Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh:
Putri Permata Sari
03121401001
Perli Oktria N.
03121401002
Msy. Rosa Fadhilah 03121401003
Heryanto Husada
03121401004
Janssen
03121401005
Rosalia Putri R.
03121401006
Irin Mareta
03121401007
Intan Yuliamelia
03121401010
Federico
03121401012
Indra Pratama
03121401013
Melati Widyani
03121401014
Dosen Pengasuh :
Dr. Ir. Hj. Reini Silvia Ilmiaty, S.T., M.T.
Nyimas Septi Rika Putri, S.T., M.T.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Dewasa ini kebutuhan akan air
bersih dan air minum semakin meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan
berkembangnya kehidupan manusia. Namun fakta ini pula yang menyebabkan tingkat
kesulitan untuk mendapatkan air yang memenuhi kualitas semakin meningkat. Hal ini
terjadi karena eksplotaisi sumber daya air oleh manusia, pembangunan yang tidak
terkendali, tindakan pencemaran, dan juga pertambahan penduduk. Sehingga pada
kondisi tertentu, masyarakat pun dituntut untuk dapat mengolah air baku secara
mandiri menjadi air yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Telah banyak metode pengolahan air baku yang dapat diterapkan oleh
masyarakat seperti metode aerasi filtrasi dan metode riverse osmosis. Dimana setiap
metode yang ada akan memerlukan proses dan menunjukkan hasil yang berbedabeda. Salah satu metode yang paling mudah untuk diterapkan adalah dengan
membuat saringan air sederhana. Saringan sederhana dapat langsung dibuat secara
mandiri oleh masyarakat dan tidak memerlukan biaya yang tinggi serta proses yang
rumit. Agar dapat mengetahui lebih jauh tentang saringan air sederhana ini, maka
penulis melakukan sebuah percobaan tentang saringan air sederhana.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana cara pembuatan saringan air sederhana?
2. Bagaimana tingkat kekeruhan air hasil penyaringan sistem saringan air
sederhana?
3. Bagaimana tingkat efektivitas saringan air sederhana sebagai salah satu
metode filtrasi air baku?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan
adsorbs. Air sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan
kemungkinan juga mengandung zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen
dan pestisida. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas
(aluminium sulfat), pasir, korin atau kaporit, kapur tahar, dan karbon aktif. Tawas
berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal, sehingga lebih mudah disaring.
Tawas juga membentuk koloidal Al(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna
atau zat-zat pencemar seperti detergen dan pestisida.
Apabila tingkat kekeruhan air yang diolah terlalu tinggi, maka selain tawas
digunakan karbon akiif. Pasir berfungsi sebagai penyaring. Klorin atau kaporlt
berfungsi sebagai pembasmi hama (desinfektan), sedangkan kapur tohor berguna
untuk menaikkan pH yaitu untuk menetralkan keasaman yanq terjadi karena
penggunaan tawas.
Sistem pengolahan air bersih dengan sumber air baku sungai, tanah dan air
pegunungan, dengan skala atau standar air minum, memerlukan beberapa prosses.
Mengenai prosses yang perlu diterapkan tergantung dari kwalitas air baku tersebut.
Proses yang diterapkan dalam system pengolahan air bersih antara lain:
Proses penampungan air dalam bak penampungan air yang bertujuan sebagai tolak
ukur dari debit air bersih yang dibutuhkan. Ukuran bak penampungan disesuaikan
dengan kebutuhan (debit air) yang mana ukuran bak 2 kali dari kebutuhan.
Proses oksidasi atau penambahan oksigen ke dalam air agar kadar-kadar logam
berat serta zat kimiawi lainnya yang terkandung dalam air mudah terurai.
Proses pengendapan atau koagulasi, proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan
bahan koagulan (hipoklorit/ PAC) dengan rumus kimia juga. Proses ini bisa dilakukan
dengan menggunakan teknik lamella plate.
Proses filtrasi (karbon aktif), proses ini bertujuan untuk menghilangkan
kotoran-kotoran yang masih terkandung dalam air dan bertujuan untuk meningkatkan
kualitas air agar air yang dihasilakan tidak mengandung bakteri (steril) dan rasa serta
aroma air.
Proses terakhir adalah proses pembunuhan bakteri, virus, jamur, makroba dan
bakteri lainnya yang bertujuan mengurangi pathogen yang ada, proses ini
menggunakan proses klorinator atau sterilisasi dengan menggunakan kaporit.
2.2
Penjernihan Air
3. Aerasi
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke
dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti
karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa
dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral
yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara
cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan
melalui proses sedimentasi tau filtrasi.
4. Saringan Pasir Lambat (SPL)
Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan
menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah.
Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan
pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil.
5. Saringan Pasir Cepat (SPC)
Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan
pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah
penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat,
yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan
menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian
melewati lapisan pasir.
6. Gravity-Fed Filtering System
Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir
Cepat(SPC) dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui
dua tahap. Pertama-tama air disaring menggunakan Saringan Pasir
Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring
kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali
penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut
dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang
keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa / multi Saringan
Pasir Lambat.
7. Saringan arang
BAB III
PEMBAHASAN
Air sangat berperan penting dalam kehidupan manusia karena air merupakan
sumber mineral utama, jika tidak terpenuhi dengan baik maka dapat mengganggu
kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Minum air adalah salah satu
kebutuhan paling vital bagi kehidupan manusia. Tubuh manusia terdiri 90% yang
mengandung air. Fungsi air dalam tubuh berperan penting dalam proses
pencernaan, penyerapan, transportasi nutrisi, sirkulasi, mengeluarkan zat sisa
metabolisme, produksi air ludah, dan mempertahankan suhu pada tubuh. Itulah
mengapa manusia dapat untuk lebih bertahan hidup jika tidak ada asupan makanan
tetapi tidak apabila kekurangan air.
Adapun manfaat dari air itu sendiri, yaitu:
berjalan efisien.
Perawatan kecantikan
Kekurangan air dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan berkerut
lebih berenergi
Menguruskan badan
Air putih juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh
yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin
menguruskan badan pun, minum air minum sebelum makan (sehingga
merasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mengurangi jumlah
makanan yang masuk. Apalagi air minum tidak mengandung kalori,
gula, ataupun lemak. Namun yang terbaik adalah minum air
minum pada suhu sedang, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin.
Sebagai terapi
Di negara Jerman air juga digunakan sebagai media terapi dengan cara
pasien dimasukkan ke dalam bak air hangat agar berkeringat,
kemudian dipindah ke bak air dingin, lalu diminta pula untuk berjalanjalan sebentar agar berkeringat lagi. Terakhir, pasien mandi lagi
dengan air dingin. Pertukaran suhu dari panas ke dingin inilah yang
menjadi kunci rahasia pengobatan ini. Manfaatnya untuk menstabilkan
kerja jantung dan peredaran darah.Terapi unik lainnya adalah
gabungan antara terapi air dan bunyi.
Bahan-bahan yang digunakan dalam sistem penyaringan air menjadi air bersih ini
adalah:
Ijuk
Berfungsi sebsgai penyaring partikel
Pasir halus
Berfungsi untuk membersihkan air dari partikel dan zat-zat yang
berbahaya yang terkandung dalam air dan untuk menahan endapan-
juga menjernihkan.
Kerikil
Berfungsi sebagai penyaring dan berfungsi untuk menetralisir
BAB IV
KESIMPULAN
Air merupakan elemen terpenting dalam kehidupan karena setiap makhluk
hidup di bumi pasti membutuhkan air, tetapi banyak aktivitas manusia yang dapat
merugikan bagi ketersediaan air bersih sehingga air bersih menjadi sulit untuk
didapat. Dengan bahan-bahan konvensional pun kita bisa membuat saringan
sederhana seperti menggunakan pasir, arang, kerikil, batu dan bahan lainnya kita
bisa menyaring air kotor menjadi air bersih yang bisa digunakan untuk keperluan
MCK (mandi, cuci, kakus), tetapi dengan cara sederhana ini juga tidak menjamin
bakteri yang ada pada air seluruhnya akan hilang.