Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Definisi
Penonjolan/ penambahan massa abnormal pd kolon rectal
Kanker colorectal mrp tumor ganas yang berasal dari mukosa colon atau rectum.
Kebanyakan kanker colorectal berkembang dari polip, oleh karena itu polypectomy
colon mampu menurunkan kejadian kanker colorectal.
Secara histopatologis, hampir semua kanker usus besar adalah adenokarsinoma
(terdiri atas epitel kelenjar) dan dapat mensekresi mukus yang jumlahnya berbedabeda.
Tumor dapat menyebar melalui infiltrasi langsung ke struktur yang berdekatan,
seperti ke dalam kandung kemih, melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe pericolon
dan mesocolon, dan melalui aliran darah, biasanya ke hati karena colon mengalirkan
darah ke sistem portal
Epidemiologi
75% pd orang yang tidak memiliki faktor risiko
25% pd org yg memiliki factor resiko
Insidens kanker colorectal di Indonesia cukup tinggi, demikian juga angka
kematiannya
>> usia 60-70th
>> tjd di rectosigmoid
Etiologi
Nutrisi
o Makanan tinggi lemak dan alkohol
o Kurang OR
o Obes sentral
o DM
Paparan lingkungan : rokok, asbes, radiasi
Genetik : FAP dan HNPCC
IBD
Etiopatogenesis
Tjd akibat kerusakan genetic pd lokus yg mengatur pertumbuhan sel
Perubahan dr kolonosit normal jd jaringan adenomatosa dan akhirnya Ca kolon
Ada 2 mek instabilitas genom shg tjd Ca kolon:
o Instabilitas kromosom
Hilangnya gen penekan tumor APC, mutasi K-RAS, delesi 18q21, hilangnya P53
o Instabilitas mikrosatelit
Hilangnya akt perbaikan ketidakcocokan mismatch repair yaitu gen MMR shg
tjd gangguan replikasi DNA
Factor resiko
Umur
o >> usia tua(>40tahun), dengan insidensi puncak pada usia 60-70 th (lansia).
o Jika ditemukan <40 tahun yaitu pada orang yang memiliki riwayat colitis
ulseratif atau polyposis familial.
Factor genetic
o Jika ada keluarga memiliki kanker kolorectal memiliki resikp 3x lebih besar
Factor lingkungan
o meningkat pada masyarakat yang bermigrasi dari wilayah dengan insiden
kanker colorectal yang rendah ke wilayah dengan risiko kanker colorectal yang
tinggi berhub dg makanan yg bs me karsinogenesis
Factor makanan
o Mengkonsumsi serat sebanyak 30 gr/hari menurunkan risiko timbulnya
kanker colorectal 40% .
Krn serat makanan t.u yg tdd selulosa, hemiselulosa dan lignin tidak
dpt dihancurkan oleh enzim-enzim dan bakteri di dalam tractus
digestivus
Serat menyerap air di dalam colon volume feses menjadi lebih besar
dan akan merangsang syaraf pada rectum menimbulkan keinginan
untuk defekasi
o Shg transit time (waktu antara masuknya makanan dan dikeluarkannya
sebagai sisa makanan) yang tidak dibutuhkan tubuh menjadi lebih singkat.
Waktu transit yang pendek, menyebabkan kontak antara zat-zat iritatif
dengan mukosa colorectal menjadi singkat mencegah terjadinya penyakit di
colon dan rectum>>konsumsi daging merah (misal daging sapi, kambing)
atau daging olahan lebih dari 160 gr/hari (2 porsi atau lebih) meningkatan
risiko kanker colorectal sebesar 35%.
Polyposis familial
o Bentuk nya mirip dengan polip adenomatosun bertangkai atau berupa polip
sesil, akan tetapi multipel tersebar pada mukosa colon.
o
Sebagian dari poliposis ini asimtomatik dan sebagian disertai keluhan sakit di
abdomen, diare, sekresi lendir yang meningkat dan perdarahan kecil
o Polip cenderung muncul pada masa remaja dan awal dewasa dan risiko
karsinoma berkembang di pasien yang tidak diobati adalah sekitar 90% pada
usia 40 tahun
Polip adenoma
o Polip terdiri dari 3 bagian yaitu puncak, badan dan tangkai.
o Polip dengan ukuran 1,2 cm atau lebih dicurigai adanya adenokarsinoma.
o Semakin besar diameter polip semakin besar kecurigaan keganasan.
Gambaran klinis
Patologi
Adenokarsinoma kolon kanan
(caecum, colon ascenden, transversum
sampai batas flexura lienalis)
tumor tumbuh eksofitik atau polipoid.
Pada permulaan, massa tumor berbentuk
sesil tp kemudian tumbuh progresif,
bentuk polipoid yang mudah iritasi dengan
simtom habit bowel: sakit di abdomen yang
sifatnya lama.
Pathogenesis
Ada 3 kelompok utama gen yang terlibat dalam regulasi pertumbuhan sel yaitu :
1. proto-onkogen menstimulasi dan meregulasi pertumbuhan dan pembelahan sel
2. gen penekan tumor (Tumor Suppresor Gene = TSG) menghambat pertumbuhan sel
atau menginduksi apoptosis (kematian sel yang terprogram).
Gen p53 mrp salah satu dari TSG yang menyandi protein, berfungsi mendeteksi
kerusakan DNA, menginduksi reparasi DNA
3. gen gatekeeper mempertahankan integritas genomik dengan mendeteksi
kesalahan pada genom dan memperbaikinya.
Mutasi pada gen-gen ini karena berbagai faktor membuka peluang terbentuknya
kanker.
Pertumbuhan sel tidak normal pada proses terbentuknya kanker dapat terjadi melalui
tiga mekanisme, yaitu :
o perpendekan waktu siklus sel menghasilkan lebih banyak sel dalam satuan
waktu,
o penurunan jumlah kematian sel akibat gangguan proses apoptosis,
o masuknya kembali populasi sel yang tidak aktif berproliferasi ke dalam siklus
proliferasi.
sel akan berkembang tanpa kontrol
karsinogenesis dimulai
Stadium
(-)
(-)
(-)
Invasi ke submukosa
Invasi ke subserosa
Menginvasi struktur di
dekat nya
Pencegahan
pencegahan primordial
o Dilakukan dengan peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
dalam bentuk kampanye cara makan sehat yaitu makan seimbang dlm menu
dan jumlah makanan yang dikonsumsi setiap hari sehingga
mengurangi/mencegah terhadap bahan yg bersifat karsinogenik
o pengaturan pola makan dapat menghindari obesitas, karena obesitas mrp
faktor risiko untuk kanker colorectal.
pencegahan primer
usaha untuk mencegah timbulnya kanker dengan menghilangkan dan/atau
melindungi tubuh dari kontak dengan karsinogen dan faktor-faktor lain yang dapat
menimbulkan kanker.
Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pencegahan primer kanker colorectal
yaitu
o Menghentikan/ mengubah kebiasaan hidup
menghindari makan makanan yang tinggi lemak (khususnya lemak
hewan) dan rendah kalsium, folat
Tata Laksana
1. Kemoprevensi
Obat Antiinflamatori Nonsteroid (OAIN) termasuk aspirin dianggap berhubungan
dengan penurunan mortalitas kanker colorectal.
Beberapa OAIN seperti sulindac dan celecoxib menurunkan insidens berulangnya
adenoma pada pasien dengan FAP (Familial Adenomatous Polyposis).
2. Pembedahan
Yg >> dilakukan hemikolektomi kanan, kolektomi transversal, hemikolektomi kiri
atau reseksi anterior, dan reseksi abdominoperineal.
Indikasi untuk hemikolektomi :
o tumor di caecum, colon ascenden, colon transversum,
tetapi lesi di fleksura lienalis dan colon descenden di atasi dengan
hemikolektomi kiri.
o Tumor di sigmoid dan rectum proksimal dapat diangkat dengan tindakan LAR
(Low Anterior Resection)
3. Radiasi
Radiasi pra bedah hnya diberikan pada karsinoma rectum.
Radiasi pasca bedah diberikan jika sel karsinoma telah menembus tunika
muscularis propria, ada metastasis ke kelenjar limfe regional, atau apabila masih ada
sisa-sisa sel karsinoma yang tertinggal akan tetapi belum ada metastasis jauh.
4. Kemoterapi
diberikan apabila ada metastasis ke kelenjar regional (Dukes C), tumor telah
menembus muskularis propria (Dukes B), atau tumor setelah dioperasi kemudian
residif kembali
5. Terapi adjuvan
Utk menurunkan rekurensi pasca operasi
Prognosis
tumor yang berada di rektum mempunyai prognosa yang lebih buruk dibandingkan
dengan tumor yang berada di kolon.
tumor yang berada pada kolon transversal dan kolon descendens mempunyai
prognosa yang lebih buruk dibandingkan dengan tumor yang berada pada kolon
ascendens dan kolon rektosigmoid
Pasien yang menderita obstruksi atau perforasi mempunyai prognosa lebih buruk bila
dibandingkan dengan pasien yang tanpa obstruksi