Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ada orang yang ingin tahu dan berusaha memuaskan keinginannya itu
lebih mendalam. Ia ingin tahu akan hal yang dihadapinya dalam
keseluruhannya, tidak hanya memperhatikan gunanya saja, bahkan sekiranya
tidak berguna, masih diselidikinya juga. Jaman dulu orang cukup bias hidup
dengan pengetahuan langsung atau pengetahuan sehari hari. Sekarang
dan masa yang akan dating, manusia hanya akan bias hidup dan
mengembangkan kehidupannya dengan ilmu pengetahuan praktis yang
mampi menciptakan teknologi mutakhir yang tepat guna (dengan tanpa
meninggalkan prinsip prinsip yang terkandung dalan ilmu pengetahuan
teoritis murni dan filsafat). Dengan demikian ilmu pengetahuan praktis
semakin memberikan sifat khusus kepada manusia dewasa ini.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan ilmu ?
2. Apakah tujuan dan fungsi dari ilmu ?
3. Apa saja obyek ilmu itu ?
4. Bagaimana wilayah penyelidikan ilmu ?
5. Apa saja kriteria dalam ilmu ?
BAB II
PEMBAHASAN
I.
PENGERTIAN ILMU
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ilmu adalah pengetahuan
tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode
tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang
(pengetahuan) itu. Ilmu merupakan buah pemikiran manusia dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan. Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang
terdapat dalam kehidupan manusia. Manusia tentu tidak hanya membutuhkan
ilmu, akan tetapi hal lain yang terkait dalam kehidupan yaitu falsafah, seni,
dan agamanya. Sejalan dengan yang dikemukakan Enstein ilmu tanpa
agama adalah buta sedangkan agama tanpa ilmu adalah lumpuh.
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bertujuan mencapai
kebenaran ilmiah tentang obyek tertentu, yang diperoleh melalui pendekatan
atau cara pandang (approach), metode (method), dan sistem tertentu.
II.
sudut
pandang
tentang
ilmu
yaitu
serta
merupakan
suatu
cara
menjelaskan
gejala-gejala
yang
lebih bersifat praktis yakni sebagai disiplin atau aktivitas untuk memperbaiki
sesuatu,
membuat
kemajuan,
mempelajari
fakta
serta
memajukan
memperhatikan
penjelasan
di
atas
nampaknya
ilmu
mempunyai fungsi yang amat penting bagi kehidupan manusia, Ilmu dapat
membantu untuk memahami, menjelaskan, mengatur dan memprediksi
berbagai kejadian baik yang bersifat kealaman maupun sosial yang terjadi
dalam kehidupan manusia. Setiap masalah yang dihadapi manusia selalu
diupayakan untuk dipecahkan agar dapat dipahami, dan setelah itu manusia
menjadi mampu untuk mengaturnya serta dapat memprediksi (sampai batas
tertentu)
kemungkinan-kemungkinan
yang
akan
terjadi
berdasarkan
predict the events and relationships of the real world. The third is to control
aspects of the real world, sementara itu Kerlinger menyatakan bahwa the
basic aim of science is theory.dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa
tujuan dari ilmu adalah untuk memahami, memprediksi, dan mengatur
berbagai aspek kejadian di dunia, disamping untuk menemukan atau
memformulasikan teori, dan teori itu sendiri pada dasarnya merupakan suatu
penjelasan tentang sesuatu sehingga dapat diperoleh kefahaman, dan
dengan kepahaman maka prediksi kejadian dapat dilakukan dengan
probabilitas
yang
cukup
tinggi,
asalkan
teori
tersebut
telah
teruji
kebenarannya
III.
OBYEK ILMU
Obyek ilmu pengetahuan itu ada yang berupa materi (obyek materi)
dan ada yang berupa bentuk (obyek forma). Obyek materi adalah sasaran
material suatu penyelidikan, pemikiran, atau penelitian keilmuan, bias berupa
benda benda material maupun non material, bias pula berupa hal- hal,
masalah masalah, ide ide dan konsep konsep. Sedangkan obyek forma
atau cara pandang adalah pendekatan pendekatan secara cermat dan
bertahap menurut segi segi yang dimiliki obyek materi itu dan tentu saja
menurut kemampuan seseorang.
Menurut obyek formanya, ilmu pengetahuan itu berbeda beda dn
banyak jenis serta sifatnya. Ada yang tergolong ilmu pengethuan fisis (ilmu
pengetahuan alam), ilmu pengetahuan non fisis (ilmu pengetahuan social dan
humaniora serta ilmu pengetahuan Ketuhanan) yang bersifat karena
pendekatannya menurut segi kejiwaan. Ilmu pengetahuan fisis termasuk ilmu
pengetahuan yang bersifat kuantitatif, sementara ilmu pengetahuan non
fisis merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat kualitatif.
Ilmu pengetahuan diciptakan manusia karena didorong oleh rasa ingin
tahu manusia yang tidak berkesudahan terhadap obyek, pikiran, atau akal
budi yang menyangsikan kesaksian indra, karena indra dianggap sering
menipu. Kesangsian akal budi ini lalu diikuti pertanyaan pertanyaan :
mengapa sesuatu itu ada, bagaimana keberadaannya dan apa tujuan
keberadaannya ? Masing masing pertanyaan itu akan menghasilkan :
Ilmu pengetahuan filosofis yang mempersoalkan hakikat atau
esensi sesuatu (pengetahuan universal)
4
benda)
Ilmu pengetahuan yang bersifat deskriptif analitik, yaitu
mecoba menjelaskan sifat sifat umum yang dimiliki oleh suatu
jenis obyek
Ilmu pengetahuan yang bersifat normative, yaitu mencoba
memahami norma suatu obyek yang dari sana akan tergambar
tujuan dan manfaat dari obyek tersebut.
IV.
rohani. Hanya
saja yang
realitas, Prof. Dr. H. Noeng Muhadjir menyatkan bahwa ada dua pendekatan
yang dilakukan oleh para Filoshop, yaitu dengan :
1. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan Kuantitatif ini realitas tampil dalam kuantitas atau
jumlah. Dalam hal ini telaahnya akan menjadi telaah sebagai
berikut :
a. Monoisme
Paham ini menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh
kenyataan itu adalah satu saja, tidak mungkin dua. Haruslah
satu hakikat saja sebagai sumber asal, baik yang asal berupa
materi ataupun berupa rohani. Tidak mungkin ada hakikat
masing-masing bebas dan berdiri sendiri. Haruslah salah
satunya
merupakan
sumber
yang
pokok
dan
dominan
teorinya
Descartes/Cartesian
Cogito
Doubt).
Descartes
Selain
(metode
Descartes,
keraguan
ada
juga
dan
Empedocles
yang
menyatakan
bahwa
substansi yang ada itu terbentuk dan terdiri atas 4 unsur, yaitu
tanah, air, api dan udara. Tokoh modern aliran ini adalah William
James (1842-1910 M), kelahiran New York dan terkenal sebagai
seorang pshikolog dan filosof Amerika. James mengatakan
bahwa, tiada kebenaran yang mutlak, yang berlaku umum, yang
bersifat tetap, yang sendiri-sendiri, lepas dari akal yang
mengenal. Sebab pengalaman kita berjalan terus, dan segala
yang kita anggap benar dalam perkembangan pengalaman itu
senantiasa berubah, karena dalam prakteknya apa yang kita
anggap benar dapat dikoreksi oleh pengalaman berikutnya.
Oleh karena itu, tiada kebenaran yang mutlak, yang ada adalah
kebenaran-kebenaran,
yaitu
apa
yang
benar
dalam
yaitu
ekspresi
keindahan.
Bidang
ini
melahirkan
yang
dimiliki
manusia
untuk
melakukan
berbagai
pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai yang dalam
filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika.
KRITERIA ILMU
Kriteria Kebenaran
Kebenaran merupakan
suatu
hubungan
tertentu
antara
suatu
disebut
banar
atau
salah,
meskipun
tak
seorang
pun
tidak
semata-mata
merupakan
dorongan
untukbertindak
pada
tersebut
didukung
oleh
argumentasi-
agak
dibatasi
oleh
pengalaman
subyek
tertentu
dalam
lingkungan
Logis
Obyektif
Metode
Sistematis
Berlaku untuk umum
Komulatif, berkembang dan tentative
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Melalui sifat manusia yang selalu ingin tau, maka membuahkan
sebuah ilmu pengetahuan. Ilmu merupakan salah satu hasil dari usaha
manusia untuk memperadab dirinya, Ilmu dapat di anggap sebagai suatu
sistem yang menghasilkan kebenaran. Dan seperti itu juga sistem- sistem
yang lainnya mempunyai komponen- komponen yang berhubungan satu
sama lainnya. Dan ilmu itu dikaji dengan pengujian empiris. Agar diketahui
kebenarannya supaya menjadi teori hukum, kaidah, asas dan sebagainya.
Walaupun kadang kita dibatasi oleh pancaindra yang terbatas dan tidak
sempurna. Karena itu pengetahuan yang diketahui saat ini bersifat kebenaran
semu, bukan kebenaran mutlak.
SARAN
Makalah ini dibuat oleh penulis dengan segala kemampuan dan
keterbatasan, maka dari itu, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan-kekurangan
sehingga
untuk
mencapai
kesempurnaan
itu
diharapkan agar pembaca dapat memberi saran dan kritik untuk membangun
dan lebih sempurnanya makalah ini.
Dengan sepenuh hati, penulis memohon kepada Allah semoga makalah
ini bisa bermanfaat buat sang pembaca serta penulis bahkan kepada
khalayak umum.amin
Akhirnya saya ucapkan terima kasih banyak atas saran dan kritikannya,
semoga makalah ini bisa bermanfaat.
Amin ya robbal alamin.
12
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar, Amsal, Dr., MA., Filsafat Ilmu, (Jakarta : PT. Raja Grafindo).Harun Hadiwijoyo,
Seri Sejarah Filsafat Barat 2, (Yogyakarta : Kanisius, 2002).Muhadjir, Noeng, Prof. Dr. H.,
Filsafat Ilmu Positivisme, Post Positivisme, dan Post Medernisme, Edisi II, ( Yogyakarta :
Reksadana, 2001).Suriasumantri, Jujun S, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan, 1990). Ilmu Dalam Perspektif, (Jakarta : Gramedia,
1985).
www.scribd.com
13