: Mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam
kloroform
: 0,5 - 2,5%
: Dengan surfaktan kartionik, garam potassium,
alkaloid
: Peningkat Penetrasi, Emulsifying agent
: Stabil pada kondisi penyimpanan normal, pada
pH 2,2 atau kurang, akan mengalami hidrolisis
: Wadah tertutup baik, tempat dingin dan kering
: Handbook of Pharmaceutical Excipient ed. VI
2009 hal 651, Farmakope Indonesia ed. IV hal. 595
: C3H8O2
: 76,09
: cairan kental , jernih, tidak berwarna, rasa khas,
tidak berbau,menyerap air pada udara lembab
: dapat bercampur dengan air, aseton, kloroform
larut dalam eter, dan beberapa minyak esensial.
Tidak dapat bercampur dengan minyak lemak
: 5 - 80%
: kalsium permanganat
: humektan
: stabil pada wadah tertutup,di tempat dingin . pada
suhu tinggi teroksidasi menjadi propionaldehid,
asam laktat , asam piruvat, asam asetat,stabil jika
Pustaka
Khasiat
Stabilitas
Wadah dan Penyimpanan
Pustaka
2.5 Gliserin
Rumus Molekul
Bobot Molekul
Pemerian
Kelarutan
dicampur
dengan air,etanol 95% , gliserin
: Farmakope Indonesia edisi IV halaman 712
Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi VI
halaman 592
: C8H8O3
: 152,15
: hablur kecil,tidak berwarna atau sebruk hablur,
putih, tidak berbau,khas lemah.
: sukar larut dalam air,dalam benzena,dan dalam
karbontetraklorida,mudah larut dalam etanol
: 0,18% bersama dengan propil paraben (0,02%)
: inkompatibel dengan bahan lain seperti bentonit,
magnesium trisilikat, talc, tragakan, sodium alginat,
essential oil dan sorbitol
: antimikroba,preservatif stabilitas
: pada PH 3-6 disterilkan dengan autoklaving pada
suhu 120 C selama 20 menit , tanpa dekomposisi.
: wadah tertutup baik
: Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi VI
2009 hal 441
: C10H12O3
: 180,20
: serbuk putih atau hablur kecil, tidak berwarna
: sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam
etanol , sukar larut dalam air mendidih
: 0,02% bersama dengan metil paraben (0,18%)
: surfaktan non ionik akan membentuk misel
: antimikroba,preservatif stabilitas
: pada PH 3-6
: wadah tertutup baik
: Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi VI
2009 hal 596
: C6H8O3
: 92,09
: Cairan jernih seperti sirup , tidak berwarna , rasa
manis,higroskopis,netral.
: dapat bercampur dengan air dan etanol ,tidak larut
dalam lemak
Konsentrasi
OTT
Khasiat
Stabilitas
Wadah dan Penyimpanan
Pustaka
2.7 BHA
Rumus Molekul
Bobot Molekul
Pemerian
Kelarutan
Konsentrasi
OTT
Khasiat
Stabilitas
Wadah dan Penyimpanan
Pustaka
: 30%
: oksidator kuat
: emolient
: bersifat higroskopis,campuran gliserin dan
air,etanol 95% ,propilen glikol secara alami stabil
: wadah tertutup rapat
: Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi VI
2009 hal 283
: CH3(CH2)16CH2OH
: 270,48
: padatan,putih,potongan liiin,serpihan atau granul
dengan bau khas lemah dan rasa hambar
: sukar larut dalam air , larut dalam etanol
inkompatibel dengan oksidator kuat dan asam kuat
: stiffening agent
: stabil untuk asam dan alkalis dan tidak mnjadi
tengik
: wadah tertutup baik pada tempat dingin dan
kering
: Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi VI
2009 hal 700
Farmakope Indonesia edisi III hal 570
: C11H16O2
: 180.24
: putih hablur putih,serbuk kristal atau kekuningan
karakteristik berbau aromatik
: praktis tidak larut dalam air mudah larut dalam
etanol 50 % ,propilen glikol ,kloroform,eter,heksan.
: 0,1%
: oksidator kuat
: antioksidan
: daparan cahaya menyebabkan perubahan warna
dan kehilangan aktivitas
: wadah tertutup baik,terlindung dari cahaya , dalam
tempat sejuk dan kering
: Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi VI
2009 hal 73
: H2O
: 18,02
Pemerian
Kelarutan
Khasiat
Stabilitas
Wadah dan Penyimpanan
Pustaka
Konsentrasi
OTT
Khasiat
Stabilitas
Wadah dan Penyimpanan
Pustaka
IV.
: C18H36O2
: 284,47
: Kristal putih atau kungin berwarna, kristalin padat
atau serbuk putih atau kuning
:Sangat mudah larut dalam benzena, karbon
tetraklorid, kloroform, larut dalam etanol (95%).
dan propilen glikol. Praktis ttidak larut dalam air
: 1 20%
: Hampir semua logan hidroksida, dan zat
pengoksidasi
: Emulsifying Agent
: zat stabil, harus disimpan di tempat tertutup
: wadah tertutup rapat
: Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi VI
2009 hal 697
B. BAHAN
Hidrokortison
Propilen Glikol
Natrium Lauryl Sulfat
Metil Paraben
Propil Paraben
Gliserin
Stearyl alcohol
Asam Stearat
BHA
Aquadest
V.
FORMULA
Formula 1 (M/A)
Hidrokortison
1%
BHA
0,02%
Propilen Glikol
15%
Na. Lauryl Sulfat
1%
Metil Paraben
0,18%
Propil Paraben
0,02%
Stearyl Alkohol
25%
Oleum Rosae
0,05%
Aquadest
ad. 200 gram
VI.
Formula 2 (A/M)
Hidrokortison
1%
Gliserin
10%
Metil Paraben
0,18%
Propil Paraben
0,02%
Na. Lauryl Sulfat
2,5%
Stearyl Alkohol
10%
Asam Stearat
8%
Oleum Rosae
0,05%
Aquadest
ad. 200 gram
Metil Paraben
Propil Paraben
Stearyl Alkohol
Oleum Rosae
Aquadest
2. Formula 2 (A/M)
Hidrokortison
VII.
Metil Paraben
Propil Paraben
Stearyl Alkohol
Asam Stearat
Oleum Rosae
Aquadest
CARA PEMBUATAN
Formula 1 (M/A)
1. Disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, masing-masing bahan ditimbang
2. Lebur asam stearat dan stearil alkohol, Na. Lauryl Sulfat dan sebagian propilen glikol
di dalam cawan penguap di atas penangas air (fase minyak)
3. Metil Paraben dan Propil Paraben dan BHA didispersikan ke dalam propilen glikol,
Sebagian fase air dicampurkan dengan fase minyak, diaduk ad. homogen, lalu
tambahkan fase minyak, homogenkan
4. Hidrokortison ditambahkan, lalu homogenkan
5. Tambahan Oleum Rosae, homogenkan
6. Timbang 10 gram untuk dimasukan ke dalam wadah, lalu dikemas
7. Sisa sediaan digunakan untuk uji evaluasi
Formula 2 (A/M)
1. Disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, masing-masing bahan ditimbang
2. Lebur asam stearat dan stearil alkohol dan lalu tambahkan Na. Lauryl Sulfat ke dalam
fase minyak
3. Metil Paraben dan Propil Paraben didispersikan ke dalam propilen glikol (fase air)
4. Sebagian fase air dicampurkan dengan fase minyak, diaduk ad. homogen, lalu
tambahkan sisa fase air, homogenkan
5. Hidrokortison ditambahkan, lalu homogenkan
6. Tambahan Oleum Rosae, homogenkan
7. Timbang 10 gram untuk dimasukan ke dalam wadah, lalu dikemas
8. Sisa sediaan digunakan untuk uji evaluasi
VIII.
A/M
M/A
C. Uji Viskositas
Alat
: Viskometer Brookfield
KV
: 673 dyne/cm2
Cara
:
1. Krim dimasukan dalam gelas yang tinggi
2. Tentukan ukuran spindel dan pasangkan
3. Turunkan spindel sampai batas sampel tercelup
4. Tentukan rpm-nya dan lalu motor dinyalakan
5. Baca skala dan hitung viskositasnya
Tabel Pengamatan
Formula 1
No. Spindel RPM
Skala
Faktor
(cps)
7
1
55,5
40K
2220
F(dyne/cm2)
37390,35
7
7
7
7
Formula 2
No. Spindel
5
5
5
5
5
2
2,5
2
1
75,5
78
70
53
20K
16K
20K
40K
1430
1248
1400
2120
50527,5
52548,6
47159
35706,1
RPM
1
2
2,5
2
1
Skala
39
62
67
60
35
Faktor
4K
2K
1,6K
2K
4K
(cps)
156
124
107,2
120
140
F(dyne/cm2)
26274,3
41769,4
45137,9
40422
23579,5
25000
30000
35000
40000
45000
50000
Pembahasan
A. Uji Homogenitas
Uji homogenitas menunjukan bahwa kedua krim sudah homogen dengan tidak adanya
serbuk pada saat pengujian di atas permukaan kaca objek
B. Uji Tipe Emulsi
Kedua tipe krim terbukti bahwa satu krim memang bertipe A/M dan yang lainnya
bertipe M/A. Pada krim tipe A/M terlihat bahwa sudan III larut dalam minyak
sehingga background berwarna merah yang berarti minyak berada pada fase luar
sedangkan air ada sebagai fase dalam dan dalam methylene blue, terdapat bulatan
berwarna biru karena methylene blue larut dalam air dan air yang merupakan fase
dalam minyak menunjukan bahwa fase air ada dalam fase minyak. Sedangkan untuk
tipe krim M/A, terlihat apabila diuji dengan sudan III yang larut minyak, bahwa ada
bulatan berwarna merah mewakili minyak sebagai fase dalam dan air sebagai fase
luar dan apabila dengan methylene blue, latar belakangnya adalah biru yang mewakili
air sebagai fase luar dan minyak sebagai fase dalamnya
C. Uji Viskositas
Krim memiliki sifat alir yang baik dan sesuai dengan standar yaitu sifat tiksotropik
plastis dimana kekentalan(viskositas) berkurang dengan meningkatnya kecepatan
geser. Terlihat dari kecembungan setiap grafik bahwa krim dapat dikeluarkan dengan
tekanan pada tube dengan cukup mudah.
IX.
KEMASAN
X.
: Homogen
: Tipe A/M
o Uji viskositas
: tiksotropi
Formula II
o Uji homogenitas
: Homogen
: Tipe M/A
o Uji viskositas
: tiksotropi
SARAN :
1. Saat proses peleburan bahan-bahan yang dilebur di penangas air, sebaiknya
dilakukan pengadukan agar bahan yang dilebur tercampur homogen
2. Jaga lumpang (jika menggunakan lumpang) agar tetap panas dan gerus dengan
kecepatan dan kekuatan konstan
3. Pastikan pembuatan krim berada dalam suasana panas untuk menurunkan kelarutan
masing-masing bahan dan mempermudah emulgator untuk menyatukan kedua fase.
XI.
DAFTAR PUSTAKA
DepartemenKesehatan RI, Farmakope Indonesiaedisi III. Jakarta : 1979
Ansel,Howard C. Penerjemah : Farida Ibrahim. Pengantar Bentuk Sediaan
Farmasi,edisi keempat, Jakarta : UI Press, 1994
Martindale 28, 1982. London: Pharmaceutical Press.
Rowe, Raymond Paul. J. Sheskey, Handbook Of Pharmaceutical Excipients. Edisi
VI.2009.