Вы находитесь на странице: 1из 14

Sulit Menggenggam Karena Bengkak yang Terjadi Pada Jari Tangan

Anthonius Roberto Mario Carlos Ora Adja


102013401
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510
Telephone : (021) 5694-2061
Fax : (021) 563-1731
Antonius.2013fk401@civitas.ukrida.ac.id
PENDAHULUAN
Muskuloskeletal terdiri atas dua kata, yakni muskulus dan skeletal. Muskulus
berasal dari bahasa latin (musculus) yang berarti otot atau tikus kecil, dan
dari kata inilah kemudian dikenal istilah systema musculare untuk menyebut
otot sebagai suatu sistem. Ilmu yang mempelajari tentang otot dikenal
sebagai myologia yang berasal dari bahasa Yunani, terbentuk dari kata myos
yang berarti otot atau tikus dan logos yang berarti ilmu.
Skeletal berasal dari bahasa Latin (skeleton) yang berarti kerangka, dan dari
kata ini dikenal istilah systema skeletale yang berarti tulang sebagai suatu
sistem. Ilmu yang mempelajari tentang tulang dikenal dengan istilah
osteologi yang berasal dari bahasa Yunani, yakni osteon dan logos. Skeleton
pada orang dewasa terdiri atas beberapa unit terpisah yang disebut tulang
(os atau osseus), termasuk ke dalam unit-unit tersebut beberapa kartilago.
Tempat dua atau lebih unit (komponen) kerangka bertemu, per definisi,
disebut sendi, tanpa memperhatikan apakah gerakan dapat terjadi atau
tidak. Sendi dalam bahasa Latin disebut article, sehingga dari istilah ini
dikenal

articulatio

yang

berarti

sendi

atau

persendian.

Ilmu

yang

mempelajari sendi disebut arthrologia yang berasal dari bahasa Latin arthros
(sendi) atau bahasa Yunani arthron dan logos (ilmu). Tubuh manusia dapat
melakukan gerak atau pergerakan dari satu tempat ke tempat lain apabila
1

ketiga sistem tersebut di atas (sistem otot, tulang dan persendian) beserta
sistem saraf (systema nervosum) melakukan aksi secara simultan dalam
satu sistem yang dikenal dengan sebutan sistem lokomotor atau sistem
gerak (locomotion system).

PEMBAHASAN
Skenario 7
Seorang anak berumur 10 tahun dibawa ibunya datang ke Puskesmas
dengan keluhan jari-jari tangan kanan terjepit pintu 2 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan ditemukan jari tangan kanan 1,2 dan 3 bengkak dan kesulitan
menggenggam sesuatu dan menulis.
Oedema
Dalam bahasa Inggris pembengkakan adalah Edema yang berasal dari
bahasa yunani yaitu dropsy atau semacam penyakit yang merupakan
akumulasi abnormal cairan di bawah kulit atau dalam satu atau lebih rongga
tubuh. Oedema (bengkak) adalah pembengkakan karena penumpukan cairan
pada exstremitas maupun pada organ dalam tubuh.
Edema (oedema)

atau

sembab

adalah

meningkatnya

volume

cairan

ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan interstitium) yang disertai dengan


penimbunan cairan abnormal dalam sela-sela jaringan dan rongga serosa
(jaringan ikat longgar dan rongga-rongga badan). Oedema dapat bersifat
setempat (lokal) dan umum (general). Oedema yang bersifat lokal seperti
terjadi hanya di dalam rongga perut (ascites), rongga dada (hydrothorax)
(Wheda, 2010).
Cairan edema diberi istilah transudat, memiliki berat jenis dan kadar protein
rendah, jernih tidak berwarna atau jernih kekuningan dan merupakan cairan
yang encer atau mirip gelatin bila mengandung di dalamnya sejumlah
fibrinogen plasma.
2

Oedema bisa bersifat lokal dan bisa menyebar. Oedema lokal bisa terjadi
pada

kebanyakan

organ

dan

jaringan-jaringan,

bergantung

pada

penyebab lokalnya edema yang menyebar mempengaruhi seluruh bagian


tubuh tapi yang paling parah mungkin tubuh bagian bawah karena adanya
gravitasi yang menarik air ke bawah sehingga terakumulasi di bagian bawah
tubuh misalnya oedema pada exstremitas bawah, terjadi hanya di dalam
rongga perut (hydroperitoneum atau ascites), rongga dada (hydrothorax), di
bawah kulit (edema subkutis atau hidops anasarca), pericardium jantung
(hydropericardium) atau di dalam paru-paru (edema pulmonum).
Sedangkan edema yang ditandai dengan terjadinya pengumpulan cairan
edema di banyak tempat dinamakan edema umum (general edema).
Kenaikan tekanan hidrostatik terjadi pada gagal jantung, penurunan tekanan
osmotic

terjadi

sindrom

nefrotik

dan

gagal

hati.

Hal

ini

biasanya

mengajarkan bahwa fakta-fakta ini menjelaskan terjadinya oedema dalam


kondisi

ini.

Penyebab

oedema

yang

umum

seluruh

tubuh

dapat

menyebabkan oedema dalam berbagai organ dan peripherally. Sebagai


contoh, gagal jantung yang parah dapat menyebabkan oedema paru, efusi
pleura, asites dan oedema perifer, yang terakhir dari efek yang dapat juga
berasal dari penyebab kurang serius.1
a.

Organ Spesifik oedema

Oedema akan terjadi pada organ tertentu sebagai bagian dari peradangan
seperti pada faringitis, tendonitis atau pankreatitis, misalnya organ-organ
tertentu mengembangakan jaringan oedema melalui mekanisme khusus.
Contoh oedema pada organ tertentu yaitu :
1)

Cerebal oedema adalah akumulasi cairan ekstraseluler dalam otak. Ini


dapat terjadi pada metabolik beracun atau tidak normal dan kondisi
negara seperti lupus sistemik. Ini yang menyebabkan mengantuk
atau pulmonary oedema terjadi ketika tekanan di pembuluh darah di
paru-paru dinaikkan karena obstruksi untuk penghapusan darah melalui
3

vena paru-paru. Hal ini biasanya disebabkan oleh kegagalan ventrikel kiri
jantung dapat juga terjadi pada penyakit ketinggian atau menghirup
bahan kimia beracun, menghasilkan oedema paru dan sesak nafas. Efusi
pleura dapat terjadi ketika cairan juga mneumpuk di rongga pleura.
2)

Oedema juga dapat ditemukan dalam kornea mata dengan glukoma,


konjungtivitis berat atau keratitis atau setelah operasi. Itu mungkin
menghasilkan warna lingkaran cahaya disekitar lampu-lampu terang.

3) Oedema di sekitar mata disebut priorbital oedema atau kantung mata.


Periorbital jaringan yang paling trasa bengkak segera setelah bangun,
mungkin karena redistribusi gravitasi cairan dalam posisi horizontal.
4) Oedema pada exstremitas bawah sering terjadi pada pasien dengan
gagal jantung, hal ini ada tiga faktor penyebab yaitu sebagai berikut: jika
terjadi tekanan vena sentral naik ke saluran kelenjar toraks kemudian
perintah untuk mengalirkan cairan ke jaringan akan terhambat, adanya
gagal jantung berat yang merupakan salah satu kondisi yang paling
melelahkan bagi penderita sehingga cenderung menghabiskan waktu
untuk duduk untuk membuat bernafas lebih mudah dan menggantungkan
kaki mereka bergerak di lantai. Immobilitas yang paling umum menjadi
faktor penyebab oedema pada exstremitas bawah.
b.

Mekanisme terjadinya oedema

1)

Adanya kongesti

Pada kondisi vena yang terbendung (kongesti), terjadi peningkatan tekanan


hidrostatik intra vaskula (tekanan yang mendorong darah mengalir di dalam
vaskula oleh kerja pompa jantung) menimbulkan perembesan cairan plasma
ke dalam ruang interstitium. Cairan plasma ini akan mengisi pada sela-sela
jaringan ikat longgar dan rongga badan (terjadi edema).
2)

Obstruksi limfatik

Apabila

terjadi

gangguan

aliran

limfe

pada

suatu

daerah

(obstruksi/penyumbatan), maka cairan tubuh yang berasal dari plasma darah


dan hasil metabolisme yang masuk ke dalam saluran limfe akan tertimbun
4

(limfedema). Limfedema ini sering terjadi akibat mastek-tomi radikal untuk


mengeluarkan tumor ganas pada payudara atau akibat tumor ganas
menginfiltrasi kelenjar dan saluran limfe. Selain itu, saluran dan kelenjar
inguinal yang meradang akibat infestasi filaria dapat juga menyebabkan
edema

pada

scrotum

dan

tungkai

(penyakit

filariasis

atau

kaki

gajah/elephantiasis).
3)

Permeabilitas kapiler yang bertambah

Endotel kapiler merupakan suatu membran semi permeabel yang dapat


dilalui oleh air dan elektrolit secara bebas, sedangkan protein plasma hanya
dapat melaluinya sedikit atau terbatas. Tekanan osmotic darah lebih besar
dari pada limfe. Daya permeabilitas ini bergantung kepada substansi yang
mengikat sel-sel endotel tersebut. Pada keadaan tertentu, misalnya akibat
pengaruh toksin yang bekerja terhadap endotel, permeabilitas kapiler dapat
bertambah. Akibatnya ialah protein plasma keluar kapiler, sehingga tekanan
osmotic koloid darah menurun dan sebaliknya tekanan osmotic cairan
interstitium bertambah. Hal ini mengakibatkan makin banyak cairan yang
meninggalkan

kapiler

dan

menimbulkan

edema.

Bertambahnya

permeabilitas kapiler dapat terjadi pada kondisi infeksi berat dan reaksi
anafilaktik.
4)

Hipoproteinemia

Menurunnya

jumlah

protein

darah

(hipoproteinemia)

menimbulkan

rendahnya daya ikat air protein plasma yang tersisa, sehingga cairan plasma
merembes keluar vaskula sebagai cairan edema. Kondisi hipoproteinemia
dapat diakibatkan kehilangan darah secara kronis oleh cacing Haemonchus
contortus yang menghisap darah di dalam mukosa lambung kelenjar
(abomasum) dan akibat kerusakan pada ginjal yang menimbulkan gejala
albuminuria (proteinuria, protein darah albumin keluar bersama urin)
berkepanjangan. Hipoproteinemia ini biasanya mengakibatkan edema umum
5)

Tekanan osmotic koloid

Tekanan osmotic koloid dalam jaringan biasanya hanya kecil sekali, sehingga
tidak dapat melawan tekanan osmotic yang terdapat dalam darah. Tetapi
5

pada keadaan tertentu jumlah protein dalam jaringan dapat meninggi,


misalnya jika permeabilitas kapiler bertambah. Dalam hal ini maka tekanan
osmotic jaringan dapat menyebabkan edema. Filtrasi cairan plasma juga
mendapat perlawanan dari tekanan jaringan (tissue tension). Tekanan ini
berbeda-beda pada berbagai jaringan. Pada jaringan subcutis yang renggang
seperti kelopak mata, tekanan sangat rendah, oleh karena itu pada tempat
tersebut mudah timbul edema.
6)

Retensi natrium dan air

Retensi natrium terjadi bila eksresi natrium dalam kemih lebih kecil dari pada
yang masuk (intake). Karena konsentrasi natrium meninggi maka akan
terjadi hipertoni. Hipertoni menyebabkan air ditahan, sehingga jumlah cairan
ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan interstitium) bertambah. Akibatnya
terjadi edema. Retensi natrium dan air dapat diakibatkan oleh factor
hormonal (penigkatan aldosteron pada cirrhosis hepatis dan sindrom nefrotik
dan pada penderita yang mendapat pengobatan dengan ACTH, testosteron,
progesteron atau estrogen).1,2

Struktur Tulang
Secara mikroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars spongiosa
(jaringan berongga) dan pars kompakta (bagian yang berupa jaringan
padat). Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis
tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum & meluas ke
dalam kanalikuli tulang kompak.
Membran

periosteum

berasal

dari

perikondrium

tulang

rawan

yang

merupakan pusat osifikasi. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang


tipis. Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang),
jaringan

ikat

dan

pembuluh

darah.

Periosteum

merupakan

tempat

melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam


memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.
6

Pars kompakta teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki
sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan
Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan
tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan
dengan anak-anak maupun bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang
lebih
Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan
banyak mengandung serat-serat sehingga lebih lentur.
Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang berongga seperti spon
(busa). Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi
sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut
trabekula.
Secara mikroskopis tulang terdiri dari :
1. Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah,
aliran limfe)
2. Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris)
3. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempenganlempengan
yang mengandung sel tulang).
4. Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan
sampai ke osteon).3
Bentuk Tulang
Sistem skelet disusun oleh tulang-tulang yang berjumlah 206 buah.
Berdasarkan bentuknya, tulang-tulang tersebut dikelompokkan menjadi :
1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yang ukuran panjangnya terbesar,
contohnya os humer dan os femur.
2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yang ukurannya pendek, contoh :
ossa carpi.
3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg ukurannya lebar, contoh :
os scapula.
4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), contoh : os vertebrae
7

5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), contoh : os maxilla


Tapak tangan dan jari-jari
Tulang telapak tangan (metacarpalia) ada 5 buah dan diantara tulang-tulang
tersebut terdapat otot-otot intrinsic tangan.
Jari-jari terdiri dari 3 ruas (phalanges). Gerakan jari-jari dilakukan oleh
extensor digitorum communis dan dua otot flexor yaitu m. flexor digitorum
superficialis dan profundus. Pada jari telunjuk terdapat extra extensor yaitu
m. extensor indiscis propius dan pada jari kelinking terdapat ekstensor digiti
minimi. Gerakan abduksi dan adduksi jari-jari dilakukan oleh m. interossei
dan m. abductor digitiminimi.
Vaskularisasi pada pergelangan tangan dan tangan berasal dari arteria
radialis dan arteria ulnaris yang keduanya saling beranastomosis. Innervasi
motorisnya berasal dari nervus medianus dan nervus ulnaris. Sedangkan
sensorisnya berasal dari nervus radialis, medianus dan ulnaris. 4

Gambar1.1.Struktur Anatomi Tulang Telapak Tangan.


Otot-otot tangan
Otot-otot tenar merupakan otot-otot pendek pada jempol. Yang
termasuk otot tenar diantaranya musculus abductor polisis brevis, musculus
fleksor polisis brevis, musculus oponens polisis, dan musculus adductor
polisis.

Otot-otot

hipotenar

merupakan

otot-otot

pendek

kelingking.

Diantaranya musculus abductor digiti minimi, musculus fleksor digiti minimi,


dan musculus oponens digiti minimi. Musculus lumbrikalis keempat otot ini
keluar dari tendon musculus fleksor digitorum profunda. Otot ini masuk ke
sisi radial tiap falang proksimal dank e perluasan musculus ekstensor dorsal.
Otot ini berfungsi dalam fleksi artikulasio metakarpofalangealis tanpa fleksi
artikulasio interfalangealis. Otot-otot interoseus

terdiri dari delapan otot

yang keluar dari korpus ossa metacarpi. Otot ini bertanggung jawab atas

fleksi

artikulasio

metakarpofalangealis

dan

ekstensi

artikulasio

interfalangealis.
Jaringan Otot Skelet
Otot manusia terdiri dari 3 jenis, yaitu otot polos, otot skelet, dan otot
jantung. Karena skenario 3 adalah kejang terjadi pada betis, maka akan
dibahas mengenai otot lurik.
Otot lurik/skelet/rangka/seran lintang terdiri dari sel/serat otot skelet yang
disebut miofibril dan jaringan penyambung antar serat. Sesuai dengan
namanya, otot skelet berfungsi untuk menggerakkan skelet/tulang (alat
gerak aktif). Miofibril memiliki banyak inti yang terletak di pinggir. Bentuk
dari miofibril adalah silindris panjang dengan ujung yang tumpul. Panjang
rata-rata setiap serat adalah 3 cm, tetapi ada serat yang mencapai 30 cm.
Miofibril terpanjang ditemukan pada m. sartorius.12-6
Setiap miofibril diliputi oleh endomisium. Beberapa miofibril bergabung
membentuk faskulus/berkas, dan faskulus ini diliputi oleh perimisium.
Beberapa faskulus bergabung menyusun muskulus, dan setiap muskulus
diliputi oleh epimisium. Muskulus ini adalah otot yang melekat pada rangka,
karena tersusun dari jaringan sel otot rangka.
Muskulus/otot lurik berbentuk seperti gelondong dengan ujung yang
mengecil dan mengeras yang disebut tendon. Setiap otot memiliki 2 jenis
tendon, yaitu tendon yang melekat pada tulang yang bergerak (insersio),
dan tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak (origo). Bagian
tengah otot lurik menggembung membentuk empal/ventrikel. Ventrikel ini
dapat mengerut dan mengendor, dan aktivitas ini dinamakan kontraksi dan
relaksasi.

10

Gambar1.2.Struktur Mikroskopis dari Otot.


Sifat-sifat otot lurik adalah cara kerjanya yang berada di bawah kendali saraf
somatik/sadar, cepat bereaksi terhadap rangsang, dan mudah lelah. Bila
dilihat di bawah mikroskop, maka jaringan otot lurik akan terlihat bergarisgaris, denngan bagian terang (pita-I) yang mengandung aktin, troponin, dan
tropomiosin dan bagian gelap (pita-A) yang mengandung miosin. Di tengah
pita A terdapa bagian yang tidak terlalu gelap, yang disebut daerah-H.
Ujung-ujung dari pita-I menyusup di antara pita-A, tetapi tidak semua bagian
pita-A memiliki lapisan pita-I dibawahnya. Bagian yang tidak memiliki pita-I
ini tidak terlalu gelap warnanya, dan bagian inilah yang disebut daerah-H.
Selain itu, ditengah-tengah pita-I terdapat garis-Z. Antara garis Z yang satu
dengan garis Z lainnya menandai satu satuan sarkomer.
Sistem Gerak Otot
Otot merupakan alat gerak aktif. Menurut cara kerjanya, otot dibedakan menj
adi otot sinergis dan otot antagonis. Otot sinergis adalah dua otot atau lebih
yang tujuan kerjanya sama. Misalnya, otot-otot antara tulang rusuk yang bek
erja sama saat terjadi pengambilan dan pengembusan nafas.
Sedangkan otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya b
erlawanan. Misalkan, otot bisep, dan otot trisep. Kedua otot tersebut dapat m
enimbulkan dua gerakan yaitu;
a. Gerak fleksi

: terjadi karena otot bisep berkontraksi, sedangkan ot

ot trisep relaksasi.
b. Gerak ekstensi

: terjadikarena otot trisep berkontraksi, sedangkan otot b

isep berelaksasi.5,6
11

Pergerakan jari-jari dan jempol


Tangan dibutuhkan untuk melakukan berbagai gerakan dengan baik
mulai dari menggenggam erat, seperti yang dibutuhkan bila menggenggam
pensil dan lain lainya. Untuk genggaman tepat jempol digunakan menekan
telunjuk dimana terjadi ekstensi artikulasio interfalangealis dan fleksi
artikulasio metacarpofalangealis. Oposisi jempol ini dilakukan terutama oleh
muskulus oponens polisis sedangkan muskulus lumbrikalis dan muskulus
interosei berfungsi mempertahankan fleksi artikulasio metakarpofalangealis
dan ekstensi artikulasio interfalangealis. Karena jempol terletak pada sudut
kanan jari-jari, abduksi jempol adalah gerakan menjauhi telapak tangan. Ini
berguna untuk menguji integritas n, medianus (abductor polisis).7

Pergerakan jari-jari tangan (sendi jari-jari) :

Fleksi dan ekstensi


Abduksi dan adduksi
Oposisi

HIPOTESIS
Edema

atau

bengkak

terjadi

karena

meningkatnya

volume

cairan

ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan interstitium) yang disertai dengan


penimbunan cairan abnormal dalam sela-sela jaringan dan rongga serosa
(jaringan ikat longgar dan rongga-rongga badan)

KESIMPULAN
Mekanisme

terjadinya

edema

ada

yaitu,

Adanya

kongesti,

obstruksi limfatik, permeabilitas kapiler yang bertambah, hipoproteinemia,


tekanan osmotic koloid, retensi natrium dan air. Phalanges (tulang jari-jari)
12

tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang,
kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.

Daftar Pustaka
1. Hartanto H. Kamus ringkas kedokteran stedman untuk profesi kesehatan. Ed. 4.
Diterjemahkan dari: Haigh E. Stedmans concise medical dictionary for the health professions.
4th ed. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC: 2005.
2. Moore, Keit.L; Agur, Anne M.R. Anatomi Klinis Dasar, Penerbit Hippokrates,
Jakarta;2002.
3.Anonim, Osteologi, Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta; 2002.
4.Platzer, W. Atlas Berwarna dan Teks Anatomi Manusia-Sistem Lokomotor
Muskuloskeletal & Topografi, Penerbit Hippokrates, Jakarta; 2004.
5. Tambayong J. Buku ajar fisiologi. Ed. 12. Diterjemahkan dari: Bloom,
Fawcett. A textbook of histology. 12th ed. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran
EGC: 2002.

13

6.Solomon, Eldra. Introduction to Human Anatomy and Physiology, Saunders,


Missouri, USA; 2002.
7. Aswin, Soedjono.Pengantar Anatomi (Anatomi Umum), Bagian Anatomi,
Embriologi dan Antropologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta;2006.

14

Вам также может понравиться

  • Ukm - HT Lansia
    Ukm - HT Lansia
    Документ3 страницы
    Ukm - HT Lansia
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Family Folder Hipertensi
    Family Folder Hipertensi
    Документ18 страниц
    Family Folder Hipertensi
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • UJIAN - Skizofrenia Paranoid
    UJIAN - Skizofrenia Paranoid
    Документ1 страница
    UJIAN - Skizofrenia Paranoid
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Lampiran
    Lampiran
    Документ20 страниц
    Lampiran
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Novena Yang Tak Pernah Gagal
    Novena Yang Tak Pernah Gagal
    Документ1 страница
    Novena Yang Tak Pernah Gagal
    Florensia Indriani
    Оценок пока нет
  • Bab I - IX
    Bab I - IX
    Документ40 страниц
    Bab I - IX
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Fixed Drug Eruption: Pembimbing: Dr. Ika Soelistina, Sp. KK
    Laporan Kasus Fixed Drug Eruption: Pembimbing: Dr. Ika Soelistina, Sp. KK
    Документ28 страниц
    Laporan Kasus Fixed Drug Eruption: Pembimbing: Dr. Ika Soelistina, Sp. KK
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ19 страниц
    Bab Ii
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Novena Yang Tak Pernah Gagal
    Novena Yang Tak Pernah Gagal
    Документ1 страница
    Novena Yang Tak Pernah Gagal
    Florensia Indriani
    Оценок пока нет
  • Translate Gaje
    Translate Gaje
    Документ3 страницы
    Translate Gaje
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Family Folder Hipertensi Reydel
    Family Folder Hipertensi Reydel
    Документ17 страниц
    Family Folder Hipertensi Reydel
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Appendisitis Kronis Raydel
    Appendisitis Kronis Raydel
    Документ7 страниц
    Appendisitis Kronis Raydel
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Translate Gaje
    Translate Gaje
    Документ3 страницы
    Translate Gaje
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ19 страниц
    Bab Ii
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Документ72 страницы
    Presentation 1
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Peritonitis Yusri
    Peritonitis Yusri
    Документ23 страницы
    Peritonitis Yusri
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Skabies
    Skabies
    Документ1 страница
    Skabies
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • PR Saraf
    PR Saraf
    Документ13 страниц
    PR Saraf
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Presentasi Luka Tembak
    Presentasi Luka Tembak
    Документ45 страниц
    Presentasi Luka Tembak
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Case HEG Berlie
    Case HEG Berlie
    Документ23 страницы
    Case HEG Berlie
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDAmarlina
    FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDAmarlina
    Документ10 страниц
    FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDAmarlina
    regin
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Fratenia Curk, S
    Fratenia Curk, S
    Документ78 страниц
    Fratenia Curk, S
    yayaisyoyo
    Оценок пока нет
  • Distorsia Bahu
    Distorsia Bahu
    Документ15 страниц
    Distorsia Bahu
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Presentationcephalgia
    Presentationcephalgia
    Документ78 страниц
    Presentationcephalgia
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Demensia - Referat - Elisa
    Demensia - Referat - Elisa
    Документ21 страница
    Demensia - Referat - Elisa
    Fransisca Febriana
    Оценок пока нет
  • Referat Airway Management
    Referat Airway Management
    Документ24 страницы
    Referat Airway Management
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Case HEG Berlie
    Case HEG Berlie
    Документ23 страницы
    Case HEG Berlie
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Ujian Case
    Ujian Case
    Документ49 страниц
    Ujian Case
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • PR Ujian Case
    PR Ujian Case
    Документ6 страниц
    PR Ujian Case
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет