Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Professional Ethics
(Etika Profesional)
Umum
Etika dapat didefinisikan secara luas sebagai seperangkat prinsip atau nilai
moral.
Perilaku etis penting dibutuhkan suatu masyarakat agar berfungsi secara
tertib di mana nilai-nilai etika biasanya dimasukkan dalam aturan hukum.
Beberapa prinsip etika:
Layak dipercaya
Bertanggung jawab
Peduli
Menghargai
Adil
Nasionalis
Standar etika seseorang bisa berbeda dengan standar etika masyarakat.
Seseorang memliki keegoisan.
Ujian CPA
Pengendalian
kualitas
GAAS dan
interpretations
Persyaratan
pendidikan
lanjutan
Conduct of
CPA firm
personnel
Peer review
(tinjauan sejawat)
Kewajiban hukum
Praktik AICPA
& pusat kualitas
PCAOB
dan SEC
Code of
Professional
Conduct
Aturan tingkah
laku
Interpretasi
Aturan tingkah
laku
Penguasaan
etika
Tingkah laku
ideal oleh praktisi
Tingkatan minimum
Tingkah laku
oleh praktisi
Prinsip2
Substandard
conduct
Aturan
tingkah
laku
Prinsip-Prinsip Etika
Tanggung jawab
Kepentingan
publik
Integritas
Objektif &
independen
Saksama
Independensi
Nilai pengauditan sangat tergantung pada persepsi publik atas independensi auditor .
Independensi dalam fakta & Independensi dalam penampilan
SEC mengadopsi aturan2 memperkuat independensi auditor pada Januari 2003
konsisten dengan persyaratan Sarbanes-Oxley Act.
Sarbanes-Oxley Act aturan2 SEC yg direvisi melakukan restriksi selanjutnya tapi tidak
menghapuskan seluruh jenis jasa non audit yg dapat disediakan untuk publik.
PCAOB juga telah menerbitkan aturan2 independensi tambahan terkait dengan ketentuan
jasa2 perpajakan tertentu
Jasa-Jasa yg dilarang dalam menjaga independensi:
Penyusunan pembukuan dan jasa akuntansi lainnya
Disain dan penerapan sistem informasi keuangan
Jasa appraisal atau penilaian
Jasa aktuarial
Menjalankan internal audit untuk klien
Manajemen fungsi2 sumber daya manusia
Broker, dealer, atau penasehat investasi atau jasa bankir investasi
Jasa hukum dan keahlian yang tidak terkait dengan audit.
Jasa2 lain yg ditetapkan PCAOB berdasarkan aturan tidak dapat diizinkan
Komite Audit
Komite audit adalah sejumlah anggota dewan direksi perusahaan yang
memiliki tanggung jawab meliputi menolong auditor untuk tetap
independen terhadap manajemen
Kebanyakan komite audit tersiri dari 3 atau 5 bahkan 7 direksi yang bukan
bagian dari manajemen perusahaan
Sarbanes-Oxley Act mensyaratkan semua anggota komite audit
independen
Perusahaan harus mengungkapkan ada atau tidaknya seorang ahli
keuangan dalam komite audit
Konflik yg timbul
dari hubungan
ketenagakerjaan
Rotasi Partner
Kepentingan
kepemilikan
Isu2 Lainnya:
Berbelanja prinsip2 akuntansi (mengubah prinsip2 akuntansi)
Perjanjian dan pembayaran fee audit oleh manajemen
Isu2 kepentingan
keuang terkait
Proses pengadilan
antara KAP & klien
Pembukuan &
Jasa2 Lain
Interpretasi Rule 101 melarang anggota2 yg terlibat dlm audit untuk memiliki
investasi langsung pada perusahaan klien audit.
Anggota2 yang terlibat
Kepentingan keuangan langsung vs tidak langsung
Material atau immaterial
Pemeriksa sebelumnya
Prosedur2 pemberian pinjaman normal
Kepentingan2 dan hubungan kerja serta anggota keluarga dekat
Investor bersama atau hubungan sebagai investee dengan klien
Direktur, petugas, manajemen, atau karywan dari suatu perusahaan
Gugatan hukum atau maksud memulai gugatan antara KAP & kliennya,
kewajiban KAP dan kliennya untuk tetap objektif dipertanyakan.
Interpretasi2 terkait gugatan spt itu sebagai pelanggaran Rule 101.
AICPA Code mengizinkan KAP utk melakukan pembukuan & audit untuk klien
bukan perusahaan publik..
Klien hrs menerima tanggung jawab penuh utk laporan keuangan.
KAP hrs tidak mengasumsikan peran pekerja atau manajemen.
Audit hrs mengkonfirmasi kpd penggunaan standar2 auditing.
SEC & AICPA tidak mengizinkan KAP utk menyediakan jasa pembukuan
kepada klien perusahaan publik, konsultasi dan jasa non audit lainnya, dan fee
yg tidak dibayar
Mukadimah Kode Etik IAI menekankan pentingnya prinsip etika bagi pada
akuntan.
Keanggotaan dalam IAI bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota seorang
akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga disiplin diri di atas dan
melebihi yang disyaratkan oleh hukum dan peraturan.
Prinsip Etika Profesi dalm Kode Etik IAI menyatakan pengakuan profesi
akan tanggung jawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan.
Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhi tanggungjawab
profesionalnya dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku
profesionalnya. Prinsip ini meminta komitmen untuk berperilaku terhormat,
bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi.
Prinsip-Prinsip Etika--1
1. Tanggungjawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional, setiap anggota
harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam
semua kegiatan yang dilakukannya.
2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajuaban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka
pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3. Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota
harus memenuhi tanggungjawab profesionalnya dengan integritas setinggi
mungkin.
4. Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
Prinsip-Prinsip Etika--2
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnua dengan kehati-hatian, kompetensi
dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan
keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau
pemberi kerja memperoleh mengaandari jasa profesionalnya yang kompeten berdasarkan
perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir.
Pencapaian kompetensi profesional pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum
yang tinggi, diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan ujian profesional dalam subyeksubyek yang relevan, dan pengalaman kerja. Hal ini harus menjadi pola pengembangan
yang normal untuk anggota.
Kompetensi harus dipelihara dan dijaga melalui komitmen untuk belajar dan melakukan
peningkatan profesional secara berkesinambungan selama kehidupan profesional anggota.
Pemeliharaan kompetensi profesional memerlukan kesadaran untuk terus mengikuti
perkembangan profesi akuntansi, termasuk diantaranya pernyataan-pernyataan akuntansi,
auditing, peraturan lainnua, baik nasional maupun internasional yang relevan.
Anggota harus menerapkan suatu program yang dirancang untuk memastikan terdapatnya
kendali mutu atas pelaksanaan jasa profesional yang konsisten dengan standar nasional
dan internasional.
Prinsip-Prinsip Etika--3
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan
jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa
persetujuan kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkannya.
Apabila pengungkapan diizinkan. Jika persetujuan untuk mengungkapkan diberikan oleh
penerima jasa, kepentingan semua pihak termasuk pihak ketiga yang kepentingannya
dapat terpengaruh harus dipertimbangkan.
Pengungkapan diharuskan oleh hukum. Beberapa contoh dimana anggota diharuskan
oleh hukum untuk mengungkapkan informasi rahasia adalah:
Untuk menghasilkan dokumen atau memeberikan bukti dalam proses hukum; dan
Untuk mengungkapkan adanya pelanggaran hukum kepada publik.
Ketika ada kewajiban atau hak profesional untuk mengungkapkan:
Untuk mematuhi standar teknis dan aturan etika; pengungkapan seperti itu tidak
bertentangan dengan prinsip etika ini;
Untuk melindungi kepentingan profesional anggota dalam sidang pengadilan;
Untuk menaati penelaahan mutu (atau penelaahan sejawat) IAI atau badan
profesional lainnya;
Untuk menanggapi permintaan atau inversigasi oleh IAI atau badan pengatur.
Prinsip-Prinsip Etika--4
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dangan
standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan
keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajuban untuk
melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut
sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.
LOGO
Thank You !
www.themegallery.com