Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
METODE VEGETATIF
Pemanfaatan lahan yang tidak mengindahkan upaya pengawetan tanah, akan mengakibatkan
menurunnya produktivitas lahan, bahkan dapat menimbulkan erosi. Apalagi jika lahan tersebut
berada di sekitar aliran sungai (DAS).
Kerusakan daerah aliran sungai sangat erat hubungannya dengan kelestarian hutan di daerah hulu
sebagai daerah tangkapan hujan.
Apabila hutan mengalami kerusakan, maka dapat dipastikan terjadi pada daerah aliran
sungai. Untuk itu berusah tani didaerah DAS,harus di ikuti konservasi lahan.
Agar kelestarian sumber daya alam dan keserasian ekosistem dapat memberikan manfaat
yang berkesinambungan maka pengelolaan DAS harus dilakukan sebaik mungkin,yang meliputi:
Pengendalian hubungan timbale balik antara sumber daya alam dengan manusia.
Melindungi lahan dari ancaman erosi dengan menanam tanaman penutup tanah.
Penggunaan mulsa.
2. pengeloalaan air
kwalitas air
3.pengelolaan vegetasi
pengelolaan vegetasi pada hutan tangkapan air maupun pemeliharaan vegetasi sepanjang
aliran sungai, dapat ditempuh dengan cara:
penanaman dengan tanaman berakar serabut seperti bamboo yang sangat di anjurkan di
Pembuatan teras. Bila pada lahan tersebut terdapat kemiringan maka perlu di buat teras,
dan pada lahan kemiringan 5-10% di bangun teras kredit , lahan berbukit dengan kemiringan 1030% di buat teras bangku, dan lahan dengan kemiringan lebih dari 30% di buat teras individu.
4. usaha tani konservasi
Usaha tani konservasi adalah penanaman lahan dengan tanaman pangan serta tanaman
yang berfungsi untuk mengurangi erosi(aliran permukaan) dan mempertahankan kesuburan
tanah.
Prinsip usaha tani konservasi:
Mengurangi sekecil mungkin aliran air permukaan dan meresapkan airnya sebesar
mungkin kedalam tanah.
Memperkecil pengaruh negative air hujan yang jatuh pada permuakaan tanah.
Metode vegetatif
Metode kimia.
Metode vegetatif adalah penggunaan tanaman atau tumbuhan dan sisa-sisanya untuk
mengurangi daya rusak hujan yang jatuh, mengurangi jumlag dan daya rusak aliran permukaan
dan erosi.
Untuk melindungi tanah terhadap daya perusak butir- butir hujan yang jatuh.
Untuk Melindungi tanah terhadap daya perusak aliran air di atas permukaan tanah.
Untuk memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah dan penahan air yang langsung
mempengaruhi besarnya aliran permukaan.
Memperbesar resistensi tanah sehingga daya rusak dan daya hanyut aliran permukaan
terhadap partikel-partoekl tanah dapt diperkecil atau diredusir.
Teknik irigasi (misal: penelitian irigasi sprinkle, penelitian irigasi tetes, penelitian irigasi
permukaan) .
Pada metode vegetatif yang berperan adalah tanaman, dimana tanaman-tanaman itu
berperan untuk mengurangi erosi,yaitu dalam hal:
1.
2. daun-daun penutup tanah serta akar-akar yang tersebar pada lapisan permukaan tanah berperan
mengurangi kecepatan aliran permukaan(run off), sehingga daya kikis, daya angkutan air pada
permukaan tanah dapat direduksi, diperkecil ataupun diperlamban.
3.
4.
5. akar-akar tanaman berperan dalam pengambilan atau pengisapan air bagi keperluan tumbuhnya
tanaman yang selanjutnya sebagian diuapkan (evaporasi) melalui daun-daunannya ke udara.
Peranan tanaman dalam metode vegetatif mempunyai Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dalam usaha pengendalian erosi dan atau pengawetan tanah yaitu:
perbaiki dan dipulihkan kelestariannya, jalan yang dapat di tempuh adalah dengan reboisasi atau
penghutanan kembali.reboisasi adalah penghutanan kembali tanah-tanah yang gundul dengan
ditanami tanama-tanaman keras.
Terdapat dua cara dalam mencegah reboisasi adalah cara banjar harian dan cara tumpang
sari.Cara banjar harian, petani menerima upah untuk penanaman dan pemeliharaan tanaman
reboisasi. Sedangkan cara tumpang sari , petani mendapat kesempatan untuk menanam palawija
selama beberapa musim di antara tanaman reboisasi.
b. Penghijauan
Penghijauan adalah penanaman tanah-tanah rakyat dan tanah-tanah lainnya seperti tanah
desa, tanah bebas(negara) tanah bekas perkebuanan yang umumnya telah mengalami kerusakankerusakan, baik yang ada di daratan tinggi maupun daerah aliran sungai yang kesemuanya berada
di luar kawasan hutan, dengan berbagai pohon=pohonan terpilih dan atua rumput-ruputan dengan
maksud untuk pengwetan tanah (pencegahan
mempunyai kemiringan, jadi penanaman secara garis kontur ialah penanaman tanaman yang
searah atau sejajar dengan garis kontur atau dengan secara menyilang lereng tanah, bukan
menjurus searah dari atas kebawah lereng. Dengan demikian maka tindakan tindakan untuk
mengolah tanah seperti membajak, menggaru, menyiapkan bedengan-bedengan, pembibitan dan
pembuatan bedengan atau larikan tanaman haruslah sejajar dengan garis kontur tersebut (contour
cropping system).
tanah dari daya dispersi dan daya penghancur oleh utir-butir hujan.Selain itu berperan pula dalam
hal memperlambat aliran permukaan serat melindungi tanah permukaan dari daya kikis aliran
permukaan. Tanaman penutup permukaan besar pula samabungannya dalam memperkaya bahanbahan organik tanah serta memperbesar porositas tanah.
Tanaman penutup tanah yang rendah dalam wujud pertumbuhan dapat terdiri atas jenisjenis:tanaman alternanthera amoena voss atau bayam krema,ageratu conizoides L atau
babadotan, rasim atau sintrong,bulu lutung, calincing dll.
Cara yang efektif dalam pengendalian erosi atau pengawetan tanah yaitu membuat
larikan larikan secukupnya, pada lariakn lariakn pertama yang searah dengan garis kontur itu
dipahami rumput-rumputan atau tanaman pupuk hijau.
Strip cropping adalah untuk memperlambat lajunya aliran permukaan, larikan-larikan tanaman
penutup tanah dimaaksudkan pula untuk melindungi lariakn-larikan tanaman palawiaj dari aliran
permukaan tersebut.
terdiri dari beberapa macam tanam yang di tanam secara berturut-turut pada waktu tertentu,
setelah masa panennya kembali lagi pada tanaman semula.
Manfaat penanaman secara demikian yaitu selain untuk mengurangi keberlangsunagan
erosi, juga untuk :
1. meningkatkan produksi pertanian dan atau pendapatan petani per satuan luas dalam suatu
kurun waktu.
2. meratakan pemanfaatan tanah-tanah yang kosong
3. memperkaya variasi menu petani
4. memperkecil risiko kegagalan panen
5. memperbaiki kesuburan tanah
6. mengurangi biaya pengoalahan tanah
7. memelihara keseimbangan biologis.
Beberapa bentuk dalam penggiliran tanaman seperti:
o
sequental planting atau penanaman tanaman secara beruntun,dalam hal ini menanam atau
menumbuhkan tanaman berikutnay sesegera mungkin setelah tanaman terdahulu di
panen.
Mixed cropping atau melakukan pertanaman tanaman campuran, dua jenis tanaman atau
lebih tanpa mengabaikan tanaman pupuk hijan atau tanaman penutup permukaan di
tanam sserentak pada waktu yang sama.
Inter culture, dalam hal in misalanya tanaman semusim atau tanaman yang berumur
pendek di tanam di antara tanaman tahunan.seperti: kacang tanah di tanam di antara
tanaman pepaya, kacang-kacangan di tanam diantara pohon jeruk dan lain sebagainya.
Penggunaan serasah(mulching)
Mulching ataun pemulsaan yaitu menutupi permukaan tanah dengan serasah atau sisa-
berupa batuan sedimen resen yang tersusun dari lempung, lanau dan pasir yang tidak padu. Di
wilayah lereng tengah dan lereng atas batuan induk penghasil bahan induk tanah berupa batuan
beku dan batuan sedimen sub-resen terdiri dari andesit, yakni sebagai breksi andesit harblende
augit.
Pembentukan tanah di lahan bawahan pada beberapa bagian terjadi dalam lingkungan
basah (jenuh air). Oleh karena selalu jenuh air, maka proses reduksi dan oksidasi menjadi
dominan, sehingga menyebabkan tanah-tanah berwarna kelabu, sedang di bagian wilayah
peralihan fluktuasi muka air tanah menyebabkan proses reduksi dan oksidasi berlangsung secara
bergantian yang dicirikan dengan adanya karatan (mottcing) berwarna kuning hingga merah.
Pada lahan atasan, terutama di wilayah topografi berbukit dan bergunung tingkat
perkembangan tanah bervariasi dari lemah hingga kuat, akibatnya solum tanah juga bervariasi
mulai dari sangat dangkal (< 25 cm) sampai dengan sangat dalam (> 120 cm) .
Klasifikasi tanah
Klasifikasi tanah di daerah ini disusun berdasarkan pada data sekunder dan pengamatan
serta pengukuran di lapangan melalui profil tanah, pemboran tanah, pengamatan kondisi
lingkungan, yang dilengkapi data hasil analisis laboratorium dari contoh tanah pewakil.
Pengamatan dan pengukuran mencakup sifat fisik tanah, yakni : warna, tekstur, struktur,
konsistensi, drainase, bahan induk, dan lain-lain; sifat kimia tanah, yakni : pH, kadar bahan
organik, kadar kapur, N-Total, P tersedia, K tersedia, kapasitas tukar kation (KTK), kejenuhan
basa, kejenuhan Al, dan lain-lain. Berdasarkan terminologi tersebut tanah-tanah di daerah ini
terdiri dari lima jenis tanah yakni Alluvial, Kambisol, Regosol, Latosal, dan Litosal.
Erosi tanah
Perkembangan bentuk-bentuk erosi tanah, seperti erosi lembar (sheet erosion), erosi alur
(rill erosion), dan erosi parit (gully erosion) di masa mendatang sangat tergantung pada tingkat
bahaya erosi tanah. Di samping itu, perencanaan konservasi tanah memerlukan data tentang
tingkat bahaya erosi tanah. Bahaya erosi tanah adalah keadaan yang memungkinkan bahwa erosi
tanah akan segera terjadi dalam waktu yang relatif dekat, atau dalam hal apabila erosi tanah telah
terjadi di suatu daerah, maka bahaya erosi tanah adalah tingkat erosi tanah yang akan terjadi di
masa mendatang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi erosi tanah adalah iklim, topografi tanah, vegetasi, dan
tindakan manusia terhadap lahan. Faktor-faktor erosi tanah yang sifatnya relatif permanen, yakni
iklim, topografi, dan tanah menentukan besar erosi potensial dan apabila faktor-faktor tersebut
ditambah dua faktor lainnya yakni vegetasi dan tindakan manusia terhadap lahan menentukan
bahaya erosi aktual. Bentuk-bentuk erosi di daerah survei terutama erosi lembar dan erosi alur
pada wilayah lereng tengah, sedang pada lereng atas dijumpai bentuk erosi parit.
TBE (Tingkat Bahaya Erosi) adalah perkiraan jumlah tanah yang hilang maksimum yang
akan terjadi pada suatu lahan, bila pengelolaan tanaman dan tindakan konservasi tanah tidak
mengalami perubahan. Penentuan TBE pada setiap unit lahan didasarkan pada perkiraan jumlah
tanah hilang maksimum (A) dan tebal solum dari unit lahan yang bersangkutan.
Mengingat bahwa dalam menentukan TBE diperlukan data laju erosi dan data tebal
solum pada setiap bentuk lahan, maka dilakukan pengamatan di lapangan terhadap tanah,
topografi, penggunaan lahan, jenis tanaman dan pola tanam serta tindakan konservasi tanah yang
diterapkan.
Selanjutnya dari peta kemampuan lahan dan peta tanah, serta pengamatan di lapangan, maka
ketebalan solum tanah di wilayah DAS Babon dapat diketahui.
Tabel Kedalaman Solum Tanah
Ketebalan Solum Tanah
Keterangan
> 90
Dalam
60 - 90
Sedang
30 - 60
Dangkal
< 30
Sangat dangkal
I
II (15-III (60-IV (180-V
(<
60)
180)
480)
480)
15)
SR
SB
SB
SB
SB
SB
SB
SB
SB
SB
SB
(>
Konservasi sumberdaya lahan atau konservasi tanah ialah upaya manusia untuk
mempertahankan,meningkatkan, mengembalikan atau merehabilitasi daya guna lahan (tanah)
sesuai dengan peruntukkannya.
Dalam pelaksanaan usaha konservasi tanah perlu mempertimbangkan hal-hal berikut :
bentuk-bentuk kerusakan tanah, kemampuan lahan, tataguna lahan yang rasional, daya guna atau
produktivitas lahan yang optimal dan latar belakang sosial ekonomi penduduk.