Вы находитесь на странице: 1из 5

A.

Pengertian manusa yadnya


Sebagaimana kita ketahui bersama berdasarkan
sastra dan dan keyakinan umat beragama Hindu
bahwa menjelma kembali (reinkarnasi) menjadi
manusia adalah merupakan anugrah Ida Sang
Hyang Widhi Wasa kepada yang bersangkutan
untuk memperbaiki karmanya yang kurang baik
pada kehidupannya yang dahulu untuk menjadi
lebih baik, sehingga pada suatu saat nanti dapat
bersatu dengan Sang Pencipta. Demikianlah
menjelma kembali sebagai manusia adalah
merupakan kesempatan yang sangat baik,
karena dapat memperbaiki kesalahan,
kekurangan dan keburukan yang pernah
dilakukan pada penjelmaan terdahulu yang
mengantarkan bersangkutan mesti menjelma
kembali.

Jadi berdasarkan hal tersebut pengertian Manusa


Yadnya adalah korban suci yang tulus untuk
memelihara dan menyucikan lahir batin manusia
sejak terjadi pembuahan dalam kandungan
sampai akhir hidupnya. Upacara manusa yadnya
dimulai sejak bayi dalam kandungan atau yang
disebut upacara magedong-gedongan hingga
beranjak dewasa dan akhirnya menikah yang
disebut upacara pawiwahan. Pembersihan dan
penyucian lahir batin manusia selama hidupnya
dipandang perlu agar dapat menerima ilham
atau petunjuk dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
sehingga dalam hidupnya tidak menempuh jalan
sesat melainkan dapat berfikir, berbicara dan
berbuat baik dan benar serta memohon kepada
Ida Sang Hyang Widhi agar selalu diberikan
kesehatan dan keselamatan.
2. Tata letak rumah
Asta Kosala Kosali merupakan Fengshui-nya Bali, adalah sebuah tata cara, tata
letak, dan tata bangunan untuk bangunan tempat tinggal serta bangunan tempat suci
yang ada di Bali yang sesuai dengan landasan Filosofis, Etis, dan Ritual dengan
memperhatikan konsepsi perwujudan, pemilihan lahan, hari baik (dewasa)
membangun rumah, serta pelaksanaan yadnya.
Dalam mendirikan perumahan hendaknya selalu dilandaskan dengan upacara dan
upakara agama yang mengandung makna mohon ijin, memastikan status tanah serta
menyucikan, menjiwai, memohon perlindungan Ida Sang Hyang Widhi sehingga
terjadilah keseimbangan antara kehidupan lahir dan batin

Tiap bangunan di bali selalu disertai dengan upacara pemujaan terhadap Bhagawan
Wiswakarma. Upacara demikian dilakukan mulai dari pemilihan lokasi, membuat
dasar bagunan sampai bangunan selesai. Hal ini bertujuan minta restu kepada
Bhagawan Wiswakarma agar bangunan itu hidup dan memancarkan vibrasi positif
bagi penghuninya. Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Bali, bangunan memiliki
jiwa bhuana agung (alam makrokosmos) sedangkan manusia yang menepati
bangunan adalah bagian dari buana alit (mikrokosmos). Antara manusia
(mikrokosmos) dan bangunan yang ditempati harus harmonis, agar bisa
mendapatkan keseimbangan anatara kedua alam tersebut. Dengan seimbangnya
kedua alam tersebut diharapkan penghuni dari rumah tersebut memperoleh
kesehatan lahir batin. Karena itu, membuat bangunan harus sesuai dengan tatacara
yang ditulis dalam sastra Asta Bhumi dan Atas Kosala-kosali sebagai fengsui Hindu
Bali.

3. Meditasi
Salah satu cara mengendalikan dan menjaga keseimbangan pikiran adalah dengan bermeditasi.
Reaksi organisme manusia terhadap meditasi adalah kebalikan dari reaksinya terhadap stress,
seperti: menenangkan sistem syaraf pusat, menenangkan denyut jantung, merendahkan tekanan
darah hingga 20 % dan menenangkan pernafasan sampai kurang dari setengah tingkat normalnya.
Hal inilah yang menyebabkan ketika bermeditasikarena semua proses tubuh dalam keadaan
rileks, akan dapat dinikmati istirahat penuh, lebih dalam dari tidur, sehingga banyak energi
terkumpul untuk aktivitas berikutnya. Kita dapat merasakan bertambahnya kegesitan fisik dan
kejernihan mental, sesuatu yang jarang bisa diperoleh dengan istirahat biasa.
Dari aspek psikis, meditasi terbukti ampuh mencegah dan mengatasi dua jenis stress sekaligus.
Pertama, stress akut/ mendadak yang diakibatkan gangguan hidup sehari-hari, seperti kemacetan
lalu lintas, antrian panjang di bank/ super market, atau pun dering telepon yang membisingkan.
Kedua, stress kronis yang diakibatkan dosa masa lalu, dendam yang terpendam dan penyesalan
yang belum terungkapkan.
Disamping dapat meningkatkan kesehatan fisik dan psikis, meditasi juga berhubungan erat dengan
konsentrasi pikiran dan kedamaian batin. Setiap orang dapat mencapai sukses dalam jabatan atau
pekerjaannya hanya dengan konsentrasi dalam pekerjaan. Bahkan penyelesaian tugas yang paling
remeh pun membutuhkan kualitas konsentrasi. Manusia diberkati dengan pembawaan kekuatan
yang tak terbatas. Tak ada seseorang pun yang tidak memilikinya. Tetapi karena tak menyadari
kebenaran ini, manusia sering tersesat. Untuk mencapai kesadaran akan kekuatan ini, diperlukan
latihan meditasi, bergaul dengan orang-orang yang suci, serta harus berjuang dengan disiplin
spiritual (sadhana).
4. Jamu
Di Bali, tradisi minum jamu tidak lepas dari kebiasaan masyarakatnya. Salah satu jamu yang
terkenal di masyarakat Bali adalah loloh. Loloh terbuat dari berbagai tumbuhan herbal seperti daun
kayu manis, cem-cem, daun bluntas, dan temu. Masyarakat Bali percaya bahwa loloh mampu
memberikan kesegaran bagi tubuh dan mencegah berbagai penyakit seperti penyakit ringan

mulai dari sariawans ampai penyakit berat seperti impotensi bagi kaum laki-laki, loloh
bahkan dipercaya bisa memperbaiki sel-selotak, sampai meningkatkan daya ingat.
Ada berbagai macam jenis loloh di bali yang umum di konsumsi seperti :
Loloh temu adalah sejenis minuman dibuat dari ekstrak beberapa jenis daun dan temu dicampur
dengan gula merah, garam dan madu. Loloh temu ini dipercaya berkhasiat obat ( jamu ).
Loloh Bluntas adalah minuman dengan bahan baku daun bluntas. Minuman ini termasuk dalam
jamu jamuan dalam bentuk cair, yang mempunyai khasiat dapat menghilangkan bau mulut, bau
keringat dan menambah nafsu makan. Loloh bluntas diminum secara insidental dan biasanya
dibuat sendiri oleh masyarakat untuk dikonsumsi sendiri.
Loloh cemcem ini dipercaya mempunyai khasiat dapat membantu menurunkan tekanan darah,
melancarkan pencernaan juga baik untuk ibu menyusui. Yang membuat unik minuman ini adalah
rasanya pedas, asam, pahit, asin dan manis bercampur jadi satu.
5. Awig-awig

Desa pakraman di Bali memiliki sebuah aturan adat yang digunakan sebagai aturan khusus untuk
mengatur kehidupan masyarakat adat dalam wilayah kehidupan desa pakraman diluar kehidupan
desa dinas yang berpedoman pada hukum nasional/negara. Awig-awig berasal dari kata wig
yang artinya rusak sedangkan awig artinya tidak rusak atau baik. Jadi awig-awig dimaknai
sebagai sesuatu yang menjadi baik. Secara harfiah awig-awig memiliki arti suatu ketentuan yang
mengatur tata krama pergaulan hidup dalam masyarakat untuk mewujudkan tata kehidupan yang
ajeg di masyarakat.
Awig-awig adalah aturan yang dibuat oleh krama desa pakraman dan atau krama banjar adat
yang dipakai sebagai pedoman dalam pelaksanaan Tri Hita Karana sesuai dengan desa mawacara
dan Dharma Agama di desa pakraman atau banjar pakraman masing-masing.
Aturan yang dibuat pada sebagian besar desa pakraman di Bali bertujuan untuk menjaga
lingkungan desa pakramannya agar tetap aman dan lestari sehingga terciptanya keseimbangan
antara Bhuana Agung dan Bhuana Alit. Dengan begitu, diharapkan mampu memberikan
keselamatan dan kesehatan bagi masyarakatnya.

Вам также может понравиться