Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB IV

PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil pengamatan setelah operasi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Hasil pengamatan post operasi
No
1.

Hari ke1

Hasil
Setelah operasi anjing merasakan sakit, bekas operasi tidak ditutup

2.

perban dan luka operasi diolesi salep antibiotik


Bekas jahitan operasi bengkak, berwarna kemerahan, luka operasi

3.

diolesi salep antibiotik


Warna kemerahan pada bekas jahitan sudah berkurang, luka operasi

4.

diolesi salep antibiotic


Warna kemerahan pada bekas jahitan sudah berkurang dan bengkak
pada area jahitan juga berkurang serta jahitan sudah tertutup dan diolesi

5.

antibiotika di sekitar luka


Warna kemerahan pada bekas jahitan sudah berkurang dan bengkak
pada area jahitan juga berkurang serta jahitan sudah tertutup dan diolesi

6.
7.
8.
9.

6
7
14
21

antibiotika di sekitar luka


Jahitan sudah tertutup secara sempurna
Kemoterapi ke-1 dengan Vincristine 0,25 ml IV
Kemoterapi ke-2 dengan Vincristine 0,25 ml IV
Kemoterapi ke-3 dengan Vincristine 0,25 ml IV

Gambar 5. Hari ke-7 pasca operasi, dimana jahitan sudah tertutup secara sempurna dan anjing
telah di kemoterapi untuk yang ke-1 (Sumber: Dokumentasi pribadi).

4.2. Pembahasan
TVT anjing kasus mulai teramati sejak 15 maret 2014, dimana gejala yang tampak ialah
keluarnya leleran berdarah dari vulva. Kejadian ini tidak mendapat perhatian khusus dari
pemilik, karena minimnya pengetahuan akan penyakit ini. Menurut keterangan pemilik, gejala
tumor baru teramati saat telah terjadi pembengkakan yang abnormal dan juga adanya leleran
darah pada daerah vagina. Pemilik mengatakan anjing tersebut baru melahirkan, dimana ini
merupakan kali pertama anjing tersebut bunting. Sehingga besar kemungkinan tumor yang
muncul disebabkan pada saat koitus dengan anjing jantan yang terinfeksi tumor, mengingat
anjing tersebut oleh pemilik tidak diikat. Sehingga pada saat musim kawin anjing berkeliaran di
luar rumah dan kawin dengan anjing-anjing jantan yang tidak jelas pemilik dan kesehatannya.
Pada kasus ini jalan terbaik ialah melalui operasi pembedahan yang dilakukan pada 5
April 2014 bertujuan untuk mengangkat massa tumor sebelum menyebar lebih jauh dan mencari
serta menghentikan sumber perdarahan. Awalnya tumor di angkat pada bagian mukosa vagina
saja, kemudian setelah di palpasi lebih lanjut ke arah caudal ternyata masih terdapat tumor.
Sehingga dilakukan incisi pada vagina sepanjang 3cm. Pada saat pengangkatan massa tumor
terjadi perdarahan, dimana perdarahan yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah tepi akibat
tekanan dari tumor tersebut, sehingga tindakan dalam menghentikan perdarahan dengan ligasi
sangat diperlukan. Kesulitan yang tampak ialah dalam menemukan serta menghentikan

12

perdarahan yang terjadi, dimana perdarahan terjadi tidak pada lokasi insisi melainkan lebih ke
arah cranial (Sudisma dkk., 2006).
Selanjutnya dilakukan penutupan pada daerah yang diinsisi, dimana subkutan ditutup
dengan jahitan continous, kulit dijahit dengan metode intradermal subkutikuler atau simple
interrupted dengan chromic cat gut 3/0. Kemudian untuk pengobatan luka incisi diberikan
antibiotik Penicillin-Streptomycin secara intramuscular sebanyak 0,5 ml untuk mencegah adanya
infeksi sekunder. Serta vitamin K sebanyak satu ampul (1 ml) untuk menghentikan perdarahan.
Selanjutnya untuk resep pulang diberikan antibiotik amoxicillin 500 mg dengan pemberian 3 kali
sehari sepertiga tablet selama 5 hari untuk mencegah infeksi kuman dan analgesik asam
mefenamat 500 mg sebagai anti inflamasi dengan pemberian 2 kali sehari setengah tablet selama
5 hari. Oxytetraxyclin salep yang dioleskan pada daerah jahitan sebagai antibiotik untuk
mencegah infeksi.
Penanganan pasca operasi merupakan bagian yang sangat penting, dimana stadium
kesembuhan luka akibat insisi dimonitor dengan baik, dan untuk mengurangi infeksi sekunder
dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik. Tindakan sterilisasi (OH) dilakukan seminggu
setelah pembedahan tumor venereal, dimana dengan melakukan OH kemungkinan untuk tertular
tumor kembali dari anjing jantan yang terinfeksi tidak ada. Untuk kasus venereal sarcoma, terapi
terbaik ialah dengan kemotherapi (Mayer, et al. 1959; Spector, 1993; Martins, et al.2005).
Kemoterapi dengan vincristine pada anjing dilaporkan dapat sembuh 35 hari pasca operasi
(Tella et al.,2004). Tumor akan muncul kembali pada bulan ke 46 pasca operasi pembedahan
jika tidak dilakukan kemoterapi dengan vincristine (Boscos and Ververidis, 2004). Untuk
mengindari munculnya tumor kembali, telah dilakukan kemoterapi dengan vincristine 0,25 ml IV
sebanyak 3 kali. Tumor pada anjing tidak muncul kembali pada bulan ke-3 pasca operasi dan
juga anjing telah di OH sehingga kemungkinan tertular kembali tidak ada.

13

Вам также может понравиться