Вы находитесь на странице: 1из 29

LOGO

Professional Ethics
(Etika Profesional)

Umum
Etika dapat didefinisikan secara luas sebagai seperangkat prinsip atau nilai
moral.
Perilaku etis penting dibutuhkan suatu masyarakat agar berfungsi secara
tertib di mana nilai-nilai etika biasanya dimasukkan dalam aturan hukum.
Beberapa prinsip etika:
Layak dipercaya
Bertanggung jawab
Peduli
Menghargai
Adil
Nasionalis
Standar etika seseorang bisa berbeda dengan standar etika masyarakat.
Seseorang memliki keegoisan.

Dilema Etika dan Pemecahannya


Dilema etika adalah suatu situasi di mana seseorang menghadapi suatu keputusan
yang harus diibuat mengenai perilaku yang tepat.
Pemecahan masalah dilema etika
Dapatkan fakta-fakta yang relevan
Identifikasi isu-isu etika dari fakta yang ada
Tentukan siapa yang dipengaruhi
Identifikasi alternatif-alternatif pemecahan yang tersedia.
Identifikasi konsekuensi yang mungkin terjadi untuk tiap alternatif.
Putuskan tindakan yang tepat.
Contoh:
Fakta Relevan:
Seorang staf telah diberitahukan bahwa ia akan bekerja beberapa jam tanpa dicatat sebagai
jam kerja. Staf yang lain mengatakan bahwa hal tersebut merupakan praktik yg umum dalam
perusahaan walaupun kebijakan perusahaan melarang hal tersebut.
Isu Etika:
Apakah etis jika seorang staf bekerja beberapa jam dan tidak dicatat sebagai jam kerja dalam
situasi ini? Siapa yang dipengaruhi? Bagaimana pengaruhnya? Alternatif apa yang dimiliki staf
tersebut?

Kebutuhan Khusus untuk Perilaku Etis


dalam Profesi Akuntansi

Masyarakat kita memberi arti khusus kepada apa yg namanya


profesional.
Para Profesional diharapkan mengatur diri mereka pada suatu
tingkatan yang lebih tinggi dari kebanyakan anggota masyarakat yg
lain.
KAP melakukan kontrak dan dibayar oleh perusahaan yang
menerbitkan laporan keuangan.
Penerima manfaat utama dari audit adalah pengguna laporan
keuangan

KAP Didorong Untuk Mengatur Diri Mereka


Pada Suatu Tingkatan yang Tinggi

Ujian CPA

Pengendalian
kualitas

GAAS dan
interpretations

Persyaratan
pendidikan
lanjutan

Conduct of
CPA firm
personnel

Peer review
(tinjauan sejawat)

Kewajiban hukum

Praktik AICPA
& pusat kualitas
PCAOB
dan SEC

Code of
Professional
Conduct

Code of Professional Conduct


Prinsip2

Standar-standar ideal tingkah laku etik dinyatakan


dalam pengertian filosofis.
Standar2 tsb tidak dapat dipaksakan

Aturan tingkah
laku

Standar2 minimum tingkah laku etika dinyatakan


dalam aturan2 spesifik.
Standar-standar tsb dapat dipaksakan

Interpretasi
Aturan tingkah
laku

Interpretasi aturan tingkah laku oleh AICPA divisi


Etika Profesional.
Interpretasi2 tsb tidak dapat dipaksakan, tapi
praktisi harus menjustifikasi permulaan kebiasaan

Penguasaan
etika

Penjelasan2 dan jawaban2 yang dipublikasikan


untuk pertanyaan2 tentang aturan2 tingkah laku yg
disampaikan kepada AICPA oleh praktisi dan pihak
lain yang tertarik pada persyaratan etik.
Penjelasan2 & jawaban2 tidak dapat dipaksakan,
tetapi praktisi harus menjustifikasi untuk memulai
kebiasaan.

Standar-Standar Tingkah Laku

Tingkah laku
ideal oleh praktisi

Tingkatan minimum
Tingkah laku
oleh praktisi

Prinsip2

Substandard
conduct

Aturan
tingkah
laku

Prinsip-Prinsip Etika
Tanggung jawab

Profesional seharusnya melatih pertimbangan sensitif &


moral dalam seluruh aktivitas mereka.

Kepentingan
publik

Anggota2 harusnya menerima kewajiban untuk bertindak


dengan cara yg akan melayani dan menghormati publik

Integritas

Anggota2 seharusnya melakukan semua tanggung jawab


dengan integritas untuk memelihara kepercayaan publik

Objektif &
independen

Anggota2 seharusnya objektif, independen, dan bebas


dari konflik kepentingan

Saksama

Anggota2 seharusnya mematuhi standar2 profesi dan


berusaha keras untuk meningkatkan kompetensi.

Lingkup & sifat


jasa

Seorang anggota dalam praktik publik seharusnya


mematuhi Code of Professional Conduct.

Independensi
Nilai pengauditan sangat tergantung pada persepsi publik atas independensi auditor .
Independensi dalam fakta & Independensi dalam penampilan
SEC mengadopsi aturan2 memperkuat independensi auditor pada Januari 2003
konsisten dengan persyaratan Sarbanes-Oxley Act.
Sarbanes-Oxley Act aturan2 SEC yg direvisi melakukan restriksi selanjutnya tapi tidak
menghapuskan seluruh jenis jasa non audit yg dapat disediakan untuk publik.
PCAOB juga telah menerbitkan aturan2 independensi tambahan terkait dengan ketentuan
jasa2 perpajakan tertentu
Jasa-Jasa yg dilarang dalam menjaga independensi:
Penyusunan pembukuan dan jasa akuntansi lainnya
Disain dan penerapan sistem informasi keuangan
Jasa appraisal atau penilaian
Jasa aktuarial
Menjalankan internal audit untuk klien
Manajemen fungsi2 sumber daya manusia
Broker, dealer, atau penasehat investasi atau jasa bankir investasi
Jasa hukum dan keahlian yang tidak terkait dengan audit.
Jasa2 lain yg ditetapkan PCAOB berdasarkan aturan tidak dapat diizinkan

Komite Audit
Komite audit adalah sejumlah anggota dewan direksi perusahaan yang
memiliki tanggung jawab meliputi menolong auditor untuk tetap
independen terhadap manajemen
Kebanyakan komite audit tersiri dari 3 atau 5 bahkan 7 direksi yang bukan
bagian dari manajemen perusahaan
Sarbanes-Oxley Act mensyaratkan semua anggota komite audit
independen
Perusahaan harus mengungkapkan ada atau tidaknya seorang ahli
keuangan dalam komite audit

Beberapa Code of Conduct Lainnya

Konflik yg timbul
dari hubungan
ketenagakerjaan

SEC telah menambahkan 1 tahun cooling off


sebelum seorang anggota tim audit dapat bekerja
untuk klien pada posisi manajemen kunci tertentu

Rotasi Partner

Sarbanes-Oxley Act mensyaratkan bahwa partner


audit yang memimpin dan menyetujui hasil audit
harus dirotasikan setelah periode 5 tahun

Kepentingan
kepemilikan

Aturan2 SEC untuk hubungan keuangan


merupakan suatu perspektif perjanjian.
Aturan2 SEC melarang kepemilikan klien audit
oleh orang2 yang dapat mempengaruhi audit.

Isu2 Lainnya:
Berbelanja prinsip2 akuntansi (mengubah prinsip2 akuntansi)
Perjanjian dan pembayaran fee audit oleh manajemen

Aturan-Aturan Tingkah Laku (Rules of


Conduct)
Rule 101 : Independence
Seorang anggota dalam praktik publik seharusnya independen dalam kinerja jasa profesional
sebagaimana disyaratkan oleh standar2 yang diumumkan resmi oleh badan yang ditunjuk oleh dewan.
Kepentingan
keuangan

Isu2 kepentingan
keuang terkait

Proses pengadilan
antara KAP & klien

Pembukuan &
Jasa2 Lain

Interpretasi Rule 101 melarang anggota2 yg terlibat dlm audit untuk memiliki
investasi langsung pada perusahaan klien audit.
Anggota2 yang terlibat
Kepentingan keuangan langsung vs tidak langsung
Material atau immaterial

Pemeriksa sebelumnya
Prosedur2 pemberian pinjaman normal
Kepentingan2 dan hubungan kerja serta anggota keluarga dekat
Investor bersama atau hubungan sebagai investee dengan klien
Direktur, petugas, manajemen, atau karywan dari suatu perusahaan

Gugatan hukum atau maksud memulai gugatan antara KAP & kliennya,
kewajiban KAP dan kliennya untuk tetap objektif dipertanyakan.
Interpretasi2 terkait gugatan spt itu sebagai pelanggaran Rule 101.
AICPA Code mengizinkan KAP utk melakukan pembukuan & audit untuk klien
bukan perusahaan publik..
Klien hrs menerima tanggung jawab penuh utk laporan keuangan.
KAP hrs tidak mengasumsikan peran pekerja atau manajemen.
Audit hrs mengkonfirmasi kpd penggunaan standar2 auditing.
SEC & AICPA tidak mengizinkan KAP utk menyediakan jasa pembukuan
kepada klien perusahaan publik, konsultasi dan jasa non audit lainnya, dan fee
yg tidak dibayar

Aturan Tingkah Laku Lainnya


102 Integrity and objectivity (Integritas & Objektivitas)
201 General standards (Standar2 umum)
202 Compliance with standards (Ketaatan terhdp standar2)
203 Accounting principles (Prinsip-prinsip akuntansi)
301 Confidential client information (informasi klien yg dpt dipercaya)
302 Contingent fees (Fee kontijensi)
501 Acts discreditable (Tindakan2 yg dapat dideskredit)
502 Iklan dan bentuk2 permintaan (solicitation) lainnya
503 Komisi dan fee penyerahan
505 Bentuk organisasi dan nama

Etika dalam Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

Mukadimah Kode Etik IAI menekankan pentingnya prinsip etika bagi pada
akuntan.
Keanggotaan dalam IAI bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota seorang
akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga disiplin diri di atas dan
melebihi yang disyaratkan oleh hukum dan peraturan.
Prinsip Etika Profesi dalm Kode Etik IAI menyatakan pengakuan profesi
akan tanggung jawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan.
Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhi tanggungjawab
profesionalnya dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku
profesionalnya. Prinsip ini meminta komitmen untuk berperilaku terhormat,
bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi.

Komposisi Kode Etik IAI


Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia sebagaimana ditetapkan dalam Kongres
VIII Ikatan Akuntan Indonesia di Jakarta pada 1998 terdiri dari:
1. Prinsip Etika
2. Aturan Etika
3. Interpretasi Aturan Etika
Prinsip-Prinsip Etika
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesi memuat delapan prinsip etika sebagai berikut:
1. Tanggungjawab profesi
2. Kepentingan publik
3. Integritas
4. Obyektivitas
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional.
6. Kerahasiaan
7. Perilaku profesional
8. Standar teknis

Prinsip-Prinsip Etika--1
1. Tanggungjawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional, setiap anggota
harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam
semua kegiatan yang dilakukannya.
2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajuaban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka
pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3. Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota
harus memenuhi tanggungjawab profesionalnya dengan integritas setinggi
mungkin.
4. Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.

Prinsip-Prinsip Etika--2
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnua dengan kehati-hatian, kompetensi
dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan
keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau
pemberi kerja memperoleh mengaandari jasa profesionalnya yang kompeten berdasarkan
perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir.
Pencapaian kompetensi profesional pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum
yang tinggi, diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan ujian profesional dalam subyeksubyek yang relevan, dan pengalaman kerja. Hal ini harus menjadi pola pengembangan
yang normal untuk anggota.
Kompetensi harus dipelihara dan dijaga melalui komitmen untuk belajar dan melakukan
peningkatan profesional secara berkesinambungan selama kehidupan profesional anggota.
Pemeliharaan kompetensi profesional memerlukan kesadaran untuk terus mengikuti
perkembangan profesi akuntansi, termasuk diantaranya pernyataan-pernyataan akuntansi,
auditing, peraturan lainnua, baik nasional maupun internasional yang relevan.
Anggota harus menerapkan suatu program yang dirancang untuk memastikan terdapatnya
kendali mutu atas pelaksanaan jasa profesional yang konsisten dengan standar nasional
dan internasional.

Prinsip-Prinsip Etika--3
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan
jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa
persetujuan kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkannya.
Apabila pengungkapan diizinkan. Jika persetujuan untuk mengungkapkan diberikan oleh
penerima jasa, kepentingan semua pihak termasuk pihak ketiga yang kepentingannya
dapat terpengaruh harus dipertimbangkan.
Pengungkapan diharuskan oleh hukum. Beberapa contoh dimana anggota diharuskan
oleh hukum untuk mengungkapkan informasi rahasia adalah:
Untuk menghasilkan dokumen atau memeberikan bukti dalam proses hukum; dan
Untuk mengungkapkan adanya pelanggaran hukum kepada publik.
Ketika ada kewajiban atau hak profesional untuk mengungkapkan:
Untuk mematuhi standar teknis dan aturan etika; pengungkapan seperti itu tidak
bertentangan dengan prinsip etika ini;
Untuk melindungi kepentingan profesional anggota dalam sidang pengadilan;
Untuk menaati penelaahan mutu (atau penelaahan sejawat) IAI atau badan
profesional lainnya;
Untuk menanggapi permintaan atau inversigasi oleh IAI atau badan pengatur.

Prinsip-Prinsip Etika--4
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dangan
standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan
keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajuban untuk
melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut
sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

Aturan Etika Kompartemen Akuntan


Publik
Aturan etika ini harus diterapkan oleh anggota Ikatan Akuntan Indonesia
Kompartemen Akuntan Publik (IAI KAP) dan staf profesional (baik yang anggota
IAI-KAP maupun yang bukan anggota IAI-KAP) yang bekerja pada suatu Kantor
Akuntan Publik (KAP).
Definisi
Klien adalah pemberi kerja (orang atau badan), yang mempekerjakan atau
menugaskan seseorang atau lebih anggota IAI-KAP atau KAP tempat
Anggota bekerja untuk melaksanakan jasa profesional.
Laporan Keuangan adalah suatu penuajuian data keuangan termasuk
catatan yang menyertainya, bila ada, yang dimaksudkan untuk
mengkomunikasikan sumber daya ekonomi (aktiva) dan atau kewajiban
selama suatu periode tertentu sesuai dengan prinsip akuntasi yang berlaku
umum.
Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik
yang memperoleh ijin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktik akuntan publik.
IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) adalah wadah organisasi profesi akuntan
Indonesia yang diakui pemerintah.

Aturan Etika Kompartemen Akuntan


Publik--Definisi
Ikatan Akuntasi Indonesia Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP)
adalah wadah organisasi para akuntan Indonesia yang menjalankan profesi
sebagai akuntan publik atau bekerja di Kantor Akuntan Publik.
Anggota adalah semua anggota IAI-KAP.
Anggota Kantor Akuntan Publik (anggota KAP) adalah anggota IAI-KAP
dan staf profesional (baik yang anggota IAI-KAP maupun yang bukan
anggota IAI-KAP) yang bekerja pada satu KAP.
Akuntan Publik adalah akuntan yang memiliki ijin dari Menteri Keuangan
atau pejabat yang berwenang lainnya untuk menjalankan praktik akuntan
publik.
Praktik Akuntan Publik adalah pemberian jasa profesional kepada klien
yang dilakukan oleh IAI-KAP yang dapat berupa jasa audit, jasa atestasi,
jasa akuntansi dan review, perpajakan, perencanaan keuangan perorangan,
jasa pendukung ligitasi dan jasa lainna yang diatur dalam standar
profesional akuntasi publik.

Independensi, Integritas dan Obyektivitas


Independensi. Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalu
memepertahankan sikap mental independen di dalam memberikan jasa
profesional sebagaimana diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik
yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus meliputi
independen dalam fakta (in facts) maupun dalam penampilan (in
appearance).
Integritas dan Obyektivitas. Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP
harus mempertahankan integritas dan obyektivitas, harus bebas dari
benturan kepentingan (conflict of interest) dan tidak boleh membiarkan
faktor salah saji material (material misstatement) yang diketahui atau
mangalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain.

Standar Umum dan Prinsip Akuntansi


Standar Umum
Kompetensi Profesional. Anggota IAI hanya boleh melakukan pemberian jasa profesional yang
secara layak (reasonable) diharapkan dapat diselesaikan dengan kompetensi profesional.
Kecermatan dan Keseksamaan Profesional. Anggota KAP wajib melakukan pemberian jasa
profesional dengan kecermatan dan keseksamaan profesional.
Perencanaan dan Supervisi. Anggota KAP wajib merencanakan dan mensupervisi secara
memadai setiap pelaksanaan pemberian jasa profesional.
Data Relevan yang Memadai. Anggota KAP wajib memperoleh data relevan yang memadai untuk
menjadi dasar yang layak bagi kesimpulan atau rekomendasi sehubungan dengan pelaksanaan
jasa profesionalnya.
Kepatuhan Terhadap Standar.
Anggota KAP yang melaksanakan penugasan jasa auditing, atestasi, review, kompilasi, konsultasi
menajemen, perpajakan atau jasa profesional lainnya, wajib mematuhi standar yang dikeluarkan oleh
badan pengatur standar yang ditetapkan oleh IAI.
Prinsip Akuntansi
Anggota KAP tidak diperkenankan:
Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangn atau data keuangan
lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau
Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus dilakukan
terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

Tanggungjawab Kepada Klien--1


Informasi Klien yang Rahasia
Anggora KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa
persetujuan dari klien.
ketentuan tidak dimaksudkan untuk:
Membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai dengan aturan
etika kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip akuntansi.
Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti panggilan resmi penyidikan
pejabat pengusut atau melarang kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan
peraturan yang berlaku.
Melarang review praktik profesional (review mutu) seorang Anggota sesuai dengan
kewenangan IAI atau
Menghalangi Anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian
komentar atas penyelidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-KAP
dalam rangka penegakan disiplin anggota.

Tanggungjawab Kepada Klien--2


Fee Profesional
Besaran Fee
Besarnya fee Anggota dapat bervariasi tergantung antara lain: risiko
penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan
untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan
pertimbangan profesional lainnya. Anggota KAP tidak diperkenankan
mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat merusak citra
profesi.
Fee Kontinjen
Fee Kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa
profesional tanpa adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau
hasil tertentu tersebut. Fee dianggap tidak kontinjen jika ditetapkan oleh
pengadilan atau badan pengatur atau dalam hal perpajakan, jika dasar
penetapan adalah hasil penyelesaian hukum atau temuan badan pengatur.

Tanggungjawab Kepada Rekan Seprofesi


Tanggungjawab kepada rekan seprofesi.
Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan
perkataan dan perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.
Komunikasi Antar Akuntan Publik.
Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengn akuntan publik pendahulu
bila akan mengdakan perikatan (engagement) audit menggantikan
akuntan publik pendahulu atau untuk tahun buku yang sama ditunjuk
akuntan publik lain dengan jenis dan periode serta tujuan yang
berlainan.
Perikatan Atestasi.
Akuntan publik tidak diperkenankan perikatan atestasi yang jenis
atestasi dan periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan oleh
akuntan yang lebih dahulu ditunjuk klien, kecuali apabila perikatan
tersebut dilaksanakan untuk memenuhi ketentuan perundanganundangan atau peraturan yang dibuat oleh badan yang berwenang.

Tanggungjawab dan Praktik Lain

Perbuatan dan Perkataan yang mendiskreditkan.


Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau mengucapkan
perkataan yang mencemarkan profesi.
Iklan, Promosi, dan Kegiatan Pemasaran Lainnya.
Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan mencari
klien dari melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan
kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi.
Komisi dan Fee Referal
Komisi.
Komisi adalah imbalan dalam bentuk uang atau barang atau bentuk lainnya
yang diberikan atau diterima kepada/dari klien/pihak lain untuk memperoleh
penugasan dari klien/pihak lain. Anggota KAP tidak diperkenankan untuk
memberikan/menerima komisi apabila pemberian/penerimaan komisi tersebut
dapat mengurangi independensi.
Fee Referal (Rujukan).
Fee Referal adalah imbalan yang dibayarkan/diterima kepada/dari sesama
penyedia jasa profesional akuntan publik. Fee Referal hanya diperkenankan
bagi sesama profesi.

Bentuk Organisasi dan Nama KAP

Anggota hanya dapat berpraktik akuntan publik dalam bentuk


organisasi yang diizinkan oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan/atau yang tidak menyesatkan dan merendahkan citra
profesi.

LOGO

Thank You !
www.themegallery.com

Вам также может понравиться