Вы находитесь на странице: 1из 22

Pengantar

Farmasi Forensik
Dr. dr. Dedi Afandi, DFM, SpF

Aktifitas Seorang Ahli Farmasi


Forensik dan Toksikologi Forensik
Farmasi forensik : ilmu yang
mempelajari obat dan pengobatan
yang dihubungkan dengan hukum
dan perundang-undangan
Farmasi forensik ilmu yang sangat
penting untuk menyidik, mengawasi
dan menganalisis bahan penyebab
terjadinya kasus forensik karena
penggunaan obat

Kualifikasi Seorang Ahli Farmasi


Forensik dan Toksikologi Forensik
Ahli farmasi forensik haruslah
berlatar belakang pendidikan medis :
1. Dokter
2. Apoteker
3. Bidang medis lainnya
Latar belakang medis mudah dan
lancar untuk bekerja sebagai ahli
farmasi forensik

Perkembangan Ilmu Farmasi


Forensik
Belakangan ini, kasus forensik di
lapangan tidak hanya kasus kriminal
seperti pembunuhan dan perkosaan
saja
Kasus forensik menjadi sangat
kompleks dan beragam
Akibatnya : ilmu forensik terus
berkembang hingga tingkat molekul
genetik

Kasus yang Berhubungan dengan


Farmasi Forensik

Pemalsuan resep
Farmakologi euthanasia
Seleksi dan uji penyalahgunaan obat
Malpraktek profesi
Kesalahan pengobatan
Terjadinya kelainan reaksi obat

Kasus yang Berhubungan dengan


Farmasi Forensik
Timbulnya tindakan kekerasan
karena pengaruh obat
Praktek perdukunan, penipuan dalam
perawatan kesehatan dan penipuan
secara ilmiah
Kerahasiaan pasien
Keracunan/toksisitas

Kasus yang Berhubungan dengan


Farmasi Forensik
Pengaruh psikoaktif pengobatan
pada perlakuan pengobatan
Pemberian obat penenang
Pengawasan/pengendalian
penggunaan obat
Pengaruh psikofarmakologi sebagai
faktor peredaan tindak kriminal
Kasus pencemaran lingkungan
Manajemen risiko

Aktivitas dan Tugas Seorang Ahli


Farmasi Forensik
Menganalisis reaksi obat yang
menyebabkan terjadinya gangguan
Memberi petunjuk pada polisi untuk
mengenali jenis obat
Melayani sebagai tim ahli untuk
kontingen olahraga
Saksi ahli pada kasus
pembunuhan/tindak kekerasan
karena pengaruh obat

Aktivitas dan Tugas Seorang Ahli


Farmasi Forensik
Melayani demi keamanan konsumen
pengguna obat dan minuman (BPOM)
Sebagai agen spesial Badan Narkotika
Nasional (BNN)
Sebagai penyelidik antinarkotik atau
penyalahgunaan obat
Sebagai tenaga ahli kriminal pada kepolisian
Sebagai manajer suatu pabrik dan sirkulasi
obat

Aktivitas dan Tugas Seorang Ahli


Farmasi Forensik
Pelayanan kebutuhan obat di suatu lembaga
pemasyarakatan (LP)
Sebagai ahli toksikologi pada klinik kesehatan
Sebagai agen spesial untuk badan penyidik
daerah (FBI/BNN daerah)
Sebagai peninjau adanya klaim kompensasi
yang berhubungan dengan farmakoterapi
Melakukan interpretasi mengenai tingkat
kandungan obat

Aktivitas dan Tugas Seorang Ahli


Farmasi Forensik
Dari beberapa hal mengenai tugas
ahli farmasi forensik tersebut, maka
sebagian besar difokuskan pada
penyidikan tindakan perilaku
kejahatan

Toksikologi Forensik
Toksikologi forensik : ilmu forensik yang
bertujuan untuk analisis kimia yang
berkaitan dengan bahan kimia yang
dicurigai sebagai penyebab persakitan atau
kematian korban
Toksikan : suatu bahan yang berbahaya
bagi kehidupan
Racun : subkelompok dari toksikan
Material toksik dapat berbentuk gas, cairan,
padatan, hewan, mineral dan sayuran

Jenis Bahan Racun dan Gejala yang


Timbul
Bahan kimia toksik

Gejala yang terlihat

Asam : nitrat, hidroklorat,


sulfat

Rasa terbakar sekitar mulut,


bibir dan hidung

Atrofin (belladona)

Pupil mata dilatasi

Basa : (KOH, hidroksi)

Rasa terbakar sekitar mulut,


bibir dan hidung

Asam karbol, fenol

Bau mulut seperti desinfektan

Keracunan makanan

Muntah-muntah, sakit perut

Karbonmonooksida (CO)

Kulit berwarna kemerahan


terang

Sianida (CN)

Kematian mendadak, kulit


merah

Kasus kejadian keracunan di


Indonesia secara statistik jumlahnya
belum jelas diketahui, tetapi
diperkirakan terus meningkat setiap
waktu

Bahan penyebab sakit Bahan penyebab


karena kecacunan
kematian karena
keracunan
Bahan kimia pembersih
Obat antidepresan
rumah tangga
Analgesik (aspirin,
Obat pasaran (yg dijual
asetaminofen)
bebas)
Bahan kosmetik
Obat-obat jantung

Menyebabkan Kematian

Obat batuk, obat flu

Asap dan gas beracun

Pestisida

Bahan kimia industri

Hidrokarbon (kerosin,
gasolin)
Alkohol

Pestisida

Obat hipnotik sedatif

Bahan kimia pembersih


rumah tangga
alkohol

Faktor yang Mempengaruhi


Keracunan
Komposisi Bahan Kimia atau Obat
yang Menyebabkan Keracunan
a) daya racun suatu bahan kimia
b) bentuk komponen fisiko-kimia dari
substansi toksik
c) derajat keasaman (pH)

Metode Uji Laboratorium Kasus


Forensik
Bagi seorang ahli forensik baik
farmasi forensik maupun toksikologi
forensik yang perlu dilakukan
adalah :
a) pengawetan sampel dari cairan
tubuh, isi lambung dan bagian organ
tubuh
b) laporan tanda-tanda penunjang
(tanda disekitar lokasi, gejala korban,
data postmortum korban)

Metode Uji Laboratorium Kasus


Forensik
Uji Pendahuluan : uji Asam-Basa
Obat yang bersifat asam mudah
diekstraksi dengan pelarut yang pHnya dibawah 7
Obat yang bersifat basa mudah
diekstraksi dengan pelarut yang pHnya diatas 7
Contoh : semua obat barbiturat larut
dalam asam, sedangkan hampir
semua obat amfetamin larut dalam

Uji Lanjutan :
1. Uji skrining
a) uji fisik : titik didih, titik lebur,
densitas dan indeks refraktif
b) uji kristal : sampel ditetesi bahan
kimia untuk melihat terbentuknya
kristal
c) uji noda kimia : sampel ditetesi
bahan kimia terjadi perubahan
warna
d) kromatografi(lapis tipis/gas) :
untuk pemisahan komponen pada

Uji Lanjutan
2. Uji Konfirmasi
digunakan untuk meneguhkan hasil uji
skrining barang bukti yang masih
meragukan
Mass Spectrometry adalah alat yang
sering digunakan untuk uji konfirmasi
Setiap bahan kimia beracun atau toksin
mempunyai mass spektra fingerprint
bukti yang tepat dan akurat dalam jumlah
atau kuantitasnya

Pada dasarnya seorang ahli forensik


tidak diwajibkan untuk
menginterpretasikan suatu pendapat
berapa jumlah toksin yang dapat
menyebabkan kematian
Profesi dokter adalah satu-satunya
ahli medikal forensik yang
berkualifikasi untuk memberikan
pendapat tentang efek fisiologik dari
toksin tersebut

TERIMA KASIH

Вам также может понравиться