Вы находитесь на странице: 1из 3

RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No. 2


Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus banyak ditandai
dengan paru-paru terisi cairan mekonium atau cairan ketuban
Tujuan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x24 jam bersihan jalan nafa dapat kembali
efektif
Kriteria Hasil
Sesuai dengan skala NOC yang ditentukan
NOC: Respirtory status: airway patency dan respiratory status: ventilation
N

Indikator

o
1

Respiratory rate (RR dalam batas normal)

Irama

stabil)

pernafasan

(irama

nafas

kembali

Pengeluaran sputum melalui jalan nafas


4

(pengeluaran cairan mekonium/ketuban dari

paru-paru )
5

Suara nafas tambahan (tidak terdapat suara


nafas tambahan)
Gelisah (tidak menunjukkan kegelisahan)

Keterangan:
1: severe deviation from normal range
2: substantial deviation from normal range
3: moderate deviation from normal range
4: mild deviation from normal range

5: no deviation from normal range


NIC: Airway Suctioning
1.
2.
3.
4.

Tentukan kebutuhan suctioning oral dan/atau trakea


Auskultasi suara pernafasan sebelum dan sesudah suctioning
Menginformasikan kepada keluarga mengenai tindakan suctioning
Menggunakan universal precautions : sarung tangan, masker, kacamata bila

perlu
5. Monitor status oksigenasi pasien, status hemodinamik segera sebelum,
selama dan sesudah suction
6. Memberikan nasal airway untuk memfasilitasi nasotracheal suctioning.
NIC: Resuscitation neonate
1. Siapkan perlengkapan resusitasi sebelum persalinan
2. Tes resusitasi bag, suction dan aliran O2 untuk memastikan dapat berfungsi
dengan baik.
3. Tempatkan BBL di bawah lampu pemanas radiasi agar hangat
4. Masukkan laryngoskopy untuk memvisualisasi trachea untuk suctioning
mekonium
5. Intubasi dengan endotracheal tube untuk mengeleluarkan mekonium dari
jalan nafas bawah
6. Reintubasi dan suctioning hingga kembali bersih dari meconium
7. Memposisikan bayi telentang dengan leher ekstensi untuk membuakn jalan
nafas
8. Hisap sekret/cairan dari hidung dan mulut dengan bulb syringe
Gunakan alat penghisap lendir DeLee dengan cara sebagai berikut:
Isap lendir mulai dari mulut dulu kemudian hidung
Lakukan penghisapan saat alat penghisap ditarik keluar, tidak pada

saat memasuukan
Jangan lakukan penghisapan terlalu dalam (jangan lebih dari 5cm
kedalam mulut atau lebih dari 3 cm kedalam hidung) karena dapat
menyebabkan detak jantung bayi menjadi lambat atau bayi tiba-tiba

berhenti bernafas.
Apabila penghisapan dengan balon karet lakukan dengan cara sebagai
berikut:
Tekan bola diluar mulut
Masukkan ujung penghisap di rongga mulut dan lepaskan (lendir akan

terhisap)
Untuk hidung masukkan kelubang hidung (Jenny J.S Sondakh, 2013)

9. Memberikan rangsangan taktil dengan menggosok telapak kaki bayi

atau

menggosok punggung bayi. (Rangsangan ini membantu BBL untuk mulai


bernafas)
10.Memonitor respiratory
11.Memberikan tekanan ventilasi positif pada apnea atau bila bayi terlihat
terengah-engah
Ventilasi merupakan tahapan tindakan resusitasi untuk memasukkan
sejumlah volume udara kedalam paru dengan tekanan positif untuk
membuka alveoli paru agar bayi bisa bernafas spontan dan teratur
(Jenny J.S Sondakh, 2013)
12.Menggunakan 100% oksigen dengan 5-8 L untuk mengisi resusitasi bag
13.Isi kantong/bag dengan tepat (pastikan tidak bocor)
14.Berikan ventilasi pada tingkat 40-60 kali per menit menggunakan tekanan 2040 cm air untuk napas awal dan tekanan 15-20 cm air untuk tekanan
selanjutnya.
Lakukan sampai bayi mulai menangis dan bernafas spontan dan

hentikan secara bertahap


Lihat dada apakah ada retraksi dinding dada bawah
Hitung frekuensi napas per menit, dengan cara: jika bernafas > 40
menit dan idak ada retraksi berat (jangan ventilasi lagi, letakkan bayi
dengan kontak kulit ke kulit pada dada ibu dan lanjutkan asuhan BBL.
Pantau setiap 15 menit untuk pernafasan dan kehangatan, katakan
kepada ibu bahwa bayinya kemungkinan besar akan membaik,
lanjutkan asuhan pascaresusitasi, jika bayi megap-megap atau tidak

bernafas lanjutkan resusitasi) (Jenny J.S Sondakh, 2013)


15.Auskultasi untuk mengetahui ventilasi yang adekuat
16.Check heart rate 15-30 detik setelah resusitasi

1. Herdman,

T.

DAFTAR PUSTAKA
Heather.2012. Nursing Diagnoses:

Definitions

and

Classification 2012-2014 by NANDA International. Jakarta: EGC


2. Bulechek, Gloria M.,et al. Nursing Intervention Classification (NIC) Fifth
Edition. Elsevier
3. Moorhead, Sue.,et al. Nursing Outcomes Classification (NOC) Fourth
Edition. Elsevier
4. Sondakh, Jenny J.S. 2013. Asuhan kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir. Jakarta: Erlangga

Вам также может понравиться