Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
articulatio
yang
berarti
sendi
atau
persendian.
Ilmu
yang
mempelajari sendi disebut arthrologia yang berasal dari bahasa Latin arthros
(sendi) atau bahasa Yunani arthron dan logos (ilmu). Tubuh manusia dapat
melakukan gerak atau pergerakan dari satu tempat ke tempat lain apabila
1
ketiga sistem tersebut di atas (sistem otot, tulang dan persendian) beserta
sistem saraf (systema nervosum) melakukan aksi secara simultan dalam
satu sistem yang dikenal dengan sebutan sistem lokomotor atau sistem
gerak (locomotion system).
PEMBAHASAN
Skenario 7
Seorang anak berumur 10 tahun dibawa ibunya datang ke Puskesmas
dengan keluhan jari-jari tangan kanan terjepit pintu 2 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan ditemukan jari tangan kanan 1,2 dan 3 bengkak dan kesulitan
menggenggam sesuatu dan menulis.
Oedema
Dalam bahasa Inggris pembengkakan adalah Edema yang berasal dari
bahasa yunani yaitu dropsy atau semacam penyakit yang merupakan
akumulasi abnormal cairan di bawah kulit atau dalam satu atau lebih rongga
tubuh. Oedema (bengkak) adalah pembengkakan karena penumpukan cairan
pada exstremitas maupun pada organ dalam tubuh.
Edema (oedema)
atau
sembab
adalah
meningkatnya
volume
cairan
Oedema bisa bersifat lokal dan bisa menyebar. Oedema lokal bisa terjadi
pada
kebanyakan
organ
dan
jaringan-jaringan,
bergantung
pada
terjadi
sindrom
nefrotik
dan
gagal
hati.
Hal
ini
biasanya
ini.
Penyebab
oedema
yang
umum
seluruh
tubuh
dapat
Oedema akan terjadi pada organ tertentu sebagai bagian dari peradangan
seperti pada faringitis, tendonitis atau pankreatitis, misalnya organ-organ
tertentu mengembangakan jaringan oedema melalui mekanisme khusus.
Contoh oedema pada organ tertentu yaitu :
1)
vena paru-paru. Hal ini biasanya disebabkan oleh kegagalan ventrikel kiri
jantung dapat juga terjadi pada penyakit ketinggian atau menghirup
bahan kimia beracun, menghasilkan oedema paru dan sesak nafas. Efusi
pleura dapat terjadi ketika cairan juga mneumpuk di rongga pleura.
2)
1)
Adanya kongesti
Obstruksi limfatik
Apabila
terjadi
gangguan
aliran
limfe
pada
suatu
daerah
pada
scrotum
dan
tungkai
(penyakit
filariasis
atau
kaki
gajah/elephantiasis).
3)
kapiler
dan
menimbulkan
edema.
Bertambahnya
permeabilitas kapiler dapat terjadi pada kondisi infeksi berat dan reaksi
anafilaktik.
4)
Hipoproteinemia
Menurunnya
jumlah
protein
darah
(hipoproteinemia)
menimbulkan
rendahnya daya ikat air protein plasma yang tersisa, sehingga cairan plasma
merembes keluar vaskula sebagai cairan edema. Kondisi hipoproteinemia
dapat diakibatkan kehilangan darah secara kronis oleh cacing Haemonchus
contortus yang menghisap darah di dalam mukosa lambung kelenjar
(abomasum) dan akibat kerusakan pada ginjal yang menimbulkan gejala
albuminuria (proteinuria, protein darah albumin keluar bersama urin)
berkepanjangan. Hipoproteinemia ini biasanya mengakibatkan edema umum
5)
Tekanan osmotic koloid dalam jaringan biasanya hanya kecil sekali, sehingga
tidak dapat melawan tekanan osmotic yang terdapat dalam darah. Tetapi
5
Retensi natrium terjadi bila eksresi natrium dalam kemih lebih kecil dari pada
yang masuk (intake). Karena konsentrasi natrium meninggi maka akan
terjadi hipertoni. Hipertoni menyebabkan air ditahan, sehingga jumlah cairan
ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan interstitium) bertambah. Akibatnya
terjadi edema. Retensi natrium dan air dapat diakibatkan oleh factor
hormonal (penigkatan aldosteron pada cirrhosis hepatis dan sindrom nefrotik
dan pada penderita yang mendapat pengobatan dengan ACTH, testosteron,
progesteron atau estrogen).1,2
Struktur Tulang
Secara mikroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars spongiosa
(jaringan berongga) dan pars kompakta (bagian yang berupa jaringan
padat). Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis
tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum & meluas ke
dalam kanalikuli tulang kompak.
Membran
periosteum
berasal
dari
perikondrium
tulang
rawan
yang
ikat
dan
pembuluh
darah.
Periosteum
merupakan
tempat
Pars kompakta teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki
sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan
Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan
tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan
dengan anak-anak maupun bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang
lebih
Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan
banyak mengandung serat-serat sehingga lebih lentur.
Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang berongga seperti spon
(busa). Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi
sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut
trabekula.
Secara mikroskopis tulang terdiri dari :
1. Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah,
aliran limfe)
2. Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris)
3. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempenganlempengan
yang mengandung sel tulang).
4. Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan
sampai ke osteon).3
Bentuk Tulang
Sistem skelet disusun oleh tulang-tulang yang berjumlah 206 buah.
Berdasarkan bentuknya, tulang-tulang tersebut dikelompokkan menjadi :
1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yang ukuran panjangnya terbesar,
contohnya os humer dan os femur.
2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yang ukurannya pendek, contoh :
ossa carpi.
3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg ukurannya lebar, contoh :
os scapula.
4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), contoh : os vertebrae
7
Otot-otot
hipotenar
merupakan
otot-otot
pendek
kelingking.
yang keluar dari korpus ossa metacarpi. Otot ini bertanggung jawab atas
fleksi
artikulasio
metakarpofalangealis
dan
ekstensi
artikulasio
interfalangealis.
Jaringan Otot Skelet
Otot manusia terdiri dari 3 jenis, yaitu otot polos, otot skelet, dan otot
jantung. Karena skenario 3 adalah kejang terjadi pada betis, maka akan
dibahas mengenai otot lurik.
Otot lurik/skelet/rangka/seran lintang terdiri dari sel/serat otot skelet yang
disebut miofibril dan jaringan penyambung antar serat. Sesuai dengan
namanya, otot skelet berfungsi untuk menggerakkan skelet/tulang (alat
gerak aktif). Miofibril memiliki banyak inti yang terletak di pinggir. Bentuk
dari miofibril adalah silindris panjang dengan ujung yang tumpul. Panjang
rata-rata setiap serat adalah 3 cm, tetapi ada serat yang mencapai 30 cm.
Miofibril terpanjang ditemukan pada m. sartorius.12-6
Setiap miofibril diliputi oleh endomisium. Beberapa miofibril bergabung
membentuk faskulus/berkas, dan faskulus ini diliputi oleh perimisium.
Beberapa faskulus bergabung menyusun muskulus, dan setiap muskulus
diliputi oleh epimisium. Muskulus ini adalah otot yang melekat pada rangka,
karena tersusun dari jaringan sel otot rangka.
Muskulus/otot lurik berbentuk seperti gelondong dengan ujung yang
mengecil dan mengeras yang disebut tendon. Setiap otot memiliki 2 jenis
tendon, yaitu tendon yang melekat pada tulang yang bergerak (insersio),
dan tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak (origo). Bagian
tengah otot lurik menggembung membentuk empal/ventrikel. Ventrikel ini
dapat mengerut dan mengendor, dan aktivitas ini dinamakan kontraksi dan
relaksasi.
10
ot trisep relaksasi.
b. Gerak ekstensi
isep berelaksasi.5,6
11
HIPOTESIS
Edema
atau
bengkak
terjadi
karena
meningkatnya
volume
cairan
KESIMPULAN
Mekanisme
terjadinya
edema
ada
yaitu,
Adanya
kongesti,
tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang,
kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.
Daftar Pustaka
1. Hartanto H. Kamus ringkas kedokteran stedman untuk profesi kesehatan. Ed. 4.
Diterjemahkan dari: Haigh E. Stedmans concise medical dictionary for the health professions.
4th ed. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC: 2005.
2. Moore, Keit.L; Agur, Anne M.R. Anatomi Klinis Dasar, Penerbit Hippokrates,
Jakarta;2002.
3.Anonim, Osteologi, Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta; 2002.
4.Platzer, W. Atlas Berwarna dan Teks Anatomi Manusia-Sistem Lokomotor
Muskuloskeletal & Topografi, Penerbit Hippokrates, Jakarta; 2004.
5. Tambayong J. Buku ajar fisiologi. Ed. 12. Diterjemahkan dari: Bloom,
Fawcett. A textbook of histology. 12th ed. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran
EGC: 2002.
13
14