Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2 Juli 2009
ABSTRAK
Multiple nutrition problems is complicated, it is caused by change of life style and diet
pattern. Some study stated that eating habits consuming of fast food can increase blood
pressure. In addition, some certain food such as lecithin has relation to certain blood type, it
cause healthy problems such as obesity. The aim this study is to know the correlation between
body mass index with blood pressure and blood type in Sub District of Mersi District of East
Purwokerto.The crossectional study used to assess body mass index, blood pressure and
blood type in 63 respondents that fulfill in inclusion criteria. Sample research was taken by
simple random sampling.
The average of respondent have normal body mass index category it is 34
respondents (54%), normal blood pressure category is 35 respondents (55,6%), and blood
type respondent is blood type A at 22 respondents (34,9%). The correlation between body
mass index with blood pressure have grade Chi Square test 0,001 with p = 1,000 > = 0,05
and correlation between blood type with body mass index have grade chi square test 18,792
with p = 0,001 < = 0,05. There was no correlation between body mass index with blood
pressure but there was correlation between blood type with body mass index in Sub District of
Mersi District of East Purwokerto.
Keywords : Body mass index, blood pressure and blood type.
PENDAHULUAN
Masalah gizi ganda dihadapi oleh
Indonesia, hal ini dikarenakan adanya
perubahan gaya hidup dan pola makan.
Pada satu pihak masalah kurang gizi yaitu:
gizi buruk, anemia, Gangguan Akibat
Kurang Yodium (GAKY) dan Kurang
Vitamin A (KVA) masih merupakan
kendala yang harus ditanggulangi, namun
masalah gizi lebih cenderung meningkat
terutama di kota-kota besar. Monica (1994)
menunjukkan bahwa hipertensi didapati
pada 19,9% usia lanjut (usila) yang gemuk
dan 29,8% pada usila dengan obesitas.
Pergeseran pembangunan ke arah
industri membawa konsekuensi baik
bersifat positif maupun negatif pada
struktur masyarakat Indonesia pada
umumnya. Struktur masyarakat yang
agraris bergeser menjadi
struktur
masyarakat industri, yang tidak dapat
dihindari. Hal ini berpengaruh juga pada
peningkatan prevalensi penyakit tidak
54
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.2 Juli 2009
METODE PENELITIAN
HASIL DAN BAHASAN
Jenis penelitian yang dilakukan
Karakteristik Responden
adalah observasional dengan desain
Hasil
penelitian
karakteristik
korelasional yaitu mengkaji hubungan
responden Kelurahan Mersi Kecamatan
antara indeks massa tubuh dengan
Purwokerto Timur berdasarkan umur,
tekanan darah dan golongan darah di
bahwa dari 63 responden yang dibagi
Kelurahan Mersi Kecamatan Purwokerto
dalam 2 kategori yaitu kategori 1 untuk
Timur. Pendekatan yang dilakukan pada
dewasa muda dan kategori 2 untuk
penelitian ini adalah cross sectional yaitu
dewasa akhir diperoleh hasil bahwa
rancangan penelitian dengan melakukan
sebagian besar responden termasuk ke
pengukuran atau pengamatan pada saat
dalam kategori 2 yaitu kategori dewasa
bersamaan atau sekali waktu (Hidayat,
akhir yaitu sebanyak 49 responden
2002).
(77,8%).
Populasi
pada penelitian ini
adalah seluruh seluruh warga masyarakat
T abel 1. Karakteristik responden berdasarkan Umur di Kelurahan Mersi
Kecamatan Purwokerto Timur
No Umur responden
Frekuensi
Persentase (%)
1.
18-25
14
22,2
2.
25-60
49
77,8
63
100
Total
55
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.2 Juli 2009
Laki-laki
25
39,7
2.
Perempuan
38
60,3
63
100
Total
Tabel 3 Indeks Massa Tubuh Responden Kelurahan Mersi Kecamatan Purwokerto Timur.
No
Indeks Massa Tubuh
Frekuensi
Persentase (%)
1
Normal
34
54
2
Tidak normal
29
46
T otal
63
100
56
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.2 Juli 2009
Normal
35
55,6
2.
Tidak normal
28
44,4
63
100
Total
22
34,9
2.
AB
11
17,5
3.
12
19
4.
18
28,6
63
100
Total
46
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.2 Juli 2009
Tabel 6 Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dengan T ekanan Darah Di Kelurahan Mersi
Kecamatan Purwokerto Timur
Tekanan darah
Indeks massa tubuh
X2
p
Normal
Tidak normal
Normal
19
16
0,001 1,000
Tidak normal
15
13
Total
34
29
Hasil penelitian yang sama juga diperoleh
oleh Flavio (2005) di Brazil tentang Indeks
Antropometri Dengan Kejadian Hipertensi.
Penelitian ini menggunakan metode Cross
Sectional dengan jumlah responden
sebanyak
1091
reponden
juga
menunjukkan hasil yang sama yaitu
peningkatan indeks massa tubuh tidak
mengakibatkan peningkatan tekanan
darah.
Banyak
faktor
yang
mempengaruhi tekanan darah diantaranya
adalah faktor genetik, aktivitas saraf
simpatis, kebisingan, konsumsi garam
yang berlebihan, status perkawinan dan
aktivitas fisik. Tierney (2002) menjelaskan
bahwa faktor genetik termasuk faktor yang
sangat penting terhadap nilai tekanan
darah. Apabila dalam satu keluarga
terdapat salah satu dari ayah atau ibu
menderita hipertensi maka keturunan dari
mereka
mempunyai
kecenderungan
terkena hipertensi.
Selain
faktor
genetik,
aktivitas saraf simpatis yang meningkat
juga dapat meningkatkan nilai tekanan
darah secara intermitten. Kondisi ini biasa
58
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.2 Juli 2009
Tabel 7. Hubungan Antara Golongan Darah Dengan Indeks Massa Tubuh Di Kelurahan
Mersi Kecamatan Purwokerto Timur
Golongan darah
Indeks massa tubuh
X2
p
Normal
Tidak normal
A
13
9
AB
2
9
18,792
0,001
B
3
9
O
16
2
Total
34
29
Menurut Adamo (2008), dalam
bahan makanan terdapat lektin yaitu
sejenis protein yang hanya cocok pada
golongan darah tertentu yang telah
diprogram secara genetik untuk menerima
atau menolak protein tersebut. Apabila
makanan tersebut lektinnya tidak cocok
dengan golongan darah, maka lektin bisa
menyerang salah satu organ atau sistem
imun tubuh, termasuk pembuluh darah
sehingga menyebabkan penggumpalan
darah. Dampak lain yang terjadi adalah
dapat menyebabkan gizi tidak diserap
dengan baik yang dapat mengkibatkan
obesitas dan penyakit degeneratif,
misalnya jantung, kanker dan asam urat.
Berdasarkan sifat tersebut maka
perlu adanya pengaturan makanan agar
makanan yang di konsumsi tidak
berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu
dengan mempelajari prinsip analisa
golongan darah, maka dapat menjalankan
diet yang optimal untuk kesehatan. Karena
diet berdasarkan golongan darah ini dapat
memberikan arahan agar mengkonsumsi
makanan yang dapat menimbulkan
penyakit dan bisa membuat berat badan
menjadi naik ataupun turun. Selain itu, diet
golongan darah ini juga bermanfaat
terhadap kebugaran tubuh.
Selain itu jenis-jenis golongan
darah juga memiliki kadar asam lambung
dan enzim fosfatase alkalin yang berbedabeda. Pada orang yang bergolongan darah
59
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.2 Juli 2009
Dan
Penyakit
Metabolic.
Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak
FK Unair/ RS dr. Soetomo
Surabaya.
Hoffbrand, A.V & Pettit, J.E. (1996) Kapita
Selekta Haematologi. Ed 2.
Jakarta: EGC. 247-248.
Kee, J.L. (1997) Buku Saku Pemeriksaan
Laboratorium dan Diagnostik
dengan Implikasi Keperawatan.
Ed 2. Jakarta: EGC.
Kusuma. (2008) Pengaruh Aktivitas Fisik
Submaksimal Selama 30 Menit
T erhadap Perubahan Tekanan
Darah. Skripsi, Universitas
Gajah Mada.
Li, R. M. D et al. (2008) Relationships
Between Indices of Obesity and
Its Cardiovascular Comorbidities
in a Chinese Population.
Circulation Journal. 72: 973
978.
Martin, J. E. (2002) Control Trial Of
Aerobic Exercise In Hypertention.
AHA Journal. 57: 74-79.
Santy, R. (2006) Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Indeks
Massa Tubuh (IMT) Remaja Putri
di Kota Bukittinggi Tahun 2006.
T esis. Universitas Indonesia.
Sugiyono. (2006) Metode Penelitian
Administrasi Dilengkapi Dengan
Metode R & D. Bandung: CV.
Alfabeta.
Supariasa, I. D. N., Bachyar, B., Ibnu, F.
(2002) Penilaian Status Gizi.
Jakarta: EGC.
T ambayong, J. (2001).Anatomi Dan
Fisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta:
EGC
60