Вы находитесь на странице: 1из 2

ESSAI

Nama saya Rosalita Nainggolan, saya anak ke empat dari tujuh bersaudara, saya lahir di
desa Pandumaan 27 Februari 1996. Pandumaan itu merupakan sebuah desa yang berkecamatan
pollung dan berada di kabupaten Humbang Hasundutan. Jarak dari Medan ke pandumaan itu
sekitar 300 km. Penghasilan di desa kami tersebut rata-rata adalah berasal dari bertani, dan
orang tua saya juga adalah seorang petani. Tempat kelahiran saya itu adalah tempat saya
menjadi dewasa. Disana aku menjejaki sekolah dasar tepatnya di SD NO 176349. Disekolah ini
saya melakukan banyak kegiatan, saya mengikuti pramuka. Selain diajari baris-berbaris saat ini
saya baru sadar bahwa leadership juga ditingkatkan lewat kegiatan ini yang berdampak hingga
sekarang. kemudian saya melanjut ke tingkat sekolah menengah tepatnya di SMP negeri 2
pollung. Pada saat kelas tiga semester pertama saya mendapatkan juara satu kelas namun
semester berikutnya peringkat saya menurun jadi juara tiga. Setelah lulus SMP saya melanjut ke
Sekolah menangah atas tepatnya di SMK Negeri 2 Balige. Saya kuliah mengambil jurusan
pendidikan sejarah. Saya mengambil jurusan tersebut bukan karena salah jurusan, tetapi saya
yakin dengan jurusan tersebut saya bisa menggapai semua impian saya yang akan saya raih
dikemudian hari. Selain kuliah dikampus saya juga aktif di beberapa organisasi seperti
organisasi UKMKP (Unit Kegiatan Mahasiswa Krisen Protestan) UNIMED dan Ikatan
Mahasiswa Kristen Sejarah dan juga mengikuti organisasi pemuda yang berasal dari Humbang
Hasundutan dan organisasi pemuda dan mahasiswa yang berasal dari desa Pandumaan.
Oranisasi yang saya ikuti tersebut merupakan organisasi yang memiliki visi untuk membantu
berbagai permasalahan yang berada di kampus dan juga di kehidupan bermasyarakat.
Dari kriteria yang VDMS berikan, saya sangat tertarik mendapatkan beasiswa ini. Yang
walaupun indeks prestasi saya tidak sebagus teman-teman yang lain, tetapi saya yakin kedepan
saya bisa lebih baik dan saya yakin akan bisa bersaing dan lulus dengan indeks prestasi yang
memuaskan. Mengapa VDMS harus memilih saya sebagai penerima beasiswa, karena saya
memiliki berjuta mimpi, untuk saya wujudkan yang bisa dibantu oleh VDMS. Selain itu dengan
beasiswa tersebut saya dapat membiayai kuliah saya. Seperti yang saya jelaskan di atas saya
memiliki enam saudara, dimana kebanyakan masih dalam perkuliahan dan masih berada
dibangku sekolah, penghasilan orang tua saya tentunya tidak cukup untuk membiayai segala
keperluan kami. Terlebih lagi saya yang berada di bangku kuliah membutuhkan banyak biaya.
Saya sangat berterimakasih jika saya menjadi salah satu penerima beasiswa VDMS.
Karena jika saya terpilih menjadi salah satu penerima beasiswa, itu akan sangat membantu
dalam biaya perkuliahan saya. Saya ingin juga VDMS membuat kegiatan berupa pertemuan
setiap mahasiswa di setiap daerah, yang dapat membantu setiap mahasiswa mempersiapkan diri
untuk jenjang karir maupun leadership yang sangat dibutuhkan oleh setiap mahasiswa maupun
saya dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik. Selain itu juga dalam pertemuan rutin
yang dilakukan ditiap daerah, saya ingin mahasiswa diajak untuk peduli lingkungan dan diajari
untuk menggali kreativitas yang saya yakin setiap mahasiswa akan memiliki nilai jual yang
tinggi nantinya. Dengan cara berpikir yang kreativ saya yakin setiap mahasiswa yang ikut ambil
bagian di komunitas VDMS akan menjadi lulusan yang siap pakai dan berguna bagi kehidupan
bermasyarakat.
Saat ini lingkungan tempat tinggal saya sangat menghawatirkan. Penebangan hutan
semakin meluas dan merampas pencaharian kebanyakan masyarakat kami. Hal ini diakibatkan
oleh perusahaan yang ada di Porsea yaitu PT.Toba Pulp Lestari.Tbk. perusahaan ini berskala
besar-besaran. Perusahan ini adalah salah satu produksi pembuatan kertasyang menurut data
saat ini permintaan kertas sudah lima kali lipat dalam limapuluh tahun. Mereka melakukan
deforestasi, mereka merusak hutan untuk mengambil kayu gelonggongan sebagai bahan baku
utama pembuatan kertas. Meskipun mereka menanam kembali pohon Ekaliptus, itu hanya
semata-mata untuk keperluan bahan baku perusahaan mereka. Daerah saya menjadi salah satu
korban budaya monokultur Ekaliptus. Tapi ekaliptus bukan hutan. Menurut artikel yang pernah
saya baca, ada sedikit perbedaan. Satu jenis hutan tidak dapat menggantikan hutan lainnya.
dikaki pohon ekaliptus tidak ada tanaman yang tumbuh Karena daun mereka membentuk tanah

yang beracun bagi tanaman lain. Mereka tumbuh pesat tapi menghabiskan cadangan air. Hal ini
sangat menghawatirkan mata pencaharian warga yang berdampak bagi masa depan masyarakat
pandumaan yang kebanyakan adalah bertani kemenyan. Yang mungkin juga bukan hanya
berefek bagi daerah saya tetapi bumi kita, contoh seriusnya adalah pemanasan global.
Kekecewaan saya juga berujung pada pemerintah daerah Humbang Hasundutan yang
memberikan lahan yang sudah turun-temurun atau bisa dikatakan itu adalah warisan bagi
masyarakat kami. Pemerintah tidak bertindak sebagai layaknya wakil rakyat tapi kepada cinta
materi yang hanya sekejap bisa hilang. Untuk itu saya ingin membangun daerah saya dari halhal yang kecil yang pastinya akan membawa perubahan sedikit-demi sedikit. Saya ingin
membawa perubahan bagi daerah saya. Setelah saya lulus nanti dari Universitas Negeri Medan
saya tidak akan tergiur dengan gaji yang tinggi diperkotaan, cita-cita saya adalah kembali
kedaerah saya, menjadi guru dan mendidik anak-anak disana supaya tidak mencontoh perilaku
wakil rakyat saat ini agar kelak indonesia ini bisa lebih maju dan lebih baik lagi terkhusus
masyarakat kampung saya, masyarakat Humbang Hasundutan. Kita sudah diwarisi sumberdaya
alam yang begitu baik dan begitu bermanfaat untuk kehidupan masyarakat madani. Tentunya
saya sebagai salah seorang pendidik mampu menularkan rasa cinta tanah air saya kepada
masyarakat di daerah saya. Saya ingin melakukan sosialisasi dan melibatkan warga untuk
menjaga lingkungan yang sehat. Selain itu juga saya ingin lebih banyak belajar tentang
budidaya tanaman yang walaupun itu bukan menjadi jurusan utama saya. Saya ingin
menggerakkan masyarakat di desa saya agar dapat bercocok tanam yang lebih bervariasi lagi
dan pastinya akan memaksimalkan mata pencaharian warga. Selain memperbaiki daerah saya,
saya juga ingin bergabung dengan alumni VDMS dari seluruh indonesia karena komunitas ini
akan menjadi tempat bagi saya untuk saling share rencana-rencana untuk melakukan kegiatan
yang bertujuan peduli lingkungan maupun membuat perlombaan yang bertjuan untuk
meningkatkan kreativitas setiap alumni.
Hanya ini yang dapat saya sampaikan untuk menjadi pertimbangan bagi VDMS untuk
memilih saya atau tidak sebagai penerima beasiswa tersebut, namun besar harapan saya untuk
mendapatkan beasiswa ini. Akhir kata saya ucapkan banyak terimakasih.

Вам также может понравиться