Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PERAWATAN LUKA
Disusun oleh :
MURNIATI RAHMAN
NIM : 315020113067
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Pada kesempatan kali ini
kami membahas masalah Perawatan Luka . Dalam menulis makalah ini, kami
mengalami beberapa kesulitan. Namun dengan usaha dan kesungguhan kami dalam
mengerjakan penyususnan makalah ini akhirnya kami dapat menyajikan makalah ini.
Kami berharap makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
Halaman judul......................................................................................................... 1
Kata Pengantar ........................................................................................................ 2
Daftar Isi ................................................................................................................. 3
Pendahuluan ............................................................................................................ 4
Pembahasan.............................................................................................................. 6
Penutup .................................................................................................................... 19
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
effectiveness.
Manajemen
perawatan
luka
modern
sangat
mengedepankan isu tersebut. Hal ini ditunjang dengan semakin banyaknya inovasi
terbaru dalam perkembangan produk-produk yang bisa dipakai dalam merawat luka
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang Perawatan Luka: Luka
Bersih, Luka Basah. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Integumen
1.2.2
Tujuan Khusus
1. Pengertian Luka
2. Penyembuhan luka
3. Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
4. Perawatan luka
BAB II
PEMBAHASAN
Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam.
Misal yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup
oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi)
2.
Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan
dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan
bengkak.
3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda
lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
4. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru
atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.
5. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh
kaca atau oleh kawat.
6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh
biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian
ujung biasanya lukanya akan melebar.
7. Luka Bakar (Combustio)
2.3 Menurut tingkat Kontaminasi terhadap luka :
1.
Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah tak terinfeksi yang mana tidak
terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan,
pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi. Luka bersih biasanya
menghasilkan luka yang tertutup; jika diperlukan dimasukkan drainase tertutup
(misal; Jackson Pratt). Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.
2.
Luka akan sembuh sesuai dengan tahapan yang spesifik dimana bisa terjadi
tumpang tindih (overlap)
2.
Proses penyembuhan luka tergantung pada jenis jaringan yang rusak serta
penyebab luka tersebut
Hari 3 14
Disebut juga dengan fase granulasi adanya pembentukan jaringan
dengan
G.D
Winter
pada
tahun
1962
yang
dipublikasikan
dalam
penyembuhan
luka
untuk
Alat Lain:
Gunting Verband/plester
Plester
Nierbekken (Bengkok)
Lidi kapas
Was bensin
Alas / Perlak
Selimut Mandi
Kapas Alkohol dalam tempatnya
Betadine dalam tempatnya
Larutan dalam botolnya (NaCL 0,9%)
Lembar catatan klien
kondisi
jahitan,
bila
perlu
palpasi
luka
denga
tangan
12
13
Prosedur :
1.
2.
3.
4.
Bantu klien pada posisi nyaman. Buka pakaian hanya pada bagian luka dan
instruksikan pada klien supaya tidak menyentuh daerah luka atau peralatan
5.
Cuci tangan
6.
7.
Pakai sarung tangan bersih, lepaskan plester dengan was bensin menggunakan
lidi kapas, ikatan atau balutan. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan
menariknya dengan perlahan sejajar kulit dan mengarah pada balutan. Jika masih
terdapat bekas plester di kulit bersihkan dengan kayu putih
8.
9.
Bila balutan lengket pada luka lepaskan dengan menggunakan normal salin
( NaCl 0,9 % )
15
kapas terpisah untuk setiap usapan membersihkan. Bersihkan dari area yang
kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi
16. Pasang kassa yang lembab tepat pada permukaan kulit yang luka. Bila luka dalam
maka dengan perlahan buat kemasan dengan menekuk tepi kasa dengan pinset.
Secara perlahan masukan kassa ke dalam luka sehingga semua permukaan luka
kontak dengan kassa lembab
17. Luka ditutup dengan kassa kering. Usahakan serat kassa jangan melekat pada
luka. Pasang kassa lapisan kedua sebagai lapisan penerap dan tambahkan lapisan
ketiga
18. Luka difiksasi dengan plester atau dibalut dengan rapi,
19. Lepaskan sarung tangan dan buang ke tempat yang telah disediakan, dan simpan
pisnet yang telah digunakan pada bengkok perendam
20. Bereskan semua peralatan dan bantu pasien merapikan pakaian, dan atur kembali
posisi yang nyaman
21. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
22. Dokumentasikan hasil, observasi luka, balutan dan drainase, termasuk respon
klien
Perhatian :
-
Perawat harus memberikan analgesi dan waktu penggantian balutan sesuai dengan
puncak efek obat
Pelindung mata harus digunakan jika terdapat resiko adanya kontaminasi ocular
seperti percikan dari luka
16
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
17
a.
suatu luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya
cedera atau pembedahan. Luka ini bisa diklasifikasikan berdasarkan struktur
anatomis, sifat, proses penyembuhan dan lama penyembuhan. Luka adalah
rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat
substansi jaringan yang rusak atau hilang. Ketika luka timbul, beberapa efek
akan muncul :
1.
2.
3.
4.
Kontaminasi bakteri
5.
Kematian sel
b.
c.
d.
3.2. Saran
a.
b.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
20