Вы находитесь на странице: 1из 3

Rancangan ini sanggup menetralkan kelemahan rancangansebelumnya.

Katakanlah untuk
rancangan eksperimental sungguhan yang kedua dengan memasukkan langkahpemberitan
prates dapat membuat subjek menjadi peka dalam memberikan jawaban dalam pascates.
Dengan demikian pemberian prates dapat mengancam kesahihan temuan penelitian yang
menggunakan rancangan yang melibatkan langkah itu. Demikian pula pada rancangan yang
tidak melibatkan prates memiliki kelemahan karena tidak ada data yang dipakai untuk
meyakinkan apakah kedua kelompok sejak awal telah benar-benar seimbang. Jadi temuan
penelitian akan tergantung pada kecermatan dalam pemilihan subjek. (halaman 55)

Ada sejumlah variabel yang apabila dikontrol dapat mengancam kesahihan temuan
penelitian. Variabel-variabel tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu variabel yang
dapat mengancam kesahihan internal temuan penenelitian dan kelompok variabel yang dapat
mengancam kesahihan eksternal penelitian temuan penelitian (Campbell & Stanley, 1996)
Variabel-variabel yang dapat mengancam kesahihan internal temuan penenelitian adalah
sebagai berikut:
1. Peristiwa-peristiwa yang dialami subjek penelitian ketika eksperimen sedang berjalan
2. Pemilihan subjek, untuk kelompok kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang
tidak seimbang.
3. Proses kematangan (termasuk perubahan-perubahan jasmaniah dan psikologi lainnya).
4. Pemberian prates yang dapat mempengaruhi unjuk kerja pada pascates.
5. Perubahan-perubahan yang dilakukan pada instrumen atau prosedur pengukuran
variabel selama eksperimen berlangsung.
6. Regresi statistik, yaitu kecenderungan nilai-nilai bergerak ke tengah yang secara wajar
terjadi pada skor-skor ekstrim.
7. Berkurangnya subjek ketika eksperimen sedang terjadi.
8. Ketidakajegan temuan penelitian.
9. Harapan peneliti terhadap temuan penelitian.
10. Interaksi antar variabel (dari 1-9)
Variabel-variabel yang dapat mengancam kesahihan eksternal temuan penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Pemberian prates yang dapt menimbulkan kepekaan subjek penelitian terhadap
perlakuan yang akan diberikan.
2. Jumlah sampel yang tidak mewakili populasi.
3. Pengaturan kondisi eksperimen yang sangat berbeda dari kondisi sesungguhnya.
4. Pemberian perlakuan ganda secara bersamaan pada subjek bersamaan.
PENINGKATAN KESAHIHAN RANCANGAN EKSPERIMENTAL

Ada cara yang dapat dipakai untuk meningkatkan kesahihan temuan penelitian, yaitu
dengan menyeimbangkan subjek penelitian dan kondisi eksperimental.
Teknik menyeimbangkan subjek penelitian tersebut adlah sebagai berikut:
1. Menggunakan teknik randoom yang dipilih untuk menentukan subjek yang
dimasukkan ke dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Teknik ini paling
cermat untuk menetralkan pengaruh variabel ekstra kalau kondisinya memungkinkan.
Dalam penelitian bidang pendidikan teknik ini paling sulit dilakukan karena
membawa dampak administrasi yang luas dalam sistim persekolahan.
2. Menggunakan teknik pasangan, apakah itu pasangan berdasarkan individu atau
pasangan berdasarkan kelompok. Teknik ini dapat dipakai apabila ada pengukuran
awal terhadap semua anggota subjek penelitian. Biasanya pengukuran dilakukan pada
satu variabel yang dijadikan dasar dalam melakukan pasangan. Nilai rata-rata
biasanya digunakan dalam melakukan pasangan berdasarkan kelompok , sedangkan
skor-skor individu dipakai dalam memasangkan setiap individu.
3. Menggunakan subjek untuk mengontrol dirinya sendiri. Teknik ini bisa dipakai pada
rancanagan eksperimental yang melibatkan pelaksanaan prates dan pascates. Pada
rancangan ini setiap subjek mempunyai skor prates dan pascates. Yang dianalisis
adalah skor perolehan dari prates ke pascates. Dengan demikian skor yang diperoleh
subjek pada pascates dikontrol skornya pada prates.
4. Membatasi cakupan populasi subjek penelitian. Teknik ini bisa dipakai apabila
populasi penelitian terlalu luas dan sukar mentapkan batasannya. Dengan cara
membatasi cakupan populasi (subjek) berarti variabel-variabel ekstra yang diduga ikut
mempengaruhi temuan penelitian lebih mudah untuk diidentifikasi dan berarti pula
lebih mudah untuk dikontrol.
5. Menetapkan variabel tertentu yang tidak dapat dikontrol dengan menggunakan
rancangan penelitian sebagai variabel moderator. Semua variabel ekstra yang diduga
ikut mempengaruhi unjuk kerja subjek pada pascates sedapat mungkin dikontrol
dengan rancangan penelitian, seperti butir 1-4 di atas. Akan tetapi adakalanya dalam
kondisi tertentu peneliti tidak mampu melakukan itu, atau peneliti mempunyai tujuan
yang lain, yaitu secara sengaja memilih satu variabel bebas yang dimanipulasi. Dalam
kasus seperti ini peneliti dapat melakukan kontrol terhadap variabel tersebut (variabel
moderator) dengan menggunakan statistik, yaitu dengan menggunakan analisis
kovarian.
Teknik Menyeimbangakan Kondisi Eksperimental
Dalam penelitian eksperimental, kondisi lebih khusus lagi perlakuan eksperimental
sedapat mungkin harus dipertahankan konstan. Artinya segala sesuatu sama pada kedua
kelompok, kecuali perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen. Berikut ini
adalah teknik yang dapat digunakan untuk memenuhi maksud tertentu.
1. Menghilangakan sama sekali intervensi variabel-variabel ekstra pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen.
2. Pengalaman-pengalaman selain yang disebabkan oleh perlakuan harus dipertahankan
konstan untuk kelompok kontrol dan eksperimen.
3. Menggunakn teknik pemutaran perlakuan (counter balance)

(halaman 57-58)

Вам также может понравиться